Upload
r-hakbar-rafsanjani
View
77
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
read it
Citation preview
Disusun oleh:Doddy Eka Pratama
(11-2009-061)
Glaukoma = Glaukos ( Yunani) = hijau kebiruan
Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang dan menyebabkan kerusakan pada nervus optikus.
AS : 2,2 juta orang mengidap glaukoma (usia ≥40 thn), dengan 120.000 orang buta akibat glaukoma.
Glaukoma sudut tertutup: 10-15% kasus (kaukasia), > pada orang Asia
Pada ras kulit hitam glaukoma 15 kali lebih besar kemungkinannya menyebabkan kebutaan
Uveoskleral
Korpus siliaris COP COA Iris
Sistem Vena Canalis Schlemm
Resistensi outflow
pupil (blok pupil)
Tekanan COP
Iris terdorong ke anterior
Menutup Trabekula
Glaukoma Sudut Tertutup
Aqueous Humor
tidak dapat keluar
Tiga kelainan yang terjadi pada glukoma adalah :
Peningkatan TIO Kematian serabut saraf optik dan
kerusakan diskus optikus Defek lapang pandang yang progresif
(mula-mula defek di perifer dulu, seperti melihat lubang kunci)
Biasa disebut glaukoma akut Merupakan kegawatdaruratan mata
Blok pupil merupakan penyebab tersering terjadinya glaukoma akut, penyebab lain seperti plateau iris dan letak lensa yang terlalu anterior, dan dapat juga ditemukan lebih dari satu penyebab
Blok pupil dengan sudut tertutup dan iris bombe (iris konveks).perifer iris menutup sudut sehingga tekanan meningkat, jika terjadi secara mendadak dapat menjadi glaukoma akut
Glaukoma Sudut Tertutup AkutGlaukoma Sudut Tertutup Akut Penglihatan kabur mendadak Mata Merah Pelangi di sekitar lampu Nyeri hebat sekitar mata Mual dan muntah Peningkatan TIO mencolok COA dangkal Kornea berkabut Pupil dilatasi Injeksi siliar Pada funduskopi didapati
papil saraf optik mengalami penggaungan dan atrofi
Glaukoma Sudut Tertutup Glaukoma Sudut Tertutup KronikKronik
Tanpa gejala yang nyata peningkatan TIO Sudut COA sempit Sinekia anterior Kelainan diskus optikus Defek lapang pandang
Pemeriksaan COA Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Oftalmoskopi Diskus Optik (Cakram
Optik) Pemeriksaan Lapang Pandang
Pemeriksaan dengan cahaya tangensial
Pemeriksaan dengan Slit Lamp Gonioskopi
Evaluasi kedalaman bilik mata depan menggunakan cahaya tangensial.
(a.) kedalaman bilik mata depan normal, sehingga iris dapat disinari cahaya dari lateral.
(b.) bilik mata depan yang dangkal, sehingga bayangan medial terlihat di iris.
Kedalaman bilik mata depan kurang dari ketebalan kornea perifer.
Refleks kornea dan pantulan iris menyentuh satu sama lain (busur panah), mengindikasikan bilik mata depan yang dangkal. Indikasi pemeriksaan gonioskopi
Pemeriksaan gonioskopi dalam menentukan morfologi dan sudut bilik mata depan
• Palpasi (Tonometri Digitalis)• Pemeriksaan Tonometri Schiotz• Pemeriksaan Tonometri Aplanasi• Pemeriksaan Tonometri Non-Contact• Pengukuran Tekanan Intraokuler Selama 24 Jam• Pengukuran Tekanan Intraokuler Mandiri
Palpasi membandingkan kedua mata pemeriksa dengan penderita dapat mendeteksi adanya peningkatan tekanan intraokuler.
Pemeriksaan tonometri Schiotz. Semakin keras bola mata, semakin dangkal indentasi dan semakin kecil pergerakan dari jarum indikator
Tonometri ini sering kali menunjukkan angka yang tidak tepat. Sebagai contoh, kekakuan sklera yang berkurang pada pasien miopia menyebabkan tonometri masuk lebih ke dalam
Pengukuran ini memperbolehkan pemeriksa memeriksa pasien dengan posisi duduk (Metode Goldmann), atau posisi terlentang (Metode Draeger) dalam beberapa detik saja.
Tonometri elektronik ini langsung menembakkan udara sebesar 3 ms ke arah kornea. Tonometri ini kemudian mencatat pantulan dari kornea dan menghitung tekanan intraokuler berdasarkan deformasi tersebut
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menganalisa fluktuasi dari tingkat tekanan intraokuler selama 24 jam terhadap pasien yang dicurigai memiliki glaukoma.
Tekanan intraokuler ini diukur pada pukul 6.00, 12.00, 18.00, 21.00, dan tengah malam
Dengan tonometer jenis ini memungkinkan pula untuk mendapatkan nilai grafik tekanan intraokuler selama 24 jam pada kasus-kasus risiko tinggi glaukoma akut.
DISKUS OPTIKUS NORMAL
DISKUS OPTIKUS GLAUKOMA
Cakram optik yang berbatas tegas. Sentral dari optic cup berwarna lebih cerah.
Cakram optik masih berbatas tegas namun tampak pucat (tanda atrofi). Pembesaran optic cup dan hampir menutupi seluruh cakram. Pembuluh darah masuk ke dalam cup akibat peningkatan tekanan intraokuler
Lapang pandang glaukoma biasanya cenderung menurun pada sisi parasentral bagian nasal dan jarang pada lapang pandang inferior yang berhubungan dengan skotoma yang di kemudian hari akan menjadi skotoma absolut.
PERIMETER GOLDMANN TEST KONFRONTASI
Terdapat gejala klinis seperti diatas diagnosis ditegakkan melalui
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga glaukoma
Terapi Medikamentosa Observasi Respon Terapi Parasintesis Bedah Laser Bedah insisi Tindakan Profilaksis
Menurunkan TIO: Asetazolamid IV dan oral + Beta-blocker + apraclonidine dan jika perlu obat hiperosmotik
Teteskan pilokarpin 2% 1½ jam setelah terapi diatas
Setelah TIO dapat di kontrol, dilakukan iridotomi perifer
Merupakan periode penting untuk melihat respon terapi yang dapat menyelamatkan visus penderita, sehingga keputusan harus segera dibuat (±2 jam setelah mendapat terapi medikamentosa intensif, observasinya meliputi:
Monitor ketajaman visus, edema kornea dan ukuran pupil.
Ukur tekanan intraokuler setiap 15 menit (yang terbaik dengan tonometer aplanasi).
Periksa sudut dengan gonioskopi, terutama apabila tekanan intraokulernya sudah turun dan kornea sudah mulai jernih.
Parasentesis dilakukan apabila pemakaian terapi medikamentosa secara intensif masih dianggap lambat dalam menurunkan tekanan intraokuler ke tingkat yang aman, dan kadang-kadang justru setelah pemberian 2 atau 4 jam masih tetap tinggi
dilakukan parasintesis dengan mengeluarkan cairan aqueous humor sebanyak 0,05 ml, didapatkan penurunan tekanan intraokuler secara cepat (Lamb DS dkk, tahun 2002)
• Laser Iridotomi• Laser iridoplasti
hasil laser iridotomi
• Iridektomi bedah insisi• Trabekulektomi• Ekstraksi Lensa (pada katarak)
Post trabekulektomi Implant drain
Tindakan profilaksis terhadap mata normal kontra-lateral dilakukan iridektomi laser profilaksis
lebih disukai dari pada perifer iridektomi bedah, yang dilakukan pada mata kontra-lateral, yang tidak memiliki gejala.
Prognosis sangat bergantung pada kecepatan deteksi penyakit.
Prognosa baik apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan mendapat terapi yang sesegera mungkin.