Final RP2KP Bangkalan

SPPIP/RP2KP ada untuk

menjawab

kebutuhan

pembangunan

perkotaan di

bidang

permukiman dan

infrastruktur

perkotaan, yang

muncul dari

kondisi realistis

perencanaan dan

pembangunan di

Indonesia

KONDISI

PERENCANAAN

DAN

PEMBANGUNAN

INDONESIA

ARAH PEMBANGUNAN

BELUM DIDASARKAN

PADA KEBUTUHAN KABUPATEN

MASIH ADA

KESENJANGAN ANTARA STRATEGI

PEMBANGUNAN

KABUPATEN DENGAN

STRATEGI SEKTORAL

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

DAN PENATAAN

RUANG MASIH

BELUM

SINERGI SATU SAMA LAIN

perlu ada payung kebijakan yang jelas untuk menjembatani

keduanya Perlunya

pengembangan kabupaten yang

mengarahkan program yang masuk

kebutuhan untuk mensinergikan: strategi sektor yang mendukung dan merupakan bagian

terintegrasi dalam strategi pembangunan

kabupaten

3

RPJP Kabupaten Bangkalan ARAH KEBIJAKAN:

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, produktif,

kompetitif dan berakhlak mulia, serta

menghargai dan menerapkan nilai-nilai luhur

budaya akan sangat berperan dalam

pembangunan yang dilaksanakan oleh

Kabupaten Bangkalan;

Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang Industri yang berbasis

sumber daya alam, perdagangan dan jasa

ekonomi guna mencapai kesejahteraan

masyarakat;

mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan serta mendorong

pembangunan ruang dengan infrastruktur

yang menunjang.

Membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab, peningkatan

efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi

antara legislative dengan eksekutif,

penciptaan stabilitas politik dan konsistensi

dalam penegakan hukum serta peningkatan

pelibatan dan partisipasi masyarakat dan

swasta dalam pelaksanaan pembangunan

daerah sehingga pelayanan umum terus

dapat ditingkatkan.

VISI:

Bangkalan sebagai Kabupaten Industri, Perdagangan, dan Jasa yang Tangguh Menuju

Terciptanya Masyarakat Madani.

Industri Labang : 600 Ha

Kaw. Industri Klampis 500 Ha

Industri Arosbaya 300 Ha

Industri Socah 800 Ha

Industri Tragah : 640 Ha

5

RPJMD Kabupaten Bangkalan

ARAH KEBIJAKAN:

Mengembangkan ekonomi berbasis

pertanian unggulan, Perkebunan,

kehutanan serta perikanan dan kelautan

Penguatan ekonomi kerakyatan dan peningkatan tumbuh kembangnya

usaha berbasis pertanian

Pemanfaatan teknologi dalam rangka peningkatan produksi

pertanian, perkebunan dan

peternakan

Pengembangan dan Pelestarian hutan rakyat

Penguatan dan menumbuhkembangkan usaha

perikanan dan kelautan

Pemberdayaan masyarakat pesisir

Mengembangkan dan mempromosikan

pariwisata unggulan

Mengembangkan dan mempromosikan potensi pariwisata

VISI:

TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

Agropolitan Burneh

Agropolitan Bangkalan

Agropolitan Socah

Pengembangan Wisata 6

RTRW Kabupaten Bangkalan

ARAH KEBIJAKAN:

Kebijakan Struktur Ruang:

Mengendalikan perkembangan kawasan metropolitan pada Wilayah Kabupaten Bangkalan

Mengarahkan struktur permukiman pusat perkotaan secara hirarki dan mengendelikan

perkembangan kawasan perkotaan

Menata pusat permukiman perkotaan sswp Distribusi pemanfaatan ruang terbangun secara

merata

Membentuk rth kawasan perkotaan (30%) Menata sistem sarana dan prasarana wilayah Mengembangkan sistem jaringan transportasi Kebijakan Pola Ruang:

Penetapan dan Pengembangan Kawasan Lindung Pengembangan dan Pengendalian Kawasan

Budidaya.

Kebijakan penetapan kawasan strategis kabupaten,

Pengembangan kawasan ekonomi (KKJS dan Kawasan andalan)

Pengembangan kawasan sosial-budaya Kawasan Pengendalian Ketat/High Control Zone

(HCZ)

VISI PENATAAN RUANG :

Terwujudnya Penataan Ruang Kabupaten Bangkalan Sebagai Pintu Gerbang Madura sebagai Kota Industri,

Pariwisata dan Jasa.

ARAH KEBIJAKAN:

Pengembangan Permukiman

Perkotaan

penyediaan infrastruktur yang memadai pada permukiman

padat, penyediaan perumahan

baru, dan penyediaan Kasiba-

Lisiba Berdiri Sendiri;

Pengembangan permukiman kepadatan tinggi di kawasan

metropolitan Bangkalan.

Permukiman bagian dari ibukota kecamatan dikembangkan

perumahan dan fasilitas

pelengkap yang nyaman dan

layak huni.

Permukiman perkotaan yang padat dilakukan peningkatan

kualitas lingkungan.

Pengembangan permukiman baru harus disertai penyediaan

infrastruktur yang memadai.

Permukiman perkotaan yang terdapat bangunan lama/kuno

harus dilestarikan dan dipelihara 7

SSK Kabupaten Bangkalan Daerah bersistem Off Site Jangka Panjang

8

VISI: Terwujudnya Kabupaten Bangkalan yang Bersih dan Sehat Tahun 2018 melalui Pembangunan Sanitasi yang berkelanjutan

SASARAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH DOMISTIK: Adanya masterplan air limbah domestik

skala Kabupaten Bangkalan pada akhir tahun 2015

Meningkatnya cakupan pengelolaan air limbah komunal sebesar 10% pada akhir tahun 2018

Terbangunnya prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten pada akhir tahun 2018

Banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan air limbah domestik pada program SANIMAS/PAMSIMAS/USRI dan pencapaian desa/kelurahan ODF

Arosbaya

Bangkalan

Kamal

Socah

Daerah bersistem Off Site Medium

Klampis

Kamal Labang

Arosbaya

Konang

Modung

Bangkalan

Tanah Merah

Galis

Kokop

Blega

Geger

Tanjung bumi

SSK Kabupaten Bangkalan

Zona I : Cakupan Penuh Jangka Menengah (Sistem tidak langsung)

9


SASARAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN: Tersediannya dokumen perencanaan

sistem persampahan Kabupaten Bangkalan yang terintegrasi di akhir tahun 2015

Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan menjadi 50% pada akhir tahun 2018

Berkurangnya timbunan sampah post collection hingga 70% pada tahun 2018

Terbentuknya 10 kelompok masyarakat yang pengelolaan 3R

Pengolahan sampah yang efektif dan efisisen di masyaraka dan pemanfaatan sampah menjadi nilai ekonomis

Zona II : Cakupan > 70% (Sistem tidak Langsung)

Zona III : Cakupan Secukupnya berbasis Masyarakat

Zona IV : Sistem Langsung

Klampis

Kamal

Labang

Arosbaya

Konang

Modung

Bangkalan

Tanah Merah

Galis Blega

Geger

Tanjung bumi

SSK Kabupaten Bangkalan

Zona I : Jangka Pendek (semua kecamatan Kecuali yang termasuk Zona 1 dan 2

10


SASARAN SUB SEKTOR DRAINASE: Tersusunnya masteplan drainase skala

Kabupaten Bangkalan pada akhir tahun

2015

Berkurangnya genangan dari 5 titik/lokasi menjadi 2 titik/lokasi pada akhir tahun

2018

Berkurangnya permasalahan drainase/genangan pada musim hujan

Terintregasinya kegiatan drainase di SKPD/instansi terkait

Zona II : Jangka Menengah

Zona III : Jangka Panjang

Burneh

Tragah

capaian yang diharapkan dari pembangunan Kabupaten Bangkalan ke depan adalah pencapaian pembangunan Kabupaten Bangkalan yang berbasis Industri, Perdagangan jasa dan Pariwisata yang berbasis sumber daya lokal.

11

Terciptanya tata kepemerintahan dan sumberdaya manusia yang mampu memajukan Kabupaten Bangkalan secara mandiri

Meningkatnya layanan infrastruktur secara merata

Meningkatnya perekonomian berbasis potensi lokal melalui pengembangan industri, perdagangan jasa dan pariwisata

Terwujudnya pembangunan Kabupaten Bangkalan yang merata dan berkelanjutan

Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dan swasta dalam pengembangan program pembangunan

INTERPRETASI VISI DARI

DOKUMEN KEBIJAKAN KABUPATEN

BANGKALAN

INTERPRETASI MISI

DARI DOKUMEN

KEBIJAKAN

KABUPATEN

BANGKALAN

Secara geografis Kabupaten

Bangkalan, terletak pada

koordinat 11204006 - 11300804 Bujur Timur serta 605139 - 701139 Lintang Selatan.

Secara administrasi,

Kabupaten Bangkalan

memiliki luas wilayah 1.260,14

Km2 terbagi menjadi 18

kecamatan, 273 desa dan 8

kelurahan serta memiliki 1

buah pulau yaitu Pulau

Karang Jamuang

12

Didominasi penggunaan lahan

tegalan (53,55 %), tanah sawah

(24,02 %) dan Bangunan/

pekarangan (14,85 %)

SUMBER : RPJM Kabupaten Bangkalan 2013-2018

Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Bangkalan dari tahun ke tahun berada pada sektor

pertanian. Hal ini menggambarkan bahwa struktur ekonomi Kabupaten Bangkalan

meerupakan struktur ekonomi agraris, sehingga dalam menunjang pertumbuhan ekonomi

relatif lambat. Perlunya prasarana infrastruktur guna memicu pertumbuhan

ekonomi yang berkesinambungan seperti jalan, pelabuhan, terminal dan moda transportasi,

untuk itu perlu didukung dengan dukungan pembiayaan melalui alokasi APBN.

No URAIAN 2013 %

I Pendapatan Asli Daerah 83,249,442,447.25 6.60

1 Pajak Daerah 14,244,216,185.00 1.13

2 Retribusi Daerah 14,244,216,185.00 1.13

3

Hasil Perusahaan Daerah

dan Hasil Kekayaan Daerah

yg Dipisahkan

1,858,634,396.34 0.15

4 Lain-lain PAD yang Sah 39,349,401,136.91 3.12

II Dana Perimbangan 1,004,254,737,862.00 79.62

1 Dana Bagi Hasil

Pajak/Bukan Pajak 120,989,225,862.00 9.59

2 Dana Alokasi Umum 778,024,112,000.00 61.69

3 Dana Alokasi Khusus 105,241,400,000.00 8.34

III Lain-lain Pendapatan yang

Sah 173,758,193,915.00 13.78

1 Hibah 32,853,000.00 0.00

2 Dana Darurat -

3

Dana Bagi Hasil dari

Propinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

36,468,034,915.00 2.89

4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus 107,239,959,000.00 8.50

5

Bantuan Keuangan dari

Propinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya

29,721,670,000.00 2.36

JUMLAH 1,261,262,374,224.35

13

mengendalikan perkembangan kawasan metropolitan pada wilayah Kabupaten Bangkalan

Pengembangan kota satelit Bangkalan sebagai kawasan permukiman dan pusat pelayanan umum

Setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana permukiman;

Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan dilayani oleh sarana dan prasarana permukiman yang memadai;

Membentuk kluster-kluster permukiman;

Pengembangan permukiman kawasan khusus.

Penanganan permukiman pesisir sebagai wajah Kabupaten Bangkalan dan Pulau Madura

membentuk ruang terbuka hijau kawasan perkotaan.

14

Optimalisasi dan pemerataan pelayanan sarana dan prasarana permukiman terutamanya di daerah pesisir

Pengembangan sarana dan prasarana sekitar KKJSM (untuk kegiatan industri, pengembangan permukiman dan perdagangan jasa)

Pengembangan jalan akses dari Jembatan Suramadu menuju Arosbaya

Pengembangan TPA Baru di Tanah merah

Pengembangan IPAL Komunal Industri

Arah Pengembangan Permukiman

Arah Pengembangan Infrastruktur

Pengembangan Kawasan Permukiman

berbasis Perikanan tangkap dan perikanan

darat di Kawasan pesisir (Kecamatan

Modung , Kwanyar , Kamal, Socah, Klampis,

Sepulu dan Tanjungbumi)

KKJS SEBAGAI:

Gerbang Utama Sistem Transportasi (KKJS) Pusat pengembangan ekonomi Nasional Pengembangan Permukiman Kepadatan Tinggi Pengembangan Wisata Bahari

Pengembangan Industri Besar

1. Industri Klampis 500 Ha

2. Industri Arosbaya 300 Ha

3. Industri Socah 800 Ha

4. Industri Tragah 640 Ha

5. Industri Labang 600 Ha

Pengembangan Industri Kecil

Pengembangan Kawasan Permukiman berbasis

Perikanan tangkap dan perikanan darat di Kawasan

pesisir (Klampis, Sepulu dan Tanjungbumi)

Kabupaten Bangkalan

memiliki Kawasan Kumuh

Kecamatan Labang. Kecamatan Socah Kecamatan Klampis Kecamatan Tanjungbumi Kecamatan Kwanyar Kecamatan Labang

Kabupaten Bangkalan

memiliki potensi

pengembangan Agropolitan

yaitu SOBURBANG (Socah,

Burneh dan Bangkalan)

15

Mendorong perkembangan permukiman di sekitar titik-titik pusat pertumbuhan baru (sekitar KKJSM) Penyediaan hunian yang layak huni bagi seluruh masyarakat Pengembangan permukiman dengan pola klaster pada daerah pengembangan baru Perbaikan kualitas permukiman dan antisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali di sekitar KKJS dan Pesisir Mengantisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali sebagai konsekuensi dari perkembangan infrastruktur Pengembangan permukiman khusus untuk merespon perkembangan kegiatan sentra ekonomi, dan sekitar kawasan industri Mendorong perkembangan permukiman perkotaan di Kabupaten Bangkalan bagian utara sebagai pemacu pembangunan perkotaan penyediaan infrastruktur permukiman yang tersedia merata di seluruh wilayah baik dari sisi kualitas maupun kuantitas 16

Penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) permukiman yang tersedia merata di seluruh wilayah baik dari sisi kualitas maupun kuantitas;

Mendorong perkembangan permukiman di sekitar titik-titik pusat pertumbuhan baru sekitar KKJSM dan wilayah utara dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan lingkungan;

Penyediaan hunian yang layak huni bagi seluruh masyarakat; Perbaikan kualitas permukiman dan antisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali di wilayah pesisir;

Mengantisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali sebagai konsekuensi dari perkembangan infrastruktur (KKJS) dan pengembangan Kawasan Industri);

Pengembangan permukiman khusus untuk merespon perkembangan perkembangan kegiatan sentra ekonomi, dan sekitar kawasan industri; serta

Mendorong perkembangan permukiman perkotaan di wilayah utara sebagai bagian dari pemerataan dan stimulus perkembangan.

17

Pembangunan Permukiman & Infrastruktur

19

Komponen

Tujuan Rumusan Kebijakan

Kebijakan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan Kabupaten

Bangkalan

Layak Huni Peningkatan Kuantitas Permukiman Layak Huni

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan infrastruktur

permukiman perkotaan berdasarkan karakteristik permukiman

Relokasi kawasan perumahan di kawasan lindung dan/atau rawan

bencana

Pengaturan regulasi terhadap pembangunan kawasan perumahan

baru

1) Penyediaan kawasan dan lingkungan

permukiman sesuai dengan regulasi

2) Peningkatan kualitas dan kuantitas

infrastruktur permukiman bagi seluruh

masyarakat

3) Penyedian hunian yang terjangkau bagi

seluruh masyarakat

4) Pengembangan permukiman-

permukiman baru untuk mendukung

fungsi kawasan

5) Pelibatan peran serta masyarakat,

swasta dan pemerintah dalam

pengelolaan permukiman dan

infrastruktur

6) Perbaikan kualitas lingkungan

permukiman

Terjangkau Penyediaan rumah bagi masyarakat kurang mampu

Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan permukiman dan

pembangunan infrastruktur

Peningkatan kerjasama dengan pemerintah kab/kota wilayah

berbatasan dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur

Berwawasan

Lingkungan

Pengembangan ruang terbuka hijau

Pengurangan tingkat pencemaran lingkungan

Mengembangkan mekanisme keterlibatn masyarakat dan swasta

dalam pengadaan dan pengelolaan permukiman dan infrastruktur

Produktif Pengembangan infrastruktur yang mendukung perekonomian

masyarakat

PERKOTAAN NAMA KLASTER LUAS

(HA) DESA/ KELURAHAN

TOTAL

SKOR

PERKOTAAN

BANGKALAN Kawasan Kumuh 132,07 Pangeranan 18

PERKOTAAN

KAMAL

Kawasan

Kumuh/Pesisir 143,78 Kamal 18

PERKOTAAN

KAMAL Kawasan Kumuh 404,42 Gili Barat 16

PERKOTAAN

TANJUNGBUMI Kawasan pesisir 284,15 Paseseh 16

KECAMATAN

LABANG

Kawasan Sekitar

KKJSM 400,53

Sukolilo Barat dan

Sukolilo Timur 14

PERKOTAAN

KWANYAR Kawasan pesisir 231,71 Tebul 10

PERKOTAAN

BURNEH

Kawasan Sekitar

Ponpes 1.049,51 Tonjung 7

PERKOTAAN SOCAH Kawasan Kumuh 173,86 Socah 6

PERKOTAAN

KLAMPIS kawasan pesisir 54,51 Klampis Barat 5

21

22

perkotaan BANGKALAN

Terletak di bantaran sungai bandaran Sungai menjadi sandaran perahu Sampah dan limbah masyarakat

dibuang ke sungai

Kegiatan ekonomi masyarakat di sektor perikanan (nelayan)

Lokasi Kelurahan Pangeranan

Luas 132,07 Ha

Karakter

Umum

Kawasan Permukiman Nelayan, berada

di pusat kota bangkalan, berada di

bantaran sungai Bandaran

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.410 unit Rumah semi permanen 389 unit Rumah non permanen 95 unit KDB rata-rata 80-90% Kumuh (survey quick count) 14,89

Ha

Infrastruktur Sudah terlayani PDAM Ada pengangkutan sampah Sampah dan limbah ada yang

dibuang ke sungai

RTH minim (>5%)

Potensi Sungai dapat dikembangkan sebagai area publik

Pengembangan mangrove Pengembangan permukiman baru

Masalah Kurang RTH, sampah dan sanitasi

dibuang ke sungai, resiko banjir &

genangan

23

perkotaan KAMAL

Masyarakat dekat pantai tidak memiliki septic tank pribadi (komunal tanpa septic tank)

Kegiatan Ekonomi yang berkembang adalah perjas, industri dan nelayan

Rawan bencana abrasi Merupakan kawasan pelabuhan dan dilalui jalan

arteri primer

Lokasi Desa Kamal

Luas 143,78 Ha

Karakter

Umum

Kawasan Permukiman Nelayan/pesisir,

dekat dengan dermaga penyeberangan

(wajah bangkalan dari surabaya)

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.822 unit Rumah semi permanen 203 unit Rumah non permanen 75 unit KDB rata-rata 80-90% Kumuh (survey quick count) 19,71

Ha

Infrastruktur Sudah terlayani PDAM Sampah dan limbah ada yang

dibuang ke laut/dibakar

RTH minim (>5%)

Potensi Dukungan kebijakan Pengembangan permukiman baru

(sebelah utara)

Pengembangan konsep waterfront

Masalah RTH kurang, sampah dan sanitasi

dibuang ke laut

24

perkotaan KAMAL

Kegiatan ekonomi masyarakat nelayan Jalan akses menuju lokasi rusak berat Permukiman dikelilingi tambak dan

mangrove

Terdapat permukiman enclave

Lokasi Desa Gili Barat

Luas 404,42 Ha

Karakter

Umum


kawasan enclave/dibatasi tambak dan

mangrove

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 344 unit Rumah semi permanen 96 unit Rumah non permanen 14 unit KDB rata-rata 80-90% Kumuh 10,48 Ha

Infrastruktur Sebagian besar menggunakan sumur

Sampah dan limbah ada yang dibuang ke laut/dibakar

RTH minim (>5%)

Potensi Pengembangan ekonomi masyarakat (pembangunan

dermaga dan pasar ikan)

Pengembangan mangrove Pengembangan konsep waterfront

Masalah Kurang RTH, sampah dan sanitasi

dibuang ke laur, jalan akses rusak

25

perkotaan LABANG

Kegiatan ekonomi yang berkembang

pertanian, perikanan dan perjas

Dekat dengan jaringan SUTET

Potensi tumbuh sebagai permukiman

pendukung kegiatan KKJS

Lokasi Desa Sukolilo Barat dan Sukolilo Timur

Luas 404,42 Ha

Karakter

Umum


terdapat rencana jalan kolektor dan

merupakan area terdampak dalam

pengembangan KKJS

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.150 unit Rumah semi permanen 310 unit Rumah non permanen 39 unit KDB rata-rata 70-80 % Kumuh (survey quick count) 12,87 Ha

Infrastruktur Sebagian besar menggunakan sumur walau sudah terlayani PDAM


RTH minim (>5%)

Potensi Pengembangan ekonomi masyarakat (pembangunan dermaga dan pasar ikan)

Kebijakan pengembangan KKJS (industri dan perumahan pendukungnya/kota

mandiri)

Masalah Sampah dan sanitasi dibuang ke laut, jalan

akses rusak

26

perkotaan TANJUNGBUMI

Kegiatan Ekonomi

Masyarakat Nelayan

Lokasi Desa Paseseh

Luas 284,15 Ha

Karakter

Umum

Kawasan Permukiman Nelayan, berada di

pusat kota Tanjungbumi dan Daerah pesisir

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.011 unit Rumah semi permanen 711 unit Rumah non permanen 207 unit KDB rata-rata 70-80 % Kumuh (survey quick count) 15,23 Ha

Infrastruktur Sebagian besar menggunakan sumur Sampah dan limbah ada yang dibuang

ke laut/dibakar

RTH minim (>5%)

Potensi Pengembangan ekonomi masyarakat (pembangunan dermaga dan pasar ikan)

Pengembangan konsep waterfront Pengembangan kawasan wisata bahari Dilalui jalan kolektor primer

Masalah Kurang RTH, sampah dan sanitasi masih

kurang baik

27

Kegiatan ekonomi perjas

dan nelayan/perikanan

Dekat dengan jaringan

SUTET

perkotaan KWANYAR

Lokasi Desa Tebul

Luas 231,71 Ha

Karakter

Umum


dilalui jaringan SUTET

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 262 unit Rumah semi permanen 140 unit Rumah non permanen 72 unit KDB rata-rata 70-80 % Kumuh (survey quick count) 13,94 Ha

Infrastruktur Sebagian besar menggunakan sumur pompa


RTH minim (>5%)

Potensi Lahan kosong masih luas Dilalui jalan kolektor primer Potensi pengembangan ekonomi nelayan

(pasar ikan dan dermaga)

Masalah RTH kurang, sampah dan sanitasi dibuang

ke laut

28

perkotaan BURNEH

Lokasi Kelurahan Tonjung

Luas 1.049,51 Ha

Karakter

Umum

Kawasan Permukiman dekat dengan

pondok pesantren, industri kecil, jalan

arteri dan sungai

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 2.122 unit Rumah semi permanen 194 unit Rumah non permanen 49 unit KDB rata-rata 60-80 %

Infrastruktur Sudah terlayani PDAM Ada pengangkutan sampah Sampah dan limbah ada yang

dibuang ke sungai

RTH minim (>5%)

Potensi Dilalui jalan arteri Tumbuh kawasan perdagangan jasa

yang dapat dijadikan potensi wisata

Pengembangan permukiman baru

Masalah Kurang RTH, perlu penanganan

kawasan jalan arteri dan sungai serta

infrastruktur sekitar ponpes

29

perkotaan SOCAH

Lokasi Desa Socah

Luas 173,86 Ha

Karakter

Umum


terdapat tambak, dilalui jalan kolektor

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.150 unit Rumah semi permanen 310 unit Rumah non permanen 39 unit KDB rata-rata 70-80 % Kumuh 9 Ha



RTH minim (>5%)

Potensi Kebijakan pengembangan kawasan pelabuhan, industri dan kota mandiri

Pengembangan ekonomi kawasan Pengembangan permukiman formal dan

swadaya

Masalah Kurang RTH, sampah dan sanitasi dibuang ke

laut, perlu peningkatan infrastruktur

30

Pernah terjadi banjir rob pada

tahun 2004

Kegiatan ekonomi yang

berkembang adalah perikanan

perkotaan KLAMPIS

Lokasi Klampis Barat dan Klampis Timur

Luas 541,5 Ha

Karakter

Umum


terdapat tambak, dilalui jalan kolektor

Karakter

Permukiman

Rumah permanen 1.236 unit Rumah semi permanen 171 unit Rumah non permanen 91 unit KDB rata-rata 70-80 % Kumuh 11,24 Ha


Terlayani pengangkutan namun ada yang dibuang ke laut

RTH minim (>5%)

Potensi Kebijakan pengembangan kawasan pelabuhan dan industri

Pengembangan ekonomi kawasan Pengembangan permukiman formal

dan swadaya

Masalah RTH kurang, sampah dan sanitasi

dibuang ke laut, pernah terjadi banjir

rob

33

Kebijakan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan Kabupaten Bangkalan

Kondisi Eksisting Target Capaian

Pembangunan Hingga Tahun 2034

STRATEGI Program/Kegiatan

Penyediaan kawasan dan lingkungan

permukiman sesuai

dengan regulasi

Tumbuh permukiman formal baru di perkotaan

Bangkalan dikarenakan

adanya akses jembatan

Suramadu yang membuka

kawasan Masih terdapat

permukiman di sempadan

pantai dan sungai

Masyarakat tinggal di kawasan

permukiman

sesuai arahan dari

rencana tata ruang

Menyediakan hunian yang

layak dan

sesuai dengan

peruntukan

ruang

Pengembangan Perumahan

Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan

Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan

Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha

Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu

Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

Peningkatan kualitas dan kuantitas

infrastruktur

permukiman bagi

seluruh masyarakat

Pelayanan air bersih mencapai 29,22 %

Terlayaninya air bersih di semua

perkotaan (target

2034 100%)

Meningkatkan pelayanan air

bersih

perkotaan

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Air

Bersih

Pembangunan jaringan air bersih Pengembangan mata air sumber

pocong

Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum

Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perkotaan

34

Kebijakan Pembangunan Kondisi Eksisting

Target Capaian Pembangunan Hingga

Tahun 2034 STRATEGI Program

Peningkatan kualitas dan

kuantitas

infrastruktur

permukiman bagi

seluruh

masyarakat

Pelayanan sistem sanitasi di

perkotaan

mencapai 68,8 %

Terlayaninya semua masyarakat

perkotaan dengan

sanitasi yg layak

(100%)

Meningkatkan jumlah

sarana

sanitasi yang

layak

Program Lingkungan Sehat Perumahan

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin

Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah yang

baik dan benar

Monitoring dan evaluasi pengelolaan sanitasi/limbah

TPA Buluh masih open dumping

Belum dikembangkan

konsep 3R Pelayanan

persampahan

mencapai

35

Kebijakan

Pembangunan Kondisi Eksisting

Target Capaian

Pembangunan

Hingga Tahun 2034

STRATEGI Program

Peningkatan kualitas dan

kuantitas

infrastruktur

permukiman

bagi seluruh

masyarakat

tingkat kondisi jalan yang aman dan

nyaman di kawasan

permukiman

perkotaan

Kebijakan

Pembangunan Kondisi Eksisting

Target Capaian

Pembangunan Hingga

Tahun 2034

STRATEGI Program

Pelibatan peran serta

masyarakat,

swasta dan

pemerintah

dalam

pengelolaan

permukiman

dan

infrastruktur

Adanya kemitraan antara

pemerintah

dengan developer

dalam

pembangunan

permukiman baru Adanya

kemitraan

pemerintah dan

swasta dalam

pembangunan

infrastruktur

Terciptanya kemitraan antar

pemerintah dan

swasta dalam

pengembangan

permukiman

dan infrastruktur

Mengantisipasi perkembangan

kawasan permukiman

yang tidak terkendali

dan tidak sesuai

regulasi Mengembangkan

kerjasama antar

pemerintah dan

swasta dalam

penyediaan kawasan

permukiman baru

Program Pemberdaayaan Komunitas Perumahan

Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan

Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan

Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan

perlindungan hukum

Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang

perumahan

Perbaikan kualitas

lingkungan

permukiman

Luas kawasan kumuh

berdasarkan studi

quick count

Bangkim sebesar

76,16 Ha Prosentase

rumah non

permanen

mencapai 24,43%

Proporsi masyarakat

yang tinggal di

kawasan kumuh

0 %.

Mengurangi luasan kawasan kumuh

perkotaan

Menyediakan kawasan-kawasan

baru untuk

pengembangan RTH

Pengembangan RSH


Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin

Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan

Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan

keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang

Program Pengelolaan RTH

Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi Pengawasan dan pengendalian RTH Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan

RTH

37

Pengamanan sungai dengan mengembangkan RTH dan

jalan inspeksi

Pengembangan permukiman baru melalui penyediaan

perumahan formal

a. Perbaikan infrastruktur lingkungan melalui

peningkatan akses sanitasi, perbaikan dan

pemeliharaan jaringan drainase, dan penyediaan

sarana prasarana persampahan

b. Penataan kawasan permukiman sempadan

sungai

a. Peningkatan aksesbilitas kawasan melalui

pengembangan jalan

b. Pengembangan permukiman swadaya

c. Penataan kawasan permukiman sepanjang

rencana jalan kolektor

perkotaan BANGKALAN

a. Pengamanan sempadan pantai dengan

pengembangan mangrove

b. Pembatasan pengembangan permukiman melalui

mekanisme perijinan

Strategi Program/Kegiatan

Pembangunan dan Pemeliharaan Sempadan Sungai

Penyediaan kawasan baru untuk RTH

Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai

Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai Program Pengendali banjir

Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai Program Pengelolaan RTH

Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi dan perdagangan Pengawasan dan pengendalian RTH Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan RTH

Pembangunan perumahan formal dan swadaya


Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat Program Pemberdaayaan Komunitas Perumahan

Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan

Peningkatan akses sanitasi yang layak


Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah yang baik dan benar Monitoring dan evaluasi pengelolaan sanitasi/limbah

perkotaan BANGKALAN


Peningkatan pelayanan persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan Pengembangan teknoligi pengolahan persampahan Bimbingan teknis persampahan Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan Kerjasama pengelolaan persampahan Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan (Bank Sampah)

Pengurangan luas genangan Program Pembangunan saluran Drainase Pembangunan saluran drainase Rehabilitasi saluran drainase

Pemeliharaan jalan lingkungan Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan Rehabilitasi /pemeliharaan jalan Program Inspeksi kondisi jalan

Inspeksi kondisi jalan Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

Pembangunan jalan

Penataan bangunan sepanjang sempadan sungai Program Pengelolaan RTH Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi Pengawasan dan pengendalian RTH Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan RTH

Pembangunan dan pemeliharaan sempadan pantai Pembangunan prasarana pengaman pantai Pembangunan tanggul pemecah ombak Sosialisasi kepada masyarakat terkait pemeliharaan sempadan pantai

Pengendalian pembangunan pada kawasan non peruntukan permukiman melalui penerapan perizinan

Program Pengembangan Perumahan


Penataan bangunan di sepanjang rencana jalan kolektor Pembatasan pengembangan perumahan

perkotaan BANGKALAN

40

a. Pengembangan permukiman baru melalui

penyediaan perumahan formal dan atau swadaya

b. Peningkatan aksesbilitas kawasan





b. Penataan kawasan permukiman sempadan pantai

perkotaan KAMAL

a. Pengamanan sempadan pantai dengan pengembangan

RTH

b. Penataan area pelabuhan melalui pembatasan

pengembangan permukiman melalui mekanisme

perijinan


pengembangan RTH dan jalan inspeksi

b. Penataan kawasan permukiman di sepanjang


c. Penataan permukiman melalui rehabilitasi RTLH


Pembangunan dan Pemeliharaan Sempadan Pantai


Program rehabilitasi hutan mangrove

Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Penanaman pohon pada kawasan hutan mangrove Pemeliharaan kawasan hutan mangrove Program Pengendali banjir

Pembangunan prasarana pengaman pantai Pembangunan tanggul pemecah ombak Program Pengelolaan RTH

Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi Pengawasan dan pengendalian RTH Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan RTH





perkotaan Kamal


Peningkatan akses sanitasi yang layak Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan

limbah yang baik dan benar






Pembangunan jalan


Rehabilitasi rumah tidak layak huni Program Pemberdayaan Komunitas PErumahan

Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan (Bedah Rumah)






Perkotaan Kamal

43

a. Pengembangan permukiman baru melalui

penyediaan perumahan swadaya

b. Peningkatan aksesbilitas kawasan


peningkatan pengguna air minum peningkatan

akses sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan

jaringan drainase, dan penyediaan sarana

prasarana persampahan


perkotaan KAMAL


pengembangan RTH


mekanisme perijinan

Potensi pengembangan Mangrove Potensi pengembangan pasar ikan

dan dermaga

Potensi pengembangan RTH





Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Penanaman pohon pada kawasan hutan mangrove Pemeliharaan kawasan hutan mangrove Pengembangan hutan mangrove sebagai objek wisata Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan Peningkatan pecan serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan Program Pengendali banjir







Perkotaan Kamal


Peningkatan akses sanitasi yang layak Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah

yang baik dan benar




Peningkatan dan Pelayanan Air Bersih Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Air Bersih Pembangunan jaringan air bersih Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perkotaan

Pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan yang terintegrasi

Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan

Rehabilitasi /pemeliharaan jalan Program Inspeksi kondisi jalan


Pembangunan jalan





perkotaan Kamal

46

a. Peningkatan aksesbilitas kawasan

b. Pengembangan permukiman baru melalui penyediaan

perumahan formal dan atau swadaya

a. Perbaikan infrastruktur lingkungan melalui peningkatan

pengguna air minum peningkatan akses sanitasi, perbaikan

dan pemeliharaan jaringan drainase, dan penyediaan sarana



perkotaan tanjungbumi

a. Pengamanan sempadan pantai dengan pengembangan RTH

b. Pembatasan pengembangan permukiman melalui mekanisme

perijinan

a. Penataan kawasan permukiman di sepanjang rencana jalan

kolektor


perumahan formal dan atau swadaya

Potensi pengembangan Mangrove dan ekowisata

Potensi pengembangan pasar ikan dan dermaga


Pembangunan dan Pemeliharaan

Sempadan Pantai

Penyediaan kawasan baru

untuk RTH





Pembangunan perumahan formal

dan swadaya
















Pembangunan jalan

Penataan Bangunan sempadan pantai Pembangunan prasarana pengaman pantai Pembangunan tanggul pemecah ombak Sosialisasi kepada masyarakat terkait pemeliharaan sempadan pantai

Penataan bangunan di sepanjang rencana jalan kolektor

Pembatasan pengembangan perumahan





49


b. Pengembangan permukiman baru melalui



peningkatan pengguna air minum peningkatan

akses sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan

jaringan drainase, dan penyediaan sarana




perkotaan labang


pengembangan RTH


mekanisme perijinan

c. Penataan kawasan permukiman di sepanjang
















perkotaan labang




Peningkatan dan Pelayanan Air Bersih Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Air Bersih

Pembangunan jaringan air bersih Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perkotaan

Peningkatan aksesbilitas kawasan Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan



Pembangunan jalan









52


b. Pengembangan permukiman baru melalui



peningkatan pengguna air minum peningkatan akses

sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan jaringan

drainase, dan penyediaan sarana prasarana

persampahan



perkotaan kwanyar


pengembangan RTH


mekanisme perijinan

c. Penataan kawasan permukiman di sepanjang


Potensi pengembangan pasar ikan dan dermaga















perkotaan kwanyar






Peningkatan aksesbilitas kawasan Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan



Pembangunan jalan









perkotaan kwanyar


perumahan formal





b. Peningkatan aksesbilitas kawasan melalui

pengembangan jalan

a. Penataan kawasan permukiman sepanjang

rencana jalan arteri

perkotaan BURNEH

a. Pengamanan sempadan sungai


mekanisme perijinan Potensi pengembangan koridor kuliner dan showroom industri lokal


Pembangunan dan Pemeliharaan Sempadan Sungai


Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai

Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai Program Pengendali banjir

Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai Program Pengelolaan RTH









perkotaan Burneh






Pembangunan jalan

Penataan bangunan sepanjang sempadan sungai Program Pengelolaan RTH Penataan RTH Pemeliharaan RTH Pengembangan taman rekreasi Pengawasan dan pengendalian RTH Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan RTH





perkotaan burneh

58



perumahan swadaya


pengguna air minum peningkatan akses sanitasi,

perbaikan dan pemeliharaan jaringan drainase, dan

penyediaan sarana prasarana persampahan



perkotaan socah



mekanisme perijinan


perumahan swadaya


Pembangunan dan Pemeliharaan

Sempadan Pantai






Pembangunan perumahan formal

dan swadaya







perkotaan Socah










Pembangunan jalan








perkotaan Socah

61

Penataan kawasan permukiman sepanjang jalan kolektor


pengguna air minum peningkatan akses sanitasi,

perbaikan dan pemeliharaan jaringan drainase, dan

penyediaan sarana prasarana persampahan



perkotaan klampis



mekanisme perijinan


perumahan formal dan swadaya















perkotaan klampis









Pembangunan jalan


Rehabilitasi rumah tidak layak huni Program Pemberdayaan Komunitas PErumahan Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan (Bedah

Rumah)






perkotaan klampis

Documents

Final RP2KP Bangkalan