Upload
anonymous-hxxpvzdz
View
98
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
biar
Citation preview
GAGAL JANTUNG GAGAL JANTUNG KONGESTIFKONGESTIF
Epifania Fitriana Adna
PendahuluanPendahuluan
Gagal jantung adalah ketidak-mampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung (cardiac output = CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Apabila tekanan pengisian ini meningkat sehingga mengakibatkan edema paru dan bendungan di sistem vena, maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF).
American Heart Association memperkirakan terdapat 4,7 juta orang menderita gagal jantung di Amerika Serikat pada tahun 2000 dan dilaporkan terdapat 550.000 kasus baru setiap tahun.
DefinisiDefinisi
Heart Failure (HF) atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis kompleks yang didasari oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah ke tubuh secara adekuat, akibat adanya gangguan struktural dan fungsional dari jantung.HF ditandai oleh manifetasi klinis (sesak nafas dan fatik) dan gejala (edema dan ronki) yang akan mengakibatkan pasien sering dirawat di rumah sakit, menyebabkan kuliatas hidup yang buruk dan harapan hidup yang singkat.
EtiologiEtiologi
PatofisiologiPatofisiologi
Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah :(1)Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung(2)Pemompaan terus menerus ke afterload yang meningkat kronik, misalnya pada stenosis katup semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah
PatofisiologiPatofisiologi
Forward failure terjadi ketika jantung gagal memompa darah dalam jumlah yang memadai ke jaringan karena isi sekuncup semakin berkurang.
Backward failure terjadi secara bersamaan ketika darah yang tidak dapat masuk dan di pompa keluar oleh jantung terus terbendung di sistem vena. Kongesti di sistem vena adalah penyebab mengapa penyakit ini kadang disebut gagal jantung kongestif.
PatofisiologiPatofisiologi
Backward failure sisi kiri edema paru (kelebihan cairan dijaringan paru) karena darah terbendung di paru. Kelebihan cairan di paru ini mengurangi pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah di paru, menurunkan oksigenasi darah arteri dan meningkatkan CO2 peningkatan asam di darah.
Forward failure sisi kiri adalah berkurangnya aliran darah ke ginjal, yang menimbulkan masalah ganda. Pertama, fungsi ginjal tertekan dan kedua ginjal semakin menahan garam dan air ditubuh sewaktu pembentukan urin dalam meningkatkan volume plasma. Retensi cairan berlebih semakin memperparah masalah kongesti vena yang sudah ada.
Manifestasi KlinikManifestasi Klinik
Paroksismal nocturnal dispnea : terbangun malam hari karena sesak
Ortopnea : sesak pada saat berbaringDispnea on effort : sesak saat beraktivitasBatuk malam hariBengkak pada ekstremitas
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Tanda vital dan keadaan umum (HF ringan tampak tidak ada gejala pada saat istirahat, kecuali pada saat berbaring beberapa menit. HF derajatnya lebih parah pasien harus duduk tegak, mungkin sesak napas. Tekanan darah sistolik bisa normal atau tinggi pada HF awal, tetapi umumnya berkurang pada HF lanjut karena disfungsi LV berat. Tekanan nadi dapat berkurang, mencerminkan penurunan stroke volume)
Jugularis Vein Pressure (tekanan pada atrium) Pemeriksaan paru (ronkhi edema pulmonal dan efusi
pleura) Pemeriksaan jantung (suara jantung ketiga (S3) terdengar dan
teraba di apeks) Pemeriksaan abdomen dan ekstremitas (ascites, edema
perifer pergelangan kaki dan pretibial) Cardiac cachexia (penurunan berat badan)
DiagnosisDiagnosis
KRITERIA FRAMINGHAMNYHA (New York Heart Association )ACC/AHA (American Collage of
Cardiology/American Heart Disease Association)
KILLIP
Kriteria FraminghamKriteria FraminghamKRITERIA MAYOR KRITERIA MINORPND Batuk malam hariOrtopnoe Dispnea on effortDistensi Vena Leher Edema ekstremitasRonki paru HepatomegaliS3 Gallop Takhikardi (>120x)Kardiomegali HepatomegaliEdem paru akut Penurunan kapasitas
vital 1/3 dari normalHepato jugular refluxPeninggian tekanan vena jugularis
1 kriteria mayor2 kriteria minor
NYHANYHA
NYHA I : tanpa ada batasan dalam kegiatan sehari-sehari
NYHA II : ada batasan yaitu tisak bisa melakukan aktivitas berat
NYHA III : ada batasan yaitu tidak bisa melakukan aktivitas ringan
NYHA IV : tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun
ACC/AHAACC/AHA
Stage A : terdapat faktor resiko CHF tanpa disertai kelainan fungsional maupun struktural
Stage B : ada faktor resiko dan terdapat kelainan struktural
Stage C : ada faktor resiko danterdapat kelainan struktural maupun fungsional
Stage D : refractory gagal jantung
KILLIPKILLIP
Class I : tidak ada tanda gagal jantungClass II : ronki basah pada ½ paru bawah,
s3 gallop, Class III : Edema paru seluruh lapang paruClass IV : Syok Kardiogenik
DiagnosisDiagnosis
Pemeriksaan laboratorium rutinEKGRadiologiPenilaian fungsi LV (echocardiogram
2D/Doppler, MRI, EF)
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Non-farmakologiFarmakologi
Non-farmakologiNon-farmakologi
Anjuran umum : Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa. Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang masih bisa dilakukan.
Non-farmakologiNon-farmakologi
Tindakan Umum : Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 g pada gagal jantung ringan dan 1 g pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan. Hentikan rokokHentikan alkohol pada kardiomiopati Aktivitas fisik (latihan jasmani : jalan 3-5 kali/minggu selama 20-30 menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang). Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut.
FarmarkologiFarmarkologi
Menurunkan preloadDiuretik (tiazid, furosemid, spironolakton)Nitrat (ISDN)
Meningkatkan kontraktilitas jantungDigitalis (digoksin)Beta-blocker (metaprolol, bisoprolol, carvedilol)Isoniazid (INH)
FarmakologiFarmakologi
Menurunkan afterloadACE-inhibitors (captopril, enapril, lisinopril)Angiotensin II Reseptor Blocker (valsartan, losartan, candesartan)Calcium Channel Blocker (non-dihidropiridin diltiazem, verapamil; dihidro-piridin amlodipine, nifedipine)
Mencegah remodelling Intervensi khusus
Implantable Cardioverter Defibrillators (ICD) ventricular tachycardiaRevaskularisasi melalui Percutaneus Transluminal Coronary Angiolasty (PTCA) atau Coronary Artery Baypass Grafting’s (CABG)
PrognosaPrognosa
Angka mortalitas setahun bervariasi dari 5% pada pasien stabil dengan gejala ringan, sampai 30-50% pada pasien dengan gejala berat dan progresif. Prognosisnya lebih buruk jika disertai dengan disfungsi ventrikel kiri berat (fraksi ejeksi< 20%), gejala menonjol dan kapasitas latihan sangat terbatas (konsumsi oksigen maksimal < 10 ml/kg/menit), insufisiensi ginjal sekunder, hiponatremia, dan katekolamin plasma yang meningkat.Sekitar 40-50% kematian akibat gagal jantung adalah mendadak. Pasien-pasien yang mengalami gagal jantung stadium lanjut dapat menderita dispnea dan memerlukan bantuan terapi paliatif yang sangat cermat.
TERIMA KASIH