Gastro Sarah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    1/49

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Systema Digestiva merupakan kesatuan organ tubuh yang bertanggung jawab

    dalam mekanisme pencernaan. Secara umum sistem ini dibagi dua yaitu systema

    digestivus propius dan systema digestivus accessorius. Systema digestivus propius

    merupakan kesatuan organ yang dilewati oleh makanan, terdiri dari cavum oris,

    pharinx, oesophagus, gaster, duodenum, jejunum, ileum, caecum, colon, sigmoid dan

    rectum. Sedangkan systema digestivus accessoria adalah kesatuan organ yang tidak

    dilewati oleh makanan, tapi sangat penting dalam proses pencernaan, terdiri dari

    hepar, vesica felea, pancreas, dan lien.

    Penyakit sistem pencernaan diklasifikasikan bedasarkan etiologi, letak

    anatomis, sifat kronik penyakit dan perubahan struktur serta fungsi. Pada beberapa

    kasus tertentu penyebab etiologisnya tak diketahui, sedangkan penyebab yang sama

    pada kasus-kasus lain dapat menyerang lokasi anatomi yang berbeda dan

    menimbulkan akibat patofisiologi yang berbeda pula. erikut adalah skenario ! lok

    Sistem "astrointestinal #

    Bayi saya kok muntah setelah minum susu formula?

    Seorang bayi perempuan umur 5 hari dibawa ibunya ke dokter keluarga dengan

    keluhan selalu muntah sesudah minumsusu formula. Alasan ibu memberikan susu

    formula karena produksi ASInya kurang lancar dan ibu belum terampil menyusui.

    Menurut ibunya sejak kemarin bayinya rewel, perutnya tampak membuncit dan

    kembung dan belum buang air besar. Selain itu ibu juga khawatir ketika mengamati

    kulit bayinya terlihat kekuningan.

    Pada pemeriksaan tanda ital menunjukan suhu tubuh per rektal !",#$c,

    respirasi #%& permenit, nadi '$$& permenit. Pemeriksaan fisik menunjukan kulit

    muka dan e&tremitas atas ikterik. Inspeksi abdomen tampak distended, tidak terlihat

    darm countour, maupun darm steifung. Palpasi( dinding abdomen supel, tidak

    terdapat defans muskuler. Perkusi) hipertimpani di area epigastric, timpani di area

    abdomen yang lain. Auskultasi terdengar bising usus frekuensi '5& permenit, tidak

    terdengar boborigmi maupun metalic sound.

    *okter menanyakan lebih lanjut pola +A+ selama # hari pertama dan

    menjelaskan kemungkinan bayi tersebut tidak dapat mencerna susu formula dengan

    1

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    2/49

    baik. emudian ibu bayi juga menanyakan) -apakah warna kekuningan berkaitan

    dengan muntah yang dialami bayinya/

    BAB II

    2

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    3/49

    DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA

    A. Jump 1: Mengklarifikai I!ila" #an K$nep

    erikut adalah beberapa istilah dalam skenario yang perlu dipahami.

    $. Darm contour

    berasal dari kata darm yang berarti usus. Sehingga darm contour adalah

    lekukan usus yang terlihat di dinding abdomen. Ditemui pada kelainan

    patologis tractus gastrointestinal dan tractus urinarius.

    %. Darm steifung

    terlihatnya pergerakan usus dari luar dinding abdomen. Ditemui pada

    kelainan patologis tractus gastrointestinal dan tractus urinarius!. orborigmi

    Suara gemuruh pada gaster dan intestinum, yang dapat disebabkan oleh

    kontraksi pada musculus sehingga terjadi peningkatan peristaltik

    &'ormal # (-!) kali*menit+ dan gas dalam usus yang terdorong yang dapat

    disebabkan adanya obstruksi usus.

    ). etallic sound

    Suara seperti dentingan logam dengan nada yang tinggi, yang dapatditemukan pada illeus obstruktif dimana gerakan peristaltiknya berlebihan

    &Simandibrata,%+.

    (. Defans usculer

    /eflek dari otot abdominal yang berkontraksi terhadap tekanan

    mekanisme pada abdomen yang berfungsi sebagai proteksi. Pada saat

    dipalpasi abdomen akan teraba keras.

    0. Distensi abdomen

    1eadaan dimana dinding abdomen lebih tinggi dari xypubic line, dan pada

    terjadi peningkatan tekanan pada abdomen. Pemeriksaan fisik abdomen

    untuk menilai distensi adalah palpasi melalui deep palpation &ickley,

    %2+.

    . 3ipertimpani

    Suara perkusi abdomen yang keadaan usus berisi terlalu banyak cairan

    yang bercampur dengan udara &Simandibrata,%+.

    4. 5kterik

    3

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    4/49

    enguningnya sklera, kulit atau jaringan lainn akibat penimbunan

    bilirubin dalam tubuh. Dimana konsentrasi dalam plasma harus melebihi

    %mg*dl untuk dewasa dan pada bayi melebihi (mg*dl.

    2. 6pigastric

    Salah satu dari 2 regio abdomen. Dimana pembagian dari regio ini dengan

    menarik dua garis sejajar dengan garis median dan dua garis transversal

    yaitu yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arcus costa dan

    satu garis lagi yang menghubungkan kedua spina iliaca anterior superior

    &S57S+ &Simandibrata,%+.

    4

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    5/49

    &3enry , %0+

    $. ising usus

    "erakan peristaltik yang terdengar saat auskultasi, normalnya bising usus

    terdengar lebih kurang ! kali permenit. 8ika terjadi obstruksi usus, suara

    peristaltik ini akan meningkat &Simandibrata,%+.

    $$. Dinding abdomen supel

    1eadaan dimana dinding abdomen teraba lentur dan fleksibel saat

    dipalpasi.

    $%. susu formula

    susu sapi yang telah diformulasikan menyerupai 7S5 dengan penambahan

    9at gi9i lainnya

    B. Jump % : Mene!apkan #an Men#efiniikan Maala"

    erikut adalah permasalahan yang terdapat dalam scenario#

    RIGHT HYPOCHONDRIAC EPIGASTRIC LEFT HYPOCHONDRIAC

    Right lobe of liver

    Gallbladder

    Part of duodenum

    Hepatic flexure of colon

    Upper half of right kidney

    Suprarenal gland

    Aorta

    Pyloric end of stomach

    Part of duodenum

    Pancreas

    Part of liver

    Stomach

    Spleen

    ail of pancreas

    Splenic flexure of colon

    Upper half of left kidney

    Suprarenal gland

    RIGHT LUMBAR UMBILICAL LEFT LUMBAR

    Ascending colon

    !o"er half of right kidney

    Part of duodenum and

    #e#unum

    $mentum

    %esentery

    !o"er part of duodenum

    Part of #e#unum and ileum

    &escending colon

    !o"er half of left kidney

    Part of #e#unum and ileum

    RIGHT INGUINAL/ILIAC HYPOGASTRIC LEFT INGUINAL/ILIAC

    'ecum

    Appendix

    !o"er end of ileum

    Right ureter

    Right spermatic cord (male)

    Right ovary (female)

    *leum

    +ladder (if enlarged)

    Uterus (if enlarged)

    Sigmoid colon

    !eft ureter

    !eft spermatic cord (male)

    !eft ovary (female)

    5

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    6/49

    $. Seorang bayi perempuan umur ( hari, dibawa ke dokter dengan keluhan muntah

    sesudah minum susu formula.

    %. alasan diberi susu formula karena produksi 7S5nya kurang lancar dan ibu belum

    terampil menyusui

    !. Sejak kemarin, bayi rewel, perut tampak membuncit dan kembung, dan belum

    buang air besar.

    ). pemeriksaan tanda vital # respirasi %) kali*menit dan nadi $ kali*menit

    (. kulit bayi terlihat kekuningan

    0. Pemeriksaan fisik # kulit muka dan ekstremitas ikterik

    . pada inspeksi abdomen # tampak distended, tidak terlihat darm contour dan darm

    steifung

    4. pada palpasi abdomen# dinding abdomen supel dan tidak terlihat defans muskuler

    2. pada perkusi abdomen # hipertimpani di area epigastric, timpani di area lain

    $. pada auskultasi abdomen # terdengar bising usus frekuensi $( kali per menit

    $$. dokter menanyakan lebih lanjut pola uang air besar selama dua hari pertama dan

    menjelaskan bayi tidak dapat mencerna susu formula dengan baik

    $%. apakah warna kekuningan berkaitan dengan muntah yang dialami bayi:

    &. Jump ' #an Jump ( : Menganalii #an mem)ua! pern*a!aan emen!ara

    mengenai permaala"an +#alam langka" %, #an melap$rkan- mem)a"a #an

    mena!a inf$rmai )aru *ang #iper$le"

    erikut adalah hasil analisis masalah pada pertemuan pertama dan kedua

    diskusi tutorial.

    1. Bagaimana mekanisme muntah?

    Mual #an Mun!a"

    ual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering menyertai

    gangguan gastrointestinal, demikian juga dengan penyakit-penyakit lain.

    eberapa teori mengenai penyebab mual dan muntah telah berkembang, tetapi

    tidak ada kesepakatan mengenai penyebab atau terapi definitif. ual danmuntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga

    6

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    7/49

    stadium# &$+ ual, &%+0etching&gerakan dan suara sebelum muntah+, dan &!+

    untah. Stadium pertama, mual, dapat dijelaskan sebagai perasaan yang

    sangat tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium, sering

    menyebabkan muntah. ;erdapat berbagai perubahan aktivitas saluran cerna

    yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya salivasi, menurunnya tonus

    lambung, dan peristaltik. Peningkatan tonus duodenum dan jejunum

    menyebabkan terjadinya refluks isi duodenum ke lambung. 'amun demikian,

    tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa hal ini menyebabkan mual.

    "ejala dan tanda mual seringkali adalah pucat, meningkatnya salivasi, hendak

    muntah, hendak pingsan, berkeringat, dan takikardia.

    0etching, adalah suatu usaha involunter untuk muntah, seringkali

    menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernapasan

    spasmodik melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma.

    1ontraksi otot abdomen saat ekspirasi mengendalikan gerakan inspirasi.

    Pilorus dan antrum distal berkontraksi saat fundus berelaksasi.

    Stadium akhir, muntah, didefinisikan sebagai suatu refleks yang

    menyebabkan dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau keduanya ke

    mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks serebral, organ

    vestibular, daerah pernacu kemoreseptor 1chemoreceptor trigger 2one, 346,

    dan serabut aferen, termasuk dari sistem gastrointestinal. untah terjadi akibat

    rangsangan pada pusat muntah, yang terletak di daerah postrema medula

    oblongata di dasar ventrikel keempat. untah dapat dirangsang melalui jalur

    saraf aferen oleh rangsangan nervus vagus dan simpatis atau oleh rangsangan

    emetik yang menimbulkan muntah dengan aktivasi

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    8/49

    penyakit sehingga penting untuk membedakan antar gejala-gejala yang khas.

    "ejala yang timbul dalam beberapa jam atau hari dapat menunjukkan adanya

    infeksi akut, penyakit peradangan, atau kehamilan. ual dan muntah yang

    telah berlangsung selama beberapa minggu dapat menunjukkan adanya

    penyebab obstruktif, karsinogenik, atau psikogenik. >aktor-faktor yang harus

    dipertimbangkan adalah waktu mual dan muntah, kaitan dengan makanan, isi

    dan bau muntah, dan gejala yang terkait seperti nyeri, penurunan berat badan,

    demam, menstruasi, massa abdomen, ikterik, sakit kepala, dan faktor-faktor

    lain yang dapat memengaruhi penegakan diagnosis dan pengobatannya.

    untah juga dapat menyebabkan timbulnya penyulit yang mengancam jiwa

    karena berkaitan dengan sistem saraf simpatis dan otonom. ual dan muntah

    juga berpengaruh pada cairan dan elektrolit tubuh &Price?@ilson, %2+.

    2. Apa perbedaan kandungan susu ASI dan susu formula?

    Nilai Nu!rii Air Suu I)u

    7S5 mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Aang termasuk

    makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien

    adalah vitamin ? mineral. 7ir susu ibu hampir 2Bnya terdiri dari air.

    Colume dan komposisi nutrien 7S5 berbeda untuk setiap ibu bergantung dari

    kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada

    masa menyusui &kolostrum, 7S5 transisi, 7S5 matang dan 7S5 pada saat

    penyapihan+. 1andungan 9at gi9i 7S5 awal dan akhir pada setiap ibu yang

    menyusui juga berbeda. 1olostrum yang diproduksi antara hari $-( menyusui

    kaya akan 9at gi9i terutama protein.

    7S5 transisi mengandung banyak lemak dan gula susu &laktosa+. 7S5 yang

    berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan &prematur+ mengandung

    tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding 7S5 yang berasal dari

    ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan

    protein meningkat seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. @alapun

    kadar protein, laktosa, dan nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali

    periode menyusui, tetapi kadar lemak meningkat.

    8umlah total produksi 7S5 dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu

    menyusui dengan jumlah berkisar antara )( -$% ml dengan rerata antara

    8

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    9/49

    (-4( ml per hari. anyaknya 7S5 yang berasal dari ibu yang mempunyai

    status gi9i buruk dapat menurun sampai jumlah hanya $-% ml per hari.

    K$mp$ii

    7S5 mengandung air sebanyak 4.(B, oleh karena itu bayi yang mendapat

    cukup 7S5 tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat

    yang mempunyai suhu udara panas. 1ekentalan 7S5 sesuai dengan saluran

    cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan 7S5. 3al

    tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat

    susu formula.

    Kar)$"i#ra!

    aktosa adalah karbohidrat utama dalam 7S5 dan berfungsi sebagai salah satu

    sumber energi untuk otak. 1adar laktosa yang terdapat dalam 7S5 hampir %

    kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.

    'amun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat

    mencerna laktosa &intoleransi laktosa+ jarang ditemukan pada bayi yang

    mendapat 7S5. 3al ini disebabkan karena penyerapan laktosa 7S5 lebih baik

    dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. 1adar karbohidrat dalam

    kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa

    pada 7S5 transisi &-$) hari setelah melahirkan+. Sesudah melewati masa ini

    maka kadar karbohidrat 7S5 relatif stabil.

    Pr$!ein

    1andungan protein 7S5 cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan

    protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam 7S5 dan susu sapi terdiri

    dari protein whey dan

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    10/49

    1ualitas protein 7S5 juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari

    profil asam amino &unit yang membentuk protein+. 7S5 mempunyai jenis asam

    amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya

    adalah asam amino taurinE asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah

    sedikit di dalam susu sapi. ;aurin diperkirakan mempunyai peran pada

    perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup

    tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. ;aurin ini sangat

    dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk

    membentuk protein ini sangat rendah.

    7S5 juga kaya akan nukleotida &kelompok berbagai jenis senyawa organik

    yang tersusun dari ! jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat+

    dibanding dengan susu sapi yang mempunyai 9at gi9i ini dalam jumlah sedikit.

    Disamping itu kualitas nukleotida 7S5 juga lebih baik dibanding susu sapi.

    'ukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan

    kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan

    meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.

    Lemak

    1adar lemak dalam 7S5 lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu

    formula. 1adar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung

    pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. ;erdapat beberapa perbedaan

    antara profil lemak yang ditemukan dalam 7S5 dan susu sapi atau susu

    formula. emak omega ! dan omega 0 yang berperan pada perkembangan

    otak bayi banyak ditemukan dalam 7S5. Disamping itu 7S5 juga mengandung

    banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik &D37+

    dan asam arakidonat &7/7+ yang berperan terhadap perkembangan jaringan

    saraf dan retina mata.

    Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir

    terhadap semua susu formula ditambahkan D37 dan 7/7 ini. ;etapi perlu

    diingat bahwa sumber D37 ? 7/7 yang ditambahkan ke dalam susu formula

    tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam 7S5. 8umlah lemak total di dalam

    kolostrum lebih sedikit dibandingkan 7S5 matang, tetapi mempunyai

    persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi.

    10

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    11/49

    7S5 mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding

    susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita

    ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik

    untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

    Karni!in

    1arnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang

    diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. 7S5 mengandung

    kadar karnitin yang tinggi terutama pada ! minggu pertama menyusui, bahkan

    di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. 1onsentrasi karnitin

    bayi yang mendapat 7S5 lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu

    formula.

    i!amin

    i!amin K

    Citamin 1 dibutuhkan sebagai salah satu 9at gi9i yang berfungsi sebagai

    faktor pembekuan. 1adar vitamin 1 7S5 hanya seperempatnya kadar dalam

    susu formula. ayi yang hanya mendapat 7S5 berisiko untuk terjadi

    perdarahan, walapun angka kejadian perdarahan ini kecil. Fleh karena itu pada

    bayi baru lahir perlu diberikan vitamin 1 yang umumnya dalam bentuk

    suntikan.

    i!amin D

    Seperti halnya vitamin 1, 7S5 hanya mengandung sedikit vitamin D. 3al ini

    tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka

    bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.

    Sehingga pemberian 7S5 eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi

    terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit

    tulang karena kekurangan vitamin D.

    i!amin E

    Salah satu fungsi penting vitamin 6 adalah untuk ketahanan dinding sel darah

    merah. 1ekurangan vitamin 6 dapat menyebabkan terjadinya kekurangan

    11

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    12/49

    darah &anemia hemolitik+. 1euntungan 7S5 adalah kandungan vitamin 6 nya

    tinggi terutama pada kolostrum dan 7S5 transisi awal.

    i!amin A

    Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin 7 juga berfungsi untuk

    mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. 7S5

    mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin 7 dan tetapi juga bahan

    bakunya yaitu beta karoten. 3al ini salah satu yang menerangkan mengapa

    bayi yang mendapat 7S5 mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh

    yang baik.

    i!amin *ang laru! #alam air

    3ampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin , asam folat,

    vitamin < terdapat dalam 7S5. akanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh

    terhadap kadar vitamin ini dalam 7S5. 1adar vitamin $ dan % cukup tinggi

    dalam 7S5 tetapi kadar vitamin 0, $% dan asam folat mungkin rendah pada

    ibu dengan gi9i kurang. 1arena vitamin 0 dibutuhkan pada tahap awal

    perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan

    vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin $% cukup di dapat dari makanan

    sehari-hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.

    Mineral

    ;idak seperti vitamin, kadar mineral dalam 7S5 tidak begitu dipengaruhi oleh

    makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gi9i ibu.

    ineral di dalam 7S5 mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah

    diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi.

    ineral utama yang terdapat di dalam 7S5 adalah kalsium yang mempunyai

    fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf

    dan pembekuan darah. @alaupun kadar kalsium 7S5 lebih rendah dari susu

    sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini

    dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak. Perbedaan

    kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat

    penyerapan. 1ekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak

    12

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    13/49

    ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang

    mendapat 7S5.

    1andungan 9at besi baik di dalam 7S5 maupun susu formula keduanya rendah

    serta bervariasi. 'amun bayi yang mendapat 7S5 mempunyai risiko yang

    lebih kecil utnuk mengalami kekurangan 9at besi dibanding dengan bayi yang

    mendapat susu formula. 3al ini disebabkan karena 9at besi yang berasal dari

    7S5 lebih mudah diserap, yaitu %-(B dibandingkan hanya ) -B pada susu

    formula. 1eadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian

    makanan padat yang mengandung 9at besi mulai usia 0 bulan masalah

    kekurangan 9at besi ini dapat diatasi.

    ineral 9inc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak

    membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit

    yang disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis

    enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal

    tumbuh. 1adar 9inc7S5 menurun cepat dalam waktu ! bulan menyusui.

    Seperti halnya 9at besi kandungan mineral 9ink 7S5 juga lebih rendah dari

    susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan 9inc terdapat di

    dalam 7S5, susu sapi dan susu formula berturut-turut 0B, )!-(B dan %-

    !%B. ineral yang juga tinggi kadarnya dalam 7S5 dibandingkan susu

    formula adalah selenium, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat

    &3endarto, %2+.

    13

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    14/49

    3. Apakah hubungan antara bayi minum susu formula dengan selalu muntah?

    5ntoleransi laktosa merujuk pada defisiensi en9im laktase yang berfungsi

    untuk hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa pada intestinum tenue.

    Defisiensi laktase dapat bersifat komgenital, primer, maupun sekunder.

    Defisiensi laktase kongenital berarti tidak memiliki e9nim laktase atau

    memiliki tetapi dalam jumlah sangat sedikit sejak lahir sehingga memerlukan

    diet bebas laktose seumur hidup. Defisiensi laktase primer &juga disebut

    dengan defisiensi laktosa onset lambat+ lebih sering terjadi dan onset biasanya

    pada usia ! - tahun dan secara epidemiologi sering terjadi pada etnis 7sia,

    6ropa selatan, 5srael, 7rab, dan orang kulit hitam. Defisiensi laktosa sekunder

    dapat terjadi karena kerusakan terkait tractus gastrointestinal yang

    menyebabkan penurunan atau penghancuran en9im laktase. >ibrosis kistik,

    14

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    15/49

    sariawan, kwashiorkor, giardiasis, serta infeksi 35C maupun rotavirus dapat

    menyebabkan defisiensi en9im laktase secara temporer maupun permanen

    &@ong et al, %2+

    Pada kasus, ditinjau dari onsetnya, pasien kemungkinan memiliki

    kelainan defisiensi laktosa kongenital yang ditandai oleh intoleransi laktosa

    dari susu formula. 3al ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut. ila terbukti

    pasien mengalami defisiensi en9im laktase kongenital, tatalaksana yang perlu

    dilakukan adalah diet bebas laktosa seumur hidup. 7supan susu yang

    diperlukan oleh bayi dapat dipenuhi dengan mengganti susu formula dengan

    susu kedelai, konsumsi produk hasil fermentasi susu &keju dan yogurt+,

    konsumsi tablet en9im &lactacid, lactrase, dietary ease+ , dan stimulasi perlahan

    dan sedikit-sedikit laktosa untuk mengurangi intoleransi laktosa yang

    teringesti &@ong et al, %2+.

    4. Mengapa bayi kuning? Apakah arna kekuningan berkaitan dengan muntah

    yang dialami bayi?

    Pasien mengalami neonatal jaundice yang masih dapat dikategorikan

    sebagai neonatal jaundice fisiologis bila ditinjau dari durasinya, namun juga

    dapat mengarah ke keadaan neonatal jaundice patologis. 'eonatal jaundice

    berhubungan dengan tingginya kadar bilirubin &dapat berupa bilirubin direk

    maupun indirek, tergantung etiologinya+ dalam sirkulasi. Pada neonatal

    jaundice fisiologis, beberapa keadaan yang menyebabkannya adalah fisiologi

    flora normal dalam usus bayi yang masih sangat minimal bahkan steril

    &dimana flora normal berperan dalam metabolisme bilirubin untuk

    diekskresikan lewat feses maupun urin+, deposit bilirubin sirkulasi

    pascagestasional &dimana selama gestasi, bilirubin dalam sirkulasi fetus akan

    langsung diekskresikan untuk dimetabolisme dalam hepar ibu+, serta akibat

    katabolisme lipid dari intake susu formula yang dikonsumsi. ipid akan

    diemulsikan oleh getah empedu yang berkaitan dengan metabolisme bilirubin.

    1eadaan inilah dapt pula memperberat keadaan neonatal jaundice yang terjadi.

    !. Apa sa"akah penyebab ikterus pada neonatus?

    Ik!eru pa#a anak

    15

    http://medlinux.blogspot.com/2007/09/ikterus-pada-anak.htmlhttp://medlinux.blogspot.com/2007/09/ikterus-pada-anak.html
  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    16/49

    5kterus terjadi apabila terdapat bililirubin dalam darah. Pada sebagian besar

    neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama dalam

    kehidupannya. Proses hemolisis darah, infeksi berat ikterus yang berlangsung

    lebih dari $ mg*dl juga merupakan keadaan kemungkinan adanya ikterus

    patologi. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus dilakukan sebaik-

    baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan.

    Definisi

    5kterus fisiologis yaitu ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang

    tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati kadar yang

    membahayakan atau mempunyai potensi menjadi GkernikterusH dan tidak

    menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.

    5kterus patologis yaitu ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar

    bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.

    etabolisme bilirubin

    Perbedaan utama metabolisme bilirubin pada janin dan neonates adalah bahwa

    pada janin metabolisme bilirubin melalui plasenta dalam bentuk bilirubin

    indirek.

    etabolisme bilirubin mempunyai tingkatan sebagai berikut #

    $. Produksi

    Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagai akibat degradasi hemoglobin pada

    sistem retikuloendotelial &/6S+. ;ingkat penghancuran hemoglobin ini pada

    neonatus lebih tinggi dari pada bayi yang lebih tua. Satu gram hemoglobin

    dapat menghasilkan !( mg bilirubin indirek. ilirubin indirek yaitu bilirubin

    yang bereaksi tidak langsung dengan 9at warna dia9o &reaksi hymans van den

    bergh+, yang bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak.

    2. ;ransportasi

    ilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin sel parenkim hepar

    mempunyai cara yang selektif dan efektif mengambil bilirubin dari plasma.

    ilirubin ditransfer melalui membran sel ke dalam hepatosit sedangkan

    albumin tidak. Didalam sel bilirubin akan terikat terutama pada ligandin ,

    16

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    17/49

    glutation S-transferase + dan sebagian kecil pada &protein glutation S-

    transferase lain dan protein =.

    Proses ini merupakan proses dua arah, tergantung dari konsentrasi dan afinitas

    albumin dalam plasma dan ligandin dalam hepatosit. Sebagian besar bilirubinyang masuk hepatosit di konjugasi dan di ekskresi ke dalam empedu. Dengan

    adanya sitosol hepar, ligadin mengikat bilirubin sedangkan albumin tidak

    Pemberian fenobarbital mempertinggi konsentrasi ligadin dan memberi tempat

    pengikatan yang lebih banyak untuk bilirubin.

    !. 1onjugasi

    Dalam sel hepar bilirubin kemudian dikonjugasi menjadi bilirubin

    diglukosonide. @alaupun ada sebagian kecil dalam bentuk monoglukoronide.

    "lukoronil transferase merubah bentuk monoglukoronide menjadi

    diglukoronide. Pertama-tama yaitu uridin di fosfat glukoronide transferase

    &IDP" # ;+ yang mengkatalisasi pembentukan bilirubin monoglukoronide.

    Sintesis dan ekskresi diglokoronode terjadi di membran kanilikulus. 5somer

    bilirubin yang dapat membentuk ikatan hidrogen seperti bilirubin natural 5J

    dapat diekskresikan langsung kedalam empedu tanpa konjugasi. isalnya

    isomer yang terjadi sesudah terapi sinar &isomer foto+.

    ). 6kskresi

    Sesudah konjugasi bilirubin ini menjadi bilirubin direk yang larut dalam air

    dan di ekskresi dengan cepat ke sistem empedu kemudian ke usus. Dalam usus

    bilirubin direk ini tidak diabsorpsiE sebagian kecil bilirubin direk dihidrolisis

    menjadi bilirubin indirek dan direabsorpsi. Siklus ini disebut siklus

    enterohepatis.

    Pada neonatus karena aktivitas en9im glukoronidase yang meningkat,

    bilirubin direk banyak yang tidak dirubah menjadi urobilin. 8umlah bilirubin

    yang terhidrolisa menjadi bilirubin indirek meningkat dan tereabsorpsi

    sehingga siklus enterohepatis pun meningkat.

    (. etabolisme bilirubin pada janin dan neonates

    Pada likuor amnion yang normal dapat ditemukan bilirubin pada kehamilan $%

    minggu, kemudian menghilang pada kehamilan !0-! minggu. Pada

    inkompatibilitas darah /h, kadar bilirubin dalam cairan amnion dapat dipakai

    untuk menduga beratnya hemolisis. Peningkatan bilirubin amnion juga

    17

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    18/49

    terdapat pada obstruksi usus fetus. agaimana bilirubin sampai ke likuor

    amnion belum diketahui dengan jelas, tetapi kemungkinan besar melalui

    mukosa saluran nafas dan saluran cerna. Produksi bilirubin pada fetus dan

    neonatus diduga sama besarnya tetapi kesanggupan hepar mengambil bilirubin

    dari sirkulasi sangat terbatas. Demikian pula kesanggupannya untuk

    mengkonjugasi. Dengan demikian hampir semua bilirubin pada janin dalam

    bentuk bilirubin indirek dan mudah melalui plasenta ke sirkulasi ibu dan

    diekskresi oleh hepar ibunya. Dalam keadaan fisiologis tanpa gejala pada

    hampir semua neonatus dapat terjadi akumulasi bilirubin indirek sampai % mg

    B. 3al ini menunjukkan bahwa ketidakmampuan fetus mengolah bilirubin

    berlanjut pada masa neonatus. Pada masa janin hal ini diselesaikan oleh hepar

    ibunya, tetapi pada masa neonatus hal ini berakibat penumpukan bilirubin dan

    disertai gejala ikterus. Pada bayi baru lahir karena fungsi hepar belum matang

    atau bila terdapat gangguan dalam fungsi hepar akibat hipoksia, asidosis atau

    bila terdapat kekurangan en9im glukoronil transferase atau kekurangan

    glukosa, kadar bilirubin indirek dalam darah dapat meninggi. ilirubin indirek

    yang terikat pada albumin sangat tergantung pada kadar albumin dalam serum.

    Pada bayi kurang bulan biasanya kadar albuminnya rendah sehingga dapat

    dimengerti bila kadar bilirubin indek yang bebas itu dapat meningkat dan

    sangat berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah yang dapat

    melekat pada sel otak. 5nilah yang menjadi dasar pencegahan KkernicterusL

    dengan pemberian albumin atau plasma. ila kadar bilirubin indirek mencapai

    % mgB pada umumnya kapasitas maksimal pengikatan bilirubin oleh

    neonatus yang mempunyai kadar albumin normal telah tercapai &7minullah,

    $222+.

    5kterus >isiologis

    Dalam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah

    sebesar $-! mg*dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari (

    mg*dl*%) jamE dengan demikian ikterus baru terlihat pada hari ke %-!, biasanya

    mencapai puncaknya antara hari ke %-), dengan kadar (-0 mg*dl untuk

    selanjutnya menurun sampai kadarnya lebih rendah dari % mg*dl antara lain ke

    (- kehidupan. 5kterus akibat perubahan ini dinamakan ikterus GfisiologisH dan

    18

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    19/49

    diduga sebagai akibat hancurnya sel darah merah janin yang disertai

    pembatasan sementara pada konjugasi dan ekskresi bilirubin oleh hati.

    Diantara bayi-bayi prematur, kenaikan bilirubin serum cenderung sama atau

    sedikit lebih lambat daripada pada bayi aterm, tetapi berlangsung lebih lama,

    pada umumnya mengakibatkan kadar yang lebih tinggi, puncaknya dicapai

    antara hari ke )-, pola yang akan diperlihatkan bergantung pada waktu yang

    diperlukan oleh bayi preterm mencapai pematangan mekanisme metabolisme

    ekskresi bilirubin. 1adar puncak sebesar 4-$% mg*dl tidak dicapai sebelum

    hari ke (- dan kadang-kadang ikterus ditemukan setelah hari ke-$.

    Diagnosis ikterus fisiologik pada bayi aterm atau preterm, dapat ditegakkan

    dengan menyingkirkan penyebab ikterus berdasarkan anamnesis dan

    penemuan klinik dan laboratorium. Pada umumnya untuk menentukan

    penyebab ikterus jika#

    $. 5kterus timbul dalam %) jam pertama kehidupan.

    %. ilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari ( mg*dl*%) jam.

    !. 1adar bilirubin serum lebih besar dari $% mg*dl pada bayi aterm dan lebih

    besar dari $) mg*dl pada bayi preterm.

    ). 5kterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan, atau

    (. ilirubin direk lebih besar dari $ mg*dl.

    5kterus Patologis

    5kterus patologis mungkin merupakan petunjuk penting untuk diagnosis awal

    dari banyak penyakit neonatus. 5kterus patologis dalam !0 jam pertama

    kehidupan biasanya disebabkan oleh kelebihan produksi bilirubin, karena

    klirens bilirubin yang lambat jarang menyebabkan peningkatan konsentrasi

    diatas $ mg*dl pada umur ini. 8adi, ikterus neonatorum dini biasanya

    disebabkan oleh penyakit hemolitik.

    1ernicterus

    ahaya hiperbilirubinemia adalah kernikterus, yaitu suatu kerusakan otak

    akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak terutama pada korpus striatum,

    talamus, nukleus subtalamus hipokampus, nukleus merah dan nukleus di dasar

    ventrikel 5C. Secara klinis pada awalnya tidak jelas, dapat berupa mata

    berputar, letargi, kejang, tak mau menghisap, malas minum, tonus otot

    19

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    20/49

    meningkat, leher kaku, dan opistotonus. ila berlanjut dapat terjadi spasme

    otot, opistotonus, kejang, atetosis yang disertai ketegangan otot. Dapat

    ditemukan ketulian pada nada tinggi, gangguan bicara dan retardasi mental

    &3assan,$22+.

    6tiologi

    Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat

    disebabkan oleh beberapa faktor. Secara garis besar etiologi ikterus

    neonatorum dapat dibagi #

    $. Produksi yang berlebihan

    3al ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada

    hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah /h, 7F, golongan

    darah lain, defisiensi en9im "-0-PD, piruvat kinase, perdarahan tertutup dan

    sepsis.

    %. "angguan dalam proses GuptakeH dan konjugasi hepar

    "angguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat

    asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya en9im glukoronil

    transferase &sindrom criggler-'ajjar+. Penyebab lain yaitu defisiensi protein.

    Protein A dalam hepar yang berperan penting dalam GuptakeH bilirubin ke sel

    hepar.

    !. "angguan transportasi

    ilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar.

    5katan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya

    salisilat, sulfafura9ole. Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak

    terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke

    sel otak.

    ). "angguan dalam ekskresi

    "angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar.

    1elainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. Fbstruksi

    dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.

    Patofisiologi

    Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan.

    1ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban

    20

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    21/49

    bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. 3al ini dapat ditemukan bila

    terdapat peningkatan penghancuran eritrosit, polisitemia, memendeknya umur

    eritrosit janin*bayi, meningkatnya bilirubin dari sumber lain, atau terdapatnya

    peningkatan sirkulasi enterohepatik.

    "angguan ambilan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan

    kadar bilirubin tubuh. 3al ini dapat terjadi apabila kadar protein A berkurang

    atau pada keadaan proten A dan protein = terikat oleh anion lain, misalnya

    pada bayi dengan asidosis atau dengan anoksia*hipoksia. 1eadaan lain yang

    memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila ditemukan

    gangguan konjugasi hepar &defisiensi en9im glukoranil transferase+ atau bayi

    yang menderita gangguan ekskresi, misalnya penderita hepatitis neonatal atau

    sumbatan saluran empedu intra*ekstra hepatik.

    Pada derajat tertentu, bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak jaringan

    tubuh. ;oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat

    sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Sifat ini memungkinkan

    terjadinya efek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus

    sawar darah otak. 1elainan yang terjadi pada otak ini disebut kernikterus atau

    ensefalopati biliaris. Pada umumnya dianggap bahwa kelainan pada susunan

    saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebih

    dari % mg*dl. udah tidaknya bilirubin melalui sawar darah otak ternyata

    tidak hanya tergantung dari tingginya kadar bilirubin tetapi tergantung pula

    pada keadaan neonatus sendiri. ilirubin indirek akan mudah melalui sawar

    daerah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas, berat lahir rendah,

    hipoksia, hiperkarbia, hipoglikemia, dan kelainan susunan saraf pusat yang

    terjadi karena trauma atau infeksi &7minullah, $222+.

    #. Bagaimana metabolisme bilirubin pada neonatus dan deasa?

    Me!a)$lim Biliru)in Ne$na!u

    Pem)en!ukan )iliru)in

    ilirubin adalah pigmen kristal berwarna jingga ikterus yang merupakan

    bentuk akhir dan pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-

    reduksi. angkah oksidasi adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan

    bantuan en9im heme oksigenase, yaitu suatu en9im yang sebagian besar

    terdapat dalam sel hati, dan organ lain. 3eme tersebut (B berasal dari

    21

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    22/49

    katabolisme sel darah merah effete dan %(B berasal dari eritropoiesis yang

    tidak efektif-sumsum tulang, jaringan heme, dan heme protein yang dihasilkan

    oleh hati. Pada reaksi tersebut juga terbentuk besi yang digunakan kembali

    untuk pembentukan hemoglobin dan karbon monoksida &

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    23/49

    Fbat-obat tersebut akan menempati tempat utama perlekatan albumin untuk

    bilirubin sehingga bersifat competitor serta dapat pula melepaskan ikatan

    bilirubin dengan albumin. Fbat-obat yang dapat melepaskan bilirubin dari

    albumin dengan menurunkan afinitas albumin adalah digoksin, gentamisin,

    furosemid, dan lain-lain.

    Pada 1 ikatan bilirubin akan lebih lemah yang umumnya merupakan

    komplikasi dari hipoalbumin, hipoksia, hipoglikemi, asidosis, hipotermia,

    hemolisis dan septikemi. 3al tersebut tentunya akan meningkatkan jumlah

    bilirubin bebas dan beresiko untuk keadaan nerotoksisitas oleh bilirubin.

    ilirubin dalam serum terdapat ) bentuk yang berbeda yaitu#

    $. ilirubin tak terkonjugasi yang berikatan dengan albumin dan membentuk

    sebagian besar dari albumin tak terkonjugasi dalam serum.

    %. ilirubin bebas

    !. ilirubin terkonjugasi &terutama monoglukuronida dan diglukuronida+ yaitu

    bilirubin yang siap diekskresikan melalui ginjal atau sistem bilier.

    ). ilirubin terkonjugasi yang berikatan dengan albumin serum &M bilirubin+.

    Peningkatan kadar M bilirubin secara signifikan dapat ditemukan pada bayi

    baru lahir normal yang lebih tua dan pada anak.

    Aupan )iliru)in a!au )iliru)in in!ake

    Pada saat kompleks bilirubin albumin mencapai membrane plasma hepatosit,

    albumin terikat ke reseptor permukaan sel. 1emudian bilirubin ditransfer

    melalui sel membrane yang berikatan dengan ligandin &protein y+, mungkin

    juga dengan protein ikatan sitosolik lainnya. 1eseimbangan antara jumlah

    bilirubin yang masuk ke sirkulasi, dari sintesis de novo, resirkulasi

    enterohepatik, perpindahan bilirubin antar jaringan, pengambilan bilirubin

    oleh sel hati, dan konjugasi bilirubin akan menentukan konsentrasi bilirubin

    tak terkonjugasi dalam serum, baik dalam keadaan normal atau tidak normal.

    erkurangnya kapasitas pengambilan hepatic bilirubin tak terkonjugasi

    berpengaruh terhadap pembentukan ikterus fisiologis. 1arena adanya

    defisiensi ligandin, dapat menghambat transfer bilirubin dari darah ke empedu

    selama !-) hari pertama kehidupan.

    K$n/ugai Biliru)in

    23

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    24/49

    ilirubin tak terkonjugasi dikonversikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang

    larut dalam air di reticulum endoplasma halus dengan bantuan en9im uridine

    diphosphate glucuronosyl transferase &IDP"-;+. 1atalisa oleh en9im tersebut

    mengubah formasi menjadi bilirubin monoglukuronida yang selanjutnya

    dikonjugasi menjadi bilirubin diglukoronida. Substrat yang digunakan untuk

    transglukoronidase kanalikuler adalah bilirubin monoglukoronida. 6n9im

    tersebut memindahkan satu molekul asam glukuronida dari satu molekul

    bilirubin monoglukuronida ke yang lain dan menghasilkan pembentukan satu

    molekul bilirubin diglukuronida.

    ilirubin ini kemudian diekskresikan ke dalam kanalikuli empedu. Saru

    molekul bilirubn tak terkonjugasi kembali ke reticulum endoplasmik halus

    untuk rekonjugasi berikutnya. Pada keadaan peningkatan beban bilirubin yang

    dihantarkan ke hati akan terjadi retensi bilirubin tak terkonjugasi seperti

    halnya pada keadaan hemolisis kronis yang berat, pigmen yang tertahan

    adalah monoglukuronida.

    Penelitian in vitro tentang en9im IDP"-; pada bayi baru lahir didapatkan

    defisiensi aktivitas en9im, tetapi setelah %) jam kehidupan, aktivitas en9im ini

    meningkat melebihi bilirubin yang masuk ke hati sehingga konsentrasi

    bilirubin serum akan menurun. 1apasitas total konjugasi akan sama dengan

    orang dewasa pada hari ke-) kehidupan. Pada periode bayi baru lahir,

    konjugasi monoglukuronida merupakan konjugat pigmen empedu yang lebih

    dominan.

    Ekkrei )iliru)in

    Setelah mengalami proses konjugasi, bilirubin diekskresikan ke dalam

    kantung empedu, kemudian memasuki saluran cerna dan diekskresikan

    melalui feses. Proses ekskresinya sendiri merupakan proses yang memerlukan

    energi. Setelah berada dalam usus halus, bilirubin yang terkonjugasi tidak

    langsung dapat diresorbsi, kecuali jika dikonversikan kembali menjadi bentuk

    tidak terkonjugasi oleh en9im beta-glukoronidase yang terdapat dalam usus.

    /esorbsi kembali bilirubin dari saluran cerna dan kembali ke hati untuk

    dikonjugasi kembali disebut sistem enterohepatik.

    ;erdapat perbedaan antara bayi baru lahir dan orang dewasa, yaitu pada

    mukosa usus halus dan feses bayi baru lahir mengandung en9im beta-

    24

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    25/49

    glukuronidase yang dapat menghidrolisis monoglukoronida dan diglukuronida

    kembali menjadi bilirubin yang tak terkonjugasi yang selanjutnya dapat

    diabsorbsi kembali. Selain itu, pada bayi baru lahir, lumen usus halusnya steril

    sehingga bilirubin konjugasi tidak dapat diubah menjadi sterkobilin &suatu

    produk yang tidak dapat diabsorbsi+

    ayi baru lahir mempunyai konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi yang relative

    tinggi di dalam usus yang berasal dari produksi bilirubin yang meningkat,

    hidrolisis bilirubin glukuronida yang berlebih dan konsentrasi bilirubin yang

    tinggi ditemukan di dalam mekonium. Pada bayi baru lahir kekurangan

    relative flora bakteri untuk mengurangi bilirubin menjadi urobilinogen lebih

    lanjut akan meningkatkan pool bilirubin usus disbanding pada anak yang lebih

    tua atau dewasa. Peningkatan hidrolisis bilirubin konjugasi pada bayi baru

    lahir diperkuat oleh aktivitas beta-glukoronidase mukosa yang tinggi dan

    ekskresi monoglukuronida terkonjugasi. Pemberian substansi oral yang tidak

    larut seperti agar atau arang aktif yang dapat mengikat bilirubin akan

    meningkatkan kadar bilirubin dalam tinja dan mengurangi kadar bilirubin

    serum, hal ini menggambarkan peran kontribusi sirkulasi enterohepatik pada

    keadaan hiperbilirubinemia tak terkonjugasi pada bayi baru lahir &Sholeh,

    %$+.

    $.Bagaimana fisiologi sistem pen%ernaan pada neonatus?

    0ii$l$gi Penernaan

    Saluran pencernaan atau systema digestiva dibagi menjadi % bagian

    yaitu systema digestiva propius dan systema digestiva accessoria. Systema

    digestiva propius merupakan saluran yang dilewati oleh makanan. Sedangkan

    systema digestiva accessoria merupakan organ-organ yang tidak dilewati

    makanan, namun dibutuhkan dalam proses pencernaan. Frgan-organ tersebut

    adalah hepar, vesica fellea, lien dan pancreas.

    akanan masuk ke dalam tubuh manusia melalui rima oris, lalu

    menuju ke cavum oris. Dicavum oris, makanan mengalami % jenis pencernaan,

    yaitu pencernaan kimiawi dan mekanik. Pencernaan mekanik dilakukan oleh

    dentes. erfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sehingga luas

    permukaan semakin besar dan memperbesar kemungkinan kontak dengan

    en9im saat pencernaan kimiawi berlangsung di saluran selanjutnya.

    25

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    26/49

    Pencernaan kimiawi dilakukan oleh en9im ptialin yang terdapat di saliva.

    6n9im ini dihasilkan oleh kelenjar saliva, terutama glandula submandibularis.

    Selanjutnya makanan akan ditelan. proses menelan terdiri dari ! tahap,

    yaitu fase volunter, fase pharyngeal dan fase oesophageal. >ase volunter

    adalah fase sadar ketika kita dengan sadar melakukan proses menelan. Pada

    fase pharyngeal, makanan sampai di bagian posterior oropharynx dan akan

    menyentuk epitel reseptor menelan yang terdapat di sekitar pintu pharynk. 3al

    ini akan merangsang proses berikut, $+ palatum molle menutup nares

    posterioses, agar tidak terjadi reflux makanan ke nasus, %+ plica

    palatopharingeal menyempit sehingga selektif untuk makanan yang telah siap

    ditelan, !+ epiglottis menutup, )+ sprinter faringoesophageal relaksasi.

    asuknya makanan ke oesophagus menunjukkan dimulainya fase

    oesophageal. Di dalam oesophagus, makanan tidak mengalami pencernaan,

    namun hanya lewat dengan dibantu gerakan peristaltik. Pada oesophagus

    terdapat ! penyempitan, yaitu saat pharynx bersatu dengan ujung atas

    oesophagus, saat terjadi persilangan antara arcus aorta dengan bronchus

    primarius sinister dam saat oesophadus memasuki hiatus oesophagus setinggi

    C; $.

    akanan masuk ke dalam gaster melalui ostium cardiacum. "aster

    memiliki bagian-bagian yaitu cardiac, fundus, corpus, dan anthrum piloricum.

    Sebelah dexter dan sinister, dibentuk oleh curvatura minor dan curvatura

    mayor. Pada minor terdapat pembuluh darah a.v gastrica sinistra, a.v gastrica

    dextra dan limfonodi. Pada kurvatura mayor terdapat a.v gastrica breves dan

    a.v gastro epiploica dexta et sinistra. Dalam gaster, makanan khususnya

    protein dicerna secara kimiawi. Protein dicerna oleh pepsin menjadi pepton.

    Disekresikan oleh chief sel dalam bentuk pepsinogen. Pepsinogen ini akan

    diaktivkan oleh asam lambung menjadi pepsin. "aster memiliki keasaman

    yang sangat tinggi, yaitu $-%. 1easaman ini disebabkan oleh adanya asam

    lambung yang disekresikan oleh sel parietal. 7sam lambung berfungsi

    diantaranya untuk membunuh kuman dan untuk mengaktifkan pepsinogen

    menjadi pepsin.

    Setelah selesai dengan pencernaan di gaster, makanan akan masuk ke

    intestinum tenue melalui pylorus. Pada pylorus, terjadi penebalan musculus

    obiNue sehingga membentuk sprinter gastroduodenale. 5ntestinum tenue terdiri

    26

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    27/49

    dari ! bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Duodenum terdiri dari pars

    superior, pars descendens, pars hori9ontale dan pars ascendens. Pada pars

    descendens terdapat muara dari ductus pancreaticus dan ductus choledocus

    hepar yaitu papilla duodeni mayor. ulai dari gaster hingga pars superior

    duodenum diperdarahi oleh arteri yang berasal dari truncus coeliacus. Pada

    duodenum terjadi pencernaan kimiawi maksimal. Di sini terjadi pencernaan

    lemak, karbohidrat dan protein. 6n9im-en9im yang digunakan berasal dari

    pancreas dan mucosa duodenum. Pencernaan lemak dibantu oleh empedu yang

    dihasilkan oleh hepar. 6mpedu membantu menurunkan tegangan permukaan

    lemak sehingga lebih mudah dicerna oleh lipase. Dalam empedu terdapat

    pigmen empedu yaitu bilirubin. ilirubin dihasilkan dari pemecahan eritrosit.

    6ritrosit yang sudah tua akan dipecah di lien menjadi haem dan globin. 3aem

    diubah menjadi bilirubin indirect yang larut lemak namun tidak larut air.

    Sehingga agar bisa menuju ke hati untuk proses selanjutnya, biliribin harus

    berikatan dengan globulin. Selanjutnya bilirubin indirect diuban menjadi

    bilirubin direct dan disalurkan ke duodenum bersama dengan empedu.

    "angguan pada metabolisme bilirubin ini dapat menyebakan ikterus. Fleh

    flora normal, bilirubin akan diubah menjadi sterkobilin dan urobilin.

    Sterkobilin dieksresikan melalui saluran pencernaan bersama feses, sedangkan

    urobilin diekskresikan bersama urin.

    Setelah mengalami pencernaan di duodenum, makanan akan menuju ke

    jejunum. Di sini terjadi pencernaan maksimal bahan makanan yang telah

    dicerna. 1arbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, protein diserap

    dalam pentuk asam amino, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan

    gliserol. Selanjutnya makanan menuju ke ileum. Di sini terjadi pembersihan

    kuman-kuman oleh limfonodi di submucosa ileum.

    Proses selanjutnya, makanan menuju ke caecum dilanjutkan ke colon.

    eses akan keluar melalui anus. 7nus memiliki % sphincter, yaitu sphincter ani

    interna yang dibentuk oleh otot polos dan sphincter ani externa yang dibentuk

    27

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    28/49

    oleh otot lurik. 7danya sphincter ani externa memungkinkan manusia untuk

    menahan defekasi. &guyton, %+

    A#ap!ai Si!em Penernaan Ne$na!u

    ayi aru ahir &, newborns+ harus memulai untuk memasukkan,

    mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta

    telah melakukan fungsi ini &"orrie, et al., $224+. Saat lahir kapasitas lambung

    sekitar 0 ml*kg , atau rata-rata sekitar (-0 cc, tetapi segera

    bertambah sampai sekitar 2 ml selama beberapa hari pertama kehidupan.

    ambung akan kosong dalam ! jam untuk pemasukan makanan dan kosong

    sempurna dalam % sampai ) jam. &"orrie, et al., $224+.

    Spingter cardiac antara esophagus dan lambung pada neonatus masih

    immature mengalami relaksasi sehingga dapat menyebabkan regurgitasi

    makanan segera setelah diberikan &"orrie, et al., $224+. /egurgitasi juga dapat

    terjadi karena kontrol persarafan pada lambung belum sempurna.

    mempunyai usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap besar bayi dan

    jika dibandingkan dengan orang dewasa. 1eadaan ini menyebabkan area

    permukaan untuk absorbsi lebih luas &"orrie, et al., $224+.

    ising usus pada keadaan normal dapat didengar pada ) kuadran

    abdomen dalam jam pertama setelah lahir akibat bayi menelan udara saat

    menangis dan sistem saraf simpatis merangsang peristaltic &Simpson ?

    lora

    normal usus akan terbentuk dalam beberapa hari pertama kehidupan &"orrie,

    et al., $224+ sehingga meskipun saluran cerna steril saat lahir, pada

    kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam ( jam setelah lahir. akteri ini

    penting untuk pencernaan dan untuk sintesa vitamin 1.

    6n9im-en9im penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak

    sederhana ada pada minggu ke-!0-!4 usia gestasi. ayi baru lahir cukup bila

    mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan

    karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak. 7milase pankreas mengalami

    defisiensi selama !-0 bulan pertama setelah lahir. Sebagai akibat, tidak

    bisa mencerna jenis karbohidrat yang kompleks seperti yang terdapat pada

    sereal. Selain itu juga mengalami defisiensi lipase pankreas. emak yang

    28

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    29/49

    ada di dalam 7si lebih bisa dicerna dan lebih sesuai untuk bayi dari pada

    lemak yang terdapat pada susu formula & "orrie, et al., $224+.

    >eses pertama yang dieksresi oleh bayi disebut mekonium, berwarna gelap,

    hitam kehijauan, kental, konsistensinya seperti aspal, lembut, tidak berbau,

    dan lengket. ekonium terkumpul dalam usus fetus sepanjang usia gestasi,

    mengandung partikel-partikel dari cairan amnion seperti sel kulit dan rambut,

    sel-sel yang terlepas dari saluran cerna, empedu dan sekresi usus yang lain

    &"orrie, et al., $224+. >eses mekonium pertama biasanya keluar dalam %) jam

    pertama setelah lahir. 8ika tidak keluar dalam !0-)4 jam, bayi harus diperiksa

    patensi anus, bising usus dan distensi abdomen dan dicurigai kemungkinan

    obstruksi &"orrie, et al., $224 ? Simpson ? eses ini merupakan kombinasi dari mekonium dan feses susu.

    1eadaan feses selanjutnya sesuai tipe makanan yang didapat oleh bayi

    &"orrie, et a., $24+.

    ;abel berikut menjelaskan karaktertisik penting sistem pencernaan sebelum

    dan setelah lahir.

    ;abel $. 1arakteristik sistem pencernaan sebelum dan setelah kelahiran

    29

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    30/49

    &urrough ? eifer,%$+

    &. Bagaimana intepretasi pemeriksaan fisik dan 'ital sign?

    Pemerikaan 0iik #an Tan#a i!al

    Pada skenario didapatkan bayi tersebut perutnya buncit. Perut buncit

    pada bayi biasanya adalah suatu keadaan yang normal, hal ini disebabkan oleh

    otot-otot perut bayi masih lemah. 7kan tetapi buncit juga bisa merupakan

    suatu keadaan yang patologis apabila terjadi distensi abdomen yang dapat

    disebabkan oleh beberapa hal berikut#

    $. adanya rongga udara dalam perut,

    %. adanya udara dalam lumen usus,

    !. adanya cairan dalam rongga perut,

    ). adanya massa abnormal.

    1etika kadar bilirubin meningkat dalam darah maka warna kuning akan

    dimulai dari kepala kemudian turun ke lengan, badan, dan akhirnya kaki. 8ika

    kadar bilirubin sudah cukup tinggi, bayi akan tampak kuning hingga di bawah

    lutut serta telapak tangan. Pada anak yang lebih tua dan orang dewasa warna

    kuning pada kulit akan timbul jika jumlah bilirubin pada darah di atas %

    mg*d. Pada bayi baru lahir akan tampak kuning jika kadar bilirubin lebih dari

    30

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    31/49

    ( mg*d. 3al ini penting untuk mengenali dan menangani ikterus bayi pada

    baru lahir kerena kadar bilirubin yang tinggi akan menyebabkan kerusakan

    yang permanen pada otak yang disebut dengan kern icterus.

    Pencernaan susu atau laktosa melibatkan en9im pencernaan yang

    dinamakan en9im laktase. 6n9im laktase yang berfungsi memecah gula susu

    &laktosa+ terdapat di mukosa usus halus. 6n9im tersebut bekerja memecah

    laktosa menjadi monosakarida yang siap untuk diserap oleh tubuh yaitu

    glukosa dan galaktosa. 7pabila ketersediaan laktase tidak mencukupi, laktosa

    yang terkandung dalam susu tidak akan mengalami proses pencernaan dan

    akan dipecah oleh bakteri di dalam usus halus. Proses fermentasi yang terjadi

    dapat menimbulkan gas yang menyebabkan kembung dan rasa sakit di perut.

    ayi pada kasus muntah setelah minum susu formula.untah pada bayi

    tersebut kemungkinan bisa disebabkan oleh karena setelah terjadi fermentasi

    terbentuk gas &3%+ yang akan mengakibatkan distensi abdomen. Distensi

    abdomen ini akan merangsang muntah melalui serabut sensorik dan vagal ke

    pusat muntah di batang otak.

    Pemeriksaan tanda vital menunjukkan suhu tubuh per rektal !,%oototerapi, immune globulin intravena &5C5"+, dan transfusi tukar adalah

    modalitas terapi yang paling banyak digunakan pada bayi dengan ikterus

    neonatal. &3ansen, %$%+

    0$!$!erapi

    >ototerapi adalah pengobatan utama pada neonatus dengan

    hiperbilirubinemia unkonjugasi. Prinsip terapi ini ditemukan di 5nggris pada

    tahun $2( dan sekarang bisa dibilang terapi yang paling luas dalam bentuk

    apapun &tidak termasuk perawatan profilaksis+ yang digunakan pada bayi baru

    lahir. >ototerapi efektif karena ! reaksi dapat terjadi ketika bilirubin terkena

    cahaya, sebagai berikut#

    38

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    39/49

    7walnya, fotooksidasi diyakini bertanggung jawab atas efek

    menguntungkan dari fototerapi. 'amun, meskipun bilirubin yang diputihkan

    melalui aksi cahaya, prosesnya lambat dan sekarang diyakini berkontribusi

    hanya minimal untuk efek terapi dari fototerapi. 5somerisasi ototerapi dapat diberikan dalam beberapa cara. Intuk memahami

    manfaat dan keterbatasan dari berbagai pendekatan, beberapa prinsip dasar

    tentang panjang gelombang dan jenis cahaya dibahas di bawah ini dengan

    komentar dan saran mengenai setiap sistem. Aang harus diperhatikan adalah#

    39

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    40/49

    $. Panjang gelombang harus dipertimbangkan. ilirubin menyerap cahaya

    terutama sekitar )(-)0 nm. 'amun, kemampuan cahaya untuk menembus

    kulit juga pentingE panjang gelombang lagi menembus lebih baik. Dengan

    demikian, lampu dengan output terutama di daerah biru dari spektrum &)0-

    )2 nm+ mungkin paling efektif. Dalam prakteknya, cahaya yang digunakan

    dalam, putih biru, panjang gelombang pirus, dan hijau.

    %. 3ubungan dosis-respons dapat diamati antara jumlah iradiasi dan

    pengurangan dalam serum bilirubin hingga pada tingkat iradiasi O@*cm%*nm

    !-). anyak unit fototerapi tua memberikan energi yang banyak, beberapa

    di atau dekat tingkat minimal yang efektif, yang tampaknya menjadi sekitar 0

    O@*cm%*nm. Di sisi lain, unit fototerapi lebih baru, bila dikonfigurasi dengan

    benar dan dengan penggunaan mencerminkan selimut dan tirai dapat

    memberikan energi cahaya di atas O@*cm%*nm ) menjadi tingkat jenuh.

    !. 6nergi yang dikirim ke kulit bayi menurun dengan semakin jauh jaraknya

    antara bayi dan sumber cahaya. 8arak ini tidak harus lebih besar dari ( cm

    &% in+ dan bisa kurang &turun sampai $ cm+ yang disediakan suhu bayi

    dipantau.

    ). 6fisiensi fototerapi tergantung pada jumlah bilirubin yang diradiasi.

    Penyinaran area kulit permukaan besar lebih efisien daripada penyinaran

    daerah kecil, dan efisiensi meningkat fototerapi dengan konsentrasi bilirubin

    serum.

    (. Sifat dan karakter sumber cahaya dapat mempengaruhi pengiriman energi.

    5radiasi tingkat menggunakan lampu sorot halida kuarsa maksimal di tengah

    lingkaran cahaya dan menurunkan tajam terhadap perimeter lingkaran. ayi

    besar dan bayi yang dapat menjauh dari pusat lingkaran dapat menerima

    fototerapi kurang efisien.

    Tranfui !ukar

    ;ransfusi tukar menjadi pengobatan lini kedua saat fototerapi gagal

    mengendalikan kadar bilirubin serum. 'amun, data menunjukkan bahwa

    pengobatan dengan 5C5" pada bayi dengan isoimunisasi /h atau 7F dapat

    secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk transfusi tukar. &3ansen, %$%+

    40

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    41/49

    Pada beberapa '5

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    42/49

    kebanyakan kasus, ketika ini dikombinasikan dengan fototerapi intensif,

    menghindari transfusi tukar adalah mungkin. Dalam evaluasi penggunaan

    sekitar ( 5C5" di '5ototerapi harus dilaksanakan

    bila kadar bilirubin serum total R $4 mg*dl &!$mmol*+. ila fototerapi % x %)

    jam gagal menurunkan kadar bilirubin serum total %( mg*dl &)! mmol*+,

    dianjurkan untuk dilakukan tranfusi tukar. ila kadar bilirubin serum total Q

    $4 mg*dl &Q !$ mmol*+ fototerapi dilakukan sambil mempersiapkan

    tindakan tranfusi tukar. ila kadar bilirubin serum total Q %( mg*dl &Q )!

    mmol*+ pada )2-% jam pasca kelahiran, mengindikasikan perlunya

    pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolisis.

    6 Pa#a uia ; (% /am paa kela"iran, fototerapi harus dilaksanakan bila

    kadar bilirubin serum total Q $ mg*dl &%2mmol*+. ila fototerapi % x %)

    jam gagal menurunkan kadar bilirubin serum total % mg*dl &!) mmol*+,

    dianjurkan untuk dilakukan tranfusi tukar. ila kadar bilirubin serum total

    sudah mencapai Q % mg*dl &Q !) mmol*+ dilakukan fototerapi sambil

    mempersiapkan tindakan tranfusi tukar. ila kadar bilirubin serum total Q %(

    42

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    43/49

    mg*dl &Q )! mmol*+ pada usia Q % jam pasca kelahiran, masih dianjurkan

    untuk pemeriksaan laboratorium ke arah penyakit hemolisis.

    Pemberian phenobarbital*luminal, hanya diberikan pada kasus-kasus

    tertentu seperti ikterus yang berkepanjangan dengan pemeriksaan bilirubin

    urin yang negatif. ila bilirubin urin positif diperlukan pemeriksaan lebih

    lanjur seperti IS" abdomen untuk mencari sebab lain &atresia bilier+ &3ansen,

    %$%+.

    Ta!alakana Skenari$

    enurut 5D75 &%2+ untuk mengurangi terjadinya ikterus dini perlu tindakan

    sebagai berikut #

    $. ayi dalam waktu ! menit diletakkan ke dada ibunya selama !-0 menit

    %. Posisi dan perlekatan bayi pada payudara harus benar

    !. erikan kolostrum karena dapat membantu untuk membersihkan mekonium

    dengan segera. ekonium yang mengandung bilirubin tinggi bila tidak segera

    dikeluarkan, bilirubinnya dapat diabsorbsi kembali sehingga meningkatkan

    kadar bilirubin dalam darah.). ayi disusukan sesuai kemauannya tetapi paling kurang 4 kali sehari.

    (. 8angan diberikan air putih, air gula atau apapun lainnya sebelum 7S5 keluar

    karena akan mengurangi asupan susu.

    0. onitor kecukupan produksi 7S5 dengan melihat buang air kecil bayi paling

    kurang 0- kali sehari dan buang air besar paling kurang !-) kali sehari.

    Penanganan in!$lerani lak!$a

    anyak orang yang mengalami intoleransi laktosa mengatasinya dengan

    pembatasan konsumsi laktosa, seperti hanya minum segelas susu. agi mereka

    yang mengalami intoleransi laktosa, beberapa anjuran berikut ini mungkin

    dapat membantu.

    aca label pangan dengan seksama. agi penderita intoleransi laktosa agar

    terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, penting untuk membaca label

    pangan dengan seksama pada bagian daftar bahan pangan &ingredient+.

    Produk pangan perlu dihindari*dibatasi jumlah yang dikonsumsi, jika

    mengandung bahan-bahan seperti berikut ini misalnya padatan susu, padatan

    43

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    44/49

    susu bebas lemak, whey, gula susu. engkonsumsi produk susu fermentasi

    seperti keju matang &mature atau ripened cheeses+, mentega atau yoghurt,

    karena umumnya jenis makanan ini ditoleransi lebih baik dibanding susu.

    D. Jump 7: Mengin5en!ariai Maala" eara Si!ema!i

    erikut adalah permasalahan yang belum teranalisis pada pertemuan pertama

    diskusi tutorial.

    $.agaimana mekanisme muntah:

    %. 7pa perbedaan kandungan susu 7S5 dan susu formula:

    !.7pakah hubungan antara bayi minum susu formula dengan selalu muntah:

    ). 7pa sajakah penyebab ikterus pada neonatus:

    (. agaimana metabolisme bilirubin pada neonatus :

    0.agaimana fisiologi sistem pencernaan pada neonatus:

    . agaimana intepretasi pemeriksaan fisik dan vital sign:

    4. 7pakah yang dimaksud dengan illeus obstruktif dan megacolon:

    2. agaimana tatalaksana pada kasus di scenario ini:

    $ Frgan sajakah yang terdapat pada 2 regio abdomen:

    erikut adalah permasalahan yang sudah teranalisis pada pertemuan pertama

    diskusi tutorial.

    $. engapa perut bayi buncit, kembung dan belum buang air besar:

    %. agaimana metabolisme bilirubin pada dewasa:

    !. engapa bayi kuning: 7pakah warna kekuningan berkaitan dengan

    muntah yang dialami bayi:

    E. Jump 8: Merumukan Tu/uan Pem)ela/aran

    erikut adalah tujuan pembelajaran di luar diskusi tutorial.

    $.agaimana mekanisme muntah:

    %. 7pa perbedaan kandungan susu 7S5 dan susu formula:

    !.7pakah hubungan antara bayi minum susu formula dengan selalu muntah:

    44

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    45/49

    ). 7pa sajakah penyebab ikterus pada neonatus:

    (. agaimana metabolisme bilirubin pada neonatus :

    0.agaimana fisiologi sistem pencernaan pada neonatus:

    . agaimana intepretasi pemeriksaan fisik dan vital sign:

    4. 7pakah yang dimaksud dengan illeus obstruktif dan megacolon:

    2. agaimana tatalaksana pada kasus di scenario ini:

    $ Frgan sajakah yang terdapat pada 2 regio abdomen:

    0. Jump

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    46/49

    BAB III

    SIMPULAN DAN SA3AN

    A. Keimpulan

    $. eberapa hal bisa menyebabkan ikterus pada bayi neonatus &8aundice+, bisa karena

    sebab-sebab fisiologis &misalnya karena organ hati belum terbentuk sempurna+,

    maupun sebab-sebab patologis &misalnya pada kasus reast >eeding 8aundice+.

    %. 1eadaan yang dialami bayi perempuan tersebut bisa terjadi akibat lactosa intoleran

    yang dialami bayi itu akibat dari susu formula yang dia minum. Padahal di usianya

    yang baru ( hari, seharusnya masih diberikan 7S5 sampai dengan umur 0 bulan.

    'amun karena 7S5 kurang lancar dan ibu juga belum terampil menyusui, maka susu

    formulapun diberikan. Padahal sistem pencernaan bayi sendiri terutama untuk

    mencerna laktosa belum berkembang dengan baik. Pada bayi dengan 5ntoleransi

    actose, jumlah en9im laktase tidak mencukupi untuk memecah laktosa menjadi

    mikromolekul &berupa glukosa dan galaktosa+ sehingga bisa langsung diserap olehusus.

    B. Saran

    Sebaiknya si ibu tetap memberikan 7S5, agar lebih terampil bisa terus dilatih,

    dan bila jumlah 7S5 si ibu memang tidak cukup banyak, mungkin bias mengkonsumsi

    formula untuk ibu menyusui atau yang alami seperti daun katuk.

    Intuk bayi 5ntoleransi actosa, bisa mengkonsumsi susu rendah laktosa, atau

    mengganti susu formula dengan soybean milk &walau tidak begitu disarankan karena

    kandungan gi9inya kurang+.

    46

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    47/49

    DA0TA3 PUSTAKA

    7garwala S, hatnagar C, itra D1. ong-term follow-up of 3irschsprungLs disease#

    review of early and late complications.Indian Pediatr, $220E !!#!4%.

    7sil 7minullahE 5kterus dan 3iperbilirubinemia pada 'eonatus dalam 7.3. arkum

    &ed+. $222. uku 7jar 5lmu 1esehatan 7nak, 8ilid 5, edisi 0. 8akarta # alai

    Penerbit >1I5. 3al# !$!-!$.

    aker SS, aker D/, Davis 7.% Pediatric nutrition support. oston#8ones ?

    artlettehrman /.6.E 1liegman /.., 'elson @.6., Caughan C.

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    48/49

    arcellus SimandibrataE Pemeriksaan 7bdomen, Irogenital dan 7norektal dalam

    dalam Sudoyo 7@, Setiyohadi , 7lwi 5drus, Setiati S, et all &ed+. %. uku

    7jar 5lmu Penyakit Dalam 8ilid 55. 8akarta# Departemen 5lmu Penyakit Dalam

    >1I5.

    Pasumarthy akshmi &%(+ Hir"prung= Dieae

    http#**www.practicalgastro.com*pdf*8une4*P"U8une4Pasumarthy7rticle.pdf

    - diakses ei %$!

    Poland /, dan Fstrea 6..E 3iperbilirubinemia pada 'eonatus dalam 1laus .3,

    >anaroff 7.7 &ed+. $224. Penatalaksanaan 'eonatus /esiko ;inggi, 6disi ).

    8akarta # 6"1 I". 3al !-)!.

    Price, S.7., @ilson .. %2.Patofisiologi) onsep linis Proses=Proses Penyakit,

    6d. 0, Col. $. 8akarta# 6"1I5, uku %, edisi . 8akarta # 5nfomedia. 3al # ($2-

    (%%.

    /usepno 3assan, 3usein 7latas &ed+. $22. Perinatologi dalam uku 1uliah 5lmu

    1esehatan 7nak >1I5, uku !, edisi . 8akarta # 5nfomedia. 3al# $$$-$$$(.

    Samour PV, 3elm 11, ang

  • 5/26/2018 Gastro Sarah

    49/49

    49