Upload
shine-sanya
View
148
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ojt ful booster kompresor
Citation preview
28
BAB ILATAR BELAKANG
1.1 PEGENALAN UTILITIES
Utilities adalah satu bagian di dalam Departement Operasi disamping bagian-
bagian lain seperti LNG Process, Storage & Loading dan NSO. Sebagai mana fungsi /tugas
umum dari Departement Operasi adalah bertanggung jawab atas operasi dari pabrik, maka
fungsi dan tugas dari bagian Utilities adalah bertanggung jawab atas operasi dari unit-unit
penunjang untuk Process utama Pabrik.
Process utama pabrik adalah : Proses pengolahan gas alam menjadi LNG yaitu gas
alam yang dicairkan. Di dalam proses pengolahan ini, diperlukan adanya tenaga listrik,
Air, Steam, Nitrogen dan lain-lain yang bersifat menunjang/ membantu proses utama tadi.
Unit-unit penunjang inilah yang menjadi tanggung jawab Utilities di dalam
operasionalnya.
1.2 UNIT-UNIT PENUNJANG DI UTILITIES
Adapun unit-unit penunjang yang menjadi tanggung jawab Utilities dapat
dibagi sebagai berikut :
Power Generator dan Power Distribution System
Instrument Air Plant
Fuel Gas System
Nitrogen Plant
Flare Systemb
Cooling Water System b
Steam Generation System
Water System
28
1.2.1 POWER GENERATOR UNIT 80 DAN 90
Fungsi unit 84 dan unit 90 adalah untuk membangkitkan tenaga listrik yang dipakai
di pabrik, perumahan P.T Arun dan Mobil Oil. Unit 84 mempunyai 3 generator yang akan
melayani kebutuhan listrik di LPG Plant dan LPG Loading. Unit 90 mempunyai 8
generator yang akan melayani kebutuhan pengoperasian 6 unit train LNG, pelabuhan,
utilities area, cond, SRU serta perumahan pabrik. Generator ini digerakkan oleh gas turbin
dan masing-masing generator menghasilkan daya sebesar 20,9 MW pada tegangan 11,5
KV, 3 fasa, 50 Hz, dan temperatur kamar 32oC.
1.2.2 POWER DISTRIBUTION UNIT 83 DAN UNIT 88
Unit 88 berfungsi untuk mendistribusikan tenaga yang dibangkitkan di Unit 90.
Unit 83 berfungsi untuk mendistribusikan tenaga yang dibangkitkan unit 84. Tenaga listrik
yang dibangkitkan generator adalah 11,5 KV kemudian dinaikkan tegangannya menjadi
33,5 KV, termasuk untuk Perumahan, Pioner Camp dan sebagainya. Tegangan ini
kemudian diturunkan menjadi 4160 Volt untuk motor motor tegangan tinggi dan 480 Volt
untuk motor-motor tegangan rendah dan 240 Volt untuk lampu lampu dan alat-alat listrik
lainnya. Untuk perumahan di Batuphat Hill, penurunan tegangan sebagai berikut:33 KV-20
KV-130/220 V. Untuk daerah Pioner Camp, Rancung dan beberapa kantor lain, penurunan
tegangan ini dilakukan dengan bantuan transformator-transformator yang ada di Substation
I Gardu Induk.
1.2.3 INSTRUMENT AIR PLANT UNIT – 74
Fungsi unit-74 adalah untuk menghasilkan udara bertekanan yang dipakai untuk
penggerak instrument disamping udara untuk membersihkan alat-alat di pabrik dan
pemakaian-pemakaian lainnya.
Unit-74 mempunyai tiga buah compressor, yaitu K – 7401 A/B/C.Udara dari
atmosfer diisap oleh kompressor, dimampatkan hingga tekanan antara 8 – 9 kg/cm
kemudian didinginkan di dalam intercooler pada temperatur atmosfer. Untuk
menghilangkan uap air, maka udara dialirkan kedalam dryer (pengering). Karena uap air
dapat merusak peralatan instrument, dan kebuntuan akibat karat, sedangkan udara untuk
pembersih pabrik langsung didistribusikan kepada pemakai.
28
Kapasitas dari masing-masing K-7401 A,B,C adalah :5462 Nm3/hr.
Gambar 1.1 Instrument Air Plant
1.2.4 FUEL GAS SYSTEM UNIT-75
Fuel Gas Sytem dari unit 75 Berfungsi untuk menyediakan bahan bakar gas (fuel
gas) untuk Turbin, Boiler dan Reboiler. Ada tiga kompressor dengan system multy stage
( delapan tingkat system kompressi) dua diantaranya berfungsi untuk menaikkan tekanan
fuel gas dari tekanan rendah ke tekanan tinggi ( dari 3 kg/cm2 ke 15 kg/cm2). KM-7501A
dengan adanya recovery gas dari unit #68 diubah fungsi untuk mensupply gas bila ada
kelebihan di HP system. Gas ini dikompressi dari tekanan 15 kg/cm2 ke tekanan lebih
kurang 25 kg/cm2 untuk di kirim ke unit-56 sebagai feed gas ke train. Disamping sebagai
bahan bakar, fuel gas tekanan rendah juga dipergunakan sebagai gas pilot dan purging
untuk wet/dry flares.
Proses yang terjadi pada unit-#75 adalah :
Kompressi dan
28
Heat Exchanging
1.2.5 NITROGEN PLANT UNIT – 77
Unit 77 Nitrogen Plant berfungsi untuk menghasilkan Nitrogen dan menyalurkannya ke
unit pemakai. Nitrogen yang dihasilkan pada Unit 77 adalah Nitrogen cair dan gas. Akan
tetapi Nitrogen yang disalurkan ke unit-unit pemakai adalah Nitrogen gas. Nitrogen gas
dari Unit 77 dipergunakan untuk keperluan pencairan gas alam (LNG) dan purging.
Proses yang terdapat pada Unit 77 pada umumnya dapat dibagi dalam 8 bentuk
pokok yaitu :
1. Proses pemampatan, pendinginan dan pemisahan butir air pada udara masuk.
2. Proses pengeringan pada udara masuk.
3. Proses pendinginan dan pencairan awal pada Nitrogen-Oksigen.
4. Proses Fraksionasi Nitrogen-Oksigen.
5. Proses pencairan Nitrogen gas.
6. Proses expansi pada Oksigen.
7. Proses regenerasi pada bahan penyerap (adsorbent).
8. Proses Evaporasi pada Nitrogen cair.
Terdapat dua unit, yaitu :
o V-7706
o V-7710
Kapasitas masing-masing unit :
Produksi N2 Gas ± 600nm3/jam
Produksi N2 liq ± 1 m3
1.2.6 FLARE SYSTEM UNIT – 79
28
Unit ini berfungsi untuk membakar gas-gas buangan yang tidak bisa diolah lagi
atau gas-gas yang harus dibuang pada keadaan emergency. Terdapat dua buah wet flare
untuk gas-gas yang berasal dari daerah Utilities dan Condi Process. Dan tiga buah dry flare
untuk buangan yang berasal dari train system ( LNG process )
Kapasitas masing-masing flare :
• Wet Flare : 718.000 lb/hr.
• Dry Flare : 3.596.000 lb/hr.
Pada awal tahun 2003 diadakan modifikasi besar-besaran pada unit ini, dimana
bahagian ujung dari pipa-pipa flare ini dibuat bentuk U pipe yang bahagian dalamnya
untuk Wet Flare diisi dengan air dan untuk yang Dry Flare diisi dengan condensate,
sehingga gas yang seharusnya terbuang ke flare system tertahan dan kemudian gas ini
direcovery kembali oleh sebuah kompressor centrypugal yaitu K-7901. Gas yang diisap
dari flare system ini di mampatkan oleh kompressor tersebut ke low pressure fuel gas
system yang perharinya bisa merecovery ± 3 mmsc.
1.2.7 COOLING WATER SYSTEM Unit-71
Unit-71 berfungsi untuk menyediakan air pendingin, yang dipakai pada pompa-
pompa, motor compressor dan mesin-mesin lainnya didalam pabrik. Air pendingin yang
sudah dipakai, tidak dibuang, tetapi dikembalikan lagi ke unit ini, kemudian didinginkan
kembali dengan menggunakan air laut.
1.2.8 HEAT RECOVERY STEAM GENERATION UNIT 92
Heat Recovery Steam Generation (HRSG) adalah alat penghasil steam yang
berfungsi sebagai media pemanas di boiler-boiler pada unit proses. HRSG bekerja dengan
memanfaatkan panas buang yang berasal dari turbin, sehingga dengan adanya HRSG maka
pemakaian bahan bakar dan emisi lingkungan dapat diminimalkan.
Steam yang dihasilkan dari HRSG adalah steam jenuh (saturated steam) yaitu
dalam keadaan uap setimbang. Steam ini disupply ke tiap-tiap train yang digunakan untuk
memanaskan berbagai proses di PT.Arun NGL.
Dalam steam generation sistem dilakukan injeksi kimia sebagai pengolahan
internal untuk menghilangkan berbagai unsur cemaran atau mencegah korosi terbentuknya
28
kerak di dalam proses. Bahan-bahan kimia yang diinjeksikan berupa sodium sulfit, polimer
dan amina.
Disamping menghasilkan steam di dalam HRSG juga terjadi pemadatan senyawa-
senyawa kimia dan kotoran-kotoran yang harus dibuang,karena jika bahan-bahan ini
dibiarkan terkumpul maka akan menyebabkan terbentuknya korosi dan kerak di dalam
drum air (steam drum). Untuk itu perlu dilakukan drain (blowdown) untuk membuang
endapan-endapan tersebut.
HRSG yang terdapat di PT.Arun terdiri dari dua jenis yaitu: Fired dan Unfired
HRSG. Fired Unit HRSG menggunakan api internal pada burner dalam proses pemanasan
air menjadi uap. Fired unit ini diletakkan jauh dari train (kilang) untuk menghindari
kecelakan seperti terbakarnya train akibat api yang dihasilkan oleh burner. Unfired Unit
HRSG, tidak menggunakan api internal sehingga pada proses pemanasan air di boiler
murni dari hasil buangan turbin. Hal ini berakibat pada hasil produksi steam yang lebih
sedikit daripada fired unit HRSG. Ada sepuluh unit HRSG yang terdapat di pabrik,yaitu:
6 unit fired HRSG di power Generation Area yang dapat menghasilkan maksimum
120 ton/jam steam tekanan rendah.
2 unit unfired HRSG di Train-4 dengan memanfaatkan gas panas yang keluar dari
exhaust stack KGT-4401/2 yang menghasilkan maksimum 75 ton/jam steam
bertekanan rendah.
2 unit unfired HRSG di Train-5 dengan memanfaatkan gas panas yang keluar dari
exhaust stack KGT-4501/2menghasilkan maksimum 75 ton/jam steam tekanan
rendah.
28
Gambar 1.5 HRSG
28
1.2.9 WATER SYSTEM
Water system adalah salah satu unit penunjang yang menjadi tanggung jawab
Utilities. Water system adalah sebuah sub-unit utilities yang mengatur seluruh sistem
persediaan air untuk pabrik, baik air untuk konsumsi maupun air yang digunakan untuk
proses. Water system ini mencakup unit-unit sebagai berikut :
- Raw Water Intake Facility & Pipe Line( Unit – 94A )
- Raw Water Reservoir( Unit – 70 )
- Raw Water Treatment Facility( Unit – 94 B )
- Potable Water System Distribution( Unit – 73 )
- Boiler Feed Water System Plant ( Unit – 91 )
Berikut aliran proses di water system
:
Gambar 1.6 Water System
28
28
BAB II
PENGENALAN UNIT 75
2.1. URAIAN PROSES
Sumber utama daripada gas bakar adalah reject gas dari Unit 40, terutama
Methane. Gas bakar yang terbaik adalah gas yang ringan serta kering, seperti Methane.
Tidak ada masalah pemisahan cairan, dan gas membakar dengan baik pada semua
penggunaan-penggunaanya. Sebagian dari sumber-sumber lainnya tidaklah sebaik gas
tersebut, tetapi cukup memuaskan jika dicampur dengan reject gas tersebut.
Pada Kilang PT. Arun ada terdapat dua sistem gas bakar, sistem tekanan rendah dan sistem
tekanan tinggi. Masing-masing mempunyai berbagai sumber pengisian. Fuel gas booster
compressor menigkatkan kelebihan gas tekanan rendah ke taraf sistem tekanan tinggi.
Jumlah aliran melalui setiap Fuel Gas Booster Compressors adalah 66.000 kg/jam. Daya
operasi sistem tekanan rendah adalah sekitar 3.5 kg/cm2g dan sistem tekanan tinggi sekitar
13.8 kg/cm2g.
2.1.1 DISTRIBUSI TEKANAN RENDAH
Gas bakar tekanan rendah yang memasuki sistem ini adalah reject gas dari unit
40. Ini adalah gas yang tidak mencair dalam main heat exchanger (telah dimampatkan oleh
Fuel gas Compressor K-4X04). Untuk keperluan tekanan rendah diambil bahan bakar
langsung dari saluran utama tekanan rendah.
Gas yang telah diregenerasi (regeneration gas) dari Propane dan butane
Treaters juga mengalir kedalam system bahan bakar tekanan rendah.
Pemakai-pemakai tekanan rendah ini adalah ketel-ketel di unit 92 ,stabilizer
reboilers di uniy 20B, gas yang telah diregenerasi di Unit 40 dan pilot-pilot pembakaran di
Unit 79.
Jumlah aliran ke pengguna-pengguna sistem gas bakar tekanan rendah adalah :
Boilers Unit 92 : 39946 Nm3/jam
Stabilizer Reboiler Unit 20B : 1474 Nm3/jam
28
Flare Pilots Unit 79 : 1269 Nm3/jam
Tekanan pada sistem gas bakar tekanan rendah adalah 3,5 kg/cm2g
Gas bakar tekanan rendah yang berlebihan mengalir ke pembakaran basah
melalui sebuah saluran berukuran 10”. Untuk keperluan memelihara tekanan disaluran
utama tekanan rendah, gas bakar dari saluran utama tekanan tinggi ditambahkan ke saluran
tersebut. Disamping mengisi pemakai-pemakai gas bakar tekanan rendah, saluran utama
tekanan rendah itu juga mengisi Booster Compressor K-7501 A/B/C.
2.1.2 KOMPRESI
Sebelum menuju ke Fuel Gas Booster Compressor gas bakar tekanan rendah
mengalir terdahulu ke dua drum isap, yaitu Fuel Gas Booster Compressor Suction K.O
Drum D-7502 untuk unit-unit A/B dan Fuel Gas Booster Compressor Suctio Drum D-7503
untuk unit C. Suction scrubber memisahkan cairan yang mungkin terdapat dalam gas bakar
tekanan rendah (cairan tidak diperkenankan ada,karena gas itu kering sekali-hampir
seluruhnya methane dan nitrogen tanpa air). Secara manual cairan itu dibuang kedalam
parit buang air berminyak.
Gas bakar mengalir dari suction scrubber ke kompresor-kompresor. Disini gas
ditekan (compressed) sesuai dengan system gas bakar tekanan tinggi. Gas kempakan ini
mengalir dari kompresor-kompresor ke Fuel Gas Bosster Compressor Aftercooler E-
7501A/B/C. Hawa panas yang telah membantu prosses pengempaan gas tersebut telah di
kurangi di dalam Aftrercoolers, KEmudian gas mengalir ke dua buah Afterscrubber (Fuel
Gas Mix Drum D-7501 dan Fuel Gas K.O. Drum D7504). Dari unit-unit A dan B gas
mengalir keluar (discharge) ke Fuel Gas Mix Drum D-7501 dan dari unit C ke Fuel Gas
K.O. Drum D-7504.
Peredaran timbal balik (recycle) telah tersedia pada tiap kompresor dari saluran
discharge ke saluran hisap. Maksudnya untuk mengedar-balikan gas dalam masa aliran
rendah untuk mencegah surging dalam kompresor-kompresor.
28
2.1.3 DISTRIBUSI TEKANAN TINGGI
Sistem bahan bakar tekanan tinggi mempunyai berbagai sumber-sumber selain
dari saluran discharge booster compressor, yaitu saluran discharge dari LNG Boiloff
Compressors di unit 68, sistem-sistem Deethanizer di Unit 5X, 1st Stage Flash Drums dan
di unit 20A dan dari LPG Separation Proccess melalui PIC-6575. Gas bakar darurat bias
dialirkan dari 2nd Stage Flash Drums di Unit 20B (gas bakar ini kaya dan basah, dan bisa
menimbulkan masalah-masalah pada peralatan). Gas bakar dari 1st Stage Flash Drums
dipanaskan di dalam Make-up Gas Heater E-7504.
Arus Campuran gas bakar ini mengalir dari drum pencampur, bergabung dengan saluran
discharge dari Fuel Gas Booster Compressors K-7501C, dan mengalir ke sistem gas bakar
tekanan tinggi.
Pemakai-pemakai sistem gas bakar tekanan tinggi adalah :
Penggerak-penggerak turbin Power Generator di Unit 84 dan Unit 90, Penggerak-
penggerak turbin MCR/Propane Compressor di Unit 40, Penggerak-penggerak Gas
Compressor Residu di LPG Separations Unit 5U, Purge Gas untuk Flare System Unit 79,
dan LPG Product Treater.
Jumlah aliran ke pengguna-penggunaa gas bakar tekanan tinggi adalah :
Power Generators Unit 84 : 45,290 Nm3/jam
Power Generators Unit 90 : 121,770 Nm3/jam
MCR/propane Compressor Unit 40 : 22.200 Nm3/jam
LPG Compressor Unit 55,56,57 : 12,540 Nm3/jam
Tekanan pada system gas bakar tekanan tinggi adalah 13,4 kg/cm2g
Gas bakar tekanan tinggi juga biasa digunakan sebagai tambahan untuk sistem gas bakar
tekanan rendah. Kelebihan gas bakar tekanan tinggi ini dibuang keluar (Vented) untuk
dibakar oleh alat pengontrol tekanan.
28
2.2 FLOWSHEET UNIT-75
28
BAB III
FUEL BOOSTER COMPRESSOR (K-7501)
3.1 DASAR TEORI:
3.1.1 PENGERTIAN KOMPRESOR
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara
memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya
bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih
tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika
kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume
dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang
mudah terjadi.
3.1.2 PENGGERAK KOMPRESOR
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor
dapat bekerja secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya
berupa motor listrik dan motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor
listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan
motor listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya
digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non
stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor
listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-
pindah).
28
3.1.3 KOMPONEN KOMPRESOR
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai
tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak
pelumas.
2. Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik
(translasi).
3. Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala
silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban
pada saat kompresi.
4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang
dapat meluncur pada bantalan luncurnya
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover
yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
28
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction),
kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding
liner silinder.
11. Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian
yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini
terdiri dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.
14. Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
15. Pengatur Kapasitas
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika
kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi
kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan
yangdihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader).
28
Pembebas beban dapat digolongkan menurut asas kerjanya, yaitu : pembebas beban katup
isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap dan pembebas beban
dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan untuk memperingan beban
pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat berjalan lancar dinamakan
pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian berbagai jenis
pembebas beban tersebut adalah sebagai berikut.
16. Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian
yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan batang
penggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan,
merapatkan cincin torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek,
dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan
sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan.
Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar
dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan, maka harus dilumasi secara
terpisah.
Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan
untuk rangkanya disebut pelumasan luar.Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran
kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara
pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik,
menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak.
Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak
akan terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa
menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran poros
engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis Oldham. Minyak
pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan pompa. Oleh pompa tekanan
minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu dialirkan ke semua bagian yang
memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang penggerak.
28
3.2 FUEL GAS BOOSTER COMPRESSOR (K-7501)
Fungsi :
Untuk memadatkan gas dari system bahan bakar tekanan rendah ke tingkat tekanan dari
system gas bahan bakar tekanan tinggi.
Perincian :
Kapasitas : 66,000 Nm3/jam Tekanan - Isap : 3,5 kg/cm2g
-Discharge : 13,5 kg/cm2g
Temperature - Isap : 30 ˚C
-Discharge : 204 ˚C
Kecepatan -Motor : 1500 rpm
-Kompressor : 8980 rpm
Motor -Power Rating :5750 kW
-Volt/Phase/Cycles :4160/3/50
Gambar compressor unit 75
28
3.2.1 RANCANGAN DAN KOMPONEN
Kompresor-kompresor dibuat oleh Mitsui. Kompresor-kompresor itu adalah
Kompresor_kompresor Multi-stage split case (compressor barrel is split vertically)
Centrifugal. Compresor-compresor tersebut memadatkan gas menggunakan 8 buah
impeller. Modelnya GV58-8.
Komponen-komponen tetap adalah inner casing diaphargms, labyrinth seals, inlet
guide vanes, casing end seals, journal bearings dan thurst bearings. Komponen-komponen
berputar adalah shaft, impeller, shaft sleeve, thrust disc, dan balance piston.
Masing-masing kompresor dilengkapi dengan seal oil, system anti-surge dan
system minyak pelumas tersendiri. Masing-masing compressor juga dilengkapi dengan
alat-alat pelindung terhadap temperature tinggi, getaran dan permukaan tinggi drum hisap.
Compressor-kompressor digerakkan dengan menggunakan motor-motor listrik.
Motor –motor listrik untuk compressor A dan Compressor B dihubungkan dengan unit 88
Power Distribution System, Unit C dihubungkan dengan unit 83 Power Distribution.
Variabel-Variabel Operasi :
Aliran : Rancangan jumlah aliran melaui Fuel Gas Booster Compressor adalah
66,000 Nm3/jam
Temperature : Temperature normal pada saluran hisap sekitar 30˚C. untuk discharge
sekitar 204˚C
Tekanan : Tekanan normal pada saluran hisap sekitar 3.5 kg/cm2g. dan untuk
discharge 13,5 kg/cm2g
Fuel Gas Booster compressor (K-7501 A/B/C) memadatkan gas dari 3.5 Kg/cm2g
ke 13.8 Kg/cm2g. Gas yang didischarge mengalir dari setiap booster compressor ke fuel
gas compressor after cooler (E-7501 A/B/C) melalui sabuah saluran 12”.
Setiap booster compressor dilengkapi dengan system pengontrol terhadap
peningkatan aliran mendadak dan mengedar-balikan (recycles) gas dari discharge ke
saluran isap untuk menambah jumlah aliran. Saluran peredaran timbal balik ini, dari
28
saluran keluar aftercoolers ke saluaran masuk drum-drum hisap adalah suatu saluran
berukuran 12”. Peredaran timbal-balik itu berpangkal pada saluran keluar aftercoolers
untuk mencegah terjadinya panas yang berlebihan dengan mendinginkan gas lebih dahulu
sebelum diedarkan.
Sistem pengontrolan terhadap peningkatan aliran mendadak tersebut mengukur
tekanan isap compressor (oleh PIC-7519), tekanan beda pada compressor (oleh PdIC-
7507), dan aliran isap (oleh FIC-7503). Computer PDY-7507 membandingkan angka-
angka itu Dengan Compressor curves. Jika aliran mendekati ciri-ciri peningkatan
mendadak, computer akan membuka katup bypass Pdv-7507 untuk mengalirkan saluran
isap.
Kompressors Kompressors dilengkapi juga dengan satuan system perlindungan
terhadap over-current. Jumlah arus motor diamati oleh IIC-7521 A/B/C, bila arus
terlampau tinggi, alat pengontrol akan mengatur katup saluran masuk FV-7503 A/B/C,
Tekanan-tekanan isap dan discharge dari compressor dapat dilihat pada PG-7520 dan PG-
7521. Temperature-temperaturenya ditunjukkan oleh TI-7520 dan TI-7521. Booster
compressor digerakkan oleh Motor tenaga Listrik.
Beberapa system alarm dan shutdowns telah disediakan untuk kompressor-
kompressor, sebagian ditempatkan dalam ruangan control dan sebagian lagi pada panel
setempat.
Petunjuk-petunjuk diruangan control :
UA-7515A fuel gas booster compressor K-7501 A Malfunction Umum
UA-7516A fuel gas booster compressor K-7501 A Shutdown
ZA-7517A Compressor Recycle Valve K-7501 A Terbuka
UA-7515B fuel gas booster compressor K-7501 B Malfunction Umum
UA-7516B fuel gas booster compressor K-7501 B Shutdown
ZAL-7518C Suction Valve Over Thorttled FV7503
ZAL-7517B Compressor Recycle Valve K-7501B Terbuka
UA-7515C Common Alarm K-7501C
UA-7518C Common Shutdown Alarm K-7501C
28
Petunjuk-petunjuk pada panel setempat unit A :
PAH-7511A Suction K-7501A Tekanan Tinggi
ZA-7517A Compressors Recycle Valve K-7501A Terbuka
PAL-7511A Suction K-7501A Tekanan Rendah
PAH-7513A Discharge K-7501A Tekanan Tinggi
ZAL-7518A Discharge K-7501A Overthorttled
TAHH-7509A Discharge K-7501A Trip Temp. Tinggi
TAH-7508A Discharge K-7501A Temperature Tinggi
Petunjuk-petunjuk pada panel setempat untuk unit B :
PAH-7511B Suction K-7501B Tekanan Tinggi
ZA-7517ABCompressors Recycle Valve K-7501B Terbuka
PAL-7511B Suction K-7501B Tekanan Rendah
PAH-7513B Discharge K-7501B Tekanan Tinggi
ZAL-7518B Discharge K-7501B Overthorttled
TAHH-7509B Discharge K-7501B Trip Temp. Tinggi
TAH-7508B Discharge K-7501B Temperature Tinggi
Petunjuk-petunjuk pada Panel Setempat untuk unit C
TAHH-7509C Discharge Temperature Excess Temperature Tinggi
TSH-7508C Discharge Temperature Excess Temperature Tinggi
PAH-7513C Suction K-7501C Tekanan Tinggi
ZAL-7518 Suction Valve K-7501C Overthrottled
PAL-7513C Suction K-7501C Tekanan Rendah
PAH-7511C Discharge K-7501C Tekanan Tinggi
ZAL-7511C Compressors Recycle Valve K-7501C Terbuka
3.2.2 PENGONTROLAN PROSSES
28
Aliran yang melalui kompresor biasanya tidak dikontrol. Tetapi, pada aliran
rendah, system anti-surge akan mengambil alih. Sitem surge detection mengukur tekanan
isap kompresor (oleh PIC-7519), beda tekanan compressor (oleh PdIC-7507) dan aliran
hisap (oleh FIC-7503). Computer PDY-7507 A/B/C1 membandingkan angka-angka ini
dengan compressor curves. Jika aliran mendekati ciri-ciri peningkatan mendadak,
computer akan membuka katup peredaran balik PdV-7507 A/B/C untuk mengalirkan-
balikan gas dari discharge ke saluran hisap.
3.2.3 MINYAK PELUMAS/SEAL OIL/BUFFER GAS
Gambar skematis dari system minyak pelumas untuk fuel booster compressor
dapat terlihat pada gambar skematis pada halaman . Pompa utama minyak pelumas
memompanya minyak itu melalui alat pendingin dan penyaring. Dua buah alat pedingin
dan dua penyaring ,masing masing mampu melayani seluruh kebutuhan. Dari alat
penyaring minyak pelumas dialirkan ke bearing compressor, ke gearbox dan motor listrik.
Saluram utama persediaan minyak pelumas dihubungkan pada sebuah tangki yang terletak
diatas unit kompresor. Cara ini memungkinkan pemgaliran terus menerus, apabila
penyaluran yang normal dihentikan. Persediaan ini cukup banyak untuk melumasi
kompresor pada saat kompresor berada dalam proses penghentian. Sebuah pompa minyak
pelumas auxiliary telah dipasang yang akan bekerja secara otomatis pada saat hilangnya
tekanan minyak pelumas pada saluran utama.
Aliran minyak peumas ke bearing dikontrol oleh sebuah alat pengatur tekanan yang
menjaga tekanan dalam saluran utama. Minyak pelumas yang berlebihan dari alat
penyaring dikembalikan ke bak pengumpul minyak pelumas.
Minyak dibuang ke bearing tersebut dikembalikan ke bak pengumpul minyak
pelumas untuk disirkulasikan melalui system “aftercooling”. Minyak pelumas penting
sekali bagi peralatan berputar. Untuk keperluan itu telang di pasang beberapa jaringan
yang memberi tanda alarm dan menghentikan unit, apabila ada masalah pada system
minyak peluma. Daftar dari system alarm dan shutdown adalah sebagai berikut :
LAL-1 Oil Reservoir K-7501 Permukaan rendah
PDAH-7511 Oil Filter K-7501 D.P. tinggi
TAH-1 Oil Clr. Out K-7501 Temperatur tinggi
28
UA-1 Aux Oil Pump K-7501 Perlu dijalankan
PAL-3 L.O. K-7501 Tekanan rendah
PAL-4 L.O. K-7501 Trip tekanan rendah
Tujuan dari pada system seal oil adalah untuk menghentikan bocoran gas ke dalam
system minyak pelumas dank e bagian luar dari compressor housing. Seal oil bekerja
sama dengan Buffer gas untuk memisahkan minyak pelumas dari gas dan gas dari
minyak.
Seal oil dipisahkan dari minyak pelumas pada saluran keluar alat penyaring. Aliran
tersebut dikontrol oleh alat pengontrolan permukaan yang menjaga tinggi permukaan
dalam seal oil overhead tank. Overhead tank itu memberi tekanan awal untuk
mengalirkan seal oil ke bearing.
Seal oil mengalir kedalam compressor seals and leaks dalam dua jurusan . minyak
yang menetes keluar dari kompresor mengalir balik kedalam bak pengumpul minyak
pelumas. Seal oil yang mengalir kedalam kompresor bercampur dengan buffer gas dan
mengalir ke saluran buang.
Buffer gas berasal dari Deethanizer overhard di unti 50. Gas ini memasuki
kompresor dengan tekanan yang lebih tinggi daripada gas kompresor atau seal oil.
Dengan cara ini, buffer gas mengalir ke dua arah, memisahkan minyak dari gas dan
gas dari minyak. Tekanan dari buffer gas diatur oleh PDIC-2 yang menjaga tekanan
beda antara gas dan buffer gas.
Seal oil yang mengalir ke kompresor bercampur dengan buffer gas. Campuran ini
mengalir dari seal housing ke parit-parit ini memisahkan gas dari minyak. Gas
dibuang ke atmosfir sedangkan minyak ke Degassing tank.
Didalam degassing tank ini oil dipanaskan untuk membuang buffer gas yang
tertinggal dalam minyak . Kemudiang oli ini mengalir ke bak pemgumpul minyak.
Gas dibuang ke atmosfir. Suatu selubung gas mulia menjamin tidak adanya udara
yang masuk ke dalam Degassing tank.
Gambar/Aliran oil system
28
28
Sistem alarm dan Shutdowns yang berhubungan dengan system seal oil dan buffer
gas adalah sebagai berikut :
LAHH-11 S.O. Hd. Tnk K-7501 Trip permukaan tinggi
LAH-12 S.O. Hd. Tnk K-7501 Permukaan tinggi
LAL-13 S.O. Hd. Tnk K-7501 Permukaan rendah
LALL-2 S.O. Hd. Tnk K-7501 Trip permukaan rendah
TAH-02/03 Seal Ring Return Oil Termperature tinggi
PDAL-2 Buffer GHas K-7501 D.P. rendah
3.2.4 SISTEM ALARM DAN SHUTDOWN:
Beberapa Sistem alarm dan shutdowns telah disediakan untuk kompresor-
kompresor, sebagian ditempatkan diruang control dan sebagian lagi pada panel setempat.
Petunjuk-petunjuk di ruangan control
UA-7515A F.Gas Bstr. Compressor K-7501A Malfunction umum
UA-7516A F.Gas Bstr. Compressor K-7501B Shutdown
ZA-7517A Comp.Recyc. Valve K-7501A Terbuka
UA-7515B F. Gas Bstr. Compressor K-7501B Malfunction umum
UA-7516B F. Gas Bstr. Compressor K-7501B Shutdown
ZAL-7518C Suction Valve Over Throttled FV-7503C
ZAL-7517B Compressor Recyc. Valve K-7501 Terbuka
UA-7515C Common Pre-Alarm K-7501C
UA-7518C Common Shutdown Alarm
XA-7544B L/P Air Purge K-7501B Tekanan Rendah
XA-7544C Air Purge Fail K-7501C
XA-7552C Air Purge Fail K-7501C
UA-7540C Shutdown Bypass
Petunjuk-petunjuk pada pane setempat untuk Unit A/B
28
LAL-1 Oil Reservior K-7501 Permukaan Rendah
LAHH-11 S.O. Hd. Tnk. K-7501 Trip permukaan tinggi
ZAHH-2 Axial Movement K-7501 Trip tinggi
PAH-7511A Suction K-7501 Tekanan tinggi
ZA-7517 Compressor Recyc. Valve K-7501 Terbuka
PDAH-1 Oil filter K-7501 D.P. tinggi
LAH-12 S.O. Hd. Tnk. K-7501 Permukaan tinggi
ZAH-1 Axial Movement K-7501 Tinggi
PAL-7511 Suction K-7501 Tekanan rendah
PAH-7513 Discharge K-7501 Tekanan tinggi
XA-7528 UCP Manual Trip K-7501 Dijalankan
TAH-1 Oil Clr. Out K-7501 Temperatur tinggi
LAL-13 S.O. Hd.Tnk K-7501 Permukaan Rendah
YAH-1 Shaft Vibration K-7501 Tinggi
ZAL-7518 Suction K-7501 Overthrotted
TAHH-7509 Discharge K-7501 Trip temperature tinggi
XA-7526 Mtr. Electric. Fault K-7501 Malfunction
UA-1 Aux. Oil pump K-7501 Harus dijalankan
LALL-2 S.O. Hd. Tnk. K-7501 Trip permukaan rendah
TAH-8 Compressor Thrust Brg K-7501 Trip permukaan rendah
LAHH-7521 Suction Drum D-7502 Trip permukaan tinggi
TAH-7508 Discharge K-7501 Temperatur Tinggi
XA-752 120V DC supply K-7501 Power failure
PAL-3 L.O. K-7501 Tekanan Rendah
TAH-02/03 Seal Ring Return Oil Temperatur tinggi
TAH-4 Mtr. Brg. K-7501 Temperatur tinggi
PAL-4 L.O. K-7501 Trip tekanan rendah
PDAL-2 Buffer Gas K-7501 D.P. rendah
TAH-9 Mtr. Wdng. K-7501 Temperatur tinggi
XA-7529 Suct. Drm Level D-7502 Trip Bypass
LAH-7520 Suct. Drm D-7502 Permukaan tinggi
TAH-7519 Compr. Aftr. Cooler E-7501 Temperatur tinggi
28
PAL-6 Air Purge Local Panel Tekanan Rendah
Petunjuk-petunjuk pada panel setempat untuk Unit C :
LAL-1 Oil Reservior K-7501C Permukaan rendah
LAHH-3 S.O. Hd. Tnk. K-7501C Trip permukaan tinggi
ZAHH-2 Axial Movement K-7501C Trip Tinggi
PDAH-1 Oil Filter K-7501C D.P. tinggi
LAH-12 S.O. Hd. Tnk K-7501C Permukaan tinggi
ZAH-1 Axial Movement K-7501C Tinggi
UA-7541C Common Interlock Trip Bypass
XA-7502C UCP Manual Trip K-7501C Dijalankan
TAH-1 Oil Clr. Outlet K-7501C Trip tinggi
LAL-13 S.O. Hd. Tnk. K-7501C Permukaan rendah
YAH-1 Shaft Vibration K-7501C Tinggi
PDAL-2 Buffer Gas K-7501C D.P. rendah
ZAL-7517C Comp.Recycle Valve K-7501C Terbuka
TAHH-7509C Disch. Temp. Excess Tinggi
XA-7550C Mtr. Elect. Fault K-7501C Dijalankan
LAL-4 Degassing Tank K-7501C Permukaan Rendah
LALL-2 S.O. Hd. Tank K-7501C Trip permukaan rendah
TAH-8 Comp. Thrust Brg. K-7501C Temperatur tinggi
TAH-10 P/G Thrust Brg K-7501C Temperatur tinggi
LAHH-7552 Suction Drum D-7503 Tekanan rendah
XA-7546C 120 DC Supply K-7501C Temperature tinggi
TAH-11 B/G Thrust Bearing KV-7501C Temperature tinggi
XA-140 Annunciator K-7501C Fault
PALL-4 L.O. K-7501C Trip tekanan rendah
TAH-9 Mtr. Wdng. KM-7501C Temperatur tinggi
LAH-7551 Suction Drum D-7503 Permukaan tinggi
XA-7545C Air purge Local Panel Tekanan rendah
TSH-7508C Disch. Temp. Excess Tinggi
28
PAH-7513C Suction K-7501C Tekanan tinggi
ZAL-7518C Suction Valve K-7501C Overthorttled
PAL-7513C Suction K-7501C Tekanan rendah
PAH-7511C Discharge K-7501C Tekanan tinggi
ZAl-7517C Comp.Recycle Valve K-7501C Terbuka
BAB IV
28
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Fuel gas booster compressor menigkatkan kelebihan gas tekanan rendah ke
taraf sistem tekanan tinggi. Jumlah aliran melalui setiap Fuel Gas Booster
Compressors adalah 66.000 kg/jam. Daya operasi sistem tekanan rendah adalah
sekitar 3.5 kg/cm2g dan sistem tekanan tinggi sekitar 13.8 kg/cm2g.
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara
memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor
biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir.
Fuel gas booster compressor berfungsi untuk memadatkan gas dari system
bahan bakar tekanan rendah ke tingkat tekanan dari system gas bahan bakar
tekanan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
28
1978, ”OPERATING MANUAL UTILITIES VOLUME I,” Lhokseumawe, PT. ARUN
NGL.
1978, ”OPERATING MANUAL UTILITIES VOLUME II,” Lhokseumawe, PT. ARUN
NGL.
Books – UTILITIES PT.Arun NGL.