46
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA KUE TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN SEUNAGAN KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH : JUNI NURNITA NIM : 07C20101067 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI USAHA KUE TRADISIONAL ACEH

DI KECAMATAN SEUNAGAN

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OOLLEEHH ::

JJUUNNII NNUURRNNIITTAA

NIM : 07C20101067

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri kecil (rumah tangga) dibidang makanan dan minuman

khususnya makanan jenis kue di Aceh saat ini mengalami kemajuan yang cukup

pesat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan yang terjadi pada penjualan

kue, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar. Penjual kue sangat erat

kaitannya dengan perkembangan budaya dan kebebasan masyarakat , sebagai

contoh masyarakat pedesaan yang biasanya suka dengan makanan tambahan

berjenis hasil bumi, namun dengan semakin berkembangnya budaya yang ada di

masyarakat, lambat laun jenis makanan tambahan dari hasil bumi tersebut mulai

ditinggalkan dan beralih pada makanan produksi seperti kue kering

(www.pinbis.com).

Kabupaten Nagan Raya merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari

Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2002. Kabupaten Nagan Raya mulai mandiri

setelah berpisah dengan Kabupaten Aceh Barat. Namun tidak dapat dipungkiri

Kabupaten Nagan Raya masih sangat memerlukan kerja sama dengan Kabupaten

Aceh Barat, (perdagangan, industri, pertanian). Kabupaten Nagan Raya

memegang teguh pada kehidupan sehari-hari adat istiadat yang mereka junjung

tinggi. Namun hal tersebut tidak berkurang niat masyarakatnya untuk tetap

menjunjung adat/tradisi leluhur. Salah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal

adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran biasa.

Kue karah adalah sejenis panganan yang cukup populer dikalangan masyarakat

Aceh, terutama masyarakat Kabupaten Nagan Raya di Kecamatan Seunagan.

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

2

Proses produksi panganan yang terbuat dari tepung beras, berbentuk segitiga

sering juga berbentuk bulat sabit, atau lipat dua, masyarakat Aceh terutama Nagan

Raya menjadikan kue ini juga sebagian dari adat dan upacara-upacara tradisional

khususnya Nagan Raya, pada upacara pernikahan dan juga acara-acara kematian.

Misalnya khanduri Peuet Ploeh (kenduri 40 hari). Namun kue ini juga dikenal

akrab oleh masyarakat dibeberapa Kabupaten lainnya di Aceh.

Pasca musibah tsunami, begitu banyak penduduk yang kehilangan pekerjaan.

Mereka berupaya mencari uang kembali untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Salah satu usaha rumah tangga yang dikelola ibu-ibu penduduk Nagan Raya

tersebut adalah pembuatan kue karah, kue khas masyarakat Aceh. Membuat kue

karah merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh kebanyakan ibu-ibu di Nagan

Raya, kebanyakan ibu yang sudah berusia diatas 30 tahun dan pada umumnya

berdagang sampai belasan tahun. Hal ini dilakukan para ibu penduduk Nagan

Raya karena keuntungan yang dihasilkan memang sedikit, namun usahanya tidak

sekeras menjadi nelayan. Selain itu, para ibu bisa memperoleh uang tambahan

untuk membantu anak-anak mereka membeli kebutuhan sekolah.

Para ibu di Nagan Raya biasanya membuat kue karah secara individu dan

dengan peralatan sederhana.Bahan-bahannya adalah tepung beras, (cap mawar),

gula pasir, air, minyak goreng, minyak tanah dan lain sebagainya. Kue karah ini

pembuatannya sulit karena dibutuhkan ketelitian dan kesabaran khusus untuk

menyelesaikannya. Rumitnya proses pembuatan menyebabkan kue karah sulit

ditemukan di etalase toko kue, kecuali pada waktu-waktu tertentu, semisal

lebaran, acara kanduri terutama pada kanduri orang meninggal hari 1 – 7 dan pada

kanduri 40 hari, pada kanduri kawinan, peusijeuk haji, dan pada saat bawa nasi

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

3

bidan, sebelum tsunami menyambangi Aceh, penjualan kue karah, kue bhoi

maupun beberapa jenis kue Aceh lainnya, laris manis, karena umumnya pedagang

yang juga merangkap sebagai pembuat kue menitipnya di toko kue setiap sebulan

atau dua bulan sekali. Hal ini dikarenakan permintaan kue karah kurang,

sedangkan di Kabupaten Nagan Raya permintaan kue karah hanya pada saat

tertentu saja sehingga kalau tidak ada acara adat atau acara pernikahan permintaan

berkurang. Dulu pada tahun 2004 sebelum Tsunami Aceh harga jual per satu buah

kue karah berkisar Rp. 300,- hingga Rp. 500,-. Saat ini Rp. 1.000,- per buah untuk

ukuran satu telapak tangan anak kecil.

Kurangnya permintaan dan minat pembelian terhadap kue tradisional tersebut

menuntut para penjual kue karah harus dapat mempertahankan mutu dan

pelayanan kue yang dijualnya, agar kelangsungan hidup usahanya dapat

dipertahankan. Keberhasilan penjual kue sangat ditunjang oleh kualitas kue, harga

dan mutu layanan terhadap konsumen, dengan kata lain kelangsungan hidup usaha

kue tradisional (kue karah) sangat tergantung oleh jumlah permintaan kue karah di

pasar. Pemasaran merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para penjual dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, berkembang dan memperoleh laba.

Salah satu faktor yang membuat suatu industri terus berkembang yaitu karena

jumlah pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah

biaya produksi yang dikeluarkan. Oleh karena itu harus ada pengkajian yang lebih

mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kue karah

terhadap pendapatan keluarga.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

4

Pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima oleh suatu industri dari

aktivitasnya, baik berupa uang kontan maupun natural. Terdapat banyak faktor

yang mempengaruhi tingkat pendapatan suatu industri antara lain adalah modal,

penjualan produk dan biaya produksi.

Modal merupakan faktor produksi yang paling penting untuk mendirikan dan

mengembang suatu usaha. Tanpa modal suatu usaha tidak mungkin bisa

melangsungkan kegiatan produksinya. Pada produksi kue karah modal yang

dimiliki dapat digunakan untuk membeli input produksi seperti bahan baku,

peralatan dan biaya tenaga kerja. Kegiatan produksi ini akan menghasilkan output

yang siap untuk dijual di pasar.

Dilain pihak, penjualan juga memberikan pengaruh positif terhadap

peningkatan pendapatan. Semakin banyak produk yang terjual semakin besar

pendapatan yang diperoleh dengan asumsi faktor-faktor produksi lainnya bersifat

tetap. Sedangkan biaya produksi memberikan pengaruh yang negatif terhadap

peningkatan pendapatan. Jika biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar

dibandingkan dengan harga produk yang terjual, maka hal ini akan

mengakibatkan pendapatan industri menjadi menurun. Biaya produksi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya pembelian bahan baku dan upah

tenaga kerja.

Perubahan teknologi dan informasi serta persaingan bisnis yang disebabkan

pertumbuhan usaha, jenis barang dan harga, menuntut pembuat dan penjual kue

tradisional terutama kue karah untuk membuat suatu strategi yang berkaitan

dengan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan jumlah modal yang dimiliki

pembuat dan penjual, pengalaman usaha dan jumlah tanggungan keluarga yang

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

5

dapat dimanfaatkan untuk membuat usaha, dapat meningkatkan pendapatan

keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis ingin

meninjau kembali tentang permintaan kue tradisional Aceh (karah), penulis

tertarik untuk menulis dalam penelitian ini dengan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Kue Tradisional Aceh di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya”. Penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh variabel modal terhadap produksi keluarga di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya?

2. Bagaimana pengaruh variabel biaya bahan baku terhadap produksi keluarga

di Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya?

3. Bagaimana pengaruh variabel upah tenaga kerja terhadap produksi keluarga

di Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian untuk mengetahui apa yang

mempengaruhi produksi kue tradisional Aceh di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

1. Penulis

Sebagai wacana dalam mengembangkan teori-teori yang pernah

diperoleh selama perkuliahan.

2. Lingkungan akademik

Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan

referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang melakukan

penelitian dengan masalah yang sama.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam mempermudah penyusunan penelitian ini maka sistematika yang

dipergunakan terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu :

Bagian pertama pendahuluan, pada bagian ini penulis mengemukakan pokok

bahasan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bagian kedua menguraikan tentang landasan teori, pengertian pendapatan,

jenis dan harga kue tradisional Aceh (kue karah), faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan permintaan dan hipotesis.

Bagian ketiga menguraikan tentang populasi dan sampel, data penelitian,

jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, model analisis data, dan definisi

operasional variabel dan pengujian hipotesis.

Bagian keempat menguraikan tentang hasil dan pembahasan.

Bagian kelima menguraikan tentang simpulan dan saran-saran.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

II. TINJAUN PUSTAKA

2.1 Produksi

2.1 2 Pengertian produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.

Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana

produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Su’ud, ( 2007, h.

176) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah

keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses

produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,

mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia

(http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/)

2.1.3 Jenis Produksi

Jenis-jenis produksi

1. Berdasarkan hasil produksi:

a. Produksi Barang

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

8

b. Produksi Jasa

2. Berdasarkan bidang produksi :

a. Ekstraktif,

Merupakan kegiatan usaha yang mengambil barang-barang yang

disediakan alam.

b. Agraris

Agraris atau pertanian kegiatannya menggunakan lahan tanah sebagai

unsur pokoknya.

c. Perdagangan

Dagang atau bisnis kegiatan usahanya bergerak dalam kegiatan jual beli

barang. Membeli dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen

tanpa mengubah bentuk barang yang diperjualbelikan

d. Industri dan Kerajinan

Industri kegiatan usahanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi

atau setengah jadi.

e. Jasa

jasa kegiatan usahanya bergerak di bidang pelayanan (service) kepada

masyarakat dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.

3. Jenis produksi berdasarkan arus proses produksi.

a. Proses produksi terus menerus (continuous)

Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah mengalir secara

berurutan melalui beberapa tingkat pengerjaan, sehingga bahan yang diolah

berubah menjadi barang jadi. Dengan demikian bahan-bahan

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

9

mengalir terus menerus tanpa berhenti dari satu mesin pindah ke mesin berikutnya

dan akhirnya bahan tersebut ketika keluar dari mesin yang terakhir sudah menjadi

barang jadi atau siap untuk dipergunakan oleh konsumen.

b. Proses produksi terputus-putus (intermittent).

Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah atau diproses tidak

mengalir secara terus menerus, tetapi setiap kali terputus atau terhenti untuk

kemudian digabungkan dengan bahan lainsehingga menjadi barang jadi

(http://kgi/kontenkgi/smp/smp/ekonomihtml).

2.2 Konsep Produksi

Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu, baik berupa

barang maupun jasa. Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah mengolah

input, baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau bermanfaat.

2.2.1 Faktor Produksi

Menurut Noor (2007, h.148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi

bahan baku, bahan penolong, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja

(manusia), dan energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia, Sari (2011, h. 31) faktor

produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan dalam

suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang

dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor

produksi. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama,

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

10

faktor produksi tetap (fixed input) adalah faktor produksi yang kuantitas nya tidak

bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun

output turun sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi varibel (variabel input),

yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relatif

singkat dan sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.

Yang dimaksud dengan faktor produksi adalah semua korbanan yang

diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan

dengan baik. Di berbagai literatur faktor produksi ini dikenal pula dengan istilah

input, production faktor dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat

menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Dalam berbagai pengalaman

menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk,

obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang

terpenting diantara faktor-faktor produksi yang lain. Hubungan antara faktor

produksi (input) dan produksi (output) biasanya disebut dengan fungsi produksi

atau juga disebut dengan faktor relationship. Biaya produksi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah biaya pembelian bahan baku dan upah tenaga kerja

Soekartawi (2003, h.45).

Pengertian produksi sehari-hari, produksi berarti setiap usaha

menghasilkan barang nyata, seperti usaha pertanian, perikanan, perkebunan, dan

peternakan. Sedangkan menurut pengertian ekonomi produksi berarti, setiap

tindakan menambah nilai benda atau setiap usaha menghasilkan barang atau jasa.

Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai

macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manajer

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

11

produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber

menjadi hasil yang dapat dijual. Dua keputusan yang diperlukan akan menjadi

topik pembahasan selanjutnya adalah :

a. Keputusan yang berhubungan dengan desain dari system produksi manufaktur.

b. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system

tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek

Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan system produksi :

a. Disain produksi dari barang yng diproses

b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya

c. Disain tugas

d. Lokasi dari fasilitas produksi

e. Layout dari fasilitas tersebut

Produksi menurut tingkatnya :

1. Produksi primer, menghasilkan bahan mentah seperti : agraria (pertanian dan

perkebunan) dan ekstraktif (bermacam-macam pertambangan, penangkapan

ikan, perburuan dan kehutanan).

2. Produksi sekunder atau pengelolaan kedua seperti kerajinan dan industri.

3. Industri tertier atau ketiga, seperti transport.

4. Produksi keempat yaitu pergudangan (veem) dan perdagangan.

5. Produksi jasa lain : Bank menerima tabungan dan meminjamkan uang.

Asuransi, pertanggungan untuk membagi-bagi resiko.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

12

2.2.2 Modal Usaha

Salah satu faktor produksi yang tidak kalah penting adalah modal, sebab

didalam suatu usaha masalah modal mempunyai hubungan yang sangat kuat

dengan berhasil tidaknya suatu usaha yang telah didirikan. Perusahaan

membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal merupakan faktor

yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga jenis badan usaha, yaitu

perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan manufaktur. Perusahaan

memiliki kebutuhan modal yang berbeda-beda tergantung jenis usaha usaha yang

dijalankan. Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan

ekuitas saham biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek

yang dikenakan bunga.

Modal dapat dibagi sebagai berikut :

1. Modal Tetap

Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi

dalam jangka waktu yang relative lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya

jumlah produksi. Modal tetap dapat berupa tanah, bangunan dan mesin yang

digunakan.

2. Modal variabel (modal bergerak)

Adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi,

biasa dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebutuhan sebagai penunjang usaha

tersebut.

Dapat dikemukakan pengertian secara klasik, dimana modal mengandung

pengertian sebagai hasil produksi yang digunkan untuk memperoduksi lebih lanjut

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

13

schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, yaitu

modal meliputi baik modal dalam bentuk uang (Geldkapital), maupun dalam

bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin barang-barang dagangan dan lain

sebagainya (Riyanto dalam Suryananto 2005, h. 37).

Total biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixced cost)

dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap (FC ) adalah biaya yang relative

tetap jumlahnya dan terus dikelurkan walaupun hasil tangkapan ikan / produksi

yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variable (VC ) adalah biaya yang besar

kecilnya dipengaruhi oleh hasil panen/produksi yang diperoleh, contohnya biaya

untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan

biaya variable (VC), maka TC=FC+VC Sastrosayono (2006, h 34).

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung

maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output. Dalam

pengertian ekonomi, modal yaitu barang atau uang yang bersama-sama faktor

produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru.

Modal merupakan input (faktor produksi) yang sangat penting dalam menentukan

tinggi rendahnya pendapatan. Tetapi bukan berarti merupakan faktor satu-satunya

yang dapat meningkatkan pendapatan. Sehingga dalam hal ini modal usaha bagi

produksi kue karah merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi

tingkat pendapatan keluarga di Kabupaten Nagan Raya.

Modal merupakan faktor produksi yang paling penting untuk mendirikan

dan mengembang suatu usaha. Tanpa modal suatu usaha tidak mungkin bisa

melangsungkan kegiatan produksinya. Pada produksi kue tradisional Aceh modal

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

14

yang dimiliki dapat digunakan untuk membeli input produksi seperti bahan baku,

peralatan dan biaya tenaga kerja. Kegiatan produksi ini akan menghasilkan output

yang siap untuk dijual di pasar.

Penggolongan modal antara lain :

1. Modal abstrak dan modal kongkrit

Modal tidak nyata atau tidak dapat dilihat tetapi hasilnya dapat dilihat.

Contoh : kepandaian, pengetahuan.

2. Modal langsung dan modal tidak langsung

Modal yang dapat digunakan seketika. Contoh: toko, dan lain-lain

3. Modal tidak tetap dan modal tetap

Dapat digunakan sekali proses produksi, seperti semua bahan mentah, kapas,

karet dan lain-lain.

4. Modal individu dan modal sosial

Modal individu adalah milik perseorangan untuk sumber penghasilannya.

Contoh : mesin, bis, sero dan lain-lain.

Modal sosial yaitu milik masyarakat. Contoh : jalan raya dan gedung

pemerintah.

Dilain pihak, penjualan juga memberikan pengaruh positif terhadap

peningkatan pendapatan. Semakin banyak produk yang terjual semakin besar

pendapatan yang diperoleh dengan asumsi faktor-faktor produksi lainnya bersifat

tetap. Sedangkan biaya produksi memberikan pengaruh yang negatif terhadap

peningkatan pendapatan. Jika biaya produksi yang dikeluarkan lebih besar

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

15

dibandingkan dengan harga produk yang terjual, maka hal ini akan mengakibatkan

pendapatan industri menjadi menurun.

2.2.3 Biaya Bahan Baku

Bahan Baku atau bahan mentah merupakan faktor produksi yang

dibutuhkan dalam setiap proses produksi. Menurut Sudarsono, (2000, h.45), bahan

mentah atau bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan

menjadi dua, yaitu:

a. Bahan baku langsung (Direct Material) adalah bahan mentah yang merupakan

bagian dari barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk

membeli bahan baku ini mempunyai hubungan erat dan sebanding dengan

jumlah barang jadi yang dihasilkan.

b. Bahan baku tidak langsung (Inderect Material) adalah bahan baku yang ikut

berperan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada

barang jadi yang dihasilkan.

Untuk memperoleh bahan baku yang akan digunakan dalam proses

produksi maka diperlukan pengorbanan uang untuk pembelian bahan baku

tersebut. Pengorbanan inilah yang dinamakan dengan biaya. Menurut Setya

Ningsih (2006, h.23) biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku

yang dipakai dalam pengolahan produk. Pada industri sulaman benang emas

bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk adalan kain dan benang

emas. Untuk memperoleh bahan tersebut perusahaan melakukan pengorbanan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

16

berupa uang. Pengorbanan dalam bentuk uang yang digunakan pada proses

produksi ini disebut sebagai biaya bahan baku.

2.2.4 Upah Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik

di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu perusahaan akan

memberi balas jasa kepada pekerja dalam bentuk upah. Jadi yang dimaksud

dengan upah tenaga kerja adalah semua balas jasa (taken prestasi) yang diberikan

oleh perusahaan kepada semua pekerja (Sudarsono, dkk, 2000, h.20). kwalitas

tenaga kerja terdiri dari :

1. Pekerja tidak terdidik (unskilled labour) contoh: pesuruh, tukang sapu, kuli dan

lain-lain.

2. Pekerja terlatih (trained labour)

Menghendaki latihan atau pengalaman praktek lebih dulu. Contoh : supir bis,

masinis kereta api, petinju, pemain sepak bola dan lain-lain.

3. Pekerja terdidik (skilled labour)

Pekerja yang menghendaki pendidikan lebih dulu. Contoh : pekerja montir

elektro, insinyur, dokter, sarjana, dan lain-lain. Hal itu bila mereka sebagai

pekerja upahan, makin cepat dan baik hasil kerjanya.

Tingkat upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi

perusahaan. Kenaikan tingkat upah akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi,

yang selanjutnya akan meningkatkan harga per unit produk yang dihasilkan.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

17

Apabila harga per unit produk yang dijual ke konsumen naik, reaksi yang

biasanya timbul adalah mengurangi pembelian atau bahkan tidak lagi membeli

produk tersebut. Kondisi ini memaksa produsen untuk mengurangi jumlah produk

yang dihasilkan, yang selanjutnya juga dapat mengurangi akibat perubahan skala

produksi disebut efek skala produksi (scale effect). Tenaga kerja ialah kegiatan

rohani dan jasmani yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Tenaga kerja itu

dinamakan produktif (menghasilkan). Sumber tenaga kerja : kerja rohani berasal

dari perasaan dan pikiran. Kerja jasmani, berasal dari tubuh kasar.

Suatu kenaikan upah dengan asumsi harga barang-barang modal yang lain

tetap, maka pengusaha mempunyai kecenderungan untuk menggantikan tenaga

kerja dengan mesin. Penurunan jumlah tenaga kerja akibat adanya penggantian

dengan mesin disebut efek subsitusi (substitution effect). Menurut Daniel (2004,

h. 84) dewasa ini terjadi lagi perkembangan baru, ketika tenaga kerja upahan tidak

lagi hanya terdapat pada usaha pertanian yang luas seperti diatas. Tetapi sudah

meluas seperti usaha keluarga seperti usaha industri rumah tangga yang tadinya

hanya mengandalkan anggota keluarga atau famili dan tenaga tolong-menolong

atau gotong royong saja. Perkembangan ini terjadi karena perubahan struktural,

yaitu transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian di pedesaan ke sektor industri

perkotaan. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat yang

diawali dengan pertumbuhan industri.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

18

2.3 Sumber Pendapatan

2.3.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan

maupun natural. pendapatan atau juga disebut income dari seorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor

produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang

berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi di pasar faktor produksi

(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) ditentukan oleh tarik

menarik, antara penawaran dan permintaan.

Setiap industri juga memproduksi barang dan jasa dengan tujuan

memperoleh laba atau menghindari kerugian dan untuk mengukur tingkat

pendapatan dapat dicerminkan oleh jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh

produsen. Apabila jumlah barang dan jasa yang dihasilkan banyak dan

mempunyai nilai jual yang tinggi dan biaya produksi rendah, maka dengan

sendirinya tingkat keuntungan yang diperoleh akan tinggi.

Untuk produksi barang dan jasa yang dilakukan diarahkan mencapai

tujuan dalam mendapatkan laba. Laba yang didapat perusahaan diperoleh dari

selisih antara pendapatan (Revenue) dengan biaya (cost) oleh karena itu, maka

pertimbangan utama atau parameter utama adalah melakukan produksi adalah

pendapatan (revenue), yang akan diterima dan biaya (cost) yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk menghasilkan produksi tersebut.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

19

1. Pendapatan

Pendapatan seseorang merupakan faktor yang sangat penting didalam

menentukan corak permintaan atas berbagai macam barang, berdasarkan pada

sifat perubahan permintaan yang berlaku.

Apabila pendapatan berubah maka jenis barang dapat dibedakan sebagai :

Sadono (2006, h. 80).

a. Barang inferior

Barang inferior yaitu barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang

berpendapatan rendah. Apabila pendapatan bertambah maka permintaan akan

barang-barang inferior akan digantikan oleh barang-barang yang Lebih baik

mutunya.

b. Barang esensial

Barang esensial yaitu barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari yang biasanya terdiri dari kebutuhan pokok masyarakat

seperti makanan dan pakaian.

c. Barang normal

Barang normal yaitu barang dimana permintaan atas barang akibat kenaikan

pendapatan yang disebabkan oleh 2 faktor yaitu:

- Pertambahan pendapatan menambah kemampuan untuk

membeli lebih banyak barang.

- Pertambahan pendapatan memungkinkan seseorang menukar

konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya ke barang yang

lebih balk mutunya.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

20

d. Barang mewah

Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relatif

tinggi termasuk dalam golongan ini. Emas, intan, mobil sedan adalah beberapa

contoh barang mewah.

2. Distribusi pendapatan

Sejumlah pendapatan masyarakat tertentu besamya akan dapat

menimbulkan corak permintaan masyarakat yang berbeda apabila pendapatan

tersebut berubah distribusinya. Sebagai contoh, apabila ada kenaikan pajak atas

orang-orang kaya dan hasil pajak tersebut digunakan untuk menaikkan

pendapatan pekerja yang bergaji rendah, maka corak permintaan atas berbagai

barang mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang kaya

permintaannya berkurang, sedangkan permintaan atas barang-barang yang

digunakan oleh orang yang baru meningkat pendapatannya akan bertambah.

3. Selera

Perubahan selera yang Iebih menyenangi suatu barang yang akan

mendorong peningkatan permintaan atas barang tersebut.

4. Jumlah penduduk

Secara tidak langsung pertambahan penduduk diikuti dengan

perkembangan dalam kesempatan kerja sehingga akan menarnbah daya beli

dalam masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan. Dalam lingkup

rumah tangga, jumlah anggota keluarga yang dependen terhadap penerima

penghasilan menentukan sedikitnya permintaan rumah tangga tersebut,

misalnya anak yang belum bekerja.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

21

5. Ekspektasi tentang masa depan

Ekspektasi akan terjadi kanaikkan harga dan kelengkapan barang di

pasar akan mendorong seseorang membeli barang-barang pada saat sekarang

untuk menghindari kemungkinan harus membayar lebih tinggi dan masa depan.

Dan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada permintaan suatu barang.

Menurut Sukirno (2006, h.47), pendapatan adalah jumlah penghasilan

yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu

baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan.

Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain :

1. Pendapatan Pribadi/Personal Income yaitu semua jenis pendapatan yang

diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima

penduduk suatu negara.

2. Pendapatan Disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus

dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari

pendapatan tersebut yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan

pendapatan disposibel.

3. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa

yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

pekerjaan atau adanya balas jasa.

Menurut teori Milton Friedman dalam Sukirno (2006, h.48), menyatakan

bahwa pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatan

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

22

permanen (permanent income) dan pendapatan sementara (transitory income).

Pendapatan permanen dapat diartikan sebagai pendapatan yang selalu diterima

pada periode tertentu dan dapat diperkirakan sebelumnya, sebagai contoh

pendapatan upah dan gaji, serta pendapatan yang diperoleh dari hasil semua faktor

yang menentukan kekayaan seseorang. Sedangkan pendapatan sementara adalah

pendapatan yang diterima dalam setiap kegiatan tertentu, sebagai contoh upah

yang diterima seseorang dalam bentuk harian atau mingguan.

Untuk keperluan manajerial pendapatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa

jenis, seperti berikut :

a. Pendapatan total

Pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan, Total

Revenue ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan harga

jual per unit (P). hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis : TR =

P.Q.

b. Pendapatan rata-rata atau pendapatan per unit barang dan jasa.

Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan,

oleh karena itu maka pendapatan rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai

hasil bagi dari pendapatan total dngan unit dengan jumlah unit yang terjual (Q).

Bentuk rumusan matematiknya dalah AR = TR/Q = PQ/Q =P.

c. Pendapatan tambahan atau penerimaan marginal.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

23

Pendapatan tambahan adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk

setiap satu unit penjualan atau produksi. Karena tambahan ini bisa terjadi pada

setia tingkatan produksi.

2.3.2 Usaha-usaha Meningkatkan Pendapatan

Pada umumnya manusia merasakan bahwa penghasilan / pendapatan yang

diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah

terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan

pendapatan dapat digunakan beberapa cara antara lain :

1) Pemanfaatan waktu luang

Individu mampu memanfaatkan waktu luang yang tersisa dari pekerjaan

yang telah dilakukan sebelumnya menjadi kesempatan yang baru untuk

menambah pendapatan.

2) Melakukan kreatifitas dan inovasi

Individu harum mampu berpikir kreatif dan inovatif menciptakan

terobosan-terobosan yang berarti untuk dapat mencapai kebutuhan yang dirasakan

masih kurang.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian berlandaskan teoritis, maka penulis

mencoba mengemukakan hipotesis, yang merupakan kesimpulan sementara dari

penelitian ini sebagai berikut :

1. Diduga variabel modal berpengaruh terhadap produksi keluarga di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

24

2. Diduga variabel biaya bahan baku berpengaruh terhadap produksi keluarga di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya.

3. Diduga variabel upah tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi keluarga di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan objek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi

syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam

penelitian ini yang diambil oleh penulis adalah,jumlah pembuat kue tradisional

Aceh yang ada diKecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya yang terdiri dari

7Desa yaituSapek,Aloe dokdok,Latong, kulu, Cot Lele, Alue Thoe, Parom dengan

jumlah populasi sebanyak 61 orang.

Tabel 1

JumlahPopulasi Dan Sampel Menurut Desa Di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya

No Nama

Desa

Populasi Sampel Usaha

1 Sapek 6 2

2 Aloe dokdok 10 3

3 Latong 8 3

4 kulu 6 2

5 Chot LeLe 12 4

6 Alue thoe 10 3

7 Parom 9 3

Jumlah 61 20

Sumber: Kantor Camat Kecamatan Seunagan , Kabupaten Nagan Raya(Maret 2013)

Sedang sampel adalah sebahagian dari elemen-elemen populasi. Untuk

menentukan ukuran sampel penelitian sebanyak 20 orang jumlah usaha pembuat

kue tradisional Aceh jumlah tersebut diambil secara proposial.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

26

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah merupakan data penelitian yang diperoleh secara

langsung dair sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer secara

khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.Sumber

data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pembuat kue karah

yang terpilih sebagai sampel didasarkan pada kuisioner yang telah dipersiapkan.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Interview (wawancara) adalah mengumpul informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula secara

sederhana interview diartikan sebagai alat pengumpul data dengan

mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dengan sumber

informasi. Adapun wawancara dilakukan dengan para pembuat kue karah di

Kabupaten Nagan Raya dengan dibentuk oleh kuisioner yang telah

dipersiapkan dengan mengambil sejumlah sampel.

2. Studi pustaka dari berbagai literartur, majalah, Koran, jurnal dan lain-lain.

3.3 Model Analisis Data

Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisa

Regresi berganda, analisa korelasi dan uji t yang akan diolah dengan

menggunakan program computer statistik SPSS dengan penjelasan berikut ini :

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

27

a) Analisa Regresi Berganda

Analisa ini digunakan sebagai alat analisis peramalan nilai pengaruh dua

variable bebas atau lebih terhadap suatu variable terikat. Pendapat Hasan

(2009, h.65) persamaan regresi berganda adalah :

Y=

)1..(......................................................................3 32211 eXbXbXba

Keterangan :

Y = Variabel terikat (produksi diukur dalamsatuan buah)

a = Nilai konstanta Y( apabila nilai X1,X2, danX3= 0)

b = Slope ( koefisien regresi )

1X = Variabel modal, diukur dengan nilai rupiah.

2X = Variabel biaya bahan baku, diukur dengan nilai rupiah

3X = Variabel jam kerja diukur dengan jam kerja

e = error term

b) Analisa Korelasi

Koefisien determinasi (r2)

Analisa ini digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). koefisien determinasi (r2)

merupakan kuadrat dari nilai koefisien korelasi. Rumus koefisien determinasi

menurut Ridwan (2000) dalamArafah(2008, h. 11)

Kp = r2 x 100%.............................................................(2)

Dimana:

Kp = Besarnya koefisien penentu (determinasi)

R = koefisien korelasi

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

28

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi poperasional variabel merupaknan batasan yang diberikan pada

vcariabel yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi variabel yang digunakan

dalam model analisis adalah sebagai berikut :

1. Produksi (Y) adalah dapatdidefinisikan sebagai hasil dari penjualan yang

ditentukan oleh jumlah unit yang terjual dengan harga jual per unit yang

diukur dalam satuan rupiahdi Kecamatan Seunagan dalam 1 x produksi

tahun 2012.

2. Modal(X1)adalah semua bentuk kekayaan atau uang yang dapat digunakan

dalam proses produksi untuk menambah output yang atau produk yang

dihasilkan oleh produksi kue karah yang diukur dalam satuan rupiahdi

Kecamatan Seunagan dalam 1 x produksi tahun 2012.

3. Biaya bahan baku (X2) adalah perolehan dari bahan baku yang dipakai

dalam pengolahan produk diukur dalam satuan rupiahdi Kecamatan

Seunagan dalam 1 x produksi tahun 2012.

4. Jam kerja(X3) adalah orang yang ikut bekerja membuat kue karah dalam

satu kali produksidi ukur dengan hari orang kerja yang banyaknya dihitung

dalam jumlah jiwa di Kecamatan Seunagan dalam 1 x produksi tahun

2012.

3.5Pengujian Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parameter rata-rata bila sampel

berukuran kecil (n≤30) dan ragam populasi tidak diketahui menurut Hasan (2009,

h.42)

2

2

1 r

rntt

................................................................................................(3)

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

29

Keterangan :

n=jumlah sample

r=koefisien korelasi

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Ho ; β = 0, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

2. H1;β ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruhTerhadap

secara signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dengan sendirinya

Hoditolak, dan H1 diterima (tingkat signifikan 5 %).

b. Apabila t tabel lebih besar dari pada t hitung maka dengan sendirinya

H1ditolak, dan Ho diterima (tingkat signifikan 5 %).

Menghitung Nilai F hitung

Nilai F-hitung dapat dicari dengan rumus (Supranto 2005, h. 207)

F − hit =R2/(k − 1)

(1 − R2)/(n − k)

Kriteria Pengujian

Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan

sebagai berikut :

a. H0 diterima dan Hi ditolak apabila F hitung < F Tabel, yang artinya variabel

independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi secara signifikan

terhadap variabel dependen.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

30

b. H0ditolak dan Hiditerima apabila F hitung > F Tabel, yang artinya variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap

variabel dependen.

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui berapa % variasi variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Hal ini dapat

dilakukan dengan melihat koefisien R2 dengan kriteria pengujian 0 < R2 <1,

dimana nilai R2 antara 0 dan 1, dan R2 akan selalu positif. Jika nilai R2 sebesar 1

berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat

sempurna, jika nilainya sebesar 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Kecamatan Seunagan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Nagan Raya dengan luas wilayah 140,05 km2. Setelah pengumpulan

data yang berupa data pendapatan pembuat kue tradisional di Kecamatan

seunagan yang terdiri dari tujuh (7) desa dari data tersebut jumlah sampel yang

diambil oleh penulis sebanyak 20 orang yang diperoleh melalui data primer.

Selanjutnya penulis melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kontribusi produksi kue tradisional Aceh di Desa Sapek, Alue

Dokdok, Latong, Kulu, Cot Lele, Alue Thoe, Parom.. Dari hasil analisis data yang

digunakan adalah untuk membuktikan hipotesis tersebut benar adanya, Desa

Sapek, Alue Dokdok, latong, Kulu, Cot Lele, Alue Thoe, Parom, merupakan salah

satu Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya yang sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai pembuat kue tradisional Aceh.

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif

yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang

dilihat berdasarkan dari pendapatan, modal, biaya bahan baku, produksi.

Berikut ini merupakan data tabel pendapatan para pembuat kue tradisional

yang diperoleh berdasarkan hasil pengurangan dari hasil penjualan dengan modal

atau biaya yang dikeluarkan dalam 1 kali produksi.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

32

Tabel 2

Jumlah Pendapatan Pembuat Kue Tradisional Aceh Di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

No Desa Pendapatan Jumlah

Responden

Persentase

(%)

1

2

3

4

5

6

7

Sapek

Aloe Dokdok

Latong

Kulu

Chot Lele

Alue Thoe

Parom

2.000.000

1.000.000

2.000.000

1.000.000

2.000.000

1.000.000

1.000.000

3

4

3

3

3

2

2

0,06

0,04

0,06

0,03

0,06

0,02

0,02

Total 20 0,29

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Maret 2013)

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa pendapatan dari nilai

2.000.000 hanya diperoleh oleh 9 orang Pembuat kue tradisional Aceh. Pada

pendapatan 1000.000 berjumlah 11 orang Pembuat kue tradisional Aceh. Dilihat

dari tabel diatas, maka besarnya pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat

kesejahteraan Pembuat kue tradisional Aceh.

Tabel 3

Jumlah Modal Pembuat Kue Tradisional Aceh Dalam 1 Kali Produksi Di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

No Desa Modal (Rp) Jumlah

responden

Persentase

(%)

1

2

3

4

5

6

7

Sapek

Aloe Dokdok

Latong

Kulu

Chot Lele

Alue Thoe

Parom

6.000.000

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

500.000

2

2

2

2

3

3

6

0,12

0,1

0,08

0,06

0,06

0,03

30

Total 20 30,45 Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Maret 2013)

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

33

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah modal dari 6.000.000

hanya berjumlah 2 (dua) orang. Pada jumlah modal 5000.000 yaitu hanya 2 (dua)

orang, sedangkan pada jumlah modal 4.000.000 berjumlah 2 (dua) orang, pada

modal 3000.000 berjumlah 2 (dua) orang, dan pada modal 2.000.000 hanya 3

(tiga) orang. Pada jumlah modal 1000.000 yaitu hanya 3 (tiga) orang sedangkan

sisanya 6 (enam) orang lagi modal yang dikeluarkan sebesar 500.000.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya modal sangat berpengaruh

terhadap kegiatan Pembuat kue tradisional Aceh.

Tabel 4

Sumber Modal Pembuat Kue Tradisional Aceh di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya

No Sumber Modal Jumlah responden

1

2

3

4

Pribadi

Pinjaman dari orang lain

Koperasi

Baitul Qiradh

10

5

3

2

Jumlah 20 Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Berdasarkan tabel 4 sumber modal yang diperoleh oleh pembuat kue

tradisional Aceh yang bersumber dari dana pribadi sebanyak 10 orang, modal ini

merupakan dana pribadi yang sudah ada atau disimpan dan dipakai untuk modal.

Sumber modal pinjaman dari orang lain sebanyak 5 orang, ada yang meminjam

dari orang lain, atau ada juga yang meminjam dari saudara/kerabat. Sedangkan

yang meminjam modal awal kepada koperasi sebanyak 3 orang, modal ini kurang

diminati oleh ibu-ibu pembuat kue tradisional Aceh mungkin dikarenakan

peminjam harus membayar angsuran perbulan sesuai dengan dana yang dipinjam.

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa banyak sumber modal pribadi untuk

memulai usaha pembuatan kue tradisional Aceh ini.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

34

Umur pembuat kue tradisional dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5

Umur & Status Perkawinan Pembuat Kue Tradisional Aceh di Kecamatan

Seunagan Kabupaten Nagan Raya

No Umur Status

Perkawinan

Jumlah responden

1

2

3

4

5

24-29

30-34

35-39

40-44

45-49

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

Kawin

0

8

10

2

0

Total 20

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa kebanyakan pembuat kue

tradisional Aceh di Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya sudah usia

lanjut, pada usia 24-29 usia produktif tidak ada yang membuat kue tradisional

Aceh, karena mereka masih ada pekerjaan lainnya yang dapat mereka kerjakan,

karena membuat kue tradisional Aceh merupakan kerjaan sambilan, karena

pekerjaan utama mereka adalah petani, dan berkebun dan status perkawinan

mereka adalah kawin. Data pada umur 30-34 tahun, status perkawinan usia ini

adalah kawin. Dari 20 sampel sebanyak 8 orang pembuat kue yang rata-rata ibu-

ibu yang sudah tua dan memiliki cucu. Pada usia 35-39 tahun jumlah pembuat kue

tradisional sebanyak 10 orang, dengan status kawin. Para ibu pada usia ini masih

bekerja membuat kue tradisional Aceh karena mereka ingin membantu menambah

pendapatan keluarga. Sedangkan pada usia 40-44 tahun, status perkawinan adalah

kawin, yang membuat dan masih aktif membuat kue tradisional Aceh sebanyak 2

orang ibu-ibu. Sedangkan pada usia 45-49 status perkawinan adalah kawin, pada

usia ini tidak ada lagi yang ikut membuat kue tradisional Aceh, hal ini

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

35

dikarenakan faktor usia lanjut yang tidak memungkinkan lagi untuk bekerja secara

produktif.

Tabel 6

Pendidikan Terakhir Pembuat Kue Tradisional Aceh, di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya

No Pendidikan Terakhir Jumlah Responden

1

2

3

SD

SMP

SMA

11

7

2

Jumlah 20 Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir yang

ditempuh oleh para ibu pembuat kue tradisional Aceh di Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya yang terendah tamatan SD sebanyak 11 orang, karena

dulu pendidikan tidak menjadi prioritas utama. Dan yang tamatan sekolah SMP

sebanyak 7 orang, karena dulu tamatan SD ataupun SMP langsung

menikah/berumah tangga. Dulu anak perempuan tidak harus berpendidikan,

karena orang tua dulu pemikirannya masih tradisional, karena wanita nanti pasti

turun kedapur juga karena itulah pendidikan pada masa orang tua dulu tidak

tinggi. Sedangkan tamatan SMA hanya 2 orang saja. Hal ini berarti para ibu

pembuat kue tradisional Aceh minim pendidikan, terbukti hanya 2 orang saja yang

tamat SMA.

Tabel 7

Biaya bahan baku Dan Upah Tenaga kerja Kecamatan Seunagan

Kabupaten Nagan Raya

No Biaya bahan baku

(Rp)

Upah Tenaga Kerja/Orang

(Rp)

1

2

3

4

3.000.000

2.000.000

1.000.000

1.500.000

50.000

40.000

30.000

35.000

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

36

Berdasarkan tabel 7 biaya bahan baku Dan Upah Tenaga kerja yang

dibutuhkan pembuat kue tradisional dalam 1 kali produksi tergantung biaya bahan

baku Dan Upah Tenaga kerja. Pada upah Rp.50.000 biaya bahan baku Rp

3000.000 dalam 1 kali produksi. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat kue

tradisional Aceh adalah tepung beras, gula pasir, air, minyak goreng, minyak

tanah dan lain-lain. Jenis kue tradisional yang dibuat bukan hanya kue karah saja

tetapi juga kue tradisional lain yang diproduksi antara lain: bungong kaye, kue

loyang, kue seupet, kue galang-galang, bhoi, bolu, kue kepang, dan dodol.

Tabel 8

Data Input Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

No Nama Responden Produksi

(Buah)

Modal (X1) Biaya

Bahan

Baku (X2)

Jam Kerja

(X3)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Nyak Mala

Fatimah

Keumala

Nur aini

Nurjannah

Sani

Wati

Kak Nur

Surya

Latipah

Upek

Maini

Mawar

Rosmawati

Hasnah

Aini

Indon

Fina

Desi

Cut wan

200

200

300

200

200

200

200

200

200

200

300

300

300

300

350

300

300

300

350

300

3000000

2000000

3000000

500000

500000

500000

500000

500000

500000

500000

2000000

2000000

2000000

2000000

3000000

2000000

2000000

2000000

3000000

2000000

2000000

2000000

2000000

1000000

1000000

1000000

1000000

1000000

1500000

1500000

1000000

1000000

2000000

1000000

2000000

2000000

1000000

1000000

2000000

2000000

3600

3600

3600

3600

2400

2400

2400

3600

3600

3600

2400

2400

2400

3600

3600

2400

2400

3600

3600

2400

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Ket:

1 hari kerja = 6-8 jam

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

37

Selanjutnya penulis melakukan analisis statistik yang digunakan untuk

membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisa regresi linier

berganda, analisa korelasi dan uji t yang diolah melalui program komputer

statistik SPSS 17, dengan variabel dependent (Y) dan variabel independent (X)

adalah sebagai berikut :

Y = Produksi kue tradisional Aceh

X1 = Modal Kerja

X2 = Biaya bahan baku

X3 = Jam kerja

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis

4.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi Usaha Kue Tradisional

Aceh Di Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya.

Berbicara masalah factor-faktor Produksi Kue Tradisional Aceh di Kecamatan

Seunagan Kabupaten Nagan Raya sangatlah banyak namun disini hanya 4 (empat)

faktor saja yang diteliti yaitu produksi, modal, Biaya bahan baku, dan jam kerjas.

Untuk melihat seberapa besar pengaruh dari Kontribusi Produksi Kue Tradisional

Aceh Terhadap produksi Di Kecamatan Seunagan. Modal digunakan untuk

membeli keperluan membuat kue dalam 1 kali produksi, biaya bahan baku untuk

mempercepat proses produksi, jam kerja dalam 1hari kerja, sedangkan produksi

adalah hasil dari membuat kue tradisional Aceh. analisis ini akan diwujudkan

dengan pengolahan data melalui program sttistik komputer SPSS 17. (Dapat

dilihat pada lampiran I).

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

38

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisa Koefesien Determinasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi Usaha Kue Tradisional Aceh di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya, dengan menggunakan analisis ini

secara kongkret dilakukan terhadap koefisien determinasi. Adapun koefisien

determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan penggunaan hasil

perhitungan sebagai berikut :

Tabel 9

Model modal, Biaya bahan baku, dan Jam kerja produksi pembuat kue tradisional

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .803a .645 .578 37.50523

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah Juli 2013)

Adapun koefesien determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan

penggunaan rumus perhitungan koefisien determinasi menurut Ridwan (2000)

dalam Arafah (2008, h. 11) :

Koefesien determinasi = r2 × 100%

Koefesien determinasi = (0.803)2 × 100%

Koefesien determinasi = 0.645 %

Menurut Sogiyono (2007), dalam Duwi, (h. 65) pedoman untuk memberikan

interprestasi koefisien korelasi (R) adalah sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = Sangat rendah

0,20 - 0,399 = Rendah

0,40 - 0,599 = Sedang

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

39

0,60 - 0,799 = Kuat

0,80 - 1,000 = Sangat kuat

Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang diperoleh yakni sebesar .0803,

maka dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut berada diantara 0,80 – 1.000 artinya

bahwa hubungannya sangat kuat antara modal jam kerja dan biaya bahan baku di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Dari perhitungan diatas diperoleh

koefesien determinasi (R2) sebesar 6.45 yang berarti bahwa variabel modal, Jam kerja

dan Biaya bahan baku, berpengaruh terhadap produksi kue tradisional Aceh di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya sedangkan hasilnya 3.55% dipengaruhi

oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini.

2. Uji Regresi linear Sederhana dan Uji Signifikan Parsial (Uji t).

Uji regresi merupakan prosedur yang kuat dan fleksibel dalam menganalisis

pengaruh asosiatif antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

sedangkan secara partial Variabel pendapatan keluarga ikut berpengaruh terhadap

Variabel modal, Biaya bahan baku, dan jam kerja di Kabupaten Nagan Raya .

Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear berganda maka persamaannya

sebagai berikut : Y = 266.390 + 0.055X1 – 0.025X2-0.020X3

Persamaan tersebut dapat diartika sebagai berikut:

1. Konstanta

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar

266.390 ini menyatakan bahwa apabila variable modal, jam kerja dan biaya

biaya bahan baku sama dengan nol, maka produksi kue tradisonal di Kabupaten

Nagan Raya adalah sebesar 266.390%

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

40

2. Koefisien Regresi X1 (Modal)

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dilihat bahwa nilai X1 sebesar 0.055 hal

ini menyatakan apabila terjadi perubahan sebesar 1 % terhadap variabel modal,

maka akan berpengaruh terhadap produksi kue tradisional di Kabupaten Nagan

Raya adalah sebesar 0.055 %

3. Koefisien Regresi X3 (Biaya Bahan Baku)

Berdasarkan persamaan diatas, dapat dilihat bahwa nilai X3 sebesar 0.025 hal

ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan sebesar 1% Terhadap variable

bahan baku maka akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi kue

tradisional di Kabupaten Nagan Raya adalah naik sebesar 0.025 % dengan

asumsi faktor-faktor lain di anggap tetap.

4. Koefisien Regresi X2 (Jam Kerja)

Berdasarkan persamaan diatas diketahui nilai X2 sebesar 0.020 hal ini

menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan sebesar 1 % terhadap variabel

jam kerja, maka produksi kue tradisional du Kabupaten Nagan Raya adalah

akan turun sebesar 0.020 %

Pembuktian bahwa variabel modal, biaya bahan baku, dan kerja

berpenngaruh terhadap produksi Kue Tradisional di Kabupaten Nagan Raya

dilakukan pengujian secara persial dengan uji t pada jumlah kepercayaan(level of

coffidence 95% pada taraf nyata(α)= 0,05 yaitu

1. Variabel modal diperoleh t-hit sebesar 4.844 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,697

artinya secara partial variabel modal berpengaruh signifikal terhadap produksi

kue tradisional di Kabupaten Nagan Raya.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

41

2. Variabel boiaya bahan baku diperoleh t-hit sebesar-1,097 lebih kecil dari t-tabel

sebesar 1,697 artinya secara partial variabel biaya bahan baku tidak

berpengaruh signifikan terhadap produksi kue tradisional di Kabaupaten Nagan

Raya.

3. Variabel jam kerja diperoleh t-hit sebesar-1,403 lebih kecil dari t-tabel sebesar

1,697 artinya secara partial variabel jam kerja terdapat berpengaruh yang

signifikan terhadap produksi kue tradisional di Kabaupaten Nagan Raya.

Bedasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa hanya factor modal saja yang berpengaruh secara signifikan

sedangkan factor biaya bahan baku dan jam kerja tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap produksi Kue Tradisional Kabupaten Nagan Raya.

Selanjutnya nilai F hitung sebesar 9,676 >F 3,63, sehingga secara besar

terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, biaya bahan baku dan jam kerja

terhadap prodiksi kue tradisional Aceh di Kabupaten Nagan Raya.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Pembuktian variabel modal, bahan baku dan jam kerja berpengaruh

terhadap produksi kue tradisional di Kabupaten Nagan Raya dilakukan pengujian

secara persial dengan uji t pada jumlah kepercayaan (level of coffidensi 95%)

pada taraf nyata (α)=0,05 yaitu :

a. Variabel modal diperoleh t-hit sebesar 4.844 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,697

artinya secara partial variabel modal berpengaruh signifikan terhadap produksi

kue tradional di Kabupaten Nagan Raya.

b. Variabel bahan baku diperoleh t-hit sebesar -1,097 lebih kecil dari t-tabel

sebesar 1,697 artinya secara partial variabel bahan baku tidak berpengaruh

signifikan terhadap produksi kue tradisional di Kabupaten Nagan Raya.

c. Variabel jam kerja di peroleh t-hit sebesar -1,403 lebih kecil dari t-tabel sebesar

1,697 artinya secara partial variabel jam kerja terhadap pengaruh yang

signifikan terhadap produksi tradisional di Kabupaten Nagan Raya.

Selanjutnya nilai F hitung sebesar 9,676 >F 3,63, sehingga secara besar

terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, biaya bahan baku dan jam kerja

terhadap prodiksi kue tradisional Aceh di Kabupaten Nagan Raya.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa hanya faktor modal saja yang berpengaruh secara signifikan,

Sedangkan faktor baban baku dan jam kerja tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap produksi kue tradisional di Kabupaten Nagan Raya.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

43

5.2. Saran

Saran yang perlu di perhatikan oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) yakni :

1. Perlu adanya dukungan dari Pemerintah Daerah terutama Pemerintah

Kabupaten Nagan Raya baik dukungan berupa moril dan materi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan dan mutu pendapatan keluarga di

Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya sebaiknya dilakukan

pengarahan atau penyuluhan kepada para pembuat kue tradisional Aceh, agar

hasil produksi lebih baik kualitasnya dapat bersaing dengan kue modern

lainnya.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

DAFTAR PUSTAKA

Duwi, Priyanto. 2010. Paham analisa statistik data dengan SPSS. Cetakan 1.

Mediakom. Yogyakarta.

Deny Setyaningsih. 2006. Dampak Industri Konveksi Terhadap Pergeseran Nilai

Kerukunan Dalam Masyarakat Jawa (Studi Kasus Desa Srinahan

Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan). Fakulatas Ilmu Sosiologi Dan

Antropologi. Universitas Negeri Semarang.

Hasan, Iqbal. 2009. Analisis data penelitian dengan statistik. PT.bumi Aksara.

Jakarta.

Husaini,Usman, et.al. 2006. Pengantar Statistik. PT Bumi Aksara.Yogyakarta

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Kurnia Sari, Panca. 2011. Analisis Efisiensi dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produksi Industri Kecil Kabupaten Kendal. Skripsi UNDIP.

Sudarsono, dkk. 2000. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori Dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta

Susanti, Aprida. 2011. Analisis kontribusi pajak reklame pendapatan asli daerah di

Kabupaten Aceh Barat.skripsi (tidak dipublikasikan) perpustakaan

Universitas Teuku Umar. Meulaboh.

Sukirno, Sadono. 2006. Mikro ekonomi teori pengantar. PT.Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

. , .2006. Makroekonomi. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Su’ud, Hasan. 2007. Pengantar Ilmu pertanian. Yayasan PENA. Banda Aceh.

Suryananto, Galih. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatn

Pedagang Konveksi. Skripsi Universitas Islam Indonesia. Di publikasikan.

Di download. 24 Agustus 2012.

Http://www.pinbis.com/news detail.php?id berita=222 (diakses 20 Desember

2011)

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.utu.ac.id/680/1/I-V.pdfSalah satu kue adat Nagan Raya yang terkenal adalah kue karahnya khusus karah dalamukuran lebih besar dari ukuran

Http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/ (diakses 15 Mei

2012)

Http://118.96.151.46/kgi/konten_kgi/smp/smp/ekonomi/klas_7/1_Ekonomi_VII/ek

o8.html (diakses 15 Mei 2012)