Gangguan Psikologis Pada Anak Jalanan

Embed Size (px)

Citation preview

Gangguan Psikologis Pada Anak Jalanan

Self Hurt/Self Harm

Self harm atau Self hurt atau Self Injured: merusak atau menyakiti atau melukai tubuh secara langsung dan dengan sengaja . Bentuk bentuk perilaku self harm adalah: Skin cutting Burning Scratching Banging or Hitting Body Part Hair pulling Ingestion of toxic substances.

Self harm biasanya terjadi pada remaja dan dewasa muda (12-24 tahun) Self harm pada anak-anak jarang ditemui, tetapi sejak tahun 1980-an mulai meningkat. Kalau berdasarkan pendapat awam: dilakukan untuk mecari perhatian. Tetapi pada kebanyakan kasus tidak demikian Lokasi-lokasi yang dilukai biasanya

Penyebab

Kesehatan Mental: meskipun beberapa pelaku self harm bukan orang yang memiliki gangguan mental, akan tetapi orang-orang yang memiliki berbagai gangguanmental tertentu akan lebih berisiko melakukan self-harm seperti: borderline personality, bipolar disorder, depresi, fobia, dan conduct disorder.

Faktor PsikologisKehilangan Masalah pola asuh Kemiskinan, Pengangguran, Perang 30 % anak-anak dengan autisma

sificati

Examples of Behavior

Degree of Physical Damage

Psychological State

Social Acceptabi

Ear-piercing, nail-biting, small tattoos, cosmetic surgery (not Superficial to mild considered selfharm by the majority of the population) Piercings, saber scars, ritualistic clan scarring, sailor and gang tattoos

Benign

Mostly accepted

Mild to moderate

Benign to agitated

Subculture acceptance

Wrist- or bodycutting, selfinflicted cigarette burns and tattoos, woundexcoriation

Mild to moderate

Psychic crisis

Accepted b some subgroups not by the general population

Conduct DisorderKategori psikologis yang ditandai oleh adanya pola perilaku berulang dalam melanggar norma sosial Simtomnya terdiri dari agresi verbal dan fisik, perilaku kejam pada manusia dan hewan, perilaku destruktif, berbohong, vandalisme, mencuri, membolos Conduct disorder tidak merugikan orang lain secara psikologis, akan tetapi remaja dengan conduct disorder memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami depresi, penyalah gunaan obat, bunuh diri, dan pembunuhan Setelah melewati usia 18 tahun, conduct disorder dapat berubah menjadi antisocial personality disorder yang berkaitan erat dengan psikopatologis

Antisocial Personality Disorder

Pola perilaku yang menetap yang tidak menghargai, dan melukai hak orang lain yang muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa remaja yang berlanjut kepada masa dewasa.

Diagnosis

Menurut DSM IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition) Kegagalan dalam mengikuti norma sosial yang ditandai melakukan berulang kali periaku yang membuatnya dihukum Melakukan penipuan dan berbohon berulang kali Impulsif Mudah terganggu dan agresif Ceroboh terhadap keselamatan diri sendiri ataupun orang lain Secara konsisten tidak dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya Munculnya perilaku tidak secara eksklusif muncul selama episode manik depresif atau

Millons subtypescovetous antisocial - variant of the pure pattern where individuals feel that life has not given them their due. reputation-defending antisocial including narcissistic features risk-taking antisocial - including histrionic features nomadic antisocial - including schizoid, avoidant features malevolent antisocial - including sadistic, paranoid features.