69
PERANAN MAJELIS TA'LIM AL-MUJAHIDIN DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEAGAMAAN REMAJA DI KELURAHAN BELENDUNG BATU CEPER TANGERANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) Oleh: Siti Muthiah 102011023474 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006

Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

PERANAN MAJELIS TALIM AL-MUJAHIDIN

DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEAGAMAAN REMAJA

DI KELURAHAN BELENDUNG BATU CEPER TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S PdI)

Oleh

Siti Muthiah 102011023474

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2006

id11463421 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Kelurahan Belendung Batu Ceper

Tangerang telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juli 2006 Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program

strata 1 (S1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 12 Juli 2006

Sidang Munaqasah

Dekan Pembantu Dekan Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA Nip 150 231 356 Nip 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs E Kusnadi Ahmad SyafiI M Ag Nip 150 006 2572 Nip 150 258 584

id11483562 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Puja

syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Shalawat serta salam kita

limpahkan keharibaan junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang diutus

kedunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan rahmat bagi semesta

alam

Skripsi yang berjudul Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna mencapai

gelar sarjana (Strata 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak sedikit kesulitan dan

kendala yang penulis hadapi Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak baik moril maupun materil sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai Oleh

karena itu sudah sepantasnya apabila dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Dede Rosyada M A Dekan Fakultas IlmuTarbiyah dan

Keguruan beserta stafnya yang telah memberikan bantuannya

2 Bapak Drs Fatah Wibisono ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang

telah memberikan bantuannya

id11501984 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

iii

3 Bapak Prof Dr H Aminuddin Rasyad dosen pembimbing skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuknya dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan

4 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah beserta stafnya yang

telah membantu pelayanan pimjaman buku-buku yang penulis butuhkan

5 Bapak KH Abdussalam HM Pimpinan Dewan Kesejahteraan Masjid Al-

Mujahidin

6 Ustadz Ahmad Sahal Ketua Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

7 Kedua orang tua tercinta kakak adik dan ponakan serta Bapak

Muhammad Shobri S Hum yang telah memberikan semangat baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini

8 Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

9 Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis hanya dapat berdoa semoga segala bantuan dan amal baik mereka

mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT Penulis menyadari bahwa

skripsi ini jauh dari sempurna oleh karena itu dengan hati yang lapang dan sikap

yang terbuka penulis mohon kritik dan saran yang membangun dalam rangka

saling mengingatkan antar sesama manusia guna menuju kearah kehidupan yang

lebih baik Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembacanya

semua Amin

Jakarta 6 Juni 2006

Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada umunya pendidikan adalah tugas dan tanggung jawab bersama yang

dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik Kesadaran

dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan

dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan

yaitu proses pendidikan formal informan dan nonformal

Peran pendidikan yang telah dilakukan di luar pendidikan formal yang sering

diusahakan orang dewasa dalam membina generasi muda secara otomatis telah

mendukung segenap teori yang didapat dari pendidikan formal Hal tersebut

diwujudkan dengan diselenggarakannyapengajian-pengajian remaja yang bertujuan

untuk melahirkan generasi-generasi muda yang dinamis serta bermental agamis

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa

mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri

yang penuh dengan sikap egoistis dan rasa keingintahuan yang amat tinggi

Keingintahuan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman

rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan akan tetapi

melalui kegiatan pengajian ini mereka mampu mentelaah serta mempelajari Islam

sebagai pedoman hidupnya

id11523281 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 2: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Kelurahan Belendung Batu Ceper

Tangerang telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juli 2006 Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program

strata 1 (S1) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Jakarta 12 Juli 2006

Sidang Munaqasah

Dekan Pembantu Dekan Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Prof Dr Dede Rosyada MA Prof Dr H Aziz Fahrurrozi MA Nip 150 231 356 Nip 150 202 343

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs E Kusnadi Ahmad SyafiI M Ag Nip 150 006 2572 Nip 150 258 584

id11483562 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

ii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Puja

syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Shalawat serta salam kita

limpahkan keharibaan junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang diutus

kedunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan rahmat bagi semesta

alam

Skripsi yang berjudul Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna mencapai

gelar sarjana (Strata 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak sedikit kesulitan dan

kendala yang penulis hadapi Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak baik moril maupun materil sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai Oleh

karena itu sudah sepantasnya apabila dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Dede Rosyada M A Dekan Fakultas IlmuTarbiyah dan

Keguruan beserta stafnya yang telah memberikan bantuannya

2 Bapak Drs Fatah Wibisono ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang

telah memberikan bantuannya

id11501984 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

iii

3 Bapak Prof Dr H Aminuddin Rasyad dosen pembimbing skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuknya dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan

4 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah beserta stafnya yang

telah membantu pelayanan pimjaman buku-buku yang penulis butuhkan

5 Bapak KH Abdussalam HM Pimpinan Dewan Kesejahteraan Masjid Al-

Mujahidin

6 Ustadz Ahmad Sahal Ketua Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

7 Kedua orang tua tercinta kakak adik dan ponakan serta Bapak

Muhammad Shobri S Hum yang telah memberikan semangat baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini

8 Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

9 Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis hanya dapat berdoa semoga segala bantuan dan amal baik mereka

mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT Penulis menyadari bahwa

skripsi ini jauh dari sempurna oleh karena itu dengan hati yang lapang dan sikap

yang terbuka penulis mohon kritik dan saran yang membangun dalam rangka

saling mengingatkan antar sesama manusia guna menuju kearah kehidupan yang

lebih baik Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembacanya

semua Amin

Jakarta 6 Juni 2006

Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada umunya pendidikan adalah tugas dan tanggung jawab bersama yang

dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik Kesadaran

dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan

dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan

yaitu proses pendidikan formal informan dan nonformal

Peran pendidikan yang telah dilakukan di luar pendidikan formal yang sering

diusahakan orang dewasa dalam membina generasi muda secara otomatis telah

mendukung segenap teori yang didapat dari pendidikan formal Hal tersebut

diwujudkan dengan diselenggarakannyapengajian-pengajian remaja yang bertujuan

untuk melahirkan generasi-generasi muda yang dinamis serta bermental agamis

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa

mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri

yang penuh dengan sikap egoistis dan rasa keingintahuan yang amat tinggi

Keingintahuan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman

rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan akan tetapi

melalui kegiatan pengajian ini mereka mampu mentelaah serta mempelajari Islam

sebagai pedoman hidupnya

id11523281 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 3: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

ii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Puja

syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Shalawat serta salam kita

limpahkan keharibaan junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang diutus

kedunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan rahmat bagi semesta

alam

Skripsi yang berjudul Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna mencapai

gelar sarjana (Strata 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak sedikit kesulitan dan

kendala yang penulis hadapi Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak baik moril maupun materil sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai Oleh

karena itu sudah sepantasnya apabila dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1 Bapak Prof Dr Dede Rosyada M A Dekan Fakultas IlmuTarbiyah dan

Keguruan beserta stafnya yang telah memberikan bantuannya

2 Bapak Drs Fatah Wibisono ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam yang

telah memberikan bantuannya

id11501984 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

iii

3 Bapak Prof Dr H Aminuddin Rasyad dosen pembimbing skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuknya dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan

4 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah beserta stafnya yang

telah membantu pelayanan pimjaman buku-buku yang penulis butuhkan

5 Bapak KH Abdussalam HM Pimpinan Dewan Kesejahteraan Masjid Al-

Mujahidin

6 Ustadz Ahmad Sahal Ketua Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

7 Kedua orang tua tercinta kakak adik dan ponakan serta Bapak

Muhammad Shobri S Hum yang telah memberikan semangat baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini

8 Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

9 Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis hanya dapat berdoa semoga segala bantuan dan amal baik mereka

mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT Penulis menyadari bahwa

skripsi ini jauh dari sempurna oleh karena itu dengan hati yang lapang dan sikap

yang terbuka penulis mohon kritik dan saran yang membangun dalam rangka

saling mengingatkan antar sesama manusia guna menuju kearah kehidupan yang

lebih baik Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembacanya

semua Amin

Jakarta 6 Juni 2006

Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada umunya pendidikan adalah tugas dan tanggung jawab bersama yang

dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik Kesadaran

dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan

dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan

yaitu proses pendidikan formal informan dan nonformal

Peran pendidikan yang telah dilakukan di luar pendidikan formal yang sering

diusahakan orang dewasa dalam membina generasi muda secara otomatis telah

mendukung segenap teori yang didapat dari pendidikan formal Hal tersebut

diwujudkan dengan diselenggarakannyapengajian-pengajian remaja yang bertujuan

untuk melahirkan generasi-generasi muda yang dinamis serta bermental agamis

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa

mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri

yang penuh dengan sikap egoistis dan rasa keingintahuan yang amat tinggi

Keingintahuan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman

rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan akan tetapi

melalui kegiatan pengajian ini mereka mampu mentelaah serta mempelajari Islam

sebagai pedoman hidupnya

id11523281 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 4: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

iii

3 Bapak Prof Dr H Aminuddin Rasyad dosen pembimbing skripsi ini

yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuknya dengan

penuh kesabaran dan kebijaksanaan

4 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah beserta stafnya yang

telah membantu pelayanan pimjaman buku-buku yang penulis butuhkan

5 Bapak KH Abdussalam HM Pimpinan Dewan Kesejahteraan Masjid Al-

Mujahidin

6 Ustadz Ahmad Sahal Ketua Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

7 Kedua orang tua tercinta kakak adik dan ponakan serta Bapak

Muhammad Shobri S Hum yang telah memberikan semangat baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini

8 Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

9 Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis hanya dapat berdoa semoga segala bantuan dan amal baik mereka

mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT Penulis menyadari bahwa

skripsi ini jauh dari sempurna oleh karena itu dengan hati yang lapang dan sikap

yang terbuka penulis mohon kritik dan saran yang membangun dalam rangka

saling mengingatkan antar sesama manusia guna menuju kearah kehidupan yang

lebih baik Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembacanya

semua Amin

Jakarta 6 Juni 2006

Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada umunya pendidikan adalah tugas dan tanggung jawab bersama yang

dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik Kesadaran

dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan

dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan

yaitu proses pendidikan formal informan dan nonformal

Peran pendidikan yang telah dilakukan di luar pendidikan formal yang sering

diusahakan orang dewasa dalam membina generasi muda secara otomatis telah

mendukung segenap teori yang didapat dari pendidikan formal Hal tersebut

diwujudkan dengan diselenggarakannyapengajian-pengajian remaja yang bertujuan

untuk melahirkan generasi-generasi muda yang dinamis serta bermental agamis

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa

mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri

yang penuh dengan sikap egoistis dan rasa keingintahuan yang amat tinggi

Keingintahuan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman

rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan akan tetapi

melalui kegiatan pengajian ini mereka mampu mentelaah serta mempelajari Islam

sebagai pedoman hidupnya

id11523281 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 5: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Pada umunya pendidikan adalah tugas dan tanggung jawab bersama yang

dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik Kesadaran

dalam melaksanakan pendidikan adalah dimaksudkan untuk mencapai kedewasaan

dan kematangan berfikir yang dapat diusahakan melalui beberapa proses pendidikan

yaitu proses pendidikan formal informan dan nonformal

Peran pendidikan yang telah dilakukan di luar pendidikan formal yang sering

diusahakan orang dewasa dalam membina generasi muda secara otomatis telah

mendukung segenap teori yang didapat dari pendidikan formal Hal tersebut

diwujudkan dengan diselenggarakannyapengajian-pengajian remaja yang bertujuan

untuk melahirkan generasi-generasi muda yang dinamis serta bermental agamis

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa

mereka sangat membutuhkan tuntunan dan bimbingan untuk memahami diri sendiri

yang penuh dengan sikap egoistis dan rasa keingintahuan yang amat tinggi

Keingintahuan yang tinggi menyebabkan para remaja tidak hanya diberikan siraman

rohani saja yang berisi ajaran-ajaran agama yang wajib dijalankan akan tetapi

melalui kegiatan pengajian ini mereka mampu mentelaah serta mempelajari Islam

sebagai pedoman hidupnya

id11523281 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 6: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

2

Islam sebagai agama yang menjadi pedoman hidup bagi manusia mencakup

seluruh kehidupan manusia Di samping sebagai pedoman hidup Islam menurut para

pemeluknya juga sebagai ajaran yang harus didawahkan dan memberikan

pemahaman berbagai ajaran yang terkandung di dalamnya Sarana yang dapat

dilakukan dalam mentranspormasikan nilai-nilai agama tersebut antara lain melalui

Majelis Talim yang berfungsi memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ajaran

tersebut

Berbagai kegiatan Majelis Talim yang telah dilakukan merupakan proses

pendidikan yang mengarah kepada internalisasi nilai-nilai agama sehingga para

remaja mampu mereflesikan tatanan normatif yang mereka pelajari dalam realitas

kehidupan sehari-hari

Majelis Talim adalah wadah pembentuk jiwa dan kepribadian yang agamis

yang berfungsi sebagai stabilisator dalam seluruh gerak aktivitas kehidupan umat

Islam Indonesia maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami

mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat sehingga tercipta insan-insan

yang memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam

upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju

Tampaknya antusias remaja Islam di lingkungan Desa Belendung Batu Ceper

Tangerang merupakan salah satu ekspresi dari usaha masyarakat dalam mewadahi

generasi Islam di Majelis Talim Al-Mujahiddin sehingga perkembangannya terarah

dengan baik Hal ini menjadikan para orang tua ulama umara setempat untuk turut

berpartisipasi dalam kegiatan Majelis Talim tersebut

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 7: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

3

Bertitik tolak dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti aktivitas

Majelis Talim ini melalui skripsi dengan judul Peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu

Ceper Tangerang

B Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang diteliti adalah

Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap Keagamaan

Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

C Perumusan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan tidak ada kesalahan interpretasi

maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Bagaimanakah kondisi tenaga pengajar dan jamaah Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

D Sistematiak Penulisan

Hasil penelitian ini ditulis dalam lima bab dirinci dalam sub-sub dengan

sistematika sebagai berikut

Bab I Pendahuluan bab ini berisi latar belakang masalah identifikasi

masalah pembatasan dan perumusan masalah sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori adalah mengenai Peranan yang terdiri dari pengertian

peranan dan ciri peranan Mengenai sikap meliputi pengertian sikap ciri-ciri sikap

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 8: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

4

pembentukan sikap faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan remaja meliputi

pengertian remaja pertumbuhan mental remaja dan problem remaja dan Majelis

Talim terdiri dari pengertian Majelis Talim tujuan Majelis Talim serta kerangka

berpikir Keenam hipotesa penelitian

Bab III Metodologi Penelitian bab ini memuat tentang tujuan penelitian

variabel penelitian populasi dan sampel tehnik pengumpulan data dan tehnik

pengolahan dan analisis data

Bab IV Hasil Penelitian meliputi Pertama deskripsi data yang terdiri dari

sejarah berdiri dan tujuan Majelis Talim Al-Mujahiddin Kondisi tentang pengajar

dan jamaah sarana dan prasarana materi dan metode struktur organisasi dan

pengelolaan Majelis Talim Al-Mujahiddin dan peranan Majelis Talim Al-

Mujahiddin Kedua pengujian hipotesis terhadap analisa dan interpretasi data

terhadap hasil penelitian hipotesis

Bab V Penutup dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 9: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A Peranan

1 Pengertian Peranan

Peranan berasal dari kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama1 Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip

oleh Soejono Soekamto sebagai berikut

Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan2

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang

membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu

Misalnya dalam keluarga perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi

anjuran memberi penilaian memberi sangsi dan lain-lain Kalau peran ibu

1 WJS Poerwadarminta Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka 1985) h

735 2 Soejono Soekamto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982) h 238

id11540828 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 10: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

6

digabungkan dengan peran ayah maka menjadi peran orang tua dan menjadi lebih

luas sehingga perilaku-perilaku yang diharapkan juga menjadi lebih beraneka ragam3

2 Konflik Peran

Konflik peran terjadi karena adanya disensus yang terpolarisasi yang

menyangkut peran Dua macam konflik peran antara lain

1 Konflik antar-peran (Inter-role confict) contoh seorang mahasiswi yang telah

menikah dimana dia harus membagi waktu antara melakukan tuntutan peran

sebagai mahasiswi selain itu juga harus memenuhi tugas-tugas sebagai isteri

2 Konflik dalam peran (intra-role confict) contoh pendeta dalam ketentaraan

yang berdoa demi perdamaian dan harus mempertahankan semangat prajurit

agar siap untuk membunuh4

B Sikap

1 Pengertian Sikap

Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude menurut Drs Ngalim Purwanto

sikap adalah perbuatan atau tingkah laku sebagai respon atau reaksi terhadap suatu

3 Dr Sarlito Wirawan Sarwono Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo Persada

Jakarta2000 cet V hal 224-225 4 Ibid hal 229

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 11: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

7

rangsangan atau stimulus5 Sumber lain mengatakan sikap adalah pandangan atau

perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu6

Menurut Chave Bogardus La Pierre Mead dan Gordon Allport (1935) sikap

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya

respon7

Dari pengertian di atas bahwa sikap senantiasa diarahkan kepada suatu objek

Artinya tidak ada sikap tanpa objek sesuai dengan pendapat Sarlito wirawan

Sarwono yang memberikan pengertian sikap bahwa sikap adalah kesiapan pada

seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal tertentu8 Adapun objek-

objek sikap dapat terarah terhadap benda-benda manusia peristiwa-peristiwa

pemandangan-pemandangan lembaga-lemabaga norma-norma nilai-nilai dan

sebagainya

2 Ciri-ciri sikap

sikap menentukan tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan perangsang

yang datang orang atau kejadian Dapat dikatakan bahwa sikap adalah faktor internal

dalam diri seseorang tetapi tidak semua faktor internal itu sikap

Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut

5 M ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995) cet10 hal 141

6 R Sutarno Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II hal 41 7 Saepudin Azwar Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) cet2 Pustaka Pelajar 1998

hal-5 8 Sarlito W S Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI hal 91

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 12: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

8

1 Sikap dapat dipelajari (Learnability)

2 Memiliki kestabilan (Stability)

3 Personal sociental significance

4 Berisi kognisi dan affeksi

5 Approach avoldance directionality 9

Sarlito Wirawan memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut

1 Dalam sikap selalu terdapat hubungan subjek-objek tidak ada sikap tanpa

objek Objek dapat berupa benda orang kelompok orang nilai-nilai sosial

pandangan hidup hukum lembaga masyarakat dan sebagainya

2 Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan dibentuk dari

pengalaman

3 Karena sikap dapat dipelajari maka sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan

keadaan lingkungan di sekitar individu yang bersangkutan pada saat yang

berbeda-beda

4 Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan

5 Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi

6 Sikap tidak hanya satu macam saja melainkan bermacam-macam sesuai

dengan banyaknya objek yang dapat menjadi perhatian orang yang

bersangkutan 10

9 Abu Ahmadi Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I hal 163 10 Sarlito Wirawan opcit hal 95

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 13: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

9

3 Pembentukan Sikap

secara psikologis sikap dapat dibawa dari lahir dan dipengaruhi oleh faktor

genetik Walaupun demikian sebagian besar para pakar psikologi sosial berpendapat

bahwa sikap terbentuk dari pengalaman melalui proses belajar Pandangan ini

mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pandangan ini dapat disusun

berbagai upaya (penerangan pendidikan pelatihan dan sebagainya) untuk mengubah

sikap seseorang

Berikut ini dikemukakan pendapat beberapa ahli tentang pembentukan

sikap11

a Pengalaman Pribadi

Apa yang sudah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus social tanggapan akan menjadi

salah satu dasar terbentuknya sikap untuk dapat mempunyai tanggapan seseorang

harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis

Untuk dapat menjadi dasar terbentuknya sikap pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan kesan yang kuat karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan factor emosional

tapi dinamika ini tidaklah sederhana dikarenakan suatu pengalaman tunggal jarang

sekali dapat menjadi dasar pembentukan sikap

b Pengaruh orang lain yang dianggap penting

11 Saefudin Azwar opcit hal 30

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 14: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

10

Orang-orang yang disekitar kehidupan sehari-hari adalah salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap seseorang yang dianggap penting

mempengaruhi pembentukan sikap orang misalnya adalah kedua orang tua dan orang

yang status sosialnya lebih tinggi Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki

sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya penting kecenderungan ini antara

lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut

c Pengaruh kebudayaan

kebudayaan dimana seseorang dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pengaruh pembentukan sikap seorang ahli yang terkenal BF Skinner sangat

menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi

seseorang menurutnya kepribadian tidak lain daripada pola prilaku yang konsisten

yang menggambarkan sejarah reinforcment yang kita alami Tanpa kita sadari

kebudayaan telah menanamkan sikap kita terhadap berbagai masalah dan telah

mewarnai sikap anggota masyarakat di dunia ini

d Media Masa

Sebagai sarana komunikasi media masa mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang pada tugas pokoknya media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang pesan-pesan sugesti yang dibawa oleh informasi tersebut apabila cukup

kuat akan memberinya dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah

arah sikap tertentu

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 15: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

11

Dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media masa tidaklah

kecil salah satu informasi sugesti dalam media masa adalah dalam hal ini iklan selalu

berisi segi positif mengenai produk sehingga dapat menimbulkan pengaruh afektip

yang positif pula

e Lembaga pendidikan dan lembaga Agama

Karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistimkepercayaan

maka pada gilirannya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap

individu

f Pengaruh faktor emosional

Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi dengan berfungsi sebagai semacam penyuluhan prustrasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego contonya adalah prasangka Prasangka

didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran atau yang tidak favourabel terhadap

sekelompok orang prasangka seringkali merupakan bentuk sikap negatif yang di

dasari oleh kelainan kepribadian pada orang-orang yang sangat prustrasi

Sedangkan menurut Sarlito W S sikap dapat terbentuk melalui empat macam cara12

a Adopsi kejadian-kejadian yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus

lama kelamaan secara bertahap diserap ke dalam diri individu dan

mempengaruhi terbentuknya sikap

12 Sarlito W S Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000 hal 96

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 16: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

12

b Diferensiasi dengan berkembangnya intelegensi bertambahnya

pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal-hal yang

tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri Terhadap objek

tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula

c Integrasi pembentukan sikap di sini terjadi secara bertahap dimulai

dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan hal tertentu

sehingga akhirnya terbentuk sikap mengenai hal tersebut

d Trauma adalah pengalaman-pengalaman yang tiba-tiba mengejutkan

yang meninggalkan kesan-kesan mendalam pada jiwa orang yang

bersangkutan pengalaman traumatis yang dapat juga menyebabkan

terbentunya sikap

Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja melainkan melalui suatu proses

tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu lain

disekitarnya

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Isbandi SA adalah13

a Faktor Intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

seperti selektifitas tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar melalui

13 Isbandi Rukminto Adi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-

dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994 hal 182

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 17: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

13

persepsi kita oleh karena itu kita harus memilih stimulus-stimulus mana yang

akan kita dapati dan mana yang harus kita jauhi

b Faktor Ekstern

1 Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2 Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3 Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4 Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5 Situasi pada saat sikap itu dibentuk

Tentunya tidak semua factor harus dipenuhi untuk membentuk suatu sikap

kadang-kadang satu atau dua faktor sudah cukup Tetapi makin banyak faktor yang

ikut mempengaruhi semakin cepat terbentuknya sikap

C Remaja

1 Pengertian Remaja

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak ada dalam Islam Di dalam

al-Quran ada kata (al-Fityatun Fityatun) yang artinya orang muda Firman Allah

SWT dalam surat al-Kahfi ayat 1314

ϖΤ˴ϟ˸ΎΑ˶Ϣ˸ϫ˵˴Β˴ϧ˴Ϛ˴ϴ˸Ϡ˴ϋ˴κϘ˵ϧ˴Ϧ˵Τ˸ϧ˴ϯΪ˴ϫ˵Ϣ˸ϫ˵Ύϧ˴Ω˸ί˶ϭ˴Ϣ˸Ϭ˶Αή˴Α˶Ϯ˸Ϩ˵ϣ˴˴Δ˲ϴ˴Θ˸ϓ˶Ϣ˸Ϭ˵ϧ˶

ϒϬϜϟΓέϮγ

14 Zakiyah Darajat Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995) Cet II

hal 10-11

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 18: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

14

Artinya Kami ceritakan padamu (Muhammad) dengan sebenarnya

Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk

Terhadap pula kata baligh yang menunjukkan seseorang tidak kanak-kanak

lagi misalnya dalam surat an-Nur ayat 59

Ϣ˸Ϭ˶Ϡ˶Β˸ϗ˴Ϧ˸ϣ˶Ϧ˴ϳ˸ά˶ϟϥ˴ά˴Ό˸Θ˴γ˸ΎϤ˴ϛ˴Ϯ˸ϧ˵ά˶Ό˸Θ˴δ˸ϴ˴Ϡ˸ϓ˴Ϣ˴Ϡ˵Τ˵ϟ˸Ϣ˵Ϝ˵Ϩ˸ϣ˶ϝ˵Ύϔ˴σ˸Ϸ˴˸ώ˴Ϡ˴Α˴Ϋ˴˶ϭ˴micro

Artinya Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh maka

hendaklah mereka meminta izin seperti orang sebelum mereka meminta izin

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata fityatun yang artinya muda dan

kata baligh yang dikaitkan dengan mimpi (al-Hulama) Kata baligh dalam istilah

hukum islam digunakan untuk penetuan umur awal kewajiban melaksanakan hukum

Islam dalam kehidupan sehari-hari Atau dengan kata lain terhadap mereka yang telah

aqil baligh berlakulah seluruh ketentuan hukum Islam

Tampaknya masa remaja yang mengantarai masa kanak-kanak dengan dewasa

tidak terdapat dalam Islam Dalam Islam seorang manusia bila telah aqil baligh telah

bertangung jawab atas setiap perbuatanya Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala

dan bila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa

Remaja dalam pandangan hukum dan perundang-undangan adalah mereka

yang berumur 13-17 atau 18 tahun15

15 Ibid hal9

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 19: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

15

Remaja dalam pengertian psikologi dan pendidikan remaja dalah tahap umur

yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir ditandai oleh pertumbuhan fisik

cepat Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu

membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap prilaku kesehatan serta

kepribadian remaja16

Batasan remaja menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana

a Individu berkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2 Pertumbuhan Mental Remaja

Ide-ide agama dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya Ide-ide pokok ajaran-ajaran

agama yang diterimanya waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur

apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-

kritikan dalam hal agama itu Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi

keyakinan yang dipeganginya melaui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya

Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan

kecerdasan Pengertian-pengertian tentang hal-hal yang abstrak yang tidak dapat

dirasakan atau dilihat langsung seperti pengertian tentang akhirat surga neraka dan

lain sebagainya baru dapat diterima oleh anak-anak apabila pertumbuhan

kecerdasannya telah memungkinkannya untuk itu Itulah sebabnya maka seharusnya

16 Ibid hal 8

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 20: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

16

pengertian-pengertian yang abstrak itu dikurangi apabila umur remaja belum dicapai

oleh si anak

Ide-ide dan pokok-pokok ajaran agama tidak jarang pula ditolak atau dikritik

oleh anak-anak yang telah meningkat usia remaja Bahkan kadang-kadang mereka

menjadi bimbang beragama terutama anak-anak yang mendapat didikan agama

dengan cara yang memungkinkan mereka berpikir bebas dan boleh mengritik

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak

memberi kesempatan atau berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang

tidak masuk akal disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga

menganut agama yang sama maka kebimbangan pada masa remaja itu agak kurang

Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau

keyakinannya berlainan dari agama atau keyakinan orang tuanya Keyakinan orang

tua dan keteguhannya menjalankan ibadah serta memelihara nilai-nilai agama dalam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah dari mau menerima tanpa

pengertian menjadi menerima dengan penganalisaan

Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis (falsafi) itu juga

mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan Karena mereka tidak

dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di alam ini Jika mereka

yakin bahwa tuhan maha kuasa maha mengatur dan mengendali alam ini maka

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 21: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

17

segala apapun yang terjadi baik peristiwa alamiah maupun peristiwa-peristiwa dan

hubungan orang-orang dalam masyarakat dilimpahkan tanggung jawabnya kepada

Tuhan Seandainya mereka melihat adanya kekacauan kerusuhan ketidak adilan

percekcokkan dan lain sebagainya dalam masyarakat atau banyak hal-hal yang

terjadi dalam alam ini seolah-olah tanpa kendali maka mereka akan merasa kecewa

terhadap tuhan bahkan mungkin menjadi acuh tak acuh atau benci Apabila perasaan

seperti itu bertumpuk-tumpuk mungkin akan berakhir dengan mengingkari wujud

Tuhan supaya ia dapat mengambil kesimpulan baru yaitu segala sesuatu dalam alam

ini terjadi dengan sendirinya dan berjalan tanpa kendali sehingga mungkin saja

teratur atau kacau balau

Dapat disimpulkan bahwa pengertian remaja akan poko-pokok keyakinan

dalam agama dipengaruhi oleh perkembangan pikirannya pada umur remaja Dan

gambaran remaja tentang tuhan merupakan bagian dari gambaran terhadap alam ini

Hubungannya dengan tuhan bukanlah hubungan yang sederhana antara dia dengan

tuhan Akan tetapi kompleks dan berjalin melalui alam ini hubungan disini adalah

antara dia alam dan tuhan Perasaannya terhadap tuhan adalah pantulan dari sikap

jiwanya terhadap alam luar Maka agama remaja adalah hubungan antara dia tuhan

dan alam semesta yang terjadi dari peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman

masa lalu dan yang sedang di alami oleh remaja itu Atau dengan kata lain dapat

diringkaskan bahwa agama remaja adalah hasil dari interaksi antara dia dan

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 22: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

18

lingkungannya sedang gambarannya tetang tuhan dan sifat-sifatnya dipengaruhi oleh

kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri17

3 Problem Remaja

Umur remaja adalah umur peralihan dari anak-anak menjelang dewasa yang

merupakan masa perkembangan terakhir bagi pembinaan kepribadian atau masa

persiapan untuk memasuki umur dewasa problemnya tidak sedikit Telah banyak

penelitian yang dilakuakan orang dalam mencari problema yang umum dihadapi oleh

remaja baik dinegara yang maju maupun yang masih berkembang Di antara

problem remaja yang sering rasakan antara lain adalah

1 Masalah hari depan

setiap remaja memikirkan masa depannya Ia ingin mendapat kepastian akan

jadi apakah ia nanti setelah tamat Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak

dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di

dalam kampus Tidak jarang kita mendengar kalimat-kalimat yang memantulkan

kecemasan akan hari depan itu misalnya hari depan suram buat apa belajar toh

sama saja yang berijazah dan tidak berijazah sama-sama tidak dapat bekerja dan

sebagainya

Kecemasan akan hari depan yang kurang pasti itu telah menimbulkan

berbagai problema lain yang mungkin menambah suramnya masa depan remaja itu

misalnya semangat belajar menurun kemampuan berpikir berkurang rasa tertekan

17 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 85-89

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 23: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

19

timbul bahkan terkadang sampai kepada mudahnya mereka terpengaruh oleh hal-hal

yang tidak baik kenakalan dan penyalah-gunaan narkotika Perhatian mereka

terhadap agama semakin berkurang bahkan tidak jarang terjadi goncangan hebat

dalam kepercayaan kepada Tuhan

2 Masalah hubungan dengan orang tua

inipun termasuk masalah yang dihadapi oleh remaja dari dahulu sampai

sekarang Sering kali terjadi pertentangan pendapat antara orang tua dan anak-

anaknya yang telah remaja atau dewasa Kadang-kadang hubungan yang kurang baik

itu timbul karena remaja mengikuti arus dan mode seperti rambut gonderong

pakaian kurang sopan laga-lagu dan terhadap orang tua kurang hormat

3 Masalah moral dan agama

tampaknya masalah ini semakin memuncak terutama di kota-kota besar

barang kali pengaruh hubungan dengan budaya asing semakin meningkat melaui film

bacaan gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing (turis) yang

dating dengan berbagai sikap dan kelakuan Biasanya kemerosotan moral disertai

oleh sikap menjauh dari agama Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada

agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan waktu dan tempat Keadaan dan

nilai-nilai yang berubah itu menimbulkan kegoncangan pula karena menyebabkan

orang hidup tanpa pegangan yang pasti Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 24: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

20

nilai-nilai agama karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman tidak

dipengaruhi oleh waktu tempat dan keadaan18

D Majelis Talim

1 Pengertian Majelis Talim

Majelis talim berasal dari dua suku kata yaitu kata majelis dan kata talim

Dalam bahasa Arab kata majelis ( βϠΠϣ ) adalah bentuk isim makan (kata tempat)

kata kerja dari βϠΟ yang artinya tempat duduk tempat sidang dewan19 Kata

talim dalam bahasa Arab merupakan masdar dari kata kerja ( Ϣ˴Ϡ˴ϋ˴ Ϣ˵Ϡό˴ϳ˵ ΎϤ˱ϴ˸Ϡ˶ό˸Η˴ )

yang mempunyai arti pengajaran20

Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian majelis adalah pertemuan atau

perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul21

Dari pengertian terminologi tentang majelis talim di atas dapatlah dikatakan

bahwa majelis adalah tempat duduk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama

Islam22

18 Zakiyah Daradjat Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI hal 145-147 19 Ahmad Warson Munawir Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta Pustaka

Progresif 1997) cet Ke-14 h 202 20 Ibid h 1038 21 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10 h 615 22 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoeve

1994) cet Ke-4 jilid 3 h 120

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 25: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

21

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa majelis talim adalah tempat

perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang

diberikan oleh guru-guru dan ahli agama Islam

2 Tujuan Majelis Talim

Mengenai tujuan majelis talim mungkin rumusnya bermacam-macam

Sesuai dengan pandangan ahli agama para pendiri majelis talim dengan organisasi

lingkungan dan jamaahnya yang berbeda tidak pernah merumuskan tujuannya

Berdasarkan renungan dan pengalaman Dr Hj Tuty Alawiyah ia merumuskan

bahwa tujuan majelis talim dari segi fungsinya yaitu pertama sebagai tempat

belajar maka tujuan majelis talim adalah menambah ilmu dan keyakinan agama

yang akan mendorong pengalaman ajaran agama Kedua sebagai kontak sosial maka

tujuannya adalah silaturahmi Ketiga mewujudkan minat sosial maka tujuannya

adalah meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan

jamaahnya23

M Habib Chirzin secara spesifik mengatakan bahwa majelis talim yang

diadakan oleh masyarakat pesantren-pesantren yang ada di pelosok pedesaan maupun

perkotaan adalah

a Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal yang gaib

23 Tuti Alawiyah Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan 1997)

cet Ke-1 h 78

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 26: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

22

b Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan

alam semesta

c Inspirasi motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat

dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan

pembinaan pribadi dan kerja produktif untuk kesejahteraan bersama

d Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang padat dan

selaras24

H M Arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam beliau mengemukakan

pendapatnya tentang tujuan majelis talim sebagai berikut

Tujuan majelis talim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia

pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka

meningkatkan kualitas hidupnya secara integral lahiriyah dan batiniyahnya

duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tuntutan ajaran agama Islam

yaitu iman dan takwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang

kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan pembangunan nasional kita25

3 Peranan Majelis Talim

Majelis talim bila dilihat dari struktur organisasinya termasuk organisasi

pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikanyang sifatnya non formal karena

tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum lama waktu belajar

24 M Habib Chirzin Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3 h77 25 H M Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet Ke-3

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 27: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

23

tidak ada kenaikan kelas buku raport ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga

pendidikan formal yaitu sekolah26

Dilihat dari segi tujuan majelis talim termasuk sarana dakwah Islamiyah

yang secara self standing dan self disciplined mengatur dan melaksanakan berbagai

kegiatan berdasarkan musyawarah untuk mufakat demi untuk kelancaran pelaksanaan

talim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya Dilihat dari aspek sejarah sebelum

kemerdekaan Indonesia sampai sekarang banyak terdapat lembaga pendidikan Islam

memegang peranan sangat penting dalam penyebaran ajaran Islam di Indonesia Di

samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan sikap patriotisme

dan nasionalisme sebagai modal mencapai kemerdekaan Indonesia lembaga ini ikut

serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional Dilihat dari bentuk dan sifat

pendidikannya lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk

langgar suarau rangkang27

Telah dikemukakan bahwa majelis talim adalah lembaga pendidikan non

formal Islam Dengan demikian ia bukan lembaga pendidikan formal Islam seperti

madrasah sekolah pondok pesantren atau perguruan tinggi Ia juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik Namun majelis talim mempunyai kedudukan

tersendiri di tengah-tengah masyarakat yaitu antara lain

a Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT

26 H Nurul Huda (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987) h 13 27 Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997) h 192

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 28: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

24

b Taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat santai

c Wadah silaturahmi yang menghidup suburkan syiar Islam

d Media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan

umat dan bangsa28

Secara strategis majelis-majelis talim menjadi sarana dakwah dan tabligh

yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat agama

Islam sesuai tuntunan ajaran agama Majelis ini menyadarkan umat Islam untuk

memahami dan mengamalkan agamanya yang kontekstual di lingkungan hidup sosial

budaya dan alam sekitar masing-masing menjadikan umat Islam sebagai ummatan

wasathan yang meneladani kelompok umat lain Untuk tujuan itu maka

pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup

Islami yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional

selaku khalifah dibuminya sendiri Dalam kaitan ini HM Arifin mengatakan

Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengokohkan landasan

hidup manusia muslim Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual

keagamaan Islam dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya secara integral

lahiriah dan batiniahnya duniawi dan ukhrawiah bersamaan (simultan) sesuai

tuntunan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan

duniawi dalam segala bidang kegiatannya Fungsi demikian sejalan dengan

pembangunan nasional kita29

28 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam loccit 29 HM Arifin opcit h 120

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 29: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

25

4 Materi yang dikaji di Majelis Talim

Materi yang pelajari dalam majelis talim mencakup pembacaan Al-Quran

serta tajwidnya tafsir bersama ulum Al-Quran hadits dan Fiqih serta ushul fiqh

tauhid akhlak ditambah lagi dengan materi-materi yang dibutuhkan para jamaah

misalnya masalah penanggulangan kenakalan anak masalah Undang-Undang

Perkawinan dan lain-lain

Majelis talim di kalangan masyarakat Betawi biasanya memakai buku-buku

berbahasa Arab atau Arab Melayu seperti Tafsir Jalalain Wail Nautar dan lain-lain

Pada majelis talim lain dipakai juga kitab-kitab yang berbahasa Indonesia sebagai

pegangan misalnya fiqih Islam karangan Sulaiman Rasyid dan beberapa buku

terjemahan30

Menurut pedoman Majelis Talim KODI materi yang disampaikan dalam

majelis talim adalah

a Kelompok Pengetahuan Agama

Bidang pengajaran kelompok ini meliputi tauhid tafsir Fiqih hadits akhlak

tarikh dan bahasa Arab

b Kelompok Pengetahuan Umum

Karena banyaknya pengetahuan umum maka tema-tema atau maudlu yang

disampaikan adalah yang langsung berkaitan dengan kehidupan masyarakat

Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama artinya dalam menyampaikan

uraian-uraian tersebut berdasarkan dalil-dalil agama baik berupa ayat-ayat Al-

30 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121-122

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 30: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

26

Quran atau hadits-hadits atau contoh-contoh dari kehidupan Rasulullah

SAW

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di majelis talim

melihat semakin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang perlu

penanganan yang tepat Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan

kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar majelis talim

tidak terkesan kolot dan terbelakang Majelis Talim adalah salah satu struktur

kegiatan dakwah yang berperan penting dalam mencerdaskan umat maka selain

pelaksanaannya dilaksanakan secara teratur dan periodik juga harus mampu

membawa jamaah ke arah yang lebih baik lagi

5 Metode yang digunakan di Majelis Talim

Metode adalah cara dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran dalam

majelis talim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Makin baik metode yang

dipilih makin efektif pencapaian tujuan

Metode mengajar banyak sekali macamnya Namun bagi majelis talim tidak

semua metode itu dapat dipakai Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat

dipakai alam majelis talim Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi

antara sekolah dengan majelis talim

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis talim yaitu

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 31: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

27

a Metode Ceramah yang dimaksud adalah penerangan dengan penuturan lisan

oleh guru terhadap peserta

b Metode Tanya Jawab metode ini membuat peserta lebih aktif Keaktifan

dirangsang melalui pertanyaan yang disajikan

c Metode Latihan metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan

keterampilan dan ketangkasan

d Metode Diskusi metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu masalah

atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan31

Metode penyajian majelis talim dapat dikategorikan menjadi

a Metode Ceramah terdiri dari ceramah umum yakni pengajarustadzkiai

tindak aktif memberikan pengajaran sementara jamaah pasif dan ceramah

khusus yaitu pengajar dan jamaah sama-sama aktif dalam bentuk diskusi

b Metode Halaqah yaitu pengajar membacakan kitab tertentu sementara

jamaah mendengarkan

c Metode Campuran yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan

kebutuhan32

Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya seolah-olah hanya metode itu

saja yang dipakai dalam majelis talim Dalam rangka pengembangan dan

peningkatan mutu Majelis Talim dapat digunakan metode yang lain

walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit keanehan

31 Ibid h 43-45 32 Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam opcit h 121

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 32: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

28

E Kerangka Berfikir

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara individu dan masyarakat

dan dilaksanakan secara sadar baik dari pihak pendidik maupun pihak terdidik

Kesadaran itu dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan dan kematangan berfikir

Jalan menuju kematangan itu dapat dilalui berbagai cara antara lain melalui proses

pendidikan formal informal dan non-formal

Usaha orang dewasa dalam membina generasi muda sering dilakukan di luar

pendidikan formal yang secara otomatis telah mendukung berbagai teori yang didapat

dari pendidikan formal salah satunya adalah penyelenggaraan pengajian remaja

Adapun tujuan utamanya adalah lahirnya generasi yang dinamis serta bermental

agamis

Keberadaan majelis talim sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal

yang merupakan salah satu alternatif untuk menangkal pengaruh negatif terhadap

keagamaan Di samping itu majelis talim sebagai tempat pendidikan agama

berlangsung yang merupakan sarana efektif untuk membina dan mengembangkan

ajara agama Islam dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah

SWT

Dari uraian di atas maka diduga terdapat hubungan positif serta signifikan

antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 33: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

29

F Hipotesa Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan

memerlukan jawaban dan pengujian hipotesis sering digunakan untuk dasar

pembuatan keputusan dan penelitian mendalam

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan yaitu

Terhadap hubungan positif antara peranan majelis talim dan pembentukan sikap

keagamaan remaja yaitu terdapat korelasi positif yang signifikan antara peran majelis

talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

Ho (Hipotesa nihil) Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara

peran majelis talim dan pembentukan sikap keagamaan remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 34: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1 Tujuan akademis meliputi

a Untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Peranan Majelis Talim

terhadap sikap keagamaan remaja khususnya di lingkungan Majelis

Talim Al-Mujahidin Batu Ceper Tangerang

b Untuk meneliti sejarah berdirinya Majlis Talim Al-Mujahiddin di Desa

Belendung Batu Ceper Tangerang

c Untuk mengetahui dan meneliti kondisi tenaga pengajar dan jamaah

Majelis Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

d Untuk meneliti metode yang dipakai dan materi yang diajarkan di Majelis

Talim Al-Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

e Untuk mengetahui dan meneliti struktur organisasi Majelis Talim Al-

Mujahiddin di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang

2 Tujuan Praktis meliputi

a Sebagai syarat utama untuk mendapat gelar Strata 1 (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

b Sebagai tambahan wawasan penulis terutama mengenai Majelis Talim

id11570218 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 35: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

30

B Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian

dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki

berbagai macam nilai segala sesuatu yang menjadi objek penelitian1

Yang menjadi variabel dalam penelitian ada dua yaitu

a Peranan Majelis Talim (X)

b Pembentukan sikap keagamaan remaja (Y)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

(X) Peranan Majelis

Talim

- Kegiatan Pengajian

- Aktivitas keagamaan

- Meningkatkan Pengetahuan agama remaja

- Praktek ibadah

- Pengembangan pengajaran agama Islam

- Menciptakan suasana yang khitmat

- Meningkatkan aktivitas dan kreativitas

remaja dan tanya jawab

- Mengikut sertakan remaja dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

- Menciptakan remaja yang bertanggung jawab

- Menumbuh kembangkan bakat para remaja

(Y) Sikap keagamaan

remaja

- Ibadah

- Sikap tingkah laku

dan persaan

- Praktik sholat puasa zakat infaq dan

shodaqoh

- Berintraksi pada lingkungan keluarga

masyarakat dengan baik

- Cara berfikir yang luas

- Berakhlak baik

- Berkepribadian yang dinamis dan agamis

1 Aminul Hadi dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV Pustaka

Setia 1998) hal 205

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 36: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

31

C Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diMajelis Talim Al-Mujahidin Rt0402 Kelurahan

Belendung Kecamatan BendaBatu Ceper Tangerang karena letak Majelis Talim

tersebut dekat dengan domisili penulis selain itu penulis merupakan salah satu

jamaah dari Majelis Talim tersebut hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan

meneleti lebih mendalam peranan Majelis Talim tersebut dalam membentuk sikap

keagamaan remaja disekitarnya Adapun waktu penelitian dilakukan sejak Bulan

April sampai Bulan Juni 2006

D Populasi Dan Sampel

1 Populasi

Yang dimaksud populasi adalah Keseluruhan Subjek Penelitian Apabila

orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitian merupakan penelitian populasi2

Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota jamaah majelis talim al-

Mujahidin yang berjumlah 60 Orang

2 Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti3

Menurut pendapat DR Suwarno Surachmad yang antara lain untuk pedoman

umum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen terdapat populasi

2 Suharsini Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka Cipta

1998) cet Ke-11 h 115 3 Ibid h 117

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 37: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

32

dibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak 50 bila populasi

dibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 25 dan bila

terdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan sampel sebanyak 15 4 Oleh

karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 dari 60 jamaah

pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin di Kelurahan Belendung Kecamatan

Benda Batu Ceper Tangerang Maka dalam tekhnik pengambilan sampel digunakan

teknik random sampling

C Tehnik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan Untuk mencapai

tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset

lapangan

Riset kepustakaan (library research) adalah penelitian dengan membaca dan

menelaah buku-buku tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan variable yang diteliti

dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan

mengumpulkan informasi dan data tentang masalah yang diteliti ke objek penelitian

yaitu ke pengurus majelis talim remaja Al-Mujahidin antara lain Ustadz Ahmad

Sahal selaku ketua Majelis Talim remaja Al-Mujahidin

Pengolahan data digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji

korelasi yaitu prosedur pemecahan masalah dengan mengumpulkan data

menganalisa dan menginterpretasikan hasil dari data yang didapat pada waktu di

4 Dr Suwarno Surachman Pengantar Dasar dan Teknik (Bandung Transito 1982) h 93

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 38: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

33

lapangan sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat

korelasi yang signifikan

Data penelitian ini diperoleh melalui observasi wawancara dan angket

a Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki5 Dalam mengadakan observasi ini

penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan

dan berbagai kegiatan yang dilakukan Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin

yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan

dan peroses pelaksanaan pendidikan yang dilakukan majelis talim ini dalam

membentuk sikap keagaamaan remaja

b Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya

jawab dengan pengurus Majelis Talim Remaja Al-Mujahidin Metode ini

penulis gunakan untuk mendapatkan informasi tentang sejarah berdirinya

Majelis Talim Al-Mujahidin struktur organisasi kegiatan jamaah dan

kegiatan-kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin fasilitator dan pihak lain

yang terlibat dalam kegiatan majelis talim Wawancara dilakukan dengan

ketua Majelis Talim al-Mujahidin yaitu Ustadz Ahmad Sahal dan ketua

DKM yaitu Ustadz H Abdussalam H M

c Angket penelitian yakni pertanyaan tertulis yang diajukan kepada

responden dengan berbagai alternatif jawaban Penulis menyebarkan angket

kepada anggota remaja majelis talim untuk mendapat data yang dibutuhkan

5 Sutrisno Hadi Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10 h 136

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 39: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

34

dalam penelitian ini Jumlahnya sebanyak 22 buah yang dibagi dalam

beberapa bagian yaitu

a Angket tentang kegiatan keagamaan di majelis talim sebanyak 11 item

Angket tentang sikap keagamaan (ibadah dan akhlak) sebanyak 11 item

D Tehnik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut

1 Editing

pada tahap ini penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan

dikembalikan oleh responden Sehingga apabila ada kekeliruan dalam pengisian

angket tersebut maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden

untuk melengkapinya

2 Tabulating dan Analisis

setelah melakukan pengumpulan data maka selanjutnya data tersebut diolah

dan dianalisa secara deskriptif analisa dengan menggunakan rumusan distribusi

frekuensi

f P = x 100 N

Keterangan

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang diperoleh dari jawaban responden

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 40: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

35

N = Number of Cases (Jumlah banyaknya individu)

100 = Bilangan tetap

Setelah penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

peresentase maka kemudian penulis mengklasifikasikan hasil perhitungan tersebut

dengan ketentuan sebagai berikut

a 100 = Seluruhnya

b 90-99 = Hampir seluruhnya

c 60-89 = Sebagian besar

d 51-59 = Lebih dari setengahnya

e 50 = Setengahnya

f 40-49 = Hampir setengahnya

g 10-39 = Sebagian kecil

h 1-9 = Sedikit sekali

i 0 = Tidak sama sekali 6

6 Ahmad Supardi dan Wahyudin Syah Metodologi Riset (Bandung IAIN Sunan Gunung

Djati Bandung 1984) Cet Ke-1 hal-52

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 41: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peranan Majelis Talim Al-Mujahidin terhadap

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang yang dilakukan

pada tanggal 21-25 April telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

untuk menjawab persoalan dalam pembahasan skripsi ini

Data-data tersebut akan dideskripsikan secara lengkap untuk selanjutnya

diolah dan dianalisa secara statistic serta diinprestasikan sehingga diperoleh suatu

kesimpulan sebagai jawaban dari persoalan skripsi ini

A Deskripsi Data

1 Sejarah Berdiri dan Tujuan Majelis Talim Al-Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin berawal dari sebuah pengajian sederhana

yang dirintis pada tahun 1963 oleh para ulama disekitarnya antara lain KH

Muhammad Yusuf KH Muslim KH Masyhud KH Zamakhsyari HM KH

Abdussalam HM

Majelis Talim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan

ibu saja pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Rt0402 Kel Belendung KecBenda Batu Ceper Tangerang Banten

15123 Setelah pengajian tersebut berlangsung selama 28 tahun maka timbul

gagasan dari para jamaah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk

remaja Pada tanggal 2 syaban 1411 H bertepatan pada tanggal 17 Agustus 1991 M

id11636000 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 42: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

37

didirikanlah pengajian remaja yang dilaksanakan setiap malam Jumat bada shalat

Isya bertempat di Masjid Al-Mujahidin

Latar belakang didirikannya pengajian remaja ini adalah karena remaja

disekitar Majelis Talim Al-Mujahidin ada sebagian yang hanya mengenyam

pendidikan umum saja dan juga ada sebagian remaja yang putus sekolah Hal ini

mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian kepada para remaja

tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas

Pengajian remaja ini mulai mengalami perkembangan hal ini terlihat dari

jumlah jamaahnya yang semakin bertambah Besarnya minat remaja yang mengikuti

pengajian akhirnya timbul pemikiran untuk menambah waktu pengajian maka

diadakanlah pengajian bulanan yang jamaahnya adalah jamaah pengajian remaja

Pengajian bulanan dilaksanakan setiap hari Minggu pertama jam 08 00 sampai

dengan selesai dengan bentuk pengajian yaitu mendengarkan ceramah dari para

ulama yang di undang untuk memberikan ceramah agama

Tujuan awal didirikannya pengajian remaja adalah untuk memberikan

pemahaman-pemahaman tentang agama Islam di kalangan remaja agar nantinya

tercermin akhlaqul karimah dalam diri mereka serta mampu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungan baik dari segi

sosial maupun budaya1

1 Wawancara Penulis dengan KH Abdussalam H M di Batu Ceper 21 April 2006

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 43: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

38

2 Tenaga Pengajar dan Jamaah

Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis

Majelis Talim dan guru dari luar antara lain KH Sumarno Syafii dan KH

Munahar Mengingat usia para perintis sudah tua KH Muhammad Yusuf (Al-

Marhum) KH Muslim (umur 67 tahun) KH Masyhud (Al-Marhum) KH

Zamakhsyari HM (Al-Marhum) KH Abdussalam HM (umur 60 tahun) Maka pada

saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain Ustadz Fathurrahman (fiqh)

Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir) Alwi Husin (akhlaq) Ustadzah Wafa S (hadits)

Tampaknya semangat para pengajar ini antusias dalam memberikan

pengajian Jamaah pengajian remaja yang mengikuti pengajian juga antusias jumlah

mereka 60 orang yaitu 27 orang remaja putera dan 33 orang puteri mulai usia 12

sampai 27 tahun Sebagian besar dari jamaah adalah para pelajar dan mahasiswa dan

sebagian lagi jamaahnya sudah bekerja2

Dalam setiap pengajian jamaah harus mengisi absent yaitu untuk

mengetahui kehadiran jamaah disetiap minggunya Pakaian yang dipakai dalam

mengikuti pengajian adalah busana muslim atau muslimah

3 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan komponen pendukung bagi kelangsungan Majelis Talim

ini Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey Majelis

Talim Al-Mujahidin memiliki sarana dan prasara pendukung dalam melaksanakan

2 Ibid

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 44: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

39

proses belajar mengajar seperti spidol white board (papan tulis) alat pengeras suara

(sound system) komputer serta kitab-kitab serta secretariat yang digunakan sebagai

tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai ruang baca

Proses belajar mengajar dilaksanakan di Masjid Al-Mujahidin lantai dasar atau

tempat biasa jamaah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima waktu

4 Materi dan Metode Mengajar Yang Digunakan

a Materi yang diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Minggu pertama Hadits oleh Ustadzah Wafa S

2 Minggu kedua Fiqh oleh Ustadz Fathurrahman

3 Minggu ketiga Tafsir oleh Ustadz Muhammad Syahru

4 Minggu keempat Akhlaq oleh Ustadz Alwi Husin

Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 1930 sampai

2130 pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh salah satu

jamaah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan

oleh tiga sampai empat orang jamaah setelah itu penyampaian materi oleh guru

Metode yang digunakan adalah metode ceramah yaitu seorang guru menyampaikan

pelajaran di depan para jamaah dan jamaah mendengarkan serta menyimak bacaan

yang sedang dijelaskan dan tanya jawab3

3 Ibid

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 45: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

40

5 Struktur Organisasi dan Pengolahan Majelis Talim Al-

Mujahidin

Majelis Talim Al-Mujahidin adalah pendidikan non-formal dengan

berbagai kegiatan keagamaan yang dikelola oleh seluruh pengurus yang struktur

organisasinya sebagai berikut

Penasehat KH Abdussalam H M

Pembina Drs H Adli Muslim

Ketua Ahmad Sahal

Wakil Ketua Muhasyim

Sekretaris I M Thoyyib

Sekretaris II Syaifudin

Bendahara I Alfi Syahrin

Bendahara II Siti Munjiah

BADAN PELAKSANA KEGIATAN ORGANISASI

Departemen Pendidikan dan Dawah

1 Siti Muthiah

2 Fitri

3 Andi Rijal

4 khoirul

5 Malki

Departemen Sosial dan Humas

1 Ashabul Kahfi

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 46: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

41

2 Sanuddin

3 M Fahmi

4 Munaya Annisa

5 sholhanah

Departemen Kesenian dan Olahraga

1 M Furqon

2 Abdillah

3 Firdaus

4 Zainuddin

5 Siti Handayani

Departemen Kaderisasi dan Organisasi

1 Misbahul Khoir

2 Ahmad Rifai

3 M khoiri Yunus

4 Nining HZ

5 Siti Romlah

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi Majelis Talim Al-Mujahidin

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 47: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

42

Struktur Organisasi Majelis Talim Al- Mujahidin

Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Talim

sehingga berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik

Kegiatan Majelis Talim Al-Mujahidin dilaksanakan satu kali seminggu

yaitu malam Kamis setelah shalat Isya Materi yang dikaji adalah Hadits Tafsir

Akhlaq Fiqh yang diajarkan secara bergiliran oleh para guru dalam satu minggu

Penasehat

Pembina

Ketua

Seksi-Seksi

Wakil Ketua

Bendahara II Sekretaris II

Bendahara I Sekretaris I

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 48: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

43

Selain kegiatan pengajian Mingguan pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin

juga melaksanakan pengajian bulanan dengan mengundang para ulama atau kyai

untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam (ceramah)

Pengajian remaja Majelis Talim Al-Mujahidin juga mempunyai berbagai

kegiatan yang dikelola para pengurus untuk memenuhi kebutuhan jamaah Kegiatan

tersebut antara lain

1 Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin dilaksanakan yaitu

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad

SAW Peringatan Tahun Baru Islam

2 Kunjungan ke Majelis Talim-Majelis Talim lain (Stady Comperative)

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jamaah dan

mempererat tali silaturahim antar sesama muslim

3 Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan Pemuda Majelis Talim

Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan antara lain membaca

Al-Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah Shalawat Adzan

Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain Kegiatan ini diselenggarakan setiap

empat tahun sekali dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para peserta

berasal dari mushola-mushola atau pengajian-pengajian yang ada disekitarnya

Seluruh kegiatan di atas dikelola oleh para pengurus pengajian remaja dan

dihadiri oleh jamaah pengajian remaja para undangan dan masyarakat sekitarnya

6 Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 49: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

44

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari

berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan Kegiatan-kegiatan tersebut pada

akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya menjadi

landasan kehidupan sehari-hari

Peranan Majelis Talim Al-Mujahidin antara lain

1 Memberikan wawasan keagamaan yang luas kepada para jamaah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam pengembangan wawasan

keagamaan para jamaahnya terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung para jamaah majelis

talim tersebut dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang

wawasan agama Islam dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang

Islam sebagai agama yang mereka yakini serta mereka jadikan sebagai landasan

hidup sehari-hari

2 Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin

tidak hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi

ajang untuk mempererat tali silaturrahmi sesama jamaah

3 Mengkaderisasi calon ulama yang ada disekitar

Kegiatan-kegiatan dan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam

yang dilaksanakan di Majelis Talim Al-Mujahidin seluruhnya berorientasi pada

pengkaderan calon ulama seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK)

Pelatihan Bilal Khotib dan Imam Hal ini dilakukan agar remaja yang ada

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 50: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

45

disekitar (Majelis Talim Al-Mujahidin) memahami ajaran agama Islam dan

mewariskannya kepada generasi-generasi penerusnya

4 Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki akhlaqul karimah

Peran Majelis Talim Al-Mujahidin dalam menciptakan masyarakat yang

bertaqwa serta berakhlaqul karimah dilakukan dengan cara memberikan

pemahaman tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari

Hal ini yang akan menjadikan benteng pertahanan untuk menghadapi kemajuan

tekhnologi dan perkembangan jaman

5 Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di lingkungan

keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

Dengan kegiatan-kegiatan dan pemahaman tentang agama yang diberikan

di Majelis Talim Al-Mujahidin diharapkan para jamaah mampu menerapkan

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga

masyarakat bangsa dan negara serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab di

berbagai aspek kehidupan

B Analisa dan Interpretasi Data

Pada pengumpulan data ini dideskripsikan dengan mengambil pembuatan

table-tabel Mengingat terbatasnya kemampuan penulis maka penelitian ini

menggunakan sampel sebesar 66 dari 60 jamaah pengajian remaja Majelis Talim

Al-Mujahidin Data-data yang terkumpul dari responden sebanyak 40 jamaah

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 51: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

46

Untuk mempermudah menganalisa data angket maka tiap yang ditanyakan

dalam angket diolah dalam bentuk tabel Hal tersebut berguna untuk menghitung

besar prosentase pilihan responden sesuai dengan rumus pada bab III

1 Kegiatan Keagamaan Majelis Talim

Tabel 1

Keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat penting 24 60 B Penting 16 40 C Kurang penting - - D Tidak penting - -

Jumlah N = 40 100 Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah menganggap

keberadaan Majelis Talim Al-Mujahidin sangat penting yaitu sekitar 60 dan yang

menjawab penting sebayak 40 Hal ini membuktikan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai kontribusi dalam memberikan wawasan Islam Dengan

demikian dapat diketahui bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin mempunyai peranan

yang cukup penting

Tabel 2

Frekuensi Mengaji

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 13 325 B Sering 16 40 C Kadang-kadang 11 275 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 52: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

47

Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 325 dari jamaah selalu

mengikuti pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin

sebanyak 40 Sedangkan 275 menyatakan kadang-kadang mengikuti pengajian

secara rutin Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Talim Al-Mujahidin

mempunyai daya tarik bagi jamaah sehingga sebagian besar sering menghadiri

kegiatan tersebut

Tabel 3

Motivasi Mengaji di Majelis Talim

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Atas kemauan sendiri 30 75 B Ajakan temanpengurus 7 175 C Perintah orang tua 3 75 D Ikut-ikutan - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jamaah yang mengikuti

aktivitas di Majelis Talim atas kemauan sendiri yaitu sebanyak 75 Sedangkan

jamaah yang mengikuti Majelis Talim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak

175 dan 75 atas perintah orang tua Dengan demikian kesadaran agama dalam

diri remaja sudah melekat dan tidak harus dipaksa lagi

Tabel 4

Alasan Bergabung di Majelis Talim Al-Mujahidin

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menambah pengetahuan agama 35 875 B Memperbanyak teman 3 75 C Mengisi waktu luang 2 5 D Iseng-iseng saja - -

Jumlah N = 40 100

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 53: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

48

Berdasarkan hitungan prosentase di atas yaitu 875 sebagian besar

jamaah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin untuk menambah

pengetahuan agama di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak

teman yaitu sekitar 75 dan mengisi waktu luang 5 Hal ini menunjukan bahwa

Majelis Talim sebagai lembaga pendidikan non-formal dapat menambah

pengetahuan agama khususnya bagi para jamaahnya

Tabel 5

Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat aktif 11 275 B Aktif 20 50 C Kurang aktif 9 225 D Tidak aktif - -

Jumlah N = 40 100

Bila dilihat prosentase di atas 275 dari jamaah terbilang sangat aktif dan

50 jamaah menyatakan aktif sedangkan 225 jamaah kurang aktif Hal ini

menunjukan antusias para jamaah untuk mempelajari pengetahuan agama yang

diajarkan di Majelis Talim Al-Mujahidin

Tabel 6

Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat bertambah 20 50 B Cukup bertambah 20 50 C Kurang bertambah - - D Tidak sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 54: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

49

Tabel di atas menunjukan bahwa setelah mereka mengikuti pengajian di

Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama mereka sangat bertambah yaitu 50

dan 50 lagi menyatakan cukup bertambah Ini menunjukan bahwa Majelis

Talim Al-Mujahidin berperan dalam menambah wawasan keagamaan bagi para

jamaahnya

Tabel 7

Cara Penyampaian Materi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat sitematis sehingga mudah dipahami 18 45 B Cukup sederhana 20 50 C Sering berbelit-belit sehingga sukar dipahami 2 5 D Tidak menarikmembosankan - -

Jumlah N = 40 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 45 jamaah menyatakan

bahwa dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena

sangat sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50

Sedangkan yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 Hal ini

menunjukan bahwa para pengajar di Majelis Talim Al-Mujahidin dalam

menyampaikan materi cukup jelas sehingga mudah dipahami oleh jamaah

Tabel 8

Metode yang Diinginkan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ceramah diskusi dan Tanya jawab 34 85 B Ceramah 3 75 C Diskusi 1 25 D Tanya jawab 2 5

Jumlah N = 40 100

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 55: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

50

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka menginginkan metode ceramah diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di

Majelis Talim Al-Mujahidin Sedangkan metode ceramah saja 75 metode diskusi

saja 25 dan metode Tanya jawab saja 5 Dengan demikian tabel di atas

menunjukkan metode yang dipakai harus bervariasi

Tabel 9

Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 7 175 B Sering 29 725 C Kadang-kadang 4 10 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Pada tabel di atas 175 responden menyatakan selalu dan 725

menyatakan sering mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-

hari Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 10 Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar jamaah Majelis Talim Al-Mujahidin

mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 10

Peran Majelis Talim Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sangat berperan 24 60 B Cukup berperan 16 40 C Kurang berperan - - D Tidak berperan - -

Jumlah N = 40 100

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 56: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

51

Prosentase di atas 60 dari responden menyatakan bahwa Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan dalam mempengaruhi sikap keagamaan Sedangkan

40 dari responden menyatakan cukup berperan Dengan demikian Majelis Talim

Al-Mujahidin sebagai pendidikan non-formal mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi sikap dan perilaku keagamaan remaja

Tabel 11

Faktor lain yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Bimbingan orang tua 21 525 B Pendidikan agama di sekolah 6 15 C Bimbingan guru ngaji 5 125 D Baca buku agama 8 20

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas meninjukan bahwa 525 dari jamaah menyatakan

bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan selain Majis Talim Al-Mujahidin 15 menunjukan bimbingan

pendidikan agama di sekolah juga memp[unyai peran dalam membentuk sikap dan

perilaku keagamaan Sedangkan 125 dan 20 adalah bimbingan guru ngaji dan

baca buku agama juga berperan penting dalam membentuk sikap dan perilaku

keagamaan seorang remaja

2 Sikap Keagamaan (Ibadah dan Akhlak)

Tabel 12

Kelancaran Membaca Al-Quran

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 57: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

52

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Ya lancar 23 575 B Kurang lancar 9 225 C Tidak lancar 8 20 D Tidak bias sama sekali - -

Jumlah N = 40 100

Tabel hitungan presentase di atas 575 dari responden lancer dalam

membaca Al-Quran Sedangkan 225 menyatakan kurang lancer 20

menyatakan tidak lancer Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dalam membaca

Al-Quran setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim ini adalah lancar

Tabel 13

Kewajiban Melaksanakan Shalat 5 Waktu

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 27 675 B Sering 8 20 C Kadang-kadang 5 125 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Presentase di atas menyatakan bahwa 675 dari responden menyatakan

selalu melaksanakan shalat lima waktu 20 menyatakan sering dan 125

menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat lima waktu Hal ini menunjukan

bahwa sebagiab besar jamaah menyadari bahwa kewajiban sholat lima waktu

merupakan perintah yang harus dilaksanakan

Tabel 14

Mengulur-ulur Waktu Shalat

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 58: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

53

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu - - B Sering 9 225 C Kadang-kadang 23 575 D Tidak pernah 8 20

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan presentase 20 dari jamaah Majelis Talim Al-

Mujahidin tidak pernah mengulur-ulur waktu sholat Sedangkan 575 5 dari

responden menyatakan kadang-kadang mereka mengulur-ulur waktu sholat lima

waktu dan 225 menyatakan sering mengulur-ulur waktu

Tabel 15

Pelaksanaan Shalat Jamaah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 9 225 B Sering 12 30 C Kadang-kadang 19 475 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 225 5 dari responden

menyatakan bahwa mereka selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan 30

menyatakan sering melaksanakan shalat berjamaah sedangkan 475 dari

responden menyatakan kadang-kadang melaksanakan shalat berjamaah

Tabel 16

Kewajiban Berpuasa di Bulan Ramadhan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Selalu 36 90

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 59: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

54

B Sering 4 10 C Kadang-kadang - - D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan hitungan presentase di atas 90 dari responden menyatakan

bahwa mereka selalu melaksanakan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan dan 10

menyatakan sering berpuasa di bulan Ramadhan Hal ini menyatakan bahwa

kesadaran melaksanakan kewajiban berpuasa sudah melekat dalam diri mereka

walaupun ada juga yang menyatakan sering

Tabel 17

Sikap Ketika di Perintah Oleh Orang Tua

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menjalankan perintahnya

dengan senang hati 34 85

B Menjalankan perintahnya dengan kesal hati

- -

C Biasa saja 6 15 D Membantah perintahnya - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 85 dari responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjalankan perintah orang tua dengan senang hati Sedangkan sekitar

15 dari responden menyatakan bahwa selalu menjalankan perintah orang tua biasa

saja

Tabel 18

Adab Bertemu

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 60: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

55

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan salam 40 100 B Memanggil namanya - - C Langsung masuk - - D Diam saja - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan bahwa 100 dari responden menyatakan bahwa

ketika mereka berkunjung ke rumah teman selalu mengucapkan salam

Tabel 19

Sikap Ketika Bertemu Teman

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Mengucapkan Salam 21 525 B Memanggil namanya 18 45 C Memanggil julukannya 1 25 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

Tabel di atas menunjukan 525 dari responden menyatakan bahwa mereka

selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan tema khususnya sesame muslim

sedangkan 45 memanggil namanya dan 25 memanggil dengan nama

julukannya

Tabel 20

Sikap Ketika Melihat Teman Berkelahi

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menasehati 14 35 B Melarang 20 50 C Membiarkan 4 10 D Ikut serta 2 5

Jumlah N = 40 100

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 61: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

56

Berdasarkan hitungan presentase di atas 35 dari responden selalu bersikap

menasehati jika melihat teman berkelahi sedangkan 50 selalu melarang 10

membiarkan jika melihat teman berkelahi dan 5 ikut serta apabila melihat

temannya berkelahi

Tabel 21

Kehadiran Dalam Kegiatan Keagamaan di Sekitar Linkungan

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Sering hadir 8 20 B Sering 15 37 5 C Kadang-kadang 17 425 D Tidak pernah - -

Jumlah N = 40 100

Berdasarkan tabel di atas 20 dari responden menyatakan selalu hadir

dalam setiap keagamaan yang diadakan disekitar lingkungan mereka sedangkan 375

dari anggota jamaah menyatakan sering dan 425 menyatakan kadang-kadang

Tabel 22

Sikap Ketika Melihat Teman Terkena Musibah

No Alternatif Jawaban (F) ( P ) A Menolong dan menghiburnya 14 35 B Melihat dan menjenguk 24 60 C Mengucapkan rasa iba 2 5 D Masa bodoh - -

Jumlah N = 40 100

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 62: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

57

Berdasarkan tabel di atas 35 dari jamaah Majelis Talim menyatakan jika

mereka melihat teman mereka tertimpa musibah mereka selalu menolong dan

menghiburnya sedangkan 60 mereka selalu melihat dan menjenguknya dan 5

mengucapkan rasa iba

Dari semua tabel di atas menunjukan bahwa keberadaan Majelis Talim Al-

Mujahidin mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap

keberagamaan remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang Pernyataan ini bisa

dibuktikan dari rata-rata jawaban responden yang menjawab selalu dan sering

Meskipun sebagian kecil responden menyatakan Majelis Talim hanya sedikit

berperan dalam membentuk sikap keagamaan remaja ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah

Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan responden menyatakan bahwa setelah

mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-Mujahidin pengetahuan agama sangat

bertambah sekitar 50 adapun yang mengikuti pengajian di Majelis Talim atas

kemauan sendiri yaitu sekitar 75 Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang

agama mereka sangat bertambah setelah mengikuti pengajian di Majelis Talim Al-

Mujahidin Motivasi itu timbul dari diri remaja tersebut tanpa paksaan dari orang

lain Ini terlihat kesadaran tentang agama terhadap remaja sudah melekat

Majelis Talim Al-Mujahidin dalam keikutsertaannya (peranannya) dalam

membentuk sikap keagamaan remaja diaplikasikan dengan melakukan berbagai

macam kegiatan yang telah mendidik dan mengarahkan remaja agar jangan sampai

mereka melakukan perbuatan yang dilarang

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 63: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

58

Melalui kegiata-kegiatan itulah para remaja akan mendapat pengetahuan dan

pendidikan agama maupuan umum dan dapat membawa remaja menjadi manusia-

manusia yang berkepribadian muslim yang diharapkan semua orang baik keluarga

masyarakat dan agama

Berdasarkan penelitian ternyata hipotesa alternatif (Ha) diterima karena teruji

kebenarannya berarti pengaruh yang signifikan antara peranan Majelis Talim dan

pembentukan sikap keagamaan remaja di Batu Ceper Tangerang Dan sebaliknya

hipotesa nihil (Ho) ditolak karena tidak teruji kebenarannya

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 64: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

58

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan untuk menulis skripsi

dengan judul Peranan Majelis Talim Al-Mujahiddin dalam Pembentukan Sikap

Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut

1 Majelis Talim Al-Mujahidin yang dirintis tahun 1963 awalnya hanya

melaksanakan pengajian kaum Bapak dan Ibu saja Akan tetapi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat maka didirikanlah Pengajian Remaja

Majelis Talim Al-Mujahidin pada tanggal 17 Agustus 1991 dengan

waktu pengajian setiap malam Jumat bada Isya bertempat di Masjid

Al-Mujahidin Pengajian Remaja Majelis Talim Al-Mujahidin inipun

mulai mengalami perkembangan dan akhirnya muncul pengajian

bulanan

2 Kegiatan yang dilaksanakan Majelis Talim Al-Mujahidin tidak hanya

menyelenggarakan pengajian rutin saja Akan tetapi masih banyak

kegiatan lain yang sering diselenggarakan antara lain

a Memperingati hari-hari besar Islam yang secara rutin

dilaksanakan yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad

id11688453 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 65: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

59

SAW Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Peringatan Tahun Baru Islam dan lain sebagainya

b Kunjungan ke Majelis Talim-majelis Talim lain (Stady

Comperative) Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk

menambah wawasan para jamaah dan mempererat tali

silaturahim antar sesama muslim

c Memperingati Hari Ulang Tahun HIPMA (Himpunan

Pemuda Majelis Talim Al-Mujahidin) Kegiatan ini diisi

dengan berbagai perlombaan antara lain membaca Al-

Quran membaca Kitab membaca Rawi Pidato Khutbah

Shalawat Adzan Hifzil Quran Pawai Taaruf dan lain-lain

Kegiatan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali

dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari Sedangkan para

peserta berasal dari mushola-mushola atau pengajian-

pengajian yang ada disekitarnya

3 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai sebuah lembaga pendidikan

non-formal banyak mempunyai peranan dalam masyarakatnya antara

lain

a Memberikan wawasan keagamaan yang luas

b Mempererat tali silaturrahim antar sesama muslim

c Mengkaderisasi para ulama yang ada disekitar

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 66: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

60

d Menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta memiliki

akhlaqul karimah

e Melahirkan pribadi-pribadi yang bertanggung jawab baik di

lingkungan keluarga masyarakat serta bangsa dan negara

B Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Talim Al-Mujahidin

yang terletak di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang telah dapat penulis

simpulkan sebagaimana tertulis sebelumnya di atas Bertolak dari kesimpulan

tersebut maka penulis menganjurkan saran sebagai berikut

1 Untuk lebih meningkatkan intelektualitas para jamaah hendaklah

jamaah tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang

diajarkan saja Akan tetapi usahakan materi yang akan dibahas

terlebih dahulu dibaca oleh jamaah secara bergiliran sehingga

jamaah lebih memperhatikan materi yang akan dibahas

2 Dalam menjelaskan materi yang sedang dibahas janganlah bersifat

monoton yang selajutkan akan membuat bosan jamaah usahakan

penjelasan materi dikaitkan dengan perkembangan zaman yang

sedang berkembang sehingga para jamaah mudah memahami dan

merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 67: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

61

3 Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Majelis Talim Al-Mujahidin

hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jamaah untuk

ikut menghadiri

4 Majelis Talim Al-Mujahidin sebagai lembaga pendidikan non-formal

yang telah lama berdiri dan telah mengalami perkembangan

hendaklah diimbangi dengan sistem pengelolaan yang baik

Kemandirian dan ketangguhan dalam mengantisipasi setiap

perubahan baik yang berskala lokal nasional dan internasional

menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para

pengurus

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 68: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Rineka

Cipta 1998) cet XI

Ahmadi Abu Psikologi Sosial (Jakarta Rineka cipta 1991) cet I

Azwar Saefudin Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2 Pustaka Pelajar

1998

Alawiyah Tuti Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Talim (Bandung Mizan

1997) cet Ke-1

Arifin M H Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1995) cet

Ke-3

Chirzin Habib M Pesantren dan Pembaharuan (Jakarta LP3ES) cet Ke-3

Daradjat Zakiyah Ilmu Jiwa Agama (Jakarta Bulan Bintang 2003) cet XVI

Remaja Harapan dan Tantangan (Jakarta CV Ruhama 1995)

Cet II

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta

Pustaka 1999) cet Ke-10

Dewan Redaksi Ensiklopedi Ensiklopedi Islam (Jakarta PT Ichtiar Baru Van

Hoeve 1994) cet Ke-4 jilid 3

Huda Nurul H (ed) Pedoman Majelis Talim (Jakarta Koordinasi Dakwah Islam

(KODI) 19861987)

id11705859 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer - a great PDF creator - httpwwwpdfmachinecom httpwwwbroadguncom

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)

Page 69: Fz4001 Peranan+Majelis+Taklim+Dlm+Pembentukan+Sikap+Keagamaan+Remaja

63

Hadi Aminul dan Haryono Metodologi Penelitian pendidikan (Bandung CV

Pustaka Setia 1998)

Hadi Sutrisno Metodologi Research (Yogyakarta Andi Offset 1991) cet ke-10

Purwanto Ngalim M Psikologi Pendidikan (Bandung Remaja Rosdakarya 1995)

cet Ke-10

Poerwadarminta WJS Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta PN Balai Pustaka

1985)

Rukminto Adi Isbandi Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial

(dasar-dasar Pemikiran) PT Raja Grafindo Persada Jakarta 1994

Soekamto Soejono Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta Rajawali Press 1982)

Sutarno R Psikologi Pendidikan (Yogyakarta Kanisius 1995) cet-II

Salam Abdus HM KH Wawancara Pribadi 21 april 2006

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta Balai Pustaka 1989) cet II

Wirawan Sarwono Sarlito Dr Teori-teori Psikologi Sosial PT Raja Grafindo

Persada Jakarta 2000 cet V

W S Sarlito Pengantar Umum Psikologi (Jakarta PT Bulan Bintang 1991) cet VI

Pengantar Umum Psikologi (Jakarta Bulan Bintang 1996) cet VII

Psikologi Sosial Bulan Bintang 2000

Warson Munawir Ahmad Al-Munawir Kamus Bahasa Indonesia (Yogyakarta

Pustaka Progresif 1997) cet Ke-14

Zuhairi dkk Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1997)