17
Gaya Kepemimpinan Christina Puspita Dewi 0811010017 Inez Caraka 0811010124 Natalia Christianti 0811010142 Rinelda Ayu S 0811013057 Julio Kurniawan 0811013017

Gaya Kepemimpinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan

Christina Puspita Dewi 0811010017Inez Caraka 0811010124Natalia Christianti 0811010142Rinelda Ayu S 0811013057Julio Kurniawan 0811013017

Page 2: Gaya Kepemimpinan

Introduction

Dalam memimpin suatu organisasi seorang pemimpin mempunyai gaya kepempinan sendiri-sendiri.

Gaya kempimpinan akan mempengaruhi jalannya suatu organisasi.

Page 3: Gaya Kepemimpinan

Definisi

Heidjrachman dan S. Husnan: gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu (Heidjrachman dan Husnan, 2002:224).

Fandi Tjiptono: gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya (Tjiptono, 2001:161).

Menurut Hersey: gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakantindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29).

Page 4: Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan → Luas dan Beraneka Ragam

Pembatasan:Transaksional & TransformasionalGaya Kepemimpinan yang lain

Page 5: Gaya Kepemimpinan

Transaksional & Transformasional

Kepemimpinan transformasional: suatu hubungan yang bersifat mutual dan menuju kearah peningkatan yang bisa merubah pengikut menjadi pemimpin dan dapat merubah pemimpin menjadi agen moral.kepemimpinan transformasional terjadi ketika satu orang atau lebih saling berinteraksi dimana mereka saling mempengaruhi sehingga baik si pemimpin dan sang pengikut mencapai tingkat motivasi dan moral yang lebih tinggi.

Kepemimpinan Transactional: menekankan pada pentingnya hubungan antara pemimpin dan pengikutnya, focus pada keuntungan yang mutual buat kedua belah pihak dan berasal dari semacam kontrak diantara mereka, dimana pemimpin akan memberikan penghargaan atau pengakuan atas komitmen atau loyalitas para pengikutnya.

Kepemimpinan transaksional diperlukan sebagai model bagi banyak orang dan untuk organisasi yang stabil dan tidak memerlukan perubahan; sedangkan kepemimpinan transformasional diperlukan untuk menghadapi dan memfasilitasi perubahan (Bolden et al., 2003)

Page 6: Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan Lain

Pada pengelompokan ini gaya kepemipinan didasarkan pada bagaimana sifat-sifat orang yang dihadapi oleh pemimpin

Meliputi:Gaya OtokratisGaya DemokratisGaya Kepemimpinan Bebas Gaya kepemimpinan Situasional

Page 7: Gaya Kepemimpinan

Otokratis

Pemimpin yang bertipe Otokratis mengendalikan semua aspek kegiatan.

Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.

Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi (Directing).

Page 8: Gaya Kepemimpinan

Demokratis.

Pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.

pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

Tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern.

Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.

Page 9: Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan Bebas

Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Gaya kepemimpinan bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.

Page 10: Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan situasional

Pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut.

Anggota diajak untuk ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Pemimpin tahu kapan harus bersikap keras dan kapan sikap keras tersebut tidak diperlukan.

Kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah.

Page 11: Gaya Kepemimpinan

Sri Mulyani IndrawatiDirektur Pelaksana Bank Dunia Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan

Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI)

mantan mentri keuangan

Studi Kasus

Page 12: Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan

Selama menjadi Mentri KeuanganMemulai reformasi perpajakan dan bea

cukai Berhasil melaksanakan reformasi birokrasi

di Departemen Keuangan melalui terbentuknya transparansi dan akuntabilitas di internal departemen.

Page 13: Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan

Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang tegas dan disiplin, rasional tapi juga tulus. 

SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh struktur keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan   membuat banyak terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi, misalnya keputusan menyelamatkan Bank Century.

Page 14: Gaya Kepemimpinan

Analisa

SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat yang bersamaan selama masa kepemimpinannya.

Kepemimpinan transaksionalnya terlihat pada saat dia menekankan agar  pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani publik dan dia juga memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya,

Kepemimpinan transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi birokrasi didepartemen-departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh tentang apa yang harus dilakukan, dia mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan bertransformasi meninggalkan citra yang buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk mempertahankan integritas dan etika yang baik sebagai pejabat publik

Page 15: Gaya Kepemimpinan

SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan ciri-ciri sebagai pemimpin yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas, berani membuat tindakan/keputusan, berani menempuh resiko, memberikan rewards dan punishment, membawa dan melakukan perubahan, memenuhi target yang diharapkan, dan bertanggung-jawab dan akuntabel atas keputusannya, serta masih banyak lagi kualitas lainnya.

Page 16: Gaya Kepemimpinan

Kesimpulan

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya

Gaya kepemimpinan secara umum dikelompokan mejadi dua. Yaitu gaya kepemimpinanan transaksional dan transformasional serta gaya kepemimpinan otokrasi, demokrasi, kendali bebas, dan situasional.

Pembahasan studi kasus mengambil contoh terkini (kejadian tahun 2010) dan pemimpin publik (dari Indonesia) yang mempunyai ‘skill dan pengetahuan’ yang tinggi dan tidak diragukan dalam bidangnya untuk mengemban tugasnya serta menerima banyak penghargaan internasional atas prestasi-prestasinya; Sri Mulyani Indrawati. Dia juga mempunyai kualitas-kualitas kepemimpinan yang efektif dan telah menerapkan tipe kepemimpinan yang bersifat ‘transaksional’ dan ‘transformasional’ pada saat yang bersamaan.

Page 17: Gaya Kepemimpinan

Pendapat Kelompok

Gaya kepemimpinan yang baik adalah yang dapat menerapkan gaya kepemimpinan transaksional dan Transformasional. Pemimpin yang paling ideal, adalah pemimpin yang berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.

Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi maka pegawai akan lebih semangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dan mempunyai harapan terpenuhinya kebutuhan.

Setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya kepemimpinan yang lainnya.