Upload
hadi-mappi
View
52
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
GANGGUAN METAL ORGANIK DAN PSIKOGERIATRI
GANGGUAN MENTAL ORGANIK Pengertian
Gangguan Mental Organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang sama dan dapat dibuktikan dengan adanya penyakit, cedera, atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak.
Gangguan Mental Organik Termasuk Gangguan Mental Simtomatik:F00 Demensia pada penyakit AlzheimerF01 Demensia VaskularF02 Dementia yang diklasifikasi di tempat lainF03 Demensia yang tidak tergolongkanF04 Sindrom amnestik organik, bukan akibat alkohol
dan zat psikoaktif lainnyaF05 Delirium, bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif
lainnyaF06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan
disfungsi otak dan penyakit fisikF07 Gangguan keperibadian dan perilaku akibat
penyakit, kerusakan dan disfungsi otakF09 Gangguam mental organik atau simtomatik yang
tidak tergolongkan
DEMENSIA
PPDGJ III
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
F01 DEMENTIA VASKULAR
F02 DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN
F03 DEMENTIA YANG TIDAK
TERGOLONGKAN
Definisi
• Demensia : sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kogntif tanpa gangguan kesadaran.– Fungsi kognitif : intelengensia umum,
ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, konsentrasi dan kemampuan sosial.
Epidemiologi
Kurang lebih diantara penduduk Amerika yang berusia 65 tahun, 5 % menderita demensia ringan dan 15% menderita dimensia berat.
Diantara penduduk amerika yang berusia 80 tahun keatas, 20 % menderita demensia berat.
Demensia
Demensia tipe Alzheimer
Demensia Vaskular
Penyakit Pick
Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Penyakit Parkinson
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Trauma kepala
Gambaran Klinis
• Gangguan memori• Ganguan orientasi• Afasia• Apraksia• Agnosia• Gangguan dalam fungsi eksekutif• Perubahan kepribadian• Psikosis • Gangguan lain : psikiatrik, reaksi katastropik,
sindroma sundowner
Kriteria Diagnostik
F00 DEMENTIA PADA ALZHEIMER• Kriteria umum : Adanya gangguan ingatan
dan disertai terdapatnya sekurang-kurangnya satu gejala dari defisit kognitif ( afasia, apraksia, agnosia atau fungsi eksekutif yang abnormal). Defisit kognitif ini menyebabkan ganguan dalam fungsi sosial atau pekerjaan
• Defisit kognitif ini bukan disebabkan oleh penyebab dimensia lainnya
Demensia Tipe Alzheimer
Tipe demensia yang paling sering
Penyakit degeneratif otak yang tidak
diketahui etiologinya
Slow progresive
Metabolisme normal, tidak ada tanda fokal
Terutama memberi efek pada sistem
kolinergik
Demensia Tipe Alzheimer
Onset usia : Dini : pada usia 65 tahun atau kurang Lambat : setelah usia 65 tahun
Demensia Vaskular
F01 Demensia vaskularF01.0 Demensia vaskular onset akutF01.1 Demensia multi infarkF01.2 Demensia vaskular subkortikalF01.3 Demensia vaskular campuran
kortikal dan subkortikalF01 8 Demensia vaskular lainnyaF01.9 Demensia vaskular yang tak
tergolongkan
Kriteria Diagnostik
F01 DIMENSIA VASKULAR
Kriteria umum untuk diagnosis demensia
terpenuhi.
Diagnosis demensia vaskular memerlukan bukti
klinis maupun laboratoris yang mendukung
penyebab vaskular dari demensia.
DEMENSIA VASKULAR
Gejala klinis :
a) Hendaya fungsi kognitif yang tidak
merata + gejala neurologis fokal
b) Tilikan dan daya nilai relatif tetap baik
c) Onset mendadak
F02 DIMENSIA PADA PENYAKIT LAIN
Kriteria umum untuk diagnosis demensia terpenuhi
Terdapat bukti bahwa gangguan merupakan akibat
langsung dari suatu kondisi medis seperti: penyakit
HIV, trauma kepala, penyakit Parkinson, penyakit
Huntington, penyakit Pick atau penyakit Creutz-feldt-
Jakob.
F03 DEMENSIA YANG TIDAK TERGOLONGKAN
Bila kriteria umum untuk diagnosis dimensia
terpenuhi, tetapi tidak mungkin di identifikasi
pada salah satu tipe tertentu.
Diagnosis Banding
Pemeriksaan Lengkap
1. Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologis lengkap
2. Tanda vital
3. Pemeriksaan status mental
4. Mini - Mental State Examination (MMSE)
5. Pemeriksaan medikasi dan kadar obat
6. Skrining darah dan urin untuk alkohol, obat-obatan, dari logam berat.
Pemeriksaan Lengkap
7.Pemeriksaan fisiologis
8.Sinar -X dada
9.Elektrokardiogram (EKG)
10.Pemeriksaan neurologis
a.CT atau MRI kepala
b.SPECT
c.Pungsi lumbal
d.EEG
11.Tes neuropsikologis
Farmakoterapi untuk gangguan kognitif1. Kolinesterase Inhibitor - ACHEI, BuCHEI (fisostigmin, rivastigmin,
donepezil, metrifonat, galantamin, huperzin, takrin, velnakrin)2. CHEI + selegilin
CHEI + lecitinCHEI + propentophylin
3. (CHEI) + agen nootropik + agen dengan efek yang belum diketahui (piracetam, pyritinol, Gingko biloba dll, vitamin E)
4. Agonists muscarinik (M1, M3) dan reseptor nikotinik asetilkolon (nikotin)
5. Agen nootropik (peningkat metabolik serebral) + Antagonis Ca channel (nimodipin, cinnarizin)
6. agen nootropik + agen antiinflammatori (asid acetylosalisilik , ibuprofen, indometacin)
7. Faktor perkembangan saraf (cerebrolisin)
• Antipsikosis • anxiolitik dan sedatif : benzodiazepin• Antidepresan : SSRI• Insomnia : hipnotik non-benzodiazepine
(zolpidem, zopiklon)• Epilepsi :carbamazepin, valproic acid, Na
valproateNon farmakologis Psikoterapi1. Reedukasi fungsi kognitif, emosional + gangguan perilaku2. Terapi keluarga
DELIRIUM Delirium ditandai dengan penurunan
tingkat kesadaran dan kognisi yang akut, dengan hendaya tertentu dalam perhatian (atensi).
DELIRIUM
ETIOLOGI D (Drugs)
- efek antikolinergik E (Electrolyte)
- hiper/hipoglikemia/ natremia; hipokalemia
L (Lack of drugs, water, or food) - pain, dehidrasi, malnutrisi
I (Infection)- sepsis, inf. sal.kemih, pneumonia aspirasi
R (Reduced sensory input)- problem mata/ telinga, neuropati
I (Intracranial causes)- subdural hematoma, meningitis, seizure
U (Urinary retention/ fecal impaction)- medikasi, konstipasi
M (Myocardial)- MCI, congestive heart failure, aritmia
Faktor Predisposisi Usia; Pria Alcohol abuse Hendaya kognitif Hendaya st. fung-
sional (jatuh) Stroke, Parkinson Hendaya sensorik Depresi Komorbiditas
FAKTOR RISIKOFaktor Presipitasi
Penggunaan kateter Dehidrasi Malnutrisi Medikasi, polifarmasi,
iatrogenic, psikotropik Alcohol abuse Infeksi Masuk ICU Perubahan ling-kungan/
rawat inap Fiksasi/ restraint
Flacker JM. J Gerontol Biol Sci 1999;54:B239-46
Riwayat penyakit (+trauma, toksik/zat) Pemeriksaan fisik/ mental
(+ psikometri : MMSE, 7-serial test, Delirium Rating Scale)
Laboratorium (darah, urin) Tes penunjang (Rö, EKG, EEG, CT Scan)
DIAGNOSIS DELIRIUM
““The Confusion Assessment Method” (CAM)
Diagnostic ALGORITMA for CAM
ONSET AKUT & PERJALANAN FLUKTUATIF
DISORGANIZED THINKING
DELIRIUM
INATTENTION
ALTERED LEVEL OF CONSCIOUSNESS
Clouded Consciousness-Onset-Course-Orientation-AttentionPsychomotor-Agitation-Halluc-Sleep Wake C.-Speech
Feature Dementia DeliriumOnset Lambat Cepat
Durasi Bulan - tahun Jam - minggu
Atensi Terjaga Berfluktiasi
Daya ingat Impaired remote memory
Impaired recent and immediate memory
Pembicaraan Kesulitan menemukan kata
Incoherent (lambat/ cepat)
Siklus tidur Fragmented sleep Frequent disruption (e.g., day n night reversal)
Thoughts Impoverished Disorganized
Awareness Unchanged Reduced
Alertness Usually normal Hypervigilant or reduced vigilance
Tanda dan gejala
Gejala yang mendadak atau akut Perjalanan yang singkat Berfluktuasi Perbaikan yang cepat jika faktor penyebab
diidentifikasi dan dihilangkan
Gangguan kesadaran Gangguan kognitif Gangguan psikomotor Gangguan siklus tidur Gangguan emosional
PERJALANAN PENYAKITPERJALANAN PENYAKIT Perbaikan cepat bila faktor etiologi
diidentifikasi dan dihilangkan Hari ke 3 – 1 minggu : reda Minggu ke-2 : pulih Minggu ke-4 : remisi total
(lansia lebih lama)
Ingatan tentang apa yang dialami selama delirium, hilang timbul, sering dianggap sebagai mimpi buruk, hanya diingat secara samar
Bila terapi tak adekuat gejala sisa/ menetap, faktor risiko terhadap: Demensia Sindrom Amnesik Kepribadian Organik bahkan kematian
TERAPI DELIRIUM
1. Terapi primer : Etiologi multifaktorial intervensi multipel Mengidentifikasi dan mengobati penyebab
yang mendasari delirium Terapi obat hanya pada indikasi kuat Batasi obat yang memicu delirium atau
dampak pada kognitif
2. Terapi lingkungan fisik/sosial
3. Farmakoterapi
Terapi lingkungan Terapi lingkungan fisik/sosialfisik/sosial:: Observasi konsisten Kondisi kesehatan Keamanan pasien Stimulasi sensorik yang baik Perbaiki siklus tidur/bangun Menunjang re-orientasi
Farmakoterapi
Farmakoterapi hanya bila strategi non-farmakologis tak berhasil, mis: pada agitasi yang refrakter/ berat atau gejala psikosis
Hanya obat-obat berindikasi kuat yang diberikan, hindari polifarmasi
Aktivitas antikolinergik ; start slow Pada tipe delirium hiperaktivitas,
waspadai oversedation dari obat atau restraint berlebihan picu delirium
Gangguan Amnestik
Tanda : Gangguan daya inget Gangguan dalam fungsi sosial dan
pekerjaan
Tidak boleh ada: Gangguan kognitif seperti pada demensia Gangguan kesadaran dan perhatian seperti
pada delirium
Epidemiologi
Penelitian tidak adekuat tentang isidensi atau prevalensi
Ada penelitian ganguuan ingatan pada ganguaan spesifik seperti multiple sclerosis
Lebih sering ditemukan pada pengguna alkohol dan cedera kepala
Etiologi
Struktur anatomi Struktur diensefalik Struktur lobus midtemporalis
Penyebab utama: Kondisi medik sistemik Kondisi otak primer Peyebab yang berhubungan dengan zat
Gambaran Klinis
Gangguan daya ingat Amnesia anterograd Amnesia retrograd
Gejala harus menyebabkan masalah bermakna
Orientasi terganggu
Diagnosis
Perkembangan gangguan daya ingat Gangguan daya ingat menyebabkan
gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan
Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau demensia
Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
GMO lainnya
SINDROM WAHAM ORGANIK
HALUSINASI ORGANIKSINDROM AFEKTIF ORGANIK