Upload
muhammadsyafril
View
758
Download
128
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gambaran Radiologi TB Paru
Citation preview
Page 1
FOTO THORAX
dr. Muhammad Syafril, Sp.Raddr. Muhammad Syafril, Sp.Rad
TUBERCULOSIS PARU DAN GAMBARAN RADIOLOGI TUBERCULOSIS PARU
TUBERCULOSIS PARU DAN GAMBARAN RADIOLOGI TUBERCULOSIS PARU
Muhammad SyafrilI11109081
Muhammad SyafrilI11109081
SMF RADIOLOGI RS PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Page 4
Definisi
• Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
• Ada 3 varian Mycobacterium tuberculosis:– Var. Humanus– Var. Bovinum– Var. Avium
• Paling banyak pada manusia adalah M. Tuberkulosis Humanus.
Page 5
Etiologi
• Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis
• Berbentuk batang• Gram negatif• Tidak bergerak• Ukuran panjang 1 – 4 μm
dan tebal 0.3 – 0.6 μm
• Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis
• Berbentuk batang• Gram negatif• Tidak bergerak• Ukuran panjang 1 – 4 μm
dan tebal 0.3 – 0.6 μm
• Aerob obligat• Sebagian besar kuman
terdiri dari asam lemak • Tidak berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet
• Aerob obligat• Sebagian besar kuman
terdiri dari asam lemak • Tidak berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet
Page 7
Patogenesis Tuberkulosis
• Mycobacterium tuberculosis yang terinhalasi sampai ke alveoli dapat menyebabkan terbentuknya fokus primer di jaringan paru.
• Kemudian Mycobacterium tuberculosis melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe regional (hilus) terjadi peradangan (limfangitis dan limfadenitis)
Page 9
Patogenesis Tuberkulosis
• Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk komplek primer 4-6 minggu.
• Ada 3 kemungkinan yang terjadi setelah Mycobacterium tuberculosis masuk:– Penyembuhan secara spontan– Menderita TB TB Primer– Terjadi infeksi tapi tidak sakit Mycobacterium
tuberculosis dormant.• Jika pertahanan tubuh menurun, M. Tuberkulosis
aktif kembali TB Reaktivasi.
Page 10
Diagnosis
• Gejala klinis
• Pemeriksaan fisik
• Tes tuberculin
• Pemeriksaan radiologis
• Bakteriologis.
Diagnosis pasti TB paru ditegakkan berdasarkan ditemukannya kuman Mycobacterium
tuberkulosis.
Page 11
Gejala Klinis• Cepat lelah• Anoreksia• Berat Badan Menurun• Keringat Malam• Demam• Batuk / batuk darah• Sesak nafas• Nyeri dada• Malaise
Page 13
Proyeksi Pemotretan pada Foto Toraks Pasien yang dicurigai TB
1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)
2. Proyeksi Lateral
3. Proyeksi Top Lordotik
Page 14
Gambaran Radiologi TB Paru
1. Kelainan terutama pada lapang atas paru
2. Bayangan bercak-bercak atau noduler
3. Adanya kavitas
4. Adanya kalsifikasi
5. Kelainan bilateral dilapangan atas
6. Kelainan menetap setelah beberapa minggu
7. Bayangan milier
8. Bayangan fibrosis
Page 15
Pembagian Tuberkulosis
• Tuberkulosis anak (infeksi primer)
• Tuberkulosis dewasa (re-infeksi)
Page 16
Tuberkulosis primer• Kelainan radiologis ini dapat terjadi dimana saja
dalam paru, namun sarang dalam parenkim paru sering disertai pembesaran kelenjar limfe regional (komplek primer).
• Pada foto polos PA tampak gambaran bercak semi opak terletak di suprahiler (diatas hilus), perihiler (sepanjang limfangitis), dan parakardial (disamping kor) dengan batas tidak tegas.
Page 18
Tuberkulosis sekunder
• Bersifat kronis, terjadi pada orang dewasa.
• Sarang-sarang terlihat pada foto roentgen terletak di lapangan atas dan segmen apikal lobus bawah, juga dapat terjadi di lapangan bawah yang biasanya disertai pleuritis.
Page 19
Klasifikasi tuberkulosis sekunder
Tuberkulosis minimal: luas sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan, sarang-sarang soliter dapat berada dimana saja. Tidak ditemukan adanya kavitas.
Page 20
Klasifikasi tuberkulosis sekunder
• Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen posterior serta daerah apeks lobus inferior.
Page 22
Klasifikasi tuberkulosis sekunder
• Tuberkulosis lanjut sedang:– Luas sarang - sarang yang berupa bercak
infiltrat tidak melebihi luas satu paru. Sedangkan bila ada kavitas, diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau bayangan sarang tersebut berupa awan - awan menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihi 1 lobus paru.
Page 24
Klasifikasi tuberkulosis sekunder
• Tuberkulosis sangat lanjut: Luas daerah yang dihinggapi sarang-sarang lebih dari 1 paru atau bila ada lubang-lubang, maka diameter semua lubang melebihi 4 cm.
Page 27
Gambaran TB Paru Aktif
• Bayangan berawan / noduler disegmen apikal dan posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah paru
• Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarang-sarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif.
Page 28
• Kavitas, terutama lebih dari satu, yang dikelilingi bayangan opak berawan atau noduler kecuali bila lubang (kavitas) sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity.
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura
Gambaran TB Paru Aktif
Page 29
Gambaran TB Paru Aktif
Awan-awan & kavitas besar (ukuran total 4 cm)
Kavitas sisa (residual cavity)
Page 30
Gambaran TB Paru Aktif
Kavitas:Pada foto thorak disamping tampak infiltrate dengan kavitas pada lobus superior paru bilateral, menunjukkan adanya tuberculosis pulmonal aktif.
Page 31
Gambaran TB Paru Aktif(Bayangan Bercak Miliar)
Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm Appearance)
Page 32
Gambaran TB Paru Inaktif
• Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas dan atau segmen posterior lobus atas dan atau segmen superior lobus bawah.
• Kalsifikasi
• Penebalan pleura
Page 33
Gambaran TB Paru Inaktif
• Tuberkulosis Post Primer.
• Temuan pada foto thorak ini adalah fibrosis lobus superior bilateral.
Page 34
Gambaran TB Paru Inaktif
Garis-garis Fibrotik
(proses lama dan tenang)
Sarang-sarang seperti garis (fibrotik) atau bintik - bintik kapur (kalsifikasi), yang biasanya menunjukkan proses telah tenang.
Page 35
Tuberkuloma
• Tuberkuloma adalah suatu sarang keju (caseosa) dan biasanya menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen, bahkan biasanya tidak aktif, dan di dalam atau di pinggirnya ada sarang perkapuran. Diagnostik diferensialnya adalah suatu tumor sejati.
Page 37
Perburukan (perluasan) penyakit
1. Pleuritis
2. Penyebaran miliar
3. Stenosis bronkus
4. Kavitas (lubang)
Page 38
Perburukan (perluasan) penyakit
• Pleuritis– Terjadi karena meluasnya infiltrat primer
langsung ke pleura atau melalui penyebaran hematogen.
• Penyebaran Milier– Akibat penyebaran hematogen tampak
sarang-sarang sekecil 1-2 mm atau sebesar kepala jarum (milium) tersebar secara merata di kedua belah paru.
Page 39
Perburukan (perluasan) penyakit
• Stenosis Bronkus– Terjadi akibat atelektasis lobus atau segmen
paru yang bersangkutan, sering menduduki lobus kanan (sindroma lobus medius).
• Kavitas (lubang)– Akibat melunaknya sarang keju.
Page 41
Gambaran Ro Aspergillus
• Air meniscus sign merupakan tanda khas pada Aspergiloma paru.
• Fungus ball atau mycetoma.
• Aspergiloma terdiri atas massa fungi, sel-sel epitel inflamasi, fibrin, dan debris jaringan.
Page 42
Gambaran Ro Aspergillus
Ro Thorak: tampak gambaran massa bulat dengan halo dipinggir atas dan fibroinfiltrat di lapangan atas paru kanan.