FRAKTUR CRURIS PPT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fraktur

Citation preview

FRAKTUR CRURIS

FRAKTUR CRURISBy : Khunazatul Aprilia FaziraM. Fathul UlumDEFINISIFraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinyaKLASIFIKASIFraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran.Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulangFraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulitFraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.

LANJUTAN.......Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak.Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulangKominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmenDepresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalamKompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya.

MACAM FRAKTURFraktur terbukaFraktur tertutupETIOLOGITraumaFraktur PatologisFraktur akibat kecelakaan atau tekananSpontan Fraktur tibia dan fibula yang terjadi akibat pukulan langsung, jatuh dengan kaki dalam posisi fleksi atau gerakan memuntir yang keras.Fraktur tibia dan fibula secara umum akibat dari pemutaran pergelangan kaki yang kuat dan sering dikait dengan gangguan kesejajaran.

MANIFESTASI KLINISDeformitasDaya tarik kekuatan ototBengkakSpasme ototNyeriKehilangan sensasi Pergerakan abnormalKrepitasi

PATOFISIOLOGITulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995). Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusakPENATALAKSANAANRekognasiTraksiReduksi ImobilisasiFrakturPROSES PENYEMBUHAN TULANGHematoma Proliferasi Pembentukan callusKonsolidasiRemodeling Faktor yg mempercepat pertumbuhan frakturImobilisasi fragment tulangKontak fragment tulang maksimal Asupan darah yang memadai Nutrisi yang baik Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjangHormon-hormon pertumbuhan, tiroid, kalsitonin, vitamin D, steroid anabolikFaktor yg menghambat pertumbuhan fraktura.Traumab.Imobilisasi tak memadai c.Infeksi d.Usia

KOMPLIKASIDini Compartement syndromeInfeksi Avaskuler nekrosis ShockLANJUTAN.....LanjutMalunionDelayed unionNon unionKekakuan sendi

KASUS.....Sdr. H umur 25 tahun datang dengan riwayat kecelakaan lalu lintas dengan trauma pada kaki bawah kanan , mengeluh kaki kanan sakit sekali dan tidak bisa digerakan, dari pemeriksaan radiology diperoleh ada fraktur cruris 1/3 distalPengkajian RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGa. Keluhan utama : Saat MRS : nyeri pada tungkai bawah kaki kanan.Saat pengkajian : merasakan nyeri pada tungkai kaki kanan dan bengkak.b. Riwayat penyakit sekarang:P : klien mengatakan nyeri saat digerakkanQ : nyeri terasa senut-senut.R : nyeri pada tungkai kaki kanan bawah.S : skala nyeri 5.T : nyeri saat timbul gerakan.c. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada (-).d. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada (-).e. Riwayat alergi: tidak ada (-).

Pengkajian Fisik

1. Keadaan Umum : klien tampak baik2. Pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 120/70, N : 84x/menit, RR : 22x/menit, S : 37 C, Kesadaran : Composmetis3. GCS :E = 4V = 5M = 64. Bentuk kepala : mesocepalRambut : hitam lurusMata : simetris kanan kiriKonjungtiva : anemisSklera : non ikterikPupil : isokorHidung : simetris kanan kiri, tidak ada polip, tidak ada skeret.Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gigi berlubang, tidak ada sariawan.Telinga : simetris kanan kiri, tidak ada serumen, tidak ada pembesaran tiroid.

Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap Hemoglobin : 84 gr/dl.Hematokrit : 25,5 %Eritrosit : 2,91 juta/mm3Leukosit : 11,9/mm3Trombosit : 142 u/lBasofil : 0,7 %Eosinofil : 0,5 %Neutrofil : 76,9 %Limfosit : 17,3 %Monosit : 4,6 %Gula darah : 130 mg/dl

DATA 1DS: klien mengeluh kaki kanan sakit sekali DO: dari hasil pemeriksaan radiology diperoleh ada fraktur cruris 1/3 distal, adanya bengkak, deformitasProblem: Nyeri

EtiologiCedera jaringan atau kulit

Diskontinuitas tulang

Pergeseran fragmen tulang

proses inflamasi

menekan ujung syaraf bebas

nosiseptor

Medulla spinalis

Korteks serebri

Nyeri

Data 2DS: klien mengatakan kaki kanannya tidak dapat digerakkanDO: pemeriksaan ada tanda fungsio laesa, deformitas, bengkak dan jejas trauma, dan terpasang fiksasi spalk Problem: Hambatan mobilitas fisikEtiologiDiskontuinitas tulang

Kerusakan fragmen tulang

Deformitas tulang

Gangguan fungsi (fungsio laesa)

Terapi dengan pemasangan spalk

Hambatan mobilitas fisik

INTERVENSI1.Dx: nyeri berhubungan dengan diskontuinitas tulangTujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatanKriteria hasil:- Klien menyatajkan nyei berkurang- Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat- Tekanan darahnormal- Tidak ada eningkatan nadi dan RRIntervensi:a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyerib. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baringc. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburand. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransie. Jelaskanprosedu sebelum memulaiF. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktifg. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhanh. Observasi tanda-tanda vitali. Kolaborasi : pemberian analgetik

2.Dx: hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan terapi pembatasan aktivitasKriteria hasil:- Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin- Mempertahankan posisi fungsinal- Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit- Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitasIntervensi:a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkanb. Tinggikan ekstrimutas yang sakitc. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakitd. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerake. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitasF. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhanAwasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitasg. Ubah psisi secara periodich. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi