Glikosida Jantung KELOMPOK 4 KBA I.docx

Embed Size (px)

Citation preview

GLIKOSIDA JANTUNGDefenisi Glikosida GLIKOSIDA Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang termasuk dalam kelompok metabolit sekunder. Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas dan teroksidasi udara). Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen (O glikosida, dioscin), jembatan nitrogen (N-glikosida, adenosine), jembatan sulfur (S- glikosida, sinigrin), maupun jembatan karbon (C-glikosida, barbaloin). Bagian gula biasa disebut glikon sedangkan bagian bukan gula disebut sebagai aglikon atau genin. Apabila glikon dan aglikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Glikosida berbentuk kristal atau amorf. Umumnya mudah larut dalam air atau etanol encer (kecuali pada glikosida resin). Oleh karena itu, banyak sediaan-sediaan farmasi mengandung glikosida umumnya diberikan dalam bentuk ekstrak, eliksir ataupun tingtur dengan kadar etanol yang rendah.Aglikon dari glikosida terdiri dari banyak jenis senyawa kimiawi. Senyawa-senyawa kimiawi tersebut meliputi senyawa-senyawa alkoholik fenolik, isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan fenolik, flavonoid dan steroid. Bagian aglikon atau genin terdiri dari berbagai macam senyawa organik, seperti triterpena, steroid, antrasena, maupun senyawa-senyawa yang mengandung gugus fenol, alkohol, aldehid, keton dan ester.Jembatan glikosida yang menghubungkan glikon dan aglikon ini sangat mudah terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim, air, dan panas. Bila kadar asam atau basa semakin pekat, ataupun bila semakin panas lingkungannya, maka glikosida akan semakin cepat terhidrolisis. Pada saat glikosida terhidrolisis maka molekul akan pecah menjadi dua bagian yaitu glikon dan aglikon. Dalam bentuk glikosida, senyawa ini larut dalam pelarut polar seperti air. Namun, bila sudah terurai maka aglikonnya tidak larut dalam air melainkan larut dalam pelarut organik nonpolar.

Biosintesis GlikosidaJalan reaksi utama dari pembentukan glikosida meliputi pemindahan (transfer) gugusan uridilil dari uridin trifosfat (UTP) ke suatu gula-l-fosfat. Enzim-enzim yang bertindak sebagai katalisator pada reaksi ini adalah uridilil transferase dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba. Sedang gula fosfatnya dapat pentosa, heksosa dan turunan gula lainnya. Pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis transferase, dimana terjadi pemindahan (transfer) gula dari uridin difosfat kepada akseptor tertentu (aglikon) dan membentuk glikosida.a. U T P + Gula-l-fosfat UDP gula + PP1 b. UDP Gula + akseptor Akseptor gula + UDP (glikosida)

Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida sehingga terbentuk bagian disakarida. Enzim serupa terdapat pula dalam tanaman yang mengandung glikosida lainnya yang dapat membentuk bagian di-, tri- dan tetrasakarida dari glikosidanya dengan reaksi yang sama.

FUNGSI GLIKOSIDA Secara umum arti penting glikosida bagi manusia adalah untuk sarana pengobatan dalam arti luas yang beberapa diantaranya adalah sebagai obat jantung, pencahar, pengiritasi lokal, analgetikum dan penurunan tegangan permukaan. Fungsi glikosida : 1. Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer 2. Proses pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi 3. Glikosida sebagai pengatur tekanan turgor 4. Proses glikosidasi untuk menjaga diri terhadap pengaruh luar yang mengganggu 5. Glikosida sebagai petunjuk sistematik Penggunaan glikosida dimana beberapa diantara glikosida merupakan obat yang sangat penting, misalnya yang berkhasiat kardiotonik, yaitu glikosida dari Digitalis, Strophanthus, Colchicum, Conyallaria, Apocynum dan sebagainya yang berkhasiat laksatifa/pencahar seperti Senna, Aloe, Rheum, Cascara Sagrada dan Frangula yang mengandung glikosida turunan antrakinon emodin. Selanjutnya sinigrin, suatu glikosida dari Sinapis nigra, mengandung alilisotiosianat suatu iritansia lokal. Gaulterin adalah glikosida dari gaulteria yang dapat menghasilkan metal salisilat sebagai analgesik. Beberapa Hipotesa dan Teori Tentang Adanya Glikosida dalam Tanaman 1. Fungsi glikosida sebagai cadangan gula temporer. Teori Pfeffer mengatakan bahwa glikosida adalah meruapakan cadangan gula temporer (cadangan gula sementara) bagi tanaman. Cadangan gula di dalam bentuk ikatan glikosides ini tidak dapat diangkut dari sel satu ke sel yang lain, oleh karena adanya bagian aglikon. 2. Proses pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi. Pada tahun 1915, Geris mengatakan bahwa proses sintesa senyawa glokosida adalah merupakan proses detoksikasi, sedang anglikonnya merupakan sisa metabolisme.

3. Glokosida sebagai pengatur tekanan turgorTeori Wasicky mengatakan bahwa setelah diadakan percobaan- percobaan pada tanaman digitalis, ternyata bahwa glikosida mempunyai fungsi sebagai pengatur tekanan turgor di dalam sel. 4. Proses glikosida untuk menjaga diri terhadap pengaruh luar yang menggangu. Teori ini menyatakan bahwa proses glikosidasi di dalam tanaman dimaksudkan untuk menjaga diri terhadap serangan serangga atau binatang lain dan untuk mencegah timbulnya penyakit pada tanaman. 5. Glikosida sebagai petunjuk sistimatik. Adanya glikosida didalam tanaman, meskipun masih sangat tersebar, dapat digunakan sebagai salah satu cara mengenal tanaman secara sistimatik, baik dari aglikonnya, bagian gulanya maupun dari glikosidanya sendiri. Sebab ada beberapa glikosida, aglikon atau gula yang hanya terdapat di dalam tanaman atau familia tertentu. 6. Menurut hasil penelitian Fuch dan kawan-kawan (1952), ternyata bahwa didalam waktu 24 jam tidak terdapat perubahan yang berarti pada kadar glikosida baik ditinjau dari sudut biologi maupun secara kimiawi. Juga pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang gelap selama 24 jam, tidak ada perubahan kadar glikosida. PEMBENTUKAN GLIKOSIDA Apabila glukosa direaksikan dengan metal alkohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. Senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antara gugus metal dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus OH yang bereaksi disebut gugus OH glikosidik.Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metal alcohol disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metilDglukosida atau metil--D- glukopiranosida dan metil--D-glukosida atau metil--D- glukopiranosida. Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optic, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis, metil glikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Glikosida banyak terdapat dalam alam, yaitu pada tumbuhan. Bagian yang bukan karbohidrat dalam glikosida ini dapat berupa metilalkohol, gliserol atau lebih kompleks lagi misalnya sterol. Di samping itu antara sesama monosakarida dapat terjadi ikatan glikosida, misalnya pada molekul sukrosa terjadi ikatan -glukosida-- fruktosida. Sifat dan Pembagian GlikosidaSifat GlikosidaKarena glikosida mempunyai ikatan dengan gula, maka : Mudah larut dalam air, yang bersifat netral Dalam keadaan murni; berbentuk kristal tak berwarna, pahit Larut dalam alkali encer Mudah terurai dalam keadaan lembab, dan lingkungan asam

Glikosida gula + non gula Tidak dapat mereduksi larutan Fehling, tapi setelah dihidrolisa gula dapat mereduksi larutan Fehling Dapat dihidrolisa dengan adanya enzim dan air dan asam

Penggolongan GlikosidaKlasifikasi banyak dilakukan, sebagaian berdasarkan atas gulanya, sebagian atas aglikonnya, dan yang lainnya berdasarkan aktifitas farmakologinya.A. Pembagian berdasarkan Fergusin : Glikosida sterol (gikosida jantung) Saponin Glikosida antrakinon Glikosida resin Tanin Aneka glikosida (zat aroma, tonika, zat pahit, dan zat warna)B. Pembagian menurut Gathercoal : Golongan fenol (arbutin, hesperidin, dan lain- lain) Golongan alkohol (salicin, populin, dll) Golongan aldehid (salinigrin, amigdalin, dan lain- lain) Golongan glikosida asam (jalapa, gaulterin, dan lain- lain) Golongan antrakinon (rheum, senna, dan lain- lain) Golongan sianophora (glikosida sianogenetik), prunasin, sambunigrin, Golongan tiosianat (sinigrin, sinalbin, dan lain- lain) Saponin (senega, sarsaparilla, dan lain-lain) Glikosida jantung (digitoksin, antropantin, dan lain- lain)C. Pembagian menurut Claus Golongan kardioaktif Golongan Antrakinon Golongan Saponin Golongan Sanopora Golongan Isotiosianat Golongan Flavonol Golongan Alkohol 8 Golongan Aldehid 9 Golongan Fenol 10 Golongan lain, termasuk diantaranya zat netral D. Pembagian Lainnya1. Glikosida Fenola. Golongan fenol (arbutin)b. Golongan Lakton (kumarin)c. Golongan Antrakinon (emodin)d. Golongan dengan kerangka C6-C3-C6 (flavonoid).2. Glikosida Alkohola. Alkohol steroid (digitoksin)b. Saponin steroidc. Alkohol terpend. Alkohol triterpen3. Glikosida Sianhidrin (glikosida pada resaceae dan Linanceae)4. Glikosida Mustard Oil (sinalbin, sinigrin) E. Berdasarkan aglikonnya glikosida dibagi sbb : Glikosida Saponin Glikosida Sterol-Cardio Active ( Glikosida Jantung ) Glikosida Antrakinon Glikosida Sianofor Glikosida Thiosianat Glikosida Flavonol Glikosida Alkohol Glikosida Aldehid Glikosida Lakton Glikosida Fenol Glikosida yang Aglikonnya tidak dapat dimasukkan dalam golongan di atas yaitu berupa: Zat pahit, Zat manis, Zat warna, Zat metal

GLIKOSIDA KARDIOAKTIF (Glikosida Jantung )A. Defenisi Penggunaan glikosida kargiak dalam terapi yaitu dapat meningkatkan kekuatan kontraksi sistolik. Glikosida kardioaktif biasanya digunakan pada pasien gagal jantung kongestif. Glikosida kardioaktif bekerja dengan cara menghambat Na+, K+-ATPase.Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonnya berupa steroid. Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena memiliki daya kerja kuat dan spesifik terhadap otot jantung. Struktur Kimiawi Secara kimiawi bentuk struktur glikosida jantung sangat mirip dengan asam empedu yaitu bagian gula yang menempel pada posisi tiga dari inti steroid dan bagian aglikonnya berupa steroid yang terdiri dari dua tipe yaitu tipe kardenolida dan tipe bufadienolida. Tipe kardenolida merupakan steroid yang mengandung atom C-23 dengan rantai samping terdiri dari lingkaran lakton 5-anggota yang tidak jenuh dan alfa-beta menempel pada atom C nomor 17 bentuk beta. Sementara tipe bufadienolida berupa homolog dari kardenolida dengan atom C-24 dan mempunyai rantai samping lingkaran keton 6-anggota tidak jenuh ganda yang menempel pada atom C nomor 17.

B. Biosintesa Glikosida Jantung Aglikon dari glikosida jantung adalah steroid yaitu turunan dari siklo-pentenofenantren yang mengandung lingkaran lakton yang tidak jenuh pada atom C-17. Seperti sudah kita ketahui biosintesis dari senyawa steroid pada umumnya didasarkan atas biosintesa dari senyawa kolesterol. Meskipun tidak semua senyawa steroid memerlukan kolesterol sebagai prekursor (pra zat) pembentukannya, paling tidak pembentukan kolesterol ini dianggap sebagai mekanisme biosintesa senyawa steroid pada umumnya. Secara singkat proses biosintesanya adalah

Reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut :

C. Tumbuhan penghasil Glikosida Jantung1. DigitalisPada umumnya berpotensi keras dan berbahaya bagi manusia karena bekerja langsung menuju ke jantung. Dosis yang terlalu besar akan memberikan gejala keracunan berupa hilangnya selera makan (anorexia), mual (nausea), ludah membanjir keluar (salivation), muntah (vomiting) diare, kepala pening (headache), mengantuk (drowsiness), bingung (disorientation), gangguan konsentrasi (delirium), menghadapi bayangan fatamorgana (hallucination), bahkan kematian. Digunakan sebagai kardiotonikum. Mekanisme kardiotonikum adalah meningkatkan tonus otot jantung yang mengakibatkan pengosongan otot jantung lebih sempurna dan curah jantung meningkat.Digitalis atau Foxgloveadalah daun yang dikeringkan dariDigitalis purpureaLinne (Famili Schrophulariaceae). Serbuk digitalis dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 600C. Kandungan glikosida cardioactive daun Digitalis purpurea adalah 0,15-0,4%, terdiri dari sekitar 30 struktur yang berbeda. Komponen utama didasarkan pada aglikon gitoxigenin, digitoxigenin, dan gitaloxigenin Digitoxin biasa digunakan pada gagal jantung kongestif dan perawatan aritmia jantung, terutama fibrilasi atrium.Digitalis Lanata atau Grecian Foxgloveadalah daun yang dikeringkan dariDigitalis LaantaEnhart. Tanaman ini berasal dari Eropa bagian tengah dan selatan.Secara luas glikosida mengandung senyawa obat, namun yang paling penting dalam medis yaitu digitoksin, gitoksin, dan gitaloksin. Konsentrasi dari tiga tiga glikosida di atas berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan kondisi pertumbuhannya.Digitalis purpureaDigitalis lanata 2. StrophantusMerupakan biji yang telah dikeringkan dari tanaman Strophantus kombe Oliver atau Strophantus hispidus (family Apocynaceae). Glikosida utama pada S. kombe dan S. hispidus adalah K-stropantosida yang juga dikenal sebagai strofosida. Juga digunakan sebagai kardiotonikum. Bijinya dapat memberikan efek diuresis serta meningkatkan sirkulasi darah.

Stofantus kombe

3. Urginea maritime Merupakan umbi lapis dari tanaman Urginea Maritima (L.) Baker atau U. indica Kunth (famili Liliaceae). Bagian yang dimanfaatkan adalah sisik bagian dalam dari umbi lapis U. maritime var. Alba. Squill Urginea maritima mengandung glikosida jantung skilaren A 60 % dari jumlah seluruh glikosida yang ada. Skilaren-A terdiri dari aglikon skilarenin dan bagian gula ramnosa + glukosa. Skilaren juga memiliki sifat emetikum dan diuretikum, igunakan sebagai glikosida jantung. 4. Convallaria Merupakan akar dan rimpang kering dari tanaman Convallaria majalis Linne (famili Liliaceae). Kandungan kimia : konvalatoksin, konvalarin, konvalamarin, konvalatoksol, dan konvalosida. Kandungan kimia tersebut merupakan kelompok glikosida jantung. Kandungan yang lain antara lain minyak atsiri, dan berbagai macam gula hasil hidrolisisnya. 5. ApocynumBiasa dikenal dengan black Indian bemp. Merupakan akar dari rimpang tanaman Apocynum cannabinum Linne (family Apocynaceae). Konstituen utama: simarin, apokanosida, lapokanida, dan sianokanosida. Merupakan glikosida jantung karena dapat mengobati payah jantung (kardiotonik) 6. AdonisMerupakan bagian tanaman di atas tanah yang telah dikeringkan dari tanaman Adonis vernalis Linne (famili Ranunculaceae). Glikosida jantung yang terkandung: adonitoksin, simarin, dan vernadigin. Sebagai obat payah jantung (kardiotonik).7. Heleborus Merupakan akar atau rimpang yang telah dikeringkan dari tanaman Hellebores niger Linne (famili Ranunculaceae). Kandungan utama yang berkhasiat sebagai glikosida jantung adalah hellebrin. Bersifat stimulansia jantung. 8. Nerium oleanderSemua bagian tanaman memiliki efek terhadap jantung. Daun dan korteks secara hati-hati digunakan untuk diuretik, ekspektoransia, diaforetik, dan emetikum, tetapi terhadap jantung memiliki efek kardiotonikum. Daunnya mengandung neriin, neriifolin, folinerin (oleandrin). Kulit kayunya mengandung kortenerin, oleandrin, neriin, neriantin, neriokorin, dan neriodolein. Digunakan sebagai glikosida jantung.Adapun yang termasuk dalam Glikosida Jantung yaitu :a. Digitalis

b. DigitoksinDigitoksin merupakan glikosida kardiotonik yang didapat dariDigitalis purpureaLinne,Digitalis lanataEhrh dan juga dari spesies digitalis yang lain yang masih dalam Famili Scrophulariceae. Digitoksin berwarna putih, tidak berbau, dan mempunyai serbuk mikrokristalin. Rasa dari digitoksin pahit, dan praktis tidak larut dalam air, dan sangat mudah larut dalam alkohol.Digitoksinadalah suatu karditonik yang dapat meningkatkan tonus otot jantung. Dosis oral lazim, intramuscular atau intravena diawali dengan 600 mikrogram, yang diikuti dengan dosis 200-400 mikrogram pada interval 3-6 jam. Dosis pertahanannya yaitu 100-200 mikrogram perhari.Contoh produk dari digitoksin yang ada yaitu Crystodigin, Digitaline Nativelle, dan Purodigin.c. DigitoninMerupakan Kristal saponin yang diperoleh dari daun dan bijiDigitalis purpurea.hidrolisisis satu molekul digitonin mengasilkan 1 molekul digitogenin, 2 glukossa, 2 galaktosa, dan satu xylosa. Digitonin membentuk kompleks yang tidak larut dengan kolesterol, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kolesterol dalam darah, empedu, dan jaringan.

d. Asetil Digitoksin Atau -Digitoksin AsetatSenyawa ini tersusun dari aglikon digitoksigenin dan tiga molekul digitoksosa yang menyatu dengan suatu gugus asetil. Ini diperoleh dari pemecahan residu glukosa dari lanatoside A(yang terjadi secara alami padaDigitalis lanata). Asetil digititoksin juga sudah diisolasi dariDigitalis mertonensis. Asetil digitoksin digunakan sebagai Kardiotonik. Lama aktivitasnya yaitu berada diantara digoksin dan digitoksin. Dosis lazim, pertahanan 150 mikrogram perhari.e. DigoksinDigoksin merupakan glikosida kardiotonik yang diperoleh dari daunDigialis lanataEhrh (family Scrophulariaceae). Digoksin digunakan untuk pengobatan gagal jantung kongestif dan takiaritmia jantung. Range dosis lazim yaitu diawali dengan dosis muatan yaitu 750 mikrogram sampai 1,5 miligram secara oral. Jika diberikan secara intravena 500 mikrogram sampai 1,5 miligram sehari, dan 500 mikrogram sampai 2 miligram sehari secara intramuskular.contoh sediaan patennya yaitu Lanoxin, dan Davoxin.

Digoxin memiliki aktivitad yang cepat dan lebih cepat dieliminasi dari tubuh daripada digitoxin .Digoxin lebih hidrofilik dari digitoxin, mengikat kurang kuat pada protein plasma dan terutama dieliminasi oleh ginjal, sedangkan digitoxin lebih lambat dimetabolisme oleh hati.

f. Lanatosida CDiperoleh dari daunDigitalis lanataEhrh (Famili Scrophulariaceae). Obat ini sangat beracun. Obat ini digunakan pada pengobatan gagal jantung kongestif. Dosis lazim secara oral yaitu 5-10 mg dan dosis pertahanannya yaitu 0,5-2 mg. contoh sediaan patennya Cedilanid.g. DeslanosideMerupakan deasetil lanatosida C. bentuknya yaitu Kristal putih, atau berbentuk serbuk kristalin. Senyawa ini bersifat higroskopis, dapat menyerap air hingga 7% jika dibiarkan pada udara bebas. Obat ini digunkan sebagai kardiotonik dan sering digunakan unttuk mendapatkan dosis muatan yang cepat. Onset aksinya 10 sampai 30 menit.efek maksimal yaitu 1 sampai 2 jam dan waktu eliminasi 3 sampai 6 hari. Dosis lazim intramuscular atau intravena yaitu 1-1.6 mg dalam 12 jam. Contoh sediaan patennya Cedilanid D.

h. Ouabain

Merupakan glikosida dari Ouabagenin dan ramnosa. Diperoleh dari tanamanStrophanthus gratus. Ouabain dikenal juga sebagai G-strophanthin.Biji tanaman strophanthus sudah lama digunakan oleh orang Afrika sebgai racun pada anak panah. Ini pertama kali diamati oleh Hendelot di Afrika Barat dan oleh Livingstone di Afrika Timur.Ouabain digunakan sebagai acuan untuk standar pada pengujian kadar kardiak glikosida. Ouabain merupakan kardiak glikosida yang memberikan aksi paling cepat. Digunakan secara intravena 250-500mikrogram (dosis awal) untuk penanganan gagal jantung akut kemudian diulang 100 mikrigram setiap satu jamdan maksimal 1 miligram sehari. Onset aksinya yaitu 3-10 menit, efek maksimal 3-10 menit dan waktu eliminasi 24-48 jam.i. SquillSquill atau Squill Bulb terdapat pada potongan bulbus yang dikerngkan dari tanamanUrginea IndicaKunth (Famili Liliaceae).

Squill mengandung kira-kira 12 macam glikosida kardioaktif yang secara prinsip satu, Scillaren A, yang terdiri dari dua sampai tiga total pecahan glikosida. Satu kali hidrolisis senyawa ini akan menghasilkan aglikon scillarenin, suatu bufadienolida, ditambah ramnosa dan glukosa.Senyawa ini digunakan sebagai ekspektoran juga berperan dalam proses emetik, cardiotonik, dan juga diuretik. Contoh sediaan patennya Senodin, Sedatussin, Cosanyl.j. Obat Kardioaktif LainSejumlah tanaman mengandung glikosida kardiokatif, dan beberapa diantaranya sudah lam digunakan sebagai diuretik. Convallaria atau Lily-of-the-Valley Root adalah rizom dan akar yang dikeringkan dari tanamanConvallaria majalisLinne (Famili Liliaceae) yang mengandung lebih dari 20 macam glikosida kardioaktif. Contoh lain yaitu dari tanamanApocynum cannabiumatauApocynum androsaemifolium(family Apocynaceae) mengandung Cymarin, apocannoside, dan cyanocannoside.D. Efek Samping Glikosida Jantung1. Gejala saluran cerna2. Hilangnya nafsu makan dan mual/muntah, merupakan gejala dini pada keracunan digitalis.3. Pada susunanan saraf meliputi sakit kepala,trigeminal, neuralgia,lemah, disorientasi,afasia, dellirium, konvulsi dan halusianasi4. Gangguan penglihatan, kromatopsia atau buta warna sebagian atau seluruhnya; seperti penglihatan kabur, diplophia dan skotomata(adanya daerah buta), kromatopsia yang sering terjadi adalah pada warna hijau dan kuning.