14
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Karanganyar) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: WAHYU NURCAHYO B200110121 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYH SURAKARTA 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN

DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Karanganyar)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

WAHYU NURCAHYO

B200110121

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYH SURAKARTA

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

i

HALAMAN PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN

DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Karanganyar)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

WAHYU NURCAHYO

B200110121

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Zulfikar, SE., M.Si

NIK. 195803091957031001

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PERUBAHAN PENDAPATAN, REALISASI DANA

ALOKASI KHUSUS DAN PERUBAHAN PEMBIAYAAN

TERHADAP SILPA

(Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

se Jawa Tahun 2016)

Yang ditulis oleh:

AFIDA HARDIANA

B200140176

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Rabu, 31 Januari 2018

Dan Dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Andy Dwi Bayu

Bawono, SE., M.Si., Ph.D ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Zulfikar, SE.,

M.Si. ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Drs. Atwal Arifin,

M.Si., Akt., CA. ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Syamsudin, M.M

NIDN. 0017025701

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat pernh ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka

saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 Februari 2018

Penulis

Wahyu Nurcahyo

B200110121

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN

DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Karanganyar)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan dengan organizational citizenship behaviour sebagai variabel

moderating. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah komitmen

organisasi, budaya organisasi, dan kepuasan kerja sebagai variable independen,

sedangkan kinerja karyawan sebagai variable dependen dan organizational

citizenship behaviour sebagai variabel moderating. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel

penelitian sebanyak 44. analisis data menggunakan moderate regression analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja dan kepuasan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan komitmen organisasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa

organizational citizenship behaviour bisa digunakan sebagai variabel moderating.

Kata Kunci: komitmen organisasi, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan

organizational citizenship behaviour.

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the factors that affect the performance

of employee with organizational citizenship behaviour as the moderating

variables. The examined factors of this research are organizational commitment,

organizational culture and job satisfaction as the independent variables, while the

performance of employee as the dependent variables, and organizational

citizenship behaviour as the moderating variables.Sampling technique employed

in this study is the purposive sampling with the total sample of 44. The data

analysis uses moderate regression analysis. The result of the study shows that

organizational culture and job satisfaction have any significant impact to the

performance of employee, while the organizational commitment did not have any

significant impact to the performance of employee. The other result shows that the

organizational citizenship behaviour can use as the moderating variables.

Keywords: organizational commitment, organizational culture, job

satisfaction and organizational citizenship behaviour.

1. PENDAHULUAN

Untuk mencapai kinerja yang baik tentunya memerlukan suatu komitmen

yang kuat. Komitmen yang kuat akan menyebabkan individu berusaha

mencapai tujuan organisasi, berfikiran positif dan berusaha berbuat yang

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

2

terbaik bagi organisasinya. Sebaliknya, bagi individu dengan komitmen yang

lemah akan cenderung untuk mementingkan diri dan kelompoknya sehingga

memungkinkan untuk melakukan slack (kesenjangan) terhadap pelaksanaan

anggaran. Kekuatan dari komitmen sebuah organisasi mendorong terciptanya

realiasi fungsi anggaran yang tidak hanya sekedar sebagai alat perencanaan

semata, namun lebih jauh anggaran mampu menciptakan pengendalian bagi

manajer dalam mengelola pendapatan maupun pengeluaran, koordinasi,

komunikasi, evaluasi kinerja, dan motivasi (Hudiwinarsih, 2012).

Kinerja karyawan yang baik juga dipengaruhi dengan adanya budaya

organisasi yang baik pula. Sedangkan budaya organisasi yang baik tentunya

akan mempengaruhi kualitas pelayanan publik yang baik pula. Hal ini sesuai

dengan pendapat Tjiptono (2000: 75) dalam Desmiyawati dan Azlina (2012),

yang mengemukakan bahwa kualitas playanan sendiri sebenarnya dipengaruhi

oleh banyak aspek salah satunya adalah budaya organisasi dan cara

pengorganisasiannya. Kreitner dan Kinicki dalam Koesmono (2005),

menyatakan bahwa budaya orgainsasi adalah perekat social yang mengingat

anggota dari organisasi. Budaya yang kuat akan mendukung perusahaan dalam

pencapaian tujuan perusahaan. Hafidah dn Herli (2014), budaya organisasi

dapat dilihat dari perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut terhadap

kepatuhan dari nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Proses pengembangan

kepemimpinan bermaksud untuk mengembangkan pemimpin dan juga

termasuk transfer budaya organisasi dan nilai-nilai akhirnya, sehingga menjadi

berbagi bersama di antara semua anggota organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi.

Dalam suatu organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi

seseorang untuk mencapai tujuannya, sedangkan jalannya organisasi

dipengaruhi oleh perilaku banyak individu yang memiliki kepentingan

masing-masing. Oleh sebab itu, budaya organisasi sangat penting, karena

merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi. Kebiasaan

tersebut mengatur tentang norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh para

anggota organisasi, sehingga menghasilkan budaya yang produktif. Budaya

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

3

yang produktif adalah budaya yang dapat menjadikan organiasi menjadi kuat

dan tujuan perusahaan dapat tercapai (Desmiyawati dan Azlina,2012).

Menurut Mowday et.al., (1997) dalam Desmiyawati dan Azlina (2012)

komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan terhadap nilai dan

sasaran (goal) yang ingin dicapai organisasi. Individu yang berkomitmen

tinggi akan berpandangan positif dan berusaha berbuat terbaik bagi

perusahaan. Dalam melaksanakan hak dan kewajiban yang diamanatkan

rakyat, pemerintah harus mempunyai rencana yang matang dalam mencapai

tujuan. Salah satu tugas pemerintah dalam keuangan adalah membuat rencana

keuangan yang dituangkan dalam anggaran (Hafidhah dan Herli, 2014).

Faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja individu yang pada

akhirnya membawa pada kinerja organisasional adalah organizational

citizenship behaviour (OCB). OCB adalah perilaku karyawan atau pegawai

yang melebihi tugas yang telah ditetapkan. Perilaku OCB ini diharapkan dapat

meningkatkan keefektivan organisasi. Perilaku OCB di sektor publik

diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi sektor publik (Prasetio et

al., 2009). Menurut Darto (2014) menjelaskan bahwa OCB memiliki

hubungan yang signifikan dengan kinerja individu pada organisasi

pemerintahan, meskipun harus ada telaah yang lebih lanjut. Berdasarkan

uraian tersebut peneliti mengambil judul penelitian ini yaitu: “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Dengan Organizational

Citizenship Behaviour Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada

SKPD Kabupaten Karanganyar)”.

2. METODE

2.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai SKPD

Kabupaten Karanganyar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pegawai bagian keuangan SKPD Kabupaten Karanganyar. Dalam

penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling. Purposive sampling merupakan cara pemilihan

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

4

sampel dengan menggunakan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: SKPD Kabupaten

Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten

Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan.

2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden,

yaitu diperoleh langsung dari pegawai SKPD Kabupaten Karanganyar.

Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data menggunakan

kuesioner yang diberikan kepada responden yang bekerja pada bagian

akuntansi/penatausahaan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan memberikan

batasan waktu sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah disepakati

bersama. Adapun kuesioner tersebut dapat dijadikan untuk mendapatkan

informasi yang kemudian digunakan sebagai bahan penelitian.

2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel dependen dalam penelitian adalah kinerja karyawan.

Seluruh variabel diukur dengan menggunakan skala likert 5 point.

Indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja karyawan dalam

penelitian ini adalah: ketepatan waktu dari hasil, kualitas dari hasil dan

kehadiran. Variabel independen dalam penelitian ini diantaranya yaitu:

komitmen organisasi, indikator yang digunakan dalam mengukur

komitmen organisasi adalah sebagai berikut: affective commitment,

continuance commitment, normative commitment. Budaya organisasi

indikator yang digunakan adalah sebagai berikut: inovasi dan keberanian

mengambil resiko, orientasi tim, keagresifan. Kepuasan kerja menurut

Anthony dan David (1999), menyatakan untuk mengukur kepuasan kerja

karyawan dapat digunakan indikator sebagai berikut : kepuasan dengan

gaji (satisfaction with pay), kepuasan dengan prosmosi (satisfaction with

promotion), kepuasan dengan penyelia (satisfaction with supervisor),

kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri (satisfaction with work it self).

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

5

Variabel Moderating

Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Indikator yang digunakan dalam mengkur organizational

citizenship behavior sesuai dengan Golembiewski (2001:297) dalam

Darto (2014) yaitu: Altruism, Conscientiousness, Courtesy,

Sportsmanship, Civic Virtue.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1

Hasil Analisis Moderate Regressioan Analysis (MRA)

Variabel Koefisien

Regresi

thitung ttabel Sig Ket

Konstanta -2.589 -0.289 2,014 0.774

Komitmen Organisasi -0.242 -1.743 2,014 0.090 H1 ditolak

Budaya Organisasi 5.183 2.570 2,014 0.014 H2 diterima

Kepuasan Kerja -2.704 -2.246 2,014 0.031 H3 diterima

KO.OCB 0.005 2.377 2,014 0.023 H4 diterima

BO.OCB -0.078 -2.356 2,014 0.024 H5 diterima

KJ.OCB 0.049 2.361 2,014 0.024 H6 diterima

R2

= 0,548 Fhitung = 7,472

Adjusted R2 = 0,475 Sig = 0,000

Sumber : Data diolah 2017

3.1 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan hasil

bahwa variabel komitmen organisasi mempunyai nilai thitung (-1,743) lebih

kecil dari pada ttabel (-2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikasi

0,090>0,05. Oleh karena itu H1 ditolak, sehingga komitmen organisasi

tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, komitmen organisasi itu sendiri

adalah sikap loyal karyawan terhadap perusahaan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini sikap loyal aparatur pemerintah

tergolong rendah, dan ada keinginan untuk berpindah ketempat lain yang

menawarkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Murty dan Hudiwinarsih (2012) yang

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

6

menjelaskan bahwa komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap

kinerja karyawan bagian akuntansi.

3.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua mendapatkan hasil

bahwa variabel budaya organisasi mempunyai nilai thitung (2,570) lebih

besar daripada ttabel (2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,014 <

0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, sehingga budaya organisasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, budaya organisasi yang sudah ada di

dalam suatu organisasi apabila ditunjang dengan aparatur atau karyawan

yang senantiasa melaksanakan budaya tersebut, maka akan memberikan

hasil yang baik untuk meningkatkan kinerja. Kinerja karyawan sangat

didukung dengan budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu

organisasi. Organisasi dengan budaya yang disiplin, maka seluruh aparatur

organisasi tersebut juga akan disiplin, karena apabila tidak melaksanakan

budaya yang sudah ada aka nada sanksi atas tindakan tersebut, sehingga

dengan tingkat disiplin yang ada akan menghasilkan kinerja yang

diharapkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hafidhah dan

Herli (2014) yang menjelaskan bahwa budaya organisasi berpengaruh

terhadap kinerja.

3.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil

bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai nilai thitung (-2,246) lebih besar

daripada ttabel (-2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,0,31 <

0,05. Oleh karena itu, H3 diterima, sehingga kepuasan kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, karyawan atau aparatur pemerintah

daerah yang memiliki kepuasan kerja akan senantiasa bertanggungjawab

dengan pekerjaannya, sehingga kinerja yang dihasilkan akan memuaskan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian kurniawan dan Prastiwi

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

7

(2013) yang menjelaskan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja organisasi publik.

3.4 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja karyawan Dengan

Organizational Citizenship Behaviour Sebagai Variabel Moderating.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan

hasil bahwa variabel interaksi antara komitmen organisasi dengan

organizational citizenship behaviour mempunyai nilai thitung (2,377) lebih

besar daripada (2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,023<

0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga organizational citizenship

behaviour bisa memoderasi komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, komitmen organisasi itu sendiri

adalah sikap loyal karyawan terhadap perusahaan, apabila didukung

dengan organizational citizenship behaviour (OCB) yang dapat

meningkatkan stabilitas kinerja organisasi. Membantu tugas pegawai yang

tidak hadir di tempat kerja atau mempunyai beban kerja berat akan

meningkatkan stabilitas kinerja masing-masing unit. Pegawai yang

conscientiousness cenderung mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi

secara konsisten, sehingga kinerja aparatur pemeritah meningkat. Hasil

penelitian ini sejalan dengan Darto, (2014) yang menyatakan bahwa OCB

memiliki peran vital dalam meningkatkan kinerja indivdu di sektor publik.

3.5 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja organisasi aparatur

pemerintah daerah dengan organizational citizenship behaviour

sebagai variabel moderating.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kelima mendapatkan hasil

bahwa variabel interaksi antara budaya organisasi dengan organizational

citizenship behaviour mempunyai nilai thitung (-2,356) lebih besar daripada

(2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,024< 0,05. Oleh karena

itu, H5 diterima, sehingga organizational citizenship behaviour bisa

memoderasi budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

8

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, budaya organisasi yang sudah

ada di dalam suatu organisasi apabila ditunjang dengan aparatur atau

karyawan yang senantiasa melaksanakan budaya tersebut, maka akan

memberikan hasil yang baik untuk meningkatkan kinerja. Kinerja

karyawan sangat didukung dengan budaya organisasi yang diterapkan

dalam suatu organisasi. Organisasi dengan budaya yang disiplin, maka

seluruh aparatur organisasi tersebut juga akan disiplin. Budaya organisasi

yang sudah bagus dan ditunjang adanya organizational citizenship

behaviour yang dimiliki aparatur pemerintah dapat meningkatkan stabilitas

kinerja organisasi. Pegawai yang conscientiousness cenderung

mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi secara konsisten, sehingga

kinerja aparatur pemeritah meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Hafidhah dan Herli (2014) yang menjelaskan bahwa budaya

organisasi berpengaruh terhadap kinerja.

3.6 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja organisasi aparatur

pemerintah daerah dengan organizational citizenship behaviour

sebagai variabel moderating.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keenam mendapatkan

hasil bahwa variabel interaksi antara kepuasan kerja dengan organizational

citizenship behaviour mempunyai nilai thitung (2,361) lebih besar daripada

(2,014) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,024 < 0,05. Oleh karena

itu, H6 diterima, sehingga organizational citizenship behaviour bisa

memoderasi kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, karyawan atau aparatur pemerintah

daerah yang memiliki kepuasan kerja akan senantiasa bertanggungjawab

dengan pekerjaannya, sehingga kinerja yang dihasilkan akan memuaskan,

ditunjang dengan adanya sikap organizational citizenship behaviour

(OCB) yang ada pada diri individu yang dapat meningkatkan stabilitas

kinerja organisasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Darto, (2014) yang

menyatakan bahwa OCB memiliki peran vital dalam meningkatkan kinerja

indivdu di sektor publik.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

9

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja

berpengaruh terhadap terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan organizational citizenship

behavior sebagai variabel moderating. Budaya organisasi berpengaruh

terhadap kinerja karyawan dengan organizational citizenship behavior

sebagai variabel moderating. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan dengan organizational citizenship behavior sebagai variabel

moderating.

4.2 Saran

Untuk penelitian berikutnya disarankan peneliti memperluas jumlah

sampel, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisir, Penelitian selanjutnya

diharapkan tidak hanya menggunakan kuesioner sebagai instrument

pengumpulan data, akan lebih baik jika ditambahkan dengan survei langsung

kepada responden yang menjadi sampel penelitian, sehingga data yang

dikumpulkan akan lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arif. 2007. Memahami Berfikir Kritis. [online]. Tersedia:

http://researchengines.com/1007arief3.html [7September 2017].

Anthony, Robert N., Hawkins., David F. 1999. Accounting 10th

ed. Richard D

Irwin, inc. USA.

Baihaqi, M.F. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja

Dan Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening.

Skripsi.Universitas Diponegoro. Semarang.

Cushway, Barry dan Derek Lodge. 1995. Organizational Behaviour and Design.

Terjemahan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Desmiyawati dan Wulan Witaliza. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasi,

Pengendalian Intern Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja

Organisasi (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di Provinsi Riau). Pekbis Jurnal, Vol.4, No.1, Maret 2012: 26-33.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ...Karanganyar yang berupa Badan dan Dinas, Karyawan SKPD Kabupaten Karanganyar bagian akuntansi dan keuangan. 2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan

10

Desmiyawati, Zur Azlina. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasi, Pengendalian

Intern Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi (Survey

Pada Rumah sakit di Propinsi Riau). Pekbis Jurnal, Vol.4, No.2, Juli

2012: 124-130.

Fajrina, D.S. 2009. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan

Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Magelang. Skripsi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Fisher, G. Joseph. 1998. Contigency Theory. Management Control System and

Firm Outcomes: Past Result and Future Directions, Behavioural Research

in Accounting, Vol.10.

Gozhali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hafidhah dan Muhammad Herli. 2014. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen

Organisasi, dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Rumah Sakit di

Kabupaten Sumenep. Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi

Volume IV, No.2, September 2014.