50
Faktor Kritis dan Interpretasi Hasil Pemeriksaan AGD & Pedoman Pemeriksaan Konfirmasinya Prof. DR.Dr. Pusparini, SpPK Disampaikan pada Rakerna Patelki tanggal 9 Januari 2021

Faktor Kritis dan Interpretasi Hasil Pemeriksaan AGD

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ABG analysis & Acid-Base Disorders9 Januari 2021
kesalahan dalam proses pengambilan darah pada AGD & cara mengatasinya
2. Hasil AGD
4. Menghitung gap anion
5. Menghitung gap delta
penggunaan es : nilai AGD bertahan 1-2 jam
tanpa es : sampel invalid dalam waktu 15-20
menit
PO2 0.1 vol % 0.01 vol %
Efek perubahan suhu demam/hipotermia
2. hiper/hipotermia, terjadi perubahan nilai
* pH & PCO2 pada 370C berbeda dengan
nilai sebenarnya
diperkirakan
Ranson M, Pierre D. Arterial blood gas interpretation. 2016
Jika suhu pasien < 370C Setiap penurunan suhu 10C : - minus 5 mmHg PO2, - minus 2 mmHg PCO2 - tambah 0.012 pH
Gelembung : 1. PO2 150 mmHg & PCO2 0 mm Hg dalam gelembung 2. Tercampur dalam sampel PaO2 & PaCO2
cara menghindari gelembung pada pengambilan sampel :
tarik darah perlahan disarankan
pH dan pO2 ; sedangkan pCO2
0.1 ml O2 terkonsumsi/dL dalam darah tiap 10 menit pada pasien dengan hitung leukosit normal
peningkatan konsumsi pada pasien dengan hitung leukosit dan trombosit tinggi
HEPARIN berlebih efek pengenceran : HCO3
- & PaCO2
Syringe dikosongkan setelah diisi heparin, jadi heparin
hanya mengisi dead space syringe atau pakai heparin
1. pH & PCO2 tidak dipengaruhi
2. PO2 menurun cepat pada syringe plastik (hanya bila pO2 > 400 mm Hg) tetapi perbedaannya tidak bermakna sehingga syringe plastik tetap dapat digunakan
Risiko bila : 1. besar syringe/jarum
2. volume sampel
7.35 – 7.45
80-100 mm Hg.
35– 45 mmHg
22 – 26 mmol/L
pH,PaO2 ,PaCO2 , Laktat dan elektrolit : diukur
HCO3 (diukur / dihitung)
volatil(Hco3) dan nonvolatil (Hgb,albumin,PO4)
untuk mengembalikan pH plasma 7.40 pada
PaCO2 40 mm Hg, di suhu 370C.
dihitung dari pH, PaCO2 dan HCT
Negatif BE = Defisit basa
(metabolik) status asam basa
Fisiologi Status asam
mekanisme kompensasi akan mengubah rasio PCO2/[HCO3- ]
sehingga konstan
[ H+] in nEq/L = 10 (9-pH)
Kompensasi / pengaturan
pH Ada 3 mekanisme: Bufer kimia: Sangat cepat perubahannya dengan adanya
penambahan atau pengurangan ion H+
Eliminasi CO2 : Dikontrol dengan sistem respirasi Perubahan pH dengan mengubah PCO2
dalam hitungan menit
Eliminasi HCO3- : Dikontrol oleh ginjal Perubahan pH dengan mengubah HCO3- Dibutuhkan waktu dari hitungan jam – hari dan
kompensasi lengkap terjadi dalam 2-5 hari
Nilai Normal Variable Normal Normal
Range(2SD)
3. Apakah sudah terjadi kompensasi
yang sesuai?
6. Bila ada AG cek gap delta?
Langkah 1: lihat pH: asidosis/alkalosis?
Contoh :
keluhan mual, diare dan sesak napas
AGD : pH 7.23/ p CO2 17/ pO2 235
Na 123/ Cl 97/ HCO3 7/BUN 119/ Cr
5.1
BUN 119/ Cr 5.1
Asidosis
Kondisi Metabolik bila :
Perubahan pH sama arahnya dengan pCO2 atau pH abnormal tetapi pCO2 tidak berubah
Kondisi Respiratory bila:
Perubahan pH berlawanan arah dengan pCO2 atau pH abnormal tetapi HCO3- tidak berubah
Contoh
PH rendah , CO2 rendah
kemungkinan adalah suatu kelainan
Kelainan primer Perubahan yang diharapkan
Metabolic acidosis PCO2 = 1.5 × HCO3 + (8 ± 2)
Metabolic alkalosis PCO2 = 0.7 × HCO3 + (21 ± 2)
Acute respiratory acidosis delta pH = 0.008 × (PCO2 - 40)
Chronic respiratory acidosis delta pH = 0.003 × (PCO2 - 40)
Acute respiratory alkalosis delta pH = 0.008 × (40 - PCO2)
Chronic respiratory alkalosis delta pH = 0.003 × (40 - PCO2)
From: arterial blood gas interpretation 2016
(Mark Ranson and Donna Pierre)
Langkah 3-4: Apakah terdapat
Akut (non kompensasi): tiap peningkatan 10 pCO2 -> HCO3 meningkat
1 dan pH menurun 0,08
Kronik (Kompensasi: Tiap peningkatan 10 pCO2 -> HCO3 meningkat 4
dan pH menurun 0,03
Akut (non kompensasi): tiap penurunan 10 pCO2 -> HCO3 menurun 2
dan PH meningkat 0,08
Kronik (kompensasi): tiap penurunan 10 pCO2 -> HCO3 menurun 5 dan
PH meningkat 0,03
perubahan PCO2
atau
Jika serum pCO2 > expected pCO2 -> tambahan asidosis respiratori dan sebaliknya
Alkalosis Metabolik
OR
Jika serum pCO2 < expected pCO2 - tambahan alkalosis respiratori dan sebaliknya
Contoh AGD 7.23/17/235
Winter’s formula : 17= 1.5 (7) +8 ±2 =
18.5(16.5 – 20.5)
hanya metabolik primer
Step 5: hitung anion gap AG digunakan untuk mengetahui status asam-basa
terutama pada asidosis metabolik
kelainan campuran asam-basa
AG berdasarkan prinsip electroneutrality: Total Serum kation = Total Serum Anions Na + (K + Ca + Mg) = HCO3 + Cl + (PO4 + SO4
+ Protein + Organic Acids)
Na – (HCO3 + Cl) = UA – UC UC= unmeasured Cation
Na – (HCO3 + Cl) = AG UA= unmeasured anion
Normal =12 ± 2
Jika terdapat anion Gap hitung
Delta/delta gap (step 6) untuk
mengetahui tambahan tersembunyi
non-anion gap acidosis
AGD 7.23/17/235
Na 123/ Cl 97/ HCO3 7/BUN 119/ Cr 5/ Albumin 2.
AG = Na – Cl – HCO3 (normal 12 ± 2) 123 – 97 – 7 = 19
AG koreksi = AG + 2.5[4 – albumin]
= 19 + 2.5 [4 – 2]
hitung delta gap
Delta gap = (actual AG – 12) + HCO3
Adjusted HCO3 seharusnya 24 (+6) {18-30}
Jika delta gap > 30 -> ada tambahan alkalosis
metabolik
asidosis metabolik
kelainan metabolik
Contoh : Delta Gap AGD 7.23/17/235
Na 123/ Cl 97/ HCO3 7/BUN 119/ Cr 5/ Albumin 4.
Delta gap = (actual AG – 12) + HCO3
(19-12) +7 = 14
Jadi : asidosis metabolik anion dan non anion gap
Asidosis Metobolik : Anion
Contoh : Mengapa perlu
ANION GAP? Tn. M 65 tahun dengan CKD keluhan mual, diare
dan sesak napas
Hasil anion gap disebabkan BUN 119 (UREMIA)
Harus cek asam laktat juga
Nongap asidosis
URIN AG
Na + K + (NH4 and other UC) = Cl + UA
(Na + K) + UC = Cl + UA
(Na + K) – Cl = UA – UC
(Na + K) – Cl = AG
UAG (av -20 meq/L) : kelainan gastro intestinal
UAG (av +23 meq/L) : ginjal
UAG = UNA + UK – UCL
Contoh : NON ANION
GAP ASIDOSIS
65 tahun tuan M dengan CKD keluhan mual, diare dan sesak napas
AGD 7.23/17/235
AG = 123 – 97-14 = 12
RTA type I or IV, early renal failure
Hyperailmentation, hydrochloric acid
responsive vs saline resistant
interpretasi klorid shift
renal failure with alkali administartion
NG suction If not hypertensive: severe hypokalemia,
hypomagnesemia, Bartter’s, Gittelman’s,
licorice ingestion
Anxiety, pain, fever
Lung disease with or without hypoxia – pulmonary embolus, reactive airway, pneumonia
CNS diseases
Pregnancy
- 26, anion gap 12,
2.CO2= Acid (CO2>40)
Respiratori
CO2 meningkat (58-40)=18
Jika kronik, pH akan turun 0.05 (0.003 x 18 = 0.054)
→ pH seharusnya 7.35
Jika akut, pH akan turun 0.14 (0.008 x 18 = 0.144)
→pH seharusnya 7.26. -----→ lebih mendekati
Lanjutan kasus 1 5: Anion gap –N/A
6: ini kasus asidosis respiratori, apakah ada problem metabolik juga?
ΔHCO3 - = 1 mEq/L↑/10mmHg↑pCO2
pCO2 meningkat 18 → diprediksi HCO3 -
akan naik 1,8. Expected HCO3 - 25.8,
bandingkan dengan actual HCO3 - 26,
Jadi tidak ada tambahan kelainan metabolik
Dx-Asidosis Respiratori akut
Kasus 2 7.54/24/99 on room air, HCO3
- 20, anion gap 12, albumin 4.0. 1: pH= Alkalemia (pH > 7.4)
2.CO2= Base (CO2<40) pH & pCO2 berlawanan arah = Alkalosis
Respiratori
3 &4: Kompensasi ? Akut atau kronik? AkUT ΔCO2 =40-24=16
Jika kronik, pH meningkat 0.05 (0.003 x 16 = 0.048) → pH seharusnya 7.45
Jika akut, pH meningkat 0.13(0.008 x 16 = 0.128) →pH seharusnya 7.53----→ lebih mendekati
lanjutan 5:Anion gap – N/A
6: TERDAPAT alkalosis respiratori
juga?
turun 3.2. Expected HCO3 - is 20.8,
bandingkan dengan actual HCO3 - 20,
disimpulkan tidak ada kelainan metabolik.
Dx- ALKALOSIS RESPIRATORI
- 46,
anion gap 12, albumin 4.0. Ucl -20 1: pH= Alkalemia(pH > 7.4)
2:CO2= Asam (CO2>40)
Alkalosis metabolik
0.7x22 = 15.4. Expected CO2 is 55.4, bandingkan
dengan actual CO2 55, artinya tidak terdapat
tambahan kelainan respiratori
kebutuhan albumin. Metabolic Alkalosis
klorida responsif, harus diterapi dengan
Normal saline.
Case-4 7.46/20/80 on room air, HCO3
- 16, anion gap = 12, albumin = 4.0 1: pH = Alkalemia (pH > 7.4)
2:CO2 = Basa (CO2<40) Kelainan primernya = Alkalosis
respiratori
3 &4: Kompensasi? Akut atau kronik? Kronik ΔCO2 =40-20= 20.
Jika kronik pH akan meningkat 0.06 (0.003 x 20 = 0.06) → pH seharusnya 7.46. (lebih mendekati)
Jika akut pH akan meningkat 0.16 (0.008 x 20 = 0.16) →pH seharusnya 7.56.
lanjutan 5: Anion gap – N/A
6: terdapat alkalosis respiratori kronik,
apakah ada problem metabolik juga?
Kronik: ΔHCO3 - =
metabolik tambahan.
- 9, anion gap =
18, albumin = 4.0
2:CO2= Basa (CO2<40)
3&4: Kompensasi?
22→ Actual CO2 lebih tinggi dari yang diharapkan
→Asidosis respiratori
memerlukan koreksi)
= (18-12) + 9
Dx-ANION GAP ASIDOSIS METABOLIK DENGAN
NON-ANION GAP ASIDOSIS METABOLIK DENGAN
ASIDOSIS RESPIRATORI
Kasus 6 7.54/80/65 on 2L, HCO3
- 54, anion gap 12,albumin = 4.0 , Ucl 40 meq/l 1: pH = Alkalemia (pH > 7.4)
2:CO2= Asam (CO2>40)
Kelainan primer: Alkalosis metabolik
(54-24) →21→40 + 21 = 61 →Actual CO2
lebih tinggi dari expected →Asidosis Respiratori
lanjutan 5: Anion Gap = 12 (alb normal, tidak
perlu koreksi)
kondisi klorida resisten. Diperlukan
Dx- ALKALOSIS METABOLIK
DENGAN ASIDOSIS RESPIRATORI
AGD 7.25/46/78 on 2L, HCO3 - 20, anion gap = 10,
albumin = 4.0
2:CO2= Asam (CO2>40)
Kelainan primer: Asidosis Respiratori
CO2 = 46-40= 6
Jika kronik pH akan turun 0.02 (0.003 x 6 = 0.018) → pH seharusnya 7.38
Jika akut pH akan turun 0.05 (0.008 x 6 = 0.048) →pH seharusnya 7.35.
lanjutan Anion Gap = 10 (alb normal tidak perlu koreksi)
6: Terdapat asidosis respiratori akut, apakah ada problem metabolik juga?
HCO3 - = 1 mEq/L↑/10mmHg↑pCO2
HCO3 - akan meningkat 1mEq/L tiap kenaikan
pCO2 10mmHg (>40)
meningkat 0.6. Expected HCO3 - is 24.6, bandIngkan
dengan actual HCO3 - 20. HCO3
- lebih rendah dari yang diharapkan → ada kelainan metabolik
Dx- ASIDOSIS RESPIRATORI dengan NON-ANION GAP ASIDOSIS METABOLIK