9
Fungsi Asam Nukleat beserta Penyusunnya ( Itamar Pascana Ningrum ) 1306371016 Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi genetika, yaitu seperangkat “cetak biru“ tentang karakteristik aktual dan potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi sebelumnya, untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya. Asam Nukleat, terdiri dari dua macam, yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA merupakan polimer atas unit-unit nukleotida. Suatu unit nukleutida terdiri atas tiga bagian: gula pentosa, basa organic (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen), dan asam fosfat. Pentosa yang dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan pentosa pada DNA adalah deoksiribosa, yang kekurangan suatu satu atim oksigen dari ribose. DNA dan RNA dapat dibedakan dari jenis gulanya. Sub Bahasan 1 Pengertian Asam Nukleat Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida maka disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin. Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer seperti protein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energi. Fungsi Asam Nukleat Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu menyimpan informasi genetik dan menurunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, mentransmisi, dan mentranslasi informasi genetik seperti metabolisme antara (intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi seperti koenzim pembawa energi, koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya seperti koenzim reaksi oksidasi reduksi.

Fungsi Asam Nukleat Beserta Penyusunnya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biomol

Citation preview

  • Fungsi Asam Nukleat beserta Penyusunnya

    ( Itamar Pascana Ningrum )

    1306371016

    Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi genetika, yaitu seperangkat cetak biru tentang karakteristik aktual dan potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi sebelumnya, untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya. Asam Nukleat, terdiri dari dua macam, yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA merupakan polimer atas unit-unit nukleotida. Suatu unit nukleutida terdiri atas tiga bagian: gula pentosa, basa organic (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen), dan asam fosfat. Pentosa yang dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan pentosa pada DNA adalah deoksiribosa, yang kekurangan suatu satu atim oksigen dari ribose. DNA dan RNA dapat dibedakan dari jenis gulanya.

    Sub Bahasan 1

    Pengertian Asam Nukleat

    Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida maka disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.

    Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer seperti protein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energi.

    Fungsi Asam Nukleat

    Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus yaitu menyimpan informasi genetik dan menurunkannya kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, mentransmisi, dan mentranslasi informasi genetik seperti metabolisme antara (intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energi seperti koenzim pembawa energi, koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya seperti koenzim reaksi oksidasi reduksi.

  • Sub Bahasan 2

    Nukleotida dan Nukleosida

    Nukleotida adalah molekul yang tergabung dalam rantai untuk membentuk DNA dan RNA dalam tubuh kita. Bahkan, nukleotida dianggap sebagai blok bangunan untuk DNA dan RNA. Ia memiliki bagian penting untuk bermain dalam metabolisme sel dan produksi energi untuk fungsi vital proses tubuh yang berbeda. Sekelompok nukleotida membentuk link terstruktur yang berisi informasi genetik. Nukleotida terdiri dari gula lima karbon, basa nukleotida, dan gugus fosfat.

    Di sisi lain, nukleosida adalah senyawa yang mengandung basa nitrogen terikat dengan deoksiribosa atau gula ribosa. Hal ini terjadi ketika asam nukleat terhidrolisis atau rusak. Hal ini sebenarnya hasil akhir ketika nukleotida dipecah. Biasanya, konsumsi makanan yang mengandung banyak asam nukleat memungkinkan hati untuk menghasilkan nukleosida. Selain itu, nukleosida dapat juga digunakan sebagai obat anti kanker atau anti virus.

    Sub Bahasan 3

    Pengertian DNA

    DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Pada tahun 1953, Frances Crickdan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida.

    Gambar 1. DNA (deoxyribonucleic acid)

    Penggunaan DNA dalam Teknologi

    DNA dalam forensik Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma,

    kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut finger printing genetik atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan mini satelit akan dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester dan pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicestershire, Inggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian. Metode ini adalah salah satu teknik paling terpercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.

  • DNA dalam komputasi DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset

    dan sebagai sebuah cara komputasi. Riset dalam algoritma pencarian string yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus mendekati terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.

    Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang dan pencarian homologi.

    Sub Bahasan 4

    Pengertian RNA

    RNA (asam ribonukleat) adalah asam nukleat yang digunakan dalam pembuatan protein dalam sel. DNA adalah seperti cetak biru genetik dalam setiap sel. Namun, sel-sel tidak mengerti pesan yang disampaikan oleh DNA, sehingga mereka butuh RNA untuk menuliskan dan menerjemahkan informasi genetik. Jika DNA adalah protein cetak biru, kemudian yang memikirkan adalah RNA sebagai arsitek yang membaca cetak biru itu dan melaksanakan pembangunan protein.

    Fungsi RNA

    Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

    Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti) monomer yang menyusun protein.

    Peran RNA dalam Tubuh

    Peran RNA bervariasi dan penting dalam tubuh manusia. Peran penting itu adalah catalyzation dan inisiasi reaksi biologis, kontrol ekspresi gen, komunikasi seluler, dan sintesis berbagai jenis protein. Peran RNA sangat penting bahwa bersama dengan DNA dan protein, molekul ini dianggap sebagai salah satu dari tiga makromolekul diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada kemungkinan bahwa bentuk kehidupan mungkin ada yang tidak tergantung pada tiga makromolekul, tapi sampai saat ini tidak ada yang telah ditemukan.

  • Gambar 2. Peran RNA dalam Tubuh

    Sangat mirip dalam komposisi dan fungsi untuk mitranya (DNA), RNA berbeda dalam tiga cara yang unik. Yang pertama adalah bahwa RNA terdampar tunggal, sedangkan DNA adalah heliks ganda. Kedua, RNA mengandung ribosa bukan deoksiribosa, dan ketiga, basa adenin bebas di RNA adalah urasil bukan timin, yang merupakan kasus dengan DNA. Secara fungsional, peran RNA berbeda karena lebih terlibat dalam transkripsi dan translasi, sedangkan DNA dapat dianggap sebagai lebih dari sebuah template yang berisi informasi genetik.

    RNA disintesis menggunakan DNA sebagai molekul model. Proses ini, disebut transkripsi, diprakarsai oleh molekul katalis bernama RNA polimerase. Kemudian, RNA berfungsi sebagai versi yang lebih fungsional dari DNA, yaitu sebagai materi genetik yang memungkinkan untuk mendikte sintesis protein tertentu dalam tubuh. Protein spesifik disintesis mendikte berbagai karakteristik tubuh yang membentuk individualitas biologis orang tertentu.

    Informasi genetik yang terkandung dalam molekul-molekul ini tentu berbeda untuk setiap orang. Meskipun relatif sama, perbedaan sederhana dalam membuat RNA dapat mengubah peran RNA dalam tubuh dengan menyebabkan reaksi yang berbeda. RNA terdiri dari nukleotida, empat paling umum yang adenin, guanin, urasil, dan sitosin. Urutan unik bagi nukleotida ini dalam molekul adalah kekuatan di balik variasi genetik.

    RNA polimerase

    Asam deoksiribonukleat (DNA) membawa semua informasi genetik setiap makhluk hidup untuk tumbuh dan bertahan. Informasi rinci yang terkandung dalam molekul diangkut dalam sel melalui asam ribonukleat (RNA). Ada berbagai jenis RNA tetapi semua itu perlu ditranskripsi oleh enzim yang disebut RNA polimerase. Setelah mengelilingi struktur DNA, enzim menguraikan struktur heliks ganda dan membuat salinan informasi genetik. Polimerase adalah struktur kompleks yang disebut holoenzyme dan melakukan fungsi seperti menguraikan DNA, mengkombinasikan kedua belah pihak pada akhir proses.

    Gambar 3. RNA Polymerase

  • Organisme bersel tunggal seperti bakteri memiliki satu bentuk RNA polimerase. Organisme multisel, dari ragi ke manusia, memiliki tiga jenis. Tipe pertama mentranskripsi RNA ribosom (rRNA), yang memiliki semua informasi untuk membuat protein dalam ribosom sel. Messenger RNA (mRNA), untuk membangun protein yang dibutuhkan untuk fungsi sel yang berbeda, diciptakan oleh materi genetik yang diproses oleh RNA polimerase II. Ketiga polimerase ditugaskan untuk mentransfer RNA (tRNA), sebuah molekul yang menambahkan asam amino untuk rantai protein yang disebut polipeptida.

    Tanpa RNA polimerase, informasi yang dikodekan dalam DNA tidak dapat disalin dan dikodekan dengan benar. Enzim menciptakan masing-masing dari berbagai macam asam ribonukleat dalam tubuh, sementara itu bergerak ke bagian molekul DNA. Ini dimulai transkripsi dengan mengikat struktur yang disebut promotor, di mana gen dimulai. Promotor adalah urutan DNA yang memungkinkan enzim untuk berikatan ke gen dan mengaktifkannya. Setelah penyalinan dimulai, transkrip awalnya memanjang untuk membersihkan gen promotor sehingga enzim dapat melanjutkannya.

    Ribuan nukleotida membentuk setiap gen, sehingga RNA polimerase juga dibangun untuk menangkap dan memperbaiki kesalahan. Enzim akan menghapus nukleotida yang salah saat perjalanan dan juga menambahkan yang benar. Hal ini dapat memperlambat dan bahkan menghentikan untuk membuat perbaikan jika protein tidak cocok dengan cara mereka seharusnya.

    Struktur dan fungsi RNA polimerase rentan terhadap berbagai racun. Beberapa racun jamur menghalangi gerakan enzim dan menyebabkannya untuk berhenti bekerja. Hal ini dapat membunuh orang dalam beberapa hari, karena setiap fungsi dalam tubuh tergantung pada proses yang dihasilkan dari pengkodean konsisten RNA. Setiap organisme hidup mengandung RNA polimerase, yang melayani tujuan yang sama terlepas dari persamaan dan perbedaan antara sel-sel individual.

    Jenis-Jenis RNA dan Fungsinya

    Pada dasarnya, terdapat dua kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup, yaitu RNA genetik dan RNA non genetik.

    a. RNA genetik RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan molekul

    genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus. Selain sebagai materi genetik, RNA pulalah yang mengatur aktivitas sel.

    b. RNA non genetik RNA non genetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA non

    genetik dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. Pada makhluk hidup kelompok ini, di dalam selnya terdapat DNA dan RNA.

    o Micro RNA

    Mikro RNA (atau Mirna) ikut terlibat dalam ekspresi gen. Mirna adalah daerah non-coding mRNA yang diyakini penting dalam baik promosi atau penghambatan ekspresi gen. Sebagian Mirna mencegah transkripsi gen tertentu dan jika mereka hilang, gen-gen akan terekspresi.

    Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA nongenetik dibedakan menjadi tiga macam, yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.

    1. RNA duta atau messenger RNA (mRNA)

    Merupakan asam nukleat yang berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam sintesis protein.

  • Gambar. Struktur mRNA

    2. RNA transfer (tRNA) Merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA.

    Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Pada tRNA terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang dibuat antikodon dan bagian yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.

    Gambar 6. Struktur tRNA

    3. RNA ribosom (rRNA) Merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun ribosom. RNA ini berupa

    pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai sekarang masih belum banyak diketahui, tetapi diduga memiliki peranan penting dalam proses sintesis protein.

    RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus. rRNA bersama protein membentuk ribosom, benda-benda berbentuk butir-butir halus di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai Mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%.

  • Gambar 7. Struktur rRNA

    Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik.Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik. Sebagaimana DNA pada organisme hidup lain, ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

    Pengaturan Kodon dalam RNA

    Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap protein yang digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang kompleks. Kodon dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang informasinya dikodekan dalam bahan genetik (DNA atau mRNA sequences) yang diterjemahkan ke dalam protein (urutan asam amino) oleh sel hidup. Kodon atau kode genetik merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu protein. Kodon pada mRNA yang mengawali sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa AUG. Kodon pada mRNA yang mengakhiri sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa UAA, UAG, atau UGA. Kode genetik merupakan seperangkat triplet basa nukleotida yang menyandi asam amino tertentu. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.

    Tabel 1. Tabel Invers Kodon untuk tiap asam amino

    Tabel Invers

    Ala / A GCU, GCC, GCA, GCG Leu / L UUA, UUG, CUU, CUC, CUA, CUG

    Arg / R CGU, CGC, CGA, CGG, AGA, AGG Lys / K AAA, AAG

    Asn / N AAU, AAC Met / M AUG

    Asp / D GAU, GAC Phe / F UUU, UUC

    Cys / C Ugu, UGC Pro / P CCU, CCC, CCA, CCG

    Gln / Q CAA, CAG Ser / S UCU, UCC, UCA, UCG, AGU, AGC

    Glu / E GAA, GAG Thr / T ACU, ACC, ACA, ACG

    Gly / G GGU, GGC, GGA, GGG Trp / W UGG

    Nya / H CAU, CAC Tyr / Y UAU, UAC

    Ile / I AUU, AUC, AUA Val / V GUU, GUC, GUA, GUG

    START AUG STOP UAA, UGA, UAG

  • Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon inisiasi, untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga jenis protein).

    Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA. Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk melepas ribosom.

    Tabel 2. Perbedaan antara RNA dan DNA

    DNA (Deoxyribo Nukleat Acid) RNA (Ribo Nukleat Acid)

    - Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas,

    senriol. Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.

    - Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin

    panjang Polinukleotida tunggal dan pendekl

    - Gula Deoxyribosa Ribosa

    - Basanya

    Golongan purin : adenine dan guanine

    Golongan pirimidin : cytosine dan timin

    Golongan purin : adenine dan guanine

    Golongan pirimidin : cytosine dan urasil

    - Fungsi

    - mengontrol sifat yang menurun

    - sintesis protein

    - sintesis RNA - sintesis protein

    - Kadarnya

    Tidak dipengaruhi sintesis protein.

    Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling berhadapan dengan pasangan

    yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan dengan Timin, Cytosin

    dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan hidrogen.

    Dipengaruhi sintesis protein.

    Macam RNA :

    RNA duta

    RNA ribosom

    RNA transfer

  • Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan di atas antara lain ialah:

    1. RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan bahan genetik selain DNA yang berperan dalam ekspresi genetic. RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.

    2. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer ini tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

    3. Gula pentosa molekul RNA berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) dan guainin (G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U).

    4. RNA terdiri dari 3 jenis atau tipe, di antaranya adalah tRNA (RNA transfer), mRNA (RNA mesenjer/duta), dan rRNA (RNA ribosom), masing-masing dengan fungsi yang berlainan.

    5. RNA messenger (mRNA), berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein, RNA transfer (tRNA) berfungsi dalam transport asam amino menuju ribosom untuk digunakan menyusun molekul protein, RNA ribosom (rRNA) membentuk ribosom bersama dengan protein lainnya.

    6. Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap protein yang digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang kompleks. Kodon atau kode genetik merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu protein, berada dalam mRNA.

    7. DNA adalah polimer nukleotida yang tersusun atas asam fosfat, gula pentose dan basa nitrogen.

    8. Gula pentose yang berikatan dengan basa nitrogen dikenal sebagai nukleosida sedangkan jika nukleosida telah mengikat asam fosfat, maka ia dikenal sebagai nukleotida.

    9. Basa nitrogen pada DNA terdiri atas basa purin (Adenin dan guanine) dan basa pirimidin (sitosin dan timin).

    10. Dalam suatu rangkaian DNA, kedua utas DNA dihubungkan oleh ikatan hydrogen pada basa-basa nitrogennya, dimana adenine (A) berpasangan dengan Timin (T) dan Sitosin (C) berpasangan dengan guanine (G).

    11. Replikasi DNA adalah proses penyusunan salinan DNA yang terjadi pada saat sel akan membelah.

    12. RNA tersusun dari polimer nukleotida sebagaimana pada DNA dan merupakan untai tunggal yang bersifat linear.

    13. Gula pentosa pada RNA berupa gula ribosa.

    Daftar pustaka

    Nelson DL, Cox MM. (2004). Lehninger Principals of Biochemistry Fourth Edition. New York: W.H. Publisher. Hlm 300-302

    Lodish, H. Et al. (2004). Molecular Cell Biology, 5th edition. New York: W.H Freeman and Company. Hlm 122

    Types of RNA. (2005). News Medical. Retrieved from http://www.news-medical.net/health/RNA- Types-(Indonesian).aspx (diakses 19 Februari 2015)