159
GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Pada Fakultas Ushuluddin dan Adab Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Universitas Islam Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin”Banten Oleh: SOFIYATUL MARIYAH NIM: 153200329 FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI “SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN 2019 M/ 1440 H

GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

GOLONGAN ORANG-ORANG YANG

DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Pada Fakultas Ushuluddin dan Adab

Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir

Universitas Islam Negeri “Sultan Maulana Hasanuddin”Banten

Oleh:

SOFIYATUL MARIYAH

NIM: 153200329

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN

2019 M/ 1440 H

Page 2: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama

(S.Ag.) dan diajukan pada Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas

Ushuluddin dan Adab Universitas Islam Negeri “Sultan Maulana

Hasanuddin” Banten ini sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis

ilmiah saya pribadi.

Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh

isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiatisme atau mencontek

karya tulis orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa

pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima atau sanksi akademik

lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, 10 Mei 2019

Sofiyatul Mariyah

NIM : 153200329

Page 3: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

ii

ABSTRAK

Nama: Sofiyatul Mariyah, NIM: 153200329, Judul Skripsi:

Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah dalam Alquran (Studi

Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī), Jurusan Ilmu Alquran

dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Tahun 2019 M/1440 H.

Melihat di zaman sekarang ini kebanyakan manusia lalai dan masih

menganggap sepele apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah, mereka

tidak sadar bahwa di dalam Alquran telah disebutkan tentang mereka yang

mendapat jaminan cinta dari Allah SWT karena perbuatan dan perilaku

mereka yang disenangi Allah SWT. Dan Allah akan mengampuni segala dosa

bagi mereka yang dicintai-Nya. Maka dari itu kita sebagai umat Islam harus

bisa menyadari dan lebih mengetahui siapa sajakah golongan orang-orang

yang dicintai Allah, supaya kita mendapatkan cinta dari Allah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: 1) Siapa sajakah golongan orang-orang yang dicintai

Allah dalam Alquran? 2) Bagaimana penafsiran Wahbah al-Zuḥailī terhadap

ayat-ayat tentang golongan orang-orang yang dicintai Allah dalam Alquran?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) siapa saja golongan

orang-orang yang dicintai Allah dalam Alquran dan 2) bagaimana penafsiran

Wahbah al-Zuḥailī terhadap ayat-ayat tentang golongan orang-orang yang

dicintai Allah dalam Alquran.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah studi kepustakaan (library

research), penelitian ini menggunakan metode tematik, sumber data primer

dalam penelitian ini adalah al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī,

sedangkan data sekundernya di ambil dari buku-buku yang relevan dengan

tema yang dibahas.

Berdasarkan penilitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwasannya

golongan orang-orang yang dicintai Allah dalam Alquran mereka adalah

orang-orang yang berbuat baik (muḥsinīn), orang-orang yang bertaubat

(tawwābīn), orang-orang yang menyucikan diri (mutaṭahhirīn), orang-orang

yang bertaqwa (muttaqīn), orang-orang yang sabar (ṣābirīn), orang-orang

yang bertawakal (mutawakkilīn), orang-orang yang adil (muqsiṭīn), dan orang-

orang yang berperang di jalan Allah. Wahbah al-Zuḥailī menjelaskan bahwa

mereka adalah yang mendapatkan cinta, kasih sayang, serta keridhaan dari

Allah SWT karena perbuatan dan perilaku mereka yang disenangi oleh Allah,

dan mereka tunduk kepada Allah dengan ketundukan yang totalitas kepada-

Nya dan menyerah kepada Allah dengan penyerahan yang sempurna pula.

Kata kunci: cinta, yang dicintai Allah, Alquran.

Page 4: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

iii

ABSTRACT

Name: Sofiyatul Mariyah, NIM: 153200329, the title of thesis: The

Groups Loved by Allah According to Alquran (Study Thematic al-Tafsīr

al-Munīr a Book by Wahbah al-Zuḥailī), Department Quranic Studies and

Tafsir, Fakulty of Ushuluddin and Adab, Years 2019 M/1440 H.

Nowadays, mostly people are negligent and trivial toward the

command and prohibition of Allah. Those people do not realize on what is

mentioned in Alquran, in which about who have love guarantee from Allah

because of actions and behavior his favored. Allah will also forgive the sins of

those he loves. Therefore, in order to get his love, we as muslim should be

aware and knowing more about the group loved by Allah.

In line with background of the study above, thus the research

questions are: 1). Who are the groups loved by Allah according to Alquran?

2). How are the interpretations of Wahbah al-Zuḥailī toward the verse that

explained the group who are loved by Allah in Alquran?

This study aims to determine: 1) Who are the groups loved by Allah

according to Alquran and 2) How are the interpretations of Wahbah al-Zuḥailī

toward the verse that explained the group who are loved by Allah in Alquran.

This study belongs to literature review and use thematic as the

method. The primary data source used for this study is thematic al-Tafsīr al-

Munīr a book by Wahbah al-Zuḥailī, while the secondary data taken from the

book related to the topic.

Then, based on this study, it can be concluded that the groups loved

by Allah are: they are who doing good (muḥsinīn), they are who repent

(tawwābīn), they are who purify themselves (mutaṭahhirīn), they are who

cautious (muttaqīn), they are who patient (ṣābirīn), they are who trust

(mutawakkilīn), they are who fair (muqsiṭīn), and the last they are who fight in

the way of Allah. According to Wahbah al-Zuḥailī, those are the groups who

will get the love, affection and blessing from Allah because of their actions

and behavior that are favored by Allah, and they submit to Allah with

submission to the totality to Allah and surrender to Allah with perfect

submission too.

Keyword: love, people who loved by Allah, Alquran

Page 5: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

iv

الملخص

طائفة من الذين ، عنوان البحث :٣٠١٢٥٥١۲٩، رقم القيد : صافية المريةاسم الطالبة ( قسم علوم القرآن المنير لوىبة زحيلي) دراسة موضوعية عن تفسير يحبهم الله في القرآن الكريم

ه. ٣٤٤٥م / ٢٥٣٩بكلية أصول الدين و الآداب. سنة والتفسير

نظرا الى اليوم ان معظم الناس يهملون ما أمر الله بو وما نهى ىم عنو, فهم يدركون انو قد تم ذكره في القرآن الكريم عن ىؤلاء الذين يستحقون محبة الله سبحانو وتعالى. وذلك لأن الله

لذنوب لمن يحب لذلك لابد نحن بوصفنا المسلمين من ان يحب افعالهم وسلوكهم وسيغفر الله كل ا ندرك ونعرف طائفة من ىؤلاء الذين يحبهم الله, لكي نحصل على حبو

من ىم الذين يحبهم (. ٣ أسللة البحث في الآتي : استنادا إلى خلفية البحث أعلاه تأتيفي من الذين يحبهم الله وىبو الزحيلي آيات عن طائفة (. كيف يفسر٢في القرآن الكريم ؟ . الله

القرآن الكريم ؟

كيف ( و ٢. في القرآن الكريم من ىم الذين يحبهم الله( ٣تهدف ىذه الدراسة لمعرفة: .في القرآن الكريم وىبو الزحيلي آيات عن طائفة من الذين يحبهم الله يفسر

بالمصدر نوع ىذا البحث دراسة مكتبية، يستخدم فيو المنهج الموضوعي مستعينا " والمصادر الاضافية الأخرى من الكتب المتعلقة نير لوىبة زحيليالم الأساسي من كتاب "تفسير

بموضوع البحث.

ومن نتائج ىذا البحث أن طائفة من الذين يحبهم الله في القرآن الكريم أوللك ىم اتلون في سبيل الله. المحسنون والتوابون والمتطهرون والمتقون والصابرون والمتوكلون والمقسطون ومق

بأعمالهم وأفعالهموأنهم يخضعون وا على محبة الله رحمتو ورضاه أنهم الذين حصلوشرح وىبة الزحيلي خضوعا ويطيعون طاعة كافة ويستسلمون استسلاما تاما أيضا

يحبهم الله, القرآنالذين الكلمة الرائسية: حب,

Page 6: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

v

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN

Nomor : Nota Dinas

Lamp : Skripsi

Hal : Usulan Munaqasyah

a.n. Sofiyatul Mariyah

NIM: 153200329

KepadaYth

Bapak Dekan

Fak.Ushuluddin dan

Adab UIN “SMH”

Banten

Di –

Serang

AssalamualaikumWr. Wb.

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa

skripsi Saudari Sofiyatul Mariyah, NIM: 153200329, yang berjudul:

Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah dalam Alquran (Studi

Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī), telah memenuhi

syarat untuk melengkapi ujian munaqasyah pada Fakultas Ushuluddin

dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Maka kami ajukan

skripsi ini dengan harapan dapat segera dimunaqasyahkan.

Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Serang, 10 Mei 2019

Pembimbing I

Dr. Muhammad Afif, M.A.

NIP. 196102091994031001

Pembimbing II

Agus Ali Dzawafi, M. Fil. I.

NIP. 197708172009011013

Page 7: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

vi

GOLONGAN ORANG-ORANG YANG

DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN

(Studi Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī)

Oleh:

Sofiyatul Mariyah

NIM : 153200329

Menyetujui,

Pembimbing I

Dr. Muhammad Afif, M.A.

NIP. 196102091994031001

Pembimbing II

Agus Ali Dzawafi, M. Fil. I. NIP. 197708172009011013

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab

Prof. Dr. H. Udi Mufrodi Mawardi, Lc, M.A.

NIP. 196102091994031001

Ketua

Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir

Dr. H. Badrudin, M.Ag.

NIP. 197504052009011014

Page 8: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

vii

PENGESAHAN

Skripsi a.n. Sofiyatul Mariyah, NIM: 153200329, yang

berjudul: Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah dalam Alquran

(Studi Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī), telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Universitas Islam Negeri “Sultan

Maulana Hasanuddin”Banten pada tanggal 10 Mei 2019. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag) pada Fakultas Ushuluddin dan Adab Jurusan

Ilmu Alquran dan Tafsir Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten.

Serang, 14 Mei 2019

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota

Dr. Syafiin Mansur, M.A.

NIP. 1964010811997031001

Sekretaris Merangkap Anggota

Muhammad Alif, S.Ag. M.Si.

NIP. 196904062005011005

Anggota,

Penguji I

Dr. H. Badrudin, M.Ag.

NIP. 197504052009011014

Penguji II

Drs. Jaipuri Harahap, M.Si.

NIP. 196106071995031002

Pembimbing I

Dr. Muhammad Afif, M.A

NIP. 196102091994031001

Pembimbing II

Agus Ali Dzawafi, M. Fil. I NIP. 197708172009011013

Page 9: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk Ayahanda Idul Wasif

dan Ibunda HJ. Artaiyah yang tercinta dan tersayang, yang penuh ketekunan dan tak pernah lelah memberikan motivasi baik secara

moril, materil serta penuh ketulusan untuk membesarkan, mendidik,

membimbing dan mengarahkan kepada hal-hal positif. Juga kepada

kakak-kakakku yakni Humaedi dan Rebudin, serta adik-adikku yakni Husnul Mubarok dan M. Sajidullah semoga mereka semua selalu

diberikan panjang umur, kesehatan baik secara lahir maupun batin

serta dimudahkan dalam segala aktifitasnya. Aamiin.

Semoga do’a yang mereka panjatkan senantiasa dibalas oleh

Allah SWT. Ȃmîn Allahumma Ȃmîn...

Page 10: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

ix

MOTTO

“Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah

aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”

(QS. Ali „Imrān: 31)

Page 11: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

x

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sofiyatul Mariyah, lahir di kampung

Cikubang 2, Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten

Serang, Provinsi Banten, lahir pada tanggal 16 Desember 1996. Penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan ibu Hj.

Artaiyah dan bapak Idul Wasif.

Pendidikan formal yang penulis tempuh di antaranya yaitu: SD

Negeri Cikubang 2, lulus pada tahun 2008, SMP Negeri 1 Bojonegara

lulus pada tahun 2011, MA Assa’adah lulus pada tahun 2015,

kemudian melanjutkan perguruan tinggi ke UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Jurusan Ilmu

Alquran dan Tafsir pada tahun yang sama.

Selama menjadi Mahasiswa penulis mengikuti beberapa

kegiatan seperti HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) IAT pada tahun

2017 sebagai anggota.

Page 12: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xi

KATA PENGANTAR

Bismillahirraḥmānirraḥīm.

Alḥamdulillahirabbilʻālamīn, segala puji bagi Allah Tuhan

seluruh alam. Berkat nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurah

kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, serta seluruh

umatnya hingga akhir zaman.

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Golongan Orang-Orang yang

Dicintai Allah dalam Alquran (Studi Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya

Wahbah al-Zuḥailī).

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan di dalamnya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan

pengetahuan penulis. Terlepas dari hal tersebut, penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang secara langsung

maupun tidak telah membantu penulis dalam menyusun skripsi. Ucapan

terimakasih tersebut penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., selaku Rektor UIN

Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah memberikan

pembinaan baik terhadap dosen maupun mahasiswa.

2. Bapak Prof. Dr. H. Udi Mufrodi Mawardi, Lc., M.A., selaku

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana

Hasanuddin Banten yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

3. Bapak Dr. H. Badrudin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Alquran dan Tafsir yang telah memberikan arahan, mendidik,

serta memberikan motivasinya kepada penulis.

4. Bapak Dr. Muhammad Afif, M.A., sebagai Pembimbing I dan

Bapak Agus Ali Dzawafi, M.Fil.I., sebagai Pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktu dan memberi arahan kepada

penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi.

Page 13: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xii

5. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin dan Adab yang telah

berbagi ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa

perkuliahan dan mengantarkan penulis hingga dapat menyusun

skripsi.

6. Seluruh mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir, khususnya kepada

rekan-rekan IAT/A, terutama kepada Siti Fauzah, Ulfah

Nurchalifah, Maesaroh, Serli Diana, Euis KH, Rani Komalasari,

Destrinati, Assyifaunnadia, Eva Sofia, Gina Dwi Minarti, Puput

Pulasari, Sutihat Adaniah, Nuroh dan Neneng Fauziyah yang

telah dengan sabar dan ikhlas berbagi ilmu, berdiskusi, dan

menemani penulis selama menyusun skripsi.

7. Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu. Semoga Allah membalas kebaikan

mereka dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya,

dan umumnya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Serang, 10 Mei 2019

Penulis,

Sofiyatul Mariyah

NIM: 153200329

Page 14: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xiii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ i

ABSTRAK ........................................................................................... ii

SURAT PENGAJUAN ....................................................................... v

SURAT PERSETUJUAN DEKAN ................................................... vi

PENGESAHAN .................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

MOTO.................................................................................................. ix

RIWAYAT HIDUP............................................................................. x

KATA PENGANTAR ........................................................................ xi

DAFTAR ISI ....................................................................................... xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 9

E. Kajian Pustaka .............................................................. 10

F. Metode Penelitian ......................................................... 12

G. Sistematika Penulisan. .................................................. 14

Page 15: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xiv

BAB II RIWAYAT SINGKAT WAHBAH AL-ZUḤAILĪ

A. Biografi dan Karir Wahbah al-Zuḥailī......................... 16

B. Corak dan Metode al-Tafsīr al-Munīr .......................... 23

C. Karya-Karya Wahbah al-Zuḥailī .................................. 34

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG GOLONGAN

ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH

A. Pengertian Cinta ........................................................... 40

B. Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah................ 44

C. Balasan Bagi Mereka yang Dicintai Allah .................... 67

BAB IV ANALISIS TENTANG GOLONGAN ORANG-

ORANG YANG DICINTAI ALLAH MENURUT

WAHBAH AL-ZUḤAILĪ

A. Klasifikasi Ayat-ayat Tentang Golongan Orang-

Orang yang Dicintai Allah ............................................ 85

B. Makiyyah dan Madaniyyah .......................................... 94

C. Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Golongan Orang-

Orang yang Dicintai Allah Menurut Wahbah al-

Zuḥailī ........................................................................... 94

Page 16: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 130

B. Saran ............................................................................. 131

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xvi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan

Arab dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini

dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan

tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda

sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab dan trasliterasinya

dengan huruf latin:

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif اTidak

dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba b Be ة

Ta t Te ت

Sa ṡ ثEs (dengan titik di

atas)

Jim j Je ج

Ha ḥ حHa (dengan titik di

bawah)

Kha Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Zal Ż ذZet (dengan titik di

atas)

Ra r Er ر

Zai Z Zet س

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

Sad ṣ صEs (dengan titik di

bawah)

Dad ḍ ضDe (dengan titik di

bawah)

Page 18: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xvii

Ta ṭ طTe (dengan titik di

bawah)

Za ẓ ظZet (dengan titik di

bawah)

ʻAin ...ʻ... Koma terbalik di atas ع

Gain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qaf Q Ki ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah ...’... Apostrof ء

Ya Y Ye ي

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia

terdiri atas vokal tunggal atau monoftom dan vokal rangkap

atau diftong.

1) Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa

tanda atas harakat, transliterasinya sebagai berikut.

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah A A

Kasrah I I

Dammah U U

Page 19: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xviii

Contoh:

Kataba = ت ت ك

Su’ila = ئ ل س

Yażhabu = ذه ت

2) Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya

berupa gabungan antara harakat dan huruf transliterasinya

gabungan huruf, yaitu:

TandadanHuruf Nama GabunganHuruf Nama

ى Fathah

dan ya Ai A dan I

ى وFathah

dan wau Au

A dan

U

Contoh:

Kaifa = ف ك

Walau = ل و و

Syai’un = ء ش

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa

harakat dan huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Page 20: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xix

HarakatdanHuruf Nama HurufdanTanda Nama

ى بFathah

dan alif

atau ya

Ā

A dan

garis di

atas

ى ىKasrah

dan ya Ī

I dan

garis di

atas

ى وDammah

wau Ū

U dan

garis di

atas

4. Ta Marbuṭah

Transliterasi untuk ta’ marbuṭah ada dua, yaitu:

a. Ta Marbuṭah Hidup

Ta marbuṭah yang hidup atau mendapat harakat

fathah, kasrah, dan ẓammah transliterasinya adalah /t/.

Contoh: Minal jinnati wannās = النبس نة و ه الج م

b. Ta Marbuṭah Mati

Ta marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun

transliterasinya adalah /h/.

Contoh: Khoir Al-Bariyyah = ز الج ز ة خ

c. Kalau pada suatu kata yang di akhir katanya ta marbuṭah

diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta

bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbuṭah itu

ditransliterasikan ha (h), tetapi bila disatukan (waṣal), maka

ta marbuṭah tetap ditulis /t/.

Contoh: As-Sunnah An-Nabawiyah = نة النج و ة ا لس

Tetapi bila disatukan, maka ditulis as-sunnatun

nabawiyah.

Page 21: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xx

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan sebuah tanda ( ). Tanda syaddah atau

tasydid dalam transliterasi ini dilambangkan dengan huruf yang

sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh: As-Sunnah An-Nabawiyah = السنة النجوة

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan huruf (ال), namun dalam transliterasinya kata sandang

itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf

syamsiah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf

qamariah.

a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/

diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang itu.

Contoh: As-Sunnah An-Nabawiyah = السنة النجوة

b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di

depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh: Khair Al-Bariyah = ز الج ز ة خ

Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf

qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang

mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung.

Page 22: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

xxi

7. Hamzah

Dinyatakan di depan transliterasi Arab-Latin bahwa

hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun hanya

terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di

awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab

berupa alif.

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya, setiap kata baik fiil, isim, maupun huruf

ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya

dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata

lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka

dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan

dengan dua cara. Bisa dipisah perkata dan bisa dirangkaikan.

Contoh: ثسم الله الزحمه الزحم

Maka ditulis bismillāhirraḥmānirraḥīm atau bism allāh

ar-raḥmān ar-raḥīm.

9. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem penulisan Arab, huruf kapital

tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan

juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku pada EYD,

di antaranya huruf kapital digunakan untuk menulis huruf awal,

nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului

oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap

huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandang.

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila

dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau

penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau

harakat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak

dipergunakan.

Page 23: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alquran adalah kitab suci umat Islam yang merupakan kalam

Allah. Allah SWT menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad

untuk dijadikan petunjuk bagi umat manusia dan dijadikan pedoman

hidup di dunia dan akhirat.1

...

“ ... Dan Kami turunkan Kitab (Alquran) kepadamu untuk

menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim)”. (QS. al-

Naḥl: 89).

Alquran tidak diturunkan hanya untuk umat tertentu atau

untuk zaman tertentu, akan tetapi untuk seluruh umat manusia dan

1 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009), cet 3, p.113.

Page 24: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

2

untuk sepanjang masa, maka ajarannya pun luas sama dengan

luasnya umat manusia.2

Sehingga Alquran dijadikan sebagai sumber pengetahuan

dalam segala disiplin ilmu atau sebagai rujukan keilmuan baik ilmu

diniyah maupun ilmu umum. Serta dijadikan sebagai landasan

hukum-hukum Islam yang mengandung pokok-pokok akidah

keagamaan, keutamaan akhlak, prinsip-prinsip dan tata nilai

perbuatan manusia.3

Selain itu ajaran di dalam Alquran memberikan tuntunan

untuk melakukan perbuatan yang disyaria‟tkan agama Islam yaitu

perbuatan yang memang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa-

apa yang dilarang oleh Allah.

Sebagaimana firman Allah Q.S. al-Naḥl: 90

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebaikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS.

al-Naḥl: 90)

2 Moh Matsna, Qur’an Hadist (Jakarta: Pt. Karya Toha Putra, 2004), p.72

3 Badrudin, Akhlak Tasawuf (Serang: IAIB Press, 2015), cet 2, p. 44

Page 25: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

3

Sangat jelas bahwa di dalam Alquran terdapat banyak ayat-

ayat yang mengandung pokok-pokok akidah keagamaan, keutamaan

akhlak, dan prinsip-prinsip perbuatan. Dilihat dari

kandungan Alquran banyak sekali ayat-ayat Alquran yang

memerintahkan untuk melakukan kebaikan, berbuat adil, menyuruh

berbuat baik dan mencegah berbuat kejahatan dan kemungkaran.

Sehingga mereka yang selalu melakukan perbuatan yang

diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarang oleh

Allah, mereka akan mendapat cinta, kasih sayang dan ampunan dari

Allah.

Mereka yang dicintai-Nya itu akan senantiasa menjalankan

perkara-perkara wajib, dan memperbanyak amal-amal sunnah

sehingga dia menjadi orang yang semakin dicintai Allah. Jika dia

telah menjadi orang yang dicintai Allah, maka kecintaan Allah

tersebut menghadirkan kecintaan lain dalam dirinya kepada Rabbnya,

yaitu kecintaan untuk menyibukkan hatinya dari memikirkan

Dzatnya. Cinta tersebut menguasai hatinya sehingga tidak tersisa

sedikit kelapangan pun untuk selain Dzat yang dicintainya. Jadilah

Page 26: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

4

mereka selalu dzikir kepada-Nya, mencintai-Nya, dan selalu

menyebut sifat-sifat-Nya yang Maha Agung.4

Disebutkan dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, dari Nabi Saw, beliau

meriwayatkan dari Rabbnya, bahwasannya Allah Swt berfirman:

“…Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku, melainkan

dengan mengerjakan perkara-perkara yang wajib. Hamba-Ku

tersebut pun senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan

perkara-perkara sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku

mencintainya, maka Aku bersama pendengarnya, yang ia mendengar

dengannya, penglihatannya yang ia melihat dengannya, tangannya

yang ia mengambil dengannya, dan kakinya yang ia berjalan

dengannya. (Dengan-Ku ia mendengar, melihat, mengambil, dan

berjalan). Jika ia meminta kepada-Ku niscaya Aku benar-benar

memberinya. Jika ia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku

benar-benar melindunginya….”5

Maka ketika seseorang cinta kepada Rabbnya dengan

kecintaan yang totalitas dan murni, dia pun harus tunduk kepada-Nya

4 Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa': Macam-Macam

Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep Pengobatannya (Pustaka Imam As-

Sayfi‟I, 2013), cet 4, p.429 5 Abi Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Matan Masykul Al-

Bukhāri (Bairut: Dar al-Fikr), p.129

Page 27: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

5

dengan ketundukan yang totalitas dan harus menyerah kepada Allah

dengan penyerahan yang sempurna pula. Seberapa besar cinta yang

dimiliki hati, maka sebesar itulah kadar ketundukan dan penyerahan

diri kepada yang dicintainya. Mereka itulah yang akan mendapatkan

jaminan cinta dari Allah Swt.6

Di dalam Alquran telah disebutkan tentang mereka yang

mendapat jaminan cinta dari Allah Swt karena perbuatan dan perilaku

mereka yang disenangi Allah Swt. Nama mereka diabadikan di dalam

Alquran sebagai kelompok yang dijamin akan meraih cinta Allah.7

Mereka itulah di antaranya orang-orang yang berbuat baik

(muḥsinīn) terdapat dalam Alquran sebanyak 5 kali dalam 3 surat,

orang-orang yang bertaubat (tawwābīn) terdapat dalam Alquran surat

al-Baqarah ayat 222, orang-orang yang menyucikan diri

(mutaṭahhirīn) terdapat dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 222 dan

surat al-Taubah ayat 108, orang-orang yang bertaqwa (muttaqīn)

terdapat dalam Alquran surat Ali Imrān ayat 76 dan surat al-Taubah

ayat 4 dan 7, orang-orang yang sabar (ṣābirīn) terdapat dalam

Alquran surat Ali „Imrān ayat 146, orang-orang yang bertawakal

6 Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiyah:

Menggapai Cinta Ilahi (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), cet 1, p.2 7 Atabik Lutfi, Tafsir Tazkiyah: Tadabur Ayat-Ayat untuk Pencerahan dan

Penyucian Hati (Jakarta: Gema Insani, 2009), cet 1, p. 138

Page 28: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

6

(mutawakkilīn) terdapat dalam Alquran surat Ali „Imrān ayat 159,

orang-orang yang adil (muqsiṭīn) terdapat dalam Alquran sebanyak 3

kali dalam 3 surat, dan orang-orang yang berperang di jalan Allah

terdapat dalam Alquran surat al-Ṣaff ayat 4.8

Oleh karena itulah, Allah Swt menolak orang yang mengaku

sebagai kekasih-Nya dengan firman Allah, “Katakalah, Maka

mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (QS. al-

Mā‟idah: 18).

Diriwayatkan dari Annas, dari Rasulullah Saw, beliau

bersabda, “Apabila Allah Swt mencintai hamba-Nya, niscaya dosa

tidaklah mendatangkan kemudharatan baginya. Dan orang yang

bertaubat dari dosa, seperti orang yang tidak mempunyai dosa”.

Kemudian Rasulullah Saw membaca, “Sesungguhnya Allah

mencintai orang-orang yang bertaubat” (QS. al-Baqarah: 222).

Artinya, apabila Allah Swt mencintai hambanya, niscaya

Allah akan menerima taubatnya sebelum mati. Maka dosa yang telah

berlalu itu, tidak mendatangkan melarat kepada hamba, meskipun

dosa itu banyak, sebagaimana tidak mendatangkan melarat oleh

kekufuran yang telah lalu sebelum masuk Islam. Sesungguhnya telah

8 Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufaḥras li al-Fadhil

Quran al-Karim (Lebanon: Dar al-Fikr, 1981), cet 2, p.191-192

Page 29: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

7

diisyaratkan oleh Allah Swt bagi kecintaan akan adanya

pengampunan dosa.9

Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam QS. Ali „Imrān: 31

“Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku,

niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”

Dalam al-Tafsīr al-Munīr dijelaskan wahai Muhammad,

katakanlah kepada mereka, “Jika kalian memang taat kepada

Allah Swt dan menginginkan pahala dari-Nya, maka

patuhilah apa yang telah diturunkan oleh Allah Swt

kepadaku, maka Allah akan meridhai kalian dan

mengampuni dosa-dosa kalian. Dengan demikian kalian akan

mendapatkan lebih dari apa yang kalian inginkan dari sikap

maḥabbah (kecintaan) kalian kepada Allah, yaitu kalian akan

mendapatkan maḥabbah Allah kepada kalian dan ini jauh

lebih berharga dan lebih agung dari yang pertama, yaitu dari

hanya sekedar mendapat pahala dan ampunan dari-Nya.10

Akan tetapi melihat di zaman sekarang ini kebanyakan

manusia lalai dan masih menganggap sepele apa yang diperintahkan

dan dilarang oleh Allah, mereka tidak sadar bahwa Allah itu

mencintai golongan-golongan yang telah disebutkan di atas. Dan

9 Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin: Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama

Jiliid 9 Zuhud, Cinta, dan Kematian (Jakarta: Repubika Penerbit, 2015), cet 2,

p.258-259 10

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Syarīʽah wa

al-Manhaj, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, (Jakarta: Gema Insani, 2013), cet 1, p.242

Page 30: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

8

Allah akan mengampuni segala dosa bagi mereka yang dicintai-Nya.

Maka dari itu kita sebagai umat Islam harus bisa menyadari dan lebih

mengetahui siapa sajakah golongan orang-orang yang dicintai Allah,

supaya kita mendapatkan cinta dari Allah.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mencoba untuk

menjelaskan mengenai golongan orang-orang yang dicintai Allah

dalam Alquran. Maka penulis akan mengambil judul skripsi

“Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah dalam Alquran (Kajian

Tematik al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī)”

B. Perumusan Masalah

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Siapa sajakah golongan orang-orang yang dicintai Allah dalam

Alquran?

2. Bagaimana penafsiran Wahbah al-Zuḥailī terhadap ayat-ayat

tentang golongan orang-orang yang dicintai Allah dalam

Alquran?

Page 31: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

9

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui siapa saja golongan orang-orang yang dicintai

Allah dalam Alquran

2. Untuk mengetahui penafsiran Wahbah al-Zuḥailī terhadap ayat-

ayat tentang golongan orang-orang yang dicintai Allah dalam

Alquran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui secara lebih komprehensif tentang golongan

orang-orang yang dicintai Allah yang telah dijelaskan dalam

Alquran

2. Memudahkan untuk mempelajari serta mengamalkan

karakteristik tentang mereka yang dicintai Allah yang telah

disebutkan dalam Alquran

3. Memberi wawasan kepada penulis maupun pembaca.

Page 32: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

10

E. Kajian Pustaka

Penelitian yang terkait dengan pokok pembahasan yang

penulis kaji masih belum banyak didapat. Namun ada beberapa

literature yang penulis temukan yang memiliki keterkaitan dengan

pokok pembahasan tentang cinta (maḥabbah). Diantara beberapa

buku-buku dan literature yang ada kaitannya dengan pembahasan ini,

penulis jadikan sebagai kajian pustaka adalah sebagai berikut:

Skripsi Iis Ehasari Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri “Sultan

Maulana Hasanuddin” Banten, yang berjudul “Konsep Cinta: Study

Tentang Pemikiran Tasawuf Jalaluddin Rumi”. Skripsi ini lebih

menjelaskan bagaimana konsep cinta menurut Jalaluddin Rumi, cara

untuk mencapai Maqām Maḥabbah, dan pengaruh cinta dalam

kehidupan. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa untuk mencapai

maqam mahabbah, maka harus menempuh jalan ṭariqāt (jalan Allah),

meskipun dalam proses pencapaiannya akan bertemu dengan

rintangan-rintangan yang baik dan yang jahat, yang susah dan yang

sulit.11

11

Iis Ehasari “Konsep Cinta: Study Tentang Pemikiran Tasawuf Jalaluddin

Rumi” (Skripsi IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, 2012)

Page 33: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

11

Skripsi Selfi Nurlina Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab Institut Agama Islam Negeri

“Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, yang berjudul “Cinta dan

Benci Karena Allah: Studi Analisis Sanad dan Matan Hadis”. Skripsi

ini lebih menjelaskan tentang kandungan matan hadis cinta dan benci

karena Allah. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa matan dan hadis

cinta dan benci karena Allah ini dihukumi ṣāḥīḥ, walaupun didalam

redaksi periwayatan terkadang berbeda-beda. Dihukumi ṣāḥīḥ karena

matan hadis cinta dan benci karena Allah ini tidak bertentangan

dengan nash Alquran.12

Skripsi Abdul Aziz Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri “Gunung Djati” Bandung, yang

berjudul “Ciri-Ciri Orang yang Dicintai Allah: Studi Analisis Tafsir

al-Munir Karya Syekh „Abd Mu‟thi‟ Muhammad Nawawi al-

Bantani”. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana ciri-ciri orang

yang dicintai Allah menurut Syekh Nawawi al-Bantani.13

12

Selfi Nurlina “Cinta dan Benci Karena Allah: Studi Analisis Sanad dan

Matan Hadis” (Skripsi IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, 2015) 13

Abdul Aziz “Ciri-Ciri Orang yang Dicintai Allah: Studi Analisis Tafsir

al-Munir Karya Syekh „Abd Mu‟thi‟ Muhammad Nawawi al-Bantani” (Skripsi UIN

“Gunung Djati” Bandung, 2018). (diakses pada 29 September 2018).

Page 34: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

12

F. Metode Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Salah satu tugas yang perlu dilaksanakan seorang peneliti

ketika melaksanakan penelitian temasuk dalam penelitian ilmu-

ilmu ushuluddin (baik penelitian lapangan, field research,

maupun penelitian perpustakaan, library research) adalah studi

kepustakaan.14

Adapun jenis penelitian dalam skripsi ini adalah Library

Research (kajian pustaka), yaitu serangkaian kegiatan yang

berkenaan dengan pengumpulan data (kepustakaan), membaca,

mencatat serta mengolah bahkan penelitiannya. Ini merupakan

penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk

memperoleh data penelitiannya.

14

Syahrin Harahap, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu

Ushuluddin (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet 1, p.89

Page 35: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

13

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan.15

Adapun untuk

memperoleh datanya yaitu dengan mengumpulkan buku-buku

yang bersangkutan dengan judul yang dibahas. Pengumpulan data

yang telah diperoleh, dikembangkan berdasarkan jenisnya

(primer/sekunder). Yaitu buku-buku utama terkait langsung

dengan objek penelitian sebagai sumber pokok yang diambil dari

Kitab al-Tafsīr al-Munīr, sedangkan data sekunder sebagai

penunjang dan pelengkap yang diambil dari referensi-referensi.

3. Metode Analisis yang Digunakan

Metode yang digunakan penulis adalah berusaha

mengkaji, menelaah, dan memahami dengan menggunakan

metode mauḍūʻi (tematik) yaitu menafsirkan ayat Alquran tidak

berdasarkan atas urutan ayat dan surat dalam Alquran, akan tetapi

berdasarkan tema yang dikaji.

Langkah-langkah tafsir mauḍūʻi menurut Abdul Hayy al-

Farmawi adalah sebagai berikut:

15

Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), cet 5,

p.174.

Page 36: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

14

a. Menetapkan tema permasalahan yang akan dikaji

b. Mengelompokkan ayat-ayat sesuai tema dan jenisnya

(makiyyah atau madaniyyah)

c. Menyusun ayat-ayat berdasarkan urutan waktu turunnya dan

mengetahui asbabun nuzulnya.

d. Mengetahui kolerasi (munasabah) ayat tersebut dengan ayat

lain.

e. Menyusun tema bahasan secara sistematis.

f. Melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan.

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan

menyeluruh.16

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang

apa-apa yang diuraikan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis

berikan gambaran. Berikut ini adalah gambaran rinci sistematika

penyusunan skripsi. Secara garis besar penyusunan skripsi ini

disesuaikan dengan pokok masalah yang akan dibahas dalam lima

bab, yaitu:

16

Rosidin, Metodologi Tafsir Tarbawi (Jakara: Amzah, 2015), cet ke-1,

p.16

Page 37: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

15

Bab I, yaitu Pendahuluan yang mencakup tentang latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II, yaitu riwayat singkat Wahbah al-Zuḥailī, bab ini

meliputi: biografi dan karir Wahbah al-Zuḥailī, metode dan corak al-

Tafsīr al-Munīr, dan karya-karya Wahbah al-Zuḥailī.

Bab III, tinjauan teoritis tentang pegertian cinta, golongan

orang-orang yang dicintai Allah, dan balasan bagi mereka yang

dicintai Allah.

Bab IV, analisis tentang golongan orang-orang yang dicintai

Allah menurut Wahbah al-Zuḥailī mencakup: klasifikasi ayat-ayat

tentang golongan orang-orang yang dicintai Allah, makiyyah dan

madaniyyah, dan penafsiran ayat-ayat tentang golongan orang-orang

yang dicintai Allah menurut Wahbah al-Zuḥailī.

Bab V, yang mencakup tentang kesimpulan dan saran

Page 38: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

16

BAB II

RIWAYAT SINGKAT WAHBAH AL-ZUḤAILĪ

A. Biografi dan Karir Wahbah al-Zuḥailī

Wahbah al-Zuḥailī merupakan salah satu guru besar di Syiriā

dalam bidang keislaman, selain itu ia juga merupakan mufassir yang

masyhur dan seorang ulama fiqh kontemporer tingkat dunia. Hal

tersebut dibuktikan dengan banyaknya karyanya yang mendunia.

Pemikiran Wahbah al-Zuḥailī dituangkan dalam salah satu kitab

fiqihnya yang berjudul Al-Fiqh Al-Islāmī Wa Adillatuh. Selain itu

karangan beliau yang lain adalah kitab tafsir Alquran yang berjudul

al-Tafsīr al-Munīr.1

Wahbah al-Zuḥailī memiliki nama asli Wahbah bin al-Syaikh

Muṣṭafā al-Zuḥailī, dilahirkan di Dair „Aṭiyah kecamatan Faiha,

propinsi Damaskus Syiriā pada tanggal 6 Maret tahun 1351H/ 1932

1 Eka Hayatunnisa dan Anwar Hafidzi, “Kriteria Poligami serta

Dampaknya melalui Pendekatan Alla Tuqsitu Fi al-Yatama dalam Kitab Fiqih

Islam Wa Adillatuhu”, Syariah; Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran. Vol.17, No.1

(Juni, 2017), p.67

Page 39: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

17

M.2 Ayahnya bernama Syaikh Muṣṭafā al-Zuḥailī, seorang ulama

yang hafal Alquran dan ahli ibadah. Dalam kesehariannya, ia selalu

memegang teguh Alquran dan Sunnah Nabi, serta hidup sebagai

seorang petani dan pedagang. Sedangkan ibunya bernama Hajjah

Fāṭimah binti Muṣṭafā Saʻādah. Seorang wanita yang memiliki sifat

warak dan teguh dalam menjalankan syariʻat agama.3

Terlahir dari keluarga yang memiliki spirit keagamaan yang

tinggi, sejak kecil Wahbah al-Zuḥailī mendapatkan bimbingan dari

ayahnya untuk mengenal dasar-dasar keislaman. Menginjak usia 7

tahun sebagaimana juga teman-teman yang lainnya, Wahbah al-

Zuḥailī bersekolah Ibtidāʼiyah di kampungnya hingga sampai pada

tahun 1946. Ketika memasuki pendidikan formalnya, Wahbah al-

Zuḥailī menghabiskan pendidikan menengahnya selama 6 tahun dan

mendapatkan ijazah pada tahun 1952, yang merupakan langkah awal

untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yakni di Fakultas Syarīʻah

2 Baihaki, “Studi Kitab Tafsir al-Munir Karya Wahbah al-Zuhaili dan

Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama”, Jurnal Analisis. Vol.16,

No.1 (Juni, 2016), p.128 3 Muhammadun, “Wahbah Az-Zuhaili dan Pembaruan Hukum Islam”,

Mahkamah; Jurnal Kajian Hukum Islam. Vol.1, No.2 (Desember, 2016), p.233

Page 40: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

18

Universitas Damaskus, hingga meraih gelar sarjananya pada tahun

1953 M dengan predikat cumlaude.4

Karena semangatnya dalam belajar dan kecintaannya

terhadap ilmu, sehingga ketika Wahbah al-Zuḥailī pindah ke Kairo

beliau mengikuti beberapa kuliah secara bersamaan, yaitu di Fakultas

Bahasa Arab al-Azhar University dan Fakultas Syarīʻah di

Universitas ʻAin Syam. Ketika itu beliau memperoleh beberapa

ijazah diantaranya: Ijazah Bahasa Arab dari Fakultas Syarīʻah

Universitas al-Azhar pada tahun 1956, Ijazah Takhaṣṣuṣ Pendidikan

dari Fakultas Bahasa Arab Universitas al-Azhar pada tahun 1957 dan

Ijazah Bahasa Arab dari Fakultas Syarīʻah Universitas ʻAin Syam

pada tahun 1957.

Dalam waktu lima tahun Wahbah al-Zuḥailī mendapatkan

tiga ijazah sekaligus yang kemudian diteruskan ke tingkat

pascasarjana di Universitas Kairo yang berhasil ditempuh selama dua

tahun dan memperoleh gelar M.A pada tahun 1959 dengan tesisnya

yang berjudul “Al-Zirāʻi fī al-Siyāsah al-Syarʻiah wa al-Fiqh al-

Islāmī“. Karena merasa belum puas dalam mencari ilmu, akhirnya

4 Putri Ajeng Fatimah, “Waris Kalalah dalam Pandangan Wahbah Az-

Zuhaili“ (Skripsi UIN “Syarif Hidayatullah“ Jakarta, 2011), p.15

Page 41: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

19

Wahbah al-Zuḥailī pun melanjutkan pendidikannya ke program

doktoral yang diselesaikan pada tahun 1963 dengan yudisium summa

cumlaude. Ketika itu Wahbah al-Zuḥailī menulis disertasi dengan

judul “ʼᾹṣār al-Ḥarb fī al-Fiqh al-Islāmī: Dirāsah Muqāranah baina

al-Mażāhib al-ṡamāniyah wa al-Qānun al-Daulī al-ʻᾹm (Efek

Perang dalam Fikih Islam: Studi Komparatif antara Madzhab

Delapan dan Hukum Internasional Umum)“.5

Dengan bekal ilmu yang dimilikinya, ia terjun ke dunia

pendidikan sebagai pendidik. Pada tahun 1963M Wahbah al-Zuḥailī

mengabdikan diri sebagai dosen di Fakultas Syarīʻah Universitas

Damaskus, tidak lama kemudian karir akademiknya terus meningkat

Wahbah al-Zuḥailī diangkat sebagai asisten dekan pada fakultas yang

sama pada tahun 1969M, kemudian diangkat jabatannya menjadi

dekan sekaligus menjadi ketua jurusan Fiqih al-Islam dalam waktu

yang cukup singkat dari masa pengangkatannya sebagai asisten

dosen. Kemudian ia dilantik sebagai guru besar dalam disiplin

hukum Islam pada salah satu Universitas di Syiria.6

5 Putri Ajeng Fatimah, “Waris Kalalah....., p.15-16

6 Baihaki, “Studi Kitab Tafsir al-Munir…..., p. 129

Page 42: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

20

Wahbah al-Zuḥailī juga pernah menjadi dosen tamu di Libya,

1972-1974, Universitas Khartum dan Universitas Omdurman di

Sudan pada tahun 2000. Wahbah al-Zuḥailī juga menjadi dosen tamu

di Universitas al-ʻAin Uni Emirat Arab dari tahun 1984-1989 selama

lima tahun dan menjadi penceramah di Qatar dan Kuwait semasa

bulan Ramadhan pada tahun 1989-1990. Di samping itu, Wahbah al-

Zuḥailī juga turut memberi khutbah Jumat sejak tahun 1950 terutama

di Masjid ʻUṡmān di Damaskus dan Masjid al-Īmān di Dair „Aṭiyah,

menyampaikan ceramah di masjid, radio dan televisi serta di

seminar-seminar dalam segala bidang keilmuan Islam.7

Selain disibukkan dengan kegiatan mengajar, Wahbah al-

Zuḥailī juga sangat produktif dalam menulis, mulai dari artikel dan

makalah, sampai kitab besar yang terdiri dari enam belas jilid. Badi‟

al-Sayyid al-Lahlam dalam biografi syaikh Wahbah al-Zuḥailī yang

ditulisnya dalam buku berjudul Wahbah al-Zuḥailī al-„Alim, al-

Faqih, al-Mufassir menyebutkan ada 199 karya tulis Wahbah al-

Zuḥailī selain jurnal.

7 Syafaat, “Telaah Terhadap Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili

tentang Konsep Poligami dalam Konteks Keadilan Jender”, Jurnal Penelitian

Kependidikan. No.1 (Juni, 2008), p. 24

Page 43: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

21

Kitab yang membuat Wahbah al-Zuḥailī menjadi terkenal dan

banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran fiqih kontemporer

adalah Al-Fiqh Al-Islāmī Wa Adillatuh. Kitab ini berisi fiqih

perbandingan, terutama mażhab-mażhab fiqih yang masih hidup dan

diamalkan oleh umat Islam di seluruh dunia.8

Keberhasilan al-Zuḥailī di bidang akademik dan lainnya tidak

lepas dari guru-guru yang telah membimbingnya baik yang ada di

Syiria sendiri ataupun yang berada di luar Syiria. Guru-guru di

Damaskus dalam bidang ḥadīṡ dan ʻulūm al-ḥadīṡ yaitu Syaikh

Maḥmūd Yāsīn, Syaikh ʻAbd al-Razāq al-Humṣi dan Syaikh Hāsyim

al-Khaṭīb adalah guru di bidang fiqih dan fiqh al-syāfiʻi, Syaikh Luṭfī

al-Fayūmī yaitu guru di bidang Uṣūl al-Fiqh, muṣṭalaḥ al-ḥadīṡ dan

ʻllm al-Naḥw, Syaikh Hasan al-Syaṭī adalah guru dalam ilmu farāʼiḍ,

hukum keluarga dan hukum waqaf, Syaikh Ṣāliḥ al-Farfūri adalah

guru ilmu Bahasa Arab seperti balāgah dan sastra, Syaikh Maḥmūd

al-Rankūsī adalah guru di bidang ʻaqīdah dan ilmu kalam. Ilmu

Tafsir dipelajarinya dari Syaikh Ḥasan Ḥabnakah dan Syaikh Ṣadīq

Ḥabnakah al-Mīdānī. Wahbah al-Zuḥailī juga murid dari Doktor

8 Isnan Luqman Fauzi, “Syibhul „Iddah Bagi Laki-Laki Studi Analisis

Pendapat Wahbah Zuhaili” (Skripsi IAIN “Walisongo” Semarang, 2012), p. 38

Page 44: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

22

Naẓam Maḥmūd Nasīmī pada bidang syarīʻah serta guru-guru

lainnya di bidang akhlāq, tajwīd, tilāwah, khiṭābah, hukum dan lain

sebagainya.9

Adapun di luar Damaskus, antara lain di Kairo-Mesir al-

Zuḥailī banyak mendapatkan ilmu dari Syaikh Muḥammad Abū

Zahrah, Syaikh Maḥmūd Syaltūt, ʻAbd al-Raḥman Tāj, Syaikh Isā

Mannūn dan Syaikh ʻAli Muhammad al-Khafif pada studi fiqih di

Fakultas Syarīʻah Universitas al-Azhar. Syaikh Jād al-Rab Ramaḍān,

Syaikh Maḥmūd ʻAbd al-Dāyim, Syaikh Muṣṭafā Mujahid dalam

ilmu fiqh al-syāfiʻi. Syaikh Muṣṭafā ʻAbd al-Khāliq, Syaikh ʻAbd al-

Ganī ʻAbd al-Khāliq, Syaikh ʻUṡmān al-Murāziqī, Syaikh Ḥasan

Wahdān, Syaikh al-Ẓawāhirī dalam bidang uṣūl al-fiqh. Sulaimān al-

Ṭamāwi, ʻAlī Yūnus, Syaikh Zakī al-Dīn Syuʻmān serta guru lain di

Universitas al-Azhar, Universitas Kairo serta Universitas ʻAin

Syam.10

Pada malam sabtu tanggal 8 Agustus tahun 2015 Wahbah al-

Zuḥailī menghembuskan nafas terakhirnya. Dunia Islam merasa

9 Muhammadun, “Wahbah Az-Zuhaili…., p. 234-235

10 Muhammadun, “Wahbah Az-Zuhaili…., p. 235

Page 45: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

23

berduka cita karena kehilangan seorang ulama kontemporer panutan

dunia. Wahbah al-Zuḥailī meninggal dunia pada usia 83 tahun.11

B. Corak dan Metode al-Tafsīr al-Munīr

Sebelum membahas mengenai corak dan metode yang

digunakan di dalam al-Tafsīr al-Munīr, terlebih dahulu penulis akan

memberikan penjelasan tentang kitab ini. al-Tafsīr al-Munīr pertama

kali diterbitkan pada tahun 1991 M/1411 H oleh Dār al-Fikr Beirut

Libanon dan Dār al-Fikr Damaskus Syiriā yang berjumlah 16 jilid

dengan menggunakan bahasa arab.12

Tafsir ini ditulis selama rentang

waktu bertahun-tahun, kurang lebih selama 16 tahun (1975-1991 M),

setelah selesai menulis dua buku lainnya, yaitu Uṣūl al-Fiqh al-Islām

(2 jilid) dan Al-Fiqh Al-Islāmī Wa Adillatuh. (8 Jilid). al-Tafsīr al-

Munīr diselesaikan pada hari senin jam delapan pagi tanggal 13

Dzulqa‟dah 1408 H atau 27 Juni 1988 M, yang ketika itu usia

Wahbah al-Zuḥailī baru menginjak 56 tahun.13

Kitab tafsir ini telah

menyebar luas diberbagai negara, bahkan kitab ini pun telah

11

Baihaki, “Studi Kitab Tafsir al-Munir…..., p. 130 12

Ainol, “Metode Penafsiran Al-Zuhaylî Dalam Al-Tafsîr Al-Munîr”,

Mutawatir; Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis. Vol. 1, No. 2 (Desember, 2011), p.146 13

Ummu Hani, “Penafsiran kalimat Wadhribuhunna dalam QS. An-Nisa

dan Implementasinya; Studi Komparatif Antara Penafsiran Wahbah az-Zuhaili dan

Muhammad Qurasih Shihab” (Skripsi IAIN “Sunan Ampel” Surabaya, 2010), p. 24

Page 46: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

24

diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, Malaysia, dan Indonesia yang

telah diterbitkan oleh Gema Insani Jakarta 2013 yang terdiri dari 15

jilid.14

Al-Tafsīr al-Munīr ini mengkaji ayat-ayat Alquran secara

komprehensif dan lengkap, serta tidak hanya mengedepankan aspek

akidah dan syariah, tetapi juga mencakup dari berbagai aspek lain

yang menyebabkan tafsir ini terasa sangat luas wawasan

pengarangnya. Kemudian di akhir uraian tafsirnya, Wahbah al-

Zuḥailī selalu mengakhirinya dengan fiqh al-hayāt wa al-Aḥkam atau

living law.15

Jika dibandingkan dengan tafsir-tafsir terdahulu (yang

sudah muncul sebelumnya) ataupun dengan tafsir yang baru. Tafsir

ini lebih lengkap dan lebih komprehensif serta mencakup semua

aspek yang dibutuhkan pembaca seperti asbāb al-nuzūl, I’rab,

balāgah, sejarah, wejangan, penetapan hukum-hukum, dan juga

pendalaman pengetahuan tentang hukum agamanya dijelaskan

dengan cara yang seimbang tanpa menyimpang dari topik utama.16

14

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Pengantar Cetakan Terbaru

(Jakarta: Gema Insani, 2013), cet 1, p.xiii 15

Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

cet 2, p.435 16

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Pengantar Cetakan...., p.xiii

Page 47: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

25

Adapun tujuan dari penyusunan kitab ini, Abdul Hayyie al-

Kattani menjelaskan bahwa tujuan utama Wahbah al-Zuḥailī adalah

menciptakan ikatan ilmiah yang erat antara seorang muslim dengan

Alquran al-Karim. Karena Alquran merupakan konstitusi kehidupan

umat manusia dan kaum muslimin secara khusus. Oleh sebab itu

Wahbah al-Zuḥailī tidak hanya menerangkan hukum-hukum fiqih

bagi berbagai permasalahan yang ada makna yang sempit yang

dikenal di kalangan para ahli fiqih. Wahbah al-Zuḥailī bermaksud

menjelaskan hukum-hukum yang disimpulkan dari ayat-ayat Alquran

dengan makna yang lebih luas, yang lebih dalam dari pada sekedar

pemahaman umum.17

1. Corak al-Tafsīr al-Munīr

Sholahuddin Hamid dalam karyanya yang berjudul “Study

Ulumul Quran” menjelaskan bahwa terdapat tujuh corak dalam

penafsiran. Di antaranya adalah Tafsīr bi al-Maʼṡūr, Tafsīr bi al-

Raʼyi, Tafsīr al-Fiqh, Tafsīr al-Ṣūfi, Tafsīr al-Falsafi, Tafsīr al-

‘Ilm, dan Tafsir adab al-Ijtimā’ī.18

17

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Kata Pengantar (Jakarta: Gema

Insani, 2013), cet 1, p.xv 18

Shalahuddin Hamid, Study Ulumul Quran (Jakarta: Intimedia

Ciptanusantara, 2014), cet 2, p. 332

Page 48: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

26

Dalam penelitian skripsi Yayat Hidayatullah dijelaskan

bahwa corak penafsiran Wahbah al-Zuḥailī dalam al-Tafsīr al-

Munīr adalah bercorak kesastraan (adābi) dan sosial

kemasyarakatan (ijtimāʻi).19

Dalam penelitian skripsi Ahmad

Faroqi juga dijelaskan bahwa bentuk penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī adalah gabungan dari bi al-riwāyat dan bi al-raʻyi.

Sedangkan metode penafsiran yang dipakai adalah metode

Tahlili. Dan corak penafsirannya adalah al-adabī al-ijtimāʻī

(sastra dan sosial kemasyarakatan) serta al-fiqhī (hukum-hukum

Islam). Hal ini dikarenakan, Wahbah al-Zuḥailī mempunyai besik

keilmuan dalam bidang fiqih. Namun, dalam tafsirnya beliau

menyajikan dengan gaya bahasa dan redaksi yang sangat teliti,

penafsirannya juga disesuaikan dengan situasi yang berkembang

dan dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.20

Jika dilihat dari beberapa macam corak yang telah

disebutkan di atas serta melihat analisa dari penilian penulis

lainnya, bahwa corak penafsiran Wahbah al-Zuḥailī adalah adab

Ijtimā’ī yaitu penafsiran ayat yang menjelakan tentang perubahan

19

Yayat Hidayatullah, “Mahabbatullah Dalam Al-Qur‟an (Kajian Tafsir

Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili)” (Skripsi UIN “SMH” Banten, 2018), p. 19 20

Ahmad Faroqi, “Analisis Ayat-Ayat Mutasyabihat Tafsir Al Munir

Karya Wahbah Az-Zuhaili” (Skripsi UIN “Walisongo” Semarang, 2016), p.31

Page 49: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

27

sosial-budaya yang terjadi di masyarakat dalam perspektif

Alquran, menjelaskan tentang fitrah kemanusiaan dan sebab-

sebab kemajuan kaum muslimin, kemudian disusun dengan

bahasa yang indah yang menekankan kepada tujuan Alquran.21

Serta adanya nuansa kefiqhian (fiqh) yakni karena adanya

penjelasan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.

Sehingga, bisa dikatakan corak penafsiran al-Tafsīr al-Munīr

adalah corak adabī ijtima’ī, dan corak fiqh.

2. Metode al-Tafsīr al-Munīr

a. Metode Penafsiran Wahbah al-Zuḥailī

Metode tafsir adalah suatu cara untuk memahami

makna isi kandungan Alquran secara mendalam dari berbagai

aspek, sehingga bisa memahami Alquran dengan benar. Dari

beberapa penafsiran Alquran yang berkembang di kalangan

ahli tafsir, para ulama menyimpulkan bahwa ada empat

macam metode yang digunakan oleh para mufassir dalam

menafsirkan ayat-ayat suci Alquran yaitu:

(1) Metode Taḥlīlī, yaitu suatu metode tafsir yang

bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat Alquran dari

21

Shalahuddin Hamid, Study Ulumul…, p. 334

Page 50: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

28

seluruh aspeknya. Di dalam tafsirnya, penafsir mengikuti

runtutan ayat sebagaimana yang telah tersusun di dalam

mushaf.22

(2) Metode Ijmālī, yaitu metode penafsiran Alquran

yang karakteristik utamanya menafsirkan Alquran

berdasarkan tertib mushaf, sebagaimana metode taḥlīlī tetapi

dengan uraian yang singkat dan jelas, serta memakai bahasa

yang sederhana.23

(3) Metode Mauḍūʻi (tematik) adalah suatu

cara penafsiran yang karakteristik utamanya menafsirkan

Alquran dengan upaya mencari jawaban Alquran tentang

suatu tema dengan cara menghimpun ayat-ayat yang

berkaitan dengannya, lalu menganalisanya lewat ilmu-ilmu

bantu yang relevan untuk kemudian melahirkan konsep yang

utuh tentang tema tersebut.24

dan (4) Metode Muqaran adalah

suatu metode penafsiran yang karakteristik utamanya

menafsirkan sekelompok ayat-ayat Alquran yang membahas

satu topik dengan membandingkan antara ayat dengan ayat,

ayat dengan hadis, baik isi maupun redaksinya, juga antara

22

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Alquran (Jakarta: Amzah, 2012), cet

4, p.285 23

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu…, p.112 24

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu…, p.183

Page 51: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

29

pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan menonjolkan

segi-segi perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan25

.

Di kalangan para ulama, keempat metode di atas

dikenal dengan metode modern, di mana dua metode, yaitu

taḥlīlī dan mauḍūʻi menurut Quraish Shihab adalah yang

paling populer. Dalam penelitian jurnal Ummul Aiman

menjelaskan bahwa penafsiran Wahbah al-Zuḥailī cenderung

mengambil pola modern, yaitu metode taḥlīlī (analitik) dan

menerapkan metode semi tematik. Sebagaimana yang

dimaksudkan oleh metode taḥlīlī (analitik) adalah suatu

metode tafsir yang bermaksud menjelaskan ayat-ayat Alquran

dari seluruh aspeknya.26

Jika dilihat dari penjelasan yang telah disebutkan di

atas serta melihat analisa dari penilian penulis lainnya bahwa

metode yang digunakan oleh Wahbah al-Zuḥailī ketika

menafsirkan Alquran adalah menggunakan Metode Taḥlīlī

yaitu menafsirkan ayat-ayat Alquran dengan memaparkan

segala makna dan aspek yang terkandung di dalamnya sesuai

25

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu…, p.199-200 26

Ummul Aiman, “Metode Penafsiran Wahbah al-Zuḥailī: Kajian al-

Tafsir al-Munir”, Jurnal Miqot. Vol. 36, No. 1 (Januari-Juni, 2012), p.9-10

Page 52: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

30

urutan bacaan yang terdapat dalam mushaf ʻUṡmāni,27

selain

menggunakan Metode Taḥlīlī Wahbah al-Zuḥailī juga dalam

penafsirannya menggunakan Metode Mauḍūʻi yaitu

menyebutkan tafsir ayat-ayat Alquran yang berkenaan dengan

suatu tema yang sama seperti jihad, hudud, waris, hukum-

hukum pernikahan, riba, khamar.28

b. Bentuk Penafsiran Wahbah al-Zuḥailī

Jika melihat dari bentuk penafsirannya ada tiga bentuk

penafsiran yang selama ini sering digunakan dalam

menafsirkan ayat-ayat Alquran yaitu:

1) Metode tafsir bi al-ma’ṡūr yaitu tata cara menafsirkan

ayat-ayat Alquran yang didasarkan atas sumber-sumber

penafsiran Alquran, hadis Rasul, riwayat sahabat dan

tabi‟in.

2) Metode tafsir bi al-ra’yi yaitu cara menafsirkan ayat-ayat

Alquran yang didasarkan atas sumber ijtihad dan

pemikiran mufassir terhadap tuntunan kaidah bahasa Arab

27

Shalahuddin Hamid, Study Ulumul…, p. 324-325 28

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Kata Pengantar (Jakarta: Gema

Insani, 2013), cet 1, p.xviii

Page 53: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

31

dan kesusteraannya, teori ilmu pengetahuan setelah dia

menguasai sumber-sumber tadi.

3) Metode tafsir bi al-iqtirān (perpaduan antara bi al-

manqūl/bi al-ma’ṡūr dan bi al-ma’qūl/bi al-ra’yi) adalah

cara menafsirkan Alquran yang didasarkan atas

perpaduan antara sumber tafsir riwayah yang kuat dan

ṣaḥīḥ dengan sumber hasil ijtihad pikiran yang sehat.29

Melihat penjelasan dari ketiga bentuk penafsiran

diatas, Abdul Hayyie al-Kattani menjelaskan bahwa Wahbah

al-Zuḥailī dalam penulisan tafsirannya menggunakan bentuk

penafsiran bi al-iqtirān, yaitu perpaduan antara bi al-

manqūl/bi al-ma’ṡūr dan bi al-ma’qūl/bi al-ra’yi.

Sebagaimana penjelasan Abdul Hayyie al-Kattani

bahwasannya penafsiran Wahbah al-Zuḥailī dalam al-Tafsīr

al-Munīr adalah ia mengkompromikan antara ma’ṡūr dan

ma’qul, yang ma’ṡūr adalah riwayat dari hadis Nabi dan

perkataan para salaf al-ṣālih, sedang yang ma’qul adalah

29

Dessy Nurul Nikmah, “Saksi-Saksi Di Hari Kiamat Dalam Al-Qur‟an;

Kajian Tematik dalam Kitab al-Tafsīr al-Munīr Karya Wahbah al-Zuḥailī” (Tesis

UIN “Sunan Ampel” Surabaya, 2017), p. 30

Page 54: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

32

yang sejalan dengan kaidah-kaidah yang telah diakui, yang

terpenting diantaranya ada tiga:

1) Penjelasan nabawi yang ṣaḥīḥ, dan perenungan secara

mendalam tentang makna kosa kata Alquran, kalimat,

konteks ayat, sebab-sebab turunnya ayat, dan pendapat

para mujtahid, ahli tafsir dan ahli hadis kawakan, serta

para ulama yang ṡiqah.

2) Memperhatikan wadah Alquran yang menampung ayat-

ayat Kitabullah yang mukjizat hingga kiamat, yakni

bahasa Arab, dalam gaya bahasa tertinggi dan susunan

yang paling indah, yang menjadikan Alquran istimewa

dengan kemukjizatan gaya bahasa, kemukjizatan ilmiah,

hukum, bahasa, dan lain-lain, dimana tidak ada kalam lain

yang dapat menandingi gaya bahasa dan metodenya.

3) Memilih berbagai pendapat dalam buku-buku tafsir

dengan berpedoman kepada maqāṣid syariat yang mulia,

yakni rahasia-rahasia dan tujuan-tujuan yang ingin

direalisasikan dan dibangun oleh syariat.30

30

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Pengantar Cetakan...., p.xiii-xiv

Page 55: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

33

c. Metode Penulisan al-Tafsīr al-Munīr

Metode atau kerangka pembahasan kitab tafsir ini,

Wahbah al-Zuḥailī meringkas sebagai berikut:

1) Membagi ayat-ayat Alquran ke dalam satuan-satuan topik

dengan judul-judul penjelas.

2) Menjelaskan kandungan setiap surah secara global.

3) Menjelaskan aspek kebahasaan.

4) Memaparkan sebab-sebab turunnya ayat (asbāb al-nuzūl)

dalam riwayat yang ṣaḥīḥ dan mengesampingkan riwayat

yang lemah, serta menerangkan kisah-kisah para Nabi dan

persitiwa-peristiwa besar Islam, seperti perang Badar dan

Uhud, dari buku-buku sirah yang paling dapat dipercaya.

5) Tafsir dan penjelasan

6) Hukum-hukum yang dipetik dari ayat-ayat

7) Menjelaskan balāgah dan I’rabnya, agar hal itu dapat

membantu untuk menjelaskan makna bagi siapa pun yang

menginginkannya, tetapi dalam hal ini Wahbah al-Zuḥailī

menghindari istilah-istilah yang menghambat pemahaman

Page 56: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

34

tafsir bagi orang yang tidak ingin memberi perhatian

kepada aspek tersebut.31

C. Karya-karya Wahbah al-Zuḥailī

Wahbah al-Zuḥailī sangat produktif dalam menulis. Mulai

dari diktat perkuliahan, artikel untuk majalah dan koran, makalah

ilmiah, sampai kitab-kitab besar yang terdiri atas enam belas jilid,

seperti kitab al-Tafsīr al-Munīr. Ini menyebabkan Wahbah al-Zuḥailī

juga layak disebut sebagai ahli tafsir. Bahkan, ia juga menulis dalam

masalah aqidah, sejarah, pembaharuan pemikiran Islam, ekonomi,

lingkungan hidup, dan bidang lainnya.

Wahbah al-Zuḥailī banyak menulis buku, dan artikel dalam

berbagai ilmu Islam. Buku-bukunya melebihi 200 buah buku dan jika

digabungkan dengan tulisan-tulisan kecil lebih dari 500 judul. Satu

usaha yang jarang dapat dilakukan oleh ulama saat ini. Wahbah al-

Zuḥailī diibaratkan sebagai al-Suyuti kedua (al-Suyuṭī al-Ṡānī) pada

zaman ini jika dipadankan dengan Imam al-Suyuti. Diantara buku-

bukunya adalah sebagai berikut:

31

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir, Kata Pengantar…, p.xviii

Page 57: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

35

1. Dalam Bidang al-Qurʼān dan ʻUlūm al-Qurʼān

Karya Wahbah al-Zuḥailī dalam bidang al-Qurʼān dan

ʻUlūm al-Qurʼān yaitu: (1) Al-Tafsīr al-Munīr fi al-ʻAqīdah wa

al-Syarīʻah wa al-Manhaj. (2) Al-Tafsīr al-Wajīz ʻala hāmsy al-

Qurʼān al-ʻAẓīm wa Maʻahu Asbāb al-Nuzūl Waqawāʻid al-

Tartil. (3) Al-Tafsīr al-Wajīz wa Muʻjam Maʻānī al-Qurʼān al-

ʻAzīz. (4) Al-Qurʼān al-Karīm Bunyatuhu al-Tasyrīʻiyyah wa

Khaṣāʼiṣuh al-Ḥaḍāriyah. (5) Al-ʼIjāz al-ʻIlmi fi al-Qurʼān al-

Karīm. (6) Al-Qirāʼāt al-Mutawātirah wa Ᾱṡaruha fī al-Rasm al-

Qurʼānī wa al-Aḥkām al-Syarʻiyah. (7) Al-Qiṣṣah al-

Qurʼāniyyah Hidāyah wa Bayān. (8) Al-Qiam al-Insāniyyah fī al-

Qurʼān al-Karīm. (9) Al-Qurʼān al-Wajīz Sūrah Yāsin wa Jūz

ʻAmma

2. Dalam Bidang Fiqh dan Uṣūl Fiqh

Karya Wahbah al-Zuḥailī dalam bidang Fiqh dan Uṣūl

Fiqh yaitu: (1) Āṡār al-ḥarb fī al-Fiqh al-Islāmī. (2) Uṣūl al-Fiqh

al-Islāmī 1-2. (3) Al-ʻUqūd al-Musamāh fī Qānūn al-Muʻāmalāt

al-Madaniyyah al-Imārātī wa al-Qānūn al-Madanī al-Ardanī. (4)

Al-Fiqh al-Islāmī Wa Adillatuh al-Jūz at-Tāsiʻ al-Mustadrak. (5)

Al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuh (8 jilid). (6) Naẓriyah al-Ḍamān

Page 58: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

36

au Aḥkām al-Masʼūliyyah al-Madaniyyah wa al-Jināʼiyyah fī al-

Fiqh al-Islāmī. (7) Al-Wajīz fī Uṣūl al-Fiqh. (8) Al-Waṣāyā wa

al-Waqaf fī al-Fiqh al-Islāmī (9) Al-Istinsākh Jadl al-ʻIlm wa al-

Dīn wa al-Akhlāq. (10) Naẓriyah al-Ḍarūrah al-Syarʻiyyah

Muqāranah maʻa al-Qānūn al-Waḍʻī. (11) Al-Tamwīl wa Sūq al-

Awrāq al-Māliyah al-Būrṣah. (12) Khiṭābāt al-Ḍamān. (13) Baiʻ

al-Asham. (14) Baiʻ al-Taqsīṭ. (15) Baiʻ al-Dain fī al-Syarīʻah al-

Islāmiyyah. (16) Al-Buyūʻ wa Ᾱṡāruha al-Ijtimāʻiyyah al-

Muʻāṣirah. (17) Al-Amwāl allati Yasiḥḥu Waqfuha wa Kaifiyat

Ṣarfiha. (18) Asbāb al-Ikhtilāf wa Jihāt al-Naẓr al-Fiqhiyyah.

(19) Idārah al-Waqf al-Khairī. (20) Aḥkām al-Mawād al-Najsah

wa al-Muḥramah fi al-Gażā wa al-Dawāʼ. (21) Aḥkām al-

Taʻāmul maʻa al-Maṣārif al-Islāmiyyah. (22) Al-Ijtihād al-Fiqhī

al-ḥadīṡ Munṭalaqātuhu wa Ittijāhātuhu. (23) Al-Ibrāʼ min al-

Dain. (24) Al-Dain wa al-Tufāʼil maʻa al-ḥayāh. (25) Al--Żarāʼiʻ

fī al-Siyāsah al-Syarʻiyyah wa al-Fiqh al-Islāmī. (26) Ṣūr min

ʻUrūḍ al-Tijārah al-Muʻāṣirah wa Aḥkām al-Zakāh. (27) Al-ʻUrf

wa al-ʻᾹdah. (28) Al-ʻUlūm al-Syarʻiyyah baina al-Waḥdah wa

al-Istiqlāl. (29) Al-Mażhab al-Syāfiʻī wa Mażahabuhu al-Wasīṭ

baina al-Mażāhib al-Islāmiyyah. (30) Nuqāṭ al-Iltiqāʼ baina al-

Page 59: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

37

Mażāhib al-Islāmiyyah. (31) Al-Masʼūliyyah al-Jināʼiyyah li

Maraḍī al-Jinsi al-Īdāż. (32) Manāhij al-Ijtihād fi al-Mażāhib al-

Mukhtalifah. (33) Al-ʻAlāqāt al-Dauliyyah fī al-Islām

Muqāranah bi al-Qānūn al-Daulī al-Ḥadīṡ. (34) Al-Rukhaṣ al-

Syarʻiyyah Aḥkāmuhā Ḍawābiṭuhā. (35) Tajdīd al-Fiqhi al-

Islāmī. (36) Al-Fiqh al-Mālikī al-Muyassr jūz 1, jūz 2. (37) Ḥukm

Ijrāʼ al-ʻUqūd bi Ᾱlāt al-Ittiṣāl al-Ḥadīṡah. (38) Zakāt al-Māl al-

ʻĀm. (39) Al-ʻAlāqāt al-Dauliyyah fī al-Islām. (40) ʻĀʼid al-

Istiṡmār fī al-Fiqh al-Islāmī. (41) Tagayyur al-Ijtihād. (42)

Taṭbīq al-Syarīʻah al-Islāmiyyah. (43) Uṣūl al-Fiqh wa Madāris

al-Baḥṡ fīhi. (44) Baiʻ al-ʻUrbūn. (45) Al-Taqlīd fi al-Mażāhib

al-Islāmi ʻinda al-Sunnah wa al-Syīʻah. (46) Uṣūl at-Taqrīb

baina al-Mażāhib al-Islāmiyyah. (47) Aḥkām al-Ḥarb fī al-Islām

wa Khaṣāʼiṣuha al-Insāniyah. (48) Ijtihād al-Tābiʻīn. (49) Al-

Bāʻiṡ ʻala al-ʻUqūd fī al-Fiqh al-Islāmī wa Uṣūlihi. (50) Al-Islām

Dīn al-Jihād lā al-ʻUdwān. (51) Al-Islām Dīn al-Syūrā wa al-

Dīmuqrāṭiyyah.

Page 60: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

38

3. Karya-Karya di Bidang Ḥadīṡ dan ʻUlūm al-Ḥadīṡ

Karya Wahbah al-Zuḥailī dalam bidang ḥadīṡ dan ʻUlūm

al-ḥadīṡ yaitu: Al-Muslimīn al-Sunnah al-Nabawiyyah al-

Syarīfah, ḥaqīqatuhā wa Makānatuha ʻinda Fiqh al-Sunnah al-

Nabawiyyah.

4. Karya-Karya di Bidang Aqidah Islam

Karya Wahbah al-Zuḥailī dalam bidang Aqidah Islam

yaitu: (1) Al-Īmān bi al-Qaḍāʼ wa al-Qadr. (2) al-Badʻi al-

Munkarah.

5. Karya-Karya di Bidang Dirāsah Islāmiyyah

Karya Wahbah al-Zuḥailī dalam bidang Dirāsah

Islāmiyyah yaitu: (1) Al-Khaṣāiṣ al-Kubrā li Huqūq al-Insān fi

al-Islām wa Daʻāʼim al-Dīmuqrāṭiyyah al-Islāmiyyah. (2) Al-

Daʻwah al-Islāmiyyah wa Gairu al-Muslimīn, al-Manhaj wa al-

Wasīlah wa al-Hadfu. (3) Tabṣīr al-Muslimīn li Goirihim bi al-

Islāmi, Aḥkāmuhu wa Ḍawābiṭuhu wa Ᾱdābuhu. (4) Al-Amn al-

Gażāʼī fī al-Islām. (5) Al-Imām al-Suyūṭī Mujadid al-Daʻwah ila

al-Ijtihād. (6) Al-Islām wa al-Īmān wa al-Iḥsān. (7) Al-Islām wa

Taḥdiyāt al-ʻAṣri, al-Taḍakhum al-Naqdī min al-Wajhah al-

Syarʻiyyah. (8) Al-Islām wa Gairu al-Muslimīn 9. Al-Mujaddid

Page 61: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

39

Jamāluddīn al-Afgānī wa Iṣlāḥātuhu fī al-ʻᾹlām al-Islāmī. (10)

Al-Muharramāt wa Ᾱṡārūha al-Saiʼah ʻala al-Mujtamaʻ. (11) Al-

Daʻwah ʻala Manhāj al-Nubuwwah. (12) Ṭarīq al-Hijratain wa

Bāb al-Saʻādatain. (13) Al-Usrah al-Muslimah fī al-ʻᾹlam al-

Muʻāṣir. (14) Haq al-Ḥurriyyah fi al-ʻĀlam. (15) Al-Ṡaqāfah wa

al-Fikr. (16) Al-Qaīm al-Islāmiyyah wa al-Qaīm al-Iqtiṣādiyyah.

(17) Taʻaddud al-Zaujāt al-Mabdaʼ wa al-Naẓriyyah wa al-

Taṭbīq. (18) Manhaj al-Daʻwah fī al-Sīrah al-Nabawiyyah. (19)

Al-ʻllm wa al-Īmān wa Qaḍāyā al-Sabāb. (20) Żikr Allah Taʻāla.

(21) Rūh al-Zamān juz 1 Al-ʻAṣāb.

Karya intelektual Wahbah al-Zuḥailī yang lain adalah

berupa jurnal ilmiah dan majalah-majalah yang diterbitkan di

berbagai negara. Dari kesekian banyak karya al-Zuḥailī ini,

nampak karya al-Zuḥailī dalam bidang fiqih lebih dominan

dibanding dengan karya-karyanya yang lain.32

32

Muhammadun, “Wahbah Al-Zuhaili..., p.235-237

Page 62: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

40

BAB III

TINJAUAN TEORITIS TENTANG GOLONGAN

ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH

A. Pengertian Cinta

Dalam bahasa Arab kata ḥubb (حب) merupakan bentuk

maṣdar dari ḥabba-yuhibbu ( يحب-حب ) yang berarti kecenderungan

hati kepada sesuatu. Kecenderungan itu dapat berupa keinginan yang

timbul karena adanya manfaat yang bisa diperoleh daripadanya dan

bisa pula karena adanya persamaan persepsi satu sama lain. Kata

kerja yuḥibbu yang tidak dirangkaikan dengan lā al-nāfiyah ( لا

yaitu lafad yang digunakan untuk menyatakan tidak, dan ,(النافية

menempatkan lafẓu al-jalālah (لفظالجلالة). Ungkapan bahwa “Allah

mencintai hamba-Nya” berarti Dia memberikan nikmat, keridhaan,

dan pahala kepada mereka.1

1 M. Quraish Shihab, Ensklopedia Alquran: Kajian Kosa Kata (Jakarta:

Lentera Hati, 2007), cet 1, p.314

Page 63: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

41

Menurut Imam al-Ghazali maḥabbah adalah kecenderungan

hati kepada sesuatu. Kecenderungan yang dimaksud oleh al-Ghazali

adalah kecenderungan kepada Tuhan karena bagi kaum sufi

maḥabbah yang sebenarnya bagi mereka hanya maḥabbah kepada

Tuhan.2

Sedangkan menurut seorang pemimpin sufi berkata: “Cinta

itu ada dua: pertama, cinta yang hanya dalam pengakuan saja, cinta

yang demikian berada pada setiap manusia. Kedua, cinta yang

dihayati dan diserapi di dalam hati karena keluar dari lubuk hati.

Cinta yang demikian akan membawa pengorbanan dengan tidak

melihat kepentingan atau keuntungan yang akan didapat, baik oleh

diri orang itu sendiri maupun untuk selainnya. Cinta yang demikian,

adalah cinta yang sebenar-benarnya dan semata-mata hanya dari,

karena dan untuk Allah.3

Ibnu Athaillah as-Sakandari juga mengatakan bahwa

اض وعهبوبحمهاموجرىيذلابحالمسيل ناافض رغهنمبلطيوا

هللذبتهمبحمالسيلكللذبيهمبحمال

“Bukanlah pecinta sejati yang meminta sesuatu kepada orang yang

dicintainya. Tetapi pecinta sejatimu adalah yang berkorban untuk

2 Badrudin, Akhlak Tasawuf (Serang: IAIB Press, 2015), cet 2, p.133

3 M. Abdul Mujieb, dkk, Ensiklopedia Tasawuf Imam al-Ghazali (Jakarta:

Hikmah, 2009), cet 1, p.271

Page 64: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

42

kemanfaatan dirimu, dan bukan yang engkau berkorban untuk

dirinya”.

Maksudnya adalah bukanlah pecinta sejati yang

mengharapkan sesuatu dari orang yang dicintainya, sebagaimana

dengan amal ibadahmu engkau mengharapkan surga, selamat dari api

neraka, atau mendapatkan kemanfaatan dunia dan akhirat.

Sesungguhnya pecinta sejatimu adalah orang yang mengorbankan

dirinya untuk kemanfaatan dan kebaikan dirimu, bukan yang

mengharapkan sesuatu darimu. Oleh karena itu, barang siapa yang

beribadah kepada Allah karena mengharapkan surga-Nya, maka

sebenarnya ia tidak mencintai Allah.4

Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan

bahwasannya makna cinta adalah kecenderungan hati kepada sesuatu

yang dicintainya sehingga dapat menimbulkan rasa cinta dan rasa

ingin selalu dekat bersama mahbubnya (sesuatu yang dicintainya)

dalam situasi apapun serta rela berkorban demi mahbubnya tanpa

mengharapkan imbalan atau keuntungan yang akan didapat darinya,

karena ia melakukan segalanya semata-mata karena Allah Ta‟ala.

4 Ibnu Athaillah as-Sakandari, Terjemah Kitab Al-Hikam, terj.

Muhammad Farid Wajdi (Yogyakarta: Mutiara Media, 2015), cet 1, p.231

Page 65: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

43

Apabila hati seseorang jatuh cinta, maka ia akan condong

kepada yang dicintainya dan berusaha mendekatinya serta berjuang

untuk meraihnya dengan berbagai cara. Dan ketika itu, yang paling ia

benci adalah setiap yang menghalangi atau yang merusak cintanya

terhadap kekasih yang dicintainya itu. Maka orang yang mencintai

hidayah, pasti ia membenci kesesatan. Orang yang menyenangi

istiqomah, tentu ia akan memusuhi penyimpangan, begitu seterusnya.

Dan ketika seseorang membenci sesuatu, maka di hatinya muncul

rasa ingin menjauhi atau lari dari yang dibencinnya atau muncul

keinginan untuk mencoba melenyapkannya.5 Dan orang yang

memiliki cinta sejati kepada Allah, maka harus mencintai setiap jalan

dan sarana yang mengantarkannya kepada mahabatullah dengan cara

menaati-Nya. Menaati-Nya berarti melaksanakan yang wajib dan

yang sunnah serta meninggalkan yang haram dan yang makruh.6

Adapun pertanda kecintaan orang-orang mu‟min kepada

Allah ialah mereka menaati perintah-Nya dan lebih memprioritaskan

ketaatan demi meraih ridha-Nya. Dan pertanda kecintaan Allah

kepada orang-orang mu‟min ialah pujian Allah kepada mereka,

5 Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiyah:

Menggapai Cinta Ilahi, terj. Nabani Idris (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), cet

1, p.1 6 Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiyah…., p.2

Page 66: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

44

memberikan pahala, ampunan-Nya dan nikmat-Nya kepada mereka

berkat rahmat, pemeliharaan, dan taufik dari-Nya.7

Kecintaan Allah kepada hamba-Nya terlihat dari pujian-Nya

kepadanya dengan kata-kata yang indah, sehingga makna cinta-Nya

kepada hamba-Nya yang diungkapkan dalam pujian-Nya akan

kembali pada firman-Nya, sedangkan firman Allah adalah qādim

(Maha Dahulu). Para ulama sufi berkata: “Kecintaan Allah kepada

hamba-Nya termasuk sifat perbuatan-Nya, yaitu suatu kebaikan

khusus yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, dan suatu tingkat

teristimewa yang Allah angkat, sebagaimana yang dikatakan oleh

sebagian mereka, „Sesungguhnya rahmat Allah kepada hamba-Nya

adalah nikmat yang diberikan kepadanya”.8

B. Golongan Orang-Orang yang Dicintai Allah

1. Orang-Orang yang Berbuat Baik (muḥsinīn)

....

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik”

(QS. al-Māidah: 148)

7 Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad al-Ghazali, Menguak Rahasia

Qalbu, terj. Bahrun Abu Bakar (Bandung: Nuansa Aulia, 2008), cet 1, p.72 8 Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi, Risalah

Qusyairiyah: Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, terj. Umar Faruq (Jakarta: Pustaka

Amani, 2007)

Page 67: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

45

Yaitu mereka yang banyak melakukan kebaikan dengan

cara yang ihsan.9 Kata ihsan berasal dari “ḥusn” maknanya

adalah indah atau bagus. Atas dasar makna ini, maka ihsan dalam

agama mempunyai makna membaguskan atau memperindah lahir

dengan cara kepatuhan totalitas kepada syari‟at Allah dan

membaguskan atau memperindah batin dengan cara

menyempurnakan ikhlas, mahabbah dan ketundukan kepada

Allah SWT.10

Orang-orang muḥsin adalah mereka yang melakukan

perbuatan ihsan dengan taat. Mereka beramal dengan ikhlas

kepada Allah. Patuh terhadap perintah-Nya, mengikuti syariat-

Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Mereka mengikuti syariat yang

diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah yang membawa

petunjuk dan agama yang benar. Adil jika berhukum dan

mengeluarkan kata-kata baik jika berkata.11

Mereka adalah orang-orang yang mengeluarkan harta di

jalan Allah untuk mendekatkan diri dan taat kepada Allah.

9 Atabik Lutfi, Tafsir Tazkiyah: Tadabur Ayat-Ayat untuk Pencerahan

dan Penyucian Hati (Jakarta: Gema Insani, 2009), cet 1, p. 138 10

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiyah…., p.76 11

Adnan Tharsyah, Manusia yang Dicintai dan Dibenci Allah; Kunci-

Kunci Menjadi Kekasih Allah (Bandung: Mizan Pustaka, 2018), cet 1, p.81

Page 68: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

46

Terutama, mereka mengeluarkan harta untuk membunuh musuh.

Mereka mencurahkan segala hal, agar umat Islam menjadi kuat

dari musuhnya. Mereka pun berbaik sangka kepada Allah,

mengeluarkan sedekah dalam keadaan senang dan susah, sempit

dan lapang, senang dan benci, sehat dan sakit, serta kondisi-

kondisi lainnya. Mereka tidak bisa dilapangkan dari ketaatan

kepada Allah. Memberikan sedekah kepada orang sakit dan

berbuat baik kepada sesama dengan bermacam-macam kebaikan,

baik kepada keluarga maupun orang lain.12

Mereka adalah orang-orang yang menahan amarah. Jika

amarah datang, mereka menutupinya dan tidak melaksanakannya.

Mereka tidak marah kepada orang lain. Namun, mereka menahan

amarah tersebut dan mengembalikan segalanya kepada Allah.

Mereka selalu memaafkan orang lain. Di samping tidak

melakukan kejelekan, mereka pun selalu memaafkan orang yang

menzalimi diri mereka. Dengan demikian, di dalam diri mereka

tidak ada dendam sedikit pun.13

....

12

Adnan Tharsyah, Manusia yang Dicintai…, p.81 13

Adnan Tharsyah, Manusia yang Dicintai…, p.82

Page 69: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

47

“Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang

yang berbuat baik” (QS. al-Taubah: 120).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwasannya Allah tidak akan

menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang melakukan

kebaikan. Dengan ujung ayat kalimat muḥsinīn, yang berarti

orang-orang yang berbuat baik. Maksudnya ialah bahwa segala

amalan itu dikerjakan dengan kesungguhan, bersungguh-sungguh

dan hati-hati, dan selalu ditingkatkan mutunya.14

Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Saw tentang al-

ihsan (perbuatan baik), maka Rasulullah Saw menjawab: “Kamu

beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika

kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”.15

Imam

al-Nawawi berkata, “Maksud perkataan tersebut adalah anjuran

agar ikhlas dalam beribadah, dan seorang hamba merasa dilihat

oleh Rabbnya didalam menyempurnakan kehusyu‟an,

ketundukan, dan lain-lain.16

14

Hamka, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985), cet ke 1,

p.84-85 15

Abi Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Matan Masykul Al-

Bukhāri (Bairut: Dar al-Fikr), p.173 16

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik Mereka yang Dicintai Allah

Berdasarkan Alquran dan As-Sunnah (Jakarta: Darul Haq, 2017), cet 7, p.47-48

Page 70: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

48

Dan Allah memerintahkan kita untuk melakukan

perbuatan ihsan. Sebagaimana firman Allah dalam surat an-Naḥl:

90

.....

“Sesungguhnya Allah menyuruh berbuat adil dan ihsan”. (QS. al-

Naḥl: 90).

Rasulullah Saw menjelaskan bahwa iḥsān adalah

“Menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan bila

engkau tidak melihatnya maka yakinlah bahwa Dia melihatmu”.

Dengan demikian, perintah iḥsān bermakna perintah melakukan

segala aktivitas positif seakan-akan kamu melihat Allah, paling

tidak selalu merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya.17

2. Orang-Orang yang Bertaubat (tawwābīn)

....

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan

orang-orang yang membersihkan diri”. (QS. al-Baqarah: 222).

Taubat (dari asal kata tāba-yatūbu-taubatan) secara

bahasa berarti kembali. Yakni, kembalinya seorang hamba

kepada Allah dari segala perbuatan dosa yang pernah

17

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), cet ke

4, p.699

Page 71: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

49

dilakukannya. Dari makna tersebut bisa dipahami bahwa taubat

mempunyai fungsi untuk membersihkan diri dari dosa-dosa.18

Taubat juga ialah kembali dari sifat-sifat tercela menuju sifat-

sifat terpuji.19

Dan orang yang selalu bertaubat adalah orang yang

senantiasa kembali kepada Allah, kembali kepada Allah setelah

bermaksiat kepada-Nya. Kembali untuk melaksanakan perintah-

Nya setelah ia menyelisihi perintah-Nya. Setiap dosa itu akan

menjauhkan seseorang dari Allah, dan akan memutuskan

hubungannya dengan Rabbnya.20

“Sesungguhnya Aku telah

menciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan lurus,

namun setan datang kepada mereka, lalu membelokkan mereka

dari agama mereka”.21

Perlu kita ketahui bahwa kewajiban taubat itu sudah jelas

dan nyata baik dari hadis-hadis Nabi maupun ayat-ayat Alquran.

Bagi orang yang terbuka mata hatinya dan dilapangkan dadanya

18

Abdul Halim Fathani, Ensiklopedia Hikmah: Memetik Buah Kehidupan

di Kebun Hikmah (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2008), cet ke 1, p.410 19

Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi, Jalan ke Surga, terj.M. Yaniyullah

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke 1, p.37 20

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.19 21

Imam Nawawi dan Imam Qasthalani, Hadis Qudsi (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2018) p.19

Page 72: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

50

oleh Allah dengan cahaya iman, hal itu menjadi sangat jelas

baginya.22

Di dalam Alquran Allah berfirman dalam surat al-Nūr

ayat 31

....

“...Bertaubatlah kalian seluruhnya kepada Allah wahai orang-

orang yang beriman agar kalian beruntung”

Lakukanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu

berupa sifat-sifat yang indah dan akhlak-akhlak yang mulia.

Tinggalkanlah kebiasaan kaum Jahiliyyah yang memiliki akhlak

dan sifat tercela, karena kemenangan hanya dapat diraih dengan

mengerjakan apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya

serta meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah dan

Rasulnya.23

Allah juga berfirman dalam surat al- Taḥrīm ayat 8

....

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada

Allah dengan taubat nasuha”

22

Imam Al-Ghazali, Taubat: Media Pengampunan dan Pembersih Dosa,

terj. Moh. Syamsi Hasan (Surabaya: Amelia Surabaya, 2006), cet ke 1, p.7 23

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh,

Tafsir Ibnu Katsir (Bogor: Pustaka Imam As-Syafi‟I, 2004), cet 5, p.95

Page 73: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

51

Yaitu taubat yang sebenar-benarnya dengan tekad yang

penuh, yang dapat menghapuskan berbagai keburukan yang

pernah dilakukan sebelumnya, yang akan menyatukan dan

mengumpulkan orang yang bertaubat, juga menahan dirinya dari

berbagai perbuatan hina.

Oleh karena itu, para ulama mengatakan: “Taubat nasuha

adalah bertekad untuk meninggalkan dosa yang akan datang dan

menyesali dosa-dosa yang telah lalu, dan kemudian berkeinginan

keras untuk tidak mengerjakannya kembali di hari-hari

berikutnya”.24

Hujjatul Islam Al-Ghazali mengatakan, “Barang siapa

yang tidak bersegera untuk melakukan taubat dan selalu

menunda-nundanya, ia akan berada dalam dua kemungkinan

bahaya besar: (1) kegelapan dosa bertumpuk-tumpuk menutupi

hati sehingga menghalanginya dan sulit terhapus; dan (2)

kepadanya akan disegerakan datang penyakit atau kematian

sehingga ia tidak menemukan waktu senggang lagi untuk

menyibukkan diri guna menghapusnya”25

24

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh,

Tafsir Ibnu…, p.230 25

Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi, Jalan ke…., p.45

Page 74: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

52

Orang yang melakukan taubat adalah manusia terbaik

seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Saw: “Setiap manusia itu

pasti bersalah, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah ialah

yang bertaubat”.26

Taubat kepada Allah merupakan amal yang

terbaik dalam mendekatkan diri kepada Allah, karena taubat

mengantarkan kita kepada kedudukan tertinggi dan kedudukan

tertinggi adalah mahabatullah Allah.27

Dan orang yang melakukan taubat juga akan

menghasilkan penolakan terhadap bahaya yang amat besar, yakni

siksa akibat menentang perintah-perintah Allah dan mengerjakan

larangan-Nya. Tidak ada penyelamatan dari siksa akibat dosa itu

kecuali dengan memohon ampun secara sungguh dengan

menyesal dan bersedih atas tindakan dosa yang telah berlalu.28

Sayid Syekh Abdul Qadir al-Jailani ra mengatakan bahwa

syarat-syarat taubat itu ada tiga yaitu:

a. Menyesali atas segala perbuatan yang telah dilakukan.

b. Meninggalkan dosa dalam semua waktu dan keadaan.

26

Abi Isa Muhammad bin Isa bin Surah at-Tirmidzi, Jami’ Al-Tirmidzi

(Riyad: Bait al-Afkar al-Dauliyah), p.406 27

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.145 28

Syaikh Yahya ibn Hamzah al-Yamani, Pelatihan Lengkap Tazkiyatun

Nafs, terj. Maman Abdurrahman Assegaf (Jakarta: Zaman, 2012), cet ke 1, p.375

Page 75: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

53

c. Tidak akan kembali kepada perbuatan maksiat dan

kesalahan.29

3. Orang-Orang yang Menyucikan Diri (mutaṭahhirīn)

....

“...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat

dan menyucikan diri” (QS. al-Baqarah: 222).

Dari Anas bin Malik, bahwasannya ketika ayat ini

diturunkan, rasulullah Saw bersabda: “Wahai kaum Anshar,

sesungguhnya Allah telah memuji kalian dalam hal kebersihan

kalian, apakah (sebenarnya) kebersihan kalian itu?” Mereka

berkata: “Kami berwudhu untuk menegakkan shalat, mandi

karena junub dan membersihkan kotoran dengan air.”

Rasulullah Saw bersabda, “Ya memang itulah, maka kalian

peliharalah”.

Maksudnya adalah bahwa orang-orang yang menyucikan

diri itu senantiasa membersihkan hadats kecil dan hadats besar

dengan menggunakan air, demikian pula dalam membersihkan

najis dengan air.30

29

Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi, Pribadi Muslim

(Kendal: PT. Karya Toha Putra, 1992), p.161 30

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.31-32

Page 76: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

54

Secara etimologi, ṭaharah berarti suci dan bersih dari

segala kotoran baik lahir maupun batin. Adapun makna ṭaharah

secara terminologi berarti lenyapnya perkara penghalang sahnya

shalat, yaitu hadats atau najis.31

Sebelum menunaikan shalat setiap muslim diwajibkan

untuk bersuci ketika hendak melaksanakan ibadah baik wajib

ataupun Sunnah. Ṭaharah sendiri hukumnya wajib berdasarkan

Alquran dan Sunnah. Allah Swt berfirman:

31

Nor Hadi, Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat (Bandung: Ruang

Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012), cet ke 1, p.48

Page 77: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

55

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu

sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu

sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka

mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau

kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh

perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka

bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah

mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak

menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan

menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

(QS. al-Mā‟idah: 6).

Ulama membagi ṭaharah menjadi dua bagian, yakni

ṭaharah lahir dan ṭaharah batin.32

a. Ṭaharah lahir adalah bersuci dari najis dan hadats. Ṭaharah

dari najis dilakukan dengan cara menghilangkan najis

(dengan air suci dan menyucikan) dari pakaian, tempat shalat,

atau badan orang yang hendak shalat. Adapun ṭaharah dari

hadats dilakukan dengan cara berwudhu, mandi, atau

tayamum.

b. Ṭaharah batin ialah membersihkan jiwa dari pengaruh dosa

dan maksiat dengan cara bertobat dengan sungguh-sungguh

dari semua dosa dan maksiat. Salah satu cara ṭaharah batin

adalah dengan cara memperbanyak istighfar dan melakukan

32

Nor Hadi, Panduan Shalat dalam…, p.48-49

Page 78: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

56

amal shaleh lainnya dengan ikhlas dan mengharap ridha

Allah semata.

4. Orang-Orang yang Bertaqwa (muttaqīn)

....

“...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa”

(QS. al-Taubah: 7).

Takwa adalah kamu membuat jarak yang jauh antara diri

dengan siksa Allah Swt dengan cara melaksanakan semua

perintah-Nya dan meninggalkan setiap larangan-Nya dan mampu

mempertahankan diri dalam perintah Allah.33

Menurut Abdullah

bin Mas‟ud ra berkata: “Takwa adalah menaati Allah tanpa

maksiat kepada-Nya, diingat tidak dilupakan, disyukuri dan tidak

dikufuri”.34

Jadi orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu

menaati perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang oleh

Allah, mereka yang bertakwa akan selalu mengingat Allah dan

tidak melupakan-Nya, karena mereka yang melupakan-Nya ialah

mereka yang selalu melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya,

33

Mahran Mahir Utsman, Serba 3 dari Nabi Muhammad: 3 Amalan yang

Paling Dicintai Allah, 3 Dosa yang Paling Besar Disisi Allah, 3 Doa Penting

Setelah Shalat, terj. Abdullah Abbas (Tangerang: Lentera Hati, 2012), cet 1, p.70 34

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.89

Page 79: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

57

jika kita selalu mengingat Allah kita tidak akan bermaksiat

kepada-Nya. Dan kita selalu mensyukuri apa yang diberikan oleh

Allah dan tidak mengkufuri apa yang telah diberikan oleh Allah.

Orang-orang yang bertakwa adalah kekasih-kekasih Allah,

mereka itu adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah. Allah

Swt berfirman:

.....

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

(QS. al-Ḥujurāt: 13).

Yang membedakan derajat kalian di sisi Allah bukanlah

keturunan ataupun harta kalian, akan tetapi Allah membedakan

derajat kalian di sisi Allah hanyalah ketakwaan dengan melihat

hati dan amal perbuatan kalian.35

Seperti yang disabdakan oleh

Rasulullah Saw bahwasannya “Sesungguhnya Allah tidak melihat

kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya

memandang kepada amal dan hati kalian”.36

35

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh,

Tafsir Ibnu…, p.496 36

Abu Abdullah Muhamma bin Yazid Al-Qazini Ibnu Majah,

Ensiklopedia al-Kutub al-Sittah Sunan Ibnu Majah, terj. Saifuddin Zuhri (Jakarta:

Almahira, 2013), cet ke 1, p.755

Page 80: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

58

Dan Allah juga telah memerintahkan kepada manusia

agar bertakwa

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya

kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat

besar (dahsyat).” (QS. al-Ḥajj: 1).

Perintah bertakwa kepada Allah berarti perintah untuk

menghindarkan diri dari ancaman atau siksa-Nya. Bagi kaum

musyrikin, penghindaran itu dimulai dengan beriman kepada-Nya

serta mengakui keesaan-Nya untuk kemudian bergabung dengan

kaum muslimin dengan melaksanakan perintah-Nya sepanjang

kemampuan dan menjauhi semua larangan-Nya.37

5. Orang-Orang yang Sabar (ṣābirīn)

....

“...Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar” (QS. Āli

„Imrān: 146).

Sabar menurut bahasa adalah tahan menghadapi cobaan,

tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati,

tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, dan tidak terburu nafsu.38

37

Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), cet ke

4, p.149 38

Abdul Halim Fathani, Ensiklopedia Hikmah…, p.410

Page 81: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

59

Adapun sabar menurut syariat adalah menahan diri dari hal-hal

yang Allah haramkan lalu menguatkannya dengan melaksanakan

kewajiban-kewajibannya.39

Sabar adalah pilar kebahagian seorang hamba. Dengan

kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan,

konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi

berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengatakan

“Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh

tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi

kehidupan di dalam tubuh”.40

Syekh Abdul Qadir Jailani menyatakan, “Sabar adalah

meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah,

menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta

menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi

takdir Allah”41

Sabar dalam Islam maknanya adalah teguhnya seseorang

dijalur haq dengan tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi.

Akalnya tidak larut kepada ajakan hawa nafsunya, jiwanya

39

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.77 40

Ukasyah Habibu Ahmad, 3 Mantra Kehidupan (Yogyakarta: Diva

Press, 2015), cet 1, p.161-162 41

Ukasyah Habibu Ahmad, 3 Mantra….., p.162

Page 82: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

60

menolak untuk putus asa, lidahnya tidak mengeluh kecuali hanya

kepada Allah. Sedangkan anggota badannya ditahan dari

melakukan setiap pekerjaan yang dibenci oleh Allah. Dan hatinya

tidak gelisah melainkan tetap berada dalam keimanan. Lawan

dari sabar adalah gelisah, tergesa-gesa, sempit dada, takut, putus

asa, lemah dan mudah menyerah.42

Allah Swt berfirman:

....

“...Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa

mereka dijalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah

(kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar”

(QS. Āli „Imrān: 146).

6. Orang-Orang yang Bertawakal (mutawakkilīn)

...

“...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal”

(QS. Āli „Imrān: 159).

Arti tawakal adalah pasrah. Tawakal kepada Allah berarti

pasrah dan berserah diri kepada-Nya. Seorang hamba yang

menyerahkan seluruh usaha dan aktivitasnya kepada Allah,

disebut sebagai orang yang telah bertawakal kepada-Nya. Tentu

42

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.117

Page 83: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

61

saja dalam berserah diri kepada Allah, seorang hamba dituntut

untuk memiliki keyakinan dan ideologi yang kuat dan mantap,

yang menjadikannya yakin bahwa tak satupun yang memberi

pengaruh selain Allah Swt. Orang yang punya keyakinan

semacam ini, pasti akan pasrah kepada Allah dan hatinya hanya

tertuju kepada-Nya.43

Menurut Ibnu Athaillah, “Orang yang memiliki

pemahaman akan mengambil dari Allah dan bertawakal kepada-

Nya sehingga mereka mendapatkan bantuan dari-Nya. Jika

hamba bertawakal kepada Allah, Allah akan melenyapkan

kerisauan dan kegelisahannya. Ia akan menyibukkan diri

melakukan segala yang diperintahkan oleh Allah tanpa

memikirkan apa yang telah dijamin untuknya”. Orang yang

bertawakal kepada Allah akan selalu menyibukkan dirinya

melakukan segala yang diperintahkannya oleh Allah. Ia tidak lagi

merisaukan urusan rezeki, karena semua urusan dan

kebutuhannya telah dijamin oleh Allah. Inilah makna ucapan

Ibnu Athaillah, “Ia akan menyibukkan diri melakukan segala

43

Majid Rasyid Pur, Tazkiyah al-Nafs Penyucian Jiwa (Bogor: Cahaya,

2003), cet 2, p.135

Page 84: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

62

yang diperintahkan oleh Allah tanpa memikirkan apa yang telah

dijamin untuknya”.44

Cara bertawakal kepada Allah itu hanya dengan dua hal:

Berusaha dan beristi’anah (minta) bantuan kepada Allah. Kita

berikhtiar sekuat tenaga dengan keyakinan penuh bahwa usaha

tersebut tidak memberi manfaat dan tidak memberi mudharat

kecuali hanya dengan izin Allah. Kita berikhtiar sebagai bentuk

ketaatan kepada Allah. Karena Dia menyuruh kita melakukannya

dan dalam waktu yang bersamaan kita meminta tolong kepada

Allah dengan percaya sepenuhnya kepada-Nya. Lantaran hanya

Allah saja yang berkuasa atas segala sesuatu, maka kita shalat

dan beribadah kepada-Nya. Kita berdoa kepada-Nya, mudah-

mudahan Allah memberi kita petunjuk karena hanya Dia saja

yang memperkenankan.45

7. Orang-Orang yang Berlaku Adil (muqsiṭīn)

....

“...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku

adil”. (QS. al-Mumtaḥanah: 8).

44

Ibnu Athaillah, Mengaji Tajul Arus: Rujukan Utama Mendidik Jiwa,

terj. Fauzi Faisal Bahreisy (Jakarta: Zaman, 2015), cet ke 1, p.471-472 45

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.106

Page 85: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

63

Al-Ḥakam, al-Adl, al-Haq, dan al-Muqsiṭ merupakan

nama-nama Allah Swt. Makna al-Muqsiṭ adalah adil terhadap

semua makhluk-Nya dan dalam semua keadaan. Allah Swt

berfirman:

“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada ilah melainkan Dia

yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang

yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada

ilah melainkan Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

(QS. Āli „Imrān: 18).

Makna “qāiman bi al-qisṭ” (yang menegakkan keadilan)

adalah bersikap adil terhadap semua makhluk-Nya dalam seluruh

keadaan.46

Al-Muqsiṭūn adalah orang-orang yang adil yang

mengikuti syariat Allah dan hukum-hukum-Nya, sedangkan al-

Qasiṭūn itu adalah orang-orang yang berbuat jahat dan orang-

orang yang berbuat dzalim. Dan orang yang berlaku adil itu

adalah para kekasih Allah. Sedangkan orang-orang yang jahat itu

adalah musuh-musuh-Nya. Allah Swt berfiman.47

46

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.166-

167 47

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.138

Page 86: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

64

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-

amal yang shalih, maka Allah akan memberikan pahala amalan-

amalan mereka dengan sempurna, dan Allah tidak menyukai

orang-orang yang dzalim”. (QS. Āli „Imrān: 57).

Dan Allah telah memerintahkan kita supaya berlaku adil

dan mencegah kedzaliman, sebagaimana firman Allah:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

(QS. al-Naḥl: 90).

Jadi, orang-orang yang adil adalah mereka yang kembali

kepada hukum Allah dan Rasulullah dalam segala hal. Sedangkan

orang yang dzalim adalah mereka yang tidak mau mengambil

keadilan Allah dengan menggunakan hukum-Nya dalam segala

urusan dan mereka mengikuti hawa nafsu, mereka menolak

hukum Allah dan Rasul-Nya, bahkan kedzaliman mereka ini

Page 87: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

65

merupakan kedzaliman paling besar tidak ada tandingannya.48

Allah Swt berfirman:

....

“...Dan barangsiapa yang tidak menghukum dengan apa yang

diturunkan Allah, maka sesungguhnya mereka adalah orang-

orang yang dzalim”. (QS. al-Māidah: 45).

8. Orang-Orang yang Berperang di Jalan Allah

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di

jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan

seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. al-Ṣaff: 4)

Jihad di jalan Allah adalah mencurahkan segala upaya

guna memerangi orang-orang kafir, untuk menggapai ridha Allah

dan demi meninggikan kalimatnya.49

Dan dalam kaitannya

dengan jihad, seorang muslim tidak hanya semata-mata jihad

tetapi harus memiliki cinta terhadapnya. Ia harus

memprioritaskan jihad fi sabilillah atas selainnya dari kehidupan

yang fana ini. Jihad fi sabilillah jalan bagi keberlangsungan

48

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.168-

169 49

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi

Islam Al-Kamil (Jakarta: Darus Sunnah, 2016), cet ke 24, p.1193

Page 88: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

66

agama ini, karena hanya dengannya agama ini tersebar dan

kokoh, yaitu dengan cara memerangi musuh-musuhnya,

mengibarkan panji-panjinya dan menyerukan kalimatnya50

.

Jihad atau perjuangan di jalan Allah termasuk amal yang

akan meningkatkan tingkatan kita di surga. Seorang muslim yang

memiliki kemampuan untuk bersiaga di gerbang jihad,

sesungguhnya sedang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-

sama berbahaya, atau persimpangan dua jalan yang sedang

bertolak belakang. Jalan yang pertama adalah mencintai jihad di

Jalan Allah, berkorban untuk meninggikan agama Allah, dan

pantang menyerah kepada para musuh Allah. Meskipun berat

untuk ditempuh, jalan ini akan mengantarkan pelakunya ke

tingkatan ke seratus surga yang jarak antara satu tingkatan ke

tingkatan berikutnya harus ditempuh selama seratus perjalanan

atau sama dengan antara jarak langit dengan bumi.

Adapun jalan yang kedua adalah jalan meninggalkan dan

menghindari jihad. Orang yang memilih jalan ini akan menemui

akhir hidupnya dengan kematian dalam keadaan munafik.51

50

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.56-

57

Page 89: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

67

Tujuan perang dalam Islam adalah untuk melenyapkan

kekufuran dan kesyirikan, mengeluarkan manusia dari gelapnya

kekufuran dan kesyirikan serta kebodohan menuju cahaya iman

dan ilmu, menundukkan para aggressor, menghilangkan fitnah,

meninggikan kalimat Allah, menyebarkan agama Allah dan

menyingkirkan orang yang menghalangi dakwah serta

penyebaran agama Islam.52

C. Balasan Bagi Mereka yang Dicintai Allah

1. Balasan Bagi Orang-Orang yang Berbuat Baik (muḥsinīn)

Sesungguhnya perbuatan baik itu memiliki keutamaan

yang besar dan manfaat yang agung, semuanya itu kembali

kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, diantaranya adalah:53

a. Allah akan memberikan kepada orang-orang yang berbuat

baik itu hikmah dan ilmu, Allah Swt berfirman:

51

Muhammad Ibrahim An-Nuaim, Amalan-Amalan untuk Meraih Tingkat

Tertinggi Surga (Jakarta: Qisthi Press, 2005), cet ke 3, p.83 52

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi

Islam…, p. 1194 53

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.60-64

Page 90: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

68

“Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya

hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan

kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS. Yūsuf: 22)

b. Allah akan menambahkan kebaikan-Nya di dunia kepada

mereka dan menambahkan pahala dan ganjarannya di akhirat,

sebagaimana Firman-Nya.

“Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani

Israil): “Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan

makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu

kehendaki.” Dan katakanlah: “Bebaskanlah kami dari dosa

kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk,

niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.” Kelak akan

Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat

baik” (QS. al-A‟rāf: 161)

c. Allah akan memasukkan mereka ke dalam Rahmat-Nya

sebagaimana Firman-Nya.

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang

terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak

Page 91: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

69

ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah

penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya” (QS. Yūnus:

26).

d. Allah akan bersama mereka. Allah Swt berfirman:

...

“...Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-

orang yang berbuat baik”. (QS. al-Ankabūt: 69).

e. Allah akan menebus segala kesalahan mereka dan

memberikan pahala atas amalan-amalan mereka yang sangat

baik serta memasukkan mereka ke dalam surga yang di

dalamnya mereka bersenang-senang sesuai kehendak mereka

sebagaimana firman Allah.

“(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah kamu

dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan.” (43)

Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada

orang-orang yang berbuat baik.” (QS. al-Mursalāt: 43-44).

2. Balasan Bagi Orang-Orang yang Bertaubat (tawwābīn)

Kita telah menjumpai Allah Swt mencintai orang-orang

yang bertaubat dengan kecintaan yang amat besar dan Allah

sangat bangga dengan mereka yang melakukan taubat karena

Page 92: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

70

taubat merupakan amal yang paling istimewa. Diantara kecintaan

Allah kepada orang-orang yang bertaubat adalah bahwa:54

a. Allah mengampuni seluruh dosanya. Allah Swt berfirman:

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas

terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa

dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-

dosa

semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Zumar: 53).

b. Bukan hanya diampuni dosanya saja, akan tetapi dosa-dosa

tersebut diganti oleh Allah dengan ḥasanah (kebaikan).

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan

mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti

Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun

lagi Maha Penyayang”. (QS. al-Furqān: 70).

54

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.146-

147

Page 93: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

71

3. Balasan Bagi Orang-Orang yang Menyucikan Diri (mutaṭahhirīn)

Adapun balasan bagi orang-orang yang menyucikan diri

(mutaṭahhirīn) adalah bahwasannya:55

a. Termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung.

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri

(dengan beriman)”. (QS. al-Aʽlā: 14)

b. Mendapat ganjaran surga

“(Yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di

bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah

balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan

kemaksiatan)”. (QS. Ṭāhā: 76)

4. Balasan Bagi Orang-Orang yang Bertaqwa (muttaqīn)

Adapun balasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu:

a. Allah akan memberikan kepadanya furqan, menghapuskan

segala kesalahan-kesalahannya dan mengampuni (dosa-dosa)

nya, sebagaimana firman Allah.

55

Nor Hadi, Panduan Shalat dalam…., p.49

Page 94: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

72

“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada

Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan

kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan

mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia

yang besar”. (QS. al-Anfāl: 29).

b. Allah akan menghapus darinya kesalahan-kesalahan dan

akan melipatkan gandakan pahalanya.56

“….Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya

Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan

melipat gandakan pahala baginya.” (QS. al-Ṭalāq: 5).

c. Allah akan memberikan jalan keluar dan Allah akan

memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Sebagaimana firman Allah:

...

...

“….Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan keluar. (2) Dan memberinya

56

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.96

Page 95: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

73

rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya....” (3) (QS.

Al-Ṭalāq: 2-3).

d. Allah akan memudahkan segala urusannya

...

“….Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya

Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”

(QS. Al-Ṭalāq: 4).

e. Allah akan memberi rahmat kepada mereka dua bagian, dan

menjadikan untuk mereka cahaya yang dengan cahaya itu

mereka dapat berjalan dan Allah akan mengampuni mereka.

“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul),

bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-

Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua

bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan

cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu.

Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.

Al-Ḥadīd: 28).

Yakni Allah memberikan dua kali lipat dari rahmat-

Nya dan menjadikan untuk mereka cahaya, maksudnya

berupa petunjuk yang dengannya kalian dapat melihat dan

Page 96: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

74

melepaskan diri dari kebutaan dan kebodohan, serta

memberikan ampunan kepada kalian. Dengan demikian,

Allah telah memberikan cahaya dan ampunan kepada

umatnya.57

f. Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa

“Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan

mereka adalah orang-orang yang bertakwa” (QS. Fuṣṣilat:

18).

Yaitu, dari lingkungan mereka dengan tidak tersentuh

bencana, bahkan Allah Ta‟ala menyelamatkan mereka

bersama Nabi mereka disebabkan keimanan dan ketakwaan

mereka kepada Allah.58

g. Dan Allah juga akan memberikan kesudahan yang baik.

Kesudahan yang baik adalah di surganya Allah yang luasnya

seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang

bertakwa, sebagaimana firman Allah:

57

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh,

Tafsir Ibnu…, p.69 58

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh,

Tafsir Ibnu…, p.203

Page 97: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

75

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu

dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang

disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Āli

Imrān: 133).

Itulah Surga yang akan Allah wariskan kepada

hamba-hamba Allah yang bertakwa (QS. Maryam: 63), ini

adalah kehormatan bagi mereka, dan sesungguhnya bagi

orang-orang yang bertakwa benar-benar disediakan tempat

kembali yag baik. Yaitu surga „Adn yang pintu-pintunya

terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas

dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan

minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka ada bidadari-

bidadari yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.

Inilah apa yang dijanjikan kepada mereka pada hari berhisab.

(QS. Ṣād: 49-53).59

Dalam surat al-Ṭūr ayat 17-20 juga

disebutkan bahwa

59

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.104-105

Page 98: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

76

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam

surga dan kenikmatan. Mereka bersuka ria dengan apa yang

diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka, dan Tuhan

mereka memelihara mereka dari azab neraka. Makan dan

minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah

kamu kerjakan. Mereka bertelekan di atas dipan-dipan

berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-

bidadari yang cantik bermata jeli”.

Dan dalam surat al-Mursalāt ayat 41-43 dikatakan

bahwa

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam

naungan (yang teduh) dan (disekitar) mata air-mata air. Dan

mendapat buah-buahan dari macam-macam yang mereka

ingini. Dikatakan kepada mereka, Makan dan minumlah

dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan”.60

60

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.105-106

Page 99: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

77

Takwa juga merupakan jalan menuju surga Na‟im.61

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat

kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan

gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh

(berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar

perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.

Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang

cukup banyak.” (QS. al-Nabaʼ: 31-36)

5. Balasan Bagi Orang-Orang yang Sabar (ṣābirīn)

Adapun balasan bagi orang-orang yang sabar (ṣābirīn)

adalah bahwasannya:

a. Allah akan mencukupkan pahala mereka tanpa batas

sebagaimana firman Allah

...

“….Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah

yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. al-

Zumar: 10)

b. Allah akan memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang

telah mereka kerjakan. Sebagaimana firman Allah.

61

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.100

Page 100: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

78

...

“….Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-

orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan”. (QS. al-Naḥl: 96)

c. Allah akan memberikan kenikmatan di akhirat nanti.

Sebagaimana firman Allah.

“Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu,

dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan

kegembiraan hati (11) Dan Dia memberi balasan kepada

mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan

(pakaian) sutera (12)”. (QS. al-Insān: 11-12)

d. Mereka disambut dengan ucapan selamat di dalamnya

“Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang

tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka

disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di

dalamnya”. (QS. al-Furqān: 75)

e. Di akhirat nanti Allah akan memberikan tempat kesudahan

yang baik yaitu Surga ʽAdn bersama dengan orang-orang

Page 101: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

79

yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya

dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke

tempat-tempat mereka dari semua pintu. Sebagaimana firman

Allah.62

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan

Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian

rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi

atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan

kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat

kesudahan (yang baik), (22) (yaitu) syurga 'Adn yang mereka

masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang

saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak

cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat

mereka dari semua pintu; (23) (sambil mengucapkan):

"Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah

baiknya tempat kesudahan itu. (24)” (QS. al-Raʽd: 22-24)

62

Ummu Asma, Dahsyatnya Kekuatan Sabar (Jakarta: Belanoor, 2010),

cet ke 1, p.219-220

Page 102: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

80

6. Balasan Bagi Orang-Orang yang Bertawakal (mutawakkilīn)

Adapun balasan bagi orang-orang yang sabar (ṣābirīn)

adalah bahwasannya:

a. Maka barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, pasti Allah

mencukupkannya, sedangkan bagi mereka yang bertawakal

kepada selain-Nya, pasti akan dihinakan oleh-Nya.63

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang

dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu

(tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang

dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?

Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang

mukmin bertawakkal”. (QS. Āli „Imrān: 160).

b. Allah akan memberinya kecukupan kepada mereka.

Sebagaimana firman Allah.

... ...

“….Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya

Allah akan mencukupkan (keperluan) nya….” (QS. al-Ṭalāq:

3).

63

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.128

Page 103: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

81

Allah yang akan menangguh setiap kebutuhan yang

kita inginkan, tidak hanya memberikan pemecahan dari

masalah yang kita hadapi, lebih dari itu Allah juga yang akan

memberikan semua yang kita butuhkan, karena Allah adalah

dzat yang penuh dengan tanggung jawab.64

Keutamaan yang lain adalah bahwa tawakal itu akan

mencukupi pelakunya jika ingin mendapatkan rezeki,

sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “Kalaulah kalian

bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sungguh

kalian akan dilimpahkan rezeki, sebagaimana burung yang

diberi rezeki. Ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang

dalam keadaan kenyang”.65

7. Balasan Bagi Orang-Orang yang Berlaku Adil (muqsiṭīn)

Adapun balasan bagi orang yang berlaku adil, mereka

akan ditempatkan disurga, sedangkan orang-orang yang

64

Amru Khaled, Hati yang Menyejukkan: Kiat Sukses Bribadah, Berkarir

dan Menggapai Hidup Bahagia dengan Bening Hati dan Suci Jiwa, terj. Tim

Baitul Kilmah (Jakarta: Himmah Media, 2010), cet ke 1, p.157 65

Abi Isa Muhammad bin Isa bin Surah at-Tirmidzi, Jami’ At-Tirmidzi…,

p.386

Page 104: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

82

menyimpang (dari kebenaran) adalah di neraka.66

Allah Swt

berfirman:

“Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka

mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam” (QS. al-Jinn:

15)

Dari Abdullah bin „Amr, ia berkata bahwa Rasulullah

Saw bersabda:

“Sesungguhnya orang yang berlaku adil di sisi Allah

akan ditempatkan di atas mimbar-mimbar dari cahaya di sebelah

kanan ar-Rahman (Allah Swt). Mereka itu ialah orang-orang

yang adil dalam menetapkan hukum, juga terhadap para kerabat

dan perihal apa pun yang mereka diberi kekuasaan untuk

mengaturnya”. (HR. Muslim dari „Abdullah bin „Amru bin „Ash

ra).67

8. Balasan Bagi Orang-Orang yang Berperang di Jalan Allah

Adapun balasan bagi orang-orang yang berperang di jalan

Allah yaitu:68

66

Abdul Azhim bin Badawi, 40 Karakteristik…., p.140 67

Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits al-

Kutub al-Sittah Shahih Muslim 2, terj. Masyhari (Jakarta: Almahira, 2012), cet ke

1, p.198 68

Muhammad Ibrahim An-Nuaim, Amalan-Amalan untuk…., p.88

Page 105: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

83

a. Diampuni dosanya. Sebagaimana firman Allah

“ (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan

berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang

lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (11) Niscaya Allah

akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke

dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;

dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di

dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar”. (12).

(QS. al-Ṣaff: 11-12)

b. Dijanjikan surga oleh Allah. Sebagaimana firman Allah.

Page 106: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

84

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut

berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang

yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan

jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad

dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu

derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan

pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang

yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang

besar”. (QS. al-Nisa‟: 95)

Page 107: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

85

BAB IV

ANALISIS TENTANG GOLONGAN ORANG-

ORANG YANG DICINTAI ALLAH MENURUT

WAHBAH AL-ZUḤAILĪ

A. Klasifikasi Ayat-Ayat Tentang Golongan Orang-Orang yang

Dicintai Allah

Dalam Muʻjam al-Mufahras telah disebutkan ayat-ayat

tentang golongan orang-orang yang dicintai Allah diantaranya

orang-orang yang berbuat baik (muḥsinīn) terdapat dalam Alquran

sebanyak 5 kali dalam 3 surat, orang-orang yang bertaubat

(tawwābīn) terdapat dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 222,

orang-orang yang menyucikan diri (mutaṭahhirīn) terdapat dalam

Alquran surat al-Baqarah ayat 222 dan surat al-Taubah ayat 108,

orang-orang yang bertaqwa (muttaqīn) terdapat dalam Alquran surat

Ali Imrān ayat 76 dan surat al-Taubah ayat 4 dan 7, orang-orang

yang sabar (ṣābirīn) terdapat dalam Alquran surat Ali Imrān ayat

146, orang-orang yang bertawakal (mutawakkilīn) terdapat dalam

Alquran surat Ali Imrān ayat 159, orang-orang yang adil (muqsiṭīn)

Page 108: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

86

terdapat dalam Alquran sebanyak 3 kali dalam 3 surat, dan orang-

orang yang berperang di jalan Allah terdapat dalam Alquran surat al-

Ṣaff ayat 4.1

1. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Berbuat Baik

(Muḥsinīn)

a. Surat al-Baqarah ayat 195

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam

kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

b. Surat Ali Imrān ayat 134

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.

1 Muhammad Fuad Abdul al-Baqi, Al-Mu‟jam al-Mufahros li al-Fadhil

Quranil Karim (Lebanon: Dar al-Fikr, 1981), cet 2, p.191-192

Page 109: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

87

c. Surat Ali Imrān ayat 148

“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di

dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebaikan”.

d. Surat al-Māidah ayat 13

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki

mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.

Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-

tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari

apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu

(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari

mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak

berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka,

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat

baik”.

Page 110: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

88

e. Surat al-Māidah ayat 93

“Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan

yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa

serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh,

kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian

mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.

2. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Bertaubat

(Tawwābīn)

a. Surat al-Baqarah ayat 222

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:

“Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah

kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan

janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di

tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya

Page 111: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

89

Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri”.

3. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Menyucikan Diri

(Mutaṭahhirīn)

a. Surat al-Baqarah ayat 222

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:

“Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah

kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan

janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di

tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri”.

b. Surat al-Taubah ayat 108

“Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-

lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar

taqwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut

Page 112: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

90

kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada

orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah

menyukai orang-orang yang bersih.”

4. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Bertaqwa (Muttaqīn)

a. Surat Ali Imrān ayat 76

“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji

(yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang bertakwa”

b. Surat al-Taubah ayat 4

“Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah

mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak

mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak

(pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu,

maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas

waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertakwa”.

c. Surat al-Taubah ayat 7

Page 113: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

91

“Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan

Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-

orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan

mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama mereka

berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus

(pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertakwa”.

5. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Sabar

(Ṣābirīn)

a. Surat Ali Imrān ayat 146

“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama

mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa.

Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa

mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)

menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang

yang sabar”.

6. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Bertawakal

(Mutawakkilīn)

a. Ali Imrān ayat 159

Page 114: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

92

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku

lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap

keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri

dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah

dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu

telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya”.

7. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Adil (Muqsiṭīn)

a. Surat al-Māidah ayat 42

“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar

berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka

(orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan),

maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau

berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka

maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu

sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka,

maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan

adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil”.

Page 115: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

93

b. Surat al-Ḥujurāt ayat 9

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu

berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi

kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,

hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi

sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah

surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan

hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai

orang-orang yang berlaku adil”.

c. Surat al-Mumtaḥanah ayat 8

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku

adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena

agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku

adil”.

Page 116: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

94

8. Ayat-Ayat Tentang Orang-Orang yang Berperang di Jalan

Allah

a. Surat al-Ṣaff ayat 4

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang

dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka

seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.

B. Makiyyah dan Madaniyyah

Adapun ayat-ayat tentang golongan orang-orang yang

dicintai Allah adalah termasuk ke dalam ayat-ayat madaniyyah

yaitu surat al-Baqarah ayat 195 dan 222, surat Ali „Imrān ayat 76,

134, 146, 148, dan 159, surat al-Mumtaḥanah ayat 8, al-Ḥujurāt

ayat 9, surat al-Ṣaff ayat 4, surat al-Māidah ayat 13, 42, dan 93,

surat al-Taubah ayat 4, 7, dan 108.

C. Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Golongan Orang-Orang yang

Dicintai Allah Menurut Wahbah al-Zuḥailī

1. Golongan Orang-Orang yang Berbuat Baik (Muḥsinīn)

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan

janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam

kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah

Page 117: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

95

menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. al-Baqarah:

195)

Adapun sebab turunnya ayat ini adalah kata asy-Sya‟bi

ayat ini turun berkenaan dengan kaum Anshar, mereka tidak mau

berinfak di jalan Allah Ta‟ala, maka turunlah ayat ini. Ath-

Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abi

Jubairah bin Dhahak, berkata: Kaum Anshar dulu gemar

bersedekah dan memberi makan yang tak terkira banyaknya,

kemudian mereka mengalami masalah paceklik sehingga mereka

berhenti melakukannya. Maka Allah menurunkan ayat ini.2

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang yang

berbuat baik adalah orang yang mau menginfakkan harta

bendanya untuk berperang di jalan Allah. Oleh karena itu Allah

memerintahkan kaum muslimin untuk menginfakkan hartanya

demi kepentingan jihad. Di akhir penutup ayat ini, yaitu ihsānul-

„amal (berbuat baik). Maka baguskanlah amal-amal kalian,

dengan melaksanakan ketaatan secara sempurna, sebab Allah

2 Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, Terjemah Asbabun Nuzul, terj.

Rohadi Abu Bakar, (Semarang: Wicaksana, 1986), p.41

Page 118: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

96

menyukai orang-orang yang berbuat baik dan memberi balasan

yang paling baik.3

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan

amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imrān: 134)

Selain orang yang mau menginfakkan harta bendanya

untuk berperang di jalan Allah, orang-orang yang berbuat baik

juga adalah:

a. Orang yang bersedekah baik dalam keadaan lapang dan

senang maupun dalam keadaan sempit dan susah, baik dalam

keadaan sehat maupun dalam keadaan sedang sakit.4

b. Orang-orang yang menahan amarahnya.

Maksudnya, apabila emosi terbakar, maka ia

menahannya dan tidak melampiaskannya meskipun ia

mampu untuk melampiaskannya bukan karena memang ia

lemah dan tidak memiliki kemampuan dan kekuatan untuk

3 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr fī al-„Aqīdah wa al-Syarīʽah wa

al-Manhaj (Bairūt: Dār al-Fikr al-Muʽāṣir, 1991), p.190 4 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 89

Page 119: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

97

melampiaskannya, melainkan untuk menahan amarahnya

ketika terbakar emosi5. Rasulullah Saw bersabda,

“Orang yang kuat bukanlah karena kekuatan

fisiknya, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang

mampu menguasai dan mengontrol dirinya tatkala marah”.6

Adapun cara mengatasi kemarahan, maka Rasulullah

Saw telah menjelaskannya kepada kita melalui sabda beliau

yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. “Sesungguhnya marah

adalah (pengaruh godaan) dari setan dan sesungguhnya

setan diciptakan dari api, sedangkan api dipadamkan

dengan air. Maka oleh karena itu, jika salah satu dari kalian

marah, maka hendaklah ia mengambil air wudhu”.7

c. Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain.

Yaitu orang-orang yang memaafkan orang lain yang

telah berbuat tidak baik kepada mereka padahal mereka

mampu untuk membalasnya. Ini adalah salah satu bentuk

5 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 90

6 Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits

al-Kutub al-Sittah Shahih Muslim 2, terj. Saifuddin Zuhri, (Jakarta: Almahira,

2013), cet 1, p.571 7 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy‟ats al-Azdi as-Sijistani, Ensiklopedia

Hadits al-Kutub al-Sittah Sunan Abu Dawud, terj. Muhammad Ghazali, (Jakarta:

Almahira, 2012), cet 1, p.1002

Page 120: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

98

kemampuan menahan diri yang membuktikan akan luasnya

akal, cerdasnya pikiran, kuatnya tekad dan kepribadian.

Bentuk kemampuan menahan diri ini lebih tinggi

kedudukannya di banding kemampuan menahan amarah.

Karena seseorang yang mampu menahan amarah dan emosi

kemungkinan di dalam hatinya masih menyimpan rasa benci

dan marah.8

“….maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka,

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat

baik”. (QS. al-Māidah: 13)

Maafkanlah tindakan-tindakan tidak baik di antara

mereka, dan perlakukanlah mereka dengan baik, karena

sesungguhnya Allah Swt menyukai orang-orang yang

berbuat baik yang mengampuni dan memaafkan orang yang

berbuat tidak baik, serta memberi pahala atas kebaikan

mereka.9

Orang-orang muḥsinūn adalah orang-orang yang

membalas kejahatan dengan kebaikan, seperti dengan cara tetap

memberikan kemanfaatan dan kebaikan kepada orang yang telah

berbuat jahat terhadap mereka, atau dengan cara tidak membalas

8 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 91

9 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 126

Page 121: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

99

kejahatan dengan kejahatan yang serupa ketika di dunia dan

ketika di akhirat memaafkan dan tidak menuntut hak-hak mereka

yang ada pada orang lain. Ini merupakan bentuk menahan diri

atau pemberian maaf tertinggi di antara bentuk-bentuk lainnya

yang telah disebutkan sebelumnya.10

Kemudian Allah juga menegaskan dalam surat al-Māidah

ayat 93 bahwa

“…apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan

amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa

dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan

berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang

berbuat kebajikan”.

Apabila mereka menjauhi apa yang diharamkan kepada

mereka, mengimani apa yang diturunkan dan terus bertakwa,

berbuat baik, dan mengerjakan amal shaleh. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebaikan, keihklasan, dan

kesungguhan mereka dalam beramal. Dengan demikian, tampak

bahwa yang dimaksud dengan takwa dan iman pada bagian yang

pertama adalah menumbuhkan dasar ketakwaan dan keimanan,

sedangkan yang di maksud dengan ketakwaan dan keimanan

yang kedua adalah konsisten dan kontinu. Sementara itu, yang

10

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 127

Page 122: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

100

dimaksud dengan takwa yang ketiga adalah menjaga diri dari

sikap mendzalimi hamba, beramal dengan benar, dan berbuat

baik kepada orang lain dengan cara membantu mereka melalui

rezeki yang diberikan oleh Allah.11

“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia

dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imrān: 148)

Mereka mendapat dua pahala, pahala di dunia dan pahala

di akhirat, hal ini dikarenakan mereka adalah orang-orang

beriman yang mengerjakan amal soleh dan ingin meraih

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.12

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran ayat-ayat

tentang golongan orang-orang yang berbuat baik menurut

Wahbah al-Zuḥailī yaitu bahwa orang-orang yang berbuat baik

adalah (a) Orang yang mau menginfakkan harta bendanya untuk

berperang di jalan Allah. (b) Orang yang mau bersedekah baik

dalam keadaan lapang maupun senang, dalam keadaan sempit

ataupun susah, dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan

sedang sakit. (c) Orang-orang yang mampu menahan amarahya.

(d) Orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain yang

11

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 40 12

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 121

Page 123: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

101

telah berbuat tidak baik kepada kita meskipun kita mampu untuk

membalasnya. (e) Orang yang menjauhi apa yang di haramkan

kepada mereka, mengimani apa yang di turunkan dan terus

bertakwa, berbuat baik, dan mengerjakan amal saleh.

2. Golongan Orang-Orang yang Bertaubat (Tawwābīn)

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:

“Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah

kamu menjauhkan diri

dari wanita di waktu haidh; dan

janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di

tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. al-Baqarah: 222)

Adapun sebab turunnya ayat ini adalah Muslim dan

Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa di kalangan

kaum Yahudi dulu ada kebiasaan kalau seorang wanita mereka

haid, mereka tidak mau menemaninya makan ataupun

menggaulinya di dalam rumah. Para sahabat lantas menanyai

Rasulullah Saw tentang kebiasaan itu, maka Allah Azza wa Jalla

menurunkan firman-Nya, “Mereka bertanya kepadamu tentang

haid…” maka Rasulullah Saw pun bersabda “Lakukan apapun

selain jimak.”13

13

Jalaluddi Abdurrahman As-Suyuthi, Terjemah Asbabun…, p.52

Page 124: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

102

Nabi Saw ditanya tentang hukum haid karena kaum

Yahudi pada saat itu berkata bahwa setiap orang yang

menyentuh wanita yang sedang haid menjadi najis. Mereka

memperlakukan wanita yang haid dengan sangat ketat, mereka

memisahkan pada saat makan, minum, dan tidur. Sementara

kaum Nasrani meremehkan urusan haid, mereka tidak

membedakan antara haid dan bukan haid. Adapun bangsa Arab

pada masa Jahiliyah, sama dengan kaum Yahudi dan Majusi,

tidak mau tinggal serumah dengan perempuan yang haid, dan

tidak mau makan bersamanya. Tradisi-tradisi ini mengundang

pertanyaan tentang mencampuri wanita pada saat haid. Maka

Allah Ta‟ala menjawab pertanyaan mereka:14

Haid itu sebenarnya mengandung mudarat, berdampak

buruk terhadap lelaki maupun wanita, maka janganlah kamu

menyetubuhi wanita ketika ia sedang haid, tapi tidak apa-apa

berhubungan selain jimak. Maka dari itu janganlah kamu dekati

wanita sampai ia suci dari haid. Kalau ia telah bersuci maka

setubuhilah ia pada bagian yang diperbolehkan oleh Allah, yaitu

pada kemaluannya, sebab bagian inilah yang menjadi tempat

14

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 314

Page 125: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

103

untuk memperoleh keturunan. Sesungguhnya Allah mencintai

orang-orang yang bertaubat dari perbuatan-perbuatan maksiat,

seperti menyetubuhi wanita yang sedang haid atau menyetubuhi

wanita pada bagian anusnya, atau perbuatan lainnya yang

bertentangan dengan fitrah dan tabiat manusia normal.15

Kerjakanlah amal-amal saleh supaya menjadi bekalmu

pada hari kiamat. Bertakwalah kepada Allah. Jauhilah maksiat,

jangan mendekatinya. Jagalah batasan-batasan hukum-Nya,

jangan mengabaikannya. Dan Allah juga telah memerintahkan

kita untuk bertaubat sebagaimana firman Allah dalam surat al-

Taḥrīm ayat 8.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada

Allah dengan taubat nasuha”

Orang yang melakukan taubat adalah manusia terbaik

seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Saw: “Setiap manusia

itu pasti bersalah, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah

ialah yang bertaubat”.16

Taubat kepada Allah merupakan amal

yang terbaik dalam mendekatkan diri kepada Allah, karena

15

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 314 16

Abi Isa Muhammad bin Isa bin Surah at-Tirmidzi, Jami‟ Al-Tirmidzi

(Riyad: Bait al-Afkar al-Dauliyah), p.406

Page 126: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

104

taubat mengantarkan kita kepada kedudukan tertinggi dan

kedudukan tertinggi adalah mahabatullah Allah.17

Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang

beriman yang teguh menjalankan perintah-perintah Allah bahwa

mereka akan mendapatkan kemulian dan kebahagiaan di dunia

dan di akhirat. Adapun orang-orang yang melampaui batas-batas

hukum Allah dan memperturutkan hawa nafsu serta

menyimpang dari hukum-hukum syariat, maka tidak selamat dari

musibah di dunia dan adzab di akhirat. Musibah dunia

adakalanya dalam bentuk kegelisahan, kesedihan, ketakutan, dan

penyakit-penyakit mental lainnya.18

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī tentang surat al-Baqarah ayat 222 adalah ayat ini

menjelaskan bahwa orang-orang yang bertaubat itu adalah

orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah dari

perbuatan maksiat seperti menyetubuhi wanita yang sedang haid

atau menyetubuhi wanita pada bagian anusnya, atau perbuatan

lainnya yang bertentangan dengan fitrah dan tabiat manusia

17

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiyah:

Menggapai Cinta Ilahi, terj. Nabani Idris (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), cet

1, p.145 18

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir…, p. 520

Page 127: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

105

normal. Taubat kepada Allah merupakan amal yang terbaik

dalam mendekatkan diri kepada Allah, karena taubat

mengantarkan kita kepada kedudukan tertinggi dan kedudukan

tertinggi adalah mahabatullah Allah.

3. Golongan Orang-Orang yang Menyucikan Diri

(Mutaṭahhirīn)

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:

“Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah

kamu menjauhkan diri

dari wanita di waktu haidh; dan

janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di

tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri”. (QS. al-Baqarah: 222)

Haid itu sebenarnya mengandung mudarat, berdampak

buruk terhadap lelaki maupun wanita, maka janganlah kamu

menyetubuhi wanita ketika ia sedang haid, tapi tidak apa-apa

berhubungan selain jimak, misalnya berciuman dan berpelukan,

menurut madzhab Hambali, dengan dalil hadits terdahulu yang

diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan para penyusun kitab

sunan “Lakukanlah apa saja kecuali jimak”19

Ilmu kedokteran menguatkan pandangan syariat. Para

pakar medis membuktikan bahwa persetubuhan di waktu haid

19

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 314

Page 128: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

106

menimbulkan radang akut pada organ reproduksi wanita, di

samping masuknya darah haid ke lubang penis terkadang

menimbulkan radang yang mirip sifilis (raja singa). Terkadang si

lelaki juga terkena penyakit sifilis jika si wanita menderita

penyakit ini. Adakalanya jimak seperti ini juga mengakibatkan

pelakunya (si lelaki maupun si wanita) menjadi mandul.20

Maka dari itu janganlah kamu dekati wanita sampai ia

suci dari haid. Kalau ia telah bersuci maka setubuhilah ia pada

bagian yang diperbolehkan oleh Allah, yaitu pada kemaluannya,

sebab bagian inilah yang menjadi tempat untuk memperoleh

keturunan. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang

bersuci dari noda maksiat dan bersuci dari setiap kotoran fisik.21

Dalam surat al-Taubah ayat 108 juga dijelaskan tentang

mereka yang dicintai Allah.

“Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-

lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa

(masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu

sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang

yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang

yang bersih.” (QS. al-Taubah: 108)

20

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 315 21

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 315

Page 129: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

107

Allah Swt memerintahkan beliau untuk shalat di Masjid

Quba karena dua perkara. Pertama, karena masjid itu didirikan

atas dasar takwa dengan ketaatan kepada Rasul-Nya sejak hari

pertama didirikan untuk menyatukan kesatuan orang-orang

Mukmin dan tempat berlindung bagi Islam dan pemeluknya.

Allah berfirman (لمسجد اسس عل التقىي) maksudnya adalah

takwa kepada Allah dengan ikhlas beribadah kepada-Nya, dapat

menyatukan orang-orang Mukmin dalam cinta kepada

Rasulullah Saw dan menyatukan persatuan umat Islam, lebih

layak dan lebih utama bagimu wahai Rasul untuk shalat di

dalamnya.22

Kedua, sesungguhnya di dalam masjid ini terdapat orang-

orang yang cinta membersihkan diri, baik kebersihan maknawi

berupa bersih dari dosa dan kesalahan juga kebersihan nyata

berupa kebersihan baju dan tubuh dengan berwudhu dan mandi

dan dengan menggunakan air. Allah mencintai orang-orang yang

bersih yaitu mereka yang benar-benar bersih baik jiwa maupun

22

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 44

Page 130: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

108

raga mereka, dan mereka adalah orang yang sempurna di antara

manusia.23

Al-Baidhawi berkata, “Di dalamnya ada orang-orang

yang cinta membersihkan diri mereka dari segala kesalahan dan

perbuatan yang tercela demi mencari keridhan Allah Swt” dan

ada yang mengatakan, “Bersih dari hadats besar dan mereka

tidak tidur dalam keadaan junub.” Allah mencintai dan ridha

kepada orang-orang yang bersih. Mereka akan didekatkan di sisi

Allah Swt seperti dekatnya seorang kekasih kepada orang yang

dicintainya. Kecintaan Allah kepada para hamba-Nya artinya

keridhan, qabul, dan kedekatan karena Allah SWT Maha suci

dari penyerupaan sifat-sifat-Nya.24

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī tentang surat al-Baqarah ayat 222 dan surat al-Taubah

ayat 108 yaitu ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang

menyucikan diri adalah orang-orang yang senantiasa

membersihkan diri (jasmani) dengan berwudhu dan mandi serta

membersihkan najis dari pakaian, badan, dan tempat. Dan orang-

23

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 45 24

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 45

Page 131: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

109

orang yang senantiasa membersihkan jiwa (ruhani) dari

pengaruh dosa dan maksiat.

4. Golongan Orang-Orang yang Bertaqwa (Muttaqīn)

Orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu menaati

perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang oleh Allah,

mereka yang bertakwa akan selalu mengingat Allah dan tidak

melupakan-Nya, karena mereka yang melupakan-Nya ialah

mereka yang selalu melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya,

jika kita selalu mengingat Allah kita tidak akan bermaksiat

kepada-Nya.

“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang

dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imrān: 76)

Adapun kolerasi ayat ini dengan ayat sebelumnya adalah

bahwa ayat-ayat ini secara berkesinambungan menjelaskan

tentang sifat dan karakter kaum Yahudi. Diantara mereka ada

yang memiliki sifat amanah (dapat dipercaya) dan ada pula yang

memiliki sifat khianat. Diantara mereka ada yang menghalalkan

harta non-Yahudi dengan cara yang batil dengan didasarkan pada

asumsi dan penafsiran yang lemah dan keliru.

Page 132: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

110

Barangsiapa yang menepati janjinya dan bertakwa

kepada Allah Swt di dalam menjauhi sikap khianat dan menipu,

maka Allah Swt mencintai dan meridhainya. Karena Allah Swt

telah memerintahkan kepada manusia di dalam kitab-kitab suci

yang diturunkan-Nya agar mereka selalu bersikap jujur dan

memenuhi janji. Memenuhi janji dan kesepakatan akad tidak

hanya terbatas pada janji dan kesepakatan akad di antara sesama

saja. Akan tetapi, mencakup janji dan kesepakatan yang terjalin

antara manusia dengan Allah Swt yaitu memenuhi apa yang

menjadi kewajiban setiap mukmin terhadap Allah Swt berupa

perintah dan kewajiban-kewajiban agama.25

Sikap ini yang bisa mendekatkan seorang hamba kepada

Tuhannya dan menjadikannya termasuk golongan orang yang

berhak mendapatkan cinta kasih dan keridhaan Allah Swt.

Sesungguhnya orang yang mengkhianati janji terlepas dari

kategori ketakwaan, bahkan sebaliknya, ia termasuk golongan

orang munafik. Sesungguhnya orang yang memakan harta orang

25

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 284

Page 133: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

111

lain dengan cara yang bathil maka ia berhak mendapatkan murka

dan siksa Allah Swt.26

“Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan

perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi

sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka

membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap

mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.

(QS. al-Taubah: 4)

Ayat ini menjelasan bahwa pemberitahuan tentang

pembatalan segala perjanjian berlaku untuk seluruh kaum

Musyrikin kecuali orang-orang yang telah mengadakan

perjanjian denganmu dan mereka tidak melanggar satu pun dari

poin-poin perjanjian tersebut dan mereka juga tidak membantu

musuh-musuhmu, seperti Bani Dhamrah dan Bani Kinanah.

Meskipun masa itu di atas empat bulan dengan syarat mereka

tidak membatalkan atau melanggar perjanjian yang telah dibuat

dan tidak pula membantu siapa pun melawan kaum Muslimin.

Mereka inilah yang berhak untuk dijaga perjanjiannya.

Kemudian Allah Swt menegaskan wajibnya menepati janji

26

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 284

Page 134: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

112

dengan firman Allah (ان الله يحب المتقيه) maksudnya adalah

orang-orang yang menepati janji mereka.27

“Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan

Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang

yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di

dekat Masjidil haraam? maka selama mereka berlaku lurus

terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap

mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertakwa”. (QS. al-Taubah: 7)

Kolerasi ayat ini dengan ayat sebelumnya bahwa setelah

Allah menyebutkan pemutusan perjanjian Allah dan Rasul-Nya

dengan orang-orang Musyrik, menyatakan perang terhadap

mereka setelah empat bulan kecuali orang-orang yang mencari

perlindungan atau keamanan untuk mendengar firman Allah,

risalah atau perdagangan, Allah menjelaskan alasan pemutusan

perjanjian dengan orang-orang musyrik, pemberian masa

tenggang terhadap mereka selama empat bulan untuk segera

menindak mereka dengan berbagai macam peperangan, yaitu

pelanggaran mereka terhadap perjanjian dan memperlakukan

mereka dengan setimpal.

Bagaimana mereka mempunyai perjanjian sementara

realitasnya mereka adalah musuh-musuh yang keras, dengki,

27

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 104

Page 135: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

113

menyembunyikan pengkhianatan, menyekutukan Allah,

mengufuri Allah dan Rasulnya. Maksudnya, mustahil adanya

perjanjian dengan mereka. Maka janganlah kalian

mengharapkannya. Ini adalah penjelasan mengenai hikmah dan

sebab pemutusan janji dengan orang-orang musyrik.28

Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya dan

mengecualikan orang-orang yang kalian buat perjanjian dengan

mereka di Masjidil Haram. Mereka adalah Bani Bakar dan Bani

Dhamurah yang tidak melanggar perjanjian yang dibuat bersama

mereka pada hari Hudaibiyyah. Maksudnya, perjanjian

perdamaian tidak ada kecuali kepada mereka orang-orang yang

tidak melanggar dan tidak mengingkari. Mereka adalah orang-

orang yang dikecualikan dari yang disebutkan sebelumnya dalam

firmannya.29

“Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan

perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi

sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu….” (QS. al-Taubah: 4)

Adapun terhadap selain mereka, perjanjian mereka bisa

dicampakkan. Kemudian Allah Swt menegaskan keharusan

memenuhi janji mereka dengan firman-Nya (ان الله يحب المتقيه)

28

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 118 29

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 118

Page 136: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

114

artinya Allah ridha terhadap orang-orang yang memenuhi janji,

menjauhi penghianatan dan pelanggaran janji. Ini adalah alasan

keharusan menjalankan perintah dan penjelasan bahwa menjaga

janji termasuk ketakwaan meskipun orang yang melakukan

perjanjian adalah orang Musyrik.30

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran ayat-ayat

tentang golongan orang-orang yang bertakwa menurut Wahbah

al-Zuḥailī bahwa telah dijelaskan secara tegas bagaimana orang-

orang yang bertakwa adalah hamba yang selalu bersikap jujur

dan menepati janjinya, baik janji kepada manusia maupun janji

kepada Allah Swt berupa perintah dan kewajiban-kewajiban

agama. Pemakaian janji bukan hanya terbatas pada penganut

agama yang sama saja, tetapi juga kepada mereka yang berbeda

agama. Allah ridha terhadap orang-orang yang memenuhi janji,

menjauhi penghianatan dan pelanggaran janji. Sesungguhnya

orang yang mengkhianati janji terlepas dari kategori ketakwaan.

Ini adalah alasan keharusan menjalankan perintah dan penjelasan

bahwa menjaga janji termasuk ketakwaan meskipun orang yang

melakukan perjanjian adalah orang Musyrik

30

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 119

Page 137: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

115

5. Golongan Orang-Orang yang Sabar (Ṣābirīn)

Sabar dalam Islam maknanya adalah teguhnya seseorang

dijalur haq dengan tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi.

Akalnya tidak larut kepada ajakan hawa nafsunya, jiwanya

menolak untuk putus asa, lidahnya tidak mengeluh kecuali hanya

kepada Allah. Sedangkan anggota badannya ditahan dari

melakukan setiap pekerjaan yang dibenci oleh Allah. Dan

hatinya tidak gelisah melainkan tetap berada dalam keimanan.

Lawan dari sabar adalah gelisah, tergesa-gesa, sempit dada,

takut, putus asa, lemah dan mudah menyerah.31

Allah Swt

berfirman:

“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama

mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa.

Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa

mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah

(kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”. (QS.

Ali Imrān: 146)

Allah Swt menghibur kaum Mukminin atas apa yang

dirasakan oleh hati mereka pada perang Uhud, bahwa banyak

para Nabi yang berperang di jalan Allah Swt beserta para sahabat

dan pengikut mereka yang beriman untuk meninggikan kalimat

(agama) Allah Swt mereka adalah para penyampai petunjuk dan

31

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.117

Page 138: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

116

para da‟i, namun mereka tidak bersikap lemah setelah Nabi dan

banyak di antara mereka yang terbunuh. Semangat jihad mereka

juga sama sekali tidak mengalami kelemahan, mereka tidak mau

menyerah kepada musuh, tidak tergoda dengan dunia dan segala

gemerlapnya dan tidak lari ke belakang.32

Akan tetapi sebaliknya, mereka tetap tabah, sabar dan

tegar meski Nabi mereka telah terbunuh seperti ketika ia masih

hidup. Sesungguhnya Allah Swt mencintai orang-orang yang

sabar, yang menguatkan kesabaran mereka, yang tetap bersiap

siaga dan bertakwa kepada Allah. Maka oleh karena itu, Allah

Swt memberi mereka petunjuk dan memberi mereka pahala yang

sangat besar.33

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran surat Ali

Imrān ayat 146 tentang golongan orang-orang yang sabar

menurut Wahbah al-Zuḥailī bahwa orang yang bersabar adalah

mereka yang selalu kuat, tidak lekas putus asa, tabah, tenang,

tegar dalam mengahadapi kesulitan ataupun cobaan, mereka

tidak menampakkan kepedihan atau kelemehan mereka kepada

orang lain meskipun cobaan menimpanya.

32

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 120 33

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 120

Page 139: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

117

6. Golongan Orang-Orang yang Bertawakal (Mutawakkilīn)

Arti tawakal adalah pasrah. Tawakal kepada Allah berarti

pasrah dan berserah diri kepada-Nya. Seorang hamba yang

menyerahkan seluruh usaha dan aktivitasnya kepada Allah,

disebut sebagai orang yang telah bertawakal kepada-Nya. Tentu

saja dalam berserah diri kepada Allah, seorang hamba dituntut

untuk memiliki keyakinan dan ideologi yang kuat dan mantap,

yang menjadikannya yakin bahwa tak satupun yang memberi

pengaruh selain Allah Swt. Orang yang punya keyakinan

semacam ini, pasti akan pasrah kepada Allah dan hatinya hanya

tertuju kepada-Nya.34

Allah Swt telah memerintahkan umatnya

untuk selalu bertawakal, sebagaimana firman Allah.

“…dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imrān:

159)

Musyawarah memiliki banyak nilai positif, di antaranya

adalah musyawarah mengandung nilai penghormatan kepada

orang-orang yang diajak bermusyawarah dan diminta

pandangan, menerima permasalahan yang diajukan dengan

34

Majid Rasyid Pur, Tazkiyah al-Nafs Penyucian Jiwa (Bogor: Cahaya,

2003), cet 2, p.135

Page 140: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

118

menampung berbagai pandangan dan ide-ide yang ada,

menyatukan langkah dan memilih pandangan yang paling

tepat.35

“Apabila seseorang diminta pandangan, maka posisinya

adalah orang yang dipercaya”36

maksudnya, ia tidak boleh

mengkhianati orang yang meminta pandangan kepadanya dengan

menyembunyikan apa yang baik untuknya.

Lalu apabila kamu telah berketetapan hati, maka

bertawakallah kamu kepada Allah Swt. Maksudnya, apabila

kamu telah meminta pendapat kepada mereka dalam suatu

masalah, lalu kamu berketetapan hati untuk melakukannya, maka

bertawakallah kamu kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt

menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya yang

percaya dan yakin kepada-Nya. Sehingga Allah Swt pun akan

menolong mereka dan menunjukkan mereka kepada apa yang

terbaik bagi mereka. Tawakal bukan berarti al-tawākul yang

berarti tidak mau berusaha dan berikhtiar. Akan tetapi tawakal

adalah sikap bergantung kepada Allah, percaya kepada-Nya,

35

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 150 36

Abu Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits Al-

Kutub Al-Sittah Jami‟ At-Tirmidzi, terj. Misbahul Khaer, (Jakarta: Almahira,

2013), p.926

Page 141: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

119

setelah di dahului dengan melakukan usaha dan ikhtiar

maksimal.37

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī tentang surat Ali Imrān ayat 159 yaitu ayat ini

menjelaskan bahwa orang yang bertawakal adalah orang yang

memasrahkan segala urusannya kepada Allah, percaya dan yakin

kepada-Nya, setelah di dahului dengan melakukan usaha dan

ikhtiar yang maksimal.

7. Golongan Orang-Orang yang Adil (Muqsiṭīn)

“.....Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk

meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara

mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling

dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat

kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara

mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka

dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

adil”. (QS. al-Māidah: 42)

Mereka (kaum Yahudi) adalah orang-orang yang suka

mendengarkan kebohongan dan gemar memakan harta haram,

seperti harta dari hasil suap, pelegalan upah pelacur, penyewaan

sesuatu untuk kemaksiatan, dan lain sebagainya. Kemudian

Allah Swt memberikan kebebasan memilih kepada Rasul-Nya,

37

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 151

Page 142: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

120

antara bersedia menjadi juru adil di antara kaum Yahudi atau

menolaknya.38

Jika mereka datang kepadamu Muhammad untuk

meminta putusan hukum, kamu bebas memilih antara bersedia

menjadi juru adil untuk memberikan putusan hukum di antara

mereka, atau berpaling dan menolak serta membiarkan mereka

meminta putusan hukum kepada para pemuka dan tokoh agama

mereka. Jika kamu Muhammad berpaling dan tidak bersedia

menjadi juru adil untuk memberikan putusan hukum di antara

mereka, maka sekali-kali kamu tidak akan tertimpa sesuatu dari

kemudharatan dan gangguan mereka sedikit pun. Karena Allah

Swt senantiasa melindungimu dan menjaga dirimu dari kejelekan

manusia.39

Jika kamu Muhammad bersedia menjadi juru adil untuk

memberikan putusan hukum di antara mereka, berikanlah

putusan hukum dengan adil, jujur, dan objektif sebagaimana

yang diperintahkan kepadamu. Karena sesungguhnya Allah Swt

menyukai orang-orang yang berlaku adil dan adil merupakan

38

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 196 39

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 197-198

Page 143: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

121

anggaran dasar Alquran dan Islam, baik di antara sesama kaum

Muslimin, maupun terhadap musuh.40

Dalam surat al-Ḥujurāt ayat 9 Allah juga menyebutkan

bahwa Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu

berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi

kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,

hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai

surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,

damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah

kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang

yang berlaku adil”. (QS. al-Ḥujurāt: 9)

Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Ibnu Jarir, dan yang

lainnya meriwayatkan dari Anas bin Malik, “Ada yang

mengatakan kepada Rasulullah Saw, „Wahai Nabi Allah,

seandainya anda berkenan menjenguk Abdullah bin Ubai.‟

Beliau pun berangkat sambil menaiki seekor keledai dan kaum

Muslimin berjalan kaki. Tanah yang mereka tempati sangatlah

gersang, saat keledai Rasulullah Saw kencing, Abdullah bin Ubai

berkata, „Menjauhlah dariku, bau tidak sedap keledaimu sangat

menggangguku.‟ Saat Abdullah bin Rawahah membalas

ucapannya „Sungguh, air kencing keledai beliau jauh lebih

harum dari pada kamu, ‟ada seseorang dari kaum Abdullah bin

40

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 198

Page 144: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

122

Ubai marah mendengar ejekannya. Kedua kelompok itu pun

saling marah, hingga terjadi saling pukul dengan pelapah kurma,

tangan, dan sandal. Lalu Allah Swt menurunkan ayat 9 terkait

dengan kasus mereka.”41

apabila ada (وان طائفتان مه المؤمنيه اقتتلىا فاصلحىا بينهما)

dua kelompok dari kaum Muslimin saling berseteru, menjadi

keharusan bagi waliyu al-amri (pemerintah, pemimpin) untuk

mendamaikan dengan memberi nasihat, mengajak kembali

kepada hukum Allah Swt, memberikan bimbingan, serta

menghilangkan kesalahpahaman dan akar-akar penyebab

perselisihan. Di sini digunakan kata in untuk mengisyaratkan,

tidak selayaknya terjadi konflik itu sangatlah langka. Pesan ayat

ini ditujukan kepada waliyu al-amri dan perintah di dalamnya

adalah bersifat wajib.42

فان بغت احداهما عل الاخري فقاتلىا التي تبغي حت تفيء ال )

jika salah satu golongan ada yang melanggar dan (الامر الله

melampaui batas terhadap golongan yang lain, serta tidak mau

tunduk kepada hukum Allah Swt dan nasihat, kaum Muslimin

41

Jalaluddi Abdurrahman As-Suyuthi, Terjemah Asbabun…, p.383 42 Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 237

Page 145: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

123

harus memerangi golongan tersebut hingga kembali kepada

hukum dan perintah Allah Swt berupa tidak melakukan

penganiayaan. Pihak penengah atau mediator mengambil

langkah yang bisa mewujudkan kemashlahatan, kembali kepada

hukum Allah Swt. Jika yang diinginkan sudah tercapai tanpa

menggunakan senjata, jika pihak penengah tetap menggunakan

pendekatan dengan cara kekerasan, ia di anggap telah berlebihan.

Namun jika senjata atau pendekatan dengan kekerasan adalah

jalan satu-satunya, itulah yang harus dilakukan sampai golongan

yang zalim mau kembali ke hukum Allah Swt.43

( يحب فان فاءت فاصلحىا بينهما بالعدل واقسطىا ان الله

jika setelah diperangi, golongan itu berhenti dari (المقسطيه

kezalimannya, rela menerima perintah dan hukum Allah Swt,

kaum Muslimin harus bersikap adil di antara kedua pihak dalam

memberikan keputusan, melakukan langkah optimal untuk bisa

sampai kepada kebenaran yang sesuai dengan hukum Allah Swt,

serta “menahan tangan” golongan yang zalim itu hingga ia

keluar dari kezaliman dan menunaikan kewajibannya terhadap

43

Wahbah al-Zuhaili, Tafsir al-Munir…, p. 467

Page 146: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

124

golongan yang lain, hingga di kemudian hari tidak terjadi lagi

konflik di antara keduanya.44

Wahai para pihak penengah, berlaku adillah kalian dalam

memberikan putusan di antara kedua belah pihak. Allah Swt

menyukai orang-orang yang berlaku adil dan membalas mereka

dengan sebaik-baik balasan. Ini adalah perintah untuk berlaku

adil dalam segala urusan.

Kemudian Allah juga menegaskan dalam surat al-

Mumtaḥanah ayat 8

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil

terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama

dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”. (QS. al-

Mumtaḥanah: 8)

Adapun sebab turunnya ayat ini adalah “Qutaibah binti

Abdul Uzza datang mengunjungi putrinya Asma‟ binti Abi

Bakar r.a sambil membawa beberapa buah tangan (hadiah) yaitu

shinab (makanan yang terbuat dari biji sawi dan zabib) aqith

(keju) dan samn (mentega) sedang waktu itu ia adalah seorang

perempun musyrik. Lalu Asma‟ r.a pun menolak untuk

menerima hadiah itu dan menolak mempersilahkannya masuk,

44

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 238

Page 147: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

125

hingga ia mengutus seseorang untuk menemani Aisyah r.a untuk

meminta tolong kepadanya agar menanyakan hal tersebut kepada

Rasulullah Saw. Lalu Aisyah r.a pun menyampaikan hal itu

kepada beliau, lalu beliau pun menyuruh Asma r.a agar

menerima hadiah dari ibunya itu dan mempersilahkannya masuk.

Lalu Allah Swt pun menurunkan ayat 8 surat al-Mumtaḥanah”45

Allah Swt tidak melarang kalian untuk bersikap baik

kepada orang-orang kafir yang bersikap damai dengan kalian,

tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian

dari kampung halaman dan rumah-rumah kalian, seperti kaum

perempuan dan orang-orang lemah di antara mereka. Allah Swt

tidak melarang kalian berbuat kebaikan kepada orang-orang kafir

yang seperti itu, seperti menyambung kekerabatan, berbuat baik

kepada tetangga, menjamu dan menyambut kunjungan dengan

baik.46

Allah Swt juga tidak melarang kalian untuk berbuat adil

antara kalian dengan mereka dengan menunaikan hak mereka,

seperti memenuhi janji kepada mereka, menunaikan amanah, dan

membayar harga barang yang dibeli secara utuh tanpa dikurang-

45

Jalaluddi Abdurrahman As-Suyuthi, Terjemah Asbabun…, p.415 46

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 141

Page 148: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

126

kurangi. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang

senantiasa berbuat adil dan meridhai mereka, serta membenci

orang-orang yang berlaku dzalim dan menghukum mereka.47

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī mengenai ayat-ayat tentang golongan orang-orang yang

berlaku adil yaitu bahwa orang-orang yang adil adalah (a)

Mereka yang memberikan keputusan hukum dengan adil, jujur,

dan objektif. (b) Mereka yang bisa memberikan keputusan

diantara kedua belah pihak yang sedang berseteru hingga tidak

terjadi lagi konflik di antara keduanya. (c) Mereka yang bisa

berlaku adil kepada mereka (non muslim) dengan menunaikan

hak kepaha mereka, memenuhi janji kepada mereka, menunaikan

amanah, dll selama mereka memang tidak memusihi dan

memerangi karena agama atau dunia.

8. Golongan Orang-Orang yang Berperang di Jalan Allah

Jihad di jalan Allah adalah mencurahkan segala upaya

guna memerangi orang-orang kafir, untuk menggapai ridha

Allah dan demi meninggikan kalimatnya.48

Dan dalam kaitannya

47

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 141 48

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi

Islam Al-Kamil (Jakarta: Darus Sunnah, 2016), cet ke 24, p.1193

Page 149: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

127

dengan jihad, seorang muslim tidak hanya semata-mata jihad

tetapi harus memiliki cinta terhadapnya. Ia harus

memprioritaskan jihad fi sabilillah atas selainnya dari kehidupan

yang fana ini. Jihad fi sabilillah jalan bagi keberlangsungan

agama ini, karena hanya dengannya agama ini tersebar dan

kokoh, yaitu dengan cara memerangi musuh-musuhnya,

mengibarkan panji-panjinya dan menyerukan kalimatnya49

.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-

Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti

suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (QS. al-Ṣaff: 4)

Sesungguhnya Allah Swt ridha dan memberi pahala yang

melimpah kepada orang-orang yang berperang di jalan Allah

membentuk satu barisan dan sebuah front yang terjalin kuat,

kukuh, kompak, dan solid yang tidak bisa tergoyahkan dan

tergeser sedikit pun, seakan-akan mereka laksana sebuah

bangunan yang tertanam tegak nan kukuh yang antara bagian-

bagian konstruksinya saling terjalin erat tanpa ada sedikit pun

celah, retakan, dan lubang, seumpama satu kesatuan yang utuh.50

49

Syaikh Syahhat bin Mahmud Ash-Shawi, Mahabbah Ilahiya…., p.56-

57 50

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 170

Page 150: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

128

Ini adalah pengajaran dari Allah Swt kepada kaum

Mukminin tentang bagaimana mereka seharusnya ketika

berperang melawan musuh mereka, mendorong, memotivasi dan

menstimulasi mereka untuk berjihad dengan persiapan yang

matang dan mantap, merealisasikan tugas jihad dengan penuh

perhitungan yang cermat, akurat dan professional, semangat

solidaritas dan kekompakan menjaga persatuan dan kesatuan,

melaksanakan perintah dengan penuh semangat, ketegasan dan

keteguhan tanpa mengenal kata lelah, tekad yang bulat tanpa

kenal kata ragu dan bimbang, menghadapi musuh dengan hati

yang teguh, tegar dan gagah berani tanpa mengenal kata takut

mati.51

Tujuan perang dalam Islam adalah untuk melenyapkan

kekufuran dan kesyirikan, mengeluarkan manusia dari gelapnya

kekufuran dan kesyirikan serta kebodohan menuju cahaya iman

dan ilmu, menundukkan para aggressor, menghilangkan fitnah,

meninggikan kalimat Allah, menyebarkan agama Allah dan

51

Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsīr al-Munīr…, p. 170

Page 151: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

129

menyingkirkan orang yang menghalangi dakwah serta

penyebaran agama Islam.52

Adapun analisis penulis mengenai penafsiran Wahbah al-

Zuḥailī mengenai surat al-Ṣaff ayat 4 tentang golongan orang

yang berperang di jalan Allah, ayat ini menjelaskan bahwa orang

yang berperang di jalan Allah adalah mereka yang mencurahkan

segala upaya mereka guna memerangi orang-orang kafir, untuk

menggapai ridha Allah dan demi meninggikan kalimat-Nya

dengan membentuk satu barisan yang terjalin kuat, kukuh,

kompak dan solid yang tidak bisa tergoyahkan dan tergeser

sedikitpun.

52

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tuwaijiri, Ensiklopedi

Islam…, p. 1194

Page 152: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

130

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah penulis lakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Di dalam Alquran telah disebutkan tentang mereka yang

mendapat jaminan cinta dari Allah karena perbuatan dan perilku

mereka yang disenangi Allah SWT, mereka adalah (1) orang-

orang yang berbuat baik (muḥsinīn), (2) orang-orang yang

bertaubat (tawwābīn), (3) orang-orang yang menyucikan diri

(mutaṭahhirīn), (4) orang-orang yang bertaqwa (muttaqīn), (5)

orang-orang yang sabar (ṣābirīn), (6) orang-orang yang

bertawakal (mutawakkilīn), (7) orang-orang yang adil (muqsiṭīn),

dan (8) orang-orang yang berperang di jalan Allah.

2. Wahbah Al-Zuḥailī menjelaskan bahwa golongan orang-orang

yang dicintai Allah adalah mereka yang mendapatkan cinta,

kasih sayang, serta keridhaan dari Allah SWT karena perbuatan

dan perilaku mereka yang disenangi oleh Allah, dan mereka

Page 153: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

131

tunduk kepada Allah dengan ketundukan yang totalitas kepada-

Nya dan menyerah kepada Allah dengan penyerahan yang

sempurna pula. Oleh karena itu Allah akan memberi pahala dan

ampunan kepada mereka.

B. Saran

Tidak ada banyak hal yang dapat penulis sarankan dalam

skripsi ini, ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan:

1. Bagi seluruh kaum muslimin kerjakanlah apa yang

diperintahkan oleh Allah dan jauhilah apa yang dilarang oleh

Allah supaya kita mendapatkan jaminan cinta dari Allah

2. Jika kita telah melakukan apa yang telah diperintahkan oleh

Allah dan Rasulnya, niscaya Allah akan cinta dan ridha

terhadap kita.

Page 154: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Ukasyah Habibu, 3 Mantra Kehidupan, cet 1, Yogyakarta:

Diva Press, 2015.

Aiman, Ummul, “Metode Penafsiran Wahbah al-Zuhaili; Kajian al-

Tafsir al-Munir”, Jurnal Miqot, Vol. 36, No. 1, 2012.

Ainol, “Metode Penafsiran Al-Zuhaili dalam Al-Tafsir Al-Munir”,

Mutawatir, Jurnal Keilmuan Tafsir Hadits, Vol. 1, No. 2,

2011.

Al-Baqi, Muhammad Fuad Abdul, Al-Mu’jam al-Mufahras li al-

Fadhil Quran al-Karim, cet 2, Lebanon: Dar al-Fikr, 1981.

Al-Bukhari, Abi Abdullah Muhammad bin Ismail, Matan Masykul

Al-Bukhari, Bairut: Dar al-Fikr.

Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin; Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu

Agama Jilid 9 Zuhud, Cinta, dan Kematian, cet 2, Jakarta:

Republika Penerbit, 2015.

Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad, Menguak

Rahasia Qolbu, terj. Bahrun Abu Bakar, cet 1, Bandung:

Nuansa Aulia, 2008.

Al-Ghazali, Imam, Taubat; Media Pengampunan dan Pembersih

Dosa, terj. Moh. Syamsi Hasan, cet 1, Surabaya: Amelia

Surabaya, 2006.

Al-Hafidz, Ahsin. W, Kamus Ilmu Alquran, cet 4, Jakarta: Amzah,

2012.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim, Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’; Macam-

Macam Penyakit Hati yang Membahayakan dan Resep

Pengobatannya, cet 4, Putaka Imam As-Syafi‟i, 2013.

Page 155: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

Al-Jawi, Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar, Pribadi Muslim,

Kendal: PT. Karya Toha Putra, 1992.

Al-Kurdi, Syaikh Muhammad Amin, Jalan ke Surga, terj. M.

Yaniyullah, cet 1, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Al-Yamani, Syaikh Yahya ibn Hamzah, Pelatihan Lengkap

Tazkiyatun Nafs, terj. Maman Abdurrahman Assegaf, cet 1,

Jakarta: Zaman, 2012.

Al-Zuhaili, Wahbah, al-Tafsīr al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Syarīʽah

wa al-Manhaj, Bairūt: Dār al-Fikr al-Muʽāṣir, 1991.

Al-Zuhaili, Wahbah, al-Tafsīr al-Munīr fī al-‘Aqīdah wa al-Syarīʽah

wa al-Manhaj, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, cet 1, Jakarta:

Gema Insani, 2013.

An-Naisaburi, Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al-Qusyairi,

Risalah Qusyairiyah: Sumber Kajian Ilmu Tasawuf, terj.

Umar Faruq, Jakarta: Pustaka Amani, 2007.

An-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Ensiklopedia Hadits

al-Kutub al-Sittah Shahih Muslim 2, terj. Masyhari, cet 1,

Jakarta: Almahira, 2012.

An-Nuaim, Muhammad Ibrahim, Amalan-Amalan untuk Meraih

Tingkat Tertinggi Surga, cet 3, Jakarta: Qisthi Press, 2005.

Ash-Shawi, Syaikh Syahhat bin Muhammad, Mahabbah Ilahiyyah;

Menggapai Cinta Ilahi, cet 1, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,

2001

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Ilmu Al-Quran dan

Tafsir, cet 3, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2009.

Asma, Ummu, Dahsyatnya Kekuatan Sabar, cet 1, Jakarta: Belanoor,

2010.

Page 156: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

As-Sakandari, Ibnu Athaillah, Terjemah Kitab Al-Hikam, terj.

Muhammad Farid Wajdi, cet 1, Yogyakarta: Mutiara Media,

2015.

As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy‟ats al-Azdi,

Ensiklopedia Hadits al-Kutub al-Sittah Sunan Abu Dawud,

terj. Muhammad Ghazali, cet 1, Jakarta: Almahira, 2012.

As-Suyuthi, Jalaluddin Abdurrahman, Terjemah Asbabun Nuzul, terj.

Rohadi Abu Bakar, Semarang: Wicaksana, 1986.

Athaillah, Ibnu, Mengaji Tajul Arus; Rujukan Utama Mendidik Jiwa,

terj. Fauzi Faisal Bahreisy, cet 1, Jakarta: Zaman, 2015.

At-Tirmidzi, Abi Isa Muhammad bin Isa bin Surah, Jami’ Al-

Tirmidzi, Riyad: Bait al-Afkar al-Dauliyah.

At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa, Ensiklopedia Hadits al-

Kutub al-Sittah Jami’ at-Tirmidzi, terj. Misbahul Khaer,

Jakarta: Almahira, 2013.

At-Tuwaijiri, Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah,

Ensiklopedia Islam Al-Kamil, cet 24, Jakarta: Darus Sunnah,

2016.

Aziz, Abdul, “ Ciri-Ciri Orang yang Dicintai Allah; Studi Analisis

Tafsir al-Munir Karya Syekh „Abd Mu‟thi‟ Muhammad

Nawawi al-Bantani” (Skripsi UIN “Gunung Djati” Bandung,

2018).

Badawi, Abdul Azhim bin, 40 Karakteristik Mereka yang Dicintai

Allah Berdasarkan Alquran dan As-Sunnah, cet 7, Jakarta:

Darul Haq.

Badrudin, Akhlak Tasawuf, cet 2, Serang: IAIB Press, 2015.

Baihaki, “Studi Kitab Tafsir al-Munir Karya Wahbah al-Zuhaili dan

Contoh Penafsirannya Tentang Pernikahan Beda Agama”,

Jurnal Analisis, Vol. 16, No. 1, 2016.

Page 157: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

Ehasari, Iis, “Konsep Cinta; Study Tentang Pemikiran Tasawuf

Jalaluddin Rumi” (Skripsi IAIN “Sultan Maulana

Hasanuddin” Banten, 2012).

Faroqi, Ahmad, “Analisis Ayat-Ayat Mutasyabihat Tafsir al-Munir

Karya Wahbah al-Zuhaili” (Skripsi UIN “Walisongo”

Semarang, 2016).

Fathani, Abdul Halim, Ensiklopedia Hikmah: Memetik Buah

Kehidupan di Kebun Hikmah, cet 1, Jogjakarta: Darul

Hikmah, 2008.

Fatimah, Putri Ajeng, “Waris Kalalah dalam Pandangan Wahbah al-

Zuhaili” (Skripsi UIN “Syarif Hidayatullah” Jakarta, 2011).

Fauzi, Isnan Luqman, “Syibhul „Iddah Bagi Laki-Laki; Studi Analisis

Pendapat Wahbah al-Zuhaili” (Skripsi IAIN “Walisongo”

Semarang, 2012).

Hadi, Nor, Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat, cet 1, Bandung:

Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012.

Hamid, Shalahuddin, Study Ulumul Quran, cet 2, Jakarta: Intimedia

Ciptanusantara, 2014.

Hamka, Tafsir Al-Azhar, cet 1, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985

Hani, Ummu, “Penafsiran Kalimat Wadhribuhunna dalam QS. al-

Nisa dan Implementasinya; Studi Komparatif Antara

Penafsiran Wahbah al-Zuhaili dan Muhammad Quraish

Shihab” (Skripsi IAIN “Sunan Ampel” Surabaya, 2010).

Harahap, Syahrin, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu

Ushuluddin, cet 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.

Hayatunnisa, Eka dan Anwar Hafidzi, “Kriteria Poligami serta

Dampaknya melalui Pendekatan Alla Tuqsitu Fi al-Yatama

dalam Kitab Fiqih Islam Wa Adillatuhu” Syariah; Jurnal Ilmu

Hukum dan Pemikiran, Vol. 17, No. 1, 2017.

Page 158: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

Hidayatullah, Yayat, “Mahabbatullah dalam Al-Qur‟an (Kajian Tafsir

Al-Munir Karya Wahbah al-Zuhaili)” (Skripsi UIN “Sultan

Maulana Hasanuddin” Banten, 2018).

Khaled, Amru, Hati yang Menyejukkan; Kiat Sukses Beribadah,

Berkarir dan Menggapai Hidup Bahagia dengan Bening Hati

dan Suci Jiwa, terj. Tim Baitul Kilmah, cet 1, Jakarta:

Himmah Media, 2010.

Lutfi, Atabik, Tafsir Tazkiyah; Tadabur Ayat-Ayat untuk Pencerahan

dan Penyucian Hati, cet 1, Jakarta: Gema Insani, 2009.

Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Qazini Ibnu,

Ensiklopedia al-Kutub al-Sittah Sunan Ibnu Majah, terj.

Saifuddin Zuhri, cet 1, Jakarta: Almahira, 2013.

Matsna, Moh, Qur’an Hadits, Jakarta: Karya Toha Putra,

2004.

Muhammadun, “Wahbah al-Zuhaili dan Pembaruan Hukum Islam”,

Mahkamah, Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. 1, No. 2, 2016.

Mujieb, M. Abdul, Ensiklopedia Tasawuf Imam al-Ghazali, cet 1,

Jakarta: Hikmah, 2009.

Nawawi, Imam dan Imam Qasthalani, Hadis Qudsi, Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2018.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, cet 5, Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2003.

Nikmah, Dessy Nurul, “Saksi-Saksi di Hari Kiamat dalam Al-Qur‟an;

Kajian Tematik dalam Kitab al-Tafsir al-Munir Karya

Wahbah al-Zuhaili” (Tesis UIN “Sunan Ampel” Surabaya,

2017).

Nurlina, Selfi, “Cinta dan Benci Karena Allah; Studi Analisis Sanad

dan Matan Hadits” (Skripsi IAIN “Sultan Maulana

Hasanuddin” Banten, 2015).

Page 159: GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM …repository.uinbanten.ac.id/3993/1/SOFIYATUL MARIYAH 153200329.… · GOLONGAN ORANG-ORANG YANG DICINTAI ALLAH DALAM ALQURAN (Studi

Pur, Majid Rasyid, Tazkiyah al-Nafs Penyucian Jiwa, cet 2, Bogor:

Cahaya, 2003.

Rosidin, Metodologi Tafsir Tarbawi, cet 1, Jakarta: Amzah, 2015.

Shihab, M. Quraish, Ensiklopedia Alquran; Kajian Kosa Kata, cet 1,

Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, cet 4, Jakarta: Lentera Hati,

2002

Suma, Muhammad Amin, Ulumul Quran, cet 2, Jakarta: Rajawali

Pers, 2014.

Syafaat, “Telaah Terhadap Tafsir Al-Munir Karya Wahbah al-Zuhaili

tentang Konsep Poligami dalam Konteks Keadilan Jender”,

Jurnal Penelitian Kependidikan, No. 1, 2008.

Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu,

Tafsir Ibnu Katsir, cet 5, Bogor: Pustaka Imam As-Syafi‟i,

2004.

Tharsyah, Adnan, Manusia yang Dicintai dan Dibenci Allah; Kunci-

Kunci Menjadi Kekasih Allah, cet 1, Bandung: Mizan Pustaka,

2018.

Utsman, Mahran Mahir, Serba 3 dari Nabi Muhammad; 3 Amalan

yang Paling Dicintai Allah, 3 Dosa yang Paling Besar Disisi

Allah, 3 Doa Penting Setelah Shalat, terj. Abdullah Abbas, cet

1, Tangerang: Lentera Hati, 2012.