Upload
veghasanah-tanlie
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Glaukoma akut
Citation preview
Glaukoma Akut
Pembimbing:dr . Abraham A Sutjiono , Sp.M., FIACLE
Oleh:Yonathan Kevin Andika 1015021
Veghasanah Tanlie 1015186
Anatomi COA
Pembentukan Aquous Humor
• Sekresi Aktif• Ultrafiltrasi• Difusi
Aliran Aquous Humor
Definisi
GLAUKOMA
Defek lapang pandang
Kelainan nervus optikus (discus
optikus)
GLAUKOMA AKUTPeningkatan episodik akut tekanan intraokular
beberapa kali nilai normal (40-50 mmHg) karena penyumbatan drainase mendadak .
Epidemiologi dan Insidensi
• Glaukoma merupakan penyebab kebutaan permanen dan penyebab kebutaan nomor 2 di dunia.
• WHO (World Healty Organization) -> + 60,7 juta orang ditahun 2010 pada tahun 2020 79,4 juta.
• Golongan usia, sebesar 88,8% berusia diatas 60 tahun di negara berkembang. Angka tertinggi Afrika dan Asia yaitu sekitar 75% kebutaan.
Etiologi
Peningkatan TIO pada keadaan
sinekia anterior & posterior
Faktor anatomi:- Iris plateau- Hipermetropi- COA sempit
Faktor Pencetus:- stres- midriatika
atropin
Faktor umum:- Usia- Jenis kelamin- Ras- Genetik
Faktor Risiko
• Genetik• Wanita > Pria• Usia 60-70 tahun• Ras kulit putih
Klasifikasi• Sumbatan pupil (iris bombe)
– Glaukoma sudut tertutup primer– Seklusio papilae (sinekia
posterior)– Intumesensi lensa– Dislokasi lensa anterior– Hifema
• Pergeseran lensa ke anterior– Glaukoma sumbatan siliaris– Oklusi vena centralis retina– Skleritis posterior– Pasca bedah ablasio retina
• Pendesakan sudut-Iris plateau-Intumesensi lensa-Midriasis untuk pemeriksaan -fundus
• Sinekia anterior perifer-Penyempitan sudut kronik-Akibat bilik mata depan yang datar-Akibat iris bombe-Kontraksi membran pratrabekular
Patogenesis
• Glaukoma akut terjadi bila terdapat kenaikan mendadak dari TIO yang disebabkan penutupan sudut coa yang mendadak oleh akar iris sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui trabekula
Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit• Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata
yang hipermetrop. Makin berat hipermetropinya makin dangkal bilik mata depannya
• Tumbuhnya lensa, menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih dangkal.
• Kornea yang kecil, dengan sendirinya COAnya dangkal
• Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal bilik mata depan
Faktor fisiologis yang menyebabkan COA sempit• Akomodasi yang lama• Dilatasi pupil• Letak lensa lebih ke depan
Sudut bilik mata yang sempit letak lensa lebih dekat ke iris aliran cairan dari COP ke COA terhambat hambatan pupilHambatan pupil COP mendorong iris ke depan menutupi jaringan trabekula cairan tidak dapat keluar
• Ketika dislokasi lensa sebagai penyebab tertutupnya sudut bilik mata maka keadaan ini dikenal dengan glaucoma sudut tertutup sekunder
• Jika glaucoma sudut tertutup tidak diketahui penyebabnya, glaucoma sudut tertutup primer
• Apabila sudut bilik mata depan tertutup secara cepat dan berat glaucoma akut
• Apabila penutupan sudut bilik mata depan tidak sempurna dan kadang – kadang saja terjadi glaucoma sudut tertutup intermitten atau glaucoma sudut tertutup kronik
GEJALA KLINIK PENGLIHATAN KABURHALO
SAKIT KEPALASAKIT MATAKELEMAHAN AKOMODASI
0,5-2 JAMREDA !!!!
MATA MERAHNYERI HEBAT
NYERI MENJALARMUAL MUNTAH
PENGLIHATAN SANGAT MENURUNHALO
Akut
Prodromal
Dasar Diagnosis• Mata merah unilateral dengan injeksi silier atau
injeksi conjungtiva• Penurunan visus• Bola mata keras pada palpasi• Kornea pudar dan berkabut dengan edem epitel• COA dangkal• Pupil dilatasi• Fundus : perubahan diskus optikus dari yang
normal hinggga nervus optikus yang hiperemis
Pemeriksaan Penunjang
• Iluminasi oblik dari COA• Gonioskopi• Tonometri Schiotz• Tonometri applanasi Goldmann • Tonometri non kontak • Computerized static perimetry
Pemeriksaan gonioskopi
Tonometri Schiotz
Tonometri applanasi Goldmann
Tonometri non kontak
Humprey perimetry
Penatalaksanaan
Tujuan terapi konservatif• Menurunkan TIO• Membuat kornea menjadi jernih• Meredakan nyeri
1. Terapi Medikamentosa• Agen osmotik• Karbonik anhidrase inhibitor• Miotik kuat• Beta blocker• Apraklonidin
2. Observasi respon terapi• Monitor ketajaman visus, edema kornea, dan
ukuran pupil• Ukur tekanan TIO tiap 15 menit• Periksa sudut dengan gonioskopi
3. Parasintesis4. Bedah laser
• Iridektomi• Iridoplasti
5. Bedah insisi• Iridektomi bedah transisi• Trabekulektomi
6. Tindakan profilaksis
1. Agen Osmotik• Fungsi : pemberiannya dianjurkan kepada pasien
yang tidak mengalami emesis. • Gliserin 1 – 1,5 gr/kgBB • Manitol dengan dosis 1-2 gram/kgBB. Bila tidak
diberikan oral dapat secara intravena dalam 20 % cairan dengan dosis 2 gr/kgBB selama 30 menit.
2. Inhibitor Karbonik Anhidrase• Fungsi : mengurangi produksi humor akuos dengan
menghambat karbonik anhidrase dalam badan siliar sehingga mengurangi TIO secara cepat.
• Asetazolamide merupakan pilihan yang tepat untuk penggunaaan darurat pada glaukoma akut. Sebaiknya diberikan untuk dosis awal 500mg IV.
3. Parasimpatomimetika, Miotika• Pilokarpin 2% - 4% setiap 15 menit sampai 4x
pemberian sebagai inisial terapi.• Tidak efektif pada seranga yang sudah lebih
dari 1-2 jam karena m.spingter pupil sudah iskemik.
4. Beta Bloker• Terapi tambahan yang efektif untuk penaganan
sudut tertutup• Fungsi :Bekerja dengan mengurangi produksi
humor akuos. • Timolol 0,25% - 0,5% 2x dengan interval setiap 20
menit. • Obat tipe ini seringkali efektif namun hati-hati pada
pasien asma, penyakit jantung, gagal jantung, depresi, dan miastenia gravis.
5. Apraklonidin• Agen alfa2-agonis• Fungsi :mengurangi produksi akuos humor• Apraklonidin 0,5% dan 1%• Dapat digunakan pada pengobatan glaukoma
akut yang dikombinasikan dengan terapi medis lainnya
Komplikasi
• Mata tetap merah, TIO tetap tinggi• Edem kornea yang menetap• Sinekhia anterior perifer yang menetap,• Katarak• Tunnel vision• Kebutaan total
Prognosis
• Qua ad vitam : ad bonam• Qua ad functionam : dubia• Qua ad sanationam : dubia
• Prognosis baik apabila glaukoma akut cepat terdeteksi dan mendapat terapi yang sesegera mungkin
• Penanganan episode akut yang terlambat dapat menyebabkan kebutaan permanen