12
GAMELAN KONTEMPORER Nama : Rizky Nur Fadhillah NPM : 1006660270

GAMELAN KONTEMPORER

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMELAN KONTEMPORER

GAMELAN KONTEMPORER

Nama : Rizky Nur Fadhillah

NPM : 1006660270

Fakultas : Teknik

Page 2: GAMELAN KONTEMPORER

GAMELAN KONTEMPORER

A. Sejarah Gamelan

Perkembangan Seni Karawitan Jawa di Bumi Pertiwi

Dewasa ini seni karawitan jawa sedang ”naik daun” di berbagai belahan dunia, contohnya di

California (USA), Muenchen (Jerman) dan Amsterdam (Belanda). Seni yang eksotis dan

ekslusif menjadi daya tari tersendiri bagi karawitan jawa untuk menarik perhatian banyak

orang. Jika di Amerika Serikat semua perguruan tingginya telah membuka kelas karawitan

jawa, lain halnya dengan di Muenchen. Di Muenchen setiap bulannya di gelar pentas orkestra

gamelan dengan harga tiket yang mahal, meskipun begitu , tiap bulan penonton pasti

memadati gedung orkestra dan tiketpun laris manis. Lebih mengherankan lagi, ternyata

seluruh personilnya adalah warga negara asli Jerman. Sedangkan di Belanda , nabuh gamelan

bukan lagi sekedar mencari hiburan, namun sebagai olahraga pengganti Yogya dan Taichi.

Dengan melihat begitu banyaknya apresiasi yang di raih seni karawitan jawa di negeri

orang menimbulkan suatu pertanyaan:” Apakah di negerinya sendiri karawitan jawa

mendapat tempat yang istimewa dengan tingkat apresiasi sebesar di luar negeri?”

Sebelum membahas perkembangan seni karawitan jawa di Indonesia, akan dibahas tentang

awal mula karawitan dan pengaruhnya bagi kehidupan seni dan budaya di indonesia.

Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang

sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti

rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga bararti halus, cantik, berliku-liku dan enak. Dalam

mitologi Jawa, Gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, Dewa yang

menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan

(sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk

memanggil para dewa, dan untuk pesan yang lebih khusus Ia kemudian menciptakan dua

gong, lalu akhirnya terbentuk seperangkat Gamelan. Sebagian besar alat musik Gamelan

terdiri dari alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Oleh sebab

itu pada waktu orang memainkan alat musik Gamelan biasanya disebut “NGGAMEL”.

Nggamel adalah bahasa Jawa yang berarti Memukul / Menabuh. Inilah sebenarnya asal usul

kata GAMELAN yang berasal dari kata “gamel” dan diberi imbuhan –an.

Page 3: GAMELAN KONTEMPORER

Dahulu pemilikan gamelan ageng Jawa hanya terbatas untuk kalangan istana. Kini siapapun

yang berminat dapat memilikinya sepanjang bukan gamelan-gamelan Jawa yang termasuk

kategori pusaka (Timbul Haryono, 2001). Secara filosofis gamelan jawa merupakan satu

bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan

filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa

serta berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya. Bagi masyarakat Jawa

gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan

spiritual.

Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan

sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang

dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara

gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa

keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa

kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa

seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing (Trimanto, 1984). Gamelan dibunyikan atau

digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang, mengiringi tari-tarian, mengiringi upacara

sekaten, upacara kenegaraan/keagamaan, mengiringi klenengan untuk hal-hal tertentu

(upacara nikah, ngundhuh mantu dan lain-lain).

Seni karawitan (musik pentatonis) mendapatkan kedudukan yang istimewa di dunia seni

pertunjukan Indonesia. Tentu saja, pernyataan ini tidak sekedar pujian atau basi-basi tanpa

alasan. Di Surakarta dan Yogyakarta (eks ibukota kerajaan) yang hingga sekarang menjadi

pusat budaya (kesenian), seni karawitan dapat berkembang bebas, baik di lingkungan njeron

beteng (kraton) maupun luar kraton. Hampir setiap kelurahan di Yogyakarta memiliki

seperangkat gamelan (alat musik Jawa), bahkan ada yang lebih dari satu unit. Belum lagi

gamelan milik personal, baik dari kalangan bangsawan kraton, seniman maupun masyarakat

biasa.

B. Gamelan Kontemporer

Berbicara tentang Gamelan Kontemporer berarti kita membahas tentang keadaan

musik gamelan pada saat ini. Kontemporer yang berarti saat ini atau bisa dibilang modern,

Page 4: GAMELAN KONTEMPORER

mengkondisikan gamelan sebagai musik yang bisa di kembangkan menjadi musik yang lebih

bersifat unversal.

Gamelan kontemporer menghendaki terjadinya  perubahan.  Perubahan adalah sebuah

titik tertinggi dari kreativitas dalam mengangkat kembali kasanah musik atau gamelan tradisi

sebagai berbagai sumber musikal dari gamelan kontemporer. Jika kemudian ada tema

simposium atau diskusi yang kemudian mempermasalahkan tentang keberadaan tradisi

seperti: Apakah gamelan kontemporer menjadi kelanjutan tradisi gamelan atau sesuatu yang

terputus? Menurut hemat saya Kedua-duanya bisa jadi mengingat esensi kontemporer itu

bukan menunjut tentang alat-atau obyek tapi sikap atau subyek. Mengingat perkembangan

gamelan sekarang yang sudah jauh menyebar keluar dari habitat awalnya Indonesia, maka

harus direlakan bahwa gamelan kini menjadi ensamble dunia  dan kitapun harus rela  melihat

orang-yang diluar Indonesia  melihat gamelan hanya sebagi alat musik yang bebas dari

beban-beban tradisi budayanya.

Saat ini Gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik yang ada

didalamnya. Tetapi perubahan yang terjadi disini tidak menghilangkan unsur “keaslian” dari

gamelan itu sendiri. Sudah banyak pementasan gamelan yang dikolaborasikan dengan genre

Jazz, Pop, atau bahkan Dangdut untuk didalam negeri. Instrumen-instrumen yang

digunakanpun mengalami kolaborasi, seperti menggunakan gitar listrik, organ, drum, dan

lainnya tergantung dari jenis musik yang akan dimainkan. Perubahan ini secara tidak

langsung menimbulkan pemikiran-pemikiran baik dari pihak pengrawit itu sendiri ataupun

dari masyarakat yang berperan sebagai pendengar.

Ide-ide kreatif muncul dari para pendengar ataupun pemain gamelan yang bukan

pengrawit. Mengkolaborasikan jenis musik yang ada pada gamelan dengan genre musik lain

menciptakan campuran musik yang luar biasa. Hal ini terbukti dengan berkembangnya musik

gamelan di negara-negara lain seperti Amerika, Belanda , Austria, Australia, bahkan Cina

pun menggunakan gamelan sebagai alat musik tambahan. Mengapa alunan nada nada yang

timbul dari alat musik gamelan bisa menarik minat dari para turis ?

Ini desebabkan Gamelan atau Karawitan Jawa memiliki irama yang khas, yang bisa

membuat para pendengarnya ikut masuk ke dalam irama yang dibawakan. Oleh karena itu

banyak turis mancanegara yang ingin mengembangkan Gamelan dengan cara

menggabungkannya dengan musik lain. Ironisnya adalah di tempat asalnya yaitu Indonesia,

masih minim orang yang mau mengembangkan atau bahkan sekedar mempelajari bermain

Page 5: GAMELAN KONTEMPORER

Gamelan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti Unsur “magis” yang sering

diceritakan oleh penjaga gamelan, atau minimnya pula pengajar dan institut /lembaga formal

yang menyediakan fasilitas atau sarana untuk mempelajari kebudayaan asli Indonesia ini.

Banyak pemuda kita yang mempunyai keinginan untuk mempelajari bagaimana cara

bermain gamelan, tapi keinginan tersebut terkadang hilang saat para orang tua menceritakan

hal-hal yang berbau mistik tentang gamelan itu sendiri. Bahkan ada juga yang melarang

orang untuk bermain gamelan, dikarenakan gamelan adalah alat musik kerajaan atau keraton

yang hanya boleh dimainkan pada event-event tertentu di kerajaan.

Pada tahun 2010 ini seharusnya sudah tidak ada yang seperti itu lagi, karena di

Yogyakarta sendiri sudah mengadakan Yogya Festival Gamelan. Pada festival kali ini selain

Karawitan Jawa murni yang ditampilkan, Gamelan Kontemporer pun turut ditampilkan

kepada masyarakat, ini menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki peran sebagai

penikmat musik bisa menerima gabungan musik musik di luar gamelan dengan musik

gamelan itu sendiri. Sudah saatnya kita mengembangkan aset bangsa yang sangat berharga

ini, jangan sampai budaya asli Indonesia ini direbut kembali oleh negara lain diakibatkan

sikap dari warga negara kita sendiri yang tidak mau peduli dan tidak mau melestarikan

budaya ini. Tapi kita juga tidak bisa melupakan pendapat-pendapat dari pengrawit asli yang

telah bermain Karawitan Jawa dari dulu kala. Karena mereka juga memiliki pandangan lain

terhadap Gamelan Kontemporer yang sedang berkembang ini.

Di satu sisi apabila kita berbicara sebagai pengrawit jawa tentu akan timbul rasa ingin

melestarikan originalitas dari musik gamelan itu sendiri. Karena seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, Karawitan Jawa merupakan musik yang mengandung berbagai nilai yang

berharga seperti nilai sosial, religi, moral, dan spiritual. Mereka tidak akan mau begitu saja

merubah apa yang telah diturunkan atau diajarkan oleh para pendahulu mereka, karena itu

akan menghilangkan nilai tradisi yang ada.

Tapi dengan kondisi yang sekarang ada, kita harus bisa meyakinkan mereka untuk

bisa membantu mengembangkan gamelan kontemporer dengan tidak menghilangkan unsur

asli dari gamelan itu sendiri.

Gamelan dilihat sebagai alat atau medium berekspresi menurut latar belakang

budayanya masing-masing. Aspek genetika ini tentu saja menjadi faktor yang amat penting

bagi tumbuhnya berbagai gaya pribadi dalam gamelan kontemporer. Singkat kata,  jika kita

Page 6: GAMELAN KONTEMPORER

melihat suatu tradisi musik itu hidup dan menggairahkan sampai masa kini, sesungguhnya

kita juga melihat sesuatu yang berkembang terus menerus.Tradisi yang hidup akan selalu

berubah dan berkembang. Hal ini menjadi guru bagi kita bahwa kita  tak dapat hanya

mengklasifikasi tradisi musik  hanya  pada permukaan atau kulit saja. Melainkan intangible,

sesuatu yang sukar ditangkap audio visual kita, seperti adanya semangat, keinginan  atau cita-

cita yang bersifat pribadi atau perorangan.  Sumbangan positif gamelan kontemporer dengan

tradisi musik yang ada hanyalah sebagai hubungan mata rantai yang secara intens

melangsungkan dialektika perubahan.

Gamelan kontemporer sangat sadar akan sejarah dan latar belakang dari berbagai

kekayaan musikal dalam tradisi, namun tak seorangpun komponis kontemporer yang

menginginkan dirinya atau karyanya seperti karya tradisi. Tradisi dan masa lalu adalah

referensi yang mampu menjadi stimulasi penciptaan.

Page 7: GAMELAN KONTEMPORER

Daftar Pustaka

http://onesgamelan.wordpress.com/2009/01/26/apakah-identitas-itu-perlu-dalam-gamelan-

kontemporer/

http://ridibersaudara-gapenting.blogspot.com/2010/08/perkembangan-seni-karawitan-jawa-

di.html#comment-form

http://www.tembi.org/cover/2008/20080715.htm

http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/performance/gamelan-show/

Page 8: GAMELAN KONTEMPORER

Lampiran

Gamelan Jawa

Gamelan Di California Yogya Festival Gamelan