4
Ilyas, H. Sidarta, Prof, dr, Sp.M. Glaukoma. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia. 2009;h212-6 GLAUKOMA Glaukoma berasal dari kata Yunani glakuos yang berartihijau kkebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang. Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraocular ini, disebabkan : - Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar - Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil). Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang  pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan. Ekskavasi glaukomatosa, penggaungan, atau ceruk papil saraf optik akibat glaukoma  pada saraf optik. Luas atau dalamnya ceruk ini pada glaukoma kongenital dipakai sebagai indicator progresivitas glaukoma. Glaukoma primer merupakan glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak didapatkan kelainan yang merupakan penyebab glaukoma. Glaukoma ini didapatkan pada orang yang telah memilki bawaan glaukoma, seperti:  Bakat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata atau susunan anatomis  bilik mata yang menyempit.  Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut bilik mata depan (goniodisgenesis), berupa trabekulodisgenesis, iridodisgenesis dan korneodisgenesis dan goniodisgenesis. Glaukoma primer bersifat bilateral, yang tidak selalu simetris dengan sudut bilik mata terbuka atau tertutup, pengelompokkan ini berguna untuk penatalaksanaan dan penelitian. Untuk setiap glaukoma diperlukan pemeriksaan gonioskopi. Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks) adalah glaukoma yang penyebabnya tidak diketahui. Merupakan suatu glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata terbuka.

Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sedkit ttg glaukoma

Citation preview

Page 1: Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

7/18/2019 Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-ilmu-penyakit-mata 1/4

Ilyas, H. Sidarta, Prof, dr, Sp.M. Glaukoma. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas

Kedokeran Universitas Indonesia. 2009;h212-6

GLAUKOMA

Glaukoma berasal dari kata Yunani glakuos yang berartihijau kkebiruan, yang

memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.

Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf 

optik, dan menciutnya lapang pandang.

Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraocular ini, disebabkan :

-  Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar 

-  Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil

(glaukoma hambatan pupil).

Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang

 pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf 

optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan.

Ekskavasi glaukomatosa, penggaungan, atau ceruk papil saraf optik akibat glaukoma

 pada saraf optik. Luas atau dalamnya ceruk ini pada glaukoma kongenital dipakai sebagai

indicator progresivitas glaukoma.

Glaukoma primer merupakan glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak 

didapatkan kelainan yang merupakan penyebab glaukoma. Glaukoma ini didapatkan pada orang

yang telah memilki bawaan glaukoma, seperti:

  Bakat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata atau susunan anatomis

 bilik mata yang menyempit.

  Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut bilik mata depan

(goniodisgenesis), berupa trabekulodisgenesis, iridodisgenesis dan korneodisgenesis

dan goniodisgenesis.

Glaukoma primer bersifat bilateral, yang tidak selalu simetris dengan sudut bilik mata terbuka

atau tertutup, pengelompokkan ini berguna untuk penatalaksanaan dan penelitian. Untuk setiap

glaukoma diperlukan pemeriksaan gonioskopi.

Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks) adalah glaukoma yang penyebabnya tidak 

diketahui. Merupakan suatu glaukoma primer yang ditandai dengan sudut bilik mata terbuka.

Page 2: Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

7/18/2019 Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-ilmu-penyakit-mata 2/4

Glaukoma simpleks ini diagnosisnya dibuat bila ditemukan glaukoma pada kedua mata pada

 pemeriksaan pertama, tanpa ditemukan kelainan yang dapat merupakan penyebab. Pada

umumnya glaukoma simpleks ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun, walaupun penyakit ini

kadang-kadang ditemukan pada usia muda. Diduga glaukoma simpleks diturunkan secara

dominan atau resesif pada kira-kira 50% penderita, secara genetik penderitanya adalah

homozigot. Terdapat pada 99% penderita glaukoma primer dengan hambatan pengeluaran cairan

mata (humor aquos) pada jalinan trabekulum dank anal Schlemm. Terdapat faktor resiko pada

seseorang untuk mendapatkan glaukoma seperti diabetes mellitus, dan hipertensi, kulit berwarna

dan miopia.

Bila pengaliran humor aquos keluar di sudut bilik mata normal maka disebut glaukoma

hipersekresi. Ekskavasi papil, degenerasi papil dan gangguan lapang pandang dapat disebabkan

langsung atau tidak langsung oleh tekanan bola mata pada papil saraf optik dan retina atau

 pembuluh darah yang memperdarahinya.

Mulai timbulnya gejala glaukoma simpleks ini agak lambat yang kadang-kadang tidak disadari

oleh penderita sampai akhirnya berlanjut dengan kebutaan. Pada keadaan ini glaukoma simpleks

tersebut berakhir dengan glaukoma absolut.

Pada glaukoma simpleks tekanan bola mata sehari-hari tinggi atau lebih dari 20 mmHg.

Mata tidak merah atau tidak terdapat keluhan, yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan

anatomis dan fungsi tanpa disadari oleh penderita. Akibat tekanan tinggi akan terbentuk atrofi

 papil disertai dengan ekskavasio glaukomatosa.

Gangguan saraf optik akan terlihat sebagai gangguan fungsinya berupa penciutan lapang

 pandang. Pada waktu pengukuran bila didapatkan tekanan bola mata normal sedang terlihat

gejala gangguan fungsi saraf optik seperti glaukoma mungkin hal ini akibat adanya variasi

diurnal. Patut dipikirkan kemungkinan pengukuran tekanan dilakukan dalam kurva rendah

daripada variasi diurnal. Dalam keadaan ini maka dilakukan uji provokasi minum air, pilokarpin,

uji variasi diurnal dan provokasi steroid.

Glaukoma primer yang kronis dan berjalan lambat sering tidak diketahui bila mulainya,

karena keluhan pasien amat sedikit atau samar. Misalnya mata sebelah terasa berat, kepala

 pening sebelah, kadang-kadang penglihatan kabur dengan anamnesis tidak khas. Pasien tidak 

mengeluh adanya halo dan memerlukan kacamata koreksi untuk presbiopia lebih kuat dibanding

Page 3: Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

7/18/2019 Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-ilmu-penyakit-mata 3/4

usianya. Kadang-kadang tajam penglihatan tetap normal sampai keadaan glaukomanya sudah

 berat.

Bila diagnosis sudah dibuat maka penderita sudah harus memakai obat seumur hidup

untuk mencegah kebutaan. Tujuan pengobatan pada glaukoma simpleks adalah untuk 

memperlancar pengeluaran cairan mata (humor akuos) atau usaha untuk mengurangi produksi

cairan mata (humor aquos). Diberikan pilokarpin tetes mata 1-4% dan bila perlu dapat ditambah

dengan asetazolamid 3 kali satu hari. Bila dengan pengobatan tekanan bola mata masih belum

terkontrol atau kerusakan papil saraf optik berjalan terus disertai dengan penciutan kampus

 progresif maka dilakukan pembedahan.

Pemeriksaan glaukoma simpleks :

-  Bila tekanan 21 mmHg, sebaiknya dikontrol rasio C/D, periksa lapang pandangan sentral,

temukan titik buta yang meluas dan skotoma sekitar titik fiksasi.

-  Bila tensi 24-30 mmHg, kontrol lebih ketat dan lakukan pemeriksaan di atas bila masih

dalam batas-batas normal mungkin satu hipertensi okuli.

Bila sudah dibuat diagnosis glaukoma dimana tekanan mata diatas 21 mmHg dan terdapat

kelainan pada lapang pandangan dari papil maka berikan pilokarpin 2% tiga kali sehari. Bila

 pada kontrol tidak terdapat perbaikan, ditambahkan timolol 0,25% 1-2 dd sampai 0,5%,

asetazolamida tiga kali 250 mg atau epinefrin 1-2% , 2dd. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk 

kombinasi untuk mendapatkan hasil yang efektif.

Bila pengobatan tidak berhasil maka dilakukan trabekulectomi laser atau pembedahan

trabekulektomi. Prognosis tergantung pada penemuan dan pengobatan dini. Pembedahan tidak 

sepenuhnya menjamin kesembuhan mata. Tindakan pembedahan merupakan tindakan untuk 

membuat filtrasi humor aquos keluar bilik mata dengan operasi Schele, trabekulektomi dan

iridenkleisis. Bila gagal maka mata akan buta total.

Pada glaukoma simpleks ditemukan perjalanan penyakit yang lama akan tetapi berjalan

terus sampai berakhir dengan kebutaan yang disebut sebagai glaukoma absolut. Karena

 perjalanan penyakit demikian maka glaukoma simpleks disebut sebagai maling penglihatan.

Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka) dimana sudah terjadi

kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada glaukoma

absolut, kornea akan terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan ekskavasi

glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.

Page 4: Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

7/18/2019 Glaukoma (Ilmu Penyakit Mata)

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-ilmu-penyakit-mata 4/4

Anjuran dan keterangan pada penderita glaukoma primer sudut terbuka:

  Penyakit ini tidak nyata dipengaruhi emosi

  Olahraga merendahkan tekanan bola mata sedikit

  Minum tidak boleh sekaligus banyak karena dapat menaikkan tekanan

  Tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata

  Tekanan darah tinggi lama bila diturunkan dengan cepat akan mengakibatkan bertambah

terancamnya saraf mata oleh tekanan mata.

Pada penderita memerlukan pemeriksaan papil saraf optik dan lapang pandangan enam

 bulan sekali. Bila terdapat riwayat keluarga glaukoma, buta, miopia tinggi, anemia, hipotensi,

mata satu atau menderita diabetes mellitus, maka kontrol dilakukan lebih sering.

Diagnosis banding glaukoma sudut terbuka adalah glaukoma bertekanan rendah,

glaukoma sudut tertutup kronik, glaukoma sekunder dengan sudut terbuka, dan glaukoma

dibandingkan steroid.