125
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI DESA PULOREJO KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh Bayu Murdiantoro NIM. 7450406554 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI DESA PULOREJO KECAMATAN

WINONG KABUPATEN PATI

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Bayu Murdiantoro

NIM. 7450406554

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia Ujian Skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Etty Soesilowati, M.Si Amin Pujiati, SE, M.Si NIP. 196304181989012001 NIP.196908212006042001

Mengetahui, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si NIP. 1968120919970200

ii

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

3

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si NIP.197902082006041002

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Etty Soesilowati, M.Si Amin Pujiati, SE, M.Si

NIP. 196304181989012001 NIP. 196908212006042001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si NIP. 196603081989011001

iii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

4

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Agustus 2011

Bayu Murdiantoro

NIM. 7450406554

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

5

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena

didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun

kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)

2. Kemajuan bukanlah karena memperbaiki apa yang telah kau lakukan, tapi

mencapai apa yang belum kau lakukan. (Kahlil Gibran)

3. Jangan suka “nggampangke” apalagi “nyepeleke” apapun itu. (Bapak-Ibuku)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk orang-orang

yang menyayangi, mendukung, dan

memotivasiku:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang tidak pernah

putus memberikan kasih sayang, dukungan,

dan doa

2. Teman-teman seperjuangan EP 2006

3. Almamaterku

v

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu

syarat akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak menerima bimbingan,

dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat tersusun

dengan baik dan selesai tepat pada waktunya, maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi

dengan segala kebijaksanaanya.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang, yang dengan kebijakannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi dengan baik.

3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin

penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dr. Etty Soesilowati, M.Si Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Amin Pujiati SE, M.Si Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

vi

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

7

6. Prasetyo Ari Bowo, SE, M.Si, selaku penguji utama yang telah mengoreksi

serta memberi arahan sehingga skripsi ini hingga mendekati kebenaran.

7. Kepala Desa dan Perangkat Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten

Pati yang telah memberikan ijin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Warga petani Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang

bersedia diwawancara dalam penelitian skripsi ini.

9. Sahabat dan teman-temanku, terima kasih untuk bantuan dan motivasinya.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam penyusunan

skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih sangat jauh

dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa

penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga segala amal baik dari semua pihak, mendapat pahala yang berlipat

ganda dari Allah SWT, amin.

Semarang, Agustus 2011

Penulis

vii

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

8

SARI

Murdiantoro, Bayu. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Etty Soesilowati, M.Si, Pembimbing II Amin Pujiati, SE, M,Si. Kata Kunci : Produksi, Luas Lahan, Modal dan Tenaga Kerja

Faktor-faktor produksi merupakan syarat mutlak dalam sebuah proses produksi. Dalam pertanian, faktor-faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja dan manajemen pengelolaan. Tetapi yang lazim dikenal orang adalah faktor produksi tanah, modal dan tenaga kerja. Masing-masing faktor produksi tersebut mempunyai fungsi serta manfaat yang berbeda dan saling berpengaruh satu sama lainnya. Jika salah satu dari faktor produksi tidak terpenuhi maka proses produksi dalam pertanian terhambat dan tidak bisa berjalan, terutama ketiga faktor produksi yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Desa Pulorejo merupakan salah satu desa di Kabupaten Pati dimanaya penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani padi. Akan tetapi produksi padi petani sejak 5 tahun terakhir terus berfluktuasi namun cenderung turun. Permaslahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) Adakah pengaruh luas lahan, modal dan tenaga kerja terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati? (2) Seberapa besar luas lahan, modal dan tenaga kerja mempengaruhi produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati?

Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang berjumlah 323 petani. Sampel penelitian diambil secara Proporsional Area Random Sampling dan diperoleh 76 petani sebagai responden. Variabel dalam penelitian ini adalah: (1) luas lahan, (2) modal, (3) tenaga kerja, dan (4) produksi padi. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi dan angket. Metode analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dan model regresi linier berganda.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan analisis deskriptif usaha tani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati pada tahun 2010 diperoleh hasil yaitu : variabel luas lahan yang paling banyak dimiliki oleh 38 petani (50%) adalah antara 0,1333 – 0,2665 hektare. Untuk variabel modal yang paling banyak digunakan oleh 57 petani (75%) adalah modal antara Rp 1.000.000 – Rp 1.999.000. Variabel tenaga kerja terbanyak digunakan oleh 59 petani (77,63%) yaitu antara 14 – 19 orang. Sedangkan variabel produksi yang terbesar diperoleh 31 patani (40,79%) yaitu produksi antara 7 – 10 kwintal. (2) Dari hasil analisis linier berganda diperoleh bahwa nilai koefisien regresi masing-masing variabel bebas pada pertanian padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yaitu variabel luas lahan, modal dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi padi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara bersama-sama luas lahan, modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati ditujikan dengan hasil uji F sebesar 166,983 dengan signifikansi

viii

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

9

0,000. Secara bersama-sama produksi padi di pengaruhi oleh luas lahan, modal dan tenaga kerja sebesar 87,4 %.

Saran yang diberikan yaitu (1) Untuk meningkatkan hasil produksi, maka petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati harus menambah luas lahan pertaniannya menjadi 0,2666 – 0,3998 hektare. Untuk modal, petani harus menambah modalnya menjadi antara Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000. Sedangkan untuk tenaga kerja, petani hanya perlu menambahnya 1-2 orang saja sehingga menjadi antara 14 – 19 orang dan lebih menambah serta memanfaatkan teknologi pertanian. (2) Agar hasil produksi meningkat, petani harus menambah penggunaan lahan yang dimiliki dengan memperhatikan aspek produktivitas lahan tersebut (jenis tanah, penggunaan tanah, keadaan pengairan dan sarana prasarana). Modal juga harus ditambah yang salah satunya bisa diperoleh dari kredit untuk menambah pengadaan sarana produksi dan teknologi pertanian. Selanjutnya petani juga harus menambah penggunaan serta pemanfaatan tenaga kerja mekanik atau mesin untuk meminimalkan penggunaan tenaga kerja manusia agar lebih efektif dan efisien.

ix

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

SARI ......................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Permasalahan ......................................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 9 2.1 Usaha Tani ............................................................................................... 9 2.2 Faktor Produksi Usahatani ...................................................................... 11 2.3 Pendapatan Usahatani ............................................................................. 20 2.4 Ekonomi Pembangunan .......................................................................... 21

2.5 Hubungan Pertanian dan Pembangunan .................................................. 22 2.6 Penelitian yang Relevan.......................................................................... 24 2.7 Kerangka Berfikir ................................................................................... 25 2.8 Hipotesis ................................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 28 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 28

3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 28 3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 30 3.4 Jenis dan Sumber Data............................................................................ 31 3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 32 3.6 Validitas dan Reliabilitas Penelitian ........................................................ 34 3.7 Metode Analisis Data ............................................................................. 34 3.8 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 36 3.9 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 41 4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 41

x

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

11

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 59 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 67

5.1 Simpulan ................................................................................................ 67 5.2 Saran ...................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 69

xi

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati ..................... 26 Gambar 4.1 Luas Wilayah Desa Pulorejo Menurut Penggunaan Lahan Tahun

2010 ....................................................................................................... 42 Gambar 4.2 Mata Pencaharian Penduduk Desa Pulorejo Tahun 2010 ......................... 43

Gambar 4.3 Kepemilikan Luas Lahan Petani Desa Pulorejo Tahun 2010 ................... 45

Gambar 4.4 Penggunaan Modal Petani Desa Pulorejo Tahun 2010 ............................ 46

Gambar 4.5 Penggunaan Tenaga Kerja Petani Desa Pulorejo Tahun 2010.................. 47

Gambar 4.6 Produksi Petani Padi Desa Pulorejo Tahun 2010 ..................................... 48

Gambar 4.7 Sebaran Plot pada Uji Normalitas Data ................................................... 54

Gambar 4.8 Scatter Plot pada Uji Heteroskedastisitas ................................................ 57

xii

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Rata-Rata Produksi Padi perPetani/kotak Desa Pulorejo Tahun

2006-2009 .................................................................................................. 4 Tabel 1.2 Tabel Rekapitulasi Luas Lahan, Biaya, Hasil Panen dan Harga Jual

Petani (panen berhasil) tahun 2009 ............................................................. 5 Tabel 3.1 Jumlah Petani di Desa Pulorejo Tahun 2010 ............................................. 28

Tabel 3.2 Tabel Sebaran Sampel Petani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati ............................................................................ 30

Tabel 4.1 Persentase Luas Lahan Ragam Penggunaan Lahan .................................... 41

Tabel 4.2 Variabel Luas Lahan Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ...................................... 44

Tabel 4.3 Variabel Modal Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ......................................................... 45

Tabel 4.4 Variabel Tenaga Kerja Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ...................................... 47

Tabel 4.5 Kriteria Deskriptif Variabel Produksi Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 ........................ 48

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................................... 50

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial ............................................ 51

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Bersama-Sama (Uji F) ................... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 53

Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Multikolinieritas............................................................... 55

Tabel 4.11 Tabel Kriteria Ada Tidaknya Autokorelasi ................................................ 58

Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Autokorelasi..................................................................... 58

xiii

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Daftar Responden .......................................................................... 71

Lampiran 2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen .................................................................. 83 Lampiran 3 Instrumen Penelitian................................................................................ 85 Lampiran 4 Hasil Tabulasi Penelitian ......................................................................... 82 Lampiran 5 Hasil Uji Reliabelitas dan Validitas Instrumen Penelitian ........................ 86 Lampiran 6 Tabel Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja dan Produksi Padi Petani di

Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati ................................. 98 Lampiran 7 Hasil Regresi dengan SPSS for Windows 16.0 ..................................... 101 Lampiran 8 Gambar Wawancara dengan Petani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati ........................................................................ 107

xiv

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

penting pada perekonomian nasional. Untuk mengimbangi semakin pesatnya laju

pertumbuhan penduduk Indonesia, maka usaha pertanian yang maju perlu

digalakkan diseluruh kawasan pertanian Indonesia. Dalam upaya membangun

pertanian Indonesia agar kualitas dan kuantitas produk pertanian dapat

ditingkatkan maka diperlukan peran pemerintah dalam hal kebijakan pertanian

guna pencapaian pemerataan swasembada pangan. Pembangunan sektor pertanian

merupakan sektor yang diutamakan terkait dengan kesejahteraan petani.

Sektor pertanian dalam proses produksinya memerlukan berbagai jenis

masukan (input), seperti pupuk, pestisida, tenaga kerja, modal, lahan, irigasi dan

lain sebagainya. Masukan tersebut menghasilkan keluaran seperti padi, jagung,

susu, daging, kelapa, minyak, dan lain sebagainya yang merupakan masukan bagi

sektor lain seperti sektor industri.

Proses produksi bisa berjalan bila persyaratan faktor produksi yang

dibutuhkan sudah terpenuhi. Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu

tanah, modal, tenaga kerja, dan skill atau manejemen (pengelolaan). Dalam

beberapa literatur, sebagian para ahli mencantumkan hanya tiga faktor produksi,

yaitu tanah, modal, dan tenaga kerja. Masing –masing faktor mempunyai fungsi

yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Kalau salah satu faktor tidak

1

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

2

tersedia maka proses produksi atau usaha tani tidak akan berjalan, terutama ketiga

faktor seperti tanah, modal dan tenaga kerja (Daniel, 2004:50).

Faktor produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainnya seperti air,

udara, temperatur, sinar matahari, dan lainnya. Keberadaan faktor produksi tanah,

tidak hanya dilihat dari segi luas sempitnya saja, tetapi juga dari segi yang lain,

seperti jenis tanah, macam penggunaan lahan (tanah sawah, tegalan, dan

sebagainya), topografi (tanah dataran tinggi, rendah, dan dataran pantai),

pemilikan tanah, nilai tanah,.

Selain faktor produksi tanah, subsektor pertanian juga dipengaruhi oleh

faktor produksi modal. Makin tinggi modal per unit usaha digunakan maka usaha

tersebut dinamakan makin padat modal atau makin intensif. Apakah makin

intensif suatu usaha maka makin tinggi atau tidak keuntungannya itu masih

dipengaruhi oleh faktor harga output dan harga input.

Sama seperti tanah dan modal, tenaga kerja juga mempunyai peran yang

penting dalam produksi pertanian. Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud tenaga

kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat

dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Menurut sebagian

pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia

kerja, yaitu yang berumur 10-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat

bekerja untuk memproduksi barang atau jasa.

Sebagai salah satu kabupaten di Indonesia, Kabupaten Pati masih

mempunyai wilayah pengembangan pertanian sebagai sumber daya yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

3

masyarakat. Pemanfaatan potensi ini dapat dilaksanakan dengan optimal melalui

keterlibatan masyarakat terutama para petani. Kebijakan pemerintah dalam

meningkatkan produksi pertanian didukung dengan Panca Usaha Tani :

1. Penggunaan Bibit Unggul

2. Pemupukan

3. Pemberantasan Hama dan Penyakit

4. Pengairan

5. Perbaikan Sarana dan Prasarana Bercocok Tanam

Dalam Undang-undang No. 24/1992 tentang penataan ruang menyebutkan

bahwa kawasan desa adalah kawasan fungsional dengan ini kegiatan utama desa

adalah sektor pertanian. Oleh sebab itu, strategi pembangunan harus mampu

menjawab tantangan pembangunan perdesaan.

Pengembangan usaha pertanian di Kabupaten Pati dilaksanakan disetiap

desa. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan pertanian di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang dikembangkan demi kesejahteraan

petani dan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat agar tetap terus berjalan

sesuai dengan tujuan pembangunan.

Salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang merupakan komoditas

potensial adalah komoditas tanaman padi. Tanaman padi merupakan salah satu

tanaman yang memegang peranan penting bagi perekonomian negara yaitu

sebagai bahan untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat maupun sebagai

matapencaharian serta sebagai sumber pendapatan petani dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

4

Komoditas tanaman padi ini pula yang kini menjadi tumpuan hidup

masyarakat petani yang ada di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Luas areal pertanian di Desa Pulorejo yaitu sebesar 78,8 hektare, sedangkan luas

pemukimannya adalah 60,5 hektare. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar

wilayah di Desa Pulorejo merupakan areal pertanian. Namun luas areal ini tidak

sebanding dengan jumlah panen padi yang dihasilkan. Dahulu saat panen berhasil

rata-rata padi yang dihasilkan yaitu sebesar 6-7 ton basah/ha (>0,8 ton/kotak),

tetapi saat ini hasil itu sangat sulit dicapai. Berdasarkan data dari wawancara

langsung pada petani, dapat disimpulkan bahwa hasil panen padi terus mengalami

fluktuasi dari tahun ke tahun, namun cenderung menunjukkan penurunan.

Tabel 1.1 Tabel Rata-Rata Produksi Padi perPetani/kotak

Desa Pulorejo Tahun 2006-2009 2006 (kw) 2007 (kw) 2008 (kw) 2009 (kw)

4 – 5 (50%) gagal panen 6 (75%) 4 – 5 (50%) Sumber : hasil wawancara, 2010

Untuk petani di Desa Pulorejo ada sebuah satuan ukuran tersendiri dalam

perhitungan luas atau ukuran tanah yang dimiliki oleh petani. Perhitungan luas

tanah tidak menggunakan satuan yang lazim digunakan yaitu hektare (ha) tetapi

menggunakan istilah yang disebut bau dan kotak. Perhitungannya yaitu:

1 bau = 5 kotak

1 ha = 1,5 bau = 7,5 kotak

¼ bau = 2 kotak

1 kotak = 1.333,33 m2 atau 0,1333 ha

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

5

Tabel 1.2 Tabel Rekapitulasi Luas Lahan, Biaya, Hasil Panen dan Harga Jual Petani

(panen berhasil) Nama Luas (ha) Biaya (Rp) Hasil (ton

basah) Harga Jual /ton

(Rp) Rebin 0,1999 2.000.000 max 1 2.200.000 –

2.500.000 Moko 0,1999 - 1,5 2.200.000 –

2.500.000 Purwadi 0,5332 3.000.000 -

4.000.000 2,5 2.200.000 –

2.500.000 Wasito 0,1333 1.000.000 -

2.000.000 max 1 2.200.000 –

2.500.000 Sukarmin 0,2666 2.000.000 -

3.000.000 1,5 2.200.000 –

2.500.000 Panggah 0,2666 2.500.000 1,5 2.200.000 –

2.500.000 Sadiyo 0,3999 3.000.000 2 2.200.000 –

2.500.000 Pasiman 0,1333 - 1 2.200.000 –

2.500.000 Sardi 0,1999 2.000.000 max 1 2.200.000 –

2.500.000 Sumber : hasil wawancara, 2010

Data dari tabel 2.1 menunjukkan akumulasi hasil panen saat panen

berhasil. Dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar 1-1,5 juta setiap 0,1333

ha dan harga jual sebesar Rp 2.200.000/ton jika panen bagus, berarti besarnya

biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Pendapatan

tersebut masih terbilang kotor karena biaya tenaga kerja petani yang bersangkutan

belum dihitung. Ini artinya pendapatan yang diperoleh petani sangat rendah dan

hal tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Belum lagi permasalahan

permainan harga oleh para bandar atau pedagang besar.

Faktor produksi modal yang digunakan petani padi saat ini bisa dikatakan

kurang memiliki manajemen yang baik. Meskipun petani di desa Pulorejo

mengibaratkan semua uangnya habis lari ke sawah hanya untuk biaya tenaga

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

6

kerja, bibit, pupuk dan pestisida tetapi macam serta tingkat teknologi yang

digunakan masih rendah yang tentunya berpengaruh terhadap produksi padi.

Selain itu, saat ini gotong royong dalam pertanian di Desa Pulorejo sudah hampir

luntur tapi setidaknya disana masih ada beberapa petani yang mengenal “sistem

gantian” dalam proses pertanian, meskipun tidak semua dilaksanakan dengan

gotong royong. Hal tersebut terlihat terutama saat penanaman bibit dan saat

pemanenan dimana semua tenaga kerja yang digunakan paling banyak dan sudah

dibayar dengan upah sesuai jam kerjanya. Sedangkan faktor produksi luas lahan,

para petani di desa Pulorejo umumnya rata-rata memiliki luaas sebesar 1-2 kotak

(0,1333 – 0,2666 ha).

Peningkatan produksi pertanian diharapkan mampu meningkatkan

pendapatan bagi petani, namun produksi masing-masing petani berbeda-beda

karena ada beberapa hal yang mempengaruhi diantaranya adalah luas lahan,

modal dan tenaga kerja yang digunakan. Adanaya perbedaan pendapatan akan

mempengaruhi kesejahteraan masing-masing keluarga petani. Kenyataan yang

terjadi selama 4 tahun musim tanam terakhir (tabel 1.1) di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah terjadi penurunan hasil produksi padi.

Penurunan hasil produksi pertanian bisa dikarenakan tingkat penggunaan

faktor-faktor produksi (input) yang belum optimal oleh para petani. Ketidak

optimalan penggunaan luas lahan, modal dan tenaga kerja juga dapat

mempengaruhi hasil produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati. Berdasarkan fakta diatas, maka penelitian ini mengambil judul

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

7

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh luas lahan, modal dan tenaga kerja terhadap

produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati?

2. Seberapa besar luas lahan, modal dan tenaga kerja mempengaruhi

produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, modal dan tenaga kerja

terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati.

2. Untuk mengetahui besar pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja

terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk

memperkuat penelitian sebelumnya, serta menambah informasi dan

sumbangan serta bahan kajian bagi penelitian selanjutnya khususnya

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

8

mengenai besarnya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja

terhadap produksi padi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

khususnya di bidang ekonomi pembangunan.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Usahatani

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola

input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, teknologi, pupuk, benih,

dan pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinu untuk menghasilkan produksi

yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat (Abd. Rahim dan Diah

Retno Dwi Hastuti, 2007:158). Adapun pengertian usahatani lainnya dapat dilihat

dari masing-masing pendapat sebagai berikut:

Ilmu usahatani bisa diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari

bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan

efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka

miliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya, dan dikatakan efidien bila pemanfaatan

sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output). Ditinjau dari segi

pembangunan, hal terpenting mengenai usaha tani adalah kondisi yang hendaknya

senantiasa berubah, baik dalam ukuran maupun dalam susunannya, untuk

memanfaatkan periode usaha tani yang senantiasa berkembang secara lebih

efisien.

Usahatani pada dasarnya adalah alokasi sarana produksi yang efisien untuk

mendapatkan produksi pendapatan usahatani yang tinggi. Jadi usahatani dikatakan

berhasil kalau diperoleh produksi yang tinggi dan sekaligus juga pendapatan yang

tinggi. Pengelolaan usahatani merupakan pemilihan usaha antara berbagai

9

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

10

alternatif penggunaan sumber daya yang terbatas yang meliputi lahan, tenaga

kerja, modal, dan waktu. Dalam usahatani juga terjadi kegiatan mengorganisasi

(mengelola) aset dan cara dalam pertanian atau suatu kegiatan yang

mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang

menyangkut bidang pertanian.

Usahatani yang ada di negara berkembang khususnya Indonesia terdapat

dua corak dalam pengelolaannya yaitu usahatani yang bersifat subsisten adalah

dengan merubah melalui usahatani komersial. Usahatani komersial dicirikan

adanya suatu usahatani untuk mencari laba atau profit yang sebesar-besarnya.

Tingkat kesenjangan petani sangat ditentukan pada hasil panen yang diperoleh.

Banyaknya hasil panen tercermin pada besarnya pendapatan yang diterima dan

pendapatan tersebut sebagian besar untuk keperluan konsumsi keluarga terpenuhi,

dengan demikian tingkat kebutuhan konsumsi keluarga terpenuhi sangat

ditentukan oleh pendapatan yang diterimanya. Berdasarkan teori ekonomi makro,

usahatani pada prinsipnya dapat digolongkan sama dengan bentuk perusahaan,

dimana untuk memproduksi secara umum diperukan modal, tenaga kerja,

teknologi, dan kekayaan (Mosher, 1997).

Usahatani padi yang dilakukan petani di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati merupakan usaha atau pengelolaan yang

mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dikuasainya yang meliputi

lahan, tenaga kerja, modal, dan waktu. Tujuannya adalah memiliki pekerjaan dan

mendapat pendapatan untuk membiayai kebutuhan pribadi maupun kebutuhan

keluarga sehari-harinya.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

11

2.2 Faktor Produksi Usahatani

Dalam usahatani, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup

panjang dan penuh resiko. Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama

tergantung pada jenis komoditas yang diusahakan. Tidak hanya waktu, kecukupan

faktor produksi pun ikut sebagai penentu pencapaian produksi. Proses produksi

baru bisa berjalan bila persyaratan ini yang dibutuhkan dapat dipenuhi.

Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor produksi. Faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi dalam usahatani yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Produksi Tanah/ Lahan

Tanah merupakan faktor produksi yang memiliki kedudukan penting

dalam suatu usahatani. Tanah merupakan syarat mutlak bagi petani untuk dapat

memproduksi padi. Dengan memiliki lahan yang cukup berarti petani sudah

mempunyai modal utama yang sangat berharga sebagai seorang petani karena

pada lahan inilah petani akan melakukan proses produksi sehingga menghasilkan

padi.

Whittow (1994) berpendapat, sebagaimana dikutip oleh Widiyanto dan

Suprapto dalam Maryam (2002:12), lahan merupakan sebidang permukaan bumi

yang meliputi parameter-parameter geologi, endapan permukaan, topografi,

hidrologi, tanah, flora dan fauna yang secara bersama-sama dengan hasil kegiatan

manusia baik di masa lampau maupun masa sekarang yang akan mempengaruhi

terhadap penggunaan saat ini maupun yang akan datang. Pada umumnya lahan

sawah merupakan lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

pematang, saluran untuk menahan/menyalurkan air.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

12

Luas penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting

dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha pertanian. Semakin luas

lahan (yang digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan

oleh lahan tersebut. (Abd. Rahim, 2007:36).Dalam usahatani misalnya pemilikan

atau penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dbanding lahan yang

lebih luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani

dilakukan. Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib dan administrasi

yang baik serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada

penerapan teknologi, karena pada luasan yang lebih sempit, penerapan teknologi

cenderung berlebihan (hal ini berhubungan erat dengan konversi luas lahan ke

hektar), dan menjadikan usaha tidak efisien.

Faktor produksi tanah tidak hanya dilihat dari segi luas atau sempitnya

saja, tetapi juga dilihat dari segi lain seperti produktivitas tanah yang bergantung

pada (jenis tanah, macam penggunaan lahan sepert sawah/tegalan, keadaan

pengairan, sarana prasarana), topografi (tanah dataran tinggi, dataran rendah atau

daerah pantai), pemilikan tanah, nilai tanah serta fragmantasi tanah. Jenis tanah

mengarahkan petani kepada pilihan komoditas yang sesuai, pilihan teknologi,

serta pilihan metode pengolahan tanah. Selain itu juga mempengaruhi petani

dalam pemilihan tanaman, pilihan waktu bertanam dan cara bercocok tanam.

Pada umumnya lahan sawah merupakan lahan pertanian yang berpetak-

petak dan dibatasi oleh pematang, saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang

biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau

status tanah tersebut. Sebaliknya, lahan bukan sawah merupakan semua lahan

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

13

selain sawah yang meliputi: (1) lahan pekarangan (2) kebun (3) huma (4)

perkebunan.

Status tanah adalah pernyataan hubungan antara tanah usahatani dengan

kepemilikan atau pengusahaannya. Adapun status tanah dapat dibedakan menjadi

:tanah milik atau tanah hak milik, tanah sewa, tanah sakap, tanah gadai dan tanah

pinjaman. Berdasarkan sumber kepemilikan dan pengusahaannya maka tanah

yang dimiliki atau dikelola petani dapat digolongkan atas beberapa jenis proses

penguasaan dan status tanah, yaitu : dibeli, disewa, disakap, pemberian oleh

negara, warisan, wakaf, dan membuka lahan.

Tanah sebagai faktor produksi mempunyai nilai yang tergantung pada

tingkat kesuburannya atau kelas tanahnya, fasilitas irigasi, posisi lokasi terhadap

jalan dan sarana perhubungan, adanya rencana pengembangan, dan lain-lain. Atas

dasar pengertian lahan dan fungsi lahan diatas, dapat disimpulkan bahwa lahan

merupakan faktor yang penting dalam sektor pertanian ini. Lahan mempunyai

nilai ekonomis yang bisa sangat tinggi, dengan begitu akan menguntungkan

pemiliknya. Dalam konteks pertanian, penilaian tanah subur mempunyai nilai

yang lebih tinggi daripada tanah tidak subur.

b. Faktor Produksi Modal

Modal atau kapital mengandung banyak arti, tergantung pada

penggunaannya. Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta

kekayaan seseorang, yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, rumah,

mobil, dan lain sebagainya yang dimiliki. Modal tersebut dapat mendatangkan

penghasilan bagi si pemilik modal, tergantung pada usahanya dan penggunaan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

14

modalnya. Dalam ilmu ekonomi juga banyak definisi tentang modal. Menurut

Von Bohm Bawerk, arti modal atau kapital adalah segala jenis barang yang

dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut kekayaan masyarakat. Sebagian

kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi

digunakan untuk memproduksi barang-barang baru dan inilah yang disebut modal

masyarakat atau modal sosial.

Modal adalah faktor terpenting dalam pertanian khususnya terkait bahan

produksi dan biaya tenaga kerja. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat

menentukan tingkat atau macam teknologi yang diterapkan. Kekurangan modal

bisa menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan pada proses pertanian

sehingga menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima

(Moehar Daniel, 2004:21).

Dalam usahatani modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Modal tetap, meliputi: tanah dan bangunan. Modal tetap dapat diartikan

sebagai modal yang tidak habis pada satu periode produksi. Jenis modal ini

memerlukan pemeliharaan agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu

yang lama. Jenis modal ini mengalami penyusutan.

b. Modal bergerak, meliputi: alat-alat pertanian, uang tunai, piutang di bank,

bahan-bahan pertanian (pupuk, bibit, obat-obatan), tanaman, dan ternak.

Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibedakan menjadi:milik sendiri,

pinjaman atau kredit, hadiah, waisan, dari usaha lain dan kontrak.

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam memulai atau

mengembangkan suatu kegiatan usaha, terutama bagi golongan ekonomi lemah

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

15

termasuk para petani. Mereka sering mengalami persoalan dalam hal permodalan.

Para petani pada umumnya memiliki modal sendiri yang relatif kecil, sehingga

upaya mengatasi kekurangan modal petani umumnya memanfaatkan modal

pinjaman (kredit). Baik kredit itu berasal dari pemerintah, bank, lembaga

pegadaian, koperasi, tetangga, dan saudara.

Sebenarnya kredit mempunyai arti sebagai suatu transaksi antara dua

pihak, pihak pertama disebut sebagai kreditor (yang menyediakan sumber-sumber

ekonomi berupa uang, barang atau jasa) dan pihak kedua disebut debitor

(pengutang), dengan perjanjian bahwa pihak pengutang akan membayar kembali

utang tersebut pada waktu yang kadang-kadang ditambahkan dengan persyaratan

tertentu seperti denda keterlambatan, bunga dan lain sebagainya.

Dalam usaha pertanian dikenal beberapa macam kredit yang pernah

diluncurkan pemerintah dengan tujuan membantu pengadaan modal petani supaya

upaya peningkatan produksi dapat dicapai. Disamping itu, diantara petani dengan

petani, petani dengan pedagang, dan petani dengan rentenir juga terjadi kredit

yang sifatnya tidak resmi, seperti kredit yang dikucurkan pemerintah.

Kredit yang pernah dikucurkan pemerintah bermula dari kredit Bimnas

(Bimbingan Massal), yang mulai disalurkan tahun 1971 sampai dengan musim

tanam 1975/1976. Kredit ini ditujukan untuk membantu petani mencukupi

modalnya dalam usaha tani padi sawah. Pada awalnya, realisasi pengucuran kredit

ini selalu meningkat, tetapi dalam pengembaliannya sering terjadi keterlambatan

dan kemacetan atau terjadi tunggakan. Sehingga semakin lama jumlah kredit dan

petani peserta Bimnas menurun.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

16

Selanjutnya karena peningkatan produksi tidak juga bisa dipercepat dan

dipacu peningkatannya, maka tahun 1984/1985, kredit kembali dikucurkan yang

diberi nama KUT (Kredit Usaha Tani). Kredit ini disalurkan melalui KUD terpilih

dan Kupedes (Kredit Umum Pedesaan) melalui BRI. KUD dibentuk pemerintah

dan pengurusnya dipilih oleh para anggota dengan campur tangan (dibantu

pengelolaanya) petugas lapangan, namun akhirnya juga mengalami kemacetan

seperti kredit Bimnas.

Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa modal adalah

barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi lainnya menghasilkan

barang-barang baru yaitu hasil pertanian (Mubyarto, 1989: 106). Dengan adanya

modal ini diharapkan petani akan dapat mengoptimalkan proses produksi

sehingga akan memperoleh hasil yang meningkat.

c. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Tenaga kerja (man power) yaitu penduduk dalam usia kerja, yaitu yang

berumur antara 15-64 tahun, merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja

untuk memproduksi barang atau jasa, dan disebut angkatan kerja (labor force)

adalah penduduk yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja, tetapi siap untuk

bekerja atau sedang mencari kerja.

Tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak

dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Setiap usaha

pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu

dalam analisa ketenagakerjaan dibidang pertanian, penggunan tenaga kerja

dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

17

tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya

berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula menentukan macam tenaga kerja

yang bagaimana diperlukan (Soekartawi, 1993:26).

Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani

sendiri. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani merupakan sumbangan

keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai

dalam uang meskipun tenaganya dicurahkan dihampir seluruh proses pertanian.

Bila dari keluarga sendiri belum mencukupi barulah petani menggunakan tenaga

kerja dari luar dan biasanya sudah dibayar dengan sistem upah sesuai dengan jam

kerjanya. Jenis tenaga kerja dalam kegiatan usahatani meliputi :

1) Tenaga kerja manusia, dapat berupa tenaga kerja laki-laki, perempuan

maupun anak-anak. Tenaga kerja ini dapat pula berasal dari dalam

keluarga atau berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja dari luar keluarga

dapat diperoleh melalui cara mengupah, sambatan atau arisan tenaga kerja.

2) Tenaga kerja ternak

3) Tenaga kerja mekanik/mesin.

Tenaga kerja dalam pertanian adalah pencurahan tenaga kerja dalam

proses pertanian yang ditujukan untuk menghasilkan produksi pertanian.

Pencurahan tenaga kerja usahatani dimaksudkan agar proses produksi dapat

berjalan maka pada tiap tahapan kegiatan usahatani diperlukan masukan tenaga

kerja yang sepadan. Dengan adanaya masukan tenaga kerja yang sepadan

diharapkan proses produksi akan berjalan lebih optimal sehingga produksi

pertanian meningkat.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

18

d. Hasil Produksi

Hasil yaitu keluaran (output) yang diperoleh dari pengelolaan input

produksi (sarana produksi atau biasa disebut masukan) dari suatu usaha tani

(Daniel, 2004). Hasil produksi merupakan jumlah keluaran (output) yang dapat

diperoleh dari proses produksi. Produksi secara teknis adalah suatu proses

pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia dengan harapan akan mendapatkan

hasil yang lebih dari segala perose yang telah dilakukan.

Pada dasarnya hasil produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Kebutuhan yang semakin bertambah perlu diimbangi dengan

peningkatan atau perluasan produksi, baik jumlah maupun mutunya. Usaha untuk

meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi dapat dilakukan melalui beberapa

cara berikut ini :

a. Ekstensifikasi

yaitu menambah ataupun memperluas faktor-faktor produksi.

b. Intensifikasi

artinya memperbesar kemampuan berproduksi tiap-tiap faktor produksi,

tanpa menambah jumlah faktor produksi.

c. Diversifikasi

adalah cara memperluas usaha dengan menambah jenis produksi.

d. Spesialisasi

Spesialisasi atau pengadaan pembagian kerja yaitu masing-masing orang,

golongan dan daerah menghasilkan barang-barang yang sesuai dengan

lapangan, bakat, keadaan daerah, iklim dan kesuburan tanah. Dengan

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

19

adanya pembagian kerja, hasil kerja dapat diperluas sebagai barang-barang

yang dihasilkan juga meningkat dan kualitas hasil kerja akan lebih baik.

e. Menambah Prasarana Produksi

Membuat/menambah prasarana produksi seperti saluran atau bendungan

untuk pengairan, jalan dan jembatan untuk memperlancar pengangkutan

bahan-bahan baku dan perdagangan

f. Memberi Proteksi

Memberikan proteksi yaitu melindungi industri dalam negeri, misalnya

dengan mengenakan pajak impor, pembatasan atau larangan terhadap

masuknya barang-barang tertentu yang industri dalam negeri sudah dapat

menghasilkan sendiri dalam jumlah yang mencukupi.

Didalam produksi pertanian, faktor produksi memang menentukan besar

kecilnya produksi yang akan diperoleh petani. Untuk menghasilkan produksi

(output) yang optimal maka penggunaan faktor produksi tersebut dapat

digabungkan. Dalam praktek, selain dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi

diatas, faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi ini dibedakan atas dua

kelompok (Soekartawi, 1991:48):

a. Faktor biologis, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat

kesuburannya, bibit, varietas, pupuk, obat-obatan, gulma dan lain

sebagainya.

b. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga tenaga kerja, tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian, kelembagaan,

tersedianya kredit dan sebagainya.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

20

Berdasarkan pengertian produksi-produksi yang telah disebutkan diatas,

disini peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud hasil produksi dalam

penelitian ini adalah hasil panen padi yang didapat selama jangka waktu tertentu

(satu musim tanam) yang besarannya dinyatakan dalam satuan kuintal (kw).

2.3 Pendapatan Usahatani

Pendapatan dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai hasil berupa uang

atau hal materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia

bebas. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan dari setiap

anggota rumah tangga dalam bentuk uang yang diperoleh baik sebagai gaji atau

upah usaha rumah tangga atau sumber lain (Samuelson Nordhaus, 2003:264).

Pendapatan dalam usahatani merupakan penerimaan yang diperoleh petani

setelah selesai proses produksi baik masih berwujud barang-barang hasil produksi

maupun uang dari hasil penjualan hasil produksi tersebut. Menurut Soekartawi

(2002:54) penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga

jual produk. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : biaya

tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya

didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan

walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit, contohnya pajak, sewa

tanah, iuran pengairan, dan alat produksi. Biaya tidak tetap didefinisikan sebagai

biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya

biaya untuk produksi seperti tenaga kerja, bibit, pupuk, dan sebagainya.

Pada setiap akhir panen petani selalu menghitung berapa hasil bruto yang

diperolehnya. Semuanya kemudian dinilaikan dengan uang. Hasil itu tidak

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

21

semuanya untuk biaya usaha taninya tersebut seperti pupuk, pestisida, pengolahan

tanah, perawatan, pemupukan dan pemetikan hasil atau pemanenan. Setelah biaya

tersebut dikurangkan terhadap hasil yang didapatkan barulah bisa dihitung berapa

keuntungan yang diperoleh petani tersebut.

Menurut Adiwilaga (1975) menyatakan, antara nilai nyata pendapatan

dapat dilihat dan diperhitungkan dari dua segi, yaitu :

i. Pendapatan tunai, merupakan selisih penerimaan tunai dengan biaya tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan yang betul-betul diterima petani atas penjualan dari sejumlah hasil produksinya. Sedangkan biaya tunai merupakan jumlah biaya yang betul-betul dikeluarkan oleh petani dalam mengelola usahataninya seperti biaya pupuk, obat, tenaga kerja, dan lain-lain.

ii. Pendapatan total, merupakan selisih dari penerimaan dengan pendapatan biaya, baik biaya tunai atau pun yang diperhitungkan. Dari kedua segi penilaian pendapatan ini, dapat dilihat secara nyata jumlah pendapatan betul-betul yang diperoleh petani dan sejumlah pendapatannya yang seharusnya diterima petani.

2.4 Ekonomi Pembangunan

Ekonomi Pembangunan (Development Economics) dapat diartikan sebagai

“Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah

ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan cara-cara

untuk mengatasi masalah-masalah itu supaya negara-negara tersebut dapat

membangun ekonominya lebih cepat” (Sukirno,1985:4). Tujuan analisisnya

adalah untuk menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan

atau pembangunan yang lambat di negara-negara yang sedang berkembang dan

selanjutnya mengemukakan beberapa pendekatan dan cara-cara serta berbagai

pilihan kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi negara berkembang sehingga mempercepat jalannya pembangunan.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

22

Secara garis besar, pembahasan ilmu ekonomi pembangunan dapat

dimasukkan dalam dua golongan, pertama, pembahasan mengenai pembangunan

ekonomi baik bersifat deskriptif maupun analitis bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di negara sedang

berkembang dan implikasinya terhadap kemungkinan untuk membangun ekonomi

kawasan/negara tersebut. Kedua, pembahasan selebihnya bersifat memberikan

berbagai pilihan kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilakukan dalam usaha-

usaha untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara tersebut.

2.5 Hubungan Pertanian dan Pembangunan

Sebelum dekade 1950-an, para ahli ekonomi pembangunan menganjurkan

pentingnya alokasi sumberdaya secara efisien untuk menjaga adanya pertumbuhan

output dalam jangka panjang. Dengan arah ini pemikir ekonomi pembangunan

lebih mengutamakan tercapainya pertumbuhan pendapatan nasional dengan

menerapkan skala ekonomi besar dan mendayagunakan faktor produksi yang

berproduktivitas tinggi. Industrialisasi dinilai sebagai suatu strategi yang mampu

meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan faktor produksi. Arah

perkembangan yang terakhir ini menjadi pilihan banyak negara sedang

berkembang. Hal ini berdasarkan pengalaman dari negara-negara maju yang

menunjukkan bahwa strategi industrialisasi merupakan langkah yang tepat dan

selalu diikuti oleh negara yang membangun. Kendati demikian, strategi ini

mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan.

Proses pembangunan yang mengutamakan pada penggunaan faktor

produksi dengan marginal produk tinggi akan menimbulkan dampak yang tidak

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

23

diharapkan, terutama terjadinya perbedaan jenjang yang mencolok antara pelaku

ekonomi dengan kemampuan tinggi dengan pelaku ekonomi berproduktivitas

rendah. Perbedaan dalam pemilikan asset ini, baik jumlah maupun mutu, akan

mengakibatkan perbedaan manfaat yang diperoleh dari keikutsertaanya dalam

proses pembangunan ini.

Berkaitan dengan hal ini, maka para pemikir ekonomi mulai mengubah

arah pandangannya dengan memberi bobot lebih besar terhadap peran sektor

pertanian dalam pembangunan. Strategi pembangunan yang mengutamakan

peningkatan produksi melalui industri dan umumnya di kota hanya berjalan baik

jika pengembangan sektor industri mampu menjalin hubungan dengan sektor

pertanian, memberikan kesempatan kerja bagi rakyat di pedesaan, serta

memberikan penghasilan memadai sehingga mereka mempunyai sumbangan

cukup berarti bagi proses pertumbuhan ekonomi.

Rapid urban industry development has been perceived as clearly essential if rural labor, made redundant by the rapid gains in labour productivity in agriculture, is to escape from low productivity employment in the rural sector and make an important contribution to national econimic growth (Hayam & Ruttan, dalam Sadono Sukirno : 1985).

Pada umumnya, pengembangan sektor produktif dapat dicapai berkat

kematangan sektor pertanian yang mempunyai kaitan erat dengan sektor lain.

Sektor pertanian berkembang dan mampu menciptakan surplus yang kemudian

ditingkatkan menjadi investasi pada sektor yang mampu mengolah produk

pertanian. Antara industri pengolah hasil pertanian dan sektor pertanian yang

mempunyai surplus ini mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling

menguntungkan.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

24

Adanya kaitan luas antara sektor pertanian denagan sektor lain,

khususnaya industri yang mengolah hasil pertanian dan meningkatkan nilai

tambah pertanian, merupakan prakondisi proses pembangunan yang berkembang

tumbuh. Dengan demikian ketergantungan antara sektor pertanian dengan industri

adalah ketergantungan yang saling menguntungkan.

Arah perkembangan ini mempunyai kelebihan, yaitu adanya kemampuan

dan kekuatan yang muncul dari dalam sektor pertanian itu sendiri yang dapat

menjamin adanya pertumbuhan sektor terkait secara berkelanjutan (Hayami &

Ruttan, dalam Sadono Sukirno :1985). Disamping itu, keterkaitan dapat pula

diciptakan dan dikembangkan melalui penumbuhan sektor industri yang mampu

menarik dan menyerap produk sektor pertanian. Dalam hal ini sektor industri kuat

didukung oleh sektor pertanian. Sektor industri, sebagai leading sektor, dibangun

dengan harapan dapat menyerap dan mendayagunakan produk sektor pertanian.

Beberapa ahli ekonomi dibeberapa negara berkembang mulai menyadari

bahwa perhatian terhadap sektor pertanian perlu diberikan lebih banyak, karena

strategi pembangunan yang diupayakan dengan mengejar pertumbuhan industri di

kota yang cepat seringkali tidak dibarengi dengan pengembangan sektor pertanian

dan pedesaan (Todaro, dalam Sadono Sukirno :1978).

2.6 Penelitian yang Relevan

1. Sukron Munzid. 2009. Skripsi : “Pengaruh Luas Lahan, Modal dan

Tenaga Kerja Terhadap Hasil Produksi Usaha Tani Kedelai di

Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan”. UNNES

Berdasarkan analisis skripsi di atas dapat disimpulkan bahwa :

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

25

Di kecamatan Ngaringan terjadi penurunan produksi kedelai sebesar 10%

pada tahun 2006 dan 4,75% tahun 2007. Disamping itu, masalah yang

sering dihadapi oleh para petani kedelai disana adalah bahwa nilai

produksi yang diperoleh tidak lebih besar dari semua jumlah biaya

penggunaan faktor produksi. Ketiga faktor dalam penelitan ini yaitu

modal, tenaga kerja, dan lahan. Berdasarkan penelitian ternyata dari ketiga

variabel semuanya mempunyai pengaruh signifikan terhadap produksi

kedelai petani. Sehingga pengoptimalan variabel luas lahan, modal dan

tenaga kerja sangat penting untuk mendukung produksi usaha petani

kedelai di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan.

2.7 Kerangka Berfikir

Usahatani padi merupakan matapencaharian dan tulangpunggung

perekonomian keluarga petani hampir diseluruh desa di Indonesia. Proses

produksi akan berjalan dengan lancar jika persyaratan – persyaratan yang

dibutuhkan dapat terpenuhi. Persyaratan ini lebih dikenal dengan nama faktor

produksi. Usahatani padi merupakan suatu jenis kegiatan pertanian rakyat yang

diusahakan oleh petani dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti

alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan pengelolaan yang ditujukan pada

peningkatan produksi. Dengan peningkatan produksi ini diharapkan akan

semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.

Masyarakat Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati sebagian

besar bermatapencaharian sebagai petani. Dimana produksi usahatani padi yang

dilakukan oleh petani disana semakin menurun dari tahun ketahun. Produksi padi

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

26

petani disana juga sangat bergantung pada faktor-faktor produksi yang

digunakan. Diantara faktor-faktor produksi tersebut adalah luas lahan, modal dan

tenaga kerja. Secara sistematis uraian diatas dapat ditunjukkan dalam bagan

dibawah ini :

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:64).

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan diatas, maka

dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada pengaruh luas lahan terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati.

2. Ada pengaruh modal pertanian terhadap produksi padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

3. Ada pengaruh tingkat tenaga kerja terhadap produksi padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Luas Lahan

Modal

Tenaga Kerja

Jumlah Produksi Padi

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

27

4. Ada pengaruh secara bersama-sama luas lahan, modal, dan tenaga kerja

terhadap produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan obyek/ subyek yang akan

diteliti. Sedangkan menurut Sudjana (2003: 6) menyatakan bahwa populasi adalah

totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran

kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang

lengkap dan jelas yang ingin dipelajari dari sifat-sifatnya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh petani yang melakukan usahatani padi di Desa

Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang berjumlah 323 orang petani

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Petani di Desa Pulorejo Tahun 2010

Dusun Jumlah Petani Persentase 1. Mbingung 196 60,69 2. Blibak 52 16,10 3. Puluhan 75 23,21

Jumlah 323 100 Sumber : Statistik Desa Pulorejo, 2010

3.2 Sampel Penelitian

Pada dasarnya semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama

untuk menjadi anggota sampel dalam sebuah penelitian (Sutrisno Hadi, 2000:

220). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Proporsional Area Random Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan

wilayah dimana masing- masing bagian terambil sampelnya secara acak. Dengan

demikian peneliti memberikan hak yang sama kepada objek untuk memperoleh

pertanyaan dan dipilih menjadi sampel di masing-masing area atau wilayah bagian

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

29

sampel dalam penelitian ini yang mewakili populasi terdiri dari petani padi dari

tiga dusun yaitu Dusun Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun Puluhan. Penentuan

sampel ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Husein (1998:78-

79) berikut ini:

Keterangan:

N = ukuran populasi

n = ukuran sampel

e² = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

Sampel yang ditolelir, dalam penelitian ini digunakan 10 persen.

Berdasarkan rumus di atas, maka perhitungan nilai sampel sebagai berikut :

763593381,76

23,4323

23,31323

1,0.3231323

2

menjadidibulatkann

n

n

n

=

=

+=

+=

Perhitungan di atas diperoleh nilai sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini, yaitu sebanyak 76 petani padi dianggap sudah mewakili dari

keseluruhan petani yaitu sebanyak 323 orang petani. Adapun proporsi sebaran

sampelnya yang terdapat pada tiga dusun di Desa Pulorejo yaitu Dusun

Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun Puluhan yang dapat dilihat sebagai berikut:

21 NeNn

+=

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

30

Tabel 3.2 Tabel Sebaran Sampel Petani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati

No. Dusun Populasi Sampel

1. Mbingung 196 4676323196

=x

2. Blibak 52 127632352

=x

3. Puluhan 75 187632375

=x

Jumlah 323 76 Sumber : data primer diolah 2010

Pada Tabel 3.2 dapat diketahui persebaran sampel petani padi dari ketiga

dusun di Desa Pulorejo yaitu Dusun Mbingung sebanyak 46 petani, Dusun Blibak

sebanyak 12 petani, dan Dusun Puluhan sebanyak 18 petani.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) variabel dalam penelitian pada dasarnya

adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Variabel dalam

penelitian ini meliputi:

3.3.1 Variabel Bebas (Independen) (X)

Variabel independen di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Luas Lahan (LL)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lahan dengan memandang dari

mana diperolehnya atau status tanah tersebut. Dengan indikator, luas lahan

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

31

yang digunakan per kegiatan untuk menanam tanaman padi dalam satuan

hektare (ha).

b. Modal (M)

Modal dalam penelitian ini menggunakan indikator:

1) Biaya bahan produksi besaran nominal berupa uang (Rupiah) yang

dipergunakan untuk pembelian bahan produksi dalam satu kali masa

tanam.

2) Biaya tenaga kerja besaran nominal berupa uang (Rupiah) yang di

gunakan untuk pembiayaan tenaga kerja dalam satu kali masa tanam.

c. Tenaga kerja (TK)

Tenaga Kerja dalam penelitian ini yaitu menggunakan Jumlah Tenaga

Kerja yang digunakan per kegiatan dalam satu kali masa tanam didasarkan

pada satuan Hari Orang Kerja dihitung dengan anggapan satu hari kerja

dengan satuan ukur (jumlah orang).

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen) ( Y )

Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil produksi

padi dengan indikator besarnnya jumlah produksi padi yang diproduksi atau

dihasilkan oleh petani dalam satuan kuintal (kw) di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis kuantitatif ini, data yang digunakan

oleh peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari

hasil wawancara langsung dengan para petani padi dengan menggunakan daftar

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

32

pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan apa yang

akan menjadi penelitiannya.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan atau

sumber lain yang telah ada sebelumnya dan diolah kemudian disajikan dalam

bentuk teks, karya tulis, laporan penelitian, buku dan lain sebagainya. Data

sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari Statistik Desa dan catatan-catatan Desa

Pulorejo.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh

bahan-bahan keterangan atau kenyataan yang benar-benar mengungkapkan data-

data yang diperlukan dalam suatu penelitian baik untuk data yang pokok maupun

data penunjang.

Adapun metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah sebagai

berikut:

3.5.1 Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya ( Sugiyono, 2009:142). Metode ini digunakan untuk mencari

data tentang usahatani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Dalam penelitian ini angket atau kuesioner digunakan sebagai metode

utama untuk mengetahui pengaruh jumlah luas lahan, modal, dan tenaga kerja

terhadap produksi petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten

Pati. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pilihan

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

33

ganda dimana setiap item soal disediakan 4 (empat) jawaban dengan skor masing-

masing sebagai berikut:

1) Jawaban A dengan skor 1

2) Jawaban B dengan skor 2

3) Jawaban C dengan skor 3

4) Jawaban D dengan skor 4

3.5.2 Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006: 155). Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlah respondennya kecil (Sugiyono, 2009:137).

Metode ini dilakukan pada saat melakukan pengumpulan data awal. Selain

itu untuk membantu menjelaskan kepada responden apabila responden kurang

jelas dan tidak bisa menjawab angket yang dikarenakan buta huruf ataupun

keterbatasan di dalam memahami pertanyaan.

3.5.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data atau variabel mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, buku, prasasti, notulen rapat (Arikunto, 2006:

158). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data fisik dan

kondisi wilayah di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati, seperti luas

wilayah, batas wilayah, jumlah penduduk, dan matapencaharian penduduk.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

34

3.6 Valitidas dan Reliabilitas Penelitian

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

koesioner. Dalam pengujian validitas dengan menggunakan pengujian validitas isi

yaitu dengan membandingkan isi instrumen dengan indikator, secara teknis

pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen.

Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok

ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pertanyaan yang telah dijabarkan dari

indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka pengujian validitas dapat

dilakukan dengan mudah dan sistematis (Sugiyono, 2009:129).

3.6.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Pengambilan keputusannya adalah apabila r hitung (r11) >

dar r tabel maka instrumen dapat dikatan reliabel.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis merupakan suatu usaha untuk menentukan jawaban atas

pertanyaan tentang rumusan dan hal-hal yang diperoleh dalam suatu penelitian.

Data yang sudah masuk dan sudah terkumpul dianalisis untuk menjawab tujuan

dari penelitian. Teknik analisis data disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adapun

teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode ini dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang

diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

35

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Penelitian

deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberi gambaran atau

penegasan suatu konsep, menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan

status subyek penelitian (Wirartha,2006:154). Langkah-langkah yang ditempuh

dalam analisis ini adalah :

1) Membuat distribusi jawaban angket

2) Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang

telah ditetapkan

3) Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden

4) Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel.

3.7.2 Analisis Regresi linier berganda

Teknik ini mengacu pada tujuan hipotesisi penelitian. Model analisis ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

yaitu antara Luas lahan (LL), Modal (M), dan Tenaga Kerja (TK) terhadap

Produksi Padi (P). Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga Metode analisis data

yang digunakan penelitian ini adalah regresi linier berganda yang

ditransformasikan kelogaritma berganda dengan menggunakan Logaritma Natural

(ln). Bentuk persamaannya: LnY = a + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3+ e

Keterangan: LnY : Log natural variabel Hasil Produksi

a : Konstanta

LnX1: Log natural variabel luas lahan

LnX2: Log natural variabel modal

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

36

LnX3: log natural variabel tenaga kerja

b : konstanta

e : Distrubance error.

Adanya perbedaan dalam satuan dan besaran variabel bebas dalam

persamaan menyebabkan persamaan regresi harus dibuat dengan model logaritma

natural. Alasan pemilihan logaritma natural (Ghozali, 2005) adalah sebagai

berikut :

a. Menghindari adanya heterokedastisitas

b. Mengetahui koefisien yang menunjukkan elastisitas

c. Mendekatkan skala data.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-

sifat tidak bias linier terbaik suatu penaksir. Selain itu suatu model dikatakan

cukup baik dan dapat untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji

asumsi klasik yang melandasinya. Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi

klasik yang terdiri dari:

3.8.1 Uji Normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk melihat bahwa suatu variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas didapat

dari uji grafik profitability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari

residual sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Jika

distribusi dari variabel pengganggu atau residual adalah normal, maka garis yang

menggambarkan residual akan mengikuti garis diagonalnya.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

37

3.8.2 Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar beberapa atau semua variabel bebas

(independent) (Ghozali 2001:57). Untuk pengujian hipotesisi ini digunakan

penghitungan dengan program komputasi SPSS forwindows release 16.0.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini muncul apabila kesalahan atau residual dari modal yang dianalisis

tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang homokedastisitas atau tidak heterokedastisitas. Cara

mendekatinya adalah dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variable

terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Untuk mendeteksi ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah (Y pred – Y sesungguhnya)

yang telah di stundentized analisisnya.

Dasar dari pengambilan keputusan dengan melihat grafik scatterplot pada

tabel SPSS dengan program komputasi SPSS for Windows release 16.0. dengan

dasar analisis:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(Ghozali 2001:69).

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

38

3.8.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi (hubungan) antara anggota serangkaian

observasi atau pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti dalam

data time series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti dalam data

cross section). Pada penelitian ini bentuk data cross section. Apabila

menggunakan data uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regrasi linier tindakan satu responden atau sampel mempengaruhi tindakan

responden yang lain atau tidak. Apabila tindakan responden satu mempengaruhi

tindakan responden yang lainnya maka terdapat autokorelasi.

Uji Durbin Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intersep (konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Deteksi model

regresi yang bebas dari autokorelasi dengan uji Durbin Watson adalah :

1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-du) maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah (dl) maka koefisien

autokorelasi sama dengan lebih besar dari pada nol, berarti terdapat

autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi sama

dengan lebih kecil dari pada nol, berarti terdapat autokorelasi negative.

4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

terletak di antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

(Ghozali, 2001 : 72)

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

39

3.9 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan baik

untuk mengestimasi nilai variabel bebas diperllukan pembuktian terhadap

kebenaran hipotesisi. Pembuktian hipotesisi dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

3.9.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas (Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Produksi). Apabila t hitung > t tabel

maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variable dependen (Ghozali, 2001 :

44). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program olah data statistical

product and service solutions (SPSS) very 16.0.

3.9.2 Uji Bersama-Sama (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

(Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen (Produksi).

Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2001 :

44-45). Untuk menguji hipotesisi ini digunakan perhitungan dengan program

komputerisasi SPSS for windows release 16.0.

3.9.3 Uji Koefisien Determinasi ( )

Suatu model memiliki kebaikan dan kelemahan jika diterapkan dalam

masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan suatu model (goodness of fit)

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

40

digunakan koefisien determinasil ( ), yaitu angka yang memberikan proporsi

atau persentase variasi total dalam variabel terikat Y yang di jelaskan oleh

variable bebas X secara bersama-sama. (Gujarati, 1995:60).

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:50).

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian yaitu di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten

Pati. Desa Pulorejo terletak di sebelah utara Ibukota Kecamatan Winong. Pusat

pemerintahan Desa Pulorejo berjarak 3 km dari Ibukota Kecamatan Winong. Desa

Pulorejo terdiri dari 3 dusun, yaitu Dusun Mbingung, Dusun Blibak dan Dusun

Puluhan.

Secara geografi, berikut batas-batas Desa Pulorejo:

Sebelah Timur : Desa Tanggel dan Desa Wirun

Sebelah Barat : Desa Serut Sadang dan Desa Bumiharjo

Sebelah Utara : Desa Tambah Mulyo

Sebelah Selatan : Desa Winong dan Desa Karangkonang

Desa Pulorejo ini memiliki luas wilayah sebesar 142,3 ha, yang

penggunaanya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Persentase Luas Ragam Penggunaan Lahan

No Penggunaan Lahan Luas Lahan (ha) Persentase (%) 1 Tanah Sawah 78,8 55,38 2 Pemukiman 60,5 42,51 3 Jalan Aspal 0,3 0,21 4 Kuburan 0,3 0,21 5 Lain-lain 2,4 1,69

Jumlah 142,3 100,00 Sumber : Data Statistik Desa Pulorejo Tahun 2010

41

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

42

Dari 142,3 ha luas wilayah Desa Pulorejo, menurut penggunaannya yang

terbesar digunakan sebagai lahan sawah, selanjutnya penggunaan terbesar kedua

adalah untuk pemukiman. Selain itu sisanya digunakan juga untuk jalan aspal

sepanjang 3 km dan areal pemakaman. Hal itu juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

55,38%42,51%

0,21%

0,21% 1,69%

Penggunaan Lahan

Sawah

Pemukiman

Jalan Aspal

Kuburan

Lain-lain

Sumber : Data Statistik Desa Pulorejo Tahun 2010 Gambar 4.1 Luas Wilayah Desa Pulorejo Menurut Penggunaan

Lahan Tahun 2010

Jumlah penduduk di Desa Pulorejo yaitu 2616 jiwa dengan rincian laki-

laki sebesar 1278 jiwa dan perempuan ada 1338 jiwa. Sebagian besar penduduk di

Desa Pulorejo bermatapencaharian sebagai petani yaitu sebesar 323 orang,

selanjutnya terbesar kedua yaitu buruh bangunan (48 orang) dan terbesar ketiga

adalah bermatapencaharian disektor swasta sebesar 46 orang. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dalam grafik berikut ini :

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

43

12,34%1,83%

1,75%

1,41%

0,91% 0,76% 0,38% 0,11% 0,11%

Mata Pencaharianpetani

brh bangunan

swasta

pedagang

wiraswasta

PNS

sopir

POLRI

pensiunan

Sumber : Data Statistik Desa Pulorejo Tahun 2010

Gambar 4.2 Mata Pencaharian Penduduk Desa Pulorejo Tahun 2010

4.1.2 Analisis Deskripsi Penelitian.

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui deskripsi tentang

luas lahan, modal, tenaga kerja dan produksi padi petani serta untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap produksi padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati, maka data yang

diperoleh dari pengisian angket selanjutnya dianalisis melalui dua tahap: analisis

deskriptif dan uji statistik. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan

penjelasan dari masing-masing variabel, sedangkan uji statistik digunakan untuk

menguji hipotesis.

Deskripsi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu luas

lahan, modal, tenaga kerja dan produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati dapat diketahui dari analisis deskriptif. Analisis untuk

masing-masing variabel tersebut yaitu:

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

44

4.1.2.1 Luas Lahan

Gambaran tentang Luas Lahan pertanian petani di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati, berdasarkan angket masing-masing

responden diperoleh hasil seperti yang terangkum pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Variabel Luas Lahan Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010

Luas Lahan

(ha) Frekuensi Persentase

0,1333 – 0,2665 38 50 % 0,2666 – 0,3998 26 34,21 % 0,3999 – 0,5331 8 10,52 %

> 0,5332 4 5,27 % Jumlah 76 100 %

Sumber : Data Primer diolah 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ada 38 petani (50%) yang

menyatakan bahwa faktor luas lahan yang dimiliki sebesar 0,1333 – 0,2665 ha.

Ada 26 petani (34,21%) yang memiliki luas lahan pertanian sebesar 0,2666 –

0,3998 ha. Selanjutnya ada 10,52% atau 8 orang petani yang luas lahan

pertaniannya termasuk dalam 0,3999 – 0,5331 ha. Sedangkan luas lahan pertanian

petani yang sebesar > 0,5333 ha ada 4 petani (5,27%).

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kebanyakan luas lahan

pertanian yang dimiliki oleh petani di Desa Pulorejo sebesar 0,1333 – 0,2665 ha

atau rata-rata 1 – 1,5 kotak. Sedangkan yang memiliki luas lahan > 0,5333 ha atau

> 4 kotak sangat sedikit. Menurut petani hal tersebut dikarenakan, sawah mereka

rata-rata sudah habis dibagi kepada anak-anaknya. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam grafik berikut :

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

45

0

5

10

15

20

25

30

35

40

> 0,5332 ha 0,3999 - 0,5331 ha

0,2666 - 0,3998 ha

0,1333 - 0,2665 ha

4

8

26

38

Sumber : Data Primer diolah Gambar 4.3 Kepemilikan Luas Lahan Petani Desa Pulorejo Tahun

2010

4.1.2.2 Modal

Dari hasil penelitian untuk variabel modal dapat disajikan data sebagai

berikut :

Tabel 4.3 Variabel Modal Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010

Modal (Rp) Frekuensi Persentase

1.000.000 – 1.999.000 57 75,00 % 2.000.000 – 2.999.000 8 10,52 % 3.000.000 – 3.999.000 4 5,27 %

> 4.000.000 7 9,21 % Jumlah 76 100 %

Sumber : Data Primer diolah 2010

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka modal petani di Desa

Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang berada antara 1.000.000 -

1.999.000 sebanyak 57 petani (75,00%). Untuk modal petani yang termasuk

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

46

antara 2.000.000 – 2.999.000 ada 8 petani (10,52%). Selanjutnya ada 4 petani

(5,27%) petani yang termasuk bermodal antara 3.000.000 – 3.999.000 dan ada 7

petani (9,21%) yang termasuk bermodal lebih dari 4.000.000. Hal itu juga dapat

kita lihat dalam grafik berikut ini :

0

10

20

30

40

50

60

1.000.000-1.999.000 2.000.000-2.999.000 3.000.000-3.999.000 >4.000.000

57

84

7

Sumber : Data Primer Diolah

Gambar 4.4 Penggunaan Modal Petani Desa Pulorejo Tahun 2010

Berdasarkan hasil perhitungan analisis deskripsi untuk variabel modal

menunjukkan bahwa, sebagian besar modal petani di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati antara 1.000.000 – 1.999.000. Sebagian besar

kepemilikan modal tanah merupakan tanah sendiri sehingga petani tidak

mengeluarkan biaya untuk biaya sewa tanah. Selain itu modal yang dikeluarkan

untuk biaya pembelian bahan-bahan produksi seperti bibit, pupuk dan pestisida

terbilang sedikit. Jadi modal terbesar yang dikeluarkan oleh petani adalah untuk

biaya tenaga kerja meskipun sebagian petani menggunakan tenaga sendiri, dari

keluarga dan adanya sistem gantian dalam proses produksi.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

47

4.1.2.3 Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria tenaga kerja

yang digunakan petani sangat jauh berbeda. Faktor tenaga kerja yang digunakan

petani kurang dari 14 orang ada 4 petani (5,27%), ada 77,63% atau 59 petani yang

menggunakan tenaga kerja antara 15 – 19 orang. Sedangkan faktor tenaga kerja

yang digunakan petani antara 20 – 24 orang ada 10 petani (13,16%) dan sisanya

sebanyak 3 petani (3,94%) yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 25 orang.

Tabel 4.4 Variabel Tenaga Kerja Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010

Tenaga Kerja (orang) Frekuensi Persentase

< 14 4 5,27 % 14 – 19 59 77,63 % 20 – 24 10 13,16 %

> 25 3 3,94 % Jumlah 76 100 %

Sumber : Data Primer diolah

Keterangan di atas dapat dilihat juga dari grafik berikut ini :

0

10

20

30

40

50

60

<14 15-19 20-24 >25

4

59

10

3

Sumber : Data Primer Diolah Gambar 4.5 Penggunaan Tenaga Kerja Petani Desa Pulorejo Tahun

2010

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

48

Dari tabel dan grafik diatas terlihat bahwa jumlah tenaga kerja yang

digunakan petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yaitu

antara 14 – 19 orang.

4.1.2.4 Produksi

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti untuk variabel produksi petani

menunjukkan data sebagai berikut :

Tabel 4.5 Kriteria Deskriptif Variabel Produksi Pada Usaha Tani Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010

Produksi (kw) Frekuensi Persentase

< 4 0 0 % 4 – 6,9 21 27,63 % 7 – 10 31 40,79 % > 10 24 31,58 %

Jumlah 76 100 % Sumber : Data Primer diolah 2010

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

0

5

10

15

20

25

30

35

<4 kw 4-7 kw 7-10 kw >10 kw

0

21

31

24

Sumber : Data Primer Diolah Gambar 4.6 Produksi Petani Padi Desa Pulorejo Tahun 2010

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

49

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.6 di atas, hasil penelitian deskripsi

untuk variabel produksi petani terlihat bahwa ada 24 petani (31,58%) yang

produksinya termasuk >10 kw. Selanjutnya ada 31 petani (40,79%) yang

menyatakan bahwa produksi padinya antara 7 – 10 kw. Untuk produksi antara 4 –

7 kw ada 21 petani atau 27,63%. Sedangkan petani yang termasuk dalam produksi

< 4 kw tidak ada atau 0 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar produksi padi petani

di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati termasuk dalam produksi

antara 7 – 10 kw. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum petani padi disana

belum bisa memperoleh hasil yang memuaskan dari pertanian padi yang

diusahakannya. Karena dahulu hasil yang diperoleh petani rata-rata perkotak

sebesar 10 kw. Bahkan petani disana menyebutkan bahwa hasil pertaniannya

hanya cukup untuk memenuhi makan keluarganya saja tanpa bisa untuk

menjualnya sehingga sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan lainnya, bahkan

hanya sekedar untuk makan ada juga yang kekurangan. Berdasarkan rendahnya

produksi yang diperoleh, jadi dapat disimpulkan bahwa usaha tani padi yang

diusahakan oleh petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

belum bisa digunakan sebagai mata pencaharian utama yang dapat menopang

kehidupan keluarga para petani secara keseluruhan sehingga petani masih

memerlukan usaha lain untik mebiayai kehidupan keluarganya.

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Luas

Lahan (X1), modal (X2), dan tenaga kerja (X3) terhadap produksi petani padi di

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

50

Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati (Y). Alat analisis yang

digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS for windows release 16.0.

Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh hasil :

Tabel 4.6 Hasil analisis regresi linier berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.202 1.182 -3.555 .001

LnLL .310 .068 .317 4.561 .000

LnM .237 .084 .180 2.831 .006

LnTK 1.324 .172 .526 7.708 .000

a. Dependent Variable: LnP

Sesuai dengan tabel 4.6, maka hasil analisis regresi berganda dapat ditulis

sebagai berikut:

LnY = -4,202 + 0,310LnX1 + 0,237LnX2+ 1,324LnX3.

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna:

(1) Koefisien X1 (Luas Lahan) = 0,310

Jika luas lahan mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara modal dan

tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati sebesar 0,310 %.

(2) Koefisien X2 (Modal) = 0,237

Jika modal mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara luas lahan dan

tenaga kerja dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati sebesar 0,237%.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

51

(3) Koefisien X3 (Tenaga Kerja) = 1,324

Jika tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 1%, sementara luas lahan

dan modal dianggap tetap maka akan menyebabkan kenaikan produksi padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati sebesar 1,324%.

4.1.4 Pengujian Hipotesis

4.1.4.1 Pengujian Parsial (uji t)

Uji parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Yaitu untuk

mengetahui seberapa jauh luas lahan (X1), modal (X2) dan tenaga kerja (X3)

berpengaruh secara parsial terhadap produksi padi petani (Y). Adapun hasil

hipotesis secara parsial dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Tabel 4.7 Hasil pengujian hipotesis dengan uji parsial (uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.202 1.182 -3.555 .001

LnLL .310 .068 .317 4.561 .000 .362 2.762

LnM .237 .084 .180 2.831 .006 .433 2.308

LnTK 1.324 .172 .526 7.708 .000 .375 2.667

a. Dependent Variable: LnP

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0

dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel luas lahan (X1) diperoleh hasil

thitung sebesar 4,561 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05 dengan demikian t ada pengaruh yang signifikan antara luas lahan

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

52

(X1) dengan produksi padi (Y) di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten

Pati. Hasil uji t untuk variabel modal (X2) diperoleh hasil thitung sebesar 2,831

dengan probabilitas sebesar 0,006. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan

demikian ada pengaruh yang signifikan antara modal (X2) dengan produksi padi

(Y) di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Hasil uji t untuk

variabel tenaga kerja (X3) diperoleh hasil thitung sebesar 7,708 dengan probabilitas

sebesar 0,000. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dengan demikian ada

pengaruh yang signifikan antara tenaga kerja (X3) dengan produksi padi petani

(Y) di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

4.1.4.2 Pengujian Secara Bersama (uji F)

Uji hipotesis secara bersama-sama (Uji F) antara variabel bebas dalam hal

ini antara luas lahan (X1), modal (X2), tenaga kerja (X3), dan produksi padi petani

(Y). Hasil analisis secara bersama-sama berdasarkan hasil analisis dengan bantuan

program SPSS for windows release 16.0 diperoleh hasil berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Uji Bersama-Sama (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.259 3 2.420 166.983 .000a

Residual 1.043 72 .014

Total 8.302 75

a. Predictors: (Constant), LnTK, LnM, LnLL

b. Dependent Variable: LnP

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for

Windows dapat diketahui bahwa Fhitung 166,983 dengan nilai probabilitas 0,000,

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

53

karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka nilai Fhitung yang diperoleh

tersebut signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara luas lahan (X1), modal (X2), tenaga kerja (X3) secara bersama-sama

terhadap produksi padi petani (Y).

4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap produksi

padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati diketahui dari

harga koefisien determinasi simultan (R2) sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .935a .874 .869 .12038

a. Predictors: (Constant), LnTK, LnM, LnLL

b. Dependent Variable: LnP

Berdasarkan tabel di atas diperoleh R2

sebesar 0,874, berarti data tersebut

menunjukkan bahwa variasi persentase total dalam variabel Y (produksi) padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yang dijelaskan oleh

variabel X (luas lahan, modal, dan tenaga kerja) secara bersama-sama sebesar

87,4%. Karena R2 mendekati 1 maka model dikatakan baik (goodness of fit).

4.1.5 Uji asumsi Klasik

4.1.5.1 Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

54

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual normal

atau mendekati normal.

Menurut hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 4.7 Sebaran Plot pada Uji normalitas data

Berdasarkan gambar 4.7 diatas, menunjukkan bahwa penyebaran plot

berada di sekitar dan sepanjang garis 045 . Dengan demikian menunjukkan bahwa

data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal.

4.1.5.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

55

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas

berkolerasi maka variabel–variabel ini tidak ortogonal variabel ortogonal adalah

variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0.

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance and Variance Inflation Factor

(VIF ).

Menurut Imam Ghozali (2001:63-64) cara medeteksi terhadap adanya

multikolineritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :

a. Besarnya variabel inflation factor/VIF pedoman suatu model regresi

yang bebas multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.

b. Besarnya tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas

multikolineritas yaitu nilai tolerance ≥ 0,1.

c. Jika nilai tolerance <0,10 dan VIF >10, maka dapat diartikan bahwa

terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

Adapun hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.10

sebagai berikut :

Tabel 4.10 Tabel hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.202 1.182 -3.555 .001

LnLL .310 .068 .317 4.561 .000 .362 2.762

LnM .237 .084 .180 2.831 .006 .433 2.308

LnTK 1.324 .172 .526 7.708 .000 .375 2.667

a. Dependent Variable: LnP

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

56

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui model regresi bebas

multikolinieritas karena nilai tolerance semua variabel < 0,10, nilai tolerance

variabel luas lahan sebesar 0,362, nilai tolerance variable modal sebesar 0,433 dan

variabel tenaga kerja sebesar 0,375. VIF variabel independen < 10, yaitu variabel

luas lahan sebesar 2,762, variabel modal sebesar 2,308 dan variabel tenaga kerja

sebesar 2,667, sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieriatas dalam

regresinya.

4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan

kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mengetahui ada

tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola Scatterplot

model tersebut.

Apabila dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik meyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol, titik-titik data tidak

mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh

membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melelebar

kembali, dan penyebaran titik-titik data tidak terpola.

Dari Gambar 4.8 di bawah ini terlihat titik-titik meyebar secara acak serta

tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol, titik-titik data tidak mengumpul

hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melelebar kembali, dan

penyebaran titik-titik data tidak terpola. Maka dapat disimpulkan bahwa model

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

57

regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak

digunakan dalam penelitian.

Lebih jelasnya pola scatterplot dari hasil perhitungan diperlihatkan

dibawah ini :

Gambar 4.8 Scatter plot pada Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS for Windows release 16.0

diperoleh scatterplot yang tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi

tidak memiliki gejala heterokedastisitas.

4.1.5.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtun waktu

(time series) atau antara space untuk data crossection. Menurut Imam Ghozali

(2001: 99) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

58

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi.

Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang

dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test, dengan

kriteria sebagai berikut:

Tabel 4.11 Tabel Kriteria Ada Tidaknya Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif

Tolak No desicison

Tolak No desicison Tidak ditolak

0 < d < dl dl ≤ d ≤ du

4- du < d < 4 4- du ≤ d ≤ 4 - dl du < d < 4 – du

Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS for windows release 16.0

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12 Tabel hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .935a .874 .869 .12038 1.782

a. Predictors: (Constant), LnTK, LnM, LnLL

b. Dependent Variable: LnP

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

59

Dari Tabel 4.32 diketahui nilai Durbin Watson sebesar 1,782. Berdasarkan

Durbin Watson test nilai DW terletak pada du < DW < 4 – du atau 1,709 < 1,782

< 2,291 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Deskripsi Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja, dan Hasil Produksi Padi

di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis deskripsi

dapat diketahui sebagai berikut :

4.2.1.1 Luas Lahan

Berdasarkan data hasil penelitian ada penemuan penting yaitu:

a) Variabel luas lahan petani menunjukkan bahwa sebagian besar luas lahan

pertanian yang dimiliki petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati tahun 2010 yaitu antara 0,1333 – 0,2665 ha atau rata-rata 1

– 1,5 kotak. Ini terlihat dengan adanya fakta bahwa dari 76 sampel yang

diteliti, ada sebanyak 38 petani atau (50%) petani yang menyatakan

memiliki luas lahan sebesar 0,1333 – 0,2665 ha.

b) Dari seluruh sampel hanya ada 4 petani yang memiliki luas lahan lebih

dari 0,5332 ha atau > 4 kotak di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati. Hal itu rata-rata disebabkan karena lahan pertanian yang

dimiliki sudah habis dibagi kepada anak-anaknya atau dijual karena

kebutuhan yang sangat mendesak. Sedangkan jika ingin membeli tanah

sawah lagi harganya sangat mahal dan kebanyakan juga tidak akan

menjual sawahnya karena merupakan tanah warisan.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

60

4.2.1.2 Modal

Terdapat beberapa penemuan berdasarkan penelitian yaitu :

• Modal terbanyak yang dikeluarkan petani Padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati yaitu antara 1.000.000 – 1.990.000.

Besarnya modal tersebut dinyatakan oleh 57 orang petani atau 75% petani

dari total 76 petani.

• Modal tersebut tidak sekali dikeluarkan petani tetapi dikeluarkan selama

proses pengolahan tanah sampai pemanenan dimana setiap tahapan

produksi tersebut selalu membutuhkan biaya. Modal tersebut digunakan

petani untuk membeli bahan-bahan produksi (bibit, pupuk, obat dan

pestisida) dan untuk membayar biaya tenaga kerja.

4.2.1.3 Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian ada penemuan yang menunjukkan bahwa :

• Sebanyak 77,63% petani atau 59 orang petani di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati menggunakan tenaga kerja sebanyak 15 – 19

orang. Dari jumlah tersebut kebanyakan petani disana juga masih

mengerjakan sawahnya dengan tenaga sendiri yang belum masuk dihitung

sebagai tenaga kerja.

• Perhitungan tenaga kerja yang dipakai dalam penelitian ini yaitu baik yang

menggunakan tenaga kerja dari keluarga sendiri maupun adanya sebagian

petani yang menggunakan “sistem gantian” yaitu jika si A hari ini

mengerjakan sawahnya dibantu si B, maka jika si B kemudian hari

mengerjakan sawahnya, akan gantian dibantu oleh si A.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

61

4.2.1.4 Produksi

Hasil penelitian deskripsi untuk variabel produksi petani terlihat bahwa:

• Sudah 4 tahun terakhir hasil pertanian petani padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati mengalami penurunan. Pada tahun

2010 berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa hasil pertanian padi

petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati yaitu sebesar

7-10 kw dengan rata-rata harga jual sebesar Rp 225.000/kw.

• Saat ini kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan hasil produksi padi

yang diperoleh tidak sebanding dengan semua yang dikeluarkan. Sehingga

bisa dikatakan petani mengalami kerugian dan hasil pertaniannya tidak

dijual tetapi untuk dikonsumsi sendiri yang terkadang juga masih

kekurangan.

4.2.2 Pengaruh Luas Lahan, Modal, dan Tenaga Kerja terhadap Hasil

Produksi Padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

Hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut: LnY = -4,202 + 0,310LnX1 + 0,237LnX2+ 1,324LnX3.

Variabel luas lahan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap

produksi petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati karena

nilai probabilitasnya 0,000>0,05 dengan hasil uji t sebesar 4,561. Dalam model

regresi koefisien X1 (Luas Lahan) diperoleh nilai 0,310 dimana setiap

penambahan luas lahan sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan hasil produksi

sebesar 0,310% dengan asumsi jumlah modal dan tenaga kerja tetap. Keterangan

tersebut menunjukkan bahwa pengaruh luas lahan terhadap hasil produksi petani

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

62

padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati tidaklah begitu besar

karena rata-rata para petani hanya memiliki luas lahan yang berukuran 1-1,5 kotak

(0,1333 - 0,2665 ha) karena habis dibagi kepada anak-anaknya serta tidak mampu

untuk membeli tanah lagi.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukron Munzid

terhadap petani kedelai di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun

2009, dengan hasil yang menyatakan bahwa Luas Lahan kurang berpengaruh

terhadap hasil produksi kedelai. Itu dikarenakan luas lahan yang dimiliki petani

disana berukuran sedang-sedang saja yaitu 0,25 ha (1/4ha) dan tidak mampu

membeli tanah lagi untuk menambah hasil produksinya karena harganya yang

sangat mahal. Selain itu juga sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa,

semakin luas lahan (yang digarap/ditanami), semakin besar jumlah produksi yang

dihasilkan oleh lahan tersebut. (Abd. Rahim, 2007:36). Hal ini juga berarti

semakin sempit lahan yang digarap atau ditanami semakin kecil pula jumlah

produksi yang dihasilkan lahan tersebut.

Secara parsial modal berpengaruh secara signifikan terhadap produksi

petani padi, ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 2,831 dengan nilai probabilitas

0,006. Koefisien X2 Modal (M) sebesar 0,237 yang berarti setiap penambahan

modal sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan hasil produksi sebesar 0,237%,

dengan asumsi luas lahan dan tenaga kerja tetap. Hal ini menunjukkan bahwa

pengaruh modal sangat kecil terhadap produksi petani padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Fakta tersebut dikarenakan dengan modal

yang dikelurkan hanya cukup untuk membeli bahan-bahan produksi dan

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

63

membayar tenaga kerja sehingga tingkat dan teknologi yang digunakan sangat

rendah sehingga hasil produksinyapun ikut rendah.

Ini sesuai dengan pendapat Moehar Daniel yang menyatakan bahwa

Modal adalah faktor terpenting dalam pertanian khususnya terkait bahan produksi

dan biaya tenaga kerja. Dengan kata lain, keberadaan modal sangat menentukan

tingkat atau macam teknologi yang diterapkan. Kekurangan modal bisa

menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan pada proses pertanian sehingga

menimbulkan resiko kegagalan atau rendahnya hasil yang akan diterima (Moehar

Daniel, 2004:21). Selain itu penelitian ini juga memperkuat penelitian Dian

Kartikasari terhadap petani padi di Kecamatan Keling Kabupaten Jepara pada

musim tanam 2010, dengan hasil bahwa modal petani padi disana termasuk dalam

kriteria cukup rendah dan dibuktikan juga dengan hasil regresi dimana besarnya

koefisien modal hanya 0,134 satuan.

Untuk variabel tenaga kerja, secara parsial berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap produksi petani padi ditunjukkan dari hasil uji t sebesar 7,708

dengan nilai probabilitas 0,000. Koefisien X3 Tenaga Kerja (TK) sebesar 1,324

dimana setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% maka akan terjadi kenaikan

hasil produksi sebesar 1,324%, dengan asumsi luas lahan dan modal tetap.

Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati sangat besar karena kebanyakan petani disana

menggunakan tambahan tenaga kerja hampir disetiap tahap pertanian mulai dari

pengolahan tanah sampai pemanenan. Dimana jika menggunakan tenaga kerja

tambahan diluar tenaga si pemilik lahan, maka setiap tahapan pertanian tersebut

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

64

akan mendapatkan hasil yang lebih optimal yang akhirnya berpengaruh dalam

peningkatan produksi pertanian.

Berdasarkan keterangan diatas sesuai dengan pernyataan yang mengatakan

bahwa yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak

manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha

produksi. Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga

kerja. Oleh karena itu dalam analisa ketenagakerjaan dibidang pertanian,

penggunan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang

dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan

mempengaruhi besar kecilnya berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula

menentukan macam tenaga kerja yang bagaimana diperlukan (Soekartawi,

1993:26).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu luas lahan,

modal dan tenaga kerja yang digunakan petani padi di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati ternyata hanya sebagian kecil yang bisa menghasilkan

produksi padi yang tinggi. Hal tersebut memperkuat pendapat Soekartawi yang

menyatakan untuk menghasilkan produksi (output) yang optimal maka

penggunaan faktor produksi dapat digabungkan. Dalam praktek, faktor-faktor

produksi yang mempengaruhi produksi ini dibedakan atas dua kelompok

(Soekartawi, 1991:48):

a) Faktor biologis, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat

kesuburannya, bibit, varietas, pupuk, obat-obatan, gulma dan lain

sebagainya.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

65

b) Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga tenaga kerja,

tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, resiko dan ketidakpastian,

kelembagaan, tersedianya kredit dan sebagainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rendahnya produksi padi petani di Desa

Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati selain disebabkan oleh rendahnya

faktor-faktor produksi tetapi juga oleh faktor biologis dan faktor sosial ekonomi.

Faktor tersebut seperti bencana banjir, serangan hama tikus, serangan hama keong

emas dan lain-lain.

Dari ketiga variabel yang dikaji, pengaruh paling dominan terhadap

produksi padi petani di desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah

oleh variabel tenaga kerja sebesar 1,324. Pengaruh terbesar kedua adalah variabel

luas lahan sebesar 0,310. Sedangkan yang memberikan pengaruh paling kecil

terhadap produksi padi petani Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

adalah variabel modal sebesar 0,237.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama

luas lahan, modal, dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati

dibuktikan dari hasil uji F sebesar 166,983 yang memperoleh signifikansi 0,000.

Bentuk pengaruh antara luas lahan, modal, dan tenaga kerja terhadap

produksi padi petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati adalah

pengaruh positif dan signifikan yang ditunjukkan dari koefisien regresi dan

koefisien korelasi yang bertanda positif. Didalam produksi pertanian, faktor

produksi memang menentukan besar kecilnya produksi yang akan diperoleh.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

66

Untuk menghasilkan produksi (output) yang optimal maka penggunaan faktor

produksi tersebut dapat digabungkan.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel luas lahan, modal,

dan tenaga kerja ditingkatkan maka akan diikuti dengan meningkatnya produksi

padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati. Sebaliknya, jika

variabel luas lahan, modal dan tenaga kerja menurun maka akan diikuti dengan

menurunnya produksi padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

67

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

5.1.1 Berdasarkan analisis deskriptif usaha tani padi di Desa Pulorejo Kecamatan

Winong Kabupaten Pati pada tahun 2010 diperoleh hasil yaitu : variabel luas

lahan yang paling banyak dimiliki oleh 38 petani (50%) adalah antara

0,1333 – 0,2665 hektare. Untuk variabel modal yang paling banyak

digunakan oleh 57 petani (75%) adalah modal antara Rp 1.000.000 – Rp

1.999.000. Variabel tenaga kerja terbanyak digunakan oleh 59 petani

(77,63%) yaitu antara 14 – 19 orang. Sedangkan variabel produksi yang

terbesar diperoleh 31 patani (40,79%) yaitu produksi antara 7 – 10 kwintal.

5.1.2 Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara bersama-sama luas lahan,

modal, dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produksi

padi di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati ditunjukkan dari

hasil uji F sebesar 166,983 dengan signifikansi 0,00. Secara parsial luas

lahan, modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap

produksi padi ditunjukkan dari hasil uji t dengan signifikansi <0,05. Secara

parsial pengaruh paling dominan terhadap produksi padi adalah variabel

tenaga kerja sebesar 1,324 dan diikuti dengan variabel luas lahan sebesar

0,310, sedangkan yang memberikan pengaruh paling kecil adalah variabel

modal sebesar 0,237. Besarnya pengaruh luas lahan, modal, dan tenaga kerja

terhadap produksi padi yaitu sebesar 87,4%.

67

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

68

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat dikemukakan beberapa saran

antara lain :

5.2.1 Untuk meningkatkan hasil produksi, maka petani padi di Desa Pulorejo

Kecamatan Winong Kabupaten Pati harus menambah luas lahan pertaniannya

menjadi 0,2666 – 0,3998 hektare. Untuk modal, petani harus menambah

modalnya menjadi antara Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000. Sedangkan untuk

tenaga kerja, petani hanya perlu menambahnya 1-2 orang saja sehingga menjadi

antara 14 – 19 orang dan lebih menambah serta memanfaatkan teknologi

pertanian.

5.2.2 Agar hasil produksi meningkat, petani harus menambah penggunaan lahan

yang dimiliki dengan memperhatikan aspek produktivitas lahan tersebut

(jenis tanah, penggunaan tanah, keadaan pengairan dan sarana prasarana).

Modal juga harus ditambah, yang salah satunya bisa diperoleh dari kredit

untuk menambah pengadaan sarana produksi dan teknologi pertanian.

Selanjutnya petani juga harus menambah penggunaan serta pemanfaatan

teknologi (tenaga kerja mekanik atau mesin) untuk meminimalkan

penggunaan tenaga kerja manusia agar lebih efektif dan efisien.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

69

DAFTAR PUSTAKA

Adiwilaga, A. 1975. Ilmu Usaha Tani. Bandung: Penerbit Alumni.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu

Pendekatan Praktik) : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan

Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Hadi, Sutrisno, 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Maryam. 2002. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pemukiman

Melalui Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di Kota Semarang. Skripsi FIS UNNES Semarang.

Moehar, Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT.

Bumi Aksara. ------------------. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT

Bumi Aksara. Mosher, AT. 1997. Menggerakkan dan Membangun Pertanian.

Jakarta: CV. Yasaguna. Munzid, Sukron. 2009. Pengaruh Luas Lahan, Modal, Dan

Tenaga Kerja Terhadap Hasil Produksi Usaha Tani Kedelai Di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. Skripsi FE UNNES Semarang.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3S.

Nordhaus, Samuelson. 1995. Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Rahim, Abdul dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2007. Ekonomika

Pertanian (Pengantar, teori dan kasus). Jakarta : Penebar Swadaya.

69

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

70

Soekartawi. 1991. Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Jakarta:

Rajawali Pers.

-------------. 2002. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI-Press.

Soekartawi, A. Soeharjo, J.L Dillon & J.B Hardaker. 1984. Ilmu Usaha Tani & Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: UI-Press.

Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta:

Lembaga Penerbit FEUI. --------------------. 2003. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, 2003. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.

Umar, Husein. 1998.Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wiratha, I. Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

72

Lampiran 1 Tabel Daftar Responden 1. Dusun Mbingung

No Nama Luas lahan (ha) 1 Moko 0.1999 2 Wasito 0.1999 3 Rebin 0.1999 4 Sadiyo 0.3332 5 Pasiman 0.1999 6 Sukarmin 0.3332 7 Panggah 0.3332 8 Sardi RT 7 0.1999 9 Ba’i 0.1999

10 Diyem 0.3332 11 Jumadi 0.1999 12 Sardi RT 6 0.1999 13 Supar 0.3332 14 Saidi 0.3332 15 Pariyo 0.1999 16 Mapan 0.4665 17 Sarip 0.4665 18 Purwadi 0.5332 19 Patrem 0.1999 20 Yaseman 0.1999 21 Dardi 0.5332 22 Biyono 0.1999 23 Kondang 0.5332 24 Sakri 0.4665 25 Surat 0.1999 26 Paijan 0.1999 27 Warjo 0.3332 28 Sukawi 0.1999 29 Soyo 0.1999 30 Ngatijo 0.3332 31 Maryono 0.3332 32 Marsih 0.3332 33 Tumirah 0.3332 34 Munodo 0.1999 35 Gunadi 0.1999 36 Tisno 0.3332 37 Rusmi 0.3332 38 Balen 0.1999 39 Sardi RT 3 0.1999 40 Parjan 0.1999 41 Saroji 0.3332

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

73

42 Paryono 0.4665 43 Sukawi 0.1999 44 Tamin 0.3332 45 Parmin 0.1999 46 Jasemin 0.3332

2. Dusun Blibak

No Nama Luas Lahan (ha) 1 Supriyanto 0.1999 2 Suhadi 0.1999 3 Parmono 0.4665 4 Samijan 0.1999 5 Mudasir 0.1999 6 Suwoto 0.4665 7 Karwi 0.4665 8 Suyanto 0.1999 9 Warbu 0.4665

10 Parmo 0.3332 11 Subowo 0.1999 12 Mustofa 0.3332

3. Dusun Puluhan

No Nama Luas Lahan (ha)

1 Mulyono 0.3332 2 H. Maesi 0.3332 3 Sarinah 0.1999 4 Karno 0.1999 5 Lasmani 0.1999 6 Sujono 0.3332 7 Jaseman 0.1999 8 M. Waris 0.3332 9 Muhyasir 0.1999 10 Sabu 0.3332 11 Pahing 0.3332 12 Supar 0.1999 13 Supadi 0.3332 14 Wagiman Karyo 0.1999 15 Warsono 0.1999 16 Sukarman 0.3332 17 Supardi 0.4665 18 Selamet 0.1999

Sumber : hasil wawancara 2010

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

74

Lampiran 2 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PETANI

PADI DI DESA PULOREJO KECAMATAN WINONG

KABUPATEN PATI

Variabel Indikator Sub Indikator No

Item 1. Luas Lahan Luas Lahan yang

Dimiliki • Besarnya Luas Lahan

yang Dimiliki • Status Kepemilikan

Tanah • Tingkat Kesuburan

Tanah

1

2

3

2. Modal a. Biaya Sewa

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Jumlah

Bahan Produksi

d. Besarnya Biaya Produksi

• Membayar sewa

• Membayar TK

• Jumlah Bibit • Jumlah Pupuk • Jumlah Pestisida cair • Jumlahpestisida serbuk

• Biaya Bibit • Biaya Pupuk • Biaya Pestisida

1

2

3 4 5 6

7 8 9

3. Tenaga Kerja (TK)

a. Jumlah Tenaga Kerja

b. Jam Kerja

• TK dari Keluarga • Pengolahan Tanah • Pembenihan • Penanaman • Pemupukan • Penyemprotan Hama • Pemanenan

• Pengolahan Tanah • Pembenihan • Penanaman • Pemupukan • Penyemprotan Hama

1 2 3 4 5 6 7

8 9 10 11 12

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

75

• Pemanenan

13

4. Produksi Besarnya Hasil Produksi Usaha Tani Padi Maupun Uang

• Besarnya Dalam Ukuran Berat (kw)

• Dalam Bentuk Uang • Pendapatan Bersih

1

2 3

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

76

Lampiran 3 INSTRUMEN PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PETANI PADI di DESA PULOREJO KECAMATAN WINONG

KABUPATEN PATI No. Urut : . . . . . . . . Tanggal : . . . . . . . . . Dusun : . . . . . . . . I. IDENTITAS RESPONDEN

Isilah data Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari di bawah ini:

1. Nama : . . . . . . . . .

2. Jenis Kelamin : . . . . . . . . .

3. Umur : . . . . . . . . .

4. Pekerjaan : . . . . . . . . .

5. Alamat : . . . . . . . . .

6. Jumlah Anggota Keluarga : . . . . . . . . .

7. Pendidikan Responden : . . . . . . . . .

II. DAFTAR PERTANYAAN

a. Luas Lahan

1. Berapakah luas lahan pertanian yang Bapak/ Ibu/ Saudara miliki?

a. 0,1333 – 0,2665 ha

b. 0,2666 – 0,3998 ha

c. 0,3999 – 0,5331 ha

d. > 0,5332 ha

2. Bagaimana status kepemilikan tanah yang Bapak/ Ibu/ Saudara

miliki?

a. Tanah sendiri (hak milik)

b. Tanah sewa

c. Tanah gadai

d. Tanah pinjaman

3. Apakah tanah pertanian yang Bapak/ Ibu/ Saudara miliki termasuk

subur?

a. Sangat subur

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

77

b. Subur

c. Kurang subur

d. Tidak subur

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

78

b. Modal

1. Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara menggunakan tanah sewa, berapa biaya

sewanya?

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.000

c. Rp 1.000.000 – Rp 1.499.000

d. > 1.500.000

2. Berapakah biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk

membayar Tenaga Kerja dalam satu kali masa tanam?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 1.999.000

c. Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000

d. > Rp 3.000.000

3. Berapa jumlah bibit yang dipakai dalam satu kali masa tanam?

a. < 5 kg

b. 5 – 9,9 kg

c. 10 – 14,9 kg

d. > 15 kg

4. Berapa jumlah pupuk yang dipakai dalam satu kali masa tanam?

a. < 50 kg

b. 50 – 99,9 kg

c. 100 – 149,9 kg

d. > 150 kg

5. Berapa jumlah pestisida cair yang dipakai dalam satu kali masa

tanam?

a. < 250 ml

b. 250 – 499 ml

c. 500 – 749 ml

d. > 750 ml

6. Berapa jumlah pestisida serbuk yang dipakai dalam satu kali masa

tanam?

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

79

a. < 1 ons

b. 1 – 1,9 ons

c. 2 – 2,9 ons

d. > 3 ons

7. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian

bibit dalam satu kali masa tanam?

a. < Rp 50.000

b. Rp 50.000 – Rp 99.000

c. Rp 100.000 – Rp 149.000

d. > Rp 150.000

8. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian

pupuk dalam satu kali masa tanam?

a. < Rp 40.000

b. Rp 40.000 – Rp 79.000

c. Rp 80.000 – Rp 119.000

d. > Rp 120.000

9. Berapa biaya yang Bapak/ Ibu/ Saudara keluarkan untuk pembelian

pestisida cair dan serbuk dalam satu kali masa tanam?

a. < Rp 20.000

b. Rp 20.000 – Rp 39.000

c. Rp 40.000 – Rp 59.000

d. > Rp 60.000

c. Tenaga Kerja

1. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

dari pihak keluarga dalam proses produksi pada satu kali masa

tanam?

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. 5 – 6 orang

d. > 6 orang

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

80

2. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses pengolahan tanah dalam satu kali masa tanam?

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. 5 – 6 orang

d. > 6 orang

3. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses pembenihan dalam satu kali masa tanam?

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. 5 – 6 orang

d. > 6 orang

4. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses penanaman dalam satu kali masa tanam?

a. 1 – 3 orang

b. 4 – 6 orang

c. 7 – 9 orang

d. > 9 orang

5. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses pemupukan dalam satu kali masa tanam?

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. 5 – 6 orang

d. > 6 orang

6. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses penyemprotan hama dalam satu kali masa tanam?

a. 1 – 2 orang

b. 3 – 4 orang

c. 5 – 6 orang

d. > 6 orang

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

81

7. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan Bapak/ Ibu/ Saudara

pada proses pemanenan dalam satu kali masa panen?

a. 1 – 3 orang

b. 4 – 6 orang

c. 7 – 9 orang

d. > 9 orang

8. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

pengolahan tanah dalam satu kali masa tanam?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

9. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

pembenihan dalam satu kali masa tanam?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

10. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

penanaman dalam satu kali masa tanam?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

11. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

pemupukan dalam satu kali masa tanam?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

82

12. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

penyemprotan hama dalam satu kali masa tanam?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

13. Berapa alokasi waktu yang digunakan oleh tenaga kerja pada proses

pemanenan dalam satu kali masa panen?

a. 1/2 hari

b. 1 hari

c. 2 hari

d. > 2 hari

d. Produktivitas Pertanian

1. Berapa hasil pertanian yang Bapak /Ibu /Saudara panen dalam satu

kali musim panen?

a. < 4 kw

b. 4 – 6,9 kw

c. 7 – 9,9 kw

d. > 10 kw

2. Apabila hasil panen dijual, berapa pendapatan yang Bapak/ Ibu/

Saudara peroleh?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 2.999.000

c. Rp 3.000.000 – Rp 4.999.000

d. > Rp 5.000.000

3. Berapa pendapatan bersih Bapak/ Ibu/ Saudara setiap kali panen?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 1.999.000

c. Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000

d. > Rp 3.000.000

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

83

Lampiran 4 HASIL TABULASI PENELITIAN

no

Luas Lahan Modal Tenaga Kerja Produksi

1 2 3 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah 1 2 3 Jumlah

1 1 4 3 8 0 2 3 3 2 2 2 3 4 21 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 21 2 2 2 6

2 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 2 3 3 19 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 20 2 2 1 5

3 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 3 4 22 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7

4 2 4 3 9 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 30 4 3 3 10

5 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 16 2 2 2 6

6 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7

7 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 4 24 1 2 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2 23 4 3 3 10

8 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 2 2 3 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 1 2 5

9 1 4 3 8 0 2 3 2 2 2 3 2 3 19 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 2 2 2 6

10 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 3 2 2 7

11 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 18 2 2 1 5

12 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 3 2 2 7

13 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7

14 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 2 9

15 1 4 3 8 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 21 3 2 2 7

16 3 3 3 9 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 2 2 28 4 3 4 11

17 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 28 4 3 3 10

18 4 4 3 11 0 4 4 4 4 4 4 4 4 32 1 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 12

19 1 4 3 8 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 21 3 2 2 7

20 1 4 3 8 0 2 2 3 3 2 3 3 3 21 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 20 3 2 2 7

21 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7

22 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 18 3 2 2 7

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

84

23 4 4 3 11 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 2 2 1 3 1 1 2 3 2 3 3 3 3 29 4 4 4 12

24 3 4 3 10 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10

25 1 4 3 8 0 1 2 2 3 2 3 2 3 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 1 6

26 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

27 2 3 2 7 3 2 3 3 3 2 3 3 3 25 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 2 2 2 6

28 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 17 3 2 2 7

29 1 3 2 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5

30 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10

31 2 3 2 7 3 2 4 4 4 4 4 4 4 33 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 21 4 3 3 10

32 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 18 3 2 2 7

33 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 17 3 2 2 7

34 1 3 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5

35 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

36 2 3 2 7 3 2 4 4 4 4 4 4 4 33 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7

37 2 4 3 9 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

38 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

39 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6

40 1 3 2 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 2 2 1 5

41 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 3 2 2 7

42 3 4 3 10 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10

43 1 4 3 8 0 2 2 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

44 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7

45 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6

46 2 3 2 7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 19 4 3 2 9

47 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 3 16 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 17 2 2 1 5

48 1 4 3 8 0 2 2 2 2 2 2 2 2 16 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 17 2 2 1 5

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

85

49 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 29 4 4 4 12

50 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 2 2 2 6

51 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 16 3 2 2 7

52 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 2 3 28 4 4 4 12

53 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 1 2 1 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3 28 4 3 3 10

54 1 3 2 6 2 2 3 2 3 2 3 2 3 22 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 18 2 2 2 6

55 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 3 30 4 4 4 12

56 2 3 2 7 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 3 10

57 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 3 16 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 17 2 2 1 5

58 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 22 4 3 2 9

59 2 4 3 9 0 2 4 2 3 3 4 3 3 24 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 21 4 3 2 9

60 4 4 3 11 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 1 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 12

61 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 2 2 1 5

62 1 4 3 8 0 2 2 2 2 2 2 2 3 17 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 18 2 2 1 5

63 1 4 3 8 0 2 3 3 3 2 3 3 3 22 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7

64 2 3 2 7 3 2 4 4 4 3 4 4 4 32 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 21 4 3 2 9

65 1 4 3 8 0 1 3 2 3 2 3 2 3 19 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 18 3 2 2 7

66 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7

67 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 2 2 1 5

68 2 4 3 9 0 2 4 4 4 4 4 4 4 30 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 23 4 3 3 10

69 2 4 3 9 0 2 3 3 3 3 3 3 3 23 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 2 7

70 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 3 2 3 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 16 3 2 2 7

71 2 4 3 9 0 2 3 4 3 3 3 4 3 25 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 20 3 2 1 6

72 1 4 3 8 0 2 3 2 3 2 3 2 3 20 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 17 3 2 2 7

73 1 4 3 8 0 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 15 3 2 2 7

74 2 4 3 9 0 2 4 2 3 3 4 3 3 24 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 21 4 3 2 9

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

86

75 3 4 3 10 0 3 4 4 4 4 4 4 4 31 2 2 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 30 4 4 4 12

76 1 3 2 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15 2 2 1 5

Jumlah 638

1749

1555

577

Rata-rata 8,395 23,01 20,46 7,59

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Instrumen Penelitian

1. Hasil uji Reliabilitas variabel Luas Lahan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 76 100.0

Excludeda 0 .0

Total 76 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.360 .615 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 1.6974 .83298 76

VAR00002 3.8421 .36707 76

VAR00003 2.8553 .35417 76

• Hasil Uji Validitas Variabel Luas Lahan

Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 total

VAR00001 Pearson Correlation 1 .016 .076 .773**

Sig. (2-tailed) .890 .517 .000

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

88

N 76 76 76 76

VAR00002 Pearson Correlation .016 1 .950** .640**

Sig. (2-tailed) .890 .000 .000

N 76 76 76 76

VAR00003 Pearson Correlation .076 .950** 1 .683**

Sig. (2-tailed) .517 .000 .000

N 76 76 76 76

total Pearson Correlation .773** .640** .683** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 76 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Hasil uji Reliabilitas variabel Modal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 76 100.0

Excludeda 0 .0

Total 76 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.930 .941 9

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

89

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 .4079 .96854 76

VAR00002 1.9474 .58640 76

VAR00003 2.9737 .78271 76

VAR00004 2.8421 .83351 76

VAR00005 3.0263 .71131 76

VAR00006 2.7237 .84220 76

VAR00007 3.0526 .72837 76

VAR00008 2.8947 .80959 76

VAR00009 3.1447 .66741 76

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

• Nilai Validitas Variabel Modal

Correlations

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 jumlah

M1 Pearson Correlation 1 .015 .085 .114 .062 .075 .045 .089 -.010 .240*

Sig. (2-tailed) .899 .467 .327 .597 .522 .701 .442 .931 .037

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M2 Pearson Correlation .015 1 .665** .637** .707** .618** .662** .662** .667** .739**

Sig. (2-tailed) .899 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M3 Pearson Correlation .085 .665** 1 .831** .863** .859** .915** .879** .824** .930**

Sig. (2-tailed) .467 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M4 Pearson Correlation .114 .637** .831** 1 .839** .887** .783** .963** .785** .925**

Sig. (2-tailed) .327 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M5 Pearson Correlation .062 .707** .863** .839** 1 .836** .924** .862** .863** .930**

Sig. (2-tailed) .597 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

91

M6 Pearson Correlation .075 .618** .859** .887** .836** 1 .828** .895** .760** .913**

Sig. (2-tailed) .522 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M7 Pearson Correlation .045 .662** .915** .783** .924** .828** 1 .824** .834** .911**

Sig. (2-tailed) .701 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M8 Pearson Correlation .089 .662** .879** .963** .862** .895** .824** 1 .818** .944**

Sig. (2-tailed) .442 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

M9 Pearson Correlation -.010 .667** .824** .785** .863** .760** .834** .818** 1 .869**

Sig. (2-tailed) .931 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

jumlah Pearson Correlation .240* .739** .930** .925** .930** .913** .911** .944** .869** 1

Sig. (2-tailed) .037 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

3. Hasil uji Reliabilitas variabel Tenaga Kerja

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 76 100.0

Excludeda 0 .0

Total 76 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.916 .914 13

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

TK1 1.0658 .24956 76

TK2 1.5921 .52096 76

TK3 1.0789 .48341 76

TK4 2.1579 .46340 76

TK5 1.0395 .19601 76

TK6 1.0395 .19601 76

TK7 2.1053 .41885 76

TK8 1.7763 .66531 76

TK9 1.3816 .51555 76

TK10 1.8421 .65427 76

TK11 1.5789 .69787 76

TK12 1.7237 .66531 76

TK13 2.0789 .42468 76

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

• Nilai Validitas Variabel Tenaga Kerja

Correlations

TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7 TK8 TK9 TK10 TK11 TK12 TK13 jumlah

TK1 Pearson

Correlation 1 .209 -.044 .370** -.054 -.054 .316** .331** .424** .391** .467** .352** .328** .438**

Sig. (2-tailed) .070 .708 .001 .644 .644 .005 .004 .000 .000 .000 .002 .004 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK2 Pearson

Correlation .209 1 .130 .326** .160 .290* .322** .618** .438** .591** .512** .594** .389** .641**

Sig. (2-tailed) .070 .265 .004 .168 .011 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK3 Pearson

Correlation -.044 .130 1 .301** .811** .811** .354** .304** .199 .293* .337** .317** .359** .487**

Sig. (2-tailed) .708 .265 .008 .000 .000 .002 .008 .086 .010 .003 .005 .001 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK4 Pearson

Correlation .370** .326** .301** 1 .224 .371** .669** .678** .582** .699** .703** .662** .546** .791**

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

94

Sig. (2-tailed) .001 .004 .008 .052 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK5 Pearson

Correlation -.054 .160 .811** .224 1 .653** .274* .273* .113 .257* .318** .187 .282* .408**

Sig. (2-tailed) .644 .168 .000 .052 .000 .017 .017 .332 .025 .005 .106 .013 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK6 Pearson

Correlation -.054 .290* .811** .371** .653** 1 .436** .375** .245* .361** .318** .391** .443** .541**

Sig. (2-tailed) .644 .011 .000 .001 .000 .000 .001 .033 .001 .005 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK7 Pearson

Correlation .316** .322** .354** .669** .274* .436** 1 .564** .367** .597** .564** .536** .552** .701**

Sig. (2-tailed) .005 .005 .002 .000 .017 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK8 Pearson

Correlation .331** .618** .304** .678** .273* .375** .564** 1 .641** .806** .742** .762** .488** .866**

Sig. (2-tailed) .004 .000 .008 .000 .017 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK9 Pearson

Correlation .424** .438** .199 .582** .113 .245* .367** .641** 1 .655** .786** .700** .470** .762**

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

95

Sig. (2-tailed) .000 .000 .086 .000 .332 .033 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK10 Pearson

Correlation .391** .591** .293* .699** .257* .361** .597** .806** .655** 1 .787** .817** .621** .897**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .000 .025 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK11 Pearson

Correlation .467** .512** .337** .703** .318** .318** .564** .742** .786** .787** 1 .780** .609** .896**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .005 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK12 Pearson

Correlation .352** .594** .317** .662** .187 .391** .536** .762** .700** .817** .780** 1 .645** .887**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .005 .000 .106 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

TK13 Pearson

Correlation .328** .389** .359** .546** .282* .443** .552** .488** .470** .621** .609** .645** 1 .725**

Sig. (2-tailed) .004 .001 .001 .000 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

jumlah Pearson

Correlation .438** .641** .487** .791** .408** .541** .701** .866** .762** .897** .896** .887** .725** 1

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

96

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

4. Hasil uji Reliabilitas variabel Produksi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 76 100.0

Excludeda 0 .0

Total 76 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.913 .918 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.0395 .77358 76

P2 2.3947 .67486 76

P3 2.1579 .84935 76

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

98

• Hasil Uji Validitas Variabel Produksi

Correlations

P1 P2 P3 jumlah

P1 Pearson Correlation 1 .787** .762** .916**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 76 76 76 76

P2 Pearson Correlation .787** 1 .820** .930**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 76 76 76 76

P3 Pearson Correlation .762** .820** 1 .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 76 76 76 76

Jumlah Pearson Correlation .916** .930** .935** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 76 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

99

Lampiran 6 Tabel Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja dan Produksi Padi Petani di Desa

Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun 2010 No Luas Lahan (ha) Modal (Rp) Tenaga Kerja (Orang) Produksi (Kw) 1 0.1999 1734000 14 9 2 0.1999 1723000 13 6 3 0.1999 1784000 14 9 4 0.3332 2831000 18 16 5 0.1999 1163000 13 6 6 0.3332 1773000 14 11 7 0.3332 1784000 14 11 8 0.1999 1683000 14 9 9 0.1999 1733000 14 9

10 0.3332 1773000 14 11 11 0.1999 1163000 13 6 12 0.1999 1773000 14 9 13 0.3332 1773000 14 11 14 0.3332 1773000 18 13 15 0.1999 1773000 14 9 16 0.4665 2831000 18 16 17 0.4665 2831000 18 16 18 0.5332 3332000 19 23 19 0.1999 1773000 14 9 20 0.1999 1773000 14 9 21 0.5332 1831000 14 11 22 0.1999 1773000 14 9 23 0.5332 1831000 19 23 24 0.4665 1831000 18 16 25 0.1999 1233000 14 9 26 0.1999 1733000 14 9 27 0.3332 1773000 14 11 28 0.1999 1733000 14 9 29 0.1999 1163000 13 6 30 0.3332 1831000 18 13 31 0.3332 1831000 18 13 32 0.3332 1773000 14 11 33 0.3332 1773000 14 11 34 0.1999 1163000 13 6

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

100

35 0.1999 1733000 14 9 36 0.3332 1831000 14 11 37 0.3332 1773000 14 11 38 0.1999 1733000 14 9 39 0.1999 1733000 14 9 40 0.1999 1163000 13 6 41 0.3332 1831000 14 11 42 0.4665 1831000 18 13 43 0.1999 1733000 14 9 44 0.3332 1773000 14 11 45 0.1999 1733000 14 9 46 0.3332 1773000 14 11 47 0.1999 1183000 13 7 48 0.1999 1663000 13 7 49 0.4665 2831000 18 17 50 0.1999 1163000 13 7 51 0.1999 1163000 14 10 52 0.4665 2831000 19 24 53 0.4665 2831000 18 17 54 0.1999 1733000 14 10 55 0.4665 2831000 18 17 56 0.3332 1773000 18 14 57 0.1999 1183000 13 7 58 0.3332 1773000 18 14 59 0.3332 1799000 18 14 60 0.3332 1831000 19 24 61 0.1999 1163000 13 8 62 0.1999 1683000 13 8 63 0.1999 1773000 14 10 64 0.3332 1831000 18 14 65 0.1999 1233000 14 10 66 0.3332 1773000 14 12 67 0.1999 1163000 13 8 68 0.3332 1831000 18 14 69 0.3332 1773000 14 12 70 0.1999 1233000 14 10 71 0.3332 1794000 14 12

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

101

72 0.1999 1733000 14 10 73 0.1999 1163000 13 8 74 0.3332 1799000 18 14 75 0.4665 2831000 18 17 76 0.1999 1163000 13 8 Sumber : data primer diolah

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

102

Lampiran 7 Hasil Regresi dengan SPSS for Windows 16.0

Regression

[DataSet6]

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 LnTK, LnM,

LnLLa . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: LnP

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .935a .874 .869 .12038 1.782

a. Predictors: (Constant), LnTK, LnM, LnLL

b. Dependent Variable: LnP

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.259 3 2.420 166.983 .000a

Residual 1.043 72 .014

Total 8.302 75

a. Predictors: (Constant), LnTK, LnM, LnLL

b. Dependent Variable: LnP

Coefficientsa

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

103

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4.202 1.182 -3.555 .001

LnLL .310 .068 .317 4.561 .000 .362 2.762

LnM .237 .084 .180 2.831 .006 .433 2.308

LnTK 1.324 .172 .526 7.708 .000 .375 2.667

a. Dependent Variable: LnP

Coefficient Correlationsa

Model LnTK LnM LnLL

1 Correlations LnTK 1.000 -.350 -.516

LnM -.350 1.000 -.390

LnLL -.516 -.390 1.000

Covariances LnTK .030 -.005 -.006

LnM -.005 .007 -.002

LnLL -.006 -.002 .005

a. Dependent Variable: LnP

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) LnLL LnM LnTK

1 1 3.944 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .055 8.439 .00 .31 .00 .00

3 .001 84.558 .05 .40 .04 .97

4 7.032E-5 236.823 .95 .29 .96 .02

a. Dependent Variable: LnP

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

104

Casewise Diagnosticsa

Case

Number Std. Residual LnP Predicted Value Residual

60 3.424 3.18 2.7659 .41213

a. Dependent Variable: LnP

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 1.9976 3.0534 2.3667 .31110 76

Std. Predicted Value -1.186 2.207 .000 1.000 76

Standard Error of Predicted

Value .022 .052 .027 .005 76

Adjusted Predicted Value 1.9937 3.0438 2.3668 .31079 76

Residual -.29885 .41213 .00000 .11794 76

Std. Residual -2.483 3.424 .000 .980 76

Stud. Residual -2.543 3.599 .000 1.013 76

Deleted Residual -.31344 .45531 -.00004 .12614 76

Stud. Deleted Residual -2.646 3.946 .002 1.041 76

Mahal. Distance 1.511 13.157 2.961 1.701 76

Cook's Distance .000 .339 .018 .044 76

Centered Leverage Value .020 .175 .039 .023 76

a. Dependent Variable: LnP

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

108

Lampiran 1 Ø Wawancara dengan Petani di Desa Pulorejo Kecamatan Winong

Kabupaten Pati

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI

109

Ø Kegiatan Pertanian di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati