14
Fahma Alfarizqy A04031181320003 Florin Amalia 04031181320004 Gebyar Deni M R G 04031181320007 Marisa Yesika 04031181320014 Meilina 04031181320016 Mariatun Zahro Nasution 04031181320031 RA Septiana S Z 04031281320010 TUGAS FARMAKOLOGI 4 VITAMIN B DAN D DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

Fahma Alfarizqy A04031181320003Florin Amalia 04031181320004Gebyar Deni M R G04031181320007Marisa Yesika 04031181320014

Meilina04031181320016Mariatun Zahro Nasution04031181320031RA Septiana S Z04031281320010

TUGAS FARMAKOLOGI 4

VITAMIN B DAN D

 

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Page 2: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B3

Vitamin B5

Vitamin B6

Vitamin B7

Vitamin B9

Vitamin B12

Vitamin D

Page 3: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B

VITAMIN B1(TIAMIN)

•Pada pemberian intravena secara cepat dapat terjadi efek langsung pada pembuluh darah perifer berupa vasodilatasi ringan, disertai penurunan tekanan darah yang bersifat sementara.

Farmakodinamik dan Fisiologi

•Setelah pemberian parenteral absorpsi berlangsung dalam usus halus dan duodenum, maksimal 8-15 mg/hari yang dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan tubuh.

Farmakokinetik

•Tiamin HCl (Vitamin B1, aneorin HCL) tersedia dalam bentuk tablet 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg untuk penggunaan parenteral, dan eklisir mengandung 2-25 mg tiamin tiap ml.Sediaan

•Tiamin berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi tiamin, misalnya pada (1) neuritis alkoholik yang terjadi karena sumber kalori hanya alkohol saja; (2) wanita hamil yang kurang gizi ; atau (3) penderita emesis gravidarum.

Indikasi

•Tiamin tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan per oral dan bila kelebihan tiamin cepat diekskresi melalui urin. Efek Samping

Page 4: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B2(RIBOFLAVIN)

• Pemberian riboflavin baik secara oral maupun parenteral tidak memberikan efek farmakodinamik yang jelas.

Farmakodinamik dan Fisiologi

• Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorpsi dengan baik dan didistribusikan merata ke seluruh jaringan. Asupan yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk utuh. Dalam tinja ditemukan riboflavin yang disintesis oleh kuman di saluran cerna, tetapi tidak ada bukti nyata yang menjelaskan bahwa zat tersebut dapat diabsorpsi melalui mukosa usus

Farmakokinetik

• Biasanya berupa bentuk tablet. Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/ hari.

Sediaan

• Penggunaannya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering menyertai pelagra atau defisiensi vitamin B kompleks lainnya, sehingga riboflavin sering diberikan bersama vitamin lain

iIndikas

• Kekurangan vitamin B2 juga ini akan mengakibatkan pertumbuhan gigi dan tulang tidak sempurna, mata dan kulit mengering serta daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Efek Samping

Page 5: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B3(NIASIN)

Sumber

Daging, hati, ikan, gandum, telur, ragi

Fungsi

Proses redoks dan perombakan oksidatif karbohidrat & AA

Defisiensi

Akibatkan gangguan kulit (dermatitis) dan diare

Kebutuhan

Bayi 4 mg, dws 15mg, ASI 0,6mg/100ml. Defisiensi pd pelagra 50-300mg profilaksis 15-30mg

SediaanUntuk pengobatan pellagra pada keadaan akut dianjurkan dosis oral 50 mg diberikan sampai 10 kali sehari, atau 25 mg niasin 2-3 kali sehari secara intravena.

Page 6: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B5(PANTHOTENIC ACID) RDA 10 MG

•pada semua makanan (pantos = dimana2) dpt disintesis di ususSumber

•Sintesis & perombakan karbohidrat dan lemak, sintesis steroid.•Mempercepat penyembuhan borok, dosis 5-10mg oral, salep 5%Fungsi

•Belum ada akibat.

Defisiensi

•Dewasa 5-10mg •Anak-anak ASI 0,26mg/100ml, Dosis 5-10mgKebutuhan

•Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar 50 mg/mlSediaan

Page 7: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B6(PIRIDOKSIN)

• Defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.

Indikasi

• Defisiensi 20-50 mg s.d 3x sehari• Neuropati akibat isoniazid, 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi

• Anemia sideroblastik, yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis terbagi

• Sindrom premenstrual, 50-100 mg per hari

Dosis

• Piridoksin (generik) tablet 10 mg, 25 mg, 50 mg• Liconam (berlico) tablet 10 mg, 25 mg

Sediaan

• Neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)

Efek Samping

Page 8: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B7(BIOTIN)

• Meningkatkan daya serap tubuh terhadap vitamin B yang lain

• Membantu menyembuhkan ketombe dan mencegah kerontokan rambut

• Memperkuat kuku

Fungsi

• Hati, ikan sarden dan kuning telur

Sumber

• Rambut gampang rontok, kuku bewarna kusam dan gampang patah.Gejala

Kekurangan

• Profilaksis 150-300 g; defisiensi 5-10mg/hari

Sediaan

Page 9: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B9(ASAM FOLAT)

• Menstabilkan mood• Mengurangi depresi• Memperbaiki jam biologis dengan mengatur selera makan, rasa kantuk.

Fungsi

• Bayam, hati ayam, dan sayuran berumbi.

Sumber

• Kebutuhan tubuh akan folat rata-rata 50 mcg sehari, dalam bentuk PmGA, tetapi jumlah ini dipengaruhi oleh kecepatan metabolisme dan laju malih sel (cell turn-over) setiap harinya. Jadi, peningkatan metabolisme akibat penyakit infeksi, anemia hemolitik dan adanya tumor ganas akan meningkatkan kebutuhan folat.

Kebutuhan

• Defisiensi folat sering merupakan komplikasi dari (1) gangguan di usus kecil; (2) alkoholisme yang menyebabkan asupan makanan buruk; (3) efek toksik alkohol pada sel hepar; dan (4) anemia hemolitik yang menyebabkan laju malih eritrosit tinggi.

Kekurangan

• pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari.

Sediaan

Page 10: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN B12

Vitamin B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme. vitamin B12 tidak terdapat dalam tanaman kecuali bila tanaman tersebut terkontaminasi vitamin B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam hati tempat vitamin B12 ditemukan dalam bentuk metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidroksikobalamin. Kebutuhan pokok manusia dalam jumlah yang sangat kecil yaitu 2 mikro-gram per hari.

Sumber

Daging, Telur, Ikan, Hati, Ayam/itik

Defisiensi

Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah.Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik.Pada anemia jenis ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang besar dan abnormal (megaloblas).Sel darah putih dan trombosit juga biasanya abnormal.Anemia megaloblastik paling sering disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat dalam makanan atau ketidakmampuan untuk menyerap vitamin tersebut.

Page 11: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

Gejala

Kesemutan di tangan dan kakiHilangnya rasa di tungkai, kaki dan tanganPergerakan yang kaku.

Sediaan

Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hariInjeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.

Dosis

Tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg

Page 12: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

VITAMIN D

•Meningkatan absobsi Ca dan Phosphat di dalam usus. Untuk penyerapan Ca yang baik, diperlukan perbandingan yang sesuai dengan tersedianya phosphate didalam hidangan.

•Mendorong pembentukan garam-garam Ca didalam jaringan yang memerlukannya. Garam Ca diperlukan di beberapa jaringan untuk memperkuat struktur jaringan tersebut misalnya pada tulang-tulang dan gigi-geligi•Meningkatkan resorpsi phosphat di dalam tubuli ginjal, sehingga meningkatkan kondisi konsentrasi Ca dan phosphate di dalam jaringan untuk sintesa garam Ca phosphat.

Fungsi

• Kekurangan tersedianya vitamin D dalam tubuh dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuh, diantaranya:• Menimbulkan rakhitis.• Gangguan pada pertukaran zat kapur dan

fosfor.• Gangguan pada system pertulangan.

Defisiensi

Page 13: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

•Telah kita bicarakan bahwa vitamin D da yang khas terdapat di dalam bahan makanan hewani dan ada yang khas di dalam bahan makanan nabati.

•Di dalam jaringan di bawah kulit terdapat 7-dehydro cholesterol yang berubah menjadi vitamin cholecalciferol (vitamin D3) pada penyinaran ultraviolet yang terdapat di dalam sinar matahari. Jadi di daerah tropik di mana terdapat banyak sinar matahari, defisiensi vitamin D tidak perlu terjadi, asal saja kulit kita cukup terkena sinar matahari.

Metabolisme

• Jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan.

•Kelebihan absorbs vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan klasifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lain.

•Tanda-tanda khas akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan.

Kelebihan

•Mempunyai fungsi fisiologi sebagai pengatur homeostatik kalsium plasma.•Berefek meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat melalui usus halus, sehingga menjamin kebutuhan kalsium dan fosfat yang cukup untuk tulang. Selain oleh vitamin D, pengaturan kadar kalsium plasma dipengaruhi juga oleh hormon paratiroid (HPT) dan kalsitonin.

Farmakodinamik

•Absorpsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik. Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan lebih sempurna. Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu absorpsi vitamin D.

•Vitamin D disimpan dalam bentuk inert di dalam tubuh, untuk menjadi bentuk aktif vitamin D harus dimetabolisme lebih dahulu melalui serangkaian proses hidroksilasi di ginjal dan hati.

•Ekskresi vitamin D terutama melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

Farmakokinetik

•Pada rakitis, dosis 1.000 unit/hari akan mengembalikan kadar kalsium dan fosfat plasma menjadi normal setelah ±10 hari

•Hipoparatiroidisme diperlukan 50.000-250.000 unit (dosis penunjang).•Tambahan vitamin D diperlukan pada masa hamil, laktasi dan pada orang tua agar asupan vitamin D per hari 400 IU.

•Pada bayi prematur atau bayi yang mendapat ASI dalam jumlah yang tidak cukup diperlukan dosis pencegahan 400 IU/hari.

Sediaan

Page 14: FARMAKO 4 - KEL 2.pptx

BY.KELOMPOK 2 FARMAKOLOGI 4