72
FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat) Oleh AHMAD SAFTA ADRIAN Skripsi \ ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN

(Studi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat)

Oleh

AHMAD SAFTA ADRIAN

Skripsi

\

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

ABSTRAK

FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP

PELAKSANAAN ANGGARAN

(Studi Kasus pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulang Bawang

Barat)

Oleh :

AHMAD SAFTA ADRIAN

1416021006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi DPRD terhadap pelaksanaan Anggaran dan

mengetahui faktor pendukung dan penghambat fungsi DPRD terhadap pelaksanaan Anggaran

di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah anggota

DPRD, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Irban IV Inspektorat, tokoh mayarakat dan

akademisi berjumlah 13 orang di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Waktu penelitian

dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Januari 2019.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi dengan analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Fungsi

legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan DPRD terhadap terhadap pelaksanaan

Anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat telah berjalan efektif. 2) a. Faktor pendukung:

Adanya payung hukum dan hubungan kemitraan, DPRD memiliki komitmen untuk

menciptakan anggaran ayang akuntabel dan kredibel, DPRD memegang kekuasaan

membentuk Peraturan Daerah, melibatkan publik, menyediakan kontak pengaduan kritik dan

saran, SKPD telah bersikap transparan dalam mengelola anggaran serta adanya dukungan

LSM dan Inspektorat b. Faktor penghambat: rendahnya partisipasi masyarakat dalam

mengikuti Musrenbang dan reses sehingga prioritas kebutuhan masyarakat kurang

tersalurkan, selain itu adanya tawar-menawar dalam pembahasan APBD, artinya draft

Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang diajukan oleh Pemerintah Daerah, biasanya

memiliki batas waktu yang relatif sangat pendek, sehingga sulit bagi Dewan untuk

melakukan evaluasi, secara rinci terhadap draft Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD

yang diajukan oleh Pemerintah Daerah

Kata Kunci: DPRD, Legislasi, Anggaran, Pengawasan dan APBD

Page 3: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

ABSTRACT

THE FUNCTION OF THE REGIONAL PEOPLE’s REPRESENTATIVE

ASSEMBLY TOWARDS BUDGET EXECUTION

(Case Study on The Regional People’s Representative Assembly West Tulang Bawang

District)

By:

AHMAD SAFTA ADRIAN

1416021006

This study aimed to determined the function of the DPRD in the implementation of the

Budget and to find out the supporting factors and obstacles to the functioning of the DPRD

on the implementation of the Budget in the District of West Tulang Bawang. Sources of

information in this study were members of the DPRD, Head of Bappeda, Head of BPKAD,

Irban IV Inspectorate, community leaders and academics with a total of 13 peoples in West

Tulang Bawang District. The time of the study was conducted from September 2018 to

January 2019 Data collection techniques in this study were observation, interviews, and documentation with

qualitative data analysis. The results of this study are: 1) The function of legislation, budget functions,

and the oversight function of the DPRD on the implementation of the Budget in West Tulang Bawang

District has been effective. 2) a. Supporting factors: There is a legal umbrella and partnership

relationship, the DPRD has a commitment to support accountable and credible budgets, the DPRD has

the authority to form Regional Regulations, involve the community, provide complaints and criticism,

SKPD supports transparency in supporting the budget and provides LSM and Inspectorate support. b.

Inhibiting factors: low community participation in participating in the Musrenbang and recess so that

the priority of community needs is not channeled, in addition there is a bargaining position in the

APBD discussion, which means a draft Regional Regulation on Regional Budgets submitted by

Regional Governments, usually has a relatively very short deadline, making it difficult for the Board

to carry out evaluations, in detail regarding the draft Concept of Regional Regulations concerning

Regional Budgets submitted by the Regional Government.

Key Words: DPRD, Legislation, Budget, Supervision and APBD

Page 4: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN

(Studi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat)

(Skripsi)

Oleh

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

\

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

AHMAD SAFTA ADRIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada
Page 6: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada
Page 7: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada
Page 8: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

RIWAYAT HIDUP

AHMAD SAFTA ADRIAN, Lahir di Bandar Lampung 07 Januari

1996 Anak ke 2 (Dua) dari .4 (Empat) bersaudara putra dari

pasangan Drs.H.Samsir.MM dan Hj. Dewi Anggereini. Jenjang

pendidikan penulis dimulai dari TK Dewi Sartika Kota Bandar

Lampung, Penulis melanjutkan Pendidikan di SDN 2 Sukabumi

Bandar Lampung, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan

sekolah menengah pertama di SMPN 29 Bandar Lampung. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan ke sekolah menengah atas di SMAN 5 Bandar Lampung yang Lulus pada tahun

2014. Pendidikan di lanjutkan kejenjang yang lebih tinggi melalui jalur SBMPTN pada tahun

2014, dan terima sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu

Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik di Universitas Lampung. pada tahun

2017 penulis melakukan kuliah kerja nyata di desa Semanak Kecamatan Bakauheni

Kabupaten Lampung Selatan.

Page 9: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

M O T T O

Dan bersabarlah dalam menggapai sesuatu karena sabar tak pernah berujung

hingga Allah memberi petunjuk atau menggantinya

dengan yang lebih baik”

(Al-Hadist)

Sesuatu yang di kerjakan, sering kali tampak. Kita baru yakin kalau kita telah

berhasil melakukan dengan baik (evelyn underhill)

Keramah- tamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramah- tamahan

dalam pemikiran menciptakan perdamaian, keramah-tamahan dalam memberi

menciptakan kasih kasih (Leo ste)

Page 10: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Segala Puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah mencurahkah segala nikmat

dan karunia-Nya dalam setiap langkah Penulis agar mampu menyelesaikan skripsi ini.

Dengan rasa cinta dan hormat, skripsi ini dipersembahkan kepada:

Ayahanda dan Ibunda tercinta serta kakakku dan adikku yang ku sayangi.

Terimakasih atas doa dan restu serta semangat yang telah kalian berikan.

Saudara-saudara seperjuangan di Jurusan Ilmu Pemerintahan

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karuni-

Nya lah penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah terhadap Pelaksanaan Anggaran (Studi pada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat)” ini tepat pada waktunya. Dalam

menyelesaikan Skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan baik dari segi moril,

materil serta dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku dekan Fakultas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. R Sigit Krisbintoro., M.IP selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

3. Ibu Dr. Ari Damastuti., MA selaku pembimbing utama Terimakasih atas ilmu dan

kesabarannya dalam membimbing Penulis. Terimakasih telah banyak membantu dan

bersedia membimbing serta mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga keikhlasan dan ketulusan Ibu dalam mendidik mendapatkan keberkahan dari

Allah SWT.

4. Bapak Himawan Indrajat S.IP.,M.Si selaku pembimbing kedua, . Terimakasih atas

kesabaran untuk meluangkan waktu dalam menghadapi Penulis, atas segala

Page 12: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

bimbingan ilmu, saran yang sangat bermanfaat serta motivasi, sehingga Penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini .

5. Bapak Dr. Robi Cahyadi.,K M.A selaku pembahas Skripsi, Terimakasih atas segala

kritik dan saran terhadap skripsi ini sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini. Terimakasih atas segala ilmu yang sangat bermanfaat bagi Penulis. Semoga segala

kebaikan dari Allah SWT selalu tercurah untuk bapak

6. Bapak Drs.Hertanto, M.Si,Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik. Terimakasih

atas semua bimbingan, saran, masukan serta kebaikannya yang telah bapak berikan

sejak Penulis menjadi mahasiswa baru hingga selesainya skripsi ini. Semoga Allah

SWT selalu memberikan kesehatan kepada bapak

7. Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta Ayahanda Drs.H. Samsir M.M dan Ibunda

Hj. Dewi Anggereini yang tak pernah letih berdoa serta mengupayakan yang terbaik

bagi bekal kesuksesan masa depan anak-anaknya. Semoga Allah SWT selalu

memberikan perlindungan, kesehatan dan kasih sayang-Nya serta balasan atas segala

jasa dan kebaikan ayahanda dan ibunda.

8. Kakak dan adik kandungku, Mars Yasir Nazar S.H.,M.M. dan Azmir Faisa serta

Zakiah PutriFa. Terimakasih untuk segala doa dan dukungan serta cinta dan kasih

sayang yang diberikan. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan,

kekuatan dan kemudahan dalam segala urusan sehingga kita mampu menjadi anak

yang membanggakan orang tua.

9. Teruntuk Ellenia Agustia Dafri, S.P. Terimakasih Banyak telah menemani selama di

perkuliahan hingga sampai saat ini dan menjadi pendukung terbaik dalam kondisi

apapun. Semoga Allah SWT memberi balasan istimewa untuk semua kebaikanmu,

selalu dimudahkan dalam setiap langkah kedepan, dan selalu memberi perlindungan

dimanapun kau berada.

Page 13: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

10. Teman hidup Penulis selama 40 hari KKN, Ayuning, Tria, Richi, dan Saudaraku

Mario Kinho yang berasal dari papua makasi banyak brother mario ko su selalu bantu

sa apapun itu . Terimakasih sudah menjadi keluarga bagi Penulis. Semoga silaturahmi

selalu terjalin.

11. Aparatur pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat beserta jajarannya yang telah

banyak memberi informasi-informasi yang berguna dalam mendukung penyusunan

Skripsi ini.

12. Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat beserta anggotanya yang telah

berpartisipasi, memberikan keterangan terkait dengan penelitian dalam rangka

penyusunan Skripsi ini.

13. Seluruh dosen-dosen khususnya dosen jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah banyak memberi ilmu

pengetahuan kepada penulis.

14. Teman-teman seperjuangan di Fisip, dan Teman-teman sepermainanku Group

Mekong semoga kebersamaan dan persaudaraan kita tidak hilang sampai kapan pun,

terima kasih atas bantuan dan motivasi yang telah kalian berikan.

15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Bandar Lampung, Oktober 2018

AHMAD SAFTA ADRIAN

Page 14: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 11

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsepsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) .................

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................... 32

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 32

C. Waktu & Tempat Penelitian.......................................................... 33

D. Sumber Informasi.......................................................................... 33

E. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 35

F. Teknik Analisa Data ...................................................................... 36

BAB IV : GAMBARAN UMUM

A. Profil DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat ............................ 38

B. Pimpinan DPRD Tulang Bawang Barat ......................................... 41

C. Alat Kelengkapan DPRD Kab Tubaba ........................................... 43

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Fungsi Legislasi DPRD terhadap Pelaksanaan Anggaran

di Kabupaten Tulang Bawang Barat...............................................50

B. Fungsi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

terhadap Pelaksanaan Anggaran di Kabupaten Tulang

Bawang Barat................................................................................68

C. Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

terhadap Pelaksanaan Anggaran di Kabupaten Tulang

Bawang Barat....................................................................................80

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah terhadap Pelaksanaan Anggaran di Kabupaten

Tulang Bawang Barat.......................................................................95

A. Kesimpulan....................................................................................100

B. Saran.............................................................................................102

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................104

LAMPIRAN

13

B. Konsepsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)......24

C. Kerangka Pemikiran.......................................................................28

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Page 15: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Rincian APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011-

2016......................................................................................................

4

2 Rincian Kabupaten dan Keterangan Hasil Penilaian Opini BPK

Tahun 2011-2017…………………………………………………….

6

3 Penelitian Terdahulu yang Relevan.................................................... 9

4 Fokus Penelitian................................................................................. 33

5 Jumlah Informan............................................................................. 34

6 Nama Pimpinan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat............. 42

7 Kesimpulan Triangulasi……………………………………………... 90

8 Rekapitulasi Hasil Penelitian tentang Fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah terhadap Pelasksanaan Anggaran................................

93

Page 16: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Bentuk Hubungan Legislatif dan Eksekutif.....................................................22

2 Kerangka Pemikiran Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

dalam pelaksanaan anggaran .........................................................................31

3 Struktur Organisasi Seketariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat........41

4 Tahapan Penyusunan Rancangan APBD..........................................................53

Page 17: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia termasuk Pemerintah Daerah

Kabupataen/Kota di Provinsi Lampung dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya untuk menyelenggarakan roda pemerintahan tidak mungkin

berjalan lancar apabila tidak didukung oleh dana yang memadai. Hal tersebut

diperkuat pendapat Mardiasmo (2004: 89) yang menyatakan bahwa

pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya harus di dukung

oleh anggaran yang memadai baik dari segi kualitas maupun dari segi

kuantitas. Oleh karena itu pemerintah daerah termasuk pemerintah daerah

kabupataen/kota di provinsi Lampung di wajibkan mengelola anggaran baik

yang bersumber dari daerah maupun dari pusat yang disusun dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD

adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui

oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah, maka

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi dasar pula bagi

kegiatan pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah.

Page 18: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

2

Mengutip jurnal penelitian yang di lakukan oleh Purnama (2014) yang

menyebutkan juga bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

merupakan rencana keuangan pemerintah daerah, yang penggunaannya harus

diawasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini tentu saja

diharapkan setiap daerah dapat mewujudkan cita-cita bangsa yaitu

pemerataan pembanguanan disegala bidang yang pada akhirnya diharapkan

mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Prinsip penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di seluruh Indonesia termasuk

Pemerintah Daerah Kabupataen/Kota di Provinsi Lampung harus

mengedepankan prinsip-prinsip good governance, yaitu akuntabilitas,

transparansi, responsivitas, efektif, efisien dan partisipatif. serta tidak terjadi

penyimpangan-penyimpangan dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

Senada dengan pendapat yang dikemukakan Saragih (2010: 97) prinsip

penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)harus

berpedoman pada prinsip-prinsip good governance, yaitu akuntabilitas,

transparansi, responsivitas, efektif, efisien dan partisipatif. Permasalahannya

sekarang adalah hampir semua daerah di Indonesia memiliki gejala yang

sama yaitu “terjadinya penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah (APBD)”. Data yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri

(Kemendagri), yang di kutip dari sumber https://www. Kemendagri. co.id

Page 19: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

3

menyebutkan informasi bahwa sampai pada tahun 2017 total ada 3.530

aparatur daerah yang terlibat kasus korupsi Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Daerah (APBD).Mengutip jurnal penelitian yang di lakukan oleh

Rizky (2015) yang menyebutkan juga bahwa Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Daerah (APBD)Periode Tahun 2014-2015Kabupaten Blora telah

terjadi penyimpangan anggaran yang merugikan negaran hingga triliunan

rupiah.

Data di atas memberikan gambaran bahwa masih terdapat banyak daerah di

Indonesia yang kurang mengedepankan asas akuntabilitas, transparansi,

responsivitas, efektif, efisien dalam pengelolaan anggaran. Kabupaten Tulang

Bawang Barat merupakan salah satu Daerah Otonom Baru (DOB), terbentuk

dan diresmikan tanggal 9 Oktober 2008, sebagai pecahan dari Kabupaten

Tulang Bawang.Dalam menjalankan roda pemerintahan tentu saja

membutuhkan anggaran, untuk meningkatkan pembangunan dalam rangka

mensejahterakan masyarakat.

Data yang penulis peroleh dari Badan Pengelolaan dan Keuangan Daerah

(BPKAD) Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat diketahui bahwa jumlah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari tahun 2011-2018

dapat di uraikan sebagai berikut:

Page 20: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

4

Tabel 1.Perbandingan APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat dan

Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2011-2018

Tahun APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat Serapan (%)

Pendapatan Daerah Belanja Daerah

2011 Rp. 976.750.294.424 Rp. 833.539.751.394 85%

2012 Rp. 1.157.793.874.569 Rp. 1.157.793.874.569 100%

2013 Rp. 1.370.130.396.792 Rp. 1.316.446.295.211 96%

2014 Rp. 1.371.130.396.792 Rp 1.355.869.132.079 98%

2015 Rp 1.712.333.820.306 Rp 1.648.624.854.623 96%

2016 Rp 986.309.975.500 Rp 992.374.975.500 Serapan (101%)

Defisit (2,63%)

2017 Rp. 1.880.451.248.300 Rp. 1.635.700.464.892 86%

2018 Rp. 1.991.425.704.321 Rp. 1.818.747.285.361 91%

Tahun APBD Kabupaten Tulang Bawang Serapan (%)

Pendapatan Daerah Belanja Daerah

2011 Rp 2.250.507.340.000 Rp 2.145.059.044.873 95%

2012 Rp.2.560.650.771.000 Rp.2.244.701.492.841 87%

2013 Rp.2.716.809.870.750 Rp.2.588.235.709.764 95%

2014 Rp.2.432.460.442.650 Rp.2.250.806.624.927 92%

2015 Rp.2.516.023.429.080 Rp.2.492.623.956.711 99%

2016 Rp.2.757.445.763.067 Rp.2.698.644.387.397 97%

2017 Rp.2.360.173.551.375 Rp.2.328.507.000.621 98%

2018 Rp 3.305.077.864.250 Rp 3.226.780.621.088 97%

Sumber: BPKAD Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Tulang

Bawang Barat , 2018

Tabel di atas menunjukkan perbandingan APBD Kabupaten Tulang Bawang

Barat dan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2011-2018, dimana terlihat

pendapatan daerah dan belanja daerah Kabupaten Tulang Bawang lebih besar

nominalnya dibandingkan dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat, terlihat

juga pada tahun 2016 Kabupaten Tulang Bawang Barat mengalami defisit

anggaran sebanyak 23,6%, data yang penulis peroleh faktor penyebab defisit

anggaran pada tahun 2016 tersebut disebabkan karena banyaknya

pembangunan infrastruktur jalan-jalan, jembatan di wilayah selatan, yang

sangat-sangat urgensi, sehingga menyebabkan lebih banyak pengeluaran

(belanja) dibandingkan pemasukan (pendapatan daerah).

Page 21: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

5

Hal yang menarik disini adalah, meskipun Kabupaten Tulang Bawang Barat

kategori Daerah Otonom Baru (DOB), namun Kabupaten ini merupakan salah

satu Kabupaten terbaik dan berprestasi di Indonesia khususnya dalam

pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal tersebut

dibuktikan dengan di perolehnya penghargaan dari Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) karena selama 5 (lima) tahun berturut-turut mendapat opini

terbaik yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Adapun Pemerintah

Kabupaten yang memperoleh opini WTP 5 tahun berturut-turut (2012-2016)

tersebut adalah 1) Kabupaten Boyolali 2) Kabupaten Purworejo 3) Kabupaten

Aceh Besar 4) Kabupaten Semarang 5) Kabupaten Banyuasin 6) Kabupaten

Banggai 7) Kabupaten Gowa 8) Kabupaten Kuantan Singingi 9) Kabupaten

Ogan Komering Ulu Timur 10) Kabupaten Karimun 11) Kabupaten Bintan

12) Kabupaten Way Kanan 13) Kabupaten Tulang Bawang Barat 14)

Kabupaten Gorontalo 15) KabupatenTojo Una Una dan 16) Kabupaten

Lampung Barat (Sumber: http://www.bahananusantara.co.id).

Berikut disajikan tabel perbandingan penilaian opini Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) terhadappengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) di kabupaten/kota se-provinsi Lampung sejak tahun

2011-2016.

Page 22: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

6

Tabel 2. Rincian Kabupaten dan Keterangan Hasil Penilaian Opini BPK

Tahun 2011-2017

Nama Kabupaten Keterangan Hasil Penilaian Opini BPK

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kota Bandar Lampung WTP-DPP WTP WTP WTP WTP WTP Pesawaran WDP WDP WDP WDP WDP WDP Pringsewu WDP TMP TMP WDP WDP WTP Tanggamus WDP WDP WDP WTP WTP WDP Kota Metro WTP WTP WTP WTP WTP WTP Lampung Selatan WTP WDP WDP WDP WDP WTP Lampung Timur TMP WDP WDP WDP WDP WDP Lampung Tengah WDP WTP WDP WDP WTP WTP Lampung Utara WDP TW TW WDP WTP WTP Lampung Barat WDP WTP WTP WTP WTP WTP

Way Kanan WDP WTP WTP WTP WTP WTP Pesisir Barat ------ ----- ----- TM WDP WDP Tulang Bawang WDP WDP WDP WTP WTP WTP Tulang Bawang Barat WTP WTP WTP WTP WTP WTP Mesuji TMP WDP WDP WTP WTP WTP

Sumber:Laporan Hasil Pemeriksaan/Ikhtisar Hasil PemeriksaanLHP/IHP

BPK Perwakilan Provinsi Lampung (2017).

Tabel Laporan Hasil Pemeriksaan/Ikhtisar Hasil Pemeriksaan LHP/IHP

BPK Perwakilan Provinsi Lampung, 2017, di atas memberikan gambaran

bahwa Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung yang Laporan Keuangannya

(LK) 6 (enam) kali berturut-turut mendapatkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun

2011-2016 adalah Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan disusul oleh

Kabupaten Tulang Bawang Barat. Diraihnya predikat opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) oleh Kabupaten Tulang Bawang Barat selama 6 (enam)

kali berturut turut adalah suatu prestasi yang patut di apresiasi, karena

kabupaten ini terbilang cukup baru dan merupakan daerah otonom namun

dalam hal pengelolaan keuangan Kabupaten ini mampu sejajar dengan daerah

senior lain nya.

Page 23: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

7

Adanya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Kabupaten Tulang Bawang Barat ini

menunjukkan Laporan Keuangan (LK) dianggap memberikan informasi yang

bebas dari salah saji material serta auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti

audit yang dikumpulkan, dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi

yang berlaku umum dengan baik.Mewujudkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, tentu tidak lepas

dari peran seluruh pihak salah satunya adalah peran Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang

Barat dalam menjalankan fungsinya baik dalam fungsi legislasi yaitu

menetapkan Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dalam

hal fungsi anggaran yaitu dengan melakukan kiarifikasi, uji validitas, uji

relevansi, dan uji effectiveness dan kompromi serta rekomendasi untuk

perbaikan dan pengujian ulangpenetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), maupun dalam hal fungsi pengawasan untuk mencegah

sekecil dan sedini mungkin terjadinya suatu penyimpangan dalam

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal tersebut cukup beralasan mengingat jika merujuk kepada Undang-

Undang tentang susunan dan kedudukan MPR/DPR-RI, DPD-RI dan DPRD,

menyebutkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai fungsi

yaitu:

Page 24: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

8

1. Legislasi: Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) membentuk peraturan daerah.

2. Anggaran: Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan

memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap

rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD)yang diajukan oleh Bupati.

3. Pengawasan: Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas

pelaksanaan peraturan daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD).

Adapun tahapan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) adalah:

1. Tahap perencanaan: penyerapanaspirasi masyarakat melalui Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang berlangsung dari tingkat

desa sampai kabupaten.

2. Tahap penganggaran: usulan kegiatan yang disetujui dimuat dalam

dokumen Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dengan pagu anggaran

yang ditetapkan oleh tim asistensi Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda).

3. Tahap legislasi/pengesahan: Rancangan Anggaran Pendapatan, dan Belanja

Daerah (APBD) (RAPBD) yang telah dibuat oleh pihak eksekutif diajukan

ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk dibahas dan disetujui

menjadi Peraturan Daerah (Perda) setelah melalui tahapan kaji ulang dan

evaluasi.

Page 25: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

9

Hasil observasi dan wawancara penulis dengan Raden Anwar selaku Anggota

Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang

Bawang Barat Bidang Perekonomian dan Keuangan menyatakan, Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat telah

berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan tata kelola Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baik, mulai dari tahapan

perencanaan pembuatan raperda menjadi perda, tahap

pelaksanaan/penganggaran maupun tahapan pengawasan. Kesemua peran

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) itu diharapkan agar Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat benar-benar menyentuh

kepentingan publik yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan

masyarakat (Wawancara Tanggal 14 Juli 2018).

Tabel 3 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Nama Judul Tahun Sumber

Alfines

Tunggal

Peran DPRD dalam

Pengawasan Terhadap

Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja

Daerah di Kabupaten Sleman

2013 Jurnal Universitas

Atma Jaya

Yogyakarta Fakultas

Hukum

Purnama

Rizky

Jusuf

Pelaksanaan Fungsi Anggaran

Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Provinsi

Gorontalo terhadap Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah

(APBD),

2014 Jurnal Fakultas

Hukum Universitas

Negeri Gorontalo

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alfines Tunggal (2013) yang di

kutip dari jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Hukum, hasil

penelitian menunjukkan pelaksanaan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Sleman terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah sudah berjalan efektif, tahapan legislasi sudah melibatkan

Page 26: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

10

masyarakat, anggaran yang diajukan sudah dievaluasi serinci mungkin dan

sudah melakukan pengawasan terhadap program-program pembangunan yang

dibiayai dari sektor APBD. Lebih lanjut penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Purnama Rizky Jusuf (2014) yang di kutip dari jurnal Fakultas Hukum

Universitas Negeri Gorontalo hasil penelitian menunjukkan peran anggota

DPRD Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan fungsinya mulai dari tahapan

legislasi (perencanaan), tahapan penganggaran sampai pada tahap

pengawasan sudah berjalan efektif.

Penelitian yang dilakukan oleh Alfines Tunggal (2013), dan Purnama Rizky

Jusuf (2014) memiliki perbedaan dengan yang peneliti lakukan diantaranya

adalah, 1) Objek, lokasi, tempat dan waktu penelitian berbeda dengan peneliti

2) Subjek sumber informasi yang dipilih peneliti terdahulu jumlahnya tidak

sama 3) Indikator teori yang dipakai sebagai instrumen penelitian (kisi-kisi)

wawancara tidak sama dengan yang peneliti gunakan. 4) Jumlah kisi-

kisiwawancarasebagai instrumen penelitian tidak sama dengan yang peneliti

gunakan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat

masalah dalam rangka penulisan skripsi dan meneliti lebih dalam fungsi DPR

dalam mewujudkan pengelolaan keungan yang baik di Kabupaten Tulang

Bawang Barat, oleh karena itu judul, yang penulis ajukan dalam penulisan

Skripsi ini adalah ”Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam

Pelaksanaan Anggaran (Studi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat)”.

Page 27: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada masalah seperti yang diuraikan tersebut di atas maka

rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana fungsi DPRD dalam pelaksanaan anggaran di Kabupaten

Tulang Bawang Barat?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat fungsi DPRD dalam

pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Mengetahui dan menjelaskan bagaimana fungsi DPRD terhadap pelaksanaan

anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2. Mengetahui dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat fungsi

DPRD terhadap pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

D. Kegunaan Penelitian

Secara akademik, diharapkan penelitian ini diharapkan dapat mampu

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis, selain itu dapat

digunakan sebagai bahan informasi dan rujukan referensi bagi penelitian

lebih lanjut.

2. Dunia pendidikan: sebagai sumbangan akademis bagi para peneliti lain

yang akan melaksanakan penelitian ilmiah dengan kajian mengenai fungsi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terhadap Pengelolaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Page 28: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

12

3. Untuk penulis: sebagai salah satu syarat menyelesaikan akademisi dan

mendapat gelar S1 di Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung.

Secara praktis, diharapkan penelitian ini diharapkan dapat mampu

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Pemkab Tulang Bawang Barat: dapat memberikan masukan kepada

Pemkab Tulang Bawang Barat, agar dapat kedepannya lebih termotivasi

dalam mewujudkan tata kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) serta dalam penyusunan nya lebih mengedepankan prinsif-prinsif

akuntabel, transparansi, partisipasi, dengan harapan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) dapat benar-benar menyentuh kepentingan

publik yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

2. DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat : sebagai bahan masukan agar

lebih meningkatkan fungsinya dalam tata kelola Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) baik dari fungsi legislasi, fungsi anggaran

maupun fungsi pengawasan, sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) dapat dipergunakan sesuai dengan porsinya, dan

penyimpangan-penyimpangan dalam penggunaan anggaran dapat

diminimalisir.

Page 29: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsepsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Pengertian DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan

berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dan dapat dikatakan sebagai perwakilan dan perpanjangan tangan dari

kepentingan masyarakat yang diwakili. Berkaitan dengan definisi

perwakilan Andrew (2014:346) menyebutkan pengertian perwakilan

secara umum adalah sebuah hubungan melalui mana seseorang atau

sebuah kelompok membela atau bertindak untuk kepentingan

sekumpulan masyarakat yang lebih luas.

Definisi DPRD sebagai lembaga perwakilan sebagaimana yang

dikemukan oleh Marbun (2012:55) adalah suatu lembaga kenegaraan

yang berfungsi sebagai penyalur aspirasi rakyat mengenai

penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari. Adanya lembaga perwakilan

rakyat merupakan unsur terpenting dalam sebuah negara yang

menganut sistem demokrasi.

Pentingnya lembaga perwakilan dalam melaksanakan hak-hak terwakili

dalam setiap proses pengambilan keputusan politik tergambar dalam arti

perwakilan, perwakilan adalah konsep duduknya seseorang/suatu

Page 30: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

14

kelompok yang mempunyai kemampuan/kewajiban untuk berbicara dan

bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar. Teori

perwakilanmenurut Samsul, (2007:97) terbagi manjadi empat teori

yaitu:

1. Teori Mandat

Seorang wakil dianggap duduk di lembaga perwakilan karena

mendapat mandat dari rakyat sehingga disebut mandataris, yang

memberikan teori ini dipelopori oleh Rousseau dan diperkuat oleh

Petion. Teori mandat ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok

pendapat :

a. Mandat Imperatif, menurut teori ini bahwa seorang wakil yang

bertindak di lembaga perwakilan harus sesuai dengan perintah

(intruksi) yang diberikan oleh yang diwakilinya.

b. Mandat Bebas, teori ini berpendapat bahwa sang wakil dapat

bertindak tanpa tergantung pada perintah (intruksi) dari yang

diwakilinya. Menurut teori ini sang wakil adalah merupakan

orang-orang yang terpercaya dan terpilih serta memiliki

kesadaran hukum dari masyarakat yang diwakilinya sehingga

sang wakil dimungkinkan dapat bertindak atas nama mereka yang

diwakilinya. Ajaran ini dipelopori oleh Abbe Sieyes di Perancis

dan Block Stone di Inggris.

c. Mandat Representative, teori ini mengatakan bahwa sang wakil

dianggap bergabung dalam lembaga perwakilan, dimana yang

diwakili memilih dan memberikan mandat pada lembaga

perwakilan, sehingga sang wakil sebagai individu tidak ada

Page 31: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

15

hubungan dengan pemilihnya apalagi untuk minta

pertanggungjawabannya.

2. Teori Organ

Ajaran ini lahir di Prancis sebagai rasa ketidakpuasan terhadap

ajaran teori mandat. Para sarjana mencari dan membuat ajaran/teori

baru dalam hal hubungan antara wakil dengan yang diwakilinya.

Teori Organ diungkapkan oleh Von Gierke (Jerman), bahwa negara

merupakan satu organisme yang mempunyai alat-alat

perlengkapannya seperti : eksekutif, parlemen dan rakyat, yang

semuanya itu mempunyai fungsinya sendiri-sendiri namun antara

satu dengan lainnya saling berkepentingan.Dengan demikian maka

setelah rakyat memilih lembaga perwakilan mereka tidak perlu lagi

mencampuri lembaga perwakilan tersebut dan lembaga ini bebas

menjalankan fungsinya sesuai dengan kewenangan.

3. Teori Sosiologi

Ajaran ini menganggap bahwa lembaga perwakilan bukan

merupakan bangunan politis, akan tetapi merupakan bangunan

masyarakat (sosial). Para pemilih akan memilih wakil-wakilnya yang

dianggap benar-benar ahli dalam bidang kenegaraan yang akan

bersungguh-sungguh membela kepentingan para pemilih.

4. Teori Hukum Obyektif

Leon Duguit mengatakan bahwa hubungan antara rakyat dan

parlemen dasarnya adalah solidaritas. Wakil-wakil rakyat dapat

melaksanakan dan menjalankan tugas kenegaraannya hanya atas

Page 32: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

16

nama rakyat. Dengan demikian ada pembagian kerja antara rakyat

dan parlemen (Badan Perwakilan Rakyat).

Pendapat beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa DPRD

merupakan lembagaperwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang membawa kepentingan

dan aspirasi masyrakat daerah yang diwakilinya.

2. Fungsi Badan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Fungsi DPRD dalam hukum perundang-undangan, tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana yang di

kutip Moenta, dkk (2017: 68), maka DPRD kabupaten/kota mempunyai

tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

Adapun penjelasan masing-masing dari ke 3 (tiga) fungsi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Legislasi)

Fungsi pembentukan peraturan daerah dilakukan dengan cara

membahas dengan kepala daerah dan menyetujui atau tidak

menyetujui rancangan peraturan daerah, mengajukan usul rancangan

peraturan daerah dan menyusun program pembentukan peraturan

daerah bersama kepala daerah. Pengertian legisalasi dalam arti sempit

berarti produk atau proses pembuatan undang-undang, sedangkan

dalam arti luas menyangkut pula peraturan lain yang mendapat

delegasi kewenangan dari undang-undang. Jika legislasi hanya terkait

dengan Act of Parliamant maka legislasi itu dapat di pahami sebagai

Page 33: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

17

produk parlement atau produk lembaga legislatif. Fungsi legislasi

merupakan suatu proses untuk mengakomodasi berbagai kepentingan

para pihak (stakeholders), untuk menetapkan bagaimana

pembangunan di daerah akan dilaksanakan. Fungsi legislasi bermakna

penting dalam beberapa hal berikut:

a. Menentukan arah pembangunan dan pemerintahan di daerah;

b. Dasar perumusan kebijakan publik di daerah;

c. Sebagai kontrak sosial di daerah;

d. Pendukung Pembentukan Perangkat Daerah dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah.

Disamping itu, dalam menjalankan fungsi legislasi ini DPRD berperan

pula sebagai policy maker, dan bukan policy implementer di daerah.

Artinya, antara DPRD sebagai pejabat publik dengan masyarakat sebagai

stakeholders.Dalam praktik dan realita, proyeksi good public

governance pada fungsi legislasi masih membutuhkan banyak penataan

dan transformasi ke arah yang lebih baik. Peningkatan performa tersebut

dapat dilakukan antara lain dengancara sebagi berikut:

a. Peningkatan pemahaman tentang perencanaan dalam fungsi legislasi;

b. Optimalisasi anggota DPRD dalam mengakomodasi aspirasi

stakeholders;

c. Ditumbuhkannya inisiatif DPRD dalam penyusunan Raperda;

d. Ditingkatkannya kemapuan analisis (kebijakan publik dan hukum)

dalam proses penyusunan Raperda;

Page 34: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

18

e. Pemahaman yang lebih baik atas fungsi perwakilan dalam fungsi

legislasi;

2. Fungsi Anggaran /penganggaran

Fungsi penganggaran dilaksanakan dengan cara membahas Kebijakan

Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

(PPAS), yang disusun oleh kepala daerah berdasarkan RKPD,

membahas rancangan perda tentang APBD, membahas rancangan perda

tentang perubahan APBD dan rancangan perda tentang

pertanggungjawaban APBD.

Fungsi anggaran adalah penyusunan dan penetapan APBD bersama-

sama pemerintah daerah.Dalam menjalankan fungsiini,DPRD harus

terlibat secara aktif,proaktif, sebagai legitimate or usulan APBD yang

diajuan pemerintah daerah.Fungsi penganggaran memiliki makna

pentingnya yaitu:

a. APBD sebagai fungsi kebijakan fiskal (fungsi alokasi, fungsi

distribusi, serta fungsistabilisasi);

b. APBD sebagai fungsi investasi daerah;

c. APBD sebagai fungsi manajemen pemerintahan daerah (fungsi

perencanaan, fungsi otorisasi, fungsi pengawasan).

3. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap

pelaksanaan perda dan perkada, pelaksanaan perturan perundang-

undangan lain yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah

Page 35: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

19

dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan.

Fungsi pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen untuk

menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan dan rencana

yang telah ditetapkan serta memastikan tujuan dapat tercapaisecara

efektif dan efisien.Fungsi ketigaini bermakna penting, baik bagi

pemerintah daerah maupun pelaksana pengawasan. Bagi pemerintah

daerah,fungsi pengawasan merupakan suatu mekanisme peringatan dini

(early warning system), untuk mengawal pelaksanaan aktivitas mencapai

tujuan dan sasaran.Sedangkan bagi pelaksana pengawasan, fungsi

pengawasan ini merupakan tugas mulia untuk memberikan telaahan dan

saran,berupa tindakan perbaikan. Disampingitu,pengawasanmemiliki

tujuan utama,antara lain:

a. Menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana;

b. Menjamin kemungkinan tindakan koreksi yang cepat dan tepat

terhadap penyimpangan dan penyelewengan yangditemukan;

c. Menumbuhkan motivasi, perbaikan, pengurangan, peniadaan

penyimpangan;

d. Meyakinkan bahwa kinerja pemerintah daerah sedang atau telah

mencapai tujuan dan sasaranyang telah ditetapkan;

Praktik good public governance pada fungsi pengawasan saat ini masih

membutuhkan beberapa improvement agar dapat mencapai tujuannya

tersebut. Fungsi pengawasan dapat diselaras kan dengan tujuannya,antara

lain dengan melakukan beberapa hal berikut:

Page 36: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

20

a. Memaknai secara benar fungsi dan tujuan pengawasan, sehingga

dapat menjadi mekanisme check and balance yangefektif;

b. Optimalisasi pengawasan agar dapat memberikan kontribusi yang

diharapkan pada pengelolaan pemerintahan daerah;

c. Penyusunan agen dapengawasan DPRD;

d. Perumusan standar,sistem,dan prosedur baku pengawasan DPRD;

e. Dibuatnya mekanisme yang efisien untuk partisipasi masyarakat

dalam proses pengawasan,dan saluran penyampaian informasi

masyarakat dapat berfungsi efektif sebagai salah satu alat

pengawasan.

Pengawasan yang dilakukan oleh anggota DPRD terhadap lembaga

eksekutif dapat diartikan sebagai suatu proses atau rangkaian kegiatan

pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan

publik yang dilaksanakan untuk menjamin agar semua kebijakan, program

maupun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga publik berjalan sesuai

dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Mencermati pendapat di atas, maka dapat dikemukakan bahwa fungsi

DPRD dalam dimensi kebijakan publik adalah bagaimana upaya anggota

DPRD untuk menanggulangi masalah publik. Kebijakan publik tersebut

harus berorientasi pada kepentingan publik. Konsekuensi lebih lanjut,

masalah dan alternatif solusi permasalahan itu, juga diharapkan berasal

dari publik, bukan sekedar cetusan pikiran atau imajinasi dari pejabat

pembuat kebijakan, dengan bersandar pada kondisi riil di masyarakat,

Page 37: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

21

kebijakan yang dibuat juga akan diterima oleh masyarakat secara wajar

bahkan spontan, sekaligus memiliki daya berlaku efektif.

Tugas dan wewenang DPRD kabupaten/kota dalam hukum perundang-

undangan, tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

sebagaimana yang di kutip Moenta, dkk (2017: 72)adalah:

1. Membentuk peraturan daerah kabupaten/kota bersama bupati/wali kota;

2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah

kabupaten/kota tentang APBD yang diajukan oleh bupati/wali kota;

3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan

APBD kabupaten/kota;

4. Memilih bupati dan wakil bupati serta wali kotadan wakilwali kota

dalam hal terjadi kekosongan jabatan untuk meneruskan sisa jabatan;

5. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wali kota kepada

Menteri Dalam Negeri melalui gubernur sebagai wakil pemerintah pusat

untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian;

6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah

kabupaten/kota terhadap rencana perjanjian internasional di

daerahkabupaten/kota;

7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang

dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota;

8. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/wali kota

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota;

Page 38: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

22

9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain

atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah;

10. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan

11. Melaksanakan wewenang dan tugas lain yang diatur dalam ketentuan

peraturan perundang-undangan.

DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana

untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila dan sebagai

penyelenggara pemerintah daerah berkedudukan sebagai mitra dari

pemerintah daerah. Pada intinya menurut Kaloh (2007: 264-266) bentuk

hubungan DPRD (legislatif) dan pemerintah daerah (eksekutif) terdiri dari 3

(tiga) bentuk hubungan, sebagaimana dijelaskan pada gambar sebagai

berikut:

Gambar 1. Bentuk Hubungan Legislatif dan Eksekutif

Keterangan

1. Bentuk hubungan searah positif (+)

Bentuk hubungan searah positif (+) terjadi apabila baik legislatif

maupun eksekutif memiliki visi yang sama dalam menjalankan

pemerintahan dan bertujuan untuk kemasalahan daerah itu sendiri (good

governance) yang pada prinsifnya memiliki ciri-ciri transparan,

demokratis, baik, berkeadilan, dengan kalimat lain pemerintah daerah

dilaksanakan dengan memperhatikan faktor-faktor yang ideal

Eks Leg Eks Leg Eks Leg

Bentuk Hub Searah (+) Bentuk Hub Konflik Bentuk HubSearah (-)

Page 39: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

23

berdasarkan keinginan dan harapan masyarakat serta memperhatikan

hukum yang ada.

2. Bentuk hubungan konflik

Bentuk hubungan konflik terjadi apabila baik legislatif maupun eksekutif

saling bertentangan dalam visi yang menyangkut tujuan kelembagaan,

serta tujuan daerah. Hal ini berwujud pada pertentangan yang dapat

mengakibatkan munculnya tindakan-tindakan yang tidak ptoduktif

dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dan pencapaian tujuan-tujuan

daerah itu secara keseluruhan)

3. Bentuk hubungan searah negatif (-)

Bentuk hubungan searah negatif (-) terjadi apabila baik legislatif

maupun eksekutif berkolaborasi (KKN) dalam penyelenggaraan

pemerintah dan secara bersama-sama menyembinyikan kolaborasi

tersebut kepada publik.

Terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan fungsi

legislatif di tingkat nasional maupun pada level daerah menurut Budiardjo

(2007:113) antaralain: Pertama, integritas dan kemampuan atau

keterampilan anggota badan legislatif. Kedua, pola hubungan anggota

badan legislative dengan anggota masyarakat yang mereka wakili yang

tecermin dalam sistem perwakilan yang berlaku. Ketiga,struktur organisasi

badanlegislatif yang merupakan kerangkaformal bagi kegiatan anggota

dalambertindak sebagai wakil rakyat.Keempat, hubungan yang

tecermindalam pengaruh timbal balik antarabadan legislatif dengan

eksekutif danlembaga-lembaga lainnya sebagai unit-unit di tingkat daerah,

Page 40: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

24

sertahubungan badan tersebut denganlembaga-lembaga yang sama

ditingkat yang lebih tinggi hirarkinya

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

1. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan Daerah

dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan

self supporting dalam bidang keuangan. Sehubungan dengan

pentingnya posisi keuangan ini. Pendapat Pamudji (2010: 87)

menegaskan Pemerintah Daerah tidak akan dapat melaksanakan

fungsinya dengan efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk

memberikan pelayanan dan pembangunan, dan keuangan inilah yang

merupakan salah satu dasar kriteria untuk mengetahui secara nyata

kemampuan Daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri.

Definisi APBD menurut pemerintah adalah suatu rencana keuangan

tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah. APBD disusun dengan pendekatan kinerja yaitu suatu

sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau

output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.

Tahun APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari

dan berakhir tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan, jumlah

pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang

terukur secara rasional yang dapat tercapai untuk setiap sumber

pendapatan.

Page 41: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

25

APBD menurut Badrudin (2012: 97) adalah suatu rencana kerja

pemerintah daerah yang mencakup seluruh pendapatan atau penerimaan

dan belanja atau pengeluaran pemerintah daerah, baik provinsi,

kabupaten, dan kota dalam rangka mencapai sasaran pembangunan

dalam kurun waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang dan

disetujui oleh DPRD dalam peraturan perundangan yang disebut

Peraturan Daerah.

Pemerintah Daerah perlu menyusun APBD untuk menjamin kecukupan

dana dalam menyelenggarakan urusan pemerintahannya. Oleh karena

itu, perlu diperhatikan kesesuaian antara kewenangan pemerintahan dan

sumber pendanaannya. Unsur-unsur APBD, menurut Halim (2012: 22)

sebagai berikut:

1. Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya secara rinci.

2. Adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal untuk

menutupi biaya-beban sehubungan dengan aktivitas-aktivitas

tersebut, dan adanya biaya-beban yang merupakan batas maksimal

pengeluaran-pengeluaran yang akan dilaksanakan.

3. Jenis kegiatan dan proyek yang dituangkan dalam bentuk angka.

4. Periode anggaran, yaitu biasanya 1 (satu) tahun.

Berdasarkan beberapa pengertian APBD yang telah disebutkan di atas,

dapat disimpulkan bahwa APBD adalah suatu rencana kerja tahunan

pemerintah daerah dalam satuan uang yang disusun berdasarkan

intruksi materi dalam negri serta berbagai pertimbangan lainnya dimana

dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD

Page 42: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

26

dalam peraturan daerah, mencakup seluruh pendapatan atau penerimaan

dan belanja atau pengeluaran pemerintah daerah, baik provinsi,

kabupaten dan kota dalam rangka mencapai sasaran pembangunan yang

merata tiap daerah.

2. Fungsi dan Prinsif Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD yang merupakan program kerja suatu daerah sangat penting

dirumuskan karena APBD dapat menjadi acuan kerja Pemda dalam satu

tahun anggaran. Menurut Mardiasmo (2004: 121) anggaran sektor publik

penting karena beberapa alasanyaitu:

a. Anggaran merupakan alat terpenting bagi pemerintah untuk

mengarahkan pembangunan social-ekonomi, menjamin

kesinambunga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

b. Anggaran dibutuhkan karena adanya kebutuhan dan keinginan

masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan

sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya

masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan

(choice) dan trande-offs.

c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah

bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik

merupakan instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh

lembaga-lembaga publik yang ada.

Fungsi APBD menurut peraturan yang di kutip oleh Bastian (2006: 78)

yaitu:

Page 43: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

27

a. Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar

untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan.

Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki

kekuatan untuk dilaksanakan.

b. Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi

pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun

yang bersangkutan.

c. Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi

pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun

yang bersangkutan.

d. Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah

menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

penyelenggaraan pemerintah daerah.

e. Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus

diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi

pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan

efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.

f. Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam

penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.

g. Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat

untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental

perekonomian daerah sehingga APBD menjadi suatu acuan kerja

pemerintah daerah dalam rangka pembangunan daerah dan merupakan

suatu bentuk pertanggung jawaban pemerintah daerah kepada rakyat.

Page 44: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

28

h. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa APBD yang

merupakan anggaran sektor publik penting karena adanya kebutuhan

dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang,

sedangkan sumber daya yang ada terbatas, sehingga APBD menjadi

suatu acuan kerja pemerintah daerah dalam rangka pembangunan

daerah dan merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban pemerintah

daerah kepada rakyat.

C. Kerangka Pemikiran

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas

dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD yang kemudian

ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan salah satu instrumen

yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan

publik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai instrumen untuk meningkatkan pelayanan publik serta dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan rakyat, APBD tentunya bukanlah produk yang

dihasilkan melalui proses yang instan. APBD seharusnya disusun dengan

perencanaan yang sistematis dan terukur, agar nantinya APBD dapat

digunakan sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat, tidak terjadi

penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolaannya.

Pengelolaan APBD yang baik akan menjadi kunci keberhasilan kebijakan

fiskal pemerintah, untuk itu diperlukan komitmen, konsistensi dan tanggung

jawab dari semua pihak yang terlibat dalam pengeloaan APBD. Fungsi

DPRD dalam pelaksanaan APBD dalam hukum perundang-undangan,

Page 45: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

29

tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

sebagaimana yang di kutip Moenta, dkk (2017: 68), yaitu:

1. Fungsi Legislasi

Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPRD selaku pemegang

kekuasaan membentuk peraturan daerah. Artinya DPRD sebelum

menetapkan peraturan daerah terkait APBD, seharusnya DPRD mengkaji

ulang apakah draf Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten sudah melibatkan

partisipasi masyarakat, apakah sudah sesuai dengan prioritas kebutuhan

masyarakat.

2. Fungsi Anggaran/Penganggaran

Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan

persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan

peraturan daerah tentang APBD yang diajukan oleh Bupati. Artinya pada

tahap fungsi anggaran DPRD harus menilai apakah kebutuhan anggaran

yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten realistis untuk besarnya, dan

menilai apakah biaya yang dianggarkan sudah menyentuh kepentingan

masyarakat. Dalam pembahasan RAPBD dapat dilakukan oleh DPRD

melalui kiarifikasi, uji validitas, uji relevansi, dan uji effectiveness dan

kompromi penetapan APBD, rekomendasi untuk perbaikan dan pengujian

ulang. Dalam fungsi ini DPRD mempunyai hak untuk menolak RAPBD

yang diajukan oleh pemerintah daerah dengan alasan-alasan bahwa

RAPBD yang diajukan masih harus disempurnakan.

Page 46: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

30

3. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan

peraturan daerah dan APBD. Pada tahap pengawasan APBD oleh DPRD

dilakukan dengan cara mengadakan rapat kerja dengan unsur Pemerintah

Daerah, yang kemudian dirumuskan menjadi kebijakan daerah. DPRD

juga mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah, lokasi dimana

program yang telah ditetapkan dalam APBD dilaksanakan, dengan tujuan

untuk melihat apakah program tersebut sudah sesuai dengan rencana

semula dan mencapai sasaran yang diinginkan/diharapkan atau tidak

Fungsi pengawasan tersebut adalah untuk mencegah sekecil dan sedini

mungkin terjadinya suatu penyimpangan dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan atau tugas. Persoalannya tanpa pengawasan, proses pelaksanaan

suatu pekerjaan atau tugas bisa saja menyimpang atau bertentangan dari

prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Proses perencanaan dan penyusunan APBD, mengacu pada Peraturan

Pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, secara garis besar

sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana kerja pemerintah daerah;

2. Penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran;

3. Penetapan prioritas dan plafon anggaran sementara;

4. Penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD;

5. Penyusunan rancangan perda APBD;

6. Penetapan APBD.

Page 47: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

31

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat diagram skematis

fungsi DPRD terhadap pelaksanaan Anggaran di Kabupaten Tulang Bawang

Barat sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) dalam pelaksanaan anggaran (Moenta, dkk 2017)

FungsiDewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD)

1. Fungsi Legislasi (Fungsi pembentukan peraturan daerah dilakukan

dengan cara membahas dengan kepala daerah dan menyetujui atau

tidak menyetujui rancangan peraturan daerah, mengajukan usul

rancangan peraturan daerah dan menyusun program pembentukan

peraturan daerah bersama kepala daerah)

2. Fungsi Anggaran (Fungsi penganggaran dilaksanakan dengan cara

membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara (PPAS), yang disusun oleh kepala daerah

berdasarkan RKPD, membahas rancangan perda tentang APBD,

membahas rancangan perda tentang perubahan APBD dan

rancangan perda tentang pertanggungjawaban APBD)

3. Fungsi Pengawasan (Fungsi pengawasan diwujudkan dalam

bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan perkada,

pelaksanaan perturan perundang-undangan lain yang terkait dengan

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelaksanaan tindak lanjut

hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan

Good Governance

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

Pemerintah Daerah (Pemda)

RAPBD

Page 48: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

32

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Sugiono (2013:9) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kuaalititatif lebih menekankan makna pada generalisasi.

Alasan peneliti hanya menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah

dikarenakan dalam menganalisa hasil penelitian hanya bersifat

mendiskripsikan atau menggambar kan suatu fenomena dengan alat ukur

wawancara, yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana fungsi

DPRD dalam pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan

untuk mengetahui dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat fungsi

DPRD dalam pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini akan memfokuskan pada bagaimana fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) dalam pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang

Page 49: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

33

Bawang Baratuntuk mengetahui fokus penelitian pada penelitian ini dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Fokus Penelitian

Fungsi DPRD Terhadap

Pelaksanaan Anggaran Fokus Penelitian

Fungsi legislasi Indikator yang digunakan sebagai fokus

penelitian adalah DPRD sebelum menetapkan

Peraturan Daerah terkait Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),

selayaknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) mengkaji ulang apakah draf Raperda

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) yang diusulkan oleh Pemerintah

Kabupaten sudah melibatkan partisipasi

masyarakat, apakah sudah sesuai dengan

prioritas kebutuhan masyarakat Fungsi anggaran Indikator yang digunakan sebagai fokus

penelitian adalah DPRD mengkaji ulang

besarnya anggaran yang diajukan oleh pihak

eksekutif (pemda), apakah realistis, serta

menilai apakah biaya yang dianggarkan sudah

sesuai dengan kepentingan masyarakat Fungsi pengawasan Indikator yang digunakan sebagai fokus

penelitian adalah DPRD Kabupaten Tulang

Bawang Barat melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan APBD misalnya

melakukan hearing dengan instansi pengguna

anggaran, melakukan kunjungan kerja untuk

melihat langsung lokasi yang dihasilkan dari

APBD

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kabupaten Kabupaten Tulang Bawang Barat dan waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan

Januari 2019.

D. Sumber Informasi

Sumber informasi yang dipilih secara purposive sampling yaitu menentukan

terlebih dahulu responden atau narasumber yang akan diwawancarai pada

Page 50: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

34

objek penelitian yang berkaitan dengan permasalahan atau sumber informasi

yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti Alasan peneliti menggunakan

purposive sampling bertujuan untuk mengambil sampel secara objektif,

dengan angapan bahwa sampel yang diambil itu merupakan keterwakilan

(refresentatif) bagi peneliti, sehingga pengumpulan data yang langsung pada

sumber datanya dapat dilakukan secara proposional demi keakuratan

penelitian. Selain itu data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

data homogen artinya data yang di pakai dalam penelitian ini adalah sama

sehingga responden yang diwawancarai cukup sebagian.. Adapun yang

menjadi sumber informasi yang dianggap dapat mewakili dan berkaitan

dengan permasalahan penelitian ini adalah:

Tabel 5. Jumlah Informan

No Jabatan Informan Jumlah 1 Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat

1) Bidang legislasi

a. Budi Yanto

b. Edy Ismanto

2) Bidang anggaran

a. Helwanda

b. Raden Anwar

3) Bidang pengawasan

a. Solih

b. Sudarmi

2

2

2

2 Kepala Bappeda Kabupaten Tulang Bawang Barat

Novriwan

1

3 Kepala BPKAD Kabupaten Tulang Bawang Barat

Mirza Irawan

1

4 Irban IV Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat

Suroso

1

Page 51: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

35

5 Tokoh Mayarakat

1. Marwan Arifin

2. Amerson

2

6 Akademisi (Ketua Ikatan Alumni Universitas Megow

Pak Kabupaten Tulang Bawang)

Rodiyanto

1

Total Informan 12 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data dalam penelitian ini, maka digunakan teknik

pengumpulan data melalui:

1. WawancaraMendalam (Indepth-Interview).

Wawancara mendalam (indepth-interview) merupakan metode

pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

Wawancara mendalam secara umuma dalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara. Adapun target yang akan diwawanca dalam penelitian ini

adalah : Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kepala

Bappeda Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kepala BPKAD Kabupaten

Tulang Bawang Barat, Irban IV Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang

Barat dan tokoh mayarakat.

Tujuan wawancara secara mendalam ini adalah untuk mendapatkan

informasi secara mendalam tentang sejauhmana pelaksanaan fungsi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terhadap Pengelolaan

Page 52: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

36

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten Tulang

Bawang.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu penyelidikan yang menggunakan sumber-

sumber dokumentasi untuk mendapatkan data yang diperlukan.Adapun

target dokumentasi yang akan penulis gali adalah dokumentasi pada saat

musrenbang, dokumentasi pada hearing anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), profil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD), dengan tujuan untuk memperkuat hasil penelitian.. Adapun data

yang penulis peroleh dari dokumentasi inia dalah, data mengenai daftar

hadir musrenbang.

F. Teknik Analisa Data

Teknis analisis data disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari

temuan-temuan dilapangan meliputi :

1. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan penelitian pada

penyederhanaan, dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan yang tertulis dari lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu, dan mengorganisasikan sehingga kesimpulan-kesimpulan

dapat ditarik. Reduksi data penulis lakukan pada data hasil wawancara,

dalam hal ini penulis memilih kata-kata yang bisa digunakan untuk

melakukan pembahasan serta menggunakan teori-teori untuk menganalisis

fokus dalam penelitian ini.

Page 53: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

37

2. Penyajian data, yaitu penulis menampilkan sekumpulan informasi tersusun

berdasarkan data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian, yang

memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

3. Triangulasi Data

Triangulas ihakikat nya adalah merupakan pendekatan multimetode yang

dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data.

Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga

dilakukan untuk memperkaya data. Pada penelitian ini penulis

menggunakan triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dengan pernyataan yang sama untuk mendapatkan data

dari sumber yang berbeda.

4. Menarik kesimpulan, merupakan bagian satu kegiatan dari konfigurasi

yang utuh. Makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya,

kekokohan dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya.

Setelah data-data tersebut diuji kebenarannya penulis kemudian menarik

kesimpulan berdasarkan data tersebut. Proses analisis yang penulis

lakukan adalah dengan mengacu pada kerangka pikir yang telah di

Page 54: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

38

. BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat

Melaksanakan fungsinya Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang

Barat memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

1. Sekretariat Dewan

Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat mempunyai tugas

pokok melaksanakan segala usaha dan kegiatan dalam rangka

penyelenggaraan sidang-sidang serta pengurusan rumah tangga dan

keuangan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, sedangkan fungsi

Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, yaitu :

1.) Penyiapan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh

penyelenggaraan tugas Sekretaris DPRD kabupaten ;

2.) Penyusunan rencana, menelaah dan menyiapkan koordinasi

perumusan kebijakan pimpinan DPRD kabupaten ;

3.) Pelaksanaan usaha, kepegawaian, keuangan dan perbekalan DPRD;

4.) Penyiapan penyelenggaraan persidangan dan risalah rapat-rapat

yang diselenggarakan oleh DPRD kabupaten ;

5.) Pemeliharaan pembinaan keamanan serta ketertiban di lingkungan

kerja Sekretariat DPRD kabupaten.

Page 55: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

39

2. Kepala Bagian Umum dan Keuangan Bagian Umum dan Keuangan

memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan usaha, menyiapkan fasilitas

rapat-rapat, rencana pimpinan dan anggota DPRD, mengurus rumah

tangga, rumah jabatan, gedung DPRD, kendaraan dinas, barang invetaris

lainnya, serta memelihara keamanan lingkungan gedung DPRD dan

rumah tangga pimpinan, serta menyusun rencana anggaran, laporan

keuangan, penyelenggaraan pembayaran dan administrasi keuangan

dan Sekretariat DPRD kabupaten.

Bagian Umum dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala bagian

yang dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Sekretaris

DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bagian Umum dan

Keuangan memiliki fungsi:

1) Pelaksanaan kegiatan urusan rumah tangga, mengurus rumah

jabatan dan kantor / gedung DPRD Kabupaten;

2) Penyiapan fasilitas rapat, acara peninjauan dan pertemuan;

3) Pengelolaan barang inventaris, perlengkapan, kendaraan dinas dan

perawatan;

4) Pemeliharaan dan pembinaan keamanan dan ketertiban di

lingkungan gedung DPRD Kabupaten dan rumah jabatan

pimpinan;

5) Mengatur perencanaan dan administrasi tentang keuangan di

DPRD dan Sekretariat DPRD;

6) Pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat;

Page 56: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

40

7) Pelaksanaan dokumentasi, administrasi, kegiatan dan produk

hukum.

Bagian Umum dan Keuangan terdiri dari :

1) Subag Rumah Tangga, memiliki tugas :

a. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan ;

b. Melaksanakan kegiatan rumah tangga, rumah jabatan ketua

DPRD, fasilitas rapat, pengelolaan barang inventaris /

perlengkapan dan pemeliharaan keamanan serta ketertiban

c. Memelihara kendaraan-kendaraan dinas dan barang inventaris

dinas lainnya.

2) Subag Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana

anggaran dan laporan keuangan serta menyelenggarakan

pembayaran dan administrasi keuangan DPRD dan Sekretariat

DPRD

3. Kepala Bagian Humas dan Protokol

Memiliki tugas sebagai penyelenggara hubungan kemasyarakatan serta

dokumentasi, dan menyiapkan perlengkapan dalam pelaksanaan rapat-

rapat serta kegiatan yang berkaitan dengan Pimpinan dan Anggota

DPRD agar berjalan sesuai dengan aturan. Kabag Humas dan Protokol

terdiri atas :

1) Subag Humas; mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan

melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat, mengumpulkan dan

mengelola data dokumentasi kegiatan dan perpustakaan.

Page 57: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

41

2) Subbag Protokol: Mempunyai tugas menyiapkan dan mengatur

pelaksanaan rapat paripurna, melaksanakan kegiatan pelayanan

keprotokolan terhadap pimpinn dan anggota DPRD.

4. Kepala Bagian Risalah dan Persidangan, terdiri dari :Sub Bagian

Risalah dan subbag Perundang-undangan, yang mempunyai fungsi :

1) Penyiapan rencana kegiatan persidangan dan rapat-rapat yang

diselenggarakan oleh DPRD kabupaten.;

2) Pembuatan risalah persidangan ;

3) Penyiapan bahan yang diperlukan untuk rapat alat perlengkapan

DPRD kabupaten dan fraksi ;

4) Penyiapan bahan peraturan Perundang-undangan dan administrasi

produk rancangan keputusan DPRD kabupaten.

Gambar 3 Struktur Organisasi Seketariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang

Barat

B. Pimpinan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat

Adapun susunan keanggotaan dari DPRD Kabupaten Tulang Bawang

Barat periode 2014-2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Kabag Umum dan

Keuangan

Kabag Humas dan

Protokol

Kabag Risalah dan

persidangan

Kasubag

Rumah

Tangga

Kasubag

Keuangan

Kasubag

Humas

Kasubag

Protokol

Kasubag

Risalah

Kasubag

Perundangan

Seketariat DPRD

Page 58: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

42

Tabel 6 Nama Pimpinan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat

No Nama Jabatan Dapil

1. Busroni Ketua DPRD II

2. Yantoni Wakil Ketua DPRD I

3. Ponco Nugroho,ST Wakil Ketua DPRD I

4. Sukardi Ketua Badan Kehormatan III

5. Dra.Hj. Yulisa T Ketua Badan Legislasi II

6. Paisol,SH Ketua Komisi A I

7. H.Ruslan SP Wakil Ketua Komisi A II

8. Supeno, SH .I Seketaris Komisi A III

9. Baharudin Ketua Komisi B III

10 Salmani Wakil Ketua Komisi B I

11. Sudirwan,S.Sos Seketaris Komisi B III

12. Marzani Ketua Komisi C III

13 Sri Handayani Wakil Ketua Komisi C IV

14 Zaenuri,SH Seketaris Komisi C III

15 Budiyanto Anggota Komisi A I

16 H. Edy Ismanto Anggota Komisi A I

17 H. Edison SH.MH Anggota Komisi A II

18 Githo S.PDI Anggota Komisi A I

19 Gunawan Agung SH Anggota Komisi A II

20 Hanifal Anggota Komisi A IV

21 Helwanda Anggota Komisi B II

22 Muammil,S.Ag Anggota Komisi B II

23 Ngadiman Anggota Komisi B II

24 Raden Anwar, SE Anggota Komisi B I

25 Roni Anggota Komisi B IV

26 Rusli Anggota Komisi C IV

27 Sarmin, SH Anggota Komisi C III

28 Solih,S.Pd.I Anggota Komisi C I

29 Sudarmi Anggota Komisi C IV

30 Suyoto,S.Pd Anggota Komisi C IV

Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2017

Page 59: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

43

C. Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat

Alat kelengkapan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat beserta

tugasnya terdiri atas :

1. Pimpinan DPRD

Pimpinan DPRD adalah alat kelengkapan DPRD yang merupakan kesatuan

pimpinan yang bersifat kolektif yang mencerminkan fraksi-fraksi berdasarkan

urutan besarnya jumlah anggota fraksi. Pimpinan DPRD ditetapkan dengan

keputusan DPRD, dengan masa jabatan sama dengan masa keanggotaan

DPRD. Pimpinan DPRD terdiri dari satu orang dan maksimal tiga orang wakil

ketua, berdasarkan jumlah fraksi di DPRD, Tugas pimpinan DPRD yaitu :

a. Memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk

mengambil keputusan ;

b. Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja ketua dan

wakil ketua serta mengumumkannya pada rapat paripurna ;

c. Menjadi juru bicara DPRD;

d. Melaksanakan dan memasyarakatkan putusan DPRD;

e. Mengadakan konsultasi dengan Kepala Daerah dan instansi pemerintah

lainnya sesuai dengan keputusan DPRD ;

f. Mewakili DPRD dan / alat kelengkapan DPRD dipengadilan ;

g. Melaksanakan putusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau

rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan ; dan

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam rapat paripurna

DPRD.

Page 60: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

44

2. Badan Musyawarah

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, pasal 89 menyebutkan bahwa: Badan musyawarah

bertugas:

a. Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu) masa

persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu

penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian rancangan

peraturan daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan rapat paripurna

untuk mengubahnya;

b. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan garis

kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD;

c. Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan

DPRD yang lain untuk memberikan keterangan/penjelasan mengenai

pelaksanaan tugas masing-masing;

d. menentukan penanganan suatu rancangan peraturan daerah atau

pelaksanaan tugas DPRD lainnya oleh alat kelengkapan DPRD;

e. Mengusulkan kepada rapat paripurna mengenai jumlah komisi, ruang

lingkup tugas komisi, dan mitra kerja komisi yang telah dibahas dalam

konsultasi pada awal masa keanggotaan DPRD; dan

f. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna kepada

Badan Musyawarah.

Page 61: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

45

3. Komisi

Komisi merupakan alat kelengkapan yang dibentuk oleh pimpinan DPRD

untuk menangani bidang tugas umum tertentu. Anggota komisi terdiri dari

unsur-unsur fraksi dengan masa kerja maksimal dua tahun.

Tugas komisi :

a. Melakukan pembahasan, pengajuan dan perubahan terhadap rancangan

peraturan daerah dan rancangan keputusan DPRD yang masuk ke dalam

tugas masing-masing komisi.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan, pelayanan terhadap masyarakat yang termasuk

ke dalam tugas komisi.

c. Membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah

yang disampaikan kepala daerah kepada DPRD.

d. Mengadakan peninjauan dan kunjungan kerja yang dianggap perlu oleh

komisi yang bersangkutan atas sepengetahuan pimpinan DPRD.

e. Mengadakan rapat kerja dengan kepala daerah dan rapat dengar pendapat

dengan perangkat daerah serta organisasi kemasyarakatan.

f. Mengajukan usul dan saran kepada pimpinan DPRD yang termasuk ke

dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi.

g. Menyusun pertanyaan tertulis dalam rangka pembahasan suatu masalah

yang menjadi bidang komisi masing-masing.

h. Memberikan laporan kepada pimpinan DPRD tentang hasil pekerjaan

komisi.

Page 62: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

46

Jumlah Komisi DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat terdiri dari:

a. Komisi A : Bidang Pemerintahan.

b. Komisi B : Bidang Perekonomian dan Keuangan.

c. Komisi C : Bidang Pembangunan.

4. Badan Kehormatan

Badan Kehormatan mempunyai tugas :

a. Mengamati, mengevaluasi disiplin, etika dan moral para anggota DPRD

dalam rangka menjaga martabat dan kehormatan sesuai dengan kode etik

DPRD ;

b. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap

Peraturan Tata Tertib dan Kode Etik DPRD serta sumpah / janji ;

c. Melakukan penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi atas pengaduan

Pimpinan DPRD masyarakat dan/atau pemilih ;

d. Menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, verifikasi, dan

klarifikasi dan sebagai rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh DPRD; dan

e. Menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan DPRD berupa rehabilitasi

nama baik apabila tidak terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan

anggota DPRD atas pengaduan Pimpinan DPRD, masyarakat dan/atau

pemilih.

Page 63: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

47

5. Panitia Anggaran

Tugas Panitia Anggaran :

a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD

kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan RAPBD selambat-lambat

lima bulan sebelum ditetapkannya APBD ;

b. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Daerah dalam

mempersiapkan penetapan, perubahan dan perhitungan APBD sebelum

ditetapkan dalam paripurna ;

c. Memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai pra rancangan

APBD, rancangan APBD, yang telah disampaikan oleh Kepala daerah ;

d. Memberikan saran dan pendapat terhadap rancangan perhitungan anggaran

yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada DPRD ; dan

e. Menyusun anggaran belanja DPRD dan memberikan saran terhadap

penyusunan anggaran belanja sekretariat DPRD.

6. Badan Legislasi

Sesuai dengan pasal 102 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014

tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menyebutkan

bahwa : Badan Legislasi bertugas:

a. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar urutan

dan prioritas rancangan peraturan daerah beserta alasannya untuk 1 (satu)

masa keanggotaan dan untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPRD.

b. Mengoordinasi penyusunan program legislasi daerah antara DPRD dan

Pemerintah daerah;

Page 64: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

48

c. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul DPRD berdasarkan program

prioritas yang telah ditetapkan;

d. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi

rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi, atau gabungan

komisi, sebelum rancangan peraturan daerah tersebut disampaikan kepada

pimpinan DPRD;

e. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah yang

diajukan oleh anggota, komisi, atau gabungan komisi, di luar prioritas

rancangan peraturan daerah tahun berjalan atau di luar rancangan

peraturan daerah yang terdaftar dalam program legislasi daerah;

f. Melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan rancangan

peraturan daerah yang secara khusus ditugaskan oleh Badan Musyawarah;

g. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan

materi muatan rancangan peraturan daerah melalui koordinasi dengan

komisi dan/atau panitia khusus;

h. Membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah dibidang perundang-

undangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk dapat digunakan

oleh Badan Legislasi pada masa keanggotaan berikutnya.

7. Alat Kelengkapan lainnya, meliputi :

a. Panitia Legislasi, mempunyai tugas :

1.) Mengkaji efektifitas peraturan daerah ;

2.) Mempersiapkan dan menyusun rancangan peraturan daerah ;

3.) Membahas rancangan peraturan daerah dan peraturan lainnya.

b. Panitia Khusus.

Page 65: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

49

Susunan keanggotaan alat kelengkapan DPRD ditetapkan oleh DPRD

dalam rapat paripurna atas usulan masing-masing fraksi dan diumumkan

dalam lembaran daerah. Dalam hal terjadinya penggantian anggota

kelengkapan DPRD, ditetapkan oleh DPRD dan dilaporkan dalam rapat

paripurna. Alat kelengkapan DPRD dalam mengatur tata kerjanya dengan

persetujuan pimpinan DPRD.

Page 66: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

100

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembasan di atas maka dapat dibuat

kesimpulan, yaitu :

1. Fungsi DPRD terhadap pelaksanaan anggaran di Kabupaten Tulang

Bawang Barat secara keseluruhan telah berjalan efektif hal tersebut

terlihat:

a. Fungsi legislasi: hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebelum

menetapkan peraturan daerah terkait APBD, maka DPRD telah

mengkaji ulang, turun kelapangan, melakukan reses/ musrenbang,

berkoordinasi dengan Bappeda, untuk menampung aspirasi masyarakat

dan melakukan hearing dengan SKPD untuk memastikan apakah

anggaran yang diajukan sudah sesuai dengan kebutuhan operasional

kantor dan,sudah sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat.

b. Fungsi anggaran: hasil penelitian dapat diketahui bahwa Rancangan

Peraturan Daerah tentang APBD yang diajukan oleh pihak eksekutif

telah dibahas dan evaluasi secara mendalam oleh bidang anggaran.

Adapun wujud nyata kegiatan yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten

Tulang Bawang Barat dalam melaksanakan fungsi anggaran adalah

Page 67: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

101

dengan cara melakukan evaluasi dan menilai serta melakukan uji

materi, apakah anggaran yang diajukan benar-benar realistis baik

nominalnya maupun kegunaannya, mengundang pihak Insepektorat

untuk berkoordinasi, auditor-auditor Inspektorat dimintai bantuan untuk

menilai apakah anggaran-anggaran yang diajukan sudah sesuai dengan

plafon harga yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan.

c. Fungsi pengawasan: hasil penelitian dapat diketahui bahwa DPRD

melakukan reses kunjungan kerja ke daerah-daerah, lokasi dimana

program yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah dilaksanakan, dengan tujuan untuk melihat apakah program

tersebut sudah sesuai dengan rencana semula dan mencapai sasaran

yang diinginkan/diharapkan atau tidak. Selain itu DPRD telah bertindak

tegas dan memberi sanksi yang nyata jika menemukan adanya

penyimpangan penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan

Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang diusulkan dan yang

telah ditetapkan, misalnya saja menunda pengesahan APBD perubahan.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah terhadap pengelolaan anggaran

a. Faktor Pendukung: 1) Adanya payung hukum yang mengatur fungsi

DPRD terhadap pelaksanaan Anggaran 2) Adanya hubungan

kemitraan antara Pemerintah Daerah dan DPRD3) Anggota DPRD

memiliki komitmen untuk menciptakan anggaran ayang akuntabel dan

kredibel 4) DPRD memegang kekuasaan membentuk Peraturan Daerah

artinya bahwa “leading sector” pembentukan Peraturan Daerah ada

ditangan DPRD. 5).DPRD telah berusaha melibatkan publik dalam

Page 68: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

102

penyusunan Peraturan Daerah, 6) DPRD telah menyediakan kontak

pengaduan kritik dan saran baik melalui telphone seluler, maupun

melalui media sosial (online) terkait dengan pengelolaan anggaran, 7)

SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang Barat

telah bersikap transparan dalam mengelola anggaran 8) Adanya

dukungan LSM dan Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat

bersama-sama melakukan control.

b. Faktor penghambat: 1) Masih ditemukan bendahara-bendahara Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kurang disiplin dalam membuat

laporan keuangan, sering terjadi keterlambatan dalam mengumpulkan

bukti-bukti pengeluaran (belanja). 2) Masih ada Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang berfikir bagaimana menghabiskan

anggaran 3) Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti

Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) atau reses 4)

Rendahnya tingkat pendidikan sebagian anggota DPRD, kurangnya

pengalaman dalam berorganisasi, serta kurangnya pengembangan. 5)

Adanya “bargainingposisition” dalam pembahasan APBD, (batas

waktu yang relatif sangat pendek) 6) Adanya persepsi dan tuduhan

korupsi dan penyalahgunaan anggaran publik yang terus menghiasi

catatan DPRD dan Pemerintah Daerah

B. Saran

Merujuk hasil penelitian dan pemabahasan diatas maka saran yang penulis

ajukan dalam penelitian ini adalah :

Page 69: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

103

1. Dalam meningkatkan pelaksanaan fungsi legislasi yaitu fungsi membuat

peraturan daerah tentang APBD hendaknya DPRD Kabupaten Tulang

Bawang Barat lebih aktif turun kelapangan untuk mengecek apakah

benar draf Rancangan APBD yang diajukan pihak eksekutif benar-benar

usulan masyarakat, sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat, selain

itu untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya bagi anggota dewan

yang melaksanakan fungsi legislasi hendaknya frekuensi pengadaan

Bimtek, seminar, diklat harus lebih di insentifkan lagi, dengan harapan

dapat lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan anggota DPR

dalam bekerja sesuai dengan tufoksinya masing-masing khusunya dalam

melaksanakan fungsi legislasi.

2. Untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi anggaran hendaknya DPRD

Kabupaten Tulang Bawang Barat bersikap objektif dalam menilai,

mengkaji dan mengevaluasi besarnya nominal anggaran yang diajukan

oleh pihak eksekutif, DPRD harus mengutamakan kepentingan

masyarakat, bukan berdasarkan kepentingan pribadi, partai atau

golongan.

3. Dalam meningkatkan pelaksanaan fungsi pengawasan hendaknya DPRD

Kabupaten Tulang Bawang Barat perlu lebih banyak berinteraksi dengan

masyarakat, terjun langsung kelapangan, karena masyarakat yang lebih

banyak tau apakah anggaran yang dikelola oleh pihak seksekutif benar-

benar terserap untuk kepentingan publik atau tidak selaian itu hendaknya

juga DPRDTulang Bawang Barat bertindak tegas dan memberi hukuman

yang nyata jika menemukan adanya penyimpangan yang tidak sesuai

dengan APBD yang telah ditetapkan.

Page 70: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

DAFTAR PUSTAKA

Alfines, Tunggal, 2013, Peran DPRD dalam Pengawasan Terhadap

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di

Kabupaten Sleman, Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Fakultas Hukum (di Akses 14 Februari 2018).

Andrew, Heywood, 2014, Sistem Perpolitikan dan Demokrasi, Alih Bahasa,

Jakarta, Grasindo.

Badrudin, 2012, Ekonomika Otonomi Daerah, Jakarta, Grasindo.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Jakarta.

Erlangga.

BPKAD, 2017, APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011-2016,

Tulang Bawang Barat, Humas Pers.

BPKP, 2017, Laporan Hasil Pemeriksaan/Ikhtisar Hasil

PemeriksaanLHP/IHP BPK Perwakilan Provinsi Lampung,

Lampung, Humas BPKP.

Budiardjo, Miriam, 2007, DPRD dan Peranannya, Bandung, Bina Cipta.

Djaenuri, Aries, 2012. Hubungan Keuangan Pusat-Daerah, Jakarta, Ghalia

Indonesia.

Halim, Abdul, 2012, Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Ketiga Akuntansi

Sektor. Publik, Jakarta, Salemba Empat.

Hasan, Amiek Soemarmi, Indarja, 2012, Tugas dan Wewenang Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dalam Pelaksanaan Fungsi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa

Tengah, Jurnal Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas

Diponegoro, (di Akses 14 Februari 2018).

Hasibuan, 2009, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta, CV.

Mas Agung.

Kajol, K, 2007, Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Suatu Solusi dalam

Menjawab Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global, Jakarta, Rineka

Page 71: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

Cipta.

Kusnardi, Moh. dan Ibrahim, Harmaily, 2013, Pengantar Hukum Tata

Negara Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta, Pusat Studi Hukum Tata

Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Marbun, 2012, Implementasi Fungsi Legislasi DPRD dalam Kerangka

Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta, Fokus Media.

Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Cetakan

Pertama, Jakarta, Grasindo.

Mardiasmo. 2004, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.

Yogyakarta, Andi Offset.

Moenta, Andi, Pangerang, dkk, 2017, Pokok-Pokok Hukum Pemerintahan

Daerah, Depok, PT. Raja Grafindo Persada

Munandar, 2006. Perwakilan Politik Indonesia, Jakarta, Rajawali.

Pamudji, 2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogjakarta, Kansius.

Purnama Rizky Jusuf, 2014, Pelaksanaan Fungsi Anggaran Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo terhadap

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Jurnal Fakultas

Hukum Universitas Negeri Gorontalo (di Akses 14 Februari 2018).

Rachman, Dylan, Aprialdo, 2018, Kasus Suap Pemerintahan Kabupaten

Lampung Tengah, KOMPAS.com

Rizky, Himas, Cahyo Wibowo, 2015, Peranan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Blora dalam Menetapkan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Blora Periode Tahun 2014-2015,

Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta Fakultas Hukum (di Akses

14 Februari 2018).

Samsul, Wahidin, 2007, Dimensi Kekuasaan Negara Indonesia Teori

Perwakilan, Jakarta, Grasindo.

Saragih, 2010, Pengelolaan Keuangan Publik. Jakarta, Balai Pustaka.

Soehardjo, Rudy. 2004. Mengenal Pelaksanaan Tugas DPRD

Kabupaten/Kota. Semarang, Aneka Ilmu.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R dan D,

Bandung, Alfabeta.

Yuliandri, 2009, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

yang Baik, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Page 72: FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ...digilib.unila.ac.id/56164/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfFUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN (Studi pada

Undang-Undang dan Peraturan Lainnya

UUD 1945.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Susduk MPR, DPR, DPD,

dan DPRD.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK).

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Susunan dan Kedudukan

MPR/DPR-RI, DPD-RI dan DPRD.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyusunan

Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah,

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Peraturan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tentang Tata Tertib Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Proses Penetapan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

http://www.bahananusantara.co.id, diakses pada tanggal 26 Juni 2018