Gangguan Saraf Pada Anak.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    System saraf pada tubuh manusia sangatlah penting, pada kenyataannya juga tidak

    lepas dari ancaman penyakit. Penyakit system saraf sangat fatal bagi seorang manusia

    terutama pada anak- anak. Kemungkinan seorang anak untuk terkena penyakit yang

    berhubungan dengan saraf sangatlah besar. Penyakit yang sering muncul diantaranya

    adalah meningitis yang artinya merupakan inflamasi yang terjadi pada lapisan arahnoid

    dan piamatter di otak serta spinal cord.

    Inflamasi ini lebih sering disebabkan oleh bakteri dan virus meskipun penyebab

    lainnya seperti jamur dan protozoa juga terjadi. Selain itu juga yang sering menyerangpada anak- anak adalah penyakit hidroshepalus yakni idrosefalus adalah kelainan

    patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau

    pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran

    ventrikel.

    B. Ruang Lingkup Masalah

    !. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit meningitis

    $. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit enchepalitis

    %. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit hidrosefalus&. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit kejang demam

    '. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit spina bifida

    (. "suhan kepera#atan pada anak dengan penyakit cerebral palsi

    C. Tujuan

    )ahasis#a mampu mengetahui dan memahami konsep asuhan kepera#atan pada

    anak dengan gangguan saraf.

    !

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    2/36

    BAB II

    PEMBAHASAN

    ASUHAN EPERA!ATAN ANA DEN"AN "AN""UAN MENIN"ITIS

    A. De#enisi

    )eningitis adalah radang dari selaput otak *arachnoid dan piamater+. akteri dan

    virus merupakan penyebab utama dari meningitis.

    B. Pat$#isi$l$gi

    tak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu duramater, arachnoid, dan piamater. /airan

    otak dihasilkan di dalam pleksus choroid ventrikel bergerak 0 mengalir melalui sub

    arachnoid dalam sistem ventrikuler dan seluruh otak dan sumsum tulang belakang,

    direabsorbsi melalui villi arachnoid yang berstruktur seperti jari-jari di dalam lapisan

    subarachnoid.rganisme *virus 0 bakteri+ yang dapat menyebabkan meningitis, memasuki cairan

    otak melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. /airan hidung *sekret hidung+

    atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan

    meningitis karena hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan *dunia luar+,

    mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan

    subarachnoid. "danya mikroorganisme yang patologis merupakan penyebab peradangan

    pada piamater, arachnoid, cairan otak dan ventrikel. 1ksudat yang dibentuk akan

    menyebar, baik ke kranial maupun ke saraf spinal yang dapat menyebabkan kemunduran

    neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan sumbatan aliran normal

    cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.

    C. Eti$l$gi

    )eningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme, tetapi kebanyakan pasien

    dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak,

    infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bah#a

    meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua

    bagian besar yaitu meningitis purulenta dan meningitis serosa.

    D. Meningitis Bakteri

    akteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemofilus influenza,

    2ersseria,3iplokokus pnemonia, Sterptokokus group ", Stapilokokus "urens, 1schericia

    colli, Klebsiela dan Pseudomonas. 4ubuh akan berespon terhadap bakteri sebagai benda

    asing dan berespon dengan terjadinya peradangan dengan adanya neutrofil, monosit dan

    limfosit. /airan eksudat yang terdiri dari bakteri, fibrin dan lekosit terbentuk di ruangan

    $

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    3/36

    subarahcnoid ini akan terkumpul di dalam cairan otak sehingga dapat menyebabkan

    lapisan yang tadinya tipis menjadi tebal. 3an pengumpulan cairan ini akan menyebabkan

    peningkatan intrakranial. al ini akan menyebabkan jaringan otak akan mengalami

    infark.

    E. Meningitis %irus

    4ipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya disebabkan

    oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti5 gondok, herpez simplek

    dan herpez zoster. 1ksudat yang biasanya terjadi pada meningitis bakteri tidak terjadi

    pada meningitis virus dan tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak.

    Peradangan terjadi pada seluruh koteks cerebri dan lapisan otak. )ekanisme atau respon

    dari jaringan otak terhadap virus bervariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.

    &. Pen'egahan

    )eningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor

    presdis posisi seperti otitis media atau infeksi saluran napas *seperti 4/+ dimana dapat

    menyebabkan meningitis serosa. 3alam hal ini yang paling penting adalah pengobatan

    tuntas *antibiotik+ #alaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.

    Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi. 6ntuk

    mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan

    terapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.

    ". Pe(eriksaan La)$rat$riu(

    Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis adalah analisa cairan otak.

    7umbal punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan intra

    kranial. "nalisa cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa.

    Pemeriksaan darah ini terutama jumlah sel darah merah yang biasanya meningkat

    diatas nilai normal.

    Serum elektrolit dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya

    ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi.Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. 2ormalnya

    kadar glukosa cairan otak adalah $0% dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis

    kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.

    H. Pe(eriksaan Ra*i$gra#i

    /4-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema cerebral atau penyakit saraf

    lainnya. asilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah.

    I. Peng$)atan6ntuk setiap mikroorganisme penyebab meningitis

    %

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    4/36

    "ntibiotik rganisme

    Penicilin 8 Pneumoccocci

    )eningoccocci

    Streptoccocci

    4erapi 4/

    - Streptomicyn

    - I2

    - P"S

    )icobacterium

    4uber culosis

    8entamicyn KlebsiellaPseudomonas

    Proleus

    /hlorampenikol aemofilus

    Influenza

    +. Asuhan epera,atan

    !. Pengkajian

    a. Identisan

    b. 9i#ayat penyakit dan pengobatan

    :aktor ri#ayat penyakit sangat penting diketahui karena untuk mengetahui

    jenis kuman penyebab. 3isini harus ditanya dengan jelas tentang gejala yang

    timbul seperti kapan mulai serangan, sembuh atau bertambah buruk. Setelah itu

    yang perlu diketahui adalah status kesehatan masa lalu untuk mengetahui adanya

    faktor presdiposisi seperti infeksi saluran napas, atau fraktur tulang tengkorak,

    dll.

    $. 3iagnosa

    a. 8angguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial

    b. Sakit kepala sehubungan dengan adanya iritasi lapisan otak%. Intervensi

    a. 8angguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial

    4ujuan pasien kembali pada,keadaan status neurologis sebelum sakit,

    meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris

    Kriteria hasil tanda-tanda vital dalam batas normal, rasa sakit kepala berkurang,

    kesadaran meningkat, adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya

    tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat.

    Intervensi 9asionalisasi

    Pasien bed rest total dengan posisi

    tidur terlentang tanpa bantal

    Perubahan pada tekanan intakranial akan

    dapat meyebabkan resiko untuk terjadinya

    herniasi otak

    )onitor tanda-tanda status

    neurologis dengan 8/S.

    3apat mengurangi kerusakan otak lebih

    lanjt

    )onitor tanda-tanda vital seperti

    43, 2adi, Suhu, 9esoirasi dan

    hati-hati pada hipertensi sistolik

    Pada keadaan normal autoregulasi

    mempertahankan keadaan tekanan darah

    sistemik berubah secara fluktuasi.

    &

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    5/36

    Kegagalan autoreguler akan menyebabkan

    kerusakan vaskuler cerebral yang dapat

    dimanifestasikan dengan peningkatan

    sistolik dan diiukuti oleh penurunantekanan diastolik. Sedangkan peningkatan

    suhu dapat menggambarkan perjalanan

    infeksi.

    )onitor intake dan output hipertermi dapat menyebabkan

    peningkatan I;7 dan meningkatkan resiko

    dehidrasi terutama pada pasien yang tidak

    sadra, nausea yang menurunkan intake per

    oral

    antu pasien untuk membatasi

    muntah, batuk. "njurkan pasien

    untuk mengeluarkan napas apabila

    bergerak atau berbalik di tempat

    tidur.

    "ktifitas ini dapat meningkatkan tekanan

    intrakranial dan intraabdomen.

    )engeluarkan napas se#aktu bergerak

    atau merubah posisi dapat melindungi diri

    dari efek valsava

    erikan cairan perinfus dengan

    perhatian ketat.

    )eminimalkan fluktuasi pada beban

    vaskuler dan tekanan intrakranial, vetriksi

    cairan dan cairan dapat menurunkan edema

    cerebral

    )onitor "83 bila diperlukan

    pemberian oksigen

    "danya kemungkinan asidosis disertai

    dengan pelepasan oksigen pada tingkat sel

    dapat menyebabkan terjadinya iskhemik

    serebral

    erikan terapi sesuai advis dokter

    seperti Steroid, "minofel,

    "ntibiotika.

    4erapi yang diberikan dapat menurunkan

    permeabilitas kapiler.

    )enurunkan edema serebri

    )enurunka metabolik sel 0 konsumsi dan

    kejang.

    b. Sakit kepala sehubungan dengan adanya iritasi lapisan otak

    4ujuan pasien terlihat rasa sakitnya berkurang 0 rasa sakit terkontrol

    '

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    6/36

    Kriteria evaluasi pasien dapat tidur dengan tenang, memverbalisasikan

    penurunan rasa sakit.

    Intervensi 9asionalisasi

    6sahakan membuat lingkungan

    yang aman dan tenang

    )enurukan reaksi terhadap rangsangan

    ekternal atau kesensitifan terhadap cahaya

    dan menganjurkan pasien untuk

    beristirahat

    Kompres dingin *es+ pada kepala

    dan kain dingin pada mata

    3apat menyebabkan vasokontriksi

    pembuluh darah otak

    7akukan latihan gerak aktif atau

    pasif sesuai kondisi dengan

    lembut dan hati-hati

    3apat membantu relaksasi otot-otot yang

    tegang dan dapat menurunkan rasa sakit 0

    discomfort

    erikan obat analgesik )ungkin diperlukan untuk menurunkan

    rasa sakit. /atatan 2arkotika merupakan

    kontraindikasi karena berdampak pada

    status neurologis sehingga sukar untuk

    dikaji.

    (

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    7/36

    ASUHAN EPERA!ATAN ANA DEN"AN "AN""UAN ENCHAPALITIS

    A. De#inisi

    1nsefalitis adalah infeksi yang mengenai /2S yang disebabkan oleh virus atau

    mikro organisme lain yang non purulent.

    1nsefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.

    4erkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau

    komplikasi dari penyakit lain seperti rabies *disebabkan oleh virus+ atau sifilis

    *disebabkan oleh bakteri+. Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria,

    atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada

    orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. Kerusakan otak terjadi karena otak

    terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.

    B. Eti$l$gi

    !. 1nsefalitis Supurativa

    akteri penyebab ensefalitis supurativa adalah staphylococcus aureus,

    streptococcus, 1.coli dan ).tuberculosa.

    Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media, mastoiditis,

    sinusitis, atau dari piema yang berasl dari radang, abses di dalam paru, bronchiektasi,

    empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang menembus ke dalam

    otak dan tromboflebitis. 9eaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang

    adalah edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses.

    3isekeliling daerah yang meradang berproliferasi jaringan ikat dan astrosit yang

    membentuk kapsula. ila kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk ventrikel.

    ila berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-gejala infeksi umum,

    tanda-tanda meningkatnya tekanan intracranial yaitu nyeri kepala yang kronik dan

    progresif,muntah, penglihatan kabur, kejang, kesadaran menurun, pada pemeriksaan

    mungkin terdapat edema papil.

    $. 1nsefalitis Siphylis3isebabkan oleh 4reponema pallidum. Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh

    umumnya se#aktu kontak seksual. Setelah penetrasi melalui epithelium yang terluka,

    kuman tiba di sistim limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga

    terjadi spiroketemia. al ini berlangsung beberapa #aktu hingga menginvasi

    susunansaraf pusat 4reponema pallidum akan tersebar diseluruh korteks serebri dan

    bagianbagian lain susunan saraf pusat.

    %. 1nsefalitis

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    8/36

    Paramikso virus virus parotitis, irus morbili

    9abdovirus virus rabies

    4ogavirus virus rubella flavivirus *virus ensefalitis >epang , virus dengue+

    Picornavirus enterovirus *virus polio, co?sackie ",,echovirus+

    "renavirus virus koriomeningitis limfositoria

    b. aringan akan bereaksi dan membentuk kapsula disekitarnya.

    '. 1nsefalitis Karena :ungus

    :ungus yang dapat menyebabkan radang antara lain candida albicans,

    /ryptococcus neoformans,/occidiodis, "spergillus, :umagatus dan )ucor mycosis.

    8ambaran yang ditimbulkan infeksi fungus pada sistim saraf pusat ialah meningo-

    ensefalitis purulenta. :aktor yang memudahkan timbulnyainfeksi adalah daya

    imunitas yang menurun.*$,&+

    (. 9iketsiosis Serebri

    @

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    9/36

    9iketsia dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan kutu dan dapat

    menyebabkan 1nsefalitis. 3i dalam dinding pembuluh darah timbul noduli yang

    terdiri atas sebukan sel-sel mononuclear, yang terdapat pula disekitar pembuluh darah

    di dalam jaringan otak. 3idalam pembuluh darah yang terkena akan terjadi trombosis.

    8ejala-gejalanya ialah nyeri kepala, demam, mula-mula sukar tidur, kemudian

    mungkin kesadaran dapat menurun. 8ejala-gejala neurologik menunjukan lesi yang

    tersebar.

    C. Mani#estasi linis

    )eskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis 1nsefalitis lebih kurang sama

    dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum, gejala

    berupa 4rias 1nsefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun.

    *)ansjoer, $AAA+. "dapun tanda dan gejala 1nsefalitis sebagai berikut

    !. Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia

    $. Kesadaran dengan cepat menurun

    %. )untah

    &. Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau t#itching saja *kejang-kejang di

    muka+

    '. 8ejala-gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama,

    misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya *assan, !BB=+

    Inti dari sindrom 1nsefalitis adalah adanya demam akut, dengan kombinasi tanda

    dan gejala kejang, delirium, bingung, stupor atau koma, aphasia, hemiparesis dengan

    asimetri refleks tendon dan tanda abinski, gerakan involunter, ata?ia, nystagmus,

    kelemahan otot-otot #ajah.

    D. Pat$#isi$l$gi

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    10/36

    c. 3ari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif

    d. 3ari s#ap hidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif.

    e. Pemeriksaan serologis uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji

    neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh.

    Ig) dapat dijumpai pada a#al gejala penyakit timbul.f. Pemeriksaan darah terjadi peningkatan angka leukosit.

    g. Punksi lumbal 7ikuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadang

    ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa.

    h. 1180 1lectroencephalography

    118 sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah sesuai dengan

    kesadaran yang menurun. "danya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf,

    bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik

    berbeda dari pola normal irama dan kecepatan.*Smeltzer, $AA$+

    $. /4 scanPemeriksaan /4 scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pula

    didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti 1nsefalitis herpes simple?,

    ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal.

    &. $(plikasi

    Komplikasi jangka panjang dari ensefalitis berupa sekuele neurologikus yang

    nampak pada %A C anak dengan berbagai agen penyebab, usia penderita, gejala klinik,

    dan penanganan selama pera#atan. Pera#atan jangka panjang dengan terus mengikuti

    perkembangan penderita dari dekat merupakan hal yang krusial untuk mendeteksi adanya

    sekuele secara dini. ;alaupun sebagian besar penderita mengalami perubahan serius

    pada susunan saraf pusat *SSP+, komplikasi yang berat tidak selalu terjadi.Komplikasi

    pada SSP meliputi tuli saraf, kebutaan kortikal, hemiparesis, Duadriparesis, hipertonia

    muskulorum, ataksia, epilepsi, retardasi mental dan motorik, gangguan belajar,

    hidrosefalus obstruktif, dan atrofi serebral.

    ". Asuhan epera,atan!. Pengkajian

    a. Identitas

    2ama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah

    sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini

    digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. >enis kelamin, umur

    dan alamat dan kotor dapat mempercepat atau memperberat keadaan penyakit

    infeksi. ensefalitis dapat terjadi pada semua kelompok umur.

    b. Keluhan utama

    Panas badan meningkat, kejang, kesadaran menurun.c. 9i#ayat penyakit sekarang

    !A

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    11/36

    )ula-mula anak re#el ,gelisah ,muntah-muntah ,panas badan meningkat kurang

    lebih !-& hari , sakit kepala.

    d. 9i#ayat penyakit dahulu

    Klien sebelumnya menderita batuk , pilek kurang lebih !-& hari, pernah menderita

    penyakit erpes, penyakit infeksi pada hidung,telinga dan tenggorokan.e. 9i#ayat Kesehatan Keluarga

    Keluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus contoh

    erpes dan lain-lain. akteri contoh Staphylococcus "ureus, Streptococcus , 1.

    /oli , dan lain-lain.

    f. Imunisasi

    kapan terakhir diberi imunisasi 34P karena ensafalitis dapat terjadi post

    imunisasi pertusis.

    $. 3iagnosa

    a. 8angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral yangmengubah0menghentikan darah arteri0virus

    b. 9isiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum0fokal,

    kelemahan umum.

    c. 8angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular,

    penurunan kekuatan.

    d. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kerusakan myelin pada akson

    dan #hitematter

    e. ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.

    f. 9esiko tinggi infeksi berhubungan dengan sepsis.g. 2yeri berhubungan dengan proses penyakit.

    %. Intervensi

    a. 2yeri berhubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi

    4ujuan 2yeri klien berkurang

    Kriteria asil Skala nyeri menjadi kurang dari %

    Intervensi 9asional

    7etakkan kantung es pada kepala,

    pakaian dingin di atas mata, berikan

    posisi yang nyaman kepala agaktinggi sedikit, latihan rentang gerak

    aktif atau pasif dan masage otot

    leher.

    )eningkatkan vasokonstriksi,

    penumpukan resepsi sensori yang

    selanjutnya akan menurunkan nyeri

    3ukung untuk menemukan posisi

    yang nyaman*kepala agak tinggi+

    )enurunkan iritasi meningeal, resultan

    ketidaknyamanan lebih lanjut

    erikan latihan rentang gerak aktif0

    pasif.

    3apat membantu merelaksasikan

    ketegangan otot yang meningkatkan

    reduksi nyeri atau tidak nyaman tersebut8unakan pelembab hangat pada )eningkatkan relaksasi otot dan

    !!

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    12/36

    nyeri leher atau pinggul menurunkan rasa sakit0 rasa tidak

    nyaman

    erikan anal getik, asetaminofen,

    codein

    )ungkin diperlukan untuk

    menghilangkan nyeri yang berat

    b. 9isiko tinggi terhadap terjadinya infeksi berhubungan dengan sepsis.4ujuan )eminimalkan proses penyebaran infeksi

    Kriteria hasil 7eukosit normal !A.AAA-&A.AAA, tidak ditemukan tanda-anda

    inflamasi

    Intervensi 9asional

    eri tindakan isolasi sebagai

    pencegahan

    Pada fase a#al meningitis, isolasi

    mungkin diperlukan sampai organisme

    diketahui0dosis antibiotik yang cocok

    telah diberikan untuk menurunkan resiko

    penyebaran pada orang lain

    Pertahankan teknik aseptik dan

    teknik cuci tangan yang tepat.

    )enurunkan resiko pasien terkena

    infeksi sekunder. )engontrol penyebaran

    sumber infeksi

    6bah posisi pasien secara teratur,

    dianjurkan nafas dalam

    )emobilisasi secret dan meningkatkan

    kelancaran secret yang akan menurunkan

    resiko terjadinya komplikasi terhadap

    pernapasanerikan terapi antibiotik iv

    penisilin 8, ampisilin,

    klorampenikol, gentamisin.

    bat yang dipilih tergantung pada tipe

    infeksi dan sensitivitas individu

    c. 8angguan perfusi jaringan serebral b.d edema serebral yang mengubah0

    menghentikan darah arteri0virus

    4ujuan Perfusi jaringan menjadi adekuat

    Kriteri hasil Kesadaran kompos mentis

    Intervensi 9asional

    4irah baring dengan posisi kepala

    datar.

    Perubahan tekanan /SS mungkin

    merupakan potensi adanya resiko

    herniasi batang otak yang memerlukan

    tindakan medis dengan segera

    antu berkemih, membatasi batuk,

    muntah mengejan.

    "ktivitas seperti ini akan meningkatkan

    tekanan intratorak dan intraabdomen

    yang dapat menBingkatkan 4IK.

    4inggikan kepala tempat tidur !'- Peningkatanaliran vena dari kepal akna

    !$

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    13/36

    &' derajat. menurunkan 4IK

    erikan cairan iv *larutan

    hipertonik, elektrolit +.

    )eminimalkan fluktuasi dalam aliran

    vaskuler dan 4IK.

    erikan obat steroid,

    clorpomasin, asetaminofen

    )enurunkan permeabilitas kapiler untuk

    membatasi edema serebral, mengatasi

    kelainan postur tubuh atau menggigil

    yang dapat meningkatkan 4IK,

    menurunkan konsumsi oksigen dan

    resiko kejang

    d. ipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.

    4ujuan suhu tubuh kembali normal.

    Kriteria hasil suhu tubuh %(,' - %=,' E /

    Intervensi 9asional

    !. erikan kompres hangat

    $. "njurkan klien untuk

    menggunakan baju yang tipis.

    %. bservasi Suhu tubuh klien

    !. Pengeluaran panas secara konduks

    $. Pengeluaran panas secara evaporasi

    %. .)enentukan keberhasilan tindakan

    berikan obat penurun panas. )embantu menurunkan suhu

    !%

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    14/36

    ASUHAN EPERA!ATAN ANA DEN"AN "AN""UAN HIDR-SEPALUS

    A. De#inisi

    idrosefalus *kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Funani GhydroG yang

    berarti air dan GcephalusG yang berarti kepala5 sehingga kondisi ini sering dikenal dengan

    Gkepala airG+ adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak

    *cairan serebro spinal atau /SS+. 8angguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah

    banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-

    pusat saraf yang vital.

    B. Eti$l$gi

    /airan Serebrospinal merupakan cairan jernih yang diproduksi dalam ventrikulus

    otak oleh pleksus koroideus, /airan ini mengalir dalam ruang subaraknoid yang

    membungkus otak dan medula spinalis untuk memberikan perlindungan serta

    nutrisi*/ristine rooker4he 2urseHs Pocket 3ictionary+. /SS yang dibentuk dalam

    sistem ventrikel oleh pleksus khoroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui

    kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh susunan saraf pusat *SSP+.

    /airan likuor serebrospinalis terdapat dalam suatu sistem, yakni sistem internal dan

    sistem eksternal. Pada orang de#asa normal jumlah /SS BA-!'A ml, anak umur @-!A

    tahun !AA-!&A ml, bayi &A-(A ml, neonatus $A-%A ml dan prematur kecil !A-$A ml.

    /airan yang tertimbun dalam ventrikel 'AA-!'AA ml *3arsono, $AA'+.

    Penyebab penyumbatan aliran /SS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah

    !. Kelainan a#aan *Kongenital+

    Stenosis akuaduktus Sylvii merupakan penyebab terbayank pada hidrosefalus bayi

    dan anak * (A-BAC+. "Dueduktus dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali

    atau abnormal, yaitu lebih sempit dari biasa. 6mumnya gejala hidrosefalus terlihat

    sejak lahit atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran.

    $. Spina bifida dan kranium bifida

    idrosefalus pada kelainan ini biasanya yang berhubungan dengan sindrom "rnould-

    >hiari akibat tertariknya medulla spinalis dengan medulla oblongata dan cerebellum

    letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan

    sebagian atau total.

    %. Sindrom 3andy-;alker

    )erupakan atresia congenital 7uscha dan )agendie yang menyebabkan hidrosefalus

    obtruktif dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel I

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    15/36

    3apat terjadi congenital tapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu

    hematoma.

    C. lasi#ikasi

    idrosephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dapat di bagi dua

    !. Kongenital

    )erupakan idrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan, sehingga

    a. Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil.

    b. 4erdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan

    intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.

    $. 3idapat

    ayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan penyebabnya adalah

    penyakit-penyakit tertentu misalnya trauma, 4/ yang menyerang otak dimana

    pengobatannya tidak tuntas.

    Pada hidrosefalus di dapat pertumbuhan otak sudah sempurna, tetapi kemudian

    terganggu oleh sebab adanya peninggian tekanan intrakranial.Sehingga perbedaan

    hidrosefalus kongenital dengan di dapat terletak pada pembentukan otak dan

    pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya.

    D. Pat$#isi$l$gi

    3ikarenakan kondisi /SS yang tidak normal hidrosefalus secara teoritis terjadi

    sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu

    !. Produksi likuor yang berlebihan

    $. Peningkatan resistensi aliran likuor

    %. Peningkatan tekanan sinus venosa

    Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial*4IK+

    sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. )ekanisme

    terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat selama

    perkembangan hidrosefalus. 3ilatasi ini terjadi sebagai akibat dari

    !. Kompresi sistem serebrovaskuler.

    $. 9edistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan ekstraseluler

    %. Perubahan mekanis dari otak.

    &. 1fek tekanan denyut likuor serebrospinalis'. ilangnya jaringan otak.

    (. Pembesaran volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial.

    Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. 8angguan aliran

    likuor merupakan a#al dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang

    disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional

    dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.

    Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan

    tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah

    dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk

    !'

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    16/36

    mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi.

    Konsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.

    *3arsono, $AA'$!$+

    E. Mani#estasi linis!. ayi

    a. Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur % tahun.

    b. Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi tegang,

    keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

    c. 4anda tanda peningkatan tekanan intracranial antara lain

    d. )untah

    e. 8elisah

    f. )enangis dengan suara ringgi

    g. Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan pernafasan

    dan tidak teratur, perubahan pupil, lethargi stupor.h. Peningkatan tonus otot ekstrimitas

    i. 3ahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh-pembuluh darah terlihat

    jelas.

    j. "lis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah-olah di atas Iris

    k. ayi tidak dapat melihat ke atas, Jsunset eyes

    l. Strabismus, nystagmus, atropi optic

    m. ayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.

    $. "nak yang telah menutup suturanya

    4anda-tanda peningkatan tekanan intrakranial

    a. 2yeri kepalab. )untah

    c. 7ethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas

    d. Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur !A tahun

    e. Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

    f. Strabismus

    g. Perubahan pupil

    &. Pe(eriksaan *iagn$stik

    Selain dari gejala-gejala klinik, keluhan pasien maupun dari hasil pemeriksaan fisik dan

    psikis, untuk keperluan diagnostik hidrosefalus dilakukan pemeriksaan-pemeriksaanpenunjang yaitu

    !. 9ontgen foto kepala

    idrosefalus tipe kongenital0infantile, yaitu ukuran kepala, adanya pelebaran sutura,

    tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial kronik berupa imopressio digitate dan

    erosi prosessus klionidalis posterior.

    idrosefalus tipe juvenile0adult oleh karena sutura telah menutup maka dari foto

    rontgen kepala diharapkan adanya gambaran kenaikan tekanan intrakranial.

    a. 4ransimulasi

    !(

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    17/36

    Syarat untuk transimulasi adalah fontanela masih terbuka, pemeriksaan ini

    dilakukan dalam ruangan yang gelap setelah pemeriksa beradaptasi selama %

    menit. "lat yang dipakai lampu senter yang dilengkapi dengan rubber adaptor.

    Pada hidrosefalus, lebar halo dari tepi sinar akan terlihat lebih lebar !-$ cm.

    b. 7ingkaran kepala

    3iagnosis hidrosefalus pada bayi dapat dicurigai, jika penambahan lingkar kepala

    melampaui satu atau lebih garis-garis kisi pada chart *jarak antara dua garis kisi !

    cm+ dalam kurun #aktu $-& minggu. Pada anak yang besar lingkaran kepala

    dapat normal hal ini disebabkan oleh karena hidrosefalus terjadi setelah

    penutupan suturan secara fungsional.

    $.

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    18/36

    ". Asuhan epera,atan

    !. Pengkajian

    a. Identitas nama, usia, jenis kelamin, suku0bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,

    alamat

    b. 9i#ayat Penyakit 0 keluhan utama )untah, gelisah, nyeri kepala, lelah apatis,

    penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.

    c. 9i#ayat Penyakit dahulu

    "ntrenatal Perdarahan ketika hamil

    2atal Perdarahan pada saat melahirkan, trauma se#aktu lahir

    Postnatal Infeksi, meningitis, 4/, neoplasma

    d. 9i#ayat penyakit keluarga

    e. Pengkajian persistem

    ! * reath + 3ispnea, ronchi, peningkatan frekuensi napas

    $ * lood + Pucat, peningkatan systole tekanan darah, penurunan nadi

    % * rain + Sakit kepala, gangguan kesadaran, dahi menonjol dan mengkilat,

    pembesaran kepala, perubahan pupil, penglihatan ganda,

    kontruksi penglihatan perifer, strabismus * juling +, tidak dapat

    melihat keatas J sunset eyes , kejang

    & * ladder + liguria

    ' * o#el + )ual, muntah, malas makan

    ( * one + Kelemahan, lelah, peningkatan tonus otot ekstrimitas

    f. bservasi tanda tanda vital

    Peningkatan systole tekanan darah

    Penurunan nadi 0 bradikardiaPeningkatan frekuensi pernapasan

    $. 3iagnosa

    a. Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan

    akumulasi cairan serebrospinal.

    b. 8angguan persepsi sensori berhubungan dengan penekanan lobus oksipitalis

    karena meningkatnya 4IK

    c. Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan penyakit yang di derita oleh

    anaknya

    d. 9esiko ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan penurunan refleksbatuk

    e. 8angguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan pembesaran kepala

    f. 9esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pemasangan drain0shunt

    g. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

    dengan muntah sekunder akibat kompresi serebral dan iritabilitas.

    %. Intervensi

    a. Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan

    akumulasi cairan serebrospinal.

    4ujuan tidak terjadi peningkatan 4IK

    !@

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    19/36

    Kriteria hasil kesadaran komposmetis, tidak terjadi nyeri kepala, ttv normal,

    tampak rileks, tidak meringis kesakitan

    Intervensi 9asional

    !. bservasi ketat tanda-tanda

    peningkatan 4IK *2yeri kepala,

    muntah, lethargi, lelah, apatis,

    perubahan personalitas, ketegangan

    dari sutura cranial dapat terlihat pada

    anak berumur !A tahun, penglihatan

    ganda, kontruksi penglihatan perifer

    strabismus, Perubahan pupil+

    $. Pantau terus tingkat kesadaran anak%. Pantau terus adanya perubahan 44ohn 9endle,!BB&+.

    E. Mani#estasi linis

    !. Spina bifida okulta dapat asimtomatik0berkaitan dengan

    a. Pertumbuhan rambut disepanjang spina

    b. 7ekukan digaris tegah, biasanya diarea lumbosakral

    c. "bnormalitas gaya berjalan0kaki

    d. Kontrol0kandung kemih yang buruk

    $. )eningokel dapat asimtomatik0berkaitan dengan

    a. 4onjolan mirip kantong pada meninges dan css dari punggung

    b. /lub foot

    c. 8angguan gaya berjalan

    d. Inkontinensia kadung kemih

    %. )ielomeningokel berkaitan dengan

    a. 4onjolan meninges, css dan medulla spinalisb. 3efisit neurologis setinggi dan diba#ah tempat pajanan */or#in, $AA=+.

    &. Pe(eriksaan Diagn$stik

    Pemeriksaan penunjang pada spina bifida dilakukan pada saat janin masih di dalam

    kandungan maupun setelah bayi lahir

    !. Pemeriksaan pada #aktu janin masih di dalam kandungan

    a. Pada trimester pertama, #anita hamil menjalani pemeriksaan darah yang disebut

    triple screen. 4es ini merupakan tes penyaringan untuk spina bifida, sindroma

    3o#n dan kelainan ba#aan lainnya.

    b. :etoprotein alfa serum, @'C #anita yang mengandung bayi dengan spina bifida,

    akan memiliki kadar serum alfa fetoprotein yang tinggi. 4es ini memiliki angka

    positif palsu yang tinggi, karena itu jika hasilnya positif, perlu dilakukan

    pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosa

    c. Kadang dilakukan amniosentesis *analisa cairan ketuban+.

    $. Setelah bayi lahir, dilakukan pemeriksaan berikut

    a. 9ontgen tulang belakang untuk menentukan luas dan lokasi kelainan.

    b. 6S8 tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pda korda spinalis

    maupun vertebrac. /4 scan atau )9I tulang belakang kadang dilakukan untuk menentukan lokasi

    dan luasnya kelainan.

    %. Pemeriksaan diagnostic bagi anak dengan gannguan spina bifida antara lain

    ". Kajian foto toraks

    . 6S8

    /. Pemindaian /4

    3. )9I

    1. "mniosentesis.

    ". Asuhan epera,atan

    !. Pengkajian

    $=

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    28/36

    a. Identitas pasien

    2ama, jenis kelamin, umur, alamat, nama ayah, nama ibu, pekerjaan ayah,

    pekerjaan ibu.

    b. Keluhan utama

    4erjadi abnormalitas keadaan medula spinalis pada bayi yang baru dilahirkan.

    - 9i#ayat penyakit sekarang

    - 9i#ayat penyakit terdahulu

    - 9i#ayat keluarga

    Saat hamil ibu jarang atau tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung

    asam folat misalnya sayuran, buah-buahan *jeruk,alpukat+, susu, daging, dan

    hati.

    c. Pemeriksaan :isik

    ! *reathing+ normal

    $ *lood+ takikardi0bradikardi, letargi, fatigue

    & *ladder+ Inkontinensia urin' *o#el+ Inkontinensia feses

    ( *one+ Kontraktur0 dislokasi sendi, hipoplasi ekstremitas bagian ba#a

    $. 3iagnosa

    a. ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralisis motorik.

    b. 8angguan inkontinensia alvi yang berhubungan dengan paralisis visera.

    c. 8angguan perfusi jaringan sehubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial

    d. 9esiko tinggi cedera b.d peningkatan intra kranial *tik+

    e. Kecemasan orang tua yang berhubungan dengan krisis situasional, perubahan

    status kesehatan.

    f. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

    %. Intervensi

    a. ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralisis motorik

    4ujuan dalam #aktu %?$& jam klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai

    dengan kemampuannya.

    Kriteria hasil klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi

    kontraktur sendi, bertambahnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk

    meningkatkan mobilitas.

    Intervensi 9asionalKaji mobilitas yang ada dan

    observasi terhadap peningkatan

    kerusakan. Kaji secara teratur

    fungsi motorik.

    )engetahui tingkat kemampuan klien

    dalam melakukan aktivitas.

    6bah posisi klien tiap $ jam )enurunkan risiko terjadinya iskemia

    jaringan akibat sirkulasi darah yang buruk

    pada daerah yang tertekan.

    "jarkan klien untuk melakukanlatihan gerakan aktif pada

    8erakan aktif memberikan massa, tonusdan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi

    $@

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    29/36

    ekstremitas yang tidak sakit. jantung dan pernapasan.

    7akukan gerak pasif pada

    ekstremitas yang sakit.

    tot volunter akan kehilangan tonus dan

    kekuatannya bila tidak dilatih untuk

    digerakkan.

    Pertahankan sendi BA derajat

    terhadap papan kaki

    4elapak kaki dalam posisi BA derajat dapat

    mencegah footdrop.

    b. 8angguan inkontinensia alvi yang berhubungan dengan paralisis visera.

    4ujuan dalam #aktu $?$& jam terdapat peningkatan dalam pemenuhan eliminasi

    alvi.

    Kriteria hasil klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan

    obat, konsistensi feses lembek berbentuk, tidak teraba masa pada kolon *scibala+,

    bising usus normal *!'-%A ?0menit+

    Intervensi 9asional

    erikan penjelasan pada klien dan

    keluarga tentang penyebab

    konstipasi.

    Klien dan keluarga mengerti penyebab

    konstipasi.

    "uskultasi bising usus. ising usus menandakan sifat aktivitas

    peristaltik.

    "njurkan pada klien untuk makan

    makanan yang mengandung serat.

    3iet seimbang tinggi kandungan serat

    merangsang peristaltik dan eliminasi

    reguler.

    ila klien mampu minum, berikan

    intake cairan yang cukup *$

    liter0hari+ jika tidak ada

    kontraindikasi.

    )asukan cairan adekuat membantu

    mempertahankan konsistensi feses yang

    sesuai pada usus dan membantu elimnasi

    reguler.

    7akukan mobilisasi sesuai dengan

    keadaan klien.

    "ktivitas fisik reguler membantu eliminasi

    dengan memperbaiki tonus otot abdomen

    dan merangsang nafsu makan danperistaltik.

    Kolaborasi dengan tinm dokter

    dalam pemberian pelunak feses.

    Pelunak feses meningkatkan efisiensi

    pembasahan air usus, yang masa feses dan

    membantu eliminasi

    $B

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    30/36

    ASUHAN EPERA!ATAN ANA DEN"AN "AN""UAN SEREBRAL PALSI

    A. De#enisi

    /erebral palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin di defenisikan sebagai

    kelainan postur dan gerakan non-progresif, sering disertai dengan epilepsy dan ketidak

    normalan bicara, penglihatan, dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang

    berkembang.

    B. Eti$l$g

    Penyebab /erebral palsy dapat dibagi menjadi dalam % bagian

    !. Pranatal

    a. Infeksi intrauterin 49/, sifilis, rubella, toksoplasmosis, sitomegalovirus.

    b. 9adiasi.

    c. "sfiksia intrauterine * abrupsio plasenta previa, anoksia maternal, kelainan

    umbilicus, perdarahan plasenta, ibu hipertensi, dan lain-lain +.d. 4oksemia grafidarum.

    $. Perinatal

    a. "noksia0hipoksia.

    b. Perdarahan otak.

    c. Prematuritas.

    d. Ikterus.

    e. )eningitis purulenta.

    %. Postnatal.

    a. 4rauma kepala.

    b. )eningitis0ensefalitis yang terjadi ( bulan pertama kehidupan.

    c. 9acun logam berat.

    d. 7uka Parut pada otak pasca bedah.

    C. Pat$#isi$l$gi

    "danya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi, hilangnya neuron dan

    degenerasi laminar akan menimbulkan narro#er gyiri, suluran sulci dan berat otak

    rendah. serebral palsi digambarkan sebagai narro#er gyiri, suluran sulci dan berat otak

    rendah. /erebral palcy digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan postur tubuh

    yang disebabkan oleh cacat nonprogressive atau luka otak pada saat anak-anak. Suatupresentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu dasar kelainan *structural otak

    a#al sebelum dilahirkan , perinatal, atau luka-luka 0kerugian setelah kelahiran dalam

    kaitan dengan ketidakcukupan vaskuler, toksin atau infeksi+ *1aton, $AAB+

    D. Mani#estasi linis

    )anifestasi klinis cerebral plasy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang

    mengalami kerusakan

    !. Spastisitas

    %A

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    31/36

    4erdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan klonus dan reflek

    abinski kerusakan yaitu

    a. )onoplegia 0 monoparesis Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi salah satu

    anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.

    b. emiplegia 0 hemiparisis Kelumpahan lengan dan tungkai dipihak yang sama.c. 3iplegia 0 diparesis Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi tungkai lebih

    hebat dari pada lengan.

    d. 4etraplegia 0 tetraparesis Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi lengan lebih

    atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai yang lain

    $. 4onus otot yang berubah

    ayi pada usia pertama tampak flasid dan berbaring seperti kodok terlentang,

    sehingga tampak seperti kelainan pada J lo#er motor neuron menjelang umur !

    tahun berubah menjadi tonus otot dari rendah hingga tinggi. 8olongan ini meliputi !A-

    $AC dari kasus Jcerebral palsy.

    $. "taksia

    Ialah gangguan koordinasi kerusakan terletak di serebulum, terdapat kira-kira 'C dari

    kasus J cerebral palsy.

    %. 8angguan pendengaran

    4erdapat pada '-!AC anak dengan Jcerebral palsy gangguan berupa kelainan

    neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata.

    &. 8angguan bicara

    3isebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. 8erakan yang terjadi

    dengan sendirinya dibibir dan dilidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot

    sehingga sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak berliur.

    '. 8angguan mata

    iasanya berupa strabismus convergen dan kelainan refraksi, asfiksia berat, dapat

    terjadi katarak, hamper $'C penderita Jcelebral palsy menderita kelainan mata.

    E. $(plikasi

    "da anak cerebral palsy yang menderita komplikasi seperti

    !. Kontraktur yaitu sendi tidak dapat digerakkan atau ditekuk karena otot memendek.

    $. Skoliosis yaitu tulang belakang melengkung ke samping disebabkan karenakelumpuhan hemiplegia.

    %. 3ekubitus yaitu adanya suatu luka yang menjadi borok akibat mengalami kelumpuhan

    menyeluruh, sehingga ia harus selalu berbaring di tempat tidur.

    &. 3eformitas *perubahan bentuk+ akibat adanya kontraktur.

    '. 8angguan mental. "nak /P tidak semua tergangu kecerdasannya, mereka ada yang

    memiliki kadar kecerdasan pada taraf rata-rata, bahkan ada yang berada di atas rata-

    rata. Komplikasi mental dapat terjadi apabila yang bersangkutan diperlakukan secara

    tidak #ajar.

    %!

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    32/36

    &. Pe(eriksaan Diagn$stik

    !. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis sebral palsi di

    tegakkan.

    $. :ungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya

    suatu proses degeneratif. Pada serebral palsi. /SS normal.%. Pemeriksaan 1K8 dilakukan pada pasien kejang atau pada golongan hemiparesis baik

    yang disertai kejang maupun yang tidak.

    &. :oto rontgen kepala.

    '. Penilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.

    (. Pemeriksaan metobolik untuk menyingkirkan penyebablain dari reterdasi mental

    *1aton, $AAB+

    ". Asuhan epera,atan

    !. Pengkajian

    a. Identitasb. Pengkajian yang pelu dilakukan pada anak dengan /erebral Palsy yaitu

    - )enilai setiap kunjungan ke posyandu mengenai keterlambatan

    perkembangan.

    - )encatat masalah defisit pada ortopedi, visual, auditori atau intelektual.

    - )enilai reflek bayi baru lahir, pada anak dengan cerebral palsy dapat bertahan

    setelah usia normal.

    - )engidentifikasi bayi yang memiliki gangguan pada otot atau postur tubuh

    tidak normal *tulang belakang melengkung, kaku saat bergerak mela#an

    gravitasi, leher atau ekstremitas resisten terhadap gerakan pasif+.

    - )engidentifikasi gangguan motorik, seperti asimetris dan abnormal saat

    merangkak *menggunakan $ atau % ekstremitas+, menggunakan tangan

    dominan sebelum anak berusia prasekolah *7ondon, $A!A+

    c. Keluhan utama

    iasanya pada cerebral palsy didapatkan keluhan utama sukar makan, otot kaku,

    sulit menelan, sulit bicara, kejang, badan gemetar, permasalahan pada " dan

    "K.

    d. 9i#ayat kesehatan- 9i#ayat Kesehatan Sekarang

    Pada anak dengan cerebral palsy di dapatkan postur tubuh abnormal,

    pergerakan kurang, otot kaku, gerakan involunter atau tidak terkoordinasi,

    Peningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik

    *lengkung punggung berlebihan+

    - 9i#ayat Kesehatan masa lalu

    Prenatal adanya gangguan pergerakan janin, adanya penyakit ibu

    *to?oplasmosis, rubella+, keracunan kehamilan. 2atal adanya premature,

    %$

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    33/36

    penumbungan atau lilitan tali pusar. Post natal adanya truma kapitis,

    meningitis, luka paruh pada otak pasca operasi, atau lesi karena trauma.

    - 9i#ayat kehamilan dan persalinan

    /erebral palsy biasanya terjadi pada ibu hamil yang usianya lebih dari &A

    tahun, terjadi kesulitan #aktu melahirkan, ano?ia janin.e. :ungsi Intelektual

    iasanya ditemukan pembelajaran dan penalaran subnormal *retardasi mental

    pada kira-kira dua pertiga individu+, kecerdasan di ba#ah normal, kesulitan

    belajar dan gangguan perilaku.

    f. Pemeriksaan reflek

    9efleks infantile primitive menetap *reflek leher tonik ada pada usia berapa pun,

    tidak menetap diatas usia ( bulan+, 9efleks )oro, plantar, dan menggenggam

    menetap atau hiperaktif, hiperefleksia, klonus pergelangan kaki dan reflek

    meregang muncul pada banyak kelompok otot pada gerakan pasif cepat.

    g. Pemeriksaan tonus

    Peningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur opistotonik

    *lengkung punggung berlebihan+, merasa kaku dalam memegang atau berpakaian,

    kesulitan dalam menggunakan popok, kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan

    sendi lutut bila ditarik ke posisi duduk *tanda a#al+.

    $. 3iagnosa

    a. 8angguan mobilitas fisik b.d spasme dan kelemahan otot.

    b. Perubahan tumbuh dan kembang b.d gangguan neurovaskular.

    c. 8angguan komunikasi verbal b.d gangguan neurovaskular dan kesukaran dalam

    artikulasi

    d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kesukaran menelan dan

    meningkatnya aktivitas.

    e. 9esiko aspirasi b.d gangguan neuromuskular.

    f. 9esiko Injury b.d spasme, pergerakan yang tidak terkontrrol dan kejang

    %. Intervensi

    a. 8angguan mobilitas fisik b.d spasme dan kelemahan otot.

    Intervensi 9asional

    "jarkan cara berkomunikasi

    dengan kata-kata yang pendek

    3engan mengajarkan anak menggunakan

    kata-kata pendek meningkatkan

    kemampuan anak dalam berbicara

    "jak untuk latihan yang berbeda-

    beda pada ekstremitas

    7atihan dapat meningkatkan kemampuan

    otot-otot

    Kaji per 8erakan sendi-sendi dan

    tonus otot

    )elatih gerakan sendi-sendi dan tonus

    otot

    7akukan 4erapi fisik 6ntuk

    menggerakkan anggota tubuh

    4erapi fisik dapat membantu kemampuan

    anakerikan periode istirahat. 3engan memberikan periode istirahat

    %%

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    34/36

    dapat membuat kondisi klien menjadi

    lebih baik

    b. Perubahan tumbuh dan kembang b.d gangguan neurovaskular.

    Intervensi 9asionalerikan diet nutrisi untuk

    pertumbuhan *"suh+

    )empertahankan berat badan agar tetap

    stabil

    erikan stimulasi atau rangsangan

    untuk perkembangan kepada anak

    *"sah+

    "gar perkembangan klien tetap optimal

    erikan kasih sayang *"sih+ )emenuhi kebutuhan psikososial

    %&

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    35/36

    BAB III

    PENUTUP

    A. esi(pulan

    4ergangguannya system saraf pada tubuh bisa berakibat fatal bagi kesehatan

    manusia terutama bagi anak-anak. 3an apabila penyakit ini menyerang anak-anak bisa

    mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan, karena apabila ada system saraf yang

    terganggu karena suatu penyakit saraf, maka anak tersebut tidak dapat melakukan

    kegiatan yang sehari-hari mereka suka lakukan.

    B. Saran

    Sebagai seorang calon pera#at yang professional, kita harus bisa memahami tentang

    berbagai jenis penyakit pada anak- anak yang berhubungan dengan system saraf. Karena

    dengan mempelajari tentang hal tersebut, kita bisa memahami bagaimana proses

    penyakit yang berhubungan denagn system saraf. Sehingga proses kepera#atan yang

    dilakukan bias berjalan dengan denagn baik.

    %'

  • 7/24/2019 Gangguan Saraf Pada Anak.doc

    36/36

    DA&TAR PUSTAA

    runner 0 Suddarth. !B@&. )edical Surgical 2ursing, > 7ippincot /ompany, Philadelphia

    3oengoes, )arilynn 1. $AAA. 9encana "suhan Kepera#atan. >akarta 18/

    7atief, abdul dkk. $AA=. Ilmu kesehatan anak. >akarta

    Suriadi, 9ita Fuliani. $AA(. "suhan kepera#atan pada "nak 1d.$. >akarta Percetakan

    Penebar S#adaya