3
Grafik Pengangguran di Indonesia Sumber: Data BPS (Badan Pusat Statistik) Analisis Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2004, jumlah angka pengangguran terbuka di Indonesia, tercatat sebanyak 9,90% dari sekitar 100 juta angkatan kerja yang ada. Untuk tahun 2005 mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 1,34%. Banyak faktor yang mengakibatkan munculnya masalah pengangguran ini. Salah satu faktor yang paling menentukan adalah ketidakmampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menyerap tenaga kerja secara signifikan. Akibat dari banyak penduduk yang menganggur berimplikasi langsung pada munculnya masalah yang lebih kompleks, yaitu kemiskinan, yang antara lain ditandai

Grafik Pengangguran Di Indonesia

  • Upload
    ch-munib

  • View
    5.547

  • Download
    14

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Grafik Pengangguran Di Indonesia

Grafik Pengangguran di Indonesia

Sumber: Data BPS (Badan Pusat Statistik)

Analisis

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), pada tahun 2004, jumlah angka pengangguran terbuka di Indonesia, tercatat sebanyak 9,90% dari sekitar 100 juta angkatan kerja yang ada. Untuk tahun 2005 mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebesar 1,34%. Banyak faktor yang mengakibatkan munculnya masalah pengangguran ini. Salah satu faktor yang paling menentukan adalah ketidakmampuan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk menyerap tenaga kerja secara signifikan. Akibat dari banyak penduduk yang menganggur berimplikasi langsung pada munculnya masalah yang lebih kompleks, yaitu kemiskinan, yang antara lain ditandai oleh jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan penduduk yang rentan untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan

Page 2: Grafik Pengangguran Di Indonesia

Grafik Kemiskinan dan Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Sumber: data BPS tahun 2000-2008

Analisis:

Dari grafik tersebut terlihat, dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi dari 2002-2005, kemiskinan pun menurun. Pada tahun 2006 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan berakibat angka kemiskinan melonjak dari 15,97 persen ke level 17,76 persen. Dan pada tahun 2008 tingkat kemiskinan telah turun kembali ke level 15,42 persen, sementara pertumbuhan ekonomi berada di level 6,2 persen.

Berdasarkan teori makroekonomi, pertumbuhan ekonomi menunjukkan semakin banyaknya output nasional, dengan demikian akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga pengangguran menurun serta kemiskinan pun menurun