Upload
vitaandriyani
View
804
Download
139
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Golongan Darah dan Transfusi
Citation preview
GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH
dr.DESYWAR Sp.PK
Tindakan dapat menjadi penyelamat jiwa dapat juga berbahaya dgn berbagai komplikasiMengandung risikoUntuk mendapatkan manfaat yg optimal komponen darah yg ditransfusikan harus dipilih secara tepat
Salah satu langkah yg perlu dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium
TRANSFUSI DARAH
PEMERIKSAAN SEROLOGIS
Dilakukan rutin di Bank DarahMemastikan bahwa penerima transfusi
mendapat darah yang sesuaiUntuk mencegah reaksi transfusi hemolitikPemeriksaan gol.darah sebelum dilakukan
transfusi meliputi: Pemeriksaan gol.darah ABO, Rhesus dan pemeriksaan silang antara darah resipien dengan darah donor
Golongan darah didefinisikan sebagai karakter herediter dari permukaan eritrosit yang dideteksi oleh aloantibodi spesifikTransfusi darah harus berdasarkan golongan
darah yang sesuai terutama ABO dan Rhesus (Rh)
Golongan darah ABO: Karl Landsteiner, thn 1900Penggolongan darah berdasarkan sistim Rh oleh Landsteiner dan Wiener, thn 1940; dikenal dengan anti D
SISTIM GOLONGAN DARAH
The International Society of Blood Transfusion (ISBT) memperkenalkan 285 antigen gol.darah
Sistim gol.darah ABO dan Rhesus paling signifikan secara klinis, paling baik dalam sistim gol.darahAntibodi ABO terbentuk secara alami, dapat menyebabkan hemolisis intravaskuler pada transfusi yang tidak cocokAntigen D pada sistim Rh antigen yang imunogenik setelah antigen A
& B
Berbeda dengan sistim ABO, sistim Rh tidak mempunyai antibodi yang dibentuk secara alami oleh tubuhAnti D distimulasi setelah transfusi atau
kehamilan pada individu dengan Rh negatif
GOLONGAN DARAH ABOANTIGEN adalah suatu substansi yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan merangsang pembentukan antibodi
Antigen pada sistim gol.darah disebut sebagai AGLUTINOGEN dan antibodinya disebut AGLUTININ
Sistim gol.darah ABO ditentukan oleh 3 jenis antigen yaitu: H, A dan B yang terdapat pada membran eritrosit
Ketiga jenis aglutinogen ini menghasilkan 4 fenotip yaitu gol.darah A, B, AB dan O
Aglutinogen A dan B merupakan antigen otosomal yang kodominan dan diekspresikan pada eritrosit gol.darah A, B dan AB.
Gol.darah O merupakan fenotip otosomal yang resesif direfleksikan dengan tidak adanya fungsi dari gen A dan gen B.
GOLONGAN DARAH RHESUS
Sistim Rh merupakan gol.darah paling polimorfik dengan 45 antigen sistim Rh
Hanya 5 antigen yang penting dari semua antigen yang telah ditemukan, yang rutin diidentifikasi karena kepentingan klinisnya, yaitu antigen D, C, c, E dan e.
Keberadaan antigen D memberikan fenotip Rh positif beraglutinasi dengan anti D (mengandung antigen D), dan ketiadaannya memberikan fenotip Rh negatif tdk beraglutinasi dengan anti D
TEST RHESUSPrinsip:golongan rhesus positif
memperlihatkan aglutinasi antara antigen D pada permukaan eritrosit dan serum anti D monoklonal (IgG dan IgM) yg terkandung dalam reagen
Metode: slideInterpretasi:
reaksi dinyatakan positif bila terdapat aglutinasi. Reaksi dinyatakan negatif bila
tidak terdapat aglutinasi
Reagen
Interpretasi Hasil Test RhesusReagen Anti D Serum Kontrol Interpretasi
+-
+
--
+
Rh (D) PositifRh (D) Negatif,Konfirmasi dengan test weak D (Du)
Tidak dapat di interpretasi,ulangi dengan
metode lain
TES ABOTES ABO Forward/Forward GroupingPemeriksaan forward grouping adalah untuk
menentukan gol.darah ABO berdasarkan antigen pada eritrosit
Metode yang dipakai adalah metode slideAglutinasi akan terjadi bila antigen bereaksi
dengan antisera yang mengandung IgM anti A atau anti B.
Anti A akan mengaglutinasi semua eritrosit yang mengandung antigen B
Interpretasi Pemeriksaan Forward Grouping
Reagen Anti A+-+-
Reagen Anti B-++-
Reagen Anti AB+++-
Interpretasi
Sel Gol.ASel Gol.B
Sel Gol.ABSel Gol.O
TEST REVERSE GROUPINGUntuk menentukan gol.darah ABO
berdasarkan ada atau tidak adanya antibodi (anti A dan anti B) dalam serum
Bila antibodi-antibodi ini didapatkan dalam serum, aglutinasi akan terjadi ketika antibodi bereaksi dengan antigen A atau antigen B pada eritrosit
Sintesis immunoglobulin pada bayi sangat sedikit, sehingga pemeriksaan reverse grouping tidak dilakukan pada bayi
Interpretasi Pemeriksaan Reverse Grouping
Sel A-+-+
Sel B+--+
Antibodi dlm SerumAnti AAnti B
-Anti A dan Anti B
InterpretasiAB
ABO
Pemeriksaan CrossmatchPrinsip: pemeriksaan crossmatching adalah
pemeriksaan cocok serasi antara darah penderita dan darah donor
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah sel darah merah donor bisa hidup didalam tubuh pasien, dan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi IgM maupun antibodi IgG dalam serum pasien (mayor) maupun dalam serum donor yang melawan sel pasien (minor)
Crossmatch dilakukan bila pemeriksaan gol.darah dan rhesus telah dilakukan
TRANSFUSI DARAHAdalah suatu tindakan memasukkan whole
blood atau komponen darah secara langsung ke dalam aliran darah.
Dilakukan terutama pada keadaan:Oxygen-carrying capacity yang tidak
adekuat,mis:anemia, perdarahanCiri2 pasien dgn keadaan oxygen-carrying
capacity yg tdk adekuat yi:denyut nadi >100x/mt, respirasi>30x/mt, keluhan pusing, lemah badan, dan nyeri dada.
Ketidakcukupan peran faktor pembekuan agar tercapai hemostasis yang adekuat
Terdapatnya manifestasi perdarahan akibat trombositopenia
Transfusi RasionalDiartikan sebagai:
* pemilihan produk darah yang tepat * jumlah darah yang dibutuhkan tepat
* diberikan bagi pasien yang tepat
Pengunaan darah dan komponen darah yang rasional dan tepat dibutuhkan: *untuk menjamin ketersediaan darah*menghindari risiko terpaparnya penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi
Transfusi Packed Red Cell (PRC)Transfusi secara empirik dilakukan bila
kadar Hemoglobin (Hb) pasien 10 g/dlJika kadar Hb<10g/dl, minimal 2 unit PRC
atau whole blood (WB) ditransfusikanTujuan transfusi PRC: utk memperbaiki
pengiriman oksigen ke jaringan yg membutuhkan
Thn 2004, The New York State Department of Health memperbaharui pedoman pemberian transfusi PRC utk kadar Hb yg lebih konservatif
Transfusi PRC hanya diberikan:- bila terdapat indikasi secara klinis- bersifat individualPedoman pemberian transfusi PRC yang
rasioal:- Perdarahan akut karena pembedahan, trauma atau karena perdarahan - Transfusi perioperatif- Anemia kronis- Kondisi khusus
Perdarahan Akut krn Pembedahan, Trauma atau krn Perdarahan
Pendekatan standar dlm mengevaluasi respons pasien krn perdarahan akut
memperkirakan besarnya volume darah yg hilang pengukuran tanda-tanda vital penilaian gejala klinis
Penanganan bagi besarnya volume darah yang hilang:
- 15-30% : sebaiknya ditangani dgn krista loid atau koloid, bkn PRC bagi pasien yg tampak sehat dan berusia muda- 30-40% : membutuhkan penggantian vol darah dgn cepat;transfusi PRC dapat dibutuhkan- >40% : merupakan kondisi yg mengan cam hdp. Memerlukan penggan tian vol.darah & transfusi PRC
The American Society of Anesthesiologists Task Force on Blood Component Therapy merekomendasikan pemberian transfusi PRC berdasarkan kadar Hb, yaitu:
-Hb>10g/dltransfusi jarang diindikasikan-Hb 6-10g/dltransfusi sebaiknya diberi kan pd pasien dgn risiko tdk mendapatkan oksigenase yg adekuat, sdg perdarahan dan atau memiliki faktor2 risiko tinggi-Hb<6gdltransfusi hampir selalu diindika sikan.
Transfusi PerioperatifPemberian transfusi sebelum tindakan
bedah sebaiknya dihindariPemberian zat2 farmakologis utk
meningkatkan kadar Hb dan mengurangi perdarahan saat pembedahan dpt dilakukan bila indikasinya tepat
Pasien dgn anemia yg asimtomatis dan dgn Hb<7g/dl dpt membutuhkan transfusi jika:
-pembedahan dpt menyebabkan perdarah an yg signifikan
- terdapat faktor risiko tinggi terkait dgn pemberian anestesi umum
Anemia Kronis Mekanisme kompensasi: - peningkatan aliran darah akibat viskositas darah yg rendah - meningkatkan pelepasan oksigen krn ka- dar 2,3 DPG yang lebih tinggi Bila tdk terdapat respons thdp eritropoietin atau terapi spesifiktransfusi dpt diindikasi kan
Kondisi-kondisi khusus-Thallasemia mayor Tujuan pemberian transfusi adl mencegah gejala-gejala yg timbul dan menekan eri- tropoiesis dgn mempertahankan Hb mini- mum 9-11g/dl-Penyakit Sickle cell Transfusi diindikasikan bila disertai riwa- yat atau risiko tinggi terkena stroke, kom- plikasi lain, atau bila membutuhkan excha nge transfusion dgn maksud mengurangi HbS menjadi <30-50%
Luka bakarKriteria pemberian transfusi PRC bagi pasien
luka bakar dgn kondisi stabil tanpa perdarahan aktif:
- Pasien tanpa sakit kritis dan tanpa penya kit kardiopulmonal: transfusi PRC diberi kan bila kadar Hb<8g/dl - Pasien dengan sakit kritis dan atau dgn penyakit kardiopulmonal: tansfusi PRC diberikan bila kadar Hb<10g/dl
Transfusi Fresh Frozen Plasma (FFP)Diberikan bila PT dan atau PTT>1,5 kali nilai
normal disertai adanya perdarahan atau perdarahan yg diantisipasi
Transfusi trombosit konsentratKeputusan utk memberikan transfusi trombosit
tergantung pada: - kondisi klinis - etiologi trombositopenia - hitung trmbosit - kemampuan fungsional trombosit pasi en
Sekarang banyak rumah sakit dan klinisi yg menjadikan patokan pemberian transfusi trombosit pada pasien-pasien:
-yg tdk mengalami komplikasi pd hitung trombosit 10.000 atau 5000/ml -bila pasien disertai febris atau sepsis,ma ka batas hitung trombosit 20.000/ml
Perdarahan aktif tidak terjadi pada hitung trombosit >50.000/ml, kecuali disertai ggn fungsi trombosit
TERIMA KASIH