Geo Mineralogi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geomineral

Citation preview

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    1/39

    TUGAS I

    GEOLOGI MINERAL

    Disusun oleh :

    Budi Atmadi 1107045050

    GEOFISIKA GEOLOGI

    LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI DAN PEMODELAN

    FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS MULAWARMAN

    SAMARINDA

    2014

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    2/39

    1. Jelaskan terbentuknya batuan plutonik dan vulkanik selengkapnya.?Jawab

    Batuan Plutonik

    Intrusi merupakan suatu proses yang terjadi akibat suatu adanya aktivitas

    magma (plutonisme) yang berada dibawah permukaan bumi yang berusaha keluar

    namun tidak muncul kepermukaan yang di akibat adanya tekanan dan temperature

    yang sangat tinggi dari dalam bumi, yaitu dengan cara menerobos batuan yang

    sebelumnnya sudah terbentuk atau ada, sehingga menghasilkan beberapa bentuk

    tubuh dari batuan beku.

    Batuan ini secara genesa terjadi dan terbentuk disuatu tempat yang berada

    dibawah permukaan bumi yang membeku dengan lambat, sehingga menghasilkan

    perbedaan dari komposisi mineral, susunan kimia, struktur, tekstur yang tidak

    beraturan, ebrbentuk tabular, bentuk pipas sehingga menhasilkan tubuh batuan beku

    dengan jenis yang berbeda- beda. Dimana kontak batuan intrusi dengan batuan yang

    diintrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini

    disebut konkordan. Bila batuan yang mengintrusi memotong dari lapisan massabatuan yang diintrusi maka disebut dengan diskordan.

    Secara Umum dapat kita simpulkan bahwa batuan plutonik ( Plutonic Rock )

    mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    Batuan plutonic dapat berkomposisi semua jenis magma.

    Batuan ini mengalami proses kristalisasi dalam jangka waktu yang sangat

    lama.

    Secara khusus batuan ini hanya memiliki 1 testur batuan, yaitu FANERIK.

    Batuan ini mengalami pembekuan jauh didalam permukaan bumi (DEEP

    SEATED INTRUSION).

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    3/39

    Struktur batuan Plutonik

    Batholit

    Batholit berasal dari bahasa Yunani (greek); dari kata Bathos (ukuran) dan

    lithos (batuan) yang artinya merupakan suatu tempat, rongga atau ruang dengan

    ukuran besar sebagai tempat sekaligus hasil dari intrusi batuan beku (plutonic) yang

    terbentuk akibat dari pembekuan magma didalam kulit bumi. Batholit sering juga

    diartikan sebagai batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat

    penurunan suhu yang sangat lambat.

    Batholit umumnya berbentuk ruang besar yang tidak beraturan dan biasanya

    memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi dengan penampang melintang dari

    tubuh pluton (intrusi dengan tubuh tidak beraturan) memperlihatkan yang sangat

    besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Luas area batholit baik yang ada

    didalam kulit bumi maupun suatu Singkapan batholit yang muncul kepermukaan

    memiliki luas sampai 100 km2. Batholit biasanya selalu tersusun atas senyawa-

    senyawa felsik (asam) sampai intermediet (menengah), itu artinya batholit sebagian

    besar terdiri dari batuan beku asam sampai batuan beku intermediet, misalnya granite,

    diorite, dan quartz monzonite.Meskipun terlihat tak beraturan, batholit merupakan

    suatu ruang yang memiliki komposisi mineral yang komplek. Singkapan batholit

    akan muncul kepermukaan setelah banyak mengalami proses pengangkatan (up lift)

    dan proses e rosi selama jutaan tahun. Contoh singkapan baholit yang ada di

    Indonesia misalnya singkpan felsik batholit di kepulauan sumatra, Riau, dan

    Kalimantan, sedangkan yang terkenal adalah intrusi granit yang terdapat dipulau

    karimun (Riau).

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    4/39

    Dike atau Dyke

    Dalam ilmu geologi Dyke adalah suatu jenis intrusi batuan beku berbentuk

    lembar yang mengenai lapisan tanah dan memotong secara bersebrangan Dyke,

    disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan

    batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya

    sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya. Kadang-kadang

    kontak hampir sejajar tapi perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding.

    Kenampakan di lapangan dyke dapat berukuran sangat kecil dan dapat pula berukuran

    sangat besar.

    - planar struktur dri dinding batuan, seperti selimut atau foliasi

    - formasi batuan berbentuk masive, seperti intrusi igneous/magmatic dan garam

    diapirs. oleh karena itu dike dapat mempengaruhi atau mengganggubatuan sediment

    atau produk sediment aslinya.

    Sill

    Sill atau Intrusi datar (lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan

    batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. Sill adalah intrusi

    batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang

    diterobosnya dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebebrapa kilometer.

    Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat

    kecil. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

    Dalam ilmu geologi, sill merupakan suatu batuan beku plutonik yang berbentuk tabel

    serta mengintrusi suatu lapisan batuan sediment yang lebih tua atau mengintrusilapisan batuan sediment yang sudah terlebih dahulu terbentuk, alas lahar volkanik

    atau tuff, atau bahkan sepanjang arah foliasi di dalam batuan metamorf. Istilah sill

    berarti lembar intrusi. Maksudnya adalah sill tidak memotong ke seberang batuan

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    5/39

    atau lapisan sedimen yang telah ada sebelumnya, akan tetapi berlawanan dengan dike,

    dimana intrusi magma memotong ke seberang batuan yang lebih tua.

    Sills selalu paralel ke daerah tuff. Pada umumnya intrusi yang dibentuk oleh

    sill adalah didalam suatu orientasi horisontal, walaupun proses tektonis dapat

    menyebabkan perputaran sill ke dalam dekat orientasi vertikal. sill dapat dikacaukan

    dengan arus lahar. Ambang yang dipengaruhi oleh arus lahar akan menunjukkan

    peleburan yang parsial dan menyatu.

    Salisbury Sebuah batuan curam di Edinburgh, Scotlandia, merupakan suatu sill yang

    secara parsial yang ultramafic mengarahkan intrusi batuan beku sepanjang es

    agesCertain. layered mafic adalah berbagai sill yang sering berisi deposit bijih

    penting. Contoh Precambrian meliputi Bushveld, Insizwa, dan Dyke Yang

    mengintrusi kompleks selatan Afrika, Duluth yang mengintrusi kompleks dari Atasan

    Daerah, dan Stillwater kompleks gunung berapi di Amerika Serikat. Contoh

    Phanerozoic pada umumnya lebih kecil dan meliputi Rm peridotite yang kompleks

    Scotland dan Skaergaard yang berapi-api untuk kompleks timur Greenland. Intrusi

    batuan beku ini sering berisi konsentrasi emas, platina, unsur logam pelapis kran, danunsur-unsur jarang lain.

    Lacolith

    Lacolith, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya,

    batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah

    landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi,

    baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di

    permukaan. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yangmenyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa

    cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Lakolit pada umumnya

    merupakan suatu variasi khusus dari sill, yang artinya bentuk batuan beku yang

    menyerupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    6/39

    dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung, membentuk seperti kubah atau

    magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa

    cembung atau kue serabi. Selain lakolit ada juga lapolit yang bentuknya merupakan

    kebalikan dari lakolit, yang artinya bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk

    seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya

    bersifat lentur. Pada dasarnya, sebagian besar batuan beku ini memiliki kandungan

    silica lebih besar dari 66%, yang artinya batuan beku ini adalah batuan asam (felsik),

    misalnya granit, diorite, synit, tonalit, dan lain-lain.

    Lopolith

    Merupakkan salah satu jenis intrusi dalam, pada struktur intrusi ini hampir mirip

    dengan lakolit hanya saja arah penggerusan terhadap lapisan batuan yang dilaluinya.

    Lopolit merupakan intrusi magma yang mengintrusi sejajar dengan perlapisan batuan

    yang dilaluinya.

    Stock

    Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil

    dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta

    suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit

    Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma

    ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka

    batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi

    disekitarnya. Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut

    konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit. Lopolit, bentuknya miripdengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.Batuan beku

    dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan

    berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku

    luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    7/39

    CONTOH BATUAN PLUTONIC:

    PERIDOTITE

    Warna batuan : abu-abu kehitaman

    Granularitas : fanerik

    Genesa batuan : intrusif

    Komposisi batuan : amphibole,feldspar,quartz

    Jenis batuan : Beku Ultrabasa

    Nama batuan : peridotite

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    8/39

    Batuan Vulkanik

    Batuann Beku vulkanik merupakan batuan beku yang terbentuk merupakan

    hasil dari proses cooling down Magma atau Lava. Jadi pada batuan beku khusus

    untuk vulkanik ini bukan hanya hasil pembekuan magma tetapi juga lava yang

    berlangsung didalam tubuh gunung api maupun dipermukaan bumi atau disebut juga

    intrusi dangkal (Shallow Intrusion).

    Dikarenakan proses pembekuanya berada pada dalam tubuh api ataupun dipermukaan

    bumi, sehingga proses pembekuanya berlangsung cepat dikarenakan langsung kontak

    dengan udara maupun air yang ada dipermukaan bumi. Jika proses pembekuaan

    magma ini berlangsung secara cepat maka belum sempat menngalami proses

    kristalisasi sempurna sehingga hanya terbentuk kristal yang kecil-kecil ataupun

    glassy.

    Pada batuan bekku jenis inilah kita temui jenis tekstur batuan beku yang beragam,

    namun tidak untuk tekstur fanerik.

    Beberapa contoh jenis testurnya :

    Afanitik

    Porfiritk

    Glassy

    Jenis Struktur Batuan Ekstrusi

    Lava Dome

    Lava Domes dan coules berhubungan dengan lava felsic mengalir mulai

    dari dasi thingga riolit. Sifat sangat kental lava ini menyebabkan mereka tidak

    mengalir jauh Dari lubang, menyebabkan lava untuk membentuk kubah

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    9/39

    lava di ventilasi. Ketika kubahterbentuk pada permukaan miring yang dapat mengalir

    dalam arus pendek tebal disebutcoules (kubah aliran). Arus ini sering

    hanya melakukan perjalanan beberapa kilometer dari ventilasi.

    Pillow Lava

    Lava bantal adalah struktur lava biasanya terbentuk ketika lava muncul dari

    ventilasi vulkanik bawah laut atau gunung berapi subglacial atau aliran lava masuk

    laut. Namun, lava bantal juga dapat terbentuk ketika lava yang meletus di bawah es

    glasial tebal. Lava kental keuntungan kerak yang solid pada kontak dengan air, dan

    ini retak kerak dan merembes gumpalan besar tambahan atau "bantal" sebagai lava

    lebih muncul dari aliran maju. Karena air meliputi sebagian besar permukaan bumi

    dan gunung berapi sebagian besar terletak di dekat atau di bawah badan air, lava

    bantal sangat umum.

    Block Lava Flows

    Blok lava flows andesitik yang khas lava dari stratovolcanoes. Mereka

    berperilaku dengan cara yang mirip dengan aliran Aa tetapi sifatnya lebih kental

    menyebabkan permukaan yang akan dibahas dalam mulus-sisi fragmen sudut (blok)

    dari lava dipadatkan bukan klinker. Seperti arus aa, interior cair dari aliran, yang

    disimpan terisolasi oleh permukaan kuning dipadatkan, menimpa reruntuhan yang

    jatuh dari depan aliran. Mereka juga bergerak jauh lebih lambat menurun dan lebih

    tebal di kedalaman dibandingkan arus Aa.

    Piroklastik

    Piroklastik (berasal daribahasa Yunani,, berarti api, dan, yang

    berarti rusak) adalah bebatuanklastik yang terbentuk dari material vulkanik. Ketika

    material vulkanik dikirim dan diolah kembali melalui proses mekanik, seperti dengan

    air atau angin, bebatuan tersebut disebut vulkaniklastik. Piroklastik biasanya

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Klastik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Klastik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    10/39

    berhubungan dengan aktivitas vulkanik, seperti gaya letusan gunungKrakatau.

    Piroklastik biasanya dibentukdari abu vulkanik,lapilli danbom vulkanik yang

    dikeluarkan dari gunung berapi, bergabung dengan bebatuan di daerah tersebut yang

    hancur.

    piroklastik jatuhan (fall),

    piroklastik aliran (flow), dan

    piroklastik surge.

    Mekanisme erupsi eksplosif yang terjadi disebabkan oleh erupsi magmatis,

    preato magmatis, dan preatik. Piroklastik jatuhan mempunyai ketebalan endapan yang

    sama, sementara piroklastik aliran akan menebal pada cekungan dan

    piroklasktik surge adalah gabungan keduanya.

    Secara genetik, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

    Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusan

    eksplosif yang melemparkan material-material vulkanik dari lubang vulkanik ke

    atmosfer dan jatuh ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini

    umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat

    erupsi, sebaran mengikuti topografi, pemilahannya baik, struktur gradded bedding

    normal & reverse, komposisi pumis, scoria, abu, sedikit lapili dan fragmen litik,

    komposisi pumis lebih besar daripada litik.

    Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan dari pergerakan

    lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalammatrik fluida (gas atau cairan yang panas) yang dihasilkan oleh erupsi volkanik,

    Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits), pergerakan lateral

    materialmaterial piroklastik (low concentration volcanic particles, gases, and water;

    http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapilli&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bom_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bom_vulkanik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapilli&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    11/39

    rasio partikel : gas rendah; konsentrasi partikel relatif rendah) yang mengalir dalam

    Tipe Endapan Piroklastik

    Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi (Unconsolidated)

    1. Bom Gunung Api

    Bom adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari

    64mm. Daerah ini sebagian atau semuanya berujud plastic pada waktu tererupsi.

    Beberapa bomb mempunyai ukuran yang sangat besar

    2. Block Gunung Api

    Block Gunung Api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi

    eksplosive dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih

    besar dari 64 mm. Block-block ini selalu menyudut bentuknya atau equidimensional.

    3. Lapili

    Lapili berasal bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung

    api yang berukuruan 2mm 64mm. Selain dari fragmen batuan , kadang-kadang

    terdiri dari mineralmineral augti, olivine, plagioklas.

    4. Debu Gunung Api

    Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm- 1/256mm yang

    dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. Namun ada juga

    debu gunung berapi yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi

    gunung api. Debu gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi,( Endarto,Danang, 2005 )

    Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated)

    1. Breksi piroklastik

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    12/39

    Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block block gunung api yang

    telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung lebih

    kurang 25 % lapili dan abu.

    2. Aglomerat

    Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material material dengan

    kandungan yang didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan lapili dan abu

    kurang dari 25 %

    3. Batu lapili

    Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili dengan ukuran 2

    64 mm

    4. Tuff

    Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi, dengan

    kandungan abu mencapai 75 %. Macamnya : tuff lapili, tuff aglomerat, tuff breksi

    piroklastik. ( Endarto, Danang, 2005 )

    Contoh Batuan Vulkanik :

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    13/39

    GRANIDIORIT

    Warna Batuan : Abu keputihan

    Granularitas : Fanerik

    Genesa Batuan : Ekstrusif

    Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

    Jenis Batuan : Beku Asam

    Nama Batuan : Granodiorit

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    14/39

    DIORIT

    Warna Batuan : Putih kecoklatan

    Granularitas : Afanitik

    Genesa Batuan : Ekstrusif

    Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

    Jenis Batuan : Beku Asam

    Nama Batuan : Riolit

    Sumber:http://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

    http://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.htmlhttp://ongkiboomy.blogspot.com/2013/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    15/39

    2. Jelaskan bagaimana terjadinya batuan piroklastik.?Jawaban

    Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api

    (berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik.

    Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur

    klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan

    gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut

    terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (rewarking) oleh

    air atau es. Magma yang merupakan lelehan panas, pijar, dan relatif encer, dapat

    bergerak dan menerobos ke permukaan bumi melalui rongga-rongga yang terbentuk

    oleh proses tektonik (bidang sesar). Selain berupa padatan, magma juga mengandung

    uap air dan gas yang bervariasi komposisinya. Kalau magma tersebut encer dan

    bertekanan tinggi, maka akan terjadi letusan gunung api. Sumbat kepundan akan

    hancur dan terlempar ke sekitarnya dan bersamaan dengan itu sebagian magma panas

    juga akan terlempar ke udara. Akibat dari letusan tersebut terjadi proses pendinginan

    yang cepat, sehingga magma akan membeku dengan cepat dan membentuk gelas

    (obsidian), tufa atau abu halus, lapili dan bom (berupa batuapung dengan rongga-rongga gas). Material yang halus (tufa) akan terlempar jauh dan terbawa angin ke

    tempat yang lebih jauh, sedangkan bom, lapili, dan gelas, dan material-material lain

    yang berukuran pasir dan kerikil akan jatuh di sekitar puncak gunung.

    Pada kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan

    yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifakasikan ke dalam batuan beku,

    serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari

    semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan erupsi.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    16/39

    Berdasarkan klasifikasi genetik, batuan piroklastik terdiri dari 3 jenis endapan

    piroklastik yaitu:

    - Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusaneksploif material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh kembali

    ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api. Endapan ini umumnya

    menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi,

    pemilahannya baik, menunjukan grading normal pumis dan fragmen litik,

    mungkin menunjukan stratifikasi internal dalam ukuran butir atau komposisi,

    komposisi pumis lebih besar daripada litik.

    - Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan daripergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang

    tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan), material vulkanik ini

    tertransportasi jauh dari gunung api. Endapan ini umumnya pemilahannya

    buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik, dan butiran litik

    yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi. Contoh: lahar yaitu

    masa piroklastik yang mengalir menerus antara aliran temperatur tinggi (>

    1000C) di mana material piroklastik ditransportasikan oleh fase gas dan aliran

    temperatur rendah yang biasanya bercampur dengan air.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    17/39

    - Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits), termasuk pergerakanlateral fragmen piroklatik sebagai campuran padatan/gas konsentrasi rendah

    yang panas. Karekteristiknya, endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang,

    struktur dunes, laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell,

    endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan menipis pada

    topografi tinggi.

    Tiga jenis fagmen yang ditemukan dalam endapan piroklastik:

    o Fragmen dari lava baru atau disebut fragmen juvenil, berupa materialpadat tidak mempunyai vesikuler sampai fragmen lava yang banyak

    vesikulernya.

    o Kristal individu, yang dihasilkan dari fenokris yang lepas dalam lavajuvenil sebagai hasil fragmentasi.

    o Fragmen litik, termasuk batuan yang lebih tua dalam endapanpiroklastik, tetapi sering terdiri dari lava yang lebih tua.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    18/39

    Pembentukan Batuan Piroklastik

    Batuan piroklastik merupakan batuan yang tercipta akibat letusan gunung berapi.

    Batuan piroklastik ini terbentuk akibat diawalinya dengan letusan letusan dari

    gunung berapi, yang kemudian gunung berapi tersebut akan mengeluarkan magma

    atau menyemburkan magma yang bersuhu kurang lebih 850oC. Ketika magma yang

    bersuhu sangat panas tersebut tersemburkan ke udara maka suhu magma akan turun

    secara drastis. Itu dikarnakan suhu magma yang diatas 600oC tersebut akan

    menyesuaikan dengan suhu lingkunganya yaitu sekitar 25 oC. Oleh karena itu batuanpiroklastik dapat terbentuk di udara. Oleh karena itu , batuan piroklastik dapat disebut

    hampir sama dengan proses keterjadian batuan beku. Karna proses keterbentukanya

    yang samasama langsung terbentuk dari magma yang panas kemudian mendingin.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    19/39

    Proses keterbentukan batuan piroklastik tidak hanya sampai situ saja. Batuan

    piroklastik akan yang di udara sudah tentu akan turun kepermukaan bumi yaitu tanah.

    Setelah batuan piroklastik itu jatuh ke tanah maka ia akan mengalami proses

    pembentukan kembali yang diawali dengan bentuk bongkah maka setelah

    tertransportasikan kemudian terendapkan dan terlitifikasi maka ia akan mengalami

    perubahan bentuk menjadi bulatan bulatan sehingga namanya akan berubah

    menjadi batuan piroklastik bom. Namun, dalam dunia geologi batuan batuan

    piroklastik yang telah tertransportasikan akan berubah nama menjadi batuan

    epiklastik. Biasanya batuan epiklastik ini terbat pada daerah daerah yang rendah,

    hal itu disebabkan oleh suatu medium yang mentransportasikan batuan piroklastik itu

    ke daratan daratan yang lebih rendah. Biasanya batuan epiklastik banyak terdapat

    disekitar sungai, danau, laut, juga memiliki kemungkinan terdapat dipegunungan.

    Secara mekanisme pembentukanya, batuan piroklastik terbagi menjadi 2 maam

    mekanisme pengendapan, yaitu:

    - Fall depositFall deposit ini merupakan suatu pengendapan batuan batuan piroklastik yang

    dibentuk secara tersusun oleh material yang sanagt halus yang terbawa oleh angin

    hasil dari letusan gunung berapi.

    - Flow depositFlow deposit merupakan suatu pengendapan batuan piroklastik yang telah terangkutoleh berbagai macam median yang biasanya air di tempat terjadinya suatu campuran

    dari segala macam bentuk dan ukuran butiran. Seperti yang telah dikenalkan batuan

    gunung berapi yang terjadi akibat letusan

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    20/39

    gunung berapi terdapat 2 macam, yaitu:

    - Batuan piroklastik- Batuan epiklastik

    Agar tidak membingungkan maka sebagai praktikan harus dapat mengetahui apa saja

    yang dapat membedakan batuan piroklastik dan epiklastik.

    Tekstur

    Secara tekstur batuan piroklastik selalu memiliki tekstur yang menyudut itu

    dikarnakan pembentukan batuan piroklastik ini terbentuk secara langung tanpa ada

    proses transportasi terlebih dahulu. Sedangkan, pada batuan epiklastik. Struktur

    batuannya akan membulat sampai dengan membulat tanggung itu dikarnakan batuan

    epiklastik tertransportasikan terlebih dahuli sehingga dapat memiliki bentuk yang

    membulat. Selain itu tingkat keseragama butir pada penyusun batuan piroklastik akan

    sama dikarnakan pembentukan butiran piroklastik terbentuk secara langsung tanpa

    ada proses yang lain lagi. Sedangkan ukuran butir dari epiklastik akan bervariasi

    karna telah terjadinya transportasi.

    Komposisi

    Pada dasarnya komposisi merupakan jumlah material yang terdapat pada suatu

    batuan. Pada batuan piroklastik material penyusunya terbentuk secara stabil dan tidak

    stabil. Hal tersebut diakibatkan oleh material material tersebut terbentuk langsung

    dari letusan gunung berapi. Sedangkan batuan epiklastik biasanya bahan bahanya

    relatif stabil hal in imenunjukan bahwa batua epiklastik meupakan batuan yang

    terbentuk akibat hasil pertransportasian dari batuan piroklastik.

    Mineral Penyusun Batuan Piroklastik

    Pada dasarnya mineral batuan piroklastik hampir sama dengan mineral batuan beku.

    Hal ini disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik batuan beku dan

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    21/39

    batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma yang secara langsung.

    Ada 3 macam mineral penyusun batuan piroklasik ini, yaitu:

    Mineral sialis

    Mineral Femis

    Mineral Tambahan

    Sumber :

    http://fikrintambang08.blogspot.com/2013/09/batuan-piroklastik.html

    http://fikrintambang08.blogspot.com/2013/12/batuan-piroklastik.2.html

    http://berjuang-di.blogspot.com/2012/01/batuan-piroklastik.html

    http://fikrintambang08.blogspot.com/2013/09/batuan-piroklastik.htmlhttp://fikrintambang08.blogspot.com/2013/09/batuan-piroklastik.htmlhttp://fikrintambang08.blogspot.com/2013/12/batuan-piroklastik.2.htmlhttp://fikrintambang08.blogspot.com/2013/12/batuan-piroklastik.2.htmlhttp://berjuang-di.blogspot.com/2012/01/batuan-piroklastik.htmlhttp://berjuang-di.blogspot.com/2012/01/batuan-piroklastik.htmlhttp://berjuang-di.blogspot.com/2012/01/batuan-piroklastik.htmlhttp://fikrintambang08.blogspot.com/2013/12/batuan-piroklastik.2.htmlhttp://fikrintambang08.blogspot.com/2013/09/batuan-piroklastik.html
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    22/39

    3. Pada saat apa batuan itu kita namakan batuan porphyritikJawaban

    Apabila batuan beku tersebut mempunyai dua ukuran kristal yang dominan

    Sumber :

    http://ptbudie.wordpress.com/2012/11/15/deskripsi-batuan-beku/

    4. Cari tabel Klasifikasi of igneous and volcanic rockJawaban

    Tabel klasifikasi menurut Russel B Travis

    http://ptbudie.wordpress.com/2012/11/15/deskripsi-batuan-beku/http://ptbudie.wordpress.com/2012/11/15/deskripsi-batuan-beku/http://ptbudie.wordpress.com/2012/11/15/deskripsi-batuan-beku/
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    23/39

    Sumber :

    http://muhaimin-27.blogspot.com/2013/06/batuan-beku-non-fragmental.html

    http://future20.wordpress.com/author/vendymira/page/3/

    http://muhaimin-27.blogspot.com/2013/06/batuan-beku-non-fragmental.htmlhttp://muhaimin-27.blogspot.com/2013/06/batuan-beku-non-fragmental.htmlhttp://future20.wordpress.com/author/vendymira/page/3/http://future20.wordpress.com/author/vendymira/page/3/http://future20.wordpress.com/author/vendymira/page/3/http://muhaimin-27.blogspot.com/2013/06/batuan-beku-non-fragmental.html
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    24/39

    5. Jelaskan struktur bumi sampai pada inti bumi dan jelaskan berapa cm pergerakanbumi yang diakibatkan oleh peregerkan lempeng tektonik.

    Jawab :

    Bagian Dalam Bumi

    Pendahulu yang memikirkan struktur dalam bumi yang terkenal adalah Plato.

    Ia berpendapat bahwa bumi terdiri dari substansi berfase cair dilapisi oleh lapisan

    kerak yang tipis. Pada bagian-bagian kerak yang lemah diterobos susbtansi dari

    dalam, dan keluarlah magma kemudian timbullah gunung api.

    Untuk mengetahui struktur dalam bumi tidaklah mudah. Karena pemboran terdalam

    yang pernah dilakukan sedalam 8 km. Akan tetapi dengan mempelajari sifat

    gelombang gempa bumi, dapat diketahui lebih banyak hal mengenai struktur dalam

    bumi.

    Dari hasil mempelajari sifat gelombang gempa bumi tersebut maka dapat diketahui

    bahwa bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

    1. Kerak Bumi

    Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri dari batuan yang lebih ringan

    dibandingkan dengan batu selubung di bawahnya. Dengan densitas rata-rata 2,7

    gram/cc. Ketebalannya tidak merata sehingga menimbullkan perbedaan elavasi antara

    benua dan samudera.

    2. Selubung Bumi

    Selubung bumi terletak di bawah kerak bumi. Terdiri dari batuan, ketebalannya 2885

    km. Densitasnya berkisar 3,3 di dekat kerak dan 5,7 gram/cc dekat dengan bumi.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    25/39

    3. Inti Bumi

    Inti bumi tersusun dari besi dan nikel yang terletak dari kedalaman 2900 km sampai

    pusat bumi. Sruktur inti bumi kompleks, sehingga dapat dibagi menjadi inti bagian

    dalam dan inti bagian luar.

    a. Inti dalam: berupa padat, jari-jari 1200 km, suhu 4800 C. Tersusun dari kristal

    besi atau kristal besi nikel.

    b. Inti luar: berupa zat cair yang sangat kental, ketebalan 2250 km, suhu 3900C.

    Dengan perkembangan pengetahuan kegempaan dan banyaknya stasiun gempa di

    bumi, yang memungkinkan mempelajari sifat perambatan gelombang-gelombang

    gempa, sehingga dapat diketahui struktur dalam bumi yang lebih rinci. Adapun

    struktur dalam bumi yang telah diperinci, yaitu:

    1. Litosfer

    Litosfer merupakan lapisan teratas bumi, termasuk kerak dan bagian atas selubung.

    Unsur penyusun Litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium

    (8,1%), besi 5%, kalsium 3,6%, natrium 2,8%, kalium 2,6%, magnesium 2.1%.

    Ketebalannya sekitar 50 km di bawah samudra dan di bawah benua lebih tebal

    berkisar 100 km. Bersifat kaku, keras, kompak dan kuat.

    2. Astenosfer

    Astenosfer terdapat di bawah Litosfer, sebagian lapisan yang lunak pada bagian atas

    selubung, tebalnya sekitar 600 km. Lapisan ini sangat berarti karena suku dan

    tekanannya dalam keseimbangan yang baik sehingga materialnya dalam keadaan

    mendekati titik leburnya. Karena hampir melebur dan berstruktur lemah

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    26/39

    memungkinkan untuk mengalir. Pergerakan dalam lapisan ini berperan sebagai

    penyebab aktifitas gunung berapi dan devormasi kerak bumi.

    3. Selubung

    Selubung adalah lapisan yang menyelubungi inti bumi, merupakan bagian terbesar

    dari bumi. 82,3% dari volume dan 67,8% dari masa bumi. Bagian dalam selubung

    mulai batas dengan inti (2883 km) sampai 350 km dibawah tekanan sangat besar, dan

    meskipun suhunya sangat tinggi tetapi daya tahannya tetap besar.

    4. Inti Bumi

    Inti bumi merupakan pusat masa bumi, bergaris tengah 7000 km, berfase cair dan

    bagian dalam berfase padat densitasnya berkisar dari 9,5 gram/cc dekat selubung dan

    membesar kearah pusat sampai 14,5 gram/cc.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    27/39

    Gambar 1. Penampang Bumi

    Pergerakan lempeng

    Secara teori tektonik lempeng, pembentukan Kepulauan Indonesia dimulai

    sekitar 55 juta tahun yang lalu. Indonesia dibentuk oleh interaksi setidaknya tiga

    lempeng penyusun bumi; Lempeng Samudera India, Lempeng Laut Filipina, dan

    Lempeng Eurasia yang merupakan lempeng kontinen. Perbedaan antara lempeng

    yang disusun oleh lempeng samudera dan kontinen adalah lempeng samudera bersifat

    basah karena disusun oleh material yang kaya akan unsur Fe, Mg dan Ni, bersifat

    kaku dan brittle, mempunyai berat jenis yang tinggi, sementara lempeng kontinen

    merupakan lempeng benua yang secara kimia bersifat relatif asam dan mempunyai

    berat jenis lebih rendah dibandingkan lempeng samudera.

    http://fendyfisika08.files.wordpress.com/2011/02/penampang.jpg
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    28/39

    Lempeng-lempeng tadi bergerak satu sama lain di mana Lempeng Samudera India

    bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan 7 cm per tahun, Lempeng Laut

    Filipina bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 8 cm per tahun dan lempeng

    Eurasia yang cenderung stabil. Pergerakan lempeng-lempeng ini kemudian bertemu

    pada satu zona tumbukan yang disebut dengan zona subduksi.

    Interaksi ketiga lempeng tadi mengakibatkan pengaruh pada hampir seluruh

    kepulauan yang ada di Indonesia, kecuali Kalimantan. Pengaruh dari pergerakan

    lempeng tadi ada yang langsung berupa pergerakan kerak bumi di batas pergerakan

    lempeng tadi, yang akan menimbulkan gempa bumi dan tsunami apabilapergerakannya terdapat di dasar laut, maupun tidak langsung. Gempa bumi dan

    tsunami yang terjadi setahun lalu di Aceh dan Sumatera Utara merupakan contoh

    nyata.

    Gempa dan tsunami Aceh dihasilkan tunjaman Lempeng Samudera India ke bawah

    Lempeng Eurasia. Tunjaman tersebut menghasilkan getaran yang menimbulkan

    gempa bumi berkekuatan sekitar 8,9 skala richter. Pusat gempa tersebut terdapat di

    Samudera Hindia, tepatnya sekitar 200 km sebelah barat daya Pulau Sumatera.

    Getaran gempa yang sangat keras itu kemudian sampai ke permukaan laut dan

    menimbulkan gerakan osilasi pada air laut dengan kecepatan sekitar 700?800 km/jam

    (setara dengan kecepatan pesawat komersil), yang akhirnya sampai ke daerah Aceh

    dan Sumatera Utara dalam bentuk tsunami.

    Selain itu pertemuan Lempeng Samudera India dengan Lempeng Eurasia juga

    menghasilkan lajur gunung api yang memanjang dari Sumatera sampai Nusa

    Tenggara dan membentuk sebuah rangkaian gunung api. Rangkaian gunung api ini

    dikenal dengan istilah busur vulkanik dan berhenti di Pulau Sumbawa, kemudian

    berbelok arah ke Laut Banda menuju arah utara ke daerah Maluku Utara, Sulawesi

    Utara dan terus ke Filipina. Busur gunung api ini sendiri ada yang masih aktif seperti

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    29/39

    Gunung Merapi, Gunung Krakatu di Selat Sunda, Gunung Galunggung dan Gunung

    Papandayan di Jawa Barat, Gunung Merapi di Jogjakarta, Gunung Agung di Bali,

    Gunung Rinjani dan Tambora di Nusa Tenggara, Gunung Gamalama dan Tidore di

    Maluku Utara, dan Gunung Klabat di Sulawesi Utara.

    Pergerakan ketiga lempeng tadi juga dapat menimbulkan patahan atau sesar yaitu

    pergeseran antara dua blok batuan baik secara mendatar, ke atas maupun relatif ke

    bawah blok lainnya. Patahan atau sesar ini merupakan perpanjangan gaya yang

    ditimbulkan oleh gerakan-gerakan lempeng utama. Patahan atau sesar inilah yang

    akan menghasilkan gempa bumi di daratan dan tanah longsor. Akibatnya, bangunanyang ada di atas zona patahan ini sangat rentan mengalami runtuhan

    Lempeng dan pergerakannya

    Menurut teori ini kerakbumi (lithosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit

    yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang

    liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang mengapung di

    atas air laut. Ada dua kjenis kerak bumi yakni kerak samudera yang tersusun olehbatuan bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai di samudera sangat dalam, dan

    kerak benua tersusun oleh batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera.

    Kerakbumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas

    yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerakbumi ini pecah menjadi

    beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerakbumi. Dengan demikian

    lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus

    konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya

    pergerakan lempeng.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    30/39

    Akibat Pergerakan Lempeng

    Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling

    mendekati, saling menjauh dan saling berpapasan.

    Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana

    salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman

    membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi

    yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan

    magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu

    contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Ind0-Australia dan

    Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur

    gunungapi Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti

    Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa

    Utara.

    Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan

    kerakbumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentukjalur magmatik atau gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang

    Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua Afrika.

    Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti

    misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.

    Kegiatan Tektonik

    Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk

    zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal,

    yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api/magmatik, persesaran

    batuan, dan jalur gempabumi serta terbentuknya wilayah tektonik tertentu. Selain itu

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    31/39

    terbentuk juga berbagai jenis cekungan pengendapan batuan sedimen seperti palung

    (parit), cekungan busurmuka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang.

    Pada jalur gunungapi/magmatik biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas,

    perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral

    kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki ciri atau indikasi tertentu, baik batuan,

    mineralisasi, struktur maupun kegempaanya.

    Pergerakan Lempeng (Plate Movement)

    Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu

    dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen,

    dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang,

    yaitupertemuan simpang tiga(triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

    1. Batas Divergen

    Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergeraksaling memberai(break

    apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah,

    membentuk batas divergen.

    Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkanpemekaran dasar

    laut(seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini

    menyebabkan terbentuknya lembah retakan(rift valley) akibat adanya celah

    antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.

    Pematang Tengah-Atlantik(Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh

    divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang

    Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua

    Amerika.

  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    32/39

    2. Batas Konvergen

    Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi,

    yang mengakibatkan keduanya bergeraksaling menumpu satu sama lain (one slip

    beneath another).

    Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua

    atau lempeng samudra lain disebut denganzona tunjaman(subduction zones).

    Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa.Pematang gunung-api(volcanic

    ridges) danparit samudra(oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.

    3. Batas Transform

    Terjadi bila dua lempeng tektonik bergeraksaling menggelangsar(slide each

    other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling

    memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagaisesar

    ubahan-bentuk(transform fault)

    Sumber :

    http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-

    dalam-bumi/

    http://leenxx.wordpress.com/pergerakan-lempeng/

    http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-dalam-bumi/http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-dalam-bumi/http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-dalam-bumi/http://leenxx.wordpress.com/pergerakan-lempeng/http://leenxx.wordpress.com/pergerakan-lempeng/http://leenxx.wordpress.com/pergerakan-lempeng/http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-dalam-bumi/http://fendyfisika08.wordpress.com/materi-kuliah/kuliah-semester-2/bagian-dalam-bumi/
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    33/39

    6. Inti bumi cair atau padatJawaban

    Ada yang disebut kerak bumi dan magma. Kerak bumi merupakan lapisan terluar

    bumi yang keras atau padat, sedangkan magma merupakan lapisan bumi yang panas

    dan berupa cairan. Demikian juga inti bumi yang berupa cairan karena sangat panas

    (mempunyai suhu ribuan derajad celcius).

    Bukannya benda yang semakin panas akan menguap atau menjadi gas. Analoginya

    dari Es Batu yang dingin akan mancair ketika panas dan berubah menjadi gas saat

    mencapai titik didihnya. Namun logika tersebut bahwa inti bumi yang terperangkap

    sehingga tidak bisa menguap alias tetap saja menjadi inti bumi yang panas dan berupa

    cairan, meskipun masih juga mengganjal di pikiran.

    Tetapi ada hal yang sangat berbeda, yaitu wujud dari inti bumi yang terbagai menjadi

    dua. Inti luar Bumi (outer core) yang berupa cairan serta inti dalam Bumi (inner core)

    yang berupa material padat.

    gambar di atas bahwa inti dalam Bumi derapa zat padat (solid). Lalu bagaimana

    dengan logika bahwa inti bumi mempunyai suhu yang sangat tinggi sehingga benda

    apapun akan meleleh atau mencair. inti bumi mempunyai suhu yang tinggi, sehingga

    magma (mantle) berupa cairan panas yang akan mencari celah untuk keluar dari

    dalam bumi. Bukan karena beratnya (Bobot Jenis) yang lebih ringan sehingga akan

    http://ariyanto.staff.uns.ac.id/files/2013/08/%E3%82%B9%E3%83%A9%E3%82%A4%E3%83%89321.jpg
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    34/39

    lebih cenderung naik (seperti udara yang berat dari air sehingga dalam botol

    minuman, udara selalu berada di atas air). Naiknya cairan lebih disebabkan adanya

    tekanan luar bumi ke dalam inti bumi, atau istilahnya dikompres. Sedangkan inti

    dalam bumi karena mengalami tekanan atau compressingmengakibatkan yang

    seharusnya berupa cairan atau bahkan gas menjadi benda padat. Jarak antar partikel

    dari senyawa yang sama dalam bentuk gas lebih renggang/jauh dibandingkan bentuk

    cair serta padat. Karena adanya tekanan maka jarak partikel menjadi lebih sempit

    sehingga matrial inti dalam Bumi menjadi padat. Istilahnya kalau benda yang

    mengapung di air mempunyai bobot jenis kurang dari 1 g/cc, tanah mineral sekitar

    1,2 g/cc, batu bisa lebih dari 2 g/cc.

    bobot jenis inti Bumi

    Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya dalam membuat profil tanah

    (penampang melintang tanah atau sisiran tanah dari atas sampai bawah) menunjukkan

    bahwa semakin dalam lapisan tanah mempunyai nilai BJ yang semakin meningkat.

    Demikian juga inti dalam bumi mempunyai nilai BJ yang paling tinggi karena

    mengalami tekanan. Jika tidak salah nilai BJ inti dalam bumi bisa mencapai 12 g/cc

    atau dengan ukuran 1 cm kubik mempunyai berat 12 g atau dengan volume 1 m kubik

    mempunyai berat 1 ton.

    Sumber :

    http://ariyanto.staff.uns.ac.id/2013/08/24/inti-bumi-cair-atau-padat-atau-gas/

    7. Sebutkan lempeng-lempeng yang berpengaruh di duniaJawaban

    Kita hidup di bumi berada di bagian kerak bumi (lithospher) atau di

    permukaan bumi. Permukaan bumi terbentuk dari berbagai macam batuan yang

    kurang lebih 80% adalah diselimuti oleh batuan sedimen dengan volume kurang lebih

    0,32% dari volume bumi. Setiap daratan di bumi ini di bentuk oleh batuan batuan

    ang bermacammacam. Dari sejumlah batuan yang memiliki ciri khas yang berbeda

    http://ariyanto.staff.uns.ac.id/2013/08/24/inti-bumi-cair-atau-padat-atau-gas/http://ariyanto.staff.uns.ac.id/2013/08/24/inti-bumi-cair-atau-padat-atau-gas/http://ariyanto.staff.uns.ac.id/2013/08/24/inti-bumi-cair-atau-padat-atau-gas/
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    35/39

    beda terangkum dalam sebuah lempeng lempeng yang tersebar di seluruh dunia.

    Lempeng lempeng di permukaan bumi bersifat dinamis, karena adanya perbedaan

    perlapisan dan tenaga endogen yang mengakibatkan pergerakan lempeng. Dari

    pergerakan lempeng dapat menimbulkan sebuah siklus batuan yang tak dapat

    dipungkri adanya.

    Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi dan lapisan paling atas, yang

    disebut juga lithosphere. Atau menjelaskan tentang gerakan bumi dengan skala besar

    dari lithoepher bumi. Teori yang meliputi konsep-konsep lama (kontinental drift)

    dikembangkan selama satu setengah abad sejak abad ke-20 oleh Alfred Wegner

    tentang lantai samudra (seafloor) pada tahun 1960-an. Lempeng tektonik memiliki

    tebal sekitar 100 km (60 mill) yang terdiri dari dua jenis bahan pokok yaitu kerak

    samudra (disebut juga sima yang terdiri dari silikon dan magnesium) dan kerak benua

    (disebut juga sial yang terdiri dari silicon dan megnesium). Komposisi dari dua jenis

    lapisan terluar atau kulit dari kerak samudra adalah batuan basalt (mafic) dan kerak

    benua terdiri dari batuan granitic yang prinsip kepadatannya rendah. Permukaan

    bumi terdiri dari 15 lempeng besar (mayor) dan 41 lempeng kecil (minor), 11

    lempeng kuno dan 3 dalam orogens, dengan jumlah keseluruhan 70 lempeng tektonik

    yang tersebar di seluruh permukaan bumi. Lempeng mayor di bumi di anataranya :

    African Plate coveringAfrica Continental plateAfrika Plate meliputiAfrikaBenua piring

    http://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/African_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj0DKcKEEc-TT2EaFofw0SEe6NH3whttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiOvL9RzzUiWsMuf1iOtPnr8cPK2Ahttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/African_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj0DKcKEEc-TT2EaFofw0SEe6NH3whttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiOvL9RzzUiWsMuf1iOtPnr8cPK2Ahttp://poetrafic.files.wordpress.com/2010/08/untitled7.jpghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiOvL9RzzUiWsMuf1iOtPnr8cPK2Ahttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/African_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj0DKcKEEc-TT2EaFofw0SEe6NH3whttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Africa&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiOvL9RzzUiWsMuf1iOtPnr8cPK2Ahttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/African_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj0DKcKEEc-TT2EaFofw0SEe6NH3w
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    36/39

    Antarctic Plate coveringAntarctica Continental plateAntarcticPlate meliputiAntartikaBenua piring

    Australian Plate coveringAustralia Continental plateAustraliaPlate meliputiAustraliaBenua piring

    Indian Plate coveringIndian subcontinent and a part ofIndian OceanContinental plateIndian Plate meliputianak benua India dan merupakan bagian

    dariSamudra HindiaBenua piring

    Eurasian Plate coveringAsia andEuropeContinental plateEurasianPlate meliputiAsia danEropaBenua piring

    North American Plate coveringNorth America and north-eastSiberiaContinental plate

    South American Plate coveringSouth AmericaContinental plate Pacific Plate covering thePacific OceanOceanic plate

    Lempeng tetonik memiliki nama yang berbeda beda sesuai tempat atau asal

    lempeng itu berada. Pada 225 juta tahun yang lalu, seluruh daratan di bumi ini

    merupakan satu kesatuan yang disebut dengan Benua Pangaea pada zaman permian.

    Pergerakan lapisan bumi terus terjadi saat 200 juta tahun yang lalu pada zaman

    triassic terbagi menjadi 2 Benua Laurasia dan Benua Gondwanaland. Pergerakan

    lapisan bumi terjadi hingga saat ini terbagi menjadi 5 belahan benua. Perubahan

    keadaan permukaan bumi terjadi selama 4 zaman kurang lebih selama 225 juta tahun.

    Perubahan permukaan bumi ini yang mengakibatkan adanya batas batas lempeng

    http://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Qhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctica&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhgRY8pwFIIAX2t2x4qiFTz9lkEMhAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Qhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Qhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctica&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhgRY8pwFIIAX2t2x4qiFTz9lkEMhAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhili48wB13nlQGGFL2Rw20Hq2Ij0ghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhili48wB13nlQGGFL2Rw20Hq2Ij0ghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiDD3q6VCgLW7gG3ktDdUr43voDbwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_subcontinent&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj7qRXcrwnI5tIv3ReIo4jh-NZ7VAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhisw1RqxPSyriV-4QEghLGxchAuwwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiDD3q6VCgLW7gG3ktDdUr43voDbwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_subcontinent&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj7qRXcrwnI5tIv3ReIo4jh-NZ7VAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhisw1RqxPSyriV-4QEghLGxchAuwwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjWmtU9e98RnyUV4_MAudZvL7GwJAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Europe&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhi1zVeXPuP6oQpm7gDN3h-vCsbALwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjWmtU9e98RnyUV4_MAudZvL7GwJAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Europe&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhi1zVeXPuP6oQpm7gDN3h-vCsbALwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/North_American_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjvKlMVxc4IpNlwuGUT1okiKMpNrQhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/North_America&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhivEfGB1REQCqTU2eBvR-wZlkYv5whttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Siberia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhhgO3kohSTGyJAt9oJZtQeWjeL3Kwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_American_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhhrdeqE7jMEyvyHKqgqSVHvesYi1Ahttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_America&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiQPdMoIuex5p_OhaF1mmyF_pu7MQhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pacific_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhguEBD2WsoK4-IcFzIskrfC3EzfFAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pacific_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiraQe8oag6z4zK09MGscEtyiZMewhttp://poetrafic.files.wordpress.com/2010/08/untitled8.jpghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pacific_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiraQe8oag6z4zK09MGscEtyiZMewhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Pacific_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhguEBD2WsoK4-IcFzIskrfC3EzfFAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_America&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiQPdMoIuex5p_OhaF1mmyF_pu7MQhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/South_American_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhhrdeqE7jMEyvyHKqgqSVHvesYi1Ahttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Siberia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhhgO3kohSTGyJAt9oJZtQeWjeL3Kwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/North_America&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhivEfGB1REQCqTU2eBvR-wZlkYv5whttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/North_American_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjvKlMVxc4IpNlwuGUT1okiKMpNrQhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Europe&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhi1zVeXPuP6oQpm7gDN3h-vCsbALwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjWmtU9e98RnyUV4_MAudZvL7GwJAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Europe&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhi1zVeXPuP6oQpm7gDN3h-vCsbALwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhjWmtU9e98RnyUV4_MAudZvL7GwJAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Eurasian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhih7nJDDKsN0PmHDZ8vLEUstntKUghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhisw1RqxPSyriV-4QEghLGxchAuwwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_subcontinent&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj7qRXcrwnI5tIv3ReIo4jh-NZ7VAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiDD3q6VCgLW7gG3ktDdUr43voDbwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Ocean&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhisw1RqxPSyriV-4QEghLGxchAuwwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_subcontinent&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhj7qRXcrwnI5tIv3ReIo4jh-NZ7VAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Indian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhiDD3q6VCgLW7gG3ktDdUr43voDbwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhili48wB13nlQGGFL2Rw20Hq2Ij0ghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australia&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhili48wB13nlQGGFL2Rw20Hq2Ij0ghttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Australian_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhg5z0gH5aQG9Sl9u70zPCYVuYwQEwhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctica&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhgRY8pwFIIAX2t2x4qiFTz9lkEMhAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Qhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Qhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctica&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhgRY8pwFIIAX2t2x4qiFTz9lkEMhAhttp://209.85.143.132/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Plate&prev=/search%3Fq%3Dplate%2Btectonic%26hl%3Did%26sa%3DX&usg=ALkJrhh1l5OFEnq6-k5K4i37wbfJwN703Q
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    37/39

    tektonik di masing masing lapisan bumi. Pergerakan yang berasal dari tenaga

    endogen ini mengakibatkan sebuah siklus batuan dalam peroses pergeseran lempeng.

    Dari Gambar diatas dapat dilihat titik titik terjadinya gempa di dunia. Dan titik

    titik tersebut terletak di perbatasan lempeng yang satu dengan yang lainnya. Gempa

    yang terjadi di akibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Dan apabila dilihat pada

    daerah Indonesia yang merupakan daerah ternbanyak yang dilewati oleh titik titik

    gempa yang tersebar di seluruh nusantara. Disebelah barat hingga ke selatan dari

    Indonesia dibatasi oleh lempeng tektonik, disebelah utara dibatasi dengan lempeng

    yang berbeda, dan dibagian timur dibatasi dengan lempeng yang berbeda pula. Jadi

    Indonesia dibatasi oleh 3 lempeng mayor dunia yang berbeda. Maka dari itu

    Indonesia memiliki titik gempa yang tersebar hampir diseluruh nusantara. Negeri kita

    tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasiadan Indo-Australia. Jenis

    batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah

    lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur,

    bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-

    Australia. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua lempeng

    menyebabkan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan

    terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalahBukit Barisandi Pulau

    Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta

    http://poetrafic.files.wordpress.com/2010/08/untitled9.jpg
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    38/39

    parit samudra yang tak lain adalahParit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik terus

    bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras.

    Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke

    permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra

    Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang

    pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.

    Indonesia terletak pada jalur gunungapi tersebut dan merupakan negara dengan

    jumlah gunungapi terbanyak. Pola penyebaran gunungapi menunjukkan jalur yang

    hampir mirip dengan pola penyebaran fokus gempa dan tipe aktivitas

    kegunungapiannya tergantung pada batas lempengnya. Hubungan ini menunjukkan

    bahwa volkanismamerupakan salah satu produk penting sistem tektonik.

    Akibatnya berbagai gejala alam di Indonesia sering terjadi. Yang salah satunya

    banyak di jumpai gunung api di bagian selatan Indonesia yang merupakan buah karya

    dari pergerakan lempeng Ino-Australian dengan lempeng Eurasian. Jumlah gunung

    api di Indonesia 177 gunung api, Sert gunung api juga di temui di daerah sebagain

    dari pulau halmahera dan sebagian dari pulau sulawesi yang merupakan tempat

    pertemuan lempeng pasifik dengan lempeng eurasian.Dari segi ilmu kebumian, Indonesia benar-benar merupakan daerah yang sangat

    menarik. Kepentingannya terletak pada rupabuminya, jenis dan sebaran endapan

    mineral serta energi yang terkandung di dalamnya, keterhuniannya, dan

    ketektonikaannya. Oleh sebab itulah, berbagai anggitan (konsep) geologi mulai

    berkembang di sini, atau mendapatkan tempat untuk mengujinya (Sukamto dan

    Purbo-Hadiwidjoyo, 1993).

    Sumber

    http://poetrafic.wordpress.com/2010/08/15/geological-setting-indonesia/

    http://poetrafic.wordpress.com/2010/08/15/geological-setting-indonesia/http://poetrafic.wordpress.com/2010/08/15/geological-setting-indonesia/http://poetrafic.wordpress.com/2010/08/15/geological-setting-indonesia/
  • 5/27/2018 Geo Mineralogi

    39/39