160
i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : CATUR SUTRISWANTO AJI F1105010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

i

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN

Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA)

di Kabupaten Purworejo

Tahun 2002-2008

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

CATUR SUTRISWANTO AJI

F1105010

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

ii

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Energi merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh kehidupan dan bagi

pembangunan, terutama untuk mendukung proses industrialisasi. Pembangunan

energi diarahkan untuk mendorong kegiatan pembangunan ekonomi dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memenuhi kebutuhan energi masyarakat

dengan menjamin tersedianya energi dan meningkatkan mutu pelayanannya.

Pembangunan energi harus memperhatikan kelestarian energi untuk jangka panjang,

kebutuhan energi dalam negeri, peluang ekspor dan keselamatan serta kelestarian

fungsi lingkungan hidup. Untuk menjaga kelestarian sumber daya tersebut perlu

diupayakan pemanfaatan secara optimal dan penggunaan peralatan dan teknologi

hemat energi dalam rangka kebijakan energi nasional yang menyeluruh dan terpadu.

Listrik sebagai komoditi tidak dapat disimpan dalam jumlah besar. Listrik

harus dibangkitkan dan diproduksi seketika serta langsung disalurkan kepada

pemakai akhir dalam kuantitas dan kualitas yang tepat saat dibutuhkan. Hal ini

berbeda dengan BBM yang dapat disimpan dalam tanki untuk beberapa waktu sambil

menyesuaikan dengan kebutuhan, karena itu perencanaan pengembangan tenaga

listrik perlu dilakukan secara cermat, terutama proyeksi kebutuhan masa depan.

Penyediaan tenaga listrik harus seimbang dengan jumlah yang dibutuhkan. Energi

lisrik yang berlebih mengakibatkan kapasitas yang terpasang yang ada tidak

termanfaatkan, sehingga biaya persatuan kwh menjadi mahal. Begitu pula sebaliknya,

Page 3: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

iii

kekurangan persediaan listrik akan menyebabkan pemadaman bahkan menjurus pada

kerawanan sosial dan politik. Dengan demikian keseimbangan pasar tenaga listrik

sangat penting, sehingga perlu dilakukan pemantauan dan penyesuaian terus-menerus

dari waktu ke waktu.

Listrik merupakan satu energi vital pendukung pembangunan dalam suatu

negara. Namun dalam skala besar saat ini belum ada teknologi yang cukup efisien

digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh sebuah pembangkit

atau lebih sering disebut dengan generator, yang kemudian langsung didistribusikan

kepada konsumen akhir dengan mutu dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan saat

itu (Listrikita, 2006).

Tabel 1. Produksi dan Pembelian Tenaga Listrik di Jateng, Jawa, dan Indonesia

Tahun 2000-2006 dalam (GWh).

Tahun

Nasional Jawa Jawa Tengah

Produksi Dibeli Produksi Dibeli Produksi Dibeli

2000 84,190.14 9,135.14 66,617.29 8,301.12 0.38 -

2001 88,354.71 13,299.21 68,853.02 12,357.80 0.57 -

2002 89,293.24 19,066.61 68,787.48 17,671.11 0.28 -

2003 92,480.92 20,538.76 70,836.85 19,110.26 0.52 -

2004 96,191.17 24,053.14 73,163.69 22,236.90 0.28 9.22

2005 101,282.09 26,087.70 77,470.63 23,477.59 0.21 49.32

2006 104,468.62 28,639.75 79,909.22 24,865.86 0.3 57.49

Jumlah 656,260.89 140,820.31 505,638.18 128,020.64 2.54 116.03

Sumber: DJLPE ESDM dan PT. PLN (Persero), diolah.

Page 4: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

iv

Berdasarkan data pada tabel 1 diatas terlihat bahwa produksi dan pembelian

tenaga listrik baik secara nasional maupun di pulau jawa dari tahun ke tahun terus

mengalami kenaikan sedangkan untuk propinsi jawa tengah untuk produksi tenaga

listrik mengalami pasang surut ini terlihat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2001

mengalami kenaikan sebesar 0,19 GWh sedangkan untuk tahun 2001 sampai dengan

tahun 2002 mengalami penurunan produksi sebesar 0,29 GWh dan pada tahun 2002

sampai dengan tahun 2003 mengalami kenaikan lagi sebesar 0,24 GWh akan tetapi

pada tahun 2004 mengalami penurunan produksi lagi sebesar 0,24 GWh. Untuk tahun

berikutnya mengalami penurunan produksi yaitu sebesar 0,07 GWh pada tahun 2005

akan tetapi pada tahun 2006 terjadi kenaikan produksi sebesar 0,09 GWh dan untuk

pembeliannya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2006.

Tenaga listrik sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia diera

modern ini, karena hampir semua sektor industri bergantung pada energi listrik yang

dihasilkan oleh PT. PLN (Persero). Saat ini energi listrik sudah digolongkan sebagai

kebutuhan pokok suatu daerah yang digunakan oleh empat kelompok pemakai listrik.

Kelompok pemakai tersebut adalah kelompok rumah tangga, industri, bisnis, dan

umum (Hasid, 2005:20). Golongan rumah tanggalah yang merupakan kelompok

pemakai energi listrik paling besar dalam setiap tahunnya. Didalam kelompok rumah

tangga, listrik digunakan sebagai penerangan dan alat untuk mempermudah pekerjaan

sehari-hari. Pada kelompok industri, seperti industri tekstil, alat berat, makanan, dan

lain-lain. Listrik merupakan motor penggerak utama terselenggaranya proses

produksi. Dalam kelompok bisnis yang meliputi berbagai bidang usaha seperti

Page 5: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

v

penginapan, tempat hiburan, rumah makan, dan sebagainya. Sedangkan kelompok

umum meliputi sosial, penerangan jalan umum dan kepentingan multiguna.

Penggunaan listrik untuk kepentingan multiguna bersifat sementara contohnya untuk

keperluan pesta, pameran, dan acara-acara khusus lain. Listrik juga menjadi

kebutuhan wajib dalam menjalankan aktivitas usaha. Dengan listrik semua pekerjaan

dapat dikerjakan dengan lebih praktis, apalagi dijaman serba cepat seperti sekarang

ini, peralatan-peralatan kerja, perabot rumah tangga, bahkan sampai mainan anak-

anak menggunakan tenaga listrik. Tidak hanya di kota saja yang menganggap listrik

sudah merupakan barang kebutuhan pokok, tetapi di desa juga begitu. Dengan

demikian jaringan listrik semakin luas karena masyarakat desa sudah bisa menikmati

adanya listrik, sehingga permintaan dan konsumsi akan listrik semakin meningkat.

Konsumsi energi listrik terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya.

Semakin bertambah penduduknya maka konsumsi listrik juga akan mengalami

peningkatan mengingat kebutuhan energi listrik sangat vital penggunaanya bagi

masyarakat. Hal ini di tunjukan oleh besarnya jumlah Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) perkapita menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku, dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan dan terbesar dari sektor: Pertanian (Bahan makanan,

Perkebunan rakyat, Peternakan, Kehutanan, Perikanan); Industri pengolahan;

Perdagangan.

Tenaga listik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang cukup

penting dan menyangkut kepentingan umum, maka pengelolaannya menjadi

tanggung jawab pemerintah walaupun dimungkinkan sektor swasta untuk berperan

didalamnya. Listrik termasuk kebutuhan dasar masyarakat modern baik yang tinggal

Page 6: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

vi

di daerah perkotaan maupun pedesaan, maka mendorong pemerintah untuk

meningkatkan penyediaan tenaga listrik dengan melaksanakan program

pengembangan tenaga listrik. Permintaan energi listrik terus mengalami peningkatan

untuk setiap tahunnya. Hal ini disebabkan semakin tingginya konsumsi listrik oleh

masyarakat di Kabupaten Purworejo. Sejalan semakin membaiknya kondisi

perekonomian akibat pembangunan yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah

dan masyarakat. Dalam penggolongan untuk aktivitas sektor ekonomi dapat dibagi

menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu Rumah Tangga, Usaha, Industri, dan Umum.

Rumah tangga adalah kelompok pelanggan yang menggunakan listrik sebagai

salah satu energi yang dipakai dalam memenuhi kebutuhannya. Kelompok usaha

terdiri dari usaha penginapan, rumah makan, perdagangan, jasa keuangan, jasa

hiburan, dan jasa sosial. Kelompok industri berupa industri makan, tekstil, logam,

permesinan dan industri lainnya. Semua kelompok ini sebagai konsumen listrik,

kebutuhannya terus meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka akan diadakan penelitian

dengan judul “ Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi listrik PLN pada

kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo

tahun 2002-2008.”

a. Rumusan Masalah

Mengingat permintaan akan energi listrik yang terus meningkat, terutama

pada kelompok pelanggan rumah tangga. Maka akan dilakukan analisa tentang

Page 7: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

vii

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi listrik PLN pada kelompok pelanggan

rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa

masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

2. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap konsumsi listrik PLN pada kelompok

pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo?

3. Bagaimana pengaruh tarif dasar listrik terhadap konsumsi listrik PLN pada

kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo?

4. Bagaimana pengaruh harga minyak tanah terhadap konsumsi listrik PLN pada

kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo?

E. Tujuan Penelitian

Dengan melihat pada perumusan masalah diatas, maka penelitian yang

dilakukan ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PDRB terhadap konsumsi

listrik PLN pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tarif dasar listrik terhadap

konsumsi listrik PLN pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA)

di Kabupaten Purworejo.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga minyak tanah terhadap

konsumsi listrik PLN pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA)

di Kabupaten Purworejo.

Page 8: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

viii

i. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

listrik pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo yang dipengaruhi oleh PDRB, tarif, dan harga minyak tanah maka penulis

bermaksud untuk:

a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

kebijakan perlistrikan dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi listrik PLN pada kelompok

pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo.

b. Dapat dijadikan sebagai masukan kepada PLN di Kabupaten Purworejo agar

dapat memberikan pelayanannya sebagai penyedia listrik di daerah dengan

baik.

c. Bagi peneliti dapat digunakan sebagai latihan dalam penulisan yang bersifat

ilmiah dan untuk acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Page 9: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

ix

BAB II

Landasan Teori

a. Pengertian Konsumsi

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi dapat dikaitkan dengan

makanan dan minuman yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dalam

ilmu ekonomi, konsumsi tidak hanya terbatas pada persoalan makan dan minum,

tetapi juga menyangkut semua kebutuhan hidup di masyarakat, baik kebutuhan

jasmani maupun rohani.

Konsumsi merupakan suatu perilaku ekonomi yang asasi dalam kehidupan

manusia. Setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas konsumsi termasuk

manusia. Pengertian konsumsi dalam kehidupan sehari-hari yang diartikan dengan

perilaku makan dan minum (Yuliadi, 2001:282). Jadi, dapat diartikan bahwa

konsumsi adalah setiap perilaku seseorang untuk menggunakan dan memanfaatkan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Konsep konsumsi berasal dari kata bahasa inggris ”Consumption” yang

berarti pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga atas barang-barang akhir dan

jasa-jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan

pembelanjaan tersebut (www.wikipedia.com). Untuk memenuhi berbagai macam

kebutuhan tersebut maka diperlukan barang dan jasa. Menurut Yuliadi (2001:283),

barang-barang konsumsi mempunyai ciri-ciri, diantaranya:

1. Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia. Barang

yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Page 10: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

x

Penggunaan cangkul, gergaji, mesin, bangunan kantor, dan barang modal lainnya

pada hakikatnya ditujukan untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tidak

dapat dimasukan dalam pengertian konsumsi.

2. Barang yang dikonsumsi akan mengalami penyusutan sedikit demi sedikit

sehingga lama-lama tidak dapat digunakan lagi.

Dari pengertian tentang ciri-ciri barang konsumsi diatas, secara umum

barang semacam itu dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti makanan, minuman, dan obat-

obatan.

b. Barang yang dapat dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabot rumah tangga,

dan kendaraan. Barang-barang seperti itulah yang akan mengalami penyusutan

secara berangsur-angsur atau kegunaannya semakin berkurang sehingga akhirnya

tidak dapat digunakan lagi.

Menurut definisi dari Biro Pusat Statistik (BPS), secara umum konsumsi

dibagi dua macam yaitu konsumsi makanan dan konsumsi bukan makanan. Konsumsi

makanan yaitu segala pengeluaran dalam bentuk makanan dan minuman. Sedangkan

konsumsi bukan makanan yaitu segala pengeluaran pakaian, hiburan, pendidikan,

perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Kemudian dalam ilmu ekonomi makro, pelaku

konsumsi dibagi ke dalam dua macam yaitu konsumsi masyarakat dan konsumsi

pemerintah. Secara makroagregat pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus

dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan, maka semakin besar pula

pengeluaran konsumsinya (Dumairy, 1997:114).

Page 11: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xi

Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara

langsung. Hal ini berarti, bahwa penggunaan barang di luar tujuan tersebut tidak

dapat dimasukan sebagai kegiatan konsumsi. Misalnya suatu kendaraan dapat

digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya atau

disewakan kepada orang lain. Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya kendaraan

itu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi jika disewakan maka kendaraan itu

bukan merupakan barang konsumsi.

1. Teori-Teori Konsumsi

a. Teori Konsumsi Keynes

Dalam buku the General Theory (1936) Keynes mengemukakan fungsi

konsumsi yang didasarkan pada teori hipotesis pendapatan mutlak (absolute income

hypothesis). Oleh karena itu, hubungan antara pendapatan dan konsumsi merupakan

fungsi konsumsi jangka pendek. Persamaan fungsi konsumsi tersebut adalah :

CC + cY

Dimana C adalah konsumsi, C adalah konstanta (konsumsi otonomi), yaitu tingkat

konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. c adalah kecenderungan

mengkonsumsi marjinal, Y merupakan pendapatan disposabel.

Fungsi konsumsi diatas terbentuk berdasarkan tiga dugaan (Mankiw,

2003:425):

7. Kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume) adalah

antara nol dan satu, keynes menulis tentang hukum psikologis bahwa manusia

diatur, sebagai sebuah peraturan dan berdasarkan rata-rata untuk meningkatkan

Page 12: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xii

konsumsi ketika pendapatan naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan

mereka.

8. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume) turun

ketika pendapatan naik.

9. Konsumsi ditentukan oleh pendapatan sekarang dan tingkat bunga tidak memiliki

peranan penting.

i. Hipotesis Pendapatan Relatif

Hipotesis ini dikemukakan oleh James S. Duesenberry. Menjelaskan bahwa

konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan saat ini relatif dalam perbandingannya

dengan pendapatan tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya. Demikian juga

konsumsi masyarakat sekitar akan memberi pengaruh terhadap konsumsi seseorang.

Akibatnya jika tingkat pendapatan individu itu bertambah tinggi maka konsumsi akan

meningkat secara proporsional terhadap peningkatan pendapatan tersebut. Tetapi jika

pendapatan turun, maka konsumsi turun secara proporsional mengikuti fungsi

konsumsi jangka pendek. Jadi fungsi dasar hipotesis pendapatan relatif adalah fungsi

konsumsi jangka panjang. Kemudian fungsi konsumsi jangka pendek diperoleh

dengan melihat pergeseran pendapatan jangka pendek (Suparmoko, 1998:71).

c. Hipotesis Daur-Hidup

Hipotesis ini dikemukakan oleh Franco Modigliani. Modigliani menekankan

bahwa pendapatan bervariasi secara sistematis selama kehidupan seseorang dan

tabungan membuat konsumen dapat menggerakan pendapatan dari masa hidupnya

(Mankiw, 2003:439).

Page 13: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xiii

Karena orang cenderung menerima pendapatan rendah saat usia muda, tinggi

saat usia menengah, dan pendapatan berkurang saat usia tua. Rasio tabungan akan

berfluktuasi mengikuti perkembangan umur. Saat usia muda memiliki tabungan

negatif, usia menengah menabung dan membayar kembali pinjaman pada masa muda,

dan usia tua akan mengambil tabungan.

Fungsi konsumsi daur-hidup : YWC

Dimana parameter adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal dari kekayaan,

adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal pendapatan. Dari fungsi konsumsi

tersebut dapat dinyatakan konsumsi bergantung pada kekayaan dan pendapatan

(Mankiw, 2003:440).

d. Hipotesis Pendapatan Permanen

Hipotesis pendapatan permanen dikemukakan oleh Milton Friedman dalam

bukunya A Theory Of The Consumption Function. Hipotesis tersebut melengkapi

hipotesis daur-hidup yang berpendapat bahwa konsumsi rumah tangga ditentukan

oleh pendapatan jangka panjang. Menurut Friedman konsumsi seharusnya bergantung

terutama pada pendapatan permanen karena konsumen menggunakan tabungan dari

pinjaman untuk meratakan konsumsi dalam menanggapi perubahan-perubahan

transitoris dalam pendapatan (Mankiw, 2003).

Yang dimaksud dengan pendapatan permanen menurut Friedman adalah

pendapatan jangka panjang rata-rata yang diharapkan akan diterima dari human and

nonhuman wealth. Pendapatan permanen pada suatu periode tertentu dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu pendapatan permanen pada tahun sebelumnya dan persentase

Page 14: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xiv

dari perbedaan diantara pendapatan masa kini dengan pendapatan permanen pada

tahun sebelumnya (Sukirno, 2000).

Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa fungsi konsumsi menurut

Friedman adalah

PYC

Dimana adalah konstanta yang mengukur bagian dari pendapatan permanen yang

dikonsumsi. PY adalah pendapatan permanen.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Penentuan tingkat konsumsi rumah tangga selain dari pendapatan, ada

beberapa faktor lain yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan konsumsi.

Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut (Sukirno, 2000:101-02):

a. Kekayaan

Kekayaan seseorang memiliki pengaruh besar terhadap konsumsi otonominya.

Orang yang tidak memiliki kekayaan atau miskin tidak akan membeli barang-barang

mewah. Mereka hanya akan membeli barang-barang kebutuhan dasar seperti

makanan. Sebaliknya, seseorang yang digolongkan dalam kelompok orang kaya akan

mampu untuk membeli barang-barang superior. Contoh ini jelas menunjukan bahwa

kekayaan dapat mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga.

b. Ekspektasi

Ekspektasi mengenai keadaan dimasa datang sangat mempengaruhi konsumsi

rumah tangga pada masa sekarang. Keyakinan bahwa dimasa mendatang akan

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi akan mendorong rumah tangga

Page 15: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xv

meningkatkan konsumsinya sekarang. Keadaan ekonomi yang diharapkan semakin

pesat perkembangannya dimasa depan biasanya mendorong rumah tangga untuk

meningkatkan pengeluaran konsumsinya.

c. Jumlah Penduduk

Dalam analisis mengenai pengeluaran agregat yang diperhatikan adalah

konsumsi penduduk diseluruh negara. Oleh sebab itu, tingkat konsumsi bukan hanya

tergantung tingkat pendapatan yang diperoleh seseorang tetapi juga yang diterima

penduduk secara keseluruhan. Sebagai contoh, penduduk Singapore menerima

pendapatan lebih tinggi daripada Indonesia apabila dihitung dari segi keseluruhan

jumlah konsumsi Indonesia lebih besar dari Singapore. Keadaan ini menunjukan

bahwa disamping tingkat pendapatan individu, perlu juga diperhatikan jumlah

penduduk dalam menganalisis tingkat konsumsi masyarakat.

d. Suku Bunga

Menurut pandangan Klasik, semakin tinggi suku bunga maka tabungan yang

akan diciptakan masyarakat meningkat. Keynes mempunyai pendapat yang

bertentangan. Menurut pendapatnya tingkat tabungan masyarakat sepenuhnya

ditentukan oleh pendapatan masyarakat tersebut dan suku bunga tidak akan

mempengaruhi. Dalam prakteknya tidak dapat disangkal bahwa suku bunga

mempengaruhi tabungan namun tidak sebesar yang diyakini oleh ekonom Klasik.

e. Tingkat Harga

Apabila dalam suatu perekonomian mengalami inflasi, pendapatan riil

masyarakat mengalami perubahan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap konsumsi.

Page 16: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xvi

Konsumsi secara nominal tidak berpengaruh namun konsumsi secara riil akan

menurun.

Selain faktor-faktor yang disebutkan diatas, terdapat pula faktor penting

lainnya yang mempengaruhi konsumsi (Suparmoko,1998:79-80):

1. Selera

Di antara orang-orang yang berumur sama dan berpendapat sama, beberapa

orang dari mereka mengkonsumsi lebih banyak daripada yang lain. Hal ini

dikarenakan adanya perbedaan sikap dalam penghematan. Bila masyarakat mengubah

sikap maka fungsi konsumsi agregat akan berubah. Sebagai contoh, bila selera

masyarakat menurun, masyarakat memutuskan untuk mengurangi konsumsi.

Pengurangan konsumsi akan menggeser fungsi konsumsi (jangka pendek) ke bawah.

2. Faktor Sosial Ekonomi

Beberapa yang termasuk dalam faktor sosial ekonomi antara lain: umur,

pendidikan, pekerjaan, dan keadaan keluarga. Biasanya kelompok usia muda

memiliki pendapatan yang tinggi dan mencapai puncaknya pada usia pertengahan.

Pada kelompok usia tua pendapatan akan turun. Demikian juga dengan pendapatan

yang di tabung, kelompok usia muda dan pertengahan adalah tinggi sedangkan

kelompok usia tua adalah rendah. Yang berarti konsumsi relatif tinggi pada usia muda

dan tua tetapi rendah pada usia pertengahan. Dengan adanya perbedaan konsumsi

dalam kelompok umur maka naiknya umur rata-rata penduduk akan mengubah fungsi

konsumsi agregat.

Page 17: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xvii

3. Keuntungan/kerugian kapital (Windfall)

Keuntungan kapital akan meningkatkan hasil bersih dari kapital sehingga

mendorong tambahnya konsumsi. Sebaliknya dengan adanya kerugian kapital akan

menurunkan konsumsi. Beberapa ahli ekonomi memiliki pandangan yang berbeda

mengenai hubungan antara keuntungan/kerugian kapital dengan konsumsi. John J.

Arena mengemukakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi agregat dengan

keuntungan kapital. Karena sebagian saham dipegang oleh orang-orang yang

berpendapatan tinggi, konsumsi mereka tidak terpengaruh oleh perubahan saham

jangka pendek. Menurut Kul B. Bhatia dan Barry Boswort ada hubungan yang positif

antara konsumsi agregat dengan keuntungan kapital

a. Pengertian Permintaan

6. Definisi Permintaan

Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan secara absolut yaitu

jumlah barang yang dibutuhkan. Jalan pikiran ini berangkat dari titik tolak bahwa

manusia mempunyai kebutuhan. Atas kebutuhan ini individu tersebut mempunyai

permintaan akan barang, semakin banyak penduduk suatu negara makin besar

permintaan masyarakat akan jenis barang (Sudarsono, 1992: 8).

Dalam menganalisis permintaan perlu dibedakan antara istilah permintaan

dengan jumlah barang yang diminta. Pengertian permintaan adalah keadaan

keseluruhan dan hubungan diantara harga dan jumlah permintaan, sedangkan jumlah

barang yang diminta dimaksudkan sebagai banyaknya permintaan pada suatu tingkat

harga tertentu (Arsyad, 1987:26).

Page 18: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xviii

Permintaan menurut ilmu ekonomi diartikan sebagai jumlah barang yang

dibeli oleh sejumlah konsumen dengan harga tertentu pada waktu dan tempat tertentu

(Samuelson, 2003). Permintaan yang didukung oleh kekuatan daya beli disebut

permintaan efektif, sedangkan permintaan yang hanya didasarkan atas kebutuhan saja

disebut sebagai permintaan absolut atau potensial (Sudarsono, 1998).

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu

komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang

diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan. Analisis permintaan

merupakan alat yang penting untuk:

A. Memahami respon harga dan kuantitas suatu komoditas terhadap perubahan

variabel-variabel ekonomi (misalnya variabel perubahan teknologi, selera

konsumen, harga komoditas lain, harga faktor produksi).

B. Menganalisis interaksi yang kompetitif antara penjual dan pembeli dalam

menghasilkan harga dan kuantitas suatu komoditas.

C. Menunjukan kebebasan yang diberikan pasar kepada konsumen dan produsen.

D. Menganalisis efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah di pasar (seperti

pengendalian harga, kuota, pajak, subsidi, penetapan upah minimum, insentif

produksi, dan lain-lain).

Dua hal yang mendasari daya beli konsumen yaitu dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan (disposible

income),

b. Tergantung pada tingkat harga yang dikehendaki.

Page 19: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xix

Berdasarkan dua hal tersebut, maka apabila pendapatan dan harga berubah

maka akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta. Pengaruh

pendapatan dan harga terhadap jumlah barang yang diminta ini dapat dianalisis

dengan pendekatan garis dan analisis. Dalam hal ini ahli ekonomi bernama Alfred

Marshall menggunakan asumsi analisis bahwa ”hal-hal lain” selain harga barang yang

diamati bersifat konstan atau cateris paribus. Maka pengertian permintaan menurut

Alfred Marshall adalah jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga yang

diamati. Adapun rumusan matematisnya sebagai berikut:

Qd = f ( Px )

Dimana : Qd = jumlah barang yang diminta

P = harga

Karena Alfred Marshall masih menggunakan konsep cateris paribus maka

kerangka pemikirannya bersifat parsial. Setelah masa itu timbul pemikiran baru yang

lebih umum yang dikemukakan oleh Leon Walas, yang konsep pemikirannya dapat

dirumuskan seperti berikut ini:

Qd = f ( Px1, Px2, Pxn, Y, E )

Dimana:

Px1 = harga barang pertama

Px2 = harga barang kedua

Pxn = harga barang n

Y = pendapatan konsumen yang siap dibelanjakan

E = selera / faktor lain yang tidak diobservasi

Page 20: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xx

Dari kedua pendapat tersebut, yaitu pendapat Marshall dan Waralas dapat

disimpulkan bahwa teori permintaan adalah suatu teori yang bertujuan mempelajari

variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan.

Ditinjau dari daya beli konsumen, permintaan dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu permintaan absolut, permintaan potensial dan permintaan efektif. Berikut ini

masing-masing penjelasannya:

o Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak diikuti dengan daya beli.

Permintaan absolut lebih merupakan angan-angan semata.

o Permintaan potensial yaitu permintaan yang memiliki daya beli tetapi belum

dilaksanakan.

o Permintaan efektif artinya permintaan yang disertai daya beli dan dilaksanakan.

Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut yaitu

permintaan yang dilakukan oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan semua

orang di pasar. Oleh karena itu, dalam analisis perlu dibedakan antara permintaan

individu dan permintaan pasar (Sukirno, 2006: 78).

A. Permintaan individu

Permintaan individu adalah permintaan seorang individu terhadap produk

tertentu.

B. Permintaan pasar

Permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan individu. Permintaan akan

suatu barang dapat dilihat dari permintaan yang dilakukan seseorang tertentu dan

permintaan yang dilakukan oleh semua orang di dalam pasar. Permintaan pasar

Page 21: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxi

adalah jumlah dari permintaan individu di dalam pasar sehingga kumpulan

permintaan individu membentuk permintaan pasar.

7. Hukum Permintaan

Penjelasan mengenai perilaku konsumen yang paling sederhana didapati

dalam hukum permintaan yang menyatakan bahwa bila harga suatu barang naik

cateris paribus, maka jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun dan

sebaliknya jika harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang diminta oleh

konsumen akan naik dengan syarat faktor-faktor lain dianggap cateris paribus.

Cateris paribus berarti bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah

barang yang diminta dianggap tidak berubah. Kenaikan harga dan permintaan seperti

tersebut di atas disebabkan oleh (Arsyad, 1996: 26-27):

1. Kenaikan harga menyebabkan pembeli mencari barang yang lain yang dapat

digunakan sebagai pengganti atas barang yang mengetahui kenaikan harga,

demikian sebaliknya.

2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang.

Setiap penurunan harga suatu barang tanpa ada perubahan atas harga barang

lain atau pendapatan uang yang diterimanya selalu berarti kenaikan pendapatan riil,

yaitu jumlah barang yang dibeli. Gejala ini dinamakan efek dari penurunan harga.

Kemudian apabila kualitas barang yang diminta cenderung turun apabila

harga naik, terdapat dua alasan (Samuelson, 2003: 54):

Page 22: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxii

a. Efek substitusi (substitusion effect)

Apabila harga sebuah barang naik, maka konsumen akan menggantikannya

dengan barang-barang yang serupa lainnya (misalnya: ketika harga tahu naik

konsumen akan makan lebih banyak tempe).

Efek substitusi menerangkan bahwa perubahan harga suatu barang berpengaruh

terhadap barang yang menjadi subsitusinya. Barang subsitusi adalah barang yang

dapat menggantikan peran barang yang digantikannya. Jika suatu barang

mengalami kenaikan harga, konsumen akan beralih pada barang yang menjadi

substitusinya yang tidak mengalami kenaikan harga. Hal ini berakibat permintaan

terhadap suatu barang tersebut turun sehingga hukum permintaan berlaku.

Demikian pula sebaliknya, jika harga suatu barang turun, substitusi barang

tersebut tidak lagi menarik karena barang yang digantikannya turun sehingga

konsumen meminta lebih banyak barang tersebut yang mengakibatkan

meningkatnya kuantitas yang diminta atas barang tersebut.

b. Efek pendapatan (income effect)

Apabila harga naik maka konsumen menganggap bahwa dirinya sekarang lebih

miskin daripada sebelumnya (misalnya: apabila bahan kebutuhan pokok naik tiga

kali lipat maka sebetulnya konsumen mempunyai pendapatan riil yang lebih

sedikit sehingga akan menekan konsumsi akan bahan kebutuhan pokok dan

barang-barang lain). Perubahan harga bisa menyebabkan efek pendapatan.

Artinya, dengan naik turunya harga barang, pendapatan riil konsumen bisa

berubah.

Page 23: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxiii

D. Skedul dan Kurva Permintaan

Para ekonom menganggap istilah ”permintaan” mempunyai arti yang

khusus. Permintaan adalah suatu skedul atau kurva yang menggambarkan hubungan

antara berbagai kuantitas suatu barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat

harga barang tersebut, cateris paribus. Sepanjang suatu kurva permintaan atau skedul

permintaan hanya harga dan kuantitas yang berubah-ubah.

Kurva permintaan diperoleh dengan menambahkan seluruh kuantitas yang

diminta oleh seluruh induvidu pada tiap tingkat harga. Maka dari itu banyak faktor

yang menentukan permintaan salah satunya yang terpenting adalah harga barang itu

sendiri. Bila faktor-faktor lain, bukan harga mengalami perubahan maka lokasi kurva

permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan. Skedul dan kurva permintaan dapat

diketahui melalui mekanisme berikut ini:

a. Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga barang dengan jumlah

barang yang diminta.

b. Kurva permintaan adalah gambaran hubungan jumlah barang yang diminta

dengan harganya.

1. Teori Permintaan Konsumen

Asumsi dasar yang digunakan dalam pendekatan tradisional ini adalah daya

guna (utilitas). Daya guna atau utilitas adalah kemampuan suatu barang untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakkan barang tersebut, hal ini

dapat dijelaskan dengan menggunakkan teori dibawah ini:

Page 24: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxiv

a. Teori Daya Guna Kardinal

Teori Kardinal adalah teori yang menganggap besarnya daya guna yang

diterima konsumen sebagai akibat dari tindakan mengkonsumsi barang itu dapat

diukur. Teori ini beranggapan bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung

dari subyek yang memberikan penilaian. Suatu barang akan mempunyai daya guna

baginya. Suatu barang akan mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna

tergantung pada konsumsi orang yang bersangkutan sehingga pengukuran daya guna

bersifat subyektif. Persoalan pokok yang terdapat dalam teori daya guna kardinal

yaitu bagaimana cara membelanjakan kekayaan atau pendapatan sebaik-baiknya.

Melalui kacamata ekonomi pengertian sebaik-baiknya diartikan sebagai

memaksimalkan daya guna yang dapat diperoleh. Kemudian masalah yang timbul

adalah dalam pengukuran daya guna yang bersifat subyektif. Oleh karena itu

dipandang perlu mengajukan asumsi bahwa konsumen mampu mengukur daya guna

jika menggunakkan beberapa asumsi:

1. Asumsi pertama bahwa mampu mengukur daya guna

2. Asumsi kedua konsumen bersifat rasional karena perilakunya harus dapat

dipahami menurut logika umum, maka setiap konsumen dianggap mempunyai

tujuan yang ideal yaitu daya guna marjinal

3. Asumsi ketiga menyangkut laju pertambahan daya guna, sehingga asumsi ini

didasarkan pada kenyataan bahwa setiap barang mempunyai kemampuan untuk

memberikan daya guna pada konsumennya.

Dengan makin banyaknya barang yang dikonsumsi makin besar pula daya guna

total yang diperoleh, namun laju pertumbuhan daya guna total ini semakin lama

Page 25: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxv

semakin rendah, dimana jumlah pertambahannya dapat menjadi nol. Secara grafis

hubungan antara barang yang dikonsumsikan dengan daya guna total dan laju

pertumbuhan daya guna dapat ditunjukan pada gambar berikut:

Kurva U (x) diatas menunjukkan hubungan antara besarnya daya guna dengan

banyaknya barang yang dikonsumsikan. Makin banyak barang yang dikonsumsikan

makin besar pula jumlah daya guna yang diperoleh konsumen sampai dengan Xm

lereng kurva U positif yang berarti terjadi penambahan daya guna bila konsumsi

barang X diteruskan jumlah daya guna justru semakin menurun. Titik Xm

mencerminkan jumlah barang X yang memberikan tingkat daya guna maksimal atau

titik kepuasan maksimal.

Pada titik A diman Xa dikonsumsikan kurva U (x) mempunyai lereng yang

curam. Pada titik B dimana Xb dikonsumsikan lereng U (x) lebih landai yang berarti

daya guna marjinalnya lebih rendah. Pada titik C dimana Xm dikonsumsikan barang

Page 26: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxvi

X pada titik ini tidak menambah daya guna bagi konsumen, bahkan pada titik D daya

guna menjadi negatif.

b. Teori Daya Guna Ordinal

Teori kurva indeferensi menyatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang

baru dapat disusun apabila konsumen mampu mengukur besarnya daya guna dari

barang-barang yang dikonsumsi. Teori daya guna ordinal ini tidak menuntut

konsumen untuk mengukur daya guna barang, namun konsumen perlu mempunyai

kemampuan untuk membuat urutan preferensi dari kelompok barang yang

dikonsumsikan. Urutan tersebut didasarkan atas utilitas dan konsumen bertujuan

memaksimalkan daya guna, maka kombinasi yang mempunyai daya guna lebih tinggi

menduduki urutan lebih atas akan disukai konsumen.

Seperti halnya teori daya guna kardinal, teori daya guna ordinal juga

menggunakkan asumsi rasionalitas, dimana dengan dana tertentu dan harga pasar

tertentu konsumen dianggap selalu akan memiliki kombinasi barang yang

memberikan daya guna maksimal. Konsumen juga dianggap mempunyai informasi

sempurna atas uang yang tersedia baginya maupun harga barang dipasar. Asumsi

lainnya adalah konsumsi perlu mempunyai skala preferensi yang disusun atas dasar

urutan besar kecilnya daya guna antara berbagai kombinasi konsumsi sekelompok

barang. Secara rasional konsumen selalu berusaha mencapai kurva indiferen adalah

kurva yang menerangkan tempat kedudukan titik yang menunjukan kombinasi

barang-barang yang dikonsumsi konsumen yang memberikan kepuasan yang sama

bagi rumah tangga (Adiningsih, 1991:66).

Page 27: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxvii

Rumah tangga bersikap indiferen terhadap kombinasi-kombinasi yang

ditunjukan oleh dua titik manapun pada satu kurva indeferen. Semakin jauh kurva

indiferen dari titik nol, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan yang disajikan

oleh kombinasi barang manapun yang ditunjukkan oleh titik-titik pada kurva tersebut.

Berapa banyak barang Y yang harus dikorbankan rumah tangga untuk

memperoleh tambahan satu unit barang X dapat disebut dengan pengukuran tingkat

substitusi marjinal untuk barang Y terhadap barang X. Tingkat substitusi marjinal

adalah jumlah komoditi tertentu yang akan dikorbankan oleh konsumen untuk

memperoleh suatu unit tambahan komoditi lain.

Asumsi dasar dari teori indiferen adalah sebagai berikut : (Lipsey et al,

1995:202)

Page 28: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxviii

D. Nilai MRS selalu negatif. Hal tersebut berarti bahwa untuk meningkatkan

konsumsi satu komoditi, maka rumah tangga siap menurunkan konsumsinya

untuk komoditi yang lain.

E. MRS antara dua komoditi maupun tergantung pada jumlah komoditi yang

sekarang dikonsumsi oleh rumah tangga tersebut.

Ciri-ciri kurva indiferen antara lain:

a. Kurva indiferen berbentuk turun dari kiri atas kekanan bawah. Artinya kurva

indiferen memiliki kemiringan negatif. Setiap konsumen menambah konsumsi

suatu barang, konsumen harus mengurangi konsumsi barang lain.

b. Kurva indiferen harus cembung terhadap titik origin (0). Artinya kurva indiferen

harus menunjukan derajat penggantian antara satu barang dengan barang lain

yang semakin kecil, yang berarti semakin banyak suatu barang yang dikonsumsi.

Kesimpulannya adalah bahwa kurva indiferen merupakan kurva yang

menggambarkan preferensi konsumen terhadap kombinasi barang yang

dikonsumsinya, dimana utilitas atau kepuasan sama. Angka utilitas yang diberikan

terhadap suatu kurva indiferen merupakan angka numerik yang menunjukan kepuasan

yang diperoleh konsumen dari kombinasi yang ia pilih. Hal inilah yang dimaksud

dengan pendekatan ordinal, yaitu pemeringkatan kombinasi yang dipih dengan angka

numerik.

Page 29: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxix

2. Peta Indiferen

Peta indiferen adalah himpunan beberapa kurva indiferen.

Sebuah peta indiferen terdiri dari beberapa kurva indiferen. Semua titik pada

suatu kurva tertentu merupakan konsumsi alternatif dari barang x dan barang y yang

memberikan kepuasan yang sama bagi rumah tangga. Kurva yang makin jauh dari

titik nol memberikan tingkat kepuasan yang makin tinggi (Lipsey et al, 1995:204).

Sebagai contoh, I3 merupakan kurva yang lebih tinggi dari I2. Ini berarti bahwa semua

titik pada I3 memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari pada yang diberikan

oleh titik-titik I2.

Asumsi yang perlu diperhatikan dalam menggambar peta indiferen adalah

sebagai berikut:

1. Rasional, artinya konsumen diasumsikan rasional dan berusaha memaksimalkan

kepuasan.

Page 30: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxx

2. Selera konsumen tercermin dalam peta indiferen yang terdiri dari banyak kurva

indiferen yang tidak saling berpotongan satu sama lain.

3. Kurva indiferen yang letaknya lebih jauh dari titik origin menggambarkan

kepuasan konsumen yang lebih tinggi.

4. Dalam peta indiferen, kurva indiferen tidak boleh saling berpotongan. Jika kurva

indiferen I1 dan I2 saling memotong, salah satu asumsi teori kurva indiferen

dilanggar. Titik C lebih disukai dari pada titik B karena pada titik C kedua barang

lebih banyak.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Menurut Sukirno (2006: 81) permintaan terhadap suatu barang atau jasa

dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

D. Harga barang itu sendiri

Jika harga barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut semakin

bertambah begitu pula sebaliknya. Dengan asumsi faktor lain dianggap cateris

paribus. Jadi hubungan jumlah barang yang diminta dengan harga barang adalah

negatif.

E. Harga barang lain yang berkaitan (substitusi dan komplementer).

Barang substitusi adalah barang pengganti, seperti beras disubstitusi dengan

jagung, daging sapi disubstitusi dengan daging ayam, dan lain sebagainya. Jika terjadi

kenaikan terhadap harga beras, maka permintaan akan beras turun dan permintaan

terhadap jagung akan naik, karena jagung merupakan barang substitusi yang baik

terhadap beras, dengan asumsi harga jagung relatif tetap.

Page 31: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxi

Sedangkan barang komplementer adalah barang pelengkap, seperti kopi dan

gula, printer dengan tinta, dan motor dengan bensin. Jika harga gula turun, maka

permintaan terhadap gula akan turun serta permintaan terhadap kopi juga berkurang.

Karena gula merupakan barang komplementer kopi. Oleh karena itu, hubungan

jumlah barang yang diminta dan harga barang lain ada dua: (1) jika barang substitusi

hubungannya adalah positif (searah), dan (2) jika barang komplementer hubungannya

adalah negatif (berlawanan).

F. Tingkat pendapatan konsumen

Tingkat pendapatan konsumen mencerminkan kemampuan atau daya beli

konsumen. Semakin tinggi pendapatan konsumen, semakin besar permintaan

terhadap suatu barang sebab daya belinya meningkat. Karena jenis barang dalam

kaitannya dengan pendapatan ada dua, yaitu barang normal dan barang inferior, maka

bentuk hubungan jumlah barang yang diminta juga ada dua: (1) hubungan positif

(searah) untuk barang normal, dan (2) hubungan negatif (berlawanan) untuk barang

inferior (Adiningsih, 1991: 88). Barang inferior adalah barang yang permintaannya

semakin berkurang apabila pendapatan konsumen semakin naik, misalnya gaplek.

G. Selera atau kebiasaan

Selera dan kebiasaan akan mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang.

Seperti selera dan kebiasaan mengkonsumsi beras, jagung, sagu dan sebagainya.

Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan selera adalah searah (positif).

Dimana jika selera seseorang semakin tinggi maka permintaan terhadap barang

tersebut juga semakin meningkat.

Page 32: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxii

H. Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk, semakin besar permintaan terhadap suatu

barang dan jasa. Penduduk yang dimaksud adalah konsumen yang potensial dalam

mengkonsumsi barang. Hubungan variabel jumlah barang yang diminta dengan

konsumen potensial adalah positif.

I. Usaha-usaha produsen dalam meningkatkan penjualan

Contohnya adanya promosi dengan iklan yang akan mendorong penambahan

jumlah permintaan barang oleh konsumen. Rangsangan berupa insentif seperti

hadiah-hadiah juga dapat menjadi pendorong konsumen untuk meminta barang dan

jasa tersebut. Dengan adanya iklan akan berpengaruh positif terhadap jumlah barang

dan jasa yang diminta, sehingga hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan

iklan dan hadiah (insentif) juga positif.

J. Distribusi pendapatan

Artinya ada sebagian kelompok masyarakat yang menguasai perekonomian

menyebabkan mereka mempunyai daya beli lebih besar dibandingkan dengan

kebanyakan kelompok masyarakat umum, sehingga daya beli mereka lemah dan

berpengaruh terhadap permintaan suatu barang.

K. Perkiraan (estimate)

Perkiraan atau ramalan konsumen terhadap harga dimasa datang pada suatu

barang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut. Jika perkiraan

harga barang tersebut dimasa datang naik, maka ada kecenderungan permintaan

terhadap barang tersebut dimasa sekarang akan naik. Jadi, dalam hal ini mempunyai

hubungan yang positif.

Page 33: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxiii

L. Harapan (expectation)

Harapan konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa di masa mendatang

dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif. Artinya jika ketersediaan barang

dimasa datang cukup banyak, maka permintaan akan barang tersebut cenderung

menurun. Sebaliknya jika ketersediaannya sedikit, maka permintaan terhadap barang

tersebut akan naik. Kenyataan ini terjadi karena pada diri konsumen ada faktor

kekhawatiran terhadap ketersediaan barang tersebut.

b. Pengertian Konsumen

1. Definisi Konsumen

Pengertian konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan (uang) dan

menjadi peminta barang atau jasa dipasar. Kita semua adalah seorang konsumen pada

pasar komoditas, terutama pasar barang atau jasa kebutuhan pokok baik kita sadari

atau tidak. Biasanya masalah yang dihadapi oleh konsumen adalah bagaimana

konsumen dapat mengalokasikan pendapatannya yang terbatas untuk memenuhi

kebutuhan barang dan jasa secara maksimal, supaya tingkat kesejahteraan yang

diperoleh adalah maksimal (Sri Adiningsih,1991: 45).

Dalam memaksimalkan kepuasan, konsumen dihadapkan pada dua

permasalahan, yaitu: (1) barang- barang dan jasa-jasa ekonomi yang dikonsumsinya

pasti mempunyai harga, serta (2) pendapatannya terbatas sehingga untuk

mendapatkan tingkat kepuasannya juga terbatas. Para ekonom mengemukakan dua

asumsi yang menonjol yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Asumsi tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 34: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxiv

2. Asumsi Rasionalitas, artinya bahwa seorang konsumen senantiasa berusaha

menggunakan pendapatannya yang terbatas untuk memperoleh kombinasi barang-

barang dan jasa-jasa konsumsi yang menurut perkiraannya akan mendapatkan

kepuasan yang maksimum.

3. Asumsi Perfect Knowledge atau pengetahuan yang sempurna, khususnya

pengetahuan mengenai macam-macam barang dan jasa konsumsi yang tersedia

dipasar, harga masing-masing barang dan jasa, besarnya pendapatan yang mereka

peroleh, dan cita rasa yang mereka inginkan (Machfudz, 2007:28).

E. Garis Anggaran Konsumen (Budget Constraint)

Garis anggaran merupakan kombinasi barang yang memerlukan dana sebesar

uang yang dimiliki oleh konsumen. Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu

mengenai kombinasi yang memberikan kepuasan maksimum (kombinasi terbaik) dan

dana yang terbatas.

Untuk pengertian ini guna mudah dipahami kita batasi dengan model.

Misalkan barang dan jasa yang dikonsumsi hanya ada dua, yaitu X1 dan X2 dimana

harganya masing-masing P1 dan P2, maka kombinasi barang yang dipilih (consumtion

bundle) dapat ditulis (X1, X2), dimana banyaknya konsumsi barang pertama adalah

sebesar X1 dan banyaknya konsumsi barang kedua adalah X2. Dari data yang ada

tersebut kita dapat mencari berapa uang atau budget yang diperlukan untuk

membiayai pembelian kedua barang tersebut. Misalkan jumlah uang yang diperlukan

tadi adalah m, dengan demikian kita dapat menentukan budget constraintnya, yaitu

P1X1+P2X2 ≤ m

Page 35: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxv

Dimana = P1X1 = Jumlah uang yang diperlukan untuk pembelian barang 1

P2X2 = Jumlah pengeluaran untuk membeli barang 2

Ini berarti bahwa konsumen dapat membeli kombinasi barang yang

memerlukan uang lebih kecil atau sama dengan jumlah dana yang dimiliki. Jadi

kemampuan konsumen ditunjukan oleh kombinasi barang dan jasa yang dapat dibeli

yang memerlukan dana lebih kecil atau sama dengan m. Himpunan yang

menunjukkan kombinasi barang atau jasa yang dapat dibeli oleh konsumen pada

harga P1 dan P2 disebut budget set

Pada gambar diatas Budget Set ditunjukkan oleh segitiga OAB termasuk

didalamnya garis yang menghubungkan A dan B. Sedangkan garis budget (budget

line) ditunjukan oleh garis yang menghubungkan A dan B. Untuk menggambar garis

budget kita mengubah persamaan garis budget diatas menjadi: X2 = 2P

m-

2

1

P

PX1

Page 36: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxvi

Persamaan diatas menunjukan persamaan garis lurus pada gambar 2.1 yang

merupakan garis budget. Intercept (perpotongan garis ini dengan sumbu vertikal)

adalah m/P2 sedangkan slopenya ditunjukkan oleh –P1/P2. Perpotongan antara garis

vertikal dengan garis budget diperoleh dengan membagi seluruh dana yang ada yaitu

dengan harga barang 2 karena titik perpotongan tersebut menunjukan berapa barang 2

yang dapat dibeli bila seluruh dana digunakan semua. Demikian titik potong antara

garis horizontal dengan garis budget diperoleh dengan cara yang sama, yaitu dengan

membagi m dengan harga barang 1. Garis budget dapat kita gambar dengan

menghubungkan kedua titik potong tersebut. Jadi garis budget adalah tempat

kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua barang X dan Y yang dapat

dibeli oleh konsumen dengan seluruh dana yang dimiliki konsumen.

Model pendekatan untuk menghitung konsumsi suatu komoditi telah dicoba

dengan berbagai penelitian. Knudsen dan Scandizzo 1982 menggunakan cara

pendekatan utilitas untuk mendapatkan fungsi pengeluaran. Secara umum cara

pendekatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Hermanto dan Andriati,

1986:35-36).

Maks U = U (X1,....., Xm) (1)

Dengan pembatas

Xi = fi (q1,....., qn) (2)

i = 1,2,3,......, m dan

n

ij

Pjqj-y = 0 (3)

Page 37: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxvii

Dimana = U = fungsi utilitas

Xi = (i = 1,2,3,......,m)

qj = jumlah komoditi yang dikonsumsi

Pj = harga pasar komoditi ke j

y = pendapatan konsumen

Dari persamaan (1), (2),(3) dapat diperoleh persamaan:

L = U [f1(q1,.....,qn),....fm(q1,...qn)]- λ

n

ij

Pjqj-y

L = Fungsi Permintaan Lagrange

Berdasarkan pada konsep tersebut, ada dua hal penting yang relevan untuk

dapat dijadikan dasar pembuatan model analisis konsumsi. Pertama adalah kurva

fungsi permintaan dapat diturunkan dari fungsi utilitas dengan pembatasan

pendapatan yang diperoleh. Kedua adalah bahwa permintaan pada masing-masing

komoditi dalam anggaran belanja unit ekonomi ditentukan secara simultan. Artinya

bahwa keputusan untuk membeli satu jenis barang ditentukan oleh sikap dari

konsumen tersebut.

c. Keseimbangan Konsumen

Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum apabila menghabiskan

semua pendapatannya untuk membeli dan mengkonsumsi kombinasi barang dimana

garis anggaran tepat bersinggungan dengan kurva indiferen (Samuelson, 1996:120).

Keadaan ini disebut keseimbangan konsumen. Keseimbangan konsumen ini terjadi

saat marginal utility (nilai guna marginal) barang Y dibagi dengan harga barang Y

Page 38: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxviii

sama dengan marginal utility (nilai guna marginal) barang X dibagi dengan harga

barang X. Secara notasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Px

MUx =

Py

MUy

Kondisi keseimbangan konsumen dapat digambarkan dengan menggabungkan

kurva indiferen dan garis anggaran. Dengan cara ini akan terlihat salah satu kurva

indiferen tersebut akan menyinggung garis anggaran. Dititik E konsumen mencapai

kepuasan maksimal pada kurva indiferen tertinggi dengan anggaran terbatas. E

merupakan titik singgung garis anggaran dengan kurva indiferen yang tertinggi. Saat

persinggungan kurva indiferen dengan garis anggaran inilah terjadi keseimbangan

konsumen seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

Page 39: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xxxix

1) Pasar Monopoli

a. Deskripsi Pasar Monopoli

Sesuai dengan namanya, monopoli adalah struktur pasar dimana hanya

terdapat satu penjual atau produsen yang melayani sedemikian banyak pembeli atau

konsumen. Monopoli merupakan bentuk ekstrim dari struktur pasar selain pasar

persaingan sempurna. Namun, jika persaingan sempurna sulit ditemukan maka

monopoli lebih mudah dan cukup banyak pelakunya di Indonesia. Misalnya PT. PLN

(Persero) yang melayani masalah kelistrikan, PT. KAI yang menyediakan angkutan

kereta api, PT. PDAM yang melayani penyediaan air bersih, dan sebagainya.

Monopoli tidak lahir begitu saja, sebab dan sumber-sumber terjadinya

monopoli adalah sebagai berikut (www.wikipedia.com):

b. Monopoli Sumber Daya

Monopoli sumber daya adalah cara termudah untuk menjadi pelaku monopoli.

Monopoli sumber daya ditandai oleh sebuah perusahaan yang menguasai sumber

daya penting secara tunggal. Contohnya PT. Freeport di Papua yang menguasai

sumber tembaga dan menjadi perusahaan monopolis dalam memproduksi emas dan

tembaga.

c. Monopoli Ciptaan Pemerintah

Monopoli ciptaan pemerintah terjadi jika pemerintah memberikan hak cipta

atas suatu produk kepada sebuah perusahaan tunggal tersebut. Biasanya hal ini

merupakan penghargaan pemerintah atas prestasi perusahaan tertentu dalam

menemukan teknologi atau produk baru yang inovatif. Tetapi ada kalanya monopoli

ciptaan pemerintah merupakan sebuah solusi yang dibutuhkan untuk menghasilkan

Page 40: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xl

barang dan jasa dipasar tertentu. Misalnya hak monopoli yang diperoleh PT. PLN

(Persero) disektor kelistrikan merupakan solusi untuk melayani pemasangan dan

permintaan terhadap energi listrik di Indonesia.

4. Monopoli Alamiah

Monopoli alamiah terjadi jika sebuah perusahaan tunggal mampu melayani

keseluruhan pasar dengan biaya atau harga lebih murah dibandingkan jika sektor

tersebut terdapat dua atau lebih perusahaan. Monopoli alamiah sering kita temukan

pada pelayanan air minum di daerah atau perusahaan daerah air minum. Biasanya

harga terdapat satu PDAM disetiap daerah. Karena dengan hanya ada satu

perusahaan, kebutuhan masyarakat dapat dilayani dengan harga yang lebih murah.

Seandainya ada dua atau lebih perusahaan yang mengelola air minum, bukan hanya

output per perusahaan yang berkurang, tetapi juga biaya yang ditanggung lebih tinggi

sehingga harga outputnya juga tinggi dan tentu akan merugikan konsumen.

1. Kebaikan Pasar Monopoli

Monopoli memiliki beberapa kebaikan sebagai berikut:

a. Efisiensi Produksi

Dalam kasus monopoli alamiah akan lebih efisien jika hanya satu perusahaan

memproduksi barang dan jasa tertentu. Seperti diuraikan diatas, dengan adanya

perusahaan tunggal biaya produksi untuk mendistribusikan air lebih murah

dibandingkan jika dua atau lebih perusahaan. Hal ini tentu saja menguntungkan

konsumen yang bisa membayar lebih murah.

Page 41: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xli

b. Mendorong Terjadinya Inovasi

Pemberian paten dan hak cipta bisa mendorong terjadinya inovasi. Banyak

perusahaan menganggarkan dana untuk kegiatan riset dan penelitian terhadap

teknik dan cara baru dalam berproduksi. Dengan adanya paten dan hak cipta,

perusahaan makin terinovasi untuk melakukan hal tersebut karena usaha mereka

dihargai oleh pemerintah dan tidak khawatir produk mereka ditiru oleh pesaing

karena dilindungi oleh hak cipta.

c. Mengurangi Persaingan Yang Tidak Bermanfaat

Dalam pasar tertentu, persaingan bisa meningkatkan biaya sehingga konsumen

dirugikan karena membayar lebih mahal. Jadi dengan adanya monopoli,

konsumen lebih untung daripada ada banyak perusahaan dipasar tersebut.

2. Keburukan Pasar Monopoli

a. Penyalahgunaan Kekuatan Pasar

Monopoli cenderung menyalahgunakan kekuatan pasar yang dimilikinya untuk

bisa mencapai laba maksimal dengan cara menetapkan harga yang tinggi padahal

biaya marjinal yang ditanggung sangat kecil.

b. Tingkat Produksi Yang Lebih Rendah

Pelaku monopoli memproduksi lebih rendah dibandingkan dari jumlah

seharusnya. Hal ini tentu saja membuat konsumen sangat tergantung pada

monopolis, dan monopolis dapat menetapkan harga yang tinggi bagi produknya

sehingga merugikan konsumen.

Page 42: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlii

c. Mengurangi Kesejahteraan Konsumen

Harga tinggi yang ditetapkan monopolis akan mengurangi kesejahteraan

konsumen. Setiap kali konsumen membayar lebih kepada monopolis,

kesejahteraan konsumen berkurang sebesar pembayaran yang lebih itu. Namun,

kondisi sebaliknya terjadi pada monopolis. Kesejahteraan konsumen yang

berkurang membuat monopolis makin sejahtera. Surplus konsumen yang biasanya

dinikmati konsumen, sekarang berpindah kepada monopolis.

d. Ketidakadilan

Hal yang paling mendasar dari sisi negatif monopoli adalah ketidakadilan. Hal ini

terwujud dalam bentuk harga yang tinggi dan jumlah penduduk yang tidak

maksimal diproduksi. Dengan demikian laba yang diperoleh monopolis sangat

tinggi. Monopolis sejahtera di atas penderitaan konsumen yang membayar lebih

mahal dari semestinya.

a. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Bagio Mudakir (2007) dengan judul ”Analisis

Permintaan Listrik di Jawa Tengah”. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan

bahwa besarnya permintaan listrik dipengaruhi oleh PDRB perkapita, PDRB sektor

industri dan jumlah penduduk di daerah tersebut.

Penelitian dengan tema yang sama pernah dilakukan oleh Nia Nurmiyati

(2005) dengan judul ”Analisis Permintaan Listrik Rumah Tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Sukoharjo”. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pendapatan perkapita,

dan rasio elektrifikasi berpengaruh positif sedangkan harga listrik mempunyai

Page 43: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xliii

pengaruh negatif terhadap permintaan listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Sukoharjo.

Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh H. Zamruddin Hasid

(2005) dengan judul ”Analisis Konsumsi Listrik di Kalimantan Timur Tahun 1995-

2002 dengan menggunakan data time series”. Menyimpulkan bahwa penduduk,

PDRB dan rasio elektrifikasi menunjukkan memiliki pengaruh positif terhadap

konsumsi listrik di Kalimantan Timur, baik secara parsial maupun secara bersama-

sama.

b. Kerangka Pemikiran

Kebutuhan energi listrik terus meningkat sejalan dengan bertambahnya

penduduk dan tingkat pendapatan suatu daerah, sehingga penawarannya perlu juga

ditingkatkan sesuai dengan kebijakan ketenagalistrikan, baik dari pusat maupun dari

daerah. Peningkatan konsumsi listrik merupakan konsekuensi logis dari makin

banyaknya aktivitas manusia yang harus memakai listrik akibat kemajuan yang

dicapai dari hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah bersama

masyarakat. Semakin maju suatu daerah atau wilayah juga semakin tinggi pula energi

listrik yang dibutuhkan. Dengan demikian peningkatan pendapatan dapat

menyebabkan peningkatan konsumsi listrik baik langsung maupun tidak langsung.

Peningkatan konsumsi listrik secara langsung dapat dilihat dan diukur dengan

memperhatikan parameter dari persamaan atau fungsi konsumsi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purworejo berkembang

sejalan dengan perkembangan penduduk dan juga permintaan untuk konsumsi listrik.

Page 44: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xliv

Perkembangan penduduk akan mengakibatkan bertambahnya kebutuhan dari berbagai

macam barang baik langsung maupun tidak langsung.

Untuk memudahkan tingkat penelitian sejak dari perencanaan pelaksanaan

sampai dengan penyelesaian sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang pasti.

Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat diringkas dalam bentuk skema sebagai

berikut:

Keterangan:

Keterangan:

Kebutuhan energi listrik terus meningkat sejalan dengan berkembangnya

pembangunan dan kondisi perekonomian. Sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh pakar ekonomi terdahulu, permintaan atau konsumsi suatu barang dipengaruhi

oleh beberapa hal. Diantaranya pendapatan, harga barang tersebut, harga barang lain

yang menjadi substitusi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dianalisis tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi listrik pada kelompok pelanggan rumah

tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo dengan variabel jumlah konsumsi

listrik rumah tangga sebagai variabel yang dipengaruhi, sedangkan variabel-variabel

Page 45: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlv

yang mempengaruhi adalah PDRB Harga Berlaku, tarif listrik, dan harga minyak

tanah. PDRB Kabupaten Purworejo dari tahun ketahun terus mengalami

perkembangan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan juga konsumsi di sektor

kelistrikan dan sektor-sektor yang lain seperti pertanian (bahan makanan, perkebunan

rakyat, peternakan, kehutanan, perikanan); industri pengolahan; perdagangan.

Beberapa lapangan usaha tersebut tidak terlepas dari peran pentingnya listrik yang

telah disediakan oleh PLN.

PDRB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat

dinikmati oleh penduduk suatu kabupaten dan kemampuan sumber daya ekonomi

dalam menghasilkan barang dan jasa di suatu kabupaten. Apabila nilai PDRB tersebut

besar berarti menunjukan bahwa kemampuan sumber daya ekonomi di kabupaten

tersebut besar begitu juga sebaliknya apabila nilai PDRB di kabupaten tersebut kecil

berarti menunjukan bahwa kemampuan sumber daya ekonomi di kabupaten tersebut

kecil.

Dari skema tersebut, beberapa faktor antara lain: PDRB harga berlaku, tarif

listrik, dan harga minyak tanah dapat diketahui pengaruhnya terhadap jumlah

konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA). Beberapa faktor yang menyebabkan

jumlah kapasitas listrik yang terpakai dalam mengkonsumsi listrik sebagai kebutuhan

sehari-hari, terlihat bahwa konsumsi listrik dipengaruhi oleh tarif listrik PLN,

perubahan tarif listrik yang berlaku akan mempengaruhi jumlah konsumsi listrik

pelanggan. Tarif ini merupakan harga dari listrik yang mencerminkan tentang harga

suatu barang. Perubahan tarif tidak terjadi setiap tahun. Dan faktor lain yang juga

Page 46: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlvi

mempengaruhi adalah besarnya harga minyak tanah yang harganya di tentukan oleh

pemerintah.

a. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan yang menjadi jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. Dari uraian dan

kerangka pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesis awal tentang jawaban dari

permasalahan yang akan dipecahkan dan di dalam penelitian ini peneliti

mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

2. Diduga variabel PDRB mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap

konsumsi listrik pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo.

3. Diduga variabel tarif listrik mempunyai pengaruh negatif terhadap konsumsi

listrik pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo.

4. Diduga variabel harga minyak tanah mempunyai pengaruh positif terhadap

konsumsi listrik PLN pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo.

Page 47: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlvii

BAB III

Metodologi Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) yang mengambil lokasi

di Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat

kumulatif dengan mengambil data tahunan pada tahun 2002 sampai dengan tahun

2008. Konsumen PLN Kabupaten Purworejo terdiri dari 16 kecamatan dan 470 desa.

Adapun yang dimaksud konsumen PLN Kabupaten Purworejo adalah seluruh

konsumen PLN yang telah mengkonsumsi listrik dan tercatat dalam daftar pelanggan

di PLN UPJ Purworejo dan di PLN UPJ Kutoarjo. Perlu diketahui bahwa data juga

diambil dari PLN UPJ Kutoarjo, hal ini dilakukan karena wilayah operasional PLN

UPJ Kutoarjo adalah wilayah kutoarjo dan sekitarnya yang tidak satu wilayah dengan

daerah operasional PLN UPJ Purworejo tetapi masih satu wilayah Kabupaten

Purworejo. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumsi listrik PLN pada kelompok pelanggan rumah tangga (R-1

900 VA) di Kabupaten Purworejo tahun 2002-2008.

2. Jenis dan Sumber Data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data lain

yang dipakai untuk melengkapi analisis dalam penelitian ini berbasis dari data yang

bersumber dari lembaga-lembaga atau instansi dan kepustakaan yang berhubungan

dengan penelitian ini melalui data kurun waktu (time series) tahun 2002-2008.

Page 48: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlviii

Data sekunder diperoleh dari publikasi penerbitan seperti: Laporan Tahunan

PLN, Badan Pusat Statistik, website, dan home page dari instansi terkait. Data

mengenai tarif listrik dan jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA)

diperoleh dari PLN UPJ Purworejo dan PLN APJ Magelang, data mengenai harga

minyak tanah diperoleh dari website Pertamina, sedangkan data mengenai PDRB

harga berlaku diperoleh dari kantor Biro Pusat Statistik Kabupaten Purworejo.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini, antara lain

meliputi bahan-bahan bacaan yang relevan untuk mengumpulkan berbagai data yang

relevan guna mendapatkan bahan yang berhubungan dengan penelitian ini.

4. Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel dependen (variable terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh

variabel-variabel bebasnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

permintaan listrik yang merupakan besarnya daya atau tenaga listrik yang

dikonsumsi oleh konsumen rumah tangga tiap tahun dalam satuan KWh(Kilowatt

hour) dalam hal ini yang dianalisis adalah:

Jumlah konsumsi listrik rumah tangga (Y)

Jumlah konsumsi listrik rumah tangga merupakan seluruh permintaan energi

listrik dalam kurun waktu satu tahun oleh kelompok pemakai rumah tangga (R-1

900 VA) di Kabupaten Purworejo. Diukur dengan satuan rupiah/KVa.

Page 49: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xlix

1. Variabel independen (variable bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel terikat, antara lain:

a. PDRB (X1)

PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

diproduksi sebagai unit produksi di dalam suatu wilayah dan dalam jangka waktu

tertentu (biasanya satu tahun). Satuannya adalah rupiah.

b. Tarif listrik (X2)

Besarnya biaya beban daya listrik dibedakan menurut daya listrik yang

terpasang disetiap rumah tangga. Biaya beban daya listrik ini ditentukan oleh

pemerintah dan diatur dengan keputusan presiden. Besarnya ini tergantung dari

golongan tarif daya listrik yang dinyatakan dengan satuan rupiah/Kva/bulan.

c. Harga Minyak Tanah (X3)

Harga minyak tanah adalah harga minyak tanah per liter di tingkat

pengecer yang ditentukan oleh pemerintah. Satuannya adalah Rupiah per liter.

A. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis Uji ekonometrika yaitu uji untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik yang meliputi uji Autokorelasi, uji Heteroskedastisitas, dan uji

Multikolinearitas. Sedangkan uji ekonomi teori merupakan pengujian yang

didasarkan pada konsep yang terdapat dalam teori-teori ekonomi, dimana pengujian

ini akan berhubungan dengan tanda koefisien yang menunjukan hubungan variabel

independen dengan variabel dependen serta menunjukkan seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 50: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

l

C. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas dilakukan karena data dalam penelitian merupakan data

sekunder. Uji stasioneritas data dapat dilakukan dengan uji akar unit (unit root test)

dan atau uji derajat integrasi. Apabila ditemukan bahwa data yang digunakan

mempunyai derajat integrasi sama I (1), maka dilanjutkan dengan uji kointegrasi. Uji

kointegrasi untuk mengetahui hubungan jangka panjang model yang sedang diamati.

a. Uji akar unit atau Unit Root Test

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan stasioner sebuah variabel. Keadaan

stasioner adalah suatu keadaan dimana karakteristik proses stokastik atau random

tidak berubah selama kurun waktu yang berjalan. Keadaan ini diperlukan untuk

dapat membentuk persamaan yang mampu menggambarkan keadaan variabel di

masa lalu dan di masa yang akan datang. Pengujian uji akar-akar unit atau unit

root test akan dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Test.

b. Uji derajat integrasi

Apabila data yang diamati pada akar unit ternyata tidak stasioner, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan uji derajat integrasi. Uji derajat integrasi dilakukan

untuk mengetahui pada derajat atau orde diferensi keberapa data yang diamati

akan stasioner (Modul lab. Ekonometrika, 2006:143).

c. Uji kointegrasi

Tujuan uji kointegrasi adalah menguji stasioneritas residual regresi kointegrasi.

Apabila kita mempunyai data variabel ekonomi yang non stasioner, kita tetap

dapat melakukan analisis. Caranya dengan membentuk kombinasi linier dari

Page 51: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

li

variabel-variabel tersebut. Jika kombinasi linier tersebut dapat dibentuk, maka

variabel tersebut dapat dikatakan terkointegrasi. Artinya variabel-variabel tersebut

mempunyai hubungan jangka panjang.

D. Model Regresi Linier Berganda

Untuk dapat menguji dan menganalisis variabel independen terhadap variabel

dependen, dalam penelitian ini digunakkan data-data bulanan. Data PDRB harga

berlaku diperoleh dengan menggunakkan metode interpolasi. Sedangkan data

mengenai jumlah konsumsi listrik, tarif listrik, dan harga minyak tanah merupakan

data per bulan. Berikut adalah rumus metode interpolasi yang dikemukakan oleh

Insukindro dalam Rismutia (2007:71).

Metode interpolasi bulanan:

Yit = 12

1(Yt +

12

5,6i(Yt-Yt-1)),i = 1,2,3,....,12

Dimana,

Yit = data pada bulan ke-i tahun t

Yt = data pada tahun ke-t

Yit-1 = data pada tahun sebelumnya

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah konsumsi listrik rumah

tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo, sedangkan variabel independennya

adalah PDRB harga berlaku, tarif listrik, dan harga minyak tanah. Untuk menguji

hubungan antar variabel tersebut, maka digunakan regresi linier berganda dan juga

dilakukan beberapa uji, seperti uji stasioneritas, uji ekonometrika (uji asumsi klasik),

dan uji statistik.

Page 52: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lii

Secara umum fungsi konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo dapat ditulis sebagai berikut:

= O + 1 1 + 2 2 + 3 3 + ui.... (1)

Dimana, (JKL) = Konsumsi listrik (KWh)

1 ( PDRB) = PDRB Harga Berlaku (rupiah)

2 (TDL) = Tarif listrik perbulan (rupiah)

3 (HMT) = Harga minyak tanah (rupiah/liter)

Ui = Variabel pengganggu

O = Konstanta

1, 2 , 3 = Koefisien regresi

Dari perumusan tersebut, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian sebagai

berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

Dalam regresi linier klasik terdapat faktor pengganggu, model yang baik

mengharapkan faktor-faktor pengganggu tidak muncul dalam suatu model. Untuk

mengetahui ada tidaknya faktor pengganggu dalam suatu model, maka digunakan

pengujian asumsi klasik yang terdiri dari:

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih

variabel terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya atau dengan kata lain suatu

variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya (Damodar

Gujarati, 1997:157).

Page 53: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

liii

Adanya multikolinearitas menyebabkan standar error cenderung semakin

besar dengan meningkatnya tingkat korelasi antar variabel dan standar error menjadi

sangat sensitif terhadap perubahan data.

Cara paling mudah untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas

adalah dengan melihat nilai R dan nilai t yang signifikan maka tidak terjadi masalah

multikolinearitas. Metode klein tetap menganggap multikolinearitas baru menjadi

masalah bila derajatnya tinggi dibandingkan dengan korelasi berganda diantara

seluruh variabel secara serentak. Metode ini membandingkan nilai (r),xi,xj,.....,xn

dengan nilai Ry,xi,xy,.....,xn. Jika terdapat Ry,xi,xy,.....,xn > (r),xi,xj,.....,xn maka

tidak terdapat masalah multikolinearitas dan jika sebaliknya Ry,xi,xy,....,xn <

(r),xi,xj,....,xn maka terjadi masalah multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi linear klasik memiliki satu asumsi yang paling penting, yaitu

varian residual bersifat homoskedastik atau bersifat konstan. Asumsi ini tidak selalu

realistis, karena sering terjadi pelonggaran asumsi klasik yang disebabkan oleh varian

residual tidak lagi bersifat konstan atau disebut terjadi masalah heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah kesalahan pengganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Hal tersebut dapat dilambangkan sebagai

berikut: E = (Ui2) = δ

2 i = 1,2,....N

Apabila didalam varian yang sama maka asumsi heteroskedastisitas

(penyebaran yang sama) diterima. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

dalam model dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tetapi dalam penelitian ini diuji

Page 54: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

liv

dengan menggunakkan uji park. Uji park dilakukan dengan menggunakan dua tahap,

yaitu:

A. Melakukan regresi atas model yang digunakkan dengan

Ordinary Least Squares (OLS) tanpa memperhatikan

adanya gejala heteroskedastisitas. Kemudian dari hasil itu

diperoleh besarnya residual.

B. Mengkuadratkan hasil dari nilai residual diatas dan

meregresinya dengan semua variabel bebas.

Jika nilai yang diperoleh signifikan, maka terdapat masalah

heteroskedastisitas dan sebaliknya apabila nilai yang diperoleh tidak signifikan, maka

tidak terdapat masalah heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

B. Uji Autokorelasi

Autokorelasi ditentukan jika terdapat adanya korelasi antara serangkaian

observasi yang diurut-urutkan menurut waktu (dalam data deretan waktu) atau ruang

(dalam data cross sectional). Korelasi yang dimaksud adalah diantara kesalahan

pengganggu (error disturbance). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat

dilakukan uji Durbin Watson sebagai berikut:

a. Menggunakkan angka Durbin-Watson yang diperoleh dari rumus:

d = 2

2

11

ei

eiei

b. Membandingkan angka dengan Durbin-Watson dalam tabel α = 5%. Angka dalam

tabel menunjukkan nilai distribusi antara bawah (dl) dengan batas atas (du)

Page 55: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lv

c. Kriteria Pengujiannya adalah:

0 < d <dl = menunjukan autokorelasi positif atau menolak Ho

dl < d < du = tidak dapat disimpulkan

du < d < 4-du = tidak terdapat autokorelasi atau menerima Ho

4-du < d < 4-dl = tidak dapat disimpulkan

4-dl < d <4 = menunjukan autokorelasi negatif atau menolak Ho.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dan untuk menghindari

masalah pengujian autokorelasi dengan DW d test, perlu dilakukan uji B.G test, yaitu

jika nilai probabilitas variabel independen lebih besar dari = 5 % maka hipotesa

yang menyatakan pada model tidak terdapat autokorelasi tidak ditolak. Berarti model

empirik lolos dari masalah autokorelasi.

Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Estimasi persamaan regresi dengan OLS, dapatkan nilai residualnya (ut).

Page 56: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lvi

b) Regresi ut terhadap variabel bebas dan ut-i…….ut-p

c) Hitung (n-p)R2~ 2 Jika lebih besar dari nilai tabel Chi-square dengan df p,

menolak hipotesa bahwa setidaknya ada satu koefisien autokorelasi yang berbeda

dengan 0.

b. Uji Statistik

a. Uji t

Dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel independen secara

individu terhadap variabel dependen. Dalam uji t dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menentukan hipotesis

Ho = βi = 0 (berarti variabel independen secara individu tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen).

Ho = βi ≠ 0 (berarti variabel independen secara individu berpengaruh terhadap

variabel dependen).

b. Menentukan nilai

c. Melakukan perhitungan nilai t sebagai berikut:

t tabel = 2

; df = N-K

Dimana = = derajat signifikansi

N = banyaknya data yang digunakan

K = banyaknya parameter atau koefisien regresi plus kontan

t hitung = )( 1

1

Se

Dimana 1 = Koefisien regresi variabel ke-1

Page 57: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lvii

Se = Standar error

d. Kriteria Pengujian

Ho diterima apabila -t /2 ≤ t ≤ t /2

Ho ditolak apabila t < -t /2 atau t > /2

e. Kesimpulan

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak. Artinya koefisien regresi

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima. Artinya koefisien regresi

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

a. Uji F (Uji terhadap koefisien regresi secara bersama-sama)

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya atau untuk mengetahui

apakah persamaan model cukup layak untuk digunakan. Dalam uji F ini terdapat

ketentuan sebagai berikut:

C. Menentukan Hipotesis:

Ho = 1 = 2 = 3 = 4 = 0 (berarti secara bersama-sama variabel independen

tidak mempengaruhi variabel dependen)

Page 58: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lviii

Ha ≠ 1 ≠ 2 ≠ 3 ≠ 4 ≠ 0 (berarti secara bersama-sama variabel independen

mempengaruhi variabel dependen)

D. Menentukan nilai

E. Melakukan perhitungan nilai F

F tabel = F ; (N-K);(K-1)

Dimana = = derajat signifikansi

N = jumlah data

K = jumlah parameter dalam model termasuk konstanta.

F hitung =

KNR

KR

/1

1/2

2

Dimana = R2 = Koefisien determinasi berganda

K = Banyaknya parameter total yang dipakai rekan

N = Banyaknya observasi

F. Kriteria Pengujian

Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel

Ho ditolak apabila F hitung ≥ F tabel

G. Kesimpulan

Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien

regresi variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien

regresi variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan.

Page 59: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lix

b. Koefisien Determinasi R2

Uji ini digunakkan untuk mengetahui seberapa jauh variasi dari variabel,

bebas dapat menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikat. Jika R2 mendekati

nol, maka variabel bebas tidak menerangkan dengan baik variasi dari variabel

terikatnya.

Rumus = R2 =

TSS

ESS1

2

2

1i

i

y

e

TSS

RSS

Dimana = R2 adalah 0 ≤ R

2 ≤ 1

Jika R2

= 1, berarti ada kecocokan yang sempurna

Jika R2

= 0, berarti tidak ada hubungan variabel dependen dengan variabel

independen

Jika R2

= ~, berarti bahwa variabel independen hubungannya semakin dekat

dengan variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model tersebut baik.

Page 60: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lx

BAB IV

Analisis Data dan Pembahasan

1. Gambaran Umum Kabupaten Purworejo

a. Kondisi Geografis

i.Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten Purworejo merupakan bagian dari propinsi

Jawa Tengah yang terletak pada posisi antara 109 47’ 28” – 110 8’ 20” Bujur

Timur dan 7 32’ – 7 54” Lintang Selatan. Luas daerah Kabupaten Purworejo

1.034,83 Km yang terdiri kurang lebih 2/5 daerah dataran dan 3/5 daerah

pegunungan. Dengan batas-batas wilayah adalah:

Sebelah utara : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang

Sebelah timur : Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY

Sebelah selatan : Samudra Indonesia

Sebelah barat : Kabupaten Kebumen

ii.Luas daerah dan Pembagian daerah Administratif

Luas wilayah Kabupaten Purworejo sebesar 1034,81752 km2. Secara

administratif Kabupaten Purworejo meliputi 16 kecamatan yang terdiri dari 494

desa dan 25 kelurahan. Dari 16 kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten

Purworejo, kecamatan dengan letak paling jauh adalah Kecamatan Bruno dengan

jarak sejauh 35 km dari pusat kota, sedangkan kecamatan dengan letak paling

dekat dari Purworejo (kota) adalah Kecamatan Banyuurip dengan jarak dari pusat

Page 61: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxi

kota 4 km. Seluruh kecamatan yang ada di Purworejo sudah terjangkau angkutan

umum.

Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Bruno

dengan luas wilayah sebesar 108,43 km2, sedangkan untuk kecamatan yang

memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kutoarjo dengan luas wilayah

sebesar 37,59 km2.

Jumlah desa yang ada di Kabupaten Purworejo adalah sebanyak 494 desa

dengan jumlah desa yang terbanyak berada di Kecamatan Ngombol yaitu

sebanyak 57 desa, sedangkan kecamatan dengan jumlah desa terkecil terdapat di

Kecamatan Bagelen yaitu sebanyak 17 desa.

Tabel 4.1 Jumlah desa dan luas wilayah menurut kecamatan di

Kabupaten Purworejo Tahun 2008

No. Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah (Km)

1 Grabag 32 64,92

2 Ngombol 57 55,27

3 Purwodadi 40 53,96

4 Bagelen 17 63,76

5 Kaligesing 21 74,73

6 Purworejo 25 52,72

7 Banyuurip 27 45,08

8 Bayan 26 43,21

9 Kutoarjo 27 37,59

10 Butuh 41 46,08

11 Pituruh 49 77,42

12 Kemiri 40 92,05

13 Bruno 18 108,43

14 Gebang 25 71,86

15 Loano 21 53,65

16 Bener 28 94,08

Jumlah 494 1034,81

Sumber data: BPS Kabupaten Purworejo 2008

Page 62: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxii

G. Potensi Daerah

a. Potensi Pertanian

i.Komoditi Tanaman Hortikultura

Komoditi pertanian tanaman hortikultura dengan produksi terbesar yaitu

komoditi rambutan dengan jumlah produksi sebanyak 295.585 kwintal, pada

urutan kedua yaitu komoditi mangga dengan jumlah produksi sebesar 26.238

kwintal, dan pada urutan ketiga yaitu komoditi siem/keprok dengan jumlah

produksi sebanyak 26.203 kwintal.

A. Komoditi Tanaman Pangan

Komoditi pertanian tanaman pangan dengan produksi terbesar yaitu

komoditi padi sawah dengan jumlah produksi sebanyak 256.969 ton, pada urutan

kedua yaitu komoditi ubi kayu dengan jumlah produksi sebesar 122.242 ton, dan

pada urutan ketiga yaitu komoditi jagung dengan jumlah produksi sebanyak 6.912

ton.

B. Komoditi Tanaman Obat-obatan

Komoditi pertanian tanaman obat-obatan dengan produksi terbesar yaitu

komoditi temulawak dengan jumlah produksi sebanyak 2.040.732 kg, pada urutan

kedua yaitu komoditi kapulaga dengan jumlah produksi sebesar 164.243 kg, dan

pada urutan ketiga yaitu komoditi mengkudu dengan jumlah produksi sebanyak

1250 kg.

C. Komoditi Tanaman Sayuran

Komoditi pertanian tanaman sayuran dengan produksi terbesar yaitu

komoditi buncis dengan jumlah produksi sebanyak 36.513 Kg, pada urutan kedua

Page 63: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxiii

yaitu komoditi semangka dengan jumlah produksi sebesar 25.900 Kg dan pada

urutan ketiga yaitu produksi tomat dengan jumlah produksi 16.313 kg.

2. Potensi Pariwisata

a. Kawasan Geger Menjangan

Kawasan Geger Menjangan merupakan kawasan wisata alam, obyek

utama yang banyak dinikmati pengunjung adalah keindahan Kota Purworejo dan

Pantai Selatan dipandang dari ketinggian puncak bukit. Memandang keindahan

panorama alam dari ketinggian itulah yang ditawarkan kawasan tersebut.

1. Pantai Pasir Puncu dan Ketawang

Dua puluh dua kilometer dari Kota Purworejo atau sebelas kilometer dari

Kota Kecamatan Kutoarjo ke selatan, tepatnya di Hardjobinangun dan Ketawang

Kecamatan Grabag, kita dapat menikmati wisata bahari Pantai Pasir Puncu dan

Ketawang. Kawasan ini memiliki pesona tersendiri dengan panorama Pantai Laut

Selatan yang menarik dan menawan.

2. Bedug Kyai Bagelen di Masjid Jami’

Bedug Kyai Bagelen dengan panjang rata-rata 292 cm, garis tengah bagian

depan sepanjang 194 cm, garis tengah bagian belakang sepanjang 180 cm,

keliling bagian depan sepanjang 601 cm, dan keliling bagian belakang sepanjang

564 cm ini diletakkan di sebelah dalam serambi Masjid Jami’.

3. Museum Tosan Aji

Museum Tosan Aji berada di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo

diresmikan pada tanggal 12 April 1987 oleh Gubernur Propinsi Jawa Tengah H.

Page 64: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxiv

Ismail. Museum ini merupakan salah satu sarana untuk melestarikan warisan

budaya nenek moyang yang terdiri dari keris, pedang, kudi cundrik.

a. Potensi Peternakan

3. Kuda

Peternakan Kuda di Kabupaten Purworejo pada umumnya dimanfaatkan

sebagai alat transportasi seperti andong maupun dokar, meskipun tidak sedikit

juga yang beternak kuda untuk keperluan kuda pacu/balap. Di samping itu

peternakan kuda ini banyak juga yang dipasarkan hingga Kabupaten Kebumen,

Kabupaten Banjarnegara hingga Kota Pekalongan. Populasi kuda mengalami

peningkatan dari tahun 2003 sebanyak 207 ekor hingga tahun 2008 sebanyak 259

ekor atau mengalami pertumbuhan sebesar 0,25 % yang hampir keseluruhannya

sudah menjadi pesanan baik dari lokal (Kabupaten Purworejo) maupun berasal

dari luar Kabupaten Purworejo.

4. Sapi Potong

Peternakan ini tergolong peternakan terbesar di Kabupaten Purworejo jika

dibandingkan dengan peternakan lain. Pada tahun 2003 peternakan sapi potong

mencapai 12.121 ekor dan pada tahun 2008 telah mencapai 16.980 ekor atau

mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 %. Tentunya keberadaan peternakan sapi

potong ini menjadi salah satu pemasok utama kebutuhan daging sapi Kabupaten

Purworejo dan sekitarnya.

5. Sapi Perah

Hingga tahun 2003 populasi sapi perah Kabupaten Purworejo mencapai

82 ekor dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 97 ekor atau mengalami

Page 65: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxv

pertumbuhan sebesar 0,18 %, sehingga diperkirakan akan terus meningkat

mengingat banyak para peternak sapi potong yang juga beternak sapi perah.

Produksi susu dari peternakan sapi perah ini dipasarkan tidak hanya di Kabupaten

Purworejo namun hingga Kabupaten Magelang, dan Daerah Istimewa

Yogyakarta.

6. Kerbau

Populasi peternakan kerbau di tahun 2003 mencapai 3.139 ekor dan pada

tahun 2008 sebanyak 1.764 ekor atau mengalami penurunan sebesar 0,44 %..

Meskipun peran kerbau sebagai pembajak sawah mulai tergantikan oleh traktor

dan alat-alat pertanian yang lebih modern. Namun eksistensi kerbau ini cukup

baik, bahkan dewasa ini mulai berkembang makanan khas di Kabupaten

Kebumen yaitu sate kerbau.

7. Kambing

Biasanya peternakan kambing ini dilakukan oleh masyarakat yang bekerja

sebagai petani. Masyarakat menyebutnya sebagai kesibukan sambilan. Populasi

kambing di Kabupaten Purworejo hingga tahun 2003 mencapai 104.800 ekor dan

pada tahun 2008 sebanyak 102.159 ekor atau mengalami penurunan sebesar 0,02

%. Peternakan kambing dirasa sudah menjadi salah satu tradisi yaitu para petani

yang juga beternak kambing.

8. Domba

Begitu pula dengan domba, meskipun banyak pula para peternak yang

mengkhususkan beternak domba namun banyak pula para petani yang memiliki

kerja sambilan beternak domba. Populasi domba di Kabupaten Purworejo pada

Page 66: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxvi

tahun 2003 mencapai 62.220 ekor dan pada tahun 2008 sebanyak 45.603 ekor

atau mengalami penurunan sebesar 0,27 %.

9. Puyuh

Telur burung puyuh banyak yang membutuhkannya biasanya sebagai

salah satu masakan khas Jawa. Populasi burung puyuh ini mencapai 72.820 ekor

pada tahun 2003 dan pada tahun 2008 sebesar 39.000 ekor atau mengalami

penurunan sebesar 0,46 %.

10. Ayam Pedaging

Daerah pemasaran ayam pedaging Kabupaten Purworejo cukup luas dan

tidak hanya di Kabupaten Purworejo sendiri. Populasi ayam pedaging pada tahun

2003 mencapai 121.400 ekor dan pada tahun 2008 telah mencapai 587.481 ekor

atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,84 %.

b. Potensi Industri

i. Industri Meubel Kayu

Industri meubel di Kabupaten Purworejo dikelola oleh masyarakat. Selain

menawarkan berbagai jenis bahan kayu serta motif desain meubel, industri di

Kabupaten Purworejo juga melayani pesanan. Sehingga pemesan dapat

menentukan sendiri jenis kayu yang akan digunakan, desain yang diberikan, serta

kontrak waktu pengerjaannya. Pesanan-pesanan tersebut datang bukan hanya dari

Kabupaten Purworejo tetapi juga dari luar Kabupaten Purworejo.

1. Industri Meubel Bambu Hitam

Bahan baku kayu hitam banyak diperoleh warga dari Kabupaten

Wonosobo dan sebagian dari kabupaten Purworejo. Industri ini berada di

Page 67: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxvii

Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. Pemasaran hasil industri ini adalah

seputar Kabupaten Purworejo, Cilacap dan Kabupaten Magelang.

a. Industri Tekstil

Industri tekstil di Kabupaten Purworejo ini memproduksi tekstil untuk

keperluan lokal dan eksport. Kebanyakan industri-industri konveksi membeli

bahan-bahan tekstilnya di industri tekstil ini. Industri konveksi tersebut antara lain

industri konveksi yang ada di Kabupaten Cilacap, Pekalongan, Cirebon dan lain-

lain.

b. Potensi Kerajinan

a. Pembuatan Tikar dari Mendong

Dewasa ini tikar mendong tidak hanya digunakan sebagai tikar ataupun

alas tempat duduk saja tetapi telah berkembang penggunaannya sebagai salah satu

bahan dasar pembuatan dompet, tas, peci dan lain-lain. Pemasaran tikar mendong

dari Kabupaten Purworejo ini masih bersifat lokal yaitu sekitar Kabupaten

Purworejo saja namun untuk produk-produk dompet dan tas mendong telah

mencapai Kabupaten Cilacap, Yogyakarta, dan Borobudur (Kabupaten

Magelang). Produksi produk-produk dari mendong ini berada di Kecamatan

Loano, Kabupaten Purworejo. Namun untuk tikar mendong tersebar hampir di

seluruh kecamatan.

1) Pembuatan Tikar dari Daun Pandan

Pemasaran tikar dari daun pandan ini disekitar Kabupaten Purworejo

seperti Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kebumen, dan

Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam perkembangannya, tikar dari daun pandan

Page 68: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxviii

ini juga berkembang seperti tikar dari mendong, yaitu pemanfaatannya tidak

hanya sebatas untuk tikar saja tetapi juga telah dimanfaatkan untuk pembuatan

dompet, tas, bahkan banyak pula sandal dan sepatu yang bermotif daun pandan.

2) Perkakas Rumah Tangga dari Kayu

Kerajinan perkakas dari kayu ini umumnya berupa sendok, irus, tampah

dan lain-lain. Selain untuk kebutuhan perkakas rumah tangga, para pengrajin juga

memproduksi jenis-jenis barang tersebut untuk hiasan rumah dan souvenir-

souvenir yang dijual di obyek-obyek wisata seperti Candi Borobudur, Prambanan,

Mendut dan lain-lain.

3) Keranjang Bambu

Keranjang bambu yang berasal dari Kabupaten Purworejo ini memiliki

keunikan dan karakter yang cukup khas. Biasanya keranjang bambu yang

diproduksi memiliki lingkaran bambu yang oleh masyarakat setempat disebut

"wengku" yang lebar sehingga lebih kuat dibandingkan keranjang bambu yang

diproduksi oleh daerah lain. Selain itu, keranjang bambu dari Kabupaten

Purworejo juga memiliki ciri anyaman yang khas pula yaitu adanya kulit bambu

(masyarakat setempat menyebutnya "wilah") di kombinasi dengan daging

bambunya. Pemasaran keranjang bambu ini disekitar Kabupaten Purworejo dan

kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya.

1. Keadaan Alam

Wilayah Kabupaten Purworejo terdiri dari dataran rendah kurang lebih 2/5

daerah rendah dan kurang lebih 3/5 daerah pegunungan. Jenis tanahnya dibedakan

menjadi tanah sawah dan tanah kering yang luasnya cukup besar mencapai

Page 69: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxix

72.854,78 Ha pada tahun 2003 dimana sampai dengan tahun 2008 tidak

mengalami perubahan dan bisa dikatakan tidak mengalami pertumbuhan atau

pertumbuhan sebesar 0 % . Tanah kering tersebut sebagian besar digunakan untuk

tanah bangunan dan halaman sekitarnya seluas 10.116,50 Ha,

tegal/kebun/ladang/huma seluas 51.598,14 Ha, hutan negara seluas 6.857,88 Ha,

dan tanah lainnya seluas 3.254,71 Ha. Jadi secara keseluruhan pemanfaatan dan

penggunaan tanah kering di wilayah Kabupaten Purworejo paling besar

digunakan untuk areal tegal/perkebunan/lada/huma dengan lahan seluas 51.598,14

Ha. Sedangkan untuk pemanfaatan dan penggunaan tanah kering di wilayah

Kabupaten Purworejo paling kecil digunakan untuk areal tanah lainnya yaitu

seluas 3.254,71 Ha. Areal tanah lainnya yang dimaksudkan disini adalah besarnya

luas tanah kering selain yang digunakan untuk areal tanah bangunan dan halaman

sekitarnya, areal tegal/kebun/ladang/huma, dan areal hutan negara.

b. Penduduk dan Tenaga Kerja

i. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Purworejo cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat

dalam tabel 4.2

Page 70: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxx

Tabel 4.2 Banyaknya Desa dan Jumlah Penduduk menurut kecamatan dan

Daerah di Kabupaten Purworejo Tahun 2007

No. Kecamatan Kota Pedesaan Kota dan Pedesaan

Desa Penduduk Desa Penduduk Desa Penduduk

1 Grabag 2 5546 30 46107 32 51653

2 Ngombol 1 470 56 36833 57 37303

3 Purwodadi 3 5268 37 36082 40 41350

4 Bagelen 0 0 17 35966 17 35966

5 Kaligesing 0 0 21 35895 21 35895

6 Purworejo 11 63206 14 26692 25 89898

7 Banyuurip 6 14974 21 26453 27 41427

8 Bayan 11 25581 15 22172 26 47753

9 Kutoarjo 17 45041 10 19159 27 64200

10 Butuh 3 5102 38 40664 41 45766

11 Pituruh 2 2603 47 50594 49 53197

12 Kemiri 6 9837 34 45929 40 55766

13 Bruno 0 0 18 44131 18 44131

14 Gebang 2 7376 23 34639 25 42015

15 Loano 3 9390 18 27051 21 36441

16 Bener 1 2776 27 52975 28 55751

Jumlah 68 197170 426 581342 494 778512

Tahun 2006 68 183456 426 592997 494 776452

Tahun 2005 68 183456 426 590829 494 774285

Tahun 2004 68 200350 426 572485 494 772835

Tahun 2003 68 193457 426 577536 494 770993

Sumber Data: BPS Kabupaten Purworejo 2007

Page 71: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxi

Berikut jumlah penduduk dirinci menurut jenis kelamin dan kecamatan di

Kabupaten Purworejo Tahun 2008:

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Perkecamatan di Kabupaten

Purworejo Tahun 2008.

No. Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Sex Ratio

1 Grabag 25865 26096 99.11

2 Ngombol 18208 19110 95.27

3 Purwodadi 20271 21300 95.16

4 Bagelen 17582 18426 95.41

5 Kaligesing 18056 17880 100.98

6 Purworejo 44291 45926 96.43

7 Banyuurip 20012 21289 94.00

8 Bayan 23163 24577 94.24

9 Kutoarjo 31291 32916 95.06

10 Butuh 22736 23088 98.47

11 Pituruh 26771 26842 99.73

12 Kemiri 27087 28752 94.20

13 Bruno 21608 22797 94.78

14 Gebang 20720 21314 97.21

15 Loano 18224 18305 99.55

16 Bener 27949 27942 100.02

Kab. Purworejo 383834 396560 96.79

Tahun 2007 383230 395282 96.95

Tahun 2006 382205 394247 96.95

Tahun 2005 381217 393068 96.99

Tahun 2004 380491 392344 96.90

Sumber Data: BPS Kabupaten Purworejo Tahun 2008

Page 72: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxii

ii.Tenaga Kerja

Kondisi alam Kabupaten Purworejo yang agraris membuat mata

pencaharian sebagian besar penduduknya di sektor pertanian (petani dan buruh

tani). Jumlah penduduk yang bekerja di berbagai sektor pada tahun 2004

sebanyak 366.932 orang dengan rincian: Sektor pertanian 188.125 orang

(meningkat 5,25 % dibandingkan tahun sebelumnya); pertambangan 3.301 orang

(meningkat 300 %, dimana sebelumnya 720 orang); industri 45.301 orang; listrik,

gas, dan air sebesar 956 orang; konstruksi 13.502 orang; perdagangan, hotel,

restoran 52.756 orang; angkutan dan komunikasi 16.773 orang; keuangan 1.701

orang; dan jasa lainnya 44.521 orang.

Dengan memperhatikan kondisi diatas, lapangan pertanian mengalami

peningkatan sebesar 5,25 % menunjukkan bahwa pertanian masih menjadi daya

tarik bagi masyarakat sebagai lapangan kerja yang dapat memberikan

kesejahteraan keluarga. Berbeda dengan lapangan kerja di industri yang menurun

sekitar 3,75 %.

Jumlah penduduk yang bekerja di berbagai sektor di wilayah Kabupaten

Purworejo pada tahun 2004 ternyata masih di dominasi dari sektor pertanian yang

menempati urutan pertama dalam penyerapan tenaga kerja dengan jumlah

188.125 orang. Di urutan kedua diduduki oleh sektor perdagangan, hotel, restoran

dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 52.756 orang. Untuk sektor industri

menduduki urutan ketiga dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 45.301 orang.

Sedangkan untuk sektor yang menduduki urutan terendah dalam penyerapan

tenaga kerja adalah sektor listrik, gas, dan air yaitu sebesar 956 orang.

Page 73: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxiii

c. Sosial

i.Pendidikan

Angka kelulusan tahun 2004 di Kabupaten Purworejo adalah SD/MI

sebanyak 13.643 siswa, SMP/MTs sebanyak 12.107 siswa, SMA/SMK/MA

sebanyak 9.864 siswa. Rasio guru terhadap murid rata-rata pertahun untuk

pendidikan TK sebesar 1:27 murid, SD sebesar 1:19 murid, untuk SMP sebesar

1:38 murid dan untuk SMA sebesar 1:34 murid. Sedangkan rasio kelas terhadap

murid untuk TK sebesar 1:21 murid, SD sebesar 1:20 murid, untuk SMP sebesar

1:30 murid dan untuk SMA sebesar 1:35 murid.

Dengan memperhatikan kondisi diatas angka kelulusan terbesar di

Kabupaten Purworejo diraih oleh jenjang pendidikan di tingkat SD/MI dengan

angka kelulusan sebesar 13.643 siswa. Sedangkan angka kelulusan terendah

diraih oleh jenjang pendidikan di tingkat SMA/SMK/MA dengan angka kelulusan

sebesar 9.864 siswa. Untuk rasio guru terhadap murid rata-rata pertahun terbaik

diduduki oleh rasio guru SD sebesar 1:19 murid dan yang terburuk diduduki oleh

rasio guru SMP sebesar 1:38 murid. Sedangkan untuk rasio kelas terhadap murid

paling sedikit diduduki oleh rasio kelas TK sebesar 1:21 murid dan untuk yang

paling banyak diduduki oleh rasio kelas SMA sebesar 1:35 murid.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dilihat dari angka kelulusan, rasio guru

terhadap murid, dan rasio kelas terhadap murid di Kabupaten Purworejo ternyata

cukup baik.

Page 74: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxiv

ii.Kesehatan

Secara garis besar kondisi kesehatan masyarakat Purworejo mengalami

peningkatan walaupun kecil, tetapi tren yang ada menunjukkan adanya

peningkatan. Jumlah rumah sakit tipe B dan tipe D masing-masing sebanyak 1

unit dan 2 unit. Puskesmas induk sebanyak 25 unit, Pustu 66 unit, Pusling 25 unit,

Posyandu 2.076 unit, klinik praktek dokter 14 unit, produksi obat tradisional 1

buah, gudang farmasi 1 buah. Sementara dalam kesehatan masyarakat, jumlah

orang kurang gizi sebanyak 500 orang. Jumlah apotik 14 unit, toko obat 19 unit.

Dalam hal jumlah tenaga kesehatan Purworejo memiliki 44 dokter umum, 36

dokter gigi, 117 perawat, 234 bidan, 17 ahli kesehatan masyarakat, 2 apoteker, 14

ahli gizi, 11 analisis laboratorium, 1 ahli roentgen, 115 mantri kesehatan, 31 ahli

penyakit lingkungan. Sementara jumlah kasus kejadian luar biasa 3 kasus, jumlah

penderita 19 jiwa serta jumlah kecamatan yang terkena kasus 3 kecamatan.

Dari data tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kabupaten

Purworejo sudah memiliki atau mempunyai unit pelayanan kesehatan yang cukup

baik dengan banyaknya unit-unit tempat pelayanan kesehatan, tenaga medis, serta

tersedianya obat-obatan.

d. Keuangan Daerah

Jika dilihat dari sisi harga berlaku pada tahun 2006 sumbangan sektor

primer terhadap PDRB secara keseluruhan adalah sebesar Rp. 1.047.237,19 juta

atau sebesar 36,29 % dan tumbuh sebesar 4,61 % dari tahun sebelumnya.

Kelompok sekunder menyumbang Rp. 455.842,47 juta atau sebesar 15,80 % dan

Page 75: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxv

tumbuh sebesar 12,27 % dari tahun sebelumnya. Kelompok tersier menyumbang

Rp. 1.382.435,56 juta atau sebesar 47,91 %.

Berdasarkan kondisi diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok tersier

menyumbang paling banyak terhadap PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun

2006 yaitu sebesar Rp. 1.382.435,56 juta atau sebesar 47,91 %. Sedangkan

kelompok sekunder menyumbang paling sedikit terhadap PDRB atas dasar harga

berlaku pada tahun 2006 dengan hanya menyumbang sebesar Rp. 455.842,47 juta

atau sebesar 15,80 %.

Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Purworejo Tahun 2007-2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha 2007 2008

Pertumbuhan

2007-2008

(%)

1. Pertanian 1.604.031,09 1.780.388,35 10,99

2. Pertambangan dan Pertanian 101.108,88 113.403,10 12,16

3. Industri Pengolahan 469.153,11 544.458,01 16,05

4. Listrik, Gas, dan Air bersih 39.264,49 41.475,96 5,63

5. Bangunan Konstruksi 264.410,11 306.227,65 15,81

6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 761.038,23 883.313,80 16,07

7. Pengangkutan dan Komunitas 320.437,27 366.364,54 14,33

8. Bank dan Lembaga Keu.

Lainnya 281.483,66 327.164,75 16,29

9. Jasa-jasa 819.858,21 962.579,02 17,41

PDRB 4.660.785,05 5.325.375,18 14,26

Sumber Data: BPS Kabupaten Purworejo, 2008

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purworejo menurut lapangan

usaha selama tahun 2007-2008, dapat dilihat pada tabel 4.4.

Page 76: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxvi

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007-2008

sektor jasa-jasa memberikan kontribusi paling besar pada PDRB atas dasar harga

berlaku Kabupaten Purworejo dengan pertumbuhan sebesar 17,41 %. Sedangkan

yang memberikan kontribusi paling kecil adalah dari sektor listrik, gas, dan air

bersih yaitu sebesar 5,56 %.

Tabel 4.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Purworejo Tahun 2007-2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

Lapangan Usaha 2007 2008

Pertumbuhan

2007-2008

(%)

1. Pertanian 912.375,36 956.794,72 4,87

2. Pertambangan dan Penggalian 56.250,45 58.186,55 3,44

3. Industri Pengolahan 263.428,20 275.014,37 4,4

4. Listrik, Gas, dan Air bersih 13.289,07 13.944,98 4,93

5. Bangunan Konstruksi 141.643,37 148.869,75 5,1

6. Perdagangan, Hotel, dan

Restoran 435.920,67 458.185,67 5,11

7. Pengangkutan dan Komunitas 154.701,61 163.916,19 5,96

8. Bank dan Lembaga Keu.

Lainnya 145.530,05 157.465,98 8,20

9. Jasa-jasa 468.396,60 503.208,91 7,43

PDRB 2.591.535,38 2.735.587,12 5,56

Sumber Data: BPS Kabupaten Purworejo, 2008

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2007-2008

sektor bank dan lembaga keuangan lainnya memberikan kontribusi paling besar

pada PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Purworejo dengan pertumbuhan

sebesar 8,20 %. Sedangkan yang memberikan kontribusi paling kecil adalah dari

sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 3,44 %.

Page 77: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxvii

2. Gambaran Umum PT PLN (Persero)

a. Sekilas Tentang Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat

beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan

pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan

umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu NV NIGN yang

semula bergerak dibidang gas memperluas usahanya di bidang listrik untuk

kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s' Lands

Waterkracht Bedrijven (LB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola

PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak

di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea

Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa Kotapraja

dibentuk perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja.

Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik

tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17

Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-

pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah

Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno

membentuk Jawatan Listrik dan Gas, dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik

hanya sebesar 157,5 MW saja.

Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang

Dunia II maka Indonesia dikuasai Jepang, oleh karena itu perusahaan listrik dan

gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan semua personil dalam perusahaan

Page 78: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxviii

listrik tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke

tangan Sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda serta

buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas

yang dikuasai Jepang.

Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan

Jepang, kemudian pada bulan September 1945, Delegasi dari Buruh / Pegawai

Listrik dan Gas yang diketuai oleh Kobarsjih menghadap Pimpinan KNI Pusat

yang waktu diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo untuk melaporkan hasil

perjuangan mereka. Selanjutnya delegasi Kobarsjih bersama-sama dengan

Pimpinan KNPI Pusat menghadap Presiden Soekarno, untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Penyerahan tersebut diterima oleh Presiden Soekarno dan kemudian dengan

Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27 Oktober 1945 maka

dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan

Tenaga.

Dengan adanya Agesi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-

perusahaan listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda atau pemiliknya

semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian mengungsi dan

menggabungkan diri pada kantor-kantor Jawatan Listrik dan Gas di daerah-daerah

Republik Indonesia yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan

perjuangan. Para pemuda kemudian mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi

Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas Swasta kepada

Page 79: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxix

Pemerintah. Selanjutnya kristalisasi dari semangat dan jiwa mosi tersebut tertuang

dalam Ketetapan Parleman RI No 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang

Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia, jika waktu

konsesinya habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk

membebaskan Irian Jaya dari cengkeraman penjajah Belanda maka dikeluarkan

Undang Undang Nomor 86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang

Nasionalisasi semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 1958 tentang nasionalisasi listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-

undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada ditangan bangsa

Indonesia.

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan

dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan

Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan

Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari

1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan

Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara

(PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN

sebesar 300 MW. Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status

Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).

Tahun 1990 melalui Peraturan Pemerintah No. 17, PLN ditetapkan sebagai

pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan

kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga

Page 80: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxx

listrik. Sejalan dengan kebijakan diatas, pada bulan Juni 1994 status PLN

dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Pada tanggal 27 Oktober 1945 ditetapkan sebagai Hari Listrik dan Gas,

hari tersebut telah diperingati untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946

bertempat di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP)

Yogyakarta. Penetapan secara resmi tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik

dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Nomor 20

tahun 1960. Namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum

dan Tenaga Listrik, nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975

peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari Kebaktian Pekerjaan

Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat

pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik, maka berdasarkan Keputusan

Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor 1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31

Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.

a. Visi dan Misi PT PLN (Persero)

Visi:

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,

unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi:

i. Memajukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham.

ii. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

Page 81: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxi

iii. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

iv. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto PLN :

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

Penerapan Nilai-Nilai :

c. Saling Percaya

d. Integritas

e. Peduli

f. Pembelajar

b. Dasar Hukum PT PLN (Persero)

a. Anggaran dasar PLN tahun 1998

b. Peraturan pemerintah No.23 Tahun 1994 tentang pengalihan bentuk

Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero)

c. Peraturan pemerintah No.12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan

(Persero)

d. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1998 tentang pengalihan kedudukan dan

tugas

e. Instruksi presiden No.15 Tahun 1998 tentang pengalihan pembinaan terhadap

Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang sebagian

sahamnya di miliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara

Pendayagunaan BUMN.

Page 82: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxii

c. Kebijakan Manajemen PT PLN (Persero)

Tahun 2003 ditandai dengan dua tantangan besar yang harus dihadapi

PLN selaku perusahaan terbesar di bisnis kelistrikan di Indonesia. Pertama,

membaiknya perekonomian nasional yang memberikan dampak membaiknya

pertumbuhan ketenagalistrikan di Indonesia. Kedua, diberlakukannya UU No.20

Tahun 2002 yang merubah lingkungan bisnis kelistrikan menjadi sarat dengan

kompetisi. Membaiknya perekonomian nasional merupakan tantangan bagi PLN

untuk bangkit kembali setelah tahun-tahun sebelumnya menghadapi krisis yang

berkepanjangan. Sedang, lingkungan bisnis yang sarat dengan kompetisi akan

merupakan tantangan bagi PLN sebagai perusahaan yang sebelumnya merupakan

perusahaan monopoli untuk menjadi hanya sebagai salah satu pemain dalam

bisnis kelistrikan. Kedua tantangan tersebut harus dapat dijawab PLN agar visi

perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia dapat terwujud. Untuk itu,

upaya-upaya berupa kegiatan-kegiatan korporat bernuansa optimisme diseluruh

jajaran perusahaan sedang dan terus dilaksanakan.

Pelaksanaan program Restrukturisasi Korporat dan Road Map perusahaan

merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk menuju PLN baru, yaitu PLN

yang mampu menghadapi perubahan lingkungan usaha. Buku pedoman Good

Corporate Government sebagai komitmen perusahaan telah dibuat untuk menjadi

acuan bagi Komisaris, Direksi, dan seluruh manajemen PLN dalam mengelola

perusahaan, baik dalam pembangunan struktur maupun dalam mengembangkan

proses bisnis. Good Corporate Government yang berdasarkan kaidah

Page 83: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxiii

transparansi, kemandirian, akuntabilitas, reponsibilitas serta kewajaran akan

meningkatkan kinerja dan citra positif bagi perusahaan.

Upaya untuk meningkatkan investasi sarana penyediaan tenaga listrik dan

pelayanan kepada pelanggan, yang merupakan usaha untuk tetap dapat

mempertahankan dan melaksanakan tanggung jawab PLN dalam menjamin

kelangsungan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat, akan terus ditingkatkan.

Upaya peningkatan kemampuan perusahaan tersebut diharapkan akan

memberikan nilai tambah bagi pelanggan, perusahaan dan pemegang saham.

Suksesnya penyelesaian semua agenda korporat diatas, pada akhirnya

akan memastikan PLN sebagai perusahaan terkemuka untuk mencapai posisi siap

tinggal landas menggapai gemerlap di tahun-tahun mendatang menjadi

perusahaan kelas dunia selamanya.

1. Aktivitas Bisnis PT PLN (Persero)

a. Pembangkitan

Pada akhir tahun 2003 daya terpasang pembangkit PLN mencapai 21.425

MW yang tersebar di seluruh Indonesia. Kapasitas pembangkit sesuai jenisnya

adalah sebagai berikut:

i. Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA), 3.184 MW

ii. Pembangkit

Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3.073 MW

iii. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), 6.800 MW

iv. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), 1.748 MW

Page 84: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxiv

v. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), 6.241 MW

vi. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 380 MW

b. Transmisi dan Distribusi

Di Jawa-Bali memiliki sistem interkoneksi transmisi 500 kV dan 150 kV

sedangkan di luar Jawa-Bali PLN menggunakan Sistem Transmisi yang terpisah

dengan tegangan 150 kV dan 70 kV. Pada akhir tahun 2003, total panjang

jaringan Transmisi 500 kV, 150 kV, dan 70 kV mencapai 25.989 kms, jaringan

distribusi 20 kV (JTM) sepanjang 230.593 kms dan jaringan Tegangan Rendah

(JTR) sepanjang 301.692 kms.

c. Sistem Kontrol

Pengaturan daya dan beban sistem ketenagalistrikan di jawa-bali dan

supervisi pengoperasian sistem 500 kV secara terpadu dilaksanakan oleh Load

Dispatch Center/pusat pengaturan beban yang terletak di Gandul, Jakarta Selatan.

Pengaturan operasi sistem 150 kV dilaksanakan oleh Area Control Centre yang

berada dibawah pengendalian Load Dispatch Center. Disistem jawa-bali terdapat

Area Control Center masing-masing di region Jakarta dan Banten, Region Jawa

Barat, Region Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan Region Jawa Timur dan Bali.

d. Pengembangan organisasi

Cakupan operasi PLN sangat luas meliputi seluruh wilayah Indonesia

yang terdiri lebih dari 13.000 pulau. Dalam perkembangannya, PT PLN (Persero)

telah mendirikan 6 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan Patungan yaitu :

E. PT Indonesia Power, yang bergerak di bidang

pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang

Page 85: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxv

terkait, yang berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama

PT PJB I dan baru tanggal 1 September 2000 namanya

berubah menjadi PT Indonesia Power.

F. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), bergerak di

bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha

lainyang terkait dan berdiri tanggal 3 Oktober 1995

dengan nama PT PJB II dantanggal 22 September 2000,

namanya berubah menjadi PT PJB.

G. Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT PLN Batam),

yang bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan umum di Wilayah Pulau Batam, didirikan

tanggal 3 Oktober 2000.

H. PT Indonesia Comnets Plus, yang bergerak dalam bidang

usaha telekomunikasi didirikan tanggal 3 Oktober 2000.

I. PT Prima Layanan Nasional Enjiniring ( PT PLN

Enjiniring), bergerak di bidang Konsultan Enjiniring,

Rekayasa Enjiniring dan Supervisi Konstruksi, didirikan

pada tanggal 3 Oktober 2002.

J. Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN Tarakan),

bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan.

K. Geo Dipa Energi, perusahaan patungan PLN -

PERTAMINA yang

Page 86: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxvi

bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik terutama

yang menggunakan energi Panas Bumi.

Sebagai Perusahaan Perseroan Terbatas, maka Anak Perusahaan

diharapkan dapat bergerak lebih leluasa dengan antara lain membentuk

Perusahaan Joint Venture, menjual Saham dalam Bursa Efek, menerbitkan

Obligasi dan kegiatan-kegiatan usaha lainnya. Di samping itu, untuk

mengantisipasi Otonomi Daerah, PLN juga telah membentuk Unit Bisnis

Strategis berdasarkan kewilayahan dengan kewenangan manajemen yang lebih

luas.

3. Analisis Data dan Pembahasan

a. Deskripsi Data

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data-data dari

variabel yang diduga mempengaruhi jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R1-

900 VA) di Kabupaten Purworejo. Penjabarannya sebagai sebagai:

3. PDRB Harga Berlaku

PDRB Harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga pada setiap tahun dan digunakan untuk melihat

pergeseran dan struktur ekonomi. Dalam penelitian ini digunakkan data PDRB

harga berlaku. Satuannya adalah rupiah.

Secara umum PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Purworejo

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun meskipun kenaikannya tidak terlalu

banyak. PDRB Kabupaten Purworejo terus mengalami peningkatan dari tahun

2002 sebesar Rp. 2.393.059,99 hingga tahun 2008 sebesar Rp. 5.325.375,18 atau

Page 87: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxvii

meningkat sebesar 1,22 %. Kenaikan PDRB ini akan membawa dampak positif

terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo.

Perkembangan PDRB Kabupaten Purworejo tahun 2002-2008 dapat

dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku

Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008

Tahun Produk Domestik Regional Bruto(PDRB)

Harga Berlaku

2002 Rp. 2.393.059,99

2003 Rp. 2.669.277,75

2004 Rp. 2.951.647,48

2005 Rp. 3.443.170,9

2006 Rp. 4.094.294,69

2007 Rp. 4.660.785,05

2008 Rp. 5.325.375,18

Sumber : BPS Kabupaten Purworejo 2008

a. Tarif Listrik

Tarif dasar listrik dari tahun ke tahun besarnya semakin bertambah

meskipun juga terjadi penurunan. Pada tahun 2002 tarif dasar listrik mengalami

kenaikan dan penurunan dari kuartal I sampai dengan kuartal IV. Pada kuartal II

tahun 2002 tarif dasar listrik mengalami penurunan dari kuartal I di tahun yang

sama yaitu pada kuartal I sebesar Rp. 13.364,00 dan pada kuartal II sebesar Rp.

12.551,00 atau mengalami penurunan sebesar 0,06 %. Sedangkan pada kuartal III

tahun 2002 tarif dasar listrik mengalami kenaikan dari kuartal II sebesar Rp.

Page 88: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxviii

12.551,00 dan pada kuartal III sebesar Rp. 13.739,00 atau mengalami kenaikan

sebesar 0,09 %. Setelah itu, mulai dari kuartal III tahun 2002 tarif dasar listrik

terus mengalami kenaikan sampai dengan kuartal III tahun 2003 dan pada saat itu

pula tarif dasar listrik tidak pernah mengalami pasang surut harga atau berada

dalam kondisi konstan di kisaran harga Rp. 20.000,00 sampai dengan akhir tahun

2008.

Secara rinci tarif dasar listrik untuk golongan R-1 900 VA dapat dilihat

pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Tarif Dasar Listrik(Rupiah/Kva/Bulan) Tahun 2002-2008

Tahun

Tarif Dasar Listrik(Rupiah/Kva/Bulan)

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV

2002 13.364 12.551 13.739 15.018

2003 16.200 18.100 20.000 20.000

2004 20.000 20.000 20.000 20.000

2005 20.000 20.000 20.000 20.000

2006 20.000 20.000 20.000 20.000

2007 20.000 20.000 20.000 20.000

2008 20.000 20.000 20.000 20.000

Sumber : Nota Keuangan PT.PLN (Persero) Jakarta

b. Harga minyak tanah

Harga minyak tanah adalah harga minyak tanah per liter ditingkat

pengecer yang di tentukan oleh pemerintah. Satuannya adalah Rupiah per liter.

Page 89: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

lxxxix

Perkembangan harga minyak tanah mengikuti harga minyak mentah dunia yang

berubah-ubah.

Secara rinci harga minyak tanah dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai

berikut:

Tabel 4.8 Harga Minyak Tanah/liter(rupiah) Tahun 2002-2008

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Januari 1640 1970 1800 1800 2000 2000 2000

Februari 1640 1800 1800 1800 2000 2000 2000

Maret 1690 1800 1800 2200 2000 2000 2000

April 1740 1800 1800 2200 2000 2000 2000

Mei 1890 1800 1800 2200 2000 2000 2000

Juni 1900 1800 1800 2200 2000 2000 2500

Juli 1750 1800 1800 2200 2000 2000 2500

Agustus 1720 1800 1800 2200 2000 2000 2500

September 1840 1800 1800 2200 2000 2000 2500

Oktober 2030 1800 1800 2000 2000 2000 2500

November 2220 1800 1800 2000 2000 2000 2500

Desember 2030 1800 1800 2000 2000 2000 2500

Sumber : www.pertamina.com

c. Jumlah konsumsi listrik rumah tangga

Page 90: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xc

Jumlah konsumsi listrik rumah tangga merupakan seluruh permintaan

energi listrik dalam kurun waktu satu tahun oleh kelompok pemakai rumah

tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo. Diukur dengan satuan

rupiah/KVa.

Tabel 4.9 Tabel Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga (R-1 900 VA)

Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008

Tahun Jumlah Konsumsi Listrik (KWh)

2002 25.499.423

2003 26.950.361

2004 26.889.326

2005 27.613.197

2006 29.570.176

2007 32.152.206

2008 33.591.992

Sumber : Data dan statistik PT.PLN (Persero) UPJ Purworejo

i. Hasil Estimasi Data

1. Uji Stasioneritas

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data time series. Untuk data

time series harus memenuhi uji stasioneritas dulu sebelum data tersebut dianalisis

menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Suatu data dikatakan stasioner jika

data tersebut mempunyai mean dan variance yang konstan sepanjang waktu dan

Page 91: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xci

nilai covariance antar dua periode waktu hanya tergantung pada jarak atau lag dua

periode, tidak tergantung pada actual time (Gujarati, 1995:797).

a. Uji akar unit atau Unit Root Test

Konsep penting dalam teori ekonometrika adalah anggapan stasioneritas

(stasionarity). Anggapan ini mempunyai konsekuensi yang penting dalam

menterjemahkan data dan model ekonomi. Uji akar-akar unit dapat dipandang

sebagai uji stasioner data. Prinsip uji tersebut dimaksudkan untuk mengamati

apakah koefisien-koefisien tertentu dari model otoregresif yang ditaksir

mempunyai nilai satu atau tidak. Pada uji stasioneritas, analisis ini menggunakan

pendekatan DF(Dickey Fuller) dan ADF(Augmented Dickey Fuller). Hasil

perhitungan dengan metode DF dan ADF berupa persamaan regresi tiap variabel

itu sendiri dimundurkan, bedanya hanya pada uji DF tidak memasukkan trend

waktu sedangkan pada uji ADF memasukkan trend waktu.

Dalam uji akar-akar unit dan derajat integrasi, apabila nilai hitung mutlak

DF dan ADF lebih kecil dari nilai kritis mutlak (pada =5 %), maka variabel

tidak stasioner, sebaliknya jika nilai hitung mutlak DF dan ADF lebih besar dari

nilai kritis mutlak (pada =5 %), maka variabel tersebut stasioner. Secara umum

dapat dikatakan bahwa dengan derajat keyakinan 5 %, variabel yang diamati

adalah tidak stasioner dan akan menjadi stasioner setelah didiferensi pertama.

Tabel 4.10 Unit Root Test Pada Ordo Nol

Variabel Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak 5 %

DF ADF DF ADF

JKL 1,090554 9,032709 2,897223 3,464865

PDRB 6,344758 1,409781 2,896779 3,464865

Page 92: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcii

TDL 4,590279 3,663049 2,898145 3,466966

HMT 1,493384 2,439938 2,896779 3,464865

Sumber : Hasil pengolahan Komputer, Eviews 4.1

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode DF dan ADF dalam

tabel diatas, terlihat bahwa nilai DF dan ADF pada ordo nol menunjukan bahwa

belum semua variabel bersifat stasioner, hanya variabel tarif dasar listrik yang

sudah stasioner

Oleh karena pada ordo nol dengan nilai kritis mutlak 5 % belum semua

variabel bersifat stasioner, maka perlu distasionerkan dahulu agar tidak terdapat

korelasi yang lancung. Keadaan ini menyebabkan perlu dilanjutkan pada tahap uji

derajat integrasi. Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa

variabel yang diamati belum semuanya bersifat stasioner, sehingga perlu

dilakukan uji derajat integrasi (integration test).

b. Uji derajat integrasi

Pada dasarnya uji derajat integrasi hampir sama atau merupakan perluasan

dari uji unit-unit akar. Integration Test digunakan untuk mengetahui pada derajat

keberapa data akan bersifat stasioner. Apabila data belum stasioner pada derajat

satu, maka pengujian harus tetap dilanjutkan sampai masing-masing variabel

stasioner.

Tabel 4.11 Unit Root Test Pada Ordo Satu (1)

Variabel Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak 5 %

DF ADF DF ADF

JKL 10,18703 10,14855 2,899115 3,468459

PDRB 8,478034 8,422481 2,898623 3,467703

Page 93: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xciii

TDL 21,61996 21,57872 2,898145 3,466966

HMT 8,289431 8,237312 2,899115 3,468459

Sumber : Hasil pengolahan Komputer, Eviews 4.1

Dari hasil perhitungan integration test pada ordo satu diatas menunjukkan

bahwa semua variabel sudah stasioner. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai

hitung DF dan ADF lebih besar dari nilai kritis DF dan ADF pada 5 %.

c. Uji kointegrasi

Langkah selanjutnya setelah uji stasioneritas melalui uji akar-akar unit

terpenuhi, adalah dilakukan uji kointegrasi. Regresi kointegrasi dilakukan untuk

menguji apakah residual regresi yang dilakukan untuk menguji apakah residual

regresi yang dihasilkan stasioner atau tidak. Jika variabel terkointegrasi, maka

terdapat hubungan yang stabil dalam jangka panjang. Sebaliknya bila tidak

terdapat kointegrasi antar variabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada

keterkaitan hubungan dalam jangka panjang. Uji yang digunakan adalah uji

Cointegrating Regresi Durbin-Watson (CRDW), uji Dickey Fuller (DF) dan uji

Augmented Dickey Fuller (ADF). Namun dalam penelitian ini untuk menguji

variabel yang ada digunakan metode Engel dan Granger dengan memakai uji

statistik DF dan ADF dari residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak.

Tabel 4.12 Cointegration Test Pada Ordo Nol

Variabel

Nilai Hitung Mutlak Nilai Kritis Mutlak 5 %

DF ADF DF ADF

Page 94: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xciv

Residu 10,51007 10,44511 2,896779 3,464865

Sumber : Hasil pengolahan Komputer, Eviews 4.1

Berdasarkan tabel diatas nilai residu yang didapat ternyata stasioner pada

ordo nol. Hal ini terlihat dari nilai hitung mutlak DF dan ADF yang lebih besar

dari nilai DF dan ADF kritis mutlak pada =5 %.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan data yang telah diolah, maka akan dilakukan pengujian

model persamaan regresi. Akan tetapi, sebelum melakukan analisis regresi akan

dilakukan pemilihan bentuk fungsi model empirik terlebih dahulu. Hal ini sangat

penting dilakukan karena teori ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan

ataupun mengatakan apakah sebaiknya bentuk fungsi suatu model empirik

dinyatakan dalam bentuk linear ataukah log-linear atau bentuk fungsi lainnya.

Oleh karena itu, dalam melakukan suatu studi empiris, sebaiknya model yang

akan digunakan diuji terlebih dahulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk

linear ataukah log-linear. Dalam hal ini akan digunakan metode MacKinnon,

White dan Davidson atau lebih dikenal dengan MWD Test.

Hasil uji MWD baik dalam bentuk linier ataupun log-linier akan disajikan

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.13 Hasil uji MWD (Bentuk linier)

Dependent Variable: JKL Method: Least Squares Date: 03/10/10 Time: 12:20 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1805070. 232140.7 7.775756 0.0000

Page 95: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcv

PDRB 2.866782 0.360124 7.960536 0.0000 TDL -5.987529 9.503212 -0.630053 0.5305 HMT -82.12621 115.5145 -0.710960 0.4792 Z1 4100947. 3337241. 1.228844 0.2228

R-squared 0.710075 Mean dependent var 2407937. Adjusted R-squared 0.695395 S.D. dependent var 280608.5 S.E. of regression 154870.8 Akaike info criterion 26.79625 Sum squared resid 1.89E+12 Schwarz criterion 26.94094 Log likelihood -1120.442 F-statistic 48.37101 Durbin-Watson stat 2.347336 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil pengolahan Komputer,Eviews 4.1

Tabel 4.14 Hasil uji MWD (Bentuk log-linier)

Dependent Variable: LOG(JKL) Method: Least Squares Date: 03/10/10 Time: 12:40 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.32477 0.442139 23.35185 0.0000 LOG(PDRB) 0.360313 0.042377 8.502525 0.0000

TDL -4.92E-06 3.87E-06 -1.274016 0.2064 HMT -4.20E-05 4.37E-05 -0.961037 0.3395 Z2 -9.43E-07 4.74E-07 -1.989556 0.0501

R-squared 0.731107 Mean dependent var 14.68803 Adjusted R-squared 0.717493 S.D. dependent var 0.110756 S.E. of regression 0.058868 Akaike info criterion -2.769352 Sum squared resid 0.273772 Schwarz criterion -2.624661 Log likelihood 121.3128 F-statistic 53.69939 Durbin-Watson stat 2.229014 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil pengolahan Komputer,Eviews 4.1

Berdasarkan hasil uji MWD diatas, dimana dengan melihat tingkat

signifikansi dari variabel Z1 dan Z2 yang sama-sama tidak signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa kedua bentuk fungsi model baik linier maupun log-linier bisa

atau layak untuk digunakan.

Untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi

jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo

Page 96: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcvi

maka dalam penelitian ini digunakan model regresi linear biasa dengan

persamaan:

i = O + 1 i1 + 2 i2 + 3 i3 + U i .... (1)

Dimana, i (JKL) = Jumlah Konsumsi listrik (KWh)

i1 (PDRB) = PDRB Harga Berlaku (rupiah)

i2 (TDL) = Tarif listrik perbulan (rupiah)

i3 (HMT) = Harga minyak tanah (rupiah/liter)

U i = Variabel pengganggu

O = Konstanta

1 , 2 , 3 = Koefisien regresi

i = Observasi

Hasil analisis regresi tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dengan Metode OLS

Dependent Variable: JKL Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 11:40 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1826750. 232206.1 7.866934 0.0000 PDRB 3.049602 0.329001 9.269286 0.0000 TDL -9.217393 9.161573 -1.006093 0.3174 HMT -86.96444 115.8148 -0.750892 0.4549

R-squared 0.704533 Mean dependent var 2407937. Adjusted R-squared 0.693453 S.D. dependent var 280608.5 S.E. of regression 155363.7 Akaike info criterion 26.79137 Sum squared resid 1.93E+12 Schwarz criterion 26.90713 Log likelihood -1121.238 F-statistic 63.58592 Durbin-Watson stat 2.306668 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil pengolahan Komputer,Eviews 4.1

Page 97: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcvii

Hasil analisis regresi yang disajikan dalam tabel diatas dapat diperoleh

persamaan sebagai berikut:

JKL = 1826750 + 3,049602 PDRB - 9,217393 TDL – 86,96444 HMT + U i

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa koefisien PDRB bernilai positif

dengan koefisien sebesar 3,049602 sedangkan untuk TDL dan HMT bernilai

negatif dengan koefisien masing-masing sebesar 9,217393 dan 86,96444.

Setelah diketahui hasil analisis regresi, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian selanjutnya. Adapun tahap-tahap pengujiannya adalah sebagai berikut:

D. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas muncul apabila adanya hubungan linear diantara

variabel independen yang digunakan dalam model. Konsekuensi dari adanya

multikolinearitas adalah koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai-

nilai regresinya menjadi tidak terhingga. Pengujian yang dilakukan adalah dengan

menggunakan metode Klein, yaitu dengan cara membandingkan nilai

(r),xi,xj,…..,xn dengan nilai Ry,xi,xy,.....,xn. Jika terdapat nilai Ry,xi,xy,.....,xn >

(r),xi,xj,….,xn maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dan jika sebaliknya

Ry,xi,xy,.....,xn < (r),xi,xj,….,xn maka terjadi masalah multikolinearitas.

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Dependen r2

R2 Kesimpulan

PDRB 0,630131 0,704533 Tidak ada Multikolinearitas

TDL 0,348826 0,704533 Tidak ada Multikolinearitas

Page 98: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcviii

HMT 0,506025 0,704533 Tidak ada Multikolinearitas

Sumber : Data diolah

Dari hasil tabel diatas, diketahui bahwa semua regresi antar variabel

independen memiliki nilai r2 yang lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai R

2.

Dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel independen memberikan

pengaruh bebas masalah multikolinearitas atau dengan kata lain tidak terjadi

masalah multikolinearitas dari semua variabel independen.

a. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi linear klasik memiliki satu asumsi yang paling penting,

yaitu varian residual bersifat homoskedastik atau bersifat konstan. Asumsi ini

tidak selalu realistis, karena sering terjadi pelonggaran asumsi klasik yang

disebabkan oleh varian residual tidak lagi bersifat konstan atau disebut terjadi

masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan mutual

dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama, sehingga

penaksiran OLS (Ordinary Least Square) tidak efisien, varian estimator tidak lagi

minimum, kendatipun estimator itu sendiri tidak bias.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Tetapi dalam penelitian ini diuji dengan

menggunakkan uji park. Uji park dilakukan dengan menggunakan dua tahap,

yaitu:

C. Melakukan regresi atas model yang digunakkan dengan Ordinary Least

Squares (OLS) tanpa memperhatikan adanya gejala heteroskedastisitas.

Kemudian dari hasil itu diperoleh besarnya residual.

Page 99: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

xcix

D. Mengkuadratkan hasil dari nilai residual diatas dan meregresinya dengan

semua variabel bebas.

Jika nilai yang diperoleh signifikan, maka terdapat masalah

heteroskedastisitas dan sebaliknya apabila nilai yang diperoleh tidak signifikan,

maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas.

Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t-statistik Prob Kesimpulan

C -1,699994 0,0930 Homoskedastisitas

PDRB 0,330710 0,7417 Homoskedastisitas

TDL -0,483949 0,6297 Homoskedastisitas

HMT 2,145947 0,0649 Homoskedastisitas

Sumber : Data diolah

Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas dari semua

variabel melebihi nilai taraf signifikansi 5 %, sehingga pada model tersebut tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi

diantara anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series

dalam waktu (untuk data time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan

(untuk data cross sectional). Untuk menguji adanya pengaruh autokorelasi dalam

penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson.

Page 100: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

c

Berdasarkan hasil dari regresi linear berganda diperoleh nilai Durbin-

Watson sebesar 2,31. Pada tabel statistik dengan = 5 % dan N = 84 diperoleh

nilai dL = 1,56; dU = 1,72; 4-dU = 2,28; 4-dL = 2,44 . Dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Statistik d (Durbin-Watson) Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 2,31 terletak di sebelah kanan 4-dU

atau di sebelah kiri 4-dL, hal ini berarti bahwa hasil pengujian menunjukkan tidak

dapat disimpulkan atau ragu-ragu. Sehingga belum bisa disimpulkan apakah ada

masalah autokorelasi atau tidak. Maka dari itu untuk mengetahui ada tidaknya

masalah autokorelasi dalam hal ini akan dilakukan tes lain.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dapat juga dihitung

menggunakan B-G Test, yaitu jika nilai probabilitas variabel independen lebih

besar dari = 5 % maka hipotesa yang menyatakan pada model tidak terdapat

autokorelasi tidak ditolak. Berarti model empirik tidak terjadi masalah

autokorelasi.

Page 101: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

ci

Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi (B-G Test)

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.921668 Probability 0.169573 Obs*R-squared 1.994770 Probability 0.157843

Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 11:22

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13978.32 231100.0 0.060486 0.9519 PDRB 0.018829 0.327404 0.057511 0.9543 TDL -0.031279 9.109279 -0.003434 0.9973 HMT -9.646989 115.3635 -0.083623 0.9336

RESID(-1) -0.154419 0.111394 -1.386242 0.1696

R-squared 0.023747 Mean dependent var -4.72E-10 Adjusted R-squared -0.025683 S.D. dependent var 152530.1 S.E. of regression 154476.4 Akaike info criterion 26.79115 Sum squared resid 1.89E+12 Schwarz criterion 26.93584 Log likelihood -1120.228 F-statistic 0.480417 Durbin-Watson stat 2.012387 Prob(F-statistic) 0.750010

Sumber : Hasil pengolahan Komputer,Eviews 4.1

Dari hasil uji autokorelasi diketahui bahwa nilai signifikan level dari F-

statistik untuk semua variabel independen lebih besar dari probabilitas 5 % maka

hipotesa yang menyatakan pada model tersebut tidak terdapat autokorelasi tidak

ditolak. Berarti model empirik tidak terjadi masalah autokorelasi.

a. Uji Statistik

Uji Statistik dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis secara individual

yaitu terhadap masing-masing variabel independen, uji hipotesis terhadap variabel

Page 102: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cii

independen secara bersama-sama dan koefisien determinasi. Berikut ini akan

diuraikan masing-masing uji statistik tersebut.

a. Uji t

Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara individu terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel

independen lainnya konstan. Selanjutnya uji t hitung dibandingkan dengan uji t

tabel atau cara lainnya dengan melihat probabilitas tingkat signifikannya.

Hasil uji selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

1) Variabel PDRB mempunyai t hitung sebesar 9,27 dengan probabilitas tingkat

signifikan sebesar 0,0000. Pada tingkat signifikansi ( %5 ) dan N-K=80,

nilai t tabel ± 2,000. Maka nilai dari t hitung variabel PDRB > t tabel (9,27 >

2,000). Hal ini berarti bahwa variabel PDRB berpengaruh secara nyata

terhadap variabel jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo.

Page 103: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

ciii

2) Variabel Tarif Dasar Listrik (TDL) dari golongan (R-1 900 VA) mempunyai t

hitung sebesar -1,01 dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0,3174.

Pada tingkat signifikansi ( %5 ) dan N-K=80, nilai t tabel ± 2,000. Maka

nilai dari t hitung variabel TDL < t tabel (-1,01 < 2,000). Hal ini berarti

menerima Ho atau menolak Ha, berarti bahwa variabel Tarif Dasar Listrik

(TDL) golongan tarif (R-1 900 VA) tidak berpengaruh secara nyata terhadap

variabel jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo.

3) Variabel Harga Minyak Tanah (HMT) mempunyai t hitung sebesar -0,75

dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0,4549. Pada tingkat

signifikansi ( %5 ) dan N-K=80, nilai t tabel ± 2,000. Maka nilai dari t

hitung variabel HMT < t tabel (-0,75 < 2,000). Hal ini berarti menerima Ho

atau menolak Ha, berarti bahwa variabel Harga Minyak Tanah (HMT) tidak

berpengaruh secara nyata terhadap variabel jumlah konsumsi listrik rumah

tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo.

b. Uji F

Uji F adalah uji statistik untuk menguji pengaruh variabel independen

(PDRB, tarif dasar listrik, dan harga minyak tanah) terhadap variabel dependen

(jumlah konsumsi listrik) secara bersama-sama, apakah variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian ini dilakukan

dengan cara membandingkan nilai F hitung dan F tabel

Page 104: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

civ

Berdasarkan pengolahan data, diperoleh Fhitung = 63,585, sedangkan Ftabel

pada taraf signifikansi 5 % adalah sebesar 2,76. Dikarenakan Fhitung > Ftabel =

63,586 > 2,76 maka artinya H0 ditolak, Ha diterima, berarti variabel – variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kesimpulan 1 dan 2 tidak berbeda dengan nol. Sehingga PDRB, tarif dasar

listrik, dan harga minyak tanah secara bersama-sama berpengaruh terhadap

jumlah konsumsi listrik rumah tangga atau dengan kata lain semua koefisien

regresi secara bersama-sama signifikan pada taraf signifikansi sebesar 0,05.

C. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya variasi variabel

dependen (y) yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen (x).

Berdasarkan tabel besarnya R2 adalah 0,704533 sehingga dapat diartikan

bahwa sekitar 70 % variasi variabel Jumlah Konsumsi Listrik (JKL) dapat

dijelaskan oleh variasi variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tarif

Dasar Listrik (TDL), dan Harga Minyak Tanah (HMT). Sedangkan sisanya

sebesar 30 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

ii. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi

Page 105: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cv

1. Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1

900 VA) di Kabupaten Purworejo.

Jika tingkat PDRB naik sebesar 1 satuan, maka jumlah konsumsi listrik

rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo akan naik sebesar 3,049602

satuan.

Tanda positif pada koefisien PDRB sejalan dengan teori bahwa PDRB

berhubungan positif dengan jumlah konsumsi atau permintaan. Meningkatnya

PDRB Kabupaten Purworejo menyebabkan jumlah konsumsi listrik meningkat

juga. Hal ini dimungkinkan terjadi karena dengan meningkatnya PDRB

menyebabkan bertambahnya pembelian dan penggunaan barang-barang

elektronik yang menggunakan energi listrik.

Mengingat kebutuhan akan listrik semakin besar dan relatif mendesak,

maka diperlukan kebijaksanaan dari PT. PLN (Persero) untuk meningkatkan

pelayanan dengan memperluas jaringan listrik sehingga masyarakat bisa

mengembangkan berbagai jenis kegiatan usaha yang diharapkan dapat

meningkatkan PDRB.

2. Pengaruh Tarif Dasar Listrik (TDL) terhadap jumlah

konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di

Kabupaten Purworejo.

Dari hasil regresi variabel TDL yaitu sebesar 0,3174 menunjukan bahwa

variabel independen tarif dasar listrik tidak signifikan pada = 5 % terhadap

variabel dependen jumlah konsumsi listrik. Hal ini mengakibatkan variabel tarif

Page 106: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cvi

dasar listrik tidak dapat diinterpretasikan secara statistik karena tidak mempunyai

pengaruh secara nyata terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900

VA) di Kabupaten Purworejo. Namun, keadaan seperti ini dapat diinterpretasikan

secara ekonomi. Dimana penyebab tidak berpengaruhnya besarnya tarif dasar

listrik terhadap konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo adalah karena listrik sudah merupakan kebutuhan pokok masyarakat,

jadi berapapun besarnya tarif dasar listrik, masyarakat akan tetap menggunakan

energi listrik untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti penerangan dan

penggunaan alat-alat elektronik yang hanya dapat di gunakan menggunakan

energi listrik.

3. Pengaruh Harga Minyak Tanah (HMT) terhadap jumlah

konsumsi listrik rumah tangga R-1 (900 VA) di

Kabupaten Purworejo

Dari hasil regresi variabel (HMT) yaitu sebesar 0,4549 menunjukan

bahwa variabel independen harga minyak tanah tidak signifikan pada = 5 %

terhadap variabel dependen jumlah konsumsi listrik. Keadaan seperti ini hanya

dapat di intepretasikan secara ekonomi dan tidak dapat di intepretasikan secara

statistik.

Tidak signifikannya variabel harga minyak tanah terhadap jumlah

konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo disebabkan

karena semakin maju dan modernnya kehidupan masyarakat Kabupaten

Purworejo, sehingga penggunaan minyak tanah untuk penerangan sudah jarang

dilakukan. Masyarakat tidak lagi menjadikan minyak tanah sebagai barang

Page 107: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cvii

substitusi dari listrik. Jadi, walaupun terjadi kenaikan tarif dasar listrik,

masyarakat akan tetap memakai listrik dan tidak akan menggunakan minyak

tanah sebagai pengganti energi listrik.

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka

dapat di buat kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil uji t yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel independent

diperoleh hasil bahwa variabel Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

harga berlaku terbukti signifikan berpengaruh terhadap variabel Jumlah

Konsumsi Listrik (JKL) rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo

pada taraf signifikansi = 5 %. Namun, untuk variabel independen yang lain

yaitu Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Harga Minyak Tanah (HMT) tidak

berpengaruh secara individu pada tingkat signifikansi = 5 % terhadap Jumlah

Konsumsi Listrik (JKL) rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo.

Page 108: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cviii

b. Hasil uji terhadap koefisien regresi parsial secara bersama-sama (uji F) adalah

signifikan sehingga variabel Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB),

Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Harga Minyak Tanah (HMT) secara bersama-

sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Jumlah Konsumsi

Listrik (JKL) rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo dengan nilai

probabilitas nol.

c. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa PDRB memiliki pengaruh positif

terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo terbukti dalam analisis. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi

PDRB sebesar 3,049602 serta hasil t-test yang signifikan. Jadi dapat dikatakan

bahwa apabila PDRB naik 1 satuan maka jumlah konsumsi listrik (R-1 900 VA)

di Kabupaten Purworejo akan tetap naik sebesar 3,049602 satuan, sehingga

listrik termasuk barang normal dan merupakan barang kebutuhan pokok.

d. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tarif dasar listrik yang dibebankan

kepada masyarakat memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah konsumsi listrik

adalah terbukti. Dari hasil analisis pengaruh tarif dasar listrik yang dibebankan

terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

Purworejo bernilai negatif ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar

9,217393 serta hasil t-test yang tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa apabila

tarif dasar listrik naik 1 satuan maka jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1

900 VA) di Kabupaten Purworejo akan turun sebesar 9,217393 satuan, cateris

paribus dan sebaliknya. Hal ini dapat dikatakan bahwa jumlah konsumsi listrik

masyarakat Kabupaten Purworejo golongan (R-1 900 VA) tidak berpengaruh

Page 109: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cix

oleh perubahan tarif dasar listrik karena apabila terdapat perubahan prosentase

akan diikuti dengan penurunan jumlah konsumsi listrik dalam proporsi yang

lebih kecil.

e. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa harga minyak tanah memiliki

pengaruh negatif terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA)

di Kabupaten Purworejo adalah terbukti. Hal ini terlihat dari nilai koefisien

regresi parsial harga minyak tanah sebesar 86,96444 serta hasil t-test yang tidak

signifikan. Jadi dapat dikatakan bahwa apabila harga minyak tanah naik 1

satuan, maka jumlah konsumsi konsumsi listrik (R-1 900 VA) akan turun

sebesar 86,96444 satuan. Hal ini dapat dikatakan bahwa jumlah konsumsi listrik

(R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo tidak terlalu berpengaruh oleh

perubahan harga minyak tanah karena apabila terdapat perubahan prosentase

akan diikuti dengan penurunan jumlah konsumsi listrik dalam proporsi yang

lebih kecil.

f. Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap jumlah konsumsi listrik

rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo adalah variabel Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) karena terlihat dari koefisien betanya yang

paling besar dan tingkat probabilitasnya paling berpengaruh diantara variabel-

variabel independen lainnya seperti tarif dasar listrik dan harga minyak tanah.

b. Saran-saran

i. Dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-

Page 110: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cx

1 900 VA) Di Kabupaten Purworejo. Untuk itu, pihak PT. PLN (Persero)

diharapkan meningkatkan pelayanan dengan memperluas jaringan listrik

sehingga masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Purworejo bisa

mengembangkan berbagai jenis kegiatan usaha yang diharapkan dapat

meningkatkan PDRB.

ii. Listrik bagi masyarakat pelanggan golongan tarif R-1 pada umumnya dan R-1

900 VA pada khususnya merupakan kebutuhan pokok, maka hendaknya

pemerintah memberikan subsidi bagi masyarakat pelanggan golongan R-1,

mengingat kebutuhan tenaga listrik semakin besar dan relatif mendesak

diharapkan pemerintah menetapkan kebijaksanaan yang menyeluruh agar dapat

dirasakan oleh masyarakat yang berada di daerah pedesaan. Selain itu

pemerintah juga harus memperhatikan kondisi masyarakat dalam

mempertimbangkan kenaikan tarif listrik karena masih banyaknya masyarakat

yang kehidupannya memprihatinkan dan jika tarif listrik jadi dinaikkan

hendaknya diikuti dengan bertambah baiknya pelayanan atau service dari

pemerintah (PT.PLN) kepada masyarakat.

iii. Diharapkan PT. PLN (Persero) lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan

sumber energi baru untuk pembangkit listrik yang selama ini masih banyak

bergantung pada minyak bumi dan batubara yang semakin lama harganya

semakin tinggi. Misalnya menggunakan energi nuklir dan gas alam sebagai

sumber energi pada pembangkit tenaga listrik.

iv. Melihat kenyataan akhir-akhir ini, bahwa sering terjadi pemadaman listrik

bergilir yang diakibatkan ketidakmampuan PT. PLN (Persero) dalam memenuhi

Page 111: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxi

permintaan pelanggan akan energi listrik menyebabkan adanya krisis tenaga

listrik. Sebaiknya untuk mencegah terjadinya krisis energi listrik tersebut,

pemerintah melakukan proyeksi permintaan energi listrik untuk masa

mendatang dalam setiap tahunnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan atau konsumsi energi listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Sri. 1991. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM.

Arsyad, Lincolin. 1987. Ekonomi Mikro. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE.

1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: YKPN.

Boediono, 1996. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM.

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Erlangga: Jakarta.

Gujarati, Damodar. 1999. Basic Economics. Thierd Edition. New York: Mc Graw-

Hill.

Hasid, Zamruddin. 2005. Analisis Konsumsi Listrik di Kalimantan Timur. Jakarta:

Majalah Ekonomi Universitas Trisakti.

Lipsey, Ricard G et al. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi. Jilid 1. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Page 112: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxii

Listrikita. 2006. PT PLN (Persero) Jateng-DIY

Machfudz, Masyhuri. 2007. Dasar-Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: Prestasi Pustaka

Raya.

Mankiw. 2003. Teori Makro Ekonomi. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Mudakir, Bagio. 2007. Permintaan Energi Listrik Di Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. Juni:1-4.

Nurmiati, Nia. 2005. Analisis Permintaan Listrik Rumah Tangga (R-1 900VA) Di

Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Fakultas Ekonomi UNS. Tidak di

publikasikan.

Rismutia, Hayu Deswati. 2007. Elastisitas Permintaan Beras di Pasar Domestik.

Skripsi Fakultas Ekonomi UNS. Tidak di publikasikan.

Samuelson dan Nordahaus. 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Media Global

Edukasi.

Samuelson, Paul A., dan William D. Nordahaus. 1996. Mikro Ekonomi. Jakarta:

Erlangga.

Soedarsono. 1983. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: LP3ES.

Sugiarto. 2002. Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Moderen. Perkembangan Pemikiran Dari

Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi ke-3. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Page 113: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxiii

Suparmoko.1998. Pengantar Ekonomika Makro. Yogyakarta: BPFE.

Supriyanto, Bambang dan AM. Susilo. 2007. Modul Laboratorium Statistika.

Surakarta: Fakultas Ekonomi UNS.

Tri Rahayu, Siti Aisyah. 2007. Modul Laboratorium Ekonometrika. Surakarta:

Fakultas Ekonomi UNS.

Yuliadi, Imamudin. 2001. Analisis Perilaku Konsumen: Perspektif Ekonomi Islam.

Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan FE UNAIR.

www.esdm.go.id

www.pln.co.id

www.wikipedia.com

Page 114: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxiv

LAMPIRAN

Page 115: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxv

Lampiran 1.a

DATA JUMLAH KONSUMSI LISTRIK(JKL),PDRB,TDL,HMT

TAHUN 2002-2008

Tahun JKL PDRB TDL HMT

2002:01:00 2168852 189317.07 13364 1640

2002:02:00 2152417 191153.67 13364 1640

2002:03:00 1991292 192992.47 13364 1690

2002:04:00 2050445 194829.07 12551 1740

2002:05:00 2124026 196665.67 12551 1890

2002:06:00 2195375 198504.47 12551 1900

2002:07:00 2129025 200338.86 13739 1750

2002:08:00 2122376 202177.67 13739 1720

2002:09:00 2154959 204014.26 13739 1840

2002:10:00 2098708 205850.86 15018 2030

2002:11:00 2202709 207689.66 15018 2220

2002:12:00 2109239 209526.26 15018 2030

2003:01:00 2496003 211890.6 16200 1970

2003:02:00 2294253 213808.01 16200 1800

2003:03:00 2118736 215727.72 16200 1800

2003:04:00 2174472 217645.13 18100 1800

2003:05:00 2277204 219562.54 18100 1800

2003:06:00 2269802 221482.26 18100 1800

2003:07:00 2199030 223397.37 20000 1800

2003:08:00 2158423 225317.08 20000 1800

2003:09:00 2199554 227234.49 20000 1800

Page 116: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxvi

2003:10:00 2157095 229151.9 20000 1800

2003:11:00 2194862 231071.62 20000 1800

2003:12:00 2410927 232989.03 20000 1800

2004:01:00 2248723 235186.45 20000 1800

2004:02:00 2278109 237146.57 20000 1800

2004:03:00 2075249 239109.04 20000 1800

2004:04:00 1985035 241069.15 20000 1800

2004:05:00 2312328 243029.27 20000 1800

2004:06:00 2291006 244991.74 20000 1800

2004:07:00 2215989 246949.5 20000 1800

2004:08:00 2216960 248911.98 20000 1800

2004:09:00 2222133 250872.09 20000 1800

2004:10:00 2254200 252832.21 20000 1800

2004:11:00 2373842 254794.68 20000 1800

2004:12:00 2415752 256754.8 20000 1800

Lampiran 1.b

2005:01:00 2204833 268158.81 20000 1800

2005:02:00 2298577 271570.8 20000 1800

2005:03:00 2096268 274986.89 20000 2200

2005:04:00 2352562 278398.88 20000 2200

2005:05:00 2266879 281810.87 20000 2200

2005:06:00 2373641 285226.96 20000 2200

2005:07:00 2242539 288634.86 20000 2200

2005:08:00 2318859 292050.94 20000 2200

2005:09:00 2297450 295462.93 20000 2200

2005:10:00 2119418 298874.93 20000 2000

2005:11:00 2448690 302291.02 20000 2000

2005:12:00 2593481 305703.01 20000 2000

2006:01:00 2651509 316323.72 20000 2000

2006:02:00 2287893 320843.61 20000 2000

2006:03:00 2179914 325368.92 20000 2000

2006:04:00 2461347 329888.8 20000 2000

2006:05:00 2409575 334408.68 20000 2000

2006:06:00 2494142 338934 20000 2000

2006:07:00 2388125 343448.45 20000 2000

2006:08:00 2438351 347973.76 20000 2000

2006:09:00 2443397 352493.65 20000 2000

2006:10:00 2404469 357013.53 20000 2000

2006:11:00 2785465 361538.84 20000 2000

2006:12:00 2625989 366058.73 20000 2000

2007:01:00 2633661 366763.54 20000 2000

Page 117: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxvii

2007:02:00 2645945 370695.93 20000 2000

2007:03:00 2436536 374633.04 20000 2000

2007:04:00 2673793 378565.42 20000 2000

2007:05:00 2646950 382497.81 20000 2000

2007:06:00 2766920 386434.92 20000 2000

2007:07:00 2645325 390362.59 20000 2000

2007:08:00 2677958 394299.7 20000 2000

2007:09:00 2664263 398232.08 20000 2000

2007:10:00 2673952 402164.47 20000 2000

2007:11:00 2969126 406101.58 20000 2000

2007:12:00 2717777 410033.97 20000 2000

2008:01:00 2793728 418399.46 20000 2000

2008:02:00 2724720 423012.82 20000 2000

2008:03:00 2647337 427631.72 20000 2000

2008:04:00 2821571 432245.09 20000 2000

Lampiran 1.c

2008:05:00 2782553 436858.45 20000 2000

2008:06:00 2809697 441477.35 20000 2500

2008:07:00 2644343 446085.18 20000 2500

2008:08:00 2722585 450704.08 20000 2500

2008:09:00 2790411 455317.44 20000 2500

2008:10:00 2345530 459930.81 20000 2500

2008:11:00 3682141 464549.71 20000 2500

2008:12:00 2827376 469163.07 20000 2500

Page 118: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxviii

Lampiran 2.a

UJI UNIT ROOT TEST

ORDO NOL DF Null Hypothesis: JKL has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.090554 0.7162

Test critical values: 1% level -3.512290 5% level -2.897223 10% level -2.585861

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JKL) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:35 Sample(adjusted): 2002:03 2008:12 Included observations: 82 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

JKL(-1) -0.097961 0.089827 -1.090554 0.2788 D(JKL(-1)) -0.585053 0.117561 -4.976574 0.0000

C 254697.2 215925.1 1.179563 0.2417

R-squared 0.366081 Mean dependent var 8231.207 Adjusted R-squared 0.350033 S.D. dependent var 233915.4

Page 119: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxix

S.E. of regression 188583.9 Akaike info criterion 27.16837 Sum squared resid 2.81E+12 Schwarz criterion 27.25642 Log likelihood -1110.903 F-statistic 22.81081 Durbin-Watson stat 2.166111 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.b

ADF Null Hypothesis: JKL has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.032709 0.0000

Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JKL) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:37 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

JKL(-1) -1.004793 0.111239 -9.032709 0.0000 C 2022200. 226723.9 8.919222 0.0000

@TREND(2002:01) 9527.010 1285.008 7.413971 0.0000

R-squared 0.505054 Mean dependent var 7934.024 Adjusted R-squared 0.492680 S.D. dependent var 232500.5 S.E. of regression 165601.7 Akaike info criterion 26.90803 Sum squared resid 2.19E+12 Schwarz criterion 26.99546 Log likelihood -1113.683 F-statistic 40.81688 Durbin-Watson stat 2.009705 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 120: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxx

Lampiran 2.c

DF Null Hypothesis: PDRB has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic 6.344758 1.0000

Test critical values: 1% level -3.511262 5% level -2.896779 10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDRB) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:00 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PDRB(-1) 0.012192 0.001922 6.344758 0.0000 C -310.6844 602.0187 -0.516071 0.6072

R-squared 0.331992 Mean dependent var 3371.639 Adjusted R-squared 0.323745 S.D. dependent var 1772.373 S.E. of regression 1457.506 Akaike info criterion 17.43064 Sum squared resid 1.72E+08 Schwarz criterion 17.48893 Log likelihood -721.3717 F-statistic 40.25596 Durbin-Watson stat 1.773672 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 121: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxi

Lampiran 2.d

ADF Null Hypothesis: PDRB has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.409781 0.8511

Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDRB) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:02 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PDRB(-1) -0.015977 0.011333 -1.409781 0.1625 C 4029.364 1818.426 2.215853 0.0295

@TREND(2002:01) 99.23649 39.38343 2.519753 0.0137

R-squared 0.381109 Mean dependent var 3371.639 Adjusted R-squared 0.365637 S.D. dependent var 1772.373 S.E. of regression 1411.640 Akaike info criterion 17.37837 Sum squared resid 1.59E+08 Schwarz criterion 17.46580 Log likelihood -718.2022 F-statistic 24.63178 Durbin-Watson stat 1.861239 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 122: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxii

Lampiran 2.e

DF Null Hypothesis: TDL has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.590279 0.0003

Test critical values: 1% level -3.514426 5% level -2.898145 10% level -2.586351

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TDL) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:14 Sample(adjusted): 2002:05 2008:12 Included observations: 80 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

TDL(-1) -0.066493 0.014486 -4.590279 0.0000 D(TDL(-1)) -0.085705 0.076709 -1.117282 0.2674 D(TDL(-2)) -0.085705 0.076709 -1.117282 0.2674 D(TDL(-3)) 0.556973 0.076709 7.260896 0.0000

C 1330.173 281.4884 4.725498 0.0000

R-squared 0.542641 Mean dependent var 93.11250 Adjusted R-squared 0.518249 S.D. dependent var 372.6524 S.E. of regression 258.6516 Akaike info criterion 14.00930 Sum squared resid 5017549. Schwarz criterion 14.15818 Log likelihood -555.3721 F-statistic 22.24628

Page 123: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxiii

Durbin-Watson stat 2.252133 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.f

ADF Null Hypothesis: TDL has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.663049 0.0308

Test critical values: 1% level -4.076860 5% level -3.466966 10% level -3.160198

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TDL) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:15 Sample(adjusted): 2002:05 2008:12 Included observations: 80 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

TDL(-1) -0.067630 0.018463 -3.663049 0.0005 D(TDL(-1)) -0.083552 0.080141 -1.042561 0.3005 D(TDL(-2)) -0.083650 0.079887 -1.047107 0.2985 D(TDL(-3)) 0.558930 0.079643 7.017938 0.0000

C 1343.472 312.7946 4.295061 0.0001 @TREND(2002:01) 0.181347 1.806253 0.100400 0.9203

R-squared 0.542704 Mean dependent var 93.11250 Adjusted R-squared 0.511805 S.D. dependent var 372.6524 S.E. of regression 260.3757 Akaike info criterion 14.03417 Sum squared resid 5016866. Schwarz criterion 14.21282 Log likelihood -555.3667 F-statistic 17.56414

Page 124: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxiv

Durbin-Watson stat 2.254739 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.g

DF Null Hypothesis: HMT has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.493384 0.5321

Test critical values: 1% level -3.511262 5% level -2.896779 10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(HMT) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:24 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HMT(-1) -0.071795 0.048076 -1.493384 0.1392 C 151.7550 95.17348 1.594509 0.1147

R-squared 0.026796 Mean dependent var 10.36145 Adjusted R-squared 0.014781 S.D. dependent var 88.84689 S.E. of regression 88.18784 Akaike info criterion 11.82062 Sum squared resid 629944.7 Schwarz criterion 11.87890 Log likelihood -488.5556 F-statistic 2.230197 Durbin-Watson stat 1.776186 Prob(F-statistic) 0.139222

Page 125: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxv

Lampiran 2.h

ADF Null Hypothesis: HMT has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.439938 0.3568

Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(HMT) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:26 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

HMT(-1) -0.156180 0.064010 -2.439938 0.0169 C 273.7792 112.4741 2.434153 0.0172

@TREND(2002:01) 1.051484 0.537942 1.954642 0.0541

R-squared 0.071155 Mean dependent var 10.36145 Adjusted R-squared 0.047934 S.D. dependent var 88.84689 S.E. of regression 86.69135 Akaike info criterion 11.79806 Sum squared resid 601231.2 Schwarz criterion 11.88549 Log likelihood -486.6195 F-statistic 3.064243 Durbin-Watson stat 1.713014 Prob(F-statistic) 0.052207

Page 126: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxvi

Lampiran 2.i

ORDO SATU DF Null Hypothesis: D(JKL,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.18703 0.0000

Test critical values: 1% level -3.516676 5% level -2.899115 10% level -2.586866

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JKL,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:39 Sample(adjusted): 2002:07 2008:12 Included observations: 78 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(JKL(-1),2) -5.042924 0.495034 -10.18703 0.0000 D(JKL(-1),3) 2.633961 0.432254 6.093553 0.0000 D(JKL(-2),3) 1.483363 0.295885 5.013308 0.0000 D(JKL(-3),3) 0.630004 0.137323 4.587767 0.0000

C 6776.055 24100.16 0.281162 0.7794

R-squared 0.909066 Mean dependent var -28065.95 Adjusted R-squared 0.904084 S.D. dependent var 686211.1 S.E. of regression 212522.0 Akaike info criterion 27.43343 Sum squared resid 3.30E+12 Schwarz criterion 27.58451

Page 127: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxvii

Log likelihood -1064.904 F-statistic 182.4459 Durbin-Watson stat 2.238824 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.j

ADF Null Hypothesis: D(JKL,2) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.14855 0.0000

Test critical values: 1% level -4.080021 5% level -3.468459 10% level -3.161067

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(JKL,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:40 Sample(adjusted): 2002:07 2008:12 Included observations: 78 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(JKL(-1),2) -5.048084 0.497419 -10.14855 0.0000 D(JKL(-1),3) 2.634201 0.434265 6.065884 0.0000 D(JKL(-2),3) 1.482076 0.297270 4.985620 0.0000 D(JKL(-3),3) 0.629382 0.137966 4.561871 0.0000

C -20551.64 53676.66 -0.382879 0.7029 @TREND(2002:01) 615.6134 1079.174 0.570449 0.5701

R-squared 0.909476 Mean dependent var -28065.95 Adjusted R-squared 0.903189 S.D. dependent var 686211.1 S.E. of regression 213510.8 Akaike info criterion 27.45457 Sum squared resid 3.28E+12 Schwarz criterion 27.63585 Log likelihood -1064.728 F-statistic 144.6730

Page 128: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxviii

Durbin-Watson stat 2.240211 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.k

DF Null Hypothesis: D(PDRB,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.478034 0.0000

Test critical values: 1% level -3.515536 5% level -2.898623 10% level -2.586605

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDRB,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:05 Sample(adjusted): 2002:06 2008:12 Included observations: 79 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(PDRB(-1),2) -2.440506 0.287862 -8.478034 0.0000 D(PDRB(-1),3) 0.711473 0.213788 3.327943 0.0014 D(PDRB(-2),3) 0.235506 0.112222 2.098570 0.0392

C 85.81895 180.7252 0.474859 0.6363

R-squared 0.785840 Mean dependent var -0.070127 Adjusted R-squared 0.777274 S.D. dependent var 3398.321 S.E. of regression 1603.800 Akaike info criterion 17.64745 Sum squared resid 1.93E+08 Schwarz criterion 17.76742 Log likelihood -693.0741 F-statistic 91.73518 Durbin-Watson stat 2.086405 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 129: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxix

Lampiran 2.l

ADF Null Hypothesis: D(PDRB,2) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.422481 0.0000

Test critical values: 1% level -4.078420 5% level -3.467703 10% level -3.160627

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PDRB,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:06 Sample(adjusted): 2002:06 2008:12 Included observations: 79 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(PDRB(-1),2) -2.440783 0.289794 -8.422481 0.0000 D(PDRB(-1),3) 0.711660 0.215220 3.306655 0.0015 D(PDRB(-2),3) 0.235582 0.112973 2.085302 0.0405

C 121.2115 394.9918 0.306871 0.7598 @TREND(2002:01) -0.804154 7.965985 -0.100948 0.9199

R-squared 0.785870 Mean dependent var -0.070127 Adjusted R-squared 0.774295 S.D. dependent var 3398.321 S.E. of regression 1614.489 Akaike info criterion 17.67262 Sum squared resid 1.93E+08 Schwarz criterion 17.82259 Log likelihood -693.0686 F-statistic 67.89593

Page 130: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxx

Durbin-Watson stat 2.086540 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.m

DF Null Hypothesis: D(TDL,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -21.61996 0.0001

Test critical values: 1% level -3.514426 5% level -2.898145 10% level -2.586351

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TDL,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:18 Sample(adjusted): 2002:05 2008:12 Included observations: 80 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(TDL(-1),2) -2.642678 0.122233 -21.61996 0.0000 D(TDL(-1),3) 0.761785 0.070571 10.79454 0.0000

C 10.16250 33.92561 0.299552 0.7653

R-squared 0.903253 Mean dependent var 10.16250 Adjusted R-squared 0.900740 S.D. dependent var 963.1333 S.E. of regression 303.4399 Akaike info criterion 14.30502 Sum squared resid 7089834. Schwarz criterion 14.39435 Log likelihood -569.2009 F-statistic 359.4464 Durbin-Watson stat 2.091525 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 131: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxi

Lampiran 2.n

ADF Null Hypothesis: D(TDL,2) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -21.57872 0.0001

Test critical values: 1% level -4.076860 5% level -3.466966 10% level -3.160198

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(TDL,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:19 Sample(adjusted): 2002:05 2008:12 Included observations: 80 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(TDL(-1),2) -2.643952 0.122526 -21.57872 0.0000 D(TDL(-1),3) 0.762422 0.070739 10.77798 0.0000

C 61.62808 72.52596 0.849738 0.3981 @TREND(2002:01) -1.183117 1.472654 -0.803391 0.4243

R-squared 0.904068 Mean dependent var 10.16250 Adjusted R-squared 0.900281 S.D. dependent var 963.1333 S.E. of regression 304.1409 Akaike info criterion 14.32157 Sum squared resid 7030130. Schwarz criterion 14.44067 Log likelihood -568.8626 F-statistic 238.7426 Durbin-Watson stat 2.108098 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 132: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxii

Lampiran 2.o

DF Null Hypothesis: D(HMT,2) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.289431 0.0000

Test critical values: 1% level -3.516676 5% level -2.899115 10% level -2.586866

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(HMT,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:28 Sample(adjusted): 2002:07 2008:12 Included observations: 78 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(HMT(-1),2) -2.961963 0.357318 -8.289431 0.0000 D(HMT(-1),3) 1.281957 0.290159 4.418122 0.0000 D(HMT(-2),3) 0.778838 0.204831 3.802348 0.0003 D(HMT(-3),3) 0.311992 0.109877 2.839451 0.0059

C -2.057682 11.48285 -0.179196 0.8583

R-squared 0.776722 Mean dependent var 1.794872 Adjusted R-squared 0.764488 S.D. dependent var 208.8978 S.E. of regression 101.3773 Akaike info criterion 12.13753 Sum squared resid 750246.3 Schwarz criterion 12.28860 Log likelihood -468.3637 F-statistic 63.48677

Page 133: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxiii

Durbin-Watson stat 2.121081 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 2.p

ADF Null Hypothesis: D(HMT,2) has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=3)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.237312 0.0000

Test critical values: 1% level -4.080021 5% level -3.468459 10% level -3.161067

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(HMT,3) Method: Least Squares Date: 10/29/09 Time: 22:29 Sample(adjusted): 2002:07 2008:12 Included observations: 78 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

D(HMT(-1),2) -2.964030 0.359830 -8.237312 0.0000 D(HMT(-1),3) 1.283267 0.292153 4.392447 0.0000 D(HMT(-2),3) 0.779520 0.206216 3.780117 0.0003 D(HMT(-3),3) 0.312208 0.110611 2.822574 0.0062

C -6.719859 25.61810 -0.262309 0.7938 @TREND(2002:01) 0.104720 0.513518 0.203926 0.8390

R-squared 0.776851 Mean dependent var 1.794872 Adjusted R-squared 0.761355 S.D. dependent var 208.8978 S.E. of regression 102.0494 Akaike info criterion 12.16259 Sum squared resid 749813.3 Schwarz criterion 12.34388 Log likelihood -468.3412 F-statistic 50.13092

Page 134: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxiv

Durbin-Watson stat 2.120776 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3.a

COINTEGRATION TEST

LAG NOL(0)

DF Null Hypothesis: E has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=0)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.51007 0.0001

Test critical values: 1% level -3.511262 5% level -2.896779 10% level -2.585626

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(E) Method: Least Squares Date: 11/05/09 Time: 15:44 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

E(-1) -1.153844 0.109785 -10.51007 0.0000 C -315.6397 16741.95 -0.018853 0.9850

R-squared 0.576939 Mean dependent var -710.1072 Adjusted R-squared 0.571716 S.D. dependent var 233065.5 S.E. of regression 152526.1 Akaike info criterion 26.73186 Sum squared resid 1.88E+12 Schwarz criterion 26.79015 Log likelihood -1107.372 F-statistic 110.4616

Page 135: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxv

Durbin-Watson stat 2.013487 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3.b

ADF Null Hypothesis: E has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=0)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -10.44511 0.0000

Test critical values: 1% level -4.072415 5% level -3.464865 10% level -3.158974

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(E) Method: Least Squares Date: 11/05/09 Time: 15:50 Sample(adjusted): 2002:02 2008:12 Included observations: 83 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

E(-1) -1.153855 0.110468 -10.44511 0.0000 C 610.0823 33999.27 0.017944 0.9857

@TREND(2002:01) -22.04091 703.1472 -0.031346 0.9751

R-squared 0.576944 Mean dependent var -710.1072 Adjusted R-squared 0.566368 S.D. dependent var 233065.5 S.E. of regression 153475.4 Akaike info criterion 26.75594 Sum squared resid 1.88E+12 Schwarz criterion 26.84337 Log likelihood -1107.372 F-statistic 54.55011 Durbin-Watson stat 2.013491 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 136: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxvi

Lampiran 4.a

MWD Test (model linier)

Dependent Variable: JKL Method: Least Squares Date: 03/10/10 Time: 12:20 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1805070. 232140.7 7.775756 0.0000 PDRB 2.866782 0.360124 7.960536 0.0000 TDL -5.987529 9.503212 -0.630053 0.5305 HMT -82.12621 115.5145 -0.710960 0.4792 Z1 4100947. 3337241. 1.228844 0.2228

R-squared 0.710075 Mean dependent var 2407937. Adjusted R-squared 0.695395 S.D. dependent var 280608.5 S.E. of regression 154870.8 Akaike info criterion 26.79625 Sum squared resid 1.89E+12 Schwarz criterion 26.94094 Log likelihood -1120.442 F-statistic 48.37101 Durbin-Watson stat 2.347336 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 137: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxvii

Lampiran 4.b

MWD Test (model log linier)

Dependent Variable: LOG(JKL) Method: Least Squares Date: 03/10/10 Time: 12:40 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10.32477 0.442139 23.35185 0.0000 LOG(PDRB) 0.360313 0.042377 8.502525 0.0000

TDL -4.92E-06 3.87E-06 -1.274016 0.2064 HMT -4.20E-05 4.37E-05 -0.961037 0.3395 Z2 -9.43E-07 4.74E-07 -1.989556 0.0501

R-squared 0.731107 Mean dependent var 14.68803 Adjusted R-squared 0.717493 S.D. dependent var 0.110756 S.E. of regression 0.058868 Akaike info criterion -2.769352 Sum squared resid 0.273772 Schwarz criterion -2.624661 Log likelihood 121.3128 F-statistic 53.69939 Durbin-Watson stat 2.229014 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 138: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxviii

Lampiran 5

Regresi Linear Berganda dengan Metode OLS

Dependent Variable: JKL Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 11:40 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1826750. 232206.1 7.866934 0.0000 PDRB 3.049602 0.329001 9.269286 0.0000 TDL -9.217393 9.161573 -1.006093 0.3174 HMT -86.96444 115.8148 -0.750892 0.4549

R-squared 0.704533 Mean dependent var 2407937. Adjusted R-squared 0.693453 S.D. dependent var 280608.5 S.E. of regression 155363.7 Akaike info criterion 26.79137 Sum squared resid 1.93E+12 Schwarz criterion 26.90713 Log likelihood -1121.238 F-statistic 63.58592 Durbin-Watson stat 2.306668 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 139: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxxxix

Lampiran 6.a

Uji Multikolinearitas

Dependent Variable: PDRB Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 10:52 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -426462.5 62486.73 -6.824850 0.0000 TDL 14.24716 2.658448 5.359203 0.0000 HMT 233.4985 29.27023 7.977338 0.0000

R-squared 0.630131 Mean dependent var 304019.2 Adjusted R-squared 0.620998 S.D. dependent var 85229.43 S.E. of regression 52469.88 Akaike info criterion 24.60893 Sum squared resid 2.23E+11 Schwarz criterion 24.69574 Log likelihood -1030.575 F-statistic 68.99823 Durbin-Watson stat 0.167179 Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: TDL Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 10:56 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Page 140: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxl

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 16267.23 2159.616 7.532465 0.0000 PDRB 0.018373 0.003428 5.359203 0.0000 HMT -1.498772 1.394689 -1.074628 0.2857

R-squared 0.348826 Mean dependent var 18891.86 Adjusted R-squared 0.332748 S.D. dependent var 2306.704 S.E. of regression 1884.243 Akaike info criterion 17.95550 Sum squared resid 2.88E+08 Schwarz criterion 18.04232 Log likelihood -751.1310 F-statistic 21.69536 Durbin-Watson stat 0.046610 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6.b

Dependent Variable: HMT Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 10:59 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1580.034 137.1413 11.52122 0.0000 PDRB 0.001884 0.000236 7.977338 0.0000 TDL -0.009379 0.008727 -1.074628 0.2857

R-squared 0.506025 Mean dependent var 1975.714 Adjusted R-squared 0.493828 S.D. dependent var 209.5048 S.E. of regression 149.0537 Akaike info criterion 12.88155 Sum squared resid 1799579. Schwarz criterion 12.96837 Log likelihood -538.0252 F-statistic 41.48798 Durbin-Watson stat 0.360077 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 141: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxli

Lampiran 7

Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESID02 Method: Least Squares Date: 01/14/10 Time: 09:02 Sample: 2002:01 2008:12 Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.99E+11 1.17E+11 -1.699994 0.0930 PDRB 54854.99 165870.3 0.330710 0.7417 TDL -2235329. 4618934. -0.483949 0.6297 HMT 1.25E+08 58389634 2.145947 0.0649

R-squared 0.117833 Mean dependent var 2.30E+10 Adjusted R-squared 0.084752 S.D. dependent var 8.19E+10 S.E. of regression 7.83E+10 Akaike info criterion 53.05269 Sum squared resid 4.91E+23 Schwarz criterion 53.16844 Log likelihood -2224.213 F-statistic 3.561936 Durbin-Watson stat 1.741802 Prob(F-statistic) 0.017803

Page 142: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlii

Lampiran 8

Uji Autokorelasi (B-G Test)

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.921668 Probability 0.169573 Obs*R-squared 1.994770 Probability 0.157843

Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 10/09/09 Time: 11:22

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13978.32 231100.0 0.060486 0.9519 PDRB 0.018829 0.327404 0.057511 0.9543 TDL -0.031279 9.109279 -0.003434 0.9973 HMT -9.646989 115.3635 -0.083623 0.9336

RESID(-1) -0.154419 0.111394 -1.386242 0.1696

R-squared 0.023747 Mean dependent var -4.72E-10 Adjusted R-squared -0.025683 S.D. dependent var 152530.1 S.E. of regression 154476.4 Akaike info criterion 26.79115 Sum squared resid 1.89E+12 Schwarz criterion 26.93584 Log likelihood -1120.228 F-statistic 0.480417 Durbin-Watson stat 2.012387 Prob(F-statistic) 0.750010

Page 143: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxliii

Page 144: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxliv

Page 145: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlv

Halaman Persetujuan Pembimbing

Telah diterima dan disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji

skripsi dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik Rumah

Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008.”

Surakarta, Januari 2010

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

(Drs. Supriyono, M.Si)

NIP.196002211986011001

Page 146: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlvi

Halaman Pengesahan

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta, untuk

melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Maret 2010

Tim Penguji Skripsi

3. Drs. Agustinus Suryantoro, MS Sebagai Ketua ( )

NIP. 195909111987021001

4. Drs. Supriyono, M.Si Sebagai Pembimbing ( )

NIP. 196002211986011001

5. Nurul Istiqomah S.E., M.Si Sebagai Anggota ( )

NIP. 132310785

Page 147: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlvii

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

Bapak dan ibu

Kakak-kakakku

Adik-adikku

Keluarga Besarku

Saudara-saudaraku

Sahabat-sahabat baikku

Almamater

Page 148: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlviii

Motto

“Manakala nilai hidup ini hanya untuk diri kita, maka akan tampak bagi kita bahwa kehidupan-

kehidupan kecil dan singkat yang dimulai sejak kita memahami arti hidup dan berakhir hingga batas

umur kita, tetapi apabila kita hidup juga untuk orang lain maka jadilah hidup ini bermakna panjang dan

dalam. Bermula dari adanya kemanusiaan itu sendiri dan berlanjut sampai kita meninggalkan dunia ini

.“(Sayyid quthub, arafah ar_Ruuh, hlm. 9)

“Siapa saja yang belajar ilmu pengetahuan dari jenis ilmu yang sepatutnya dipelajari hanya untuk

mencapai keridhoan Allah SWT, tetapi ia mempelajari ilmu tersebut tidak lain tujuannya kecuali untuk

mencapai keduniaan, maka orang yang demikian tidak akan mencium wanginya bau surga.”(HR. Abu

hurairah-ra).

“Taburkanlah pemikiran maka anda akan menuai tindakan. Taburkanlah tindakan dan anda akan

menuai kebiasaan. Taburkanlah kebiasaan dan anda akan menuai karakter. Taburkanlah karakter dan

anda akan menuai masa depan.”(Emerson).

Page 149: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cxlix

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan bimbingan, pertolongan, dan kasih saying-

Nya lah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik guna untuk melengkapi

tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan

ekonomi pembangunan pada fakultas ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

dengan judul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik Rumah Tangga

(R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008.”

Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis banyak sekali mendapatkan

bantuan, dorongan, dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Persiapan,

Perencanaan, dan pelaksanaan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi

merupakan tantangan tersendiri bagi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini, dengan

segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan banyak terima kasih atas segala

bantuan dan dukungan kepada :

2. Bapak Drs. Supriyono, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran yang membangun kepada penulis

dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini

3. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Page 150: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cl

4. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku ketua jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan kemudahan dengan ijin yang diberikan

5. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si selaku sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis untuk kepentingan

penulisan skripsi ini

6. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu serta bimbingan selama penulis

menempuh penelitian

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah membantu dan memberikan pelayanan kepada penulis

8. Kepada staf dan karyawan PT. PLN (Persero) APJ Magelang dan PT. PLN

(Persero) UPJ Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan pengambilan data-data serta informasi yang sangat

bermanfaat bagi penyusunan dan penyelesaian skripsi ini

9. Segenap staf dan karyawan BPS Kabupaten Purworejo yang telah membantu

serta memberikan data dan informasi kepada penulis dalam penelitian ini

10. Bapak dan ibu yang selama ini telah membesarkan, atas dorongan, bimbingan,

dukungan, doa, dan kasih sayang serta pengorbanan yang membuat penulis

tidak akan pernah melupakan semua jasa baiknya dan selalu bangkit dalam

mewujudkan impian dan cita-citanya

Page 151: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cli

11. Kakak-kakakku tercinta atas segala nasihat dan doanya selalu kepada penulis

beserta adik-adikku serta seluruh keluarga besarku

12. Teman-teman Ekonomi Pembangunan angkatan 2005 antara lain Riski, Restu,

Handoko, dan Hasan yang lebih dahulu menyelesaikan studi semoga kalian

sukses selalu dan buat teman-teman yang lain seperti Agus, Adit, Lindung,

Rudy, Wawan, Rovina, Wahyu, Supriyanto, Ogan, dan Supriyadi ayo tetap

semangat untuk tetap menyelesaikan studi dan mengejar impian dan cita-cita

yang mulia, seluruh teman-teman fakultas ekonomi dan semua sahabat-

sahabatku terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dan dukungannya.

13. Seluruh teman-temanku satu kost di wisma matrika dan kost wijaya serta

teman-teman yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian

skripsi ini seperti Agung, Sapto, Wakid, Nanang, Ahmad yang sudah dahulu

menyelesaikan studinya beserta sahabatku Adit, kang Herman, kang Ucup,

Gunawan, Dimas, Wawan, Gilang, Bima, Lukman, dan Hafis serta sahabat-

sahabatku yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu saya

ucapkan maju terus semoga sukses.

14. Saudara-saudaraku terutama om Yonno yang selalu memberikan semangat

dan dukungannya kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya penulisan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan

dan pertolongan yang telah diberikan kepada penulis.

Sejak awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini banyak kesulitan

yang dihadapi sehingga penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.

Page 152: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clii

Oleh karena itu penulis mengharapkan segala tanggapan, perbaikan, kritik, dan saran

dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amien.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Page 153: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cliii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i

ABSTRAK…………………………………………………………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….iv

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….............v

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….........vi

HALAMAN MOTTO………………………………………………........................vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xvii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...xix

BAB

II. PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1

B. Perumusan Masalah............................................................................................5

C. Tujuan Penelitian................................................................................................6

D. Kegunaan Penelitian...........................................................................................7

Page 154: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

cliv

II. LANDASAN TEORI...............................................................................................8

C. Pengertian Konsumsi.........................................................................................8

2. Teori-Teori Konsumsi...............................................................................10

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi.........................................13

D. Pengertian Permintaan.....................................................................................16

3. Definisi Permintaan...................................................................................16

4. Hukum Permintaan....................................................................................20

5. Skedul dan Kurva Permintaan...................................................................22

6. Teori Permintaan Konsumen.....................................................................22

7. Peta Indiferen.............................................................................................28

8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan.......................................29

C. Pengertian Konsumen......................................................................................32

2. Definisi Konsumen....................................................................................32

3. Garis Anggaran Konsumen........................................................................33

4. Keseimbangan Konsumen.........................................................................36

D. Pasar Monopoli................................................................................................38

2. Deskripsi Pasar Monopoli..........................................................................38

E. Penelitian Terdahulu........................................................................................41

F. Kerangka Pemikiran........................................................................................42

G. Hipotesis Penelitian.........................................................................................45

III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................................46

B. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................46

Page 155: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clv

C. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakkan......................................................46

D. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................47

E. Definisi Operasional Variabel.........................................................................47

F. Metode Analisis...............................................................................................48

2. Uji Stasioneritas.........................................................................................49

a. Uji Akar Unit.......................................................................................49

b. Uji Derajat Integrasi............................................................................49

c. Uji Kointegrasi....................................................................................49

5. Model Regresi Linier Berganda................................................................50

6. Uji Asumsi Klasik.....................................................................................51

a. Uji Multikolinearitas...........................................................................51

b. Uji Heteroskedastisitas........................................................................52

c. Uji Autokorelasi..................................................................................53

5. Uji Statistik...............................................................................................55

a. Uji t.....................................................................................................55

b. Uji F....................................................................................................56

c. Koefisien Determinasi R2...................................................................58

IV. Analisis Data dan Pembahasan.............................................................................59

A. Gambaran Umum Kabupaten Purworejo…………………………………....59

1. Kondisi Geografis……………………………………………………….59

c. Letak Geografis……………………………………………………..59

d. Luas daerah dan Pembagian daerah Administratif……………….....59

Page 156: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clvi

e. Potensi Daerah………………………………………………………61

f. Keadaan Alam……………………………………………………….67

3. Penduduk dan Tenaga Kerja……………………………………………..68

a. Kependudukan…………………………………………………….....68

b. Tenaga Kerja………………………………………………………...71

3. Sosial…………………………………………………………………….72

a. Pendidikan…………………………………………………………...72

b. Kesehatan…………………………………………………………....73

4. Keuangan Daerah………………………………………………………..73

B. Gambaran Umum PT. PLN (Persero).............................................................76

2. Sekilas Tentang Perusahaan Listrik Negara (PLN)..................................76

3. Visi dan Misi PT. PLN (Persero)..............................................................79

4. Dasar Hukum PT. PLN (Persero)..............................................................80

5. Kebijakan Manajemen PT. PLN (Persero)................................................81

6. Aktivitas bisnis PT. PLN (Persero)...........................................................82

C. Analisis Data dan Pembahasan........................................................................85

3. Deskripsi Data...........................................................................................85

a. PDRB Harga Berlaku..........................................................................85

b. Tarif Listrik.........................................................................................86

c. Harga Minyak Tanah...........................................................................87

d. Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga...........................................88

D. Hasil Estimasi Data.........................................................................................89

1. Uji Stasioneritas........................................................................................89

Page 157: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clvii

b. Uji Akar Unit......................................................................................90

c. Uji Derajat Integrasi...........................................................................91

d. Uji Kointegrasi....................................................................................92

5. Analisis Regresi Linier Berganda.............................................................93

6. Uji Asumsi Klasik.....................................................................................96

d. Uji Multikolinearitas...........................................................................96

e. Uji Heteroskedastisitas........................................................................97

f. Uji Autokorelasi..................................................................................98

6. Uji Statistik..............................................................................................100

a. Uji t....................................................................................................101

b. Uji F..................................................................................................102

c. Koefisien Determinasi R2.................................................................103

F. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi...............................................................103

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................106

B. Kesimpulan....................................................................................................106

C. Saran-Saran....................................................................................................108

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................110

LAMPIRAN

Page 158: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clviii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 1. Produksi dan Pembelian Tenaga Listrik di Jateng, Jawa,

dan Indonesia Tahun 2000-2006 dalam (GWh).............................................2

Tabel 4.1 Jumlah desa dan luas wilayah menurut kecamatan

di Kabupaten Purworejo Tahun 2008...........................................................60

Tabel 4.2 Banyaknya Desa dan Jumlah Penduduk menurut kecamatan

dan Daerah di Kabupaten Purworejo Tahun 2007........................................69

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Perkecamatan

di Kabupaten Purworejo Tahun 2008...........................................................70

Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Purworejo

Tahun 2007-2008 (Dalam Jutaan Rupiah)………………………………....74

Tabel 4.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan

Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Purworejo

Tahun 2007-2008 (Dalam Jutaan Rupiah)....................................................75

Tabel 4.6 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku

Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008......................................................86

Tabel 4.7 Tarif Dasar Listrik(Rupiah/Kva/Bulan) Tahun 2002-2008.........................87

Tabel 4.8 Harga Minyak Tanah/liter(rupiah) Tahun 2002-2008.................................88

Tabel 4.9 Tabel Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga (R-1 900 VA)

Kabupaten Purworejo Tahun 2002-2008....................................................89

Tabel 4.10 Unit Root Test Pada Ordo Nol…………………………………………..90

Tabel 4.11 Unit Root Test Pada Ordo Satu (1)……………………………………...91

Tabel 4.12 Cointegration Test Pada Ordo Nol……………………………………....92

Page 159: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clix

Tabel 4.13 Hasil Uji MWD (Bentuk linier)……………………………....………….93

Tabel 4.14 Hasil Uji MWD (Bentuk log-linier)……………………………....……..94

Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dengan Metode OLS………….95

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………………....96

Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................................98

Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi (B-G Test)...........................................................100

Page 160: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik …/Faktor...i Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Listrik PLN Pada Kelompok Pelanggan Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten

clx

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 2.1 Kurva Daya Guna (Utilitas)………………………………………….....24

Gambar 2.2 Kurva Indiferen………………………………………………………....26

Gambar 2.3 Peta Indiferen...........................................................................................28

Gambar 2.4 Kombinasi Dua Barang............................................................................34

Gambar 2.5 Keseimbangan Konsumen.......................................................................37

Gambar 2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi listrik rumah tangga.........43

Gambar 3.1 Statistik d (Durbin-Watson) Uji Autokorelasi.........................................54

Gambar 3.2 Daerah Terima dan Daerah Tolak Ho......................................................56

Gambar 4.1 Statistik d (Durbin-Watson) Uji Autokorelasi.........................................99

Gambar 4.2 Daerah Terima dan Daerah Tolak Uji t.................................................101

Gambar 4.3 Daerah Terima dan Daerah Tolak Uji F................................................102