Gambaran Perilaku Penggunaan Garam Beryodium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GAKY

Citation preview

  • GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA JUMA TEGUH

    KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

    SKRIPSI

    Oleh :

    DEDI JULHADI HASIBUAN NIM. 051000601

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2009

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT

    NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Kesehatan Masyarakat

    OLEH

    Dedi Julhadi Hasibuan NIM : 051000601

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2009

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • HALAMAN PENGESAHAN

    Skripsi Dengan Judul

    GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN

    SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

    Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

    Dedi Julhadi Hasibuan NIM. 051000601

    Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 14 Januari 2009 dan

    Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

    Tim Penguji

    Ketua Penguji

    Dra. Jumirah, Apt, M.Kes NIP. 131803342

    Penguji I

    Dr.Ir. Albiner Siagian, M.Si NIP. 132049786

    Penguji II

    Ros Idah Rohna Berutu, SKM, M.Kes NIP. 140154133

    Penguji III

    Ir. Etti Sudaryati, MKM NIP. 131964119

    Medan, 14 Januari 2009

    Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

    Dekan,

    Dr. Ria Masniari Lubis, MSi NIP. 131124053

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • ABSTRAK GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN

    GARAM BERIODUM DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

    Masalah GAKI merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Selain berdampak terhadap pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroid, kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir mati, atau bawaan pada bayi lahir gangguan perkembangan syaraf, mental dan fisik (kretin).

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan garam beriodium, penelitian ini bersifat deskriptif.

    Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang garam beriodium adalah cukup, dengan persentasi sebesar 69,41%, sikap ibu rumah tangga umumnya sudah baik, yaitu sebesar 82,35%, tindakan ibu rumah tangga berkategori cukup yaitu sebesar 75,29%, Kualitas garam yang dikonsumsi di dalam rumah tangga responden 100% mengandung iodium atau seluruh rumah tangga sudah menggunakan garam beriodium.

    Dengan demikian disarankan untuk meningkatkan pengetahuan tentang garam beriodium di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu, dengan dukungan masyarakat setempat. Selain itu, diperlukan kegiatan penyuluhan dan promosi garam beriodium di tingkat desa, yang dilakukan oleh tenaga gizi puskesmas atau bidan di desa.

    Kata kunci : Perilaku ibu rumah tangga, penggunaan garam beriodium

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Dedi Julhadi Hasibuan Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Prapat, 30 Juli 1975 Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah Jumlah Anak : 2 (dua) orang Alamat Rumah : Jalan Asrama Komplek Bumi Asri Blok E No.101 Medan

    Riwayat Pendidikan :

    1. Tahun 1982 - 1988 : SD Negeri No.114375 Rantau Prapat 2. Tahun 1988 - 1991 : SMP Negeri 1 Rantau Prapat 3. Tahun 1991 - 1994 : SMA Negeri 2 Rantau Prapat 4. Tahun 1995 - 1999 : Akademi Gizi Sari Mutiara Medan 5 Tahun 2005 - sekarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Riwayat Pekerjaan : 1. Tahun 2000Sekarang : Staf Sub Dinas Kesehatan Keluarga

    Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

    ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian dengan judul skripsi

    Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam penggunaan Garam Beriodium di

    Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008 ini.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangannya. Hal

    ini tidak terlepas dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

    terima kasih kepada :

    1. Ibu Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

    Universitas Sumatera Utara Medan.

    2. Ibu Dra. Jumirah, Apt, M.Kes, selaku Kepala Bagian Gizi Kesehatan

    Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan sekaligus Dosen Pembimbing

    Skripsi I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan

    bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

    3. Bapak Dr. Ir. Albiner Siagian, MSi, selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

    telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

    masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

    4. Ibu Ros Idah Rohna Berutu, SKM, M.Kes, selaku Dosen Penguji II pada skripsi

    ini.

    5. Ibu Ir. Etti Sudaryati, MKM, selaku Dosen Penguji III pada skripsi ini.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 6. Bapak Camat Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi yang telah

    memberikan izin penelitian di Kecamatan tersebut.

    7. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi yang telah memberikan izin

    penelitian di Kecamatan tersebut.

    8. Ibu Kepala Desa Juma Teguh yang telah memberikan izin penelitian di wilayah

    kerja tersebut.

    9. Orang tua tercinta, serta saudara-saudaraku yang selalu memberikan motivasi

    dan doa dalam mengiringi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    10. Istri dan anak-anak tercinta yang selalu memberikan doa, perhatian, dukungan

    moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    11. Semua teman-teman kerja di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

    khususnya di Seksi Gizi yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

    Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita,

    khususnya bagi pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan

    hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya robbal alamin.

    Medan, Januari 2009

    Penulis,

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN PENGESAHAN i ABSTRAK .. ii RIWAYAT HIDUP PENULIS .. iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 4 1.3. Tujuan Penelitian 4 1.3.1. Tujuan Umum ... 5 1.3.2. Tujuan Khusus .. 5 1.4. Manfaat Penelitian .. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 2.1. Tinjauan Ontologi Iodium .. 7 2.1.1. Kebutuhan Iodium 8 2.1.2. Dampak Defisiensi Iodium .. 9 2.2. Sumber Iodium ... 11 2.3. Jenis Perilaku .. 12 2.4. Penggunaan Garam Beriodium ... 17 2.5. Kerangka Konsep 19

    BAB III METODE PENELITIAN .. 21

    3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ...... 21 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .. 21 3.2.1. Lokasi Penelitian ... 21 3.2.2. Waktu Penelitian ... 22 3.3. Populasi dan Sampel ... 22 3.3.1. Populasi . 22 3.3.2. Sampel .. 22 3.4. Metode Pengumpulan Data . 24 3.4.1. Data Primer ... 24 3.4.2. Data Sekunder ... 24 3.5. Definisi Operasional ... 25 3.6. Bahan dan Instrumen .. 26 3.7. Aspek Pengukuran .. 26

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3.8. Pengolahan dan Analisa Data ..... 28 3.8.1. Pengolahan Data ... 28 3.8.2. Analisa Data ...... 29 BAB IV. HASIL PENELITIAN 30 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30 4.1.1. Geografi 30 4.1.2. Demografi ..... 30 4.2. Gambaran Umum Sampel ... 33 4.2.1. Karakteristik Responden ... 33 4.3. Perilaku responden tentang garam beriodium 35

    4.3.1. Pengetahuan tentang garam beriodium . 35 4.3.2. Sikap tentang garam beriodium 38 4.3.3. Tindakan tentang garam beriodium .. 41

    BAB V. PEMBAHASAN .... 45 5.1. Karakteristik Responden . 46 5.2. Pengetahuan tentang garam beriodium ... 46 5.3. Pengetahuan responden berdasarkan umur . 46 5.4. Pengetahuan responden berdasarkan pendidikan ... 47 5.5. Pengetahuan responden berdasarkan pekerjaan ...... 47 5.6. Sikap responden tentang garam beriodium ..... 48 5.7. Sikap responden berdasarkan umur .................................................... 48 5.8. Sikap responden berdasarkan pendidikan ........................................... 48 5.9. Sikap responden berdasarkan pekerjaan ............................................. 48 5.10. Sikap responden berdasarkan pengetahuan ........................................ 49 5.11. Tindakan tentang garam beriodium .................................................... 50 5.12. Tindakan responden berdasarkan umur............................................... 50 5.13. Tindakan responden berdasarkan pendidikan ..................................... 51 5.14. Tindakan responden berdasarkan pekerjaan ....................................... 51 5.15. Tindakan responden berdasarkan pengetahuan .................................. 51 5.16. Tindakan responden berdasarkan sikap .............................................. 52 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 53 6.1. Kesimpulan ......................................................................................... 53 6.2. Saran ................................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA . 55 LAMPIRAN 1 . 57 LAMPIRAN 2 : SKOR PENGETAHUAN .. 62

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • LAMPIRAN 3 : SKOR SIKAP . 64 LAMPIRAN 4 : SKOR TINDAKAN .... 66 LAMPIRAN 5 : KUALITAS GARAM BERIODIUM YANG DIKONSUMSI ....................................................................................................

    68

    LAMPIRAN 6 : HASIL KATEGORISASI PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KUALITAS GARAM DALAM GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008 ................................................

    70

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 4.1. Data Penduduk Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ... 31 Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..

    31 Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..............

    32 Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..............

    32 Tabel 4.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    33 Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .......................

    33 Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .......................

    34 Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .......................

    34 Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Garam Beriodium

    di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .

    36 Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat umur di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .....................................................

    36 Tabel 4.11. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    37 Tabel 4.12. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    37 Tabel 4.13. Distribusi Sikap Responden tentang Garam Beriodium di Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..............

    38 Tabel 4.14. Distribusi Sikap Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat umur di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .....................................................

    39 Tabel 4.15. Distribusi Sikap Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat Pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    39

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.16. Distribusi Sikap Responden tentang Garam Beriodium berdasarkan tingkat Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    40

    Tabel 4.17. Distribusi Sikap Responden tentang Garam Beriodium berdasarkan tingkat Pengetahuan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    40 Tabel 4.18. Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium di

    Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .....

    41 Tabel 4.19 Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan tingkat Umur di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .....................................................

    42 Tabel 4.20. Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    42 Tabel 4.21. Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan Tingkat Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    43 Tabel 4.22. Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 ..................................

    43 Tabel 4.23. Distribusi Tindakan Responden tentang Garam Beriodium

    berdasarkan Tingkat Sikap di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008 .....................................................

    44

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masalah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) merupakan salah satu

    masalah kesehatan yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap

    kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Selain berdampak terhadap

    pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroid, kekurangan iodium jika terjadi pada

    wanita hamil mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir mati sampai cacat bawaan

    pada bayi lahir berupa gangguan perkembangan syaraf, mental dan fisik yang disebut

    kretin. Semua gangguan ini dapat berakibat pada rendahnya produktivas kerja pada

    orang dewasa serta timbulnya berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat

    yang dapat menghambat pembangunan. Dari sejumlah 20 juta penduduk Indonesia

    yang menderita gondok diperkirakan dapat kehilangan 140 juta angka kecerdasan (IQ

    point) (Departemen Kesehatan RI, 2005).

    Untuk menanggulangi GAKI, penambahan iodium pada semua garam

    konsumsi telah disepakati sebagai cara yang aman, efektif dan berkesinambungan

    untuk mencapai konsumsi iodium yang optimal bagi semua rumah tangga dan

    masyarakat. Selain program iodisasi garam, pemerintah Indonesia selama ini juga

    telah melaksanakan distribusi kapsul minyak beriodium terutama bagi wanita usia

    subur di kecamatan endemik berat dan sedang (Departemen Kesehatan RI, 2005).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Kegiatan Intensifikasi Penanggulangan GAKI (IP-GAKI) telah dilaksanakan

    dengan dana pinjaman Bank Dunia sejak tahun 1997 sampai tahun 2003 untuk

    mempercepat penurunan prevalensi GAKI melalui pencapaian konsumsi garam

    beriodium untuk semua. Komponen program yang dilaksanakan meliputi : 1)

    pemantauan status iodium masyarakat; 2) peningkatan konsumsi garam beriodium; 3)

    peningkatan pasokan garam beriodium; 4) distribusi kapsul minyak beriodium pada

    sasaran yang tepat; dan 5) pemantapan koordinasi lintas sektor dan penguatan

    kelembagaan penanggulangan GAKI (Departemen Kesehatan RI, 2005).

    Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia.

    Program Intensifikasi Penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997-2003

    bertujuan menurunkan prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI pada

    penduduk, meningkatkan persediaan garam beriodium serta meningkatkan kerjasama

    lintas sektoral. Standar SNI kadar iodium dalam garam ditentukan sebesar 30-80 ppm

    dalam bentuk KIO3, hal ini dikaitkan dengan jumlah garam yang dikonsumsi tiap

    orang per hari adalah 6-10 gram, sedangkan kebutuhan tubuh akan iodium adalah

    sekitar 100-150 mg tiap orang per hari.

    Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai melalui Proyek IP-

    GAKI, untuk mengetahui dampak dari intervensi program penanggulangan GAKI.

    Dari hasil survei ini diketahui secara umum bahwa TGR pada anak sekolah masih

    berkisar 11,1%. Survei nasional evaluasi IP-GAKI ini menunjukkan bahwa 35,8%

    kabupaten adalah endemik ringan, 13,1% kabupaten endemik sedang, dan 8,2%

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • kabupaten endemik berat, dan tingkat konsumsi garam beriodium secara nasional

    73,2% (BPS, 2003).

    Dari hasil pemetaan GAKI tahun 1998 diperoleh bahwa, prevalensi GAKI di

    Indonesia yang dihitung berdasarkan angka Total Goiter Rate (TGR) adalah sebesar

    9,8%, sedangkan tingkat konsumsi garam beriodium adalah sebesar 65,2%. Dari hasil

    pemantauan garam beriodium di Kabupaten Sleman tahun 2003 bahwa dari 86 desa

    yang terdapat 6 desa yang tingkat konsumsi garam beriodiumnya baik berkategori

    sebesar 75,3%, meskipun sudah tergolong cukup baik, namun hal ini belum mencapai

    target Universal Salt Iodization (USI) yaitu sebesar 90% (Dinas Kesehatan Sleman,

    2005).

    Berdasarkan dari Balai Penelitian (BP) GAKI Magelang pada tahun 2006, BP

    GAKI menerima 14 pasien dari Sidoarjo. Para pasien yang terdiri dari balita dan

    wanita usia subur ini mengalami kretinisme dan gondok. Diduga, hal ini terjadi

    karena polusi yang ditimbulkan dari karbondioksida berlebihan, cemaran limbah

    industri dan limbah rumah tangga yang ada di sekitar mereka (BP GAKI, 2006).

    Kekurangan iodium akibat pestisida ditemukan di Kabupaten Dairi, Propinsi

    Sumatera Utara. Di Kabupaten tersebut 2 (dua) Kecamatan diketahui merupakan

    daerah endemik sedang dan berat. Daerah endemik berat kekurangan iodium juga

    terdapat di salah satu Kecamatan Sampit, Kalimantan Tengah. Hal ini terjadi karena

    cemaran yang ditimbulkan dari limbah industri kayu lapis (BP GAKI, 2006).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Bersadarkan pemetaan GAKI survei nasional tahun 2003, Propinsi Sumatera

    Utara diketahui Total Goiter Rate (TGR) sebesar 6,4%, dan rata-rata konsumsi garam

    beriodium di tingkat rumah tangga sebesar 91,2%. Dengan demikian dari hasil

    pemetaan tersebut Propinsi Sumatera Utara sudah lebih baik dari prevalensi GAKI

    secara nasional (BPS, 2003).

    Berdasarkan survei tersebut, 1 (satu) kabupaten yang termasuk kategori

    endemik berat (TGR 30%) adalah Kabupaten Dairi dengan prevalensi TGR sebesar

    35,1% dan rata-rata konsumsi garam beriodium di tingkat rumah tangga sebesar

    91,4% (BPS, 2003).

    Di Kabupaten Dairi dimana menurut hasil survei tahun 1997 Kecamatan

    Siempat Nempu adalah termasuk TGR (Total Goiter Rate) kategori berat (> 30%).

    Hal ini menunjukkan masih rendahnya asupan iodium dalam keluarga yang

    kemungkinan terjadi karena rendahnya pengetahuan ibu dalam penggunaan garam

    beriodium.

    Peran seorang ibu dalam keluarga sangat penting. Disamping harus mengurus

    suami dan anak-anaknya, ibu juga mengatur menu makan kebutuhan keluarga sehari-

    hari. Oleh sebab itu ibu harus memiliki pengetahuan yang baik dalam pengadaan

    bahan makanan yang baik untuk keluarga, di mana ibu diharapkan dapat berperilaku

    baik dalam mengelola dan menyajikan makanan yang sehat dengan menu yang

    sederhana dengan gizi seimbang, terutama dalam penggunaan garam beriodium.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui gambaran

    perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan garam beriodium dan kualitas garam di

    Desa Juma Teguh yang merupakan salah salah satu desa yang berada di Kecamatan

    Siempat Nempu Kabupaten Dairi tahun 2008.

    1. 2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan

    masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana perilaku ibu rumah tangga dalam

    penggunaan garam beriodium dan kualitas garam di Desa Juma Teguh Kecamatan

    Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.3.1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan

    garam beriodium di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi

    Tahun 2008.

    1.3.2. Tujuan Khusus

    1. Untuk mengetahui karakteristik ibu (umur, pendidikan dan pekerjaan) di Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang garam beriodium di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3. Untuk mengetahui sikap ibu tentang manfaat garam beriodium di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    4. Untuk mengetahui tindakan ibu tentang garam beriodium di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    5. Untuk mengetahui kualitas garam di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat

    Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008.

    1.4. Manfaat Penelitian

    1. Sebagai bahan masukkan dalam upaya penanggulangan GAKI di daerah

    endemik berat (Kabupaten Dairi).

    2. Sebagai upaya memperbaiki pola konsumsi garam beriodium di masyarakat.

    3. Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi dalam hal perilaku

    penggunaan garam beriodium di tingkat rumah tangga.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Tinjauan Ontologi Iodium

    Iodium ditemukan pada tahun 1811 oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah

    anion monovalen. Keadaannya dalam tubuh mamalia hanya sebagai hormon tiroid.

    Hormon-hormon ini sangat penting selama pembentukan embrio dan untuk mengatur

    kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi di semua kehidupan. Iodium

    diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar tiroid digunakan untuk memproduksi

    hormon tiroid. Saluran ekresi utama iodium adalah melalui saluran kencing dan cara

    ini merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium.

    Tingkat ekresi (status iodium) yang terendah (25-20 mg I/g creatin) menunjukkan

    resiko kekurangan iodium bahwa tingkatan yang lebih rendah menunjukkan resiko

    yang lebih berbahaya (Brody, 1999).

    Kebanyakan thyroxin (T4) dan Triodothyronine (T3) diangkut dalam bentuk

    terikat plasma dengan protein pembawa. Thyroxine-terikat merupakan pembawa

    hormon tiroid utama yang beberapa diantaranya juga terikat dengan thyroxine-terikat

    prealbumin (Sauberlch, 1999).

    Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak

    kurang lebih 0,00004 persen dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75 persen dari

    iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensitesis hormon

    tiroksin. Hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • mental manusia. Selain itu iodium ada di dalam jaringan tubuh lain, yaitu di kelenjar

    ludah, payudara dan lambung serta di dalam ginjal (Almatsier, 2003).

    Zat iodium juga merupakan zat essensial bagi tubuh, karena merupakan

    komponen dari hormon thyroxin. Zat iodium dikonsentrasikan di dalam kelenjar

    Gondok (Glandula Thyroidea) untuk dipergunakan dalam sintesa hormon thyroxin.

    Hormon ini di timbun dalam folikel kelenjar Gondok, terkonjugasi dengan protein

    (glubulin) dan di sebut Thyroidglobulin (Sediaoetama, 1991).

    2.1.1. Kebutuhan Iodium

    Kebutuhan iodium bervariasi menurut umur dan kondisi-kondisi tertentu.

    Kebutuhan pada anak-anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa akan iodium per

    harinya. Keadaan fisiologis tertentu dari tubuh seperti misalnya pada wanita dan ibu

    menyusui, jumlah kebutuhan tubuh akan zat iodium akan berbeda. Kebutuhan tubuh

    per harinya sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan

    sekitar 40-120 g per hari untuk anak-anak umur dibawah 19 tahun dan 150 g per

    hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan

    masing-masing adalah 10 g/hari (Hetzel, 1993).

    Sumber utama iodium adalah laut, sehingga makanan laut merupakan

    makanan yang paling kaya dengan iodium. Di daerah pantai, air dan tanah

    mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai

    mengandung cukup banyak iodium. Semakin jauh tanah dari pantai semakin sedikit

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • pula kandungan iodiumnya, dan salah satu penanggulangan kekurangan iodium

    adalah melalui fortifikasi garam dapur dengan iodium.

    2.1.2. Dampak Defisiensi Iodium

    Masalah GAKI merupakan masalah serius mengingat dampaknya secara

    langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia.

    Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defisiensi

    iodium adalah wanita usia subur (WUS), ibu hamil, anak balita dan anak usia

    sekolah. Bagi ibu hamil yang menderita kekurangan iodium akan melahirkan bayi

    yang terganggu pertumbuhan fisik mental dan intelektualnya, bayi yang dilahirkan

    mati sesaat setelah dilahirkan atau pun bayi yang bisu dan tuli (Jalal, 1998).

    Berbagai macam pengaruh negatif GAKI terhadap manusia, diantaranya

    adalah (Departemen Kesehatan RI, 1990) :

    a. Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Intelegensi

    Dengan situasi penderita GAKI dan luasnya daerah defisiensi iodium, maka di

    Indonesia telah terjadi defisit IQ point yang disebabkan oleh masalah GAKI sebesar

    132,5-140 IQ point dengan perincian sebagai berikut :

    Setiap penderita GAKI akan mengalami defisit IQ point sebesar 5 point

    dibawah normal. Dengan jumlah penderita gondok sebanyak 10 juta maka total

    defisit yang diakibatkan adalah 50 juta IQ point.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Setiap penderita GAKI lain yang bukan kretin dan gondok akan mengalami

    defisit IQ sebesar 10 point dibawah normal. Dengan jumlah penderita GAKI lain

    sebanyak 3,5 juta maka total defisit yang diakibatkan adalah 35 juta IQ point.

    Setiap tahun di daerah defisiensi iodium akan lahir 1 juta bayi, dimana setiap

    kelahiran akan mengalami defisit sebesar 10 point sehingga total defisit IQ point yang

    diakibatkan adalah 10 juta IQ point. Terjadinya defisit IQ point di Indonesia pada

    gilirannya berdampak pada program belajar 9 tahun, karenanya banyak anak usia

    sekolah tidak dapat mengikuti pelajaran dan mengalami kemunduran (drop-out).

    b. Pengaruh GAKI terhadap Perkembangan Sosial

    Dampak sosial yang ditimbulkan GAKI berupa terjadinya gangguan mental,

    lamban, kurang bergairah sehingga orang macam ini sulit untuk dididik dan

    dimotivasi. Penderita kretin untuk selamanya menjadi beban sosial bagi keluarga dan

    masyarakat sekitarnya.

    c. Pengaruh GAKI terhadap perkembangan ekonomi

    Usaha peternakan di daerah defisit iodium tidak akan berhasil karena hewan

    peliharaan yang mengalami kekurangan iodium akan berukuran lebih kecil, kurus,

    produksi telur sedikit, kurang kesuburan dan lain-lain. Dampak GAKI terhadap

    keadaan ekonomi dapat diperlihatkan dengan pengalaman negara China dimana

    setelah 8 tahun upaya penanggulangan dilakukan terjadi peningkatan produktivitas

    dan income per kapita besar 15%. Dengan perhitungan ini maka secara kasar di

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Indonesia GNP akan meningkat U$$ 650 menjadi + U$$ 750 jika masalah GAKI

    dapat ditanggulangi, (Departemen Kesehatan RI, 1990).

    2.2. Sumber Iodium

    Iodium merupakan sejenis mineral, biasanya iodium terdapat di alam, baik di

    tanah maupun di air. Iodium adalah zat gizi mikro yang mengandung hormon tiroksin

    yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kandungan

    iodium dalam makanan laut seperti ikan, kerang, cumi atau rumput laut berkisar

    0,0002 persen. Keuntungan konsumsi iodium melalui makanan laut adalah elemen

    iodium tersebut tidak hilang selama pemprosesan masakan. Selain itu, jumlah yang

    dimakan biasanya juga lebih tinggi (bila kita mengonsumsi 50 gram ikan laut, berarti

    iodium yang masuk setara 100 mikrogram iodium). Mungkin ini perjelasan mengapa

    jarang ditemui kasus kekurangan iodium pada orang-orang eropa. Karena sejak dulu

    hingga kini, mereka mempunyai kebiasaan memakan ikan laut. Setidak-tidaknya,

    melalui kebiasaan menyajikan ikan (tidak ada daging) sebagai menu utama pada

    kebanyakan restoran atau kedai-kedai.

    Jepang adalah negara terdepan dalam konsumsi rumput laut dan kasus

    kekurangan iodium juga sangat rendah di negara tersebut. Di sana, rumput laut

    diproses menjadi anyaman halus yang disebut nori. Nori ini dipakai sebagai berbagai

    pembungkus makanan, misalnya nasi kepal (onigiri) atau sushi. Selain itu, juga

    dipakai sebagai campuran penyedap rasa pada mi rebus, seperti ramen atau soba.

    Mungkin seandainya kita mau meniru, misalnya daun pisang pembungkus lemper

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • diganti lembaran rumput laut, atau mi bakso maupun mie pangsit dibubuhi penyedap

    dari rumput laut, maka kasus kekurangan iodium akan berkurang di negeri ini.

    Pentradisian penggunaan makanan laut hendaknya terus digalakkan karena lebih dari

    70 persen dari luas wilayah negeri ini adalah laut (Nurachman dan Sarwono, 2008).

    2.3. Jenis Perilaku

    Skiner (1938), yang dikutip Notoatmodjo (2003) membedakan adanya dua

    respons perilaku yaitu :

    a. Perilaku yang alami (innate behavior) adalah perilaku yang dibawa sejak

    organisme dilahirkan, yaitu yang berupa repleks-repleks dan insting-insting.

    b. Perilaku operan (operan behaviour) adalah perilaku yang dibentuk melalui

    proses belajar. Sebagian besar perilaku manusia adalah perilaku operan.

    Perilaku manusia merupakan hasil dan segala macam pengalaman serta

    interaksi manusia dan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

    sikap dan tindakan (Sarwono, 1993), sehingga perilaku individu tersebut dapat

    diukur melalui :

    a. Pengetahuan (Knowladge)

    Pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan

    penginderaan terhadap objek tertentu (Notoadmojo, 2003). Melalui penginderaan ini

    maka di dalam diri seseorang terjadi proses perhatian, persepsi, penghayatan dan

    sebagainya terhadap suatu objek. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa

    perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih harmonis dibanding dengan perilaku

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • yang tidak didasari pengetahuan, kesadaran dan sifat yang positif, maka perilaku

    tersebut akan bersifat harmonis. Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh

    pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Notoadmodjo, 2003).

    Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam)

    tingkatan yaitu :

    1. Tahu (Know) artinya mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

    sebelumnya.

    2. Memahami (Comprehension) artinya kemampuan untuk menjelaskan secara

    benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

    tersebut secara benar.

    3. Aplikasi (Application) artinya dapat menggunakan prinsip-prinsip dalam

    pemecahan masalah.

    4. Analisis (Analysis) artinya suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

    objek tertentu yang dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti

    menggambarkan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.

    5. Sintesis (Syntesis) artinya menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

    meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan

    yang baru.

    6. Evaluasi (Evaluatingi) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    penilaian suatu materi (Notoadmodjo, 1993).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • b. Sikap (Attitude)

    Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk

    bertindak terhadap suatu objek (Purwanto, 1999). Sikap secara nyata menunjukkan

    kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap merupakan suatu reaksi yang

    masih tertutup, tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sikap hanya dapat

    ditafsirkan dan perilaku yang nampak. Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula

    bersifat negatif, dalam sikap positif cenderung tindakan mendekati, menyenangi dan

    mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan

    untuk menjauhi, menghindari, membenci atau tidak menyukai objek tertentu.

    Ciri-Ciri Sikap Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan

    perangsang yang relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan

    bahwa sikap merupakan faktor internal, tetapi tidak semua faktor internal adalah

    sikap. Adapun ciri-ciri adalah sebagai berikut :

    1. Sikap itu dipelajari (learnability)

    Sikap merupakan hasil belajar. Ini perlu dibedakan dari motif-motif psikologi

    lainnya. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada

    sebagian individu.

    2. Memiliki kestabilan (stability)

    Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan stabil

    melalui pengalaman.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3. Personal Sosiental Significance

    Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara

    orang dan barang dan situasi.

    4. Berisi kognisi dan affeksi

    Komponen cognisi dari pada sikap adalah berisi informal yang aktual

    5. Approach avoidance directionality

    Bila seseorang memiliki sikap yang favoibel terhadap suatu subjek, mereka

    akan mendekati dan membantunya, sebaliknya jika seseorang memiliki sikap

    yang unfavorable merasa akan menghindarinya.

    Fungsi Sikap Fungsi sikap dapat dibagi menjadi empat golongan yaitu :

    1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri.

    Bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable, artinya sesuatu yang

    mudah pula menjadi milik bersama. Justru karena itu sesuatu golongan yang

    mendasarkan atas kepentingan bersama dan pengalaman bersama biasanya

    ditandai oleh adanya sikap anggotanya yang sama terhadap suatu objek.

    2. Sikap berfungsi sebagai alat mengatur tingkah laku.

    Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil dan binatang merupakan aksi-aksi yang

    spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsang dan reaksi tidak ada

    pertimbangan, tetapi pada anak dewasa yang sudah lanjut usianya perangsang

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • itu pada umumnya tidak diberi secara spontan, akan tetapi adanya proses secara

    sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu.

    3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman.

    Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia di dalam menerima

    pengalaman-pengalaman dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima

    secara aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari dunia luar itu tidak

    semuanya dilayani, jadi semua pengalaman itu diberi penilaian lalu dipilih.

    4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.

    Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini sebabnya karena sikap tidak

    pernah terpisahkan dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu dengan

    melihat sikap-sikap pada objek-objek tertentu, sedikit banyak orang bisa

    mengetahui pribadi orang tersebut. Jadi sebagai pernyataan pribadi (Ahmadi,

    1991).

    c. Tindakan (Practice)

    Tindakan adalah respon nyata dari seseorang terhadap suatu objek. Setelah

    seseorang mengetahui stimulus kemudian mengadakan penelitian atau pendapat

    terhadap apa yang diketahui atau yang disikapinya tersebut dalam bentuk tindakan.

    Praktek individu terhadap suatu objek dipengaruhi oleh persepsi individu

    tentang kegawatan objek, kerentanan, faktor sosio demografi, pengaruh media massa,

    anjuran orang lain, serta perhitungan untung rugi dari praktek tersebut.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Praktek ini dibentuk oleh pengalaman interaksi individu terhadap sesuatu

    dapat berubah dan berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, pengalaman

    dan tinggi rendahnya mobilitas materi informasi tentang sesuatu dilingkungannya.

    2.4. Penggunaan Garam Beriodium

    Nurachman dan Sarwono (2003) dalam tulisannya pada kompas 29 April

    2003, Iodium dengan simbol kimia I adalah elemen non logam penting yang

    diperlukan tubuh dalam jumlah renik secara terus-menerus. Kekurangan iodium,

    khususnya pada anak-anak, sangat mengganggu pertumbuhan dan tingkat kecerdasan.

    Oleh sebab itu, Unicef beberapa waktu silam, melalui dutanya bintang film

    James Bond 007, Roger Moore, pernah secara khusus datang ke Indonesia untuk

    mengampanyekan penggunaan garam beriodium. Hal serupa juga dilakukan Pemda

    Jawa Barat melalui media TVRI Bandung sekitar Februari 2003.

    Iodium di alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen tunggal, tetapi ia

    tersimpan di dalam senyawa, misalnya garam kalium peryodat (KIO). Dalam keadaan

    kering, garam ini sangat stabil sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh tahun

    tanpa mengalami kerusakan. Itu sebabnya mengapa garam KIO dipakai sebagai

    suplemen untuk program iodisasi garam (atau garam beriodium).

    Garam beriodium mengadung 0,0025 persen berat KIO (artinya dalam 100

    gram total berat garam terkandung 2,5 mg KIO). Berikut ini dipaparkan cara

    sederhana untuk menghitung berapa banyak KIO yang dikonsumsi seseorang.

    Andaikan seorang ibu rumah tangga dalam sehari memasak satu panci sup (kapasitas

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • dua liter) dengan menggunakan dua sendok garam beriodium (misalnya dengan berat

    20 gram), dan tiap-tiap anggota keluarga pada hari tersebut melalap dua mangkok

    (anggap volume total kuah 100 ml). Maka, berat total garam KIO yang dikomsumsi

    tiap-tiap anggota keluarga itu dalam sehari (dengan asumsi tidak makan garam

    melalui makanan lainnya) adalah 0,0000025 gram atau 2,5 mikrogram (dari 0,0025%

    x 20 gram x 100 ml/200 ml). Jumlah garam yang sangat kecil, namun sangat

    diperlukan.

    Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah semua 2,5 mikrogram KIO

    tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau tiap-tiap keluarga memiliki kebiasaan

    menaburkan garam ketika hidangan telah berada di atas meja makan (tidak pada saat

    memasak), maka jawabannya benar.

    Kenyataannya tidak demikian. Karena hampir semua ibu rumah tangga selalu

    mencampurkan garam beriodium saat memproses makanan. Kalau hal ini dilakukan,

    maka kemungkinan besar iodium yang jumlahnya sangat kecil ini telah lenyap

    sebagai gas selama memasak.

    Secara kimiawi, fenomena tersebut dijelaskan dari proses reduksi KIO. Reaksi

    reduksi ini sebenarnya berlangsung sangat lambat. Namun, laju reaksi bisa dipercepat

    jutaan kali lipat dengan bantuan senyawa antioksidan, keasaman larutan dan panas.

    Seperti kita ketahui bahwa semua bahan makanan organik (hewan ataupun tanaman)

    selalu memiliki antioksidan dan proses memasak selalu menggunakan panas serta

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • terkadang ada asamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

    garam beriodium untuk ini menjadi sia-sia.

    Percobaan sederhana untuk membuktikan lenyapnya iodium adalah dengan

    mencampurkan garam beriodium dengan antioksidan (bisa berupa tumbuhan cabai

    atau bawang) dan asam cuka, yang kemudian direbus. Iodium yang lepas bisa diamati

    dari larutan kanji sebagai indikator. Bila berubah menjadi biru, pertanda iodium telah

    lepas sebagai gas.

    2.5. Kerangka Konsep

    Pada penelitian ini melihat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku ibu

    dalam penggunaan garam beriodium di tingkat rumah tangga di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi dengan melakukan pengamatan

    terhadap faktor input (umur, pendidikan, pekerjaan) rumah tangga dan beberapa

    faktor lain yang mempengaruhinya yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam

    penggunaan garam beriodium.

    Gambar dari konsep rencana penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat

    pada kerangka konsep berikut, (Singarimbun, 1989) :

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Pengetahuan Karakteristik Ibu : Umur Pendidikan Pekerjaan

    Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam penggunaan/ konsumsi garam beriodium.

    Sikap

    Tindakan

    Gambar 1 : Kerangka Konsep Penelitian

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran

    perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan garam beriodium pada pengolahan

    makanan dalam keluarga di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempuh

    Kabupaten Dairi.

    Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dengan melakukan pengamatan

    dan wawancara pada rumah tangga di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat

    Nempuh Kabupaten Dairi.

    3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    3.2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempuh

    Kabupaten Dairi, alasan penulisan memilih lokasi adalah berdasarkan hasil survei

    pemetaan GAKI tahun 1998 yang dilaksanakan Kanwil Depkes Propinsi Sumatera

    Utara bekerja sama dengan Universitas Andalas Padang bahwa salah satu Kecamatan

    Endemik Berat (TGR > 30%) adalah Kecamatan Siempat Nempuh Kabupaten Dairi

    dan diperkuat lagi hasil survei pemetaan GAKI tahun 2004 juga menunjukkan bahwa

    Kabupaten Dairi masih merupakan Endemik Berat.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3.2.2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan maret sampai bulan juni

    2008 yang dimulai dari mempersiapkan proposal penelitian, konsultasi proposal pada

    pembimbing seminar proposal penelitian, pengumpulan data dan penyusunan laporan

    akhir.

    3.3. Populasi dan Sampel

    3.3.1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang

    berdomisili di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempuh secara purposive

    sampling yang berjumlah 569 orang.

    3.3.2. Sampel

    Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Ibu Rumah Tangga yang

    berdomisili di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempuh Kabupaten Dairi,

    jumlah sampel sebesar 85 Rumah Tangga yang dapat menggunakan rumus penentuan

    besar sampel yaitu sebagai berikut :

    N n = 1 + N (d)2 569 = 1 + 569 (0.1)2

    569 n = 6,69 = 85,05 = 85

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Keterangan :

    n : Jumlah Sampel

    N : Jumlah Populasi

    d : Tingkat Penyimpangan (0.1)

    Untuk menentukan besar sampel per dusun (desa juma teguh terdiri dari 4

    dusun) adalah berdasarkan proporsional.

    Cara pengambilan sampel dengan metode random sampling terhadap rumah

    tangga yang terpilih sebesar 85 (delapan puluh lima) rumah tangga.

    Tabel 3.1. Jumlah Sampel Berdasarkan Jumlah Ibu Tumah Tangga di setiap Dusun Desa Juma Teguh

    Nama Dusun di

    Desa Juma Teguh Jumlah Populasi Jumlah Sampel

    Dusun I 135 21

    Dusun II 249 37

    Dusun III 45 7

    Dusun IV 140 20

    Jumlah 569 85

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3.4. Metode Pengumpulan Data

    3.4.1. Data Primer

    Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada ibu rumah tangga

    dengan menggunakan kuesioner daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Data

    primer meliputi data tentang karakteristik dan perilaku ibu rumah tangga.

    Peneliti juga melakukan pengamatan langsung dan melakukan uji kualitatif

    garam beriodium di rumah tangga. Setiap rumah tangga diambil sampel garamnya

    untuk diteteskan larutan iodine. Jika garam yang diteteskan larutan iodine tersebut

    berwarna ungu maka garam dikatakan mengandung iodium.

    3.4.2. Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian diperoleh dari hasil menggunakan laporan

    dari program/ institusi pemerintah, data survei pemetaan GAKI, profil umum Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi.

    Data sekunder pada penelitian ini antara lain :

    a. Profil Kesehatan Kabupaten Dairi Tahun 2007

    b. Profil umum Kecamatan Siempat Nempu 2007

    c. Laporan survei pemetaan GAKI Tahun 2004

    d. Laporan survei pemetaan GAKI Tahun 1998.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3.5. Definisi Operasional

    1. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh ibu

    (SD, SLTP, SLTA, Akademi/ Perguruan Tinggi).

    2. Pekerjaan ibu adalah jenis pekerjaan atau aktifitas ibu sehari-hari yang

    mendapatkan penghasilan per bulan.

    3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu rumah tangga yang

    berkenaan dengan pemanfaatan garam beriodium.

    4. Sikap ibu adalah persepsi atau sikap ibu terhadap pemanfaatan garam

    beriodium.

    5. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan ibu rumah tangga tentang penggunaan

    garam beriodium dalam keluarga.

    6. Perilaku ibu adalah suatu wujud pengetahuan, sikap dan tindakan dalam

    penggunaan garam beriodium dalam rumah tangga.

    7. Garam beriodium adalah garam Natrium Chlorida (NaCL) yang diproduksi

    melalui proses iodisasi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI)

    mengandung iodium antara 30 80 ppm.

    8. Endemik Berat adalah daerah yang penduduknya mengalami pembesaran

    kelenjar gondok dengan Total Goiter Rate (TGR) > 30%.

    9. Iodina tes adalah larutan yang digunakan untuk mengetes kandungan iodium

    secara kualitatif.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 3.6. Bahan dan Instrumen

    Alat untuk mengumpul data adalah kuesioner mengenai karakteristik ibu,

    pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan garam. Sedangkan untuk bahan yang

    digunakan untuk menguji secara kualitatif kandungan iodium digunakan iodina tes.

    3.7. Aspek Pengukuran

    Menurut Suharsimi Arikunto (1988), aspek pengukuran pengetahuan dengan

    kategori baik, cukup dan kurang terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur)

    yang akan dijadikan penentuan.

    1. Pengukuran Pengetahuan

    Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu rumah tangga

    tentang penggunaan garam beriodium, diukur dengan 10 pertanyaan setiap

    pertanyaan yang benar diberi nilai 10 dan salah diberi nilai 0, sehingga nilai tertinggi

    adalah 100. Nilai tersebut dikategorikan menjadi :

    Kategori baik bila jawaban responden benar > 75% dengan total nilai 76 100

    Kategori cukup bila jawaban responden benar 40% 75% dengan total nilai 40 - 75

    Kategori kurang bila jawaban responden benar < 40% dengan total nilai 0 39

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 2. Pengukuran Sikap

    Sikap adalah tanggapan atau pandangan ibu rumah tangga tentang penggunaan

    garam beriodium, diukur dengan 10 pertanyaan. Penilaian diberikan dengan angka 10

    jika responden setuju dan angka 0 jika tidak setuju, sehingga nilai tertinggi adalah

    100 dan terendah adalah 0. Nilai tersebut dikategorikan menjadi :

    Kategori baik bila jawaban responden benar > 75% dengan total nilai 76 100

    Kategori cukup bila jawaban responden benar 40% 75% dengan total nilai 40 - 75

    Kategori kurang bila jawaban responden benar < 40% dengan total nilai 0 39

    3. Pengukuran Tindakan

    Tindakan adalah hal-hal yang di lakukan ibu rumah tangga tentang penggunaan

    garam beriodium, diukur dengan 10 pertanyaan. Penilaian diberikan dengan angka 10

    jika responden menjawab benar dan angka 0 jika responden menjawab salah. Nilai

    tersebut dikategorikan menjadi :

    Kategori baik bila jawaban responden benar > 75% dengan total nilai 76 100

    Kategori cukup bila jawaban responden benar 40% 75% dengan total nilai 40 - 75

    Kategori kurang bila jawaban responden benar < 40% dengan total nilai 0 39

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 4. Pengukuran keadaan garam beriodium diperoleh dengan cara tes iodium

    untuk mengetahui keadaan garam secara kualitatif .

    Apabila garam yang diuji atau diteteskan terjadi perubahan warna menjadi biru tua/ ungu berarti kandungan iodiumnya cukup.

    Apabila tidak terjadi perubahan warna atau menjadi biru muda maka kandungan iodium pada garam tersebut tidak memenuhi syarat.

    3.8. Pengolahan dan Analisis Data

    3.8.1. Pengolahan Data

    Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah

    secara manual melalui langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Editing (pengeditan)

    Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan

    tujuan agar data yang masuk menggambarkan masalah yang diteliti kemudian

    data dikelompokkan dengan aspek pengukuran.

    2. Coding (pengkodean)

    Setelah data diperoleh, penulis melakukan pengkodean untuk mempermudah

    analisis data.

    3. Tabulating (tabulasi)

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Untuk mempermudah analisis data dan pengolahan data serta pengambilan

    kesimpulan dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi.

    3.8.2. Analisis Data

    Data yang diperoleh diolah dengan mengikuti langkah-langkah yaitu editing,

    koding, tabulating dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan distribusi frekuensi.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    4.1.1. Geografi

    Desa Juma Teguh merupakan salah satu desa dari 3 desa yang ada di

    Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi dengan luas wilayah 557,1 Ha. Adapun

    batas-batas Desa Siempat Nempu dilihat secara geografis adalah sebagai berikut :

    Sebelah Timur : Desa Kaban Julu

    Sebelah Barat : Desa Jumasiulok

    Sebelah Utara : Desa Jumantuang

    Sebelah Selatan : Kecamatan Lae Parira

    4.1.2. Demografi

    Jumlah penduduk Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten

    Dairi menurut data demografi pada tahun 2008 adalah 2.280 jiwa dengan 569 KK

    yang terdiri dari 966 laki-laki dan 1.314 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada tabel berikut ini :

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.1. Data Penduduk Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Dusun Laki-laki Perempuan Jumlah %

    1 Dusun I 246 350 596 26,142 Dusun II 150 176 326 14,303 Dusun III 366 428 794 34,824 Dusun IV 204 360 564 24,74 Jumlah 966 1.314 2.280 100,00

    Sumber : Kantor Kepala Desa Juma Teguh Tahun 2008

    Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Siempat Nempu paling

    banyak jenis kelamin perempuan 1.314 jiwa dan laki-laki 966 jiwa.

    Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di

    Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Kelompok Umur (tahun) Jumlah (orang) %

    1 0 1 60 2,632 1 5 215 9,433 6 20 680 29,824 21 60 800 35,095 > 60 525 23,03 Jumlah 2.280 100,00

    Sumber : Data Dasar Profil Desa Juma Teguh Tahun 2008

    Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa penduduk di Desa Juma Teguh paling banyak

    berada pada golongan umur 21 60 tahun sebanyak 800 orang (35,09%) dan yang

    paling sedikit berada pada golongan umur 0 12 bulan sebanyak 60 orang (2,63%).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel. 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) %

    1 Belum Sekolah 235 10,312 Tamat SD 432 18,953 Tamat SLTP 935 41,014. Tamat SLTA 648 28,425 D 2 12 0,536 D 3 10 0,447 S 1 8 0,35 Jumlah 2.280 100,00

    Sumber : Data Dasar Profil Desa Juma Teguh Tahun 2008

    Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penduduk di Desa Juma Teguh paling

    banyak berada pada tingkat pendidikan SLTP yaitu sebanyak 935 orang (41,01%) dan

    paling sedikit pada tingkat pendidikan S 1 sebanyak 8 orang (0,35%).

    Tabel. 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa

    JumaTeguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Mata Pencaharian Jumlah (orang) %

    1 Petani 915 65,832 Buruh Tani 138 9,933 Buruh Swasta 128 9,214 Tukang Bangunan 55 3,965 Pegawai Negeri 30 2,166 Pensiunan PNS/ ABRI 20 1,447 Supir 28 2,018 Pedagang 76 5,47 Jumlah 1.390 100,00

    Sumber : Data Dasar Profil Desa Juma Teguh Tahun 2008

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mata pencaharian penduduk Desa Juma

    Teguh adalah sebagai petani yaitu 915 orang (65,83%) dan yang paling sedikit adalah

    sebagai pensiunan PNS/ABRI sebanyak 20 orang (1,44%).

    Tabel 4.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Agama Jumlah (orang) %

    1 Islam 107 4,692 Kristen Protestan 2.118 92,893 Katolik 55 2,41 Jumlah 2.280 100,00

    Sumber : Data Dasar Profil Desa Juma Teguh Tahun 2008

    Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penduduk Desa Juma Teguh yang paling

    banyak agama Kristen Protestan sebanyak 2.118 orang (92,89%).

    4.2 Gambaran Umum Sampel

    4.2.1 Karakteristik Ibu Rumah Tangga Sampel

    Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Umur Ibu (tahun) Jumlah (orang) %

    1 21 30 17 20,002 31 40 35 41,183 41 50 24 28,244 51 60 9 10,59 Jumlah 85 100,00

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa kelompok umur ibu 31 40 tahun

    merupakan jumlah terbanyak yaitu 35 orang (41,18%), dan kelompok umur 51 60

    tahun merupakan jumlah yang paling terkecil yaitu 9 orang responden (10,59%).

    Tabel 4.7. Distribusi Ibu Berdasarkan Pendidikan di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Pendidikan Jumlah (orang) %

    1 SD 40 47,062 SLTP 29 34,123 SLTA 16 18,82 Jumlah 85 100,00

    Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan ibu yang paling banyak

    adalah SD sebanyak 40 orang (47,06%), dan yang paling sedikit adalah SLTA

    sebanyak 16 orang responden (18,82%).

    Tabel 4.8. Distribusi Ibu Berdasarkan Pekerjaan di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Pekerjaan Ibu Jumlah (orang) %

    1 Petani 57 67,062 Pedagang 6 7,063 Buruh Tani 22 25,88 Jumlah 85 100,00

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pekerjaan ibu yang paling banyak adalah petani

    sebanyak 57 orang (67,06%), dan yang paling sedikit adalah pedagang sebanyak 6

    orang (7,06%).

    4.3 Gambaran Garam Beriodium di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu

    Garam beriodium yang dipakai oleh semua rumah tangga yang terambil

    sebagai sampel semuanya mengandung iodium. Tidak diketahui kandungan iodium

    yang pasti dalam garam karena garam diteliti hanya dengan kualitatif yaitu dengan

    menguji menggunakan iodine test. Hasil pengujian didapati semua garam yang

    dipakai ibu untuk memasak berwarna ungu, artinya garam mengandung iodium.

    Garam yang beredar dan digunakan penduduk di Desa Juma Teguh

    Kecamatan Siempat Nempu hanya ada 2 merek yaitu merek supra dan jangkar.

    Tekstur garam kasar dan garam dikemas dalam plastik putih dan mempunyai label

    merek dagang dalam kemasannya. Kandungan garam yang tertera dalam label

    kemasan adalah antara 30-80 ppm.

    4.4 Perilaku Ibu tentang Garam Beriodium

    4.4.1 Pengetahuan tentang Garam Beriodium

    Pengetahuan yang diukur berdasarkan kuesioner yang sudah dirancang

    dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu baik, cukup dan kurang. Hasil pengukuran

    pengetahuan dapat dilihat dalam tabel 4.9 :

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.9 Distribusi Ibu menurut Pengetahuan tentang Garam Beriodium di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Pengetahuan Jumlah (orang) %

    1 Baik 11 12,942 Cukup 59 69,413 Kurang 15 17,65 Jumlah 85 100,00

    Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu dalam penggunaan garam

    beriodium kategori cukup (69,41 %) lebih banyak dibandingkan dengan yang baik

    (12,94 %) dan kategori kurang (17,65 %).

    Tabel 4.10 Distribusi Ibu berdasarkan Pengetahuan tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Umur di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total No

    Umur (tahun)

    n % n % n % n % 1 21 30 2 11,76 12 70,59 3 17,65 17 100,002 31 40 7 20,00 22 62,86 6 17,14 35 100,003 41 50 1 4,17 19 79,17 4 16,67 24 100,004 51 60 1 11,11 6 66,67 2 22,22 9 100,00 Jumlah 11 12,94 59 69,41 15 17,65 85 100,00

    Tabel 4.10 menunjukkan bahwa diantara 17 ibu yang berumur 21-30 tahun,

    yang pengetahuannnya cukup ada 70,59 %, dan dari 35 ibu berumur 31-40 tahun

    yang mempunyai pengetahuan cukup ada 62,86 %. Sedangkan dari 24 ibu berumur

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 41-50 tahun yang pengetahuannya cukup, ada 79,17 % dan dari 9 ibu yang berumur

    51-60 tahun yang pengetahuannya cukup, ada 66,67 %.

    Tabel 4.11 Distribusi Ibu berdasarkan Pengetahuan tentang Garam Beriodium dan

    Tingkat Pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Pengetahuan

    Baik Cukup Kurang Total No Pendidikan n % n % n % n %

    1 SD 4 10,500 25 62,50 11 27,50 40 100,002 SLTP 4 13,79 21 72,41 4 13,79 29 100,003 SLTA 3 18,75 13 81,25 0 0,00 16 100,00 Jumlah 11 12,94 59 69,41 15 17,65 85 100,00

    Tabel 4.11 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai pendidikan SD,

    pengetahuannya dalam menggunakan garam beriodium kategori cukup ada 62,5 %.

    Sedangkan ibu yang berpendidikan SLTP, pengetahuan cukup ada 72,41 %. Dan ibu

    yang berpendidikan SLTA, pengetahuan cukup ada 81,25 %.

    Tabel 4.12

    Distribusi Ibu berdasarkan Pengetahuan tentang Garam Beriodium dan Tingkat Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Pengetahuan

    Baik Cukup Kurang Total No Pekerjaan n % n % n % n %

    1 Petani 10 17,54 40 70,18 7 12,28 57 100,002 Pedagang 1 16,67 4 66,67 1 16,67 6 100,003 Buruh Tani 0 0,00 15 68,18 7 31,82 22 100,00 Jumlah 11 12,94 59 69,41 15 17,65 85 100,00

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ibu yang bekerja sebagai petani, pengetahuannya

    dalam menggunakan garam beriodium dengan kategori cukup ada 70,18 %.

    Sedangkan ibu yang bekerja sebagai pedagang, pengetahuannya dengan kategori

    cukup ada 66,67 %, dan ibu yang bekerja sebagai buruh tani, pengetahunnya dengan

    kategori cukup ada 68,18 %.

    4.4.2 Sikap tentang Garam Beriodium

    Hasil dari pengukuran sikap ibu tentang garam beriodium dapat dlihat dalam

    tabel 4.13 berikut ini :

    Tabel 4.13 Distribusi Ibu menurut Sikap tentang Garam Beriodium di Desa Juma

    Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Sikap Jumlah (orang) %

    1 Baik 70 82,352 Cukup 10 11,763 Kurang 5 5,88 Jumlah 85 100,00

    Tabel 4.13 menunjukkan bahwa sikap ibu yang menggunakan garam

    beriodium kategori baik (82,35 %) lebih banyak ditemukan dibandingkan pada ibu

    yang mempunyai sikap dengan kategori cukup dan kategori kurang.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.14 Distribusi Ibu berdasarkan Sikap tentang Garam Beriodium dan Tingkat Umur

    di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Sikap Baik Cukup Kurang Total No

    Umur (tahun)

    n % n % n % n % 1 21 30 14 82,35 2 11,76 1 5,88 17 100,002 31 40 30 85,71 2 5,71 3 8,57 35 100,003 41 50 18 75,00 5 20,83 1 4,17 24 100,004 51 60 8 88,89 1 11,11 0 0,00 9 100,00 Jumlah 70 82,35 10 11,76 5 5,88 85 100,00

    Tabel 4.14 menunjukkan bahwa dari ibu yang berumur 21-30 tahun

    mempunyai sikap dalam menggunakan garam beriodium yang baik ada 82,35 %. Ibu

    yang berumur 31-40 tahun dan mempunyai sikap yang baik ada 85,71 %. Sedangkan

    ibu yang berumur 41-50 tahun dan mempunyai sikap yang baik ada 75 %, dan

    diantara 9 ibu berumur 1-60 tahun yang mempunyai sikap dengan kategori baik ada

    88,89 %.

    Tabel 4.15 Distribusi Ibu berdasarkan Sikap tentang Garam Beriodium dan Tingkat Pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Sikap

    Baik Cukup Kurang Total No Pendidikan n % n % n % n %

    1 SD 34 85,00 3 7,50 3 7,50 40 100,002 SLTP 24 82,76 4 13,79 1 3,45 29 100,003 SLTA 12 75,00 3 18,75 1 6,25 16 100,00 Jumlah 70 82,35 10 11,76 5 5,88 85 100,00

    Tabel 4.15 menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan SD ada 85 % yang

    mempunyai sikap baik menggunakan garam beriodium di rumah tangga. Ibu

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • berpendidikan SLTP yang mempunyai sikap baik ada 82,76 % dan ibu berpendidikan

    SLTA yang mempunyai sikap baik ada 75 %. .

    Tabel 4.16 Distribusi Ibu berdasarkan Sikap tentang Garam Beriodium dan Tingkat Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Sikap

    Baik Cukup Kurang Total No Pekerjaan n % n % n % n %

    1 Petani 44 77,19 8 14,04 5 8,77 57 100,002 Pedagang 6 100,00 0 0,00 0 0,00 6 100,003 Buruh Tani 20 90,91 2 9,09 0 0,00 22 100,00 Jumlah 70 82,35 10 11,76 5 4,71 85 100,00

    Tabel 4.16 menunjukkan bahwa dari 57 ibu yang bekerja sebagai petani ada

    77,19 % yang mempunyai sikap baik.dalam menggunakan garam beriodium.

    Sedangkan ibu yang bekerja menjadi pedagang semuanya menunjukkan sikap yang

    baik (100 %), dan ibu yang menjadi buruh tani ada 90,19 % yang mempunyai sikap

    baik..

    Tabel 4.17 Distribusi Ibu berdasarkan Sikap tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Pengetahuan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Sikap Baik Cukup Kurang Total No Pengetahuan

    n % n % n % n % 1 Baik 7 63,64 2 18,18 2 18,18 11 100,002 Cukup 52 88,14 6 10,17 1 1,69 59 100,003 Kurang 11 73,33 2 13,33 2 13,33 15 100,00 Jumlah 70 82,35 10 11,76 5 5,88 85 100,00

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.17 menunjukkan bahwa dari 11 ibu yang mempunyai pengetahuan

    baik dan bersikap baik ada 63,64 %, dan dari 59 ibu yang berpengetahuan cukup

    hanya ada 88,14 % ibu yang bersikap baik dalam menggunakan garam beriodium.

    Sedangkan dari 15 ibu yang berpengetahuan kurang ada 73,33 % yang bersikap baik.

    4.4.3 Tindakan tentang Garam Beriodium

    Perilaku ibu yang dilihat dari tindakan ibu tentang garam beriodium diukur

    dengan kuesioner dan dikategorikan dalam 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang.

    Hasil pengukuran tindakan dapat dilihat dalam tabel 4.18 berikut :

    Tabel 4.18 Distribusi Ibu menurut Tindakan tentang Garam Beriodium di Desa

    Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    No Tindakan Jumlah (orang) %

    1 Baik 14 16,472 Cukup 64 75,293 Kurang 7 8,24 Jumlah 85 100,00

    Dalam tabel 4.18 menunjukkan tindakan ibu tentang garam beriodium

    kategori cukup ada 75,29 %, lebih banyak dari pada tindakan ibu dengan kategori

    baik (16,47 %) dan kurang (8,24 %).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Tabel 4.19 Distribusi Ibu berdasarkan Tindakan tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Umur di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Tindakan Baik Cukup Kurang Total No

    Umur (tahun)

    n % n % n % n % 1 21 30 2 11,76 10 58,82 5 29,41 17 100,002 31 40 6 17,14 29 82,86 0 0,00 35 100,003 41 50 2 8,33 21 87,50 1 4,17 24 100,004 51 60 4 44,44 4 44,44 1 11,11 9 100,00 Jumlah 14 16,47 64 75,29 7 8,24 85 100,00

    Tabel 4.19 menunjukkan bahwa ibu berumur 21-30 tahun, yang mempunyai

    tindakan baik ada 11,76 %, dan dari ibu berumur 31-40 tahun yang mempunyai

    tindakan baik hanya 17,14 %. Dari Ibu yang berumur 41-50 tahun, yang mempunyai

    tindakan dalam menggunakan garam beriodium kategori baik ada 8,33 %. Sedangkan

    dari ibu yang berumur 51-60 tahun ada 44,44 % ibu dengan kategori baik.

    Tabel 4.20 Distribusi Ibu berdasarkan Tindakan tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Pendidikan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Tindakan Baik Cukup Kurang Total No Pendidikan

    n % n % n % n % 1 SD 7 17,50 30 75,00 3 7,50 40 100,002 SLTP 4 13,79 21 72,41 4 13,79 29 100,003 SLTA 3 18,75 13 81,25 0 0,00 16 100,00 Jumlah 14 16,47 64 75,29 7 8,24 85 100,00

    Tabel 4.20 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai pendidikan SD,

    tindakan dalam menggunakan garam beriodium dengan kategori cukup ada 75 %,

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • dan ibu yang berpendidikan SLTP, yang mempunyai tindakan cukup ada 72,41 %.

    Sedangkan ibu berpendidikan SLTA, yang mempunyai tindakan cukup ada 81,25 %.

    Tabel 4.21 Distribusi Ibu berdasarkan Tindakan tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Pekerjaan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Tindakan Baik Cukup Kurang Total No Pekerjaan

    n % n % n % n % 1 Petani 11 19,30 40 70,18 6 10,53 57 100,002 Pedagang 1 16,67 5 83,33 0 0,00 6 100,003 Buruh Tani 2 9,0 19 86,36 1 4,55 22 100,00 Jumlah 14 16,47 64 75,29 7 8,24 85 100,00

    Tabel 4.21 menunjukkan bahwa ibu yang memiliki pekerjaan petani

    mempunyai tindakan kategori cukup sebanyak 70,81 %, dan ibu dengan pekerjaan

    pedagang yang mempunyai tindakan cukup ada 83,33 %. Sedangkan ibu yang bekerja

    sebagai buruh tani yang mempunyai tindakan cukup ada 86,36 %.

    Tabel 4.22 Distribusi Ibu berdasarkan Tindakan tentang Garam Beriodium dan Tingkat

    Pengetahuan di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Tindakan

    Baik Cukup Kurang Total No Pengetahuan n % n % n % n %

    1 Baik 1 9,09 10 90,91 0 0,00 11 100,002 Cukup 11 18,64 42 71,19 6 10,17 59 100,003 Kurang 2 13,33 12 80,00 1 6,67 15 100,00 Jumlah 14 16,47 64 75,29 7 8,24 85 100,00

    Tabel 4.22 menunjukkan bahwa dari biu yang berpengetahuan kategori baik

    mempunyai tindakan yang baik hanya 9,09 %, dan dari ibu yang berpengetahuan

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • cukup hanya 18,64 % ibu yang mempunyai tindakan baik. Dari 15 ibu yang

    berpengetahuan kurang ada 13,33 % ibu yang melakukan tindakan baik.

    Tabel 4.23 Distribusi Ibu berdasarkan Tindakan tentang Garam Beriodium dan Sikap

    di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Tahun 2008

    Tindakan Baik Cukup Kurang Total No Sikap

    n % n % n % n % 1 Baik 13 18,57 50 71,43 7 10,00 70 100,002 Cukup 1 10,00 9 90,00 0 0,00 10 100,003 Kurang 0 0,00 5 100,00 0 0,00 5 100,00 Jumlah 14 16,47 64 75,29 7 8,24 85 100,00

    Tabel 4.23 menunjukkan bahwa ibu yang memiliki sikap kategori baik hanya

    18,57 % yang mempunyai tindakan baik, dan dari ibu yang mempunyai sikap cukup

    yang mempunyai tindakan baik ada 10 %, sedangkan dari ibu dengan sikap kurang

    tidak ada ibu yang tindakan baik.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • BAB V PEMBAHASAN

    5.1 Karakteristik Responden

    Pada tabel 4.6 karakteristik umur terbanyak terdapat pada kelompok umur 31

    40 tahun sebesar 41,18% dan kelompok umur 51 60 tahun merupakan jumlah

    yang paling terkecil sebesar 10,59%.

    Pada tabel 4.7 tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah

    berpendidikan SD yaitu 47,06% dan yang terkecil pendidikan SLTA sebesar 18,82%.

    Seorang ibu yang berpendidikan tinggi cenderung memperhatikan konsumsi pangan

    keluarga. Pada umumnya ibu-ibu rumah tangga di pedesaan memiliki pengetahuan

    dan pendidikan yang rendah tentang gizi, oleh sebab itu mereka perlu diberikan

    informasi, penyuluhan dan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi keluarga, supaya

    mereka dapat memelihara kesehatan dan gizi keluarganya (Departemen Kesehatan,

    2002).

    Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan responden sebagian besar

    adalah petani yaitu sebesar 67,06%, buruh tani sebesar 25,88% dan yang terkecil

    mempunyai pekerjaan pedagang sebesar 7,06%. Keluarga yang berlatar belakang

    sosial dan ekonomi yang rendah atau miskin umumnya menghadapi masalah

    kekurangan gizi (Soekirman, 2000).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 5.2 Pengetahuan tentang Garam Beriodium

    Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa pengetahuan responden dalam penggunaan

    garam beriodium kategori cukup lebih banyak dibandingkan dengan yang baik.

    Penelitian ini dapat kita korelasikan dengan penelitian mengenai pengetahuan,

    sikap dan perilaku masyarakat tentang GAKI dilakukan oleh Departemen Kesehatan

    RI pada tahun 1994, bekerjasama dengan UNICEF dan Pusat Studi Kebijakan Pangan

    dan Gizi IPB, dimana temuan hasil studi tersebut yang dapat digunakan untuk

    menyusun suatu strategi komunikasi/ penyuluhan penggunaan garam beriodium.

    Namun kenyataan yang ditemui di masyarakat bahwa tidak selamanya pengetahuan

    yang baik diimplementasikan dalam bentuk tindakan, seperti pengetahuan tentang

    GAKI yang dimiliki ibu rumah tangga tidak selalu dipergunakan dalam penyusunan

    hidangan makanan untuk keluarga, sehingga apabila kita gunakan tingkat

    pengetahuan tentang GAKI sebagai indikator untuk mengukur terjadinya kasus GAKI

    belum terlihat hubungan secara nyata apabila tidak diikuti dalam bentuk tindakan.

    5.3 Pengetahuan Responden berdasarkan Umur

    Tabel 4.10, menunjukkan bahwa keluarga umur yang lebih muda yaitu 31

    40 tahun pengetahuan tentang menggunakan garam beriodium kategori cukup lebih

    banyak dari pada kelompok usia lain yang lebih tua.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • Menurut Khumaedi, M (1999), mengatakan zat natrium dari garam dapur

    sebenarnya terdapat cukup banyak dari ragam makanan yang kita konsumsi sehari-

    hari.

    5.4 Pengetahuan Responden berdasarkan Pendidikan

    Tabel 4.11, menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pendidikan SD

    pengetahuan dalam menggunakan garam beriodium kategori cukup lebih banyak dari

    pada berpendidikan SLTP dan SLTA.

    Menurut Supriadi (1993) yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat

    diperoleh dari pendidikan yang direncanakan dan tersusun secara baik. Pengetahuan

    juga dapat diartikan sebagai proses belajar seumur hidup dan dapat di pergunakan

    sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri maupun

    lingkungannya.

    5.5 Pengetahuan Responden berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 4.12, menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pekerjaan petani

    pengetahuan dalam menggunakan garam beriodium lebih banyak dengan kategori

    cukup dibandingkan dengan yang mempunyai pekerjaan pedagang dan buruh tani.

    Bila kita lihat dari pengetahuannya, pekerjaan petani bukan semata-mata

    penyebab menjadi tidak baik.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 5.6 Sikap Responden tentang garam beriodium

    Tabel 4.13, menunjukkan bahwa sikap responden yang menggunakan garam

    beriodium kategori baik banyak ditemukan dibandingkan pada responden yang

    mempunyai sikap kurang. Hal ini sudah menggambarkan bahwa sikap responden

    tentang manfaat dan kegunaan garam beriodium sudah baik.

    5.7. Sikap Responden berdasarkan Umur

    Tabel 4.14, menunjukkan bahwa sikap responden dalam menggunakan garam

    beriodium baik lebih banyak ditemukan pada responden yang mempunyai kelompok

    usia yang lebih tua. Semakin tua umur seseorang semakin banyak pengalamannya

    yang didapat.

    5.8 Sikap Responden berdasarkan Pendidikan

    Tabel 4.15, menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pendidikan SD

    lebih banyak yang mempunyai sikap baik menggunakan garam beriodium di rumah

    tangga, bila dibandingkan dengan yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi.

    Sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif

    dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis, afeksi positif yaitu afeksi senang

    terhadap suatu objek (Walgito, 2003).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 5.9 Sikap Responden berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 4.16 menunjukkan bahwa sikap responden dalam menggunakan garam

    beriodium baik banyak ditemukan pada responden yang mempunyai pekerjaan

    sebagai petani.

    Daya beli responden terhadap garam beriodium tidak dipengaruhi oleh

    pekerjaannya walaupun hanya seorang petani. Yang dimana responden mengetahui

    manfaat dan kegunaan garam beriodium sangat baik dikonsumsi setiap hari untuk

    keluarganya.

    5.10 Sikap Responden berdasarkan Pengetahuan

    Tabel 4.17 menunjukkan bahwa sikap responden dalam menggunakan garam

    beriodium kategori baik lebih banyak ditemukan pada responden yang memiliki

    pengetahuan kategori cukup dan kurang, akan tetapi sikap kategori kurang juga

    ditemukan pada responden yang memiliki pengetahuan kategori baik dan kurang.

    Sesuai dengan pendapat Ahmadi, 1991, bahwa sikap seseorang sangat

    ditentukan oleh pribadi yang mendukung dengan kata lain sikap seseorang sebagai

    pernyataan pribadi, artinya tidak selamanya tingkat pengetahuan yang baik selalu

    diikuti oleh sikap yang baik.

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 5.11 Tindakan tentang Garam Beriodium

    Tabel 4.18, menunjukkan bahwa tindakan responden tentang garam beriodium

    kategori cukup lebih banyak dari pada tindakan responden yang kategori baik dam

    kurang.

    Mengkonsumsi garam beriodium 6 gram sehari, kebutuhan iodium dapat

    terpenuhi. Dalam kondisi tertentu. Misalnya keringat yang berlebihan, dianjurkan

    mengkonsumsi garam sampai 10 gram atau dua sendok teh per orang per hari. Bagi

    seseorang yang harus mengurangi konsumsi garam dianjurkan untuk mengkonsumsi

    makanan dari laut yang kaya iodium (Dep.kes, 1995).

    5.12 Tindakan Responden berdasarkan Umur

    Tabel 4.19 menunjukkan bahwa responden kelompok umur yang lebih muda

    yaitu umur 21 30 tahun tindakan dalam menggunakan garam beriodium kategori

    kurang lebih banyak dari pada kelompok usia lain yang lebih tua.

    Untuk sangat mempengaruhi seseorang dalam bertindak. Pada usia muda

    merupakan nilai penyesuaian diri dengan cara hidup dan masa kreatif. Masa ini

    banyak mengalami ketidak cocokan pekerjaan dengan bakat yang justru

    menimbulkan ketidakpuasan dalam megambil tindakan di dalam penggunaan garam

    beriodium di rumah tangga (Nadesul, 2005).

    Dedi Julhadi Hasibuan : Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium Di Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2009 USU Repository 2008

  • 5.13 Tindakan Responden berdasarkan Pendidikan

    Tabel 4.20 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pendidikan SD

    tindakan dalam menggunakan garam beriodium kategori cukup lebih banyak dari

    pada berpendidikan SLTP dan SLTA.

    Menurut Notoatmodjo (2003), mengatakan hasil pendidikan orang dewasa

    adalah perubahan kemampuan, penampilan atau perilakunya. Selanjutnya perubahan

    perilaku didasari adanya perubahan atau penambahan pengetahuan, sikap dan

    keterampilan.

    5.14 Tindakan Responden berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 4.21, menunjukkan bahwa responden memiliki pekerjaan petani yang

    mempunyai tindakan dalam menggunakan garam beriodium kategori cukup lebih

    banyak dari pada responden yang memiliki pekerjaan pedagang dan buruh tani.

    Menurut penelitian Hawareni (2003) mengatakan tingkat pendidikan sangat

    berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan

    tingkat pendidikan tinggi maka seseorang akan dapat lebih mudah mengikuti

    perkembangan ilmu pengetahuan dan menyerap kemajuan teknologi.

    5.15 Tindakan Responden berdasarkan Pen