43
BAB I PENDAHULUAN Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang mengkonsumsi obat antihipertensi. 1 Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan kerana peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hypertensi heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari hipertensi, dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive, gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial/ infarction) Sampai saat ini, prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 5-10%, sedangkan tercatat pada tahun 1978 1

Fix Bab 1234

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pdl

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang mengkonsumsi obat antihipertensi.1

Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan kerana peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.Hypertensi heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari hipertensi, dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive, gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial/ infarction)Sampai saat ini, prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 5-10%, sedangkan tercatat pada tahun 1978 proporsi penyakit jantung hipertensi sekitar 14,3% dan meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit jantung di Indonesia.2

Sejumlah 85-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut sebagai hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik). Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat ditetapkan penyebabnya (hipertensi sekunder). Tidak ada data akurat mengenai prevalensi hipertensi sekunder dan sangat tergantung di mana angka itu diteliti. Diperkirakan terdapat sekitar 6% pasien hipertensi sekunder sedangkan di pusat rujukan dapat mencapai sekitar 35%. Hampir semua hipertensi sekunder didasarkan pada 2 mekanisme yaitu gangguan sekresi hormon dan gangguan fungsi ginjal. Pasien hipertensi sering meninggal dini karena komplikasi jantung (yang disebut sebagai penyakit jantung hipertensi). Juga dapat menyebabkan strok, gagal ginjal, atau gangguan retina mataBila tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius. Otot jantung akan menebal (hipertrofi) dan mengakibatkan fungsinya sebagai pompa menjadi terganggu, selanjutnya jantung akan berdilatasi dan kemampuan kontraksinya berkurang, yang pada akhirnya akan terjadi gagal jantung. Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa darah untuk memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh.4Gagal jantung yang disebabkan oleh hipertensi dikenal pula sebagai penyakit jantung hipertensi (Hypertension Heart Disease). Penyakit jantung hipertensi ditandai dengan adanya hipertrofi ventrikel kiri jantung sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh perifer dan beban akhir ventrikel kiri. Faktor yang mempengaruhi proses terjadinya hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan lamanya peningkatan tekanan diastolik. Pengaruh faktor genetik pada proses ini lebih jelas. Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi juga berhubungan erat dengan hipertrofi ventrikel kiri. 4

Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sedangkan data kematian di rumah sakit akibat penyakit jantung hipertensi pada tahun 2005 adalah sebesar 16,7%.3BAB II

STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI PASIEN

a. Nama

: Tn. Kb. Umur

: 51 tahun

c. Jenis Kelamin: Laki-laki

d. Agama

: Islam

e. Pekerjaan

: Buruh Bangunanf. Alamat

: Ripa Pertamina rt 29/08 15 ulu SUMSELg. No Registrasi: 048942h. Tgl masuk RS: 24 April 2015II. ANAMNESIS

(Dilakukan autoanamnesis pada 10 Mei 2015 pukul 16.00 WIB)

KeluhanUtama

Sesak nafas yang bertambah hebat sejak 1 Hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

1 minggu SMRS os mengeluh sesak, sesak dirasakan saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca dan emosi. Sering terbangun malam hari karena sesak (+), lebih nyaman tidur dengan 2 bantal, sulit tidur (+), sering berkeringat malam hari (+), nyeri dada (-), rasa terbakar di dada (-), batuk (+), berdahak (-), darah (-), demam (-), mual (-), muntah (-), os belum berobat. 1 hari SMRS os mengeluh sesak yang bertambah hebat, sesak terus menerus, sesak dirasakan saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. Sesak tidak dipengaruhi cuaca dan emosi. Sering terbangun malam hari karena sesak (+), lebih nyaman tidur dengan 2 bantal, sulit tidur (+), sering berkeringat malam hari (+), nyeri dada (-), rasa terbakar di dada (-), batuk (+), berdahak (-), darah (-), demam (-), mual (-), muntah (-), os dibawah ke IGD RSUD BARI

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat darah tinggi 6 bulan yang lalu tetapi tidak terkontrol

Riwayat minum obat 6 bulan disangkal

Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat sesak disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat alergi (-)

Riwayat merokok (+)Riwayat Penyakit dalam Keluarga Dalam keluarga tidak ada yang menderita keluhan yang sama Riwayat asma pada keluarga disangkal

Riwayat penyakit jantung pada keluarga disangkal

Riwayat penyakit paru pada keluarga disangkal

Riwayat kencing manis pada keluarga disangkal

Riwayat hipertensi pada keluarga disangkal

Riwayat alergi pada keluarga disangkal

Riwayat merokok pada keluarga (+) yaitu ayah os

Riwayat Pekerjaan, Kebiasaan, Sosial Ekonomi dan LingkunganPenderita sudah menikah. Penderita bekerja sebagai buruh bangunan. istri tidak bekerja. Kesan : status sosial ekonomi kurangIII. PEMERIKSAAN FISIK

(Dilakukan pada tanggal 10 Mei 2015, pukul 14.30 WIB)

a. Keadaan Umum

1. Keadaan umum: tampak sakit sedang

2. Kesadaran: kompos mentis

3. Tekanan darah: 160/90 mmHg

4. Nadi

: 89 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup

5. Pernapasan: 28 x/menit, regular, abdominotorakal6. Suhu tubuh: 36,8 oC

7. Berat badan: 45 kg

8. Tinggi badan: 152 cm

9. IMT

: 21,2 kg/m210. Status gizi: baikb. Keadaan Spesifik

1. Kepala

Normosefali, simetris, ekspresi tampak sakit sedang, warna rambut hitam, alopesia (-)

2. Mata

Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), exophthalmus (-), pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+)3. Hidung

Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), kavum nasi lapang, sekret (-), epistaksis (-)4. Mulut

Bibir tidak kering, sianosis (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah berselaput (-), atrofi papil (-), Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)

5. Telinga

Tampak luar tidak ada kelainan, kedua meatus acusticus eksterna lapang, keluar cairan telinga (-), sekret (-), nyeri tekan mastoid (-)6. Leher

JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-). pembesaran kelenjar tiroid (-)

7. Thoraks

Inspeksi: Simetris, retraksi (-),Paru

Inspeksi: statis dan dinamis, simetris kanan = kiri,

Palpasi: stem fremitus kanan = kiri, nyeri tekan (-) Perkusi: hipersonor di kedua lapang paru, nyeri ketok (-), batas paru-hepar ICS VII, peranjakan 1 sela iga

Auskultasi: vesikuler (+/+) Normal, ronkhi (-), wheezing (-) Jantung

Inspeksi: iktus cordis tidak terlihat

Palpasi: iktus cordis tidak teraba

Perkusi: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri linea axilaris anterior sinistra ICS VI

Auskkultasi :HR= 89x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)8. Abdomen

Inspeksi: datar Palpasi: lemas,hepar tidak teraba.lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-),ballottement (-) Perkusi: timpani, shifting dullness (-),

Auskultasi: bising usus (+) normal9. Genitalia: tidak diperiksa

10. Ekstremitas : akral hangat (+), palmar pucat (-), capilarry refill time