22
GAGAL JANTUNG GAGAL JANTUNG KONGESTIF KONGESTIF Epifania Fitriana Adna

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biar

Citation preview

Page 1: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

GAGAL JANTUNG GAGAL JANTUNG KONGESTIFKONGESTIF

Epifania Fitriana Adna

Page 2: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PendahuluanPendahuluan

Gagal jantung adalah ketidak-mampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung (cardiac output = CO) dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Apabila tekanan pengisian ini meningkat sehingga mengakibatkan edema paru dan bendungan di sistem vena, maka keadaan ini disebut gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF).

American Heart Association memperkirakan terdapat 4,7 juta orang menderita gagal jantung di Amerika Serikat pada tahun 2000 dan dilaporkan terdapat 550.000 kasus baru setiap tahun.

Page 3: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DefinisiDefinisi

Heart Failure (HF) atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis kompleks yang didasari oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah ke tubuh secara adekuat, akibat adanya gangguan struktural dan fungsional dari jantung.HF ditandai oleh manifetasi klinis (sesak nafas dan fatik) dan gejala (edema dan ronki) yang akan mengakibatkan pasien sering dirawat di rumah sakit, menyebabkan kuliatas hidup yang buruk dan harapan hidup yang singkat.

Page 4: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

EtiologiEtiologi

Page 5: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PatofisiologiPatofisiologi

Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah :(1)Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung(2)Pemompaan terus menerus ke afterload yang meningkat kronik, misalnya pada stenosis katup semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah

Page 6: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PatofisiologiPatofisiologi

Forward failure terjadi ketika jantung gagal memompa darah dalam jumlah yang memadai ke jaringan karena isi sekuncup semakin berkurang.

Backward failure terjadi secara bersamaan ketika darah yang tidak dapat masuk dan di pompa keluar oleh jantung terus terbendung di sistem vena. Kongesti di sistem vena adalah penyebab mengapa penyakit ini kadang disebut gagal jantung kongestif.

Page 7: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PatofisiologiPatofisiologi

Backward failure sisi kiri edema paru (kelebihan cairan dijaringan paru) karena darah terbendung di paru. Kelebihan cairan di paru ini mengurangi pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah di paru, menurunkan oksigenasi darah arteri dan meningkatkan CO2 peningkatan asam di darah.

Forward failure sisi kiri adalah berkurangnya aliran darah ke ginjal, yang menimbulkan masalah ganda. Pertama, fungsi ginjal tertekan dan kedua ginjal semakin menahan garam dan air ditubuh sewaktu pembentukan urin dalam meningkatkan volume plasma. Retensi cairan berlebih semakin memperparah masalah kongesti vena yang sudah ada.

Page 8: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Manifestasi KlinikManifestasi Klinik

Paroksismal nocturnal dispnea : terbangun malam hari karena sesak

Ortopnea : sesak pada saat berbaringDispnea on effort : sesak saat beraktivitasBatuk malam hariBengkak pada ekstremitas

Page 9: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Tanda vital dan keadaan umum (HF ringan tampak tidak ada gejala pada saat istirahat, kecuali pada saat berbaring beberapa menit. HF derajatnya lebih parah pasien harus duduk tegak, mungkin sesak napas. Tekanan darah sistolik bisa normal atau tinggi pada HF awal, tetapi umumnya berkurang pada HF lanjut karena disfungsi LV berat. Tekanan nadi dapat berkurang, mencerminkan penurunan stroke volume)

Jugularis Vein Pressure (tekanan pada atrium) Pemeriksaan paru (ronkhi edema pulmonal dan efusi

pleura) Pemeriksaan jantung (suara jantung ketiga (S3) terdengar dan

teraba di apeks) Pemeriksaan abdomen dan ekstremitas (ascites, edema

perifer pergelangan kaki dan pretibial) Cardiac cachexia (penurunan berat badan)

Page 10: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DiagnosisDiagnosis

KRITERIA FRAMINGHAMNYHA (New York Heart Association )ACC/AHA (American Collage of

Cardiology/American Heart Disease Association)

KILLIP

Page 11: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Kriteria FraminghamKriteria FraminghamKRITERIA MAYOR KRITERIA MINORPND Batuk malam hariOrtopnoe Dispnea on effortDistensi Vena Leher Edema ekstremitasRonki paru HepatomegaliS3 Gallop Takhikardi (>120x)Kardiomegali HepatomegaliEdem paru akut Penurunan kapasitas

vital 1/3 dari normalHepato jugular refluxPeninggian tekanan vena jugularis

1 kriteria mayor2 kriteria minor

Page 12: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

NYHANYHA

NYHA I : tanpa ada batasan dalam kegiatan sehari-sehari

NYHA II : ada batasan yaitu tisak bisa melakukan aktivitas berat

NYHA III : ada batasan yaitu tidak bisa melakukan aktivitas ringan

NYHA IV : tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun

Page 13: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

ACC/AHAACC/AHA

Stage A : terdapat faktor resiko CHF tanpa disertai kelainan fungsional maupun struktural

Stage B : ada faktor resiko dan terdapat kelainan struktural

Stage C : ada faktor resiko danterdapat kelainan struktural maupun fungsional

Stage D : refractory gagal jantung

Page 14: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

KILLIPKILLIP

Class I : tidak ada tanda gagal jantungClass II : ronki basah pada ½ paru bawah,

s3 gallop, Class III : Edema paru seluruh lapang paruClass IV : Syok Kardiogenik

Page 15: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

DiagnosisDiagnosis

Pemeriksaan laboratorium rutinEKGRadiologiPenilaian fungsi LV (echocardiogram

2D/Doppler, MRI, EF)

Page 16: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Non-farmakologiFarmakologi

Page 17: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Non-farmakologiNon-farmakologi

Anjuran umum : Edukasi : terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan seperti biasa. Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang masih bisa dilakukan.

Page 18: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Non-farmakologiNon-farmakologi

Tindakan Umum : Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 g pada gagal jantung ringan dan 1 g pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan. Hentikan rokokHentikan alkohol pada kardiomiopati Aktivitas fisik (latihan jasmani : jalan 3-5 kali/minggu selama 20-30 menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan beban 70-80% denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang). Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi akut.

Page 19: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

FarmarkologiFarmarkologi

Menurunkan preloadDiuretik (tiazid, furosemid, spironolakton)Nitrat (ISDN)

Meningkatkan kontraktilitas jantungDigitalis (digoksin)Beta-blocker (metaprolol, bisoprolol, carvedilol)Isoniazid (INH)

Page 20: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

FarmakologiFarmakologi

Menurunkan afterloadACE-inhibitors (captopril, enapril, lisinopril)Angiotensin II Reseptor Blocker (valsartan, losartan, candesartan)Calcium Channel Blocker (non-dihidropiridin diltiazem, verapamil; dihidro-piridin amlodipine, nifedipine)

Mencegah remodelling Intervensi khusus

Implantable Cardioverter Defibrillators (ICD) ventricular tachycardiaRevaskularisasi melalui Percutaneus Transluminal Coronary Angiolasty (PTCA) atau Coronary Artery Baypass Grafting’s (CABG)

Page 21: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

PrognosaPrognosa

Angka mortalitas setahun bervariasi dari 5% pada pasien stabil dengan gejala ringan, sampai 30-50% pada pasien dengan gejala berat dan progresif. Prognosisnya lebih buruk jika disertai dengan disfungsi ventrikel kiri berat (fraksi ejeksi< 20%), gejala menonjol dan kapasitas latihan sangat terbatas (konsumsi oksigen maksimal < 10 ml/kg/menit), insufisiensi ginjal sekunder, hiponatremia, dan katekolamin plasma yang meningkat.Sekitar 40-50% kematian akibat gagal jantung adalah mendadak. Pasien-pasien yang mengalami gagal jantung stadium lanjut dapat menderita dispnea dan memerlukan bantuan terapi paliatif yang sangat cermat.

Page 22: GAGAL JANTUNG KONGESTIF

TERIMA KASIH