24
FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) (STUDI KASUS : SDN Rejosari 01 Kab.Semarang & SDN Noborejo 02 Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Amelia Dwi Puspita Sari NIM : 702012034 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga September 2016

FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

(STUDI KASUS : SDN Rejosari 01 Kab.Semarang & SDN Noborejo

02 Kota Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Amelia Dwi Puspita Sari

NIM : 702012034

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

September 2016

Page 2: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

ii

Page 3: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

iii

Page 4: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

iv

Page 5: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

v

Page 6: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

vi

Page 7: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

1

FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH

DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

(STUDI KASUS : SDN Rejosari 01 Kab.Semarang & SDN

Noborejo 02 Kota Salatiga)

1) Amelia Dwi Puspita Sari, 2) Dr. Dharmaputra Taludangga Palekahelu, M.Pd

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2) [email protected]

Abstract

The development of ICT has provided a significant impact to all aspects of human life

both in rural and urban societies. The children can understand the ICT by themselves

outside of the school without ICT lesson on school. The purpose of this study was to

determine the factors that affect the ability of student in independent ICT development. The

method used in this research is descriptive and data collection was done by interview and

questionnaire in SDN Noborejo 02 Salatiga and SDN Rejosari 01 Semarang District with

the selection of simple random sampling. The results showed that the self-learning ability

in ICT use influenced by internal and external factors. Both of these factors related to ICT

diverse ownership, capacity level, the intensity of ICT use and learning resources in

understanding ICT

Keyword : factor , self learning , ICT

Abstrak

Perkembangan TIK telah memberikan dampak signifikan ke semua aspek kehidupan

manusia baik di desa maupun di kota. Anak dapat memahami penggunaan TIK dengan

belajar secara mandiri di luar sekolah tanpa bergantung pada sekolah yang mengajarkan

TIK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

siswa dalam pengembangan kompetensi TIK secara mandiri. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara

dan kuesioner di SDN Noborejo 02 Kota Salatiga dan SDN Rejosari 01 Kabupaten

Semarang dengan pemilihan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan

kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal

dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut berkaitan dengan kepemilikan TIK yang

beragam, tingkat kemampuan, intensitas penggunaan TIK dan sumber belajar dalam

memahami TIK.

Kata Kunci : Faktor, Belajar Mandiri, TIK

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

2

1. Pendahuluan

Perkembangan TIK telah memberikan dampak yang sangat signifikan ke

semua aspek kehidupan manusia [1]. Banyak penerapan dari TIK yang dapat

ditemui dan sudah melekat pada tiap-tiap individu di daerah perkotaan. Hal ini

diakibatkan oleh perkembangan zaman yang sudah masuk era globalisasi dan

perkembangan TIK yang sangat pesat sehingga setiap individu di daerah

perkotaan hampir bisa dipastikan sebagian besar bahkan semuanya mengenal

teknologi. Selain itu, TIK juga telah menyentuh kehidupan masyarakat di

daerah-daerah pedesaan. Walaupun tidak semaju jika dibandingkan dengan

daerah perkotaan, keadaan tersebut menandakan bahwa TIK sudah mulai

mempengaruhi kehidupan masyarakat pedesaan, antara lain kegiatan pendidikan

atau pembelajaran di sekolah. Menurut Sudirman Siahaan selain TIK dalam

konteks internet dan komputer, di pedesaan penerapan TIK sebagai alat

komunikasi juga sudah mulai mempengaruhi dan mendominasi masyarakat di

sana. Kepemilikan dan penggunaan TIK tidak lagi hanya sebatas sebagai simbol

prestise sosial tetapi sudah cenderung menjadi salah satu tuntutan kebutuhan

hidup [2].

TIK merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikuasai dalam era

globalisasi saat ini [3]. Pengguna TIK di Indonesia bukan hanya orang dewasa

saja, namun juga menyasar ke kalangan remaja bahkan anak-anak, menurut

survei PPI Kominfo (2014) proporsi kepemilikan handphone sebagai salah satu

alat berbasis TIK pada anak sekolah dasar di Indonesia mencapai 62,77% [4]

hal ini mengindikasikan adanya potensi yang besar untuk memanfaatkan TIK

dalam aktivitas belajar. Namun pada kenyataannya di Indonesia sendiri masih

banyak sekolah yang tidak memberikan mata pelajaran TIK atau tidak

mengintegrasikan TIK ke dalam mata pelajaran lain. Salah satu hal yang menarik

dalam perubahan Kurikulum 2013 adalah dihilangkannya mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga menimbulkan pro dan

kontra baik dari pihak akademisi maupun praktisi pendidikan [5]. TIK dalam

kurikulum 2013 merupakan sarana pembelajaran dan digunakan sebagai mata

pembelajaran yang lain sehingga guru dan siswa dituntut akrab dengan TIK dan

menjadikannya alat komunikasi sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai [6]

Pemerintah melalui wakil menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan

bahwa: 1) Anak TK dan SD sudah bisa mengakses informasi melalui internet;

2) TIK bisa terintegrasi dengan pelajaran lain; 3) Pembelajaran sudah seharusnya

berbasis TIK sebagai alat bantu mengajar guru dan bukan sebagai mata

pelajaran khusus; 4) Pemerintah tidak sanggup mengadakan laboratorium

komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia; 5) Banyak sekolah belum teraliri

listrik [7].

Asumsi Pemerintah dalam kebijakan kurikulum 2013 yang menganggap

semua anak sudah mahir dalam menggunakan TIK berdampak pada

penghapusan mata pelajaran TIK. Hal ini mendorong siswa untuk dapat

menggunakan TIK secara mandiri, siswa dituntut harus aktif, dan memiliki

inisiatif dalam belajar mandiri. Menurut Haris Mujiman kemandirian belajar

dapat diartikan sebagai sifat serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk

melakukan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai

Page 9: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

3

sesuatu kompetensi yang telah dimiliki [8]. Meskipun pada pendidikan formal

anak tidak mendapatkan ilmu mengenai TIK tetapi perkembangan TIK dapat

selalu mereka ikuti atau pelajari sendiri dengan pendampingan guru, orangtua

dan teman. Salah satu penerapan TIK di kalangan anak-anak adalah penggunaan

gadget dalam usia dini. Adapun dampak positif yang ditimbulkan adalah sebagai

berikut: 1) Membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak; 2) Menambah

pengetahuan; 3) Memperluas jaringan persahabatan; 4) Mempermudah

komunikasi; 5) Membangun kreatifitas anak [9]. Berdasaran point tersebut dapat

dilihat dampak TIK mampu mempengaruhi anak dalam kehidupan sehari-hari,

dengan adanya TIK yang semakin berkembang anak dapat selalu mengikuti

dengan cara belajar secara mandiri di luar sekolah dan tidak harus bergantung

dengan sekolah yang mengajarkan TIK untuk dapat memahami dan

mengembangkan TIK.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi siswa sekolah dasar dalam pengembangan

kompetensi TIK secara mandiri karena di sekolah formal tidak mendapatkan

mata pelajaran TIK, namun mereka tetap dapat memahami atau

mengembangkan penggunaan TIK yang saat ini semakin maju teknologinya,

kemudian akan dilihat bagaimana penggunaan TIK pada anak sekolah dasar di

dua wilayah yang berbeda yaitu desa dan kota sehingga dapat diketahui dan

dilihat perbedaanya mengenai kepemilikan TIK, penggunaan TIK, tingkat

kemampuan TIK dan sumber belajar dalam mempelajari TIK.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam

mengembangkan kompetensi TIK secara mandiri di sekolah dasar, ada beberapa

penelitian terkait yang telah dilakukan yaitu penelitian Isniatun Munawaroh

pada tahun 2012, Syarifuddin pada tahun 2015, dan Andyana Septi pada tahun

2015.

Isniatun Munawaroh (2012), dalam penelitian“Pemanfaatan Teknologi

Informasi Dan Komunikasi Untuk Menumbuhkan Kreativitas Dan Kemandirian

Belajar”, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi peserta belajar

bukanlah sebagai peserta yang pasif, pemanfaatan TIK mendorong terciptanya

kreativitas dan kemandirian dalam belajar, kreatif dalam memunculkan dan

menciptakan informasi atau pengetahuan baru serta mandiri dalam mencari

beragam sumber belajar untuk mendukung proses pembelajaran [1]. Penelitian

Isniatun telah membuktikan bahwa TIK mempengaruhi kemandirian dan

kreativitas anak dalam pembelajaran, namun tidak dijelaskan jenis penggunaan

dan perlengkapan TIK yang digunakan, sehingga dalam penelitian ini akan

dijelaskan penggunaan TIK secara lebih rinci pada setiap peralatan TIK.

Syarifuddin (2015), dalam penelitian “Motif Penggunaan Teknologi

Informasi Dan Komunikasi Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus : Sekolah

Dasar Negeri Kelurahan Lakkang Kec. Tallo Kota Makassar)” , menunjukkan

bahwa pemahaman alat TIK tertinggi pada handphone, responden menggunakan

TIK kebanyakan untuk bermain game daripada untuk chatting, mengetik,

menggambar, dan berkomunikasi, namun demikian pada umumnya responden

Page 10: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

4

menjawab bahwa pemanfaatan TIK dapat memenuhi harapannya yaitu

mendapatkan informasi lebih cepat [10]. Penelitian Syarifudin memiliki

persamaan dengan Penelitian yang dilakukan, yaitu mengidentifikasi

penggunaan TIK apa saja yang digunakan oleh anak sekolah dasar, penelitian

terdahulu hanya mengukur tingkat penguasaan atau penggunaan TIK seperti

handphone, komputer dan internet, namun hal yang akan diteliti pada penelitian

ini lebih kompleks dan berkembang karena akan dilihat juga tingkat kemampuan

menggunakan TIK berdasarkan persepsi diri sendiri dan sumber belajar anak

dapat mempelajari TIK.

Andyana Septi Wiyanti (2015), dalam penelitian “Evaluasi Kemandirian

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dalam Penerapan Kurikulum

2013Di SMK Negeri 1 Pengasih 2014/2015”, kemandirian belajar siswa yang sebagian besar baik mengisyaratkan bahwa faktor pendukung baik dalam diri siswa sendiri maupun dari luar siswa, siswa mampu menetapkan tujuan rencananya dalam pembelajaran dan hasil yang didapat. Sehingga hal tersebut sangat mendukung siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran terutama dengan proses pembelajaran menggunakan diskusi [11]. Penelitian Andyana menjelaskan faktor belajar mandiri berasal dari

siswa dan luar siswa akan tetapi tidak dijelaskan secara terperinci faktor-faktor

yang mempengaruhi siswa dan bagaimana cara siswa belajar.

Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan dari penelitian

terdahulu yang telah disebutkan di atas, sehingga penelitian akan lebih terarah

dan berkembang.

Konsep TIK

TIK menurut Noni Nurdin terdiri dari dua aspek, yaitu teknologi informasi

dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi mencakup segala hal yang

berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan

pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi meliputi segala hal yang

berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentrasfer data

dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, menguasai TIK mempunyai

arti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK secara umum, termasuk

komputer (computer literate) dan pemahaman informasi (information literate)

[12]. Menurut John Daniel teknologi informasi dan komunikasi atau TIK,

didefinisikan sebagai kombinasi antara teknologi informatika dengan teknologi-

teknolgi lainnya yang terkait, khususnya teknologi komunikasi [13]. Morsund

dalam UNESCO mengemukakan cakupan TIK secara rinci yang meliputi

sebagai berikut: piranti keras dan piranti lunak komputer serta fasilitas

telekomunikasi, mesin hitung dari kalkulator sampai super komputer, perangkat

proyektor / LCD, LAN (local area network) dan WAN (wide area networks),

kamera digital, games komputer, CD, DVD, telepon selular, satelit

telekomunikasi dan serat optik, mesin komputer dan robot.[14]

Penggunaan TIK

Penggunaan TIK ini sangat penting bagi pendidikan di era globalisasi ini

khususnya untuk Indonesia. Dengan TIK kita bisa meningkatkan kualitas

pendidikan kita agar sederajat dengan pendidikan internasional yang mungkin

Page 11: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

5

jauh lebih berkembang dari pada di Indonesia. Terdapat beberapa Penggunaan

TIK dalam Pengajaran dan Pembelajaran menurut Paryanti, yaitu: (1) Tutorial

sebagai demonstrasi dan latihan; (2) Explorasi untuk mencari dan mengakses

informasi dari internet; (3) Alat aplikasi; (4)Komunikasi [3]. Menurut Rahzen,

TIK dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di bidang komunikasi,

informasi, kegiatan perdagangan, gaya hidup atau entertainment, dan penyokong

pekerjaan[15].

Menurut Mimin Nur Aisyah, tingkat penggunaan TIK cukup tinggi

dibuktikan melalui kepemilikan alat-alat berbasis IT yang cukup tinggi,

pengenalan komputer dan internet lebih dari 7 tahun, mayoritas mahasiswa

mengakses internet setiap hari, dan penggunaan internet untuk mencari

informasi mengenai tugas perkuliahan, untuk tingkat penguasaan terhadap

program aplikasi komputer seperti Microsoft Word, Excel, dan Power Point

cukup baik, namun pada program lain khususnya software akuntansi dan statistik

penguasaannya masih kurang [16].

Belajar Mandiri

Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo kemandirian belajar diartikan

sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan

sendiri, pilihan sendiri, dan disertai rasa tanggung jawab dari diri

pembelajar[17].

Menurut Muhammad Nur Syam dalam Widodo ada dua faktor yang

mempengaruhi, kemandirian belajar pertama faktor internal yaitu: (1) Sikap

bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan dan ditugaskan,

(2) Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti yang

menjadi tingkah laku, (3) Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai

berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur), (4) Kesadaran

mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan makanan yang

sehat, kebersihan dan olahraga, (5) Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib

yang berlaku, sadar hak dan kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati

orang lain, dan melaksanakan kewajiban. Kedua faktor eksternal sebagai

pendorong kedewasaan dan kemandirian belajar meliputi: potensi jasmani

rohani yaitu tubuh yang sehat dan kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya

alam, sosial ekonomi, keamanan dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan

suasana keharmonisan dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang dan

tantangan meliputi tatanan budaya dan sebagainya secara komulatif [18]

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Jenis penelitian deskriptif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan sebuah masalah tentang

faktor yang mempengaruhi kemampuan anak dalam menggunakan TIK secara

mandiri. Hasil dari data penelitian yang dilakukan akan diperoleh dua jenis data

yaitu data kuantitatif (berbentuk angka) dan data kualitatif.

Populasi pada penelitian ini berada pada dua cakupan wilayah yang

berbeda, yaitu di SDN Rejosari 01 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang

yang termasuk ke dalam wilayah pedesaan dan SDN Noborejo 02 Kecamatan

Page 12: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

6

Argomulyo Kota Salatiga. Sedangkan sampelnya adalah sebagian atau wakil

dari populasi yang diteliti, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

simple random sampling karena anggota populasi dianggap homogen.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner wawancara. Kuesioner atau angket yang disusun merupakan

pengembangan dari penelitian Evaluasi TIK dalam Pendidikan di Kota Salatiga

(2015). Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui kepemilikan TIK,

penggunaan TIK, tingkat kemampuan TIK, dan sumber belajar siswa dapat

menggunakan TIK. Metode pengumpulan data lain yang digunakan adalah

wawancara. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak

terstruktur, wawancara dilakukan dengan guru dan beberapa siswa dengan garis

besar pertanyaan tentang pemanfaatan TIK dan kendalanya, beberapa

pertanyaan lainnya yang diajukan pada saat wawancara merupakan konfirmasi

jawaban dan pelengkap hasil kuesioner yang telah dibagikan.

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar 1.

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah identifikasi masalah, tahap ini

dilakukan untuk merumuskan masalah penelitian dengan melihat keadaan yang

terjadi saat ini yaitu perkembangan TIK yang semakin pesat dan dapat diikuti

oleh anak-anak, tetapi justru banyak sekolah formal yang tidak mengajarkan

mata pelajaran TIK, setelah merumuskan masalah, tujuan penelitian juga

disusun agar penelitian dapat berjalan mencapai target yang diinginkan.

Tahap yang kedua adalah studi literatur. Tujuan dari studi literatur adalah

untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Informasi yang dicari berhubungan dengan konsep TIK, penggunaan TIK, dan

belajar mandiri, hal tersebut dilakukan untuk mengkaji teori dasar yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian mengkaji temuan penelitian

terdahulu, dan mencari informasi aspek masalah yang belum tergarap.

Tahap yang ketiga adalah pengumpulan data, sebelum melakukan

pengumpulan data penyusunan instrumen penelitian akan lebih mudah jika

digunakan matrik kisi-kisi instrumen atau pengembangan instrumen.

Instrumen penelitian berupa kuesioner dibagikan kepada responden untuk

diisikan dengan memberikan penjelasan tentang cara pengisian dan tujuan

kuesioner. Penelitian dilakukan dilakukan dengan seizin sekolah dan guru

pengampu kelas.

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah analisis dan penyajian data,

setelah data yang diperoleh dari lokasi penelitian terkumpul langkah selajutnya

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Analisis dan Penyajian Data

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Studi Literatur

Page 13: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

7

adalah mengklasifikasikan data tersebut dengan membuat tabel. Analisis data

wawancara dilakukan dengan sederhana untuk konfirmasi dari temuan yang

ada terhadap siswa maupun guru dalam penggunaan TIK. Hasil wawancara

kemudian dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif. Analisis data angket

dilakukan dengan cara memilih, memilah, mengelompokkan, data yang ada,

merangkumnya, kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau

dipahami. Presentase hasil dari kuesioner menggunakan perhitungan berikut

ini:

F

P = x 100%

N

Keterangan:

P = Persentasi

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

anak dalam mengembangkan kompetensi TIK secara mandiri ini mencangkup lima

topik utama dalam pembahasannya, yaitu meliputi: 1) karakteristik responden, 2)

kepemilikan TIK, 3) penggunaan TIK, 4) tingkat kemampuan TIK, dan 5) sumber

belajar dalam mempelajari TIK. Berikut ini merupakan paparan data hasil penelitian

yang diperoleh dari instrumen kuesioner yang telah dibagikan kepada responden.

4.1 Karakteristik Responden

Berikut ini merupakan hasil kuesioner yang telah diisikan berdasarkan data

demografis responden, dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai gambaran

umum responden di SDN Rejosari 01 dan SDN Noborejo 02 berdasarkan usia dan

jenis kelamin yang mendukung dan melengkapi hasil analisis data penelitian.

Tabel 1

Jumlah Responden SDN Noborejo 02 Kota Salatiga

Jumlah Usia

Jumlah 8-9 10-11 12-13 15-14

Responden Putra 7 11 5 1 24

Responden Putri 10 13 2 1 26

Total 17 25 8 2 50

Tabel 2

Jumlah Responden SDN Rejosari 01 Kabupaten Semarang

Jumlah Usia

Jumlah 8-9 10-11 12-13 15-14

Responden Putra 8 13 5 1 27

Responden Putri 7 11 5 0 23

Total 15 24 10 1 50

Page 14: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

8

HP TV PS KOMP & LAPTOP KAMERA TABLET RADIO LAINNYA

SDN Noborejo 02 100% 100% 44% 70% 68% 74% 54% 2%

SDN Rejosari 01 100% 100% 48% 52% 58% 70% 70% 2%

4.2 Kepemilikan TIK

Kepemilikan TIK sebagai indikator untuk mengetahui alat-alat berbasis TIK

yang dimiliki oleh responden dan pengetahuan responden tentang peralatan TIK,

aspek yang diteliti berkaitan dengan peralatan TIK yang diketahui dan pernah

digunakan, kepemilikan handphone pribadi, dan kepemilikan peralatan TIK di

rumah.

4.2.1 Peralatan TIK yang digunakan

Berikut ini merupakan paparan peralatan TIK yang diketahui dan pernah

digunakan oleh responden : Tabel 3

Peralatan TIK yang digunakan

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui 100% responden di dua sekolah

seluruhnya pernah menggunakan handphone dan televisi, sedangkan beberapa

TIK lain yang cukup tinggi di SDN Noborejo adalah tablet (74%) dan komputer

laptop (70%), sedangkan di SDN Rejosari 01 TIK yang cukup tinggi adalah

tablet (70%) dan radio (70%). Presentase beberapa TIK lain yang pernah

digunakan responden dapat dilihat secara detail pada tabel 3. Beberapa jawaban

lain yang didapat tentang peralatan TIK yang pernah digunakan adalah nitendo,

namun hanya terdapat kurang dari 5 anak yang menjawab pernah menggunakan

peralatan TIK lainnya.

4.2.2 Kepemilikan Handphone Pribadi dan Akses Internet

Menurut Syarifuddin (2015) handphone sebagai salah satu peralatan TIK

yang paling dipahami penggunaannya oleh anak sekolah dasar [10]. Data

kepemilikan handphone pribadi dan adanya akses internet dapat dilihat pada

tabel 4 berikut ini : Tabel 4

Kepemilikan Handphone Pribadi dan Akses Internet

Berdasarkan tabel 4 didapatkan data bahwa dari total responden (100) rata-

rata memiliki handphone pribadi, di SDN Noborejo 02 Kota Salatiga sebanyak

76% dan SDN Rejosari 01 Kabupaten Semarang dengan presentase 78%. Rata-

rata tipe handphone pribadi yang dimiliki tergolong smartphone dan bisa

mengakses internet, presentase secara detail dapat dilihat pada tabel 4.

Keragaman alasan responden lebih memilih handphone dengan tipe android

adalah trend dari teman, fitur yang lengkap, dan harga yang terjangkau.

Sedangkan di SDN Rejosari 01 tipe handphone symbian masih banyak

ditemukan karena anggapan yang penting fungsi handphone bisa untuk telfon

dan sms.

Tidak Punya Punya Tidak Ada Android IOS Windows Phone Symbian

SDN Noborejo 02 24% 76% 24% 76% 70% 4% 2% 2%

SDN Rejosari 01 22% 78% 40% 60% 54% 2% 4% 18%

HP Sendiri Akses Internet OS HP

Page 15: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

9

4.2.3 Peralatan TIK yang dimiliki di Rumah

Peralatan TIK yang diketahui dan pernah digunakan belum tentu dimiliki

oleh responden, berikut ini merupakan data peralatan TIK yang dimiliki di

rumah responden :

Tabel 5

Peralatan TIK yang dimiliki

Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa responden SDN Noborejo 02

menjawab lebih banyak alat TIK yang dimiliki dengan menyebutkan speaker,

namun hanya 4% yang memiliki speaker. Seluruh responden (100%) di kedua

sekolah mempunyai handphone dan televisi di rumahnya. Kepemilikan

peralatan TIK lain yang unggul di SDN Noborejo 02 adalah tablet, komputer,

dan laptop sedangkan di SDN Rejosari 01 kepemilikan radio cukup tinggi

dengan presentase 52%. Berbagai peralatan TIK yang dimiliki responden

menunjukkan bahwa peralatan TIK mendukung aktivitas sehari-hari.

Presentase kepemilikan TIK dapat dilihat secara detail pada tabel 6.

Berdasarkan wawancara dengan guru di SDN Noborejo 02 keadaan

ekonomi orang tua siswa tergolong menengah dan pekerjaan orang tua

responden banyak yang berprofesi sebagai pegawai maupun karyawan di

pabrik yang tidak jauh dari Noborejo sehingga mereka mampu untuk membeli

beberapa peralatan TIK untuk menunjang pekerjaan maupun sebagai hiburan.

Sedangkan di SDN Rejosari 01 menurut kepala sekolah salah satu alasan

kepemilikan laptop dan komputer rendah adalah dari keadaan sosial ekonomi

responden dan anggapan alat TIK tersebut belum terlalu penting untuk anak

sekolah dasar.

4.3 Penggunaan TIK

Penggunaan TIK sebagai indikator untuk mengetahui pemanfaatan berbagai

peralatan berbasis TIK yang digunakan responden, yaitu durasi waktu

penggunaan, tujuan penggunaan dan beberapa software yang digunakan. TIK

yang dimaksud dibatasi pada handphone, tablet, laptop, komputer, televisi,

kamera, playstation, dan lainnya.

4.3.1 Durasi Waktu Penggunaan TIK

Durasi waktu penggunaan TIK merupakan pertanyaan yang diajukan

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa sering atau intensitas penggunaan

TIK. Waktu penggunaan TIK dibatasi pada penggunaan di sekolah, di rumah, di

rumah teman, dan di warnet atau tempat umum. Berikut ini tabel yang

menjelaskan seberapa sering dan tempat responden menggunakan TIK.

HP TV RADIO KAMERA TABLET KOMPUTER LAPTOP PS DVD SPEAKER

SDN Noborejo 02 100% 100% 38% 18% 34% 20% 24% 8% 8% 4%

SDN Rejosari 01 100% 100% 52% 26% 20% 8% 6% 8% 6% -

Page 16: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

10

Word Excel PPT Mozilla Chrome Opera Corel Photoscape Paint Winamp VLC WMP

SDN Noborejo 02 38% 24% 14% 18% 50% 32% 2% 28% 16% 48% 2% 36%

SDN Rejosari 01 32% 18% 6% 22% 42% 48% 2% 26% 34% 38% 8% 2%

OFFICE BROWSER EDITING PLAY MUSIC / VIDEO

Tabel 6

Intensitas Waktu dan Tempat Penggunaan TIK

Sekolah

(jam)

Rumah

(jam)

Rumah

Teman (jam)

Warnet / Tempat Umum

(jam)

SDN Noborejo 02 0 - 1 1 – 2 1 - 2 0 – 1

SDN Rejosari 01 0 – 1 1 – 2.5 1 – 1.5 0 – 0.5

Tabel 6 menunjukkan bahwa, intensitas waktu penggunaan TIK responden

adalah ketika berada di rumah dengan rata-rata waktu sebanyak 1-2 jam di SDN

Noborejo 02 dan di SDN Rejosari 01 sebanyak 1-2.5 jam, menurut responden

dengan menggunakan TIK di rumah dapat mengisi waktu luang ketika merasa

bosan dan membutuhkan hiburan. Sedangkan penggunaan TIK di rumah teman

dan di warnet atau di tempat umum cenderung lebih tinggi di SDN Noborejo 02

karena berdasarkan hasil wawancara di daerah tempat mereka tinggal dekat

dengan warnet sehingga mereka bisa bermain game online atau mencari tugas,

sedangkan ketika berada di rumah teman mereka bisa meminjam atau

menggunakan alat TIK yang tidak dimiliki. Presentase intensitas waktu

penggunaan TIK di kedua sekolah secara detail dapat dilihat pada tabel 6.

Pemanfaatan TIK di sekolah sudah dilakukan namun intensitas waktunya

masih jarang, guru pada materi tertentu sudah memanfaatkan laptop dan LCD

sebagai media penyampaian materi, tetapi responden menyebutkan hal itu masih

jarang sekali dilakukan. Kepala sekolah SDN Noborejo 02 dan SDN Rejosari 01

mengungkapkan bantuan peralatan TIK yang diberikan dari pemerintah biasanya

hanya digunakan untuk keperluan administrasi dan rapat.

4.3.2 Software yang digunakan

Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui software apa yang dipahami dan

sering digunakan ketika sedang menggunakan peralatan TIK seperti laptop,

komputer, handphone dan tablet. Beberapa software yang digunakan responden

dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini :

Tabel 7

Sofware yang digunakan

Dapat dilihat pada tabel 7, secara keseluruhan tidak banyak responden di

kedua sekolah menggunakan software yang disebutkan. Penggunaan software

microsoft office yang tertinggi adalah microsoft word, di SDN Noborejo 02

(38%) dan di SDN Rejosari 01 (32%) dengan kepentingan untuk mengetik tugas

yang diberikan guru. Salah satu responden SDN Noborejo 02 mengungkapkan

lebih senang mengerjakan tugas dengan diketik daripada ditulis tangan.

Sedangkan browser yang sering digunakan di SDN Noborejo adalah google

chrome (50%), menurut responden google chrome merupakan aplikasi bawaan

di handphone sehingga lebih mudah dan cepat sehingga tidak perlu

Page 17: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

11

mendownload browser lainnya, berbeda dengan SDN Rejosari 01 yang lebih

banyak menggunakan opera (48%) dengan alasan tidak berat jika digunakan di

semua jenis handphone. Software editing yang lebih banyak digunakan di SDN

Noborejo 02 adalah photoscape (28%) sedangkan di SDN Rejosari 01 lebih

banyak menggunakan paint (34%) , namun dapat dilihat bahwa penggunaan

software editing yang disebutkan tidak banyak digunakan, dari hasil wawancara

dengan respondern SDN Noborejo 02 mereka lebih sering menggunakan

photogrid dan picsart di handphone untuk menggabungkan foto dan

memberikan sisipan gambar ataupun kata-kata, sedangkan di SDN Rejosari 01

lebih sering menggunakan photogrid dan B612. Software untuk memutar musik

dan video kedua sekolah lebih banyak menggunakan Winamp. Presentase

software yang digunakan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 7.

4.3.3 Tujuan Penggunaan TIK

Tujuan penggunaan TIK merupakan pertanyaan yang mencangkup

beberapa kegiatan atau aktivitas yang dilakukan responden ketika menggunakan

peralatan TIK, berikut ini data yang didapat dari responden tentang tujuan

menggunakan peralatan TIK : Tabel 8

Tujuan Penggunaan TIK

SDN Noborejo 02 SDN Rejosari 01

Bermain Game 84% 84%

Belajar 76% 74%

Mencari Informasi 64% 48%

Berkomunikasi 76% 62%

Update Status 56% 32%

Mendengarkan Musik 80% 80%

Mengambil gambar / video 84% 84%

Mengedit gambar / video 74% 68%

Lainnya 6% 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden di SDN Noborejo

02 maupun SDN Rejosari 01 lebih menggunakan TIK dengan tujuan untuk

bermain game dan mengambil gambar atau video dengan presentase yang sama

(84%). Berdasarkan hasil wawancara jenis game yang sering dimainkan adalah

petualangan, make over, racing, dan bermain kartu, dari hasil wawancara dengan

bermain game responden merasa lebih tertantang dan lebih seru. Sedangkan

tujuan lain yang banyak dilakukan di SDN Noborejo 02 adalah untuk

mendengarkan musik (80%), belajar (76%) dan berkomunikasi (76%), sedikit

berbeda dengan SDN Rejosari 01 tujuan mendengarkan musik (80%), belajar

(74%) dan mengedit gambar atau video (68%). Presentase tujuan penggunaan

TIK lainnya dapat dilihat secara detail pada tabel 8.

Tujuan penggunaan TIK untuk belajar biasanya dilakukan responden ketika

sedang mentranslate, dan mencari materi yang belum dipahami. Responden

SDN Noborejo 02 mengungkapkan lebih senang berkomunikasi dengan

Page 18: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

12

menggunakan social media seperti BBM dan chatting facebook dibandingkan

dengan sms atau telfon karena lebih murah dan bisa mengetahui jika pesan telah

terbaca, berbeda dengan responden SDN Rejosari 01 yang masih banyak

menggunakan sms dan telfon sebagai sarana berkomunikasi karena belum

banyak teman mereka yang menggunakan social media. Sedangkan tujuan

penggunaan TIK untuk mencari informasi responden mengungkapkan informasi

yang ingin diketahui lebih kepada status teman di social media daripada

membaca artikel berita.

4.4 Tingkat Kemampuan dalam Menggunakan TIK

Tingkat kemampuan merupakan tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana

responden memahami dan dapat mengoperasikan penggunaan TIK berdasarkan

persepsi diri sendiri, indikator kemampuan TIK membahas tentang kemahiran

dalam penggunaan Komputer atau Laptop, HP atau Tablet, Kamera, Ms. Office,

Media Sosial, Edit Foto, Edit Video, Internet. Terdapat beberapa tingkatan

jawaban untuk mengetahui tingkat kemampuan yaitu tidak mahir, cukup mahir,

mahir, dan sangat mahir, Berikut ini hasil analisa jawaban responden :

Tabel 9

Tingkat Kemampuan dalam Menggunakan Peralatan TIK

Keterangan:

N : SDN Noborejo 02 Kota Salatiga

R : SDN Rejosari 01 Kabupaten Semarang

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa rata-rata responden di SDN

Noborejo 02 tergolong cukup mahir dalam menggunakan TIK, berbeda dengan

SDN Rejosari 01 responden lebih banyak yang tidak mahir dalam menggunakan

beberapa TIK yang disebutkan, namun pada TIK tertentu tingkat kemampuan

responden tergolong cukup mahir. Seluruh responden tidak ada yang menjawab

tidak mahir dalam menggunakan HP & Tablet, adapun perbedaan terletak pada

tingkat kemampuan SDN Noborejo 02 yaitu sebanyak 42% yang mengaku

N R N R N R N R

PC & Laptop 8% 50% 48% 26% 20% 18% 24% 6%

HP & Tablet 0% 0% 18% 30% 40% 42% 42% 28%

Kamera 8% 16% 44% 46% 22% 26% 26% 12%

Microsoft Office 32% 76% 52% 16% 8% 2% 8% 6%

Social Media 14% 52% 52% 22% 30% 24% 4% 2%

Bermain Game 0% 4% 12% 30% 38% 26% 50% 40%

Mengedit Foto 4% 14% 30% 36% 34% 34% 32% 16%

Mengedit Video 12% 52% 52% 34% 22% 4% 14% 10%

Menggunakan Internet 30% 40% 44% 34% 14% 18% 12% 8%

rata - rata 12% 34% 39% 30% 25% 22% 24% 14%

Tidak Mahir Cukup Mahir Mahir Sangat Mahir

Page 19: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

13

sangat mahir dan SDN Rejosari 01 sebanyak 42% yang hanya sampai pada

tingkat mahir saja. Selain itu di SDN Noborejo 02 seluruh responden

menggunakan TIK untuk bermain game bahkan 50% siswa sampai dengan

tingkat sangat mahir. Penggunaan Microsoft Office paling rendah terdapat pada

SDN Rejosari 01 yaitu sebanyak 76% responden tidak menggunakan Microsoft

Office. Namun, sebanyak 16% dari sisa siswa pada SDN Rejosari 01 yang

menggunakan Microsot Office walaupun sedikit termasuk pada tingkat cukup

mahir. Untuk penggunaan edit foto, di SDN Noborejo 02 dan SDN Rejosari 01

tergolong pada tingkat kemahiran yang hampir sama rata yaitu mahir sebanyak

34%. Adapun data yang lebih rinci dan jelasan dapat dilihat pada tabel 9.

4.5 Sumber Belajar dalam Memahami TIK

Sumber belajar ditanyakan untuk mengetahui darimana responden dapat

memahami kompetensi TIK yaitu penggunaan beberapa alat TIK. Bentuk

sumber belajar yang diambil sebagai pilihan jawaban adalah pesan yang berupa

informasi dari internet, orang yaitu guru, teman, dan orang tua, bahan yaitu buku,

dan belajar secara otodidak atau belajar sendiri. Data sumber belajar responden

dalam memahami beberapa perlengkapan TIK dapat dilihat pada tabel dibawah

ini : Tabel 10

Sumber Belajar dalam Memahami TIK

Keterangan:

N : SDN Noborejo 02 Kota Salatiga

R : SDN Rejosari 01 Kabupaten Semarang

Berdasarkan tabel 10, responden di SDN Noborejo 02 dapat menggunakan

beberapa peralatan TIK dengan cara yang paling banyak dilakukan adalah

belajar sendiri (53%), kedua bertanya kepada orang tua (50%) dan ketiga

bertanya kepada teman (46%). Sedangkan di SDN Rejosari 01 dalam memahami

peralatan TIK lebih kepada bertanya kepada orang tua (53%), bertanya kepada

teman (42%), dan belajar sendiri (39%). Sumber belajar dalam mempelajari

berbagai peralatan TIK memiliki selisih yang tidak banyak. Sedangkan sumber

belajar dari guru, buku, dan internet tidak banyak dilakukan. Adapun data yang

lebih rinci dan jelasan dapat dilihat pada tabel 10. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden SDN Noborejo 02, pada

awalnya hanya mencoba mengoperasikannya sendiri dengan berani

menanggung resiko jika terjadi kesalahan, namun jika tidak bisa maka mereka

N R N R N R N R N R N R

HP & Tablet 72% 72% 4% 2% 44% 66% 58% 50% 14% 20% 18% 2%

Televisi 62% 70% 4% 0% 12% 24% 78% 70% 10% 4% 4% 2%

Playstation 14% 30% 2% 0% 74% 54% 32% 20% 8% 0% 6% 0%

Komp & Laptop 56% 40% 2% 12% 58% 32% 42% 20% 8% 2% 8% 4%

Kamera 48% 52% 6% 2% 40% 34% 56% 36% 8% 8% 12% 2%

rata - rata 50% 53% 4% 3% 46% 42% 53% 39% 10% 7% 10% 2%

Orang Tua Guru Teman Sendiri Buku Internet

Page 20: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

14

akan bertanya kepada orang sekitar seperti orang tua, saudara, dan teman.

Sedangkan hasil wawanacara dengan responden SDN Rejosari 01, lebih

bertanya kepada orang tua dan saudara karena orang tua lebih mengerti. Menurut

responden jika bertanya kepada guru terasa sungkan.

4.6 Diskusi

Kebijakan Pemerintah mengenai pengintegrasian TIK ke dalam mata

pelajaran secara umum sudah dilakukan di SDN Noborejo 02 maupun di SDN

Rejosari 01, akan tetapi penggunaannya tidak terlalu sering, hal ini dapat dilihat

pada intensitas waktu penggunaan TIK di sekolah yang hanya kurang dari satu

jam. Bantuan peralatan TIK dari Pemerintah lebih digunakan untuk keperluan

administrasi sekolah. Meskipun di sekolah penggunaan TIK tidak begitu sering,

namun intensitas penggunaan TIK di rumah ternyata lebih tinggi dengan rata-

rata penggunaan selama 2 jam. Hal ini didukung dengan kepemilikan TIK yang

beragam, sehingga responden dapat menggunakan berbagai peralatan TIK

tersebut karena memilikinya, sesuai dengan penelitian Mimin tingkat

penggunaan TIK cukup tinggi, dibuktikan melalui kepemilikan alat-alat berbasis

TIK yang cukup tinggi [16]. Kepemilikan yang tertinggi di SDN Noborejo 02

dan SDN Rejosari 01 adalah handphone dan televisi, seluruh responden (100%)

memiliki peralatan tersebut di rumahnya, akan tetapi kepemilikan TIK

cenderung lebih beragam dan lebih banyak dimiliki oleh responden SDN

Noborejo 02 yang wilayahnya berada di kota Salatiga, selain karena kebutuhan

mereka mengungkapkan karena pengaruh ikut-ikut teman, hal ini sesuai dengan

pendapat Chuzaimah tujuan seseorang mempunyai smartphone masih pada

sebatas untuk trend dan lifestyle [19].

Ketersediaan fasilitas TIK di rumah, sekolah, maupun di lingkungan sekitar

yang dapat digunakan siswa merupakan salah satu dukungan untuk membentuk

kemandirian belajar dalam memahami penggunan TIK. Menurut Fischer, salah

satu hal yang berperan penting di dalam pembentukan kemandirian belajar pada

diri sendiri adalah dukungan yang diterima oleh siswa dari komunitas tempat

siswa berada, seperti dari sekolah, teman, orang tua, guru dan sebagainya [20].

Kepemilikan TIK yang beragam berpengaruh terhadap persepsi tingkat

kemampuan, kemampuan responden SDN Noborejo 02 relatif tergolong lebih

ke cukup dan mahir, sedangkan di SDN Rejosari 01 tingkat kemampuan

respondennya lebih ke cukup dan tidak mahir. Hal ini menunjukkan semakin

banyak peralatan TIK yang dimiliki maka kemampuannya dalam menggunakan

TIK semakin baik. Hasil wawancara dengan responden, persepsi kemampuan

lebih ke cukup karena tidak semua fitur dipahami dan intensitas waktu

menggunakan peralatan TIK tidak lama karena dibatasi orang tua. Dalam

meningkatkan kemampuan penggunaan TIK, responden mengaku mengahadapi

beberapa kendala diantaranya adalah terkait koneksi internet yang masih lambat

karena sinyal yang tidak stabil dan sarana TIK yang masih kurang.

Penggunaan TIK siswa sekolah dasar di SDN Noborejo 02 maupun di SDN

Rejosari 01 lebih mengarah kepada bermain game dan mengambil gambar atau

video, bahkan persepsi kemampuan dalam bermain game responden SDN

Noborejo 02 (50%) dan SDN Rejosari 01 (40%) sampai ke tingkat sangat mahir.

Page 21: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

15

Beberapa alasan lebih menggunakan untuk bermain game adalah karena lebih

seru dan menyukai tantangan. Selain bermain game, penggunaan TIK dengan

tujuan untuk belajar juga cukup banyak dilakukan. Hal ini berpotensi untuk

meningkatan pembelajaran di kelas yang berkonsep belajar sambil bermain

dengan media-media audio visual yang menarik, menurut Andriyanto

multimedia game dapat meningkatkan rasa percaya diri serta mendorong rasa

ingin tahu, motivasi diri siswa untuk aktif dalam pembelajaran [21], apalagi

Pemerintah telah memberikan bantuan peralatan TIK untuk dapat dimanfaatkan

dalam pengintegrasian di semua mata pelajaran hal ini tentu akan lebih

membantu dan memudahkan dalam implementasinya.

Penggunaan software yang bisa mendukung pembelajaran seperti untuk

mengetik dan presentasi masih banyak yang tidak menggunakan, hal ini dapat

dilihat pada rendahnya presentase yang didapat yaitu kurang dari 40% responden

yang menggunakan software tersebut, padahal jika software tersebut dapat

dimanfaatkan secara optimal akan memudahkan dalam mengerjakan tugas dan

memahami materi. Penggunaan beberapa software yang dimanfaatkan untuk

mengerjakan tugas dan pendalaman materi siswa dapat membentuk kemandirian

belajar siswa seperti sikap yang bertanggung jawab untuk melaksanakan apa

yang dipercayakan dan ditugaskan, dan membentuk kedisiplin diri.

Penggunaan TIK sudah seharusnya mendapatkan bimbingan dari guru dan

orang tua sehingga dapat terarahkan ke hal positif dan dapat mengembangkan

keterampilan dalam menggunakan TIK secara optimal, jika diawasi orangtua

penggunaan TIK akan lebih terarah dan tidak hanya difungsikan sebagai alat

untuk hiburan seperti untuk bermain game. Menurut Purwo Riwayadi (2009)

penggunaan TIK secara tepat dan optimal memberikan manfaat seperti

mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan

aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap

imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah

beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya [22].

Sumber belajar dalam mempelajari berbagai penggunaan TIK di SDN

Noborejo 02 yang berada di kota dan SDN Rejosari 01 yang berada di desa

menunjukkan perbedaan, responden SDN Noborejo 02 dalam mempelajari

penggunaan TIK lebih kepada mempelajari sendiri, kedua bertanya kepada

orang tua, dan ketiga bertanya kepada teman. Sedangkan di SDN Rejosari 01

pertama lebih bertanya kepada orang tua, kedua bertanya kepada teman, dan

ketiga belajar sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden di SDN

Rejosari 01, karena perlengkapan TIK yang mereka miliki adalah pemberian

orang tua jadi lebih baik jika bertanya kepada orang tua bagaimana cara

menggunakannya karena jika terjadi kerusakan atau kesalahan ada orang tua

yang menangani. Sumber belajar dalam memahami penggunaan berbagai

peralatan TIK menunjukan kemandirian siswa dalam mempelajari TIK berasal

dari faktor diri sendiri dan orang lain atau lingkungan, hal ini sesuai dengan

pendapat Basri (dalam jurnal Tarmidi dan Ade Riza R. R.) kemandirian belajar

seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di

dalam dirinya sendiri (faktor endogen) seperti keadaan keturunan ataupun

Page 22: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

16

bakat, potensi intelektual. Faktor yang kedua adalah faktor yang terdapat di luar

dirinya seperti lingkungan yang membentuk kepribadian individu [20].

Seorang siswa dikatakan mempunyai kemandirian belajar apabila

mempunyai kemauan sendiri untuk belajar, berawal dari coba-coba dan berani

menanggung resiko apabila terjadi kesalahan dalam menggunakan peralatan TIK

berarti siswa mempunyai rasa tanggung jawab. Meskipun sumber belajar dalam

menggunakan TIK banyak berasal dari lingkungan maupun diri sendiri, dari

hasil wawancara mereka tetap mengharapkan adanya mata pelajaran TIK di

sekolah sehingga mereka bisa lebih memahami dengan baik semua fitur yang

disediakan berbagai peralatan TIK dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, kemandirian

belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK di sekolah formal baik di

daerah desa maupun kota yang tidak mengajarkan mata pelajaran TIK

dipengaruhi: 1) faktor internal, berkaitan dengan kepemilikan TIK yang beragam

di rumah, kesadaran atau kemauan sendiri dalam mengembangkan penggunaan

TIK yang disertai rasa tanggung jawab, penggunaan TIK yang dilakukan lebih

lama di rumah dan berpengaruh terhadap persepsi tingkat kemampuan 2) faktor

eksternal, berkaitan dengan keadaan lingkungan yaitu ketersediaan fasilitas TIK

di lingkungan seperti warnet dan tempat umum lainnya, adanya pengaruh dari

teman untuk mengikuti trend peralatan TIK yang sedang banyak digunakan,

sumber belajar dalam mempelajari berbagai peralatan TIK yang berasal dari

orang tua, teman, dan lainnya.

Penelitian yang dilakukan masih mempunyai keterbatasan, diantaranya

adalah survei yang dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dan

wawancara sehingga data yang digunakan berasal dari jawaban responden yang

sangat dipengaruhi oleh persepsi responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

Sebagai tindak lanjut dari simpulan yang telah dikemukakan, maka untuk

penelitian selanjutnya disarankan untuk : 1) Menjelaskan penggunaan setiap

peralatan TIK secara lebih rinci, 2) Mengobservasi secara langsung terhadap

tingkat kemampuan dalam menggunakan TIK, 3) Mengembangkan aspek-aspek

kemandirian belajar lainnya.

5. Daftar Pustaka

[1] Munawaroh, I. 2012. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Untuk Menumbuhkan Kreativitas dan Kemandirian Belajar.

[online],

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PEMANFAATAN%20TEKNOLOGI%

20INFORMASI%20DAN%20KOMUNIKASI%20UNTUK%20MENUMBUHKAN

%20KREATIVITAS%20DAN%20KEMANDIRIAN%20BELAJAR%20DI%20SEKO

LAH.pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2016.

[2] Siahaan, Sudirman. 2014. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi (TIK) Untuk Pembelajaran: Sebuah Kajian. Jumal Teknodik

Vol.18 Nomor 3 :273-283.

Page 23: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

17

[3] Paryanti, Atik Budi. 2015. Makalah Penggunaan TIK Dalam

Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jurnal Of Information Systems Vol 1

No 2:100-105.

[4] Puslitbang PPI Kominfo. 2014. Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia.

Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika.

[5] Simanjuntak, Desmon. 2013. Peranan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Penabur No 21

Tahun ke-12: 78-87.

[6] Wiranto, Sigit. 2014. Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Sebagai Media Interaksi Guru-Siswa Di SMPN 1 Arjosari Pacitan. Tesis

Magister pada Universitas Muhamadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.

[7] Kusumah, Wijaya. 2013. Kenapa Pelajaran TIK Dihapuskan dalam

Kurikulum 2013? Ini Jawabannya!.

http://wijayalabs.com/2013/05/11/kenapa-pelajaran-tik-dihapuskan-dalam-kurikulum-2013-ini-jawabannya/. Diakses tanggal 10 Juni 2016.

[8] Nor Aini, Pratistya: Abdullah Taman. 2012. Pengaruh Kemandirian

Belajar Dan Lingkungan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran

2010/2011. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. X No 1: 48 – 65.

[9] Widiawati, Iis; Sugiman, Hendra; Edy. 2014. “Pengaruh Penggunaan

Gadget Terhadap Daya Kembang Anak”. Prosiding Seminar Nasional

Multidispilin Ilmu Universitas Budi Luhur: 106-112.

[10] Akbar, S. 2015. Motif Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus: Sekolah Dasar Negeri Kelurahan

Lakkang Kec. Tallo Kota Makassar). Jurnal Penelitian Komunikasi dan

Opini Publik Vol 19 No 1: 43-55.

[11] Septi Wijayanti, Anandya. 2015 . Evaluasi Kemandirian Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Akuntansi dalam Penerapan kurikulum 2013 di SMK

Negeri 1Pengasih 2014/2015.Yogyakarta: UNY.

[12] Noni, Nurdin. 2010. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam Pendidikan. Modul Diklat Calon Kepala SMA/SMK. Makasar:

Universitas Negeri Makasar.

[13] Daniel, John. 2012. TIK dan Pembelajaran. Edisi Pertama. Diterjemahkan

oleh: Rusli. Jakarta: Referensi.

[14] NCCA. 2003. TIK (Information and Communications Technology).

http://www.ncca.ie/en/Curriculum_and_Assessment/TIK. Diakses tanggal 15 Mei 2016.

[15] Rahzen, Taufik. 2011. Strategi Pemberdayaan Komunitas Adat. Jakarta:

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

[16] Aisyah, Mimin Nur. 2013. Tingkat Penguasaan Dan Penggunaan TIK

(Information And Communication Technology) Pada Mahasiswa

Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri

Yogyakarta. Jurnal Nominal Volume II No 1:112-136..

[17] Umar Tirtarahardja & La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT

Rineka.

Page 24: FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR …€¦ · kemandirian belajar siswa dalam memahami penggunaan TIK dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut

18

[18] Widodo, Teguh. 2012. Peningkatan Kemandirian Belajar Pkn Melalui

Model Problem Solving Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas

V SD Negeri Rejowinangun III Kotagede Yogyakarta, Skripsi. UNY. [19] Chuzaimah, dkk. 2010. Smartphone: Antara Kebutuhan Dan E-Lifestyle.

Seminar Nasional Informatika 2010. UPN Veteran, Yogyakarta.

[20] Tarmidi dan Ade Riza R. R. 2010. Korelasi Antara Dukungan Sosial

Orang Tua dan Self-Directed Learning pada Siswa SMA. Universitas

Sumatera Utara. Jurnal Psikologi Volume 37 No 2: 216-223.

[21] Andriyanto, A. 2016. PENGARUH PENGGUNAAN MUTIMEDIA

GAME TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS VI

SD NEGERI PERCOBAAN 2 YOGYAKARTA. Jurnal Teknologi

Pendidikan Edisi 5 No 2: 1-8.

[22] Riwayadi, P. 2009. Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi Untuk Kemajuan Pendidikan Di Indonesia. Diarsipkan oleh

PLS UM untuk Imadiklus.com.