Upload
heriadi-hamid
View
165
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh:ROHAENI
PEMBIMBING:dr. M. NUHADI Sp.B. KBD
Definisi fraktur Deskripsi fraktur1. komplit dan tidak komplit2. Bentuk garis patahan3. Jumlah garis patahan4. Bergeser atau tidak bergeser5. Terbuka atau tertup.
Fraktur femur berdasarkan struktur yang mengalami fraktur
1.Fraktur kolum femur2.Fraktur subtrokanter femur3.Fraktur batang femur ( pada dewasa dan
anak)4.Fraktur suprakondiler femur5.Fraktur interkondiler6.Fraktur kondiler femur
Klasifikasi :a.Fraktur intrakapsulerb.Fraktur ekstra kapsuler
Fraktur ini dapat disebabkan karena:1. trauma langsung (direct)2.Trauma tidak langsung(indirect)
pada anamnesa adanya riwayat kecelakaan berat,trauma ringan pada orang tua.
Penderita tidak dapat berdiri karena sakit pada panggul
Posisi panggul dalam keadaan fleksi dan eksorotasi
Terjadi pemendekan tungkai yang cedera
Paha dalam posisi abduksi dan fleksi dan eksorotasi
Pada palpasi ditemukan hematom pada panggul
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral
Open reduksi internal fiksasi (ORIF)1.Cancallous screw2.Knowless pin
Komplikasi1.Nekrosis avaskular2.Non union3. infeksi
Fraktur terjadi antara trokanter mayor dan trokanter minor femur
Sering terjadi pada wanita diatas 60 tahun Biasanya terjadi karena trauma ringan,
kepleset Pada dewasa terjadi karena trauma dengan
kecepatan tinggi
Pada wanita tua adanya riwayat jatuh kepleset, penderita tidak dapat jalan
Pemeriksaan kaki yang cedera dalam posisi eksternal rotasi
Tungkai yang cedera lebih pendek Pangkal paha sakit dan bengkak
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral dengan rontgen foto
Fraktur trokanter mudah menyambung oleh karena kaya vaskularisasi
Dilakukan operasi dengan fiksasi internal dengan jewett nail atau angle blade plate
Yaitu dengan garis patah berada 5 cm distal dari trokanter minor
Terutama akibat trauma langsung
Berdasarkan fielding dan maglianto:1.Tipe 1 : garis fraktur satu level dg trokanter
minor2.Tipe 2 : garis patah berada 1-2 inch
dibawah dari batas trokanter minor3.Tipe 3 : garis patah berada 2-3 inch didistal
dari batas trokanter minor
Tungkai yang cedera lebih pendek Posisi eksorotasi Ditemukan hematom dan ekimosis pada
panggul
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral Terlihat trokanter masih utuh Biasanya kedudukan fragmen bagian atas
dalam posisi abduksi dan fleksi Dan fragmen distal dalam posisi adduksi
Non operasi: skeletal traksi dan sistem balans dg posisi tungkai distal di buat abduksi dan fleksi
Operasi: ORIF( open reduksi internal fiksasi) bisa dengan :
1. Jewett nail2.Angle blade plate3.Sliding compression screw
1. Mal union 2. Non union
Daerah ini paling sering mengalami fraktur. Terjadi akibat trauma langsung akibat
kecelakaan Paling sering diderita oleh laki-laki dewasa Sering menimbulkan pendarahan yang
cukup banyak
Berhubungan dengan daerah patah1.Terbuka2.tertutup
Fraktur yang berhubungan dengan dunia luar
Dibedakan menjadi 3 derajad yaitu:1.Derajad I: timbul luka kecil akibat tusukan
fragmen tulang dari dalam menembus luar2.Derajad II: luka lebih besar >1 cm. karena
benturan dari luar3.Derajad III:lebih luas,kotor,timbul kerusakan
jaringan luanak sekitar luka
1. Bengkak didaerah yang patah2. Tanda functiolaesa3. Nyeri tekan dan nyeri gerak4. Adanya deformitas5. Pemendekan pada tungkai yang cedera6. ditemukan ekso atau endo rotasi
Dengan proyeksi AP dan LAT
Pada fraktur terbuka terlebih dahulu dilakukan tindakan debridement
Pada fraktur tertutup untuk sementara dilakukan skin traksi dengan buck extension
Non operasi: dilakukan skeletal traksi Operatif : dilakukan intramedullary nail
pada fraktur femur 1/3 tengah◦ Bisa dengan kuntsher nail
1. Penanggulangan non operatif gagal2. Multiple fractur3. Robeknya anteri femoralis4. Fraktur patologis5. Orang tua
Dini: syok dan emboli lemak Lambat1.Delayed union2.Non union3.Mal union4.Kekakuan sendi lutut5. infeksi
Fraktur di daerah ini sering mengalami dislokasi
Pembengkakan didaerah lutut Deformitas lutut
Proyeksi AP dan LAT
Non operasi : dilakukan skeletal traksi dengan sistem balans traksi
Operasi : ORIF( open reduksi internal fiksasi) dengan kondiler plate
Biasanya diikuti oleh fraktur suprakondilar
Tanda klinik:1.Bengkak daerah lutut dan deformitas2.Gerakan patela lambat dan ditemui adanya
krepitasi
Proyeksi AP dan LAT
Terapi: Non operasi: skeletal traksi, bila gagal Operasi dengan pemasangan internal
fiksasi dengan sliding compression screw komplikasi>: kekakuan sendi, infeksi,mal
union, non union
Mekanisme trauma dari hiperabduksi dan adduksi dengan tekanan sumbu femur keatas.
Pemeriksaan fisik1.Trauma berat2.Lutut hemartrosis3.Tampak deformitas pada lutut4.Krepitasi jelas
Pemeriksaan radiologi : proyeksi AP dan lateral
terapi: Non operasi: jika undisplaced dilakukan
skeletal traksi Operasi : jika terjadi displaced dengan open
reduksi internal fiksasi dg cancellous screw
Mal union Non union infeksi
TERIMA KASIH
Kumpulan kuliah ilmu bedah UI. Binarupa aksara.
Wim thejong, buku ajar ilmu bedah. Edisi 2.