27
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNG KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612 UTS MATA KULIAH : Geologi Rekayasa2 JUMLAH SKS :2 HARI : Senin, 26 Mei 2015 SIFAT UJIAN : ONLINE WAKTU : 2 X 24 JAM PROGRAM STUDI : Teknik Sipil S1 SEMESTER : Genap, 2014-2015 DOSEN : Dr. Anton Kaharu, S.T., M.T. S o a l : 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sifat-sifat geologi tanah dalam kaitannya dengan klasifikasi, susunan dan struktur tanah, kekuatan deformasi tanah dan uji indeks untuk klasifikasi geoteknik tanah? 2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Prinsip-prinsip dasar geologi rekayasa (teknik), tentang tahapan tahapan dan metoda- metoda yang digunakan dalam penelitian lapangan, cara-cara pemboran, penggalian dan pengambilan contoh tanah di lapangan? 3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang cara melakukan pengujian pengujian lapangan berupa uji penetrasi dan sondir, uji van test, pressiometer dan dilatometer, uji benang pelat, uji geser di lapangan, pengukuran tegangan air, pengukuran tegangan di lapangan, pengukuran deformasi dan perpindahan, dan cara pengolahan data hasil pengukuran? 4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang reaksi massa tanah terhadap beban baik terhadap beban statis maupun beban dinamis, penggalian dan kestabilan lereng dan perubahan permukaan zat cair didalam massa tanah? 5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang material konstruksi geologis dalam hubungannya dengan lokasi pemilihan tempat galian dan material untuk timbunan? Catatan: 1

Friska Bahsoan UAS Georek2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jyiu

Citation preview

JURUSAN TEKNIK SIPIL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNG KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

UTS MATA KULIAH:Geologi Rekayasa2JUMLAH SKS:2

HARI:Senin, 26 Mei 2015SIFAT UJIAN :ONLINE

WAKTU:2 X 24 JAMPROGRAM STUDI:Teknik Sipil S1 SEMESTER:Genap, 2014-2015

DOSEN: Dr. Anton Kaharu, S.T., M.T.S o a l :1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang sifat-sifat geologi tanah dalam kaitannya dengan klasifikasi, susunan dan struktur tanah, kekuatan deformasi tanah dan uji indeks untuk klasifikasi geoteknik tanah?2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Prinsip-prinsip dasar geologi rekayasa (teknik), tentang tahapan tahapan dan metoda-metoda yang digunakan dalam penelitian lapangan, cara-cara pemboran, penggalian dan pengambilan contoh tanah di lapangan?

3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang cara melakukan pengujian pengujian lapangan berupa uji penetrasi dan sondir, uji van test, pressiometer dan dilatometer, uji benang pelat, uji geser di lapangan, pengukuran tegangan air, pengukuran tegangan di lapangan, pengukuran deformasi dan perpindahan, dan cara pengolahan data hasil pengukuran?

4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang reaksi massa tanah terhadap beban baik terhadap beban statis maupun beban dinamis, penggalian dan kestabilan lereng dan perubahan permukaan zat cair didalam massa tanah?5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang material konstruksi geologis dalam hubungannya dengan lokasi pemilihan tempat galian dan material untuk timbunan?Catatan:

1. Jawaban soal di tulis dalam bentuk word dengan nama file berdasarkan identitas + UAS mata kuliah misalnya Fulan_UAS_Georek2015.

2. Batas waktu pengumpulan s/d tanggal 26/05/2015 via SIATUNG MASING-MASING3. Model Cover Lihat Lampiran

4. Selamat Bekerja Semoga Sukses

UJIAN AKHIR SEMESTER

GEOLOGI REKAYASADOSEN

Dr. Anton Kaharu, S.T., M.T.Dibuat Oleh FRISKA BAHSOANNIM: 511414006

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2015PENYELESAIAN UTS

MATA KULIAH: GEOLOGI REKAYASANAMA: FRISKA BAHSOANNIM:5114140061.Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat dari sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjabaran masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi, maupun biologinya.1. Sifat Fisika Tanah

a. Tekstur

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay).

Berikut ini merupakan Tabel Klasifikasi Ukuran Partikel :

SumberSoil separates

KerikilPasirdebuliat

USDA> 2mm2 mm50 m50 m-2 m< 2m

ISSS> 2mm2 mm-20 m20 m-2 m< 2m

USPRA> 2mm2 mm-50 m50 m-5 m< 5m

BSI, MIT, DIN> 2mm2 mm-60 m60 m-2 m< 2m

Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :

1) Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.

2) Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yang mengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam)

3) Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung, terdiri dari :

(a) tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir (Sandy Loam) atau lempung berpasir halus (2 macam)

(b) tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur lempung berpasir sangat halus, lempung (Loam), lempung berdebu (Silty Loam) atau debu (Silt) (4 macam)

(c) tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup lempung liat (Clay Loam) atau lempung liat berdebu (Sandy-silt Loam) (3 macam)

Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (besar) (disebut lebih poreus), tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (sedang) (agak poreus), sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus.

Pada tanah jenis Alfisol memiliki tekstur lempung liat berpasir hingga liat, dan fraksinya halus, maka terbentuk tanah liat (tanah lempung berat), yang mudah padat-kompak.

b.Struktur

Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung, humus, dll. Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda. Pengamatan struktur tanah di lapangan (SSS, 1975) terdiri dari :1. Pengamatan bentuk dan susunan agregat tanah tipe struktur (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal)2. Besarnya agregat klas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasa, sangat kasar)3. Kuat lemahnya bentuk agregat derajad struktur (tidak beragregat, lemah, sedang, kuat) Pada tanah jenis Alfisol memiliki struktur butir hingga tiang dan kemantapan agregatnya kuat.

c. Konsistensi Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanahKekuatan Tanah (soil strength)

Kekuatan tanah dapat didefinisikan sebagai ketahanan tanah terhadap keretakan (fracture) oleh tegangan geser (shear stress), atau terhadap deformasi oleh tegangan kompresi (compression). Kekuatan tanah menentukan daya dukung (bearing capacity) tanah terhadap kendaraan (mesin-mesin pertanian) dan ternak, ketahanan terhadap akar yang bertumbuh dan kemudahan untuk pengolahan tanah.

Tegangan geser secara empirikal ditentukan oleh kohesi dan friksi antar partikel, sebagaimana digambarkan oleh formula Mohr-Coulomb:

= c + tan

Dimana, adalah tegangan geser yang dibutuhkan untuk mengakibatkan keretakan (failure), adalah tegangan normal terhadap permukaan geser (shear plane) dan tan adalah koefisien friksi internal.

Kekuatan tanah dipengaruhi oleh kadar air, bulk density atau distribusi ukuran pori, dan distribusi ukuran partikel. Hubungan itu diperlihatkan pada Tabel 3 dan Gambar 16. Kekuatan tanah meningkat dengan menurunnya kadar air, semakin kecil- (semakin negatif)-nya potensial matriks dan semakin tingginya bulk density. Dengan demikian, kekuatan dari tanah yang berbeda tidak bisa dibandingkan tanpa referensi kadar air atau potensial matriks, meskipun bulk densitynya sama. Cara terbaik untuk membandingkan kekuatan dari tanah yang berbeda adalah dengan membandingkan karakteristik kekuatan tanahnya, yaitu kurva yang menghubungkan antara kekuatan tanah (misalnya kekuatan tarik, resistensi penetrasi atau lainnya) dengan kadar air, seperti ditunjukkan pada Gambar 16. Kurva umum dan tanpa angka yang ditunjukkan pada Gambar 16 akan berubah bila diukur pada nilai bulk density yang berbeda.Tabel 3. Kohesi dan sudut friksi, dihitung dari uji triaxial compression pada suatu tanah dengan bulk density dan potensial matriks awal yang berbeda (Farrel and Greacen, 1966).Potensial matriks (m)Bulk density (Mg m-3)Rasio rongga (Void ratio)Kohesi (kPa)Sudut friksi (oC)

-31,50,77837

1,60,661239

1,70,551641

-71,50,771239

1,60,661740

1,70,552341

Tanah yang akan diuji dikeringkan dalam oven, gumpalan dihancurkan dan contoh tanah akan lolos melalui susunan saringan setelah saringan digetarkan. Tanah yang tertahan pada masingmasing saringan ditimbang dan selanjutnya dihitung persentase dari tanah yang tertahan pada saringan tersebut. Bila Wi adalah berat tanah yang tertahan pada saringan ke-i (dari atas susunan saringan) dan W adalah berat tanah total, maka persentase berat yang tertahan adalah : % Berat tertahan pada saringanWi/Wx100(3.1) dan persentase lebih kecil dari saringan ke-i : % Berat lebih kecil daripada saringan ke-i = 100

D. Indeks dan klafikasi tanah Lu, Ristow dan Likos (2000) menyebutkan bahwa 2 anggapan pertama masih dapat dibenarkan dengan membuat suatu batasan kondisi selama pengujian. Anggapan pertama dapat dibenarkan dengan batasan bahwa jumlah tanah yang dicampur dengan 1000 cc air tidak lebih dari 50 g. Sedangkan pendekatan kedua dapat dilakukan dengan membatasi bahwa tanah yang digunakan dalam analisis hidrometer adalah yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dari 75 m. Namun, anggapan ketiga dalam persamaan Stokes ini tidak sesuai untuk pengujian hidrometer yang mana partikel dari mineral lempung sesungguhnya berbentuk lempengan (platy). Walaupun demikian, hasil dari analisis hidrometer ini telah cukup untuk keperluan geoteknik. Untuk pengukuran distribusi ukuran partikel yang lebih akurat, khususnya untuk tanah berbutir halus, dapat dilakuan analisis dengan metode yang lebih lengkap seperti metode difraksi laser atau metode SPOS (single particle optical sizing) seperti yang dikembangkan oleh White (2002). Dalam penelitiannya, White (2002) menemukan bahwa hasil analisis ukuran partikel menggunakan metode SPOS lebih besar 20 40% dibandingkan dengan metode analisis mekanis (saringan). 2.

Akhir abad ke 18 merupakan awal dari lahirnya ihim geologi modem. James Hutton seorang dokter dan petani dari Skotlandia merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ilmu geologi modem. la mempublikasikan teorinya tentang bumi dalam bukunya "Theory of the Earth". Dalam buku tersebut James Hutton memperkenalkan prinsip "Uniformitarianism" atau prinsip keragaman. Prinsip inilah yang kemudian merupakan konsep dasar dalam mempelajari ilmu geologi modem. Secara ringkas pada prinsip ini dikatakan bahwa hukumhukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Jadi tenaga dan prosesproses yang terjadi pada bumi pada masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yaitu sejak terbentuknya bumi ini. Jadi untuk mempelajari batuan yang terbentuk di masa lampau, kita harus memahami tentang prosesproses yang terjadi di masa sekarang termasuk juga hasil atau akibat dari proses tersebut. Berdasarkan prinsip uniformitarism ini kemudian muncul prinsip yang berbunyi masa kini merupakan kunci masa lalu (The present is the key to the past)

TAHAPAN- Inspeksi lapangan-Penyelidikan awal -Sondir-Penyelidikan lanjut (detail) -Boring dan pengambilan contoh -Standard Penetration Test -Pressuremeter -Dilatometer-Penyelidikan TambahanPENYELIDIKAN TANAH LAPANGANKEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH Pondasi telapak dan lajur : 3 x lebar pondasi (min. 9m) Pondasi rakit : 2 x lebar pondasi Pondasi tiang pancang : 2 x lebar tiang Pondasi tiang pancang + rakit : 2 x lebar bangunan Dinding Penahan Tanah : 0,7 x lebar galian atau 1 x tinggi galian (terbesar)

Timbunan Tanah : 2 x lebar timbunanJUMLAH PENYELIDIKAN TANAH-Penyelidikan awal : -Tanah normal : setiap 100 s/d 200 m -Tanah lunak : setiap 50 s/d 100 m-Penyelidikan detil : -Konstruksi persegi : setiap 15 s/d 25 m -Konstruksi memanjang : setiap 25 s/d 50 m-Pada posisi kontruksi yang berat dan penting, jumlah penyelidikan tanah dapat ditambahPENGEBORAN PENYELIDIKAN PENGEBORAN MANUAL (AUGER BORING)

PENGEBORAN BILAS (WASH BORING)

PENGEBORAN INTI (CORE DRILLING) TEST PITPENGEBORAN PENYELIDIKANPENGEBORAN MANUAL (AUGER BORING)-Dilakukan dengan cara menekan dan memutar auger masuk ke dalam tanah dasar-Kemampuan terbatas hanya cocok untuk pondasi dangkal-Tidak sesuai untuk digunakan untuk pengeboran di bawah muka air tanah-Sederhana, mudah dioperasikan dan gangguan terhadap tanah minimalPENGEBORAN BILAS (WASH BORING)-Menggunakan mesin bor rotari-Tanah dikorek dan dibilas dari dasar lubang bor dengan sirkulasi air-Tidak dapat untuk mengidentifikasi tanah-Kurang sesuai untuk pemboran batuan-Dapat digunakan di semua jenis tanah-Sangat cocok untuk tanah lunak-Gangguan terhadap struktur tanah sangat minimal

PENGEBORAN INTI (CORE DRILLING)-Menggunakan mesin bor rotari-Tabung tunggal tanpa sirkulasi air-Tabung ganda atau triple dengan sirkulasi air-Dapat digunakan pada batuan-Dapat mengidentifikasi tanah secara langsung-Tidak sesuai untuk pengeboran pada tanah lunak-Dapat mengganggu struktur tanah

TEST PIT-Dilakukan dengan cara menggali tanah secara manual-Untuk kedalaman yang dangkal-Sulit digunakan pada tanah yang memiliki muka air tinggi-Sangat sederhana dan relatif murah-Identifikasi dapat dilakukan secara langsung-Jumlah contoh tanah berukuran besarMETODA PENGAMBILAN SAMPLECONTOH TANAH TAK TERGANGGU (UNDISTURBED SOIL SAMPLING)-Teknik Pengambilan -Tanah liat (lempung dan lanau) yang sangat lunak lunak dan sensitif tabung tipis + piston -Tanah liat lunak sampai sedang tabung tipis (shelby thin wall tube sampler) -Tanah liat keras sangat keras tabung tebal (thick wall tube sampler) atau tabung ganda (Denison or Pitcher samplers)-Persyaratan Pengambilan -Tabung bulat dan tidak penyok, ujung tabung kondisi baik, tajam dan sedikit menguncup -Tidak boleh mengalami hambatan di sepanjang lubang bor sebelum pengambilan sample -Tanah lunak sedang, penekanan dengan kecepatan konstan dan dalam satu kali dorongan -Tanah sedang dan lengket, dilakukan dengan pemukulan tabung dan penetrasi tabung 6x diameter tabung-Teknik Penyimpanan/Perlakuan benda uji -Tabung harus ditutup dengan lilin parafin -Disimpan di tempat yang teduh -Diberi label untuk memudahkan identifikasi -Selama pengangkutan, tabung dibungkus busa -Penyimpanan harus tegak dan dalam ruangan sejuk -Pengujian laboratorium harus dilakukan segera-Teknik Pengambilan dan Perlakuan Benda Uji -Dapat diperoleh dari core drilling atau tabung SPT -Harus dibungkus plastik dan disimpan di tempat yang sejuk -Diberi label untuk memudahkan identifikasi-Biasanya digunakan untuk keperluan material timbunanUJI LAPANGAN (INSITU TEST)UJI LAPANGAN SEDERHANA DAN UMUM-Uji Penetrasi Standar (Standard Penetration Test/SPT)-Uji Sondir (Cone Penetration Test/CPT)

UJI LAPANGAN YANG LANGSUNG MEMBERIKAN SIFAT MEKANIS TANAH-Uji Baling-baling (field vane shear test) sifat kekuatan tanah-Uji Tekan Lateral Silinder (PressuremeterTest/Lateral Load Test(LLT)) sifat deformasi tanah-Uji Tekan Lateral Pipih (Flat Dilatometer Test) sifat deformasi tanah-Uji Tekan Pelat (Plate Bearing Test) sifat deformasi tanah3. 1 ) Pengujian SPT (Standar Penetration Test)

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan atau perlawanan tanah/batuan terhadap penetrasi tabung SPT atau tabung baja sehingga akan diperoleh jumlah pukulan untuk memasukan tabung SPT tersebut sedalam 30 cm ke dalam tanah yang masih belum terganggu atau diperoleh nilai SPT (N) . Dengan melihat pada nilai SPT akan dapat diperkirakan kondisi batas tanah dan lapisan keras serta dapat dikorelasikan dengan sifat-sifat maupun variasi tanah yang diuji. Hasil pengujian akan berguna dalam perencanaan letak dan jenis pondasi.

2 ) Pekerjaan sondir

Pekerjaan ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus dan daya lekat tanah berbutir halus, tidak boleh digunakan pada daerah aluvium yang mengandung kmponen berangkal dan kerakal, karena hasilnya akan memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah . Alat sondir yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan lapangan ini adalah alat sondir hidrolik atau mekanik (manual) dengan kapasitas maksimum 2,5 ton 5 ton maupun 10 ton yang dilengkapi dengan ujung penetrometer / sondir bikonus (friction sleeve).3 ) Pressiometer dan Dilatometer>> Pressiometer : Adalah alat yang mengembang di dalam lubang bor dan mengubah bentuk dinding lubang bor

Tujuan Uji : Menentukan perilaku perubahan tegangan di lapangan

>> Dilatometer : Yang di kembangkan oleh LNEC terdiri dari sebuah silinder logam berdiameter 66mm dan dibungkus dalam selubung karet tebalnya 4mm

4 ) Uji Beban Plat

Pada uji tanah ini dilakukan untuk menentukan gaya geser dan perilaku deformasi suatu material dibawah pelat yang dibebani . Karena kedalaman tanah yang dibebani sebuah bangunan lebih besar , sehingga dalam menggunakan uji ini digunakan skala

5 ) Uji Geser Lapangan

Pada uji ini sebongkah batuan atau tanah pada bidang yang dipilih secara khusus dikenakan beban geser langsung.

6 ) Pengukuran tegangan air

Untuk pembebanan atau pembangunan diatas tanah lembek . Pemantauan tekanan air pada lereng-lereng alami.

7 ) Pengukuran tegangan dilapangan

Pengukuran tegangan (stress) insitu dapat mengetahui keadaan tegangan di dalam massa batuan dan dapat menentukan antara lain parameterparameter penting untuk mengetahui perilaku (behavior) massa batuan di tempat asainya.8 ) Pegolahan data hasil pengukuran dilapangan

4. -Beban statis itu bisa terjadi pada pondasi di atas batuan, pondasi pada lapisan batuan di dalam bawah tanah yang dalam, juga pondasi di atas tanah. Sedangkan beban dinamik adalah beban yang besarnya (intensitasnya) berubah-ubah menurut waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi waktu. Dengan kata lain, beban dinamis adalah beban yang sifatnya bergerak. Beban dinamis yang sangat berpengaruh terhadap reaksi massa tanah adalah:

Gelombang

Gempa bumi

Pemberian beban statis dan dinamis dilakukan secara bertahap terhadap pondasi dengan variasi berat dan variasi frekuensi, yaitu 1.2 Hz, 1.9 Hz dan 2.3 Hz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah mengalami perubahan parameter setelah menerima beban statis dan dinamis. Pada kenyataannya, tanah bukanlah material yang kaku, tetapi merupakan material yang fleksibel. Jika tanah menerima suatu sistem pembebanan maka tanah tersebut dapat berubah bentuk (deformasi), akibatnya parameter tanahnya juga berubah.

Perubahan ini menyebabkan rendahnya daya dukung tanah, sehingga tanah dapat mengalami keruntuhan atau penurunan. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang beban statis, beban dinamis, kemungkinan terjadinya beban statis di berbagai pondasi, serta penentuan besarna gempa bumi.- Secara umum ada jenis lereng berdasarkan proses terjadinya yaitu lereng alami dan lereng buatan. Lereng alami adalah lereng yang terbentuk secara alami melalui proses geologi misalnya lereng perbukitan dan tebing sungai. Sedangkan lereng buatan adalah lereng yang dibuat manusia untuk keperluan tertentu, misalnya tanggul sungai, urugan untuk jalan raya, dan lereng bendungan.

Pada permukaan tanah yang tidak datar atau mempunyai sudut kemiringan maka akan cenderung menggerakan massa tanah ke arah permukaan yang lebih rendah. Analisis yang menjelaskan tentang kejadian tersebut dikenal dengan analisis stabilitas lereng. Analisis stabilitas lereng banyak digunakan dalam perencanaan konstruksi, seperti : timbunan untuk jalan raya, galian lereng untuk jalan raya serta konstruksi tubuh bendung. Maksud dari analisis ini adalah menentukan faktor keamanan (safety factor) dari bidang potensial longsor. Faktor keamanan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang menahan dengan gaya yang menggerakkan.

FK = Faktor Keamanan

= Tahanan geser tanah (Kuat geser yang tersedia)

d = Tegangan geser tanah (Tegangan geser yang terjadi)

Stabilitas lereng (slope stability) sangat erat kaitannya dengan kelongsoran tanah. Kelongsoran tanah (landslides) merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Hal ini terjadi karena tanah kehilangan kesetimbangan daya dukungnya dan akan terhenti jika telah mencapai kesetimbangan baru (Yulvi Zaika,2011). Analisis stabilitas lereng tidaklah mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam perhitungannya.1. REAKSI MASSA PADA BEBAN STATIS DAN DINAMISPembebanan bawah tanah itu terdiri dari beban statis dan beban dinamis. Beban statis adalah baban tetap, baik besarnya (intensitasnya), titik bekerjanya dan arah garis kerjanya. Beban statis yang sangat berpengaruh terhadap reaksi massa tanah adalah bangunan.Beban statis itu bisa terjadi pada pondasi di atas batuan, pondasi pada lapisan batuan di dalam bawah tanah yang dalam, juga pondasi di atas tanah. Sedangkan beban dinamik adalah beban yang besarnya (intensitasnya) berubah-ubah menurut waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi waktu. Dengan kata lain, beban dinamis adalah beban yang sifatnya bergerak. Beban dinamis yang sangat berpengaruh terhadap reaksi massa tanah adalah:Gelombang Gempa bumiPemberian beban statis dan dinamis dilakukan secara bertahap terhadap pondasi dengan variasi berat dan variasi frekuensi, yaitu 1.2 Hz, 1.9 Hz dan 2.3 Hz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah mengalami perubahan parameter setelah menerima beban statis dan dinamis. Pada kenyataannya, tanah bukanlah material yang kaku, tetapi merupakan material yang fleksibel. Jika tanah menerima suatu sistem pembebanan maka tanah tersebut dapat berubah bentuk (deformasi), akibatnya parameter tanahnya juga berubah. Perubahan ini menyebabkan rendahnya daya dukung tanah, sehingga tanah dapat mengalami keruntuhan atau penurunan. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang beban statis, beban dinamis, kemungkinan terjadinya beban statis di berbagai pondasi, serta penentuan besarna gempa bumi. REAKSI TANAH TERHADAP PROSES EKNIS DAN PROSES ALAMIPemebanan (7.2.)Peniadaan penopang (7.3.)Perubahan permukaan zat cair

PROSES TEKNS

(hanya dapat terjadi sewaktu berlangsungnya pembangunan atau dapat pula secara berkesinabunga).Statis Bendungan

Jembatan

Bangunan gedungDinamis Getaran mesin

Ledakan

Lalu lintasPenggalian permukaan Pondasi

Galian

Torehan untuk jalan, rel kereta, dan kanalPenggalian bawah tanah Terowongan

Rongga bawah tanah

Lorong tambangPengambilan Pemompaan dari sumber air, lorong tambang, terowongan, galianPenambahan Pemompaan ke dalam rservoar bawah tanah

Pengisian reservoir di permukaan tanah

KEMUNGKINAN HASILNYAPENURUNAN ATAU KEHILANGAN KETAHANANKETIDAKSTABILAN LERENG

Pnyemnuan pada galian lantaiPENURUNAN PERMUKAAN Penurunan permukaan

Ketidak stabilan lereng

Perubahan kualitas air tanah Gempa bumi

Ketidak stabilan lereng

Pencemaran air tanah

PROSES ALAMI

(terjadi terus menerus)Statis Pengendapan sedimen, salju, esDinamis Gempa bumi

Gelombang laut

Pasang lautPermukaan

Perubahan sifat material dan ole pelapukan

Erosi sungai, laut, dan anginBawah-tanah Terbentuknya gua karsa (batuan kapur, gipsum, garam)Peniadaan Kekeringan

Perubahan alur sungaiPenambahan Pengisian reservoir alami oleh geseran tanah

Perubahan alur sungai

banjir

Pembebanan (7.2.)Peniadaan penopang (7.3.)PERUBAHAN ZAT CAIR

5. Pekerjaan GalianSemua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggian tanah dalam spesifikasi adalah tinggi permukaan tanahsesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.

Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan digali yang berimplikasi terhadap jenis peralatan dan produktifitas hasil galian.

Pekerjaan galian dibedakan atas 4 (empat) kelompok pembayaran sebagai berikut :

Galian tanah biasa.

Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.

Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.

Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.

Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengandiameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.

Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam BoQ. Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuktimbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan. Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan materialyang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun. Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabiladianggap perlu oleh Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi sejauh 1 km. Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada didaerah persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain berupa galian secara manual.

Galian Deposit Sungai

Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat dilakukan dengan excavator tetapi dengan tingkat produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan galian tanah biasa, karena kondisi lapisan endapan relatiflebih padat.

Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian pada badan sungai atau daerah tertentu yang material galiannya merupakan endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan kerakal yang padat, sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.

Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja dan alat/excavator, sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan pembuangan ke lokasi diluar daerah kerja yang disetujui oleh direksi sejauh 1 km. Untuk jarak pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam pekerjaan pembuangan sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan pembuangan tidak diperhitungkan.Galian Batu Lapuk.Galian batu lapuk adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa batuyang sudah lapuk. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan kombinasi alatexcavator dan pick hammer.

Galian Batu.

Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak dapat disingkirkan dengan mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator biasa maupun Pick Hammer, kecuali dengan Excavator yang diperlengkapi dengan Breaker atau dengan Peledakan. Apabila menggunakan peledakan, maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan segala peralatan dan material yang diperlukan berikut perizinan dan penanganan peledakannya.Galian untuk pekerjaan pasangan beton.

Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana beton akan ditempatkan akan digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian, garis dan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Tidak ada material akan diijinkan untuk ditambahkan dalam garis bakudari struktur beton.

Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan tertulis dari Direksi diantara batas yang diperlukan untuk menerima struktur penambahan galian akan segera diisi penuh dengan beton tipe K-100 atau diisi dengan tanah yang sesuai dan dipadatkan atas biaya Penyedia Jasa.Pekerjaan Timbunan

Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan penutupankembali di lokasi yang ditunjukkan oleh gambar atau ditempat lain seperti arahanDireksi. Kualitas dari material harus mendapatkan ijin dari Direksi dan tidak termasukbahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan. Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai bahan untuk timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat.

Tidak diizinkan adanya semak, akar, rumput atau material tidak memenuhi syarat lain yang akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap bagian pondasi untuk penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam konstruksi timbunan adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.

Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari uji test timbunan adalah untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang berkaitan dengan jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan. Pekerjaan ini termasuk penempatan/penghamparan dari material dari borrow area, galian dan stockpile dengan perbedaan kadar air dan dalam lajur terpisah untuk pemadatan dengan peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah lintasan yang berbeda. Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan dalam kontrak

Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka percobaan-percobaan lebih lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu. Bila hasil percobaan pemadatan tanah dilaksanakan untuk tanggul pada bangunan yang permanen, percobaan tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut, dan apabila pekerjaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan Direksi, maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang didasarkan pada percobaan yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran terpisah atas percobaan tanah yang dilaksanakan di tempat lain.

Penyedia Jasa akan memberikan informasi kepada Direksi paling tidak 30 (tigapuluh) hari sebelum pelaksanaan test uji timbunan (trial embankment).

Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah sebagai berikut : Kepadatan Lapangan (field density) Permeability lapangan (field permeability) Berat Jenis (specific gravity) Kadar Air (water content) Konsistensi (consistency/Atterberg Limit) Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)

Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk test uji timbunan (trial embankment). Semua biaya untuk pelaksanaan test uji timbunan sudah termasuk uji pemadatan, penghamparan, dan berikut pembongkaran material serta berkaitan dengan pengujian, pengambilan contoh uji (sample) adalah sudah termasuk dalam harga satuan yang dapat diterapkan untuk pekerjaan timbunan dalam BoQ.Jenis Pekerjaan Timbunan

Sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi di lapangan maka kegiatan timbunan tanah yang akan diberlakukan dalam pekerjaan ini terdiri dari : Timbunan tanah kembali dari galian Timbunan tanah dengan material dari borrow area Timbunan lolos air.

- Titik penyelidikan meliputi setiap lokasi dimana informasi detail akan

kondisi tanah bawah permukaan dibutuhkan pada kedalaman yang disyaratkan.

Pada umumnya terdiri dari lubang bor, titik sondir, sumur uji, atau pengujian

langsung lainnya di lapangan. Titik penyelidikan harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga gambaran geologi umum dari lokasi secara keseluruhan dan detail sifat

teknik dari tanah bawah permukaan dapat diperoleh secukupnya.

Timbunan di dekat jembatan, atau pada lokasi dengan tingkat kesulitan

atau kondisi bawah permukaan cukup rumit juga perlu diselidiki. Lokasi titik-titik

penyelidikan harus ditetapkan dengan mengacu pada garis sumbu dari jalan raya

yang direncanakan, sehingga variasi lateral dari tanah dapat ditampakkan.-Timbunan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan pilihan di atas tanah rawa.

Timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis. Timbunan pilihan di atas tanah rawa akan digunakan untuk melintasi daerah yang rendah dan selalu tergenang oleh air.Material Geologi untukKonstruksi

Batu bahan bangunanSejak ribuan tahun yang lalu, batu telah digunakan sebagai bahan konstruksi. Salah satu alasannya adalah ketersediaan batu di berbagai tempat. Selain itu, untuk dapat digunakan tidak memerlukan energi yang besar dan teknologi yang tinggi.Beberapa faktor yang menentukan bahwa batu akan digunakan sebagai bahan bangunan adalah:

volume material batu yang dapat ditambang/diolah

kemudahannya dalam proses penambangan

dampak buangan limbah dari proses penambangannya

biaya pengangkutannya

sifat fisik batu yang ditambang itu sendiri

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah volume barang tambang tersebut paling tidak dapat ditambang selama 20 tahun, agar bernilai ekonomis.PAGE 3