12
NAMA : GALANG CAHYA ALBHARKAH NIM : 115060807111078 KELAS : J 9.1 Setiap karakter mempresentasikan satu satuan waktu, banyaknya karakter menunjuk kepada proses yang baru saja berjalan FCFS A A A B B B B B C C D D D D D E E E E E RR, q = 1 A B A B C A B C B D B D E D ED ED E E RR, q = 4 A A A B B B B C C B D D D D EE E E D E SPN A A A C C B B B B B D D D D D E E E E E SRT A A A C C B B B B B D D D D DE E E E E HRRN A A A B B B B B C C D D D D D E E E E E Feedback, q = 1 A B A C B C A B B D B D E D E D E D E E Feedback, q = 2 i A B A A C B B C B B D D E D D E E D E E

Galang Cahya A_115060807111078

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas sisop

Citation preview

Page 1: Galang Cahya A_115060807111078

NAMA : GALANG CAHYA ALBHARKAH

NIM : 115060807111078

KELAS : J

9.1 Setiap karakter mempresentasikan satu satuan waktu, banyaknya karakter menunjuk kepada proses yang baru saja berjalan

FCFS A A A B B B B B C C D D D D D E E E E E

RR, q = 1 A B A B C A B C B D B D E D ED ED E E

RR, q = 4 A A A B B B B C C B D D D D EE E E D E

SPN A A A C C B B B B B D D D D D E E E E E

SRT A A A C C B B B B B D D D D DE E E E E

HRRN A A A B B B B B C C D D D D D E E E E E

Feedback, q = 1 A B A C B C A B B D B D E D E D E D E E

Feedback, q = 2i A B A A C B B C B B D D E D D E E D E E

Page 2: Galang Cahya A_115060807111078

9.2

FCFS A B B B B B B B B B C D D D D D D D D DRR, q = 1 A B C B D B D B D B D B D B D B D B D DRR, q = 4 A B B B B C BB B B D D D D B D DD D DSPN A B B B B B B B B B C D D D D D DD D DSRT A B C B B B B B B B B D D D D D DD D DHRRN A B B B B B B B B B C D D D D D DD D DFeedback, q = 1 A B C D B D B D B D B D B D B D B D B D Feedback, q = 2i A B C D B B D D B B B B D D D D B BD D

Page 3: Galang Cahya A_115060807111078

9.3 Kita akan membuktikan pernyataan untuk kasus dimana sejumlah n jobs tiba di saat yang bersamaan, dan mengabaikan kedatangan berikutnya. Buktinya dapat diperluas untuk mecakup kedatangan berikutnya.

t1 ≤ t2 ≤…≤tn

kemudiann user harus menunggu eksekusi dari job 1, n-1 user harus menunggu eksekusi sari job 2, begitu seterusnya. Sehingga rata-rata response timenya adalah

jika kita membuat perubahan pada schedule ini, contohnya dengan mengubah jobs j dan k (dimana j< k) maka rata-rata response time nya akan meningkat

Dengan kata lain, rata-rata dari response time hanya bisa ditingkatkan jika algoritma SPN tidak digunakan.

9.4 Age of

observationObserved value Simple average alpha = 0.8 Alpha = 0.5

1 6 0.00 0.00 0.002 4 3.00 4.80 3.003 6 3.33 4.16 3.504 4 4.00 5.63 4.755 13 4.00 4.33 4.386 13 5.50 11.27 8.697 13 6.57 12.65 10.84

9.5 Persamaan pertama identik dengan persamaan 9.3, sehingga parameternyamemberikan exponential smoothing effect. Parameter β adalah factor perbedaan delay (contohnya 1.3 ke 2.0). Nilai β yang lebih kecil akanberpengaruh pada adaptasi yang lebih cepat untuk mengubah observed times, selain itu juga akan lebih fluktuaitf dalam perkiraannya.

9.6 Tergantung apakah Job A diletakkan pada antrian setelah unit pertama atau tidak. Jika iya, maka job ini berhak atas 2 tambahan unit waktu sebelum ia didahului oleh job lain.

9.7 Pertama, penjadwal akan menghitung respon rasio pada waktu t + r1+ r2+ r3, ketika ketiga job tersebut akan selesai. Pada saat itu, job ke-3 akan memiliki respon rasiop terkecil diantara yang lainnya. Sehingga penjadwal akan menentukan untuk mengeksekusi job

Page 4: Galang Cahya A_115060807111078

terakhir dan hasilnya untuk memeriksa job 1 dan job 2 pada waktu t + r1 + r2, ketika keduanya akan selesai. Disini, respon rasio dari job 1 merupakan yang terkecil, dan konsekuensinya job 2 akan dilayani pada waktu t. Algoritma ini diulangi beberapa kali ketika sebuah job selesai. Perlu diingat bahwa algoritma ini tidak sama dengan respon rasio tertinggi berikutnya. Karena algoritma tersebut akan menjadwalkan job 1 pada waktu t.

9.8 Job yang sedang menunggu akan diberi nomor 1 sampai n dalam uruan dimana mereka dijadwalkan.

Job : 1 2 … I … nArrival time : t1 t2 … ti … tn

Service time : r1 r2 … ri … rn

Kita asumsikan bahwa job I akan mencapai respon rasio tertinggi sebelum keberangkatannya. Ketika job 1 sampai I telah dieksekusi maka waktunya akan menjadi

Ti = t + r1 + r2 + … +ri

Dan job 1 memiliki respon rasio

Alas an untuk mengeksekusi job I terakhir pada urutan 1 sampai I adalah bahwa respon rasio nya akan menjadi yang terndah diantara job lainnya pada waktu Ti:

Ri(Ti) = min [R1(ti), R2(Ti), … Ri(Ti)]Sekarang kita pertimbangkan konsekuesi dari penjadwalan n job yang sama tetapi berbeda urutan :

Job : a b … J … zArrival time : ta tb … tj … tz

Service time : ra rb … rj … rz

Pada urutan yang baru kita memilih sub-urutan job terkecil yang mana mengandung semua job, 1 sampai I, dari sub-urutan yang asli (memisalkan bahwa job j itu sendiri adalah salah satu dari job 1 sampai i).ketika job a sampai j telah dilayani, maka waktunya menjadi :

Tj = t + ra + rb + … +rj

Dan job j akan mencapai respon rasio

Karena job 1 sampai I adalah bagian dari job a sampai j, jumlah dari waktu service time mereka Ti-t harus kurang dari atau sama dengan jumlah dari service time Tj-t. dank arena respon rasio meningkat seiring dengan pemisalan Ti ≤ Tj

Page 5: Galang Cahya A_115060807111078

Rj(Tj) ≥ Rj(Ti)

Ini juga diketahui bahwa job j adalah salah satu dari job 1 sampai I, dimana job j memiliki respon rasio terkceil pada waktu Ti.maka persamaan di atas bisa diperjelas menjadi

Rj(Tj) ≥ Rj(Ti) ≥ Ri(Ti)

Dengan kata lain, ketika algoritma penjadwalan berubah, maka akan selalu job j yang mencapai respon rasio Rj(Tj), dimana ini lebih dsri atau sama dengan respon rasio tertinggi Ri(Ti)yang mengandung algoritma asli.

9.9Asumsikan bahwa sebuah item dengan service time Ts telah berada didalam service untuk time h. kemudian, service time sisa adalah E[T/T>h] = Ts. Tidak didasarkan berapa lama sesuatu tersebut berada dalam service, harapan sisa service time hanyalah rata-rata service time untuk item tersebut. Hasilnya, melalui perhitungan intuisi, adalah benar.Maka :Berdasarkan funsgi distribusi peluang exponensial :

F(x) = Pr[X x] = 1 – e–µx

Kemudian, kita mempunyai rumus F(x) = Pr[X x] = 1 – e–µx .sekarang, kondisi probabilitas apabila X lebih besar daripada x + h maka :

Dengan hasil ini, kita dapat memproses permasalahan utama.Ketika sebuah item datang untuk service, total response time untuk item tersebut terdiri dari service time ditambah dengan service time semua item dalam antrian. Total expected(harapan) response time mempunyai 3 komponen : Ekspektasi kedatangan proses service time = Ts Ekspektasi service time dari semua proses yang akan menunggu untuk dilayani. Nilainya

adalah w x Ts, dimana w adalah waktu item untuk dilayani. Service time sisa service time yang terakhir, jika ada item yang baru diservis. Nilainya

adalah p x Ts, dimana p adalah penggunaan dan dan probabilitas item terakhir dalam servis dan Ts.Kemudian didapat :

Page 6: Galang Cahya A_115060807111078

9.10 Mari kita lihat time slice, atau quantum, yang digunakan dalam penjadwalan round robin saebagai dalam masalah ini, diasumsikan menjadi sangat kecil dibangingkan dengan service time dari sebuah proses. Sekarang, berdasarkan kedatangan proses baru, dimana ditempatkan di akhir antrian yang diap dilayani. Kita mengasumsikan bahwa beberapa proses mempunyai service time x, dimana beberapa

x = m

kemudian initial wait time dari sebuah service quantum adsalah = qdimana 1 merupakan rata-rata banyaknya item dalam sebuah proses(proses menunggu dan dilayani).Wait time :

Kemudian, response time adalah hasil penjumlahan dari wait time dan total service time

Berdasarkan rumus formula dengan tambahan A(Appendix A), yang berarti banyaknya item dalam system 1, dapat dinyatakan sebagai

Kemudian

9.11 Argumen dalam small quantum(quantum kecil) : menggunakan quantum kecil yang akan menaikkan kemampuan reaksi oleh semua proses yang sedang berjalan dalam time slice pendek. Ketika antrian yang siap mempunyai beberapa proses yang interaktif, kemampuan reaksi(responsiveness) dangat penting, contohnya tujuan-utama dari sistem komputer.Arguman dalam large quantum(quantum besar) : Menggunakan large quantum(quantum besar) yang akan menaikkan keluaran, dan pengguaan CPU diukur dengan respect untuk real work, karena ada sedikit menswitch context dan oleh karena itu sedikit overhead contohnya batch jobs.Sebuah sistem dimana keduanya saling cocok atau tepat :ada beberapa sistem dimana masing-masing small(kecil) dan besar(large) quanta layak atau pantas. Contohnya sebuah

Page 7: Galang Cahya A_115060807111078

long job(job yang panjang) membutuhkan sedikit interaksi dari pengguna.Meskipun tipe dari job ini dapat dianggap sebagai batch job. Oleh karena itu , dalam waktu ketika tidak ada interaksi dari user, quantum mungkin akan meningkat untuk mengoptimalkan keluaran dan selama interactive time, quantum mungkin akan menurun memberikan kekampuan reaksi yang lebih baik.

9.12Pertama-tama. Rata-rata dimana item datang dalam first box(kotak antrian) adalah kemudian dua kedatangan yang saling berdekatan tiba di second box(kotak servis) akan datang dengan rata-rata yang lebih rendah, sejak item yang kedua ditunda karena dikejar oleh item yang pertama. Dapat dihitung keseimbangan vertical y dalam dua cara yang berbeda, berdasarkan diagram geometri adalah :

Dimana kemudian didapat :

Total jumlah jobs q waiting(q tunggu) atau dalam service ketika diberikan kedatangan job adalah :

Dengan menggunakan Little Formula (lihat Appendix A) :

Kemudian perkalian W dan Vxyang berarti berapa waktu yang dibutuhkan dalam kotak antrian(queue box) dan dalam service box dari service time sebuah job yaitu x. diperoleh :

Dari Problem 9.10, didapat :

Page 8: Galang Cahya A_115060807111078

Vx = , dimana p’ = ’s

Dengan diperolehnya hasil dari Rx dan Sx, kita mempunyai R = W + V. kita telah mengembangkan rumus untuk R. untuk V, kedatangan rata-rata untuk service box adalah 1’ , dan begitu juga dengan penggunaan r’ . kemudian diperoleh :

V = ,

Kemudian ,

W = R – V = s

Dimana hasil yang diperoleh untuk Rx.

9.13 hanya sepanjang adanya beberapa user yang ada dalam system. Ketika kuantumya menurun untuk memnuhi user dengan cepat, 2 hal terjadi : (1) pemanfaatan processor menurun dan (2) pada poin yang tepat, kuantum menjadi terlalu kecil untuk memenuhi permintaan yang sepele. User akan mengalami peningkatan response time secara tiba-tiba karena permintaan mereka harus melewati antrian round-robin beberapa kali.

9.14 jika sebuah proses menggunakan terlalu banyak processor time, maka prosesitu akan dipindahkan ke prioritas yang lebih rendah dalam antrian. Hal ini menyebabkan proses I/O terikat pada priortias yang lebih tinggi dalam antrian.

9.15 Algoritma Dekker bergantung pada keseimbangan antara hardware dan OS. Penggunaan prioritas dengan resiko starvation adalah sebagai berikut. Hal itu mungkin terjadi jika P0 adalah sebuah pengulangan proses yang begitu cepat dimana ia akan secara terus menerus menemukan flag [1] = false, tetap memasuki sesi kritisnya, ketika P1 meninggalkan loop internal dimana ia menunggu gilirannya, tidak dapat mengatur set flag [1] ke true. Dicegah dari melakukan sehingga oleh P0 pembacaan .

Page 9: Galang Cahya A_115060807111078

9.16 a. urutan dimana proses akan mendapat 1 menit processor time :

1 2 3 4 5 Elapsed TimeA B C D E 5A B C D E 10A B C D E 15A B D E 19A B D E 23A B D E 27A B E 30A B E 33A B E 36A E 38A E 40A E 42A 43A 44A 45

Turnaround time untuk tiap proses adalah :A = 45 menitB = 35 menitC = 13 menitD = 26 menitE = 42 menitRata-rata turnaround time = (45+35+13+26+42) / 5 = 32.2 menit

b. Priority Job Turnaround time

3 B 94 E 9 + 12 = 216 A 21 + 15 = 367 C 36 + 3 = 399 D 39 + 6 = 43

Page 10: Galang Cahya A_115060807111078

Rata-rata dari turnaround time adalah : (9+21+36+39=45) / 5 = 30 menit

c. Job Tturnaround timeA 15B 15 + 9 = 24C 24 + 3 = 27D 27 + 6 = 33E 33 + 12 =45

Rata-rata dari turnaround time adalah : (15+24+27+33+45) / 5 = 28.8 menit

d. Running Time Job Turnaround Time

3 C 36 D 3 + 6 = 99 B 9 + 9 = 18

12 E 18 + 12 = 3015 A 30 + 15 = 45

Rata-rata dari turnaround time adalah : (3+9+18+30+45) / 5 = 21 menit