43
LAILAN SAFINA NASUTION SISTEM ONKOLOGI 2012 GIZI DAN KANKER

Gizi Dan Kanker

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gizi

Citation preview

LAILAN SAFINA NASUTIONSISTEM ONKOLOGI2012GIZI DAN KANKERTOPIK PEMBAHASANGizi dan etiologi kankerHubungan kanker dan status giziAkibat dari terapi kanker terhadap status giziPenatalaksanaan terapi gizi pada penderita kankerPola Hidup, Resiko Keganasan dan Pencegahan KankerCANCER:Abnormal division and reproduction of cells that can spread throughout the body, is usually thought of as a single disease but consists of almost 100 disorders caused by nearly 300 different growths.Etiologi Kanker80 90 % oleh karena faktor lingkungan

35% disebabkan oleh faktor DIET

DAPAT DICEGAHTumerogenesis / Karsinogenesis:Merupakan proses yang kompleks dan bertingkat (multistage) :- paparan (exposure) dengan substansi yang ada di lingkungan (prekarsinogen) diaktivasi in vivo- inisiasi- promosi- progressi

61. Inisiasi:Transformasi sel akibat adanya interaksi sel dengan:- berbagai bahan kimia- radiasi + DNA sel- virus

Transformasi sel berlangsung sangat cepat, tetapi sel tersebut (sel mutant) tetap bersifat dorman selama jangka waktu tertentu sampai diaktivasi oleh suatu promoting agent.

2. Promosi Sel terinisiasi (sel mutant) bermultiplikasi dan membentuk suatu jaringan yang baru, abnormal dan tidak mempunyai suatu fungsi yang berguna, disebut sebagai: neoplasma.3. ProgressiSuatu fase dimana sel-sel tumor beraggregasi, tumbuh dan berkembang menjadi:- tumor (jinak) atau - neoplasma maligna (ganas).Banyak kanker mempunyai periode laten yang panjang (beberapa tahun) sebelum tumor tersebut cukup besar untuk menimbulkan gejala (symptom).

Intervensi diet pada tahapan inisiasi / promosi sangat penting. Bukan pada saat terdiagnosa kanker.Peran Nutrisi sebagai Etiologi KankerResiko kanker berkorelasi dengan:Nutrisi: - nutrien (zat gizi)- non-nutrien- status gizi (overweight)Penggunaan alkoholRokok/tembakauGaya hidup tidak aktif

Dietary Carcinogen:1. Berbagai bahan kimia:Pestisida Mycotoxin: aflatoksin, fumosin, ochratoksinProses penyiapan makananPengawetan makanan.

Proses penyiapan & pengawetan makanan:Metode memasak daging dengan panas tinggi (grilling, charbroiling, barbecuing, smoking) pembentukan polycyclic aromatic hydrocarbons (dari lemak) dan heterocyclic amines (dari protein) karsinogenik potentKebiasaan makan daging merah deep frying, overcooking peningkatan resiko Ca-mammaeKonsumsi yang tinggi dari daging olahan peningkatan resiko Ca-kolon, rektum, gaster

Perubahan nitrat nitrit dan berinteraksi dengan substrat makanan (amine, amide) menghasilkan N-nitrosocompounds (NOCs ) cth: nitrosamine , nitrosamide- Dijumpai pada makanan asap, makanan yang diasinkan, acar, tembakau dan asap rokok.- Buah dan sayur (kaya vit.C dan fitokimia): menghambat perubahan nitrit nitrosamineSodium nitrat, potassium nitrat (penyebab hotdog dan sosis berwarna kemerahan

Acrylamide:Suatu produk antara yang terbentuk selama menggoreng, bakar dan panggang pada suhu tinggi dari makanan tinggi karbohidrat (cth: kentang)

Lemak:Diet tinggi lemak meningkatkan resiko beberapa kanker (t.u Ca prostat, Ca-mammae dan Ca-paru) Diet tinggi lemak = tinggi kalori obesitasDiet tinggi lemak cenderung rendah seratOmega 3 dan omega 6 dapat menurunkan resiko Ca mammae pada perempuan pre dan post-menopause.

ObesitasResiko insidensi kanker : meningkat,t.u Ca -mammae (t.u post-menopause), Ca endometrium, Ca ginjal, Ca colon dan Ca prostat.Meningkatkan jumlah hormon estrogen, androgen, insulin dan insulin-like growth factors .

Protein:Peranan protein terhadap kanker sulit untuk diketahui secara pasti karena biasanya diet tinggi protein juga diet tinggi lemak dan rendah serat.

KARBOHIDRAT:Utamakan karbohidrat kompleks, batasi karbohidrat sederhana dan refined-carbohydrate. Biji-bijian utuh (whole grain) juga merupakan sumber folat, vitamin E, selenium, serat

Diet Tinggi Serat:Bersifat protektif, t.u. terhadap Ca-colon, rektum, mammae dan ovarium.Mekanisme:- melarutkan / mengikat zat karsinogen feses- merubah metabolisme bakteri colon- menurunkan pH luminal colon- menghambat pembentukan fecal mutagen- mempertahankan integritas mukosa colon t.u terhadap karsinogenBiasanya diet rendah serat disertai diet tinggi lemak dan karbohidrat sederhana/ refined

Diet Tinggi Gula (Simple Sugar)Meningkatkan glukosa dan trigliserida darah insulin menstimulasi pertumbuhan sel kanker (t.u Ca-ovarium, endometrium, colorectal, pankreas, paru)

Buah dan Sayur:Bersifat protektif .Rendah kaloriSumber seratVitamin dan mineral:- antioksidan : vit.C, vit.E, selenium- asam folatfitokimiawi: karotenoid, flavonoid, plant sterol)

22Asam Folat:Diperlukan untuk sintesis & repair asam nukleat, metilasi DNA protektif terhadap kanker.Perokok dan peminum alkohol asupan asam folat biasanya rendah.Asam folat menjadi inaktif pada situasi tertentu, terutama oleh asap rokokKedele dan Phytoestrogen:Kedele merupakan bahan makanan sumber:- protein nabati- phytoestrogen / isoflavon Diduga paparan dari isoflavon (estrogen lemah) pada masa awal kehidupan (sebelum usia dewasa dapat menurunkan resiko Ca-mammae.ANJURAN:Konsumsi 5-9 porsi buah dan sayur per hari untuk menurunkan resiko kanker.Gunakan Sistem Kode Warna ketika memilih aneka buah dan sayur variasi berbagai zat fitokimiaKonsumsi bahan makanan sumber bukan suplemen

Sistem Kode Warna untuk Buah & SayurWARNAFITOKIMIASUMBERMerah

Merah/unguOranyeOranye/kuningKuning/hijauHijauPutih/hijauLikopen

Anthocyanin, polifenol- karoten-cryptoxanthin, flavonoidLutein, zeaxanthinSulforaphanes, indolesAllyl sulphides

Tomat/ produk, grapefruit, semangkaBerries, anggur,, prunesWortel, mangga, labuCantaloupe,peach, jeruk, pepayaBayam, alpukatKubis, brokoli, bunga kolBawang merah/putihPedoman Pencegahan Kanker (American Institute for Cancer Research)1. Pilih aneka makanan berbasis tumbuhan 2. Makan banyak sayur dan buah3. Jaga berat badan ideal 4. Gaya hidup aktif, teratur berolahraga4. Batasi konsumsi alkohol5. Pilih makanan rendah lemak dan garam6. Simpan dan siapkan makanan secara aman Dan....jauhi tembakau!!!

Penatalaksanaan Terapi Gizi pada Penderita KankerMalnutrisi dan KankerMalnutrisi dan kaheksia sering dijumpai pada penderita Ca (std dini 24%, std lanjut >80%).Meningkatkan morbidisitas dan mortalitas, menurunkan kualitas hidup dan survival penderita.

SIMPTOM KAHEKSIA KANKERSuatu kelainan yang sangat berat dan kompleksDitandai dengan:Penurunan BBAnoreksiaAstenia : kelemahan secara umum (fisik & mental)Muscle wastingDisfungsi organ

30Penyebab kaheksia kanker:Faktor psikologis dan susunan saraf pusat (keengganan makan, gangguan persepsi rasa kecap, stress psikologis)Efek tumor (obstruksi mekanis, pemakaian substrat/ nutrisi oleh tumor, produksi sitokin oleh sel tumor, lipid mobilizing factors)Efek yang berhubungan dengan terapi (kemoterapi, radiasi, bedah, nausea, stomatitis, xerostomia, nyeri, ileus)Efek yang berhubungan dengan penderita (peningkatan Resting Energy Expenditure, gangguan proses metabolisme, produksi sitokin oleh makrofag, disfungsi autonomik, penurunan pengosongan lambungPatomekanisme Kaheksia Kanker:

PIF = Proteolysis Inducing FactorLMF = Lipid Mobilizing Factor

Tumor menimbulkan respons tubuh dimana sel-sel imun mensekresi sitokin (IL/ cachectin/ TNF) untuk membunuh sel tumor (tapi sel-sel imun gagal mengeliminasi sel tumor oleh karena pertumbuhan tumor yang sangat cepat)Efek sekunder dari sekresi sitokin di atas: anoreksia, abnormalitas metabolisme energi, karbohidrat, protein, lemak.Konsentrasi IL-1, IL-6, TNF- yang tinggi ditemukan pada penderita Ca dan tingginya konsentrasi sitokin tersebut berkorelasi dengan progresivitas tumor.Adanya abnormalitas metabolisme menyebabkan terjadinya mobilisasi besar-besaran protein dan lemak dari otot dan cadangan lemakStatus gizi buruk berasosiasi dengan penurunan survival, peningkatan resiko bedah, toleransi yang buruk terhadap radioterapi dan kemoterapi.Sitokin2 juga bersifat katabolik terhadap otot dan jaringan adiposa, juga bersifat seperti hormon dan menyebabkan anoreksia

32Perbedaan kaheksia kanker vs kelaparanKAHEKSIAKELAPARANSelera makanturunnaikResting Energy ExpenditurenaikturunRespons fase akutyatidakOtot skeletturuntetapJaringan adiposaturunturunUkuran hatinaikturunIntoleransi glukosayatidakKadar insulinnaikturunPenentuan Status Gizi pada Penderita Kanker:1. Anamnesis : berat badan rata-rata pada 3 bulan terakhir, informasi tentang asupan makanan baik jenis makanankemampuan mengkonsumsi makanan dan hal-hal yang berpengaruh terhadapnya misal: adanya nyeri, mual-muntah, sulit menelan, luka berbau dan terapi yang sedang dijalani.2. Pemeriksaan Fisik:Keadaan UmumKonjungtivaKulit kering, bersisikAtrofi otot (muscle wasting) Edema pittingPenurunan kekuatan ototPenurunan cadangan lemak 3. Pemeriksaan AntropometriBerat BadanTinggi BadanIMTLingkar Perut, Lingkar Panggul, LLATLKLingkar otot lengan atas4. Pemeriksaan LaboratoriumHb, Leukosit, Hitung jenis leukositKadar protein serum: albumin, transferin, prealbuminNitrogen Urea UrinGula DarahSGOT, SGPTUreum, kreatininElektrolitIndikasi Terapi NutrisiTerapi nutrisi diberikan kepada penderita malnutrisi atau pada penderita yang dalam perjalanan penyakitnya diperkirakan akan menjadi malnutrisi. Secara praktis bila didapatkan 2 dari 3 berikut ini, yaitu adanya penurunan berat badan > 10% dalam kurun waktu 3 bulan, kadar trasferin serum < 150 mg/dl, kadar albumin serum < 3,4 g/dl merupakan indikasi pemberian terapi nutrisiKebutuhan Energi:50 60% penderita kanker rawat inap mengalami abnormalitas Resting Energy Expenditure (REE) yang sangat bervariasi sehingga sulit untuk menentukan kebutuhan kalori secara umum (tapi secara umum kebutuhan meningkat)Perlu disesuaikan dengan kondisi metabolik pasien, gizi, jenis tumor, terapi tumor yang diberikan, adanya infeksi dan lamanya penyakit30-35 kkal/ kgBBMakronutrien:Protein: 1-2 g/kg BB/ hari.Lemak: 15-20% KETMCTPUFA , -3kolesterol < 200 mg/hari

Mikronutrien:Suplementasi vitamin dan mineral sesuai RDA jika asupan nutrisi tidak adekuatMutivitamin antioksidanKalium, Natrium dan Chlorida masing-masing 45 145 meq/hariKalsium 60 meq/hariMagnesium 35 meq/hariFosfat 23 mmol Cara Pemberian:Oral/ Enteral / Parenteral / KombinasiPrinsip: makanan padat kalori, cukup protein, mudah dicerna, rendah sisaPorsi kecil dan seringTerimakasih43