Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
52
Lampiran A.1
FORM WAWANCARA
Nara Sumber : Sukamto
Jabatan : Kepala Mekanik
Waktu : 10.00 WIB, 02 Januari 2018
Tempat : Ahass Kemang Motor, Jl. Ampera Raya No.12 A,
Kemang,Jakarta Selatan.
1. P : Menurut bapak, bagaimana pelaksanaan kebijakan penetapan harga
selama ini?
J : Setiap kebijakan pasti mengandung resiko, jadi setiap pelaksanaan kami
selalu ikuti dengan strategi supaya ada nilai positifnya.
2. P : Harga apa saja pak yang bisa di tetapkan melalui kebijakan tersebut?
J : Yang akan di tetapkan dari kebijakan tersebut biasanya harga jasa servis,
harga jasa pemasangan sparepart, serta ada nanti untuk harga sparepart,
namun dasarnya berbeda- beda.
3. P : Bagaimana pak alur yang terbentuk saat melakukan penetapan kebijakan
harga tersebut?
J : Alurnya sebenarnya hampir sama karena satu narasumber yaitu AHM
(Astra Honda Motor), serta Main Dealer kita Wahanaartha, surat dari
53
merekalah yang menajdikan dasar kebijakan tersebut dan yang akan di
olah langsung oleh owner serta kami para pegawai disini sedikit
memberikan saran atau analisis tepat atau tidaknya harga tersebut, tidak
rumit untuk penetapan kebijakan harga tersebut karena peran owner
sangat kuat.
4. P : Menurut bapak dasar kebijakan dari pusat dengan surat edaran tersebut
kuat apa tidak?
J : kuat untuk kita pihak bengkel karena bersifat wajib, tapi bagi konsumen
sangat tidak kuat apalagi berkaitan dengan harga.
5. P : Menurut bapak, apakah owner selama ini sudah bijaksana dalam
menentukan harga – harga tersebut?
J : Dasar yang kuat melalui surat edaran tersebut sangat membantu
ketepatan owner dalam menentukan harga, namun ada satu kebijakan
harga yang terkadang perlu analisis berulang – ulang yaitu pada
penetapan kebijakan harga jasa pemasangan sparepart.
6. P : Mengapa analisis yang kuat di perlukan pada kebijakan penetapan harga
jasa pemasangan sparepart pak?
J : karena tidak ada dasar yang kuat pada jasa pemasangan sparepart,
kebijakan ini di tentukan langsung oleh pihak bengkel melalui owner.
7. P : Menurut bapak perlu atau tidak dasar kebijakan yang kuat pada jasa
pemasangan sparepart tersebut?
J : sangat perlu, karena harga sangat berdampak pada pemasukan bengkel.
8. P : Bagaimana respon dari para konsumen atas kebijakan penetapan harga
servis tersebut pak?
54
J : Pasti ada dampak negatifnya, makanya di awal di katakan harus ada
strategi lain untuk membuat kebijakan tersebut tetap positif bagi pihak
bengkel.
9. P : Selama menjalankan kebijakan penetapan harga servis tersebut, apa yang
menjadi kendalanya pak?
J : Kendala yang paling besar adalah image dari para konsumen yaitu kata
mahal, serta sulitnya menetapkan harag jasa pemasangan sparepart
karena tanpa dasar kebijakan yang kuat.
10. P : Solusinya apa pak selama menghadapi kendala – kendala tersebut?
J : Untuk solusi dalam kendala tersebut dengan image mahal kami
menggunakan strategi promosi dan fasilitas yang lebih unggul, dan
dalam menentukan jasa pemasangan sparepart tersebut kami melakukan
kunjungan atau survei pada Ahass sekitar sehingga harga terlihat
seimbang atau sama.
55
Lampiran A.2.
Lampiran A.3.
56
Lampiran A.4.
Lampiran A.5.
57
Lampiran A.6.
Lampiran A.7.
58
Lampiran A.8.
Lampiran A.9.
59
Lampiran A.10.
Lampiran A.11.
60
Lampiran A.12.
61
Lampiran A. 13.
62
Lampiran A.14.
63