Format Klipping Tgl 16 Juli 2013

Embed Size (px)

Citation preview

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

surabayapagi.com2 0 1 3

Ratusan Kayu Jati Program Sejuta Pohon Ditebangi

Selasa, 16 Juli 2013 | 01:43 WIB

Pasuruan (Surabaya Pagi) - Gempita program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk sejuta pohon, ternyata di daerah tidak demikian. Pohon-pohon yang ditanam sekitar 4 tahun lalu ditebangi begitu saja. Yang runyam, penebangnya justru oknum pemerintahan desa atau kelurahan. Sejuta pohon tersebut adalah jenis jati emas. Yang lebih kurang ajar lagi, pohon jati kira-kira medle belasan ini dijual gelondongan.

Fakta di atas terjadi di Kelurahan Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Sebelum bulan puasa lalu, ada ratusan pohon jati yang berjejer di pinggir jalan desa ditebangi oleh seseorang yang mengaku sebagai suruhan Kepala Kelurahan Tapaan. Kayu-kayu itu lalu diusung dengan menggunakan truk keluar desa. Jumlah keseluruhan kayu jati ini mencapai puluhan meter kubik. Singkat cerita, ternyata gelondongan kayu itu dijual kepada pengusaha mebeler di kawasan Kota Pasuruan. Informasinya laku sekitar Rp 16 jutaan. Setelah dilakukan pengecekan oleh perangkat desa lainnya, ternyata diakui hanya laku sebesar Rp 12 juta. Kabar terakhir, penebangan kayu program sejuta pohon itu dilaporkan kepada petugas Sat Reskrim Polres Pasuruan Kota.Sampai detik saya belum menerima laporannya. Dan mungkin saja belum dilaporkan, tandas Iptu Yoyok S, Kanit Tipikor Sat Reskrim Polres Pasuruan Kota, kepada Surabaya Pagi. Kata Yoyok, jika memang disitu ada indikasi korupsi bisa saja diproses. Yang terpenting sekarang adalah melihat asal usul program tersebut. Dananya darimana, apakah APBN, APBD atau APBD Propinsi. Dan apakah program itu jenis hibah atau bukan.

Pantauan di lokasi, sejak memasuki pintu gerbang desa, sudah terlihat di sisi kanan dan kiri jalan bekas potongan kayu jati. Yang terlihat hanya bonggol kayu. Agar tidak terlihat ada bekas tebangan kayu, bonggol-bonggol itu ditutupi dengan menggunakan tanah dan sampah pinggir jalan. Informasi warga sekitar, sudah sekitar 1 bulan lebih kayu jati pinggir jalan ini ditebangi.Warga mengaku tidak tahu siapa yang menyuruh. Namun ada beberapa penebang yang mengaku kalau disuruh oleh oknum perangkat desa. Siapa oknumnya, warga tadi tidak berani menyebut. dir

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

surabayapagi.com2 0 1 3

Pasukan Brimob Amankan Jalur KA Selama Lebaran

Selasa, 16 Juli 2013 | 01:44 WIB

Jember (Surabaya Pagi) - Sebanyak 171 personel Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan jalur kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi Jember sepanjang Banyuwangi-Pasuruan selama arus mudik dan balik Lebaran 2013.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Gatut Sutiyatmoko, Minggu (14/7), mengatakan pengamanan yang dilakukan personel Brimob tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang selama perjalanan. "Mereka disiagakan di 33 stasiun wilayah kerja Daop IX Jember, termasuk sebagian personel akan mengamankan di dalam gerbong dan jalur lintasan kereta api," tuturnya.

Menurut dia, jumlah personel yang disiagakan di masing-masing stasiun tidak sama yakni berkisar 6 hingga 10 personel di setiap stasiun, tergantung besar atau kecilnya stasiun setempat. "Upaya itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama arus mudik-balik Lebaran 2013 yang dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan penumpang selama perjalanan seperti copet dan lainnya," ucapnya.

Gatut mengatakan PT KAI Daop IX Jember berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan pihaknya akan memperbaiki pelayanan yang selama ini dirasa belum maksimal oleh penumpang. "Kami tidak menutup mata terkait dengan pelayanan yang dirasa belum maksimal oleh pengguna jasa KA. Namun, kami terus berusaha sebaik mungkin dan melakukan evaluasi, sehingga bisa diketahui pelayanan apa yang perlu diperbaiki dan ditingkakan setiap tahunnya," paparnya.

Ia mempersilakan penumpang untuk memberikan masukan tentang pelayanan yang dinilai kurang maksimal karena pihaknya akan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur demi perbaikan bersama. "Salah satu perbaikan pelayanan adalah pemesanan tiket KA arus mudik dan balik Lebaran 2013 yang bisa dipesan jauh-jauh hari pada Juni lalu baik melalui stasiun maupun menggunakan jasa agen tiket kereta," katanya.

Peningkatan layanan pembelian tiket itu dilakukan sebagai upaya PT KA untuk mempermudah masyarakat atau calon penumpang dalam mendapatkan tiket kereta api pada masa angkutan Lebaran 2013."Pemesanan tiket KA harus mencantumkan nama dan nomor identitas penumpang yang akan berangkat, agar mempersempit ruang gerak calo tiket KA yang selama ini banyak merugikan calon penumpang selama arus mudik dan balik," ujarnya.

Selama masa angkutan Lebaran, Daop Jember tetap menerapkan pembatasan jumlah penumpang 100 persen bagi KA komersial dan KA ekonomi jarak jauh, sehingga pengguna jasa kereta tetap nyaman dalam perjalanan dan tidak ada penumpang yang berdiri. an

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

infopoljatim.com2 0 1 3

Jelang Lebaran Polres Ponorogo Musnahkan 2010 Liter Miras Jenis Arjo Senin, 15 Juli 2013 03:42

InfopolJatim_Ponorogo ; Sementara sebanyak 2010 Liter minuman keras jenis arak jowo (Arjo) berhasil dimusnahkan dihalaman Mapolres Ponorogo. Ribuan liter arak jowo yang dimusnahkan hari jumat (12/7/13) merupakan hasil dari Operasi Cipta Kondisi menjelang bulan ramadhan. Pemusnahan miras yang dipimpin langsung oleh Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan, Sik, Msi, juga dihadiri jajaran Forpimda ponorogo.ponorogo merupakan wilayah transit beredarnya miras dari jawa tengah menuju pacitan, trenggalek, Kediri, tulungagung, blitar hingga malang terang Kapolres ponorogo.Masih menurut AKBP Iwan Kurniawan, Sik, Msi, miras jenis arjo yang dimusnahkan merupakan hasil Operasi Cipta Kondisi selama dua bulan menjelang ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu pemusnahan miras sudah diagendakan secara rutin untuk menjaga kamtipmas diwilayah hukum ponorogo. Beredarnya miras atau arjo diponorogo dengan berbagai modus operandi.ada yang menjual dengan bekas botol kemasan, ada juga yang menggunakan jerigen untuk mengkamuflase saat petugas. Dan dengan maraknya miras yang beredar dimasyarakat untuk ini Kepolisian Resort Ponorogo dan jajaran Forpimda menyatakan perang terhadap miras tegasnya.Dan secara simbolis dengan didampingi Ketua DPRD, Dandim 0802, dan Sekda Kabupaten Ponorogo serta para pejabat utama Kabupaten Ponorogo yang lain memusnahkan 2010 Liter miras jenis arjo. Dan selanjutnya secara bergilir pemusnahan dilakukan seluruh anggota dan sejumlah Taruna yang ikut dalam acara pemusnahan miras 2013 dihalaman Mapolres Ponorogo.(liem)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Diduga Langgar Zona Tangkap35 Nelayan Lamongan Diamankan di Warga Masalembu Top of Form

Bottom of FormSelasa, 16 Juli 2013 00:21:57 WIB Reporter : Temmy P. Sumenep (beritajatim.com) - Sebanyak 35 nelayan asal Kabupaten Lamongan menggunakan 3 kapal besar pencari ikan, diamankan warga Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep ketika mencari ikan di perairan setempat, karena diduga melanggar zona penangkapan ikan.

Kepala Desa Masalima, Kecamatan/ Pulau Masalembu, Agus Dianto, Senin (15/07/13) menjelaskan, tiga kapal yang digunakan 35 nelayan asal Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan untuk mencari ikan tersebut rata-rata menggunakan jaring trawl. Padahal jaring trawl tersebut dilarang karena dapat merusak terumbu karang. "Apalagi ketiga kapal porsein mereka itu beroperasinya dibawah zona penangkapan ikan yang diijinkan untuk kapal besar. Kasihan nelayan tradisional kalau kapal porsein beroperasi di perairan kami," katanya.

Tiga kapal tersebut ditangkap nelayan Masalembu dalam waktu hampir bersamaan, sekitar 5 mil arah utara Pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu. Kapal pertama yang ditangkap dinahkodai Sampurno. Kapal kedua dinahkodai M. Bahrul Ilmi, dan kapal ketiga dinahkodai M. Munip. "Kami terpaksa menangkap kapal dan ABK nya, karena sebelum ini kan sudah pernah ada perjanjian antara nelayan Masalembu dan nelayan Lamongan. Mereka tidak boleh mencari ikan di perairan untuk nelayan tradisional. Ternyata mereka melanggar kesepakatan itu. Ya terpaksa kami tangkap," terang Agus.Ia menambahkan, tokoh masyarakat dan nelayan Masalembu menjamin keselamatan 35 nelayan Lamongan tersebut. Namun sesuai kesepakatan, seluruh kapal yang digunakan oleh nelayan lamongan tidak bisa diminta lagi. "Kalau untuk nelayannya, kami menjamin keselamatan mereka. Tapi untuk kapalnya, terpaksa kami sita," ujarnya.35 nelayan Lamongan tersebut sampai saat ini berada di rumah warga dalam kondisi sehat. Untuk selanjutnya, mereka masih harus menunggu hasil musyawarah antara tokoh masyarakat Pulau Masalembu dan pihak-pihak terkait lainya. "Kami menunggu keputusan musyarawah tokoh masyarakat untuk menentukan bagaimana kemudian 35 nelayan asal Lamongan ini. Tapi kami jamin mereka dalam kondisi baik-baik saja," ungkapnya.

Sementara Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep, Komisaris Polisi Edy Purwanto, mengaku belum menerima laporan adanya penangkapan nelayan Lamongan oleh nelayan Masalembu tersebut. Bahkan menurut Edy, ia justru baru mengetahui panangkapan tersebut dari wartawan. [tem/but]

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Diduga Ada KecuranganPilkades di Tuban Ricuh

Top of Form

Bottom of FormSelasa, 16 Juli 2013 00:02:10 WIB Reporter : M Muthohar Tuban (beritajatim.com) - Pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Glodok, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban berlangsung ricuh. Kericuhan tersebut dipicu dugaan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan yang ada di Desa tersebut, Senin (15/07/2013).

Pantuan beritajatim.com di lapangan, hingga malam hari pelaksanaan pemungutan suara yang berada di Desa Glodok, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban belum juga selesai, meski telah dilakukan sejak pagi tadi. Sejumlah warga masih menunggu dipanggil panitia untuk memilih calon kepala desa.

Namun saat sejumlah warga belum semuanya melakukan pemilihan terhadap calon kepala desa dan masih menunggu antrean untuk memilih para calon, panitia Pilkades desa tersebut menyatakan bahwa Kartu Suara yang telah ditanda tangani oleh ketua panitia sudah habis. Sehingga membuat puluhan warga yang sudah mengantre merasa kesal.

"Ini pasti ada kecurangan, masak pemilihan jam segini juga belum selesai padahal satu desa cuman tiga ribu lebih suara saja. Apalagi kartus suara juga habis," teriak salah satu warga yang berada di Balai Desa Glodok, Kecamatan Palang, Tuban itu.

Ratusan warga yang belum melakukan pemilihan tersebut langsung menyerbu meja panitia pelaksana. Warga masyarakat yang kesal karena telah menunggu lama kemudian memprotes panitia dengan menggedor meja panitia yang kehabisan Kartu Suara itu.

Hingga malam ini kondisi TPS untuk pemilihan Calon Kepala Desa Glodok, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban itu masih tegang. Warga terus marah-marah dan berteriak-teriak menunggu keputusan dari Panitia Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) di desa tersebut untuk mengambil keputusan.

Puluhan petugas kepolisian dari jajaran Polres Tuban berserta anggota Brimob Polda Jatim masih melakukan pengamanan secara ketat di lokasi. Petugas terus berusaha menenangkan warga yang kesal dengan panitia Pilkades desa tersebut.

Dalam pelaksaan pemilihan di tersebut terdapat dua calon yang maju untuk menjadi kepala desa, yakni antara calon nomor 1 Sudjianto, yang merupakan Incumbent bertarung melawan calon nomor 2, Hariyanto. [mut/but

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Oknum Polisi dan Kades Kepergok Judi Top of Form

Bottom of FormSenin, 15 Juli 2013 17:04:54 WIB Reporter : Yusuf Wibisono Jombang (beritajatim.com) - Kepolisian Resort Jombang membubarkan arena judi di Desa Mangunan Kecamatan Kabuh. Hasilnya, seorang oknum kades dan oknum polisi berhasil ditangkap beserta barang bukti. Selain itu, polisi juga membekuk dua pelaku lainnya.

Kades yang dibekuk polisi adalah Turah Warno (37), Kepalaa Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh. Sedangkan oknum polisi yang tertangkap adalah Aiptu M (57), anggota Polsek Ploso. Mereka diringkus bersama dua pelaku lainnya yakni Edy Suwito (48), warga Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung dan Narjo (54), warga Desa Mangunan.

"Dari tangan keempat tersangka, kami menyita satu set kartu remi dan uang taruhan sebesar Rp 695 ribu. Kini keempat tersangka harus mendekam dalam sel tahanan untuk menjalani proses hukum. Tak ada pengecualian, seluruh pelaku judi diproses sesuai hukum," ujar Kasatreskrim Polres Jombanh, AKP Dony Setyawan Handhaka, Senin (15/7/2013).Doni mengungkapkan, para tersangka diringkus petugas sekitar pukul 15.30 WIB. Awalnya, korps berseragam cokelat ini mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Desa Mangunan kerap dijadikan arena judi remi. Apalagi, yang datang dalam perjudian itu kebanyakan warha luar kecamatan.

Selanjutnya, beberapa anggota polsek setempat segera mendatangi lokasi untuk lakukan penggrebekan. Dan ternyata benar, saat diintai nampak para pelaku asyik bermain judi.Tak ingin berlama-lama, petugas langsung menggrebek para pelaku. Petugas pun sempat kaget, karena diantara keempat pelaku terdapat 2 oknum aparat yang turut bermain judi. Kedua oknum tersebut tak lain adalah sang kades dan seorang anggota polisi. Meski demikian, petugas tetap mengamankan para pelaku. Saat diperiksa, keempat pelaku tak bisa mengelak, karena barang bukti berada di tangan mereka.

Para pelaku digelandang ke mapolsek. Namun karena adanya salah satu oknum anggota kepolisian yang terlibat, kasus judi ini langsung dilimpahkan ke Polres Jombang guna penyidikan. "Usai menjalani pemeriksaan, keempat pelaku dijebloskan dalam sel tahanan," tandas Dony. [suf/but]

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Ringkus 39 Pelaku, Polres Malang Pamer Tangkapan

Top of Form

Bottom of FormSenin, 15 Juli 2013 13:44:15 WIB Reporter : Brama Yoga Kiswara Malang (beritajatim.com) - Polres Malang pamer hasil tangkapan. Dalam Konfrensi Pers di Ruang Executive, Senin (15/7/2013) siang ini 39 pelaku berhasil diringkus jajaran Reserse Kriminal setempat.Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Soleh Mas'udi, Senin (15/7/2013) siang mengatakan, pelaku diringkus dalam Operasi Cipta Kondisi 2013 sejak 3 hari lalu. Mereka, terdiri dari berbagai macam kasus. Diantaranya adalah pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas), pencurian dengan pemberatan (Curanmor), jambret, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dan judi.

Dalam pamer tangkapan itu, petugas juga meringkus 2 pelaku perampokan pada tahun 2011 lalu. Mereka adalah Buang (42) dan Pai (45), warga Poncokusumo, Kabupaten Malang.Kedua pelaku adalah spesialis kasus curat dan curat. Saat beraksi, keduanya menyekap korban dengan bersenjata tajam. "Kita beraksi di Poncokusumo di Desa Pandansar. Saat itu, dapat perhiasan emas dan uang tunai," ungkap Pai, Senin (15/7/2013) siang.Menurut dia, ada 5 pelaku yang beraksi. Setiap kawanan, memperoleh bagi hasil rampokan sebesar Rp.750 ribu. "Kita berlima pak. Satu orang dapat bagian Rp.750 ribu. 3 pelaku lainnya belum tertangkap," tambahnya.

Adapun barang bukti yang diamankan dalam pamer tangkapan Polres Malang harini diantaranya, celurit, meja judi cap jie kie, uang tunai ratusan ribu rupiah, uang palsu pecahan lima puluh ribu rupiah, ponsel, kartu remi, hingga batu besar yang dipakai pelaku kejahatan memukul kaca rumah saat beraksi. [yog/ted]

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

194 Pelanggar terjaring Operasi Patuh, Sidang di Tempat Top of Form

Bottom of FormSenin, 15 Juli 2013 12:31:55 WIB Reporter : Temmy P. Sumenep (beritajatim.com) - Sebanyak 194 pelanggar lalu lintas terjaring dalam operasi Patuh Semeru 2013 yang digelar Polres Sumenep sejak tanggal 4 Juli 2013.Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Harry Subagyo, Senin (15/07/13) menjelaskan, operasi patuh tersebut bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan ketertiban berlalu lintas."Dalam pelaksanaan operasi patuh ini, 25 persen kami terapkan pre entif, 25 persen preventif, dan 50 persen represif atau tindakan berupa tilang dengan sidang di tempat," katanya.Harry memaparkan, untuk para pelanggar lalu lintas yang terjaring dalam operasi patuh tersebut, bisa langsung mengikuti sidang di tempat. "Jadi ini mempermudah para pelanggar. Setelah ditilang, mereka bisa langsung sidang di tempat. Disini sudah siap hakim dan jaksa penuntut umum," ujarnya.Ia menambahkan, dalam operasi patuh Senin ini, terdapat 65 pelanggar lalu lintas yang mengikuti sidang di tempat. Pelanggaran terbanyak adalah kelengkapan surat-surat kendaraan. "Kalau saat operasi pengendara tidak bisa menunjukkan STNKB, kami tilang dan kendaraannya memang kami tahan dulu, sampai dia bisa menunjukkan surat-suratnya," terang Harry. [tem/kun]

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Polisi Jaga Toko Emas dan Pakaian di Sidoarjo Top of Form

Bottom of FormSenin, 15 Juli 2013 12:25:41 WIB Reporter : M. Ismail Sidoarjo (beritajatim.com) - Antisipasi aksi kriminalitas di area pertokoan, Sat Sabhara Polres Sidoarjo menerjunkan personil untuk penjagaan di lokasi. Diantaranya, pertokoan Jalan Gajahmada, Majapahit dan lainnya.Pasukan yang terdiri satu regu setiap shift yang terdiri dari 10 anggota Sabhara itu akan keliling melakukan pengamanan dari beberapa titik. Pasukan ini juga dipersenjatai lengkap dalam bertugas yang di lapangan.Menurut Kasi Humas Polres Sidoarjo AKP H Zainal A, pengamanan ini untuk meminimalisir aksi kejahatan dalam bulan puasa dan jelang lebaran. "Pasukan yang berjaga, akan disebar ke beberapa titik di area pertokoan," terangnya Senin (15/7/2013).

Sambung mantan Kasi Binmas Polsek Porong itu menjelaskan, pasukan yang diterjunkan akan siaga di pos penjagaan, siang sampai malam. Sistem penjagaan akan dibagi dalam shift setiap harinya.Dia menjelaskan, pengamanan tidak hanya fokus pada pertokoan emas saja. Melainkan semua toko dan pengunjungnya juga tetap dalam pengamanan. Karena jelasng hari raya itu, tidak toko emas saja yang dipadati pengunjung atau pembeli. "Toko pakaian dan lainnya juga biasanya menjadi jujukan belanja dari para pembeli," terang dia. Oleh sebab itu, Zainal juga meminta kepada para pemilik toko atau pengunjung, tidak segan-segan melaporkan ke petugas jika menjumpai orang yang mencurigakan.[isa/kun]

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Buru Komplotan Curas, Polisi Dilawan Warga Top of Form

Bottom of FormSenin, 15 Juli 2013 07:19:19 WIB Reporter : M. Ismail Sidoarjo (beritajatim.com) - Sat Reskrim Polres Sidoarjo terus memburu Irwan. Warga Desa Watu Lumbung Kecamatan Lumbang itu menjadi tersangka kasus curas.

Tersangka Iwan lolos, sememtara tiga temannya berhasil dilumpuhkan dengan timah panas yakni Buarso (40), Sunarsin (35) dan Asmat (30). Mereka ditembak karena melawan dengan dua clurit dan sebuah senpi rakitan dor lock di TKP Desa Kepadangan Tulangan.

Anggota Satreskrim sudah mencoba melakukan pengejaran di kampung pelaku, namun kondisinya tidak memungkinkan. Saat beberapa anggota mencoba mendekat ke lokasi persembunyiannya di wilayah Pasuruan itu, warga kampung pelaku malah balik mengancam para petugas.

"Kita sudah melakukan pengintaian tapi petugas justru disambut warga dengan menabuh kentongan," ucap Kanit Pidum Satrekrim Polres Sidoarjo Iptu Yuyus A Senin (15/7/2013).

"Keberadaan Irwan terus kami intai dan kita pancing untuk keluar dan ditangkap," Tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setiadi menadaskan, modus curat yang kembali marak di Sidoarjo, terbagi dalam dua kelompok.

Pertama, komplotan malam hari yang kebanyakan berasal dari luar Sidoarjo. Dalam melakukan aksi kelompok ini berjumlah 4 hingga 8 pelaku. Mereka boncengan hingga 4 motor. "Kelompok lainnya yang biasa beraksi di siang hari dengan jumlah pelaku 2 sampai tiga orang pelaku. Kelompok ini disinyalir dari dalam Sidoarjo sendiri," ucapnya.

Keduanya kelompok ini, lanjutnya, modusnya melukai korban untuk menguasai motor korban. Korban yang menjadi incarannya, dibuntuti dari belakang lalu dipukul hingga tak berdaya. Setelah korban jatuh, motornya dibawa kabur oleh pelaku.

"Saya bersama anggota, sampai jarang pulang atau tidur di rumah. Kami bertekad memburu dan mengejar dua kelompok itu sampai tuntas," janji mantan pendidik SPN Mojokerto itu.

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

beritajatim.com2 0 1 3

Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki yang juga gregetan dengan aksi kriminal yang dilakukan para pelaku, hingga tega melukai dan kadang sampai mendatangkan korban jiwa, menegaskan kepada anggotanya untuk tidak segan-segan menembak pelaku ditempat, apabila saat ditangkap melakukan perlawanan atau aksi pelaku mengancam keselamatan anggota yang bertugas.

"Jika pelaku yang aksinya terendus dan melakukan perlawanan, saya perintahkan untuk ditembak ditempat," tegasnya.

Mantan Kapolres Jombang itu menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak bepergian sendirian jika sampai melewati wilayah yang banyak tuangnya atau kondisi sepi. Gunakan kelengkapan kendaraan dan memakai helm berstandart. Karena, sambung Marjuki, para pelaku banyak yang berkeliara di wilayah tuang dan kondisi jalan sepi.

"Masyarakat juga harus selalu waspada menjaga wilayahnya dengan menghidupkan kembali pos kampling dan lainnya untuk menciptakan rasa aman," harapnya. (Isa)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

detiksurabaya.com2 0 1 3

Senin, 15/07/2013 16:30 WIBPilgub JatimSoekarwo Nomor Urut 1, Bambang DH: Nomor 3 Seperti Jokowi dan GanjarRois Jajeli detikSurabaya

Surabaya - Undian nomor urut calon gubernur Jatim telah rampung. Soekarwo memperoleh nomor urut 1, sedangkan Bambang DH puas mendapat nomor 3. Sementara Eggi Sudjana di nomor urut 2.

Bambang DH yang diusung PDIP berpasangan dengan Said Abdullah sangat senang dengan nomor yang sama dengan kader PDIP saat memenangkan pilkada di Jawa Tengah dan DKI Jakarta. "Pak Jokowi dan Ganjar Pranowo juga nomor urut 3, dan terbukti perubahan benar-benar terjadi. Rakyat tidak memilih calon incumbent di Jateng dan DKI," kata Bambang DH usai pengundian nomor urut di Hotel JW Marriot, Surabaya, Senin (15/7/2013).

Sementara dalam kesempatan pidato, Soekarwo memuji kinerja KPU Jatim yang sudah profesional. Ketua Partai Demokrat Jatim itu meminta agar Jawa Timur tetap kondusif.

Pengamatan detikcom, para pendukung ketiga pasangan meneriakan yel-yel saling bersahutan ketika calonnya mendapatkan nomor urut.

Bahkan pendukung Bambang DH sudah menyiapkan spanduk lengkap dengan nomor urutnya 3. Diam-diam, mereka sudah sengaja menyiapkan segala kemungkinan nomor urut yang akan didapat.

Dalam rapat pleno terbuka pengundian nomor urut yang dipimpin Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Achmad mendapat penjagaan ketat.

Dari pantauan detikcom, penjagaan ketat sudah terasa di depan hotel. Mobil water canon pun disiapkan di Jalan Embong Malang depan hotel. Di pintu masuk hotel untuk jalur mobil maupun sepeda motor juga di mendapatkan penjagaan ketat. Setiap kendaraan diperiksa barang bawaannya.

Saat masuk ke lobby hotel, semua pengunjung termasuk undangan, menjalani pemeriksaan melalui x-ray dan metal detector dari securty hotel maupun aparat kepolisian.

Kemudian saat akan memasuki ballroom lokasi acara pengambilan nomor urut, semua tamu undangan maupun wartawan kembali harus melalui pemeriksaan dan metal detector. (gik/gik)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

detiksurabaya.com2 0 1 3

Senin, 15/07/2013 15:14 WIBKirim Surat Pembatalan Undangan Khofifah, Staf KPU Dikawal Polisi BersenjataRois Jajeli detikSurabaya

Surabaya - Surat undangan pengundian nomor urut calon gubernur yang diterima Khofifah akhirnya dianulir oleh KPU Jawa Timur.

Pembatalan undangan itu disampaikan staf KPU ke Kantor PKB Jatim di kawasan Ketintang, Surabaya, sekitar Pukul 13.00 Wib, Senin (15/7/2013). Pasangan Khofifah-Herman S Sumawiredja yang diusung PKB dan partai non parlemen dicoret oleh KPU Jatim pada Minggu (14/7/2013) malam.

Staf KPU yang berjumlah 3 orang dikawal ketat sekitar 7 orang anggota Polri bersenjata lengkap. Anggota PKB yang dikenal pengusung Khofifah Indar Parawansa sempat menyoal surat undangan itu.

Namun staf KPU yang dihujani pertanyaan, mengaku tidak tahu menahu. "Ditugasi atasan, yang tahu atasan," kata seorang staf KPU yang mengenakan seragam cokelat.

Pengundian nomor urut digelar Senin sore di Hotel JW Marriot Surabaya.

Tiga pasangan yang diputuskan berhak maju adalah Bambang DH-Said Abdullah, Eggi Sudjana-M Sihat serta Soekarwo-Saifullah Yusuf.

(gik/gik)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

detiksurabaya.com2 0 1 3

Senin, 15/07/2013 13:29 WIBPengundian Nomor Urut Calon Gubernur di JW Marriott Dijaga KetatZainal Effendi detikSurabaya

Surabaya - Ratusan polisi gabungan Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Polsek jajaran disiagakan di Hotel JW Marriott. Mereka disiagakan mengantisipasi terjadi gesekan antar pendukung pasangan calon gubernur Jatim yang mengambil nomor urut.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, sebanyak 800 personel disiagakan di lokasi, Senin (15/7/2013).

"800 Anggota ini gabungan Polda Jatim, Polrestabes dan polsek jajaran yang kita siagakan untuk mengikuti tahapan Pilgub yakni pengambilan nomor urut para cagub," katanya saat dihubungi detik.com.

Suparti menambahkan, ratusan personel yang disiapkan ini untuk mengantisipasi banyaknya pendukung masing-masing pasangan calon yang ikut hadir dalam salah satu tahapan Pilgub jatim.

"Selain itu, juga mengantisipasi adanya gesekan antar pendukung pasangan calon gubernur," imbuhnya.

Selain 800 polisi yang disiagakan, dari pantauan detikcom dilokasi juga terlihat ratusan prajurit TNI juga ikut bersiaga di hotel yang ada di kawasan Embong Malang.

Informasi yang dihimpun, jumlah seluruh pasukan pengamanan yang disiagakan dalam pengambilan nomor urut tiga calon gubernur yang dinyatakan lolos oleh KPU sebanyak 1.050 anggota gabungan TNI-Polri.

(ze/fat)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

detiksurabaya.com2 0 1 3

Senin, 15/07/2013 02:25 WIBPilgub JatimKPK Diminta Investigasi Dugaan Suap dan Korupsi di KPU JatimBudi Sugiharto detikSurabaya

Surabaya - Gagalnya Khofifah menjadi calon gubernur Jatim setelah dicoret KPU Jatim mengundang reaksi. Sebagian besar menyesalkan putusan politik yang diambil penyelenggara pemilu kepala daerah tersebut. Bahkan ada desakan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan.

Pengamat politik menilai terhadangnya Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja bisa diartikan imbas dari indikasi tampilnya ketidak santunan politik yang tidak menginginkan untuk berkompetisi secara fair dengan pasangan tersebut.

"Menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi masih belum menjadi habitus (kebiasaan) dari elite-elite politik di Jawa Timur," terang Airlangga Pribadi kepada detikcom, Senin (15/7/2013) dinihari.

Keputusan KPU kata dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga ini memperlihatkan bahwa jajaran KPU Jatim tidak melihat persoalan ini sedalam-dalamnya dengan mempertimbangkan begitu jelasnya berbagai kejanggalan-kejanggalan dalam prosesi seleksi kandidat.

"Semestinya untuk menjaga integritas KPUD dan proses pilkada yang terhormat KPUD berani mengambil langkah untuk mengulangi kembali dari awal proses pencalonan khususnya bagi kandidat-kandidat yang terkait dengan masalah dukungan ganda," kata PhD Candidate Asia Research Center Murdoch University ini.

Terkait dengan situasi politik yang terjadi di Jawa Timur, Airlangga Pribadi menilai sudah selayaknya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) turun tangan untuk menjaga integritas pelaksanaan pilkada.

"Dan KPK juga turun untuk melakukan investigasi terkait dengan indikasi tindakan dugaan suap maupun korupsi," katanya.

(gik/gik)

KLIPPING BERITABIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

detiksurabaya.com2 0 1 3

RSUD Sidoarjo Diduga Buang Limbah B3 SembaranganSenin, 15 Juli 2013 22:44 WIBSURYA Online, SURABAYA RSUD Sidoarjo ketahuan membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) berupa limbah rumah sakit sembarangan. Permasalahan ini sudah tercium polisi, dan kasusnya sedang dalam penanganan Polda Jatim.Masih dalam penyelidikan. Tapi kami belum bisa menjelaskan secara detail persoalannya karena masih proses penyilidikan, jawab Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Senin (15/7/2013) petang.Informasi yang berhasil dihimpun, kasus ini mulai ditangani oleh Polda Jatim sejak 4 Juli lalu. Dalam penyelidikan, polisi menemukan bahwa limbah rumah sakit di RSUD Sidoarjo dialihkan ke pihak ketiga. Anehnya, pihak yang diserahi limbah berbahaya itu tidak mengantongi izin.Limbah itu biasa dikeluarkan dari rumah sakit ke pihak ketiga dengan diangkut menggunakan truk. Limbah ini berupa bekas potongan alat suntik, kasa, juriken, bekas operasi seperti potongan daging, darah, dan sebagainya dari pasien.Pihak rumah sakit maupun pihak ketiga yang menanganai limbah ini diduga melanggar Pasal 102 dan 103 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. Alasannya, pihak rumah sakit mestinya menggunakan insenerator untuk penanganan limbah atau mengirim limbah B3 ke pihak yang berwenang dan memiliki izin dari pemerintah.Sementara si pihak ketiga, diduga melanggar lantaran tidak mengantongi izin. Pihak ketiga ini bukan perusahaan, melainkan perorangan. Dan kabarnya, oleh pihak ketiga tersebut, limbah B3 dari RSUD Sidoarjo dijual lagi ke pihak lain.Sejauh ini, sudah ada delapan orang yang menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Jatim terkait kasus tersebut. Termasuk pihak rumah sakit dan pihak ketiga yang menangani limbah itu. Namun, semua sebatas saksi. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.Satu truk berisi limbah sempat diamankan polisi. Sekarang, truk berisi limbah B3 dari rumah sakit itu telah dikirim ke Tangerang, Jawa Barat. Alasannya, di Indonesia baru ada lima tempat yang bisa menangani. Dan di Jawa Timur sejauh ini belum ada tempat penanganan limbah B3 rumah sakit seperti itu.