Ggn Neurotik, Somatoform, Terkait Stres (1)

7/25/2019 Ggn Neurotik, Somatoform, Terkait Stres (1)

1/56

F.40-48 (GGN NEUROTIK, SOMATOFORM,dan GANGUAN TERKAIT STRES)

Oleh:

dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ


2/56

Dikelompokkan krn berhubungan dg konsep

neurosis & berbagai penyebab psikologis(psychological causation).

Konsep neurosis prinsip sdh tdk digunakan,

ttp masih diperhitungkan utk mempermudahdiagnosis dlm klinik.


3/56

F40 Ggn Anxietas Fobik

Anxietassituasi/obyek yg jelas (diluar individu). Kondisilain dari individu, spt: perasaan takut akan adanyapenyakit (nosofobia), ketakutan akan perubahan btkbadan (dismorfofobia) yg tak realistis masuk klasifikasi

F 45.2 (ggn hipokondrik)

Obyek/situasi dihindari atau dihadapi dg rasa terancam

Tampilan tdk berbeda dari anxietas yg lain dan dpt dlm btkringan-berat (panik)

Sering berbarengan (coexist) dg depresi khususnyaagorafobia. Depresi dpt memper buruk anxietas fobik.


4/56

F 40.0 Agorafobia

Pedoman diagnostik, Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomikmrpk manifestasi primer dari anxietas danbukan skunder dari gejala lain.

b. Anxietas2/ > situasi berikut: banyakorang/ keramaian, tempat umum, bepergiankeluar rumah, bepergian sendiri

c. Menghindari situasi fobik harus mrpk gejala

yg menonjol (house bound).Karakter ke-lima: F40.00 = tanpa ggn panik

F40.01= dengan ggn panik


5/56

F 40.1 Fobia sosial

Pedoman diagnostik. Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik

mrpk manifestasi primer dari anxietas dan

bukan skunder dari gejala lain.

b. Anxietas hrs mendominasi atau terbatas pd

situasi sosial ttt (outside the family circle)

c. Menghindari situasi fobik harus mrpk gejala

yg menonjol (house bound).

Bila sulit membedakan dg agorafobia,

diagnosis diutamakan agorafobia (F40.0)


6/56

F 40.2 Fobia Khas (Terisolasi)

Pedoman diagnostik. Memenuhi kriteria sbb.:

a. Gejala psikologis, perilaku atau otonomik mrpkmanifestasi primer dari anxietas dan bukanskunder dari gejala lain.

b. Anxietas hrs terbatas pd adanya obyek atausituasi fobik ttt (highly specific situations)

c. Situasi fobik tsb dihindari

Umumnya tdk ada gejala psikiatri lain, tdk sptagorafobia dan fobia sosial

F 40.8 Ggn Anxietas Fobik Lainnya

F 40.9 ggn Anxietas Fobik YTT


7/56

F 41 GANGGUAN ANXIETAS

LAINNYA

Anxietas mrpk gejala utama dan tdk

terbatas (not restricted) pada situasi

lingkungan ttt

Dapat disertai gejala depresif dan obsesif,

dan juga bbrp anxietas fobik yg bersifat

skunder atau ringan


8/56

F41.0 Ggn Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)

Pedoman diagnostik:

- tdk ada ggn anxietas fobik (F40)

- tdpt bbrp kali serangan anxietas berat (severe attacks o f

autonom ic anxiety) sekitar satu bln:

a. scr obyektif tdk ada bahaya.

b. tdk terbatas pd situasi yg telah diketahui atau

yg dpt diduga sebelumnya (unpredictable si tuat ions).

c. dpt tjd juga anxietas antisip ator ik, anxietas yg tjd stlh

membayangkan sesuatu yg mengkhawatirkan akanterjadi.


9/56

F 41.1 Ggn Cemas (Anxietas) Menyeluruh

Pedoman diagnostik:

- Anxietas sbg gejala primer berlangsung hampirsetiap hari utk > 2 minggu (bbrp minggu-bbrp bln),

- Gejala mencakup:

a. kecemasan (kawatir akan nasib buruk, merasa spt

di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dst)b. ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala,gemetar, tdk dpt santai)

c. Overactivitas otonomik (kepala terasa ringan,berkeringat, jantung berdebar, sesak nafas,keluhan lambung, pusing, mulut kering, dsb)

- Gejala lain sifat sementara (bbrp hari) khususnyadepresi F32, anxietas fobik F40, ggn panik F41,atau ggn obsesif-kompulsif F42.


10/56

41.2 Ggn Campuran Anxietas dan Depresi

Pedoman diagnostik

- Gejala anxietas dan depresi tdk cukup berat,utk anxietas kdg tdpt gejala otonomik, resa

cemas dan kekhawatiran berlebihan.

- Bila anxietas berat, depresi lebih ringan

Ggn anxietas lainnyaatau anxietas fobik

- Bila sindrom depresi dan anxietas ckp berat

diagnosis ke 2 ggn, ggn depresif diutamakan.

- Bila berkaitan dg stres kehidupan yg jelas

F 43.2 ggn penyesuaian.


11/56

F41.3 Ggn Anxiets Campuran Lainnya

Pedoman diagnostik

- Memenuhi kriteria ggn anxietas menyeluruh(F41.1) dan juga katagori ggn F 40-49, ttp

tdk memenuhi kriteria scr lengkap

- Bila berkaitan dg stres kehidupan ygbermakna F43.2 ggn penyesuaian.

F41.8 Ggn Anxiets Lainnya YDT (specified)

F41.8 Ggn Anxiets YTT (unspecified)


12/56

F42 Ggn Obsesif-Kompulsif

Pedoman Diagnostik

Gejala obsesif atau tindakan kompulsif atau ke 2 nyahrs ada hampir setiap hari sedikitnya duamingguberturut-turut.

Mrpk sumber penderitaan (distress) atau menggangguaktivitas

Gejala obsesif harus:a. disadari sbg pikiran atau impuls diri,

b. sedikitnya ada 1 pikiran atau tindakan yg tdk berhasil

dilawan,

c.tdk memberi kupuasan atau kesenangan (sekedarperasaan lega),

d. gagasan/pikiran/impuls mrpk pengulangan yg tdkmenyenangkan (unpleasantly repeti t ive).

Berkaitan erat ulang, disadari, tdk mampu melawan,

tdk menyenangkan


13/56

F43 Reaksi thd Stres Berat & Ggn Penyesuaian

- Stres kehidupan luar biasa reaksi stres akut

- Perubahan penting dlm kehidupan =>

ketidaknyamanan & berkelanjutan

ggn Penyesuaian

- Mrpk konsekuensi langsung & responmaladaptif

- Gejala bervariasi: cemas, depresi, campuran,

marah, kecewa, ggn tingkah laku, overaktif,

penarikan diri dll


14/56

F 43.0 Reaksi stres akut: onset bbrp

menit/segera - bbrp hari 3-4 hari, setelah

kejadian stressor luar biasa

F43.1 Ggn Stres Pasca-Trauma:

ggn timbul dlm kurun 6 bln stlh kejadian

traumatik

F43.2 Ggn Penyesuaian: onset 1 bln - < 6

bln


15/56

F 44. Ggn Konversi (Disosiative)

DSM-IV: ggn yg ditandai oleh satu atau lebihgejala neurologis/somatik (contoh: paralisis,kebutaan, parestesia) yg tdk dpt dijelaskan olehggn neurologis atau medis yg diketahui, disampingitu bahwa faktor psikologis berhubungan dgawal/eksaserbasi gejala.

Dikenal: histeria, reaksi konversi, reaksi disosiatif.

Briquet dan Jean-Martin Charcot: ggn konversipengaruh herediter&berhub dg peristiwa traumatik.

Sigmund Freud,ggn konversi: konflik bawah sadar. DSM-III-R: memasukkan keluhan somatik

polisimptomatik dlm kategori ggn somatisasi dangejala ggn neurologis yg terbatas.


16/56

Epidemiologi

1/3 populasi umum selama kehidupan. 22/100.000 org dlm survei masyarakat

Ggn konversi sering mjd ggn somatoform.

5-15 % pasien psikiatri RSU, 25-30 % perawatan

dlm RS Veteran Pasien dewasa W:L=2-5:1

Onset semua usia, anak-usia lanjut

Sering dlm populasi pedesaan, pendidikan

rendah, inteligensi rendah Komobid dg ggn depresi berat, ggn kecemasan

dan skizofrenia.


17/56

Etiologi

Faktor psikoanalitik;

-represi konflik intrapsikis bawah sadar dankonversi kecemasan ke gejala fisik/somatik.

- konflik antara impuls instinktual (cont agresi,

seksual) dan penghalangan thd ekspresinya.

Faktor biologis:

- hipometabolisme hemisfer dominan,

hipermetabolisme hemisfer non dominan- Ggn kortek serebral dan formasio retikularis

batang otak.


18/56

Gambaran klinis

Sering:- paralisis, kebutaan, mutisme

- kepribadian pasif-agresif, dependen, antisosial, histrionik.

- gejala depresi, kecemasan dan resiko bunuh diri.

- gejala sensorik: estesia, parestesia, ketulian, kebutaan,- gejala motorik: ggn gerak, kelemahan, paralisis, tremor,tic. Pergerakan memburuk bila diberikan perhatian.atasia-abasia (berjalan sempoyongan, irreguler).Paralisis dan paresis

- kejang semu (pseudoseizure), dpt disertai menggigitlidah, inkontinensia urin dan cedera, reflek pupil danbatuk

Ciri penyerta lain:

- tujuan primer konflik psikologis bwh sadar,

- tujuan skunder dimaafkan, dptkan bantuan dll.


19/56

GANGGUAN DISOSIATIF

(KONVERSI)

DSM-IV:

- Amnesia Disosiatif

- fuga disosiatif

- Ggn identitas disosiatif - ggn depersonalisasi

- ggn disosiatiftakditentukan

(trance disosiatif)

ICD-X/PPDGJ-III:

- Amnesia disosiatif

- Stupor disosiatif

- Ggn trance

- Ggn motorik disosiatif - Kejang disosiatif

- Anastesia dan sensorikdisosiatif

- ggn disosiatif campuran

- Ggn disosiatif lainnya

- ggn disosiatif tdk ditentukan


20/56

F44 Ggn Disosiatif ( Konversi )dalam ICD-X/PPDGJ-III

- Gejala utama; kehilangan integrasinormal/kendali kesadaran, sebagian/seluruh

= ingatan masa lalu, kesadaran identitas danpenginderaan segera serta kontrol thdgerakan tubuh

- Penyebab psikologis, tdk ada penyakit fisik


21/56


22/56

Pedoman Diagnostik


23/56

F44 Ggn Disosiatif ( Konversi )

F44.0 Amnesia Disosiatif: hilangnya daya ingat

F44.2 Stupor Disosiatif: hilangnya gerakanvolunter dan respon normal

F44.3 Ggn Trans dan Kesurupan: hilangnyapenghayatan identitas diri dan kesadran thd

lingkungan seakan-akan dikuasai kekuatan gaibF44.5 Konvulsi Disosiatif: mirip kejang epileptik,jarang disertai luka tergigit, luka krn jatuh,ngompol & ggn kesadaran

F44.7Ggn Disosiatif Campuran


24/56

F44.0 Amnesia Disosiatif

Pedoman Diagnostik


25/56

F44.1 Fugue Disosiatif

Pedoman Diagnostik


26/56

F44.2 Stupor Disosiatif

Pedoman Diagnostik


27/56

F44.3 Gangguan Trans dan Kesurupan

Pedoman Diagnostik


28/56

F44.4 Gangguan Motorik Disosiatif


29/56

F44.5 Konvulsi Disosiatif


30/56

F44.6 Anestesia dan Kehilangan Sensorik Disosiatif


31/56


32/56

Diagnosis banding

Ggn medis non psikiatri: ggn konversi,demensia, degeneratif, tumor, miasteniagravis, polimiositis,miopati,sklerosis, SGB,

paralisis periodik, AIDS Ggn skizofrenia, depresif, kecemasan,

Gejala sensorimotorik

Pura-pura dan ggn buatan, sadar danvolunter, tdk konsisten


33/56

Tereapi

Dpt pulih spontan

Suportif berorientasi tilikan,

terapi perilaku, relaksasi, Hipnosis, ansiolitik,

contoh: phenobarbithal:amobarbital,

benzodiazepine: lorazepam


34/56

GANGGUAN SOMATOFORM

Oleh:

Dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ


35/56

PENDAHULUAN

Ggn somatoform: kelompok ggn yg memiliki gejala

fisik (nyeri, mual, pusing, dll) dmn tdk ditemukan

penjelasan medis yg adekuat. Gejala dan keluhan fisik/somatis cukup serius =>

penderitaan emosional bermakna, ggn fungsi

peran, sosial atau pekerjaan (penderitaan).

Faktor psikologis => onset, keparahan dan durasi

gejala/gangguan


36/56

Epidemiologi

Prevalensi populasi umum 0,1-0,5%

W 5-20 x > P, W 1-2 % dlm populasi umum

Praktek dokter umum 5-10 %

>> posisi sosial & pendidikan rendah

50-75% memiliki ggn mental lain Usia < 30 thn, sering belasan tahun


37/56

Etiologi

Faktor psikososial:

- menghindari pekerjaan: mengerjakan pekerjaan

yg tdk disukai

- mengekspresikan emosi: kemarahan pdpasangan

- simbolisasi perasaan/keyakinan: nyeri usus, dll

Substitusi impuls instiktual yg direpresi

Rumah tangga tdk stabil, penyiksaan fisik.

Faktor sosial, kultural, etnik.


38/56

Faktor biologis

Neuropsikologis:

ggn perhatian dan kognitif, persepsi salah thd inputsomatosensorik: distraktibilitas, ketidak mampuanmembiasakan stimulus berulang, dan tdk adanyaselektivitas.

Pencitraan otak: metabolisme lob frontalis dan hemisfer

non dominan.Genetik: 10-20 % saudara W derajat 1, saudara P derajad 1

rentan penyalahgunaan zat, ggn kepribadian anti sosial.29 % kembar monozigot, 10 % kembar dizigot

Sitokin (cont: interleukin, faktor nekrosis tumor, interferon)

sbg molekul pembawa pesan (messenger molecules) ygdigunakan oleh sistem kekebalan utk berkomunikasi dlmdirinya sendiri dan dg sistem saraf/otak.

Sitokin => gejala nonspesifik penyakit: infeksi, hipersomnia,anoreksia, kelelahan, depresi dan juga gejala-2 pd ggn

somatoform.


39/56

Gambaran klinis

> keluhan somatik dan riwayat medis lama dan sulit Mual, muntah (diluar kehamilan), kesulitan menelan,nyeri lengan dan tungkai, amnesia, komplikasikehamilan dan menstruasi, keyakinan sakit pd sebagianbesar kehidupannya.

Menonjol: penderitaan psikologis & masalahinterpersonal, cemas dan depresi, ancaman bunuh diri.

Menggambarkan keluhan scr dramatik, emosional danberlebihan, dg bahasa berlebihan.haus akan sanjungandan pujian

Sering disertai ggn mental lain: depresi berat, ggnkepribadian, ggn berhub dg zat, ggn kecemasan umum,fobia. Kombinasi ggn => insidensi masalah pekawinan,pekerjaan dan sosial.


40/56

Diagnosis banding

Ggn medis nonpsikiatri: sklerosis multipel,meastenia gravis, lupus eritomatosus sistemik,sindroma imunodefisiensi didapat (AIDS), porfiria,hiperparatiroidisme, hipertiroidisme, infeksi

sistemik kronik. 50 % ggn somatisasi tdt ggnmedis.

Ggn depresi berat, kecemasan umum,skizofrenia,

Ggn somatoform lain: hipokondriasis(menderita penyakit spesifik), ggn konversi(terbatas 1 atau 2 gejala neurologis), ggn nyeri(terbatas 1 atau 2 keluhan nyeri)


41/56

GGN SOMATOFORM

DSM-IV:

1) Ggn somatisasi

2) Ggn somatoform tdkdigolongkan

3) Ggn konversi 4) Hipokondriasis 5) Ggn dismorfik tubuh 6) Ggn nyeri

7) Ggn somatoform yg tdk

dibedakan (undiferentiated) 8) Ggn somatoform yg tdk

ditentukan (NOS: no totherw ise specif ied)

ICD-X/PPDGJ-III: 1) Ggn somatisasi

2) Ggn somatoform tdkdigolongkan

3) Ggn hipokondri 4) Ggn otonomiksomatoform

5) Ggn Nyerisomatoform

6) Somatoform lainnya 7) ggn somatoform tdk

ditentukan

DSM III R DSM IV 5 t f ifik


42/56

DSM-III-R , DSM-IV = 5 ggn somatoform spesifik

(tabel 17-1):

1) ggn somatisasi: banyak keluhan fisik mengenai sistem

organ tubuh 2 thn2) ggn konversi: ditandai 1 atau 2 keluhan neurologis

3) hipokondriasis: fokus gejala < kepercayaan pasien bhw iamenderita penyakit ttt.

4) ggn dismorfik tubuh: kepercayaan palsu atau persepsiberlebihan bhw suatu bagian tubuh mengalami cacat/ggn.

5) ggn nyeri: nyeri berhubungan dg faktor psikologis ataudieksaserbasi oleh faktor psikologis scr bermakna.

DSM-IV, tdp 2 diagnostik residual ggn somatoform:

1) ggn somatoform yg tdk dibedakan (undiferentiated)

2) ggn somatoform yg tdk ditentukan (NOS: not otherwisespecified)


43/56

F45 GANGGUAN SOMATOFORM


44/56

F45.0 Gangguan Somatisasi

Pedoman Diagnostik


45/56

F45.1 Gangguan Somatoform Tak Terinci

Pedoman Diagnostik


46/56

F45.2 Gangguan Hipokondrik

Pedoman Diagnostik


47/56

F45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform

Pedoman Diagnostik


48/56

F45.4 Gangguan Nyeri Somatoform Menetap

Pedoman Diagnostik

F45 8 Somatoform Lainnya


49/56

F45.8 Somatoform Lainnya

Pedoman Diagnostik

P i


50/56

Prognosis

Kronis, sering => ketidakmampuan

Episodik keparahan dan perkembangan

gejala 6-9 bln dpt dipisahkan periode

minimal keluhan simtomatik 9-12 bln

Berhubungan dg periode stres dan

eksaserbasi gejala somatik.


51/56

Terapi

Psikoterapi, individu/kelompok

Medikasi psikotropik,

psikofarmaka


52/56

F48 Ggn Neurotik Lainnya

F48.0 Neurastenia:

keluhan menetap mengganggu, rasa lelah

dan kehilangan tenaga

F48.1 Sindroma Depersonalisasi-

Derealisasi: terlepasnyaperasaan/pengalaman thd diri-

lingkungannya.


53/56

F48 GANGGUAN NEUROTIK

LAINNYA

dr. H. Ahmadi NH, Sp.KJ


54/56

F48.0 Neurastenia

Pedoman Diagnostik


55/56

F48.1 Sindrom Depersonalisasi - derealisasi

Pedoman Diagnostik


56/56

Documents

Ggn Neurotik, Somatoform, Terkait Stres (1)