43
dr. Muhammad Syafril, Sp.Rad TUBERCULOSIS PARU DAN GAMBARAN RADIOLOGI TUBERCULOSIS PARU Muhammad Syafril I11109081 SMF RADIOLOGI RS PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Gambaran Radiologi TB Paru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gambaran Radiologi TB Paru

Citation preview

Page 1

FOTO THORAX

dr. Muhammad Syafril, Sp.Raddr. Muhammad Syafril, Sp.Rad

TUBERCULOSIS PARU DAN GAMBARAN RADIOLOGI TUBERCULOSIS PARU

TUBERCULOSIS PARU DAN GAMBARAN RADIOLOGI TUBERCULOSIS PARU

Muhammad SyafrilI11109081

Muhammad SyafrilI11109081

SMF RADIOLOGI RS PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Page 2

Anatomi Paru

Page 3

Anatomi Paru

Page 4

Definisi

• Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

• Ada 3 varian Mycobacterium tuberculosis:– Var. Humanus– Var. Bovinum– Var. Avium

• Paling banyak pada manusia adalah M. Tuberkulosis Humanus.

Page 5

Etiologi

• Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis

• Berbentuk batang• Gram negatif• Tidak bergerak• Ukuran panjang 1 – 4 μm

dan tebal 0.3 – 0.6 μm

• Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis

• Berbentuk batang• Gram negatif• Tidak bergerak• Ukuran panjang 1 – 4 μm

dan tebal 0.3 – 0.6 μm

• Aerob obligat• Sebagian besar kuman

terdiri dari asam lemak • Tidak berspora sehingga

mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet

• Aerob obligat• Sebagian besar kuman

terdiri dari asam lemak • Tidak berspora sehingga

mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra violet

Page 6

• Robert Koch pertama kali menemukan kuman TB, 24 Maret 1882.

Robert Koch

Page 7

Patogenesis Tuberkulosis

• Mycobacterium tuberculosis yang terinhalasi sampai ke alveoli dapat menyebabkan terbentuknya fokus primer di jaringan paru.

• Kemudian Mycobacterium tuberculosis melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe regional (hilus) terjadi peradangan (limfangitis dan limfadenitis)

Page 8

Page 9

Patogenesis Tuberkulosis

• Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk komplek primer 4-6 minggu.

• Ada 3 kemungkinan yang terjadi setelah Mycobacterium tuberculosis masuk:– Penyembuhan secara spontan– Menderita TB TB Primer– Terjadi infeksi tapi tidak sakit Mycobacterium

tuberculosis dormant.• Jika pertahanan tubuh menurun, M. Tuberkulosis

aktif kembali TB Reaktivasi.

Page 10

Diagnosis

• Gejala klinis

• Pemeriksaan fisik

• Tes tuberculin

• Pemeriksaan radiologis

• Bakteriologis.

Diagnosis pasti TB paru ditegakkan berdasarkan ditemukannya kuman Mycobacterium

tuberkulosis.

Page 11

Gejala Klinis• Cepat lelah• Anoreksia• Berat Badan Menurun• Keringat Malam• Demam• Batuk / batuk darah• Sesak nafas• Nyeri dada• Malaise

Page 12

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Page 13

Proyeksi Pemotretan pada Foto Toraks Pasien yang dicurigai TB

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)

2. Proyeksi Lateral

3. Proyeksi Top Lordotik

Page 14

Gambaran Radiologi TB Paru

1. Kelainan terutama pada lapang atas paru

2. Bayangan bercak-bercak atau noduler

3. Adanya kavitas

4. Adanya kalsifikasi

5. Kelainan bilateral dilapangan atas

6. Kelainan menetap setelah beberapa minggu

7. Bayangan milier

8. Bayangan fibrosis

Page 15

Pembagian Tuberkulosis

• Tuberkulosis anak (infeksi primer)

• Tuberkulosis dewasa (re-infeksi)

Page 16

Tuberkulosis primer• Kelainan radiologis ini dapat terjadi dimana saja

dalam paru, namun sarang dalam parenkim paru sering disertai pembesaran kelenjar limfe regional (komplek primer).

• Pada foto polos PA tampak gambaran bercak semi opak terletak di suprahiler (diatas hilus), perihiler (sepanjang limfangitis), dan parakardial (disamping kor) dengan batas tidak tegas.

Page 17

Gambaran Radiologis

Kompleks primer

Page 18

Tuberkulosis sekunder

• Bersifat kronis, terjadi pada orang dewasa.

• Sarang-sarang terlihat pada foto roentgen terletak di lapangan atas dan segmen apikal lobus bawah, juga dapat terjadi di lapangan bawah yang biasanya disertai pleuritis.

Page 19

Klasifikasi tuberkulosis sekunder

Tuberkulosis minimal: luas sarang-sarang yang kelihatan tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan, sarang-sarang soliter dapat berada dimana saja. Tidak ditemukan adanya kavitas.

Page 20

Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan.  Kelainan paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen posterior serta daerah apeks lobus inferior.

Page 21

Gambaran radiologis

Page 22

Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Tuberkulosis lanjut sedang:– Luas sarang - sarang yang berupa bercak

infiltrat tidak melebihi luas satu paru. Sedangkan bila ada kavitas, diameternya tidak melebihi 4 cm. Kalau bayangan sarang tersebut berupa awan - awan menjelma menjadi daerah konsolidasi yang homogen, luasnya tidak boleh melebihi 1 lobus paru.

Page 23

Gambaran radiologis

Tuberkulosis Lanjut Sedang

Page 24

Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Tuberkulosis sangat lanjut: Luas daerah yang dihinggapi sarang-sarang lebih dari 1 paru atau bila ada lubang-lubang, maka diameter semua lubang melebihi 4 cm.

Page 25

Gambaran radiologis

Tuberkulosis Sangat Lanjut

Page 26

Gambaran radiologis

Page 27

Gambaran TB Paru Aktif

• Bayangan berawan / noduler disegmen apikal dan posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah paru

• Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarang-sarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif.

Page 28

• Kavitas, terutama lebih dari satu, yang dikelilingi bayangan opak berawan atau noduler kecuali bila lubang (kavitas) sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity.

• Bayangan bercak milier

• Efusi pleura

Gambaran TB Paru Aktif

Page 29

Gambaran TB Paru Aktif

Awan-awan & kavitas besar (ukuran total 4 cm)

Kavitas sisa (residual cavity)

Page 30

Gambaran TB Paru Aktif

Kavitas:Pada foto thorak disamping tampak infiltrate dengan kavitas pada lobus superior paru bilateral, menunjukkan adanya tuberculosis pulmonal aktif.

Page 31

Gambaran TB Paru Aktif(Bayangan Bercak Miliar)

Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm Appearance)

Page 32

Gambaran TB Paru Inaktif

• Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas dan atau segmen posterior lobus atas dan atau segmen superior lobus bawah.

• Kalsifikasi

• Penebalan pleura

Page 33

Gambaran TB Paru Inaktif

• Tuberkulosis Post Primer.

• Temuan pada foto thorak ini adalah fibrosis lobus superior bilateral.

Page 34

Gambaran TB Paru Inaktif

Garis-garis Fibrotik

(proses lama dan tenang)

Sarang-sarang seperti garis (fibrotik) atau bintik - bintik kapur (kalsifikasi), yang biasanya menunjukkan proses telah tenang.

Page 35

Tuberkuloma

• Tuberkuloma adalah suatu sarang keju (caseosa) dan biasanya menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen, bahkan biasanya tidak aktif, dan di dalam atau di pinggirnya ada sarang perkapuran. Diagnostik diferensialnya adalah suatu tumor sejati.

Page 36

Tuberkuloma

Page 37

Perburukan (perluasan) penyakit

1. Pleuritis

2. Penyebaran miliar

3. Stenosis bronkus

4. Kavitas (lubang)

Page 38

Perburukan (perluasan) penyakit

• Pleuritis– Terjadi karena meluasnya infiltrat primer

langsung ke pleura atau melalui penyebaran hematogen.

• Penyebaran Milier– Akibat penyebaran hematogen tampak

sarang-sarang sekecil 1-2 mm atau sebesar kepala jarum (milium) tersebar secara merata di kedua belah paru.

Page 39

Perburukan (perluasan) penyakit

• Stenosis Bronkus– Terjadi akibat atelektasis lobus atau segmen

paru yang bersangkutan, sering menduduki lobus kanan (sindroma lobus medius).

• Kavitas (lubang)– Akibat melunaknya sarang keju.

Page 40

Page 41

Gambaran Ro Aspergillus

• Air meniscus sign merupakan tanda khas pada Aspergiloma paru.

• Fungus ball atau mycetoma.

•  Aspergiloma terdiri atas massa fungi, sel-sel epitel inflamasi, fibrin, dan debris jaringan.

Page 42

Gambaran Ro Aspergillus

Ro Thorak: tampak gambaran massa bulat dengan halo dipinggir atas dan fibroinfiltrat di lapangan atas paru kanan.   

Page 43

Gambaran Radiologi Abses Paru

• Foto PA dan Lateral biasanya ditemukan satu kavitas, dapat juga multi kavitas berdinding tebal, dapat pula ditemukan permukaan udara dan cairan didalamnya