7
TUGAS MANDIRI FARMAKOLOGI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI OBAT DALAM TUBUH OLEH : HILMI MAHARANI PUTRI (1404000018) DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

Farmakologi - Faktor-faktor ADME

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rekam medis dan informasi kesehatan

Citation preview

Page 1: Farmakologi - Faktor-faktor ADME

TUGAS MANDIRI FARMAKOLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIINTERAKSI OBAT DALAM TUBUH

OLEH :

HILMI MAHARANI PUTRI (1404000018)

DIII PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

Jalan Besar Ijen No. 77 Malang

2015

Page 2: Farmakologi - Faktor-faktor ADME

Farmakokinetik

Farmakokinetik atau kinetika obat adalah nasib obat dalam  tubuh atau efek tubuh

terhadap obat. Farmakokinetik mencakup 4 proses, yaitu proses absorpsi (A), distribusi (D),

metabolisme (M), dan ekskresi (E).

Absorpsi

Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah.

Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai

rektum), kulit, paru, otot, dan lain-lain.

Absorpsi obat meliputi proses obat dari saat dimasukkan ke dalam tubuh,melalui jalurnya 

hingga masuk kedalam sirkulasi sistemik. Pada level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa

metode, terutama transport aktif dan transport pasif.

Transport pasif

Transport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya dengan proses difusi obat

dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan

konsentrasi rendah. Transport aktif terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi

sepanjang membrane dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membrane seimbang.

Transport Aktif

Transport aktif membutuhkan energy untuk menggerakkan obat dari daerah dengan

konsentrasi obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat tinggi

A. Kecepatan Absorpsi

Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sitemik hanya sedikit sel. Absorpsi terjadi

cepat dan obat segera mencapai level pengobatan dalam tubuh.

Detik s/d menit: SL, IV, inhalasi

Lebih lambat: oral, IM, topical kulit, lapisan intestinal, otot

Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari: per rektal/ sustained frelease.

B. Faktor yang mempengaruhi penyerapan

Page 3: Farmakologi - Faktor-faktor ADME

1.      Aliran darah ke tempat absorpsi

2.      Total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi

3.      Waktu kontak permukaan absorpsi

C. Kecepatan Absorpsi

1.      Diperlambat oleh nyeri dan stress

Nyeri dan stress mengurangi aliran darah, mengurangi pergerakan saluran cerna, retensi

gaster

2.      Makanan tinggi lemak

Makanan tinggi lemak dan padat akan menghambat pengosongan lambung dan

memperlambat waktu absorpsi obat

 3.      Faktor bentuk obat

Absorpsi dipengaruhi formulasi obat: tablet, kapsul, cairan, sustained release, dll)

4.      Kombinasi dengan obat lain

Interaksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan atau memperlambat tergantung

jenis obat

Obat yang diserap oleh usus halus ditransport ke hepar sebelum beredar ke seluruh tubuh.

Hepar memetabolisme banyak obat sebelum masuk ke sirkulasi. Hal ini yang disebut dengan

efek first-pass. Metabolisme hepar dapat menyebabkan obat menjadi inaktif sehingga

menurunkan jumlah obat yang sampai ke sirkulasi sistemik, jadi dosis obat yang diberikan harus

banyak.

Distribusi

Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cair

an tubuh.

Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor:

a.       Aliran darah

Page 4: Farmakologi - Faktor-faktor ADME

Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ berdasarkan jumlah aliran

darahnya. Organ dengan aliran darah terbesar adalah Jantung, Hepar, Ginjal. Sedangkan

distribusi ke organ lain seperti kulit, lemak dan otot lebih lambat.

b.      Permeabilitas kapiler

Tergantung pada struktur kapiler dan struktur obat

c.       Ikatan protein

Obat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein dapat terikat atau bebas.

Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat

memberikan efek. Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein

Metabolisme

Metabolisme/biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat sehingga

menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh.

Obat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara:

a. Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan

b. Menjadi metabolit aktif, memiliki kerja farmakologi tersendiri dfan bisa dimetabolisme

lanjutan.

Beberapa obat diberikan dalam bentuk tidak aktif kemudian setelah dimetabolisme baru

menjadi aktif (prodrugs).

Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme:

1.      Kondisi Khusus

Beberapa penyakit tertentu dapat mengurangi metabolisme, al. penyakit hepar seperti

sirosis.

2.      Pengaruh Gen

Perbedaan gen individual menyebabkan beberapa orang dapat memetabolisme obat dengan

cepat, sementara yang lain lambat.

3.      Pengaruh Lingkungan

Lingkungan juga dapat mempengaruhi metabolisme, contohnya: Rokok, Keadaan stress,

Penyakit lama, Operasi, Cedera

Page 5: Farmakologi - Faktor-faktor ADME

4.      Usia

Perubahan umur dapat mempengaruhi metabolisme, bayi vs dewasa vs orang tua.

Ekskresi

Ekskresi obat artinya eliminasi/pembuangan obat dari tubuh. Sebagian besar obat

dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat jugadapat dibuang melalui paru-paru,

eksokrin (keringat, ludah, payudara), kulit dan taraktusintestinal. Organ terpenting untuk ekskresi

obat adalah ginjal. Obat diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk

metabolitnya.

Hal-hal lain terkait Farmakokinetik:  

a.       Waktu Paruh

Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari obat dibuang dari

tubuh. Faktor yang mempengaruhi waktu paruh adalah absorpsi, metabolism dan ekskresi.

Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan berapa sering obat harus diberikan.

b.      Onset, puncak, and durasi

Onset adalah Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya. Sangat

tergantung rute pemberian dan farmakokinetik obat

Puncak, Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka konsentrasinya di dalam

tubuh semakin meningkat, Namun konsentrasi puncak~ puncak respon

Durasi, Durasi kerjaadalah lama obat menghasilkan suatu efek terapi

Sumber :

Damayanti, Imas. Diunduh online :

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_%26_REKREASI/

PRODI._ILMU_KEOLAHRAGAAN/198007212006042-IMAS_DAMAYANTI/

FARMAKOKINETIK.pdf