113
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DENGAN VARIASI KONSENTRASI POLYVINYL PYRROLIDONE (PVP) SEBAGAI PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR CD4 DALAM DARAH SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi Disusun oleh : NAILUL HANA 106102003383 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria

gambir Roxb) DENGAN VARIASI KONSENTRASI POLYVINYL

PYRROLIDONE (PVP) SEBAGAI PENGIKAT DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KADAR CD4 DALAM DARAH

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Disusun oleh :

NAILUL HANA

106102003383

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : NAILUL HANA NIM : 106102003383 JUDUL : FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL

GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DENGAN VARIASI KONSENTRASI POLYVINYLPIRROLIDONE (PVP) SEBAGAI PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR CD4 DALAM DARAH

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Yanis Musdja, M.Sc, Apt Farida Sulistiawati, M.Si, Apt NIP: 195601061985101001 NIP: 150377443

Mengetahui Kepala Program Studi Farmasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. NIP: 1956010619851010001

Page 3: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria

gambir Roxb) DENGAN VARIASI KONSENTRASI POLYVINYL

PYRROLIDONE (PVP) SEBAGAI PENGIKAT DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KADAR CD4 DALAM DARAH

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh Nailul Hana

NIM: 106102003383

Menyetujui, Pembimbing:

1. Pembimbing I Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................

2. Pembimbing II Farida Sulistiawati, M.Si, Apt. ........................

Penguji:

1. Ketua Penguji Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt. ........................

2. Anggota Penguji I Eka Putri, M.Si, Apt. ........................

3. Anggota Penguji II Azrifitria, M.Si.Apt. ........................

4. Anggota Penguji III Zilhadia, M.Si, Apt. ........................

Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp. And Tanggal lulus : 1 September 2010

Page 4: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN.

Jakarta, Agustus 2010

Nailul Hana 106102003383

Page 5: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

Abstrak

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DENGAN VARIASI KONSENTRASI

POLYVINYLPIRROLIDONE (PVP) SEBAGAI PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR CD4 DALAM DARAH

Telah dilakukan penelitian aktivitas imunomodulator ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) secara in-vivo. Gambir digunakan sebagai bahan obat karena kandungan katekin dan tannin yang dapat berfungsi sebagai imunomodulator. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan sediaan dalam bentuk tablet hisap, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar CD4 dalam darah. Ekstrak gambir diformulasi menjadi tablet hisap dengan pengikat PVP, dilanjutkan dengan uji mutu fisik tablet hisap, uji hedonic, dan uji CD4 dalam darah panelis. Hasil evaluasi yang ditinjau dari mutu fisik tablet hisap menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan konsentrasi PVP, maka semakin meningkat pula mutu fisik tablet yang dihasilkan. Formula C dengan konsentrasi PVP sebesar 10% memiliki mutu fisik tablet lebih baik dibandingkan kedua formula lainnya, dengan nilai kekerasan 16,9 kg/cm2, waktu hancur 35,67 menit dan merupakan formula yang paling disukai oleh panelis dalam uji kesukaan terhadap rasa dan aroma tablet. Uji statistik terhadap %CD4 dan jumlah mutlak CD4 panelis yang mengkonsumsi tablet hisap selama 5 hari berturut-turut menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna (p>0,05)antara data sebelum dan sesudah perlakuan. Kata kunci : Formulasi, gambir, tablet hisap, CD4.

Page 6: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

Abstract

LOZENGE FORMULATION OF ETHANOL 70% UNCARIA GAMBIR ROXB EXTRACT WITH VARIOUS CONCENTRATION OF

POLYVINYLPIRROLIDONE (PVP) AS THE BINDING AGENT AND TO RATE THE INFLUENCE OF CD4 IN BLOOD

Research of immunomodulatory of ethanol 70% Uncaria gambir Roxb extract has been investigated in-vivo. Gambir is applied as component of drug by contents of catechin and tannin available for functioning as immunomodulator. This research is about preparation in of Lozengeand also measurement of rate CD4 in blood. Gambir extract has been formulated to Lozenge with PVP as binding agent, continued with quality of physical of Lozenge test, hedonic test, and CD4 test in panelist blood. Evaluation result which evaluated from quality of physical of Lozenge indicate that with existence of increasing of concentration of PVP, progressively increase quality of physical of the yielded tablet. Formula C with concentration of 10% PVP have better quality of physical of compared tablet both other formula, with hardness of 16,9 kg/cm2, breakdown time of 35,67 minute and is formula which very taken a fancy by panelist in hedonic test to flavor and smells. Statistical test to% CD4 and absolute counts CD4 panelists consuming Lozenge during 5 day successively show existence that there is no meaning differences (p>0,05) before and after treatment. keyword : formulation, gambir, Lozenge, CD4.

Page 7: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin. Segala pujian hanya pantas ditujukan

kepada Allah SWT. Tak ada satu pun makhluk di dunia ini yang pantas

mendapatkan pujian melebihi diri- Nya. Shalawat dan Salam hanyalah untuk

Muhammad Rasulullah SAW, seorang manusia luar biasa. Ia senantiasa menjadi

inspirasi dan semangat semangat penulis ketika melemah dan membutuhkan

dukungan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian

akhir guna mendapatkan gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Adapun judul skripsi ini adalah ” Formulasi Tablet Hisap

Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) Dengan Variasi Konsentrasi

Polyvinylpirrolidone (Pvp) Sebagai Pengikat Dan Pengaruhnya Terhadap

Kadar CD4 Dalam Darah”.

Selesainya penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus dan sebesar-besarnya, khusunya

kepada:

1. Prof. Dr. (hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. M. Yanis Musdja, M.Sc, Apt selaku Pembimbing dan Ketua

Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Farida Sulistiawati, M.Si, Apt sebagai pembimbing yang

senantiasa dan dengan sabar membimbing penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Ayahanda, Ibunda, dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan

mendukung penulis baik moril maupun materiil.

5. Ibu/Bapak Dosen dan Staf Akademika Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Sahabatku Gita Permata Sari, Guna Agashi, dan Fikri Syafrizal untuk

dukungan dan semangat yang tak pernah berhenti

Page 8: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

7. Sahabat-sahabatku farmasiku Alfi Inayati, Arnifitry Agus, Eli Felasih

Reni Yandwi Sari, Putrisa Amnel Viana, Nindi Sesarowanti, dan

Yunita Haryati untuk kebersamaan yang sangat berharga dalam 4

tahun terakhir ini, semoga ini bukanlah perpisahan untuk kita.

8. Pak Azas “Merck”, Mas Lutfhi “Bintang Toedjoe”, dan Klik “Pharos”

atas bantuan bahan-bahan penelitian yang sangat susah didapat.

9. Pak Didik dan Ibu Asih LAFIAL, atas bantuannya dalam proses

penelitian

10. Teman-teman seperjuangan Farmasi Teofilin 2006 untuk kekompakan

dan canda-tawa yang dihadirkan setiap hari meskipun saat kelas

berlangsung.

11. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama ini yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena tiada gading yang tak retak oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan

skripsi ini serta memperbaiki kemampuan penulis dalam kesempatan

lainnya.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 9: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ……..…………………………………………….… ii LEMBAR PENGESAHAN …..…..…………………………………………….… iii LEMBAR PERNYATAAN ….………………………………………………..… iv KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…..… v DAFTAR ISI …………………………......…………………………………….... vii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… ix DAFTAR GAMBAR …………………..………………………………….......... . x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xi ABSTRAK ……….……………………………………………………………..… xii ABSTRACT………...…………………………………………………………..… xiii Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………... 1 1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 3 1.3 Hipotesa …………………………………………………………… 4 1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 4 1.5 Manfaat

Penelitian…………………………………………………….. 4

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tanaman Gambir ………………………………………….. 5 2.1.1 Klasifikasi Ilmiah …………………………………….……… 5 2.1.2 Nama Daerah …………………………………………………. 5 2.1.3 Deskripsi Gambir ..……………………………………………. 6 2.1.4 Kandungan Kimia …………………………………………….. 6 2.1.5 Efek Farmakologis ……………………………………………… 7 2.2 Simplisia …………………………………………………………….. 8 2.3 Ekstrak dan Ekstraksi ……………………………………………..… 9 2.4 Metode Ekstraksi ……………………….……………………... 11 2.5 Tablet Hisap ………………………………………………………….. 13 2.5.1 Definisi Tablet Hisap ………………………………………… 13 2.5.2 Bahan Tambahan …………………………………………….. 14 2.5.3 Monografi Bahan …………………………………………….. 17 2.5.4 Metode Pembuatan…………………………………………….. 21 2.5.5 Evaluasi Granul .. ……………………………………………... 23 2.5.6 Evaluasi Tablet……..………………………………………….. 25 2.6 Sistem Imun ………...………………………………………………. 27 2.6.1 Cluster of Differetiation ………………….…………………… 28 2.6.2 Imunomodulator ………………………….…………………… 30 2.6.3 Kontrol Pembanding ………….………….…………………… 32 Bab III Kerangka Konsep ………………………………………………………. 34 Bab IV Metodelogi Penelitian

Page 10: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………. 35 4.2 Alat dan Bahan Penelitian………………………………………….. .. 35

4.2.1 Alat Penelitian ……………………………………………. 35 4.2.2 Bahan Penelitian ………………………………………….. 36

4.3 Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 36 4.3.1 Penyiapan Bahan ………………………………………….. 36 4.3.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Gambir ……………….…….... 37 4.3.3 Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik Simplisia

dan Ekstrak ……….……………………………………….. 37 4.3.4 Identifikasi Serbuk Gambir ……………………………….. 39 4.3.5 Penapisan Fitokimia Serbuk dan Ekstrak Gambir……….... 40

4.4 Formulasi Tablet Hisap ….…………………………………………... 44 4.4.1 Evaluasi Granul ….……….……………………………….. 45 4.4.2 Evaluasi Tablet ..………….……………………………….. 47

4.5 Uji Kesukaan ………….…….……………………………………….. 48 4.6 Uji CD4 ……………….…….………………………………………. 48 4.7 Analisa Data ………….…….……………………………………….. 50

Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………… 51

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Penapisan Fitokimia Gambir ………..……………………. 51 5.1.2 Karakterisasi Ekstrak ……………………………………. . 52 5.1.3 Evaluasi Granul……………..……………………………. . 53 5.1.4 Evaluasi Tablet …………….……………………………. . 55 5.1.5 Uji Kesukaan ………………………….…………………. . 56 5.1.6 Uji CD4 ………………………………………………….. . 58

5.2 Pembahasan ………………………………………………………. 60

Bab VI Kesimpulan dan Saran ………………………………………………… 71 6.1 Kesimpulan ….……….…….………………………………………. . 71 6.2 Saran ………………….…….……………………………………….. 71 Daftar Pustaka ……..…………………………………………………………… 72 Lampiran ………………………………………………………………..…….. 76

Page 11: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

DAFTAR TABEL

Tabel I Persentase Kompresibilitas Terhadap Sifat Aliran Granul …..……. 23 Tabel 2 Nilai Sudut Henti Terhadap Sifat Alir…………………………….. 24 Tabel 3 Laju Alir Terhadap Sifat Alir ……..……………………………… 25 Tabel 4 Formula Tablet Hisap Ekstrak Etanol Gambir…….…………......../ 44 Tabel 5 Hasil Penapisan Serbuk & Ekstrak Etanol Gambir……..….……... 51 Tabel 6 Hasil Karakterisasi Ekstrak ……………………………………….. 52 Tabel 7 Hasil Evaluasi Granul …………………………………………….. 53 Tabel 8 Hasil Uji Distribusi Ukuran Partikel ……………………………… 54 Tabel 9 Hasil Evaluasi Tablet …………………..…………………………. 55 Tabel 10 Hasil Uji Kesukaan Terhadap Rasa Tablet …………………….. 56 Tabel 11 Hasil Uji Kesukaan Terhadap Aroma Tablet …………………... 57 Tabel 12 Persentase CD4 Dalam Limfosit ………………………………… 58 Tabel 13 Jumlah Total CD4…………..……………………………………. 59 Tabel 14 Konversi Dosis Hewan Ke HED Berdasarkan BSA …………... 77 Tabel 15 Hasil Pengukuran Kadar Air…………….……………………….. 80 Tabel 16 Hasil Pengukuran Kadar Abu Tidak Larut Asam ………………. 80 Tabel 17 Hasil Pengukuran Kadar Abu……………………..……………… 81 Tabel 18 Uji Kadar Air ……………………..…………………………….. 82 Tabel 19 Uji Kompresibilitas ………………..…………………………….. 82 Tabel 20 Uji Sudut Henti …………………..…………………………….. 83 Tabel 21 Uji Laju Alir ……………………..…………………………….. 83 Tabel 22 Uji Distribusi Ukuran Partikel ……………………..………….... 84 Tabel 23 Uji Friabilitas ……………………..…………………………….. 85 Tabel 24 Uji Kekerasan Tablet ……………………..…………………….. 85 Tabel 25 Uji Keseragaman Ukuran ……..….…………………………….. 86 Tabel 26 Uji Keseragaman Bobot ….…..…..…………………………….. 87 Tabel 27 Uji Waktu Hancur ……………………..…………………….. 88

Page 12: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Hasil Identifikasi Serbuk Gambir….….……..…………………. 53 Gambar 2 Simplisia Gambir ….………………………..…………………. 76 Gambar 3 Sysmex Pouch – 100i................................................................... 76 Gambar 4 Rotary Evaporator ....................................................................... 76 Gambar 5 Alat Pencetak Tablet .................................................................. 76 Gambar 6 FACSCalibur .............................................................................. 76 Gambar 7 Angket rasa dan aroma tablet hisap ekstrak gambir ..................... 89

Page 13: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar bahan-bahan dan alat-alat penelitan............................. 76 Lampiran 2 Rumus perhitungan dosis hewan dan tabel konfersi dosis hewan ke HED berdasarkan BSA ............................................................ 77 Lampiran 3 Perhitungan Dosis Tablet .......................................................... 78 Lampiran 4 Proses Preparasi Simplisia …………….…………………….. 79 Lampiran 5 Perhitungan Karakterisasi Ekstrak Gambir ………………..… 80 Lampiran 6 Evaluasi Granul ……………………………………………….. 82 Lampiran 7 Evaluasi Tablet …………..…………………………………… 85 Lampiran 8 Uji Kesukaan ………………………………………………… 89 Lampiran 9 Hasil Uji Statistik ..…………………………………………… 90 Lampiran 10 Sertifikat Analisis Bahan .…………………………………… 100

Page 14: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis

tanaman berkhasiat tumbuh subur di negara ini. Akan tetapi, pemanfaatan

tanaman tersebut masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-

negara maju yang kebanyakan hanya memiliki hasil alam sedikit namun

pemanfaatannya dikembangkan secara maksimal.

Tanaman obat tradisional sejak zaman dahulu telah banyak

digunakan untuk pengobatan, baik dalam bentuk serbuk, rajangan, ataupun

dalam bentuk utuhnya. Berbagai bentuk bagian tanaman tersebut dapat

dikatakan sebagai hasil penyarian dari senyawa berkhasiat dengan proses

yang masih sederhana sehingga hasil ekstraksi yang didapat kurang

sempurna dan belum menjamin keseragaman mutu dan hasil yang

diperoleh.

Gambir (Uncaria gambir Roxb) adalah salah satu hasil alam

Indonesia yang terbesar didunia, selain juga banyak ditemukan di negara-

negara lain seperti di Malaysia, India, dan Pakistan. Gambir merupakan

sejenis getah berwarna coklat kehitaman yang dikeringkan, berasal dari

ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan bernama sama (Uncaria

gambir Roxb.). Dalam dunia pedagangan, dikenal beberapa istilah untuk

hasil tanaman gambir seperti kateku kuning, kacu, terra, & cuth dengan

beberapa kandungan senyawa kimia antara lain senyawa polifenol katekin,

Page 15: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

2

kateku tannin, kuersetin, fluoresine, lender, lemak, dan lilin (Idris, 2007).

Berdasarkan banyaknya senyawa bermanfaat yang terkandung inilah yang

mendorong para peneliti untuk mengeksplorasi penggunaan gambir agar

dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tepung gambir

diketahui berguna karena dapat bersifat sebagai fungisida terhadap

golongan jamur imperfect (Fusarium sp) yang menimbulkan bercak daun

pada tanaman Clausena anisata pada konsentrasi 150-200 ppm sehingga

dapat mengurangi pertumbuhan jamur dan penambahan koloni 7,80

mm/hari dan 7,21 mm/hari (Idris, 2007). Ekstrak gambir juga dapat

berkhasiat sebagai imunomodulator, antiseptik oral, dan banyak digunakan

dalam pengobatan diare.

Imunomodulator adalah obat yang dapat mengembalikan dan

memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan

sistem imun yang fungsinya berlebihan (Baratawidjaja, 2009). Sistem

imun sendiri merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang

berperan dalam resistensi terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.

Virus yang masuk akan berikatan dengan Cluster of Differentiation-4

(CD4) kemudian menggandakan diri dan membunuh sel CD4 tersebut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa ekstrak

gambir dapat berkhasiat sebagai imunomodulator secara in-vivo pada dosis

400mg/kg BB (Amalia, 2009). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak gambir sebagai imunomodulator

terhadap kadar CD4 dalam tubuh.

Page 16: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

3

Dari pemanfaatan bahan berkhasiat dalam tanaman, seiring dengan

perkembangan zaman perlu dilakukan pula pengembangan dan modifikasi

bentuk tanaman berkhasiat yang dikemas menjadi berbagai bentuk sediaan

yang lebih modern dan beragam, seperti pil, tablet, kapsul, krim dan

suppositoria dengan tujuan agar lebih menarik dan juga lebih tepat sasaran

dalam penggunaannya.

Gambir pada umumnya digunakan dengan cara diseduh atau

digunakan untuk menyirih. Cara ini dipandang kurang efektif dalam hal

kestabilan dosis yang diterima tubuh dan rasa yang ditimbulkan sangat

pahit. Oleh karenanya diperlukan suatu pengembangan sediaan untuk

meningkatkan kenyamanan penggunaan dengan dosis yang stabil dalam

tiap pemakaian, misalnya sediaan tablet hisap.

Penelitian ini menggunakan ekstrak air gambir yang dimaserasi

menggunakan pelarut etanol 70% dan diformulasi menjadi sediaan tablet

hisap dengan rasa dan aroma yang dapat diterima oleh masyarakat. Tablet

ini kemudian diuji karakteristiknya berdasarkan persyaratan ketentuan

yang berlaku, serta diujikan terhadap manusia dengan cara diamati

perubahan kadar CD4 tiap-tiap panelis yang mengonsumsi tablet hisap

tersebut pada saat sebelum dan sesudah pemberian tablet hisap.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah ekstrak tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat dibuat

dalam sediaan tablet hisap dengan menggunakan polyvinylpyrrolidone

(PVP) sebagai bahan pengikat ?

Page 17: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

4

2. Apakah formulasi tablet hisap ekstrak etanol gambir dapat

meningkatkan kadar CD4 dalam tubuh ?

1.3. Hipotesa

1. Ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat diformulasikan

sebagai tablet hisap dengan pengikat PVP

2. Ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat meningkatkan

kadar CD4 dalam tubuh

1.4. Tujuan

1. Memperoleh suatu formulasi tablet hisap dari ekstrak etanol gambir

(Uncaria gambir Roxb) dengan menggunakan PVP sebagai pengikat

2. Mengetahui pengaruh ekstrak etanol gambir terhadap kadar CD4

dalam tubuh manusia

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

suatu formulasi tablet hisap dari ekstrak tanaman gambir dengan bahan

pembantu PVP sebagai pengikat, serta memberikan informasi tentang

pengaruh ekstrak gambir yang dikonsumsi dalam bentuk sediaan tablet

hisap terhadap kadar CD4 dalam tubuh manusia

Page 18: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Gambir

2.1.1 Klasifikasi Ilmiah

Tanaman gambir diklasifikasikan ke dalam :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiaceae

Genus : Uncaria

Spesies : Uncaria gambir Roxb. (Haryanto, 2009)

2.1.2 Nama Daerah

Gambir (Uncaria gambir Roxb) terdapat hampir di seluruh daerah

di Indonesia. Penyebutannya pun beragam, tergantung dari kebiasaan

daerah masing-masing. Di Sumatra, gambir biasa disebut dengan

gambir/gain (Aceh); kacu (Gayo); sontang (Batak); gambe (Nias &

Minangkabau); pengilom, sepelet (Lampung). Di daerah Jawa, gambir

disebut juga dengan ghambir (Madura). Di Kalimantan, sering dikenal

dengan nama kelare (Dayak) atau abi (Kayan), sedangkan di Sulawesi

disebut dengan gambere (Sangir); gambele (Gorontalo); gambere

(Makasar); gaber (Majene). Di Nusa Tenggara dikenal dengan sebutan

Page 19: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

6

tagambe (Bima), gamur (Sumba); gabi (Sawu); gambe (Flores); nggame

(Roti); dan di Maluku dikenal dengan nama gabi (Halmahera); gambe

(Ternate); atau gabi (Flores) (Heyne, 1987)

2.1.3 Deskripsi Gambir

Gambir merupakan salah satu tumbuhan jenis perdu, memanjat,

batang bulat, tidak berambut, memiliki kait di antara dua tangkai daun

yang berhadapan, kecil, pipih, daun penumpu agak besar, bulat. Daun

berhadapan, tipis, bulat telur sampai lanset, ujung meruncing, dasar

tumpul membulat, panjang 8,2 – 14 cm, lebar 7,2 – 8,2 cm, tangkai daun

tidak berambut, panjang 0,5 – 0,8 cm, pertulangan primer pada permukaan

daun sebelah bawah menonjol.

Bunga majemuk, bentuk bongkol, berhadapan di ketiak daun,

tangkai pipih, panjang 0,5 – 4,2 cm, diameter bongkol 4,7 – 5 cm, tabung

mahkota pipih, merah muda atau hijau, berambut halus, kelopak bunga

pendek, lobus mahkota krem keputihan, daun pelindung tidak berambut,

lanset. Mahkota bunga berbentuk corong, benang sari 5, buah berupa

kapsul, sempit memanjang, terbagi menjadi 2 belahan. Biji banyak, kecil,

halus, berbentuk jarum dan bersayap, panjang 0,4 cm, berwarna kuning

(Haryanto, 2009).

2.1.4 Kandungan Kimia

Gambir mengandung berbagai senyawa fungsional, antara lain zat

samak (22%), kuersetin (2-4%), fluoresein gambir (1-3%), pyrocatechol

Page 20: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

7

(20-30%), catechu merah (3-5%), lendir, lemak, lilin (1-2%), dan

polifenol. Senyawa polifenol dalam gambir yang terutama adalah katekin

(50%). Polifenol alami merupakan metabolit sekunder tanaman tertentu,

termasuk golongan tanin. Tanin adalah senyawa fenolik kompleks yang

memiliki berat molekul 500-3000 (Diah, 2010; Haryanto, 2009).

2.1.5 Efek Farmakologis

a. Secara empiris

Gambir telah lama dipergunakan di kalangan masyarakat luas,

terutama untuk menyirih. Selain itu, gambir banyak digunakan untuk

ramuan berkhasiat, antara lain sebagai obat luka bakar, obat sakit kulit

serta sakit kepala.

b. Secara ilmiah

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa gambir dapat digunakan

sebagai astringen dan hemostatik yang menghambat pertumbuhan

bakteri. Gambir banyak dipakai sebagai penahan rasa sakit, seperti

diare, sakit gigi, gusi bengkak, tersengat lebah atau serangga, suara

parau atau sariawan mulut, tertusuk duri, dan luka luar lainnya. Oleh

sebab itu maka gambir juga digunakan sebagai bahan campuran untuk

menyirih atau menginang bagi sebagian orang (Lucida, 2007; Idris,

2007).

Page 21: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

8

2.2. Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat dan

belum mengalami pengolahan apapun juga, dan kecuali dinyatakan lain,

berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi tiga

golongan, yaitu simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia

pelikan/mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa

tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara

ketiganya. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari

tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya.

Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya

yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya. Simplisia

hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang

dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni. Simplisia

pelikan atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau

mineral yang belum diolah dengan cara sederhana dan belum berupa

bahan kimia murni (Depkes RI, 1979).

Simplisia tidak boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh

mengandung lendir, atau menunjukkan adanya kerusakan. Sebelum

diserbukkan, simplisia nabati harus dibebaskan dari pasir, debu, atau

pengotoran lain yang berasal dari tanah maupun benda anorganik asing

(Depkes RI, 1995).

Page 22: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

9

2.3. Ekstrak dan Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh

dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia

hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir

semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan

sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI,

1995). Ekstrak cair adalah sediaan dari simplisia nabati yang mengandung

etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet. (Depkes RI, 2000).

Parameter spesifik ekstrak terdiri dari :

a. Identitas

Parameter identitas ekstrak terdiri dari :

1) Deskripsi tata nama yaitu nama ekstrak (generik, dagang, paten),

nama latin tumbuhan (sistematika botani), dan bagian tumbuhan

yang digunakan.

2) Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas artinya senyawa

tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu.

b. Organoleptik

Parameter ini mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa.

Parameter non spesifik ekstrak terdiri dari:

a. Susut pengeringan

Susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat setelah pengeringan

pada temperatur 105oC selama 30 menit atau sampai berat konstan,

yang dinyatakan sebagai nilai persen (%). Tujuannya untuk

memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa

Page 23: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

10

yang hilang pada proses pengeringan. Nilai untuk susut pengeringan

jika tidak dinyatakan lain adalah kurang dari 10%.

b. Kadar air

Kadar air adalah pengukuran kandungan air yang berada di dalam

bahan. Tujuannya untuk memberikan batasan maksimal (rentang)

tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Nilai untuk kadar air

sesuai dengan yang tertera dalam monografi.

c. Kadar abu

Untuk penentuan kadar abu, bahan dipanaskan pada temperatur dimana

senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan menguap sehingga

hanya tersisa unsur mineral dan anorganik. Tujuannya adalah untuk

memberikan gambaran tentang kandungan mineral internal dan

eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak.

Nilai untuk kadar abu sesuai dengan yang tertera dalam monografi

(Depkes RI, 2000).

d. Kadar abu yang tidak larut asam

Kadar abu yang tidak larut asam adalah jumlah benda anorganik asing

dalam ekstrak dinyatakan sebagai kadar abu yang tidak larut asam,

dengan persyaratn tidak boleh lebih dari 2%, kecuali jika dinyatakan

lain.

e. Kadar sari larut etanol

Penetapan kadar sari larut etanol dilakukan untuk mengetahui

kandungan terendah zat yang larut dalam etanol tetapi kemungkinan

Page 24: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

11

tidak larut dalam air. Nilai untuk kadar sari larut etanol sesuai dengan

monografinya (Depkes RI, 1995 ).

Pengertian ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia

yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut

dengan pelarut cair. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia

dapat digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid,

dan lain-lain. Struktur kimia yang berbeda-beda akan mempengaruhi

kelarutan serta stabilitas senyawa-senyawa tersebut terhadap pemanasan,

udara, cahaya, logam berat, dan derajat keasaman. Dengan diketahuinya

senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan

pelarut dan cara ekstraksi yang tepat.(Depkes RI, 2000).

2.4. Metode Ekstraksi

Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut terdiri dari dua

cara, yaitu cara dingin dan cara panas.

a. Cara dingin

1) Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau

pengadukan pada temperatur ruang (kamar). Maserasi kinetik

berarti dilakukan pengadukan yang kontinu (terus-menerus),

sedangkan remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan

pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan

seterusnya.

Page 25: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

12

2) Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai

sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada

temperatur ruang.

b. Cara panas

1) Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut sampai pada temperatur

titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas

yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya

dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali

sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.

2) Sokhletasi

Sokhletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru

yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi

ekstraksi berkelanjutan dengan jumlah pelarut yang relatif konstan

dengan adanya pendingin balik.

3) Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu)

pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, secara

umum dilakukan pada temperatur 40o-50oC.

4) Infus

Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas

air (bejana infus tercelup dalan penangas air mendidih), temperatur

terukur 96o-98oC selama waktu tertentu (15-20 menit).

Page 26: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

13

5) Dekok

Dekok adalah infus ada waktu yang lebih lama (≥30oC) dan

temperatur sampai titik didih air (Depkes RI, 2002).

2.5. Tablet Hisap

2.5.1 Definisi Tablet Hisap

Tablet hisap adalah suatu sediaan padat yang mengandung satu

atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis,

yang dapat melarut atau hancur perlahan-lahan di dalam mulut (Depkes

RI, 1995). Tablet ini biasanya dimaksudkan untuk memberikan efek lokal

pada mulut atau kerongkongan dan umumnya digunakan untuk mengobati

sakit tenggorokan atau untuk mengurangi batuk pada influenza, dan dapat

juga dimaksudkan untuk diabsorpsi secara sistemik setelah ditelan. Jenis

tablet ini dirancang agar tidak hancur di dalam rongga mulut tetapi melarut

atau terkikis secara perlahan-lahan dalam waktu 30 menit atau kurang.

(Lachman, 1994)

Berbeda dengan tablet biasa, pada tablet hisap tidak digunakan

bahan penghancur, dan bahan yang digunakan sebagian besar adalah

bahan-bahan yang larut air. Tablet hisap cenderung menggunakan banyak

pemanis (50% atau lebih dari berat tablet keseluruhan) seperti sukrosa,

laktosa, manitol, sorbitol, dan sebagainya. Selain itu diameter tablet hisap

umumnya lebih besar yaitu >18 mm. Tablet hisap yang baik memiliki

kekerasan sebesar 10-20 kg/cm2 (Gatiningsih, 2008; Lachman, 1994;

Parrot, 1971)

Page 27: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

14

2.5.2 Bahan Tambahan

Bahan tambahan atau bahan pembantu tabletasi dapat diartikan

sebagai zat-zat yang memungkinkan suatu obat atau bahan obat yang

memiliki beberapa sifat khusus untuk dibuat menjadi suatu sediaan yang

cocok satu sama lain yang dapat memperbaiki sediaan obat, dengan

mempertimbangkan efek obat, kinerja obat, organoleptis, sifat kimia obat,

dan kemungkinan pengembangan jenis sediaan lain.

Adapun zat-zat tambahan dalam sediaan tablet meliputi :

a. Bahan pengisi

Bahan pengisi diperlukan sebagai pemenuhan kecukupan massa tablet,

dan berfungsi untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa

atau untuk memacu aliran. Di samping sifatnya harus netral secara

kimia dan fisiologis, bahan pengisi juga sebaiknya memiliki sifat dapat

dicerna dengan mudah. Adapun contoh bahan pengisi yang umum

digunakan antara lain laktosa, pati, kalsium fosfat dibasa, dan

mikrokristalin selulosa (Depkes, 1995; Voight, 1994)

b. Bahan pengikat

Bahan pengikat adalah bahan tambahan yang diperlukan untuk

memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan

memberikan sifat kohesif yang telah ada pada bahan pengisi sehingga

dapat membentuk struktur tablet yang kompak setelah pencetakan dan

meningkatkan daya tahan tablet, oleh karena itu bahan pengikat

menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam sebuah butiran

granulat. Bahan pengikat dapat ditambahkan ke dalam bahan yang

Page 28: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

15

akan dicetak dalam bentuk kering, cairan, atau larutan, tergantung pada

metode pembuatan tablet (Depkes, 1995)

c. Bahan pelincir

Bahan pelincir dapat memenuhi berbagai fungsi yang berbeda,

sehingga banyak dikelompokkan menjadi bahan pengatur aliran

(glidant), bahan pelincir (lubricant) dan bahan pemisah hasil cetakan

(antiadherent). (Voight, 1994)

Bahan pengatur aliran atau glidant berfungsi untuk memperbaiki daya

luncur dan daya gulir bahan yang akan dicetak, karena itu menjamin

terjadinya keteraturan aliran dari corong pengisi ke dalam lubang

cetakan. Glidan juga berfungsi untuk mengurangi penyimpangan

massa, memperkecil gesekan sesama partikel, dan meningkatkan

ketepatan takaran tablet. Contoh zat yang dapat digunakan sebagai

glidan yaitu talk, kalsium/magnesium stearat, asam stearat, PEG, pati,

dan aerosil.

Bahan pelincir atau lubricant berfungsi untuk mengurangi gesekan

logam (stempel di dalam lubang ruang cetak) dan gesekan tablet

dengan logam, serta memudahkan pengeluaran tablet dari mesin

pencetak. Pada umumnya lubrikan bersifat hidrofobik sehingga

cenderung menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh

karena itu kadar lubrikan yang berlebihan harus dihindarkan. Contoh

lubrikan antara lain talk, kalsium atau magnesium stearat, asam stearat,

PEG, pati, dan paraffin.

Page 29: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

16

Bahan pemisah hasil cetakan (antiadherent) adalah bahan yang

berfungsi untuk mencegah lekatnya bahan yang dikempa pada

permukaan stempel atas. Contoh bahan ini adalah talk, amilum maydis,

Cab-O-Sil, natrium lauril sulfat, kalsium/magnesium stearat.

d. Adsorben (Voight, 1994)

Adsorben adalah bahan yang dimaksudkan untuk melindungi zat aktif

atau bahan berkhasiat dari pengaruh kelembaban, membantu

meningkatkan homogenitas campuran, menghindari lembab akibat

reaksi antara bahan dalam sediaan tablet. Yang termasuk bahan ini

misalnya aerosil, avicel, Mg oksida, Mg karbonat, laktosa, bentonit,

dan kaolin

e. Pemanis

Pemanis adalah bahan yang digunakan untuk menutupi atau

memperbaiki rasa tidak enak dari bahan lain dalam sediaan, misalnya

sukrosa, manitol, sorbitol

f. Pengharum

Pengharum adalah bahan yang digunakan untuk menutupi aroma tidak

enak dari bahan lain dalam sediaan dan menutupinya dengan aroma

lain.

Page 30: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

17

2.5.3 Monografi Bahan

a. Ekstrak Gambir

Berupa ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb) yang telah

dikeringkan dengan kadar air rata-rata 1,7%. Kandungan utama ekstrak

ini adalah katekin dan tanin.

Katekin Tanin

b. Polyvinylpyrrolidone (PVP)

Sinonim : kollidon, plasdone, povidone, 1-vinyl-2-pyrrolidinone

polymer, polyvidone, poly[1-(2-oxo-1-pyrrolidinyl)ethylene]

Rumus Molekul : (C6H9NO)n

Rumus Bangun :

Bobot molekul : 2500 – 3.000.000

Pemerian : serbuk putih atau krem putih, berbau atau hampir tidak

berbau, bersifat higroskopis, inert

Kelarutan : larut dalam asam, dalam kloroform, dalam etanol, dalam

keton, dalam metanol, dan dalam air. Praktis tidak larut dalam

hidrokarbon dan dalam minyak mineral

Kegunaan : pengikat tablet, pengisi tablet atau coating agent

Page 31: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

18

Konsentrasi : 0,5 - 5% (Wade, 1994; Lachman, 1994)

c. Sukralosa

Sukralosa memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 600 kali tingkat

kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori.

Sinonim : Sukralosa adalah triklorodisakarida yaitu 1,6-Dichloro- 1,6-

dideoxy-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-α-D-galactopyranoside

atau 4,1,6- trichlorogalactosucrose

Rumus kimia : C12H19Cl3O8

Rumus bangun :

Pemerian : kristal berwarna putih; tidak berbau; mudah larut dalam air,

metanol dan alkohol; sedikit larut dalam etil asetat, serta berasa manis

tanpa purna rasa yang tidak diinginkan.

Sukralosa merupakan bahan tambahan pangan yang aman untuk

dikonsumsi manusia dengan nilai Acceptable Daily Intake (ADI) 10-15

mg/kg berat badan. Codex Alimwntarius Commission (CAC) mengatur

maksimum penggunaan sukralosa pada berbagai produk pangan

berkisar antara 120-5000 mg/kg produk (Anonim, 2007)

d. Dekstrosa

Sinonim : glukosa, d-glukosa, gula jagung, Caridex, D-(+)-

glucopyranose monohydrate, tabfine D100

Page 32: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

19

Pemerian : serbuk hablur atau serbuk granul putih, hablur tidak

berwarna, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

mendidih, larut dalam etanol mendidih, sukar larut dalam etanol.

Berat molekul : 198,17

Rumus kimia : C6H12O6.H20

Rumus bangun :

Kegunaan : pengisi, pemanis (Wade, 1994)

e. Laktosa

Pemerian : serbuk hablur, keras, putih atau putih krem, tidak berbau,

rasa agak manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau

Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih,

sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P

dan dalam eter P

Sinonim : o-β-d-galactopyranosyl-(1-4)-α-d-glucopyranose anhydrous

Rumus Molekul : C12H22O11.H2O

Rumus Bangun :

Page 33: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

20

Kegunaan : pengisi pada tablet

Konsentrasi : 65-85% (Wade, 1994; Depkes, 1995)

f. Magnesium stearat

Mg stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-

asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari

magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai

perbandinan. Mengandung setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan

tidak lebih dari 8,3% MgO

Sinonim : asam oktadekanoat, garam magnesium

Pemerian : serbuk halus, putih dan voluminus, tidak berasa, bau lemah

khas, mudah melekat di kulit, bebas dari butiran

Kelarutan : tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter

Rumus Kimia : Mg(C18H35O2)2

Kegunaan : pengisi, lubrikan

g. Talkum

Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang

mengandung sedikit alumunium silikat

Sinonim : Magsil Osmanthus, Magsil Star

Pemerian : serbuk hablur, sangat halus dan licin, mudah melekat pada

kulit,bebas dari butiran, berwarna putih atau putih kelabu

Rumus molekul : Mg4(Si2O5)4(OH)4

Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut

Kegunaan : lubrikan, pengisi, diluent

Konsentrasi : lubrikan (1-10%); diluent (5-30%) (Wade, 1994)

Page 34: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

21

h. Aerosil

Sinonim : colloidal silicon dioxide, fumed silica, light anhydrous

silicic acid, silicic anhydrides, silicon dioxide fumed, Wacker HDK

Rumus kimia : SiO2

Rumus bangun :

Kegunaan : aerosol, adsorben, anticaking agent, disintegran, peningkat

viskositas, glidant (0,1 – 0,5 %) (Wade, 1994).

2.5.4 Metode Pembuatan

Ada beberapa metode dalam pembuatan tablet, namun yang relatif

lebih sering digunakan adalah metode granulasi basah, granulasi kering,

dan metode cetak langsung (Depkes, 1995). Pemilihan metode pembuatan

tablet hisap tergantung dari sifat bahan aktif, oleh karena itu kestabilan

fisikokimia dari bahan aktif menjadi pertimbangan utama dalam tahap

awal formulasi sediaan tablet.

Pada granulasi basah, tujuan utama proses ini adalah untuk

meningkatkan sifat alir, mengurangi porositas bahan, memudahkan

kompresi, menjaga keseragaman pencampuran massa tablet, mengurangi

debu, meningkatkan pembasahan tablet, serta meningkatkan waktu

disolusi (Ansel, 1989)

Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan massa serbuk

pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang belum berbentuk

Page 35: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

22

baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan

ukuran pertikel yang diinginkan. Metode ini digunakan pada keadaan di

mana dosis efektif bahan obat terlalu tinggi untuk cetak langsung dan

bahan obatnya peka terhadap pemanasan dan kelembaban sehingga tidak

dapat diproses secara granulasi basah. Metode ini juga digunakan

khususnya untuk bahan-bahan yang tidak stabil dengan adanya air,

misalnya asetosal (Ansel, 1989).

Metode pembuatan tablet dengan cara cetak langsung adalah

pencetakan bahan obat atau campuran bahan obat-obatan pembantu

berbentuk serbuk tanpa proses pengolahan awal. Oleh karena itu, metode

ini dinilai sangat memuaskan dimana kebutuhan akan kerja relatif lebih

rendah sehingga lebih ekonomis daripada pencetakan dengan metode

granulasi. Selain ekonomis, laju pelepasan bahan aktif dari sediaan tablet

cetak langsung umumnya lebih cepat karena pada saat hancur, bahan aktif

akan langsung dibebaskan dari massa tablet dalam bentuk partikel bebas

karena tidak berada dalam granul (Ansel, 1989)

Keuntungan utama dari proses cetak langsung adalah bahwa bahan

obat yang peka lembab, panas, dan stabilitasnya terganggu akibat operasi

granulasi, akan dapat dibuat menjadi tablet. Meskipun demikian, hanya

sedikit bahan obat yang mampu dikomprimasikan secara langsung tanpa

pengolahan awal dan tanpa penambahan bahan pembantu. Sifat fisik

masing-masing bahan menjadi hal kritis, karena sedikit perubahan dapat

mempengaruhi sifat alir dan kempa sehingga menjadi tidak sesuai lagi

untuk dikempa secara langsung.

Page 36: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

23

2.5.5 Evaluasi Granul

a. Uji Kadar Air (Voight, 1994)

Evaluasi kadar air digunakan untuk mencegah lembab dari serbuk

yang dapat mempercepat pertumbuhan mikroba dan jamur.

Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat yang

disebut moisture balance. Syarat kadar air yang baik adalah 2 – 5 %

b. Kompresibilitas (Aulton, 1988; Voight, 1994)

Uji kompresibilitas dilakukan dengan alat yang disebut bulk density.

Persen kompresibilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

% kompresibilitas = (BJ mampat – BJ Bulk) x 100%

BJ mampat

Syarat % kompresibilitas yang baik adalah 5 – 15 % menurut tabel

berikut :

Tabel 1. Persentase Kompresibilitas Terhadap Sifat Aliran Granul

% Kompresibilitas Sifat Aliran

5-15

12-16

18-21

23-35

35-38

>40

Sangat baik

Baik

Cukup Baik

Buruk

Sangat Buruk

Sangat buruk sekali

Page 37: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

24

c. Distribusi Ukuran Partikel (Voight, 1994)

Distribusi ukuran partikel sangat penting untuk memperoleh granul

yang kompak dan tidak mudah hancur. Distribusi ukuran partikel

diperoleh dengan metode pengayakan dengan menggunakan alat yang

disebut sieving analyzer (Voight, 1994). Berat yang tertinggal dalam

ayakan ditimbang untuk diketahui persentasenya, agar dapat diketahui

nilai distribusi ukuran partikel pada tiap ukuran ayakan.

Syarat : distribusi ukuran partikel sisa < 10%

d. Sifat Alir (Aulton, 1988; Lachman, 1994)

Untuk menentukan sifat alir berlaku sudut kemiringan aliran, jika suatu

zat berupa serbuk mengalir bebas dari sebuah corong berbentuk

kerucut. adapun untuk mengukur sudut henti adalah dengan mengukur

tinggi dan diameter kerucut yang dihasilkan, sedangkan untuk

mengukur laju alir adalah dengan menghitung waktu yang dibutuhkan

sejumlah granul untuk dapat habis melewati corong (Voight, 1994).

Syarat sudut henti yang baik adalah <25o dan laju alir yang baik adalah

> 10 gram/detik menurut tabel berikut :

Tabel 2. Nilai Sudut Henti Terhadap Sifat Alir

Sudut Henti (o) Sifat Aliran

< 25 Sangat baik

Page 38: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

25

25 – 30

30 – 40

> 40

Baik

Cukup

Buruk

Tabel 3. Laju Alir Terhadap Sifat Alir

Laju Alir (gr/detik) Sifat Aliran

> 10

4 – 10

1,6 - 4

< 1,6

Bebas mengalir

Mudah mengalir

Kohesif

Sangat kohesif

2.5.6 Evaluasi Tablet

a. Pemeriksaan Organoleptik (Ansel, 1989)

Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, rasa, bau, penampilan

(mengkilap atau kusam), tekstur permukaan (halus atau kasar), derajad

kecacatan seperti serpihan, dan kontaminasi benda asing (rambut, tetesan

minyak, kotoran). Warna yang tidak seragam dan adanya kecacatan pada

tablet selain dapat menurunkan nilai estetikanya juga dapat menimbulkan

persepsi adanya ketidakseragaman kandungan dan kualitas produk yang

buruk.

b. Keseragaman Bobot (Depkes, 1979)

Page 39: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

26

Pada tablet yang didesain mengandung sejumlah obat di dalam sejumlah

formula, bobot tablet yang dibuat harus diperiksa secara acak untuk

memastikan bahwa setiap tablet mengandung obat dengan jumlah yang

tepat. Syarat keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia Jilid III

adalah bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per satu

tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang

5% dari bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet yang bobotnya

menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya.

c. Keseragaman Ukuran (Ansel, 1989)

Ukuran tablet meliputi diameter dan ketebalan. Ketebalan inilah yang

berhubungan dengan proses pembuatan tablet, karena harus terkontrol

sampai perbedaan 5% dari nilai rata-rata. Pengontrolan ketebalan tablet

diperlukan agar dapat diterima oleh konsumen dan dapat mempermudah

pengemasan.

d. Friabilitas (Lachman, 1994)

Friabilitas dinyatakan sebagai persentase selisih bobot sebelum dan

susudah pengujian, dibagi dengan bobot mula-mula. Tablet yang baik

memiliki keregasan kurang dari 1%.

e. Kekerasan (Parrot, 1971)

Tablet harus memiliki kekuatan atau kekerasan tertentu agar tahan

terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan,

dan transportasi. Tablet hisap biasanya memiliki kekerasan lebih tinggi

dibandingkan dengan tablet biasa. Syarat kekerasan tablet hisap menurut

literatur adalah 10 – 20 kg/cm2.

Page 40: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

27

f. Waktu Hancur (Lachman, 1994)

Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sediaan untuk

melarut/terkikis perlahan-lahan di dalam mulut. Untuk tablet hisap, syarat

waktu hancur untuk tablet hisap adalah terkikis perlahan-lahan dalam

jangka waktu 30 menit atau kurang.

2.5. Sistem Imun

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit

infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam

resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun dan reaksi yang

dikoordinasi sel – sel dan molekul – molekul terhadap mikroba dan bahan

lainnya disebut respon imun (Baratawidjaja et al.., 2009). Respon imun

berperan dalam mengenali dan menghancurkan berbagai zat asing yang

masuk ke dalam tubuh. Respon imun dibagi menjadi dua kategori, yaitu

imunitas bawaan (innate immunity) dan imunitas adaptif (adaptive

immunity) (Kaplan Medical, 2002).

a. Imunitas alamiah

Imunitas alamiah adalah imunitas yang diperoleh tanpa

didahului oleh kontak dengan antigen. Imunitas ini bersifat nonspesifik

yang meliputi pertahanan terhadap berbagai macam agen infeksius,

seperti kulit dan membran mukosa, sel natural killer (NK), fagositosis,

inflamasi dan berbagai macam faktor nonspesifik lainnya.

b. Imunitas adaptif

Page 41: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

28

Imunitas adaptif adalah imunitas yang didapat setelah terjadi

paparan terhadap antigen (seperti agen infeksius) bersifat spesifik dan

diperantarai baik oleh antibodi maupun sel limfoid. Imunitas ini dapat

bersifat pasif atau aktif. Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau

limfosit yang telah dibentuk sebelumnya di dalam tubuh penjamu

(host) lain. Keuntungan utama imunisasi pasif dengan antibodi yang

telah dibentuk sebelumya (siap untuk digunakan) adalah tersedianya

antibodi dalam jumlah banyak secara cepat. Kerugiannya adalah

jangka waktu aksi antibodi yang pendek dan reaksi hipersensitivitas

yang dapat terjadi jika diberikan antibodi (imunoglobulin) dari proses

lain. Sedangkan imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan

antigen. Keuntungan imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka

panjang berdasarkan memori kontak dengan antigen pertama kali dan

kemampuan merespon lebih cepat dan lebih banyak ketika terjadi

kontak berikutnya dengan antigen yang sama. Kerugiannya adalah

waktu imunitas lambat dan membutuhkan kontak dengan antigen lebih

lama atau kontak ulangan (Jawetz et al., 2001).

2.5.1 Cluster of Differentiation

Cluster of Differentiation (CD) adalah istilah untuk molekul

permukaan leukosit yang merupakan epitop dan dapat diidentifikasikan

dengan antibody monoclonal. Sel limfosit yang ada dalam berbagai fase

pematangan dapat dibedakan dari ekspresi molekul membran yang dapat

ditentukan dengan menggunakan antibody monoclonal yang spesifik untuk

Page 42: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

29

epitop tunggal antigen. Kelas limfosit dengan fungsi tertentu

mengekspresikan protein permukaan tertentu pula. Molekul permukaan

inilah yang disebut dengan Cluster of Differentiation (CD). Ekspresi

molekul membran sel T seperti CD4, CD8, CD28 dan CD45R berperan

sebagai molekul aksesori dalam fungsi sel T atau dalam transduksi sinyal

(Baratawidjaja et al., 2009).

CD4 adalah bagian dari populasi limfosit T yang disebut sebagai

sel T helper. Cara kerja sel ini adalah sebagai penolong, misalnya

melepaskan suatu senyawa yang mengaktifkan sel-sel lain untuk

mematikan atau mengeliminasi antigen (benda asing). Fungsi utama CD4

dalam imun adalah meregulasi sistem imun agar bekerja dengan baik,

dengan merangsang sistem imun nonspesifik berupa fagosit untuk

kemotaksis dan proses fagositosis benda asing. Peran CD4 dalam sistem

imun spesifik humoral adalah merangsang sel B (Limfosit B) untuk

menghasilkan antibodi dan mengatur produksi antibodi, sedangkan dalam

sistem imun seluler berfungsi dalam mengatur CD8 dan NK untuk

membunuh sel sasaran yang terkena infeksi virus.

CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di

permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4

pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat

penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia

menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang

seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh

manusia.

Page 43: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

30

Analisa CD4 dipengaruhi oleh tiga parameter, yaitu % limfosit, %

CD4, dan jumlah mutlak CD4. Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel

CD4 yang ada dalam sistem kekebalan tubuh. Pada orang dengan sistem

kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Ukuran CD4

persentase memberi sedikit informasi tambahan pada jumlah CD4 mutlak

dalam peramalan risiko jangka pendek pengembangan penyakit, karenanya

jumlah CD4 mutlak merupakan ukuran status kekebalan yang lebih

penting dan pilihan terbaik dibandingkan dengan CD4 persentase,

misalnya untuk mengambil keputusan pengobatan dalam orang dewasa

terinfeksi HIV.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 antara lain meliputi

perbedaan analisis, perbedaan musim, beberapa penyakit bersamaan, dan

penggunaan kortikosteroid. Di samping itu, terdapat pula beberapa faktor

yang dilaporkan memberikan sedikit pengaruh terhadap jumlah nilai CD4,

yaitu gender, usia (pada orang dewasa), faktor risiko, stres psikologis, stres

fisik, dan kehamilan.

Di lingkungan sekitar sangat banyak infeksi yang beredar, baik

berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun manusia tidak

setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik

untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang

patogen akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan

penyakit pada tubuh manusia (Runggu, 2010).

2.5.2 Imunomodulator

Page 44: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

31

Imunomodulator adalah obat yang dapat mengembalikan dan

memperbaiki sistem imun yang fungsinya terganggu atau untuk menekan

yang fungsinya berlebihan. Obat golongan imunomodulator bekerja

menurut 3 cara, yaitu melalui:

a. Imunorestorasi

Imunorestorasi ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem

imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem

imun, seperti: immunoglobulin dalam bentuk Immune Serum Globulin

(ISG), Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma, plasmapheresis,

leukopheresis, transplantasi sumsum tulang, hati dan timus.

b. Imunostimulasi

Imunostimulasi yang disebut juga imunopotensiasi adalah cara

memperbaiki fungsi sistem imun dengan menggunakan bahan yang

merangsang sistem tersebut. Biological Response Modifier (BRM)

adalah bahan-bahan yang dapat merubah respons imun, biasanya

meningkatkan respon imun.

c. Imunosupresi

Imunosupresi merupakan suatu tindakan untuk menekan respons imun.

Kegunaannya terutama pada transplantasi untuk mencegah reaksi

penolakan dan pada berbagai penyakit inflamasi yang menimbulkan

kerusakan atau gejala sistemik, seperti autoimun atau autoinflamasi

(Baratawidjaja et al., 2009).

Page 45: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

32

Imunorestorasi dan imunostimulasi disebut imunopotensiasi atau

up regulation, sedangkan imunosupresi disebut down regulation.

Untuk mencapai hasil yang diinginkan, suatu imunomodulator

harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, zat tersebut harus dapat

memodifikasi respon imun pejamu bukan hanya berefek pada

mikroorganisme saja. Kedua, zat tersebut harus mempunyai efek samping

minimal dan bebas dari efek berbahaya. Imunomodulator yang baik juga

harus bebas dari efek sensitisasi bila zat yang digunakan bersifat alergenik

dan bebas dari efek inhibisi sistem imun pada pemberian jangka panjang

atau berulang (Kresno, 2001).

2.5.3 Kontrol Pembanding

IM ® mengandung Echinacea purpurea 250 mg, ekstrak Black

eldelberry 400mg, dan Zinc picolinate 5 mg, dikemas dalam sediaan

kaplet . IM® membantu memperbaiki daya tahan tubuh atau respon imun

tubuh, juga digunakan sebagai terapi pendamping untuk infeksi yang akut

dan kronis, terutama untuk infeksi saluran pernafasan & genitalia seperti

kandidiasis dan vaginitis. Echinacea adalah tumbuhan pertama yang

dibuktikan secara ilmiah khasiat stimulasinya terhadap sistem imun.

(Anonim, 2008; Tjay et al., 2002).

Mekanisme Echinaceae yang bekerja dengan cara menginduksi

sitokin, sedangkan Zn picolinate mengaktivasi membran sel imun pada

saat proses transkripsi, sehingga kombinasi Echinacea dan Zn picolinate

Page 46: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

33

merupakan kombinasi yang ideal untuk meningkatkan respon imun

terutama pada keadaan infeksi (Anonim, 2006).

Telah terbukti bahwa Echinacea merupakan imunostimulan non

spesifik, dengan kata lain Echinacea tidak mempunyai hubungan antigenik

dengan patogen-patogen spesifik. Hal ini merupakan hasil dari stimulasi

respon imun seluler seperti fagositosis dan pelepasan sitokin serta faktor-

faktor serum lainnya. Fagositosis (proses ingesti atau menghancurkan

mikroorganisme, sel dan partikel) oleh sel-sel pada sistem

retikuloendotelial, telah digunakan sebagai indikator aktifitas

imunostimulan dari Echinacea (Bradley, 2006).

Page 47: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

34

Evaluasi granul : Kompresibilitas, distribusi ukuran pertikel, laju alir, sudut henti, kadar air

Penyiapan simplisia

Ekstrak kental

Uji parameter spesifik

Uji parameter non spesifik

Ekstrak kering

Formula tablet hisap : Ekstrak gambir, PVP, Sukralosa, Laktosa, Mg Stearat, Talk, Aerosil

Mixing

Pencetakan tablet

Evaluasi tablet : friabilitas,uji organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman kandungan, waktu hancur

Uji kesukaan Uji CD4

Kruskal wallis test T test

BAB III

KERANGKA KERJA KONSEP

Gambir sebagai obat Katekin gambir diketahui

tradisional memiliki efek imunomodulator

Page 48: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

35

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmaseutika Program

Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Farmasi Angkatan Laut

Jakarta, Laboratorium Makmal Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, dan Laboratorium Sediaan Padat Fakultas Farmasi Universitas

Pancasila. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai bulan Agustus

2010.

4.2 Alat dan Bahan

4.2.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah alat pencetak tablet, desikator,

hardness tester, friabilator, moisture content balance, sieving analyzer,

neraca analitik, jangka sorong, rotary evaporator, erlenmeyer, stop watch,

cawan porselen, corong, statif, krus platina, penggiling (blender), batang

pengaduk, kapas steril, oven, vortex, lemari pendingin, Sysmex Pouch

100i, FACSCalibur, serta peralatan steril yang lazim digunakan di

laboratorium.

Page 49: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

36

4.2.2 Bahan Penelitian

Simplisia

Simplisia yang digunakan adalah bongkahan gambir yang merupakan

ekstrak air daun dan ranting dari tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb)

Bahan Kimia dan Pereaksi

Bahan pelarut untuk ekstraksi adalah etanol 70%.

Bahan untuk penapisan fitokimia adalah ammonia (10%, 25%), kloroform,

HCl (1%, 1:10), pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, aquadest, lempeng

magnesium, HCl pekat, butanol, larutan besi (III) klorida (FeCl3) 1%,

pereaksi Stiasny, NaOH 1 N, eter, asam asetat anhidrat, H2SO4 pekat,

pereaksi Libermann-Burchard, petroleum eter.

Bahan untuk pembuatan tablet hisap adalah polyvinylpyrrolidone,

sukralosa, dekstrosa, laktosa, talkum, Mg stearat, aerosil, kristal mentol,

pewarna coklat.

Bahan untuk uji CD4 adalah reagen BD Tritest CD4, lysing solution

4.3 Prosedur Penelitian

4.3.1 Penyiapan Bahan yang Digunakan

Sampel yang digunakan adalah Gambir (Uncaria gambir Roxb)

yang diambil dari tanaman gambir, yang terdapat di daerah Padang,

Sumatera Barat. Daun dan ranting dikumpulkan dan dibersihkan dari

kotoran yang melekat dengan air bersih mengalir, lalu ditiriskan agar

terbebas dari sisa air cucian kemudian dikeringkan pada suhu kamar.

Page 50: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

37

Simplisia yang sudah kering kemudian digiling dan diayak dengan

ayakan untuk mendapatkan serbuk, lalu simplisia disimpan pada wadah

yang kering dan tertutup rapat, serta dalam ruangan yang terlindung dari

cahaya (Depkes RI, 1986)

4.3.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Gambir

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Sebanyak

500 gram serbuk kering gambir (Uncaria gambir Roxb) dimaserasi

dengan pelarut etanol 70% dan dilakukan pengocokan sesekali. Proses

tersebut dilakukan selama 1-2 minggu dimana sekali dalam 2 hari pelarut

diganti dan disaring. Proses tersebut dilakukan hingga filtrat mendekati

tidak berwarna. Semua filtrat digabung, dan diuapkan atau dipekatkan

dengan rotary evaporator pada suhu 40-50°C hingga diperoleh ekstrak

kental. Ekstrak kental dikeringkan dengan oven pada suhu 30- 40ºC

sampai kering. Dihitung hasil rendemen ekstrak dengan rumus:

Bobot ekstrak yang didapat

% Rendemen = x 100%

Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi

4.3.3 Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik Simplisia dan

Ekstrak (Depkes RI, 2000)

1. Parameter spesifik terdiri dari :

c. Identitas

Parameter identitas ekstrak terdiri dari :

Page 51: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

38

3) Deskripsi tata nama yaitu nama ekstrak (generik, dagang,

paten), nama latin tumbuhan (sistematika botani), dan bagian

tumbuhan yang digunakan.

4) Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas artinya senyawa

tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode

tertentu.

d. Organoleptik

Parameter ini mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa.

2. Parameter non spesifik terdiri dari:

a. Susut Pengeringan dan Kadar Air

Ekstrak atau simplisia ditimbang dengan seksama sebanyak 1 gram

sampai 2 gram dan dimasukkan ke dalam botol timbang dangkal

bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105oC

selama 30 menit dan telah ditara. Sebelum ditimbang, ekstrak

diratakan dalam botol timbang dengan menggoyang-goyangkan

botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 mm sampai

10 mm, kemudian dimasukan ke dalam oven, buka tutupnya.

Pengeringan dilakukan pada suhu penetapan yaitu 105oC hingga

diperoleh bobot tetap lalu ditimbang. Sebelum setiap pengeringan,

botol dibiarkan dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator

hingga suhu kamar.

b. Kadar Abu

Sebanyak lebih kurang 1-2 gram ekstrak atau simplisia yang telah

digerus dan ditimbang seksama, dimasukan ke dalam krus platina

Page 52: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

39

atau krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara. Ekstrak atau

simplisia diratakan kemudian dipijarkan perlahan-lahan hingga

arang habis, didinginkan, dan ditimbang. Jika arang tidak dapat

hilang, ditambahkan air panas, disaring dengan menggunakan

kertas saring bebas abu. Sisa abu dan kertas saring lalu dipijarkan

dalam krus yang sama. Filtrat dimasukkan ke dalam krus,

diuapkan, dipijarkan hingga bobot tetap, ditimbang. Kadar abu

dihitung terhadap berat ekstrak dan dinyatakan dalam % b/b.

c. Kadar abu tidak larut asam: Abu yang diperoleh pada penetapan

kadar abu, didihkan dengan 25 ml HCl encer selama 5 menit,

dikumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, disaring melalui

krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas,

dipijarkan hingga bobot tetap dan ditimbang. Dihitung kadar abu

yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan

di udara.

4.3.4 Identifikasi Serbuk Gambir

Identifikasi serbuk daun gambir (Anonim,1989):

a. Pada 2 mg serbuk daun gambir ditambahkan 5 tetes asam sulfat P;

terjadi warna coklat merah

b. Pada 2 mg serbuk daun gambir ditambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N;

terjadi warna coklat muda

c. Pada 2 mg serbuk daun gambir ditambahkan 5 tetes larutan natrium

hidroksida P 5% b/v dalam etanol; terjadi warna coklat merah

Page 53: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

40

d. Pada 2 mg serbuk daun gambir ditambahkan 5 tetes ammonia (25%) P;

terjadi warna coklat merah

e. Pada 2 mg serbuk daun gambir ditambahkan 5 tetes larutan besi (III)

klorida P 5% b/v; terjadi warna coklat kehitaman

4.3.5 Penapisan Fitokimia (Farnsworth, 1966)

a. Identifikasi Golongan Alkaloid

Sebanyak 2 gram sampel ditambahkan dengan 5 ml ammonia 25%,

digerus dalam mortir, kemudian ditambahkan 10 ml kloroform dan

digerus kembali dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan

kertas saring. Filtrat berupa larutan organik diambil (sebagai larutan

A), sebagian dari larutan A (10 ml) diekstraksi dengan 10 ml larutan

HCl 1:10 dengan pengocokan dalam tabung reaksi, diambil larutan

bagian atasnya (larutan B). Larutan A diteteskan beberapa tetes pada

kertas saring dan ditetesi dengan pereaksi Dragendorff. Jika terbentuk

warna merah atau jingga pada kertas saring maka hal itu menunjukkan

adanya senyawa golongan alkaloid dalam sampel.

Larutan B dibagi dalam dua tabung reaksi, ditambahkan masing-

masing pereaksi Dragendorff dan Mayer. Jika terbentuk endapan

merah bata dengan pereaksi Dragendorff dan endapan putih dengan

pereaksi Mayer maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan

alkaloid.

Page 54: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

41

b. Identifikasi Golongan Flavonoid

Sebanyak 1 gram sampel ditambahkan 50 ml air panas, dididihkan

selama 5 menit, disaring dengan kertas saring, diperoleh filtrat yang

akan digunakan sebagai larutan percobaan. Ke dalam 5 ml larutan

percobaan (dalam tabung reaksi) ditambahkan serbuk atau lempeng

magnesium secukupnya dan 1 ml HCl pekat, serta 5 ml butanol,

dikocok dengan kuat lalu dibiarkan hingga memisah. Jika terbentuk

warna pada lapisan butanol (lapisan atas) maka hal itu menunjukkan

adanya senyawa golongan flavonoid.

c. Identifikasi Golongan Saponin

Sebanyak 10 ml larutan percobaan yang diperoleh dari percobaan b

(identifikasi golongan flavonoid), dimasukkan ke dalam tabung reaksi

dan dikocok secara vertikal selama 10 detik, kemudian dibiarkan

selama 10 menit. Jika dalam tabung reaksi terbentuk busa yang stabil

dan jika ditambahkan 1 tetes HCl 1% busa tetap stabil maka hal itu

menunjukkan adanya senyawa golongan saponin.

d. Identifikasi Golongan Tanin

Sejumlah 2 gram sampel ditambahkan 100 ml air, dididihkan selama

15 menit lalu didinginkan dan disaring dengan kertas saring, filtrat

yang diperoleh dibagi menjadi dua bagian. Ke dalam filtrat pertama

ditambahkan 10 ml larutan FeCl3 1%, jika terbentuk warna biru tua

atau hijau kehitaman maka hal itu menunjukkan adanya senyawa

golongan tanin.

Page 55: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

42

Ke dalam filtrat yang kedua ditambahkan 15 ml pereaksi Stiasny

(formaldehid 30% : HCl pekat = 2 : 1), lalu dipanaskan di atas

penangas air sambil digoyang-goyangkan. Jika terbentuk endapan

warna merah muda menunjukkan adanya tanin katekuat. Selanjutnya

endapan disaring, filtrat dijenuhkan dengan serbuk natrium asetat,

ditambahkan beberapa tetes larutan FeCl3 1%, jika terbentuk warna

biru tinta maka menunjukkan adanya tanin galat.

e. Identifikasi Golongan Kuinon

Diambil 5 ml larutan percobaan dari percobaan b (identifikasi

golongan flavonoid), lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 1 N. Jika terbentuk warna

merah maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan kuinon.

f. Identifikasi Golongan Steroid dan Triterpenoid

Sebanyak 1 gram sampel ditambahkan dengan 20 ml eter, dibiarkan

selama 2 jam dalam wadah dengan penutup rapat lalu disaring dan

diambil filtratnya. 5 ml dari filtrat tersebut diuapkan dalam cawan

penguap hingga diperoleh residua tau sisa. Ke dalam residu

ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat

(pereaksi Libermann-Burchard). Jika terbentuk warna hijau atau merah

maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan steroid dan

triterpenoid dalam simplisia tersebut.

g. Identifikasi Golongan Minyak Atsiri

Sejumlah 2 gram sampel dalam tabung reaksi (volume 20 ml),

ditambahkan 10 ml pelarut petroleum eter dan dipasang corong (yang

Page 56: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

43

diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air) pada mulut

tabung, dipanaskan selama 10 menit di atas penangas air dan

didinginkan lalu disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh

diuapkan dalam cawan penguap hingga diperoleh residu. Residu

dilarutkan dengan pelarut alkohol sebanyak 5 ml lalu disaring dengan

kertas saring. Filtratnya diuapkan dalam cawan penguap, jika residu

berbau aromatic atau menyenangkan maka hal itu menunjukkan

adanya senyawa golongan minyak atsiri.

h. Identifikasi Golongan Kumarin

Sebanyak 2 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi (volume

20 ml), ditambahkan 10 ml pelarut kloroform dan dipasang corong

(yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air) pada mulut

tabung, dipanaskan selama 10 menit di atas penangas air dan

didinginkan lalu disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh

diuapkan dalam cawan penguap hingga diperoleh residu. Residu

ditambahkan air panas sebanyak 10 ml lalu didinginkan. Larutan

tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,5 ml

larutan ammonia (NH4OH) 10%. Lalu diamati di bawah sinar lampu

ultraviolet pada panjang gelombang 365 nm. Jika terjadi fluoresensi

warna biru atau hijau maka hal itu menunjukkan adanya senyawa

golongan kumarin.

i. Identifikasi Urea (Depkes RI, 1995)

1) Sebanyak 500 mg sampel dipanaskan dalam tabung kimia hingga

meleleh dan bau ammonia. Pemanasan dilakukan hingga cairan

Page 57: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

44

keruh lalu dinginkan dan larutkan dalam campuran 10 ml air dan

0,5 ml larutan Natrium hidroksida P, Ditambahkan 1 tetes larutan

tembaga (III) sulfat P; terjadi perubahan warna violet

2) Sebanyak 100 mg sampel dilarutkan dalam 1 ml air, ditambahkan 1

ml asam nitrat P; terbentuk endapan hablur putih.

4.4 Formulasi Tablet Hisap

a. Formula Tablet Hisap Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir

Roxb)

Tabel 4. Formula Tablet Hisap Ekstrak Etanol Gambir

Bahan Variasi Konsentrasi

A B C

Ekstrak gambir 500 mg 500 mg 500 mg

PVP 200 mg 320 mg 400 mg

Sukralosa 10 mg 10 mg 10mg

Dekstrosa 2788 mg 2658 mg 2568 mg

Laktosa 400 mg 400 mg 400 mg

Mg stearat 40 mg 40 mg 40 mg

Talk 40 mg 40 mg 40 mg

Aerosil 20 mg 20 mg 20 mg

Serbuk mentol - 10 mg 20 mg

Pewarna coklat 2 mg 2 mg 2 mg

Page 58: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

45

b. Pembuatan Tablet

Tiap bahan yang telah ditimbang dimasukkan satu per satu ke dalam

wadah dan kemudian dicampur hingga homogen. Campuran serbuk

tersebut kemudian dilakukan evaluasi granul berdasarkan literatur

kemudian dicetak menjadi tablet jadi dalam mesin tablet dengan

metode kempa langsung. Tablet yang dihasilkan kemudian diuji sesuai

persyaratan.

4.4.1 Evaluasi Granul

a. Kadar air (Voight, 1994)

Sebanyak 1 gram granul dimasukkan ke dalam alat moisture balance.

Granul diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya diperoleh

data kadar air yang terkandung dalam granul.

Syarat : 2 – 5%

b. Kompresibilitas (Aulton, 1988; Voight, 1994)

Granul ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dimasukkan ke dalam

gelas ukur 100 ml dan dicatat volumenya (V0). Granul tersebut

kemudian diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali dan dicatat kembali

volume setelah pengetukan (V1). Data yang diperoleh dimasukkan ke

dalam rumus :

% kompresibilitas = V0 – V1 x 100%

V0

Syarat : 5 – 15 %

Page 59: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

46

c. Distribusi Ukuran Partikel (Voight, 1994)

Masing-masing ayakan pada sieving analyzer disusun berturut-turut

mulai dari yang teratas adalah mesh 12, 14, 16, 18, 20 dan 22.

Kemudian granul dimasukkan ke dalam alat sieving analyzer. Alat

dihidupkan, kemudian granul yang didapat pada masing-masing

ayakan ditimbang lalu dihitung persen bobot granul pada masing-

masing ayakan dan dibuat kurva antara persen bobot granul (sumbu y)

dengan ukuran ayakan (sumbu x)

Syarat : distribusi ukuran partikel sisa < 10 %

d. Laju alir (Lachman, 1994; Aulton, 1988)

25 gram granul ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam corong

yang tertutup dan diratakan. Kemudian penutup corong dibuka dan

dicatat waktu yang diperlukan seluruh granul habis melewati corong.

Syarat : > 10 gram/detik

e. Sudut henti (Voight, 1994; Aulton, 1988)

Dihitung diameter dan tinggi kerucut yang terbentuk pada gundukan

granul pada uji laju alir, kemudian dicari besar sudut henti dengan

rumus :

tan α = 2h d

dimana : h = tinggi kerucut gundukan granul

d = diameter gundukan granul

Syarat : 25 – 30o

Page 60: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

47

4.4.2 Evaluasi Tablet

a. Pemeriksaan organoleptik

Tablet yang dihasilkan dinilai secara keseluruhan baik bentuknya

maupun warna, aroma dan rasanya

b. Keseragaman bobot (Depkes RI, 1979)

Masing-masing ditimbang sebanyak 20 tablet yang diambil secara

acak, kemudian dihitung bobot rata-rata tiap tablet

Syarat : bila bobot rata-rata lebih dari 300 mg, jika ditimbang satu per

satu tidak lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya

menyimpang 5% dari bobot rata-ratanya, dan tidak ada satu pun tablet

yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-ratanya.

c. Keseragaman ukuran (Depkes RI, 1979; Gatiningsih, 2008)

Diambil secara acak sebanyak 20 buah tablet, diukur diameter dan

tebal tablet dengan menggunakan jangka sorong.

Syarat : >18 mm

d. Friabilitas (Lachman, 1994)

Ditimbang sebanyak 20 buah tablet yang diambil secara acak dan

dibersihkan dari debu. Kemudian diletakkan dalam alat friabilator dan

alat dijalankan sebanyak 100 putaran dengan kecepatan 25 rpm.

Syarat : kehilangan berat < 1%

e. Kekerasan (Ansel, 1989; Parrot, 1971)

Diambil sebanyak 20 tablet secara acak kemudian ditentukan

kekerasannya dengan alat hardness tester. Pada umumnya kekerasan

tablet hisap lebih tinggi dibandingkan dengan tablet biasa.

Page 61: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

48

Syarat : 10 – 20 kg/cm2

f. Waktu hancur (Lachman, 1994)

Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami kehancuran di dalam

mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka

waktu 30 menit atau kurang.

4.5 Uji Kesukaan

Uji kesukaan dilakukan terhadap ketiga formula tablet hisap pada 20 orang

responden dewasa baik laki-laki maupun perempuan yang diminta untuk

memberikan penilaian dalam hal rasa dan aroma tablet hisap. Penilaian

dilakukan dengan cara mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat

kesukaan terhadap rasa dan aroma dari masing-masing formula tablet

hisap dengan mengikuti instruksi yang terdapat pada kuesioner.

4.6 Uji CD4

a. Perencanaan konsentrasi ekstrak uji

Pada penelitian sebelumnya mengenai Uji Efek Imunomodulator

Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) Terhadap Aktivitas dan

Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Peritonium Mencit Secara In

Vivo, efek imunomodulator terus meningkat pada dosis 400 mg/kg

BB, sehingga perlu dilakukan pengujian efek imunomodulator

terhadap manusia, dengan menggunakan konversi dosis. Dari

perhitungan diperoleh bahwa dosis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebesar 2000 mg. (Amalia, 2009)

Page 62: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

49

b. Pengambilan sampel darah

Pengambilan darah dilakukan di Laboratorium Makmal Terpadu

Universitas Indonesia. Tiap responden masing-masing diambil

darahnya sebanyak 3 ml, dengan jumlah responden sebanyak 8 orang

dengan 1 orang kontrol positif yang mengkonsumsi tablet IM®, 1

orang kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan, dan 6 orang yang

diberi tablet hisap ekstrak gambir. Penentuan jumlah sampel ini

ditentukan menurut rumus Federer (Adimunca,2010) :

T (n-1) > 15

Dimana : T = jumlah perlakuan

n = jumlah pengulangan

c. Perlakuan terhadap sampel darah

Sampel darah yang telah diambil dari responden segera diukur kadar

limfositnya dengan alat Sysmex Pouch 100i. Sebanyak 50 µl sampel

darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup dan ditambahkan

reagen BD Tritest™ sebanyak 20 µl sambil tabung digoyangkan secara

perlahan. Tabung reaksi tersebut kemudian diinkubasikan di ruang

gelap selama 15 menit pada suhu ruangan, dan ditambahkan 450 µl

lysing solution ke dalamnya. Tabung reaksi berisi sampel tersebut

kemudian diinkubasikan untuk kedua kalinya di lemari pendingin pada

suhu 4oC selama 15 menit, dan selanjutnya dimasukkan ke alat

FACSCalibur dan diperoleh nilai CD4 dalam darah.

Page 63: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

50

4.7 Analisa Data

Data hasil penelitian dianalisis untuk melihat adanya perbedaan

masing-masing kelompok perlakuan. Data-data yang diperoleh, dianalisa

dengan menggunakan program pengolahan data statistik SPSS 17.0. Pada

analisa data ini, ditentukan terlebih dahulu homogenitas sampel dan

normalitas data dari setiap variabel dan dilanjutkan dengan uji parametrik

anova satu arah dengan taraf signifikansi 95% jika data terdistribusi

normal dan homogen. Jika data tidak terdistribusi normal dan tidak

homogen maka dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis. Apabila ada

perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji perbandingan

antara kelompok uji (Least Significant Difference atau LSD) (Santoso,

2006).

Hipotesis :

Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok.

Ha : terdapat perbedaan yang bermakna antara setiap kelompok.

Pengambilan Keputusan :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka Ho diterima.

Jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Page 64: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

51

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Penapisan Fitokimia Gambir

Tabel 5. Hasil Penapisan Serbuk & Ekstrak Etanol Gambir

Golongan Penapisan Serbuk Penapisan Ekstrak

Urea - -

Alkaloid + +

Flavonoid + +

Saponin + +

Tannin + +

Steroid - -

Kuinon - -

Kumarin + +

Minyak atsiri - -

Keterangan : (+) = ada

(-) = tidak ada

5.1.2 Karakterisasi Ekstrak

Tabel 6. Hasil Karakterisasi Ekstrak (Anonim, 1994; Anonim, 1989)

Jenis Karakterisasi Hasil Persyaratan

• Parameter

Spesifik :

Ekstrak kental gambir

Ekstrak kental

Page 65: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

52

a. Identitas

b. Organoleptik

o Bentuk

o Warna

o Bau

o Rasa

(Uncaria gambir

Roxb)

Kental

Coklat tua

Aromatik

Pahit

gambir (Uncaria

gambir Roxb)

Kental

Coklat

Aromatik

Pahit

• Parameter Non

Spesifik :

a. Kadar air

b. Kadar abu

c. Kadar abu tidak

larut asam

d. Susut pengeringan

1,7 %

7,15%

0,009%

6,4%

17,0 %

7,0 %

<0,08%

<10 %

Rendemen 58,58%

Gambar 1. Hasil Identifikasi Serbuk Gambir

Page 66: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

53

5.1.3 Evaluasi Granul

Tabel 7. Hasil Evaluasi Granul

Jenis Evaluasi Formula

Persyaratan A B C

Laju alir (gr/detik)

12,7 9,6 13,06 > 10 gr/dt

Sudut diam (o) 29,2 16,11 25,9 20 – 40o

Kadar air (%) 4,51 4,11 4,5 2 – 5 %

Kompresibilitas (%)

12 13 11,9 5-15 : sangat baik

Tabel 8. Hasil Uji Distribusi Ukuran Partikel

Jenis

evaluasi

Formula

A B C

Distribusi

ukuran

partikel

Bobot

(gr)

Fraksi

(%)

Bobot

(gr)

Fraksi

(%)

Bobot

(gr)

Fraksi

(%)

1.7 mm 1.329 1.34 1.423 1.4 0.201 0.2

1.4 mm 2.508 2.53 2.174 2.22 1.050 0.5

1.18 mm 1.604 1.62 1.550 1.5 0.161 0.16

1 mm 1.372 1.4 0.929 0.9 0.210 0.21

850 µm 1.956 1.98 2.057 2.09 0.304 0.31

< 850 µm 90.23 91.2 91.9 93.7 98 99

Jumlah 98.9 100 98.1 100 98.92 100

Rerata 1.75 1.77 1.626 1.66 0.18 0.18

SD 0.489 0.494 0.504 0.51 0.07 0.07

Page 67: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

54

Grafik Distribusi Ukuran Partikel

5.1.4 Evaluasi Tablet

Tabel 9. Hasil Evaluasi Tablet

Jenis Evaluasi Formula

Persyaratan A B C

Organoleptik

� Bentuk

� Warna

� Rasa

� Bau

Bundar

Coklat muda

Manis

-

Bundar

Coklat muda

Manis

Aroma mint

Bundar

Coklat muda

Manis

Aroma mint

-

Kekerasan

(kg/cm2)

9 12 12,5 10-20 kg/cm2

Keseragaman

ukuran (mm)

tebal diameter tebal diameter tebal Diameter

> 18 mm 4 26,15 4 26,05 4 26,35

SD 0,08 0,53 0,01 0,69 0,06 0,06

Page 68: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

55

Keseragaman

bobot (gr)

4,335 4,356 4,360 Tidak boleh ada 2 tablet

yg menyimpang

dari 5% bobot rerata

SD 0,06 0,72 0,55

Friabilitas (%) 1,2 0,89 0,574 <0.8%

Waktu hancur

(mnt)

20,94 32 35,68 <30 menit

5.1.5 Uji Kesukaan

Tabel 10. Hasil Uji Kesukaan Terhadap Rasa Tablet

Responden Formula A

5%

Formula B

8%

Formula C

10%

1 STS N S

2 TS S N

3 N S SS

4 TS N S

5 TS S S

6 TS S TS

7 TS S S

8 SS S TS

9 N S TS

10 N S TS

11 TS N SS

12 STS TS S

13 TS N SS

Page 69: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

56

14 TS S N

15 TS S N

16 N S S

17 TS S N

18 N S SS

19 S S N

20 N S S

Jumlah

SS : 1

S : 1

N : 6

TS : 10

STS : 2

SS : -

S : 15

N : 4

TS : 1

STS : -

SS : 4

S : 7

N : 5

TS : 4

STS : -

Keterangan : SS : Sangat Suka

S : Suka

N : Netral

TS : Tidak Suka

STS : Sangat Tidak Suka

Tabel 11. Hasil Uji Kesukaan Terhadap Aroma Tablet

Responden Formula A

5%

Formula B

8%

Formula C

10%

1 STS N S

2 TS S N

3 S S SS

4 N S S

5 TS S S

Page 70: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

57

6 TS S TS

7 N S S

8 S S TS

9 TS S TS

10 TS S TS

11 TS N SS

12 STS TS S

13 TS N SS

14 N S N

15 N S N

16 TS S S

17 N S N

18 S S SS

19 S S N

20 N S S

Jumlah

SS : 1

S : 4

N : 6

TS : 7

STS : 2

SS : -

S : 16

N : 3

TS : 1

STS : -

SS : 4

S : 7

N : 5

TS : 4

STS : -

Keterangan : SS : Sangat Suka

S : Suka

N : Netral

TS : Tidak Suka

STS : Sangat Tidak Suka

Page 71: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

58

5.1.6 Uji CD4

Tabel 12. Persentase CD4 dalam Limfosit

Relawan % CD4 dalam Limfosit

Sebelum Sesudah

1 27.97 31

2 29.9 30

3 32.31 36

4 29.07 32

5 37.94 37

6 26.02 27

Kontrol (-) 25.50 24

Kontrol (+) 27.81 31

Page 72: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

59

Grafik Persentase CD4 dalam Limfosit

Tabel 13. Jumlah total CD4

Relawan Jumlah Total CD4

Sebelum Sesudah

1 742 1001

2 732 754

3 632 598

4 746 613

5 976 846

6 425 482

Kontrol (-) 368 389

Page 73: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

60

Kontrol (+) 563 681

Grafik Jumlah total CD4

Page 74: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

61

5.2 Pembahasan

Hasil yang diperoleh pada penapisan fitokimia serbuk gambir

menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin,

triterpenoid, dan minyak atsiri. Dari sini diketahui bahwa ekstrak gambir

mengandung tanin yang diduga memiliki aktivitas sebagai imunomodulator.

Untuk mengekstraksi kandungan kimia dari gambir, digunakan metode cara

panas yaitu dengan memasak daun dan ranting tanaman gambir yang kemudian

dicetak selagi panas. Kemudian dari hasil ekstrak air gambir ini dilakukan tahap

maserasi dengan menggunakan etanol 70%.

Metode maserasi dipilih karena dapat memisahkan zat-zat aktif yang

terdapat dalam serbuk gambir secara sempurna sehingga diperoleh senyawa-

senyawa yang terkandung di dalam tanaman, selain itu penggunaan metode ini

didasarkan pada keuntungan yang diberikan yaitu dari segi efisiensi waktu,

pengerjaan dan peralatan sederhana (Depkes RI, 2000). Hal ini disebabkan

karena pada metode maserasi ini menggunakan pelarut etanol 70% secara

berulang sampai diperoleh filtrat yang jernih sehingga diharapkan kandungan

kimia dapat tertarik lebih banyak. Di samping itu metode ini tidak merusak zat-

zat yang tidak tahan dengan pemanasan.

Pemilihan pelarut etanol didasarkan karena etanol memiliki beberapa

keuntungan, antara lain lebih selektif dalam pemisahan zat aktif yang

terkandung dalam tanaman, misalnya zat yang berkhasiat sebagai

imunostimulan yaitu tanin yang dapat menstimulasi sel-sel fagositik yang

mampu memakan partikel-partikel dan mikroorganisme yang masuk ke dalam

tubuh. Maserasi dengan etanol dapat menjaga proses ekstraksi agar tidak mudah

Page 75: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

62

ditumbuhi kapang, menghasilkan absorpsi baik, netral dan dapat dicampur

dengan segala pembanding serta panas yang diperlukan untuk pemekatan relatif

lebih sedikit dibandingkan dengan pelarut lain, dikarenakan titik didih rendah.

Pemakaian etanol 70% sebagai pelarut juga dikarenakan etanol dapat

melarutkan senyawa organik dalam tumbuhan baik yang bersifat polar maupun

non polar. Di samping itu etanol mempunyai harga relatif murah dan mudah

diperoleh. (Depkes RI, 2000; Adnan, 2010).

Setelah didapat gambir dalam bentuk ekstrak, dilakukan beberapa tahap

lanjutan penelitian antara lain pemekatan ekstrak, pengeringan ekstrak,

pembuatan tablet, dan pengujian kadar CD4 dalam darah. Evaluasi dilakukan

untuk melihat apakah pada masing-masing tahap telah memenuhi standar

evaluasi yang ditetapkan dalam literatur.

Proses pengentalan dilakukan dengan menggunakan alat rotary

evaporator. Prinsip penggunaan alat ini adalah dengan mengatur suhu pada

penangas air rotary evaporator mendekati titik didih pelarut yang digunakan

tetapi tidak boleh melebihi suhu optimum zat aktifnya. Alat dijalankan selama

waktu tertentu sampai didapatkan hasil berupa ekstrak kental, yaitu dengan

mengurangi luas permukaan ekstrak yang sebelumnya cair menjadi agak kental

karena tertariknya pelarut dalam ekstrak cair tersebut. Pada penelitian ini

digunakan penangas air yang diatur pada suhu dan kecepatan putaran optimal,

yaitu 50oC dengan kecepatan putaran 50 rpm (Lisa, 2006). Dari sini diperoleh

bobot ekstrak kental yang semakin sedikit dengan kondisi ekstrak yang dapat

dituang, yaitu sebesar 292,9 gram.

Page 76: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

63

Untuk mengetahui kelayakan simplisia dan ekstrak, dilakukan beberapa

parameter standar simplisia dan ekstrak baik yang spesifik maupun yang non

spesifik. Pengujian parameter spesifik yang dilakukan antara lain adalah

identitas, pemeriksaan organoleptis, dan kadar senyawa yang larut dalam etanol.

Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh bentuk serbuk dengan warna coklat

tua, berbau khas aromatik dan memiliki rasa yang pahit. Kadar senyawa larut

etanol bertujuan untuk memberikan gambaran awal jumlah senyawa kandungan

atau senyawa yang terlarut dalam etanol (Depkes RI, 2000). Pada ekstrak etanol

gambir, pengujian ini tidak dilakukan, karena ekstrak itu sendiri sudah

merupakan sari dari etanol.

Pengujian parameter non spesifik antara lain adalah susut pengeringan,

kadar air, kadar abu, dan kadar abu tak larut asam. Penetapan susut pengeringan

bertujuan untuk memberikan batasan maksimal besarnya senyawa yang hilang

pada proses pengeringan. Nilai susut pengeringan ekstrak gambir diperoleh

sebesar 6,4%. Nilai ini memenuhi persyaratan yaitu <10%.

Pada ekstrak gambir dilakukan penetapan kadar air yang bertujuan untuk

memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air di

dalam bahan (Depkes RI, 2000). Kadar air rata-rata ekstrak kering gambir hasil

pengeringan adalah 1,7%. Dengan demikian kadar air ekstrak kering gambir

memenuhi persyaratan SNI 01-3391-1994 yaitu maksimal 17,0% sehingga dapat

digunakan untuk formulasi sediaan tablet hisap. Jika kadar air terlalu tinggi akan

dapat menyebabkan komponen-komponen aktif yang terkandung dalam tablet

hisap menjadi tidak stabil.

Page 77: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

64

Penetapan kadar abu bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai

terbentunknya ekstrak, sedangkan penetapan kadar abu tak larut asam bertujuan

untuk mengetahui besarnya tingkat pengotor yang tercampur pada serbuk saat

preparasi simplisia. (Depkes RI, 2000). Kadar abu tidak larut asam ekstrak

kering gambir sebesar 0,009% sedangkan untuk kadar abu sebesar 7,15%. Nilai

kadar abu ekstrak gambir ini sedikit melampaui persyaratan kadar abu ekstrak

gambir menurut SNI 01-3391-1994 yaitu 7,0%. Hal ini dapat disebabkan

kandungan air yang lebih banyak pada pelarutnya yaitu etanol 70%

dibandingkan dengan ekstrak standar yang menggunakan etanol 95%, sehingga

masih adanya mineral dan pengotor yang tertinggal pada ekstrak.

Setelah ekstrak kering dievaluasi, dilakukan pencampuran semua bahan

formula dan selanjutnya dievaluasi karakteristik granul yang dihasilkan. Hasil

evaluasi kadar air rata-rata campuran serbuk ekstrak kering gambir adalah untuk

formula A 4,51%, formula B 4,11%, dan untuk formula C sebesar 4,5%. Kadar

ini memenuhi persyaratan kadar air granul yang baik yaitu 2-5% (Voight, 1994),

sehingga dapat digunakan untuk tablet hisap. Karena jika kadar air granul < 2%

maka tablet yang dihasilkan akan rapuh atau mudah hancur dan jika kadar air

granul >5% maka tablet yang dihasilkan akan terlalu lembab.

Fines adalah partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 µm (Susanti,

2008). Hasil distribusi ukuran partikel yang baik adalah mengandung tidak lebih

dari 10% fines atau serbuk halus, dan kurvanya mengikuti kurva normal

distribusi ukuran parikel yang berbentuk lonceng (Lachman, 1994). Distribusi

ukuran partikel serbuk dapat memperngaruhi kerenyahan tablet dan daya

Page 78: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

65

mengalir serbuk yang dapat mempengaruhi bobot tablet rata-rata, variasi bobot,

dan waktu hancur tablet. Serbuk halus diperlukan untuk mengisi ruang kosong

antar partikel yang terbentuk oleh partikel-partikel yang lebih besar, serta

membantu pembentukan ikatan fisik yang berperan sebagai jembatan

antarpartikel yang lebih besar. Hasil evaluasi dari ketiga formula menunjukkan

distribusi ukuran partikel yang mengandung lebih dari 10% serbuk halus. Hal

ini dapat disebabkan karena ukuran sieving analyzer yang digunakan antara

mesh 12-22. Di samping itu adanya partikel aerosil yang berukuran 200µm

(<850 µm) dan partikel dekstrosa yang berukuran 125–180 µm (<850 µm)

sehingga menyebabkan persentase fines yang terdapat dalam granul menjadi

besar (Anonim, 2007; Anonim, 2010)

Hasil evaluasi kompresibilitas untuk formula A adalah 12%, formula B

13%, dan formula C 11,9%. Syarat kompresibilitas yang baik adalah 5-15 %

(Voight, 1990). Jadi formula A, B dan C memiliki sifat kompresibilitas yang

baik, sehingga baik digunakan untuk pembuatan tablet hisap.

Untuk menentukan sikap aliran berlaku sudut kemiringan aliran (sudut

henti), yang diberikan jika suatu zat berupa granul mengalir bebas dari sebuah

corong ke atas suatu dasar membentuk suatu kerucut, dimana sudut kemiringan

tersebut dapat diukur. Semakin datar kerucut, artinya sudut kemiringan semakin

kecil. Maka sifat aliran serbuk semakin baik (Voight, 1994).

Evaluasi granul didukung oleh uji laju alir granul untuk formula A

sebesar 12,7 gram/detik, formula B 9,6 gram/detik, dan untuk formula C 13,06

gram/detik, sedangkan nilai sudut henti untuk formula A sebesar 29,2o, formula

B sebesar 11,6o, dan formula C sebesar 25,9o. Hal ini pun semakin mendukung

Page 79: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

66

karakteristik granul yang memenuhi syarat. Syarat sudut diam yang baik adalah

< 25 - 30o dan syarat waktu alir yang baik adalah > 10 gram/detik. Hasil

evaluasi sifat alir serbuk untuk formula B menunjukkan sifat mudah mengalir,

dimana serbuk mempunyai waktu alir 9,6 gram/detik, sedangkan untuk formula

A dan C menunjukkan sifat bebas mengalir dengan waktu alir masing-masing

12,7 gram/detik dan 13,06 gram/detik. Sudut diam untuk ketiga formula masing-

masing memenuhi syarat yaitu untuk formula B bersifat sangat baik sedangkan

formula A dan C bersifat baik. Hasil dari evaluasi sifat alir menunjukkan bahwa

serbuk yang dihasilkan akan mudah mengalir sehingga diharapkan diperoleh

keseragaman bobot dan keseragaman ukuran tablet hisap yang baik.

Dari granul yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pencetakan dengan

menggunakan metode kempa langsung. Metode ini digunakan karena pada uji

pendahuluan dengan metode granulasi basah menghasilkan sediaan tablet hisap

yang lengket. Di samping itu keuntungan dari metode ini adalah dapat

digunakan untuk zat yang tidak tahan lembab, lebih ekonomis, dan

pengerjaannya relatif lebih mudah karena tidak melewati proses granulasi.

Tablet hasil pencetakan kemudian diuji organoleptiknya baik dalam hal warna

yang homogen, rasa yang manis, maupun aromanya. Dari tablet hisap gambir

untuk ketiga formula menunjukkan hasil yang relatif baik.

Evaluasi selanjutnya yaitu evaluasi tablet, meliputi uji friabilitas, uji

waktu hancur, uji keseragaman ukuran dan bobot, uji kekerasan, dan uji CD4

dalam darah. Hasil evaluasi uji keseragaman ukuran dari tablet hisap gambir

untuk ketiga formula menunjukkan rentang perbedaan keseragaman ukuran

yang kecil (SD = 0,44). Syarat keseragaman ukuran tablet adalah diameternya

Page 80: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

67

>18 mm, dan hasil diameter rata-rata yang diperoleh untuk ketiga formula

adalah masing-masing 24,8 mm untuk formula A, 24,85 mm untuk formula B,

dan 24,6 mm untuk formula C.

Hasil evaluasi uji keseragaman bobot tidak menunjukkan perbedaan dari

ketiga formulasi. Syarat keseragaman bobot menurut farmakope jika ditimbang

satu per satu, tidak boleh lebih dari 2 buah tablet yang masing-masing bobotnya

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 5% dan tidak satu pun tablet

yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari 10%. Dari ketiga

formula, hasil evaluasi keseragaman bobot menunjukkan bahwa tidak lebih dari

2 tablet yang menyimpang lebih dari 5% dan tidak ada satu pun tablet yang

menyimpang lebih dari 10% dari bobot rata-rata.

Syarat dari uji friabilitas atau kerenyahan tablet yang baik adalah < 1%

(Lachman, 1994). Dari hasil evaluasi friabilitas yang dilakukan terhadap ketiga

formula menunjukkan bahwa formula B dan C memenuhi syarat yaitu dengan

nilai friabilitas sebesar 0,89% dan 0,57%, sedangkan formula A tidak memenuhi

syarat dengan nilai friabilitasnya sebesar 1,2%. Hal ini dapat disebabkan karena

pengikat yang digunakan terlalu kecil sehingga tablet yang dihasilkan terlalu

rapuh. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dengan peningkatan konsentrasi

PVP sebagai bahan pengikat, maka akan menurunkan nilai kerapuhan tablet.

Syarat uji kekerasan tablet hisap adalah 10-20 kg/cm2 (Parrot, 1971).

Hasil uji kekerasan dari formula B dan C memenuhi syarat dengan nilai rata-rata

<10 kg/cm2, sedangkan kekerasan dari formula A tidak memenuhi syarat. Data

hasil uji kekerasan dapat dilihat pada tabel 24. Hasil analisa dengan SPSS juga

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kekerasan tablet hisap

Page 81: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

68

formula A, B, dan C (p<0,05). Dari data ini pula diketahui bahwa formula C

memiliki kekerasan paling tinggi dibandingkan dengan formula A dan B. Dari

sini diketahui terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi konsentrasi PVP

sebagai pengikat, semakin tinggi pula kekerasan tablet hisap yang dihasilkan.

Syarat waktu hancur untuk tablet hisap adalah tidak hancur dalam mulut

tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam waktu 30 menit atau

kurang, sedangkan syarat waktu hancur untuk tablet biasa adalah kurang dari 15

menit (Lachman, 1994). Dari hasil evaluasi yang didapat formula B dan C

menunjukkan waktu hancur yang lebih lama yaitu 32 menit untuk formula B

dan 35.6 menit untuk formula C. Sedangkan waktu hancur tablet pada formula

A lebih memenuhi syarat, yaitu 20.94 menit. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa

dengan peningkatan konsentrasi PVP sebagai bahan pengikat, maka akan

memperlambat waktu hancur tablet hisap. Data dapat dilihat pada tabel 27.

Uji kesukaan atau uji hedonik adalah salah satu uji penerimaan produk.

Pengujian kesukaan oleh panelis dilakukan melalui uji organoleptik terhadap

pengaruh rasa dan aroma tablet hisap yang dihasilkan. Berdasarkan hasil

penilaian 20 orang panelis, tingkat kesukaan terhadap rasa dan aroma tablet

hisap sangat berpengaruh pada formula tablet hisap yang disukai. Data yang

didapat dianalisis secara statistika dengan program SPSS (17.0).

Dari analisa statistik terhadap pengaruh rasa yang dilakukan, diketahui

bahwa hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data bersifat tidak terdistribusi

normal (p<0,05). Data hasil penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan uji non

parametrik Kruskal-Wallis, karena data tidak terdistribusi normal. Dari hasil uji

kesukaan terhadap rasa, didapatkan hasil ANOVA 0,000 (p<0,05) yang berarti

Page 82: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

69

Ho ditolak (p<0,05), artinya bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara

rasa tablet hisap untuk formula A, formula B dan formula C. Data dapat dilihat

pada tabel 10.

Begitu pula untuk uji kesukaan terhadap aroma, hasil menunjukkan

bahwa data bersifat tidak terdistribusi secara normal (p<0,05) sehingga analisa

dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Diperoleh bahwa nilai asymp sig 0,01

(p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan secara bermakna antara aroma tablet

hisap formula A, formula B, dan formula C. Data dapat dilihat pada tabel 11.

Data analisa statistik kesukaan menunjukkan bahwa formula yang paling

diminati oleh responden dalam hal rasa adalah formula C, begitu pula dalam hal

aroma yang paling diminati adalah tablet formula C. Oleh karena itu, tablet

formula inilah yang selanjutnya akan digunakan dalam uji CD4.

CD4 adalah sejenis sel darah putih yang dipakai oleh virus untuk

mereplikasi dan kemudian dibunuhnya. Sel ini juga disebut sel T-4, sel

pembantu, atau sel CD4+. Jumlah CD4 mencerminkan kesehatan sistem

kekebalan tubuh, karena berkurangnya nilai CD4 menunjukkan berkurangnya

sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam mengatasi

infeksi yang masuk ke dalam tubuh manusia. Hasil tes CD4 dapat berubah-ubah

yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain waktu pengambilan darah,

faktor fisik pasien, maupun faktor kondisi kejiwaan pasien. Oleh karena itu,

darah diambil pada jam yang sama dan dilakukan di laboratorium yang sama

untuk meminimalisasi faktor kesalahan.

Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia maka target utamanya

adalah CD4 karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4.

Page 83: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

70

CD4 berfungsi mengkoordinasikan sejumlah fungsi imunologis yang penting.

Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imun yang progresif

(Anonim, 2010; Runggu, 2010).

Reaksi yang terjadi dalam pengukuran CD4 ini adalah reaksi antigen-

antibodi, dikarenakan antibodi dapat membedakan antara kelompok yang

berbeda pada protein. Pada reaksi ini terjadi ikatan non kovalen, sehingga reaksi

ini dapat kembali ke keadaan semula (reversible). Cara ini paling banyak

digunakan di bidang diagnostik atau biomedis, karena secara teknis relatif

sederhana dan murah. Biasanya dalam model pengukuran ini nilai kepekaannya

tlebih terbatas, meskipun demikian reaksi ini dapat mendeteksi 0,005 µg

protein/ml suspensi.

Metode yang digunakan dalam pengujian imunomodulator pada

penelitian adalah dengan melihat perubahan kadar CD4 dalam darah panelis

yang mengkonsumsi tablet hisap selama 5 hari berturut-turut. Pemilihan CD4

dalam pengujian kadar imunomodulator ini dikarenakan jumlah CD4 dapat

menunjukkan kekuatan sistem kekebalan tubuh manusia, berpengaruh secara

signifikan pada orang yang terkena infeksi, dapat diujikan kepada orang normal,

serta cara pengujiannya pun relatif mudah.

Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok

kontrol negatif, kelompok kontrol positif IM® sebagai bahan yang aktif untuk

imunomodulator yang telah mengalami pengujian kinis, dan kelompok uji yaitu

ekstrak etanol gambir. Setiap kelompok, kecuali kelompok negatif, diberikan

tablet dengan aturan pakai 4 kali sehari untuk tablet uji dan 1 kali sehari untuk

kontrol positif.

Page 84: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

71

Dari analisa statistik yang dilakukan terhadap % CD4 dalam limfosit,

diketahui bahwa hasil uji T test menunjukkan bahwa data kadar CD4 dalam

limfosit tidak berbeda secara bermakna antara sebelum dengan sesudah

perlakuan (p>0,025). Dari data ini kemudian dibandingkan dengan kontrol

positif dan negatif, diperoleh bahwa data sampel sesudah perlakuan tidak

menunjukkan perbedaan secara signifikan antara data sampel dengan kontrol

positif (p>0,025), akan tetapi menunjukkan perbedaan secara signifikan dengan

kontrol negatif (p<0,025).

Selanjutnya analisa statistik dilakukan terhadap jumlah mutlak CD4,

diketahui bahwa hasil uji T test menunjukkan bahwa data kadar CD4 dalam

limfosit tidak berbeda secara bermakna antara sebelum dengan sesudah

perlakuan (p>0,025). Data ini kemudian dibandingkan dengan kontrol positif

dan negatif, diperoleh bahwa data sampel sesudah perlakuan tidak menunjukkan

perbedaan secara signifikan antara data sampel dengan kontrol positif

(p>0,025), akan tetapi menunjukkan perbedaan secara signifikan dengan kontrol

negatif (p<0,025).

Page 85: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

72

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat dibuat dalam

bentuk sediaan tablet hisap dengan menggunakan

polyvinylpyrrolidone (PVP) sebagai pengikat dengan variasi

konsentrasi 5%, 8%, dan 10%.

2. Formulasi tablet hisap ekstrak etanol gambir pada dosis 2000

mg/hari dapat mempengaruhi jumlah mutlak CD4 dan persentase

CD4 dalam darah.

3. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, formula tablet hisap

ekstrak etanol gambir (Uncaria gambir Roxb) terbaik adalah

formula C

6.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan efektivitas

imunomodulator dengan metode ekstraksi, pelarut, dan dosis yang berbeda. Untuk

pengujian imunomodulator dalam tubuh, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dengan parameter yang berbeda.

Page 86: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

73

DAFTAR PUSTAKA

Adimunca, Cornelis dan Olwin Nainggolan. 2010. Pengaruh Ekstrak Daun Singkong (Manihot uttilisima) Terhadap Fungsi Hati Dan Ginjaltikus Putih Yang Diinduksi Karsinogen Nitrosamin. Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Adnan. 2010. Jaringan Ikat. FMIPA Universitas Negeri Malang. Diambil dari :

http://www.scribd.com/doc/33868064/JARINGAN-IKAT Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi; Edisi Revisi dan

Perluasan. Penerbit ITB, Bandung Amalia, Anisa. 2009. Uji Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria

gambir Roxb) Terhadap Aktivitas Dan Kapasitas Fagositosis Sel Makrofag Peritoneum Mencit Secara In Vivo. FKIK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat.

Penerjemah Farida Ibrahim. UI Press, Jakarta : 261-271 Anonim. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Departemen Kesehatan RI.

Jakarta : 137 Anonim. 1994. Gambir. Badan Standardisasi Nasional. Diambil dari :

http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/3792 Anonim. 2006. Echinacea Imunoterapi Penyakit Saluran Pernapasan. Diambil

dari : http://www.tempo.co.id Anonim. 2007. Kajian Keamanan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan. JK

Sucralose Inc, Beijing. Diambil dari : http://www.jk-sucralose.com/indo/index.html

Anonim. 2008. MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi Edisi 8. PT Infomaster,

Jakarta : 296 Anonim. 2010. Tes CD4. Diambil dari : http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=124 Aulton, Michael E. 1988. Pharmaceutics : The Science of Dossage Form Design.

Churchill Livingstone, New York:245-247, 307-314, 612-613 Baratawidjaja, Karnen Garnan. 2009. Imunologi Dasar Edisi Ke-6. Balai Penerbit

FKUI, Jakarta : 3-17, 128-151 Bhagwat, Samir P., et al. 2006. Contribution of T cell subsets to the

pathophysiology of Pneumocystis-related immunorestitution disease. Diambil dari: http://ajplung.physiology.org/cgi/content/short/291/6/L1256

Page 87: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

74

Bradley, Peter. 2006. British Herbal Compendium Vol 2. British Herbal Medicine Association (BHMA), Great Britain:129-141

Diah, 2010. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Daun Gambir (Uncaria gambir

Roxb). Diambil dari : http://diaht09.student.ipb.ac.id/ Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen

Kesehatan RI, Jakarta Departemen Kesehatan RI. 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan RI,

Jakarta Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen

Kesehatan RI, Jakarta Departemen Kesehatan RI. 2000. Acuan Sediaan Herbal. Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta : 115-117 Departemen Kesehatan RI. 2002. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat

Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta : 3-16 Departemen Kesehatan RI. 2007. Acuan Sediaan Herbal vol 3 Edisi I. Direktorat

Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta Dhalimi, Azmi. 2006. Permasalahan Gambir di Sumatra Barat dan Alternatif

Pemecahannya. Dalam : Perspektif Vol 5 No. 1. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Bogor : 46-59

Dharma, R. et al. Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin. Dalam : Cermin

Dunia Kedokteran No. 30. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 28-30

Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants.

Journal Pharmaceutical Science. hal 55, 3 Gatiningsih, Tri Mumpuni. 2008. Optimasi Formula Tablet Hisap Jahe Merah

(Zingiber officinale Roxb) Dengan Kombinasi Laktosa-Manitol Sebagai Bahan Pengisi Dengan Metode Simplex Lattice Design. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Gunawan, Didik dan Sri Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1.

Penebar Swadaya, Jakarta : 9-17 Haryanto, Sugeng. 2009. Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Palmall,

Yogyakarta Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Badan Litbang Kehutanan,

Jakarta

Page 88: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

75

Idris, Herwita. 2007. Pemakaian Fungisida Gambir Terhadap Penyakit bercak

Fusarium sp Pada Daun Serai Wangi. Dalam : Jurnal Ilmu-Ilmu Pengetahuan Indonesia Edisi Khusus No. 3. Kebun Percobaan BALITTRO Laing Solok, Solok:379-385

Jawetz, E., Melnick, J.L. dan Adelberg, E.A. 2001. Mikrobiologi Kedokteran

Edisi 2, Salemba Medika, Jakarta:165-170 Kaplan Medical. 2002. USMLE. Step 1 Microbiology and Immunology Notes.

Kaplan Inc., United States:293-308 Kresno, Siti Boedina. 2001. Imunologi : Diagnosa dan Prosedur Laboratorium

Edisi IV. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Kusmardi., Kumala, Shirly., Triana, Enif Esti. 2007. Efek

ImunomodulatorEkstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Makrofag. Dalam: Makara Kesehatan Vol II No. 2. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta:50-53

Lachman, L, Lieberman, H. A. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri,Edisi

III. Universitas Indonesia, Jakarta Lucida, Henny., et al. 2007. Formulasi Sediaan Antiseptik Mulut dari katekin

Gambir. Dalam : J,Sains Tek Far 12(1). FMIPA Universitas Andalas, Padang

Nugrahani, Ilma. et al. 2005. Karakterisik Granul Dan Tablet Propranolol

Hidroklorida Dengan Metode Granulasi Peleburan. Dalam : Majalah Ilmu Kefarmasian Vol II No 2. FMIPA Universitas Indonesia, Jakarta

Padmadisastra, Yudi. dkk. . Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb) dengan Metode Kempa Langsung. Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Padjadjaran Sumedang

Pambayun, Rindit. et al. 2007. Kandungan fenol dan sifat antibakteri dari berbagai

jenis ekstrak produk gambir (Uncaria gambir Roxb). Dalam : Majalah Farmasi Indonesia Vol 18 (3). Universitas Sriwijaya, Palembang : 141-146

Parrot, Eugene L. 1971. Pharmaceutical Technology, Fundamental

Pharmaceutics. Burgess Publishing Company, Minneapolis : 82 Peters, D. 1989. Medicated Lozenges. Dalam : Lieberman, A. H., Lachman, L.

Pharmaceutical Dossage Forms : Tablet, vol 1, 2nd ed. Marcel Dekker, New York : 513-580

Page 89: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

76

Rantam, Fedik A. 2003. Metode Imunologi. Airlangga University Press, Surabaya : 3-7

Ritiasa, Ketut. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Runggu, Caprina. 2010. Komunitas AIDS Indonesia. Diambil dari http://aids-

ina.org/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_cat=1&categories=HIV-AIDS

Susanti, Devi Yuni 2008. Efek Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan fenolik

dan Kandungan Katekin Ekstrak Daun Kering Gambir. Dalam : Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian, Yogyakarta:1-13

Swain, Steve D. et al. 2006. CD8 T Cells Modulate CD4 T-Cell and Eosinophil-

Mediated Pulmonary Pathology in Pneumocystis Pneumonia in B-Cell-Deficient Mice. Dalam : American Journal of Pathology. Department of Veterinary Molecular Biology, Montana State University, Bozeman, Montana: 466-475. Diambil dari: http://ajp.amjpathol.org/cgi/content/full/168/2/466

Tanuatmadja, U. S. 1985. Pengembangan Produksi Jamu. Fa Skala Indah, Jakarta

: 41-42 Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat Penting Khasiat,

Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Utama, Iwan H dan I Nym Suarsana. 2001. Teknik Imunodiagnostik dalam

Masyarakat. Dalam : Cermin Dunia Kedokteran No. 130. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali:55-57

Voight, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta Wade, Ainley. Weller, Paul J (editor). 1994. Handbook of Pharmaceutical

Excipients. The Pharmaceutical Press. London : 252-255, 392, 494, 500, 519.

Wiedianty, Lisa. 2006. Formulasi Tablet Hisap Dari Ekstrak Daun Sirih (Piper

betle L.) Yang Dikeringkan Dengan Adsorben Dan Pengikat Maltodekstrin. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta

Page 90: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

77

Lampiran 1. Gambar Bahan-Bahan dan Alat-Alat Penelitan

Gambar 2. Simplisia Gambir Gambar 3. Sysmex Pouch – 100i

Gambar 4. Rotary Evaporator Gambar 5. Alat Pencetak Tablet

Gambar 6. FACSCalibur

Lampiran 2. Rumus Perhitungan Dosis Hewan dan Tabel Konversi Dosis Hewan

ke HED Berdasarkan BSA (Reagan-Shaw dkk, 2008)

Page 91: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

78

Tabel 14. Konversi Dosis Hewan ke HED Berdasarkan BSA

Species Weight (kg) BSA (m2) Km factor

Human

Adult 60 1.6 37

Chile 20 0.8 25

Baboon 12 0.6 20

Dog 10 0.5 20

Monkey 3 0.24 12

Rabbit 1.8 0.15 12

Guinea pig 0.4 0.05 8

Rat 0.15 0.025 6

Hamster 0.08 0.02 5

Mouse 0.02 0.007 3

Page 92: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

79

Lampiran 3. Perhitungan Dosis Tablet

Dosis invivo : 400mg/kg BB

• HED = Animal dose x Animal Km Human Km

= 400 mg/kg BB x 3 37

= 32,4324 mg/kg BB

• Dosis untuk manusia

= HED (mg/kg BB) x berat rata-rata manusia dewasa (kg)

= 32,4324 x 60

= 1946 mg

= 1,946 gr ~ 2 gr

Lampiran 4. Proses Preparasi Simplisia

Simplisia Gambir

Gambir dihaluskan (diblender)

Serbuk halus Pembuatan ekstrak

Page 93: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

80

Lampiran 5. Perhitungan Karakterisasi Ekstrak Gambir

1. Susut Pengeringan

W1 = 1,960 gram

W2 = 1,835 Gram

% Susut pengeringan = W1 – W2 x 100% W1

= 1,96 – 1,835 x 100% 1,96

= 6,4%

2. Kadar Air

Page 94: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

81

Tabel 15. Hasil Pengukuran Kadar Air

Berat sebelum Berat sesudah Kadar air

0,999 0,968 1,7%

3. Kadar Abu Tidak Larut Asam

Berat botol timbang + tutup (berat awal kosong) = 23,6243gram

Berat botol timbang + tutup+ekstrak (berat awal) = 24,6367 gram

Berat ekstrak = 1,0124 gram

Tabel 16. Hasil Pengukuran Kadar Abu Tidak Larut Asam

No Waktu (menit) Berat (gram)

1.

2.

3.

0

30

60

24,6367

23,6246

23,6244

% Kadar abu tidak larut asam = berat akhir – berat kosong x 100% berat ekstrak

= 23,6244-23,6243 x 100% 1,0124

= 0,009%

4. Kadar Abu

Berat botol timbang + tutup (berat awal kosong) = 23,6243 gram

Page 95: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

82

Berat botol timbang + tutup+ekstrak (berat awal) = 24,6367 gram

Berat ekstrak = 1,0124 gram

Tabel 17. Hasil Pengukuran Kadar Abu

No Waktu (menit) Berat (gram)

1.

2.

3.

0

30

60

24,6367

23,6968

23,6967 (berat akhir)

% Kadar abu = berat akhir – berat kosong x 100% berat ekstrak

= 23,6967-23,6243 x 100% 1,0124

= 7,15%

Lampiran 6. Evaluasi Granul

Tabel 18. Uji Kadar Air

No. Kadar air (%)

Formula A Formula B Formula C

1. 4.5 4.12 4.48

Page 96: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

83

2. 4.42 4.19 4.53

3. 4.61 4.02 4.49

Rata-rata 4.51 4.11 4.5

SD 0,095 0,08 0,026

Tabel 19. Uji Kompresibilitas

Formula Berat (gr) Ketukan V0 (ml) Vn (ml) Kp (%) Kesimpulan

A 25

10

50

100

500

41,8 41,4

39

37.9

36.8

12

Sangat baik

B 25

10

50

100

500

42.1 42

41

37

36,5

13

Sangat baik

C 25

10

50

100

500

42 41

39

37

37

11,9

Sangat baik

Tabel 20. Uji Sudut Henti

Formula Berat (gr) H (cm) D (cm) Α αrata-rata Kesimpulan

A 100 4,1 14,3 29,8 29,2 Baik

4,2 14,7 29,6

4,7 17,5 28,2

B 100 3 14.5 22.48 16,11 Sangat baik

4,2 15.5 29,25

3,3 13.5 26,05

Page 97: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

84

C 100 4.5 14,6 31,6 25,9 Baik

3,4 14,3 25,4

4,2 14,2 30,6

Tabel 21. Uji Laju Alir

Formula Berat (gr)

Waktu (dt)

Waktu alir

(gr/dt)

Waktu alir rata-rata

(gr/dt)

Kesimpulan

A 100 8.71 11,48 12,7 Bebas

mengalir 7.4 13,51

7,6 13,11

B 100 10,5 9,5 9,6 Mudah

mengalir 10,42 9,6

10,3 9,7

C 100 7,09 14,1 13,06 Bebas

mengalir 8,4 11,9

7,59 13,18

Tabel 22. Uji Distribusi Ukuran Partikel

Jenis

evaluasi

Formula Persyaratan

A B C

Distribusi

ukuran

partikel

Bobot

(gr)

Fraksi

(%)

Bobot

(gr)

Fraksi

(%)

Bobot

(gr)

Fraksi

(%) <10% serbuk

halus 1.7 mm 1.329 1.34 1.423 1.4 0.201 0.2

1.4 mm 2.508 2.53 2.174 2.22 1.050 0.5

Page 98: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

85

1.18 mm 1.604 1.62 1.550 1.5 0.161 0.16

1 mm 1.372 1.4 0.929 0.9 0.210 0.21

850 µm 1.956 1.98 2.057 2.09 0.304 0.31

< 850 µm 90.23 91.2 91.9 93.7 98 99

Jumlah 98.9 100 98.1 100 98.92 100

Rerata 1.75 1.77 1.626 1.66 0.18 0.18

SD 0.489 0.494 0.504 0.51 0.07 0.07

Lampiran 7. Evaluasi Tablet

Tabel 23.. Uji Friabilitas

Formula Friabilitas

A 1,2 %

B 0,89 %

C 0,574 %

Tabel 24. Uji Kekerasan Tablet

No Formula

Page 99: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

86

A B C

1. 9 11 17

2. 8.5 10.5 18

3. 8.5 14.5 17

4. 9.5 13 17.5

5. 9 12.5 19

6. 10 11 16.5

7. 10.5 10.5 15

8. 8.5 14 18

9. 9 11 16

10. 8 12 15

Rata-rata 9.05 12 16.9

SD 0.722842 1.378405 1.240967

Tabel 25. Uji Keseragaman Ukuran

No. Tebal tablet (mm) Diameter (mm) Formula Formula

A B C A B C 1. 25 25 25 5 5 4 2. 24 26 25 4 4 4 3. 25 25 25 4 5 4 4. 25 24 25 4 4 4 5. 25 25 24 4 5 4 6. 24 25 25 4 4 4 7. 24 25 24 4 5 4 8. 24 26 24 4 5 4 9. 25 25 24 4 4 4 10. 26 25 25 5 5 5 11. 24 25 25 4 4 4 12. 24 24 25 5 5 5 13. 25 24 25 5 4 4 14. 25 25 24 5 4 4 15. 25 24 24 4 4 4 16. 25 25 24 5 4 4 17. 26 24 25 4 5 4 18. 25 25 25 5 5 4 19. 25 26 24 4 5 4

Page 100: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

87

20. 25 24 25 4 5 4 Rata-rata 24.8 24.85 24.6 4.35 4.55 4.1 SD 0,61 0,67 0,50 0,49 0,51 0,31

Tabel 26. Uji Keseragaman Bobot

No. Bobot tablet (mg) Formula

A B C 1. 4010,0 4404,4 4415 2. 4065,5 4374,6 4393 3. 4055,0 4210,6 4421 4. 4098,4 4023,3 4288 5. 4072,7 4406,1 4270 6. 4030,2 4395,3 4366 7. 4015,7 4416,2 4121 8. 4060,1 4385,2 4381 9. 4211,8 4294,8 4373 10. 4003,2 4396,9 4379 11. 4095,0 4379,9 4397 12. 4009,3 4176,8 4378 13. 4166,7 4443,5 4372 14. 4108,0 4411,5 4401 15. 4083,7 4393,0 4017 16. 4022,9 4413,3 4174 17. 4141,4 4390,1 4398 18. 4136,3 4411,3 4341 19. 4142,9 4435,3 4433 20. 4189,1 4431,7 4394

Rata-rata 4085.895 4359.69 4335.6 SD 62.95757 105.7576 110.3566

Tabel 27. Uji Waktu Hancur

Formula No. Waktu hancur (menit)

A 1. 2. 3. X

SD

21.41 20.58 20.83 20.94 0.42579338

B 1. 2. 3. X

SD

32.1 33.6 30.3 32 1.65227

C 1. 2.

36.5 36.1

Page 101: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

88

3. X

SD

34.41 35,67 1.10937

Lampiran 8. Uji Kesukaan

Saudara/i akan diberi satu persatu sample tablet hisap dari ekstrak gambir untuk dicicipi rasanya dan dicium aromanya. Saudara/i diminta untuk menilai berdasarkan atas kesukaan saudara/i pada sampel-sampel tersebut Setelah mencoba satu sampel, harap minum air putih dahulu atau berkumpul sambil menunggu sampel berikutnya disajikan, antar sampel kurang lebih ada selang waktu 2 menit. Sampel A

Pemeriksaan Penilaian SS S N TS STS

Rasa

Aroma

Sampel B

Pemeriksaan Penilaian SS S N TS STS

Rasa

Aroma

Sampel C

Pemeriksaan Penilaian

Page 102: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

89

SS S N TS STS Rasa

Aroma

Keterangan : SS = Sangat Suka S = Suka N = Netral TS = Tidak Suka STS = Sangat Tidak Suka

Gambar 7. Angket Rasa dan Aroma Tablet Hisap Ekstrak Gambir

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik

1. Kekerasan Tablet

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEKERASAN

N 30

Normal Parametersa,,b Mean 11.9667

Std. Deviation 2.46679

Most Extreme

Differences

Absolute .161

Positive .161

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .883

Asymp. Sig. (2-tailed) .416

a. Test distribution is Normal.

Page 103: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

90

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KEKERASAN

N 30

Normal Parametersa,,b Mean 11.9667

Std. Deviation 2.46679

Most Extreme

Differences

Absolute .161

Positive .161

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .883

Asymp. Sig. (2-tailed) .416

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

ONEWAY KEKERASAN BY FORMULA /STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS.

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

KEKERASAN

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7.759 2 27 .002

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Page 104: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

91

FORMULA N Mean Rank

KEKERASAN

FORMULA A

10 5.50

FORMULA B

10 16.90

FORMULA C

10 24.10

Total 30

Test Statisticsa,b

KEKERASAN

Chi-Square 23.226

Df 2

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: FORMULA

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

KEKERASAN LSD

(I) FORMULA

(J) FORMULA

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

FORMULA A

FORMULA B

-2.50000* .55244 .000 -3.6335 -1.3665

FORMULA C

-5.20000* .55244 .000 -6.3335 -4.0665

FORMULA B

FORMULA A

2.50000* .55244 .000 1.3665 3.6335

FORMULA C

-2.70000* .55244 .000 -3.8335 -1.5665

Page 105: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

92

FORMULA C

FORMULA A

5.20000* .55244 .000 4.0665 6.3335

FORMULA B

2.70000* .55244 .000 1.5665 3.8335

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Pada data LSD terlihat perbedaan kekerasan tablet antara kelompok satu

dengan lainnya. Jika dibandingkan antara formula A dengan formula B

dan formula C, ternyata ada perbedaan secara bermakana, hal ini dapat

terlihat dari nilai signifikansinya ρ ≤ 0,05. Begitu juga jika dibandingkan

antara formula B terhadap formula A dan C, serta antara formula C

terhadap formula A dan B.

2. Kesukaaan Terhadap Rasa Tablet Hisap

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Rasa

N 60

Normal Parametersa,,b Mean 3.2333

Std. Deviation 1.03115

Most Extreme Differences Absolute .238

Positive .167

Negative -.238

Kolmogorov-Smirnov Z 1.844

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Formula N Mean Rank

Page 106: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

93

Rasa A 20 17.75

B 20 35.25

C 20 38.50

Total 60

Test Statisticsa,b

Rasa

Chi-Square 17.911

df 2

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Formula

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Rasa

LSD

(I)

Formula

(J)

Formula Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

A B -1.10000* .27815 .000 -1.6570 -.5430

C -1.25000* .27815 .000 -1.8070 -.6930

B A 1.10000* .27815 .000 .5430 1.6570

C -.15000 .27815 .592 -.7070 .4070

C A 1.25000* .27815 .000 .6930 1.8070

B .15000 .27815 .592 -.4070 .7070

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Pada data LSD terlihat perbedaan kesukaan terhadap rasa tablet antara

kelompok satu dengan lainnya. Jika dibandingkan antara formula A

Page 107: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

94

dengan formula B dan formula C, ternyata ada perbedaan secara

bermakana, hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansinya ρ ≤ 0,05. Akan

tetapi jika dibandingkan antara formula B terhadap formula A dan C, serta

antara formula C terhadap formula A dan B, diketahui bahwa tidak ada

perbedaan secara bermakna, terlihat dari nilai signifikannya > 0,05. Data

menunjukkan bahwa formula yang paling diminati dalam hal rasa adalah

formula C, dengan nilai rata-rata sebesar 38,5.

3. Kesukaan Terhadap Aroma Tablet Hisap

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Rasa

N 60

Normal Parametersa,,b Mean 3.3000

Std. Deviation .99660

Most Extreme Differences Absolute .275

Positive .175

Negative -.275

Kolmogorov-Smirnov Z 2.134

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Formula N Mean Rank

Aroma A 20 19.10

B 20 34.18

C 20 38.23

Total 60

Test Statisticsa,b

Rasa

Page 108: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

95

Chi-Square 15.036

df 2

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Formula

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Rasa

LSD

(I)

Formula

(J)

Formula

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

A B -.95000* .27625 .001 -1.5032 -.3968

C -1.15000* .27625 .000 -1.7032 -.5968

B A .95000* .27625 .001 .3968 1.5032

C -.20000 .27625 .472 -.7532 .3532

C A 1.15000* .27625 .000 .5968 1.7032

B .20000 .27625 .472 -.3532 .7532

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Pada data LSD terlihat perbedaan kesukaan terhadap rasa tablet antara

kelompok satu dengan lainnya. Jika dibandingkan antara formula A

dengan formula B dan formula C, ternyata ada perbedaan secara

bermakana, hal ini dapat terlihat dari nilai signifikansinya ρ ≤ 0,05. Akan

tetapi jika dibandingkan antara formula B terhadap formula A dan C, serta

antara formula C terhadap formula A dan B, diketahui bahwa tidak ada

perbedaan secara bermakna, terlihat dari nilai signifikannya > 0,05. Data

menunjukkan bahwa formula yang paling diminati dalam hal aroma adalah

formula C, dengan nilai rata-rata sebesar 38,23.

Page 109: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

96

4. Persentase CD4 dalam limfosit

5. Jumlah CD4 mutlak

Page 110: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

97

Page 111: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

98

Lampiran 10. Sertifikat Analisis Bahan

Page 112: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

99

1. Polyvinylpyrrollidone (PVP)

2. Sukralosa

Page 113: FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL GAMBIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2400/1/NAILUL... · abstract lozenge formulation of ethanol 70% uncaria gambir roxb

100