96
UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN DI RUANG RAWAT INAP UMUM RS DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan ADE LISNA YULIAWATI 1006823154 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA EKSTENSI DEPOK JULI 2012 Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

UNIVERSITAS INDONESIA

GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP

PASIEN DI RUANG RAWAT INAP UMUM

RS DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

ADE LISNA YULIAWATI

1006823154

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA EKSTENSI

DEPOK

JULI 2012

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 2: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 3: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 4: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul:

“Gambaran Perilaku Caring Perawat Terhadap Pasien di Ruang Rawat Inap

umum RS DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor” ini. Laporan ini dibuat dalam

rangka memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan pada

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Ibu Dewi Irawaty MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia;

2. Yossie Susanti, Skp. MN, selaku pembimbing dalam penyusunan skripsi

ini yang telah banyak memberikan masukan.

3. Kuntarti, Skp. M Biomed, selaku koordinator mata ajar tugas akhir

keperawatan.

4. Dr. Erie Dharma Irawan, SpKJ. Selaku Direktur Utama RS Dr. H.

Marzoeki Mahdi Bogor, yang telah memberikan izin untuk dilakukan

penelitian.

5. Kepala ruangan serta rekan-rekan perawat di Ruang Rawat Inap Umum

RSMM Bogor yang telah mendukung dan membantu dalam proses

penelitian ini.

6. Oki Oktovana suamiku serta anak-anakku Alif dan Ain, yang selalu

memberikan dukungan dan semangat selama proses perkuliahan sehingga

saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

7. Mamah, bapak, papah, dan mamah mertua, serta keluarga besarku yang

senantiasa mendoakan dan mendukung saya untuk dapat menyelesaikan

kuliah.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 5: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

v

8. Rekan-rekan ekstensi 2010 yang selalu memberikan semangat, kerjasama

dan dukungan selama masa perkuliahan, dan membuat masa perkuliahan

menjadi begitu indah dan berwarna.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, Penulis berharap skripsi ini dapat diterima dan dapat menjadi bahan

untuk penelitian selanjutnya. Sehingga hasil dari penelitian ini tidak hanya

bermanfaat bagi penulis namun dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan pelayanan keperawatan di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

khususnya, dan pengembangan ilmu keperawatan umumnya.

Depok, 2 Juli 2012

Penulis

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 6: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 7: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

ABSTRAK

Nama : Ade Lisna YuliawatiProgram Studi : Ilmu Keperawatan Judul : Gambaran Perilaku Caring Perawat Terhadap Pasien di Ruang

Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Perilaku caring merupakan bentuk dukungan emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan komitmen moral untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan penilaian dari pasien. Sampel sebanyak 108 pasien yang sedang menjalani perawatan yang diambil dengan cara stratified randomsampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah CBA (CaringBehaviour Assessment) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukan 98,1% responden menilai perilaku caring perawat sudah baik. Peningkatan pengetahuan dan menciptakan iklim motivasi untuk menerapkan perilaku caring menjadi rekomendasi dari penelitian ini.

Kata kunci:caring, perilaku, perawat, pasien

ABSTRACTName : Ade Lisna YuliawatiStudy Program : Nursing ScienceTitle : Overview of Nurse Caring Behavior For Patients Non

Psychiatric Ward in Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital

Caring is an emotional support in providing nursing care to protect patiens, enhance human dignity, and it was the core which made a difference from other professions. This is quantitative study that used descriptive survey methods. The purpose of this study was to know behavior of nursing care in non psychiatric ward Marzoeki Mahdi Hospital, based on patient valuation. Samples used in this study were 108 patients being treated, taken by stratified random sampling. The instrument of this study used CBA (Caring Behavior Assessment Tool) which has been modified by researchers. The results showed 98.1% of respondents high nurse caring behavior. Increase of knowledge and creating the motivation that support nurses to apply the nurse caring behavior, that had recommendations of this study.

Key word:

caring, behavior, nurse, patient

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 8: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS …………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………….. vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. x

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xii

1. PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1

1.1.Latar Belakang ……………………………………………………... 1

1.2.Rumusan Masalah Penelitian …………………………………........ 5

1.3.Tujuan Penelitian …………………………………………………... 6

1.4.Manfaat Penelitian ……………………………………………......... 7

2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………... 8

2.1.Konsep Dasar Caring ………………………………………………. 8

2.2.Perilaku Caring Perawat…………... ………………………………. 9

2.2.1. Perilaku Caring perawat menurut Watson …………………... 10

2.2.2. Perilaku Caring Perawat Menurut Swanson ………………… 16

2.2.2. Perilaku Caring Perawat Menurut Potter dan Perry ………… 17

2.3.Klasifikasi Perilaku Caring Perawat ……………………………….. 19

2.3.1. Perilaku afektif Caring Perawat ……………………………. 19

2.3.2. Perilaku Instrumental Caring Perawat ……………………… 20

2.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat ……..... 20

2.4.1. Beban Kerja Perawat ……………………………………….. 21

2.4.2. Lingkungan Kerja …………………………………………... 21

2.4.3. Pengetahuan Dan Pelatihan ………………………………… 22

2.5.Harapan Pasien …………………………………….………………. 22

2.6.Dampak Caring ………………...………………………………….. 24

2.6.1. Dampak Perilaku Caring Perawat Bagi Perawat …………… 24

2.6.2. Dampak Perilaku Caring Perawat Bagi Pasien …………….. 25

2.7.Meningkatkan Perilaku Caring Perawat…...……………………….. 25

2.7.1. Pendekatan Individu ………………………………………... 26

2.7.2. Pendekatan Psikologis ……………………………………… 26

2.7.3. Pendekatan Organisasi ……………………………………... 27

3. KERANGKA KONSEP PENELITIAN …………………………….. 28

3.1.Kerangka Konsep …………………………………………………... 28

3.2.Definisi Operasional ……………………………………………….. 29

4. METODE PENELITIAN ……………………………………………. 31

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 9: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

ix

4.1.Desian Penelitian …………………………………………………... 31

4.2.Populasi dan Sampel …………………………………………......... 31

4.3.Tempat Penelitian ………………………………………………….. 35

4.4.Waktu penelitian …………………………………………………... 35

4.5.Etika Penelitian ………………………………………………......... 35

4.6.Alat pengumpulan Data ………………………………………......... 38

4.7.Uji Validitas dan reliabilitas ……………………………………….. 39

4.8.Prosedur Pengumpulan data ………………………………………... 41

4.9.Pengolahan dan Analisa Data ……………………………………… 42

5. HASIL PENELITIAN ……………………………………………….. 45

5.1.Karakteristik Responden …………………………………………… 45

5.2.Perilaku Caring Perawat …………………………………………… 47

6. PEMBAHASAN ……………………………………………………… 51

6.1.Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian ………………………….. 51

6.2.Keterbatasan Penelitian …………………………………………….. 63

6.3.Implikasi Keperawatan …………………………………………….. 64

7. KESIMPULAN ………………………………………………………. 66

7.1.Kesimpulan ………………………………………………………… 66

7.2.Saran ……………………………………………………………….. 67

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 69

LAMPIRAN

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 10: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional, Cara ukur, Skala Ukur dan Hasil Ukur 29

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Ruang Perawatan 34

Tabel 4.2 Analisis Univariat Perilaku Caring Perawat dan Karakteristik

Responden

44

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur Dan Lama Hari Rawat di Ruang Rawat Inap Umum

RSMM Bogor, Mei 2012 (n=108)

46

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Ruang

Rawat Inap Umum RSMM Bogor bulan Mei 2012 (n=108)

46

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di Ruang

Rawat Inap Umum RSMM Bogor, Mei 2012 (n=108)

47

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 11: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian ………………………………… 28

Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat Terhadap

Pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor ………...

48

Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat Berdasarkan

Subvariabel di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor Mei

2012 (n=108) ………………………………………………...

49

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 12: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ………………………………………. 74

Lampiran 2 Jadual Kegiatan Penelitian ………………………………... 75

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ……………………………. 76

Lampiran 4 Lembar Penjelasan Penelitian Bagi Responden …………... 77

Lampiran 5 Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan (Inform Consent).. 78

Lampiran 6 Data Responden …………………………………………… 79

Lampiran 7 Koesioner Penellitian ……………………………………… 80

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 13: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kemajuan teknologi di berbagai bidang telah memberikan banyak dampak bagi

kehidupan manusia, selain dampak positif, kemajuan teknologi juga telah

menyebabkan peningkatan masalah kesehatan yang berdampak pada status

kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan pelayanan

kesehatan, yang salah satunya adalah pelayanan keperawatan. Keperawatan

merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan

manusia, dan memberikan pelayanan komprehensif terhadap seluruh aspek

kehidupan yaitu bio-psiko-sosial dan spiritual.

Pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang unik dan

berbeda dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter ataupun profesi

lain. Filosofi dari keperawatan adalah humanism, holism dan care (Nursalam,

2004). Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care”, atau

kepedulian, dan kasih sayang terhadap pasien. Keperawatan mengedepankan

pemahaman mengenai perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan,

bagaimana berespon terhadap orang lain, serta memahami kekurangan dan

kelebihan pasien (Potter & Perry, 2005). Beberapa tokoh keperawatan seperti

Watson (1979), Leininger (1978), dan Benner (1989) menempatkan caring

sebagai dasar dan sentral dalam praktek keperawatan (Kozier, 2004).

Caring merupakan bentuk kepedulian perawat terhadap pasien, caring juga dapat

didefinisikan sebagai memberikan perhatian atau penghargaan terhadap manusia,

yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya (Linberg, 1990 dalam Nursalam,

2004). Watson (2004) mendefinisikan Caring sebagai jenis hubungan dan

transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk

meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian

mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa caring adalah suatu bentuk dukungan emosional dalam memberikan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 14: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

2

Universitas Indonesia

asuhan keperawatan kepada klien dan keluarga yang merupakan komitmen moral

untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan esensi dari

perawatan yang membedakan keperawatan dengan profesi lain.

Caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan menolong

pasien. Seorang perawat harus memiliki kesadaran tentang asuhan keperawatan,

dalam memberikan bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan

kesehatan atau mencapai kematian dengan damai. Perilaku caring perawat adalah

pengetahuan, sikap dan keterampilan seorang tenaga perawat dalam merawat

pasien dan keluarga dengan memberikan dorongan positif, dukungan dan

peningkatan pelayanan perawatan (Pryzby, 2004). Perilaku yang ditampilkan oleh

perawat adalah dengan memberikan rasa nyaman, perhatian, kasih sayang, peduli,

pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati, minat, cinta, percaya,

melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan dan siap membantu serta

mengunjungi pasien (Leinenger, 1997 dalam Watson, 2004). Perilaku seperti itu

akan mendorong klien dalam perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan

sosial kearah yang lebih baik.

Dampak perilaku caring bagi pasien adalah meningkatkan hubungan saling

percaya, meningkatkan penyembuhan fisik, keamanan, memiliki banyak energy,

biaya perawatan lebih rendah, serta menimbulkan perasaan lebih nyaman

(Swanson 1999 dalam Watson, 2004). Hasil penelitian Agustin (2002) serta

Palese (2011) menunjukan hasil adanya hubungan yang positif antara perilaku

caring perawat dengan kepuasan pasien. Semakin baik caring perawat akan

meningkatkan proporsi kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan merupakan indikator penting

dari kualitas pelayanan Rumah Sakit (RS), karena sebagian besar pelayanan yang

ada di rumah sakit diberikan oleh perawat (Wolf & Miller, 2003).

Pelayanan keperawatan yang berkualitas, tidak hanya ditunjukan oleh

pengetahuan tentang penyakit pasien, keterampilan melakukan tindakan, atau

keterampilan mengoperasikan alat-alat kesehatan. Izumi, Bags, dan Knafl (2010)

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 15: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

3

Universitas Indonesia

menyebutkan bahwa kualitas pelayanan keperawatan ditentukan oleh empat

domain, yaitu: kompetensi, caring, profesionalisme, dan demeanor (cara

bertindak). Caring sebagai salah satu faktor yang menunjang kualitas pelayanan

keperawatan, hendaknya diterapkan dalam perilaku keseharian setiap perawat

dalam melakukan perawatan terhadap pasien. Namun pada kenyataannya, masih

banyak perawat yang kehilangan makna caring dalam pekerjaannya sehingga

hari-harinya sibuk dengan peralatan medis untuk pengobatan pasien, dan

tindakan-tindakan seperti memberikan suntikan, memasang infus, memasang

NGT, mengganti balutan luka, atau pemeriksaan diagnostik pada pasien yang

sebenarnya bukan inti dari praktek keperawatan. Perawat menganggap caring

hanya sebagai ungkapan atau sesuatu yang akan dikerjakan jika punya waktu

(Williams, Mc. Dowell, & Kautz, 2011). Perawat lebih banyak menghabiskan

waktu di depan komputer, monitor, atau catatan pasien dari pada melakukan

caring dengan pasien atau keluarga.

Agustin (2002) dalam penelitiannya di salah satu rumah sakit besar di kota

Palembang, mendapatkan hasil bahwa masih banyak perawat yang belum

menerapkan perilaku caring yaitu sebesar 48,5% dari 101 orang pasien yang

menjadi responden menilai perawat tidak caring. Penelitian yang dilakukan oleh

Juliani (2009) dengan jumlah responden 24 pasien yang dirawat di ruang rawat

inap sebuah Rumah Sakit di kota Jakarta, juga mendapatkan hasil pelaksanaan

perilaku caring perawat masih rendah yaitu 54,2% responden menganggap

perilaku caring perawat masih rendah, dan beban kerja perawat memiliki

hubungan yang signifikan terhadap pelaksanaan perilaku caring. Hasil penelitian

Agustin (2002) dan Juliani (2009) tersebut menunjukan bahwa perilaku caring

masih belum sepenuhnya diterapkan oleh perawat dalam melakukan perawatan

terhadap pasien.

Penelitian lainnya mendapatkan hasil masih adanya penilaian negatif dari pasien

tentang pelayanan perawat, seperti yang diungkapkan oleh Peluw (2007) bahwa

masih ada persepsi negatif dari masyarakat terhadap perawat di sebuah RS di kota

Ambon. Persepsi negatif ini meliputi perilaku perawat dalam melakukan tindakan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 16: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

4

Universitas Indonesia

yang kurang tepat, kurang terampil, kurang komunikasi dengan pasien, dan

kurang cepat menanggapi keluhan pasien. Wolf, dkk (1998), mengemukakan

bahwa sebagian pasien yang menjadi responden penelitiannya merasa belum

mendapatkan dukungan emosional yang cukup dari perawat. Perawat hanya

datang mengunjungi pasien bila akan melakukan sesuatu terhadap pasien, dan

pergi secepatnya meninggalkan pasien. Hasil penelitian tersebut menunjukan

bahwa perawat belum menampilkan perilaku caring yang menjadi nilai dasar dari

keperawatan.

Sebagai satu-satunya tenaga kesehatan di RS yang selama 24 jam bersama pasien,

dan memberikan pelayanan untuk membantu pasien meningkatkan

kesejahteraannya, perawat harus mampu menampilkan perilaku yang didasari oleh

nilai-nilai caring. Persepsi dan penilaian positif dari pasien sebagai pengguna jasa

di RS, terhadap perilaku caring seorang perawat, dapat membangun citra yang

baik tentang RS dimata masyarakat, sehingga masyarakat percaya dengan

pelayanan yang diberikan oleh RS. Begitupun dengan RS Dr. H. Marzoeki Mahdi

Bogor (RSMM) sebagai rumah sakit jiwa pusat rujukan, dikenal oleh masyarakat

luas sebagai tempat perawatan bagi pasien psikiatrik. Sehingga dalam

memberikan pelayanan terhadap pasien umum (non psikiatrik) yang mulai

dikembangkan sejak tahun 2002, perlu membangun citra baru dari masyarakat

tentang pelayanan yang diberikan terutama pelayanan umum.

Membangun citra yang positif dimata masyarakat, dibutuhkan oleh RSMM untuk

dapat bersaing dengan rumah sakit umum lainnya yang lebih dulu melakukan

pelayanan bagi pasien umum. Citra yang baik dapat dibangun dengan memberikan

pelayanan yang optimal terhadap masyarakat dengan memenuhi semua harapan

dari pasien. Sebagai tenaga kesehatan yang jumlahnya paling banyak dalam

sebuah rumah sakit, perat perawat dalam membangun citra masyarakat terhadap

RS sangat besar. Perawat harus mampu menampilkan perilaku yang baik untuk

memenuhi harapan pasien. Terpenuhinya harapan pasien terhadap pelayanan di

RS dapat menimbulkan kepuasan.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 17: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

5

Universitas Indonesia

Hasil survey kepuasan pelanggan terhadap pelayanan keperawatan yang ada di

ruang rawat inap umum RSMM, menunjukan hasil 64% pelanggan sangat puas

dengan pelayanan keperawatan, 35% pelanggan puas dan 1% pelanggan yang

tidak puas dengan pelayanan keperawatan (Laporan tahunan Bidang Perawatan

RSMM, 2011). Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat kepuasan pasien

yang dirawat di ruang rawat inap umum RSMM cukup tinggi. Namun, survey

tersebut tidak secara khusus melihat perilaku caring perawat, hanya

menggambarkan pelayanan keperawatan secara umum saja. Belum adanya

penelitian khusus tentang perilaku caring perawat membuat peneliti merasa

tertarik untuk melakukan survey tentang perilaku caring perawat, dengan tujuan

untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat khususnya di ruang perawatan

umum RSMM Bogor, berdasarkan penilaian pasien sebagai penerima perilaku

caring perawat.

1.2.Rumusan Masalah Penelitian

Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care”, atau

kepedulian, dan kasih sayang terhadap pasien. Beberapa tokoh keperawatan

menempatkan caring sebagai dasar dan sentral dalam praktek keperawatan

(Kozier, 2004). Perilaku caring perawat merupakan pengetahuan, sikap dan

keterampilan seorang perawat dalam merawat pasien dan keluarga. Perilaku

caring yang dapat diberikan oleh perawat adalah dengan memberikan rasa

nyaman, perhatian, kasih sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi

dorongan, empati, minat, cinta, percaya, melindungi, kehadiran, mendukung,

memberi sentuhan dan siap membantu serta mengunjungi pasien (Leinenger,

1997dalam Watson, 2004). Perilaku seperti itu akan mendorong klien dalam

perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial kearah yang lebih baik.

Dampak perilaku caring bagi pasien adalah meningkatkan hubungan saling

percaya, meningkatkan penyembuhan fisik, keamanan, memiliki banyak energi,

biaya perawatan lebih rendah, serta menimbulkan perasaan lebih nyaman

(Swanson, 1999 dalam Watson, 2004). Penelitian Agustin (2002) serta penelitian

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 18: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

6

Universitas Indonesia

Palese (2011), menyatakan bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan

kontribusi terhadap kepuasan pasien.

Masih banyak perawat yang kehilangan makna caring dalam pekerjaannya

sehingga hari-harinya sibuk dengan peralatan medis untuk pengobatan pasien, dan

tindakan-tindakan yang sebenarnya bukan inti dari praktek keperawatan. Hasil

penelitian Agustin (2002) dan Juliani (2009) mendapatkan hasil bahwa

pelaksanaan perilaku caring perawat berdasarkan penilaian pasien masih rendah.

Hal ini menunjukan bahwa perilaku caring masih belum sepenuhnya diterapkan

dalam keperawatan.

Di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM), yang mulai tahun 2002

mengembangkan pelayanan bagi pasien non psikiatrik, belum memiliki catatan

tentang perilaku caring perawat. Padahal pelayanan keperawatan sebagai

pelayanan utama dalam sebuah RS, harus memiliki citra yang baik dimata

pengguna pelayanan Rumah Sakit. Hasil survey kepuasan pelanggan yang ada di

RSMM, menunjukan hasil yang baik, namun belum adanya survey khusus yang

menilai tentang perilaku caring perawat membuat peneliti merasa tertarik untuk

melihat sejauh mana perilaku caring oleh perawat di Ruang Perawatan Umum

RSMM Bogor, berdasarkan penilaian dari pasien sebagai penerima perilaku

caring perawat.

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perilaku

caring perawat terhadap pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor.

1.3.2. Tujuan khusus

1.3.2.1.Mengidentifikasi karakteristik pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap

Umum RSMM.

1.3.2.2.Mengidentifikasi gambaran perilaku caring perawat terhadap pasien di

Ruang Rawat Inap Umum RSMM berdasarkan penilaian pasien.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 19: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

7

Universitas Indonesia

1.3.2.3.Mengidentifikasi proporsi perilaku caring yang dilakukan perawat

terhadap pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1 Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perilaku

caring yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien dan mengetahui sejauh mana

caring dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap

pasien. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan

motivasi perawat untuk menerapkan perilaku caring dalam melakukan asuhan

keperawatan terhadap pasien.

1.4.2 Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam melakukan riset keperawatan

dan menambah pengetahuan tentang perilaku caring perawat terhadap pasien.

1.4.3 Aplikasi Pelayanan di Rumah Sakit

Penelitian ini akan menambah informasi bagi rumah sakit yang dapat dijadikan

bahan bacaan dan acuan untuk melakukan dan mengembangkan penelitian

selanjutnya. Penelitian ini juga dapat memberikan gambaran mengenai penilaian

pasien yang dirawat di pelayanan umum terhadap perilaku caring perawat,

sehingga dapat disusun strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan di RSMM.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 20: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

8 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini menguraikan teori, konsep dan hasil penelitian sebelumnya

yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pokok bahasan meliputi konsep dasar

caring, perilaku caring perawat, harapan pasien terhadap caring perawat, serta

dampak perilaku caring terhadap perawat dan pasien.

2.1.Konsep Dasar Caring

Caring adalah suatu bentuk pemeliharaan hubungan yang berhubungan dengan

menghargai orang lain disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab (Swanson,

1991 dalam Watson, 2005). Caring erat kaitannya dengan hubungan antar

manusia, dan kemampuan berdedikasi untuk orang lain, perasaan empati terhadap

orang lain serta perasaan sayang terhadap orang lain. Kepedulian terhadap orang

lain telah menjadi dasar bagi terbinanya sebuah hubungan yang saling percaya

dalam kehidupan manusia. Sebagai profesi yang selalu berhadapan dengan

manusia, perawat diharuskan memiliki kemampuan untuk peduli terhadap orang

lain. Hubungan antara perawat dan klien adalah hubungan memberi dan menerima

yang terbentuk dari saling mengenal dan peduli antara perawat dan klien (Potter &

Perry, 2010).

Berbagai teori tentang keperawatan telah menempatkan caring sebagai inti dari

keperawatan, dan memberikan bentuk pada praktek keperawatan dimana perawat

membantu klien untuk pulih dari sakitnya, memberikan penjelasan tentang

penyakitnya dan mengelola atau membangun kembali hubungan (Potter & Perry,

2010). Caring juga menekankan penghargaan terhadap harga diri individu, artinya

dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai

klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.

Caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi lain dan

merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan

meningkatkan martabat manusia (Watson, 2002). Sikap ini diberikan melalui

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 21: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

9

Universitas Indonesia

kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Perilaku caring menolong pasien dan

keluarga dalam meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis,

spiritual, dan sosial.

Theory of Human Care mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan

transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk

meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia sehingga mempengaruhi

kesanggupan pasien untuk sembuh (Watson, 2005). Teori ini mengedepankan

hubungan interpersonal perawat-klien. Teori human caring yang dikembangkan

oleh Watson berkisar pada sepuluh faktor karatif sebagai suatu kerangka untuk

memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap fenomena keperawatan. Tokoh

keperawatan lain yang juga mengeluarkan teori caring adalah Swanson (1991).

Teori Swanson memberikan petunjuk bagaimana membangun strategi caring yang

berguna dan efektif.

2.2.Perilaku Caring Perawat

Perilaku caring perawat adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan seorang

tenaga perawat dalam merawat pasien dan keluarga dengan memberikan dorongan

positif, dukungan dan peningkatan pelayanan perawatan (Pryzby, 2004). Perilaku

caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari bentuk kinerja perawat

dalam merawat pasien. Sikap caring adalah kecenderungan perawat untuk

berperilaku caring terhadap pasien, sedangkan perilaku caring adalah tindakan

nyata seorang perawat dalam menampilkan nilai-nilai caring (Koswara, 2002).

Caring memberikan arahan dan motivasi kepada perawat untuk peduli dan

membantu klien. Perilaku caring tidak tumbuh dengan sendirinya di dalam diri

seseorang, tetapi merupakan hasil dari budaya, nilai-nilai, pengalaman dan

hubungan individu dengan orang lain (Potter & Perry, 2010). Untuk membangun

perilaku caring perawat dibutuhkan peningkatan pengetahuan perawat tentang

manusia, aspek tumbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah,

keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan dasar manusia.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 22: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

10

Universitas Indonesia

Sikap dan perilaku caring perawat terhadap setiap orang berbeda-beda (Leininger,

1988 dalam Potter & Perry, 2010), sesuai dengan kebutuhan, masalah dan nilai-

nilai yang dianut oleh klien. Sehingga dalam menerapkan perilaku caring harus

memperhatikan aspek nilai dan budaya. Perilaku caring seorang perawat dapat

ditunjukan melalui sikap perawat selama memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien. Keterampilan dalam tindakan, sopan, sentuhan, memberi harapan, dan

selalu siap untuk pasien merupakan sikap perawat yang menunjukan perilaku

caring.

2.2.1. Perilaku Caring perawat menurut Watson

Perilaku caring dirumuskan oleh Watson (1979) kedalam sepuluh faktor karatif

yang disempurnakan kembali menjadi clinical caritas processes yang

memberikan arahan bagi perawat dalam menerapkan perilaku caring (Watson,

2005). Perilaku caring perawat yang tercantum dalam sepuluh faktor karatif

Watson yaitu:

2.2.1.1.Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik (Forming a humanistik-

altruistik)

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat hendaknya menanamkan

nilai-nilai humanistik dan altruistik. Perilaku ini tercermin dari sikap perawat

dalam menghormati dan manghargai pasien dengan menerapkan nilai kebaikan,

empati, cinta terhadap diri dan orang lain yang merupakan nilai-nilai yang

mendasari perilaku caring. Perawat menerapkan nilai-nilai cinta dan kebaikan

serta ketenangan hati sesuai dengan harapan caring (Watson, 2005). Alligood

(2010) menyebutkan bahwa seorang perawat berusaha untuk mengenal siapa

kliennya, memberikan perhatian terhadap pasien, dan bagaimana seorang perawat

berperilaku sesuai dengan keadaannya.

Bentuk nyata perilaku perawat dalam membentuk sistem nilai humanistic dan

altruistic adalah: mengenali nama pasien, mengenali kelebihan dan karakteristik

khusus dari pasien, memanggil pasien dengan panggilan yang disenangi oleh

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 23: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

11

Universitas Indonesia

pasien, selalu mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentingan pribadi,

menyediakan waktu bagi pasien walaupun sedang sibuk, mendengarkan apapun

yang menjadi keluhan dan kebutuhan pasien, menghargai dan menghormati

pendapat dan keputusan pasien terkait dengan perawatannya, memberikan

dukungan sosial untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan status kesehatan

pasien (Nurrachmah, 2000).

2.2.1.2.Menanamkan kepercayaan dan harapan (Instilling faith & hope )

Dalam melakukan asuhan keperawatan, seorang perawat harus mampu

membangkitkan kepercayaan serta optimisme pada klien sehingga mampu

menyesuaikan diri dan optimis dengan keadaannya. Kepercayaan dan harapan

pasien dibutuhkan pasien untuk terjadinya perubahan perilaku ke arah

peningkatan kesehatan pasien. Kehadiran seorang perawat yang memungkinkan

dan mendukung sistem kepercayaan, kesadaran diri dan harapan seseorang

(Watson, 2005).

Bentuk nyata perilaku caring perawat dalam menanamkan kepercayaan dan

harapan yaitu: selalu memberi harapan yang realistis terhadap kondisi kesehatan

pasien, memotivasi pasien untuk menghadapi penyakitnya walaupun penyakit

terminal, mendorong pasien untuk menerima tindakan pengobatan dan perawatan

yang akan dilakukan terhadapnya, memotivasi dan mendorong pasien dalam

mencari alternatif terapi secara rasional, memberi penjelasan bahwa takdir

berbeda pada setiap orang, dan memberikan keyakinan bahwa kehidupan dan

kematian sudah ditentukan sesuai takdir (Nurrachmah, 2000)

2.2.1.3.Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain (Cultivating

sensitivity to one’s self)

Seorang perawat harus mampu merasakan dan mamahami segala perubahan yang

terjadi pada dirinya dan orang lain. Seorang perawat yang terbiasa peka terhadap

perasaan dan kebutuhan diri sendiri akan lebih mudah untuk merasakan kebutuhan

dan perasaan orang lain. Menumbuhkan praktek spiritual, hubungan transpersonal,

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 24: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

12

Universitas Indonesia

bekerja diluar ego diri, dan menjadi sensitif terhadap diri sendiri dan orang lain

(Watson, 2005).

Bentuk nyata perilaku caring perawat dalam menumbuhkan kepekaan terhadap

diri dan orang lain diantaranya: perawat bersikap empati dan mampu

menempatkan diri pada posisi pasien, ikut merasakan atau prihatin atas ungkapan

penderitaan yang diungkapkan pasien serta siap membantu setiap saat, dapat

mengendalikan perasaan ketika pasien bersikap kasar terhadap perawat, dan

mampu memenuhi keinginan pasien terhadap sesuatu yang logis (Nurrachmah,

2000).

2.2.1.4.Mengembangkan hubungan saling percaya dan membantu (Developing a

helping-trust relation)

Membina hubungan saling percaya, jujur, dan empati dalam menjalin hubungan

interpersonal yang terapeutik dengan tujuan untuk menolong orang lain

merupakan perilaku yang harus diterapkan seorang perawat. Hubungan

interpersonal antara pasien dan perawat merupakan aktualisasi dari hubungan

manusia dalam proses caring (Watson, 2007). Hubungan interpersonal tersebut

diperlihatkan melalui hubungan saling percaya dan membantu. Hubungan ini

diawali dengan adanya hubungan baik antara perawat dan pasien. Penggunaan

komunikasi yang efektif, keterbukaan, jujur, tidak menghakimi dan empati

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam membangun sebuah

hubungan saling percaya dan membantu (Suryani, 2010).

Bentuk nyata perilaku caring perawat dalam membina hubungan saling percaya

yaitu: memperkenalkan diri kepada pasien saat awal pertemuan, membuat kontrak

dengan pasien saat akan berkomunikasi, meyakinkan pasien bahwa perawat akan

hadir untuk menolong dan memberikan bantuan saat pasien membutuhkannya,

berusaha mengenali keluarga pasien dan hal-hal yang disukai oleh pasien,

bersikap hangat, bersahabat, menyediakan waktu bagi pasien untuk

mengekspresikan perasaan dan pengalamannya melalui komunikasi yang efektif,

dan selalu menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan (Nurrochmah, 2000)

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 25: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

13

Universitas Indonesia

2.2.1.5.Meningkatkan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif dan negatif

(Expressing & feeling)

Perawat mendukung pasien untuk mengungkapkan perasaannya. Perawat dapat

membantu pasien untuk bersikap realistis terhadap fikiran dan perasaan sesuai

dengan kondisi yang dialaminya (Watson, 1979 dalam Carson, 2004). Seorang

perawat mampu mengekspresikan perasaannya dan merasakan perasaan orang lain

serta mendorong orang lain untuk mengekspresikan perasaan positif dan negatif.

Periaku caring perawat yang dapat diperlihatkan diantaranya: perawat mampu

menjadi pendengar yang aktif dengan cara mendengarkan keluhan pasien dengan

sabar, mendengarkan ekspresi perasaan pasien tentang keinginannya untuk

sembuh dan upaya yang akan dilakukannya jika sembuh, memotivasi pasien untuk

mengungkapkan perasaannya baik positif maupun negatif serta menerima aspek

positif dan negatif sebagai bagian dari kekuatan yang oleh pasien (Nurrochmah,

2000).

2.2.1.6.Menggunakan proses pemecahan masalah yang sistematis (Using creative

problem-solving caring process)

Dalam melakukan asuhan keperawatan, seorang perawat harus mampu mengambil

keputusan secara kreatif dengan menggunakan metode pemecahan masalah yang

ilmiah dan sistemik dalam menyelesaikan masalah klien. Perawat mampu

menggunakan diri dan pengetahuannya secara kreatif sebagai bagian dari proses

caring dan penyembuhan pasien (Watson, 2005).

Bentuk nyata perilaku caring perawat dalam menggunakan metode pemecahan

masalah yaitu perawat menggunakan proses asuhan keperawatan yang sistematis

dan dalam mengatasi masalah pasien yang meliputi proses pengkajian,

menegakkan diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi proses evaluasi

yang dilakukan secara sistematis (Nurrochmah, 2000).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 26: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

14

Universitas Indonesia

2.2.1.7.Meningkatkan proses pembelajaran (Promoting interpersonal teaching-

learning)

Perawat memberikan pengajaran atau pendidikan kesehatan kepada klien dalam

upaya promosi kesehatan. Salah satu peran perawat adalah sebagai educator atau

pendidik, peran ini merupakan peran perawat yang dapat meningkatkan

pengetahuan pasien dan keluarga agar dapat meningkatkan kesehatannya.

Bentuk nyata perilaku caring perawat yang dapat dilihat dari perilaku seorang

perawat seperti; menjelaskan setiap keluhan pasien secara rasional dan ilmiah

sesuai dengan tingkat pemahaman pasien serta cara mengatasinya, selalu

menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan, menunjukan situasi yang

bermanfaat agar pasien memahami proses penyakitnya, mengajarkan cara

pemenuhan kebutuhan sesuai masalah yang dihadapi pasien, menanyakan kepada

pasien tentang kebutuhan pengetahuan yang ingin diketahui terkait dengan

penyakitnya, dan meyakinkan pasien bahwa perawat siap untuk menjelaskan apa

yang ingin pasien ketahui tentang kondisinya (Nurrochmah, 2000).

2.2.1.8.Menyediakan lingkungan fisik, mental, sosial, dan spiritual yang suportif,

protektif dan korektif (Providing a supportive, protective, or corrective

mental-phisical sociocultural & spiritual environment)

Perawat menciptakan lingkungan yang dapat mendukung peningkatan kesehatan

dan kesejahteraan klien. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas dan komprehensif. Lingkungan yang mendukung

proses penyembuhan dapat mengakibatkan terciptanya kecantikan, kenyamanan,

peningkatan martabat, dan perdamaian (Watson, 2005). Perilaku yang dapat

ditunjukan oleh seorang perawat adalah dengan memberikan privacy, keamanan,

kebersihan, dan memberikan lingkungan yang nyaman bagi pasien (Watson,

2007).

Perilaku yang dapat diperlihatkan oleh seorang perawat adalah dengan

mendukung aktivitas spiritual pasien, seperti menyetujui keinginan pasien untk

bertemu dengan pemuka agama, memfasilitasi dan menyediakan keperluan pasien

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 27: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

15

Universitas Indonesia

ketika pasien akan beribadah, bersedia menghubungi keluarga atau teman yang

sangat diharapkan pasien untuk mengunjunginya (Nurrachmah, 2000).

2.2.1.9.Membantu kebutuhan dasar manusia (Assisting with the gratification of

human needs)

Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia melalui berbagai bentuk

intervensi yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kehangatan, belas kasih, dan

kemurahan/kebaikan hati. Perawat membantu pemenuhan kebutuhan dasar

manusia sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan secara fisik dan psikologis,

serta timbulnya semangat untuk sembuh (Watson, 2005).

Bentuk nyata perilaku caring perawat diantaranya adalah: selalu bersedia

memenuhi kebutuhan dasar pasien dengan ikhlas, menyatakan perasaan bangga

dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi pasien, mampu menghargai pasien dan

privasi pasien saat memenuhi kebutuhannya dan mampu menunjukan bahwa

pasien adalah orang yang pantas dihormati dan dihargai (Nurrochmah, 2000).

2.2.1.10. Menghargai kekuatan eksistensial, fenomenologi dan spiritual (Allowing

for existential-phenomenologic forces)

Perawat membuka dan meningkatkan dimensi spiritual pasien (Watson, 2005).

Perawat memberi kesempatan dan mendorong klien untuk menunjukan

kemampuan, kekuatan yang dimiliki, membantu pasien dalam menentukan coping

yang efektif dalam menghadapi masalahnya, serta menemukan makna dari

kehidupannya.

Bentuk nyata perilaku caring perawat adalah memberikan kesempatan kepada

pasien dan keluarga untuk melakukan hal-hal yang bersifat ritual demi proses

penyembuhannya, memotivasi pasien dan keluarganya untuk selalu berserah diri

kepada Tuhan YME, dan mampu menyiapkan pasien dan keluarganya ketika

menghadapi fase berduka. (Nurrochmah, 2000).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 28: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

16

Universitas Indonesia

2.2.2. Perilaku Caring Menurut Swanson

Teori yang dikemukakan oleh Swanson (1991) mendefinisikan caring sebagai

suatu pemeliharaan hubungan dan menghargai orang lain disertai perasaan

memiliki dan tanggung jawab. Teori ini mengemukakan bahwa caring terdiri dari

lima proses yaitu; (1) berusaha untuk memahami suatu kejadian, memiliki makna

bagi kehidupan orang lain (knowing), (2) secara emosional hadir untuk orang lain

(being with), (3) melakukan suatu untuk orang lain seperti dia akan melakukannya

untuk dirinya sendiri (doing for), (4) memfasilitasi jalan orang lain untuk melalui

transisi kehidupan atau kejadian yang tidak dikenal (enabling), (5) mendukung

keyakinan pada kapasitas orang lain untuk melewati suatu kejadian atau transisi

dan menghadapi masa depan dengan penuh harapan dan makna (maintaining

belief).

2.2.2.1.Knowing (Mengetahui)

Perilaku perawat yang ditunjukan yaitu perawat berusaha mengerti kejadian yang

berarti dalam kehidupan seseorang, dengan cara menghindari asumsi terhadap

pasien, perawat memfokuskan pelayanan terhadap satu orang, mencari dan

mnegkaji petunjuk yang mendukung untuk lebih mengenal pasien, memberikan

penilaian terhadap keadaan pasien secara menyeluruh, dan membangun hubungan

yang terapeutik dengan pasien.

2.2.2.2.Being With (Melakukan Bersama)

Prinsip ini mengandung makna perawat hadir secara emosioal bersama dengan

pasien, dan membantu pasien dalam menghadapi masalahnya. Perilaku yang dapat

ditunjukan oleh seorang perawat yaitu, perawat ada bersama pasien, menunjukan

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, berbagi perasaan dengan pasien, dan

tidak mudah marah.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 29: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

17

Universitas Indonesia

2.2.2.3.Doing for (Melakukan Untuk)

Makna dari perilaku prinsip ini adalah bahwa perawat sebisa mungkin melakukan

tindakan kepada orang lain seperti melakukannya terhadap diri sendiri, sehingga

perawat dapat merasakan respon yang mungkin ditimbulkan dari tindakan

tersebut. Perilaku yang ditunjukan perawat yaitu selalu memberikan kenyamanan

kepada pasien, tindakan antisipasi terhadap faktor resiko dan adanya efek lain

yang ditimbulkan, melindungi pasien dan menunjukan kepercayaan dan

keterampilan dalam melakukan tindakan.

2.2.2.4.Enabling (Kemampuan)

Prinsip ini bermakna perawat senantiasa memiliki kemampuan untuk membantu

individu dalam menjalani transisi kehidupan (seperti kelahiran, kematian, dan

kesakitan) atau kejadian luar biasa. Perilaku yang ditunjukan oleh seorang perawat

diantaranya yaitu perawat mampu menjelaskan, mendukung, mencari alternative

pemecahan masalah, focus terhadap pasien, dan memberikan umpan balik.

2.2.2.5.Mantaining Belief (Mengatasi Kepercayaan)

Perawat menaruh kepercayaan terhadap kemampuan seseorang dalam menjalani

hidup atau transisi kehidupan serta menghadapi masa depan dengan memegang

kepercayaan pasien dan mempercayai pasien, mempertahankan sikap penuh

pengharapan, dan menawarkan keyakinan yang realistik.

2.2.3. Perilaku Caring Perawat Menurut Potter dan Perry

Potter dan Perry (2010) menggambarkan bentuk perilaku caring yang diberikan

perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien yaitu

kehadiran, sentuhan, mendengarkan dan memahami klien.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 30: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

18

Universitas Indonesia

2.2.3.1.Kehadiran

Perilaku caring perawat dapat ditunjukan dengan kehadiran perawat. Kehadiran

perawat merupakan sesuatu yang berarti bagi pasien (Watson, 2005). Kehadiran

perawat, kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan, memiliki sikap

positif dan semangat perawat dalam berinteraksi dengan pasien dapat membentuk

suasana keterbukaan dan saling mengerti (Potter & Perry, 2010). Kehadiran

seorang perawat untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar yang

tidak dapat dilakukan sendiri oleh pasien atau oleh keluarga.

2.2.3.2.Sentuhan

Penggunaan sentuhan merupakan salah satu cara pendekatan yang dapat

menenangkan pasien. Sentuhan dapat berupa kontak maupun nonkontak

(Fredriksson,1999 dalam Potter & Perry, 2010). Sentuhan kontak dapat diartikan

sebagai perawat memberikan sentuhan secara langsung terhadap pasien untuk

memberikan ketenangan. Sedangkan sentuhan tidak langsung dapat diartikan

dengan memberikan kontak mata dan perhatian terhadap pasien. Sentuhan caring

adalah suatu bentuk komunikasi nonverbal yang dapat mempengaruhi

kenyamanan dan keamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki

orientasi tentang kenyataan (Boyek & Watson, 1994 dalam Potter & Perry 2010).

Menyentuh tangan klien dapat menimbulkan perasaan nyaman dan menunjukan

bahwa perawat memperhatikan klien, dan menunjukan penerimaan perawat

terhadap pasien. Dalam pelaksanaannya, sentuhan harus memperhatikan aspek

nilai dan budaya. Sebelum memberikan sentuhan langsung, perawat harus

mengetahui nilai dan budaya yang dianut oleh pasien, agar tidak terjadi

kesalahfahaman.

2.2.3.3.Mendengarkan

Caring merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, sehingga

didalamnya bukan hanya sekedar percakapan sosial. Dalam hubungan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 31: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

19

Universitas Indonesia

interpersonal, mendengarkan merupakan kunci, karena menunjukan perhatian

penuh, dan ketertarikan perawat terhadap pasien. Dengan mendengarkan, perawat

dapat mengerti masalah yang dihadapi oleh pasien dan mengetahui dengan jelas

apa yang harus dilakukan untuk menolong pasien. Bernick (2004) dalam Potter &

Perry (2010) mengemukakan bahwa dengan mendengarkan, perawat mulai

memahami pasien dan mengetahui apa yang penting bagi pasien.

2.2.3.4.Memahami Klien

Memahami klien merupakan salah satu proses caring yang diungkapkan oleh

swanson (1991). Pemahaman tersebut meliputi pemahaman tentang pasien,

masalah yang dihadapi pasien dan intervensi yang akan dilakukan. Pemahaman

terhadap pasien membantu perawat dalam merespon masalah pasien (Bulfin, 2005

dalam Potter & Perry, 2010). Pemahaman terhadap pasien berkembang seiring

dengan hubungan interpersonal yang dibangun antara perawat dan klien.

Pemahaman terhadap pasien membuka peluang bagi perawat untuk menentukan

intervensi yang tepat bagi pasien.

2.3. Klasifikasi Perilaku Caring Perawat

Banyak penelitian mandefinisikan dan menjabarkan bentuk nyata perilaku caring

perawat. Christopher dan Hegedus (2000) dalam penelitiannya, merangkum

beberapa literatur tentang perilaku caring perawat, dan mengelompokan perilaku

caring perawat kedalam dua kelompok besar yaitu perilaku afektif dan

instrumental.

2.3.1. Perilaku Afektif Caring Perawat

Perilaku afektif caring perawat adalah sikap perawat yang mencerminkan nilai-

nilai caring yaitu nilai kemanusiaan, hormat, kepedulian, empati, dan hubungan

saling percaya dan membantu (Christopher & Hegedus (2000). Perilaku caring

perawat yang termasuk kedalam perilaku afektif meliputi semua aktivitas perawat

dalam membentuk hubungan dengan pasien yang berkualitas yang didasari

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 32: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

20

Universitas Indonesia

hubungan saling percaya, sensitif dan empati. Aktivitas lain yang mencerminkan

perilaku afektif yaitu memberikan dukungan terhadap pasien seperti pengawasan

pasien, memberikan kenyamanan dan menghormati privasi pasien (Watson, 1979

dalam Christopher &Hegedus, 2000).

2.3.2. Perilaku Instrumental Caring Perawat

Perilaku instrumental caring perawat adalah perilaku yang menunjukan

keterampilan dan kemampuan perawat secara kognitif dan psikomotor

(Christopher & Hegedus, 2000). Aktivitas perawat yang mencerminkan perilaku

caring instrumental diantaranya yaitu aktivitas fisik atau tindakan perawat seperti

pemberian obat-obatan, perawatan kebersihan pasien, pemenuhan kebutuhan dasar

pasien dan penggunaan alat-alat kesehatan. Perilaku lain yang mencerminkan

perilaku instrumental dari caring perawat adalah aktivitas yang berorientasi pada

kemampuan kognitif seperti program pembelajaran, pendidikan kesehatan dan

pemecahan masalah dengan metode asuhan keperawatan yang sistematis (Watson,

dkk, 1979 dalam Christopher &Hegedus, 2000).

2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Caring Perawat

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat, beban kerja yang

tinggi dan motivasi perawat merupakan salah satu faktor yang berperan dalam

perilaku caring perawat. Penelitian yang dilakukan oleh Burtson dan Stichler

(2010) terhadap 126 orang perawat mendapatkan bahwa perasaan puas dan

kepuasan kerja perawat memiliki hubungan yang positif dengan perilaku caring

perawat. Namun stress, kejenuhan dan perasaan lelah memiliki hubungan yang

negatif dengan perilaku caring yang ditunjukan oleh perawat (Burtson & Stihler,

2010).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 33: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

21

Universitas Indonesia

2.4.1. Beban Kerja Perawat

Tingginya beban kerja yang dilakukan oleh perawat menyebabkan tingginya stress

yang terjadi pada perawat sehingga menurunkan motivasi perawat untuk

melakukan caring. Sobirin (2006) dan Juliani (2009) dalam penelitiannya juga

mendapatkan hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan

pelaksanaan perilaku caring perawat dengan P value 0,004. Beban kerja yang

tinggi menyebabkan kelelahan pada perawat sehingga dapat menurunkan motivasi

perawat untuk bersikap caring (Sobirin, 2006). Tingginya beban kerja

menyebabkan perawat memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memahami dan

memberikan perhatian terhadap pasien secara emosional dan hanya fokus terhadap

kegiatan yang bersifat rutinitas, seperti memberikan obat, melakukan pemeriksaan

penunjang atau menulis catatan perkembangan pasien.

2.4.2. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang nyaman akan menimbulkan kenyamanan dalam bekerja

pada perawat sehingga memungkinkan perawat untuk menerapkan perilaku

caringnya. Suryani (2010) menyebutkan bahwa lingkungan kerja memiliki

pengaruh yang positif terhadap perilaku caring seorang perawat, lingkungan kerja

yang baik dapat menciptakan tingginya perilaku caring perawat dan

meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Lingkungan kerja tidak hanya

terpaku pada lingkungan fisik saja, namun lebih dari itu, iklim kerja yang

kondusif, kepemimpinan yang efektif, kesempatan untuk meningkatkan jenjang

karir dan pemberian upah atau penghasilan dapat berdampak pada meningkatnya

kinerja dan motivasi perawat untuk menerapkan caring. Supriadi (2006) dalam

penelitiannya yang bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik pekerjaan

dengan pelaksanaan perilaku caring oleh perawat pelaksana, mendapatkan adanya

hubungan yang signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan

perilaku caring perawat.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 34: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

22

Universitas Indonesia

2.4.3. Pengetahuan Dan Pelatihan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa caring tidak tumbuh dengan

sendirinya di dalam diri seseorang tetapi timbul berdasarkan nilai-nilai, dan

pengalaman menjalin hubungan dengan orang lain. Peningkatan pengetahuan dan

pelatihan perilaku caring yang diberikan kepada perawat dapat meningkatkan

kesadaran perawat untuk melakukan caring sesuai dengan teori yang telah

dikembangkan. Sutriyanti (2009) menyebutkan bahwa ada pengaruh yang

bermakna antara pelatihan perilaku caring dengan kepuasan pasien dan keluarga

terhadap pelayanan keperawatan. Koswara (2002) dalam penelitiannya

menemukan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan

caring dengan sikap caring perawat. Dengan pengetahuan yang tinggi tentang

caring, menunjukan perilaku caring yang lebih baik.

2.5. Harapan Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat

Pada saat mengunjungi atau dirawat di pelayanan kesehatan, pasien dan

keluarganya mengharapkan pertolongan dan bantuan dari petugas kesehatan

termasuk perawat yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan kembali

kesehatannya secara optimal. Kecemasan dan ketidakberdayaan pasien

menyebabkan tuntutan dari pasien terhadap perawat untuk bersedia membantu.

Harapan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik merupakan tantangan

bagi perawat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Sebagian pasien dan keluarga mengharapkan perawat memiliki keterampilan

klinis seperti bagaimana memberikan suntikan, bagaimana menggunakan

peralatan, dan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dokter

(Mc. Dermott, 1987), sedangkan sebagian lainnya lebih mengharapkan

keterampilan perawat dalam aspek caring, pengajaran dan dukungan emosional

terhadap pasien (Christopher & Hegedus, 2000). Harapan yang paling utama dari

pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah perawat selalu memonitor kondisi

pasien dan memperlihatkan kompetensi klinis yang baik.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 35: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

23

Universitas Indonesia

Keterampilan dan perilaku yang ditampilkan oleh seorang tenaga perawat dapat

menimbulkan kepercayaan pada pasien untuk menerima pelayanan keperawatan.

Keterbukaan dan perhatian yang diberikan oleh perawat dapat meningkatkan

kepercayaan diri pasien untuk menjalin hubungan yang baik dalam rangka

meningkatkan kesembuhannya. Harapan yang dikemukakan oleh pasien terhadap

perilaku caring perawat adalah bahwa; perawat hendaknya memiliki sikap sabar,

menunjukkan sikap simpati dan sensitif terhadap klien, menggunakan pendekatan

dengan lembut dan tenang, menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur

terbuka dan ikhlas, mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa

mungkin, dan mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang relatif

nyaman (Attree, 2001 dalam Potter & Perry 2010).

Harapan lainnya dari pasien terhadap caring perawat adalah bahwa perawat

bersikap jujur, mengadvokasi pilihan perawatan klien, memberikan penjelasan

yang lengkap dan jelas, selalu memberikan informasi pada anggota keluarga,

memberikan ketertarikan dalam menjawab pertanyaan dan memberikan jawaban

dengan jujur, menyediakan layanan gawat darurat, menyediakan privasi bagi

pasien, meyakinkan klien bahwa layanan keperawatan akan selalu tersedia,

membantu memandirikan klien, dan mengajarkan keluarga bagaimana menjaga

kenyamanan fisik (Radwin, 2000; Brown dkk, 2005).

Barnum (1994) mengidentifikasi perilaku caring perawat yang diharapkan oleh

pasien adalah bahwa perawat memiliki kemampuan untuk: mendengarkan dengan

penuh perhatian, menciptakan kenyamanan, berbuat jujur, memiliki kesabaran,

tanggap terhadap kebutuhan pasien, mempu menyediakan informasi yang

dibutuhkan oleh pasien, memberikan sentuhan, memperlihatkan sensitifitas,

memperlihatkan rasa hormat dan memanggil klien dengan panggilan yang

menunjukan rasa hormat.

Perilaku caring yang ditunjukan oleh perawat dapat memberikan pengalaman

yang baik bagi pasien. Wolf, Miller, dan Devine (2003) menyatakan bahwa

kinerja perawat termasuk perilaku caring yang ditunjukan oleh perawat

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 36: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

24

Universitas Indonesia

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kualitas pengalaman pasien

selama menjalani perawatan di rumah sakit.

2.6. Dampak Caring

2.6.1. Dampak Caring Bagi Perawat

Perilaku caring perawat telah terbukti memberikan dampak yang sangat besar

bagi pasien maupun perawat. Kesembuhan pasien akan menjadi kepuasan

tersendiri bagi perawat yang merawatnya. Kemajuan pasien secara klinis,

menunjukan keberhasilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

Keberhasilan dalam perawatan tidak hanya dapat dilihat dari kemajuan kondisi

fisik klien, tetapi juga adanya perubahan perilaku kearah yang lebih baik adalah

suatu kemajuan dalam perawatan.

Penerapan perilaku caring pada perawat dapat meningkatkan pencapaian prestasi

kerja perawat, peningkatan kepuasan dalam bekerja, mendorong terwujudnya cita-

cita, dan meningkatkan rasa syukur, memelihara integritas seorang perawat,

pemenuhan dan peningkatan harga diri bagi perawat, hidup dengan filosofi

sendiri, meningkatkan penghargaan terhadap hidup dan mati, refleksi,

meningkatkan rasa cinta dalam keperawatan dan meningkatkan pengetahuan

seorang perawat (Oskouie, Rafii, & Nikravesh, 2006). Kepuasan kerja perawat

dapat dicapai salah satunya dengan keberhasilan membangun hubungan yang baik

dengan klien dan membantu klien dalam melewati masa sakitnya. Kemampuan

perawat dalam menampilkan perilaku caring menimbulkan rasa cinta terhadap

keperawatan sehingga perawat akan meningkatkan pengetahuannya, menghargai

kehidupan dan kematian, menghargai integritas, keutuhan dan harga diri serta

perasaan puas dapat membantu pasien mencapai kesehatan dan kesejahteraan

(Swanson dalam Watson, 2009).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 37: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

25

Universitas Indonesia

2.6.2. Dampak Perilaku Caring Perawat Bagi Pasien

Perilaku caring yang diberikan oleh perawat terhadap pasien dapat menimbulkan

dampak terhadap kesejahteraan emosional dan spiritual klien; meningkatkan

martabat klien, kontrol diri, kepribadian, peningkatan kesembuhan fisik;

memberikan keamanan, memberikan lebih banyak energi bagi pasien, mengurangi

biaya perawatan dan mengurangi respon kehilangan, serta menciptakan hubungan

saling percaya antara perawat dengan pasien; menurunkan perasaan terasing dan

menumbuhkan hubungan kekeluargaan dengan erat (Watson, 2005). Peningkatan

kesejahteraan pasien akan membantu pasien untuk keluar dari masalah kesehatan

yang dihadapi atau beradaptasi dengan keadaan sakitnya.

Wolf,, Miller, dan Devine (2003) mengidentifikasi adanya hubungan yang positif

antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien dan penurunan hari

rawat, serta biaya perawatan pasien. Palesse dkk, (2011) dalam penelitiannya

terhadap 1565 pasien medikal bedah di enam negara eropa juga mendapatkan

hasil adanya hubungan positif antara perilaku caring perawat dengan tingkat

kepuasan pasien, semakin tinggi perilaku caring yang dipersepsikan oleh pasien

maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan pasien.

Kepuasan pasien didefinisikan sebagai pendapat pasien terhadap pelayanan yang

diterimanya dari personil perawat (Merkouris, dkk, 2004, Wagner & Bear , 2008).

Kepuasan pasien merupakan kesesuaian antara harapan pasien dengan kenyataan

pelayanan yang diterimanya. Jika pelayanan yang diterima sesuai dengan harapan

pasien, maka akan menimbulkan kepuasan bagi pasien. Kepuasan ini dipengaruhi

oleh harapan pasien, faktor demografi dari pasien, pengalaman sebagai penerima

pelayanan keparawatan sebelumnya, lama hari rawat, budaya dan aspek sosial

kehidupan (Wagner & Bear, 2008).

2.7. Meningkatkan Perilaku Caring Perawat

Berdasarkan prinsip yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang menyebutkan

bahwa caring adalah inti dari keperawatan, maka dibutuhkan upaya yang baik

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 38: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

26

Universitas Indonesia

untuk meningkatkan kemampuan perawat untuk menerapkan perilaku caring

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Upaya peningkatan

perilaku caring dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan individu,

pendekatan psikologis, dan pendekatan organisasi.

2.7.1. Pendekatan Individu

Pendekatan individu dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan caring pada perawat. Peningkatan pengetahuan ini dapat dilakukan

melalui pendidikan formal maupun nonformal. Melalui jalur formal, caring telah

dimasukan kedalam kurikulum pengajaran bagi mahasiswa keperawatan baik

jenjang pendidikan DIII maupun jenjang pendidikan S1 keperawatan (Koswara,

2002). Pengenalan tentang caring pada mahasiswa keperawatan ditujukan agar

mahasiswa memiliki sikap caring yang akan mereka terapkan setelah masuk

kedunia kerja. Mengadakan workshop, seminar, pendidikan dan pelatihan

mengenai perilaku caring perawat juga dapat dilakukan guna meningkatkan

pengetahuan perawat tentang perilaku caring, dan membangun sikap caring sejak

dini. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran perawat tentang teori dan konsep

dasar caring dalam keperawatan melalui pelatihan dapat menjadi salah satu cara

untuk menerapkan perilaku caring perawat (Gadow, 1990 dalam Muhidin, 2008).

2.7.2. Pendekatan Psikologis

Perilaku caring perawat dapat ditingkatkan dengan cara mengadakan supervisi

dan pembinaan secara berkala terhadap perawat yang telah bekerja. Supervisi ini

ditujukan agar pelaksanaan perilaku caring dapat berlangsung secara

berkesinambungan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien. Role

model atasan (kepala ruangan) yang menampilkan perilaku caring perawat, dapat

meningkatkan perilaku caring perawat. Pemimpin yang bersikap caring dapat

menjadi role model bagi bawahannya untuk menerapkan perilaku caring perawat

terhadap pasien selama melakukan asuhan keperawatan. Supriatin (2009) yang

didukung oleh Suryani (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa ada

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 39: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

27

Universitas Indonesia

hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala ruangan dengan perilaku

caring perawat. Kepemimpinan yang baik dari kepala ruangan yang mendukung

terhadap nilai-nilai caring, dapat menciptakan perilaku caring pada perawat

pelaksana.

2.7.3. Pendekatan Organisasi

Perilaku caring seorang perawat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pribadi atau

pekerjaan perawat. Lebih dari itu, peran organisasi terhadap perilaku caring juga

sangat besar. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan perilaku caring

adalah dengan membangun struktur, sistem dan budaya caring dalam organisasi.

Williams, Mc Dowell, dan Kautz (2011) merumuskan suatu bentuk model

kepemimpinan yang menggabungkan antara teori human caring dari Watson

(2008) dengan teori kepemimpinan dari Kouzes dan Posner (2007). Rumusan

model kepemimpinan ini dikenal dengan Mc-Dowell-Williams Caring Leadership

Model. Dalam model ini, seorang pemimpin harus memegang nilai-nilai dasar

caring yaitu: memimpin dengan kebaikan, dan persamaan; membangkinkan

harapan dan keyakinan; meningkatkan pengetahuan, refleksi dan bijaksana;

menciptakan hubungan saling menghormati dan caring; dan mewujudkan

lingkungan yang caring, saling membantu, dan saling percaya pada diri sendiri

dan orang lain.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 40: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

28 Universitas Indonesia

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang kerangka konsep dan definisi operasional penelitian.

Kerangka konsep merupakan rangkuman dari kerangka teori yang dibuat dalam

bentuk diagram yang menghubungkan antara variabel yang diteliti dan variabel

lain yang terkait (Sastroasmoro & Ismael, 2010).

3.1.Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang duraikan pada bab sebelumnya, Perilaku

caring seorang perawat dapat ditunjukan melalui sikap perawat selama

memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Perilaku caring akan

mempengaruhi penampilan perawat yang akan dinilai oleh pasien sebagai target

dari caring perawat. Penelitian ini ingin melihat sejauh mana perilaku caring

perawat di ruang rawat inap umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor

berdasarkan penilaian dari pasien sebagai penerima pelayanan asuhan

keperawatan. Sehingga perilaku caring perawat terhadap pasien merupakan satu-

satunya variabel yang akan diteliti. Output yang dihasilkan dari penelitian ini

adalah perilaku caring perawat tinggi atau rendah. Kerangka konsep penelitian

dapat digambarkan melalui gambar 3.1.

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan gambar:

= Output penelitian

= Variabel yang akan diteliti

Perilaku caring perawat :

- Perilaku Afektif

- Perilaku Instrumental

Tinggi

Rendah

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 41: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

29

Universitas Indonesia

3.2.Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan sebuah konsep atau variabel dengan prosedur

spesifik yang dapat diukur dengan menggunakan alat ukur (Polit & Beck, 2004).

Definisi operasional, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur masing-masing variabel

dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Definisi Operasional, Cara Ukur, Skala Ukur dan Hasil Ukur

Variabel Definisi Alat dan Cara ukur Skala

ukur

Hasil ukur

Perilaku

caring

perawat

perilaku yang

ditunjukan oleh

perawat saat

memberikan

asuhan

keperawatan

seperti memberi

rasa nyaman,

perhatian, hormat,

peduli, terampil,

pemeliharaan

kesehatan,

memberi dorongan,

melindungi,

kehadiran,

mendukung,

memberi sentuhan

dan siap

membantu,

memenuhi

kebutuhan pasien,

serta mengunjungi

pasien.

Modifikasi Caring

Behaviour Assesment

Tools (CBA) yang

dikembangkan oleh

Cronin dan Harrison,

(1988) dan

diterjemahkan dan

dimodifikasi oleh

Suryani (2010).

Yang terdiri dari 45

pernyataan tentang

perilaku caring perawat.

Cara ukur dengan

menggunakan skala

likert, dengan skor nilai

1-4:

Untuk pernyataan

favourable skala yang

digunakan adalah :

4= sangat setuju

3= setuju

2= tidak setuju

1= sangat tidak setuju

Untuk pernyataan

unfavourable :

1= sangat setuju

2= setuju

3= tidak setuju

4= sangat tidak setuju

Ordinal Total skor

responden

antara 45-

180

Dengan

pengelomp

okan:

45 – 112 =

Perilaku

Caring

Rendah

113- 180 =

Perilaku

Caring

Tinggi

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 42: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

30

Universitas Indonesia

Subvariabel

Perilaku

Afektif

Perilaku yang

ditunjukan oleh

perawat yang

mencerminkan nilai-

nilai caring seperti

menghargai nilai

kemanusiaan,

hormat, empati,

hubungan saling

percaya, dan

membantu

23 item

pernyataan dalam

kuesioner

modifikasi CBA

Cara ukur dengan

skala likert 1-4

Ordinal Total skor 23– 92

Dengan

pengelompokan:

23 – 57 = Rendah

58 – 92 = Tinggi

Perilaku

Instrumen

tal

perilaku yang

menunjukan

keterampilan dan

kemampuan perawat

secara kognitif dan

psikomotor

22 item

pernyataan dalam

kuesioner

modifikasai CBA

Cara ukur dengan

skala likert 1-4

Ordinal Total skor 22 –88

Dengan

pengelompokan:

22 –55 = Rendah

56 –88 = Tinggi

Karakteristik Responden

Umur Jumlah tahun sejak

lahir sampai ulang

tahun terakhir

Bagian data

karakteristik

responden

Interval Usia

dalam tahun

Jenis

kelamin

Gender yang dibawa

sejak lahir

dibedakan menjadi

dua jenis kelamin

laki-laki dan

perempuan

Bagian data

karakteristik

responden

Nominal 1= pria

2= wanita

Tingkat

pendidika

n

Pendidikan formal

yang telah dilalui

oleh responden

Bagian data

karakteristik

responden

Ordinal 1= SD

2= SMP

3=SMA

4=PT

Lama hari

rawat

Jumlah hari rawat

mulai pasien masuk

ke RSMM

Bagian dari data

responden

Ordinal Jumlah hari

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 43: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

31 Universitas Indonesia

BAB 4

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan sampel, tempat

penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, hasil uji validitas instrument

penelitian, prosedur pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.

4.1.Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Metode

survei deskriptif didefinisikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat,

memotret masalah kesehatan yang terkait dengan sekelompok penduduk

(Notoatmodjo, 2010). Metode ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui sejauh

mana perilaku caring perawat terhadap pasien di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr.

H. Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor.

4.2.Populasi Dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan individu yang menjadi acuan hasil-hasil

penelitian akan berlaku (Kasjono & Yasril, 2009). Populasi dibagi menjadi dua

kategori; populasi target yaitu seluruh unit dari populasi, dan populasi survey

(populasi terjangkau) yaitu subunit dari populasi target yang menjadi dasar

pengambilan sampel (Danim, 2003). Populasi target dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur

(Kasjono & Yasril,2009). Tahap pertama pengambilan sampel dalam penelitian

ini dengan cara menentukan karakteristik umum subyek penelitian pada populasi

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 44: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

32

Universitas Indonesia

target dan populasi terjangkau, yang disebut kriteria inklusi dan karakteristik

anggota pupolasi yang tidak dapat dijadikan sampel disebut kriteria ekslusi

(Sastroasmoro & Ismael, 2011). Subyek penelitian ini adalah pasien yang dirawat

di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor, yang memenuhi kriteria inklusi

sebagai berikut:

1) Pasien yang sedang dirawat dan telah menjalani perawatan minimal 3 hari

2) Dapat menulis dan membaca.

3) Tingkat kesadaran penuh atau compos mentis

4) Berusia minimal 17 tahun

5) Bersedia menjadi responden.

Tahap selanjutnya yaitu menghitung besar sampel yang akan diambil. Peneliti

menganggap bahwa populasi pasien yang dirawat setiap waktu selalu berubah,

sehingga tidak dapat ditentukan jumlah pasti dari populasi. Oleh karena itu,

peneliti menggunakan rumus menghitung besar sampel untuk estimasi proporsi

(Notoatmodjo, 2010), yaitu:

(4.1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z1-α/2 = Deviat baku alfa / Z score, untuk 5% , Z = 1,96

p = Proporsi kategori variable yang diteliti/ proporsi penelitian

sebelumnya, jika tidak diketahui digunakan 0,5

q = 1- p

d = Presisi 5%

Dari rumus diatas, peneliti dapat menghitung jumlah minimal sampel yang harus

diambil yaitu:

n = 1,96 x 0,5 x (1-0,5)

0.05

n= Z1-α/2 . p (1-p)

d

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 45: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

33

Universitas Indonesia

n = 0,49

0,05

n= 98 orang responden

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah

minimal 98 orang. Peneliti juga mengantisipasi adanya sampel yang drop out

sebanyak 10% (Sastroasmoro & Ismael, 2010), maka besar sampel yang

dibutuhkan adalah:

(4.2)

Keterangan :

n = Besar sampel yang dihitung

f = Perkiraan proporsi drop out (10%)

n = 98

1-0,1

n = 108,89 orang dibulatkan menjadi 109 orang responden

Hasil perhitungan di atas menunjukkan jumlah sampel yang dibutuhkan pada

penelitian ini minimal 109 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan yaitu dengan menggunakan teknik Probability sampling yaitu

pengambilan sampel dengan cara acak atau random, dimana setiap anggota

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Notoatmodjo,

2010). Dalam teknik random sampling, anggota populasi harus bersifat homogen.

Oleh karena itu, peneliti memilih teknik stratified random sampling karena

populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen yaitu terdiri dari beberapa

kelompok pasien yang mendapatkan perawatan di ruang perawatan yang berbeda

berdasarkan kelas perawatan.

Ruang perawatan yang ada di RSMM yaitu kelas perawatan vip dan kelas 1

utama, perawatan kelas 1 dewasa, perawatan kelas III dewasa, perawatan kelas II

geriatrik, ruang perawatan anak, ruang bersalin, perinatologi dan ruangan ICU

yang masing-masing memiliki karakteristik populasi yang berbeda-beda. Dalam

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 46: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

34

Universitas Indonesia

penelitian ini ada beberapa ruangan yang tidak termasuk dalam kriteria inklusi

penelitian, sehingga peneliti mengambil sampel hanya pada ruangan-ruangan yang

memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak empat ruangan terdiri dari ruang Arjuna

(ruang perawatan vip dan kelas I utama), Ruang Bisma (ruang perawatan kelas I

dewasa), ruang Antasena (ruang perawatan kelas III dan II dewasa), dan ruang

Gayatri (ruang perawatan kelas II geriatrik).

Dalam menentukan jumlah sampel untuk masing-masing ruangan, peneliti

menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara acak stratifikasi. Teknik

acak stratifikasi (stratified Random Sampling) yaitu pengambilan sampel dengan

cara populasi yang heterogen dibagi kedalam lapisan-lapisan (strata), agar semua

ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili (Kasjono & Yasril, 2009). Cara

pengambilan sampel dilakukan dengan mengelompokan pasien kedalam

kelompok-kelompok berdasarkan ruang perawatan, kemudian dihitung jumlah

sampel yang akan diambil dari masing-masing ruangan dengan menggunakan

perbandingan jumlah tempat tidur yang terdapat dalam setiap ruangan dengan

jumlah seluruh tempat tidur yang ada dikalikan dengan jumlah keseluruhan

sampel yang akan diambil. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah

sampel yang akan diambil dari masing-masing ruangan yaitu :

(4.3)

Uraian jumlah sampel yang akan diambil pada setiap ruangan dapat dilihat pada

tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Ruang Perawatan

Ruang

Perawatan

Jumlah TT Perhitungan Jumlah

Sampel

Jumlah

Responden

Vip & I utama 11 n= 11/80 x 109 15

Kelas I dewasa 16 n= 16/80 x 109 22

Kelas III dewasa 38 n= 38/80 x 109 52

Kelas II geriatrik 15 n= 15/80 x 109 20

Jumlah 80 109

n1= N1/N x n

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 47: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

35

Universitas Indonesia

4.3.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor. Peneliti

memilih RSMM Bogor, karena merupakan rumah sakit jiwa pusat dan dijadikan

rujukan nasional bagi pelayanan pasien psikiatrik, dan sedang mengembangkan

pelayanan bagi pasien non psikiatrik (umum). Ruang perawatan umum merupakan

pelayanan baru yang dikembangkan di RSMM sejak tahun 2002. Sehingga

merupakan tantangan baru bagi perawat dalam penerapan perilaku caring bagi

pasien umum yang memiliki karakteristik berbeda dengan pasien psikiatrik.

Belum adanya catatan atau laporan yang jelas mengenai caring perawat juga

menjadi alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di tempat ini.

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perilaku caring perawat di

ruang perawatan umum, maka peneliti akan mengambil sampel berdasarkan

perwakilan dari masing-masing ruangan yang memenuhi kriteria inklusi dan

ekslusi penelitian. Ruangan yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

empat ruangan yaitu; (1) ruang perawatan VIP dan kelas I utama, (2) Ruang

perawatan dewasa kelas I, (3) Ruang perawatan dewasa kelas II dan III, (4) ruang

perawatan geriatrik. Sedangkan untuk ruangan bersalin, ruang perawatan anak dan

ICU tidak diikut sertakan dalam penelitian ini karena ketiga ruangan tersebut tidak

sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini.

4.4.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012,

dan waktu pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2012 sampai

dengan 28 Mei 2012. Jadual kegiatan penelitian dapat dilihat pada halamam

lampiran.

4.5.Etika Penelitian

Sebagai rasa tanggung jawab peneliti, penelitian ini dilakukan dengan

memperhatikan etika penelitian, yaitu prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 48: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

36

Universitas Indonesia

kegiatan penelitian mulai dari penyusunan proposal, sampai dengan publikasi

(Notoatmodjo, 2010). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memegang teguh

pada etika penelitan sesuai dengan tiga prinsip utama etika penelitian yaitu;

beneficience (memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan), Respect

for human dignity (menghormati harkat dan martabat manusia), dan Justice

(keadilan) (Polit & Beck, 2004).

4.5.1. Beneficience (Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian Yang Ditimbulkan)

Prinsip beneficience dapat ditunjukan dengan melindungi responden dari kerugian

atau hal-hal yang membahayakan bagi responden, melindungi responden dari

eksploitasi, dan rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat penelitian (Polit & Beck,

2004). Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus memperhitungkan manfaat

dan resiko yang akan ditimbulkan bagi responden dan resiko serta manfaat bagi

masyarakat. Dalam melakukan penelitian ini peneliti memperhitungkan manfaat

dan kerugian yang akan ditimbulkan. Peneliti meyakini bahwa penelitian ini akan

memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan keperawatan yang akhirnya dapat

memberikan manfaat yang besar terhadap pasien. Penelitian ini tidak

menimbulkan efek negatif secara fisik atau psikologis baik bagi pasien maupun

keluarga pasien. Penelitian ini juga memegang prinsip melindungi pasien dari

ketidaknyamanan (Protection from discomfort), dengan cara menghargai kondisi

dan perasaan pasien, sehingga peneliti tidak mengikut sertakan pasien yang

sedang dalam keadaan kritis atau sedang mengalami ketidaknyamanan (nyeri,

pusing, atau pasien yang baru dilakukan operasi).

4.5.2. Respect for human dignity (Menghormati Harkat dan Martabat Manusia)

Peneliti juga memegang teguh prinsip etik penghargaan terhadap harkat dan

martabat manusia, yang meliputi perlindungan terhadap hak keikutsertaan secara

sukarela (Self determination) dan hak untuk mendapatkan informasi tentang

penelitian (Full Disclosure) (Polit & Beck, 2004). Self Determination

mengandung makna bahwa calon responden memiliki hak untuk memutuskan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 49: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

37

Universitas Indonesia

keikutsertaannya secara sukarela dalam penelitian (Polit & Beck, 2004). Sebelum

melakukan penelitian, peneliti memberikan lembar persetujuan (informed consent)

kepada seluruh responden, dan responden menandatangani surat persetujuan

tersebut setelah membaca dan memahami isi lembar persetujuan. Peneliti

menghargai hak calon responden untuk ikut serta ataupun tidak ikut serta dalam

penelitian ini. Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Responden berhak untuk

ikut serta ataupun mengundurkan diri dari keikutsertaannya sebagai responden.

Prinsip full disclosure mengandung makna bahwa peneliti menjelaskan proses

penelitian (Polit & Beck, 2004). Dalam penelitian ini, sebelum pengumpulan data

peneliti menjelaskan tujuan, manfaat serta proses pengumpulan data yang akan

dilakukan. Peneliti menjelaskan secara lengkap dan tidak ada sesuatu yang

disembunyikan dari responden.

4.5.3. Justice (Prinsip Keadilan)

Prinsip keadilan dalam penelitian merupakan prinsip yang menghargai hak

responden untuk diperlakukan secara adil dan perlindungan terhadap privasi

responden (Polit & Beck, 2004). Semua responden dalam penelitian ini dihormati

dan diberikan perlakuan yang sama, tanpa ada perbedaan. Pemilihan responden

dilakukan secara acak berdasarkan kriteria inklusi yang ditetapkan, bukan karena

faktor subjektifitas peneliti. Seluruh pasien yang memenuhi kriteria memiliki

kesempatan yang sama untuk dijadikan responden dalam penelitian ini.

Penelitian ini juga menghargai privasi responden dimana responden memiliki hak

untuk mendapatkan jaminan bahwa data dan informasi yang mereka sampaikan

akan dijaga kerahasiaannya (Polit & Beck, 2004). Dalam menerapkan prinsip ini,

peneliti menggunakan prinsip anonimyty dengan cara tidak mencantumkan nama

responden pada kuesioner. Peneliti hanya mencantumkan kode responden, usia,

jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama hari rawat pada kuesioner data

demografi responden. Prinsip privacy dilakukan dengan cara tidak menginvasi

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 50: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

38

Universitas Indonesia

melebihi batas yang diperlukan. Prinsip confidentiality atau kerahasiaan dilakukan

dengan tidak mengemukakan identitas dan seluruh data atau informasi responden

kepada siapapun. Peneliti menyimpan data yang terkumpul di tempat yang aman,

dan tidak terbaca oleh orang lain. Setelah selesai penelitian, Peneliti akan

memusnahkan kuesioner yang terkumpul, untuk menjaga kerahasiaan data

responden.

4.6.Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Sesuai dengan

tujuan penelitian, maka instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik,

sehingga responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-

tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Kuesioner yang digunakan adalah bentuk kuesioner dengan pertanyaan tertutup

(Closed Ended). Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian I adalah

kuesioner tentang karakteristik responden, dan kuesioner bagian II adalah

kuesioner tentang perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien.

4.6.1. Instrumen Bagian I (karakteristik responden)

Instrumen karakteristik responden berisi pertanyaan tentang data demografi

responden yang terdiri dari: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama

hari rawat. Instrumen karakteristik responden dapat dilihat pada halaman

lampiran.

4.6.2. Instrumen Bagian II (Prilaku caring perawat)

Instrumen perilaku caring perawat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil

modifikasi koesioner dari penelitian Suryani (2010). Instrumen ini merupakan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 51: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

39

Universitas Indonesia

modifikasi dari Caring Behaviors Assessment Tool (CBA) yang dikembangkan

oleh Cronin dan Harrison (1988). Instrumen perilaku caring perawat dapat dilihat

pada halaman lampiran.

Pada penelitian Suryani (2010), instrumen ini telah melalui dua kali uji validitas

dan reliabilitas yang dilakukan terhadap 30 pasien di dua rumah sakit yang

berbeda di wilayah Jakarta. Dengan hasil dari 63 item pernyataan tentang perilaku

caring perawat, didapatkan 16 pernyataan tidak valid dengan kisaran nilai 0,213-

0,971. Maka Suryani (2010) tidak memasukan pernyataan yang tidak valid

tersebut kedalam kuesioner dan jumlah akhir kuesioner menjadi 47 item

pernyataan tentang perilaku caring perawat. Sedangkan hasil uji reliabilitas

terhadap pernyataan yang dinyatakan valid, mendapatkan hasil r alpha=0,981,

atau r alpha ≥ 0,6 artinya variabel reliable (Hastono, 2007 dalam Suryani 2010).

Berdasarkan hasil uji instrument tersebut, peneliti menganggap bahwa kuesioner

ini layak untuk dijadikan instrumen yang sesuai untuk penelitian ini.

Pengukuran pada kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan skala likert 1

sampai 4, dimana: 1= sangat tidak setuju, jika pernyataan tersebut sama sekali

tidak sesuai dengan pendapat atau kondisi sebenarnya, 2= tidak setuju, jika

pernyataan tersebut tidak sesuai dengan pendapat atau kondisi yang dialami, 3=

setuju, jika pernyataan sesuai dengan pendapat atau kondisi yang dialami, dan 4=

sangat setuju, jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan pendapat atau kondisi

yang dialami (suryani, 2010).

4.7.Uji Validitas dan Reliabilitas

Peneliti melakukan modifikasi pada instrumen penelitian Suryani (2010) sehingga

peneliti merasa perlu untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ulang terhadap

instrumen yang akan digunakan. Uji validitas dilakukan agar benar-benar yakin

bahwa instrumen tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur (Notoatmodjo,

2010).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 52: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

40

Universitas Indonesia

4.7.1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan

suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Hastono, 2007). Cara yang digunakan

untuk mengukur validitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghitung korelasi antara skor butir item instrumen dengan skor total. Uji

validitas dilakukan dengan uji korelasi pearson product moment (r) dengan cara

membandingkan antara r hitung dengan r tabel dengan tingkat kepercayaan 95%.

Pernyataan memiliki validitas tinggi jika setiap item pernyataan dalam kuesioner

memiliki r hasil > r tabel (Hastono, 2007).

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

kepada 20 orang pasien yang dirawat di ruang perawatan umum RSMM Bogor

pada tanggal 29-30 April 2012. Uji validitas dan reliabilitas dengan r tabel uji

korelasi Pearson untuk 20 responden yaitu 0,423 (Hastono, 2007). Hasil uji

validitas didapatkan nilai r hitung dengan kisaran 0.152 - 0,893. Dari hasil

tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dan didapatkan bahwa ada

dua item dalam kuesioner yang memiliki nilai dibawah r tabel yaitu pernyataan

no 42 dan 46 yang berarti kedua pernyataan tersebut tidak valid. Sehingga peneliti

membuang (tidak memasukan) dua item pernyataan tersebut kedalam kuesioner.

Hasil akhir uji validitas, item pernyataan dalam kuesioner ini berjumlah 45

pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif (favourable) yang berjumlah 33

pernyataan yaitu pernyataan nomor; 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 20,

23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 43, 45, 47. Dan

pernyataan negatif (unfavourable), yang berjumlah 12 pernyataan yaitu nomor 4,

9, 10, 13, 14, 15, 21, 22, 30, 35, 39, 44.

4.7.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan sejauhmana hasil pengukuran

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007). Uji reliabilitas dilakukan

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 53: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

41

Universitas Indonesia

setelah kuesioner dinyatakan valid. Caranya dengan membandingkan nilai r hasil

dengan r tabel, pada uji ini nilai r hasil adalah nilai alpha cronbach (Hastono,

2007). Jika r alpha ≥ 0,6 artinya variabel reliable tetapi bila < 0,6 maka variabel

tidak reliabel (Hastono, 2007). Dari hasil uji reliabilitas terhadap kuesioner

perilaku caring perawat, didapatkan r hasil (Cronbach’s alpha) yaitu 0,976. Dari

hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai r hasil > 0,6 maka kuesioner ini

reliabel untuk dijadikan sebagai alat untuk mengukur perilaku caring perawat.

4.8.Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan setelah peneliti selesai melakukan uji

validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang dipakai. Proses yang dilakukan

selama pengumpulan meliputi prosedur administratif dan teknis. Prosedur tersebut

adalah sebagai berikut:

4.8.1. Prosedur Administratif

Penelitian dilakukan setelah mendapat surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia, dan mendapatkan persetujuan dari Direktur

RS. DR. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

4.8.2. Prosedur Teknis

Prosedur teknis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

4.8.2.1.Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Direktur Utama

RSMM Bogor melalui Kepala Bagian Diklat RSMM Bogor.

4.8.2.2.Setelah mendapatkan izin dari di Direktur Utama melalui kepala bagian

diklat RSMM Bogor, kemudian peneliti mendatangi ruangan-ruangan

yang akan dijadikan tempat penelitian.

4.8.2.3.Meminta izin kepada penanggung jawab ruangan (Kepala Ruangan),

menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 54: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

42

Universitas Indonesia

4.8.2.4.Peneliti meminta kepala ruangan untuk membantu dalam menyebarkan

kuesioner pada saat peneliti sedang tidak berada di tempat penelitian.

Setelah kepala ruangan bersedia membantu menyebarkan kuesioner,

peneliti menjelaskan metode, tujuan, manfaat, serta kriteria inklusi

penelitian kepada kepala ruangan.

4.8.2.5.Mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi.

4.8.2.6.Menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, prosedur

penelitian, hak untuk menolak dan jaminan kerahasiaan sebagai

responden.

4.8.2.7.Menawarkan pasien untuk menjadi responden penelitian dan memberikan

lembar persetujuan untuk ditandatangani oleh responden jika bersedia

untuk ikut serta dalam penelitian.

4.8.2.8.Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai dengan

pernyataan yang disediakan, disesuaikan dengan pengalaman pasien

selama dirawat di RSMM Bogor

4.8.2.9.Instrumen penelitian yang sudah diisi, selanjutnya dikumpulkan, dan

dilakukan pengecekan kelengkapan pengisian.

4.8.2.10. Hasil pengumpulan data selanjutnya diolah dan dianalisis.

4.9.Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah terkumpul, selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan

program komputer dan dianalis dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :

4.9.1. Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 55: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

43

Universitas Indonesia

4.9.1.1.Pengecekan Data (Editing)

Kuesioner yang dikumpulkan, kemudian dilakukan pengecekan kelengkapan

pengisian. Apabila ada kuesioner yang belum lengkap maka peneliti

mengembalikan kepada responden untuk dilengkapi sebelum dikumpulkan

kembali kepada peneliti. Pada saat pengecekan data, terdapat satu kuesioner yang

tidak sesuai dengan kriteria inklusi yaitu usia responden dibawah 17 tahun.

Kuesioner yang tidak memenuhi syarat, kemudian dipisahkan dan tidak dilakukan

pengolahan data tahap selanjutnya.

4.9.1.2.Pemberian Kode (Coding)

Untuk mempermudah proses entry atau memasukan data kedalam komputer dan

mempermudah saat melakukan analisa data, peneliti memberikan kode responden

berupa nomor responden. Selain itu juga, pemberian kode dilakukan juga pada

data kategorik seperti jenis kelamin: 1= laki-laki, 2= perempuan; dan tingkat

pendidikan: 1= SD, 2= SMP, 3= SMA, dan 4= Perguruan Tinggi.

4.9.1.3.Pembersihan data (Cleaning)

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry untuk

mengetahui missing data atau data yang tidak ter-input, dengan cara membuat

daftar distribusi frekuensi dari data yang ada.

4.9.1.4.Processing/entry

Setelah diberikan kode, dan dilakukan cleaning, data yang terkumpul kemudian

dimasukkan ke dalam program komputer untuk dianalisa dengan menggunakan

program komputer yang sesuai.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 56: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

44

Universitas Indonesia

4.9.1.5.Tabulasi

Data yang telah diolah dan dianalisa, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan

diagram untuk mempermudah dalam membaca hasil penelitian.

4.9.2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang bertujuan untuk

mendeskripsikan karakteristik dan distribusi setiap variabel yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Analisis dilakukan terhadap variabel perilaku caring

perawat dan karakteristik responden. Analisis masing-masing variabel dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Analisis Univariat Data Karakteristik Responden dan

Perilaku Caring Perawat

No Variabel Jenis data Deskripsi

1 Umur Numerik Mean, median, SD, Min-Max, 95% CI

2 Jenis kelamin Kategorik Jumlah, prosentase (%)

3 Tingkat pendidikan Kategorik Jumlah, prosentase (%)

4 Lama hari rawat Numerik Mean, median, SD, Min-Max, 95% CI

5 Perilaku caring perawat Kategorik Jumlah, prosentase (%)

6 Perilaku Afektif Kategorik Jumlah, prosentase (%)

7 Perilaku Instrumental Kategorik Jumlah, prosentase (%)

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 57: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

45 Universitas Indonesia

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki

Mahdi Bogor pada tanggal 3 Mei 2012 sampai dengan 28 Mei 2012.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 109 kuesioner

kepada 109 orang pasien yang sedang menjalani perawatan di Ruang Rawat Inap

Umum RSMM Bogor, dan memenuhi kriteria inklusi penelitian. Dari 109

kuesioner yang disebarkan, peneliti hanya mengolah 108 kuesioner yang

terkumpul, karena satu kuesioner diisi oleh responden yang tidak memenuhi

kriteria inklusi penelitian ini. Data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis

univariat dengan menggunakan bantuan program komputer. Analisis univariat

dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi variabel yang diteliti

yaitu perilaku caring perawat dan distribusi frekuensi karakteristik responden.

5.1. Karakteristik Responden

Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik responden meliputi umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan lama hari rawat. Hasil analisis univariat

dilakukan terhadap data numerik maupun kategorik.

5.1.1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Hari Rawat

Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat diketahui gambaran karakteristik

responden berdasarkan umur dan hari rawat. Distribusi responden berdasarkan

umur dan hari rawat dapat dilihat pada tabel 5.1.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 58: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

46

Universitas Indonesia

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur dan

lama hari rawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor, Mei 2012 (n=108)

Variabel N Mean Median SD Min-Maks CI 95%

Umur 108 41,11 40,50 15,35 17-79 37,94-

43,82

Lama rawat 108 5,56 4,0 3,44 3-24 4,88-

6,18

Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa rata-rata usia responden adalah 41 tahun dengan

usia termuda 17 tahun dan usia tertua 79 tahun. Sedangkan berdasarkan lama hari

rawat , rata-rata responden telah menjalani perawatan selama 6 hari. Lama hari

rawat terpendek adalah 3 hari terlama adalah 24 hari.

5.1.2. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian yang menunjukan gambaran karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden di Ruang

Rawat Inap Umum RSMM Bogor bulan Mei 2012 (n=108)

Jenis kelamin Frekuensi Presentasi (%)

Laki-laki 55 50,9

Perempuan 53 49,1

Jumlah 108 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa perbandingan jumlah responden laki-

laki dan perempuan sampir seimbang, yaitu dari total responden sebanyak 108

orang, jumlah responden yang berjenis kelamin laki laki sebanyak 55 orang atau

sebesar 50,9% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 53

orang atau sebesar 49,1% dari total responden.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 59: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

47

Universitas Indonesia

5.1.3. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, gambaran karakteristik responden dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden di Ruang

Rawat Inap Umum RSMM Bogor, Mei 2012 (n=108)

Tingkat pendidikan Frekuensi Prosentase

SD 15 13,9

SMP 13 12,0

SMA 43 39,8

Perguruan Tinggi 37 34,3

Jumlah 108 100

Tabel 5.3 menunjukan sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan

yang tinggi yaitu: SMA sebanyak 43 orang (39,8%) responden, dan Perguruan

Tinggi sebanyak 37 orang (34,3 %) responden. Sedangkan yang memiliki tingkat

pendidikan rendah yaitu: SD sebanyak 15 orang (13,9%), dan SMP sebanyak 13

orang (12,0%) responden.

5.2. Perilaku Caring Perawat

5.2.1. Gambaran Perilaku Caring Perawat Terhadap Pasien

Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang perilaku caring perawat yang

dilkukan oleh perawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor. Gambaran

perilaku caring perawat berdasarkan penilaian pasien yang dirawat di Ruang

Rawat Umum RSMM Bogor dapat dilihat pada gambar 5.1.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 60: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

48

Universitas Indonesia

Gambar 5.1. Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat Terhadap

Pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor, Mei 2012 (n=108)

Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu

sebanyak 106 orang (98,1%) responden menilai perilaku caring perawat terhadap

pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor cukup tinggi.

5.2.2. Gambaran Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Sub Variabel

Selain memberikan gambaran tentang perilaku caring perawat terhadap pasien

secara umum, hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang subvariabel dari

perilaku caring perawat. Dalam penelitian ini, peneliti membagi perilaku caring

perawat kedalam dua subvariabel, yaitu perilaku afektif dan perilaku instrumental

caring perawat. Analisis univariat dilakukan terhadap subvariabel untuk melihat

distribusi frekuensi dari masing-masing subvariabel.

Sikap perawat yang menunjukan perilaku afektif caring perawat meliputi,

memperlakukan pasien sebagai manusia yang memiliki harga diri, melihat

masalah dari sudut pandang pasien, mendorong pasien untuk percaya diri,

Caring Tinggi 98,1%

Caring Rendah 1,9%

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 61: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

49

Universitas Indonesia

memberikan pujian, peduli dengan perasaan pasien, memberikan perhatian,

memperlakukan pasien dengan penuh hormat, mendengarkan, mengunjungi kamar

pasien, memperkenalkan nama, merespon panggilan pasien, memberikan

sentuhan, mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, bersikap tenang,

menghormati privacy pasien, mempersilahkan keluarga mengunjungi pasien,

mengerti perasaan pasien, membantu pasien meyakini kekuatannya, dan

membantu pasien berfikir positif.

Sikap perawat yang termasuk kedalam perilaku instrumental caring perawat

meliputi perilaku perawat mengetahui apa yang harus dikerjakannya, menjelaskan

kondisi pasien, kesiapan membantu, menjelaskan setiap tindakan yang akan

dilakukan, menjawab pertanyaan dengan jelas, menetapkan tujuan dan rencana

perawatan pasien, membantu kebersihan diri pasien, terampil dalam melakukan

tindakan, terampil dalam menggunakan peralatan, memberikan obat dan tindakan

tepat waktu, memberikan laporan kemajuan pasien kepada keluarga, mengecek

kondisi pasien, dan mengetahui kapan saatnya menghubungi dokter. Hasil

penelitian untuk masil-masing subvariabel dapat dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2. Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat Berdasarkan

Subvariabel di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor Mei 2012 (n=108)

Caring Afektif Caring Instrumental

99,1% 98,1%

0,9% 1,9%

Caring Tinggi Caring Rendah

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 62: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

50

Universitas Indonesia

Gambar 5.2. menunjukan bahwa berdasarkan subvariabel, perilaku caring afektif

dan instrumental sudah dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian

besar responden menilai perilaku caring perawat tingi, yaitu perilaku caring

afektif dinilai tinggi oleh 99,1% responden, sedangkan perilaku instrumental

dinilai baik oleh 98,1% responden.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 63: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

51 Universitas Indonesia

BAB 6

PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang interpretasi dan diskusi hasil penelitian, dimana

peneliti membandingkan hasil penelitian dengan teori, konsep dan hasil penelitian

sebelumnya. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai keterbatasan penelitian

yang dialami dalam penelitian baik dari segi metodologi maupun pelaksanaan

penelitian ini. pada bagian akhir, akan dibahas implikasi hasil penelitian untuk

keperawatan.

6.1.Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti melakukan pembahasan dengan

membandingkan antara hasil penelitian dengan riset terdahulu dan literatur yang

terkait. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian seperti yang

telah disebutkan pada bab satu, yaitu mengetahui sejauh mana perilaku caring

perawat di ruang rawat inap umum RSMM Bogor berdasarkan penilaian pasien.

Sehingga data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang karakteristik

responden dan perilaku caring perawat di ruang rawat inap umum RSMM yang

akan dibahas satu persatu.

6.1.1. Karakteristik Responden

Data karakteristik responden yang didapat dari hasil penelitian ini dapat

memberikan gambaran tentang karakteristik pasien yang dirawat di ruang rawat

inap umum RSMM Bogor. Hasil penelitian ini menunjukan karakteristik

responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini rata-rata berusia 41 tahun.

Dengan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang seimbang.

Berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas responden memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, yaitu SMA dan Perguruan Tinggi. Rata-rata responden

telah mendapatkan perawatan di ruang rawat inap umum selama 6 hari.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 64: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

52

Universitas Indonesia

Berdasarkan usia responden, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Anjaswarni (2002) yang dilakukan terhadap 125 orang pasien di ruang rawat inap

dewasa RSUD di kota Malang. Dalam penelitiannya, Anjaswarni (2002)

mendapatkan rata-rata usia responden adalah 38 tahun. Usia ini termasuk dalam

usia dewasa pertengahan dan termasuk dalam usia produktif. Dengan analisa

bivariat, menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan

tingkat kepuasan pasien. Tingkat kepuasan pasien terhadap perilaku caring

perawat akan meningkat sampai pada umur tertentu dan kemudian makin

bertambah umur maka tingkat kepuasan akan menurun (Anjaswarni, 2002).

Berdasarkan usia, responden penelitian termasuk kedalam kelompok usia dewasa

pertengahan yang secara psikologis telah mencapai perkembangan kognitif yang

optimal (Potter & Perry, 2010). Peneliti berpendapat bahwa responden yang

sebagian besar usia dewasa pertengahan, memiliki kemampuan untuk memberikan

penilaian secara objektif terhadap pengalaman mendapatkan caring perawat

selama pasien berada di rumah sakit. Secara psikologis, usia tua cenderung

memiliki harapan yang tinggi untuk mendapatkan perhatian (Anjaswarni, 2002).

Hal ini mungkin disebabkan karena semakin tua, ada kecenderungan untuk merasa

kesepian, merasa lemah, dan merasa ingin lebih diperhatikan. Sehingga, sikap

caring seorang perawat harus ditunjukan dengan memberikan perhatian penuh

kepada pasien dan memenuhi semua kebutuhan pasien selama pasien dirawat di

Rumah Sakit, agar pasien memiliki penilaian yang positif terhadap perilaku caring

perawat.

Berdasarkan jenis kelamin, karakteristik responden penelitian ini sesuai dengan

penelitian Agustin (2002) yang dilakukan terhadap 101 orang pasien yang dirawat

di ruang rawat inap dewasa pada Rumah Sakit di kota Palembang. Agustin (2002)

menemukan perbandingan yang seimbang antara jumlah responden laki-laki dan

perempuan. Hasil uji bivariat menunjukan adanya kecenderungan wanita lebih

puas terhadap pelayanan perawat dibandingkan dengan laki-laki. Hasil penelitian

lain yaitu Anjaswarni (2002) mendapatkan jumlah responden laki-laki lebih

banyak daripada perempuan. Namun hasil uji bivariatnya menunjukan tidak ada

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 65: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

53

Universitas Indonesia

perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien laki-laki dan

perempuan.

Penulis berpendapat bahwa dengan tidak adanya perbedaan antara tingkat

kepuasan antara pasien laki-laki dan perempuan terhadap pelayanan perawat,

menunjukan bahwa kebutuhan akan perilaku caring perawat dirasakan sama oleh

laki-laki dan perempuan. Kaplan (1996) menyatakan bahwa laki-laki lebih

rasional dalam menilai suatu situasi sedangkan perempuan lebih banyak unsur

subjektifnya. Sehingga mungkin pasien laki-laki lebih mampu menilai secara

objektif perilaku caring yang dilakukan oleh perawat selama mereka menjalani

perawatan.

Berdasarkan tingkat pendidikan responden, penelitian ini berbeda dengan

penelitian Agustin (2002) dan Anjaswarni (2002) yang menunjukan sebagian

besar responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah yaitu SD dan SMP.

Sedangkan penelitian Setiawati (2005) mendapatkan hasil penelitian yang sama

dengan penelitian ini yaitu tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah

pendidikan tinggi yaitu SMA dan Perguruan tinggi. Hasil analisis bivariat Agustin

(2002) menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan

dengan kepuasan pasien. Namun terdapat kecenderungan bahwa tingkat

pendidikan tinggi memiliki kepuasan yang lebih tinggi daripada tingkat

pendidikan rendah. Berbeda dengan hasil analisis Anjaswarni (2002) didukung

oleh penelitian Setiawati (2005) yang menemukan bahwa adanya kecenderungan

pasien dengan tingkat pendidikan yang rendah memiliki tingkat kepuasan yang

lebih tinggi dari pada pasien dengan tingkat pendidikan tinggi.

Radwin (2003) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi persepsi

pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Pendapat ini didukung oleh Yani

(1999) dalam Agustin (2002) yang menyatakan bahwa individu yang memiliki

pendidikan tinggi umumnya telah mendapat banyak informasi tentang pelayanan

kesehatan, serta cenderung memiliki pengalaman terhadap pelayanan kesehatan

yang lebih banyak, sehingga mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 66: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

54

Universitas Indonesia

pelayanan kesehatan. Pasien dengan tingkat pendidikan tinggi biasanya

menginginkan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan harapan mereka, ingin

lebih dihargai pendapatnya, lebih diperhatikan, dan biasanya akan lebih banyak

mencari tahu tentang kondisi penyakitnya. Pasien dengan pendidikan yang tinggi

mampu menilai secara objektif perilaku caring perawat yang diterimanya.

Sedangkan pasien dengan tingkat pendidikan rendah, memiliki harapan yang tidak

terlalu tinggi terhadap perilaku caring perawat. Hal ini mungkin disebabkan

karena pengetahuan dan informasi yang didapat tentang pelayanan dan perilaku

caring perawat juga kurang. Sehingga pasien dapat memberikan penilaian yang

baik terhadap sikap perawat yang ramah terhadap pasien, atau perawat yang selalu

membantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya selama sakit.

Berdasarkan lama hari rawat, penelitian ini mendapatkan bahwa rata-rata lama

hari rawat responden adalah 6 hari. Penelitian sebelumnya yaitu Zuhry (2001)

yang dilakukan di Rumah Sakit daerah Solok dengan jumlah responden 111 orang

menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara lama hari rawat dengan tingkat

kepuasan pasien. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian Sukesi (2011) yang

menemukan bahwa lama hari rawat kurang dari empat hari memiliki

kecenderungan mempersepsikan perilaku perawat lebih rendah daripada pasien

dengan lama hari rawat yang lebih panjang.

Peneliti berpendapat bahwa lama hari rawat berpengaruh pada persepsi dan

penilaian pasien terhadap perilaku caring perawat, karena pengalaman individu

tentang situasi tertentu dapat menimbulkan persepsi dan penilaian berbeda.

Selama perawatan, pasien menerima perlakuan dan pelayanan dari perawat,

sehingga pasien dapat merasakan dan memberikan penilaian terhadap pelayanan

dan bagaimana perawat bersikap selama memberikan asuhan keperawatan

terhadap dirinya.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 67: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

55

Universitas Indonesia

6.1.2. Perilaku Caring Perawat

Definisi perilaku caring perawat dalam penelitian ini adalah perilaku yang

ditunjukan oleh perawat saat memberikan asuhan keperawatan seperti memberi

rasa nyaman, perhatian, hormat, peduli, terampil, pemeliharaan kesehatan,

memberi dorongan, melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan dan

siap membantu, memenuhi kebutuhan pasien, serta mengunjungi pasien. Dalam

pembahasan perilaku caring perawat ini, peneliti mengelompokan perilaku caring

perawat menjadi dua kategori sesuai dengan penelitian Christopher dan Hegedus

(2000). Perilaku caring dibagi menjadi perilaku afektif dan perilaku instrumental.

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden menilai perilaku caring

perawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari

98,1% responden menilai baik perilaku caring perawat yang diterimanya.

Penilaian baik ini juga didukung oleh hasil analisis terhadap masing-masing sub

variabel perilaku caring perawat. Berdasarkan hasil analisis tiap sub variabel,

sebagian besar responden menilai perilaku caring perawat juga tinggi.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang berbeda, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Suryani (2010) di salah satu rumah sakit di kota

Jakarta, menemukan hasil 53% responden menilai perilaku caring perawat telah

dilaksanakan dengan baik. Pengetahuan perawat yang kurang tentang perilaku

caring dan persepsi perawat pelaksana terhadap lingkungan kerja yang kurang

baik menjadi faktor yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan perilaku

caring oleh perawat yang menjadi subjek penelitian tersebut.

Sejalan dengan Suryani (2010), Agustin (2002) dalam penelitiannya di ruang

rawat bedah dewasa sebuah RS di kota Palembang, mengemukakan hasil yang

menunjukan 51,5% pasien menilai perawat sudah caring terhadap pasien.

Kurangnya pemahaman perawat terhadap konsep caring, citra profesi yang masih

kurang, beban kerja yang tidak proporsional, dan kurangnya kesadaran perawat

terhadap peran dan fungsi sesungguhnya dari profesi perawat.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 68: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

56

Universitas Indonesia

Sejalan dengan kedua penelitian tersebut, penelitian ini juga menjadikan pasien

sebagai subjek penelitian. Sehingga didapatkan hasil penelitian perilaku caring

perawat berdasarkan penilaian pasien terhadap perilaku caring yang dilakukan

oleh perawat. Bila dibandingkan dengan kedua hasil penelitian tersebut, hasil

penelitian ini menunjukan proporsi penilaian pasien terhadap perilaku caring

perawat yang lebih tinggi. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan karena perbedaan

tempat penelitian. Tempat penelitian yang berbeda menyebabkan perbedaan

dalam karakteristik responden maupun perawat.

Tingginya penilaian perilaku caring perawat menurut responden dalam penelitian

ini merupakan suatu keadaan positif yang dapat memicu peningkatan kualitas

pelayanan di ruang rawat inap umum RSMM Bogor. Sebagai pelayanan yang

relatif baru dikembangkan oleh RSMM, penilaian positif dari pasien merupakan

suatu penghargaan dan pencapaian yang cukup baik, yang perlu dipertahankan

dan dikembangkan agar dapat menciptakan citra yang baik dimata masyarakat.

Seperti yang telah dibahas pada bab terdahulu, bahwa ada beberapa faktor yang

menyebabkan penerapan perilaku caring oleh perawat, yaitu beban kerja,

lingkungan, pengetahuan dan pelatihan caring. Menurut pendapat penulis,

tingginya perilaku caring perawat yang didapatkan dari hasil penelitian ini

mungkin disebabkan karena semua perawat yang berdinas di ruang perawatan

umum memiliki pengetahuan tentang perilaku caring yang baik. Koswara (2002)

dalam penelitiannya menemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan

tentang perilaku caring dengan sikap caring perawat pelaksana.

Berdasarkan data pada bagian kepegawaian di RSMM, seluruh perawat yang

berdinas di ruang perawatan umum adalah lulusan DIII keperawatan dan

S1keperawatan. Dimana pada jenjang pendidikan DIII dan S1 keperawatan, teori

dan konsep tentang caring masuk kedalam kurikulum pengajaran (Koswara,

2002). Kemampuan perawat dalam menampilkan caring, dipengaruhi oleh proses

belajar dan sosialisasi caring kepada calon perawat di institusi pendidikan

(Koswara 2002). Murphy, dkk (2009) juga menyebutkan bahwa proses

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 69: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

57

Universitas Indonesia

pendidikan dibutuhkan untuk meningkatkan perilaku caring pada mahasiswa

keperawatan yang merupakan calon perawat di masa depan.

Sebagian besar perawat juga telah mendapatkan pelatihan tentang etika dan

pelatihan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) yang didalamnya

diajarkan nilai-nilai caring tentang bagaimana perawat bersikap dan komunikasi

terapeutik antara perawat dan pasien. Sutriyanti (2009) dalam penelitiannya

dengan desain post test eksperiment terhadap 204 responden yang terdiri dari

pasien dan keluarga, menemukan bahwa pelatihan perilaku caring perawat dapat

meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan perawat.

Sehingga penulis berpendapat bahwa pelatihan yang telah diikuti oleh sebagian

besar perawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor, telah meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan perawat dalam menampilkan perilaku caring saat

melakukan asuhan keperawatan kepada pasien.

Pelatihan perilaku caring yang diberikan kepada perawat, dapat meningkatkan

pengetahuan dan motivasi perawat untuk menerapkan perilaku caring. Sobirin

(2006) mengemukakan bahwa perawat yang memiliki motivasi kerja yang tinggi

memiliki kecenderungan 20,81 kali untuk berperilaku caring terhadap pasien.

Penulis berpendapat, walaupun angka yang menunjukan perilaku caring rendah

cukup kecil, namun harus tetap diperhatikan dengan cara meningkatkan penerapan

perilaku caring oleh perawat terhadap pasien, agar kualitas pelayanan

keperawatan yang ada di Ruang Rawat Inap RSMM Bogor dinilai lebih baik lagi

oleh pasien sebagai pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit. Dalam melakukan

asuhan keperawatan terhadap pasien, nilai-nilai caring yang merupakan dasar dari

keperawatan (Kozier, 2004) hendaknya menjadi landasan bagi perawat dalam

bertindak.

Perilaku caring perawat yang dinilai tinggi oleh pasien merupakan gambaran dari

pengalaman pasien terhadap pelayanan perawat selama pasien menjalani

perawatan di Rumah Sakit. Kesan yang dialami oleh pasien selama menjalani

perawatan dapat membantu pasien meningkatkan kesejahteraaannya. Kesan buruk

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 70: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

58

Universitas Indonesia

yang ditampilkan oleh perilaku perawat satu kali saja, dapat mempengaruhi

persepsi pasien terhadap perawat selama pasien dirawat (Wolf, dkk., 1998)

Perilaku caring perawat yang tinggi diperlukan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien.

Izumi, Baggs, dan Knafl (2010) menyebutkan bahwa Caring merupakan salah

satu domain dari kualitas pelayanan keperawatan. Sebagai inti dari keperawatan,

caring hendaknya dijadikan landasan bagi perawat dalam melakukan asuhan

terhadap pasien untuk memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat.

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara perilaku caring dengan

kepuasan pasien. Wolf, dkk (1998), Agustin (2002), Wolf dan Miller (2003), Burt

(2007), Palese, dkk (2011) dan Mulyaningsih (2011) menemukan hubungan yang

positif antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien. Hal ini

menunjukan bahwa perilaku caring yang baik dari seorang perawat dalam

melakukan asuhan keperawatan kepada pasien, akan membuat pasien merasa puas

dengan pelayanan perawat. Kepuasan pasien merupakan kesesuaian antara

harapan pasien dengan kenyataan pelayanan yang diterimanya. Jika pelayanan

yang diterima sesuai dengan harapan pasien, maka akan menimbulkan kepuasan

bagi pasien.

Hasil survey kepuasan yang sudah ada di ruang rawat inap umum RSMM Bogor,

menunjukan hasil bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah

tinggi. Hal ini ditunjukan oleh sebagian besar pasien merasa puas dan sangat puas

dengan pelayanan perawat. Walaupun peneliti tidak mencari hubungan antara

perilaku caring dengan kepuasan pasien, namun peneliti melihat adanya

kesesuaian antara hasil penelitian dengan tingkat kepuasan pasien. Kepuasan

pasien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap Umum RSMM

Bogor, mungkin disebabkan oleh perawatnya yang sudah menerapkan perilaku

caring dengan baik.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 71: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

59

Universitas Indonesia

Pembahasan penelitian ini mengelompokan perilaku caring perawat menjadi dua

kategori seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu. Dua kategori ini meliputi

perilaku afektif dan perilaku instrumental caring perawat.

6.1.2.1. Gambaran Perilaku Afektif Caring Perawat

Dalam penelitian ini sub variabel yang termasuk kedalam perilaku afektif caring

perawat meliputi, memperlakukan pasien sebagai manusia yang memiliki harga

diri, melihat masalah dari sudut pandang pasien, mendorong pasien untuk percaya

diri, memberikan pujian, peduli dengan perasaan pasien, memberikan perhatian,

memperlakukan pasien dengan penuh hormat, mendengarkan, mengunjungi kamar

pasien, memperkenalkan nama, merespon panggilan pasien, memberikan

sentuhan, mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, bersikap tenang,

menghormati privacy pasien, mempersilahkan keluarga mengunjungi pasien,

mengerti perasaan pasien, membantu pasien meyakini kekuatannya, dan

membantu pasien berfikir positif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai perilaku

afektif caring perawat sudah baik, hal ini dapat dilihat dari sebagian besar yaitu

99,1% responden menilai perilaku afektif perawat sudah tinggi. Hanya sebagian

kecil responden yaitu 0,9% responden menilai perilaku afektif perawat masih

rendah. Walaupun menunjukan angka yang relatif kecil, namun hal ini

menunjukan bahwa kemampuan perawat untuk menampilkan perilaku ini masih

perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di

ruang rawat inap umum RSMM Bogor.

Hasil penelitian Suryani (2010) menemukan, dari sepuluh faktor karatif Watson,

perilaku caring perawat membentuk nilai humanistik dan altruistik, menanamkan

kepercayaan dan harapan, menumbuhkan kepekaan, menciptakan hubungan saling

percaya, penerimaan terhadap ekspresi perasaan, dan menghargai kekuatan

eksistensial, dinilai tinggi oleh > 70% responden. Keenam faktor karatif ini

merupakan bentuk perilaku afektif dari caring perawat. Kimble (2003) dalam

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 72: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

60

Universitas Indonesia

penelitiannya tentang persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat di Unit

Gawat Darurat menemukan bahwa aspek emosional sama pentingnya dengan

aspek teknik yang ditunjukan oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.

Aspek emosional yang dipersepsikan oleh pasien adalah mengajarkan pasien apa

yang mereka butuhkan untuk diketahui, menjawab pertanyaan pasien dengan

jelas, memberikan informasi dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien

dan mendengarkan keluhan dengan penuh perhatian sehingga pasien dan keluarga

mampu mengungkapkan ketakutan dan kekhawatirannya.

Penulis berpendapat bahwa perilaku afektif atau perilaku emosional merupakan

perilaku yang menunjukan kepedulian perawat terhadap pasien. Sikap perawat

memperlakukan pasien sebagai manusia bukan sebagai objek dari pekerjaan

perawat (Izumi, Bags, & Knafl, 2010). Lebih dari itu, perilaku afektif merupakan

kemampuan perawat dalam membangun hubungan interpersonal dengan pasien.

Hubungan interpersonal ini dapat diwujudkan jika perawat memiliki kemampuan

dalam melakukan komunikasi terapeutik dengan baik (Kimble, 2003).

Komunikasi terapeutik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki

oleh seorang perawat. komunikasi terapeutik merupakan jalan menuju

terbentuknya hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Hubungan

interpersonal antara pasien dan perawat merupakan aktualisasi dari hubungan

manusia dalam proses caring (Watson, 2007). Perilaku caring memberikan

kesempatan kepada perawat untuk lebih mengenal, dan memahami masalah yang

dihadapi pasien dan mencari solusi untuk meningkatkan kesehatan pasien (Potter

& Perry, 2010). Peningkatan motivasi dan keterampilan perawat dalam melakukan

komunikasi terapeutik diperlukan untuk meningkatkan kemampuan perawat

dalam menampilkan perilaku afektif.

6.1.2.2.Gambaran Perilaku Instrumental Caring Perawat

Subvariabel yang termasuk kedalam perilaku instrumental caring meliputi

perilaku perawat mengetahui apa yang harus dikerjakannya, menjelaskan kondisi

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 73: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

61

Universitas Indonesia

pasien, kesiapan membantu, menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan,

menjawab pertanyaan dengan jelas, menetapkan tujuan dan rencana perawatan

pasien, membantu kebersihan diri pasien, terampil dalam melakukan tindakan,

terampil dalam menggunakan peralatan, memberikan obat dan tindakan tepat

waktu, memberikan laporan kemajuan pasien kepada keluarga, mengecek kondisi

pasien, dan mengetahui kapan saatnya menghubungi dokter. Berdasarkan factor

karatif Watson, perilaku yang termasuk kedalam perilaku afektif caring yaitu

penggunaan proses pemecahan masalah yang sistematis, meningkatkan proses

pembelajaran, menyediakan lingkungan yang mendukung, dan membantu

kebutuhan dasar pasien.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai baik

perilaku caring yang termasuk dalam kategori instrumental, yaitu 98,1%

responden menilai tinggi perilaku instrumental caring perawat. Hasil penelitian

Suryani (2010) menunjukan hasil dari empat faktor karatif Watson yang termasuk

kedalam perilaku instrumental caring perawat yaitu menggunakan proses

pemecahan masalah yang sistematis, meningkatkan proses pembelajaran dan

pengajaran interpersonal, menyediakan lingkungan yang mendukung, serta

membantu pemenuhan kebutuhan dasar memiliki perbandingan yang seimbang

antara responden yang menilai tinggi dengan responden yang menilai kurang

perilaku caring perawat.

Perilaku instrumental merupakan perilaku caring yang lebih menunjukan

kemampuan dan keterampilan yang ditunjukan oleh seorang perawat saat

melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien. Pasien menilai seorang perawat

memiliki perilaku instrumental caring yang tinggi dilihat dari kemampuan

perawat dalam memberikan penjelasan tentang kondisi pasien, melakukan

tindakan, memenuhi kebutuhan pasien, dan memberikan pendidikan kesehatan

terhadap pasien dan keluarga. Sebagian besar pasien mempersepsikan aspek

utama dari caring perawat adalah memonitor kondisi pasien secara terus menerus

serta kompetensi klinis yang ditunjukan oleh perawat.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 74: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

62

Universitas Indonesia

(Watson, 2004 dalam Dedi, 2007) menyebutkan bahwa membantu klien dalam

memenuhi kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari (Activity Daily Living)

merupakan perilaku caring yang harus dikembangkan oleh perawat. Aspek teknik

yang dianggap sebagai perilaku caring perawat adalah perawat tahu bagaimana

memberikan injeksi maupun menggunakan peralatan kesehatan, tahu kapan

saatnya memberitahu kepada dokter mengenai kondisi pasien, memberikan

tindakan dan pengobatan tepat waktu (Kimble, 2003).

Dedi (2007) dalam penelitian kualitatifnya terhadap perawat pelaksana dilah satu

RS swasta di kota Bandung, menemukan tujuh tema yang dianggap sebagai

perilaku caring perawat yaitu: sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan

pasien, bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pasien, ramah dalam melayani,

sikap tenang dalam melayani, selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien,

memberikan motivasi terhadap klien, dan sikap empati terhadap klien dan

keluarga.

Pengetahuan perawat tentang kondisi pasien dan keterampilan dalam melakukan

tindakan keperawatan merupakan aspek caring yang bisa langsung dirasakan dan

dinilai oleh pasien. Perawat yang terampil dan mengetahui apa yang harus

dikerjakannya dapat menimbulkan kepercayaan kepada pasien bahwa pasien

dirawat oleh orang yang tepat dan kompeten. Perbedaan persepsi antara pasien

dan perawat tentang perilaku caring perawat juga merupakan salah satu penyebab

penilaian yang masih kurang. Sebagian pasien menilai perawat caring bila mampu

memenuhi semua kebutuhannya, termasuk kebersihan diri. Namun perawat lebih

memfokuskan perhatian terhadap masalah utama yang dihadapi oleh pasien,

sehingga kurang memperhatikan aspek kebersihan diri pasien yang dianggap

bukan masalah utama. Mendukung kemandirian pasien juga harus dilakukan oleh

perawat, sehingga diharapkan pasien mampu melakukan kembali aktivitas yang

dapat dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Namun dalam

pelaksanaannya, perawat perlu menjelaskan aktivitas yang boleh dan tidak boleh

dilakukan oleh pasien dan mendampingi pasien saat melakukan aktivitas.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 75: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

63

Universitas Indonesia

Sehingga pasien menilai bahwa memandirikan pasien merupakan salah satu

perilaku caring dari perawat terhadap pasien.

Penilaian yang tinggi dari pasien terhadap perilaku instrumental caring perawat

yang ada di ruang rawat inap umum RSMM dapat menunjukan sebagian besar

pasien menganggap bahwa perawat telah memiliki kemampuan dan keterampilan

yang cukup dalam melakukan asuhan keperawatan. Sehingga perlu dipertahankan

bahkan lebih ditingkatkan lagi agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan yang ada di ruang rawat inap umum RSMM.

6.2.Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dalam metodologi penelitian,

kemampuan peneliti, dan proses pengumpulan data.

6.2.1. Keterbatasan Dalam Metodologi Penelitian

Desain survey deskriptif, yang digunakan dalam penelitian ini hanya memberikan

gambaran secara deskriptif tentang perilaku caring perawat di ruang rawat inap

umum RSMM, tanpa menganalisa dan memperhatikan hubungan antara variabel-

variabel terkait yang dapat mempengaruhi perilaku caring seorang perawat dalam

memberikan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penggunaan metode lain

seperti metode korelasional dapat dipertimbangkan untuk melihat hubungan

perilaku caring dengan variabel lain yang terkait. Metode lain yang dapat

digunakan adalah cros sectional dengan membandingkan antara penilaian pasien

dengan perawat mungkin akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang

perilaku caring di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor. Atau dengan

membandingkan perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Psikiatrik dan

Napza yang juga ada di RSMM Bogor.

6.2.2. Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti,

sehingga kemampuan dalam menyusun desain dan kerangka kerja penelitian

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 76: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

64

Universitas Indonesia

sangat terbatas. Selain itu, waktu penelitian yang singkat merupakan hambatan

bagi peneliti untuk menggali lebih banyak informasi untuk mengembangkan

penelitian ini.

6.2.3. Keterbatasan Penelitian Terkait Proses Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif, penelitian ini menggunakan pasien

sebagai responden, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk

mendapatkan pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penyebaran

kuesioner dilakukan selama 20 hari, keterbatasan waktu penelitian juga menjadi

hambatan dalam pengumpulan data. Saat penyebaran kuesioner pertama kali,

terdapat beberapa kuesioner yang tidak kembali sehingga peneliti harus

membagikan kembali kuesioner kepada pasien lain untuk memenuhi jumlah

sampel penelitian. Jumlah item pertanyaan yang banyak juga menjadi hambatan

dalam pengumpulan data, sehingga beberapa responden harus benar-benar

ditemani dan dibacakan pada saat mengisi kuesioner.

6.3.Implikasi untuk keperawatan

Penelitian ini memiliki beberapa implikasi baik bagi pelayanan keperawatan,

pelayanan di rumah sakit maupun terhadap penelitian selanjutnya.

6.3.1. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan di RSMM

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa caring merupakan

inti dari keperawatan, dan perilaku caring perawat merupakan pengetahuan, sikap

dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam merawat pasien. Penelitian

ini memberikan gambaran penilaian pasien sebagai penerima pelayanan terhadap

perilaku caring yang diberikan oleh perawat. Hasil penelitian ini dapat

menggambarkan sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap

Umum RSMM Bogor.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 77: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

65

Universitas Indonesia

Dengan teridentifikasinya perilaku caring perawat di ruang rawat inap umum

RSMM Bogor yang termasuk kategori memiliki perilaku caring yang tinggi

berdasarkan penilaian pasien, merupakan suatu potensi yang perlu dipertahankan

dan ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di RSMM

pada umumnya. Hal ini juga perlu mendapat perhatian dari pihak manager

keperawatan dan manajemen rumah sakit untuk mempertahankan dan bahkan

meningkatkan perilaku caring yang baik dengan cara menciptakan lingkungan

yang mendukung terhadap budaya perilaku caring di kalangan perawat RSMM

Bogor. atau melaksanakan seminar atau pelatihan tentang perilaku caring perawat,

dan pemberian reward atau penghargaan bagi perawat yang telah melaksanakan

perilaku caring dengan baik.

6.3.2. Implikasi Bagi Penelitian Selanjutnya

Dalam penelitian ini masih banyak informasi dan hal-hal penting yang belum

tergali, sebagai contoh adalah belum tergalinya faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku caring perawat, apa yang menjadi hambatan penerapan perilaku caring

perawat, dan adakah perbedaan perilaku caring perawat yang merawat pasien

umum dan pasien psikiatrik. Kekurangan dalam penelitian ini dapat menjadi

masukan bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti perilaku caring perawat.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 78: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

66 Universitas Indonesia

BAB 7

KESIMPULAN

Bab ini akan membahas tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

yang dilakukan, dan saran untuk pengembangan pelayanan keperawatan.

7.1.Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian “Gambaran perilaku Caring

Perawat Terhadap Pasien di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor” yang

dilaksanakan pada bulan Mei 2012, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:

7.1.1. Gambaran pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM Bogor

bulan Mei 2012, yang menjadi responden penelitian ini adalah berjumlah

108 orang pasien. Rata-rata usia responden yaitu 41 tahun. Dengan

perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan yang seimbang. Berdasarkan

tingkat pendidikan, mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan yang

tinggi, yaitu SMA dan Perguruan Tinggi, Serta rata-rata responden telah

mendapatkan perawatan selama 6 hari.

7.1.2. Gambaran perilaku caring perawat berdasarkan penilaian dari pasien

menunjukan sebagian besar (98,1%) responden menilai perilaku caring

perawat di Ruang Rawat Inap Umum RSMM sudah baik.

7.1.3. Berdasarkan subvariabel perilaku caring perawat, hasil penelitian

menunjukan sebagian besar responden menilai perilaku instrumental caring

perawat dinilai tinggi oleh 98,1% responden. Sedangkan perilaku caring

afektif dinilai tinggi oleh 99,1% responden.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 79: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

67

Universitas Indonesia

7.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis

mengajukan beberapa saran yang dapat dalakukan untuk meningkatkan penerapan

perilaku caring perawat.

7.2.1. Manajemen Keperawatan RSMM Bogor

Bidang perawatan selaku manager keperawatan yang ada di RSMM, perlu

melakukan beberapa kegiatan yang dapat menciptakan iklim kerja yang

berlandaskan caring dengan cara :

7.2.1.1.Meningkatkan pengetahuan perawat tentang perilaku caring dengan cara

melakukan workshop atau seminar tentang perilaku caring perawat.

7.2.1.2.Melakukan supervisi secara berkala terhadap pelaksanaan perilaku caring

perawat.

7.2.1.3.Memasukan perilaku caring sebagai standar dalam penilaian kinerja bagi

perawat.

7.2.1.4.Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi perawat dan

mengurangi stresor yang dapat mempengaruhi motivasi perawat dalam

mengimplementasikan perilaku caring perawat terhadap pasien.

7.2.1.5.Menciptakan iklim motivasi kepada perawat agar meningkatkan

pelaksanaan perilaku caring, dengan cara memberikan penghargaan

kepada perawat yang telah menerapkan perilaku caring dalam melakukan

asuhan keperawatan terhadap pasien.

7.2.2. Bagi Perawat Secara Umum

Penerapan perilaku caring perawat dalam melakukan pelayanan terhadap pasien

merupakan cerminan jatidiri seorang perawat. Dengan menerapkan perilaku

caring, berarti perawat telah melaksanakan nilai-nilai dasar dari keperawatan.

Peningkatan pengetahuan tentang perilaku caring merupakan salah satu cara

untuk membangun sikap caring dalam diri seorang perawat. Penerapan nilai-nilai

caring dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien dapat

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 80: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

68

Universitas Indonesia

meningkatkan kualitas asuhan dan mampu meningkatkan kesejahteraan pasien

serta memberikan kepuasan pada perawat.

7.2.3. Untuk Institusi Pendidikan

Pendidikan terhadap calon perawat dapat membentuk seorang perawat yang

memiliki kualitas baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Caring

sebagai inti dari keperawatan sebaiknya dimasukan kedalam kurikulum dan

dijadikan dasar pendekatan dalam setiap mata ajar. Sehingga diharapkan mampu

menciptakan perawat-perawat baru yang memiliki kualitas yang baik, yang

mampu menerapkan perilaku caring terhadap pasien.

7.2.4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Mengembangkan desain penelitian yang lebih kompleks sehingga mampu

memberikan gambaran secara jelas mengenai perilaku caring perawat. Penelitian

selanjutnya yang dapat menggunakan desain cross sectional untuk

membandingkan antara perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum

dengan perilaku caring perawat yang ditampilkan di Ruang Rawat Inap Psikiatri

atau napza. Sehingga dapat mengetahui perbedaan penerapan perilaku caring

perawat di ruang rawat inap umum, ruang rawat inap psikiatri dan ruang rawat

inap napza.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 81: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

69

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, I. (2002). Tesis :Perilaku Caring Perawat dan hubungannya dengan

Kepuasan klien di Instalasi rawat inap bedah dewasa RS Dr. Muhammad

Hoesin Palembang tahun 2002. Program pasca sarjana FIK UI. Diunduh

tanggal 22/3/2012.

Alligood, M.R. (2010). Nursing Theory: Utilization and application. Missouri:

Mosby Elsevier.

Anjaswarni, T. (2002). Tesis: Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku

Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang

Tahun 2002. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan,

Universitas Indonesia.

Barnum, B.J.S (1994). Nursing Theory: Analysis, Aplication, evaluation. 4th

edition. Philadelphia: Lippincott.

Brown, L.C. (2005). Caring in action: the patien care facilitator role. International

Journal Human Caring.

Burt, K.M. (2007). The Relationship between nursing caring and selected

outcomes of care in hospitalized older adults. Doctoral Desertation-

Research catholic University of America,2007;Ph.D.(190p).

Burtson, P.L., & Stichler, J.F. (2010). Nursing work environment and nurse

caring: relationship among motivational factors. Journal of Advanced

Nursing. 66(8), 1819-1831.doi: 10,1111/j.1365-2648.2010.05336.x

Carson. (2004). Do Performance appraisals of registered nurse reflect a

relationship between hospitaliseze caring. Nursing forum. Vol 39 (1), 5-

13.

Christopher, K.A. & Hegedus, K. (2000). Oncology patients’ and oncology

nurses’ perceptions of nurse caring behaviours. European jurnal of

oncology Nursing 4 (4),196-204 ©2000: Harcourt Publishers Ltd.

Dahlan, M.S. (2009). Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Jakarta :

Salemba Medika.

Dahlan, M.S. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan kesehatan. Edisi 2. Jakarta :

Salemba medika.

Danim, S. (2003). Riset keperawatan: sejarah dan metodologi. Jakarta:EGC.

Dedi, B (2007). Tesis: Perilaku Caring Perawat Pelaksana di RS Imanuel

Bandung: Study Grounding. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 82: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

70

Universitas Indonesia

Directorate of Chief Nursing Officer, Patients, Public and Health Professions.

(2011). The NMAHP Contribution to Quality Caring-The concept,

Behaviours, influences and impact.

Essen, L.V. (2003). The importance of nurse caring behaviors os perceived by

Swedish hospital patients and nursing staff. International Journal of

nursing studies 40 (2003) 487-497 Elsevier science Ltd.

www.elsevier.com/locate/ijnurstu.

Glick, M.S. (1986). Caring Touch and Anxiety in Myocardial Infarction Patients

in Intermediate Cardiac Care Unit. Journal of Intensive Care Nursing.

1986.2(2):61-6(25f).

Hastono, S.P. (2007). Analisis Data. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Universitas Indonesia.

Hastono, S.P. & Sabri, L. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

persada.

Hudacek, S.S. (2008). Dimensions of Caring: A Qualitative Analysis of Nurses’

Stories. Journal of Nursing Education, Vol 47, No. 3.

Izumi, S., Baggs, J.G., Knafl, K.A. (2010). Quality Nursing Care for Hospitalized

Patients With Advanced Illness: Concept Development. Research in

Nursing & Health,2010, 33, 299-315.

Juliani, Enni. (2009). Tesis: Hubungan Beban Kerja Perawat Pelaksana Dengan

Pelaksanaan Perilaku Caring Menurut Persepsi Klien di Irna Lantai

Jantung Rumah Sakit Husada Jakarta. Program Pascasarjana, Fakultas

Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Kasjono, H.S. & Yasril (2009). Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Koswara, D. (2002). Tesis: Hubungan Antara Pengetahuan Caring Dengan Sikap

Caring Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Tasikmalaya.

Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia.

Kozier, Barbara, et.al., (2004). Fundamental of Nursing: Concept, Process, and

Practice, 7th Ed. Upper Saddle River: Pearson Education, Inc.

Larson, I.E., dkk. (2011). Patients Perceptions of Nurses’ Behavior That Influence

Patient Perticipation in Nursing Care: Critical Incident Study.

Larsson, G., dkk. (1998). Cancer Patient and Staff rating of The Importance of

Caring Behaviours and Their Relations to Patient Anxiety and Depression.

Journal of Advanced Nursing, 1998.27.855-864.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 83: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

71

Universitas Indonesia

Liu, J., Mok, E., & Wong, T. (2005). Caring In Nursing; Investigating The

Meaning of Caring From The Perspective of Cancer Patients in Beijing.

China Journal of Clinical Nursing. 15,188-196.2006.Blackwell Publishing

Ltd.

Mardiyono, Sangwathana, & Naka. (2005). Nurses’ and Patients’ Perception of

Caring Practices in Reducing Preoperative Anxiety at Central Java

Indonesia. Thai Journal of Nursing Research.2005 oct-dec;9(4):316-

25(29ref).

Muhidin (2008). Tesis: Persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di

Rumah sakit Umum Daerah Sogaten Kota Madiun Jawa Timur: Studi

Fenomenologi. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan,

Universitas Indonesia.

Muhlisin, A. & Ichsan, B. (2008). Aplikasi Model konseptual caring dari Jean

Watson dalam asuhan keperawatan.Berita Ilmu keperawatan ISSN 1979-

2697, vol.1 no 3,September 2008.147-150.

Mulyaningsih (2011). Tesis: Hubungan Berfikir Kritis dengan Perilaku caring

Perawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Program Pascasarjana,

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. edisi revisi. Jakarta

Rineka Cipta.

Noviati, T (2004). Tesis: Analisis Hubungan Faktor-faktor Karakteristi Pasien

dengan Kepuasan Melalui Pengukuran Harapan dan Persepsi Pasien di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Tahun

2004. Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia.

O’Connell, E. & Landers, M. ( 2008). The importance of critical care nurses’

caring behaviours as perceived by nurses and relatives. Journal of

Intensive & Critical Care Nursing (2008) 24,349-358.

www.elsevierhealth.com/journals/iccn.

Palese, et al. (2011). Surgical patient satisfaction as an outcome of nurses’ caring

behaviors: a descriptive and correlational study in six European countries.

Journal of nursing scholarship, 43:4, 341-350.

Peluw, Z. (2007). Tesis: Hubungan Tingkat Kepentingan dan Persepsi

Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Dengan Minat

Memanfaatkan RSU Alfattah Kota ambon. Program Pascasarjana, Fakultas

Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, tidak dipublikasikan.

Polit, D.F., & Beck, C.T. (2004) Nursing Research : Principles and methods. (7th

ed). Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 84: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

72

Universitas Indonesia

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Pryzby, B.J. (2004). Effect of nurse caring behaviours on family stress responses

in critical care. Journal of Intensive and Critical Care Nursing, 21, 16-23.

Florida : Elsevier.

Radwin, L. (2000). Oncology patients perceptions of quality nursing care. Res

Nurse Health.

Rafii, F., Oskouie, F., & Nikravesh, M. (2006). Caring Behaviors of burn nurses

and the related factors. Elsevier.burns 33 (2007), 299-305.

www.elsevier.com/locate/burns.

Sastroasmoro & Ismael. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Ed. 4.

Jakarta: Sagung Seto.

Setiawati (2005). Tesis: Analisis factor-faktor yang berhubungan denga kepuasan

klien terhadap perilaku caring perawat pelaksana di instalasi rawat inap

pusat medic RS Imanuel Bandung. Program pascasarjana. FIK UI.

Sobirin, C. (2006). Hubungan bebean kerja dan motivasi dengan penerapan

perilaku caring perawat pelaksana di BRSUD unit swadana Kabupaten

Subang. Program Pasca sarjana FIK UI.

Sukesi, N. (2011). Tesis: Hubungan Caring Perawat dengan Pemenuhan Rasa

Aman Pasien di Ruang Rawat Inap RS Islam Sultan Agung Semarang.

Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia.

Sunaryo. (2002). Psikologi Untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Supriadi, D. (2006). Tesis: Hubungan Karakteristik Pekerjaan dengan

Pelaksanaan Perilaku Caring oleh Perawat pelaksana di Ruang Rawat

Inap RS Islam Samarinda. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia.

Supriatin, E. (2009). Tesis: Hubungan Faktor Individu dan Faktor Organisasi

Dengan Perilaku Caring Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota

Bandung. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia.

Suryani, M. (2010). Tesis: Hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring

perawat di RS PGI Jakarta. Program Pascasarjana FIK UI

Sutriyanti, Y. (2009). Tesis:Pengaruh Pelatihan Perilaku Caring Perawat

Terhadap Kepuasan Pasien dan Keluarga di Ruang Rawat Inap RSUD

Curup Bengkulu. Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Keperawatan,

Universitas Indonesia.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 85: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

73

Universitas Indonesia

Watson, J. (2002). Assessing and Measuring caring in nursing and Health

science. New York: Springer Publishing Company, Inc.

Watson, Jean. (2005).Caring science as sacred science.1st edition. Philadelphia:

F.A. Davis Company.

Watson, J. (2007) Caring theory define.

http://www.nursing.uc.denver.edu/faculty/jwimplications.htm.

Watson. (2009). Assesing & Measuring Caring in Nursing and Health Sciences.

Canada: Siger Publishing Company.

Wiman, E. & Wilebland, K. (2003). Caring and Uncaring Encouters in Nursing

on Emergency Departement. Journal of Clinical Nursing.13,422-

429.2004. Blackwell Publishing Ltd

Williams R.L., Mc Dowell J.B., Kautz D.D. (2011). A caring Leadership Model

for Nursing’s Future. International Journal for Human Caring. Vol 15.

Wolf, Z.B., dkk. (1998). Relationship Between Nurse Caring and Patients

satisfaction. Journal of MEDSURG Nursing, April 1998.vol7 No.2

Wolf, Z.B., & Miller, P.A. (2003). Relationship between nurse caring and patient

satisfaction in patients undergoing invasive cardiac procedures. Journal

Medsur Nursing, 12(6), 391-396.

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FSS/is_6_12/ai_n18616793.

Zuhry, H. (2001). Tesis: Hubungan Karakteristik Pasien Rawat Inap dengan

Tingkat Kepuasan Terhadap Layanan Keperawatan serta Analisis

Penyebab Ketidakpuasan Pasien di Bagian Instalasi Rawat Inap Rumah

Sakit Umum Daerah Solok. Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kasehatan

Masyarakat. Universitas Indonesia.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 86: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 87: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

75

Universitas Indonesia

Lampiran 2

JADUAL KEGIATAN PENELITIAN

No Kegiatan Bulan

Feb Maret April Mei Juni

1 Penyusunan proposal v v

2 Penyusunan instrument v v

3 Uji coba instrument v v

4 Pengumpulan data v

5 Pengolahan data v v

6 Analisa data v v

7 Penyusunan laporan v

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 88: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

76

Universitas Indonesia

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN BERDASARKAN

DUA SUBVARIABEL

No Sub

Variabel

Pernyataan Perilaku Caring

Perawat

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1 Perilaku

Afektif

a. Memperlakukan pasien sebagai

manusia yang memiliki harga diri

b. Melihat masalah dari sudut

pandang pasien

c. Memberi keyakinan kepada

pasien

d. Mendorong pasien untuk percaya

diri

e. Mendorong pasien untuk percaya

bahwa pasien memiliki sisi positif

f. Memberikan pujian atas

keberhasilan dan usaha pasien

g. Peduli dengan perasaan pasien

h. Memberikan perhatian kepada

pasien

i. Memperlakukan pasien dengan

penuh hormat

j. Mendengarkan pasien

k. Mengunjungi kamar pasien

l. Memperkenalkan nama pada

pasien

m. Merespon panggilan pasien

dengan cepat

n. Memberikan perhatian penuh saat

bersama pasien

o. Memberikan sentuhan

p. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan

q. Bersikap tenang ketika pasien dan

keluarga marah

r. Membentu pasien untuk mengerti

perasaannya

s. Menghormati privacy pasien

t. Mempersilahkan keluarga

mengunjungi pasien

u. Mengetahui apa yang pasien

rasakan

v. Membantu pasien meyakini

kekuatan yang dimiliki

w. Membantu pasien berfikir positif

terhadap diri

1, 2, 6, 7, 8,

11, 12, 16,

17, 19, 20,

32, 40, 45, 47

4, 9, 10, 13,

14, 15, 21,

44

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 89: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

77

Universitas Indonesia

2 Perilaku

Instrume

ntal

a. Mengetahui apa yang harus

dikerjakannya

b. Siap membantu pasien jika

dibutuhkan

c. Menjelaskan setiap tindakan

yang akan dilakukan

d. Menjawab pertanyaan pasien

dengan jelas

e. Memberikan penjelasan tentang

penyakit pasien

f. Bertanya apakah pasien mengerti

dengan penjelasan perawat

g. Membantu pasien menetapkan

tujuan

h. Membuat rencana perawatan bagi

pasien

i. Membantu pasien membuat

discharge planning

j. Menjelaskan peraturan rumah

sakit

k. Membantu pasien merasa lebih

nyaman

l. Menciptakan lingkungan yang

mendukung kesehatan pasien

m. Mendorong kemandirian pasien

n. Mengecek semua kebutuhan

pasien

o. Membantu melakukan perawatan

diri

p. Tindakan perawat membuat

pasien optimis

q. Terampil dalam melakukan

tindakan perawatan

r. Terampil dalam menggunakan

peralatan kesehatan

s. Memberikan perawatan tepat

waktu

t. Memberikan laporan kemajuan

kesehatan pasien

u. Mengecek kondisi pasien

v. Mengetahui kapan saatnya

menghubungi dokter

3, 5, 18, 23,

24, 25, 26,

27, 28, 29,

31, 33, 34,

36, 37, 38,

39, 41, 43

22, 30, 35,

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 90: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

78

Universitas Indonesia

Lampiran 4

PENJELASAN PENELITIAN

Nama saya (peneliti) adalah Ade Lisna Yuliawati. Saya mahasiswa program

ekstensi pada Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Saya meminta

Anda untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian yang akan saya lakukan.

Penelitian ini berjudul “ Penilaian pasien terhadap perilaku caring perawat di

ruang rawat inap umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan perilaku caring oleh perawat

terhadap pasien di ruang rawat inap umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM)

Bogor.

Penelitian ini melibatkan pasien yang telah mendapatkan pelayanan dari perawat.

Saya akan memberikan angket yang berisi pertanyaan tentang data pasien dan

pernyataan tentang perilaku caring perawat terhadap pasien. Saya menjamin

bahwa proses maupun hasil dari penelitian ini tidak akan memberikan dampak

yang negatif bagi pasien maupun keluarga. Hasil dari penelitian ini dapat

bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruang perawatan

umum RSMM Bogor.

Saya akan memberikan lembar persetujuan yang menyatakan bahwa keterlibatan

anda adalah sukarela. Saya menghormati keinginan Anda untuk tidak ikut serta

dalam penelitian ini, atau pengunduran diri Anda setelah bersedia menjadi

responden. Saya akan menjaga kerahasiaan informasi yang Anda berikan dan

keterlibatan Anda dalam penelitian ini. Data yang telah terkumpul akan disimpan

dengan baik dan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Dalam mengisi angket ini,

anda tidak perlu menuliskan nama, cukup menuliskan umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, dan lama hari rawat pada bagian data demografi. Peneliti akan

memberikan kode nomor pada kuesioner yang telah terisi untuk mempermudah

dalam menganalisa data yang terkumpul.

Sebelum Anda mengisi angket, bacalah petunjuk pengisian dan diharapkan Anda

dapat menyelesaikan pengisian angket ini dalam waktu 20-30 menit. Angket yang

telah diisi harap dikembalikan kepada peneliti. Apabila Anda mendapatkan

kesulitan dalam pengisian angket ini, Anda dapat bertanya langsung kepada

peneliti, atau petugas yang memberikan angket ini, atau menghubungi peneliti

melalui telepon dengan nomor: 08179000364.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 91: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

79

Universitas Indonesia

Lampiran 5

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Penilaian Pasien Terhadap Perilaku Caring Perawat di

Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi

Bogor

Peneliti : Ade Lisna Yuliawati

No. Telepon : 08179000364

Setelah membaca penjelasan penelitian, saya mengerti, memahami tujua, dan

manfaat penelitian yang akan dilakukan. Saya mengerti keterlibatan saya dalam

penelitian ini tidak akan membawa dampak negatif pada diri saya dan akan

memberikan manfaat bagi pengembangan praktek keperawatan.

Surat pernyataan ini saya tanda tangani sebagai bentuk persetujuan saya untuk

ikut berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini.

Bogor, Mei 2012

Responden

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 92: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

80

Universitas Indonesia

Lampiran 6

DATA RESPONDEN

Lengkapi data dibawah ini, berikan tanda (V) pada kolom yang telah

disediakan.

Kode responden

(diisi oleh peneliti)

Umur : …………………… tahun

Jenis kelamin : (1) laki-laki (2) perempuan

Pendidikan terakhir : (1) SD

(2) SMP

(3) SMA

(4) Perguruan Tinggi

Sudah berapa lama dirawat : …………….. hari.

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 93: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

81

Universitas Indonesia

Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Angket

- Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama

- Isilah semua pernyataan di bawah ini dengan lengkap

- Berilah tanda check list (v) pada kolom yang Anda pilih sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

- SS (sangat setuju): jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan pendapat

atau kondisi yang dialami.

- S (setuju): jika pernyataan sesuai dengan pendapat atau kondisi yang dialami.

- TS (tidak setuju): jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan pendapat atau

kondisi yang dialami.

- STS (sangat tidak setuju): jika pernyataan tersebut sama sekali tidak sesuai

dengan pendapat atau kondisi sebenarnya

- Kuesioner yang telah diisi lengkap, harap dikembalikan kepada peneliti.

No Pernyataan SS S TS STS

1 Perawat memperlakukan saya sebagai seorang manusia yang

memiliki harga diri

2 Perawat melihat masalah yang saya hadapi dari sudut pandang saya

3 Perawat mengetahui apa yang harus dikerjakannya

4 Penjelasan perawat tentang kondisi saya membuat saya merasa

cemas atau khawatir

5 Perawat selalu siap membantu saya, jika saya membutuhkan

bantuan

6 Perawat mendorong saya untuk percaya diri bahwa saya memiliki

kekuatan untuk menghadapi kondisi penyakit saya

7 Perawat mendorong saya untuk percaya bahwa saya memiliki sisi

positif yang dapat saya banggakan

8 Perawat memberikan pujian atas keberhasilan dan usaha yang saya

lakukan dalam proses penyembuhan saya

9 Perawat jarang peduli dengan perasaan saya

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 94: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

82

Universitas Indonesia

No Pernyataan SS S TS STS

10 Perawat kurang memberikan perhatian penuh kepada saya

11 Perawat memperlakukan saya dengan penuh hormat

12 Perawat mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat saya

berbicara

13 Perawat jarang mengunjungi kamar saya untuk mengecek keadaan

saya

14 Perawat tidak memperkenalkan namanya kepada saya saat pertama

kali bertemu

15 Perawat merespon panggilan saya dengan lambat

16 Saat bersama saya, perawat memberikan perhatian penuh kepada

saya

17 Perawat memberikan sentuhan atau perhatian saat dibutuhkan

untuk membuat saya merasa lebih nyaman

18 Perawat menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan terhadap

saya

19 Perawat mendorong saya untuk mengungkapkan perasaan

20 Perawat bersikap tenang ketika saya atau keluarga saya marah

21 Perawat kurang membantu saya untuk mengerti perasaan saya

22 Perawat manjawab pertanyaan saya dengan kurang jelas

23 Perawat memberikan penjelasan tentang penyakit saya

24 Setelah memberikan penjelasan, perawat bertanya kepada saya

apakah saya sudah mengerti dengan penjelasan yang disampaikan

25 Perawat membantu saya untuk menetapkan tujuan yang dapat saya

capai untuk kesehatan saya

26 Perawat membantu saya membuat rencana untuk mempercepat

proses penyembuhan saya

27 Perawat membantu saya membuat rencana untuk meningkatkan

kesehatan saat saya sudah pulang ke rumah

28 Perawat menjelaskan peraturan (yang boleh atau tidak boleh

dilakukan) saat berada di rumah sakit

29 Perawat membantu saya untuk merasa lebih nyaman (seperti

mengubah posisi tidur saya, membatasi pengunjung)

30 Perawat meninggalkan kamar saya dalam keadaan kotor setelah

melakukan tindakan

31 Perawat medorong saya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

kemampuan saya

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 95: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

83

Universitas Indonesia

No Pernyataan SS S TS STS

32 Perawat menghormati privacy saya seperti menutup bagian tubuh

yang terbuka saat melakukan tindakan

33 Perawat mengecek semua kebutuhan saya sebelum meninggalkan

kamar saya

34 Perawat membantu saya melakukan perawatan diri, seperti mandi

dan menggosok gigi sebelum saya dapat melakukannya sendiri

35 Tindakan perawat membuat saya ragu dengan kondisi kesehatan

saya

36 Perawat terampil dalam melakukan tindakan perawatan terhadap

saya

37 Perawat terampil dalam mengoprasikan peralatan kesehatan yang

ada di ruang perawatan.

38 Perawat memberikan perawatan dan obat-obatan tepat waktu

39 Perawat jarang memberikan laporan kemajuan kesehatan saya

kepada keluarga

40 Perawat mempersilakan keluarga saya mengunjungi saya kapan

saja jika diinginkan

41 Perawat mengecek kondisi saya dengan teliti

43 Perawat mengetahui kapan saatnya menghubungi dokter

44 Perawat kurang mengetahui apa yang saya rasakan

45 Perawat membantu saya untuk meyakini bahwa saya memiliki

kekuatan untuk menghadapi penyakit

47 Perawat membantu saya untuk berpikir positif terhadap diri sendiri

Sumber : Suryani (2010): Modifikasi dari Caring Behaviour Assesment Tools (Cronin &

Harrison, 1988).

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012

Page 96: GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20311981-S43435-Gambaran perilaku.pdfUNIVERSITAS INDONESIA . GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP PASIEN

84

Universitas Indonesia

Lampiran 8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ade Lisna Yuliawati

Tempat, Tanggal lahir : Purwakarta, 22 Juli 1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Puri Melon Asri Blok A no. 21 Rt. 05 Rw.02 Kel. Bojong,

Kec. Kemang, Kabupaten Bogor

Alamat Kantor : RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Jl. Dr. Semeru No. 114 Bogor

Riwayat Pendidikan :

1. AKPER Dr. Otten Bandung lulus tahun 2001

2. SMA Negeri 1 Purwakarta lulus tahun 1998

3. SMP Negeri 1 Purwakarta lulus tahun 1995

4. SD Negeri Basuki Rahmat II Purwakarta lulus tahun 1993

Riwayat Pekerjaan :

1. Tahun 2003 - Sekarang, RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

2. Tahun 2001 - 2003, RSUD Bayu Asih Purwakarta

Gambaran perilaku..., Ade Lisna Yuliawati, FIK UI, 2012