21
 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK BINER (Studi Kasus : Puskesmas Kecamatan Klakah - Lumajang, Jawa Timur) ZORAYA DIAN PUSPITASARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 

Faktor Yang Mempengaruhi Berat Bayi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

faktor-faktor mempengaruhi berat bayi dengan regresi logistik

Citation preview

  • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT

    BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) MENGGUNAKAN PENDEKATAN

    REGRESI LOGISTIK BINER

    (Studi Kasus : Puskesmas Kecamatan Klakah - Lumajang, Jawa Timur)

    ZORAYA DIAN PUSPITASARI

    DEPARTEMEN STATISTIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2011

  • RINGKASAN

    ZORAYA DIAN PUSPITASARI. Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi

    Lahir Rendah (BBLR) Menggunakan Pendekatan Regresi Logistik Biner. Dibimbing oleh YENNI

    ANGRAINI, S.Si, M.Si dan LA ODE ABDUL RAHMAN, S.Si, M.Si.

    Berat Bayi Lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada

    sebagian masyarakat. BBLR ditandai dengan berat lahir bayi kurang dari 2500 gram. BBLR

    berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada

    kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak

    serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan faktor ibu antara lain usia ibu, paritas (jumlah anak), jarak kelahiran, pendidikan ibu,

    pekerjaan ibu, jenis kelamin bayi, dan frekuensi pemeriksaan kehamilan. Salah satu metode yang

    digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi BBLR yaitu regresi logistik

    biner. Metode ini dapat digunakan untuk data yang peubah responnya berskala biner. Peubah

    respon yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kategorik tentang status BBLR yaitu bayi

    terkena BBLR (1) dan bayi tidak terkena BBLR (0). Data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah data rekam medik Puskesmas Kecamatan Klakah - Lumajang, Jawa Timur tahun 2010.

    Jumlah populasi keseluruhan yaitu 255 responden dengan delapan peubah penjelas dan satu

    peubah respon. Hasil analisis dari penelitian ini adalah model regresi logistik biner menghasilkan

    nilai ketepatan pengklasifikasian keseluruhan model sebesar 94.90% dan ketepatan validasi model

    95.81%. Dari delapan peubah penjelas yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat dua peubah penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap status BBLR yaitu peubah jarak kelahiran dan

    frekuensi pemeriksaan kehamilan.

    Kata kunci: Analisis Regresi Logistik Biner, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Faktor-Faktor

    BBLR

  • IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT

    BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) MENGGUNAKAN PENDEKATAN

    REGRESI LOGISTIK BINER

    (Studi Kasus : Puskesmas Kecamatan Klakah - Lumajang, Jawa Timur)

    Oleh :

    ZORAYA DIAN PUSPITASARI

    Skripsi

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Statistika pada

    Departemen Statistika

    DEPARTEMEN STATISTIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2011

  • Judul : Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir Rendah

    (BBLR) Menggunakan Pendekatan Regresi Logistik Biner

    Nama : Zoraya Dian Puspitasari

    NRP : G14070051

    Menyetujui :

    Pembimbing I,

    Yenni Angraini, S.Si, M.Si

    NIP : 197805112007012001

    Pembimbing II,

    La Ode Abdul Rahman, S.Si, M.Si

    Mengetahui :

    Ketua Departemen Statistika

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Pertanian Bogor

    Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si

    NIP : 196504211990021001

    Tanggal Lulus :

  • PRAKATA

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Menggunakan Pendekatan

    Regresi Logistik Biner. Karya ilmiah ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

    Penulisan karya ilmiah ini dapat diselesaikan oleh penulis tidak lepas dari dukungan,

    bimbingan dan bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu, dalam

    kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

    1. Bapak Ir. Hari Wijayanto, M.Si selaku Ketua Departemen Statistika FMIPA IPB. 2. Ibu Yenni Angraini, M.Si dan Bapak La Ode Abdul Rahman, M.Si selaku dosen

    pembimbing yang telah memberikan bimbingan,masukan dan arahan selama penulisan

    karya ilmiah ini.

    3. Ibu Ir. Indahwati, M.Si selaku dosen penguji luar yang telah memberikan beberapa masukan dan arahan kepada penulis.

    4. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Departemen Statistika yang telah memberikan ilmu dan wawasan selama penulis menuntut ilmu di Departemen Statistika serta seluruh staf

    Departemen Statistika yang telah banyak membantu penulis.

    5. Kedua orang tua dan adik-adik yang telah memberikan doa, kasih sayang serta dorongan baik moril maupun materil.

    6. Teman-teman seperjuangan statistika khususnya statistika 44 yang telah bersama-sama dalam segala suka maupun duka.

    7. Lili Puspita, Maya Wulan, Eka Putri, Puspalia Ayudiar, Triyani Oktaria dan Putri Dwi Andini yang telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.

    Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca. Amin.

    Bogor, Oktober 2011

    Zoraya Dian Puspitasari

  • RIWAYAT HIDUP

    Penulis dilahirkan di Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 19 Mei 1989 dari pasangan H.

    Puryantoro dan Hj. Nanik Yuniati. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Tahun

    2001 penulis lulus dari SDN Ditotrunan 2 Lumajang, kemudian melanjutkan studi di SLTPN I

    Sukodono hingga tahun 2004. Selanjutnya, penulis menyelesaikan pendidikannya di SMAN 2 Lumajang dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut

    Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Setelah satu tahun menjalani perkuliahan di TPB, pada tahun

    2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA IPB dengan mayor

    Statistika dan minor Managemen Fungsional.

    Selama mengikuti perkuliahan, penulis berkesempatan menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah

    Metode Statistika pada tahun ajaran 2009/2010. Penulis juga aktif dalam organisasi

    kemahasiswaan Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta (GSB), yaitu sebagai staf di Biro

    Kesekretariatan Gamma Sigma Beta. Selain itu, penulis aktif dalam beberapa organisasi antara lain

    sebagai Staf Divisi Eksternal Gentra Kaheman IPB 2009/2010, Ketua Organisasi Mahasiswa

    Daerah (OMDA) Lumajang tahun 2009/2010, Staf Divisi Budaya, Olahraga dan Seni di Ikatan

    Mahasiswa Jawa Timur (IMAJATIM) 2009. Selain itu, penulis juga aktif dalam kegiatan kepanitiaan seperti Sport and Art of Statistics 2009, Statistika Ria 2009, Welcome Ceremony

    Statistics (WCS) 2009 dan 2010, Pesta Sains 2009 dan 2010, dan lain-lain. Pada tahun 2009 juga

    penulis bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Mafia sebagai tenaga pengajar dan Bendahara. Pada Maret - April 2011, penulis melaksanakan kegiatan praktik lapang di PT.

    Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah.

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ viii

    PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

    Latar Belakang ............................................................................................................... 1

    Tujuan ............................................................................................................................ 1

    TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 1

    Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ................................................................................... 1

    Faktor Faktor Penyebab BBLR ..................................................................................... 1

    Analisis Statistika Deskriptif ........................................................................................... 2

    Regresi Logistik Biner .................................................................................................... 2

    Evaluasi Keakuratan Model ............................................................................................. 3

    METODOLOGI .................................................................................................................. 4

    Data ............................................................................................................................... 4

    Metode ........................................................................................................................... 4

    HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

    Deskripsi Karakteristik Responden .................................................................................. 5

    Model Regresi Logistik Biner .......................................................................................... 6

    Interpretasi Koefisien ...................................................................................................... 7

    Hasil Evaluasi Keakuratan Model .................................................................................... 7

    PENUTUP ........................................................................................................................... 8

    Kesimpulan .................................................................................................................... 8

    Saran .............................................................................................................................. 8

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8

    LAMPIRAN ........................................................................................................................ 11

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    1 Kurva ROC ..............................................................................................................................4

    2 Persentase berat badan bayi pada data BBLR ............................................................................5

    3 Persentase jenis kelamin bayi dari data populasi .......................................................................5

    4 Sebaran pendidikan responden .................................................................................................5

    5 Sebaran persentase pekerjaan responden (ibu) ..........................................................................5

    6 Sebaran persentase lokasi tempat tinggal ..................................................................................6

    7 Kurva keseluruhan model ROC ................................................................................................7

    8 Kurva ROC validasi model BBLR ............................................................................................8

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    1 Tabel kesesuaian klasifikasi .....................................................................................................4

    2 Frekuensi jarak kelahiran terhadap berat badan bayi .................................................................6

    3 Jumlah frekuensi pemeriksaan kehamilan terhadap berat badan bayi .........................................6

    4 Peubah penjelas yang nyata terhadap respon .............................................................................6

    5 Nilai dugaan dan selang kepercayaan rasio odds .......................................................................7

    6 Klasifikasi keseluruhan model BBLR (Cut Off 0.5)..................................................................7

    7 Klasifikasi validasi model BBLR (Cut Off 0.5) ........................................................................8

    8 Hasil validasi model 100 kali pengulangan ............................................................................... 8

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1 Keterangan peubah peubah pada data BBLR ........................................................................ 11

    2 Korelasi antar peubah penjelas ............................................................................................... 11

    3 Contoh perhitungan nilai peluang untuk model regresi logistik biner ....................................... 12

    4 Hasil regresi logistik biner dengan delapan peubah penjelas .................................................... 12

    5 Hasil validasi model sebanyak 100 kali pengulangan .............................................................. 13

  • 1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kelahiran bayi dengan berat badan lahir

    rendah saat ini masih merupakan masalah

    penting pada bidang reproduksi manusia.

    Menurut WHO, Berat Bayi Lahir Rendah

    (BBLR) adalah bayi yang mempunyai berat

    badan lahir kurang dari 2500 gram. Kelahiran

    bayi BBLR merupakan penyumbang besar

    pada kesakitan dan kematian neonatal jangka pendek maupun jangka panjang. Neonatal

    adalah masa kehidupan pertama diluar rahim

    sampai dengan usia 7 hari setelah bayi lahir

    (Wibowo 1997).

    Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995

    hampir semua (98%) dari lima juta kematian

    neonatal terjadi di negara berkembang atau

    berpenghasilan rendah. Lebih dari dua per tiga

    kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir

    kurang dari 2500 gram. Secara global

    diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR

    dan hampir semua terjadi di negara

    berkembang.

    Di Propinsi Jawa Timur, BBLR masih

    menjadi penyebab kematian neonatal tertinggi

    pada tahun 2001 sebesar 36.23% dan 2002

    sebesar 34.72%. Sedangkan di RSU Dr.

    Soetomo pada tahun 2002 dari 232 kasus

    kematian neonatal sebesar 78.88% merupakan

    berat bayi lahir rendah (BBLR) dan pada

    tahun 2003, 62.87% dari 307 kasus kematian neonatal merupakan BBLR. Resiko kematian

    BBLR sepuluh kali lipat dibanding bayi

    normal. Resiko akan semakin bertambah jika

    bayi semakin kecil (Setyowati 1996).

    Salah satu wilayah di Jawa Timur yaitu

    wilayah Lumajang khususnya di Puskesmas

    Kecamatan Klakah, didapatkan data kasus

    berat bayi lahir rendah pada tahun 2009

    sebanyak 24 % dari 205 jumlah kelahiran,

    Sedangkan pada tahun 2010 mengalami

    peningkatan yaitu 31.76% dari 255 jumlah

    kelahiran (Puskesmas Klakah 2010). Jika BBLR tidak ditangani dengan baik,

    dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada

    semua sistem organ tubuh meliputi gangguan

    pada pernafasan, gangguan pada sistem

    pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem

    perkemihan (ginjal belum sempurna),

    gangguan sistem persyarafan (respon

    rangsangan lambat). Selain itu, BBLR dapat

    mengalami gangguan mental dan fisik serta

    tumbuh kembang sehingga memerlukan

    perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi. Melihat masih

    tingginya kejadian BBLR, maka penelitian

    mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

    berat bayi lahir rendah (BBLR) perlu untuk

    dilakukan.

    Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini adalah

    mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

    berat bayi lahir rendah (BBLR) menggunakan

    pendekatan regresi logistik biner (Studi kasus

    di Puskesmas Kecamatan Klakah Lumajang, Jawa Timur).

    TINJAUAN PUSTAKA

    Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) BBLR telah didefinisikan oleh WHO

    sebagai bayi lahir dengan berat badan kurang

    dari 2500 gram. Definisi ini didasarkan pada

    hasil observasi epidemiologi yang

    membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat

    kurang dari 2500 gram mempunyai kontribusi

    terhadap hasil kesehatan yang buruk. Tahun 1961 WHO mengganti istilah prematur

    dengan Low Birth Weight Infant, sedangkan di

    Indonesia dinamakan Berat Bayi Lahir

    Rendah (BBLR) karena disadari semua bayi

    dengan berat badan kurang dari 2500 gram

    pada waktu lahir merupakan bayi prematur

    (Yushananta 2001).

    Menurut Manuaba (1998) bayi dengan

    berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi

    dua golongan yaitu:

    1. Prematuritas murni. Bayi lahir dengan umur kehamilan

    kurang dari 37 minggu dan mempunyai

    berat badan sesuai dengan berat badan untuk

    masa kehamilan atau disebut Neonatus

    Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan

    (NKBSMK).

    2. Dismaturitas Adalah bayi lahir dengan berat badan

    kurang dari berat badan seharusnya untuk

    masa kehamilan.

    Faktor-Faktor Penyebab BBLR Faktor-faktor yang mempengaruhi

    terjadinya BBLR antara lain:

    1. Faktor Ibu a. Biomedis dan Riwayat Persalinan.

    Faktor biomedis adalah faktor-faktor yang

    memanfaatkan penerapan metode biologis

    tubuh. Adapun faktor - faktor yang

    mempengaruhi biomedis dan riwayat

    persalinan antara lain usia ibu, jumlah anak,

    jarak kelahiran (Yakubavich 1998). Bayi

    dengan berat badan lahir rendah terjadi pada ibu ibu yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Dalam hal ini

  • 2

    hendaknya ibu - ibu merencanakan kehamilan

    dan persalinannya pada kurun waktu umur

    reproduksi sehat (21-34 tahun).

    Paritas adalah jumlah anak yang

    dikandung dan dilahirkan oleh ibu. Jumlah

    anak yang beresiko melahirkan BBLR adalah

    jumlah anak nol yaitu bila ibu pertama kali

    hamil dan jumlah anak lebih dari empat. Hal

    ini dapat berpengaruh pada kehamilan

    berikutnya karena kondisi rahim ibu belum

    optimal atau masih lemah untuk hamil kembali.

    Jarak kelahiran yang terlalu dekat (kurang

    dari 2 tahun) akan menyebabkan ibu

    melahirkan bayi BBLR. Hal ini dikarenakan

    kondisi janin ibu belum pulih atau belum

    optimal.

    b. Faktor sosial ekonomi. Adapun faktor - faktor yang berpengaruh

    terhadap sosial ekonomi yaitu pendidikan dan

    pekerjaan ibu (Yakubavich 1998). Pendidikan secara tidak langsung akan mempengaruhi

    hasil suatu kehamilan khususnya terhadap

    kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah.

    Hal ini dikaitkan dengan pengetahuan ibu

    dalam memelihara kondisi kehamilan serta

    upaya mendapatkan pelayanan dan

    pemeriksaan kesehatan selama kehamilan.

    Pekerjaan fisik banyak dihubungkan

    dengan peranan seorang ibu yang mempunyai

    pekerjaan tambahan di luar pekerjaan rumah

    tangga dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. Beratnya pekerjaan ibu

    selama kehamilan dapat menimbulkan

    terjadinya prematuritas karena ibu tidak dapat

    beristirahat dan hal tersebut dapat

    mempengaruhi janin yang sedang dikandung.

    c. Faktor Pelayanan Atenatal Menurut Yakubavich (1998), Faktor yang

    mempengaruhi pelayanan atenatal yaitu

    frekuensi pemeriksaan kehamilan. Frekuensi

    pemeriksaan kehamilan yaitu banyaknya

    pemeriksaan yang dilakukan oleh ibu selama proses kehamilan. Frekuensi pemeriksaan

    kehamilan ini minimal harus dilaksanakan

    selama 4 kali sampai menjelang kelahiran

    bayi. Jika kurang dari 4 kali maka rentan

    terhadap BBLR. Jika jarang memeriksakan

    kehamilannya maka responden tidak

    mengetahui permasalahan-permasalahan yang

    ada selama kehamilan sehingga bisa

    menyebabkan bayi BBLR.

    2. Faktor Janin Prematur, hidramnion (air ketuban),

    kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan

    kromosom (Yakubavich 1998).

    3. Faktor Lingkungan Tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi,

    sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

    dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi

    BBLR karena oksigen yang tersedia masih

    rendah (Yakubavich 1998).

    Analisis Statistika Deskriptif

    Statistika deskriptif adalah suatu metode

    penyajian segugus data untuk memberikan

    informasi yang berguna sehingga mengarah

    kepada penjelasan dan penafsiran (Aunuddin

    1989).

    Regresi Logistik Biner

    Regresi logistik biner adalah analisis

    statistika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara peubah respon yang berskala

    kategori biner dengan satu atau lebih peubah

    penjelas yang berskala kategori atau kontinu.

    Pada model regresi logistik tidak diperlukan

    adanya pengujian asumsi (Hosmer &

    Lemeshow 2000) yaitu uji normalitas dan uji

    asumsi klasik. Selain itu, di dalam regresi

    logistik juga tidak diperbolehkan adanya

    multikolinearitas (peubah penjelas yang saling

    berkorelasi) karena dengan adanya

    multikolinearitas galat baku dari koefisien regresinya akan membesar sehingga

    kemungkinan hasil uji wald dari masing-

    masing peubah penjelas tidak signifikan.

    Hosmer dan Lemeshow (2000)

    menjelaskan bahwa model regresi logistik

    dibentuk dengan menyatakan nilai E (Y=1|x)

    sebagai (x), dimana (x) dinotasikan sebagai berikut:

    = exp(g()

    1 + exp(g()

    dengan g(x) = 0+ 1x1++ pxp dimana 0 = konstanta

    = koefisien regresi logistik i = 1,2,,p p = banyak peubah penjelas

    Fungsi regresi di atas berbentuk non linier

    sehingga untuk membuatnya menjadi fungsi

    linier dilakukan transformasi logit sebagai

    berikut (Agresti 1990):

    logit[()] = ln (x)

    1(x) = g(x)

  • 3

    Secara umum jika sebuah peubah berskala

    nominal atau ordinal mempunyai k

    kemungkinan nilai, maka diperlukan k-1

    peubah boneka (dummy variable). Sehingga

    model transformasi logitnya menjadi:

    g(x) = 0+ 11 + + + 1

    dimana :

    = peubah bebas ke-j dengan tingkatan kj-1 = jumlah peubah dummy

    = koefisien peubah dummy

    u = 1,2,.., 1 = 1 peubah dummy

    Pendugaan Parameter

    Metode umum dalam pendugaan

    parameter i pada model logit dilakukan dengan metode penduga kemungkinan

    maksimum, karena asumsi kehomogenan

    ragam galat tidak terpenuhi. Jika antara

    amatan yang satu dengan yang lain diasumsikan saling bebas, maka fungsi

    kemungkinan maksimumnya adalah:

    () = [1 ]

    1

    =1

    dengan:

    i = 1,2,..,n yi = respon pada pengamatan

    ke-i

    (xi) = peluang kejadian ke-i bernilai Y=1

    Prinsip dari metode kemungkinan

    maksimum adalah memaksimumkan logaritma fungsi kemungkinan maksimumnya:

    L()=ln[ ]=

    { ln + 1 ln[1 ()]}

    =1

    untuk mendapatkan nilai dugaan koefisien

    regresi logistik ( ) dilakukan dengan penurunan L() terhadap dan disamakan dengan nol (McCullagh & Nelder 1983).

    Pengujian Parameter

    Pengujian terhadap parameter model

    dilakukan sebagai upaya untuk memeriksa

    peranan peubah penjelas yang ada di dalam model. Menurut Hosmer & Lemeshow (2000),

    untuk mengetahui peran seluruh peubah

    penjelas di dalam model secara simultan dapat

    digunakan statistik uji-G. Hipotesis yang diuji

    adalah:

    H0: 1= 2== p =0 H1: paling sedikit ada satu i 0, i=1,2,,p

    Statistik uji-G didefinisikan sebagai:

    G = -2 ln 0

    dimana L0 adalah fungsi kemungkinan

    maksimum tanpa peubah penjelas, dan Lp

    merupakan fungsi kemungkinan maksimum

    dengan p peubah penjelas. Hipotesis nol

    ditolak jika G > 2p() (Hosmer & Lemeshow 2000).

    Uji nyata parameter secara parsial yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

    uji Wald, dengan hipotesis yang diuji:

    H0: j = 0

    H1: j 0; j=1,2,,p Statistik uji Wald didefinisikan sebagai

    berikut:

    W =

    ( )

    Hipotesis nol ditolak jika > Z/2 (Hosmer & Lemeshow 2000).

    Interpretasi Koefisien

    Interpretasi koefisien untuk model regresi

    logistik adalah dengan melihat rasio oddsnya.

    Rasio odds () adalah rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari

    peubah penjelas terhadap peubah respon.

    Koefisien model logit ( ) mencerminkan perubahan nilai fungsi logit g(x) untuk

    perubahan satu unit peubah penjelas x. Rasio

    odds dapat didefinisikan sebagai:

    ()

    1() = exp[+x]=e(e )x

    misalnya x1=1 dan x2=0 merupakan nilai dari

    x, maka:

    = (1)

    1(1)

    (2)

    1(2)

    = exp (+ 1)

    exp (+ 2)

    = exp[(x1-x2)] dimana rasio odds = exp(i) ketika x1=1 dan x2=0.

    Rasio odds untuk peubah kategorik

    menjelaskan bahwa kategori x=1 memiliki

    kecenderungan untuk terjadi y=1 sebesar kali dibandingkan kategori x=0. Sedangkan

    jika peubahnya berskala numerik, maka

    interpretasinya setiap kenaikan satu satuan

    pada peubah x maka kecenderungan untuk

    terjadinya y=1 akan naik sebesar kali.

    Evaluasi Keakuratan Model

    Menurut Hosmer dan Lemeshow (1989)

    salah satu ukuran kebaikan model adalah jika

  • 4

    memiliki peluang salah klasifikasi yang

    minimal. Tabel kesesuaian klasifikasi

    merupakan tabel frekuensi dua arah antara

    kelompok data sebenarnya dan prediksi. Tabel

    tersebut ditampilkan dalam Tabel 1.

    Tabel 1. Tabel kesesuaian klasifikasi

    Aktual Prediksi Model

    0 1

    0

    Benar (-)

    Spesifisitas Salah (+)

    1 Salah (-)

    Benar (+)

    Sensitivitas

    Kurva ROC (Receiver Operating

    Characteristic) pada Gambar 1 adalah plot

    antara peluang salah positif (1-spesifisitas)

    dengan benar positif (sensitivitas). Luas

    daerah di bawah kurva ROC berkisar antara 0

    dan 1 menunjukkan kemampuan model dalam

    mengelompokkan data dan juga digunakan untuk menilai keakuratan suatu diagnosis.

    Gambar 1 Kurva ROC

    METODOLOGI

    DATA

    Data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah data rekam medik Puskesmas

    Kecamatan Klakah - Lumajang, Jawa Timur

    tahun 2010. Jumlah keseluruhan data yaitu

    255 responden dengan delapan peubah

    penjelas dan satu peubah respon yaitu Status BBLR dimana terdiri dari dua kategori yaitu

    Bayi tidak terkena BBLR (0) dan Bayi terkena

    BBLR (1). Di bawah ini merupakan peubah-

    peubah penjelas yang digunakan meliputi:

    1. Usia Ibu (tahun) 2. Jenis Kelamin Bayi 3. Jarak Kelahiran (tahun) 4. Jumlah anak 5. Pekerjaan Ibu 6. Pendidikan Ibu 7. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan 8. Lokasi tempat tinggal

    Software yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah Ms. Excel 2007 dan beberapa Software

    Statistika.

    METODE

    Beberapa tahapan yang dilakukan dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Menetapkan peubah-peubah penjelas yang digunakan dan dummy variable

    untuk peubah kategorik (Lampiran 1).

    2. Menetapkan peubah respon Y yaitu Status BBLR dimana bayi tidak terkena

    BBLR (0) dan bayi terkena BBLR (1).

    3. Melakukan Eksplorasi data Analisis Statistika deskriptif digunakan

    untuk mengidentifikasi karakteristik

    responden berdasarkan status BBLR

    dengan menggunakan diagram kotak

    garis (box-plot) untuk peubah numerik

    dan grafik untuk peubah kategorik.

    4. Menyeleksi peubah penjelas yang mempunyai korelasi tinggi dengan uji korelasi (spearman, pearson atau tabel

    kontingensi).

    5. Memodelkan seluruh peubah penjelas dengan peubah respon.

    6. Mencari nilai dugaan parameter regresi logistik terhadap data dengan

    menggunakan metode kemungkinan

    maksimum.

    7. Melakukan pengujian parameter dengan statistik uji-G untuk melihat peran

    seluruh peubah penjelas di dalam model secara simultan.

    8. Melakukan pengujian parameter secara parsial dengan statistik uji Wald untuk

    melihat pengaruh masing-masing peubah

    penjelas terhadap peubah respon.

    9. Melakukan interpretasi koefisien model regresi logistik dengan Rasio odds.

    10. Menguji kebaikan model dengan menggunakan Correct Classification

    Rate (CCR) dan ROC. Data yang

    digunakan dibagi menjadi dua bagian,

    keseluruhan data untuk pemodelan dan 30% untuk validasi. Cara untuk mencari

    validasi model yaitu mengambil 30%

    data secara acak dan melakukan

    pengulangan sebanyak 100 kali,

    kemudian dilihat ketepatan

    klasifikasinya, jika relatif sama dengan

    data keseluruhan maka menunjukkan

    bahwa model tersebut valid atau akurat.

  • 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Deskripsi Karakteristik Responden

    Gambar 2 menampilkan persentase berat

    badan bayi pada data BBLR. Berdasarkan

    diagram lingkaran pada Gambar 2 tersebut

    dapat dilihat bahwa sebanyak 68.24% yaitu

    174 bayi yang memiliki berat badan sama

    dengan atau lebih dari 2500 gram dan

    sebanyak 31.76% yaitu 81 bayi yang

    mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram.

    Gambar 2 Persentase berat badan bayi pada

    data BBLR

    Gambar 3 menampilkan proporsi jenis

    kelamin bayi. Sebanyak 50.20% yaitu 128

    bayi berjenis kelamin perempuan dan

    sebanyak 49.80% yaitu 127 bayi berjenis

    kelamin laki-laki. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa selisih antara banyaknya bayi

    yang berjenis kelamin laki-laki dan

    perempuan tidak jauh berbeda.

    Gambar 3 Persentase jenis kelamin bayi dari

    data populasi

    Pendidikan merupakan faktor penentu

    jenjang karir seseorang. Semakin tinggi

    pendidikan seseorang maka pengetahuan dan

    pengalaman yang didapatkan semakin luas.

    Gambar 4 menampilkan diagram batang untuk melihat persentase pendidikan ibu terhadap

    kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan

    Klakah. Sebagian besar responden (ibu) di

    Kecamatan Klakah mempunyai pendidikan

    rendah. Responden yang berpendidikan

    rendah (Tidak sekolah, SD, dan SMP)

    sebanyak 66.27% dan responden yang

    berpendidikan tinggi (SMA/SMK,

    Diploma/Sarjana) sebanyak 33.73%. Hal ini

    mengindikasikan bahwa jenjang pendidikan

    responden di kecamatan Klakah sebagian

    besar masih sangat rendah sehingga

    pengetahuan responden masih rendah pula.

    Gambar 4 Sebaran pendidikan responden

    Gambar 5 menampilkan karakteristik

    pekerjaan responden yang tercatat di

    puskesmas kecamatan Klakah. Pada gambar tersebut terdapat 24.31% responden yang

    bekerja dan terdapat 75.69% responden yang

    tidak bekerja. Responden yang bekerja yaitu

    responden yang mempunyai pekerjaan seperti

    PNS, Wiraswasta dan Petani. Sedangkan

    responden yang digolongkan tidak bekerja

    yaitu Ibu Rumah Tangga dan Pembantu

    Rumah Tangga.

    Gambar 5 Sebaran persentase pekerjaan

    responden

    Gambar 6 menampilkan diagram batang dari peubah kategorik yaitu lokasi tempat

    tinggal. Lokasi tersebut dibagi menjadi daerah

    terpencil dan daerah tidak terpencil. Menurut

    Menteri Dalam Negeri nomor 83 tahun 1996,

    Daerah terpencil adalah daerah yang sulit

    dijangkau dari berbagai aspek seperti belum

    atau tidak tersedianya pelayanan umum, harga

    kebutuhan pokok yang sangat mahal

    dikarenakan sulit didapatkan di daerah

    tersebut, tidak atau belum tersedianya sarana

    komunikasi yang memadai, sebagian besar warganya berpendidikan rendah dan

    mempunyai mata pencaharian rendah,

    Bukan

    BBLR

    68.24 %

    BBLR

    31.76%

    Laki-laki

    49.80 %Perempuan

    50.20 %

  • 6

    sehingga menimbulkan kesulitan yang tinggi

    bagi penduduk yang berdomisili di daerah

    tersebut karena kemungkinan responden yang

    sedang hamil kurang mendapatkan asupan

    gizi. Berdasarkan Gambar 6 sebanyak 11.76%

    responden yang bertempat tinggal di daerah

    terpencil (Sawaran Lor dan Tegal Ciut) dan

    sebanyak 88.24% responden yang bertempat

    tinggal di daerah tidak terpencil (Mlawang,

    Klakah, Tegal Randu, Ranu Pakis, Papringan,

    Duren, Sumber Wringin, Sruni, Kebonan dan Kudus).

    Gambar 6 Sebaran persentase lokasi tempat

    tinggal

    Tabel 2 menampilkan frekuensi jarak

    kelahiran terhadap berat badan bayi.

    Responden yang melahirkan bayi BBLR rata-

    rata melahirkan dengan frekuensi terbanyak

    pada jarak kelahiran 1 sampai 2 tahun

    sedangkan responden yang melahirkan bayi

    normal (bayi bukan BBLR) rata-rata melahirkan bayi dengan frekuensi terbanyak

    pada jarak kelahiran 3 sampai 4 tahun.

    Tabel 2 Frekuensi jarak kelahiran terhadap

    berat badan bayi

    Jarak

    kelahiran

    Berat Badan Total

    BB >=2500 gr BB

  • 7

    Berdasarkan uji G dan uji Wald yang

    menyatakan bahwa seluruh peubah-peubah

    penjelas tersebut nyata, maka dapat dibentuk

    model logit sebagai berikut:

    g (x) = 13.028 3.015X3 2.872X7

    Berdasarkan model logit di atas dapat

    dilakukan analisis secara umum bahwa untuk

    peningkatan jarak kelahiran sebesar satu tahun

    akan menyebabkan dugaan bayi terkena

    BBLR menurun. Begitu juga dengan

    Frekuensi pemeriksaan kehamilan, setiap

    peningkatan frekuensi pemeriksaan kehamilan

    sebesar satu kali akan menyebabkan dugaan

    bayi terkena BBLR menurun. Pernyataan bahwa dugaan terkena BBLR akan menurun

    pada masing-masing peubah penjelas dapat

    dilihat dari tanda minus pada model logit

    tersebut.

    Interpretasi Koefisien

    Interpretasi koefisien parameter

    dalam regresi logistik akan lebih mudah

    dilihat dari nilai rasio oddsnya. Nilai dugaan

    dan selang kepercayaan 90% dapat dilihat

    pada Tabel 5.

    Tabel 5 Nilai dugaan dan selang kepercayaan

    rasio odds

    Dugaan rasio odds untuk peubah Jarak

    kelahiran (X3) dapat dikatakan bahwa

    peningkatan jarak kelahiran sebesar satu tahun

    akan menyebabkan dugaan untuk terkena

    BBLR menurun sebesar 0.049 kali. Dalam

    hal ini, peluang mendapatkan bayi BBLR untuk jarak kelahiran lebih rendah satu tahun

    yaitu 20 kali lebih besar. Berdasarkan tingkat

    kepercayaan 90%, Setiap peningkatan satu

    tahun jarak kelahiran akan menyebabkan

    kemungkinan terkena BBLR menurun antara

    0.016 sampai 0.147 kali. Hal ini dimaksudkan

    bahwa jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat

    menyebabkan BBLR karena kondisi fisik

    maupun janin ibu masih belum optimal dan

    pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi belum

    optimal. Peubah Frekuensi pemeriksaan

    kehamilan (X7) memiliki nilai dugaan rasio

    odds sebesar 0.057 kali. Hal ini berarti bahwa

    peningkatan frekuensi pemeriksaan kehamilan

    sebesar satu kali akan menyebabkan dugaan

    bayi terkena BBLR menurun sebesar 0.057

    kali atau dapat dikatakan bahwa peluang

    mendapatkan bayi BBLR untuk Frekuensi

    pemeriksaan lebih rendah satu kali yaitu 17

    kali lebih besar. Berdasarkan tingkat

    kepercayaan 90%, Setiap peningkatan satu

    kali pemeriksaan kehamilan akan

    menyebabkan kemungkinan terkena BBLR

    menurun antara 0.023 sampai 0.141 kali. Semakin sering melakukan pemeriksaan

    kehamilan maka semakin mengerti masalah-

    masalah selama hamil sehingga

    meminimalisir kejadian BBLR.

    Hasil Evaluasi Keakuratan Model

    Keakuratan pendugaan model atau

    ketepatan prediksi model yang diperoleh dari

    hasil analisis regresi logistik biner dapat

    diketahui melalui tabel klasifikasi. Langkah

    awalnya melakukan evaluasi terhadap keseluruhan model terlebih dahulu dengan

    melihat ketepatan klasifikasinya kemudian

    mencari validasi modelnya. Tabel klasifikasi

    dari keseluruhan model dapat dilihat pada

    Tabel 6 berikut.

    Tabel 6 Klasifikasi keseluruhan model BBLR

    (cut off 0.5)

    Aktual Prediksi Model %

    Benar BB 2500 gr BB < 2500 gr

    BB 2500 gr 169 5 97.1

    BB < 2500 gr 8 73 90.1

    % CCR Keseluruhan 94.9

    Gambar 7 Kurva keseluruhan model ROC

    Berdasarkan Tabel 6 dengan cut off 0.5

    terlihat bahwa total klasifikasi yang tepat dari

    255 bayi adalah sebanyak 242 bayi atau

    94.90%. Luas daerah di bawah kurva

    keseluruhan model ROC yaitu 0.949.

    Peubah

    Dugaan Rasio

    Odds

    SK 90%

    Lower Upper

    Jarak kelahiran (X3) 0.049 0.016 0.147

    Frekuensi

    pemeriksaan

    kehamilan (X7) 0.057 0.023 0.141

  • 8

    Tabel 7 Klasifikasi validasi model BBLR (cut

    off 0.5)

    Aktual Prediksi Model

    % Benar

    BB 2500 gr BB < 2500 gr

    BB 2500 gr 39 4 90.7

    BB < 2500 gr 1 26 96.3

    % CCR Keseluruhan 92.9

    Gambar 8 Kurva ROC validasi model BBLR

    Tabel 7 di atas merupakan contoh

    ketepatan klasifikasi untuk validasi model.

    sedangkan untuk pengulangannya dapat

    dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan Tabel 7 dengan cut off 0.5 terlihat bahwa total

    klasifikasi yang tepat dari 70 bayi adalah

    sebanyak 65 bayi atau 92.90%. Luas daerah di

    bawah kurva keseluruhan model ROC yaitu

    0.921.

    Tabel 8 Hasil validasi model 100 kali

    pengulangan

    Tabel 8 menampilkan perbandingan antara

    persentase CCR dan kurva ROC untuk nilai

    rata-rata, nilai maksimum dan nilai minimum

    hasil validasi model yang diulang sebanyak

    100 kali. Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat

    disimpulkan bahwa ketepatan klasifikasi dari

    validasi model (cut off = 0.5) untuk jumlah

    rata-rata sebesar 77 bayi, nilai rata-rata yaitu 95.81% untuk CCR dan 0.951 atau 95.1%

    untuk kurva ROC. Selain itu nilai maksimum

    dan minimum dari CCR yaitu 100% dan

    90.90% sedangkan nilai maksimum dan

    minimum dari kurva ROC yaitu 1 (100%) dan

    0.893 (89.3%).

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Faktor - faktor yang berpengaruh secara

    signifikan terhadap berat bayi lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Klakah, Lumajang Jawa Timur dengan taraf nyata 10% adalah

    jarak kelahiran dan frekuensi pemeriksaan

    kehamilan. Berdasarkan tabel klasifikasi dan

    kurva ROC dengan cut off =0.5, didapatkan

    model yang konsisten (akurat) artinya model

    yang didapatkan dari keseluruhan data dan

    dari validasi data tidak berbeda jauh atau

    hampir sama.

    Saran Saran yang dapat diberikan untuk

    penelitian selanjutnya adalah memperluas

    obyek penelitian misalnya di rumah sakit.

    Selain itu memperbanyak jumlah contoh serta

    jumlah peubah atau variabel yang diambil

    agar diharapkan dapat mengetahui faktor -

    faktor lain yang mempengaruhi Berat Bayi

    Lahir Rendah (BBLR).

    DAFTAR PUSTAKA

    Agresti A. 1990. Categorical Data Analysis. New Jersey: John Wiley and Sons.

    Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor : PAU

    Ilmu Hayat IPB.

    Hosmer DW, Lemeshow S. 2000. Applied

    Logistic Regression. Ed ke-2. New York :

    John Wiley and Sons.

    Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Penyakit

    Kandungan dan KB untuk Pendidikan

    Bidan. Jakarta : EGC.

    McCullagh, P. and Nelder, JA. 1983.

    Generalized Linear Models. London :

    Chapman Hall. Puskesmas Klakah. 2010. Survei Demografi

    Kesehatan Indonesia. Lumajang : Pusat

    data Depkes.

    Setyowati T. 1996. Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat

    Badan Rendah (Analisa data SDKI

    1994). http://digilib.litbang.depkes.go.id.

    [18 Mei 2011].

    Wibowo N. 1997. Risiko dan pencegahan

    kelahiran prematur. Jakarta : Balai

    Penerbit FK UI. Wikipedia. 1996. Pedoman dan Tata Cara

    Penetapan Wilayah Terpencil.

    Tabel

    klasifikasi

    (%CCR)

    Kurva

    ROC n

    Rata-rata 95.81 0.951 77

    nilai

    maksimum 100 1

    nilai

    minimum 90.9 0.893

  • 9

    http://www.wikiapbn.org/artikel/Wilayah

    _Terpencil. [9 Agustus 2011].

    Yakubavich HS. 1998. Maternal Education as

    A Modifier of the Association Between

    Low Birth Weigth and Infant Mortality.

    International Journal of Epidemiology, 17

    (2) : 189-196.

    Yushananta. 2001. Perawatan Bayi Beresiko

    Tinggi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

  • LAMPIRAN

  • 11

    Lampiran 1 Keterangan peubah-peubah pada data BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

    Peubah Kategori Keterangan

    Y Status BBLR 0 Bukan BBLR

    1 BBLR

    X1 Usia Ibu Numerik (Tahun)

    X2 Jenis Kelamin Bayi 0 Laki-laki

    1 Perempuan

    X3 Jarak_Kelahiran Numerik (Tahun)

    X4 Jumlah_Anak Numerik (Anak)

    X5 Pekerjaan_Ibu 0 Tidak Bekerja

    1 Bekerja

    X6 Pendidikan_Ibu 0

    Pendidikan Tinggi (SMA/SMK,

    Diploma/Sarjana)

    1 Pendidikan Rendah (TS, SD, SMP)

    X7 Frek_Pemeriksaan Kehamilan Numerik

    X8 Lokasi tempat tinggal 0

    Daerah tidak terpencil (Mlawang, Klakah,

    Tegal Randu, Ranu Pakis, Papringan, Duren,

    Sumber Wringin, Sruni, Kebonan dan Kudus)

    1 Daerah terpencil (Sawaran Lor dan Tegal Ciut)

    Lampiran 2 Korelasi antar peubah penjelas

    Uji korelasi Spearman dan uji korelasi Pearson

    Y X1 X3 X4 X6 X7

    Y 1 -0.016 -0.783 0.095 0.113 -0.776

    X1 -0.016 1 0.111 0.642 -0.125 0.097

    X3 -0.783 0.111 1 -0.059 -0.115 0.649

    X4 0.095 0.642 -0.059 1 0.009 -0.018

    X6 0.113 -0.125 -0.115 0.009 1 -0.230

    X7 -0.776 0.097 0.649 -0.018 -0.230 1

  • 12

    Lampiran 3 Contoh perhitungan nilai peluang untuk model regresi logistik biner Model terbaik yang dapat dibentuk yaitu:

    () = exp [g X ]

    1+exp [g()] dimana g (x) = 13.028 3.015X3 2.872X7

    Misalkan diketahui di kecamatan klakah terdapat seorang ibu melahirkan bayi dengan

    nilai peubah Jarak kelahiran sebesar 2 tahun dan nilai peubah Frekuensi pemeriksaan kehamilan

    (X7) sebesar 3 kali maka akan didapatkan dugaan peluang logitnya sebesar 1.618 satuan. Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa ibu tersebut akan masuk ke dalam kategori ibu yang melahirkan bayi BBLR (y=1) karena nilai peluang yang didapatkan lebih tinggi dari nilai cut off 0.5 yang

    digunakan untuk menghitung keakuratan model.

    Lampiran 4 Hasil regresi logistik biner dengan delapan peubah penjelas

    Peubah

    B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

    90% C.I.for EXP(B)

    Lower Upper

    Usia_ibu .085 .083 1.055 1 .304 1.089 .950 1.248

    Pendidikan_ibu(1) .602 .785 .587 1 .443 1.825 .502 6.640 Pekerjaan_ibu(1) -.467 .791 .349 1 .555 .627 .171 2.302 Jumlah_anak .005 .616 .000 1 .994 1.005 .364 2.770 Jarak_kelahiran -3.015 .666 20.507 1 .000 .049 .016 .147 Jenis_kelamin(1) -.230 .738 .097 1 .756 .795 .236 2.676 Frekuensi_pemeriksaan_kehamilan

    -2.872 .555 26.790 1 .000 .057 .023 .141

    Lokasi_tempat_tinggal(1) -.490 1.340 .134 1 .715 .613 .068 5.552 Constant 13.028 3.035 18.423 1 .000 455002.432

  • 13

    Lampiran 5 Hasil validasi model menggunakan tabel klasifikasi (CCR) dan kurva ROC sebanyak

    100 kali pengulangan.

    NO. %CCR ROC n

    NO. %CCR ROC n

    NO. %CCR ROC N

    1 92.9 0.921 70

    38 100 1 78

    75 94.9 0.923 78

    2 93.5 0.932 62

    39 94.9 0.938 78

    76 96.7 0.964 90

    3 94.9 0.941 79

    40 97.4 0.971 77

    77 93.7 0.932 79

    4 96.5 0.961 85

    41 100 1 70

    78 98.5 0.988 66

    5 95 0.953 80

    42 97.4 0.968 76

    79 96.1 0.952 77

    6 93.8 0.935 80

    43 95.5 0.953 67

    80 98.6 0.974 70

    7 96.3 0.963 81

    44 97.6 0.976 85

    81 95.7 0.951 92

    8 90.9 0.893 77

    45 97 0.929 67

    82 95.9 0.952 74

    9 97.9 0.974 94

    46 97.6 0.973 82

    83 96.3 0.944 80

    10 97.2 0.968 71

    47 91.4 0.908 81

    84 95.8 0.959 71

    11 93.1 0.914 72

    48 95.5 0.954 67

    85 93.5 0.934 77

    12 95.1 0.942 81

    49 96.9 0.967 65

    86 98.6 0.976 73

    13 96.7 0.965 60

    50 95.2 0.946 83

    87 94.3 0.934 70

    14 92.9 0.926 85

    51 94.4 0.924 71

    88 92 0.917 88

    15 96.1 0.961 76

    52 98.4 0.979 64

    89 98.8 0.991 84

    16 95.8 0.945 72

    53 97 0.966 66

    90 96.3 0.946 81

    17 97.3 0.969 74

    54 98.7 0.98 79

    91 97.8 0.971 89

    18 93.3 0.93 75

    55 93.6 0.934 78

    92 97.4 0.967 78

    19 92 0.93 75

    56 94.1 0.928 68

    93 97.5 0.972 79

    20 96.3 0.958 81

    57 96 0.96 75

    94 95.7 0.944 69

    21 95.2 0.955 84

    58 93.5 0.911 93

    95 94.7 0.928 75

    22 96.5 0.956 86

    59 97.2 0.979 72

    96 93 0.92 71

    23 93.8 0.943 80

    60 95.2 0.943 83

    97 94.6 0.935 74

    24 93.5 0.934 92

    61 97.3 0.963 75

    98 95.7 0.947 69

    25 97.1 0.98 68

    62 95.7 0.947 69

    99 96.3 0.963 80

    26 94.1 0.934 68

    63 97.4 0.962 77

    100 98.6 0.989 69

    27 95.8 0.972 71

    64 98.7 0.99 77

    28 97.6 0.971 82

    65 96.3 0.954 81

    29 98.6 0.989 72

    66 91.7 0.896 72

    30 96.1 0.925 76

    67 95.3 0.926 86

    31 95.7 0.942 69

    68 96.1 0.952 77

    32 92.7 0.916 82

    69 97.5 0.98 79

    33 95.1 0.943 81

    70 97.6 0.969 83

    34 94.2 0.937 86

    71 97.4 0.962 77

    35 93.9 0.917 82

    72 96.2 0.948 79

    36 94.4 0.922 71

    73 100 1 79

    37 95.9 0.952 73

    74 94.9 0.952 78

    CoverRingkasanHalaman JudulLembar PengesahanPrakataRiwayat HidupDaftar IsiDaftar Gambar, Daftar Tabel dan Daftar LampiranPendauluan dan Tinjauan Pustaka Metodologi dan Hasil PembahasanPenutup dan Daftar PustakaLampiran