31
LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR “Galeri Seni Lukis dan PahatOLEH : AHMAD FARID RIFAI MALIK L2B 008 002 AJENG ANINDYA P L2B 008 004 ANITYO MURTIAJI L2B 008 009 BUDI MULYONO L2B 008 024 DALLAN RATE PRATAMA L2B 008 027 ERDY IRFAUDIN L2B 008 037 MAHARIRAKHMAN PERDANA HAKIM L2B 008 059 RIO IRFANSYAH L2B 008 080 VARIAN DEDY HARTAWAN L2B 008 090 YASHINTA I.P. HEMATANG L2B 009 001 META KHAIRUNNISA L2B 009 002 AGUNG ADI NUGROHO L2B 009 004 PAMELLA SARAI DEVY L2B 009 006

GALERI SENI RUPA SEMARANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LP3A PA 5

Citation preview

Page 1: GALERI SENI RUPA SEMARANG

LAPORAN PROGRAM

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

“Galeri Seni Lukis dan Pahat”

OLEH :

AHMAD FARID RIFAI MALIK L2B 008 002

AJENG ANINDYA P L2B 008 004

ANITYO MURTIAJI L2B 008 009

BUDI MULYONO L2B 008 024

DALLAN RATE PRATAMA L2B 008 027

ERDY IRFAUDIN L2B 008 037

MAHARIRAKHMAN PERDANA HAKIM L2B 008 059

RIO IRFANSYAH L2B 008 080

VARIAN DEDY HARTAWAN L2B 008 090

YASHINTA I.P. HEMATANG L2B 009 001

META KHAIRUNNISA L2B 009 002

AGUNG ADI NUGROHO L2B 009 004

PAMELLA SARAI DEVY L2B 009 006

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG

2012

Page 2: GALERI SENI RUPA SEMARANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seni Lukis dan Pahat adalah salah satu aliran dari seni lukis yang berkonsepkan

modernitas. Seni Lukis dan Pahat itu merupakan seni yang mengikuti perkembangan

dunia seni, sehingga dari Seni Lukis dan Pahat banyak yang menghasilkan sejumlah

karya yang unik, menarik, dan sering kali menghibur untuk dinikmati. Hal itu membuat

Seni Lukis dan Pahat pada saat ini termasuk dalam salah satu aliran lukisan yang diminati

oleh para pecinta seni lukis dan seniman – seniman. Seniman – seniman yang mencintai

dan menganut aliran kontemporer umumnya adalah seniman generasi muda.

Bagi masyarkat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan

dan diminati sehingga seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang.

Seni lukispun ikut terjaga dan ikut berkembang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya

seniman lukis yang ada di Semarang.

Namun berbeda dengan Yogyakarta yang sudah mempunyai berbagai fasilitas

yang mendukung untuk keperluan para seniman menunjukkan hasil karya mereka secara

umum kepada masyarakat seperti paguyuban-paguyuban dan berbagai ajang pameran. Di

semarang masih belum memiliki tempat dan fasilitas untuk menyalurkan hasil karya seni

para seniman di kota semarang itu sendiri maupun dari luar kota.

Kebutuhan akan melestarikan seni agar seni itu dapat berkelanjutan dan

kebutuhan akan pengapresiasikan karya seni membuat galeri sebagai fasilitas yang cocok

dan solusi yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena di galeri seniman

dapat memamerkan karyanya, masyarakat yang menyukai karya dari seniman dapat

Page 3: GALERI SENI RUPA SEMARANG

membelinya dan masyarakat yang ingin mengetahui proses pembuatan dapat melihatnya

dan dapat belajar di galeri. Museum dan Art House tidak dapat seperti galeri, pameran di

museum lebih terbatas dan terkesan mebosankan karena hampir tidak ada karya yang

berganti dan cenderung tetap. Sedangkan art House kurang bebas karena di art House

terdapat residensi.

Galeri yang ada di Semarang pada umumnya adalah galeri lukis yang tidak

terbatas pada satu aliran sehingga galeri tersebut tidak dapat menunjukkan kespesifikan

dari setiap karya yang ada di sana. Selain itu galeri di Semarang sebagian besar hanya

berupa ruang pamer yang besar, sedangkan fasilitas dan ruang – ruang penunjang di

setiap galeri sangatlah kurang. Bahkan Sebagian besar Galeri masih kurang

memperhatikan untuk perawatan lukisan jangka panjang. Perawatan dilakukan hanya

dengan peralatan seadanya. Itu nantinya yang akan membuat lukisan – lukisan tidak akan

bertahan lama dan akan membuat kebudayaan seni akan cepat lenyap.

Dilihat dari permasalahan diatas, diperlukan sebuah wadah galeri seni lukis yang

dapat menampung dan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian seni lukis.

Galeri seni juga harus spesifik dikarenakan di Semarang belum adanya suatu galeri yang

berkonsentrasi pada satu aliran. Dipilihnya aliran kontemporer dikarenakan tingginya

minat masyarakat pada lukisan yang menganut aliran tersebut.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah kegiatan transferisasi perasaan antara

seniman lukis dan pahat kepada pengunjung untuk menampung tingginya minat

masyarakat terhadap Seni Lukis dan Pahat di Semarang. Dan sekaligus nantinya akan

menjadi Galeri Seni Lukis dan Pahat yang memiliki fasilitas lengkap yang dapat

digunakan untuk memamerkan karya seni, menambah pengetahuan, dan mengasah bakat.

Page 4: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Secara fisik, bangunan dari Galeri seni ini harus dapat menarik sehingga akan

mebuat masyarakat untuk datang ke galeri seni. Oleh karena itu, untuk memenuhi

kebutuhan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Galeri Seni Lukis

dan Pahat Semarang.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan

Memperolah suatu judul Perancangan Arsitektur 5 (PA5) yang layak, dengan suatu

desain arsitektur yang didasarkan pada prinsip green design, universal dan local wisdom

heritage.

Memfasilitasi dan mempermudah masyarakat seniman kota Semarang untuk

meningkatkan rasa ketertarikan akan seni dan mewadahi hasil karya para seniman.

Sasaran

Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Galeri Seni lukis dan Pahat

sebagai fasilitas bagi seniman dan masyarakat yang memusat pada kawasan untuk

meningkatkan rasa ketartarikan akan seni dan sebagai wadah bagi hasil karya para

seniman..

Page 5: GALERI SENI RUPA SEMARANG

1.3. MANFAAT

Secara subyektif

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti tugas Perancangan Arsitektur 5 (PA5)

di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Secara obyektif

Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa yang

akan mengajukan proposal Perancangan Arsitektur 5 (PA5)

Diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan seniman dan masyarakat dalam bidang

seni dan sebagai wadah apresiasi terhadap hasil karya para seniman sehingga karaya seni

indonesia dapat lebih berkembang .

.

1.4. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Substansial

Pembahasan mencakup hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Galeri

Seni Lukis dan Pahat dalam katagori bangunan tunggal dengan penataan lansekap di sekitar

bangunan.

Ruang Lingkup Spasial

Secara administrative tapak perencanaan yang akan dicapai berada di daerah Wonderia

.

1.5. METODE PEMBAHASAN

Metode pembahasan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisa deskriptif –

komparatif, yaitu dengan mengadakan pengumpulan data (primer/sekunder) dan studi banding

Page 6: GALERI SENI RUPA SEMARANG

sebagai dasar analisa untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan

dengan ;

- Studi literature kepustakaan

- Survey lapangan

- Studi banding

- Observasi lapangan

Page 7: GALERI SENI RUPA SEMARANG

AktualitaBagi masyarkat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan dan diminati sehingga seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang. Seni lukis dan pahatpun ikut terjaga dan ikut berkembang, UrgensiSemakin meningkatnya jumlah seniman dan masarakat pecinta seni tidak diimbangi dengan fasilitas dan pameran yang kompeten.Keinginan para seniman dan masyarakat pecinta seni untuk lebih berkembang luas dan melakukan pameran.Di Kota Semarang belum ada wadah yang yang kompeten bagi seniman dan masyarakat untuk menampilkan dan memperkenalkan hasil karya mereka dan memberi pengetahuan akan seni secara lebih luas dan umum terhadap masyarakat.OriginalitasSebuah Galeri untuk memenuhi kebutuhan seniman dan masyarakat akan ketertarikan dengan karya seni lukis dan pahat itu sendiri dan berbagai hasil karya yang ditampilkan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan didasarkan konsep green design, universal dan local wisdom heritage.

TujuanMerumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek perencanaan dan perancangan Galeri Seni Lukis dan Pahat di Semarang sebagai salah satu upaya membangun sebuah Galeri pusat pengenalan dan pameran hasil karya para seniman dan masyarakat, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan ke dalam perancangan grafis

Studi Banding DataTinjauan kota SemarangTinjauan site/lokasi

LiteraturGaleri Seni Lukis dan PahatStudi besaran ruangStudi konsep green design,universal dan local wisdom heritage

1.6. ALUR PIKIR

Page 8: GALERI SENI RUPA SEMARANG

AnalisaMempelajari tinjauan pustaka dengan studi kasus maupun literature untuk mendapat ketentuan yang ideal dalam merancang Galeri Seni Lukis dan Pahat

Pendekatan dan Landasan Program Perencanaan dan PerancanganPelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang dan standart besaran ruang, site, sirkulasi, hubungan kelompok kegiatan, citra bangunan sistem struktur dan utilitas Galeri Seni Lukis dan Pahat

Konsep Dasar Program Perencanaan dan PerancanganPersyaratan perencanaan dan perancangan , konsep dasar perencanaan dan perancangan, program ruang dan site terpilih

Galeri Seni Lukis dan Pahat

Page 9: GALERI SENI RUPA SEMARANG

BAB III

DATA DAN ANALISA

Pendekatan penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Galeri Seni Lukis dan Pahat ini bertitik tolak pada fungsi utamanya sebagai media/wadah untuk

menambah minat dan lebih mengenal lagi akan seni rupa itu sendiri terutama seni lukis dan

pahat. Pengunjung yang datang ke Galeri ini dapat beraktivitas utama diantaranya: menikmati

pameran karya seni, melihat proses pengerjaan/pembuatan, ikut serta / belajar membuat suatu

karya seni berupa seni lukis dan pahat, menikmati hidangan di cafetaria yang disediakan.

Pendekatan perencanaan dan perancangan didasarkan pada 5 faktor utama dalam

memenuhi kebutuhan dan tuntutan yang disesuaikan dengan fungsi utama dari Galeri Seni Lukis

dan Pahat yang terdiri dari :

A. Aspek fungsional

B. Aspek kontekstual

C. Aspek kinerja

D. Aspek teknis

E. Aspek arsitektural

 3. 1. Pendekatan Perencanaan dan Perancangan

3.1.1 Aspek Fungsional

Merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

fungsi bangunan,keselarasan bangunan dengan tujuan dan fungsinya. Tujuan dari

pendekatan fungsional ini adalah untuk menentukan jenis-jenis, jumlah, serta

Page 10: GALERI SENI RUPA SEMARANG

kapasitas dan besaran ruang yang diperlukan. Bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat

agar nantinya mampu berperan dan berfungsi secara optimal dalam segala

kegiatannya harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :

Organisasi dan besaran ruang harus terjalin hubungan antar ruang yang saling

mendukung fungsi bangunan yang terwadahi didalamnya termasuk di dalamnya

mengandung efektifitas. Jadi tidak akan ada kesan ruangan tersebut terlalu besar

ataupun terlalu kecil,dan menimbulkan rasa nyaman pada semua komponen yang

masuk keluar ruang tersebut.

Penataan dan pengolahan tata guna lahan mendukung perencanaan dan

perancangan sebagai media pengenalan untuk karya seni dalam kaitan dengan Seni

Lukis dan Pahat seperti ruang pameran, hall, ruang workshop seniman, ruang

sanggar lukis dan pahat bagi pengunjung, cafetaria, sehingga dirasa dapat

meningkatkan ketertarikan masyarakat akan seni terutama seni lukis dan pahat.. Dari

analisa sistem aktivitas dapat ditentukan sistem bangunan, yang terdiri dari

mekanisme pelayanan dan organisasi ruang.

3.2 Pendekatan Pengguna Bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat

Pengguna bangunan Galeri Seni Lukis dan Pahat dapat dikelompokkan :

3.2.1 Pengunjung/Pembeli ( customer )

Target utama Galeri Seni Lukis dan Pahat adalah masyarakat Semarang. Tanpa

menutup kemungkinan masyarakat dari luar Semarang yang ingin berkunjung ke

galeri ini untuk menambah minat dan lebih mengenal lagi akan seni rupa itu

sendiri terutama seni lukis dan pahat. Pengunjung yang datang ke Galeri ini

Page 11: GALERI SENI RUPA SEMARANG

dapat beraktivitas utama diantaranya: menikmati pameran karya seni, mlihat

proses pengerjaan/pembuatan, ikut serta / belajar membuat suatu karya seni

berupa seni lukis dan pahat, menikmati hidangan di cafetaria yang disediakan.

3.2.2. Kelompok karyawan

Sekelompok orang yang mengelola di Galeri Seni Lukis dan Pahat. Di dalam

Galeri Seni Lukis dan Pahat terdapat kelompok orang yang bertugas dalam

bidangnya masing-masing. Diantarnya :

o Kelompok karyawan pengelolaan dan pelayanan

Karyawan bagian pengelola galeri

orang yang bertugas untuk mengelola galeri secara dari sisi manajerial dan

pelayan pengunjung.

Karyawan bagian pengawas galeri dan pengunjung ( kurator)

orang yang bertugas untuk mengumpulkan objek, membuat proses atau

pengawasan untuk mendapatkan perawatan atas benda seni secara lebih

efektif, konservasi, interpretasi (jika memang ada "cerita" di balik benda

seni tersebut misalnya saja kenapa benda tersebut dibuat, di mana, oleh

siapa, cerita di balik pembuatannya, atau sisa peninggalan masa apa, dan

lain sebagainya), dokumentasi (ini untuk data entry, agar semua benda

seni yang dikoleksi tetap terjaga), research dan menampilkan koleksi dan

membuatnya mudah diakses atau dinikmati oleh publik, namun tetap

terjaga keamanan dan keawetannya (ini misalnya untuk lukisan, di

beberapa museum lukisan, bagi yang ingin memotret terkadang tidak

Page 12: GALERI SENI RUPA SEMARANG

diperbolehkan memakai lampu blitz ataupun menyentuh lukisan tersebut

untuk menjaga keawetan lukisan).

3.2.3. Kelompok petugas bagian penjualan

Karyawan cafetaria

   Sekelompok karyawan yang bekerja melayani kebutuhan pengunjung

akan makanan dan minuman. Keanekaragaman foodcourt yang tersedia

semakin memperkaya keberagaman karyawan.

3.2.4. Kelompok petugas servis

Kelompok cleaning service

Orang yang bertugas dalam bidang kebersihan yang mencakup semua

aspek dari Galeri Seni Lukis dan Pahat tersebut. Baik dari sisi kebersihan

lantai, dinding, tempat pameran, toilet pengunjung, kaca-kaca interior,dll.

3.3 Pendekatan Jenis dan Kelompok Kegiatan

  Kegiatan yang berlangsung dalam Galeri Seni Lukis dan Pahat dapat dibagi menurut : 

3.3.1 Kelompok Kegiatan Utama

  Merupakan kegiatan pokok yang berlangsung di dalam Galeri Seni Lukis dan Pahat

ini. Yaitu kegiatan pameran, proses pembuatan/pengerjaan dan ikut belajar dalam

pembuatan sebuah karya seni.

3.3.2 Kelompok Kegiatan Pengelola & Pelayanan

Merupakan kegiatan yang mendukung fungsi komersial rumah Galeri Seni Lukis dan

Pahat ini. Kelompok kegiatan ini mengorganisir kegiatan-kegiatan yang terkait

dengan fungsi Galeri Seni Lukis dan Pahat ini. Dan kegiatan utamanya adalah

Page 13: GALERI SENI RUPA SEMARANG

kegiatan dari sisi manajerial dan juga melayani pengunjung, seperti halnya seorang

guide yang bertugas untuk menjelaskan karya seni tersebut

Penentuan jenis kebutuhan ruang didasarkan pada aktifitas pengunjung

maupun aktifitas pengelola dan aktifitas pengunjung ditambah beberapa ruang yang

dianggap perlu sebagai pendukung efektifitas dan efisiensi serta sebagai peningkatan

pelayanan.

3.4 Pendekatan Kebutuhan Ruang

Pendekatan terhadap kebutuhan ruang pada Galeri Seni Lukis dan Pahat didasarkan pada

pendekatan pelaku pengelompokan kegiatan. Berikut adalah pendekatan kebutuhan ruang.

Tabel 3.1

Pendekatan Kebutuhan Ruang

No Pelaku Jumlah Kegiatan Kebutuhan Ruang Kapasitas1. Pengunjung Tidak

terbatas

Datang, memarkir kendaraan

Masuk bangunan Menanyakan

informasi Melihat pameran Membeli karya Ke lavatory Sholat Membeli

makanan/minuman

belajar

Area parkir umum

hall Front office

Ruang pamer Front office

lavatory musholla kantin

Sanggar

Tidak terbatas

5 seni lukis5 seni pahat

2 Seniman 6 orang Datang, memarkir kendaraan

Mengurus administrasi

Memasukkan alat lukis

Area parkir umum

Front Office

R. Workshop

6 orang

Page 14: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Melukis Memahat Ke lavatory Makan/minum Tidur Melihat pameran Menyimpan aset

lukisan Mengajar

R. Workshop R. Workshop Lavatory kantin Residensi R. pamer R. Stockroom

Sanggar - 5 pengajar seni lukis- 5 pengajar seni rupa

3. Bagian Pengelola dan Pelayanan

23 orang Datang, memarkir kendaraan

Standby melayani pemgunjung

Dekorasi pameran

Memantau kinerja karyawan

Memandu pengujung

ke lavatory

Area parkir umum

Resepsionis

R.pamer

R. administrasi

R. pamer

lavatory

23 orang

4. Bagian Servis

-OB

-Satpam

Membersihkan ruangan

Kegiatan sanitasi

Menjaga ketertiban dan keamanan Galeri Seni Lukis dan Pahat.

Seluruh ruangan

Lavatory

Pos Satpam

2 orang

2 orang

Sumber : analisa pribadi

Page 15: GALERI SENI RUPA SEMARANG

3.1 Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang

Tujuan dari pendekatan adalah untuk mendapatkan besaran ruang yang dibutuhkan. Dasar-

dasar pertimbangannya adalah :

Jumlah pemakai setiap ruang

Peralatan / furniture yang ada

Flow ( bergantung pada jenis kegiatan)

Jumlah pemakai setiap ruang

Tabel 3.2. Rekapitulasi Kapasitas Area Indoor Galeri Seni Lukis dan Pahat.

NO Ruang Kapasitas

Ruang Utama

1. Ruang Pamer Tetap 40 lukisan

2. Ruang Pamer Temporer 40 lukisan

3. Sanggar 20 orang

Ruang Pengelola

1. Front Office 4 orang

2. Ruang Staff 15 orang

3. Ruang Kerja Owner 1 orang

4. Ruang Kerja Manager 1 orang

5. Ruang Kuratorial 2 orang

Ruang Pendukung

1. Hall

2. Ruang Restorasi 2 orang

Tabel 5.1 Program Ruang

Page 16: GALERI SENI RUPA SEMARANG

3. Stock Room

4. Residensi 6 orang

5. Workshop seni lukis dan seni pahat 6 orang

6. Ruang Rapat

7. Loading Dock

1. Cafe 16 orang

2. Mushola 10 orang

3. Ruang OB + Pantry 4 orang

4. Ruang Makan Seniman 1

5. Ruang CCTV dan Scurity 6 orang

6. Pos Satpam 2 orang

Ruang Servis

1. Lavatory Pengelola 4 orang

2. Lavatory Pengunjung 6 orang

3. Parkir Pengelola

4. Parkir Pengunjung

5. R. Genset 1 unit

3.2 Aspek kontekstual

PemilihanTapak

sumber : Analisa Kelompok

Page 17: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Galeri Seni Lukisdan Pahat Semarang Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami

memilih beberapa tapak yang sekiranya layak untuk Galeri Seni Lukis dan Pahat

Semarang ini.

Alternatif 1

Terletak di daerah Kaliwiru, Jl. Teuku Umar, Semarang.

Sumber : google earth diakses tanggal 16 September 2012

Kelebihan1. Akses mudah karena terletak di

dekat jalan

2. Luas tanah cukup untuk dibangun bangunan yang menampung massa dalam jumlah yang besar

3. Lokasi tapak berada di dekat SD,

Kekurangan1. Jalan berada di dekat traffic light

yang dapat berbahaya ketika arus jalan dari arah traffic light.

Page 18: GALERI SENI RUPA SEMARANG

U

UkurandanDimensiTapakAlternatif 1

Sumber : Dinas Tata Kota

Alternatif 2

Kelebihan1. Akses mudah karena terletak di

dekat jalan

2. Luas tanah cukup untuk dibangun bangunan yang menampung massa dalam jumlah yang besar

3. Lokasi tapak berada di dekat SD,

LebarJalan : 20 m (arahbolak-balik)GSB : ½ x 10 m = 5 m KDB : 60 %Kepadatan lalu lintas :kepadatan tinggiOrientasi Tapak : Tenggara dan barat daya

Batas-batastapak:-Sebelah Utara: Rumah Penduduk dan jalan lingkungan.-Sebelah Selatan :Jalan Raya-Sebelah Timur : Jalan raya dan Jalan lingkungan-Sebelah Barat : rumah penduduk dan jalan raya.

Page 19: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Tapak 2, Jalan Sriwijaya 29 Sumber :Wikimapia

U

Batas-Batas Wilayah

Page 20: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Gambar3.11Batas Wilayah Tapak

Sumber :AnalisaKelompok

Gambar3.12KlimatologiTapak

Sumber :AnalisaKelompok

U

TimurBarat

U

Utara :Jalan Sriwijaya dan Jalan Singosari

Timur : TBRS, Perpustakaan Wilayah, dan GedungWanita

Selatan :Perumukiman Genuk

Barat :Permukiman Genuk

a. LuasTapak

LuasTapak :+3 hektar

GSB : 3 m

KDB : 60 %

b. Klimatologi

Arah matahari terbit dari kanan tapak ke

Kiri tapak, sedangkan arah angin bergerak

Dari utara ke selatan.

c. Kebisingan

Utara :Suara kendaraan dari jalan raya

Yang berlalu lalang

Page 21: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Gambar3.13KebisinganTapak A

Sumber :Analisa Kelompok

Gambar3.14PencapaianTapak A

Sumber :Analisa Kelompok

U

U

Timur :Terdapat kebisingan jika di TBRS

menggelaracara, seperti wayang

kulit.

Selatan: Kebisingan dari permukiman

Barat :Kebisingan dari permukiman

d. Pencapaian

Main Entrance :Jalan Sriwijaya.

Tapak ini hanya memiliki 1 pintu masuk

dan tidak memiliki Side Entrance

e. UtilitasLingkungan

Page 22: GALERI SENI RUPA SEMARANG

Gambar3.15UtilitasTapak A

Sumber :AnalisaKelompok

U

Drainase lancar, karena selokan berada tepat di depan tapak dan ukurannya

cukup besar, sehingga pembuangan air kotor lancar.

Listrik tidak menjadi kendala karena letaknya di tengah kota.

f. Topografi

Karena terletak di wilayah Semarang daerah bawah, sehingga tapak ini tidak

memiliki kontur.

g. Fasilitas Umum

Utara :Universitas Diponegoro, RS. Roemani, Sekolah Farmasi

Timur : TBRS, Perpustakaan Wilayah, Sekolah Tinggi Manajemen, Java

Supermal, Halte Bus Antar Kota

Selatan : RS. Elizabeth

Barat :Simpang 5, Polda, PomBensin

PerbandinganKeduaTapak

Tabel 3.6

Page 23: GALERI SENI RUPA SEMARANG

No Kriteria Bobot

(B)

AlternatifTapak

I II

Nilai

(N)

B x N Nilai

(N)

B x N

1 Dekatdengansekolahdanuniversita

s

4 3 12 3 12

2 Kondisitapak 3 2 6 2 6

3 Prasaranadaninfrastruktur 2 2 4 3 6

4 Kondisilingkungan 2 2 4 3 6

5 Ketenangan 2 1 2 2 2

JUMLAH 28 32

Keterangannilai :Nilai 3 = sangat memenuhiNilai 2 = memenuhiNilai 1 = kurang memenuhi

Dari hasil di atas, menunjukkan tapak alternatif 2 memiliki hasil kali bobot dan nilai yang

lebih tinggi dari pada tapak alternatif 1. Dengan demikian, pemilihan tapak untuk gedung

Galeri Seni Lukis dan Pahat Semarang yaitu pada tapak alternatif 2.