42
GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU DI DESA LHOEK PANGE KECAMATAN SEUNAGAN TIMUR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI ERNA WITA NIM : 08C10104132 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2016

GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU

DI DESA LHOEK PANGE KECAMATAN SEUNAGAN TIMUR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

ERNA WITA

NIM : 08C10104132

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH ACEH BARAT

2016

Page 2: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes RI, 2010). Salah satu

indikator derajat kesehatan masyarakat di Indonesia adalah kematian bayi dan

balita yang masih tinggi.

Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia ini masih jauh dari target

yang harus dicapai pada tahun 2015 sesuai dengan kesepakatan

pembangunan. Hasil surve demografi dan kesehatan indonesia angka

kematian bayi berada kisaran 34/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010)

Anak balita merupakan golongan yang rentan terhadap masalah

kesehatan. Kesehatan balita pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan secara medis dan

pelayanan kesehatan saja. Gangguan kesehatan yang terjadi pada balita

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik pada masa balita

maupun masa berikutnya (Supriasa, 2011). Upaya untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan balita salah satunya adalah dengan

posyandu.

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber

daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, huna

Page 3: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

2

memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar

untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (DepKes RI,

2006).

Salah satu indikasi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah keaktifan

kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan tersebut yang dalam hal ini

spesifik kepada pemanfaatan pelayanan kesehatan terpadu. Menigkatkan

kualitas pelayanan kesehatan di posyandu di perlukan intervensi dari pembina

posyandu yaitu puskesmas untuk menjamin pelaksanaan penyuluhan pada ibu

bayi dan ibu balita dapat tercapai sesuai dengan terget (Werdiningsih, 2009).

Menurut WHO (2013) angka kematian bayi dan balita secara global

mengalami penurunan dari 84 kematian per 1000 kelahiran hidup menjadi 29

kematian per 1000 kelahiran hidup, itu disebabkan karena meningkatnya

kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan penyakit seperti

imunisasi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu

adalah minat ibu. Minat ibu datang ke posyandu untuk memeriksa bayinya

sangat di pengaruhi oleh pengetahuan dan motivasi. Agar anak dapat tumbuh

dan berkembang secara optimal, anak memerlukan sistem pendukung yang

terpenting yaitu ibu (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan data dari Kementerian kesehatan (2014), jumlah

posyandu yang tersebar di indonesia sebanyak 330.000 buah. Di provinsi

Aceh jumlah balita mencapai 2.769.552 dengan rata-rata kunjungan ke

posyandu mencapai 1.883.295 (68%). Di Kabupaten Nagan Raya secara

Page 4: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

3

umum rata-rata kunjungan ke posyandu mencapai 3830 (70%) dengan jumlah

balita sampai dengan bulan September 2015 adalah 5.472 balita . Adapun

kematian balita sebesar 13/1000 balita pertahun. pencapaian target jumlah

kunjungan ke posyandu belum mencapai 80% (Dinkes Nagan Raya, 2015).

Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan data dari Puskesmas

Keude Linteng dengan wilayah kerja Kecamatan Seunagan Timur, bahwa

jumlah kunjungan ibu balita ke Posyandu pada bulan September 2015 dari

454 ibu balita menurun menjadi 414 ibu balita. Desa yang paling paling

banyak berkunjung ke posyandu adalah desa Keude Linteng yaitu 27 (94%)

ibu balita dari 29 ibu balita di Desa Keude Linteng yang membawa anaknya

ke posyandu. Sedangkan Desa yang paling rendah membawa anak-anaknya

keposyadu adalah ibu balita Desa Lhoek Pange dengan jumlah kunjungan ke

posyandu hanya 14 (43,7%) ibu balita dari 32 ibu yang memiliki balita di

Desa Lhoek Pange

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti

bagaimana Gambaran Minat Ibu Terhadap Kunjungan Ke Posyandu Di Desa

Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun

2016

.

Page 5: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

4

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Minat Ibu Berkunjung ke Posyandu di

Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan terhadap minat ibu berkunjung

ke posyandu di Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten

Nagan Raya

b. Untuk mengetahui gambaran motivasi terhadap minat ibu berkunjung ke

posyandu di Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten

Nagan Raya

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah literatur bidang

ilmu kesehatan bagi mahasiswa kesehatan masyarakat di UTU, sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan bacaan dan informasi dan perbandingan bagi

pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya, dan dapat di pergunakan

untuk masukan dalam meningkatkan minat ibu berkunjung ke posyandu.

2. Bagi Peneliti

Sebagai bentuk aplikasi ilmu yang diperoleh peneliti selama

perkuliahan, menambah cakrawala berfikir, menambah wawasan, dan memberi

Page 6: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

5

pengalaman peneliti dalam mengembangkan kemampuan ilmiah dan

keterampilan dalam melaksanakan penelitian, serta sebagai salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan program studi ilmu kesehatan masyarakat di

universitas teuku umar

3. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu untuk

berkunjung ke posyandu setelah mengetahui pentingnya membawa balita ke

posyandu. Selain itu diharapkan juga kepada mahasiswa (i) untuk

menginformasikan kepada masyarakat pentingnya ibu balita berkunjung dan

membawa balitanya ke posyandu.

Page 7: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posyandu

2.1.1 Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, ahli teknologi dan

pelayanan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai

strategi dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini (Mellani

Dkk, 2010).

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2010).

Posyandu adalah pusat pelayanan Keluarga Berencana dan

kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat

dengan dukungan teknis dan petugas kesehatan dalam rangka pencapaian

NKKBS (Mellani Dkk, 2010).

2.1.2 Strata Posyandu

Strata posyandu dikelompokkan menjadi empat : (Depkes RI, 2007)

1. Posyandu Pertama :

Posyandu tingkat pertama adalah posyandu yang masih belum lengkap,

kegiatannya masih belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya masih

Page 8: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

7

terbatas. Keadaan ini menilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah

pelatihan kader ulang. Artinya kader yng ada perlu ditambah dan

dilakukan pelatihan dasar lagi.

2. Posyandu medya :

Posyandu pada tingkat media sudh dapat melaksanakan kegiatan

lebih dari 8 kali dengan rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan

tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih

rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu masih

baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk ponsyandu

medya ada 2 yaitu :

a. pelatihan toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang

sudah dilengkapi dengan metode simulasi.

b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk

menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk

menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan

kondisi setempat.

3. Posyandu purnama :

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang

frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader petugas 5

orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan

Imunisasi) lebih dari 50% sudah ada program tambahan, bahkan

mungkin masih ada dana sehat yang masih sederhana. Intervensi pada

posyandu pada tingkat ini adalah :

Page 9: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

8

a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan

masyarakat untuk menentukan sendiri pengembangan pogram

diponsyandu.

b. Pelatihan dana sehat, agar didesa tersebut dapat tumbuh dana sehat

dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu mandiri :

Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara

teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada dana tambhan dan

dana sehat adalah pembinaan dana sehat, yaitu diarahkan agar dana

sehat tersebut menggunakan prinsip JKM.

2.1.3 Sasaran Pelayanan Kesehatan di Posyandu

Menurut Depkes RI (2010), sasaran Pelayanan Kessehatan di

Posyandu adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan

ibu menyusui serta Pasangan Usia Subur (PUS).

2.1.4 Kegiatan Posyandu

Menurut Mellani (2010), kegiatan posyandu terdiri dari :

1. Lima kegiatan posyandu (Pasca Krida Posyandu)

a. Kesehatan ibu dan anak

b. Keluarga berencana

c. Imunisasi

d. Peningkatan gizi

e. Penanggulangan diare

Page 10: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

9

2. Tujuh kegiatan posyandu (Septa Krida Posyandu)

a. Kesehatan ibu dan anak

b. Keluaga berencana

c. Imunisasi

d. Peningkatan gizi

e. Penganggulangan diare

f. Sanitasi dasar

g. Penyediaan obat esensial

2.1.5 Keberhasilan Posyandu

Menurut Depkes RI (2007), keberhasilan posyandu tergambar melalui

cakupan SKDN :

S : Semua balita diwilayah kerja posyandu.

K : Semua blaita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang

N : Balita yang naik berat badannya

2.1.6 Unsur-unsur Pemberdayaan Masyarakat pada umunnya adalah :

(Petter, 2012)

1. Inklusi dan partisipasi;

2. Akses pada informasi;

3. Kapasitas organisasi lokal;

4. Profesionalitas pelaku pemberdaya.

Keempat elemen ini terkait satu sama lain dan saling mendukung.

Dalam kaitannya dengan posyandu sebagai alternatif pemberdayaan

Page 11: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

10

masyarakat, maka konsep pemberdayaan yang diungkapkan diatas

setidaknya dapat digunakan Karena dalam posyandu terkandung unsur-

unsur pemberdayaan.

2.1.7 Pembentukan Posyandu

1. Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada, seperti:

a. Pos penimbangan balita

b. Pos imunisasi

c. Pos keluarga berencana

d. Pos kesehatan

e. Pos lainnya yang dibentuk baru

2. Persyaratan

a. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita

b. Terdiri dari 120 kepala keluarga

c. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa)

d. Jarak antara kelompok rumah jumlah KK dalam satu tempat atau

kelompok tidak terlalu jauh.

2.1.8 Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu (Depkes RI,

2007)

Kegiatan yang dapat ditambahkan atau dikembangkan di Posyandu

yang cakupan kegiatan utamanya sudah baik merupakan perluasan kegiatan

Posyandu yang kegiatannya bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat setempat.

Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu, meliputi:

Page 12: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

11

1. PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan

Pendidikan, pemantauan perkembangan dan pembentukan sikap yang

positif dan produktif pada setiap tahap siklus kehidupan manusia.

2. Peningkatan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas

Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4. Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi:

a. Suplementasi gizi mikro (Vitamin A, Tablet Tambah Darah)

b. Penyuluhan Gizi Seimbang, Konseling Makanan Bayi dan anak Balita

c. Pemantauan Pertumbuhan: Penimbangan berat badan, pengukuran

Tinggi Badan

d.Sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi

e. Konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-

tanda bahaya pada bayi dan anak Balita

5. Layanan KB: berupa suntik, pil dan kondom

6. Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi:

a. Immunisasi

b. Lingkungan Bersih dan Sehat

c. Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

a. Penyuluhan dan

b. Kunjungan Rumah

Page 13: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

12

8. Penyuluhan dan Konseling yang berkenaan dengan:

a. HIV/AIDS

b. Perdagangan manusia

c. Kekerasan dalam rumah tangga

2.1.9 Penyelenggara Posyandu

a. Pelayanan kegiatan adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi

kader kesehatan setempat dibawah bimbingan puskesmas.

b. Pengelola posyandu adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang

berdasar dari kader PKK, tokoh masyarakat, formal informal serta kader

kesehatan yang ada diwilayah tersebut

2.1.10 Lokasi/Letak posyandu

Menurut Mellani (2010), lokasi atau letak posyandu yaitu :

a. Berada ditempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat

b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

c. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk, Balai

Rakyat, Pos RT/RW atau pos lainnya

2.1.11 Pelayanan Kesehatan yang dijalankan

Pelayanan kesehatan yang dijalankan di posyandu yaitu (Mellani, 2010) :

1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

a. Penimbangan berat badan bayi dan balita setiap bulan

b. Pemberian tambahan makanan bagi bayi dan balita yang berat

badannya kurang

c. Pemberian imunisasi bayi usia 3-14 bulan

Page 14: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

13

d. Pemberian oralit untuk menanggulangi diare

e. Pertolongan pertama pada kecelakaan

2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia

subur

a. Pemeriksaan kesehatan umum

b. Pemeriksaan kesehatan dan nifas

c. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil

penambah darah

d. Pemberian imunisasi untuk ibu hamil

e. Penyuluhan kesehatan dan KB

f. Pemberian alat kontrasepsi KB

g. Pemberian oralit

h. Pertolongan pertama pada kecelakaan

2.1.12 Sistem Lima Meja (Menurut Mellani Dkk, 2010)

1. Meja I

a. Pendaftaran

b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia

subur

2. Meja II

Penimbangan berat badan balita, ibu hamil

3. Meja III

Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) berdasarkan hasil penimbangan

berat badan

Page 15: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

14

4. Meja IV

a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan

resiko tinggi, PUS yang belum menjadi akseptor KB.

b. Penyuluhan Kesehatan

c. Pelayanan pemberian makanan tambahan, oralit, vitamin A, tablet zat

besi, kondom, pil KB untuk kunjungan ulang

5. Meja V

a. Pemberian imunisasi

b. Pemeriksaan kehamilan

c. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan

d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan

Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk

meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter, bidan,

perawat, juru imuisasi dan sebagainya.

2.1.13 Prinsip-Prinsip Dasar Posyandu

1. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat

perpaduan antara pelayanan antara pelayanan professional dan non

professional (oleh masyarakat).

2. Adanya kerja sama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, imunisasi,

penanggulangan diare, menurpakan lintas sektoral (Dep.Kes RI,

Depdabri/bangdes, dan BKKBN).

3. Kelembagaan masyarakat (pos, desa, kelompok timbang/pos timbang, pos

imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain).

Page 16: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

15

4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 14

tahun, ibu hamil, PUS).

5. Pendekatan yang ddigunakan adalah pengembangan dan PKMD/PHC

2.1.14 Pelayanan Posyandu

Pada pelaksanaan pos pelayanan terpencil melibatkan petugas

puskesmas, petugas BKKBN sebagai penyelenggaraan pelayanan

professional dan peran masyarakat secara aktif dan positif sebagai

pelayanan non professional secara terpadu dalam rangka alih teknologi dan

dikelola masyarakat.

1. Dari segi petugas puskesmas

a. Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan

PKMD.

b. Perencanaan terpadu tingkat puskesmas (mikro planning), lokal karya

mini.

c. Pelaksaanaan melalui system 5 meja dan alih teknologi.

2. Dari segi masyarakat

a. Kegatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader

kesehatan.

b. Perencanaannya melalui musyawarah desa

c. Pelaksaan melalui system 5 meja

Page 17: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

16

2.1.15 Tingkatan Posyandu Sesuai Stratifikasi

1. Pratama

Pratama Adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan belum rutin tiap

bulan dan kader masih terbatas.

2. Media

a. Posyandu ini sudah dapat melakukan kegiatannya lebih dari 8x/thn

dengan jumlah kader rata-rata 5 orang. Namun cakupan KB, KIA, gizi

dan imunisasi masih rendah.

b. Simbol warna kuning

c. Intervensi : pelatihan kader lanjut dan program tambahan

3. Purnama

a. Posyandu ini dengan frekuensi penimbangan > 8x/th, Kader > 5 orang.

Cakupan program utama > 50 % sudah ada program tambahan.

b. Simbol warna hijau

c. Intervensi : pelatihan program tambahan dan pengenalan dana sehat.

4. Mandiri

a. Posyandu ini sudah dapat melakukan kegiatan dengan teratur, cakupan

program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat.

b. Symbol warna biru

c. Intervensi : Pengembangan dana sehat yang mengarah pada JPKM

(Depkes RI, 2010).

Page 18: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

17

2.2 Minat

2.2.1 Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktifitas. Dengan kata lain, minat juga merupakan

suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas,

tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak hanaya diekspresikan melalui

pernyataan yang menunjukkan suatu rasa kemudian diimplementasikan

melalui partisifasi aktif dalam suatu kegiatan (Saiful bahri, 2007)

Minat merupakan komponen psikis yang berperan mendorong

seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan sehingga ia bersedia

melakukan kegiatan berkisar objek yang diminati (Khidijah, 2000).

Secara sederhana minat (inkreat) bearti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi/keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak

termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungan yang

banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti pemusatan, perhatian,

keinngintahuan, motivasi dan kebutuhan (Reber dalam syah, 2000). Namun

terlepas dari masalah popular atau tidak, minat dapat mempengaruhi kualitas

pencapaian hasil belajar dalam bidang-bidang studi tertentu.

2.2.2 Pembagian Minat

Menurut Hurlock (2005), minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu :

1. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik

dirumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media massa.

Page 19: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

18

2. Aspek Afektif

Konsep yang membangun, aspek kognitif, minatdinyatakan dalam sikap

terhadap kegiatan yan ditimbulakan minat. Berkembang dari pengalaman

pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman

sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari

sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa

terhadap kegiatan itu.

3. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancer tanpa perlu pemikatan lagi, urutan tepat. Namun

kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan

meningkat meskipun ini semua berjalan lambat

2.2.3 Macam-macam Minat

Menurut Whiterington (1996), minat dibedakan menjadi 2, Yaitu :

1. Minat primitive

Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makan dan

kebebasan aktifitas.

2. Minat Kulturan

Disebut juga minat sosial, yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang

lebih tinggi tarafnya.

2.2.4 Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi :

1. Rendah Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat

Page 20: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

19

2. Sedang Jika seseorang menginginkan obyek minat tapi tidak dalam

waktu segera

3. Tinggi Jika seseorang menginginkan obyek minat dalam waktu segara

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat ibu berkunjung ke posyandu

2.3.1 Pengetahuan

2.3.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusiaa, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari

manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, sedang ilmu (science)

bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan

“why” dan “how”. (Notoatmodjo, 2010)

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah faktor dan teori yang

memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang

dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung

maupun melalui pengalaman orang lain. (Notoatmodjo,2010).

2.3.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2010) Pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis

besar dibagi menjadi 6 tingkatan pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pada tingkat ini recall (mengingat kembali)

Page 21: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

20

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari /

rangsang yang diterima, oleh sebab itu tingkat ini adalah yang paling

rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami dilakukan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar yang dilakukan

dengan menjelaskan, menyebutkan contoh, dan lain-lain.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi / penggunaan hukum –

hukum, rumus, metode, prinsip dan konteks / situasi lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi / suatu

objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

lainnya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

Page 22: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

21

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi / penelitian terhadap suatu materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian / responden.

2.3.1.3 Hubungan Pengetahuan dengan Minat Ibu Berkunjung ke Posyandu

Pengetahuan dapat membentuk suatu sikap dan menimbulkan suatu

prilaku di dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat pengetahuan posyandu pada

ibu tentang kesehatan yang tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap

program posyandu khususnya keaktifan ibu berkunjung ke kegiatan

posyandu yang diadakan di desa. Pengetahuan yang baik, pada akhirnya

akan mendorong seseorang untuk aktif dan ikut serta dalam pelaksanaan

posyandu. Tanpa adanya pengetahuan maka ibu balita sulit untuk

menanamkan kebiasaan berkunjung ke posyandu. Pengetahuan tentang

posyandu akan akan berdampak pada sikap terhadap manfaat yang ada dan

akan terlihat dari praktek ketidakaktifan ibu balita terhadap masalah

kesehatan balitanya (Notoatmodjo, 2003).

Kurangnya pengetahuan sering dijumpai sebagai faktor yang

penting dalam masalah ketidakaktifan ibu dalam berkunjung ke psoyandu.

Semakin tinggi pengetahuan tentang kesehatan gizi balita maka akan

semakin berkurang masalah gizi yang terjadi. Tingkat pengetahuan

seseorang banyak mempengaruhi perilaku individu, dimana semakin tinggi

Page 23: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

22

tingkat pengetahuan seseorang ibu tentang manfaat posyandu, maka

semakin tinggi pula tingkat kesadaran untuk berperan serta dalam program

posyandu. Pengetahuan tentang posyandu yang rendah akan menyebabkan

rendahnya tingkat kesadaran ibu yang memiliki balita untuk berkunjung ke

posyandu (Yuliana, 2014).

2.3.2 Motivasi

2.3.2.1 Pengertian Motivasi

Robbins dan judge (2007), mendefinisikan motivasi sebagai proses

yang menjelaskan intesitas, arah dan ketekuna usaha untuk mencapai suatu

tujuan.

Motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar

terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan

suatu yang telah ditetapkan . motivasi juga dapat di artikan sebagai

dorongan (driving force) di masksudkan sebagai desakan untuk memuaskan

dan mempertahankan kehidupan.

Ada 2 komponen motivasi yaitu :

1. Komponen dalam yaitu perubahan dalam diri seseorang, kedaan tidak

merasa puas, ketegangan psikologis

2. Komponen luar yaitu merupakan apa yang diinginkan seseorang, tujuan

yang mennjadi arah tingkah lakunya.

Page 24: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

23

2.3.2.2 Tujuan Motivasi

Secara umum motivasi adalah untuk menggerakan atau mengunggah

seseorang agar timbul kemauan dan keinginan untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2009).

Setiap tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di

capai. Makin jelas tujuan yang di harapkan atau akan dicapai, maka semakin

jela pula bagaimana tindakan motivasi ini dilakukan. Tindakan memotivasi

akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang

dimotivasi. Oleh karena itu setiap orang yang memberi motivasi pada

seseorang harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang

kehidupan, kebutuhan, serta kepribadian orang yang akan di motivasi

(Taufik, 2009)

2.3.2.3 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Taufik (2009), motivasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri

individu sudah ada dorongan uintuk melakukan sesuatu. Motivasi

intrinsik datang dari hati sanubari karena kesadaran, misalnya ibu

membawa balita ke posyandu karena ibu tersebut sadar bahwa dengan

membawa balita keposyandu bahwa balita akan mendapatkan pelayanan

kesehatan sperti imunisasi dan pelayanan kesehatan untuk balita lainnya.

Page 25: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

24

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.

motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya perangsang atau pengaruh dari orang lain sehingga seseorang

berbuat sesuatu

2.3.2.4 Fungsi motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dala, hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan

sebelumnya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan

perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan

kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses

penyeleksian.

2.3.2.5 Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Sadirman (2011), motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu :

Page 26: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

25

1. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi didalam sistem neurophysiological yang ada pada

organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia,

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang

seseorang. Dalam hal ini motivasi relavan dengan persoalan-persoalan

kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan perubahan tingkah

laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi dalam hal ini

merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemnculannya karana

terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini ada tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan yang akan dicapai oleh

orang tersebut

Menurut Taufik (2009), motivasi mengandung 3 komponen pokok

didalamnya, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang itngkah

laku manusia.

1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu ; memimpin

seseorang untuk bertidak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam

hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapatkan

kesenangan.

Page 27: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

26

2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tinkah laku. Dengan

demikian seseorang menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku

seorang individu diarahkan terhadap sesuatu.

3. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus

menguatkan (reinforce) intersitas dan arah dorongan-dorongan dan

kekuatan-kekuatan individu.

2.3.2.6 Hubungan Motivasi dengan Minat Ibu Berkunjung ke Posyandu

Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Motivasi dapat

mendorong ibu untuk melakukan kunjungan ke posyandu, dimana ibu lebih

yakin untuk melakukan kunjungan ke psoyandu di karenakan adanya

dukungan atau dorongan dari suami maupun keluarga lainnya. Hal ini

sangat berpengaruh positif bagi ibu (Sumini, 2014).

Motivasi juga sangat berhubungan dengan perilaku ibu untuk melakukan

kunjungan ke posyandu, di karenakan tanpa motivasi ibu tidak merasa yakin

untuk melakukan kunjungan ke posyandu. Tanpa adanya dukungan suami

atau keluarga ibu merasa takut membawa bayi atau balitanya ke posyandu

(Sutrismang, 2010).

Page 28: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

27

2.5 Kerangka Teoritis

Mellani Dkk, 2010

1. Pengertian posyandu

2. Kegiatan posyandu

3. Lokasi atau letak posyandu

4. Pelayanan kesehatan yang

dijalankan diposyandu

5. Sistem lima meja

Depkes RI, 2010

1. Pengertian posyandu

2. Sasaran pelayanan kesehatan

diposyandu

3. Tingkatan posyandu sesuai

stratifikasi

Notoatmodjo, 2010

1. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan

keposyandu

2. Pengertian pengetahuan

3. Tingkat pengetahuan

Saiful Bahri, 2007

1. Pengertian minat

Taufik, 2009

1. Tujuan motivasi

2. Jenis-jenis motivasi

Sardiman, 2011

1. Unsur-unsur motivasi

Minat ibu berkunjung

keposyandu didesa

Lhoek Pange

Page 29: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

28

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian pengaruh pengetahuan dan motivasi

terhadap minat ibu berkunjung ke posyandu, maka kerangka konsep dapat

digambarkan sebagai berikut :

(Notoatmodjo , 2007)

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.5

Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan

Motivasi

Minat Ibu Berkunjung Ke

Posyandu

Page 30: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

29

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui

Gambaran Minat Ibu Terhadap Kunjungan Ke Posyandu Di Desa Lhoek

Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Lhoek Pange Kecamatan

Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada 07-14 Maret 2016

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai

balita di Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan

Raya yaitu sebanyak 32 ibu yang memiliki balita.

Page 31: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

30

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah total sampling. Total Sampling yaitu semua

populasi dijadikan sampel yaitu 32 orang sampel (Arikuto, 2006)

3.4 Definisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional

Cara

ukur

Alat

Ukur

Skala

Ukur

Hasil

Ukur

Variabel Independen

1 Pengetahuan Tingkat

pemahaman

ibu balita

tentang

kegiatan

posyandu

wawancara kuesioner Ordinal - Baik

- Kurang

baik

2 Motivasi Hal-hal yang

menyangkut

keinginan

ibu balita

untuk

berkunjung

ke posyandu

wawancara kuesioner Ordinal - Tinggi

- Rendah

Variabel Dependen

3 Kunjungan

ke posyandu

Kehadiran

ibu dan

balita pada

saat jadwal

posyandu

wawancara kuesioner Ordinal - Sering

- Tidak

Page 32: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

31

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data langsung yang

didapatkan dari wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden

yang berisikan pertanyaan tentang pengetahuan dan motivasi

3.5.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari berbagai literatur atau buku-buku yang

berkaitan dengan masalah penelitian serta instansi terkait lainnya

3.6 Pengolahan Data

Setelah semua data yang telah dikumpulkan melalui format checklist

yang memenuhi syarat, maka dilakukan tehnik pengolahan data secara

manual dengan langkah-langkah sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

a. Editing, yaitu data yang telah dikumpulkan diperiksa kebenarannya.

b. Coding, yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut jenisnya dengan

memberikan kode tertentu.

c. Transfering, yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan

dari responden pertama sampai responden yang terakhir untuk dimasukkan

kedalamtabel sesuai dengan variabel atau subvariabel yang diteliti.

d. Tabulating, yaitu data yang telah terkumpul ditabulasikan dalam bentuk

tabel distribusi frekwensi dan persentase.

Page 33: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

32

3.7. Analisa Data

3.7.1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk satu variabel

atau pervariabel. Tujuannya adalah untuk melihat sebarapa besar proporsi

variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisa univariat

dilakukan untuk mengggambarkan atau menjelaskan masing-masing

variabel yang diteliti dalam bentuk distribusi frekwensi dari setiap variabel

penelitian (Arikunto, 2006).

Untuk mencari persentase setiap variabel peneliti memakai rumus :

100

Keterangan :

n = Sampel f1 = Frekwensi (Arikunto, 2006)

p = Persentase

Page 34: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Desa Lhoek Pange merupakan salah satu Desa yang berada di

Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya yang berbatasan

dengan :

Timur : Sawah Mane

Barat : Blang Langoe

Utara : Blang Panyang

Selatan : Keude Nilop

Di Desa Lhoek Pange terdapat sebuah bangunan mesjid dan kantor

Kechiek yang berada dalam lingkungan mesjid, sedangkan lokasi penelitian

(tempat posyandu) tepatnya berada di balai desa yang tidak jauh dari lokasi

mesjid dan dari rumah-rumah warga.

Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk

Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten

Nagan Raya Tahun 2016

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-Laki 442 48,5

2 Perempuan 471 51,5

Total 913 100

Sumber : Data Primer (Diolah) Tahun 2016

4.1.2 Hasil Analisa Univariat

Page 35: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

34

Dalam analisa data univariat dapat dijelaskan hasil penelitian tentang data

demografi responden, pengetahuan, motivasi, dan minat kunjungan keposyandu.

Adapun hasil data univariat tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini

Tabel 4.2Distribusi Frekwensi Data Pendidikan Responden di Desa Lhoek

Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun

2016

No Pendidikan Frekwensi Persentase (%)

1 SD 14 43,8

2 SMP 7 21,9

3 SMU 8 25

4 Diploma 2 6,3

5 Sarjana 1 3,1

Total 32 100

Sumber : Data Primer (Diolah) Tahun 2016

Dari tabel 4.2 diatas diketahui bahwa responden yang berpendidikan SD

sebanyak 14 orang (43,8%), sedangkan yang paling sedikit responden

berpendidikan Sarjana 1 orang (3,1%). Selebihnya berpendidikan SMP, SMU,

dan Diploma.

Tabel 4.3Distribusi Frekwensi Data Pekerjaan Responden di Desa Lhoek

Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun

2016

No Pekerjaan Frekwensi Persentase (%)

1 PNS 2 6,3

2 Tani 7 21,9

3 Swasta 6 18,8

4 IRT 17 53,1

Total 32 100

Sumber : Data Primer (Diolah) Tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.3diatas diketahui bahwa responden yang IRT sebanyak

17 orang (53,1%), sedangkan responden yang PNS 2 orang (6,3%). Selebihnya

responden bekerja sebagai petani dan swasta.

Page 36: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

35

Tabel 4.4 Distribusi Frekwensi Tingkat PengetahuanResponden Untuk

Berkunjung Ke Posyandu di Desa Lhoek Pange Kecamatan

Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016

No Pengetahuan Frekwensi Persentase (%)

1 Baik 7 21,9

2 Kurang baik 25 78,1

Jumlah 32 100

Sumber : Data Primer (Diolah) Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respoden yang berpengetahuan

kurang baik sebanyak 25 orang (78,1%), sedangkan 7 orang (21,9%) responden

yang berpengetahuan baik.

Tabel 4.5Distribusi Frekwensi Motivasi Responden Untuk Berkunjung Ke

Posyandu di Desa Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur

Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016

No Motivasi Frekwensi Persentase (%)

1 Tinggi 15 46,9

2 Rendah 17 53,1

Jumlah 32 100

Data Primer (Diolah) Tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa respoden yang bermotivasi rendah

sebanyak 17 orang (53,1%), sedangkan yangbermotivasi tinggi sebanyak 15 orang

(46,9%).

Page 37: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

36

Tabel 4.6Distribusi Frekwensi Kunjungan Responden Ke Posyandu di Desa

Lhoek Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2016

No Kunjungan ke Posyandu Frekwensi Persentase (%)

1 Sering 14 43,8

2 Tidak Sering 18 56,2

Jumlah 32 100

Data Primer (Diolah) Tahun 2016

Dari tabel diatas diketahui bahwa respoden yang tidak sering berkunjung

keposyandu sebanyak 18 orang (56,2%), sedangkan responden yang sering ke

posyandu hanya 14 orang (43,8%).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran PengetahuanIbu Berkunjung ke Posyandu di Desa Lhoek

Pange

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat

pengaruh pengetahuan terhadap kunjungan ibu ke posyandu di Desa Lhoek

Pange Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016. Di

mana dari hasil diatas menunjukan bahwa dari 25 (78,1%) responden yang

berpengetahuan kurang baik, sedangkan yang berpengetahuan baik

sebanyak 7 responden (21,9%).

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari

manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, sedangka ilmu

Page 38: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

37

(Scienci)bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan mkenjawab

pertanyaan “why” dan “how” (Notoatmodjo, 2010).

Menurut asumsi peneliti, kurang baiknya pengetahuan ibu balita bisa

membuat ibu balita untuk tidak berkunjung ke posyandu, karena tidak

adanya atau informasi yang diterima oleh ibu balita masih sangat kurang.

Tetapi dengan adanya penyuluhan yang diadakan oleh tenaga kesehatan

kepada ibu balita dan masyarakat, sehingga ibu mengetahui tentang

posyandu dan kegunaan atau manfaat berkunjung ke posyandu.

Menurut Andi (2010) kurangnya pengetahuan ibu untuk berkunjung

ke posyandu itu disebabkan oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh

masyarakat baik dari tenaga kesehatan maupun media, karena masyarakat

yang tidak memperoleh informasi tentang pentingnya posyandu bagi balita,

maka ibu tersebut tidak akan membawa balita ke posyandu.

Tingkat pengetahuan posyandu pada ibu balita tentang kesehatan yang

tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap program posyandu

khususnya keaktifan ibu berkunjung ke posyandu yang diadakan di desa.

Pengetahuan yang baik, pada akhirnya akan mendorong seseorang untuk

aktif dan ikut serta dalam pelaksanaan posyandu (Notoatmodjo, 2003).

4.2.2 Gambaran Motivasi Ibu Berkunjung ke Posyandu di Desa Lhoek Pange

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh

motivasi terhadap kunjungan ibu ke posyandu di Desa Lhoek Pange

Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016. Di mana

Page 39: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

38

dari hasil diatas menunjukan bahwa dari 17(53,1%) responden yang

bermotivasi rendah, sedangkan yang bermotivasi tinggi sebanyak 15

(46,9%) responden.

Memotivasi ibu-ibu agar datang ke posyandu merupakan seni dalam

bekerja untuk masyarakat. Kader perlu memotivasi ibu balita dan ibu hamil

untuk datang ke posyandu, dengan cara memunculkan kebutuhan ibu akan

perlunya datang ke psoyandu, upaya tersebut merupakan peran aktif dari

kader posyandu, sehingga posyandu dapat dimanfaatkan secara maksimal

oleh ibu balita (Kardjati, 1998).

Menurut asumsi peneliti, rendahnya motivasi yang ada pada diri ibu

balita menyebabkan ibu balita kurang berminat untuk berkunjung ke

posyandu. Karena seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi, akan

selalu mempunyai semangat dan kesadaran akan pentingnya membawa

balita keposyandu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukakan oleh Merri (2013),

rendahnya motivasi ibu untuk berkunjung ke posyandu dikarenakan oleh

tidak adanya motivator dalam di lingkungan itu sendiri. Dengan adanya

motivasi dalam diri ibu balita dan dari lingkungan sekitar, maka ibu balita

akan dengan sendirinya membawa balita ke posyandu.

Page 40: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan minat ibu

berkunjung ke posyandu diketahui bahwa mayoritas respoden

berpengetahuan kurang baik sebanyak 25 orang (78,1%), dan selebihnya

berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (21,9%).

2. Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran motivasi ibu berkunjung ke

posyandu diketahui bahwa mayoritas respoden bermotivasi rendah

sebanyak 17 orang (53,1%), dan selebihnya bermotivasi tinggi sebanyak

15 orang (46,9%).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan maka penulis memberi

saran :

1. Petugas kesehatan dan kader supaya bisa memberikan informasi dan

dorongan kepada ibu balita untuk selalu membawa balita ke posyandu

untuk mendapatkan pelayanan dari posyandu.

2. Diharapkan kepada instansi untuk memberikan informasi atau

penyuluhan di desa tentang manfaat posyandu dan cara kerja posyandu

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang

hubungan sikap dan tindakan ibu terhadap pelayanan posyandu.

Page 41: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

DAFTAR PUSTAKA

Asnawi. 2007. Pentingnya Posyandu. Jakarta

Bahri, S. 2007. Psikologi. Jakarta :Rhineka Cipta

Depkes RI. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta

Depkes RI. 2010. Buku Kader Posyandu : Dalam Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga. Jakarta

Effendy. 2007. Kunjungan Ibu ke Posyandu.

Hastono, S. P. 2001. Analisis Data. : Universitas Indonesia

Hurlock. 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi ke 5. Jakarta : Rhineka Cipta

Khidijah. 2000. Minat Ke Posyandu : Dalam Meningkatkan Motivasi Ibu Balita.

Jakarta

Mellani, Dkk. 2010. Kebidanan Komunitas. Jogyakarta :Citramaya

Notoatmodjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta : Jakarta

Notoatmodjo. 2007. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta : Jakarta

Notoatmodjo. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta

:Rhineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Surabaya :Salemba Medika

Sadirman. 2011. Motivasi Hidup. Rhineka Cipta :Jakarta

Sri Poerdji. 2011. Minat Ibu Datang Ke Posyandu. Rhineka Cipta :Yogyakarta

Page 42: GAMBARAN MINAT IBU TERHADAP KUNJUNGAN KE POSYANDU …repository.utu.ac.id/307/1/I-V.pdf · Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke posyandu adalah minat ibu. Minat

Sumini. 2014. Hubungan motivasi dengan keaktifan ibu membawa balita

keposyandu di kelurahan tonatan kecamatan ponorogo kabupaten

ponorogo.(relationship motivation with mom livelines brings toddler to posyandu

in the village tonatan district ponorogo. Jurnal delima harapan, vol 3, no.2

agustus-januari 2014: 38-46

Supriasa, Dkk. 2011. Penilaian Status Gizi. Jakarta :EGC

Sutrismang. 2010. Ketidakaktifan ibu datang keposyandu.(online). (Jtptunimus-

gdl-sutrismang-5293-3.bab2.pdf, diakses 16 Desember 2012)

Taufik. 2009. Hubungan Minat Kunjungan Ke Posyandu Dengan Status Gizi

Balita. http//:www.fkm.undip.ac.id, diakses tanggal 21 Januari 2016

Witherington. 1996. Psikologi Pendidikan. Semarang : FIK-UNNES

Yuwono. 2001. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan Ke

Posyandu. Jogyakarta : UGM