55
BAB I PENGERTIAN IBADAH DALAM ISLAM ِ ونُ دُ بْ عَ يِ ل لاِ َ سْ ن لا َ وَ نِ جْ ل ُ تْ قَ لَ خ اَ مَ وArtinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Ad dzariyat (51) ayat 56) A. Definisi Ibadah Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah: 1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. 2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. 3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap. Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman dalam Quran Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56-58: Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada- Ku." "Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” . Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong.

Fiqih Jadi Kls Satu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fiqih Jadi Kls Satu

BAB I PENGERTIAN IBADAH DALAM ISLAM

�د�ون� ع�ب �ي ل �ال إ �س واإلن �ج�ن� ال ق�ت� ل خ وما

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Ad dzariyat (51) ayat 56)

A. Definisi IbadahIbadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’

(terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:

1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi

disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik

berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap),

mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman dalam Quran Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56-58:

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." "Aku tidak menghen-daki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” .

Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong. Siapa yang beribadah kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia adalah mubtadi’ (pelaku bid’ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan apa yang disyari’atkan-Nya, maka ia adalah mukmin muwahhid (yang mengesakan Allah).

B. Pilar-Pilar Ubudiyyah Yang BenarSesungguhnya ibadah itu berlandaskan pada tiga pilar pokok, yaitu: hubb (cinta), khauf (takut), raja’

(harapan). Rasa cinta harus disertai dengan rasa rendah diri, sedang-kan khauf harus dibarengi dengan raja’. Dalam

setiap ibadah harus terkumpul unsur-unsur ini. Allah berfirman tentang sifat hamba-hamba-Nya yang mukmin:1. Dia mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya [Al-Maa-idah: 54]2. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cinta-nya kepada Allah [Al-Baqarah: 165]3. Selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh harap

dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” [Al-Anbiya’: 90]Sebagian Salaf berkata, “Siapa yang beribadah kepada Allah dengan rasa cinta saja, maka ia adalah

zindiq, siapa yang beribadah kepada-Nya dengan raja’ saja, maka ia adalah murji’. Dan siapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan khauf, maka ia adalah haruriy. Barangsiapa yang beribadah kepada-Nya dengan hubb, khauf, dan raja’, maka ia adalah mukmin muwahhid.”

Page 2: Fiqih Jadi Kls Satu

C. Syarat Diterimanya IbadahIbadah adalah perkara tauqifiyah yaitu tidak ada suatu bentuk ibadah yang disyari’atkan kecuali

berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah. Apa yang tidak disyari’atkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak) sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Artinya : Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntunan dari kami, maka amalan tersebut tertolak.”

Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:

a. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.b. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallaah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya. Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajib-nya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggal-kan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” [Al-Baqarah: 112]

Aslama wajhahu (menyerahkan diri) artinya memurnikan ibadah kepada Allah. Wahua muhsin (berbuat kebajikan) artinya mengikuti Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallamSyaikhul Islam mengatakan, “Inti agama ada dua pilar yaitu kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah, dan kita tidak beribadah kecuali dengan apa yang Dia syari’at-kan, tidak dengan bid’ah.” Sebagaimana Allah berfirman.

Artinya : Maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaknya ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan sesuatu pun dalam ber-ibadah kepada Rabb-nya.” [Al-Kahfi: 110]

Hal yang demikian itu merupakan manifestasi (perwujudan) dari dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallaah, Muhammad Rasulullah.

Pada yang pertama, kita tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Pada yang kedua, bahwasanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan-Nya yang menyampaikan ajaran-Nya. Maka kita wajib membenarkan dan mempercayai beritanya serta mentaati perintahnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bagai-mana cara kita beribadah kepada Allah, dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita dari hal-hal baru atau bid’ah. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa semua bid’ah itu sesat.

Bila ada orang yang bertanya: “Apa hikmah di balik kedua syarat bagi sahnya ibadah tersebut?” Jawabnya adalah sebagai berikut:Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk mengikhlaskan ibadah kepada-Nya semata. Maka, beribadah kepada selain Allah di samping beribadah kepada-Nya adalah kesyirikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

Artinya : Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.” [Az-Zumar: 2]Sesungguhnya Allah mempunyai hak dan wewenang Tasyri’ (memerintah dan melarang). Hak Tasyri’

adalah hak Allah semata. Maka, barangsiapa beribadah kepada-Nya bukan dengan cara yang diperintahkan-Nya, maka ia telah melibatkan dirinya di dalam Tasyri’.

Sesungguhnya Allah telah menyempurnakan agama bagi kita[8] Maka, orang yang membuat tata cara ibadah sendiri dari dirinya, berarti ia telah menambah ajaran agama dan menuduh bahwa agama ini tidak sempurna (mempunyai kekurangan).

Page 3: Fiqih Jadi Kls Satu

Dan sekiranya boleh bagi setiap orang untuk beribadah dengan tata cara dan kehendaknya sendiri, maka setiap orang menjadi memiliki caranya tersendiri dalam ibadah. Jika demikian halnya, maka yang terjadi di dalam ke-hidupan manusia adalah kekacauan yang tiada taranya karena perpecahan dan pertikaian akan meliputi ke-hidupan mereka disebabkan perbedaan kehendak dan perasaan, padahal agama Islam mengajarkan kebersamaan dan kesatuan menurut syari’at yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.

D. Keutamaan IbadahIbadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-Nya. Karenanyalah

Allah men-ciptakan manusia, mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya di-puji dan yang enggan melaksanakannya dicela. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

راج�ع�ون �لىرب ه�م� إ �ه�م� ن ة$أ وج�ل �ه�م� �وب واو�ق�ل آت ما �ون �ؤ�ت �ذ�يني ٦٠وال ﴾

Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan untuk mem-persempit atau mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam kesulitan. Akan tetapi ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah.

Di antara keutamaan ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat membutuhkannya. Karena manusia secara tabi’at adalah lemah, fakir (butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad membutuhkan makanan dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan dan kebahagiaannya.

Adapun bahagia karena Allah dan perasaan takut kepada-Nya, maka itulah kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah kesempurnaan dan keindahan serta kebahagiaan yang hakiki. Maka, barangsiapa yang meng-hendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia menekuni ibadah kepada Allah semata. Maka dari itu, hanya orang-orang ahli ibadah sejatilah yang merupakan manusia paling bahagia dan paling lapang dadanya.

Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah kepada Allah semata. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan yang paling dicintainya daripada yang lain.

Termasuk keutamaan ibadah bahwasanya ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan kemunkaran. Ibadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda musibah dan me-ringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit, semua itu ia terima dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.

Termasuk keutamaannya juga, bahwasanya seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya dapat mem-bebaskan dirinya dari belenggu penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas kepada mereka. Maka dari itu, ia merasa percaya diri dan berjiwa besar karena ia berharap dan takut hanya kepada Allah saja.

Keutamaan ibadah yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, masuk Surga dan selamat dari siksa Neraka.

BAB IIPENGERTIAN THAHARAH DAN PEMBAGIANNYA

النجاسات : ومن األقذار من التخلص و النظافة، لغة الطهارة الطهارة .مفهومأو : بالماء الطهارة فيه تشترط مما غيرها أو الصالة ألداء الحدث، حكم إزالة M شرعا الطهارة

التيمم وهو عنه بالبديل

Page 4: Fiqih Jadi Kls Satu

A. Pengertian thaharahThaharah secara bahasa berarti bersih dan membebaskan diri dari kotoran dan najis. Sedangkan

pengertian thaharah secara istilah (syara’) adalah menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau (ibadah) yang selainnya yang disyaratkan di dalamnya untuk bersuci dengan air atau pengganti air, yaitu tayammum.

Jadi, pengertian thaharah atau bersuci adalah mengangkat kotoran dan najis yang dapat mencegah sahnya shalat, baik najis atau kotoran yang menempel di badan, maupun yang ada pada pakaian, atau tempat ibadah seorang muslim.

قسمان : الطهارة• : واالعمال بالتوحيد وتكون ، والمعاصي الشرك من الطهارة وهي المعنوية الطهارة

نجس وجود مع البدن طهارة تقوم أن يمكن ال بل ، البدن طهارة من أهم وهي ، الصالحةالتوبة. :} { ( : نجس المشركون إنا تعالى الله قال : } ٢٨الشرك �ذ�ين) ال �ك ئ و�ال

� أ تعالى وقال ، : ) } المائدة عظ�يم� عذاب$ ة� خ�ر �أل ا ف�ي ه�م� ول ي خ�ز� ا �ي الدن ف�ي ه�م� ل ه�م� �وب ق�ل �طه ر ي ن أ الله� �ر�د� ي م� ل

باإلخالص). ٤١ وذلك ، والشك الشرك نجاسة من قلبه يطهر أن مكلف كل على فيجب . والغل ، والحقد الحسد وآثار ، المعاصي أقذار من وقلبه نفسه ويطهر واليقين والتوحيد

. الذنوب جميع من الصادقة بالتوبة وذلك والسمعة والرياء والعجب ، والكبر ، والغشاإليمان . شطر هي الطهارة وهذه .والمعاصي

الحسية • الطهارةالسالم : عليه قال ، الثاني اإليمان شطر هو وهذا ، والنجاسات األحداث من الطهارة وهي

فقدان( ) عن التيمم أو ، والغسل ، الوضوء من الله شرع بما وتكون ـ اإليمان شطر الطهورالصالة ومكان ، والبدن ، اللباس من إزالتها أو النجاسة وزوال ، الماء

B. Pembagian thaharahThaharah itu terbagi menjadi dua :

1. Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati), yaitu bersuci dari syirik dan maksiat dengan cara bertauhid dan beramal sholeh, dan thaharah ini lebih penting dan lebih utama daripada thaharah badan. Karena thaharah badan tidak mungkin akan terlaksana apabila terdapat syirik. Dalilnya adalah sebagai berikut :

جس ن �ون ر�ك �م�ش� ال �ما �ن Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis” (QS. At-Taubah : 28)“ إ

عذاب$ ة� خ�ر �أل ا ف�ي ه�م� ول ي خ�ز� ا �ي الدن ف�ي ه�م� ل ه�م� �وب ق�ل �طه ر ي ن أ الله� �ر�د� ي م� ل �ذ�ين ال �ك ئ و�ال� أ

عظ�يم�

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. Al-Maaidah: 41)

Maka wajib bagi seorang muslim yang berakal untuk mensucikan dirinya dari syirik dan keraguan dengan cara ikhlas, bertauhid, dan yakin. Dan juga wajib atasnya untuk mensucikan diri dan hatinya dari kotoran-kotoran maksiat, dengki, benci, dendam, penipuan, kesombongan, ‘ujub, riya‘, dan sum’ah.

2. Thaharah hissiyah atau thaharah badan, yaitu mensucikan diri dari hadats dan najis, dan ini adalah bagian dari iman yang kedua. Allah mensyariatkan thaharah badan ini dengan wudhu dan mandi, atau pengganti keduanya yaitu tayammum (bersuci dengan debu). Penghilangan najis dan kotoran ini meliputi pembersihan pakaian, badan, dan juga tempat shalat. Dalilnya adalah sebagai berikut :

اإليمان شطر الطهور“Sesungguhnya kebersihan itu sebagian dari iman”

اف�ق� �مر ال �لى إ �م� ك �د�ي ي وأ �م� و�ج�وهك �وا ل فاغ�س� ة� الص�ال �لى إ �م� ق�م�ت �ذا إ �وا ءامن �ذ�ين ال يها اأ ي

و� أ ضى م�ر� �م �نت ك �ن وإ وا فاط�ه�ر� Mا �ب ن ج� �م� �نت ك �ن وإ �ن� ي ع�ب �ك ال �لى إ �م� �ك ج�ل ر�

وأ �م� ك ء�وس� �ر� ب وام�سح�واصع�يدMا م�م�وا ي فت Mآءم ج�د�وا ت م� فل آء الن س �م� ت مس� ال و�

أ �ط� �غآئ ال م ن �م م نك حد$ أ جآء و� أ rرف س على

�ر�يد� ي ك�ن ول rج حر م ن� �م �ك ي عل ج�عل �ي ل الله� �ر�يد� ماي �ه� م ن �م �د�يك ي وأ �م� �و�ج�وه�ك ب فام�سح�وا Mا طي بون �ر� ك ش� ت �م� �ك عل ل �م� �ك ي عل ه� �ع�مت ن �م� �ت �ي ول �م� ك �طه ر �ي ل

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah (usaplah) kepalamu dan (basuh)

Page 5: Fiqih Jadi Kls Satu

kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau salah seorang dari kamu kembali dari tempat buang air (wc/kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmAt-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maaidah: 6)

Sedangkan menurut Imam Ibnu Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua, yaitu :1. Thaharah dari hadats, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu yang diminta -

bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar (sesuatu yang diminta -bersucinya dengan – mandi).

2. Thaharah dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri, pakaian, dan tempat ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.

1) Wudhua) Pengertian Wudhu

Wudhu (Arab: (’al-wuḍū الوضوء adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim dwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan shalat. Berwudhu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum .

Dan secara garis umum diartikan , Wudhu adalah mensucikan diri dari segala hadast kecil sesuai dengan aturan syariat islam .

b) Syarat – Syarat WudhuSyarat – syarat wudhu dibagi menjadi tiga bagian :1. Syarat Wajib wudhu : adalah syarat yang mewajibkan orangmukallaf untuk berwudhu, dimana

apabila syarat itu atau sebagian padanya hilang, ia tidak wajib melakukan wudhu.Adapun syarat wajib wudhu, antara lain adalah :1) Baligh (Dewasa)2) Masuknya waktu shalat.3) Bukan orang yang mempunyai wudhu.4) Mampu melaksanakan wudhu.

2. Syarat Sah wudhu,Antara lain :1) Air yang digunakan itu adalah thahur (mensucikan).2) Orang yang berwudhu itu Mumayyiz3) Tidak terdapat pengahalang yang dapat mengahalangi sampainya air ke anggota wudhu

yang hendak dibasuh.3. Syarat Wajib dan Sahnya sekaligus,

Adapun syarat wajib dan sahnya sekaligus, antara lain:1) Akil2) Sucinya perempuan dari haid dan nifas.3) Tidak tidur atau lupa4) Islam

4. Rukun Wudhu,Antara lain :1) Niat2) Membasuh Muka3) Membasuh kedua tangan4) Mengusap sebagian rambut kepala5) Membasuh kaki sampai mata kaki6) Tartib.

Dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:

اف�ق� �مر ال �لى إ �م� ك �د�ي ي وأ �م� و�ج�وهك �وا ل فاغ�س� ة� الص�ال �لى إ �م� ق�م�ت �ذا إ �وا ءامن �ذ�ين ال يها اأ ي

و� أ ضى مر� �م� �ت �ن ك �ن� وإ وا فاط�ه�ر� Mا �ب ن ج� �م� �ت �ن ك �ن� وإ �ن� ي ع�ب �ك ال �لى إ �م� ك ج�ل ر�

وأ �م� ك ء�وس� �ر� ب وام�سح�وام�م�وا ي فت Mاءم ج�د�وا ت م� فل اء الن س �م� ت مس� ال و�

أ �ط� �غائ ال م�ن �م� �ك م�ن حد$ أ جاء و� أ rرف س على

ك�ن� ول rج حر م�ن� �م� �ك ي عل ج�عل �ي ل �ه� الل �ر�يد� ي ما �ه� م�ن �م� �د�يك ي وأ �م� �و�ج�وه�ك ب فام�سح�وا Mا طي ب صع�يدMاون �ر� ك ش� ت �م� �ك عل ل �م� �ك ي عل ه� �ع�مت ن �م� �ت �ي ول �م� ك �طه ر �ي ل �ر�يد� ي ك�ن� ول �م� ك �طه ر �ي ل �ر�يد� ي

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu

Page 6: Fiqih Jadi Kls Satu

tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”.

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa anggota wajib wudhu antara lain:a. Seluruh bagian mukab. Kedua tangan sampai kedua siku – sikuc. Rabut kepala, baik seluruhnya maupun sebagian dari padanyad. kedua kaki sampai dengan kedua mata kakie. Tertib

5. Sunnat Wudhu. Adapun sunatnya wudhu ada 10 perkara yaitu :1) Membaca Basmallah pada permulaanya2) Membasuh kedua telapak tangan sampai pada pergelangannya3) Berkumur sesudah membasuh kedua telapak tangan4) Meratakan didalam mengusap kepala5) Mengusap bagian kedua telinga6) Memasukan air kedalam selah – selah rambut jenggot7) Memasukan air pada selah – selah jari kedua tangan dan kaki8) Mendahulukan anggota wudhu yang kanan daripada yang kiri9) Mengulang tiga kali pada setiap anggota yang dibasuh atau diusap10) Sambung – menyambung

6. Hal – hal makruh dalam WudhuAdapun hal – hal yang makruh dalam wudhu antara lain:

Berlebih – lebihan dalam menuangkan air, misalnya , sampai lebih dari cukup dan ini apabila air tersebut mubah (boleh dipakai) atau milik orang yang berwudhu itu sendiri. Jika air itu jelas hanya tersedia untuk wudhu, seperti air yang tersedia dimasjid, maka menggunakanya dengan berlebih – lebihan adalah haram.

7. Hal- hal yang membatalkan WudhuAda beberapa perkara atau hal yang dapat membatalkan wudhu, diantaranya adalah:1) Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik berupa

kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.2) Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.3) Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan muhrim.4) Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri

maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.5) Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak

berubah)2) Mandi

A. Pengertian Mandi BesarMandi besar, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi dengan menggunakan air suci

dan bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar yang harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah sholat

B. Hal – hal yang mewajibakan Mandi1. Mengeluarkan air mani baik disengaja maupun tidak sengaja2. Melakukan hubungan seks / hubungan intim / bersetubuh3. Selesai haid / menstruasi4. Melahirkan (wiladah) dan pasca melahirkan (nifas)5. Meninggal dunia yang bukan mati syahid

Bagi mereka yang masuk dalam kategori di atas maka mereka berarti telah mendapat hadas besar dengan najis yang harus dibersihkan. Jika tidak segera disucikan dengan mandi wajib maka banyak ibadah orang tersebut yang tidak akan diterima Allah SWT .

C. Rukun – rukun MandiBerikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan selama mandi karena wajib untuk dilakukan :1. Membaca niat : “Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardlol lillaahi ta’aalaa” yang artinya

“AKu niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardlu karena Allah”.2. Membilas/membasuh seluluh badan dengan air (air mutlak yang mensucikan) dari ujung kaki

ke ujung rambut secara merata.3. Hilangkan najisnya bila ada .

Page 7: Fiqih Jadi Kls Satu

D. Sunat – sunat mandiBerikut ini adalah hal-hal yang boleh-boleh saja dilakukan (tidak wajib hukum islamnya) :1. Sebelum mandi membaca basmalah.2. Membersihkan najis terebih dahulu.3. Membasuh badan sebanyak tiga kali4. Melakukan wudhu/wudlu sebelum mendi wajib5. Mandi menghadap kiblat6. Mendahulukan badan sebelah kanan daripada yang sebelah kiri7. Membaca do’a setelah wudhu/wudlu8. Dilakukan sekaligus selesai saat itu juga (muamalah)Tambahan: Orang yang sedang hadas besar tidak boleh melakukan shalat, membaca al’quran, thawaf, berdiam di masjid, dan lain-lain.

E. Mandi sunat1. Mandi untuk Shalat jum’at2. Mandi untuk Shalat hari raya3. Sadar dari kehilangan kesadaran akibat pingsan, gila, dbb4. Muallaf (baru memeluk/masuk agama islam)5. Setelah memendikan mayit/mayat/jenazah6. Saat hendak Ihram7. Ketika akan Sa’i8. Ketika hendak thawaf9. dan lain sebagainya

F. Hal- hal yang haram dilakukan oleh orang yang junub sebelum melakukan MandiBagi seseorang yang sedang dalam keadaan junub diharamkan melakukan suatu perbuatan

yang bersifat syar’iyah yang tergantung pada wudhu sebelum orang tersebut mandi besar.3) Tayammum

A. PengertianTayammum adalah mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang

suci.Tayammum dilakukan sebagai pengganti wudhu jika seseoarang yang akan melaksanakan shalat tidak menemukan air untuk berwudhu .

B. Syarat – Syarat Tayammum, Seseoarang dibolehkan untuk bertayammum jika:a. Islamb. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemuc. Berhalangan mengguankan air, misalnya karena sakit yang apabila menggunakan air akan

kambuh sakitnyad. Telah masuk waktu shalate. Dengan debu yang sucif. Bersih dari Haid dan Nifas

C. Sebab – sebab disyari’atkannya Tayammum. Adapun Sebab – sebab disyari’atkannya Tayammum adalah :1. Tidak ada air untuk dipakai bersuci.2. Tidak mampu menggunakan air atau dalam keadaan membutuhkan air.

D. Rukun Tayammum1. Niat, Nawaitut-tayammuma li istibaahatish-shalaati fardhal lillaahi ta’aalaa. Artinya: “Aku

berniat bertayammum untuk dapat mengerjakan shalat, fardhu karena Allah.”2. Mengusap muka dengan debu tanah, dengan dua kali usapan3. Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu tanah4. Memindahkan debu kepada anggota yang diusap5. Tertib

E. Sunat Tayammum1. Membaca basmalah2. Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri3. Menipiskan debu

F. Hal – hal yang membatalkan Tayammum1. Segala hal yang membatalkan wudhu2. Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayammum karena sakit3. Murtad, keluar dari Islam

BAB III

Page 8: Fiqih Jadi Kls Satu

DEFINISI & PENGERTIAN SHOLAT FARDHU

A. Definisi & Pengertian Sholat Fardhu / Wajib Lima WaktuShalat secara bahasa berarti berdo’a. dengan kata lain, shalat secara bahasa mempunyai arti

mengagungkan. Sedangkan pengertian shalat menurut syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan di sini adalah bacaan-bacaan al-Qur’an, takbir, tasbih, dan do’a. Sedang yang dimaksud dengan perbuatan adalah gerakan-gerakan dalam shalat misalnya berdiri, ruku’, sujud, duduk, dan gerakan-gerakan lain yang dilakukan dalam shalat.

Sedangkan menurut Hasbi ash-Shiddieqy shalat yaitu beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.

Yang dimaksudkan shalat dalam penelitian ini adalah tidak hanya sekedar shalat tanpa adanya penghayatan atau berdampak sama sekali dalam kehidupannya, akan tetapi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah shalat fardlu yang didirikan dengan khusyu’ yakni shalat yang nantinya akan berimplikasi terhadap orang yang melaksanakannya. Pengertian shalat yang dimaksudkan lebih kepada pengertian shalat menurut Ash Shiddieqy dari ta’rif shalat yang menggambarkan ruhus shalat (jiwa shalat); yaitu berharap kepada Allah dengan sepenuh jiwa, dengan segala khusyu’ dihadapan-Nya dan berikhlas bagi-Nya serta hadir hati dalam berdzikir, berdo’a dan memuji.

Inilah ruh atau jiwa shalat yang benar dan sekali-kali tidak disyari’atkan shalat karena rupanya, tetapi disyari’atkan karena mengingat jiwanya (ruhnya).

Khusyu’ secara bahasa berasal dari kata khasya’a-yakhsya’u-khusyu’an, atau ikhta dan takhasysya’a yang artinya memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata, atau meringankan suara ketika shalat. Khusyu’ secara bahasa juga bisa diartikan sungguh-sungguh penuh penyerahan dan kebulatan hati; penuh kesadaran hati. Arti khusyu’ itu lebih dekat dengan khudhu’ yaitu tunduk, dan takhasysyu’ yaitu membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini dapat terjadi baik pada suara, badan maupun penglihatan. Tiga anggota itulah yang menjadi tanda (simbol) kekhusyu’an seseorang dalam shalat.

Khusyu’ menurut istilah syara’ adalah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu’ (rendah hati), yang kemudian pengaruh khusyu’ dihati tadi akan menjadi tampak pada anggota tubuh yang lainnya. Sedang menurut A. Syafi’i khusyu’ adalah menyengaja, ikhlas dan tunduk lahir dan batin; dengan menyempurnakan keindahan bentuk/sikap lahirnya, serta memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pengertian (penta’rifan) segala ucapan bentuk/sikap lahir itu.

Jadi secara utuh yang dimaksudkan oleh penyusun dalam judul penelitian ini adalah mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan psikis sehari-hari seperti masalah rumah tangga, perkawinan, lingkungan kerja, sampai masalah pribadi dengan membiasakan shalat yang dilakukan dengan khusyu’. Dengan kata lain dalam penelitian ini akan dibahas tema shalat sebagai mediator untuk mengatasi segala permasalahan manusia sehari-hari yang berhubungan dengan psikis, karena shalat merupakan kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting dalam sistem keagamaan Islam. Pengertian Shalat

B. Hukum, Tujuan dan Syarat Solat Wajib Fardhu 'AinHukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa

atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu :

1. Beragama Islam2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis3. Berusia cukup dewasa4. Telah sampai dakwah islam kepadanya5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya6. Sadar atau tidak sedang tidurSyarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :1. Masuk waktu sholat2. Menghadap ke kiblat3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar4. Menutup aurat

C. Rukun ShalatDalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :

Page 9: Fiqih Jadi Kls Satu

1. Niat2. Posisis berdiri bagi yang mampu3. Takbiratul ihram4. Membaca surat al-fatihah5. Ruku / rukuk yang tumakninah6. I'tidal yang tuma'ninah7. Sujud yang tumaninah8. Duduk di antara dua sujud yang tuma'ninah9. Sujud kedua yang tuma'ninah10. Tasyahud11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW12. Salam ke kanan lalu ke kiri

D. Yang Membatalkan Aktivitas Sholat KitaDalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu

membatalkan shalat kita, contohnya seperti :1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi2. Berkata-kata kotor3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma'ninah.

E. Macam-macam sholat WajibShalat yang wajib dilaksanakan dalam sehari semalam terdiri atas 5 Waktu dan 17 Raka'at:1. Shalat Subuh, 2 Raka'at.Waktunya dari mulai terbit Fajar Shadiq (Fajar yang berwarna putih

sinarnya yang terbentang di ufuk timur) sampai terbitnya Matahari.2. Shalat Dhuhur, 4 Raka'at.Waktunya dari mulai terbit Fajar Shadiq (Fajar yang berwarna putih

sinarnya yang terbentang di ufuk timur) sampai terbitnya Matahari.3. Shalat Ashar, 4 Raka'at.Waktunya mulai sejak bayangan suatu benda lebih panjang dari pada

bendanya, sampai terbenamnya matahari.4. Magrib, 3 Raka'at.Waktunya mulai terbenamnya matahari sampai hilangnya warna (mega)

merah diufuk barat.5. Isya, 4 Raka'at.Waktunya mulai dari hilangnya warna (mega) merah di ufuk barat sampai

terbitnya fajar shadiq. Tetapi waktu terbaik untuk melaksanakan shalat isya ini adalah pada sepertiga atau seperdua malam yang pertama.

F. Macam-macam Shalat SunahShalat sunah disebut juga salat an-nawâfil atau at-tatawwu’. Yang dimaksud dengan an-

nawâfil ialah semua perbuatan yang tidak termasuk dalam fardu. Disebut an-nawâfil karena amalan-amalan tsb menjadi tambahan atas amalan-amalan fardu.

Menurut Mazhab Hanafi, shalat an-nawâfil terbagi atas 2 macam, yaitu shalat masnûnah dan shalat mandûdah. Shalat masnûnah ialah shalat-shalat sunah yang selalu dikerjakan Rasulullah, jarang ditinggalkan, sehingga disebut juga dengan shalat mu’akkad (dipentingkan). Shalat mandûdah adalah shalat-shalat sunah yang kadang dikerjakan oleh Rasulullah, kadang-kadang juga tidak dikerjakan, sehingga disebut dengan shalat ghairu mu’akkad (kurang dipentingkan).1. Shalat Rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardu. Shalat sunah ini terbagi dalam shalat mu’akkad dan ghairu mu’akkad. Adapun yang termasuk dalam shalat-shalat sunah Rawatib adalah sbg berikut:a. Mu’akkad

dua rakaat qabla subuh dua rakaat qabla zuhur dua rakaat ba’da zuhur dua rakaat ba’da maghrib dua rakaat ba’da isyaRincian tsb berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW:“Dari Abdillah bin Umar, ia berkata: ‘Saya ingat mengenai Rasulullah SAW mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (H.R. Bukhari Muslim)

b. Ghairu Mu’akkad empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur

Page 10: Fiqih Jadi Kls Satu

empat rakaat sebelum asar empat rakaat sebelum maghribMasing-masing berdasarkan rincian hadist-hadist berikut:

Dari Ummu Habibah: “Nabi SAW bersabda: Barangsiapa mengerjakan empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya dari api neraka.” (H.R. Tarmizi)“Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Allah memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Asar” (H.R. Tarmizi)Hadist Nabi Muhammad SAW: “Dari Abdullah bin Mughafal, Nabi SAW bersabda: Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib. Kemudian Nabi mengatakan yang ketiga kalinya bagi yang menghendakinya.” (H.R. Bukhari)

2. Shalat Sunah LainnyaSelain shalat Rawatib, ada pula shalat sunah lainnya yang tidak berkaitan dengan shalat fardu. Berikut adalah beberapa shalat sunah yang umum dikerjakan beserta definisinya.1) Shalat Khauf

Shalat yang dilakukan pada saat-saat genting. Shalat ini dapat dilakukan kapan pun bila kita dalam kondisi merasa takut, misalnya karena perang, bencana alam, ancaman binatang buas, dikejar musuh atau orang jahat, dsb. Syariat shalat khauf ini didasarkan pada surat An-Nisâ: 102.

2) Shalat DhuhaShalat sunah yang dikerjakan pada pagi hari, waktunya dimulai ketika matahari

tampak kurang lebih setinggi tombak dan berakhir sampai tergelincir matahari (waktu zuhur). Jumlah rakaat shalat dhuha adalah sekurang-kurangnya dua rakaat, sebanyak-banyaknya duabelas rakaat, ada juga yang menyatakan enambelas rakaat.

3) Shalat IstisqaShalat sunah yang bertujuan untuk meminta hujan. Biasanya dilaksanakan ketika

terjadi kemarau panjang sehingga mata air-mata air menjadi kering, tumbuh-tumbuhan mati, manusia dan hewan kekurangan makanan dan air. Bila sudah masuk dalam kondisi ini, dianjurkan pemimpin masyarakat setempat atau ulama mengajak masyarakat untuk bertobat dan berdoa.

4) Shalat KhusufShalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana bulan. Waktu shalat khusuf

adalah sejak awal gerhana sampai akhir atau tertutupnya bulan tsb.5) Shalat Kusuf

Shalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana matahari. Waktu shalat kusuf adalah sejak awal gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari.

6) Shalat IstikharahShalat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa khusus, dikerjakan untuk

memohon petunjuk yang baik kepada Allah SWT sehubungan dengan urusan yang masih diragukan untuk diputuskan akan dikerjakan atau tidak. Urusan yang dimaksud bisa berupa urusan pribadi ataupun yang terkait dengan kepentingan umum. Petunjuk dari Allah SWT ini biasanya akan diperoleh melalui mimpi atau kemantapan hati untuk mengambil keputusan.

7) Shalat TahajudShalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur

terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak, kemudian diiringi dengan doa khusus. Shalat tahajud boleh dilakukan di awal, tengah, atau di akhir malam, asalkan sesudah tidur, namun melakukannya pada sepertiga malam yang terakhir adalah lebih baik, karena pada saat itu terdapat waktu doa para hamba dikabulkan oleh Allah SWT.

8) Shalat GaibShalat yang dilakukan atas seseorang yang meninggal dunia di suatu tempat atau

negeri, baik jauh ataupun dekat dari tempat orang yang melaksanakan shalat, dan mayatnya tidak ada di tempat (di hadapan) orang-orang yang menshalatkan.

9) Shalat HajatShalat sunah dua rakaat yang dikerjakan seseorang yang mempunyai hajat

(keperluan) agar keperluan tsb dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah SWT.10) Shalat Tahyatul Masjid

Page 11: Fiqih Jadi Kls Satu

Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia duduk.

11) Shalat IdainShalat yang dilakukan pada saat dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Idul

Fitri dilaksanakan berkaitan dengan selesainya bulan Ramadhan yang jatuh pada tanggal 1 Syawal. Idul Adha dilaksanakan bertepatan dengan selesainya pelaksanaan ibadah haji, yaitu tanggal 10 Zulhijjah, yang biasanya seusai shalat dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu.

12) Shalat TarawihShalat sunah yang dikerjakan umat Islam setiap malam selama bulan Ramadhan. Ada

beberapa pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, yang pertama adalah 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat, kemudian 4 rakaat lagi, dan ditutup dengan 3 rakaat shalat witir. Lalu ada pula yang menyatakan 8 rakaat salam kemudian witir 3 rakaat. Pendapat lain menyatakan 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir, sehingga seluruhnya adalah 23 rakaat. Ada pula sebagian imam yang menyatakan lebih dari itu.

13) Shalat WitirWitir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah nama bagi shalat yang rakaatnya

ganjil (selain shalat Maghrib), yaitu shalat 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, atau 11 rakaat yang bersambungan dan hanya satu kali salam. Waktu pelaksanaannya adalah malam hari, sesudah shalat Isya sampai terbit fajar. Yang paling baik, witir dijadikan sebagai shalat yang paling akhir dikerjakan pada malam hari. Bila seseorang khawatir tidak bangun pada waktu menjelang terbit fajar, ia boleh mengerjakan shalat witir segera setelah shalat fardu dan sesudah Isya.

14) Shalat TaubatShalat untuk menyatakan bahwa kita bertaubat dari suatu dosa, artinya menyesal

atas perbuatan yang dilakukan, dan bertekad kelak tidak akan melakukannya lagi, disertai permohonan ampun kepada Allah.

15) Shalat TasbihShalat sunah empat rakaat yang setiap rakaatnya membaca tasbih sebanyak 75 kali,

sehingga seluruhnya berjumlah 300 kali. Rincian jumlah tasbih untuk setiap rakaat adalah sbg berikut: 15 kali sesudah membaca surat dan sebelum rukuk 10 kali sesudah membaca tasbih rukuk dan sebelum i’tidal 10 kali setelah membaca tahmid i’tidal 10 kali setelah membacab tasbih sujud 10 kali setelah membaca doa duduk diantara dua sujud 10 kali setelah membaca tasbih sujud kedua 10 kali setelah duduk istirahat sesudah sujud kedua.

Bagi setiap muslim, dianjurkan mengerjakan shalat tasbih setiap malam, bila tidak mampu maka sekali seminggu, atau sekali sebulan, atau sekali setahun, bila masih tidak bisa, maka sekurang-kurangnya sekali seumur hidup, jangan sampai ditinggalkan sama sekali. Waktu pelaksanaannya dapat siang hari atau malam hari, empat rakaat dengan satu atau dua kali salam.

G. Keutamaan Shalat SunnahRasulullah SAW bersabda:

“Bagi orang yang mengerjakan shalat mendapatkan tiga macam (kebaikan), yaitu: Malaikat mengerumuninya sejak dari telapak kaki sampai ke atas langit, kebaikan turun kepadanya dari atas langit sampai atas kepalanya, dan malaikat berseru “Seandainya orang yang sedang shalat ini mengetahui dengan siapa ia berbicara (berkomunikasi), niscaya ia tidak akan mau berhenti (dari shalatnya)”.

Dari Ka’ab Al Ahbar ra. Bahwasanya ia berkata :”Seandainya salah seorang diantara kamu sekalian bisa melihat pahala dua rakaat dari shalat sunnah, niscaya ia akan melihat bahwa pahalanya itu lebih besar daripada gunung yang menjulang tinggi. Sedangkan pahala shalat wajib maka jauh lebih besar lagi”.

Dari Samurah bin Jundub dari seorang sahabat Rasul, bahwasanya beliau bersabda: “Shalat sunnah seseorang didalam rumahnya itu lebih banyak pahalanya dibandingkan shalat sunnah di depan orang banyak, yaitu seperti keutamaan shalat jama’ah atas shalat sendirian”.

Dari Nabi SAW. Beliau bersabda :”Shalat sunnah seseorang didalam rumahnya itu merupakan cahaya, maka cahayailah (terangilah) rumah-rumahmu”.

Page 12: Fiqih Jadi Kls Satu

Dari Abu Hurairah ra.Nabi SAW bersabda :“Barangsiapa yang mengerjakan shalat sunnah 20 raka’at antara maghrib dan isya maka

Allah akan memelihara keluarga, agama, dunia, dan akhiratnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh lalu ia duduk ditempat shalatnya sampai matahari terbit, kemudian ia menegerjakan shalat dua raka’at, maka Allah membuatkan dinding (penghalang) baginya dari api neraka nanti pada hari kiamat”.Zaid bin Aslam meriwayatkan dari Umar ra.dimana ia berkata :”Saya berkata kepada Abu Dzarr ra.”Nasihatilah saya wahai paman”. Abu Dzarr berkata: saya telah meminta kepada Rasulullah SAW seperti apa yang kamu minta kepada saya, lalu beliau bersabda:

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat dhuha dua raka’at, maka ia tidak akan dicatat termasuk orang-orang yang lupa. Barangsiapa yang mengerjakannya empat raka’at, maka ia dicatat termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam raka’at, maka pada hari itu tidak akan terkena dosa. Barangsiapa yang mengerjakannya delapan raka’at, maka ia dicatat termasuk orang-orang yang sangat taat. Dan barangsiapa yang menegrjakannya 12 raka’at, maka dibangunkan sebuah rumah baginya didalam syurga”.Ada yang mengatakan bahwa keutamaan shalat sunnah diwaktu malam atas shalat diwaktu siang adalah seperti keutamaan shadaqah secara sembunyi-sembunyi atas shadaqah secara terang-terangan.Dari Anas bin Malik ra.dari Nabi SAW beliau bersabda:

“Tidak ada suatu tempat yang dipergunakan untuk shalat dan berdzikir kepada Allah, melainkan tempat itu akan merasa gembira dengan yang demikian itu sampai kedasar bumi yang ketujuh, lalu ia berbangga kepada tempat yang berada disekitarnya. Dan tidak ada seorang hamba yang berada ditengah hutan yang bermaksud untuk mengerjakan shalat, melainkan bumi akan berhias untuknya”.Diceritakan dari Khalid bin Ma’dan bahwasanya ia berkata: “Saya mendapatkan informasi bahwa Allah berbangga kepada Malaikat dengan 3 kelompok orang, yaitu:a. Seseorang yang berada ditengah hutan, lalu ia beradzan dan beriqamah kemudian

mengerjakan shalat sendirian; maka Allah Ta’ala berfirman :”Lihatlah hambaKu yang mengerjakan shalat sendirian tanpa seorangpun yang melihatnya selain Aku, hendaknya 70.000 Malaikat turun dan mengerjakan shalat dibelakangnya”.

b. Seseorang yang bangun diwaktu malam lalu mengerjakan shalat sendirian, dimana ia sujud, dan setelah itu ia tidur dan dianggap sedang sujud; maka Allah Ta’ala berfirman:”Lihatlah hamba-Ku yang nyawanya ada pada sisi-Ku dan tubuhnya sedang bersujud kepada-Ku”.

c. Seseorang yang berada ditengah-tengah medan peperangan, dimana ia tetap tegar hingga terbunuh”.

H. Shalat Jum'at, Hukum, Syarat, Ketentuan, Hikmah Dan Sunah Solat Jumat1. Arti Definisi / Pergertian Shalat Jumat

Sholat Jum'at adalah ibadah salat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah.

2. Hukum Sholat Jum'atShalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama islam,

merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya.Dalil Al-qur'an Surah Al Jum'ah ayat 9 :" Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

3. Syarat Sah Melaksanakan Sholat Jumat1) Shalat jumat diadakan di tempat yang memang diperuntukkan untuk sholat jumat. Tidak

perlu mengadakan pelaksanaan solat jum'at di tempat sementara seperti tanah kosong, ladang, kebun, dll.

2) Minimal jumlah jamaah peserta salat jum'at adalah 40 orang.3) Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur / zuhur dan setelah dua khutbah dari

khatib.4. Ketentuan Shalat Jumat

Shalat jumat memiliki isi kegiatan sebagai berikut : 1) Mengucapkan hamdalah. 2) Mengucapkan shalawat Rasulullah SAW. 3) Mengucapkan dua kalimat syahadat.

Page 13: Fiqih Jadi Kls Satu

4) Memberikan nasihat kepada para jamaah.5) Membaca ayat-ayat suci Al-quran. 6) Membaca doa.

5. Hikmah Sholat Jum'at1) Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul bersama, beribadah bersama

dengan barisan shaf yang rapat dan rapi. 2) Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia. Semua sama

antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya.3) Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan.4) Sebagai syiar Islam.

6. Sunat-Sunat Shalat Jumat1) Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan sholat jum at.2) Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias dengan rapi seperti bersisir,

mencukur kumis dan memotong kuku. 3) Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol). 4) Menyegerakan datang ke tempat salat jumat.5) Memperbanyak doa dan salawat nabi. 6) Membaca Alquran dan zikir sebelum khutbah jumat dimulai

Page 14: Fiqih Jadi Kls Satu

BAB IVPENGERTIAN ZAKAT

A. PendahuluanUmmat Islam adalah ummat yang mulia, ummat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar

mereka menjadi saksi atas segala ummat. Tugas ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu ummat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Bahwa kenyataan ummat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du : 11)

Potensi-potensi dasar yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat Islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama, dirangkai dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh hasil yang optimal. Pada saat yang sama, jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin dapat dipersempit.

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulanagn kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar.

Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk menuliskan risalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun kami sadar bahwa rislah ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian kami berharap risalah ini dapat bermanfaat. Koreksi, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan risalah zakat ini

Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam risalah ini, serta mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin

1. Makna/ Pengertian ZakatMenurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR.

At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

﴿ ن� د�و ن� ع د� ع� ا د� د� ن� ئ� ن�ـ عو د�ا نو ة� �� ن ئ� ن� نول �� ة ئ�ال �ن ئ� ع� د� ئ!ي ن� د#و د$ ع% ن& ن� ١٠ل ﴾

Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mu'min dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah.

2. Penyebutan Zakat dan Infaq dalam Al Qur-an dan As Sunnaha. Zakat (QS. Al Baqarah : 43)

﴿ �ن ئي ئ) �%ا ن ا� ن( ن� عا دو ن) ع* نوا ن+ ن)ا -� ن ا� عا د.و آا نو ن+ ن0 ن�2ل ا� عا د�و ئ$ي ن�ا ٤٣نو ﴾

b. Shadaqah (QS. At Taubah : 104)

﴿ د� ئ3ي ن�% ا� د4 ن�وا �� ن ا� نو د� ن5 6� ا� ن�� ن�ا نو ئ7 ن$ا ن� ن�2 ا� د8 د9 ع�ا ن& نو ئ: ئ; ن#ا ئ> �ع ن> ن� ن= عو �� ن ا� د< ن# ع? ن& نو د� ن5 6� ا� ن�� ن�ا عا د�و ن6 ع ن& ع� ن� ١٠٤ن�ا ﴾

c. Haq (QS. Al An'am : 141)

Page 15: Fiqih Jadi Kls Satu

�ه� �ل ك� أ M �فا ل ت م�خ� ع ر� والز� �خ�ل والن rات وش مع�ر� �ر وغي rات وش م�ع�ر� rات� جن

أ نش أ �ذ�ي ال وه�و ﴿ �ن ئ!ي ئ% ع@ د� ع� ا Aد� Bئ د& ن� ل د5 C� ن ئ�ا عا د!و ئ% ع@ د. ن� نول ئ: ئ; ن2ا ن3 Dن عو ن& د5 ?� ن ن3 عا د.و آا نو ن% ن� Eع ن�ا ن�ا ئ�ا ئ: ئ% ن� Eن �ئ� عا د6و د) ن5 ئ= نFا ن� د� ن% عي Gن نو ةا ئ=ه نFا ن� د� ن� ن��ا د�% نوا� ن� د�و ع& -� ن ١٤١نوا� ﴾

d. Nafaqah (QS. At Taubah : 35)

﴿ ن� د-و Iئ Jع ن. ع� د� I(د ن�ا عا د$و د8و ن! ع� Jد ئ@ Kد Cن�� ل ع� د. ع- Iن ن) ن�ا ن8ا ن�ـ ع� د� د* دهو Lد نو ع� ده د= دIMو نو ع� ده د� ن#ا Mئ نها ئ= نوى Jع د� ن! ن� I� ن نه Mن ئ* نCا ئ!ي نها عي ن6 ن> ن�ى Bع د& Dن عو ٣٥ن& ﴾

e. Al 'Afuw (QS. Al A'raf : 199)

﴿ �ن ئ6ي ئ� نPا ع� ا �ئ ن> Qع ئ% ع> ن�ا نو Rئ ع% د ع� ئ=ا ع% د� ع�ا نو نو Kع ن ع� ا ئ8 ١٩٩د9 ﴾

3. Hukum ZakatZakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya

syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.

4. Macam-macam Zakata. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.b. Zakat Maal (harta).

5. Syarat-syarat Wajib Zakata. Muslimb. Aqilc. Balighd. Memiliki harta yang mencapai nishab

B. ZAKAT MAAL1. Pengertian Maal (harta)

Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya

Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).

sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:

a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasaib. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian,

uang, emas, perak, dll.2. Syarat-syarat Kekayaan yang Wajib di Zakati

2.1. Milik Penuh (Almilkuttam)Yaitu : harta tersebut berada dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta tersebut didapatkan melalui proses pemilikan yang dibenarkan menurut syariat islam, seperti : usaha, warisan, pemberian negara atau orang lain dan cara-cara yang sah. Sedangkan apabila harta tersebut diperoleh dengan cara yang haram, maka zakat atas harta tersebut tidaklah wajib, sebab harta tersebut harus dibebaskan dari tugasnya dengan cara dikembalikan kepada yang berhak atau ahli warisnya.

2.2. BerkembangYaitu : harta tersebut dapat bertambah atau berkembang bila diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang.

2.3. Cukup NishabArtinya harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara'. sedangkan

harta yang tidak sampai nishabnya terbebas dari Zakat2.4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok (Alhajatul Ashliyah)

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarga yang menjadi tanggungannya, untuk kelangsungan hidupnya. Artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi yang bersangkutan tidak dapat hidup layak. Kebutuhan tersebut seperti kebutuhan primer atau kebutuhan hidup minimum (KHM), misal, belanja sehari-hari, pakaian, rumah, kesehatan, pendidikan, dsb.

2.5. Bebas Dari hutang

Page 16: Fiqih Jadi Kls Satu

Orang yang mempunyai hutang sebesar atau mengurangi senishab yang harus dibayar pada waktu yang sama (dengan waktu mengeluarkan zakat), maka harta tersebut terbebas dari zakat.

2.6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul)Maksudnya adalah bahwa pemilikan harta tersebut sudah belalu satu tahun. Persyaratan ini

hanya berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul.

3. Harta(maal) yang Wajib di Zakati1.1. Binatang Ternak

Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).

1.2. Emas Dan Perak Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara' mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain.

Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.

Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.

1.3. Harta PerniagaanHarta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.

1.4. Hasil PertanianHasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.

1.5. Ma-din dan Kekayaan LautMa'din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.

1.6. RikazRikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.

C. NISHAB DAN KADAR ZAKAT1. HARTA PETERNAKAN

1.1. Sapi, Kerbau dan KudaNishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat.

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor) Zakat

Page 17: Fiqih Jadi Kls Satu

30-39 1 ekor sapi jantan/betina tabi' (a)

40-59 1 ekor sapi betina musinnah (b

60-69 2 ekor sapi tabi'

70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi'

80-89 2 ekor sapi musinnah

Keterangan :

a.Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

1.2. Kambing/dombaNishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka ia telah terkena wajib zakat.

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor) Zakat

40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)

121-200 2 ekor kambing/domba

201-300 3 ekor kambing/domba

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

1.3. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan PerikananNishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.

Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %

Contoh :

Seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sbb:

Page 18: Fiqih Jadi Kls Satu

Ayam broiler 5600 ekor seharga Rp 15.000.000

Uang Kas/Bank setelah pajak Rp 10.000.000

Stok pakan dan obat-obatan Rp 2.000.000

Piutang (dapat tertagih) Rp 4.000.000

Jumlah Rp 31.000.000

Utang yang jatuh tempo Rp 5.000.000

Saldo Rp26.000.000

Besar Zakat = 2,5 % x Rp.26.000.000,- = Rp 650.000

Catatan :

Kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang wajib dizakati.

Nishab besarnya 85 gram emas murni, jika @ Rp 25.000,00 maka 85 x Rp 25.000,00 = Rp 2.125.000,00

1.4. UntaNishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah

Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb:

Jumlah(ekor) Zakat

5-9 1 ekor kambing/domba (a)

10-14 2 ekor kambing/domba

15-19 3 ekor kambing/domba

20-24 4 ekor kambing/domba

25-35 1 ekor unta bintu Makhad (b)

36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)

45-60 1 ekor unta Hiqah (d)

61-75 1 ekor unta Jadz'ah (e)

76-90 2 ekor unta bintu Labun (c)

91-120 2 ekor unta Hiqah (d)

Keterangan:

a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Page 19: Fiqih Jadi Kls Satu

Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.

2. EMAS DAN PERAKNishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Demikian juga segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib zakat (2,5 %).

Contoh :

Seseorang memiliki simpanan harta sebagai berikut :

Tabungan Uang tunai (diluar kebutuhan pokok)

Perhiasan emas (berbagai bentuk)

Utang yang harus dibayar (jatuh tempo)

Rp 5 juta Rp 2 juta 100 gram Rp 1.5 juta

Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati kecuali selebihnya dari jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika layaknya seseorang memakai perhiasan maksimal 60 gram maka yang wajib dizakati hanyalah perhiasan yang selebihnya dari 60 gram.

Dengan demikian jumlah harta orang tersebut, sbb :

Tabungan Rp 5.000.000

Uang tunai Rp 2.000.000

Perhiasan (10-60) gram @ Rp 25.000 Rp 1.000.000

Jumlah Rp 8.000.000

Utang Rp 1.500.000

Saldo Rp 6.500.000

Besar zakat = 2,5% x Rp 6.500.000 = Rp 163.500,-\

Catatan :

Perhitungan harta yang wajib dizakati dilakukan setiap tahun pada bulan yang sama.

3. PERNIAGAANHarta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll) nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada akhir tahun (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau setara dengan 85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 %

Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerjasama), maka jika semua anggota syirkah beragama islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Tetapi jika

Page 20: Fiqih Jadi Kls Satu

anggota syirkah terdapat orang yang non muslim, maka zakat hanya dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja (apabila julahnya lebih dari nishab)

Cara menghitung zakat :

Kekayaan yang dimiliki badan usaha tidak akan lepas dari salah satu atau lebih dari tiga bentuk di bawah ini :

1. Kekayaan dalam bentuk barang2. Uang tunai3. PiutangMaka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah yang harus dibayar (jatuh tempo) dan pajak.

Contoh :

Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan keadaan sbb :

Mebel belum terjual 5 set Rp 10.000.000

Uang tunai Rp 15.000.000

Piutang Rp 2.000.000

Jumlah Rp 27.000.000

Utang & Pajak Rp 7.000.000

Saldo Rp 20.000.000

Besar zakat = 2,5 % x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000,-

Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau lemari, etalase pada toko, dll, tidak termasuk harta yang wajib dizakati sebab termasuk kedalam kategori barang tetap (tidak berkembang)

Usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan apartemen, taksi, renal mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dll, kemudian dikeluarkan zakatnya dapat dipilih diantara 2 (dua) cara:

Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan perusahaan dihitung, termasuk barang (harta) penghasil jasa, seperti hotel, taksi, kapal, dll, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.

Pada Perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.

4. HASIL PERTANIANNishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut.

Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daun, bunga, dll, maka nishabnya disetarakan dengan harga nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri) tersebut (di negeri kita = beras).

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.

Page 21: Fiqih Jadi Kls Satu

Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya didistribusikan untuk biaya pengairan. Imam Az Zarqoni berpendapat bahwa apabila pengolahan lahan pertanian diairidengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan perbandingan 50;50, maka kadar zakatnya 7,5% (3/4 dari 1/10).

Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).

5. ZAKAT PROFESI1. Dasar HukumFirman Allah SWT:

﴿ Dئ د%و Bع ن� ع� نوا ئ< Sئ ن�@ا ل�6 Uق� ن3 ع� ئه ئ� نوا ع� ن�ا ئ!ي ١٩نو ﴾

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian. (QS. Adz Dzariyat:19)

Firman Allah SWT:

ن أ � �ال إ �آخ�ذ�يه� ب �م ت س� ول �نف�ق�ون ت �ه� م�ن �يث ب �خ ال � م�م�وا ي ت وال ر�ض� األ م ن �م ك ل ا ن ج� خ�ر أ وم�م�ا �م� �ت ب س ك ما ات� طي ب م�ن � نف�ق�وا أ � �وا آمن �ذ�ين ال يها

أ ا ي ﴿ ق� ئ�ي ن3 ق�ي Iئ Gن ن5 6� ا� ن�� ن�ا عا د�و ن6 ع> نوا ئ5 ئ!ي عا دWو ئ� Xع ٢٦٧د. ﴾

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS Al Baqarah 267)

Hadist Nabi SAW:

Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta itu (HR. AL Bazar dan Baehaqi)

2. Hasil ProfesiHasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaris, dll) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di masa salaf(generasi terdahulu), oleh karenanya bentuk kasab ini tidak banyak dibahas, khusunya yang berkaitan dengan "zakat". Lain halnya dengan bentuk kasab yang lebih populer saat itu, seperti pertanian, peternakan dan perniagaan, mendapatkan porsi pembahasan yang sangat memadai dan detail. Meskipun demikian bukan berarti harta yang didapatkan dari hasil profesi tersebut bebas dari zakat, sebab zakat pada hakekatnya adalah pungutan harta yang diambil dari orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang miskin diantra mereka (sesuai dengan ketentuan syara'). Dengan demikian apabila seseorang dengan hasil profesinya ia menjadi kaya, maka wajib atas kekayaannya itu zakat, akan tetapi jika hasilnya tidak mencukupi kebutuhan hidup (dan keluarganya), maka ia menjadi mustahiq (penerima zakat). Sedang jika hasilnya hanya sekedar untuk menutupi kebutuhan hidupnya, atau lebih sedikit maka baginya tidak wajib zakat. Kebutuhan hidup yang dimaksud adalah kebutuhan pokok, yakni, papan, sandang, pangan dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan profesinya.

Zakat profesi memang tidak dikenal dalam khasanah keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta dapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan). Dengan demikian hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.

Contoh

Akbar adalah seorang karyawan swasta yang berdomisili di kota Bogor, memiliki seorang istri dan 2 orang anak.

Penghasilan bersih perbulan Rp. 1.500.000,-.

Page 22: Fiqih Jadi Kls Satu

Bila kebutuhan pokok keluarga tersebut kurang lebih Rp.625.000 per bulan maka kelebihan dari penghasilannya = (1.500.000 - 625.000) = Rp. 975.000 perbulan.

Apabila saldo rata-rata perbulan 975.000 maka jumlah kekayaan yang dapat dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun adalah Rp. 11.700.00 (lebih dari nishab).

Dengan demikian Akbar berkewajiban membayar zakat sebesar 2.5% dari saldo.

Dalam hal ini zakat dapat dibayarkan setiap bulan sebesar 2.5% dari saldo bulanan atau 2.5 % dari saldo tahunan.

Harta Lain-lain

1. Saham dan ObligasiPada hakekatnya baik saham maupun obligasi (juga sertifikat Bank) merupakan suatu bentuk penyimpanan harta yang potensial berkembang. Oleh karenannya masuk ke dalam kategori harta yang wajib dizakati, apabila telah mencapai nishabnya. Zakatnya sebesar 2.5% dari nilai kumulatif riil bukan nilai nominal yang tertulis pada saham atau obligasi tersebut, dan zakat itu dibayarkan setiap tahun.

Contoh:

Nyonya Salamah memiliki 500.000 lembar saham PT. ABDI ILAHI, harga nominal Rp.5.000/Lembar. Pada akhir tahun buku tiap lembar mendapat deviden Rp.300,-

Total jumlah harta(saham) = 500.000 x Rp.5.300,- = Rp.2.650.000.000,-

Zakat = 2.5% x Rp. 2.650.000.000,- = Rp. 66.750.000,-

2. Undian dan kuis berhadiahHarta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut memenuhi kriteria zakat, maa wajib dizakati sebasar 20% (1/5)

Contoh:

Fitri memenangkan kuis berhadiah TEBAK OLIMPIADE berupa mobil sedan seharga Rp.52.000.000,- dengan pajak undian 20% ditanggung pemenang.

Harta Fitri = Rp.52.000.000,- -Rp.10.400.000,- = Rp.41.600.000,-

Zakat = 20% x Rp.41.600.000,- = RP.8.320.000,-

3. Hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuranHarta yang diperoleh dari hasil penjualan rumah (properti) atau penggusuran, dapat dikategorikan dalam dua macam:

a. Penjualan rumah yang disebabkan karena kebutuhan, termasuk penggusuran secara terpaksa , maka hasil penjualan (penggusurannya) lebih dulu dipergunakan untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. Apabila hasil penjualan (penggusuran) dikurangi harta yang dibutuhkan jumlahnya masih melampaui nishab maka ia berkewajiban zakat sebesar 2.5% dari kelebihan harta tersebut.Contoh:

Pak Ahmad terpaksa menjual rumah dan pekarangannya yang terletak di sebuah jalan protokol, di Jakarta, sebab ia tak mampu membayar pajaknya. Dari hasil penjualan Rp.150.000.000,- ia bermaksud untuk membangun rumah di pinggiran kota dan diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp.90.000.000,- selebihnya akan ditabung untuk bekal hari tua.

Zakat = 2.5% x (Rp.150.000.000,- - Rp.90.000.000,-)= Rp.1.500.000,-

Page 23: Fiqih Jadi Kls Satu

b. Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan pada kebutuhan maka ia wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari hasil penjualannya.

D. Hikmah ZakatZakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, trasendental dan horizontal. Oleh sebab itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan ummat manusia, terutama Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yng berkaitan dengan Sang Khaliq maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain :

a. Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah papa dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksanakan kewajibannya terhadap Allah SWT

b. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.

c. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, emurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah. Dengan begitu akhirnya suasana ketenangan bathin karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan, akan selalu melingkupi hati.

d. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatn Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijti'ma (tanggung jawab bersama)

e. Menjadi unsur penting dalam mewujudakan keseimbanagn dalam distribusi harta (sosial distribution), dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat

f. Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah SWT dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusian dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan ummat dan bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan yang kuat dengan yang lemah

g. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir bathin. Dalam masyarakat seperti itu takkan ada lagi kekhawatiran akan hidupnya kembali bahaya komunisme 9atheis) dan paham atau ajaran yang sesat dan menyesatkan. Sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme dan sosialisme dengan sendirinya sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah SWT, akan terciptalah sebuah masyarakat yang baldatun thoyibun wa Rabbun Ghafur.

Page 24: Fiqih Jadi Kls Satu

BAB VHAJI

A. Pengertian HajiKata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa dan istilah. Dari segi

bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah SWT dan mengharap keridlaan-Nya dalam masa yang tertentu.

B. Hukum Ibadah HajiMengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi yang mampu.

Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.Dalil / Perintah Tentang Ibadah Haji 1. Al-Qur’anAllah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an1 Surat Ali Imran ayat 97, yaitu :

طاع ت اس� من� �ت� ي �ب ال ح�ج �اس� الن على {ه� �ل ول M آم�نا ان ك ه� ل دخ ومن اه�يم �ر �ب إ م�قام� ات$ ن ـ ي ب ات$ آي ف�يه�م�ين �عال ال عن� �ي~ غن الله �ن� فإ فر ك ومن M �يال ب س �ه� ي �ل ٩٧﴿ إ ﴾

Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran : 97).2. Hadits

Nabi bersabda di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya sebagai berikut :

“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji, maka sesungguhnya seseorang tidak tidak akan menyadari, sesuatu halangan yang akan merintanginya”. (H.R. Ahmad)

Setiap orang hanya diwajibkan mengerjakan ibadah haji satu kali saja dalam seumur hidupnya, tetapi tidak ada larangan untuk mengerjakan lebih dari satu kali.

C. Syarat, Rukun, Wajib dan Sunat Haji1. Syarat-syarat diwajibkannya Haji

1) Islam2) Baligh3) Berakal4) Merdeka5) Kuasa (mampu{

2. Rukun Haji1) Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji

o Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yaknihadirnya seseorangyang berihram untuk haji, sesudahtergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9 Dzulhijjah.

o Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah)o Sa’i yaitu lari-lari kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali

2) Tahallul; artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram

3) Tertib yaitu berurutan3. Wajib Haji

Yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tapi sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda) yaitu menyembelih binatang. berikut kewajiban haji yang mesti dikerjakan :a. Ihram dari Miqat, yaitu memakai pakaian Ihram (tidak berjahit), dimulai dari tempat-

tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya ibadah haji.

Page 25: Fiqih Jadi Kls Satu

b. Bermalam di Muzdalifah sesudah wukuf, pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.c. Bermalam di Mina selama2 atau 3 malam pada hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13

Dzulhijjah).d. Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan

setelah lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setelah wukuf.e. Melempar jumrah ketiga-tiganya, yaitu jumrah Ula, Wustha dan ‘Aqabah pada tanggal 11,

12 dan 13 Dzulhijjah dan melemparkannya tujuh kali tiap-tiap jumrah.f. Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram.

4. Sunat Hajia. Ifrad, yaitu mendahulukan urusan haji terlebih dahulu baru mengerjakan atas ‘umrah.b. Membaca Talbiyah yaitu :“Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika

Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.c. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika permulaan datang di tanah ihram,

dikerjakan sebelum wukuf di ‘Arafah.d. Shalat sunat ihram 2 raka’at sesudah selesai wukuf, utamanya dikerjakan dibelakang

makam nabi Ibrahim.e. bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah a. thawaf wada’, yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah haji untuk memberi

selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah.b. berpakaian ihram dan serba putih.c. berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah.

5. Cara Pelaksanaan Haji a. Di Mekkah (pada tanggal 8 Djulhijjah)

1. Mandi dan berwudlu2. Memakai kain ihram kembali3. Shalat sunat ihram dua raka’at4. Niyat haji : “Labbaika Allahumma Bihajjatin”5. Berangkat menuju ‘Arafahmembaca talbiyah, shalawat dan do’a :Talbiyah : “Labbaika Allahumma Labbaik Laa Syarikalaka Labbaika   Innalhamda Wanni’mata Laka Walmulka Laa Syarika Laka”.

b. Di Arafah1. waktu masuk Arafah hendaklah berdo’a2. menunggu waktu wukuf3. wukuf  (pada tanggal 9 Djulhijjah)4. Sebagai pelaksanaan rukun haji seorang jamaah harus berada di Arafah  pada tanggal 9

Djulhijjah  meskipun hanya sejenak5. waktu wukuf dimulai dari waktu  Dzuhur tanggal 9 Djulhijjah sampai  terbit fajar

tanggal 10 Djulhijjah6. Doa wukuf

c. Berangkat menuju muzdalifah sehabis Maghrib1. Agar tidak terlalu lama menunggu waktu sampai  lewat tengah malam (mabit) di

Muzdalifah  hendaknya jemaah meninggalkan Arafah sesudah  Maghrib (Maghrib-isya di jama takdim)

2. Waktu berangkat dari Arafah hendaknya berdo’ad. Di Muzdalifah (pada malam tanggal 10 Djulhijjah)

1. Waktu sampai di Muzdalifah berdo’a2. Mabit, yaitu berhenti di Muzdalifah untuk menunggu waktu lewat tengah malam sambil

mencari batu krikil sebanyak 49 atau 70 butir untuk melempar jumrah3. Menuju Mina

e. Di Mina 1. Sampai di Mina hendaklah berdo’a .2. Selama di Mina kewajiban jama’ah adalah melontar jumroh dan bermalam (mabit)3. Waktu melempar jumroh

1) melontar jumroh aqobah waktunya setelah tengah malam , pagi dan sore. Tetapi diutamakan sesudah terbit matahari tanggal 10 Djulhijjah

Page 26: Fiqih Jadi Kls Satu

2) melontar jumroh ketiga-tiganya pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah waktunya pagi, siang, sore dan malam. Tetapi diutamakan sesudah tergelincir matahari. Setiap melontar 1 jumroh 7 kali lontaran masing-masing dengan 1 krikil Pada tanggal 10 Djulhijjah melontar jumroh Aqobah saja lalu tahallul (awal).

Dengan selesainya tahallul awal ini, maka seluruh larangan ihram telah gugur, kecuali menggauli isteri. setelah tahallul tanggal 10 Djulhijjah kalau ada kesempatan hendaklah pergi  ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sa’i  tetapi harus kembali pada hari itu juga dan tiba di mina sebelum matahari terbenam.

Pada tanggal 11, 12  Djulhijjah melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqobah secara berurutan, kemudian kembali ke mekkah. itulah yang dinamakan naffar awal.

Bagi jama’ah haji yang masih berada di Mina pada tanggal 13 Djulhijjah diharuskan melontar ketiga jumroh itu lagi, lalu kembali ke mekkah. itulah yang dinamakan naffar tsani.

Bagi jama’ah haji yang blm membayar dam hendaklah menunaikannya disini dan bagi yang mampu, hendaklah memotong hewan kurban.

Beberapa permasalahan di Mina yang perlu diketahui jama’ah adalah sebagai berikut : Masalah Mabit di Mina Masalah melontar jumroh

melontar malam hari melontar dijamakkan tertunda melontar jumroh Aqobah mewakili melontar jumroh

f. Kembali ke Mekkah 1. Thawaf Ifadah2. Thawaf Wada3. Selesai melakukan thawaf wada bagi jama’ah gelombang      pertama, berangkat ke

Jeddah untuk kembali ke tanah air.D. Hikmah Melaksanakan Haji

1. Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah  Yang Maha Agung.

2. Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan penuh kekhusyu’an

3. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi4. Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang

mulia.5. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang satu

karena mempunyai persamaan atau satu akidah.6. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya

berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan.

7. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.

8. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya.

9. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia.

UMRAHA.   Pengertian Umrah

Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper bersamaan,  maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji,  umrah hukumnya fardu’ain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan apabila telah memenuhi syarat dan rukunya.

1. Rukun  Umraha. Ihram

Page 27: Fiqih Jadi Kls Satu

b. Tahallulc. Tawaf  d. Tertibe. Sa’i

2. Syarat wajib umraha. Ihram dari miqat ( ketentuan tempat dan waktu )b. Meninggalkan larangan- laranganc.

perbedaan antara haji dan umrah  adalah jika umrah dapat di kerjakan sepanjang tahun, sedangkan ibadah haji hanya boleh dilakukan dalam waktu yang telah di tentukan, yaitu mulai tanggal 08 sampai 13  Dzulhjjah.Jika di perhatikan keterangan di atas,  maka ihram ada 2 macam, yaitu ihram untuk umrah dan haji. Ihram untuk umrah di mulai miqat  kemudian di teruskan dengan tawaf, sa’i, dan tahallul. Sedang ihram untuk haji dikerjakan ketika berangkat ke padang arafah pada tanggal 8 Djulhijjah.

B. Perjalanan haji dan umrah di IndonesiaUmat islam adalah bagian terbesar bangsa Indonesia.  Setiap tahun  ratusan ribu orang

melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.  Penyelenggaraan dan pengaturan ibadah haji umat islam Indonesia merupakan tugas pemerintah yang pada dasarnya bertujuan supaya berjalan lancer, tertib, aman dan sempurna dan ibadahnya.

Keterlibatan pemerintah dalam pemberangkatan perjalanan ibadah hajiumat islam Indonesia cukup besar, karena urusan haji merupakan amanat rakyat yang bertuang dalam GHBN  yang pada dasrnya berisi kehendak nasional dalam melanjutkan usaha-usaha peningkatan pelayanan sesuai dengan  kemampuan masyarakat  atas dasar itu  pemerintah mengatur  mulai dari proses pemberangkatan, dalam perjalanan selama menunaikan ibadah haji sampai kembali ke tanah air.

C. Cara Mendaftarkan Haji dan UmrahPendaftaran haji dan umrah di laksanakan di kantor koordinator urusan haji pada tingkat

kabupaten atau kota madya/KBIH di seluruh Indonesia.

Keutamaan Haji dan Umrah

1. Haji merupakan syiar yang agung dan ibadah yang mulia, dengannya seorang hamba akan mendapatkan rahmat dan berkah yang menjadikan setiap orang muslim sangat rindu untuk segera melaksanakannya.

2. Sesungguhnya haji merupakan jalan menuju syurga dan membebaskan diri dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

�ة ن �ج ال � �ال ا اء$ جز ه� ل �س ي ل و�ر� �ر� �مب ال ج �ح ل ا

3. “ Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali syurga. “ (HR. Bukhari dan Muslim)4. Haji dapat melebur dosa dan menghilangkan dampak maksiat dan perbutan jelek, sebagaimana

sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam :

�مه� أ �ه� دت ول � و�م ي ك �ه� �و�ب ذ�ن م�ن� جع ر ف�س�ق� ي م� ول ف�ث� ر� ي م� فل حج� من�

“Barang siapa yang hendak berhaji, dan tidak melakukan senggama (diwaktu terlarang) dan tidak berbuat fasiq (maksiat), maka ia akan kembali dari dosa-dosanya seperti saat ia dilahirkan oleh ibunya”.  (HR Bukhari dan Muslim )

5. Ibadah haji sebagaimana bisa membawa kepada kejayaan di akhirat, begitu juga bisa menyelamatkan dari kefakiran, sebagaimana hadist Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

�حد�يد� ال ث خب �ك�ير� ال �ف�ي ن ي ما ك �وب والذن �فق�ر ال ان� �ف�ي ن ي �ه�ما �ن فإ ة� �ع�م�ر وال �حج ال �ن ي ب �ع�وا اب ت

“Laksanakanlah haji dan umrah, karena keduanya menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat dari besi.” (HR. Tirmidzi  )

Page 28: Fiqih Jadi Kls Satu

6. Seorang muslim jika melaksanakan ibadah haji, maka dia telah masuk dalam katagori jihad. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya Nabi saw :

rاده ج� م�ن� أة� المر� على �حج , هل� ال �ه� ف�ي ال ق�ت ال هاد$ ج� �ن� �ك ي عل فقال

“Apakah wanita itu wajib berjihad ? Maka beliau bersabda : “ Kalian  wajib berjihad yang tidak pakai perang, yaitu haji.”

7. Oleh karena itu, saya ucapkan selamat bagi yang  sangat rindu hatinya untuk mengerjakan ibadah haji dengan membawa bekal, meninggalkan keluarga dan negaranya, menjadi tamu Allah Yang Maha Pengasih, seraya memakai ihram, mengucapkan talbiyah, berdiri, berdo’a, berdzikir dan beribadah

Page 29: Fiqih Jadi Kls Satu

BAB VIQURBAN

A. Qurban1. Pengertian Qurban

Dari segi bahasa, qurban bermaksud sesuatu yang dikorbankan kerana Allah . Dari sudut syara‘, qurban bermaksud menyembelih binatang yang tertentu pada masa-masa yang tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata‘ala.

2. Persyariatan dan HikmahnyaQurban telah disyari‘atkan pada tahun kedua hijrah sama seperti ibadah zakat dan Sholat Hari Raya.

Firman Allah subhanahu wata‘ala:

ر� { �ح وان ب ك �ر ل } فصل

Maksudnya:

“Maka kerjakanlah Sholat kerana Tuhanmu dan sembelihlah qurban (sebagai tanda syukur)” (Surah Al-Kauthar 108:2)

Hikmah disyari‘atkan qurban ialah sebagai tanda bersyukur kepada Allah subhanahu wata‘ala di atas segala nikmatNya yang berbagai dan juga di atas kekalnya manusia dari tahun ke tahun. Ia juga bertujuan menjadi kifarah bagi pelakunya, sama ada disebabkan kesilapan-kesilapan yang telah dilakukan ataupun dengan sebab kecuaiannya dalam menunaikan kewajipan di samping memberikan kelegaan kepada keluarga orang yang berqurban dan juga mereka yang lain. Qurban tidak memadai dengan menghulurkan nilai harganya, berbeza dengan ibadah zakat fitrah yang bermaksud memenuhi keperluan golongan fakir, Imam Ahmad dikatakan menyebut amalan menyembelih qurban adalah lebih afdhal daripada bersedekah dengan nilai harganya.

3. Hukum melakukan QurbanHukum melakukan qurban ialah sunnah mu’akkadah bagi sesiapa yang mampu melakukannya.

Sabda Nabi Muhammad sallallahu ‘alayhi wasallam yang bermaksud:

“Aku diperintahkan agar menyembelih qurban dan ia Sunnah bagi kamu” (Riwayat Tirmizi)

4. Pembagian Ibadah QurbanTerdapat dua jenis qurban iaitu qurban wajib dan qurban Sunnah.

Qurban Wajib Qurban Nazar.Contohnya apabila seseorang menyebut, “Kerana Allah wajib ke atasku berqurban seekor kambing atau seekor unta ini” ataupun dengan menyebut, “Aku jadikan kambing ini sebagai qurban” Sama sahaja hukumnya dalam hal sama ada yang menyebutnya itu seorang yang kaya ataupun seorang fakir.

Binatang yang dibelikan untuk tujuan qurban oleh seorang fakir. Apabila seorang fakir membeli seekor kambing dengan niat untuk diqurbankan, maka ia menjadi wajib. Ini kerana membeli dengan tujuan berqurban oleh seseorang yang tidak wajib melakukannya dikira wajib kerana perbuatan ini dikira sebagai satu nazar.

Qurban SunnahQurban Sunnah ialah qurban yang dilakukan oleh seseorang yang berkemampuan melakukannya sama ada miskin ataupun yang bermusafir, yang tidak berniat nazar atau membeli dengan tujuan qurban.

5. Syarat-syarat Qurban Syarat qurban dapat dibahagikan kepada 3 bahagian iaitu:

Syarat Wajib/Sunnah Qurban. Syarat Sah Qurban. Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban.

Page 30: Fiqih Jadi Kls Satu

Syarat Wajib/Sunnah Qurban

1. Untuk dijadikan ibadah qurban wajib ataupun Sunnah adalah disyaratkan dia mampu melaksanakannya.

2. Orang yang dianggap mampu ialah mereka yang mempunyai harga untuk binatang qurban yang lebih daripada keperluannya dan keperluan mereka yang di bawah tanggungannya untuk hari raya dan hari–hari tasyrik kerana inilah tempoh masa bagi melakukan qurban tersebut.

3. Kedudukannya sama seperti dalam masalah zakat fitrah, mereka mensyaratkan ia hendaklah merupakan yang lebih daripada keperluan seseorang juga keperluan mereka yang di bawah tanggungannya pada hari raya puasa dan juga malamnya sahaja.

Syarat Sah Qurban

Hendaklah binatang yang diqurbankan itu tidak mempunyai sebarang kecacatan yang menyebabkan kekurangan kuantiti dagingnya ataupun menyebabkan kemudharatan terhadap kesihatan. Contohnya cacat yang teruk pada salah satu matanya, berpenyakit yang teruk, tempang atau kurus yang melampau.

Hendaklah qurban itu dalam masa yang tertentu iaitu selepas Sholat Hari Raya Haji pada 10 Zulhijjah hingga sebelum terbenam matahari pada akhir Hari Tasyrik iaitu pada 13 Zulhijjah.

Orang yang berkongsi mengorbankan unta atau lembu tidak lebih dari tujuh orang di mana masing–masing menyumbang 1/7 bahagian. Syarat Mereka Yang Dituntut Berqurban

Islam. Merdeka. Aqil Baligh. Bermukim atau Musafir. Berkemampuan.

6. Waktu Pelaksanaan Ibadah QurbanWaktu bagi menyembelih qurban bermula setelah selesai Sholat Hari Raya dan bacaan khutbahnya iaitu setelah naik matahari sekadar segalah. Masanya berterusan siang dan malam sehingga Hari Tasyrik yang akhir iaitu sebelum terbenam matahari pada hari tersebut. Ini berdasarkan hadis Nabi yang diriwayat oleh Al-Barra’ bin ‘Azib :

“Perkara pertama yang kita mulakan pada hari ini ialah Sholat, kemudian kita balik dan melakukan penyembelihan qurban. Sesiapa yang melakukan demikian maka dia telah menepati sunnah kami. Sesiapa yang menyembelih sebelum itu, maka ia merupakan daging yang disediakan untuk ahli keluarganya. Ia tidak dikira sebagai ibadah khas (qurban) ini sedikit pun.”

7. Binatang Qurban Perbincangan tentang binatang qurban ini meliputi empat perkara :

1. Jenis binatang yang diqurban.2. Umur binatang qurban.3. Kadar binatang yang disembelih.4. Sifat–sifat binatang qurban.

1.1 Jenis Binatang Yang Diqurban

Para ulama’ sependapat bahawa ibadah qurban tidak sah kecuali dengan menggunakan binatang an‘am, iaitu binatang jinak yang berkaki empat seperti unta, lembu dan kerbau, kambing biri–biri dan semua yang termasuk dalam jenisnya, sama ada jantan atau betina. Oleh itu, tidak sah berqurban dengan menggunakan binatang yang lain daripada binatang an‘am ini seperti kerbau liar dan kijang.

Firman Allah subhanahu wata‘ala:

} � �عم ن �أل ا ه�يمة� ب م ن قه�م ز ر ما على �ه� الل م اس� وا �ر� ذ�ك ل ي Mا ك منس ا �ن جعل rم�ة� أ �ل �ك } ول

Maksudnya:

Page 31: Fiqih Jadi Kls Satu

“Dan bagi tiap-tiap satu umat, Kami syari‘atkan ibadah menyembelih qurban (atau lain-lainnya) supaya mereka menyebut nama Allah sebagai bersyukur akan pengurniaanNya kepada mereka: binatang-binatang ternak yang disembelih itu.” (Surah Al-Hajj 22:34)

Tidak terdapat sebarang dalil sama ada yang dinaqalkan daripada Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam atau sahabat yang menunjukkan mereka berqurban dengan binatang selain daripada binatang-binatang ternakan (an‘am) ini. Oleh kerana qurban merupakan satu ibadah yang dikaitkan dengan binatang, maka ia hanya ditentukan kepada binatang an‘am sahaja sama seperti ibadah zakat.

Adapun binatang yang lebih afdhal diqurban ialah unta diikuti dengan lembu kemudian biri-biri atau kibasy kemudian kambing. Ini memandangkan kuantiti dagingnya yang lebih banyak bagi maksud pengagihan yang lebih meluas untuk fakir miskin.

Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam juga telah bersabda yang bermaksud:

“Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat dengan mandi junub, kemudian dia pergi (ke Jumaat) maka dia seolah-olah telah berqurban seekor unta. Sesiapa yang pergi pada saat kedua maka dia seolah-olahnya berqurban dengan seekor lembu. Sesiapa yang pergi pada saat ketiga maka dia seolah-olah berqurban dengan seekor kibasy yang bertanduk.”

2.1 Umur Binatang Qurban

Umur binatang yang hendak diqurbankan berbeza-beza mengikut jenis binatang iaitu:

a. Unta disyaratkan telah berumur lima tahun dan masuk ke umur enam tahun.b. Kambing dan lembu disyaratkan telah berumur dua tahun dan masuk ke umur tiga tahun.c. Kibasy disyaratkan telah memasuki umur dua tahun.d. Bagi anak unta, lembu, kambing dan kibasy yang telah berumur dua tahun lebih (yang telah

bersalin gigi) harus dijadikan qurban.3.1 Kadar Binatang Yang Disembelih

Para fuqaha’ bersepakat mengatakan bahawa seekor kambing atau kibasy hanya mencukupi sebagai qurban untuk seorang sahaja. Seekor unta atau lembu pula mencukupi untuk menjadi qurban bagi tujuh orang. Ini berdasarkan hadith Jabir:

“Kami berqurban bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam semasa di Hudaybiyah dengan seekor unta atau seekor lembu untuk tujuh orang.”

Dalam riwayat Muslim pula menyebut :

“Kami keluar bersama Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam dan kami berniat Haji. Maka Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memerintahkan kami supaya berkongsi mengurbankan seekor unta atau seekor lembu. Setiap tujuh orang berkongsi seekor unta.”

4.1 Sifat–Sifat Binatang Qurban

Sifat–sifat binatang qurban sama ada betina atau jantan yang digariskan oleh syara‘ adalah seperti berikut:

1. Terang penglihatannya iaitu tidak buta.2. Tidak cacat seperti kudung kaki, putus ekornya, terpotong hidungnya atau sebagainya.3. Gemuk, tidak harus pada binatang yang terlalu kurus.4. Ciri-ciri yang afdhal terdapat pada binatang qurban itu:5. Gemuk pada keseluruhan anggotanya.6. Bertanduk.7. Putih warna bulunya (pada kibasy).8. Jantan.

Page 32: Fiqih Jadi Kls Satu

Sifat yang makruh pada binatang qurban:

1. Rabit telinganya.2. Terpotong sedikit bahagian belakang atau depan telinganya.3. Tidak mempunyai tanduk sejak asalnya.4. Patah tanduk sebelah atau keduanya atau pecah bahagian tanduknya.5. Tanggal sebahagian giginya disebabkan tua atau jatuh.6. Kabur penglihatannya.

8. Perkara yang disunnahkan ketika berqurbanSunnah menambat binatang yang hendak diqurbankan itu beberapa hari sebelum disembelih.

1. Digantung tanda pada binatang yang hendak diqurbankan.2. Dibawa dengan baik dan ihsan ketika ke tempat penyembelihan.3. DiSunnahkan juga orang yang berqurban menyembelihnya.4. Sunnah dihadapkan ke arah qiblat ketika menyembelih qurban.5. Sunnah memilih binatang yang paling gemuk, terelok dan terbesar untuk dijadikan qurban.6. Sunnah digunakan alat yang paling tajam dan diperbuat daripada besi.7. Setelah selesai disembelih maka Sunnah ditunggu sehingga binatang yang disembelih itu sejuk dan

semua anggota tidak bergerak lagi.8. Sunnah bagi mereka yang mahu melakukan qurban tidak bercukur dan tidak memotong kukunya

setelah tiba bulan Zulhijjah sehingga telah selesai berqurban.9. Binatang qurban Sunnah dibaringkan di atas rusuk kiri sebelum dilakukan penyembelihan.10.Sunnah ketika sembelihan qurban dilakukan adalah seperti berikut:

a. Membaca basmalah.b. Bersalawat ke atas Nabi Muhammad.c. Binatang diarahkan ke arah qiblat.d. Bertakbir sebelum atau selepas membaca basmalah.e. Berdoa.Orang yang berqurban hendaklah membaca doa seperti berikut :

“Ya Allah, ini adalah nikmat yang datang dariMu dan dengannya aku mohon untuk dapat mendampingiMu.”

Sunnah wakil yang melakukan sembelihan menyebutkan orang yang mewakilkannya seperti:

“Dengan nama Allah dan Engkau Yang Maha Besar, ini daripadaMu dan untukMu. Terimalah Ya Allah daripada si pulan, si pulan.....”

9. Perkara yangdimakruhkan ketika berqurbanBerlaku kasar kepada binatang yang hendak diqurbankan seperti mengheret atau memukul

semasa membawa ke tempat sembelihan atau seumpamanya.

a. Memerah susu atau menggunting bulu atau mengambil sebarang faedah dari binatang yang hendak dijadikan qurban.

b. Tidak menghadapkan ke arah qiblat semasa sembelihan dilakukanb. .Bercukur atau memotong kuku setelah tiba bulan Zulhijjah hingga penyembelihan qurban selesai

dijalankan.a. Binatang yang telah dibeli untuk tujuan qurban adalah makruh dijual kerana ia telah ditentukan

untuk qurban.10. Hukum Daging Qurban

Qurban yang wajib iaitu yang dinazarkan ataupun yang ditentukan sama ada dengan menyebut, “Ini adalah qurban”, maka orang yang berqurban tidak boleh memakannya. Dia wajib menyedekahkan semuanya sekali.

Anak kepada binatang qurban yang ditentukan juga, perlu disembelih seperti ibunya, tetapi bezanya ia boleh dimakan kesemuanya oleh tuan yang mengurbankannya kerana disamakan dengan hukum susu, kerana tuannya harus meminum susu binatang qurban yang selebih daripada anaknya walaupun perbuatan itu makruh.

Bagi qurban Sunnah, maka tuannya Sunnah memakannya, iaitu yang afdhalnya dia hendaklah memakannya beberapa suap sebagai mengambil berkat. Ini bersesuaian dengan firman Allah subhanahu wata‘ala:

Page 33: Fiqih Jadi Kls Satu

�فق�ير { ال �س آئ �ب ال � ط�ع�م�وا وأ �ها م�ن � �وا �ل } فك

Maksudnya:

“Dengan yang demikian makanlah kamu dari (daging) binatang-binatang qurban itu dan berilah makan kepada orang yang susah, yang fakir miskin.”(Surah Al-Hajj, 22:28)

Hadith yang diriwayatkan oleh Al-Bayhaqi pula ada menyebut bahawa Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah memakan sebahagian daripada hati binatang qurbannya. Hukum memakan daging qurban pula tidak wajib, ini berdasarkan firman Allah subhanahu wata‘ala:

�ر$ { ي خ ف�يها �م� ك ل �ه� الل �ر� عآئ ش م ن �م ك ل ها �ن عل ج �د�ن �ب } وال

Maksudnya:

“Dan Kami jadikan unta (yang dihadiahkan kepada fakir miskin Makkah itu) sebahagian dari syi‘ar agama Allah untuk kamu; pada menyembelih unta yang tersebut ada kebaikan bagi kamu.”(Surah Al-Hajj, 22:36)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahawa ia dijadikan untuk kita. Setiap perkara yang dijadikan untuk manusia, maka dia diberi pilihan sama ada mahu memakannya atau tidak.

Orang yang berqurban juga boleh menjamu kepada kalangan yang kaya, tetapi tidak boleh diberi milik kepada mereka. Yang boleh cuma dihantar kepada mereka sebagai hadiah yang mana mereka tidak akan menjualnya atau sebagainya

Mengikut pendapat dalam qawl jadid, orang yang berqurban boleh memakan sebahagian daripada qurbannya. Mengikut qawl qadim pula harus memakan sebanyak separuh, manakala bakinya hendaklah disedekahkan.

Sebahagian ulama’ berpendapat daging qurban dibahagikan kepada tiga bahagian iaitu 1/3 daging disedekahkan dalam keadaan mentah, 1/3 daging dimasak dan dibuat jamuan dan 1/3 daging dimakan oleh orang yang berqurban.

Pendapat yang asah pula, adalah wajib bersedekah dengan sebahagian daripada daging qurban walaupun sedikit kepada orang Islam yang fakir walaupun seorang. Walaubagaimanapun, yang lebih afdhal hendaklah disedekahkan kesemuanya kecuali memakannya beberapa suap untuk mengambil keberkatan seperti yang telah dijelaskan.

Bagi qurban Sunnah pula, orang yang berqurban boleh sama ada bersedekah dengan kulit binatang tersebut atau menggunakan sendiri, seperti mana dia harus mengambil faedah daripada binatang itu semasa hidupnya. Tetapi bersedekah adalah lebih afdhal. Bagi qurban yang wajib pula, kulit binatang itu wajib disedekahkan.

Qurban juga tidak harus dibawa keluar dari negeri asalnya sebagaimana yang ditetapkan dalam masalah membawa keluar zakat.

B. `Aqiqah1.Penertian Aqiqoh

‘Aqiqah ialah sembelihan binatang an‘am yang dilakukan kerana menyambut kanak-kanak yang baru dilahirkan sebagai tanda kesyukuran kepada Allah subhanahu wata‘ala.

2.Hukum Melakukan AqiqohHukum melakukan ‘aqiqah ialah sunnah mu’akkadah bagi orang yang menanggung sara hidup

kanak-kanak tersebut. Jika anak itu lelaki diSunnahkan menyembelih dua ekor kambing, manakala jika anak itu perempuan diSunnahkan menyembelih seekor kambing. Binatang seperti lembu, kerbau atau unta boleh dibahagikan kepada tujuh bahagian.

3. Waktu Pelaksanaan Aqiqoh

Page 34: Fiqih Jadi Kls Satu

Waktu melakukan ‘aqiqah adalah dari hari kelahiran kanak-kanak itu sehinggalah ia baligh. Masa yang paling afdhal untuk melakukan ‘aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran kanak-kanak tersebut.

Sabda Rasullullah sallallahu ‘alayhi wasallam:

�سم�ى , وي لق� �ح� وي �ع�ه� اب س و�م ي �ه� عن ح� �ذ�ب ت �ه� �قت �عق�ي ب ة$ �ن ه�ي ر r م غ�ال �ل . ك

Maksudnya:

"Setiap bayi itu tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuh dan dicukur kepalanya dan diberi nama." (Riwayat Abu Daud)

4. Syarat AqiqohBerniat ‘aqiqah ketika menyembelih.

Hendaklah binatang tersebut tidak ada cacat yang boleh mengurangkan dagingnya serta sampai umur.

5. Perkara yang disunnahkan semasa Aqiqoha. Berdoa semasa hendak menyembelih:

�قة$ عق�ي �ك ي �ل وإ �ك م�ن هذا �ه�م� لل ا ، ر� �ب ك أ لله� ا ، الله� � م �س� (sebut nama anak) ... ب

Maksudnya:

"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, binatang ini daripada-Mu dan kembali kepada-Mu, ini ‘aqiqah…".

b. Menyembelih ketika matahari sedang naik.c. Daging ‘aqiqah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan.d. Tidak mematah-matahkan tulang-tulang daripada binatang ‘aqiqah, hanya mencerai-ceraikan

sendi-sendinya.e. Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.f. Memasak daging ‘aqiqah dengan cara gulai manis untuk dihidangkan kepada tetamu.

6.Perkara yang perlu dilakukan ketika menyambut kelahiran anaka. Mengazankan di telinga sebelah kanan anak yang baru lahir.b. Membaca iqamah di telinga sebelah kirinya.c. Membaca doa di kedua-dua belah telinganya, contohnya membaca surah Al-Ikhlas. d. Menyapu lelangit kanak-kanak tersebut dengan benda-benda yang manis seperti buah tamar atau

pisang.e. Menamakan kanak-kanak tersebut dengan nama-nama yang baik pada hari ketujuh

kelahirannya. f. Mengadakan jamuan dan doa kesyukuran sempena kelahirannya.g. Mencukur rambut kanak-kanak tersebut selepas menyembelih ‘aqiqah untuknya.h. Memberi sedekah emas atau perak seberat rambut kanak-kanak yang dicukur itu atau wang yang

sama nilai dengan emas atau perak tersebut.i. Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.

C. Hikmah Aqiqoh‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah, antaranya:

1.Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana telah mengurniakan anak.2.Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.3.Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-perkara kebaikan. 4.Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan

anak.5.Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat yang menepati sunnah Rasulullah.6.Perbezaan antara ‘aqiqah dan qurban.7.Terdapat beberapa perbezaan antara ‘aqiqah dengan qurban:

Page 35: Fiqih Jadi Kls Satu

8.‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu selepas Sholat dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha hingga 13 Zulhijjah.

9.Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada fakir miskin.

10. ‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.

11. Daging qurban Sunnah disedekahkan secara mentah, sedangkan daging ‘aqiqah Sunnah disedekahkan setelah dimasak.

FADHILAT QURBAN DAN AQIQAH

Kedua-dua ibadah ini adalah antara amalan mulia dan penting dalam Islam kerana amat besar fadhilatnya, tetapi malangnya masih ramai orang yang samar-samar atau kabur kefahaman menerka mengenainya, sehinggakan ada yang memandang ringan walaupun mempunyai kemampuan tetapi tidak mahu melakukan penyembelihan qorban dan aqiqah ini. Semoga dengan penjelasan yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua tentang ibadat Qurban serta Aqiqah serta keinginan untuk sama-sama mencari pahala kedua ibadah ini akan meningkat.

Apakah sebenarnya qurban dan aqiqah itu? Apakah hukum melakukannya? Berapa kali kita dituntut melakukan qurban sepanjang hayat kita? Apakah syarat-syarat binatang yang dikorbankan? Apakah perbezaan antara qurban dan aqiqah? Bolehkah seekor lembu dikongsi sebahagian untuk qurban dan sebahaian untuk aqiqah? Apakah hikmah atau faedah yang bakal diperolehi kerana melakukan kedua-dua ibadah itu?

Demikianlah antara masalah yang akan cuba kita kupas serta perjelaskan dibahagian ini dan disamping itu akan dijelaskan beberapa perkara berkaitan dengan ibadah kurban dan aqiqah, semoga memberi kefahaman yang jelas hingga kita dapat menghayatinya dengan penuh keimanan kerana menjunjung perintah Allah s.w.t. dan mendapat fadhilat daripada amalan yang akan kita lakukan ini.

PENYEMBELIHAN QURBAN

Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas solat 'Idil Adhha) dan hari-hari Tasyriq iaitu ,11,12 dan 13 Zulhijjah kerana beribadah kepada Allah s.w.t. , iaitu sebagai menghidupkan syariat Nabi Allah Ibrahim a.s. yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:

"Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi'ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (surah al-Haj:36)

"Maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu dan berqurbanlah." (Surah al-Kauthar:2)

Daripada Aisyah r.a Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan qurban. Sesungguhnya haiwan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu." (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Zaid bin Arqam berkata: "Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah, apakah Udhhiyah (Qurban) itu? Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: "Ia sunnah bagi bapa kamu Nabi Ibrahim." Mereka bertanya lagi: Apakah ia untuk kita? Rasulullah s.a.w. menjawab: "Dengan tiap-tiap helai bulu satu kebaikan." Mereka bertanya: "maka bulu yang halus pula? Rasullullah s.a.w bersabda yang bermaksud "Dengan tiap-tiap helai bulu yang halus itu satu kebaikan." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

HUKUM BERQURBAN

Page 36: Fiqih Jadi Kls Satu

Hukumnya Sunnat Muakkad (Sunnat yang dikuatkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut:

1. Islam2. Merdeka (Bukan hamba)3. Baligh lagi berakal4. Mampu untuk berqurban

Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud:

"Aku disuruh berqurban dan ia sunnat bagi kau." (Riwayat al-Turmuzi).

"Telah diwajibkan kepada ku qurban dan tidak wajib bagi kamu." (Riwayat Daruqutni)

Walaupun hukum berqurban itu sunnat tetapi ia boleh bertukar menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud: "Sesiapa yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia melakukannya." (Sila Rujuk: Fiqh al-Sunnah)

PERLAKSANAAN QURBAN

Binatang yang diqurbankan daripada jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.

Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis. Binatang yang hendak disembelih itu mestilah sihat sehingga kita sayang kepadanya.

Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada Hari Raya Haji dan sesudah selesai solat 'Id dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik segalah pada Hari Raya Hhaji sehingga tiga hari sesuadah Hari Raya Haji (hari-hari Tastriq iaitu 11,12 dan 13 Zulhijjah)

Daging qurban sunnat, orang yang berkorban disunnatkan memakan sedikit daging qurbannya. Pembahagian daging qurban sunnat terdapat tiga cara yang utamanya adalah mengikut urutan sepererti berikut:

1. Lebih utama orang yang berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan baki seluruh dagingnya disedekahkan

2. Orang yang berqurban itu mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi disedekahkannya.

3. Orang yang berqurban mengambil satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu. Sabda Rasullullah s.a.w: "Makanlah oleh kamu sedekahkanlah dan simpanlah."

HIKMAH DAN FADHILAT

1. Menghidupkan sunnah Nabi Allah Ibrahim a.s.2. Mendidik jiwa kearah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.3. engikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mahu berbelanja harta kejalan Allah s.w.t.4. Menghapuskan dosa dan mengharap keredhaan Allah s.w.t.5. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan

yang kurang bernasib baik.6. Akan memperolehi kenderaan atau tunggangan ketika meniti titian al-Sirat al-Mustaqim diakhirat kelak.

Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Muliakanlah qurban kamu kerana ia menjadi tunggangan kamu dititian pada hari kiamat."

AQIQAH UNTUK ANAK

Aqiqah pengertian dari segi bahasa ialah rambut dikepala kanak-kanak. Sementara pengertian aqiqah dari segi syara ialah binatang yang disembelih pada hari mencukur rambut bayi. Aqiqah sebagai ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah s.w.t. sebagaimana penjelasan Rasulullah s.a.w. dengan sabdanya yang bermaksud: "Setiap anak yang lahir itu terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh (daripada hari kelahirannya), dicukur dan diberi nama." (Riwayat Abu Dawud, al-Turmuzi dan Ibnu Majah)

Page 37: Fiqih Jadi Kls Satu

Ibnu Majah menerangkan maksud "... terpelihara dengan aqiqahnya..." (pada mafhum hadis diatas) adalah bahawa aqiqah itu sebagai sebab yang melepaskan kanak-kanak tersebut daripada gangguan syaitan yang cuba menghilangkan daripadanya melakukan kebaikan.

Daripada Salman bin Amir al-Dhabley, bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Untuk anak lelaki itu aqiqahnya. Tumpahkan atasnya darah dan hilangkanlah daripadanya kekotoran dan najis." (Riwayat Abu Daqud, al-Turmuzi dan Ibnu Majah).

Menurut Imam Ahmad bin Hambal, bahawa apabila seseorang kanak-kanak itu mati dalam keadaan belum diaqiqahkan lagi, maka anak itu tidak dapat mensyafaatkan kedua-dua orang tuanya diakhirat kelak.

HUKUM AQIQAH

1. Hukum aqiqah itu adalah sama dengan ibadah qurban iaitu Sunnat Muakkad kecuali dinazarkan menjadi wajib.

2. Penyembelihan aqiqah ialah pada hari ketujuh dari kelahiran bayi atau pada hari ke empat belas atau ke dua puluh satu. Jika tidak dapat maka bila-bila masa selagi anak itu belum baligh.

3. Jika anak telah baligh, maka gugur tuntutan atas walinya dan sunnat bagi dirinya (individu yang berkenaan) mengaqiqahkan untuk dirinya sendiri. Hal ini berdasarkan hadis dari Ahmad, Abu Dawud dan al-Tabrani, bahawa Rasulullah s.a.w. pernah mengaqiqahkan dirinya sendiri sesudah Baginda s.a.w. diangkat menjadi Rasul.

4. Anak zina, aqiqahnya sunnat atas ibunya kerana nafkah hidup anak zina itu tanggungan ibunya bukan bapanya. Demikian pendapat Syaikh Ibnu Hajar dan Syaikh Ramli, manakala Khatib Syarbini pula berpendapat, adalah tidak sunnat bagi ibu mengaqiqahkan anak zinanya meskipun si ibu memberi nafkah kepadanya.

5. Anak lelai disembelihkan dua ekor kambing (tetapi sah sekiranya seekor) dan perempuan memadai dengan seekor kambing. Diriwayatkan daripada Aisyah, bahawa Rasulullah s.a.w. memerintahkan para sahabat agar menyembelih aqiqah untuk anak lelaki dua ekor kambing yang umurnya sama dan untuk anak perempuan seekor kambing. (Riwayat al-Turmuzi). Daripada Ibnu Abbas r.a. pula menyatakan. bahawa Rasullullah s.a.w. menyembelih aqiqah untuk Hasan dan Husin masing-masing dengan seekor kambing. (Riwayat Abu Dawud)

HUKUM-HUKUM YANG LAIN BERKAITAN DENGAN QURBAN DAN AQIQAH

1. Jika menyembelih qurban sendiri hendaklah berniat: "Aku jadikan binatang ini qurban untuk diriku kerana Allah Ta'ala" dan seumpamanya, atau jika penyembelihan aqiqah berniat : "Aku jadikan penyembelihan binatang ini sebagai aqiqah untuk anakku kerana Allah Ta'ala."

2. Jika untuk tolong kepada orang lain maka hendaklah berakad iaitu dengan dua cara: 1) Secara wakil, maka orang yang mewakilkan berkata: "Aku wakilkan atas diriku untuk

menghasilkan penyembelihan qurban untuk diriku (atau aqiqah untuk anak ku...)." Orang yang menerima wakil menjawab: "Aku terima sebagai wakil untuk menghasilkan penyembelihan qurban untukmu (atau aqiqah untuk anakmu...)." (PERINGATAN: Orang yang menerima wakil hendaklah melaksanakan penyembelihan dan tidak boleh diserahkan tanggungjawab menyembelih kepada orang lain).

2) Secara menyerahkan tanggungan dengan berkata: "Saya meletakkan atas zimmah tanggungan tuan untuk menghasilkan penyembelihan qurban untuk ku (atau aqiqah untuk anakku)." (PERINGATAN: Penerima jika tidak dapat menyempurnakan tanggungjawab yang diterima, boleh diserahkan kepada orang lain untuk menyempurnakan penyembelihan untuk orang-orang yang berakad tadi).

3. Daging qurban sunnat disedekahkan kepada fakir miskin atau dihadiahkan kepada orang yang mampu dalam bentuk masih mentah tetapi aqiqah sunnat dimasak dengan masakan jenis manis seperti kurma, kicap dan sebagainya.

4. Binatang unta, lembu atau kerbau boleh dikongsi sebhagian untuk qurban dan sebahagian untuk aqiqah.

5. Disunnatkan tulang-tulang binatang qurban itu tidak dipatahkan atau dipecahkan sama ada oleh orang yang mengaqiqahkan atau yang memakannya. Cuma hendaklah diceraikan pada setiap persendian tulang. Sekiranya dipecahkan juga maka tidaklah pula makruh, tetapi khilaf aula (yakni bersalahan dengan yang utama).

6. Daging aqiqah atau qurban atau mana-mana bahagian dari binatang (seperti kulit, tulang dan sebagainya) tidak boleh dijadikan upah kepada orang yang menyembelih dan orang-orang yang menguruskan pemotongan. Upah untuk mereka jika diperlukan, maka hendaklah diberi dalam bentuk wang atau harta benda yang lainnya.

Page 38: Fiqih Jadi Kls Satu

7. Orang kafir tidak boleh diberi makan daging aiqah atau daging qurban, sekiranya telah diberi umpamanya sekilo, maka wajib diganti dengan daging yang lain untuk memenuhi daging yang kurang itu.

8. Daging atau mana-mana bahagian dari binatang qurban nazar atau aqiqah, haram dimakan atau diambil oleh orang yang melakukannya.

QURBAN DAN AQIQAH BERAMAI-RAMAI

Sekarang ini ada pihak tertentu seperti Masjid, Surau atau badan kebajikan dan orang perseorangan menganjurkan majlis Qurban dan Aqiqah secara beramai-ramai. Pada dasarnya amalan ini baik demi menggalakkan masyarakat Islam melakukan kedua-dua ibadah yang sangat dituntut dalam Islam (Sunnat Muakkad). Namun yang demikian, beberapa syarat berikut ini hendaklah dipatuhi:

1. Pengurusan hendaklah dilakukan dengan betul, dengan penuh amanah dan tanggungjawab.2. Harga yang dikenakan hendaklah dinyatakan termasuk kos pengurusan (Penyembelihan, kenderaan,

upah menyembelih, melapah dan sebagainya jika memerlukan upah).3. Hendaklah diadakan aqad atau ijab dan qabul antara orang yang melakukan qurban atau aqiqah

dengan pihak pelaksana (AJK Qurban/ Aqiqah atau AJK Masjid/ Surau/ Badan Kebajikan/ Orang perseorangan).

Page 39: Fiqih Jadi Kls Satu