37
DEFINISI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL) Yang dikemukakan oleh para ahli Osborne (1959): Gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yang menggantikan sebagian daripada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas oleh pasien sendiri dari mulutnya. Applegate (1959): Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang dapat dilepas, menggantikan beberapa gigi asli yang hilang dan memperoleh dukungan utama dari jaringan sadel dengan suatu dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal / terpilih. Mc.Cracken (1973): Gigi tiruan sebagian adalah suatu restorasi prostetic yang menggantikan gigi asli yang hilang dan bagian lain dari rahang yang tak bergigi sebagian, mendapat dukungan terutama darijaringan dibawahnya dan sebagian dari gigi asli yang tertinggal dipakai sebagai gigi pegangan / abutment. Glossary of Prosthodontics (1999): Gigi tiruan sebagian merupakan bagian prostodonsia yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dengan gigi tiruan dan didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi - mukosa yang dipasang dan dilepas oleh pasien. AKIBAT KEHILANGAN GIGI Kehilangan gigi tanpa ada penggantian dapat menyebabkan:

gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Citation preview

Page 1: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

DEFINISI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

Yang dikemukakan oleh para ahli

• Osborne (1959):

Gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yang menggantikan sebagian daripada gigi asli yang hilang dan

dapat dilepas oleh pasien sendiri dari mulutnya.

• Applegate (1959):

Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang dapat dilepas, menggantikan beberapa gigi asli yang

hilang dan memperoleh dukungan utama dari jaringan sadel dengan suatu dukungan tambahan dari

gigi asli yang masih tertinggal / terpilih.

• Mc.Cracken (1973):

Gigi tiruan sebagian adalah suatu restorasi prostetic yang menggantikan gigi asli yang hilang dan

bagian lain dari rahang yang tak bergigi sebagian, mendapat dukungan terutama darijaringan

dibawahnya dan sebagian dari gigi asli yang tertinggal dipakai sebagai gigi pegangan / abutment.

• Glossary of Prosthodontics (1999):

Gigi tiruan sebagian merupakan bagian prostodonsia yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang

hilang dengan gigi tiruan dan didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi - mukosa yang

dipasang dan dilepas oleh pasien.

AKIBAT KEHILANGAN GIGI

Kehilangan gigi tanpa ada penggantian dapat menyebabkan:

1. Migrasi dan rotasi

Hilangnya kesinambungan lengkung gigi dapat menyebabkan pergeseran yaitu miring atau

berputarnya gigi sehingga tidak kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan, hal ini dapat

merusak struktur periodontal dan gigi mudah terjadi karies karena sulit untuk dibersihkan.

2. Erupsi berlebih

Pada gigi yang sudah tidak mempunyai gigi antagonis, maka pada gigi yang tertinggal akan

mengalami erupsi yang berlebih kearah daerah gigi yang hilang.

Page 2: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

3. Penurunan efesiensi kunyah

Pada mereka yang sudah kehilangan cukup banyak gigi, terutama pada kehilangan gigi

posterior akan merasakan penurunan pada efesiensi kunyahnya. Penurunan efesiensi kunyah ini dapat

berakibat pada gangguan pencernaan karena makan yang masuk ke lambung masih dalam keadaan

kasar.

4. Gangguan pada TMJ

Kehilangan gigi terutama pada posterior dapat menyebebkan kebiasaan mengunyah yang

buruk sehingga hal ini dapat menyebabkan berubahnya temporo mandibula joint.

5. Beban berlebih pada jaringan pendukung

Kehilangan gigi ,maka jumlah gigi akan berkurang dan ini menyebabkan berkurangnya daya

tahan terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah , hal ini

dapat menyebabkan kerusakan membran periodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi - gigi

tersebut goyah.

6. Kelainan bicara

Labio dental adalah huruf yang diucapkan antara lidah dengan gigi depan atas. Apabila

kehilangan gigi depan maka huruf f, v, ph tidak dapat terucap dengan baik. Demikian juga pada huruf

linguo - dental.

7. Penampilan buruk

Menjadi buruknya penampilan biasanya karena kehilangan gigi depan dan akan mengurangi daya

tarik wajah.

8. Terganggunya kebersihan mulut

Pada kehilangan gigi terdapat migrasi dan rotasi gigi yang menyebabkan kehilangan kontak antar

gigi. Sehingga debris sulit untuk dibersihkan, lama-lama menimbulkan plak dan akhirnya karies

9. Atrisi

Pada kasus tertentu dimana membran periodontal gigi asli menerima beban berlebih, tidak

akan mengalami kerusakan, malahan tetap sehat. Toleransi terhadap beban ini biasa berwujud atrisi

pada gigi-gigi tadi, sehingga dalam jangka waktu panjang akan mengalami penurunan dimensi

vertikal wajah pada saat gigi geligi dalam keadaan oklusi sentrik.

Page 3: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

10. Efek terhadap Jaringan Lunak

Bila ada gigi yang hilang, ruanagan yang ditinggalkan akan ditempati oleh jaringan lunak pipi

dan lidah. Bila ini terjadi lama, apabila nanti dibuatkan gigi tiruan ,gigi tiruan tersebut akan dianggap

sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu.

FUNGSI GELIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Dengan maksud menghindari akibat-akibat yang tak diinginkan seperti hal tersebut diatas,

biasanya suatu alat tiruan sebagai pengganti gigi yang sudah hilang. Berbicara mengenai fungsi gigi

tiruan sebagian lepasan, sebetulnya hal ini dapat diungkapkan dalam suatu kalimat singkat, yaitu

“restore what is missing, but preserve what remains” (memulihkan apa yang sudah hilang, sambil

melestarikan apa yang masih ada) . Secara lebih rinci, fungsi tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut.

Pemulihan Fungsi Estetik

Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik biasanya karena masalah

estetik. Mereka yang kehilangan gigi depan, biasanya memperlihakan wajah dengan bibir masuk ke

dalam, sehingga wajah menjadi depresi pada dasar hidung, sehingga dagu nampak lebih kedepan.

Oleh karena itu biasanya pasien memilih perawatan prostodontik untuk mengembalikan

penampilannya.

Peningkatan Fungsi Bicara

Alat bicara dapat dibagi dalamm dua bagian, bagian yang bersifat statis, yaitu gigi, palatum

tulang alveolar. Kedua yang bersifat dinamis, yaitu lidah, bibir, uvula, pita suara dan mandibula.

Alat bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi suara penderita,

misalnya pasien yang kehilangan gigi depan atas ddan bawah. Kesulian bicara dap timbul, meskipun

bersifat sementara. Dalam hal ini geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan

bicara, artinya ia mampu kembali mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi

lawan bicaranya.

Perbaikan dan Peningkatan Fungsi Pengunyahan

Makanan haruslah dikunyah lebih dahulu, supaya pencernaan dapat berlangsung dengan baik.

Sebaliknya, pencernaan tidak sempurna dapat menyebabkan kemunduran kesehatan keseluruhan.

Pada pasien dengan kehilangan gigi, tekanan kunyah yang diterima akan dipikul oleh gigi-gigi yang

masih tinggal saja. Setelah pasien memakai GTSL tekanan kunyah dapat disalurkan secara lebih

Page 4: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

merata ke seluruh bagian jaringan pendukung. Dengan demikian , protesa ini mampu

mempertahankan dan meningkatkan efisiensi kunyah.

Membantu Mempertahankan Gigi-gigi yang Masih Tinggal

Pada kasus gigi hilang, maka gigi yang masih tinggal akan mengalami:

a. gerak tilting / bodily ke arah ruangan gigi yang hilang

b. ekstruded /modot kearah gigi antagonisnya

Memperbaiki Oklusi

Pada pasien dengan kehilangan gigi, terutama free end unilateral akan terjadi perubahan

posisi pada oklusinya. Ini akan mengakibatkan kelainan pada TMJ. Selain itu juga akan timbul

masalah lain yaitu :

a. Pengunyahan tidak sempurna

b. Kehilangan keseimbangan oklusi

c. Kondisi gingival yang abnormal karena tekanan gigitan yang berlebihan

Meningkatkan Distribusi Beban Kunyah

Gaya fungsional disalurkan oleh GTS ke jaringan yang berkontak dan berada dibawahnya.

Pada GTS hubungan gigi gaya ini diteruskan ke tulang alveolar melalui ligamen periodontal oleh

karena itu distribusi dapat merata.

KEUNTUNGAN DARI PEMAKAIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

a. Gigi yang diganti tidak terbatas

b. Mudah dibersihkan

c. Mudah direstorasi

SYARAT GIGI TIRUAN SENAGIAN LEPASAN

Namun demikian pada pembuatan gigi tiruan juga harus memenuhi beberapa syarat dibawah ini,

a. Tidak toksik

b. Tidak mengiritasi

c. Tidak menyebabkan alergi pada pasien

d. Memiliki kualitas mekanik yang baik

Page 5: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

e. Awet

f. Punya konstruksi dan desain yang bagus

g. Mempunyai estetik yang bagus

h. Mempersamakan tekanan (keseimbangan kiri dan kanan)

i. Distribusi tekanan kunyah yang luas

j. Phisiologic basing (tekanan fisiologis pada mukosa dibawah basis)

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PEMAKAIAN GTSL

Indikasi Pemakaian GTSL

1. Bila tidak memenuhi syarat untuk gigi tiruan cekat

2. Tidak ada abutmen pada gigi posterior dan ruang edentulous

3. Bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat

4. Bila dibutuhkan stabilisasi dari lengkung yang berseberangan

5. Bila membutuhkan estetik yang lebih baik

6. Bila dibutuhkan gigi segera setelah dicabut

7. Keinginan pasien

Kontra Indikasi Pemakaian GTSL

1. Penderia yang tidak kooperatif

2. Usia lanjut

3. Penyakit sistemik (epilepsi, DM tidak terkontrol

4. OH buruk

MACAM-MACAM GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

1. Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat:

a. Vulcanite denture - dibuat dari vulkanit

b. Acrylic denture - dibuat dari akrilik

c. Frame denture - dibuat dari logam

2. Dilepas atau tidak dapat dilepas:

a. Removable partiil denture / GTS Lepasan

Page 6: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

b. Fixed denture / bridge / GTC

3. Saat pemasangan:

a. Convensional - dipasang setelah gigi hilang

b. Immediate - dipasang segera setelah gigi hilang/dicabut

4. Jaringan pendukung:

a. Tooth borne - didukung oleh gigi

b. Mucosa / tissue borne - didukung oleh mukosa

c. Mucosa and tooth - didukung oleh mukosa dan gigi

5. Letak daerah tak bergigi / sadel:

a. Anterior tooth suported case

b. All tooth suported case

c. Free end suported case

6. Memakai wing bagian bukal / labial atau tidak

a. Open face: GTS yang dibuat tanpa gusi tiruan labial

Gigi tiruan sebagian tersebut dibuat apabila:

1) Keadaan prosessus alveolaris masih baik

2) Biasa pada gigi anterior

3) Pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar

b. Close face: GTS yang dibuat gusi tiruan dibagian labial

Gigi tiruan sebagian tersebut dibuat apabila:

1) Prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi

2) Perbaikan profil

 

Page 7: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

KLASIFIKASI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Maksud utama pembuatan klasifikasi untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang

adalah: agar dokter gigi dapat berkomunikasi sejelas mungkin tentang keadaan rongga mulut yang

akan dibuatkan gigi tiruan.

1. Berdasarkan Sadel/Daerah Yang Tidak Bergigi, Klasifikasi Menurut:

a. Kennedy

Kelas I

Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada

kedua sisi rahang / Bilateral Free End

Kelas II

Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yang masih ada, tetapi berada hanya

pada salah satu sisi rahang/Unilateral free end.

Kelas III

Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.

Page 8: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kelas IV

Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah rahang/median

line. Untuk kelas ini tidak ada modifikasi.

b. Swenson

Kelas I

Ujung bebas unilateral / Unilateral Free End

 

Kelas II

Ujung bebas bilateral / Bilateral free end

Kelas III

Page 9: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Bounded sadle

Kelas IV

Anterior tooth supported

c. Austin Lidge

1. Lebih sederhana karena pengklasifikasiannya berdasarkan wilayah daerah gigi yang

hilang:

a. Daerah gigi yang hilang anterior A

b. Daerah gigi yang hilang posterior: P

2. Pada masing-masing derah tersebut dibagi 2 lagi, dengan batas median line.

Page 10: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

d. Applegate-Kennedy

 Kelas I

1. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.

2. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun

kehilangan gigi.

3. Secara klinis dijumpai:

a. Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.

b. Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan yang

akan dipasang.

c. Jarak antar lengkung rahang bagian postreior biasanya sudah mengecil.

d. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi kedalam berbagai posisi.

e. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat

f. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6-10 gigi.

g. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.

• Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan

perluasan basis distal.

Page 11: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kelas II

Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II

Secara klinis dijumpai keadaan :

1. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.

2. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.

3. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.

4. Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka perlu

pencabutan satu atau lebih gig antagonis.

5. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi temporomandibula.

• Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral perluasan

basis distal.

Kelas III

1. Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak tidak lagi mampu

memberi dukungan kepada gigi tiruan secara keseluruhan.

2. Secara klinis dijumpai keadaan:

a. Daerah tidak bergigi sudah panjang.

b. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai

c. Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya gigi

secara berlebihan,

Page 12: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

d. Beban oklusal berlebihan

Indikasi pelayanan prostodonsi; Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain

bilateral.

Kelas IV

1. Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.

2. Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila:

a. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.

b. Gigi harus disusun dengan "overjet" besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi

pendukung.

c. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien dengan

daya kunyah besar.

d. Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan.

e. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor

estetik.

Indikasi pelayanan Prosthodontic Klas IV:

a. Geligi tiruan cekat, bila gigi-gigi tetangga masih kuat.

Page 13: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

b. Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau

jaringan atau kombinasi.

c. Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL.

Kelas V

1. Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi

penahan atau tak mampu menahan daya kunyah.

2. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas karena gigi caninus yang dicabut karena

malposisi atau terjadinya kecelakaan.

3. Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan

berikut ini:

a. daerah tak bergigi sangat panjang

b. daya kunyah pasien berlebihan

c. bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai

d. tulang pendukung lemah

e. penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak

memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya

mempertahankan geligi yang masih tinggal ini

•  Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:

Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi

di bagian anterior.

Page 14: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kelas VI

1. Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi

penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama

kalinya dalam mulut.

2. Biasanya dijumpai keadaan klinis :

a. daerah tak bergigi yang pendek.

b. bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh.

c. sisa processus alveolaris memadai.

d. daya kunyah pasien tidak besar.

 

Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI:

a. geligi tiruan cekat.

b. geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel).

Page 15: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Selain ke enam kelas tersebut di atas, klasifikasi Aplegate-Kennedy mengenai juga modifikasi

untuk daerah tak bergigi tambahan.

a. Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas ... modifikasi A.

b. Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas ... modifikasi P.

c. Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi.

Diberi tambahan angka arab sesuai jumlahnya.

Contoh, Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A dan 3P dan seterusnya).

2. Berdasarkan Retainer, Klasifikasi Menurut:

a. Miller

Kelas I

Menggunakan 2 klamer, dengan letak klamer harus berhadapan dan tegak lurus dengan

medialine

`

Page 16: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kelas II

Memakai 2 klamer, diagonal dimana garis fulkrum melewati median line.

Median line dengan lokasi fulkrum tegak lurus.

Kelas III

Menggunakan 3 klamer, letak klamer sedemikian rupa sehingga bila ditarik akan berbentuk

segitiga yang letaknya kira-kira ditengah protesa.

Page 17: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kelas IV

Memakai 4 klamer, bila dihubungkan dengan garis membentuk segiempat dan terletak

ditengah-tengah protesa.

b. Cummer

Kelas I

Protesa dengan 2 retensi (klamer) direct, letaknya diagonal, berorientasi pada frame protesa.

Kelas II

Protesa dengan 2 retensi direct, letak berhadapan, bila dihubungkan membentuk garis tegak lurus

pada median line.

Kelas III

Protesa dengan 2 atau lebih retensi direct, letak pada 1 sisi/bidang.

Kelas IV

Protesa dengan 3-4 klamer, bila dihubungkan dengan gads membentuk segi empat dan berada di

tengah protesa.

Page 18: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

KOMPONEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Gigi tiruan sebagian lepasan terdiri dari komponen-komponen:

1. Konektor Utama

Merupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat

pada satu sisi rahang dengan sisi lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer.

Fungsi konekor utama adalah menyalurkan tekanan kunyah yang diterima dari satu sisi

kepada sisi yang lain.

Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan

tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup dan jauh dari margin gingiva, tepi

dibentuk membulat supaya tidak tajam .

Konektpr utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan

rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shape palatal

connector, antero-posterior palatal bar dan palatal plate. Pada rahang bawah dapat berupa palatal bar

dna linguang plate.

2. Konektor Minor

Merupakan bagaina dari GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagaian lain,

misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk

melancip kearah gigi penyangga.

Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusi/ beban oklusi ke gigi pegangan,

membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTSL dengan

konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbanagan kepada sandaran

serta mentransfer efek retainer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.

3. Sandaran / Rest

Merupakan bagaian dari GTSL yang bersandar pada permukaana gigi penyangga dan dibuat

dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada protesa. Sandaran dapat ditempatkan pada

Page 19: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

permukaan oklusal gigi posterior ( sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior

(sandaran incisal).

Fungsi sandaran/ rest:

a. Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi penyangga

b. Menahan lengan penyangga tetap pada tempatnya

c. Mencegah lengan cengkeram terbuka akibat tekanan oklusal

d. Mencegah ekstrusi gigi pegangan

e. Mencegah terselipnya makanan

f. Menyalurkan bagian lateral ke gigi pegangan

g. Mencegah terselipnya makanan

h. Menyalurkan sebagain gaya lateral ke gigi pegangan

i. Memperbaiki oklusi

j. Sebagai retensi tidak langsung

k. Mencegah kerusakan jaringan periodontal

4. Direct Retainer

Bagian dari cangkolan GTSL yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara

langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/ cengkeram dan presisi yang berkontak langsung

dengan permukaan gigi pegangan.

Fungsi direct retainer adalah mencegah terlepasnya gigi tiruan kearah oklusal.

5. Indirect Retainer

Bagian dari GTSL yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung.

Retensi tak langsung diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisis berlawanan dari garis

fulkrum tempat gaya tadi bekerja. Retensi ini dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.

6. Basis

Disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah

palatum labial, bukal, lingual.

Page 20: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Bahan dasar basis adalah akrilik atau logam. Perbedaan basis akrilik dengan logam:

AKRILIK LOGAM

Proses Pembuatan Mudah Sukar

Kekuatan Kurang Kuat

Penghantaran Panas Kurang Baik

Menyerap Air Dapat Tidak Dapat

Perubahan Warna Dapat Tidak Dapat

Luas Basis Luas Tidak

Biaya Murah Mahal

Fungsi basis:

a. Untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya

b. Untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan

mukosa yang dibatasi dengan media air ludah

c. Tempat melekatnya cengkeram

d. menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan

pipi(estetik)

7. Sadel

Bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung

elemen gigi tiruan

Page 21: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Bila sadel letaknya:

a. Diantara gigi asli diseut bounded saddle

b. Posterior dari gigi asli disebut free end saddle

8. Elemen Gigi Tiruan

Bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang

Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logam

Elemen gigi tiruan resin akrilik

a. Mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat

b. Perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama

c. Dapat berubah warna

d. Mudah tergores

e. Mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan

f. Lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam

g. Dapat diasah dan dipoles

h. Karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datar

Elemen gigi tiruan porselen

a. Tidak mudah aus/tergores

b. Perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus

mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basis

bentuk retensi gigi tiruan porselen:undercur,pin,alur

c. Tidak berubah warna

d. Tidak dapat diasah

e. Lebih berat daripada akrilik

f. Tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar(resorbsi)

Elemen gigi tiruan logam

a. Biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk gigi

posterior yang ruang protesanya sempit

Page 22: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

b. Eestetis kurang baik

c. tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat

9. Cengkeram (disebut juga klammer)

Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat

stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/ memegang gigi penjangakaran

Fungsi cengkeram

o untuk retensi

o untuk stabilisasi

o untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran

Syarat umum gigi penjangkaran

1. Gigi vital atau non vital yang telah dilakukan PSA dengan sempurna

2. Bentuk anatomis dan besarnya noraml

3. Tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia, konus

4. Posisi dalam lengkung gigi normal

5. Keadaan akar gigi:

• Bentuk ukurannya normal

• Tertanam dalam tulang alveolar dengan perbandingan mahkota akar 2:3

• Jaringan periodonta sehat

• t]Tidak ada kelainan periapikal

6. Sedapat mungkin tidak goyang

Bagian-bagian dari cengkeram kawat:

1. Lengan

yaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi

penjangkaran

sifat:agak lentur

fungsi:retensi dan stabilisasi

2. Jari

bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigi

sifat:lentur/fleksibel

fungsi/retensi

Page 23: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

3. Bahu

bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigi

sifat:kaku

fungsi:stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual

4. Badan/body

bagian yang cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimal

sifat:kaku

fungsi:stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior

5. Oklusal rest

yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigi

sifat:kaku, panjang ±1/3 lebar mesio-distal gigi

fungsi:meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran

6. Retensi dalam akrilik

bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilik

Syarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:

1. harus kontak garis

2. tidak boleh menekan/harus pasif

3. ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus

dibulatkan

4. tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram

5. bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi

6. jarak bagian jari ke servikal gigi:

cengkeram paradental:1/2-1 mm

cengekeram gingival:1 ½-2 mm

7. bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkan

MACAM-MACAM DESAIN CENGKERAM

Desain cengkeram menurut fungsinya dibagi dalam dua bagian:

Page 24: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

1. Cengkeram paradental

yaitu cengkeram yang fungsinya selain dari retensi dan stabilisasi protesa, juga sebagai alat untuk

meneruskan beban kunyah yang diterima gigi tiruan ke gigi penjangkarannya

Jadi,cengkeram paradental harus mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi

penjangkaran atau melalui titik kontak antara gigi penjangkaran dengan gigi tetangganya

2. Cengkeram gingival

yaitu cengkeram yang fungsinya hanya untuk retensi dan stabilisasi protesa. Jadi, karena tidak

berfungsi untuk meneruskan beban kunyah yang diterima protesa ke gigi penjangkaran, maka

cengkeram ini tidak mempunyai bagian yang melalui bagian oklusal gigi penjangkaran, bisa

diatas permukaan oklusal.

Macam-macam cengkeram paradental

1. Cengkeram 3 jari

terdiri dari:

• lengan bukal dan lingual

• body

• bahu

• oklusal rest

• bagian retensi dalam akrilik

indikasi:gigi molar dan premolar

2. Cengkeram jackson

Disain cengkeram ini mulai dari palatal/lingual, terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke

bukal melalui di bawah lingkaran terbesar, naik lagi ke oklusal di atas titik kontak, turun ke

lingual masuk retensi akrilik.

Indikasi:

Gigi molar,premolar yang mempunyai kontak yang baik di bagian mesial dan distalnya

Bila gigi penjangkaran terlalu cembung, seringkali cengkeram ini sulit masuk pada waktu

pemasangan protesa.

3. Cengkeram ½ jackson paradental

Disainnya mulai dari bukal terus ke oklusal di atas titik kontak, turun ke lingual dan terus ke

retensi akrilik

Page 25: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Indikasi:

gigi molar dan premolar

gigi terlalu cembung sehingga cengkeram jackson sulit melaluinya

ada titik kontak yang baik di anatar 2 gigi

4. Cengkeram S

Disain cengkeram ini mulai dari bukal terus ke oklusal/insisal di atas titik kontak, turun ke lingual

melalu atas cingulum, kemudian turun ke bawah masuk ke dalam akrilik

Indikasi:

Untuk kaninus rahang atas perlu diperhatikan agar letak cengkeram tidak mengganggu oklusi

5. Cengkeram Kippmeider

Tidak mempunyai lengan, yang ada hanya rest di atas cingulum

Indikasi:

Hanya untuk kaninus

Bentuk cingulum harus baik

Fungsi:hanya untuk menerusan beban kunyah dan stabilisasi

6. Cengkeram rush angker

Disainnya mulai dari oklusal di aproksimal(daerah mesial/distal)terus ke arah lingual ke bawah,

masuk dalam akrilik

Indikasi:molar, premolar yang mempunyai titik kontak yang baik

Fungsi:hanya untuk meneruskan beban kunyah protesa ke gigi penjangkaran dan sebagai retensi

pada pembuatan splin

7. Cengkeram roach

Disainnya mulai dari oklusal di daerah titik kontak aproksimal, turun ke bukal dan lingual terus ke

aproksimal di daerah diastema, masuk dalam akrilik

Indiksai:gigi molar dan premolar yang mempunyai konta yang baik

Macam-macam cengkeram gingival

1. Cengkeram 2 jari

Page 26: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Disainnya sama dengan cengkeram 3 jari, hanya tidak mempunyai rest

Indikasi:gigi molar dan premolar

2. Cengkeram 2 jari panjang

Disainnya seperti cengkeram 2 jari, hanya disini melingkari 2 gigi berdekatan

Iindikasi:gigi molar,premolar, dimana gigi yang deat diastema urang kuat(goyang 10 )

3. Cengkeram ½ jacson

hampir sama dengan cengkeram ½ jacson paradental

bedanya cengkeram ini melalui bagian proksimal dekat diastema dan di bagian lingual lurus ke

bawah, tetap di tepi lingual

indikasi:gigi molar,premolar dan kaninus

4. Cengkeram vestibular finger

cengkeram ini berjalan mulai dari sayap bukal protesa ke arah undercut di vestibulum bagian

labial, ujungnya ditutupi akrilik

indikasi:

gigi sisa hanya gigi anterior yangtidak dapat dilingkari cengkeram, dan bagian vestibulum labial

harus mempunyai undercut yang cukup

fungsi:

untuk tambahan retensi, tetapi kurang efektif

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN GTSL

1. Retensi

Kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindahan yang cenderung memindah

protesa kearah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah : lengan retentif,

klamer, oklusal rest, kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan

surface tension.

2. Stabilisasi

Perlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam arah horizontal.

Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung

retentif. Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan funsional.

Page 27: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

3. Estetika

l. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi

bagaimanapun juga.

m. Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi dan

inklinasi / posisi tiap gigi

TAHAPAN PENENTUAN GTSL

Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan

bebebrapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak dibawah plat

dasar, dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tinggal dan dipilih sebagai gigi

abutmen.

Tahap 1 : anamnesa, pemriksaan subjektif

Tahap 2 : pemeriksaan objektif dan penunjang

Tahap 3 : perawatan pendahuluan

Tahap 4 : pencetakan model study dan work model

Tahap 5 : menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi

Tahap 6 : menentukan macam-macam dukungan dari tiap sadel

Tahap 7 : menentukan macam-macam retainer

Tahap 8 : menentukan macam konektor

Tahap 9 : pembuatan GTSL

Tahap 10 : kontrol

Page 28: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Kesimpulan

Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang dapat dilepas, menggantikan beberapa

gigi asli yang hilang dan memperoleh dukungan utama dari jaringan sadel dengan suatu

dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal / terpilih.

Sebelum pembuatan GTSL sebelumnya dilakukan penentuan klasifikasi terlebih

dahulu. Klasifikasi yang sering digunakan adalah klasifikasi Kennedy , dan appelgate –

Kennedy. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk memudahkan dalam komunikasi antar dokter

gigi.

Gigi tiruan sebagian lepasan ini terdiri dari : konektor mayor, konektor minor,

sandaran/rest, direct retainer, indirect retainer, basis landasan, elemen gigi tiruan.

Dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan ini juga perlu diperhatikan indikasi

dan kontraindikasi penggunaan GTSL tersebut.

Page 29: gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Daftar pustaka

Freddy Suryatenggara, 1991, Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan : Buku ajar , jilid 1,

Jakarta :Hipokrates

Usu.ac.id