66
GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG TAHUN 2013 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Helvia Septarini NIM : 1111103000097 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H / 2014M

GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI

RSUD SERANG TAHUN 2013

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Helvia Septarini

NIM : 1111103000097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H / 2014M

Page 2: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

ii

Page 3: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

iii

Page 4: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

iv

Page 5: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan penelitian ini dengan judul “Gambaran Kejadian Tumor

Payudara Di RSUD Serang Tahun 2013”. Dalam pelaksanaan penulisan hasil

penelitian ini, peneliti telah banyak memperoleh bimbingan dan pengarahan

daripada pelbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And, dr. HM.Djauhari

Widjajakusumah,AIF.,PFK, Dr. H. Arief Sumantri, SKM, M.Kes, dan Dr.

Delina Hasan, M.Kes, Apt selaku Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. dr.Witri Ardhini, M.Gizi, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter.

3. dr. Devy Ariany, M.Biomed dan dr. Achmad Luthfi, Sp.B.KBD selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk membimbing saya dalam penyusunan penelitian ini.

4. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggungjawab modul Riset yang selalu

mengingatkan peneliti untuk segera menyelesaikan penelitian.

5. dr. Ahmad Harifudin, Sp.B selaku ketua komite medik RSUD Serang yang

telah memberikan izin dan arahan dalam pengambilan data penelitian.

6. dr. Fikri selaku ketua laboratorium patologi anatomi RSUD Serang yang telah

mengizinkan peneliti dalam pengambilan data.

7. Ibu Indri selaku kepala bagian rekam medis RSUD Serang yang telah

mengizinkan dan membantu mempermudah penggunaan rekam medis pasien.

8. Pak Zainudin dan Teteh Leni selaku laboran di RSUD Serang yang telah

membantu peneliti dalam pengambilan data.

Page 6: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

vi

9. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah memberikan beasiswa

kepada penulis untuk menyelesaikan studi di FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

10. Ayah dan Ibu, serta keluarga saya yang telah memberikan doa, saran dan

dorongan baik moril maupun materiil.

11. Kepada teman sekelompok penulis Afiati dan Lara Shofy Wahyuni yang telah

membantu memberikan masukan kepada penulis.

12. Teman-teman “Santri Jadi Dokter Angkatan 2011” yang telah memberikan

bantuan, doa, dan sarannya.

13. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan.

Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir

kata, peneliti bersedia menerima saran dan kritik yang membangun untuk

penyempurnaan penulisan hasil penelitian ini. Demikian laporan penelitian

ini saya tulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan

para pembaca pada umumnya.

Ciputat, 1 September 2014

Helvia Septarini

Page 7: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

vii

ABSTRAK

Helvia Septarini. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran Kejadian

Tumor Payudara Di RSUD Serang Tahun 2013.

Latar Belakang: Tumor payudara merupakan salah satu neoplasma yang sering

terjadi, terutama tumor ganas dan merupakan penyebab utama kematian pada

wanita di seluruh dunia. Setiap tahunnya diperkirakan insidensi tumor payudara

akan semakin meningkat. Sehingga penelitian ini dilaksanakan untuk mencari

tahu gambaran kejadian dari tumor payudara. Metodologi: Penelitian ini bersifat

deskriptif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data diperoleh dari data

rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75

sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah 8.4%, 74.8% merupakan tumor

jinak dan 25.2% merupakan tumor ganas. Gambaran kejadian tumor jinak

payudara adalah sebagai berikut 41.5% pada kelompok usia 20-29 tahun, 35.8%

pada tingkat pendidikan SMA, 54.7% pasien tidak mempunyai riwayat pemakaian

kontrasepsi oral, 37.7% lokasi tumor pada kuadran lateral atas, 79.2% tindakan

operasi adalah ekstirpasi, dan 66% jenis histopatologi merupakan fibroadenoma

mammae. Gambaran kejadian tumor ganas payudara adalah sebagai berikut 40.9%

pada kelompok usia 40-49 tahun, 59.1% pada tingkat pendidikan SD, 72.7%

pasien mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral, 40.9% lokasi tumor pada

kuadran lateral atas, 72.8% stadium kanker merupakan stadium II, 72.7% tindakan

operasi adalah simpel mastektomi, dan 77.3% jenis histopatologi merupakan

karsinoma duktal invasif. Simpulan: Prevalensi tumor jinak payudara lebih besar

daripada tumor ganas payudara di RSUD Serang tahun 2013.

Kata kunci : tumor payudara, usia, riwayat kontrasepsi oral, lokasi tumor,

stadium, dan jenis histopatologi.

Page 8: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

viii

ABSTRACT

Helvia Septarini. Medical Education Study Programme. Depiction of Breast

Tumor Incidents in RSUD Serang 2013

Background: Breast tumor is the most common neoplasm, especially malignant

tumor and the main cause of women’s death around the world. Every year, breast

tumor incidents number are estimated to increase rapidly. This research is meant

to depict breast tumor incidents. Method: This research uses descriptive study

method with cross-sectional design. The data is obtained from medical records

and anatomical pathology installations. From 119 populations, 75 samples were

categorized into included criteria which is patients diagnosed with breast tumor

and being treated with anatomical pathology examination. Result: The prevalence

of breast tumor was 8.4%, 74.8% are benign tumors and 25.2% are malignant

tumors. Depiction of benign breast tumor incidents as follows 41.5% in the age

group 20-29 years old, 35.8% at the education level is senior high school, 54.7%

of patients had no history of the oral contraceptive use, 37.7% of tumor location

on the upper lateral quadrant, 79.2% is extirpation surgery, and 66% of the

histopathology type is fibroadenoma mammae. Depiction of malignant breast

tumor incidents as follows 40.9% in the age group 40-49 years old, 59.1% at the

education level is primary school, 72.7% of patients had a history of the oral

contraceptive use, 40.9% of tumor location on the upper lateral quadrant, 72.8%

stage of the cancer is stage II, 72.7% is simple mastectomy surgery, and 77.3% of

the histopathology type is invasive ductal carcinoma. Conclusion: The prevalence

of benign tumors are larger than malignant breast tumors.

Key words : breast tumor, age, history of oral contraceptive, location of tumor,

staging, and histopathology.

Page 9: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.............................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ABSTRAK.........................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

DAFTAR GAMBAR....................................................................................

DAFTAR TABEL.............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................................

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................

1.3. Tujuan Penelitian................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori ..................................................................................

2.1.1. Definisi Tumor Payudara..........................................................

2.1.2. Anatomi dan Fisiologi Tumor Payudara...................................

2.1.3. Epidemiologi Tumor Payudara.................................................

2.1.4. Faktor Risiko..............………….…..........................................

2.1.5. Tumor Jinak Payudara..............................................................

2.1.6. Kanker Payudara.......................................................................

2.1.7. Prosedur Diagnostik..................................................................

2.1.8. Staging dan Grading................................................................

2.1.9. Tatalaksana................................................................................

2.1.10. Prognosis................................................................................

2.1.11. Pencegahan.............................................................................

2.2. KerangkaTeori....................................................................................

2.3. Kerangka Konsep...............................................................................

2.4. Definisi Operasional...........................................................................

BAB 3 METODE PENELITIAN

1.1. Desain Penelitian................................................................................

1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................

1.3. Populasi dan Sampel...........................................................................

3.3.1. Penghitungan Sampel......................................................................

3.3.2. Kriteria Sampel................................................................................

1.4. Cara Kerja Penelitian..........................................................................

1.5. Manajemen Data.................................................................................

3.5.1. Teknik Pengumpulan..……….........................................................

3.5.2. Pengolahan dan Analisa Data……….....................………..........

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

xi

xii

xiii

1

2

2

3

5

5

5

8

9

12

14

16

18

24

26

26

27

27

28

30

30

30

30

31

31

32

32

32

Page 10: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

x

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun

2013....................................................................................................

4.2. Prevalensi Tumor Jinak dan Ganas Payudara di Poli Bedah RSUD

Serang Tahun 2013.............................................................................

4.3. Gambaran Kejadian Tumor Jinak Payudara.......................................

4.4. Gambaran Kejadian Tumor Ganas Payudara.....................................

4.5. Keterbatasan Penelitian......................................................................

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ............................................................................................

5.2. Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

LAMPIRAN ......................................................................................................

34

34

35

38

43

44

44

46

52

Page 11: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Jaringan Payudara ....................................................................

Gambar 2.2. Aliran Limfe Payudara.............................................................

6

7

Page 12: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi TNM...... ..................................................................

Tabel 2.2. Stadium Kanker Payudara..........................................................

Tabel 4.1. Prevalensi Tumor Payudara dari Semua Kasus Bedah ..............

Tabel 4.2. Prevalensi Tumor Payudara........................................................

Tabel 4.3. Gambaran Kejadian Tumor Jinak Payudara...............................

Tabel 4.4. Gambaran Kejadian Tumor Ganas Payudara..............................

18

21

34

34

35

38

Page 13: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian................................................................. 52

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup.............................................................. 53

Page 14: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Neoplasma atau tumor adalah pertumbuhan sel-sel baru yang tidak

terkontrol dan berlebihan akibat faktor pengendali pertumbuhan sel normal

yang tidak responsif.1 Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor

ganas atau kanker. Karakteristik dari tumor jinak pada gambaran mikroskopik

dan makroskopik yaitu, berdiferensiasi baik, laju pertumbuhan progresif dan

lambat, massa berbatas tegas, tidak menginfiltrasi jaringan normal

disekitarnya, dan tidak bermetastasis ke organ lain. Sedangkan karakteristik

dari tumor ganas/kanker adalah anaplastik, pertumbuhannya progresif dan

cepat, serta dapat menginfiltrasi ke jaringan sekitar.1,2

Sel-sel kanker juga

dapat bermetastasis ke bagian lain dari tubuh secara hematogen maupun

limfogen.3

Dari Global Cancer Statistic, kanker payudara merupakan kanker yang

paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian pada wanita di

seluruh dunia, terhitung 23% (1,38 juta) dari total kasus kanker baru dan 14%

(458.400) dari total kematian akibat kanker pada tahun 2008.4

Global Health

Estimates tahun 2013 menyatakan meskipun kanker payudara dianggap

penyakit negara maju, hampir 50% dari kasus kanker payudara dan 58%

kematian terjadi di negara berkembang (WHO, 2013).5 Di Indonesia

berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker

payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di

Indonesia (16,85%) dan kanker leher rahim menempati urutan kedua pada

pasien rawat inap (11,78%).6 WHO memperkirakan insidensi kanker

payudara pada wanita akan cenderung meningkat tiap tahunnya.4

Pada penelitian di Yaman ditemukan 635 kasus tumor payudara, dimana

sebanyak 493 (77,6%) merupakan tumor jinak dan 142 (22,4%) merupakan

tumor ganas.7 Di Indonesia, prevalensi dari tumor jinak payudara di RSUP

Haji Adam Malik Medan sebesar 30,5% dari semua pasien tumor payudara.8

Page 15: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

2

Banyak faktor yang dapat berhubungan dengan terjadinya tumor payudara.

Diantaranya adalah usia, menstruasi di usia <12 tahun, menopause yang

terlambat pada usia >55 tahun, hamil anak pertama pada usia >35 tahun, tidak

pernah melahirkan, tidak menyusui, riwayat penggunaan kontrasepsi oral,

riwayat keluarga yang mengalami kanker payudara, konsumsi minuman

alkohol dan seringnya terkena radiasi sinar-X pada bagian dada, serta adanya

perubahan gen yang berhubungan dengan kanker payudara gen BRCA-1 atau

gen BRCA-2.9

Kanker payudara umumnya ditemukan setelah gejala muncul, tetapi

banyak wanita dengan kanker payudara dini tidak memiliki gejala.

Pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri), pemeriksaan klinis dokter,

pemeriksaan radiologi (mammografi ataupun ultrasonografi), maupun biopsi

tanpa pembedahan merupakan deteksi dini untuk kanker payudara.9

Berdasarkan data di atas yang menyebutkan tingginya kasus tumor

payudara dan adanya kecendurungan peningkatan insidensi terjadinya tumor

payudara tiap tahunnya, peneliti ingin mendapatkan data tumor payudara di

RSUD Serang serta gambaran kejadiannya berdasarkan usia, tingkat

pendidikan, riwayat pemakaian kontrasepsi oral, dan faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan kejadian tumor payudara.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran kejadian tumor payudara di RSUD Serang tahun 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mendapatkan informasi mengenai gambaran kejadian tumor payudara di

RSUD Serang tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan usia

pada pasien tumor payudara di RSUD Serang tahun 2013.

Page 16: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

3

2. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan tingkat

pendidikan pada pasien tumor payudara di RSUD Serang tahun

2013.

3. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan riwayat

pemakaian kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara di RSUD

Serang tahun 2013.

4. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan lokasi

tumor pada pasien tumor payudara di RSUD Serang tahun 2013.

5. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan stadium

pada pasien tumor ganas payudara di RSUD Serang tahun 2013.

6. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan tindakan

operasi di RSUD Serang tahun 2013.

7. Mengetahui gambaran kejadian tumor payudara berdasarkan jenis

histopatologi pada pasien tumor payudara di RSUD Serang tahun

2013.

1.4. Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti :

1. Dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peneliti dalam bidang

penelitian.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama menjalani

pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Bagi Institusi :

1. Untuk mewujudkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai universitas yang dapat ikut berkontribsi dalam program

pemerintah untuk mengurangi angka kejadian tumor payudara.

2. Sebagai bahan informasi, pustaka, dan masukan bagi mahasiswa untuk

melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian

yang telah dilakukan penulis.

Page 17: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

4

3. Dapat memberikan informasi yang berguna untuk peneliti lainnya dan

dapat dijadikan bahan acuan bagi penelitian-penelitian berikutnya.

Bagi Instansi :

1. Untuk instansi kesehatan dan tenaga kesehatan, penelitian ini bermanfaat

sebagai bahan evaluasi program dan upaya peningkatan pelayanan

kesehatan.

2. Dapat memberikan informasi dan gambaran bagi RSUD Serang tentang

gambaran kejadian tumor payudara, sehingga dapat melakukan upaya

untuk menurunkan angka kejadiannya.

Page 18: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Definisi Tumor Payudara

Neoplasma atau tumor adalah pertumbuhan sel-sel baru yang tidak

terkontrol dan berlebihan akibat faktor pengendali pertumbuhan sel normal

yang tidak responsif.1 Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan

tumor ganas atau kanker. Karakteristik dari tumor jinak pada gambaran

mikroskopik dan makroskopik yaitu, berdiferensiasi baik, laju pertumbuhan

progresif dan lambat, massa berbatas tegas, tidak menginfiltrasi jaringan

normal disekitarnya, dan tidak bermetastasis ke organ lain. Sedangkan

karakteristik dari tumor ganas/kanker adalah anaplastik, pertumbuhan

progresif dan cepat, serta dapat menginfiltrasi ke jaringan sekitar.1,2

Sel-sel

kanker juga dapat bermetastasis ke bagian lain dari tubuh secara hematogen

maupun limfogen.3

Sel-sel kanker dapat menjadi massa yang besar untuk dapat

menjadi displasia selama 7 tahun. Kanker payudara dapat terjadi pada pria

maupun wanita mesikupun angka kejadian kanker pada laki-laki jarang

terjadi.10

2.1.2. Anatomi dan Fisiologi Payudara

Payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri. Batas payudara

yang tampak dari luar pada superior di iga II, inferior pada iga VI, taut antar

sternokostal bagian medial, dan bagian lateral pada linea aksilaris anterior.2

a. Struktur Payudara

Struktur payudara terdiri dari parenkim epitelial, lemak, pembuluh

darah, saraf, saluran getah bening, otot, dan fasia. Parenkim epitelial

terdiri dari 15-20 lobus yang setiap lobus mempunyai duktus laktiferus

dan bermuara ke papilla mamma. Setiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus

Page 19: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

6

yang masing-masing terdiri dari 10-100 kelompok asini. Lobulus ini

merupakan struktur dasar dari glandula mammae.3

Fungsi glandula mamma adalah sintesis, sekresi, dan ejeksi susu.

Produksi susu dirangsang oleh hormon prolaktin serta dipengaruhi oleh

progesteron dan estrogen. Sedangkan untuk ejeksi susu dirangsang oleh

hormon oksitosin.11

Diantara lobulus terdapat jaringan ikat yaitu

ligamentum Cooper sebagai penyangga untuk payudara.2

Gambar 2.1. Jaringan payudara

Sumber : Tortora, 2009

b. Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara

1. Cabang-cabang pembuluh darah ke payudara yaitu rami perforantes

arteri thoracica interna, arteri torakalis lateralis, arteri mammaria

interna, arteri mammaria eksterna, arteri subskapular, arteri

thoracoacromialis, serta cabang arteri axillaris.12

2. Tiga grup vena yang memperdarahi area payudara yaitu cabang

perforanters vena mammaria interna, cabang vena aksilaris, vena yang

bermuara pada vena interkoastalis seperti vena azygos.3

3. Payudara bagian medial dipersarafi oleh cabang kutaneus anterior dari

nervus interkostalis 2-7. Payudara bagian superior dipersarafi oleh

nervus supraklavikula yang berasal dari cabang ke-3 dan ke-4 pleksus

servikal. Papila mamma terutama dipersarafi oleh cabang kutaneus

lateral dari nervus interkostalis lain mempersarafi areola dan mamma

sisi lateral. Kulit di daerah payudara dipersarafi oleh cabang pleksus

Page 20: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

7

servikalis dan nervus interkostalis. Jaringan kelenjar payudara

dipersarafi oleh saraf simpatik.2

4. Kuadran medial mengalirkan limfenya melalui pembuluh-pembuluh

yang melewati ruang intercostal dan masuk ke dalam nodi lymphoidei

thorakalis interna (terletak di dalam rongga thorax sepanjang arteri

thoraica interna). Kuadran lateral glandula mamma mengalirkan

limfenya ke nodi lymphoidei axillaris anterior atau kelompok

pektoralis. Beberapa pembuluh limfe mengikuti arteri intercostalis

posterior, beberapa pembuluh berhubungan dengan pembuluh limfe

payudara sisi yang lain dan dengan kelenjar di dinding anterior

abdomen.13

Gambar 2.2. Aliran limfe payudara

Sumber : Snell, 2007

c. Fisiologi

Payudara mengalami tiga kali perubahan. Perubahan pertama pada

payudara dari awal kelahiran hingga menopause. Saat pubertas, terjadi

perkembangan duktus dan sinus laktiferus yang dipengaruhi oleh

estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium. 2

Perubahan yang kedua sesuai dengan siklus haid. Sekitar hari ke-8

haid, payudara membesar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya

terjadi pembesaran maksimal. Beberapa hari menjelang haid, payudara

Page 21: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

8

terasa nyeri dan menegang sehingga saat melakukan palpasi payudara

sulit dilakukan.2

Perubahan terakhir terjadi pada masa kehamilan dan menyusui.

Saat masa kehamilan terjadi ploriferasi epitel duktus lobus dan duktus

alveolus sehingga payudara membesar. Sel-sel alveolus akan

memproduksi air susu yang dialirkan ke asinus, kemudian dikeluarkan

melalui duktus ke puting susu yang dipicu oleh oksitosin.2

2.1.3. Epidemiologi Tumor Payudara

Dari Global Cancer Statistic, kanker payudara merupakan kanker

yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian pada wanita

di seluruh dunia, sekitar 23% (1,38 juta) dari total kasus kanker baru dan

14% (458.400) dari total kematian akibat kanker pada tahun 2008.4

Global

Health Estimates tahun 2013 menyatakan meskipun kanker payudara

dianggap penyakit negara maju, hampir 50% dari kasus kanker payudara

dan 58% kematian terjadi di negara berkembang.5

WHO memperkirakan

kasus kanker payudara pada wanita akan terus meningkat tiap tahunnya.4

Di Indonesia berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada

pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%) dan kanker leher

rahim menempati urutan kedua pada pasien rawat inap (11,78%).6

Pada

penelitian di RSUP Haji Adam Malik tahun 2009 didapatkan pasien yang

mengalami tumor jinak payudara 30,5% dari semua pasien tumor payudara

dan tumor ganas payudara sebesr 69,5%.8

Insidensi kanker payudara pada usia lebih dari 30 tahun akan

semakin tinggi. Kanker payudara jarang terjadi pada usia dibawah 20 tahun.

Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insiden karsinoma

mammae pada laki-laki hanya 1% dari kejadian pada perempuan. Kejadian

kanker payudara pada laki-laki dibandingkan dengan wanita 1 : 100.2

Sedangkan untuk tumor jinak payudara terdapat perbedaan usia pada setiap

kejadian tumor, seperti pada fibroadenoma mammae sering dijumpai pada

Page 22: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

9

perempuan muda, pada tumor filoides terdapat pada semua usia, kista

payudara sering ditemukan pada usia dekade kelima.2

Distribusi letak tumor payudara berdasarkan penelitian

(Haagensen) lebih sering terjadi di kuadran lateral atas (50%), kemudian

sentral/subareolar (20%), kuadran lateral bawah (10%), kuadran medial atas

(10%) dan kuadran medial bawah (10%). Payudara sebelah kiri lebih sering

terkena bila dibandingkan sebelah kanan.1,3

2.1.4. Faktor Risiko

a. Variasi Geografik

Risiko untuk kanker payudara lebih tinggi di Amerika Utara dan

Eropa Barat dibandingkan Asia dan Afrika.1

b. Usia

Kejadian tumor payudara lebih sering ditemukan pada usia 40-49

tahun (dekade kelima) yaitu sekitar 30% untuk kasus-kasus di Indonesia.3

Satu dari delapan keganasan payudara invasif ditemukan pada wanita

berusia dibawah 45 tahun. Dua pertiga keganasan payudara invasif

ditemukan pada wanita berusia 55 tahun. Insidensi kanker payudara akan

berlipat ganda setiap 10 tahun tetapi akan menurun drastis setelah masa

menopause.2

c. Genetika dan Riwayat Keluarga

Sekitar 5-10% kanker payudara terjadi akibat adanya predisposisi

genetik.1 Jika menderita kanker payudara saat usia kurang dari 40 tahun

dengan atau tanpa riwayat keluarga, menderita kanker payudara sebelum

usia 50 tahun dan satu atau lebih kerabat tingkat pertama menderita

kanker payudara atau kanker ovarium, menderita kanker payudara

bilateral, menderita kanker payudara pada usia berapapun, dan dua atau

lebih kerabat tingkat pertama menderita kanker payudara ini merupakan

faktor predisposisi genetik sebagai penyebab kanker payudara.2

Page 23: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

10

Mutasi gen BRCA1 (kromosom 17q21.3), mutasi gen BRCA2

(kromosom 13q12-13), mutasi gen ATM sebagai gen pengatur perbaikan

DNA, mutasi gen CHEK2 dan gen supressor tumor P53 merupakan

predisposisi dari kanker payudara.1,2

d. Pajanan lama ke estrogen eksogen pascamenopause

Efek samping dari terapi sulih estrogen (ERT, Estrogen

Replacement Therapy) dapat menyebabkan peningkatan insidensi kanker

payudara Penggunaan terapi sulih hormon yang digunakan lebih dari 10

tahun akan meningkatkan risiko sebesar 1,35 dan penggunaan estrogen

penguat kandungan selama kehamilan juga meningkatkan risiko dua kali

lipat.1,2

e. Penggunaan kontrasepsi oral

Estrogen sangat mempengaruhi pertumbuhan jaringan payudara,

wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang lama akan memiliki

risiko yang besar terhadap kanker payudara. Penggunaan kontrasepsi oral

dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker

payudara sebesar 1,24 kali.2 Pada penelitian yang dilakukan di RSUD

Moewardi Surakarta didapatkan bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal

berisiko terkena kanker payudara 2,199 kali lebih banyak daripada

pemakaian kontrasepsi non-hormonal namun bukan peningkat risiko

kanker payudara yang signifikan.14

f. Radiasi pengion

Radiasi pengion ke daerah dada dapat meningkatkan risiko kanker

payudara namun risiko tersebut tergantung dari dosis radiasi, waktu sejak

pajanan, dan usia.1

g. Densitas jaringan payudara

Risiko terkena kanker payudara akan lebih tinggi pada wanita

dengan jaringan kelenjar lebih banyak dan sedikit jaringan lemak.9

Page 24: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

11

h. Lama menyusui

Kadar hormon estrogen dan hormon progesteron yang tinggi

selama masa kehamilan akan menurun drastis setelah melahirkan. Kadar

hormon estrogen dan hormon progesteron yang telah menurun dalam

darah selama menyusui akan mengurangi pengaruh hormon tersebut

terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara.1

i. Usia menstruasi pertama

Risiko kanker payudara akan lebih besar jika wanita tersebut

mengalami menarche sebelum usia 12 tahun dan disertai dengan

menopause yang lebih lambat yaitu pada usia lebih dari 55 tahun.

Menarche pada usia kurang dari 12 tahun memberikan risiko 1,7-2,4 kali

lebih tinggi dibanding dengan wanita yang mengalami menstruasi pada

usia lebih dari 12 tahun, hal ini berhubungan dengan lamanya paparan

hormon estrogen dan progesteron yang berpengaruh terhadap proliferasi

jaringan payudara.15,16

j. Gaya hidup

Obesitas yang terjadi pada pasca menopause akan meningkatkan

risiko kanker payudara sedangkan obesitas premenopause dapat

menurunkan risiko kanker payudara. Hal ini dapat disebabkan oleh efek

tiap obesitas yang berbeda terhadap kadar hormon endogen.2

Olahraga selama 4 jam setiap minggu menurunkan risiko sebesar

30%. Olahraga rutin pasca menopause juga menurunkan risiko sebesar

30-40%. American Cancer Society merekomendasikan olahraga selama

45-60 menit setiap hari. 2

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko

kanker payudara karena alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen

endogen sehingga mempengaruhi responsivitas tumor terhadap hormon.2

Page 25: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

12

2.1.5. Tumor Jinak Payudara

a. Fibroadenoma

Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada

perempuan. Fibroadenoma biasanya terjadi pada perempuan muda

dengan insidensi puncak pada usia 30 tahun. Struktur fibroadenoma

terdiri dari epitel dan komponen kapsula fibrosa. Komponen epitel

fibroadenoma hampir sama dengan komponen epitel pada payudara

normal.17

Fibroadenoma tampak berwarna coklat berkapsul. Pada

pemeriksaan fisik, fibroadenoma akan teraba sebagai massa soliter,

diskret, mudah digerakkan, dan konsistensi kenyal padat. Massa tumor

membesar pada akhir siklus haid dan selama hamil.1 Tindakan

pembedahan merupakan modalitas primer dalam terapi. Pembedahan

yang dilakukan ekstirpasi yang merupakan tindakan pembedahan

pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya yang berada

dibawah lapisan kulit.18

Pasien dengan fibroadenoma mammae memiliki

risiko tinggi mengalami kanker payudara, namun jika terdeteksi secara

dini maka prognosisnya akan menjadi baik, bila tidak diangkat dengan

sempurna maka dapat kambuh kembali.10

Fibroadenoma mammae

kadang tumbuh dengan cepat dan berpotensi kambuh saat rangsangan

estrogen meningkat.2

b. Tumor filoides

Tumor filoides merupakan neoplasama fibroepithelial yang

mempunyai potensi untuk berulang. Pertumbuhan tumor filoides diluar

saluran dan lobulus, yaitu stroma yang meliputi jaringan lemak dan

ligamen yang mengelilingi saluran, lobulus, dan darah dan pembuluh

getah bening di payudara. Selain sel stroma, tumor filoides dapat juga

mengandung sel-sel dari duktus dan lobulus.19

Tumor filoides terdapat

pada semua usia namun lebih banyak pada usia sekitar 30 tahun. Sekitar

10-15% tumor filoides yang jinak bisa menjadi tumor ganas dan jika

Page 26: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

13

dilakukan eksisi akan memiliki kemungkinan rendah untuk terjadi

rekurensi lokal.2

c. Papilloma intraduktal

Papilloma intraduktal payudara ditandai dengan proliferasi sel-sel

epitel dan mioepitel yang melapisi fibrovaskular sehingga menciptakan

struktur yang bercabang dalam lumen duktus, yang dibagi menjadi

sentral (duktus besar) papiloma, biasanya terletak di subareolar dan

papilloma perifer yang timbul di terminal duct lobular unit.20

Gejala

yang sering timbul berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu.2

Terapi yang dilakukan untuk menghilangkan papilloma melalui insisi

atau eksisi.20

d. Perubahan fibrokistik payudara

Perubahan fibrokistik terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal

dan berkaitan dengan proses penuaan alami. Gejala kelainan ini berupa

nyeri bila disentuh dan payudara teraba keras sebelum waktu haid.2

e. Galaktokel

Galaktokel merupakan kista retensi yang berisi air susu. Galaktokel

berbatas tegas dan dapat digerakkan, dan timbul biasanya 6-10 bulan

setelah berhenti menyusui. Letak galaktokel ini biasanya di tengah dalam

payudara atau dibawah puting.2

f. Adenoma tubular mammae

Adenoma tubular adalah tumor jinak epitelial yang jarang, sekitar

0,13-1,7% dari semua lesi jinak payudara. Gambaran klinis dan imaging

dari adenoma tubular mammae mirip dengan fibroadenoma sehingga

untuk diagnosa praoperasi sulit. Untuk menetapkan diagnosis definitif

maka dilakukan tindakan eksisi. Adenoma tubular paling sering terjadi

pada wanita muda kurang dari 40 tahun atau pada usia reproduksi dan

tidak berhubungan dengan pengobatan kontrasepsi oral atau kehamilan.21

Page 27: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

14

2.1.6. Kanker Payudara

Kanker payudara dibagi menjadi kanker yang belum menembus

membran basal (noninvasif) dan kanker yang sudah menembus membran

basal (invasif). Bentuk utama karsinoma payudara dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Noninvasif

1. Karsinoma duktal in situ (DCIS)

Karsinoma duktal in situ merupakan kanker non-invasif dimana

sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus laktiferus. DCIS

mempunyai gambaran histologis yang bermacam-macam, dari

arsitekturnya yaitu tipe solid, kribiformis, papilaris, dan clinging serta

gambaran nukleus yang bervariasi dari derajat rendah dan monomorfik

hingga derajat tinggi dan heterogen. Prognosis DCIS lebih dari 97%

pasien dapat bertahan hidup lama.1

2. Penyakit paget

Penyakit pada puting payudara yang disebabkan oleh perluasan

karsinoma duktal in situ ke duktus laktiferus, tampak sebagai erupsi

ekzematosa kronik yang berkembang menjadi ulkus basah.2

3. Karsinoma lobular in situ (LCIS)

Sel-sel abnormal tumbuh dalam lobulus, kelenjar penghasil susu

pada akhir saluran payudara. Pertumbuhnannya tetap dalam lobulus dan

tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Karsinoma lobular in situ

biasanya di diagnosis sebelum menopause pada rentang usia 40-50

tahun. Gambaran mikroskopis dari LCIS adalah uniform, sel bersifat

monomorf dengan nukleus polos bulat dan terdapat dalam kelompok

kohesif di duktus dan lobulus.1

Page 28: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

15

B. Invasif

1. Karsinoma lobular invasif

Karsinoma lobular invasif telah menembus dinding lobulus dan

mulai menyerang jaringan payudara sekitar. Gejala klinis dari karsinoma

lobular invasif ini bisa asimptomatik dan juga bisa teraba massa besar

yang bersifat multifokal bilateral. Sekitar 10% dari semua kanker

payudara invasif adalah karsinoma lobular invasif.2 Gambaran sel pada

karsinoma lobular invasif mirip dengan sel pada LCIS. Sel-sel tersebut

menginvasi stroma dan terkadang mengelilingi asinus atau duktus

sehingga membentuk yang disebut sebagai mata sapi (bull’s eye).1

2. Karsinoma duktal invasif

Sekitar 70 - 80% dari semua kanker payudara adalah karsinoma

duktal invasif. Kanker ini yang telah menembus dinding duktus laktiferus

dan menyerang jaringan payudara sekitarnya. Gambaran mikroskopis

dari karsinoma duktal invasif heterogen, nukleus dengan derajat rendah,

sel tumor yang anaplastik, tepi tumor iregular. Kanker dengan tahap

lanjut menimbulkan gambaran massa melekat ke otot pektoralis sehingga

terjadi fiksasi lesi, melekat ke kulit sehingga menyebabkan retraksi dan

cekungan (dimpling) kulit payudara. Keganasan ini sering timbul pada

saat sebelum maupun sesudah menopause pada usia dekade kelima dan

keenam.1,2

Dari penelitian Wahyuni tahun 2006, karsinoma duktal invasif

mempunyai ketahanan hidup lima tahun sebesar 70%.22

Subtipe dari karsinoma duktal invasif terdiri dari :

a. Karsinoma tubulus

b. Karsinoma medular

c. Karsinoma koloid (Musinosa)

d. Karsinoma papiler invasif

e. Karsinoma sistik adenoid

Page 29: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

16

3. Karsinoma inflamasi

Karsinoma inflamasi ini jarang ditemukan yang mempunyai

gambaran klinis berupa pembesaran dan pembengkakan payudara,

kemerahan, biasanya tanpa teraba massa yang disebabkan oleh

penyumbatan pada saluran limf dermis. Kanker ini tumbuh dan menyebar

dengan cepat, dengan prognosis yang buruk.1

2.1.7. Prosedur Diagnostik

1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Keluhan utama yang sering dialami penderita dapat berupa adanya

massa tumor di payudara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu,

retraksi puting susu, adanya ekzema sekitar areola, retraksi kulit

(dimpling), dan “peau d’orange” akibat obstruksi pembuluh limf kulit/

limfedema lokal dan jaringan subkutan oleh sel-sel tumor.1,2,3

Adanya massa dapat ditentukan sejak berapa lama, cepat atau tidak

pertumbuhan, disertai rasa sakit atau tidak. Tumor pada kegansanan

mempunyai gejala tidak nyeri dan massa yang irreguler serta tumbuh

progresif.3

2. Pemeriksaan Radiodiagnostik

a. Mamografi

Mamografi dapat digunakan sebagai metode pilihan deteksi dini

kanker payudara pada tumor yang tidak teraba saat palpasi. Hasil

dari mamografi dikonfirmasi dengan Fine Needle Aspiration Biopsy

(FNAB), core biopsy, atau biopsi bedah.2

b. Ultrasonografi

Ultrasonografi dapat membedakan lesi solid dan kistik serta

menentukan ukuran lesi.2

Page 30: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

17

3. Biopsi

Setiap ada kecurigaan dari hasil pemeriksaan fisik dan

mammografi, biopsi harus dilakukan.

a. Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)

Jaringan tumor diaspirasi dengan jarum halus lalu diperiksa

dibawah mikroskop. Kekurangan dari FNAB ini kadang tidak dapat

menentukan grade tumor dan kadang tidak memberikan diagnosis

yang jelas sehingga dibutuhkan biopsi lainnya.2

b. Core Biopsy

Dengan menggunakan jarum yang ukurannya cukup besar,

lalu diambil spesimen silinder jaringan tumor. Kelebihan dari core

biopsy adalah dapat membedakan tumor yang noninvasif dan

invasif serta grade tumor.2

c. Biopsi Terbuka

Indikasi dilakukan biopsi terbuka jika pada mamografi

terlihat adanya kelainan yang mengarah ke keganasan, hasil FNAB

atau core biopsy yang meragukan.2

Biopsi eksisional adalah mengangkat seluruh massa tumor

dan menyertakan sedikit jaringan sehat disekitar massa tumor ini

digunakan untuk kasus yang masih operabel atau stadium dini dan

biopsi insisional hanya mengambil sebagian massa tumor yang

sudah inoperabel yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan

patologi anatomi.2

d. Sentinel Node Biopsy

Biopsi ini dilakukan untuk menentukan keterlibatan dari

kelenjar limf aksila dan parasternal.2

4. Pemeriksaan Histopatologi (Gold Standard Diagnostic)

Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan/atau

parafin.23

Bahan pemeriksaan histopatologi diambil melalui:

Core biopsy

Page 31: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

18

Biopsi eksisional untuk tumor ukuran <3 cm

Biopsi insisional untuk tumor operabel ukuran >3 cm sebelum

operasi definitif dan inoperabel

Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan kelenjar getah

bening

Pemeriksaan imunohistokimia

2.1.8. Staging dan Grading

a. Staging

AJCC (American Joint Committee on Cancer) menyusun panduan

penentuan stadium dan derajat tumor ganas payudara menurut sistem

TNM.2

Tabel 2.1. Klasifikasi TNM

Tumor

Primer (T) Varian Keterangan

Tx Tumor primer tidak dapat dinilai

To Tidak ada bukti tumor primer

Tis Karsinoma in situ

Tis

(DCIS) Karsinoma duktal in situ

Tis

(LCIS) Karsinoma lobular in situ

Tis

(Paget)

Penyakit paget pada puting payudara tanpa

tumor

T1 Diameter terbesar tumor <2 cm

T1 mic Diameter terbesar mikroinvasi <0,1 cm

T1a Diameter terbesar tumor > 0,1 cm tetapi < 0,5

cm

T1b Diameter terbesar tumor >0,5 cm tetapi < 1

cm

Page 32: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

19

T1c Diameter terbesar tumor > 1 cm tetapi < 2cm

T2 Diameter terbesar tumor >2cm tetapi <5 cm

T3 Diameter terbesar tumor > 5cm

T4 Tumor berukuran apapun dengan ekstensi

langsung ke (a) dinding dada atau (b) kulit :

T4a Ekstensi ke dinding dada, tidak termasuk

m.pektoralis

T4b

Edema (termasuk peau d’orange) atau

ulserasi kulit payudara, atau nodul satelit di

kulit payudara yang sama

T4c Gabungan T4a dan T4b

T4d Karsinoma inflamatorik

KGB

Regional

(N)

Varian Metastasis ke KGB

Nx KGB regional tidak dapat dinilai

N0 Tidak ada metastasis ke KGB

regional

N1 KGB aksila ipsilateral dapat

digerakkan

pN1mi Mikrometastasis >0,2mm ≤2mm

pN1a 1-3 KGB aksila

pN1b Mikrometastasis ke KGB mamaria

interna

pN1c Mikrometastasis ke 1 sampai 3 KGB

aksila dan KGB mamaria interna

N2

KGB aksila ipsilateral terfiksasi atau

KGB mammaria interna yang

terdeteksi secara klinis* dan tidak

terdapat metastasis KGB aksila secara

klinis

N2a KGB aksila ipsilateral yang terfiksasi

Page 33: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

20

satu sama lain atau terfiksasi ke

struktur lain

pN2a 4-9 KGB

N2b

KGB mammaria interna yang hanya

terdeteksi secara klinis dan tidak

terdapat metastasis ke KGB aksila

pN2b

KGB mammaria interna yang

terdeteksi secara klinis dan tidak

terdapat metastasis ke KGB aksila

N3

KGB infraklafikula ipsilateral dengan

atau tanpa keterlibatan KGB aksila;

atau KGB mamaria interna yang

terdeteksi secara klinis* dan terdapat

metastasis KGB aksila secara klinis;

atau KGB supraklavikula ipsilateral

dengan atau tanpa keterlibatan KGB

aksila atau mamaria interna

N3a KGB infraklavikula ipsilateral

pN3a >10 KGB aksila atau infraklavikula

N3b KGB mammaria interna ipsilateral

dan KGB aksila

pN3b

KGB mammaria interna terlihat

secara klinis, dengan KGB aksila,

atau mikrometastasis ke <3 KGB

aksila dan mamaria interna (melalui

sentinel node biopsy, karena tidak

terlihat secara klinis)

N3c KGB supraklavikula ipsilateral

pN3c KGB supraklavikula

*terdeteksi melalui pencitraan atau pada pemeriksaan fisik atau terlihat

jelas pada pemeriksaan patologi

Page 34: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

21

Metastasis (M)

Mx Metastasis tidak dapat dinilai

M0 Tidak terdapat metastasis

M1 Metastasis

Sumber : Sjamsuhidajat, 2010

Tabel 2.2. Stadium kanker payudara

Stadium TNM Persentase harapan

hidup 5 tahun**

0 Tis N0 M0 100%

I T1*N0 M0 100%

IIA T0N1M0, T1*N1M0, T2N0M0 92%

IIB T2N1M0, T3N0M0 81%

IIIA T0N2M0, T1*N2M0, T2N2M0,

T3N1M0, T3N2M0

67%

IIIB T4N0M0, T4N1M0, T4N2M0 54%

IIIC T apapun, N3 M0 ?**

IV T apapun, N apapun, M1 20%

*Termasuk T1 mic

**angka harapan hidup lima tahun untuk stadium IIIc belum didapatkan

karena stadium ini baru didefinisikan akhir-akhir ini

Sumber : Sjamsuhidajat, 2010

Stadium 0 : DCIS, termasuk penyakit Paget pada puting payudara

dan LCIS

Stadium I : Karsinoma invasif dengan ukuran ≤ 2 cm tanpa adanya

keterlibatan kelenjar getah bening (KGB)

Stadium IIA : Karsinoma invasif dengan ukuran ≤ 2 cm, disertai

keterlibatan KGB atau karsinoma invasif > 2 cm dan kurang dari 5

cm tanpa disertai keterlibatan KGB.

Stadium IIB : Karsinoma invasif dengan diameter > 2 cm dan <5 cm

dengan keterlibatan KGB atau karsinoma invasif dengan ukuran >5

cm tanpa disertai keterlibatan KGB.

Page 35: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

22

Stadium IIIA : Karsinoma invasif ukuran berapapun, dengan fiksasi

KGB (menginvasi ke dalam struktur lain) atau karsinoma

berdiameter >5 cm dengan metastasis KGB nonfiksasi.

Stadium IIIB : Karsinoma inflamasi, karsinoma yang telah invasi ke

dinding dada, karsinoma yang telah invasi ke kulit, karsinoma

dengan nodul kulit satelit, atau karsinoma dengan metastasis ke

KGB mammaria internal ipsilateral.

Stadium IIIC : Karsinoma dengan ukuran berapapun, dengan

keterlibatan KGB yaitu KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau

tanpa keterlibatan KGB aksila; atau KGB mamaria interna dan

terdapat metastasis KGB aksila secara klinis; atau KGB

supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila

atau mamaria interna

Stadium IV : Metastasis jauh1,2

b. Grading

Berdasarkan derajat diferensiasi, tumor ganas payudara dibagi

menjadi tiga grade. Grading ditentukan berdasarkan gambaran sitologi

nukleus sel tumor dibandingkan dengan membandingkan gambaran sel

epitel payudara normal. Dengan mengetahui grade, dapat membantu

dokter dalam memutuskan terapi yang dibutuhkan setelah operasi. Sistem

penilaian tersedia untuk menentukan grade dari kanker payudara adalah

Nottingham Histologic Score system (the Elston-Ellis modification of

Scarff-Bloom-Richardson grading system).2,24

Ada tiga faktor yang dinilai, yaitu : 2,24

1. Diferensiasi glandular/tubular

Skor 1 : >75% dari area tumor membentuk struktur kelenjar atau

tubular.

Skor 2 : 10% - 75% dari area tumor membentuk struktur kelenjar atau

tubular.

Page 36: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

23

Skor 3: <10% dari area tumor membentuk struktur kelenjar atau

tubular.

2. Pleomorfik nukleus

Skor 1: Nukleus kecil dengan sedikit peningkatan ukuran sel epitel

payudara dibandingkan dengan sel normal, ukuran yang sedikit

bervariasi, garis reguler, dan kromatin nuklear seragam.

Skor 2 : Sel lebih besar dari normal dengan inti vesikular terbuka,

terlihat nukleolus, ukuran dan bentuk yang sedikit bervariasi.

Skor 3: Nukleus vesikular, nukleolus menonjol, variasi dalam ukuran

dan bentuk, kadang-kadang dengan bentuk yang aneh dan sangat

besar.

3. Derajat mitosis sel tumor

Kriteria skor untuk derajat mitosis sel tumor bervariasi tergantung

pada diameter bidang mikroskop yang digunakan oleh ahli patologi.

Ahli patologi akan menghitung berapa banyak aktivitas mitosis yang

terlihat pada 10 lapang pandang besar.

Skor 1 : kurang dari atau sama dengan 7 mitosis per 10 lapang

pandang besar.

Skor 2 : 8-14 mitosis per 10 lapang pandang besar.

Skor 3 : ≥ 15 mitosis per 10 lapang pandang besar.

Masing-masing gambaran ini diberi nilai dari 1-3, dan kemudian

masing-masing skor ditambahkan untuk memberikan skor total akhir

mulai dari 3-9.24

Grade I (derajat rendah / berdiferensiasi baik) dengan skor 3-5: Sel

kanker terlihat sedikit berbeda dari sel normal dan tumbuh lambat.

Grade II (derajat sedang atau berdiferensiasi sedang) dengan skor

6-7: Sel kanker tidak terlihat seperti sel normal dan sel kanker

berproliferasi lebih cepat dari sel normal.

Grade III (derajat tinggi atau berdiferensiasi buruk) dengan skor

8-9 : Sel kanker sangat jauh berbeda dari sel normal dan sel kanker

tumbuh dengan sangat cepat.

Page 37: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

24

2.1.9. Tatalaksana

Tatalaksana kanker payudara meliputi tindakan pembedahan,

kemoterapi, radioterapi, hormonal terapi, terapi rehabilitasi medik, dan

terapi paliatif.

1. Pembedahan

Jenis pembedahan yang dilakukan adalah2 :

Mastektomi radikal klasik

Mastektomi radikal klasik merupakan pengangkatan seluruh kelenjar

payudara dengan sebagian besar otot pektoralis mayor dan minor,

kulit, dan kelenjar limfe aksila level I, II, dan III.

Mastektomi radikal dimodifikasi

Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dengan mengangkat kelenjar

limfe level I dan II namun mempertahankan otot pektoralis mayor dan

minor jika otot bebas dari tumor. Pembedahan ini diikuti dengan

diseksi aksila.

Mastektomi simpel

Pengangkatan seluruh kelenjar payudara dan puting dan

mempertahankan kelenjar limf aksila dan otot pektoralis jika tidak ada

penyebaran ke kelenjar aksila. Ini biasa dilakukan untuk mastektomi

profilaktif pada kelompok berisiko tinggi dan pada karsinoma in situ

yang rekuren.

Breast conserving treatment (BCT) / lumpektomi

Tindakan ini dilakukan dengan tujuan mengangkat massa dan jaringan

payudara sehat di sekitranya dengan menjaga tampilan kosmetik

payudara. Indikasi dilakukan BCT adalah tumor stadium Tis, T1,T2

dengan ukuran ≤3 cm.

2. Radioterapi

Radioterapi dapat digunakan sebagai adjuvan kuratif pada

pembedahan BCT, mastektomi simpel, mastektomi radikal modifikasi

dan terapi paliatif pasca mastektomi, metastasis tulang dan otak.

Page 38: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

25

Pemberian radioterapi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penyinaran

dari luar dan dari dalam. Radiasi dari luar dilakukan bergantung pada

jenis prosedur bedah yang dilakukan dan ada tidaknya keterlibatan

kelenjar getah bening. Radiasi dari dalam atau brakiterapi adalah

menanam bahan radioaktif di jaringan payudara sekitar lesi.2

3. Terapi hormonal

Terapi hormonal terdiri dari obat-obatan anti-estrogen (tamoksifen,

toremifen) analog LHRH, inhibitor aromatase selektif (anastrazol,

letrozol), agen progetasional (megesterol asetat), agen androgen dan

prosedur ooforektomi.2,10

4. Kemoterapi

Kemoterapi dapat berupa kemoterapi adjuvan maupun paliatif.

Kemoterapi adjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan pasca

mastektomi untuk membunuh sel-sel tumor yang mungkin tertinggal

atau menyebar secara mikroskopik. Kemoterapi neoadjuvan merupakan

kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil

besar tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau

mastektomi simpel. Regimen kemoterapi yang paling sering digunakan

yaitu CMF (siklofosfamid, metotreksat, dan 5-fluorourasil), FAC

(siklofosfamid, adriamisin, 5-fluorourasil), AC (adriamisin dan

siklofosfamid), dan CEF (siklofosfamid, epirubisin, 5-fluorourasil).2,23

5. Terapi biologi

Terapi biologi berupa terapi anti ekspresi HER/neu menggunakan

pemberian trastuzumab.2

Pada kanker payudara stadium 0 dilakukan simpel mastektomi atau

Breast Conserving Treatment (BCT) yaitu dengan cara hanya mengangkat

tumor dan diseksi aksila dan diikuti dengan radiasi kuratif.23

Pada kanker

payudara stadium I, II, III awal dilakukan tindakan kuratif. Untuk stadium

I,II dilakukan radikal mastektomi atau radikal mastektomi modifikasi

dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvan. Stadium IIIa dilakukan

simpel mastektomi dengan radiasi serta sitostatika adjuvan.3

Page 39: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

26

Pada kanker payudara stadium IIIB / IIIC / locally advanced terdiri

dari dua yaitu operable locally advanced dan inoperable locally advanced.

Operable locally advanced dilakukan simpel mastektomi atau mastektomi

radikal + radiasi + kemoterapi adjuvant + hormonal terapi, sedangkan pada

inoperable locally advanced dapat dilakukan radiasi kuratif + kemoterapi +

hormonal terapi atau radiasi + operasi + kemoterapi + hormonal terapi atau

kemoterapi neoadjuvan + operasi + kemoterapi + radiasi + horrmonal

terapi.23

Prinsip pengobatan kanker payudara stadium lanjut metastase jauh/

stadium IV adalah bersifat paliatif dan terapi pengobatan primer yang

bersifat sistemik yaitu terapi hormonal dan kemoterapi.3

2.1.10. Prognosis

Prognosis kanker payudara buruk jika pasien menderita kanker

payudara bilateral, pada usia muda, adanya mutasi genetik, dan adanya

triple negatif yaitu grade tumor tinggi dan seragam, reseptor ER dan PR

negatif, dan reseptor permukaan sel HER-2 juga negatif.1,2,12

Tipe

histologik karsinoma payudara (tubulus, medular, lobulus, papilar, dan

musinosa) lebih baik dibandingkan dengan tipe histologik karsinoma

duktal.1

2.1.11. Pencegahan

Tumor payudara dapat dicegah dengan mengetahui faktor risiko

dan mengetahui cara pencegahannya. Pencegahan yang dapat dilakukan

adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) satu bulan sekali sekitar

hari ke-8 menstruasi, obat profilaksis untuk keganasan payudara seperti

tamoksifen dan mamografi sebagai screening kanker payudara yang dapat

dilakukan setiap tahun sejak usia 25 tahun, mamografi terutama dilakukan

pada perempuan yang telah menopause atau usia 50 tahun ke atas.2

Selain itu, kejadian kanker payudara dapat dicegah dengan

menyusui lebih dari 2 tahun, pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan,

Page 40: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

27

indeks massa tubuh (IMT) sekitar 20-25 kg/m2

, menghindari konsumsi

alkohol, konsumi makanan seimbang, dan olahraga yang teratur.25

2.2. Kerangka Teori

2.3. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Benjolan di payudara

Faktor risiko

Jenis kelamin, usia, usia menarche, usia menopause, tingkat

pendidikan, jumlah anak, riwayat kanker paayudara pada keluarga,

paparan radiasi, obesitas, olahraga, konsumsi alkohol, riwayat

pemakaian kontrasepsi oral

Pemeriksaan histopatologi Anamnesis dan

pemeriksaan fisik

Biopsi Pemeriksaan

radiodiagnostik

Jenis histopatologi

Terapi Tumor payudara Letak tumor

Tumor ganas Tumor jinak

Staging

Usia

Pendidikan

Riwayat pemakaian

kontrasepsi oral

Lokasi tumor

Stadium kanker

Tindakan operasi

Jenis histopatologi

Kejadian tumor

payudara

Page 41: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

28

2.4 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Skala

Usia Usia pasien yang tercatat pada

status pasien

Studi

dokumentasi

Ordinal

1. 10-19 tahun

2. 20-29 tahun

3. 30-39 tahun

4. 40-49 tahun

5. >50 tahun

Pendidikan Pendidikan adalah jenjang atau

tingkat sekolah terakhir yang

pernah ditamatkan atau

diselesaikan oleh seseorang

dengan mendapatkan ijazah.

Studi

dokumentasi

Ordinal

1. SD

2. SMP

3. SMA

4.Perguruan

tinggi

Kontrasepsi

oral

Riwayat pernah memakai

kontrasepsi oral

Studi

dokumentasi

Nominal

1.Ada

2.Tidak ada

Lokasi tumor Pemeriksaan lokasi tumor

menurut dokter pemeriksa yang

tertera dalam rekam medik

Studi

dokumentasi

Nominal

1.Lateral atas

2.Medial atas

3.Sentral

4.Lateral bawah

5.Medial bawah

Stadium

kanker

Keadaan seberapa jauh penyakit

telah berkembang yang dinilai

oleh dokter

Studi

dokumentasi

Ordinal

1.I

2.IIA

3.IIB

4.IIIA

5.IIIB

6.IIIC

Page 42: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

29

7.IV

Tindakan

operasi

Salah satu terapi yang didapatkan

pasien

Studi

dokumentasi

Nominal

1.Insisi

2.Eksisi

3.Ekstirpasi

4.Simpel

mastektomi

5.Radikal

mastektomi

Jenis

Histopatologi

Tumor

Payudara

Jenis histopatologi yang tertera di

rekam medik pasien berdasarkan

pemeriksaan histopatologi yang

telah dilakukan sebelumnya

Studi

dokumentasi

Nominal

1.Fibroadenoma

mammae

2.Tumor jinak

filoides

3.Papilloma

intraduktus

4.Adenoma

tubular

5.Fibrokistik

mammae

6.Karsinoma

duktal in situ

7.Karsinoma

lobular in situ

8.Karsinoma

lobular invasif

9.Karsinoma

duktal invasif

10.Tumor ganas

filoides

Page 43: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

30

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif dan

pendekatannya dengan cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana faktor

resiko dan efek dilakukan pada waktu yang sama yang diambil dari data

sekunder pasien berdasarkan hasil pemeriksaan klinis terhadap semua pasien

dengan diagnosis tumor payudara di RSUD Serang Tahun 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Serang pada bulan Februari – Juli 2014.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita dengan diagnosis

tumor payudara di RSUD Serang Tahun 2013.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua penderita dengan diagnosis

tumor payudara yang dilakukan pemeriksaan patologi anatomi di RSUD

Serang.

3.3.1. Penghitungan Sampel

Penghitungan besar sampel menggunakan metode deskriptif kategorik

berdasarkan rumus :

Prevalensi tumor payudara dari semua kasus tumor di RSUD Serang

diketahui sebesar 35,5%.

Page 44: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

31

Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah sehingga

Zα = 1,645 dengan kesalahan prediksi yang masih bisa diterima (presisi,d)

ditetapkan sebesar 10%.

Q = 1-P

= 1-0,355

= 0,645

Sehingga besar sampel yang diambil dari seluruh populasi pasien tumor

payudara di RSUD Serang yaitu sebanyak 62 pasien.

3.3.2. Kriteria Sampel

Kriteria inklusi : Pasien yang telah terdiagnosis tumor payudara di RSUD

Serang tahun 2013 dan telah dilakukan pemeriksaan patologi anatomi.

Kriteria eksklusi : Pasien yang terdiagnosis tumor payudara namun data

rekam mediknya tidak terbaca atau tidak jelas tulisannya dan atau tidak

lengkap.

3.4. Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan penelitian

2. Melakukan perizinan ke RSUD Serang

3. Pengambilan data rekam medik. Mendata sampel yang diambil dari data

rekam medik berdasarkan pemeriksaan klinis terhadap semua pasien tumor

payudara di RSUD Serang Tahun 2013.

4. Melakukan sampling data pasien yang sudah didapatkan. Sampling

dilakukan untuk mengetahui berapa banyak sampel yang akan diambil dari

populasi untuk digunakan sebagai objek dalam penelitian.

Page 45: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

32

5. Melakukan penggolongan dan pengkategorisasian pasien.

Dari data hasil rekam medik dilakukan penggolongan dan

pengkategorisasian berdasarkan usia, tingkat pendidikan, riwayat

pemakaian kontrasepsi oral, lokasi tumor, stadium kanker, tindakan

operasi, dan jenis histopatologi tumor.

6. Input data ke program SPSS 16.0 dan melakukan analisa data yang

didapatkan.

7. Melakukan pelaporan hasil yang dibuat dalam bentuk makalah laporan

penelitian.

3.5. Manajemen Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan

A. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

daftar tabel. Daftar tabel yang dibuat sudah membuat variabel-variabel

penelitian yaitu data pasien yang menderita tumor payudara serta data

yang mendukung lainnya.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi

dokumentasi, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan

data sekunder registrasi pasien dan berdasarkan data yang diperoleh

dari rekam medis RSUD Serang tahun 2013.

3.5.2. Pengolahan dan Analisa Data

A. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan akan melalui proses pengolahan yang

meliputi:

Page 46: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

33

1. Cleaning

Sebelum diolah, data yang telah terkumpul terlebih dahulu

dilakukan pengecekan agar tidak ada data yang double atau yang

tidak diperlukan.

2. Editing

Pengeditan dilakukan untuk mengecek kelengkapan,

kesinambungan dan keseragaman data.

3. Coding

Memudahkan dalam pengelompokkan data sesuai kategori yang

ada.

4. Entry data

Memasukkan data ke komputer untuk dianalisis menggunakan

program SPSS.

B. Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dimana untuk

mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel. Distribusi frekuensi

ini dibuat untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel.

Page 47: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

34

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang Tahun 2013

Tabel 4.1. Prevalensi Tumor Payudara di Poli Bedah RSUD Serang

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Tumor Payudara 119 8.4

Bukan tumor

payudara 1305 91.6

Total 1424 100.0

Berdasarkan tabel 4.1. dari 1424 pasien yang datang ke poli bedah,

terdapat sebanyak 119 pasien (8.4%) tumor payudara.

4.2. Prevalensi Tumor Jinak dan Tumor Ganas Payudara di Poli Bedah

RSUD Serang Tahun 2013

Tabel 4.2. Prevalensi Tumor Payudara

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Tumor Jinak 89 74.8

Tumor Ganas 30 25.2

Total 119 100.0

Dari tabel 4.2. didapatkan bahwa prevalensi tumor jinak payudara

(74.8%) lebih banyak dibandingkan dengan tumor ganas payudara

(25.2%).

Page 48: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

35

4.3. Gambaran Kejadian Tumor Jinak Payudara

Tabel 4.3. Gambaran kejadian tumor jinak payudara

Variabel Kategori Median

(Q25% - Q75%)

Frekuensi Persentase

(%)

Usia 25 (16-58)

10-19 14 26.4

20-29 22 41.5

30-39 12 22.6

40-49 3 5.7

>50 2 3.8

Tingkat

pendidikan

SD 15 28.3

SMP 13 24.5

SMA 19 35.8

Perguruan

tinggi

6 11.3

Pemakaian

kontrasepsi

oral

Ada 24 45.3

Tidak ada 29 54.7

Lokasi tumor Lateral atas 20 37.7

Lateral bawah 14 26.4

Medial atas 7 13.2

Medial bawah 5 9.4

Sentral 7 13.2

Tindakan

operasi

Eksisi 9 17.0

Ekstirpasi 42 79.2

Insisi 2 3.8

Jenis

histopatologi

Adenoma

tubular 4 7.5

Fibroadenoma

mammae 35 66.0

Page 49: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

36

Fibrokistik

mammae 8 15.1

Papilloma

intraduktal 4 7.5

Tumor jinak

filoides 2 3.8

Total 53 100%

Berdasarkan tabel 4.3. didapatkan bahwa jumlah pasien tumor jinak

payudara berdasarkan usia, diperoleh nilai terendah pada usia 16 tahun dan

nilai tertinggi pada usia 58 tahun dengan median usia 25 tahun dan 41.5%

pada kelompok 20-29 tahun. Hal ini sedikit berbeda dengan penelitian

Zebua JI (2010) di RSUP Haji Adam Malik Medan bahwa kasus tumor

jinak payudara tertinggi pada usia 10-19 tahun.8 Kejadian tumor jinak

payudara mempunyai perbedaan kejadian berdasarkan usia. Pada

fibroadenoma mammae sering terjadi pada usia 20-29 tahun, fibrokistik

mammae dapat timbul pada berbagai usia akibat adanya ketidakseimbangan

hormonal, adenoma tubular mammae sering ditemukan pada usia

reproduktif yaitu kurang dari 40 tahun, papilloma intraduktal dan tumor

filoides terdapat pada semua usia, namun lebih sering pada usia sekitar 30

tahun.2,8,21

Dari hasil penelitian mengenai tumor jinak payudara berdasarkan

tingkat pendidikan pada tabel 4.3. didapatkan bahwa 35.8% pada tingkat

pendidikan pendidikan SMA. Hal ini tidak jauh berbeda dengan penelitian

oleh Yanhua et al (2012) di Cina bahwa pada pasien tumor jinak payudara

mempunyai tingkat pendidikan tinggi.26

Tingkat pendidikan yang lebih

tinggi berhubungan dengan kesehatan melalui hal yang berbeda karena

pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin lebih mudah

memahami tentang pencegahan dan memiliki kemampuan yang lebih baik

untuk mengubah perilaku kesehatan mereka, sedangkan pada tingkat

pendidikan yang rendah kurang memperhatikan keadaan kesehatan.26,27

Page 50: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

37

Pada tabel 4.3. didapatkan pasien tumor jinak payudara 54.7% tidak

mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral. Hal ini sama dengan hasil

penelitian oleh Yanhua et al (2012) dengan hasil penelitian bahwa pasien

tumor jinak payudara 94.7% tidak mempunyai riwayat pemakaian

kontrasepsi oral.26

Dari beberapa studi dikatakan bahwa pemakaian

kontrasepsi oral mempunyai efek perlindungan terhadap risiko timbulnya

fibroadenoma mammae dan fibrokistik mammae akibat adanya penekanan

kadar puncak estrogen dan progesteron yang terjadi selama periode kedua

siklus menstruasi. Namun dilain studi dikatakan bahwa efek perlindungan

dari pemakaian kontrasepsi oral masih dalam perdebatan.28

Berdasarkan lokasi tumor pada tabel 4.3. diketahui bahwa 37.7%

massa tumor terdapat pada kuadran lateral atas. Hal ini sama dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sari K (2011) di Medan bahwa 44.2% lokasi

tumor pada kuadran lateral atas. Pada kuadran lateral atas lebih banyak

mengandung massa kelenjar mammae sehingga menjadi tempat tersering

tumor payudara baik jinak maupun ganas.29

Pada tabel 4.3. diketahui bahwa 79.2% tindakan operasi yang

dilakukan pada pasien tumor payudara adalah tindakan ekstirpasi. Hal ini

sesuai dengan teori bahwa untuk tindakan primer pada tumor jinak payudara

adalah pembedahan baik berupa insisi, eksisi, ekstirpasi. Setelah dilakukan

pembedahan, akan dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menentukan

lebih pasti massa tersebut merupakan massa yang jinak atau ganas serta

menentukan jenis histopatologinya.30

Tujuan ekstirpasi yang dilakukan pada

fibroadenoma mammae adalah mengangkat seluruh massa tumor beserta

kapsulnya.18

Jenis histopatologi pada tumor jinak payudara pada tabel 4.3.

diketahui bahwa 66% adalah fibroadenoma mammae dan 3.8% adalah

tumor jinak filoides. Hal ini juga sesuai dengan penelitian oleh Bagale P et

al (2013) didapatkan bahwa fibroadenoma mammae mempunyai insidensi

tertinggi (44.53%).31

Pada laporan penelitian oleh M Ajitha et al (2012)

Page 51: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

38

fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, umumnya

terjadi pada usia 16-30 tahun dan sekitar 6% terjadi pada usia >45 tahun.32

Tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bafakeer et al

(2010) di Yaman Selatan, fibroadenoma mammae sering terjadi pada

kelompok usia 20-29 tahun.7 Hal ini sesuai dengan teori bahwa

fibroadenoma mammae sering terjadi pada usia muda yang dipengaruhi oleh

faktor hormonal yaitu siklus menstruasi dan pada saat kehamilan.1

4.4. Gambaran Kejadian Tumor Ganas Payudara

Tabel 4.4. Gambaran Kejadian Tumor Ganas Payudara

Variabel Kategori Median

(Q25% - Q75%)

Frekuensi Persentase

(%)

Usia 46,5 (30-77)

30-39 5 22.7

40-49 9 40.9

>50 8 36.4

Tingkat

pendidikan

SD 13 59.1

SMP 4 18.2

SMA 4 18.2

Perguruan

tinggi

1 4.5

Pemakaian

kontrasepsi

oral

Ada

16 72.7

Tidak ada 6 27.3

Lokasi tumor Lateral atas 9 40.9

Lateral bawah 5 22.7

Medial bawah 2 9.1

Sentral 6 27.3

Stadium

I 1 4.5

IIA 8 36.4

Page 52: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

39

kanker IIB 8 36.4

IIIA 1 4.5

IIIB 4 18.2

Tindakan

operasi

Simpel

mastektomi 6 27.3

Radikal

mastektomi 16 72.7

Jenis

histopatologi

tumor

Karsinoma

duktal invasif 17 77.3

Karsinoma

lobular invasif 4 18.2

Tumor ganas

filoides 1 4.5

Total 22 100%

Berdasarkan tabel 4.4. didapatkan bahwa jumlah pasien tumor ganas

payudara berdasarkan usia, diperoleh nilai terendah pada usia 30 tahun dan

nilai tertinggi pada usia 77 tahun dengan median usia 46.5 tahun dan 40.6%

pada kelompok usia 40-49 tahun. Hal ini sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Azamris (2006) di RS.M.Djamil Padang, Leong et al (2010)

di Sabah Malaysia dan Oktaviana dkk (2012) di RS.Kanker Dharmais

Jakarta menyebutkan bahwa kanker payudara banyak ditemukan pada

kelompok usia 40-49 tahun.33,34,35

Pada perempuan yang berusia >30 tahun

atau usia reproduktif kejadian kanker payudara akan meningkat cepat,

berlipat ganda setiap 10 tahun dan akan menurun setelah masa

menopause.2,15

Tiap pertambahan usia 1 tahun diatas usia 40 tahun

mempunyai angka pertambahan insiden baru 1-2% untuk risiko terjadinya

kanker payudara. Hal ini diduga berhubungan dengan pengaruh paparan

hormonal dalam waktu lama serta paparan faktor-faktor risiko lain yang

dapat memicu terjadinya kanker.33

Setiap perempuan mempunyai risiko

yang berbeda untuk terkena kanker payudara. Faktor-faktor yang dapat

memicu terjadinya kanker payudara pada perempuan diantaranya adalah

Page 53: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

40

frekuensi tinggi konsumsi lemak, riwayat kanker payudara pada keluarga,

lama menggunakan kontrasepsi oral lebih dari 10 tahun, menarche di usia

dini, dan adanya riwayat tumor jinak payudara yang dapat berkembang

menjadi tumor ganas. Sehingga perlunya intervensi terhadap faktor-faktor

risiko tersebut. Risiko untuk kanker payudara pada perempuan seumur

hidupnya (hingga usia 85 tahun) adalah 1 berbanding 8.10,15

Dari hasil penelitian tumor ganas payudara pada tabel 4.4.

berdasarkan tingkat pendidikan didapatkan bahwa lebih dari 50% pasien

tumor ganas payudara mempunyai tingkat pendidikan SD. Dari penelitian-

penelitian yang dilakukan sebelumnya terdapat perbedaan tentang pengaruh

tingkat pendidikan terhadap insiden kanker payudara. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Indrati (2005) di RS.Dokter Kariadi Semarang dan penelitian

oleh Yanhua C et al (2012) di Cina disebutkan bahwa tingkat pendidikan

tidak berhubungan dengan risiko kanker payudara.15,26

Namun, dari

penelitian lain oleh Sirait AM (2011) di Indonesia menyatakan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan tumor/kanker payudara,

dimana risiko tumor/kanker payudara pada pendidikan tinggi 2.22 kali lebih

besar dibandingkan dengan pendidikan rendah, hal ini mungkin karena

peningkatan status pendidikan akan meningkatkan status sosial ekonomi,

yang kemudian akan mengubah pola hidup.27

Pola hidup masyarakat dengan

sosial ekonomi tinggi baik berupa asupan lemak yang lebih tinggi serta pola

hidup tidak sehat akan meningkatkan paparan faktor risiko kanker

payudara.33

Dari Indonesia Health Profile tahun 2005 pendidikan

perempuan di desa dan diperkotaan sebesar 70.9% adalah pendidikan

rendah, 14.9% pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi hanya 3.8%.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan perempuan di

Indonesia masih cukup rendah. Pada pasien dengan tingkat pendidikan yang

rendah mungkin akan mempengaruhi persepsi pasien tentang penyakitnya

dan kurang memperhatikan keadaan kesehatan mereka.15,26

Pada tabel 4.4. didapatkan bahwa 72.7% pasien tumor ganas payudara

mempunyai riwayat pemakaian kontrasepsi oral. Penelitian ini sama dengan

yang dilakukan oleh Marchbank et al (2002) di Philadhelpia yang

Page 54: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

41

menyebutkan bahwa >70% pasien kanker payudara mempunyai riwayat

pemakaian kontrasepsi oral.36

Pada penelitan yang dilakukan oleh Sirait AM

(2011) di Indonesia menyebutkan bahwa tidak terdapat faktor risiko kanker

payudara pada pengguna kontrasepsi oral.27

Tetapi penggunaan kontrasepsi

oral yang lama atau lebih dari 10 tahun memiliki probabilitas untuk

mengalami kejadian kanker payudara sebesar 52.67% karena kandungan

estrogen dan progesteron didalamnya akan mempengaruhi proliferasi

jaringan payudara.2,15

Untuk lokasi tumor ganas payudara, berdasarkan tabel 4.4. diketahui

bahwa 40.9% massa tumor terdapat pada kuadran lateral atas. Hal ini sama

dengan penelitian yang dilakukan oleh Aljarrah (2014) di Scotlandia juga

menyebutkan bahwa sampel terbanyak berdasarkan lokasi tumor adalah

pada kuadran lateral atas (50.3%).37

Menurut Haagensen diketahui bahwa

kuadran lateral atas memang lebih banyak ditemukan dibandingkan daerah

lain.3

Penelitian ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kuadran

lateral atas ini lebih banyak mengandung massa kelenjar mammae sehingga

menjadi tempat tersering tumor payudara.38

Berdasarkan tabel 4.4. didapatkan bahwa 72.8% stadium kanker

adalah pada stadium II. Hal ini sama dengan penelitian Celaya et al (2010)

menyebutkan stadium II (27.3%) merupakan stadium tersering yang terjadi

pada pasien kanker payudara.39

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kesadaran pasien dalam melakukan pengobatan pada gejala dini atau

menyadari secara dini tentang benjolan pada payudara sudah cukup baik.

Namun, hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Indrati

(2005) bahwa stadium III (44.3%) merupakan stadium tersering yang terjadi

pada pasien kanker payudara.15

Dari data rekam medis RS.Kanker Dharmais

tahun 2010 juga menyatakan hampir 85% pasien kanker payudara datang ke

rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut. Tingginya proporsi pada stadium

lanjut mungkin disebabkan oleh keterlambatan pasien dalam melakukan

pengobatan medis. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kesembuhan dan

prognosis pasien. Kanker payudara dapat ditemukan dalam stadium awal

dengan cara melakukan deteksi dini. Dengan melakukan deteksi dini, akan

Page 55: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

42

mudah ditemukan massa tumor dan akan lebih cepat dilakukan tindakan

pengobatan ataupun operasi. Deteksi dini yang dapat dilakukan adalah

SADARI dan menganjurkan perempuan di bawah usia 35 tahun untuk

melakukan USG payudara dan perempuan di atas usia 35 tahun dianjurkan

untuk melakukan pemeriksaan mammografi satu tahun sekali.40

Pada tabel 4.4. diketahui bahwa 72.7% tindakan operasi yang

dilakukan adalah radikal mastektomi. Dari The Patient Education Institute

tahun 2011 menuliskan bahwa tujuan utama dari operasi kanker payudara

adalah untuk mengambil seluruh tumor tanpa meninggalkan sisa di daerah

payudara dan untuk memeriksa kelenjar getah bening, menentukan berapa

banyak kelenjar getah bening yang terlibat.41

Setelah operasi, akan diberikan

satu atau lebih jenis terapi lanjutan untuk membantu mencegah timbulnya

kanker. Terapi lanjutan tersebut adalah terapi radiasi, terapi hormonal, dan

kemoterapi. Namun pada pasien di RSUD Serang tidak dilakukan terapi

lanjutan tersebut. Hal ini dikarenakan, RSUD Serang merupakan rumah

sakit tipe B yang tidak mempunyai pelayanan untuk radioterapi, kemoterapi,

dan hormonal terapi sehingga pasien akan di rujuk ke RS.Kanker Dharmais

untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Jenis histopatologi pada tumor ganas payudara berdasarkan tabel 4.4.

diketahui bahwa 77.3% adalah karsinoma duktal invasif dan 18.2% adalah

tumor ganas filoides. Hal ini sesuai dengan penelitian Zebua JI (2010)

dengan jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma duktal invasif

sebanyak 151 orang (77.8%) dan terbanyak yang kedua adalah karsinoma

lobular invasif 36 orang (18.6%).8

Pada studi yang dilakukan oleh Ebughe et

al (2013) juga mendapatkan hasil jenis histopatologi yang sama yaitu

karsinoma duktal invasif (85.2%) sering ditemukan.42

Selain itu penelitian

oleh Dauda et al (2011) di Nigeria yang melakukan penelitian jenis

histopatologi berdasarkan usia menyebutkan bahwa karsinoma duktal

invasif lebih sering terjadi pada kelompok usia 60-80 tahun sedangkan

karsinoma lobular invasif lebih sering pada kelompok usia 20-40 tahun.43

Pada teori juga disebutkan bahwa karsinoma duktal invasif ini merupakan

jenis kanker tersering yaitu 80% dari semua kanker payudara.2

Karsinoma

Page 56: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

43

duktal mempunyai prognosis lebih buruk dibandingkan dengan jenis yang

lain.1

Sedangkan pada kejadian karsinoma lobular invasif relatif lebih

berisiko meningkat dibandingkan dengan karsinoma duktal invasif terhadap

ada hubungannya dengan peningkatan pemakaian terapi pengganti

hormon.44

4.5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai kekurangan dan keterbatasan yang bisa

mempengaruhi hasil penelitian. Pada penelitian ini menggunakan desain

penelitian cross sectional atau desain potong lintang yang hanya

menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen maupun dependen

sehingga tidak bisa melihat adanya hubungan sebab akibat. Proses

pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat rekam

medik pasien dimana data anamnesisnya yang kurang lengkap, dan

beberapa tulisan sulit untuk dibaca dan dimengerti.

Page 57: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

44

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Prevalensi tumor jinak payudara lebih besar daripada tumor ganas

payudara di RSUD Serang tahun 2013.

2. Gambaran kejadian tumor jinak payudara mayoritas terjadi pada kelompok

usia 40-49 tahun, tingkat pendidikan SMA, tidak mempunyai riwayat

pemakaian kontrasepsi oral, lokasi tumor terbanyak di kuadran lateral atas,

tindakan ekstripasi lebih sering dilakukan, dan jenis histopatologi

terbanyak adalah fibroadenoma mammae.

3. Gambaran kejadian tumor ganas payudara mayoritas terjadi pada

kelompok usia 40-49 tahun, tingkat pendidikan SD, mempunyai riwayat

pemakaian kontrasepsi oral, lokasi terbanyak di kuadran lateral atas,

stadium terbanyak adalah stadium II, tindakan simpel mastektomi lebih

sering dilakukan, dan jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma

duktal invasif.

5.2. Saran

1. Pada penelitian kali ini, peneliti hanya melihat gambaran kejadian tumor

payudara baik tumor jinak maupun tumor ganas berdasarkan usia, tingkat

pendidikan, riwayat kontrasepsi oral, lokasi tumor, tindakan operasi,

stadium kanker, dan jenis histopatologinya, sedangkan faktor-faktor resiko

apa saja yang mungkin dapat berhubungan dengan kejadian tumor jinak

maupun tumor ganas payudara tidak dilakukan. Sehingga diharapkan

adanya penelitian lebih lanjut yang lebih lengkap untuk dapat

menyajikannya.

2. Rekam medis sebagai sumber data penelitian sebaiknya lebih lengkap

dalam melampirkan data pasien mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, pemeriksaan histopatologi hingga terapi yang

Page 58: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

45

diberikan sehingga pada penelitian selanjutnya tidak terdapat data yang

tidak diketahui.

3. Perlunya upaya pencegahan pada wanita dengan melakukan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) sehingga jika ditemukan benjolan pada

payudara dapat terdeteksi sedini mungkin.

Page 59: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

46

DAFTAR PUSTAKA

1. Kumar V, Abbas KA, Fausto N, Aster JC. The female breast. In: Schmitt

W, editor. Robbins and cotran pathologic basis of disease. 7th

ed.

Philadelphia: Saunders Elsevier; 2005. p.270-80, 1120-140.

2. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W, Prasetyono TOH, Rudiman R.

Payudara. Payudara. In: Haryono SJ, Chaula S, editor. Buku ajar ilmu

bedah sjamsuhidayat-de jong. Ed 3. Jakarta: EGC; 2010. h.176-77,471-97.

3. Reksoprodjo S. Kanker payudara. In: Ramli M, editor. Kumpulan kuliah

ilmu bedah. Tangerang: Bina Rupa Aksara Publisher; 2010. h.317, 322-41.

4. Jemal A, Bray F, Melissa M, Ferlay, Ward E, Forman D. Global cancer

statistic. Ca Cancer J Clin 2011;61(2): 69–90.

5. World Health Organization. Breast cancer prevention and control

[Internet]. World Health Organization; 2013 [cited 2013 Aug 28].

Available from:

http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/index1.html

6. Kementerian Kesehatan RI. Panduan memperingati hari kanker sedunia di

Indonesia tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. h.1-8.

7. Bafakeer SS, Banafa NS, Aram FO. Breast diseases in southern Yemen.

Saudi Med J 2010;31(9): 1011-14.

8. Zebua, JI. Gambaran histopatologi tumor payudara di instalasi patologi

anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2010. Repository

USU 2010;1: 1-45.

9. American Cancer Society. Breast cancer facts & figures 2013-2014.

Atlanta: American Cancer Society Inc; 2013. p.1-40.

Page 60: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

47

10. Price SA. Gangguan sistem reproduksi. In: Hartanto H, editor.

Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Ed 6. Vol 2. Jakarta:

EGC; 2005. h.303.

11. Tortora GJ, Derrickson B. The reproductive systems. In: Roesch B, editor.

Principles of anatomy and physiology. 12th

ed. United States of America:

John Wiley & Sons; 2009. p.1110-12.

12. Drake RL, Vogl W, Mitchel AWM. Gray’s anatomy for student. Spain:

Churcill Livingstone Elsevier; 2007. p.115-16.

13. Snell RS. Dinding dada, rongga dada, paru, dan rongga pleura. In:

Suwahjo A, Yohanes AL, editor. Anatomi klinis berdasarkan sistem.

Jakarta : EGC; 2012. h.89-91.

14. Apreliasari H. Risiko riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal terhadap

kejadian kanker payudara di RSUD dr.Moewardi Surakarta. Digital

Library Universitas Sebelas Maret 2009;1: 1-55.

15. Indrati R. Faktor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian kanker

payudara wanita. eprints Universitas Dipenogoro 2005;1: 1-8.

16. Rianti E, Tirtawati GA, Novita H. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

risiko kanker payudara wanita. J Health Quality 2012;3(1): 10-23.

17. Kujiper A, Mommers ECM, Elsken, van Diest PJ. Histopathology of

fibroadenoma of the breast. Am J Clin Pathol 2001;115: 736-42.

18. Radosavljevic Z, Elek, Dimic S. Juvenile giant fibroadenoma mammae -

case report . Acta Med Medianae 2010;49(4): 49-51.

Page 61: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

48

19. Mishra SP, Tiwary SK, Mishra M, Khanna AK. Phylloides tumor of

breast: a review article. Hindawi Publishing Corporation 2013;1: 1-11.

20. Sahu SK, Singh PK, Singh BS, Bhushan S, Aeron K, Sinha M, et al.

Breast intraductal papilloma. Jurnalul de Chirurgie (Iaşi) 2012;8(2): 189-

92.

21. Salemis NS, Gemenetzis G, Karagkiouzis G, Seretis C, Sapounas K, et al.

Tubular adenoma of the breast: a rare presentation and review of the

literature. J Clin Med Res 2011;4(1) : 64-67.

22. Wahyuni AS. Hubungan jenis histologi dengan ketahanan hidup 5 tahun

penderita kanker payudara. Maj Kedokteran Nusantara 2006;39(1): 7-11.

23. Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI). Protokol

PERABOI. Jakarta: PERABOI; 2003. h.2-15.

24. John Hopkins Medicine. Breast cancer & breast pathology [Internet].

United States: John Hopkins University; 2012 [cited 2014 Jul 9].

Available from: http://pathology.jhu.edu/breast/grade.php/

25. Kresnawan T. Mengatur makanan untuk pencegahan dan terapi kanker

payudara [Internet]. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2012 [cited 2013

Aug 31]. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-

content/uploads/2012/05/MENGATUR-MAKANAN-KANKER-

PAYUDARA.pdf

26. Yanhua C, Geater, You J, Li L, Shaoqiang Z, Chongsuvivatwong S, et al.

Reproductive variables and risk of breast malignant and benign tumours

in Yunnan Province China. Asian Pacific J Cancer Perv 2012;13(5): 2179-

84.

Page 62: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

49

27. Sirait AM, Oemiati R, Indrawati L. Hubungan kontrasepsi pil dengan

tumor/kanker payudara di Indonesia. Maj Kedokt Indon 2009;59(8): 348-

56.

28. Goehring C, Morabia A. Epidemiology of benign breast disease with

special attention histologic types. Epidemiol Rev 2011;19(2): 310-27.

29. Sari K. Profil penderita tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi

aspirasi jarum halus di laboratorium sentra diagnostik patologi anatomi

fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara Januari 2009 – Mei 2011.

Repository USU 2011;1: 1-37.

30. Santen JR, Mansel R. Benign breast disorders. N Engl J med 2005;353:

275-85.

31. Bagale P, NV Dravid, Bagale S, Ahire. Clinicopathological study of

benign breast diseases. Int J Health Sci Res 2013;3(2): 47-54.

32. M Ajitha, Srinivasan, Shivaswamy BS, Abhishek V. A systematic study

on fibroadenoma of the breast. IJBAR [Internet]. 2012 [cited 2014 Jul 15];

03(12):891-95. Available from:

ijbar.ssjournals.com/index.php/journal/article/view/208

33. Azamris. Analisis faktor risiko pada pasien kanker payudara di rumah

sakit Dr. M. Djamil Padang. Maj Cermin Dunia Kedokteran 2006;152: 53-

56.

34. Leong BDK, Chuah JA, Kumar VK, Yip CH. Breast cancer in Sabah

Malaysia: A two year prospective study. Asian Pacific J Cancer Prev

2007;8: 525-29.

Page 63: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

50

35. Oktaviana DN, Damayanthi E, Kardinah. Faktor risiko kanker payudara

pada pasien wanita di rumah sakit kanker “Dharmais” Jakarta. Indonesian

J Cancer 2012;6(3): 105-11.

36. Marchbank PA, McDonald JA, Wilson HG, Folger SG, Michele GM,

Daling JR, et al. Oral contraceptives and the risk of breast cancer. N Engl J

Med 2002;346(26): 2025-32.

37. Aljarrah A, Miller WR. Trends in the distribution of breast cancer over

time in the Southeast of Scotland and review of the literature. ecancer J

2014;8: 427.

38. Roger AD. Clinical anatomy of the breast. United States: OHIO

University; 2012. p.1-64.

39. Celaya MO, Berke EM, Onega TL, Gui J, Riddle BL, Cherala SS. Breast

cancer stage at diagnosis and geographic access to mammography

screening (New hampshire, 1998-2004). International J RRHH 2010;10:

1361.

40. Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kanker payudara [Internet]. Jakarta: RS.

Kanker Dharmais; 2010 [cited 2014 Jul 7]. Available from:

http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-payudara.html

41. Breast cancer [Internet]. The Patient Education Inc; 2011 [cited 2014 Feb

14]. Available from:

www.nlm.nih.gov/medlineplus/tutorials/breastcancer/oc139107.pdf

42. Ebughe G, Ugare GU, Nnoli MN, Bassey IA, Nwagbara VJ, Udosen JE, et

al. Histological type and tumour grade in Nigerian breast cancer:

Relationship to menarche, family history of breast cancer, parity, age at

first birth, and age at menopause. Iosrjournal 2013;7(5): 58-63.

Page 64: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

51

43. Dauda AM, Misauno MA, Ojo EO. Histopathological types of breast

cancer in Gombe, North Eastern Nigeria: A seven-year review. Afr J

Reprod Health 2011;15(1): 107-10.

44. Eheman CR, Shaw KM, Ryerson AB, et al. The changing incidence of in

situ and invasive ductal and lobular breast carcinomas: United States,

1999-2004. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev 2009;18: 1763-69.

Page 65: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

52

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Page 66: GAMBARAN KEJADIAN TUMOR PAYUDARA DI RSUD SERANG … · rekam medis dan data di instalasi patologi anatomi dengan sampel sebanyak 75 sampel. Hasil: Prevalensi tumor payudara adalah

53

Lampiran 2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Helvia Septarini

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 22 September 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sultan Mansyur. RT/RW 02/01. No.79.

Kelurahan Bukit Lama. Palembang.

Nomor Telepon/HP : 085273096248

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 06 Palembang (1999-2005)

2. SMP Negeri 17 Palembang (2005-2008)

3. MA Negeri 3 Palembang (2008-2011)

4. Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2011 -

sekarang)