87
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic Development Bank) (Studi Kasus Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal di Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu) (Skripsi) Oleh NADYA SARA SAFIRA JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

  • Upload
    vandien

  • View
    300

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN

PROGRAM SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank)

(Studi Kasus Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal

di Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)

(Skripsi)

Oleh

NADYA SARA SAFIRA

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

i

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERLANJUTAN PROGRAM SANIMAS-IDB

(Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic Development Bank)

(Studi Kasus Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal di

Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)

Oleh

NADYA SARA SAFIRA

Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu ialah salah satu

wilayah yang menerapkan SANIMAS dalam bentuk pembangunan IPAL

Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB dalam pembangunan

IPAL Komunal tidak terlepas dari peranan penting semua pihak sebagai upaya

pencapaian target universal access air sanitasi. Perlu dilakukan analisis faktor

keberlanjutan program IPAL di Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu, Kabupaten

Pringsewu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari pembangunan

IPAL Komunal dan mengetahui bentuk keberlanjutan keberlanjutan Program

SANIMAS-IDB dalam pembangunan IPAL Komunal. Penelitian dilaksanakan di

Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu mulai Bulan Juli-

Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Bentuk pengambilan

data diperoleh melalui wawancara berdasarkan panduan. Informan penelitian

dipilih secara purposive. Sumber data primer diperoleh dari informan yang

diperoleh melalui wawancara terstruktur menggunakan panduan wawancara. Data

sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan data milik desa setempat. Faktor

yang mempengaruhi keberlajutan program SANIMAS-IDB yaitu 1). Faktor input

seperti sumber pendanaan, fasilitas dan SDM; 2). Faktor Proses, seperti partisipasi

masyarakat, pembangunan dan evaluasi program; 3) Faktor output, seperti bentuk

pemanfaatan sarana; 4). Faktor effect, seperti pola pikir, prilaku dan lingkungan.

Upaya pemeliharaan dan pemerataan program SANIMAS-IDB adalah bentuk

keberlanjutan program SANIMAS-IDB di Pekon Rejosari. Dukungan dari

berbagai pihak serta masyarakat untuk menjaga dan merawat IPAL Komunal agar

dapat merasakan manfaat pembangunan dalam jangka waktu yang panjang.

_____________

Kata Kunci: IPAL, Keberlanjutan, SANIMAS, Faktor, Pringsewu

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

ii

ABSTRACT

AFFECTING FACTORS

OF THE SANIMAS-IDB PROGRAM SUSTAINABILITY

(Community-based Sanitation-Islamic Development Bank)

(Case Study of the Construction of Communal Waste Treatment Plants (WWTPs)

in Rejosari, Pringsewu District, Pringsewu Regency)

By

NADYA SARA SAFIRA

Rejosari, Pringsewu Subdistrict, Pringsewu Regency is one of the areas that

implements SANIMAS in the form of a Communal WWTP. The successful

implementation of the IDB SANIMAS Program in the construction of the

Communal WWTP is inseparable from the important role of all parties as an effort

to achieve the universal access water sanitation target. It is necessary to analyze

the sustainability factor of the WWTP program in Rejosari, Pringsewu District,

Pringsewu Regency. This study aims to determine function of the Communal

WWTP construction and to know the sustainability form of the SANIMAS-IDB

Program in the construction of the Communal WWTP. The study was conducted

in Pekon Rejosari, Pringsewu Subdistrict, Pringsewu Regency, from July to

August 2018. This study used qualitative methods. The form of retrieval of data is

obtained through interviews based on guidelines. Research informants were

selected purposively. The source of primary data is obtained from informants

obtained through structured interviews using interview guides. Secondary data

was obtained through documentation and data belonging to the local village.

Factors that influence the sustainability of the SANIMAS-IDB program are 1).

Input factors such as funding sources, facilities and HR; 2). Process factors, such

as community participation, development and program evaluation; 3) Output

factors, such as the form of utilization of facilities; 4). Factor effects, such as

patterns of thought, behavior and environment. The maintenance and even

distribution of the SANIMAS-IDB program is a form of sustainability of the

SANIMAS-IDB program in Pekon Rejosari. Support from various parties and the

community to maintain and care for Communal WWTPs in order to get the

benefits of development in the long term.

_____________

Keywords: WWTP, Sustainability, SANIMAS, Factors, Pringsewu

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN

PROGRAM SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank)

(Studi Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal di

Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)

Oleh

NADYA SARA SAFIRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SOSIOLOGI

Pada

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB
Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB
Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB
Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

RIWAYAT HIDUP

Nadya Sara Safira, dilahirkan pada tanggal 04 Juli 1996 di

Pringsewu, Kecamatan Pringsewu, Pringsewu, Lampung, anak

tunggal dari pasangan dari Bapak Ridwan dan Ibu Siti

Khotimah.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh antara lain:

SD Negeri 2 Rejosari, Pringsewu, Lampung pada 2002

Mts Negeri Pringsewu, Pringsewu, Lampung pada 2008

SMA Negeri 1 Pringsewu, Pringsewu, Lampung pada 2014

Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi

2015

Pada januari 2018 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Pekon Menggala,

Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus. Dan pada semester akhir

tahun 2018 penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keberlanjutan Program SANIMAS-IDB : Pembangunan IPAL

Komunal”.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

MOTTO

“as Long as we have Allah…We have everything”

(Ahmad Zakki Fuadi)

"maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

(QS. Ar-Rahman: 13)

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,

skripsi ini Saya persembahkan kepada:

Bapak dan Mamakku Tercinta

Khotmanudin dan Khabibah

Mbah Kakung dan Mbah Putriku Tersayang

Kosim Zein dan Rusyati

Suamiku Tercinta

Ranto Bangun Pasaribu

Dosen Pembimbing dan Dosen Pembahas

Bapak Dr. Usman Raidar, M.Si dan Bapak Drs. Ikram, M.Si

Almamaterku

Keluarga Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

Dan semua orang-orang baik dan terkasih yang sudah membantu penulis hingga

sampai tahap sekarang ini

Terimakasih atas dukungan, doa, saran, kritik yang telah diberikan kepadaku,

semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaiknya kepada kita semua,

Aamiin

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Tiada daya dan upaya

serta kekuatan yang penulis miliki untuk dapat menyelesaikan skripsi ini selain

atas limpahan karunia dan anugerah-Nya. Sholawat serta salam senantiasa

dicurahkan kepada junjungan ilahi robbi, Nabi Besar Muhammad SAW yang

senantiasa kita nantikan syafa‟atnya fiddini waddunnya ilal akhiroh.

Skripsi ini berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberlanjutan Program

SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic Development Bank)

(Studi Kasus Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal di

Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)” merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penelitian skripsi ini tidak terlepas dari hidayah, karunia, bantuan, dukungan, doa,

kritik dan saran, serta bimbingan yang berasal dari berbagai pihak. Maka dari itu,

penulis mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya,

khususnya kepada :

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan ridho-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini

dengan baik.

2. Kepada kedua orangtuaku tercinta, Khotmanudin (Bapak) dan Khabibah

(Mamak), yang selalu memberikan nasihat, bimbingan, doa, dukungan dan

kasih sayang tak terhingga sampai saat ini sehingga Nana bisa

menyelesaikan salah satu tugas yaitu menyelesaikan studi sesuai harapan.

Tiada semangat dan motivasi terbesar Nana selain Bapak dan Mamak. Doa

selalu tiada henti-hentinya Nana panjatkan kepada Allah, serta usaha Nana

untuk dapat membahagiakan dan membanggakan Mamak dan Bapak ke

depannya. Dan semoga Nana dapat menjadi anak yang dapat

menghantarkan Ayah dan Ibu ke Surga-Nya kelak. Aamiin.

3. Kepada suami tercintaku Ranto Bangun Pasaribu yang selalu memberikan

semangat saat suasana tidak mendukung, selalu menjadi obat yang sangat

ampuh saat di timpa kepenatan. Support dari kamu yang mampu menjadi

pemantik semangatku. Banyak cara untuk selalu membuat kamu bahagia

dan Semoga aku bisa menjadi istri soleha untukmu. Aamiin.

4. Kepada Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Kepada Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung dan selaku Dosen

Pembahas yang sudah memberikan motivasi, saran dan masukan untuk

kelancaran studi Nadya dan dalam penyusunan skripsi ini serta menikmati

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

prosesnya sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah

kepada Bapak dan keluarga, Aamiin.

6. Kepada Bapak Damar Wibisono, S.Sos.,M.A. selaku Sekretaris Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung,

yang sudah sangat membantu Nadya berproses selama studi sejak awal

sampai saat ini, serta memberikan saran dan kritik dalam kelancaran

skripsi ini.

7. Kepada Bapak Dr. Usman Raidar, M.Si selaku pembimbing utama dalam

penyusunan skripsi ini, terimakasih banyak karena telah meluangkan

banyak waktu, tenaga, pikiran dan memberikan semangat kepada Nadya

untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih sekali Bapak sudah

sangat berjasa dan memberikan banyak pelajaran kepada Nadya, sejak

awal bimbingan sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu

melimpahkan berkah kepada Bapak dan keluarga, Aamiin.

8. Kepada Bapak Dra. Anita Damayantie, M.H. selaku Dosen Pembimbing

Akademik Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung. Terimakasih Ibu atas bimbingan, saran, kritik yang

sudah Bapak berikan kepada Nadya.

9. Kepada Bapak dan Ibu Dosen serta staf Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

10. Kepada keluarga Besar Mbah Kosim Zein dan Mbah Rusyati terimakasih

atas dukungan kalian selama ini. Semoga Allah selalu memberikan

keberkahan kepada keluarga kita. Aamiin

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

11. Kepada adikku Ahmad Zakki Fuadi, Ahmad Rizki Ziddan, Sonia Milenia

terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Semoga Allah selalu

memberikan keberkahan kepada keluarga kita. Aamiin

12. Kepada sepupuku terbaik Mbak Annisa Nur Fadillah, Mas Ibnu Hafid

Muzakki . terimakasih bantuannya untuk selama ini. Untuk oom Angga

Wahyu Hermawan dan Bule Listya Bahariyati Zein. Anakku tersayang

Arkan Aqilla Pratama. Terimakasih untuk doa dan dukungannya.

13. Kepada sahabat-sahabatku Rizki Abi Amrullah, Riza Mufarida Akhsin.

Indriani Ibrahim. Iva Nabilla. Siti Majidah. Oktavia Pancarani. Susan. Ian

Aditya. Aku cinta kalian..

14. Kepada keluarga KKN ku Bang Zain, Mbak Cicik, Tanti Kang Olesku, Ica

ica di dinding, Habibong dan Bang Hotman Damanik. Terimakasih untuk

segala doa dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

kesalahan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan penambahan wawasan

bagi para pembaca, serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang dilakukan

di masa yang akan datang terkait dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi

keberlanjutan Program SANIMAS-IDB.

Bandarlampung, 23 Januari 2019

Tertanda,

Nadya Sara Safira

NPM. 1516011116

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

iii

............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9

A. Pengertian Sanitasi Lingkungan ..................................................................... 9

B. Pengertian Program Berbasis Masyarakat .................................................... 11

C. Tinjauan Mengenai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal ..... 14

D. Tinjauan Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan

Program SANIMAS – IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank) ...................................................................................... 19

E. Tinjauan Program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank) : Pembangunan IPAL Komunal................................... 22

F. Landasan Teori .............................................................................................. 26

G. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................... 30

H. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 34

I. Analisis SWOT .............................................................................................. 37

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 41

A. Metode Penelitian ......................................................................................... 41

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 41

C. Teknik Pemilihan Informan .......................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 43

E. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 45

F. Teknik Keabsahan Data ................................................................................ 46

IV. GAMBARAN UMUM ............................................................................. 47

............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................ ..............................................i

ABSTRACT

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

iv

A. Profil Pekon Rejosari ................................................................................... 47

B. Kondisi Sarana Sanitasi Pekon Rejosari ...................................................... 53

C. Jumlah Penerima Manfaat ............................................................................ 54

D. Kondisi Sarana Air bersih ............................................................................ 54

E. Pemilihan Teknologi Sanitasi ...................................................................... 55

F. Mekanisme Pencairan Dana ......................................................................... 56

G. Tahapan Kegiatan Pembangunan IPAL Komunal ....................................... 58

I. Ketersediaan Lahan dan Bahan ...................................................................... 62

H. Kontribusi Pendanaan .................................................................................. 63

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 64

A. Profil Informan ............................................................................................. 66

B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 68

C. Pembahasan .................................................................................................. 89

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 106

A. Kesimpulan ................................................................................................ 106

B. Saran ........................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109

LAMPIRAN ....................................................................................................... 112

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

v

DAFTAR GAMBAR

No Teks Hal

1. Instalasi Pengolahan Limbah di Pekon Rejosari Kabupaten Pringsewu ........... 15

2. Struktur Organisasi Pekon Rejosari .................................................................. 52

3. Kegiatan Sosialisasi IPAL Komunal (dokumentasi Pekon Rejosari) ............... 82

4. Pelatihan Bimbingan Teknis Pembangunan IPAL Komunal

(Dokumentasi Pekon Rejosari.) ........................................................................ 75

5. Rembug Warga Pembangunan IPAL Komunal

(Dokumentasi Pekon Rejosari) ......................................................................... 73

6. Kegiatan Senam Ibu-Ibu Yang Dilakukan Di IPAL Komunal

(Dokumentasi Peneliti) .................................................................................... 86

7. Penyedotan IPAL Komunal (Dokumentasi Peneliti) ........................................ 88

8. Kunjungan Bupati Pringsewu (Dokumentasi Peneliti) …………………….. 75

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

vi

DAFTAR TABEL

No Teks Hal

1. Analisis SWOT ................................................................................................... 1

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 44

3. Luas Wilayah Rejosari ...................................................................................... 50

4. Kepemimpinan Pekon Rejosari ......................................................................... 50

5. Jumlah Penduduk Pekon Rejosari ..................................................................... 50

6. Jumlah Masyarakat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Pernah Dicapai ... 51

7. Pendidikan Terakhir Aparatur Pekon ................................................................ 51

8. Sarana Sanitasi ………………………………………………………………..52

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia menjadi negara dengan populasi terpadat ke empat di dunia.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2017), jumlah penduduk di Indonesia

mencapai 258.705.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk diprediksi akan meningkat

sebesar 1,36 % per tahunnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi serta

meningkatnya kegiatan pembangunan diberbagai sektor menimbulkan berbagai

masalah di wilayah-wilayah yang antara lain urbanisasi dan migrasi, permukiman

kumuh, pencemaran air dan sebagainya (BPPT, 2008). Masalah lingkungan

bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan sangat erat hubungannya dengan

masalah kependudukan dalam konteks penduduk dan pembangunan. Dalam hal

ini, kerusakan lingkungan tidak hanya sebagai akibat dari bertambahnya

penduduk serta meningkatnya kebutuhan hidup manusia (Mantra, 2000).

Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ketahun akan berdampak

terhadap lingkungan tempat tinggal seperti pembuangan kotoran manusia,

penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor, rumah hewan

(Ilahi et al., 2015). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor :965/MENKES/SK/XI/1992, diperlukan adanya sanitasi lingkungan

sebagai upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang

memenuhi persyaratan kesehatan. Masalah sanitasi dapat menimbulkan kerusakan

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

2

pada fisik lingkungan serta mental sosial masyarakat oleh sebab itu kegiatan

bersanitasi suatu usaha yang wajib dilakukan untuk menciptakan kesadaran

keadaan yang dapat menghindarkan timbulnya gangguan dan penyakit

(Rachmaddianto, 2015).

Pembangunan IPAL Komunal menjadi pilihan untuk menangani limbah

yang berasal dari aktivitas kegiatan permukiman agar tidak menjadi bahan

pencemar mahluk hidup dan lingkungan setelah melalui tahap pengolahan yang

pada akhirnya dibuang ke badan air (Hajar et al., 2017). Sistem pengelolaan IPAL

domestik komunal telah mengalami beragam modifikasi. Dalam kenyataannya,

perkembangan tersebut menuju kepada teknologi pengelolaan air limbah yang

berkelanjutan (Prisanto et al., 2015). Sehingga pembangunan IPAL dapat

mereduksi permasalahan sanitasi lingkungan pada suatu wilayah.

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu wilayah prioritas

pembangunan Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL) di Provinsi Lampung.

Pembangunan sarana dan prasarana pembuangan limbah MCK (mandi,cuci dan

kakus) di Kabupaten Pringsewu belum mencapai kondisi yang diharapkan.

Terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah tidak memiliki akses sanitasi

pembuangan limbah dengan fasilitas yang sesuai. Kelangkaan sumber air bersih

berdampak pada kesehatan penduduk secara keseluruhan adalah rendahnya

kepemilikan sarana sanitasi keluarga. Di beberapa desa, kebiasaan membuang air

besar pada beberapa tempat yang tidak menetap dan permanen adalah kelaziman

yang ditemui. Realitas ini merefleksikan akan minimnya sosialisasi dan rendahnya

pemahaman masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan yang diwujudnya

dengan pelembagaan sikap dan perilaku yang bersih dan ekologis. Masyarakat

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

3

membutuhkan fasilitas pembuangan limbah MCK dengan sanitasi yang baik dan

biaya yang ditanggung tidak terlalu berat. Salah satu pemukiman yang

membutuhkan pembangunan sanitasi yang baik adalah Pekon Rejosari,

Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.

Kebiasaan masyarakat Pekon Rejosari yang kurang sadar akan pentingnya

kesehatan dan ekonomi yang rendah membuat masyarakat tidak mampu membuat

sarana MCK yang memadai. Beberapa masyarakat masih menggunakan jamban

cemplung yang ditampung di dalam kolam tanpa ada sirkulasi air mengalir. Jadi

limbah dibiarkan saja didalam kolam tersebut dalam kurun waktu terus-menerus.

Jamban yang digunakan pun hanya sebatas penutup dari karung goni yang

dibentuk persegi empat tanpa atap sebagai pelindung pada saat mereka membuang

air besar. Karena masyarakat memiliki penghasilan yang rendah mereka tidak

mampu untuk membangun jamban yang sehat dan memiliki septiktank.

Serta kebiasaan lainnya masyarakat masih banyak yang membiarkan air

hasil cucian dari dapur dan kamar mandi menggenangi halaman belakang rumah

mereka, tidak dibuat parit atau selokan sebagai akses sanitasi sebagai jalan

pembuangan air. Sementara akses air bersih mayoritas masyarakat Pekon Rejosari

menggunakan air yang berasal dari sumur gali, jika sanitasi masyarakat kurang

baik dan air limbah dibiarkan terus-menerus menggenangi sekitar sumur akan

berdampak pada pencemaran air tanah disekitar mereka. Selain itu pula pola

pemukiman yang padat mempengaruhi peresapan air disekitar masyarakat yang

akan menjadi lingkungan menjadi kumuh.

Kebiasaan masyarakat yang buruk akhirnya mempengaruhi kondisi

kesehatan serta lingkungan masyarakat. Dan karena sanitasi yang buruk, ketika

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

4

musim hujan tiba banyak balita dan anak-anak yang terserang diare, DBD

(Demam Berdarah Dengue) demam dan gatal-gatal. Menurut data Puskesmas

Pringsewu Januari-Desember 2017 jumlah pasien akibat sanitasi yang buruk

menimbulkan penyakit diantaranya diare sebanyak 516 pasien, DBD 196 pasien.

Permasalahan yang terdapat pada Pekon Rejosari adalah karena masih

buruknya akses sanitasi pembuangan limbah MCK maka Pekon Rejosari

merupakan salah satu pekon prioritas Kabupaten/Kota (SSK) tahun 2015 dan

sudah ada di dokumen MPSS (Memorandum Program Sektor Sanitasi) tahun 2015

Kabupaten/Kota. Luas wilayah Pekon Rejosari secara keseluruhan adalah 2,41

km2

atau 241 Ha yang terbagi dalam 2 RW dan 10 RT. Jumlah penduduk Pekon

Rejosari sebanyak 3710 jiwa, terdapat 1048 KK termasuk 637 KK miskin. Lalu

pada tahun 2014 muncullah program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis

Masyarakat- Islamic Development Bank) dalam kegiatan pembangunan IPAL

Komunal sebagai pengentasan sanitasi buruk yang ada di masyarakat. Program ini

telah berjalan dalam kurun waktu 2015-2017. Untuk pembangunan IPAL

Komunal yang pertama pada tahun 2016 berada di RT 06/RW 01 kemudian

berlanjut pada pembangunan IPAL Komunal pada tahun 2017 di RT 02/RW 02.

Program sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) adalah bentuk

kebijakan pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum terkait

perbaikan sanitasi di lingkungan permukiman padat, kumuh dan miskin di

perkotaan dan semi perkotaan yang pernah mendapat program PNPM Mandiri

Perkotaan (P2KP) dan menerima minimal satu kali siklus dana bantuan serta

memiliki kebutuhan untuk penanganan permasalahan sanitasi sesuai dengan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2010. SANIMAS adalah

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

5

salah satu program pembangunan sanitasi berbasis masyarakat yang di

implementasikan langsung kepada masyarakat, dimana keterlibatan masyarakat

(partisipasi) menjadi kunci keberhasilan pembangunan sanitasi. Program Sanitasi

Berbasis Masyarakat – Islamic Development Bank (SANIMAS-IDB) bertujuan

meningkatkan pelayanan sanitasi pada kawasan padat penduduk dan rawan

sanitasi di tingkat kabupaten/kota dan meningkatkan kualitas lingkungan

pemukiman dan derajat kesehatan masyarakat demi mencapai kualitas kehidupan

masyarakat yang lebih baik.

Pembangunan IPAL Komunal merupakan sarana yang dibangun untuk

pengolahan Limbah rumah tangga dan MCK dalam meningkatkan kesehatan

masyarakat. Masyarakat Pekon Rejosari memilih pembangunan IPAL Komunal

dengan jaringan perpipaan. Sarana jaringan perpipaan ini terdiri dari : pipa saluran

air limbah, bangunan bak control, bak perangkap lemak (grease trap), bangunan

manhole dan bangunan sarana penunjang lainnya berupa jembatan pipa dan

shyphone (perlakuan khusus jika melintasi saluran/sungai kecil dan badan jalan).

Sementara Sarana IPAL Komunal ini terdiri dari : bak inlet, bangunan bak

pengolahan (bangunan bak sedimentasi, bangunan bak ABR, bangunan bak AF),

bangunan bak outlet dan badan air penerima (BAP) berupa drainase, kali/sungai

dan kolam penampungan.

Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB dalam pembangunan

IPAL Komunal tidak terlepas dari peranan penting semua pihak sebagai upaya

pencapaian target universal access air sanitasi serta memastikan keberlanjutannya

memerlukan upaya semua pihak, terutama partisipasi masyarakat. Dalam

pelaksanaannya Program SANIMAS-IDB dalam pembangunan IPAL

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

6

pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat melalui peran serta masyarakat

secara utuh dalam tahap kegiatan pembangunan IPAL Komunal mulai dari tahap

persiapan, perencanaan, sampai dengan tahap operasi pemeliharaan. Program ini

didanai oleh APBN yang bersumber dari Islamic Development Bank (IDB),

berupa pembangunan IPAL Komunal dimana keterlibatan masyarakat (partisipasi)

menjadi kunci pembangunan sanitasi. Dan adapula dana swadaya masyarakat

Pekon Rejosari untuk pembangunan sarana MCK sebagai bentuk kerjasama

masyarakat terhadap pelaksanaan program pembangunan IPAL Komunal tersebut.

Namun tidak dapat dipungkiri dalam proses pelaksanaannya masyarakat

masih merasa keberatan dengan iuran-iuran yang ditetapkan dalam pelaksanaan

pembangunan IPAL Komunal tersebut. Dan pembangunan IPAL Komunal yang

terdahulu masih belum dikatakan berhasil karena masih banyak masyarakat yang

mengeluhkan kurang maksimalnya hasil dari pengolahan air limbah yang belum

sesuai karena masih mengeluarkan bau tidak sedap. Dan masih minimnya

pengetahuan masyarakat akan peran perempuan yang juga ikut andil dalam

pelaksanaan pembangunan IPAL Komunal tersebut. Namun pembangunan terus

dilakukan di masing-masing wilayah yang memerlukan perbaikan sanitasi yang

buruk sebagai upaya pemerataan peningkatan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian

yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERLANJUTAN PROGRAM SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis

Masyarakat-Islamic Development Bank) (Studi Kasus Pembangunan IPAL

Komunal di Pekon Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)”.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah

1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keberlanjutan Program

SANIMAS-IDB dalam Pembangunan IPAL Komunal di lingkungan

masyarakat Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu?

2. Bagaimana bentuk keberlanjutan Program SANIMAS-IDB dalam

Pembangunan IPAL Komunal di lingkungan masyarakat Pekon Rejosari,

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah

1. Mengetahui fungsi dari pembangunan IPAL Komunal apakah sesuai dengan

yang diharapkan masyarakat serta mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi keberlanjutan Program SANIMAS-IDB dalam pembangunan

IPAL Komunal di lingkungan masyarakat Pekon Rejosari Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

2. Mengetahui bentuk keberlanjutan keberlanjutan Program SANIMAS-IDB

dalam pembangunan IPAL Komunal di lingkungan masyarakat Pekon

Rejosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik bagi Penulis, bagi

Instansi maupun bagi Universitas. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

8

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Ilmu

Sosiologi tentang strategi pengembangan masyarakat terutama pada upaya

peningkatan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran hidup bersih

dan sehat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat Melalui penelitian ini, diharapkan bagi masyarakat yang

belum mengikuti Program SANIMAS-IDB tersebut untuk lebih aktif dalam

mengikuti program-program yang akan dilaksanakan selanjutnya.

b. Bagi Instansi/Penyuluh Lapangan Memberikan informasi dan saran mengenai

masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan

perbandingan dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan

Program SANIMAS-IDB.

c. Bagi Universitas melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi referensi

dalam menambah bahan kajian dan perbandingan bagi mahasiswa yang akan

melakukan penelitian dengan masalah yang sama.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sanitasi Lingkungan

Sosiologi lingkungan mengkaji tentang hubungan antarmanusia atau

mengkaji tentang kehidupan social (social life). Sosiologi lingkungan memiliki

dasar yang sama seperti pengertian secara konvensional, yakni sebagai ilmu yang

murni membicarakan hubungan antarmanusia tanpa memasukan variable

lingkungan (Susilo, 2014).

Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation yang diartikan

sebagai penjagaan kesehatan. Sanitasi menurut World Health Organization

(WHO) adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik

yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi

efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. WHO

telah menyusun pedoman yang ideal untuk mengevaluasi program air bersih dan

sanitasi. Minimum Evaluation Procedures, MEP (1985) membagi evaluasi atas

tiga jenis : evaluasi fungsi, evaluasi penggunaan dan evaluasi dampak (Yula,

2006).

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

:965/MENKES/SK/XI/1992, pengertian sanitasi adalah segala upaya yang

dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

10

kesehatan. Sanitasi yaitu usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan

yang baik dibidang kesehatan, terutama kesehatan masayarakat. Sehingga sanitasi

lingkungan berarti cara menyehatkan lingkungan hidup terutama lingkungan fisik,

yaitu tanah, air, dan udara. Jadi dari pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa

sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan

kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Hartoyo,

2017).

Sanitasi lingkungan pada hakekatnya adalah kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap status kesehatan

yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain

mencakup: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air

bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan

ternak (kandang) dan sebagainya. Menurut Budiman Chandra (2007) menyatakan

bahwa sanitasi lingkungan atau environmental sanitation adalah usaha-usaha yang

dilakukan individu-individu, masyarakat atau Negara untuk memperbaiki atau

mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor-

faktor lingkungan hidup eksternal manusia. Sementara ilmu sanitasi lingkungan

adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha

individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup

eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta dapat mengancam kelangsungan

hidup manusia.

Sanitasi Total merupakan serangkaian perilaku atau tindakan yang

mencakup menghentikan semua bentuk buang air besar sembarangan dan

penggunaan jamban yang bersih dan sehat. Kemudian mencuci tangan

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

11

menggunakan sabun sebelum sebelum mempersiapkan makanan dan makan,

setelah buang air besar dan setelah kontak dengan tinja bayi, atau kotoran burung

dan binatang lainnya. Pengelolaan air minum rumahtangga dengan cara mengelola

makanan dan air dengan cara yang higienis. Serta pengelolaan sampah dan limbah

cair rumahtangga yaitu pembuangan sampah, kotoran binatang dan limbah rumah

tangga yang aman. Sanitasi total menurut Kar dan Chambers (2008), mencakup

serangkaian perilaku seperti: menghentikan semua buang air besar sembarangan;

memastikan bahwa seseorang menggunakan sebuah toilet yang bersih dan sehat

(higienis); mencuci tangan dengan sabun sebelum mempersiapkan makanan dan

makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah kontak dengan tinja bayi, atau

burung dan binatang; menangani makanan dan air dengan cara yang higienis; dan

pembuangan kotoran binatang dan limbah rumah tangga yang aman untuk

menciptakan suatu lingkungan yang bersih dan aman.

B. Pengertian Program Berbasis Masyarakat

Dalam konteks penyuluhan, pengertian program menurut Kelsey dan

Hearne (1955) adalah pernyataan yang mencakup tentang situasi, tujuan, masalah,

dan cara mengatasinya. Lalu Maunder (1972) menambahkan bahwa program

adalah suatu pernyataan tentang tujuan-tujuan yang didasarkan pada suatu hasil

analisis situasi dan kebutuhan-kebutuhan yang ada, serta sejumlah masalah-

masalah yang harus diatasi agar tujuan-tujuan tersebut tercapai serta solusi yang

ditawarkan. Pengertian kata “berbasis” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah asas dan dasar. Berdasarkan pengertian dua konsep di atas, maka dapat

disimpulkan secara sederhana bahwa program berbasis masyarakat adalah

pernyataan tentang tujuan-tujuan berdasarkan pada suatu hasil analisis situasi,

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

12

kebutuhan, masalah yang harus diatasi yang dilakukan oleh masyarakat (Yula,

2006).

Jika konsep program berbasis masyarakat dan pengembangan masyarakat

dihubungkan, maka program berbasis masyarakat merupakan salah satu

perwujudan pengembangan masyarakat dalam bentuk program. Menurut Sanders

(1958), pengembangan masyarakat dapat dilihat sebagai suatu program, yaitu

suatu gugus prosedur dan isinya dinyatakan sebagai suatu daftar kegiatan. Dapat

disimpulkan bahwa program berbasis masyarakat merupakan salah satu wujud

nyata dari pelaksanaan pengembangan masyarakat, dimana dalam praktiknya

harus sesuai dengan prinsip dan nilai pengembangan masyarakat itu sendiri

(Kurniasih, et al., 2015).

Menurut Rahardjo Adisasmita (2006) menyatakan program pembangunan

oleh masyarakat yang bersangkutan merupakan perencanaan dari bawah, dari akar

rumput bawah atau sering disebut juga sebagai bottom-up planning. Peningkatan

pasrtisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat

(social empowering) secara nyata dan terarah. Partisipasi atau atau peran serta

masyarakat dalam pembangunan (pedesaan) merupakan aktualisasi dari

kepedulian, kesediaan dan kemauan masyarakat untuk berkorban dan

berkontribusi terhadap implementasi program-program yang dilaksanakan di

daerahnya.

Partisipasi anggota masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat

dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan

(implementasi) program atau proyek pembangunan yang dikerjakan di dalam

masyarakat lokal. Dengan partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

13

diupayakan menjadi lebih terarah, artinya rencana atau program pembangunan

yang disusun itu adalah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, berarti

dalam penyusunannya rencana/program pembangunan dilakukan penentuan

prioritas (urutan berdasar besar kecilnya tingkat kepentingannya), dengan

demikian pelaksanaan (implementasi) program pembangunan akan terlaksana pula

secara efektif dan efisien.

Bentuk partisipasi masyarakat tersebut antara lain, mereka bersedia

menyerahkan sebagian lahan/tanahnya yang dilewati oleh pembangunan jalan

desa atau jaringan irigasi, tanpa meminta bayaran ganti rugi harga lahan/tanah

tersebut, kerja bersama-sama dalam pembangunan jalan desa (tanpa diberi upah)

dan lainnya. Dimaklumi bahwa dana/anggaran pembangunan dari pusat misalnya

loan melalui APBN) dan dana pendampingan dari APBD yang disediakan

ternyata belum cukup, maka kekurangannya diharapkan akan dilengkapi oleh

kontribusi partisipasi masyarakat. Pembangunan pedesaan menggunakan

pendekatan partisipasi masyarakat adalah sangat tepat dan relevan. Disamping itu

seharusnya dikembangkan pula pendekatan spasial (tata ruang), mengingat potensi

dan geografis masing-masing desa berbeda-beda. Jika ingin dicapai keberhasilan,

maka rencana pembangunannya harus disusun berdasarkan kemampuan

berkembangnya masing-masing desa yang bersifat spasial sehingga perlu

dilakukannya penataan dan pengelolaan tata ruang pedesaan secara efektif, efisien

dan dinamis.

Pembangunan masyarakat desa adalah seluruh kegiatan pembangunan

yang berlangsung di desa meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, serta

dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong royong.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

14

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

berdasarkan kemampuan dan potensi sumberdaya alam (SDA) mereka melalui

peningkatan kualitas hidup, keterampilan dan prakarsa masyarakat. Dengan cara

ini peningkatan dan pengembangan Desa Swadaya ke Desa Swakarya selanjutnya

menuju Desa Swasembada dapat dipercepat terwujudnya. Pembangunan

desa//kelurahan mempunyai makna membangun masyarakat pedesaan dengan

mengutamakan pada aspek kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu semakin

disadari bahwa dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan desa/

kelurahan keterlibatan masyarakat secara langsung pada setiap tahapan

pembangunan di desa/kelurahan muali dari proses penyusunan rencana,

pelaksanaan dan tindak lanjut pembangunan merupakan salah satu kunci

keberhasilan pembangunan itu sendiri.

C. Tinjauan Mengenai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal (Gambar 1.)

merupakan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu

terdapat bangunan yang digunakan untuk memproses limbah cair domestik yang

difungsikan secara komunal (digunakan oleh sekelompok rumah tangga) agar

lebih aman pada saat dibuang ke lingkungan, sesuai dengan baku mutu

lingkungan (Rhomaidhi, 2008).

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

15

Gambar 1. Instalasi Pengolahan Limbah di Pekon Rejosari Kabupaten Pringsewu

Limbah cair dari rumah penduduk dialirkan ke bangunan bak tampungan

IPAL melalui jaringan pipa. Sistem ini dilakukan untuk menangani limbah

domestik pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh sistem

terpusat ataupun secara individual. Penanganan dilakukan pada sebagian wilayah

dari suatu kota, dimana setiap rumah tangga yang mempunyai fasilitas MCK

pribadi menghubungkan saluran pembuangan ke dalam sistem perpipaan air

limbah untuk dialirkan menuju instalasi pengolahan limbah komunal. Untuk

sistem yang lebih kecil dapat melayani 2-5 rumah tangga, sedangkan untuk sistem

komunal dapat melayani 10-100 rumah tangga atau bahkan dapat lebih. Effluent

dari instalasi pengolahan dapat disalurkan menuju sumur resapan atau juga dapat

langsung dibuang ke badan air (sungai). Fasilitas sistem komunal dibangun untuk

melayani kelompok rumah tangga atau MCK umum. Bangunan pengolahan air

limbah ini dapat diterapkan di perkampungan dimana tidak memungkinkan bagi

warga masyarakatnya untuk membangun septictank individual di rumahya

masing-masing (Rhomaidhi, 2008).

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

16

Kelembagaan dalam Pengelolaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

menurut Iskandar et al., (2016) terbagi atas beberapa bagian diantaranya

1. Persiapan

Tahap persiapan sangat menentukan dalam keberlajutan sarana sanitasi

skala permukiman. Pada tahap ini yang berperan adalah Pokja Sanitasi kelurahan

dan BKM. Pada tahap ini Pokjasan dan BKM menentukan daerah pelayanan dan

memastikan bahwa masyarakatnya memiliki pemahaman terhadap sanitasi dengan

baik dan memiliki kesanggupan berkontribusi. Dalam melaksanakan tugasnya,

Pokjasan dan BKM didukung oleh dinas dan satker.

2. Perencanaan

Lembaga yang bertanggung-jawab dalam tahap kostruksi adalah

penyandang dana konstruksi dan Dinas PU yang berkewajiban memastikan bahwa

standar teknis konstruksi dipenuhi. Pada proyek seperti SANIMAS, pelaksanaan

konstruksi dilakukan oleh KSM yang telah diatih dengan dampingan dari

fasilitator teknis.

3. Operasi

Kelompok Pengguna Sarana, Pada tahap operasi dan pemeliharaan

lembaga yang berperan adalah KPP/KSM. Pada sistem sanitasi skala permukiman

yang tidak menggunakan sistem pompa, kegiatan operasional relatif tidak banyak.

Yang perlu dipastikan oleh pengelola (KPP/KSM) adalah limbah dapat mengalir

dari sambungan rumah ke pipa sampai IPAL dengan lancar. Pemerintah Daerah,

Pemda/Dinas PU/UPTD perlu menjadwalkan monitoring terhadap sistem skala

permukiman untuk memastikan sistem beroperasi dengan benar, sambungan

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

17

rumah berjalan baik, dan mencatat adanya penambahan atau pengurangan

sambungan rumah.

4. Pembinaan

Pengelolaan sanitasi merupakan urusan wajib pemerintah daerah, pada

pelaksanaannya dilakukan oleh beberapa dinas daerah dengan pembagian tugas

dan fungsi masing-masing. Dinas instansi yang berkepentingan dengan sistem

sanitasi di suatu kota sbb, Bappeda: koordinasi, perencanaan, penganggaran,

Dinas PU/Dinas Permukiman/Dinas Cipta Karya: aspek teknis, pengawasan,

Dinas Lingkungan Hidup: monitoring kualitas buangan, Bapermas: Aspek

pemberdayaan masyarakat, Dinas Kesehatan/Puskesmas: promosi kesehatan dan

monitoring kualitas air, UPTD: operator sistem sanitasi, Pokja AMPL/Pokja

Sanitasi, Pengelola proyek sanitasi/satker/PPK

Keberlanjutan Sarana Sanitasi Skala Permukiman Menurut Iskandar et al.,

(2016) terdapat 5 Faktor Dasa diantaranya:

1. Penyiapan masyarakat dilakukan dengan benar, artinya bukan sekedar

sosialisasi, tetapi masyarakat betul-betul memiliki kebutuhan sarana sanitasi,

tentunya ini memerlukan proses yang memakan waktu. Kita tidak bisa

memilih lokasi yang masyarakatnya tidak ada minat, walaupun lahannya

tersedia. Sebaiknya penentuan lokasi berdasarkan kesiapan masyarakat untuk

menyambung ke sistem, untuk kontribusi dan sebagainya.

2. Sistem harus dibangun dengan benar, artinya secara fisik dibangun memenuhi

standar konstruksi, dan secara teknis hidrolis memungkinkan berjalan dan

mampu melayani daerah pelayanan. Kita banyak menemui contoh bahwa

sistem yang dibangun tidak bisa digunakan karena pipa outlet yang berada di

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

18

bawah badan air/saluran, atau pipa servis yang berada di atas ketinggian

salauran dari WC di daerah pelayanan. Penentuan daerah pelayanan harus

memperhitungkan posisi ketinggian IPAL. Beberapa temuan di lapangan

menunjukkan bahwa posisi pipa servis berada pada kedalaman yang kurang,

sehingga pipa dari wc rumah tangga yang sudah ada tidak bisa dialirkan ke

pipa servis.

3. Kelembagaan pengelola harus berjalan, karena sistem komunal/permukiman

ini menjadi barang publik terutama jaringan pipa dan IPALnya, sehingga perlu

ada lembaga pengelola. Tentunya lembaga pengelola ini harus disiapkan dan

harus memahami apa saja tugasnya. Lembaga pengelola ini kalau dalam

konteks SANIMAS harus dipilih dari pengguna.

4. Iuran disepakati dan berjalan. Operasi sistem sanitasi skala permukiman akan

memerlukan pembiayaan untuk memelihara komponen yang mengandung

unsur logam, misalnya tutup manhole, agar tidak korosi perlu dilakukan

pengecatan secara berkala. Menambal manhole yang rusak karena benturan,

pengurasan lumpur, dll.

5. Pembinaan oleh pemda juga sangat penting, baik untuk pemeliharaan maupun

perluasan pelayanan. Minimal pemda melakukan monitoring untuk

memastikan sistem tetap dipelihara dan beroperasi dengan baik

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

19

D. Tinjauan Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberlanjutan

Program SANIMAS – IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank)

Menurut OECD/DAC (1989:7) konsep berkelanjutan berkaitan erat

dengan monitoring dan evaluasi, “suatu proyek pembangunan disebut

berkelanjutan bila mampu menghasilkan tingkat manfaat yang tepat dalam jangka

waktu yang lama setelah berakhirnya bantuan keuangan utama, bantuan material

dan teknik dari donor eksternal” (Mikkelsen 2003:245). Evaluasi akan membantu

menentukan apakah telah dicapai berkelanjutannya atau belum, mengingat bahwa

data monitoring dimasukkan dalam evaluasi proyek. Konsep berkelanjutan berasal

dari keprihatinan masyarakat donor mengenai keefektifan dan efisiensi dari

proyek dan program bantuan mereka. hal ini merupakan „bahasa pembangunan‟

dan peka terhadap kritik yang dilancarkan oleh mereka yang mempertanyakan

tersebarnya jargon sampai jauh diluar arena bantuan (Arnfred dan Bentzon 1990).

Para donor utama bantuan internasional setuju dengan definisi OECD

(Danida, Agustus 1990: 10) dan telah mengidentifikasikan sejumlah faktor utama

keberlanjutan (suistainability). Menunjukkan sejumlah faktor yang mempengaruhi

keberlanjutan dan menunjukkan syarat kehati-hatian pelaksanaannya dalam

organisasi pada tingkat nasional dan lokal.

1. Komitmen dan Kebijakan Pemerintah

Komitmen para pemimpin dan masyarakat terhadap pelayanan sosial dan

kebijakan yang berkaitan dengan keuangan program serta peran pemerintah atau

swasta. Masyarakat setempat dan komitmen terhadap tujuan oleh para pejabat,

kepemimpinan dan masyarakat serta dukungan inisiatif dari pemerintah.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

20

2. Manajemen dan Organisasi

Kepemimpinan manajerial untuk mendefinisikan tujuan. Pembangunan

stuktur dan administrasi program, kemampuan organisasi (staf, logistik pelatihan,

sistem informasi manajemen). Para pemimpin dan manajer lokal diorganisir. Para

penerima manfaat terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan, kemampuan

organisasi setempat dikembangkan untuk melaksanakan dan mempertahankan

pelayanan. Diperlukan pengumpulan dan dari berbagai sumber.

3. Keuangan

Anggaran pemerintah dan alokasi nilai tukar asing untuk menutup biaya

operasi, pemeliharaan dan depresiasi. Di atur secara bertahap selama usia proyek.

Sumbangan masyarakat untuk fasilitas dan pengoperasian, retribusi pengguna

ditetapkan.

4. Teknologi

Kemampuan untuk memilih, menyesuaikan, meninjau dan

mempertahankan teknologi program termasuk riset dan penyesuaian. Masyarakat

mampu mengoperasikan dan mempertahankan teknologi, dan berperan dalam

pemilihan teknologi.

5. Sosial-Budaya

Tujuan dan teknologi program dapat diterima, peran gender ditentukan,

sistem informasi membuat manajemen mengetahui perspektif penerima manfaat.

Para wanita yang terlibat dalam program mempunyai peran, tanggung jawab

diidentifikasi, teknologi diterima dan “kepemilikan” setempat atas program.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

21

6. Lingkungan

Kebijakan dan peraturan untuk melindungi lingkunghan dan partisipasi

lokal dan pengembangan minat untuk melindungi lingkungan. Adanya kesadaran

masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan setempat agar

kehidupan masyarakat berlangsung aman dan nyaman.

7. Rancangan dan Pelaksanaan Proyek

Proyeksi dari realitas dari tujuan proyek, jadwal waktu dan kemampuan

organisasi, keluwesan dalam menyeimbangkan tujuan di masa kini dan

pembangunan kelembagaan jangka panjang, monitoring dan evaluasi untuk

menelusuri kinerja dan dampak. Pilot projek untuk memperoleh partisipasi dan

mempelajari apa yang dapat berhasil, replikasi kelayakan yang telah di uji.

8. Pengaruh dari Luar

Kestabilan politik dan masyarakat yang demokratis, ekonomi pasar

internasional dan domestik mendukung pertumbuhan ekonomi, diperolehnya

pengembangan teknologi internasional dan dukungan donor lainnya. Kestabilan

politik lokal dan pastisipasi masyarakat dalam pembuatan keputusan, kesempatan

pertumbuhan ekonomi yang mampu memberikan pekerjaan dan pendapatan yang

mendukung pelayanan sosial lokal.

faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan program sanitasi berbasis

masyarakat sangat juga dipengaruhi oleh pencapaian indikator, yaitu indikator

input, proses, output dan efek. Keempat indikator tersebut memiliki hubungan

saling mempengaruhi.

1. Indikator input meliputi :

a. Sumber pendanaan program

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

22

b. Pertimbangan mengenai SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki

2. Indikator proses meliputi :

a. Fokus pembangunan

b. Pengelolaan dan evaluasi program yang dilakukan oleh masyarakat

c. Tingkat partisipasi masyarakat

3. Indikator output meliputi :

a. Pemanfaatan sanitasi yang telah dibangun dan pengolahan limbah

4. Indikator efek meliputi :

b. Perubahan pengetahuan dan pola pikir masyarakat

c. Perubahan sikap masyarakat

d. Perubahan perilaku masyarakat

E. Tinjauan Program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank) : Pembangunan IPAL Komunal

Program sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) adalah bentuk

kebijakan pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum terkait

perbaikan sanitasi di lingkungan permukiman padat, kumuh dan miskin di

perkotaan dan semi perkotaan yang pernah mendapat program PNPM Mandiri

Perkotaan (P2KP) dan menerima minimal satu kali siklus dana bantuan serta

memiliki kebutuhan untuk penanganan permasalahan sanitasi sesuai dengan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2010. SANIMAS (Sanitasi

Berbasis Masyarakat) adalah salah satu program pembangunan sanitasi berbasis

masyarakat yang di implementasikan langsung kepada masyarakat, dimana

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

23

keterlibatan masyarakat (partisipasi) menjadi kunci keberhasilan pembangunan

sanitasi (Hartoyo : 2017).

Maksud dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat melalui penyediaan sarana sanitasi IPAL Komunal berbasis

masyarakat khususnya bagi kaum perempuan, kelompok rentan/marjinal dan

penduduk miskin. Adapun tujuan dari program ini adalah (1). Meningkatkan

kesadaran kesadaran sanitasi dan promosi praktik hidup bersih dan sehat

masyarakat, (2). Meningkatkan kapasitas masyarakat dan lembaga masyarakat

dalam perencanaan dan pembangunan layanan sanitasi yang berkelanjutan, (3).

Tersedianya sistem sanitasi komunal yang berkualitas, berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

masyarakat.

Sasaran program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic

Development Bank) adalah (1). Meningkatkan kesadaran sanitasi dan promosi

praktik hidup bersih dan sehat melalui kegiatan kampanye Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS), (2). Tersedianya sarana dan prasarana penyehatan lingkungan

permukiman (sanitasi komunal) yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

masyarakat, berkualitas, berkelanjutan serta berwawasan lingkungan, (3).

Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana dan

sarana penyehatan lingkungan permukiman sanitasi komunal) secara partisipasif,

transparan dapat dipertanggungjwabkan dan berkelanjutan, (4). Tersusunnya

Rencana Aksi Perbaikan Sanitasi (Community Sanitation Improvement Action

Plan/CSIAP) yang responsive kepada upaya peningkatan kualitas sanitasi

masyarakat.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

24

Sumber dana Program ini berasal dari dana pinjaman dari IDB (Islamic

Development Bank) sebagai pinjaman pusat, yang akan digunakan sebagai sumber

dana block grant dan biaya konsultan, dana APBN (Rupiah) yang akan digunakan

untuk biaya fasilitator, monitoring dan supervise, dana APBD yang akan

digunakan untuk dana BOP untuk mendukung pelaksanaan program (biaya

operasional, pemantauan, pengendalian, pelaporan dll), dan dana swadaya

masyarakat untuk perluasan jangkauan penerima manfaat dan pengembangan

program. Mekanisme penyelenggaraan Program SANIMAS-IDB (Sanitasi

Berbasis Masyarakat-Islamic Development Bank) merupakan pendekatan

pembangunan berbasis masyarakat melalui pelibatan masyarakat dalam seluruh

tahapan kegiatan yaitu :

1. Penyiapan Warga

a. Promosi Sanitasi

b. Sosialisasi awal tingkat kelurahan

c. Rembug kelurahan tahap I

d. Output :

- Masyarakat memahami ketetntuan program SANIMAS

- Penandatanganan surat pernyataan kesiapan warga

- Pembentukan prokjasan kelurahan

2. Perencanaan

a. Promosi sanitasi

b. Pelaksanaan pemetaan sanitasi kelurahan

c. Penyusunan rencana aksi perbaikan sanitasi /CSIAP

d. Rembug kelurahan tahap II

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

25

e. Rembug warga tingkat RT/RW tahap II

f. Penyusunan RKM dan Rencana Teknis (DED) serta RAB

g. Finalisasi Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

h. Output :

- CSIAP (Community Sanitation Improvement Action Plan)

- RKM (Rencana Kerja Masyarakat)

3. Pelaksanaan Fisik

a. promosi sanitasi

b. penandatanganan kontrak kerja surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan

(SP3)

c. Rembug warga tingkat RT/RW tahap III

d. Pelaksanaan kontruksi

e. Output :

- Terbentuknya KPP

- Terbangunnya sarana sanitasi

4. Serah Terima

a. Promosi sanitasi

b. Rembug warga tingkat RT/RW tahap IV

c. Serah terima sarana sanitasi

d. Output :

- KPP menerima sarana sanitasi

- Terbangun sebagai penanggung jawab pengelolaan

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

26

5. Operasi dan Pemeliharaan

a. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan keberlanjutan pelayanan

asset yang sudah di bangun melalui upaya pemeliharaan yang tepat.

b. Output :

- Pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana

sanitasi yang telah dibangun.

F. Landasan Teori

a. Teori Lingkungan yang Berpusat Pada Kehidupan

Teori lingkungan menurut Susilo (2014) menyatakan bahwa teori ini

menyatakan bahwa manusia memiliki kewajiban lingkungan kepada alam Albert

Schweitzer menyatakan, penghargaan yang harus dilakukan manusia tidak hanya

pada diri sendiri saja tetapi juga kepada semua bentuk kehidupan. Sementara itu,

Paul Taylor menyatakan bahwa terdapat beberapa pokok pilar geosentrisme.

Paham Geosentrisme mengajarkan transformasi etika yang saat ini baik sadar atau

tidak telah kita yakini. Geosentrisme mengajarkan dan memperluas etika manusia

meliputi nilai nilai kebaikan, tata karma dan orientasi hidup berlaku pada

lingkungan manusia (biasa disebut lingkungan sosial) yang dihubungan dalam

keadaan alam semesta. Pokok pilar geosentrisme adalah sebagai berikut.

a. Manusia adalah salah satu anggota dari komunitas, sama seperti makhluk

lainya. Manusia bukan anggota komunitas yang dipandang sebagai segala

galanya, sebab ia memiliki kelebihan dan kekurangan.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

27

b. Spesies manusia bersama spesies lain membangun dan saling bergantung

sedemikian rupa sehingga keberlangsungan dan keberadaan manusia tidak

ditentukan oleh lingkungan fisik saja tetapi juga ditentukan lingkungan

biologis.

c. Semua organisme merupakan pusat kehidupan yang memiliki dunia dan

tujuannya sendiri. Semua organisme memiliki keunikan dalam mengejar

kepentingannya melalui cara tersendiri. Hal ini dikatakan sebagai

komunitas moral.

b. Teori Pembangunan Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Pergeseran paradigma pembangunan dari paradigma pemerataan dan

penanggulangan kemiskinan menuju paradigm pembangunan partisipasi pelaku

ekonomi (masyarakat), menuntut kerangka perencanaan pembangunan spasial.

Konsep perencanaan pembangunan yang dilaksanakan sebelum Repelita IV

(1983/1984) menerapkan top-down planning. Filosofi pembangunan dalam

beberapa dasawarsa waktu itu adalah bertumpu pada paradigm klasik (trickling

down effect atau dampak tetesan ke bawah). Dampak tetesan ke bawah merupakan

mekanisme pembangunan yang instruktif dan bersifat top down.

Menurut Rahardjo Adisasmita (2006) konsep pembangunan ini dimotivasi

oleh semangat pembangunan yang menganggap pertumbuhan maksimal melalui

produktivitas yang tinggi dan kompleksitas produksi (production development

centre). Aplikasi konsep yang hegomonik ini telah menimbulkan berbagai

masalah yang cukup serius, misalnya ketimpangan, kemiskinan keterbelakangan

dan kemalasan. Dampak-dampak negative tersebut secara tidak langsung

mengakibatkan pemarginalisasian masyarakat bawah (grassroot). Masyarakat

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

28

akar bawah menjadi sekedar obyek, dan sebagai suplemen pembangunan yang

tidak bijaksana, yang tidak dilibatkan dalam penyusunan rencanan pembangunan

masyarakat daerahnya. Dengan demikian program pembangunan daerah menjadi

tidak apresiatif terhadap masalah, potensi dan kebutuhan masyarakat sebagai

penerima program pembangunan.

Kegagalan perencanaan top-down digantikan dengan konsep perencanaan

pembangunan yang berasal dari bawah (bottom-up planning). Sistem perencanaan

Bottom-up telah mengintrodusir penyusunan perencanaan melalui kegiatan-

kegiatan Musbangdes (Musyawarah Pembangunan Desa) tingkat desa, Rapat

UDKP (Unit Daerah Kerja Pembangunan) tingkat kecamatan, Rakorbang (Rapat

Koordinasi Pembangunan) tingkat II (kabupaten) dan tingkat I (provinsi) seta

Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) tingkat pusat, yang hingga sekarang ini

belum dilaksanakan secara optimal. Bebrapa usulan dari desa hanya dirumuskan

oleh beberapa orang sajaa, ditentukan oleh Kepala Desa/LKMD atau sering kali

terjadi intervensi pemerintah tingkat kecamatan. Konsep perencanaan bottom-up

yang menggantikan top-down ternyata memiliki kekurangan bahkan kegagalan

disebabkan karena tidak memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga masyarakat

tidak berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

Dari berbagai metode yang telah dilakukan masih belum dapat

memberikan harapan yang menggembirakan sehingga dicoba menggunan metode

PRA (Participatory Rural Apraisal). Pendekatan memahami desa secara

partisipatif yang memungkinkan masyarakat desa secara bersama-sama

menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan

kebijakan secara nyata. Di dalam perencanaan metode ini manusia diletakkan

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

29

sebagai inti dalam proses pembangunan. Masyarakat pedesaan tidak hanya

sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut serta dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil pembangunan.

Namun pelaksanaanya perlu adanya suatu lembaga yang dapat

mengorganisir , memfasilitasi dan menggunakan masyarakat pedesaan. Lembaga

tersebut adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang selama ini juga

telah emlakukan berbagai kegiatan pembangunan didesa seperti pelaksanaan dana

pembangunan desa, penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman

penduduk, program penunjang prasarana di desa tertinggal dan sebagainya.

Pembangunan desa yang partisipatif merupakan suatu konsep fundamental yang

berlaku dan dilakukan sejak dahulu hingga sekarang dan tetap relevan untuk masa

depan. Partisipasi masyarakat itu ikut mengikuti perkembangan zaman sistem

pemerintahan yang berlangsung dalam suatu kurun waktu.

Dalam sistem pemerintahan yang sentralistik , mekanisme perencanaan

pembangunannya adalah top-down dan pasrtisipasi masyarakat adalah bersifat

mobilisasi atau pengerahan massa. Sedangkan dalam sistem pemerintahan yang

desentralistik/otonomi daerah, mekanisme perencanaan pembangunannya adalah

bottom up dan partisipasi masyarakatnya dilakukan dengan kesadaran dan

kebersamaan yang tinggi. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam

pembangunan (pedesaan) merupakan aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan

anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam implementasi

program/proyek yang dilaksanakan.

Dalam Mikelsen (2003 :63) dinyatakan bahwa pendekatan pembangunan

partisipatoris harus mulai dengan orang-orang yang paling mengetahui tentang

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

30

sistem kehidupan mereka sendiri. Pendekatan ini harus menilai dan

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka dan meemberikan sarana

yang perlu bagi mereka supaya dapat mengembangkan diri. Ini memerlukan

perombakan dalam seluruh praktik dan pemikiran disamping bantuan

pembangunan. Ringkasnya, diperlukan suatu paradigma baru (J. Pretty dan Guijt,

1992:23).

Munculnya paradigma pembangunan partisipatoris mengindikasi adanya

dua perspektif yang pertama, perlibatan masyarakat setempat dalam pemilihan,

perancangan, perencanaan dan pelaksanaan program atau proyek yang akan

mewarnai hidup mereka sehingga dengan demikian dapatlah dijamin bahwa

persepsi setempat, pola sikap dan pola pikir serta nilai-nilai dan pengetahuannya

ikut dipertimbangkan secara penuh. Yang kedua adalah membuat umpan balik

(feedback) yang pada hakikatnya merupakan bagian yang tak terlepaskan dari

kegiatan pembangunan. Partisipatif sebagai pendekatan berarti sebagai suatu

metode yang digunakan untuk mengenal lebih dekat dan menganalisi lebih tepat.

Partisipasi sebagai strategi kebijakan dimaksudkan sebagai upaya atau tindakan

dalam perumusan dan implementasi berbagai program pembangunan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana secara reliable,

acceptable, implementable dan workable.

G. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

31

perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai program

SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) dalam pembangunan IPAL Komunal.

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai

perbandingan dan tolak ukur serta mempermudah penulis dalam menyusun

penelitian ini. Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus

mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan permasalahan

penelitian : teori, konsep-konsep, analisa, kesimpulan, kelemahan dan keunggulan

pendekatan yang dilakukan orang lain. Peneliti harus belajar dari peneliti lain,

untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang

sama seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya (Prisanto, 2015).

Penelitian sebelumnya dipakai sebagai acuan dan referensi penulis dan

memudahkan penulis dalam membuat penelitian ini. Penulis telah menganalisis

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan bahasan di dalam penelitian ini.

Berikut ini tabel perbedaan mengenai tinjauan penelitian terdahulu beserta

kontribusi bagi penelitian ini:

1. Nama Peneliti Zudika DM Manullang

Judul Penelitian Efektivitas Dampak Sanitasi Berbasis Masyarakat

(PROGRAM SANIMAS) Dalam Pemberdayaan

Masyarakat.

Lokasi Penelitian Studi kasus di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan

Medan Belawan Kota Medan

Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif

Hasil Penelitian Dampak yang dirasakan masyarakat seperti

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

32

meningkatkan derajat martabat masyarakat,

meningkatkan derajat kesehatan dan meningkatkan

martabat keluarga. Meskipun dalam pelaksanaannya

masih ada kekurangan yang seharusnya dapat

memfasilitasi pemberdayaan masyarakat, namun

program SANIMAS sedikit demi sedikit telah

memberikan perubahan bagi kemandirian masyarakat.

Hal ini dilihat dari hasil wawancara, observasi dan

data sekunder yang menunjukkan bahwa indikator-

indikator evaluasi hampir semuanya dapat tercapai

cukup baik.

Relevansi Penelitian Membandingkan dampak dengan faktor keberlanjutan

program Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

2. Nama Peneliti Riska Aryanti dan Agung Sugiri

Judul Penelitian Kajian Kinerja Fasilitas Mck Dan IPAL Komunal

Lokasi Penelitian Kelurahan Pandean Lamper Kecamatan Gayam

Sari Kota Semarang

Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik

analisis statistic deskriptif dan analisis komparatif

Hasil Penelitian Fasilitas MCK dan IPAL komunal sudah memenuhi

kriteria sanitasi yang berkualitas karena memenuhi

kriteria dari kelayakan dan kelengkapan fasilitas MCK

komunal, kebersihan dan kesehatan fasilitas MCK

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

33

komunal, dan keamanan IPAL komunal. Teknologi

dan operasional, ekonomi dan keuangan, sosial

budaya dan institusi, lingkungan dan sumberdaya yang

ada di fasilitas MCK dan IPAL komunal sudah

memenuhi kriteria sebagai sanitasi yang berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan. Keberadaan fasilitas

MCK dan IPAL komunal mampu menciptakan

kesadaran praktik hidup bersih dan sehat bagi

masyarakat pengguna dan masyarakat sekitar fasilitas

tersebut.

Relevansi Penelitian Memiliki hasil kinerja program Instalasi Pengolahan

Limbah (IPAL) dalam analisis faktor

3. Nama Peneliti Ridwan Hafidh, Fibriliana Kartika, Aulia Ulfah

Farahdiba

Judul Penelitian Keberlanjutan Instalasi Pengolahan Air Limbah

Domestik (IPAL) Berbasis Masyarakat, Gunung

Kidul, Yogyakarta

Lokasi Penelitian Gunung Kidul, Yokyakarta

Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis

deskriptif.

Hasil Penelitian Hasil effluent yang dihasilkan dari IPAL Komunal

SANIMAS yang didirikan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

34

dalam keadaan baik. Namun perlu dilakukan

sosialisasi tambahan terkait mengenai kebiasaan

membuang sampah di rumah tangga. Pengoperasian

IPAL yang dikelola secara mandiri dan terpogram

menjadi salah satu bentuk kesuksesan keberlanjutan

sanitasi. Oleh karena itu permberdayaan masyarakat

harus ditingkatkan untuk mencapai kualitas

lingkungan yang baik. Serta pentingnya peran serta

dan kemandirian masyarakat untuk aktif dalam

pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana

IPAL komunal SANIMAS.

Relevansi Penelitian Memiliki kesamaan dalam analisis keberlanjutan

pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

H. Kerangka Berpikir

Proses analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats) di

awali dari penilaian mengenai kondisi masyarakat pada suatu saat dikaitkan

dengan perumusan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan dan manfaat

dan proses penyusunan rencana. Analisis ini dilakukan untuk melihat kondisi

lingkungan eksternal maupun lingkungan internal yang mempengaruhi proses

penyusunan pembangunan Desa/Kelurahan. Yang dimaksud dengan eksternal

adalah peluang dan ancaman dalam proses penyusunan rencana, sedangkan yang

dimaksud kondisi internal adalah kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses

penyusunan rencana. Analisis SWOT ini ditujukan untuk menemukan lokal-faktor

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

35

yang mempengaruhi keberlanjutan Program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis

Masyarakat-Islamic Development Bank).

1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal yang dianalisis adalah kekuatan dan kelemahan yang

terdapat dalam proses penyusunan rencana pembangunan. Adapun lokal kekuatan

yaitu :

a. Adanya rembug warga yang dilakukan di tingkat kelurahan atau RT/RW ,

maka masyarakat dapat menyusun rencana pembangunan yang sesuai dengan

kebutuhan dan menumbuhkan peran serta masyarakat dalam mengelola

pembangunan yang telah disepakati bersama.

b. Adanya RKM (Rencana Kerja Masyarakat) merupakan suatu sasaran kegiatan

yang sudah direncanakan untuk dapat dijadikan acuan bagi pelaksanaan

proses pembangunan dari awal hingga akhir.

c. Pembentukan LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) , KSM (Kelompok

Swadaya Masyarakat), Pokjasan (Kelompok Kerja Sanitasi) dan KPP

(Kelompok Pemeliharaan dan Pemanfaatan) sebagai struktur pengorganisasian

penggerak pembangunan sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang ikut serta

didalam proses pelaksanaan pembangunan.

d. Adanya Dana yang diberikan dari IDB (Islamic Development Bank) dan dana

swadaya masyarakat sebagai stimulant pembangunan dan pengembangan

sebagai rangsangan untuk meningkatkan swadaya masyarakat.

Selain kekuatan terdapat kelemahan yang mempengaruhi proses

penyusunan rencana pembangunan Sanitasi , kelemahan yang dihadapi adalah

sebagai berikut:

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

36

a. Terbatasnya kemampuan dan keterampilan aparat perencanaan akibat dari

kurangnya pelatihan yang dilakukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan

masyarakat. Sehingga dalam menjalankan pembangunan kurang berjalan

maksimal dan terjadi tumpang tindih dilapangan.

b. Kurangnya pemahaman manfaat pembangunan sehingga keberlanjutan

program dalam upaya pemeliharaan dan manfaat tidak dapat dirasakan

masyarakat secara terus menerus.

c. Kurangnya pemahaman peran masyarakat dalam pembangunan khususnya

kaum perempuan, Karena perempuan salah satu sasaran dari pembangunan

IPAL Komunal maka peran perempuan dalam tahapan perencanaan sangat

dibutuhkan, jika tidak memiliki tentang perannya dalam pembangunan maka

tujuan dari pembangunan tersebut menjadi kurang maksimal.

2. Lingkungan eksternal

Selain dihadapkan pada lokal kekuatan dan kelemahan juga dihadapi lokal

peluang dan ancaman (opporturnities dan Threats). Peluang yang dimaksud

adalah

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2010. SANIMAS

(Sanitasi Berbasis Masyarakat) salah satu program pembangunan sanitasi

berbasis masyarakat yang di implementasikan langsung kepada masyarakat,

dimana keterlibatan masyarakat (partisipasi) menjadi kunci keberhasilan

pembangunan sanitasi.

b. Adanya dukungan Pemerintah Daerah yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam

hal peningkatan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kualitas SDM

diharapkan mempercepat proses peningkatan kemampuan dan keterampilan

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

37

para perenca yaitu masyarakat yang berpartisipasi di dalam pelaksanaan

pembangunan.

c. Adanya partisipasi masyarakat sebagai penentu keberhasilan dari

pembangunan IPAL Komunal.

d. Adanya kebijaksanaan pemerintah di bidang peningkatan SDM sebagai bentuk

usaha melakukan perubahan kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik.

Kemudian selain adanya peluang dalam proses penyusunan rencana, juga

terdapat lokal ancaman sebagai berikut :

a. Pengelolaan air limbah menjadi berbau disebabkan akibat kegagalan proses

pengelolaan air limbah yang tidak sesuai dengan pencapaian hasil akhir.

b. Adanya keluhan masyarakat masih keberatan untuk melakukan iuran sebagai

dana swadaya yang harus dikumpulkan, karena masyarakat telah mengetahui

bantuan dana dari pemerintah jadi memiliki pemikiran tidak perlu melakukan

iuran. Padahal iuran tersebut untuk biaya pengoperasionalan pemeliharaan

berlanjut.

c. Kurangnya kesadaran pemeliharaan IPAL komunal karena proses

keberlanjutan seperti pemeliharaan dan perawatan tidak berjalan.

d. Status kepemilikan lahan dalam pembangunan instalasi pengolahan air limbah

yang menjadi hambatan untuk pembangunan. Karena masyarakat harus

menghibahkan lahannya untuk pembangunan IPAL Komunal.

I. Analisis SWOT

Menurut David (2006), analisis SWOT adalah metode perencanaan

strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

38

ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik

dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Matriks SWOT

menggunakan faktor strategis (eksternal maupun internal) sebagaimana yang telah

dilakukan pada tahap sebelumnya dalam matriks IFE dan EFE. Model matriks

SWOT dapat dilihat pada tabel 1.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

39

Tabel 1. Analisis SWOT

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTH (KEKUATAN)

1. Adanya Rembug warga

2. Adanya Rencana Kerja Masyarakat

3. Pembentukan Kelembagaan

4. Adanya Dana dari IDB dan Swadaya

Masyarakat

WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Terbatasnya kemampuan dan keterampilan

aparat perencanaan

2. Kurangnya pemahaman manfaat pembangunan

3. Kurangnya pemahaman peran masyarakat

dalam pembangunan khususnya kaum

perempuan,

OPPORTUNITIES (PELUANG)

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No. 15/PRT/M/2010. SANIMAS

(Sanitasi Berbasis Masyarakat)

2. Adanya dukungan Pemerintah

Daerah

3. Adanya partisipasi masyarakat

4. Adanya kebijaksanaan pemerintah di

bidang peningkatan SDM

SO-STRATEGY (STRATEGI KEKUATAN DAN

PELUANG)

1. Mengintensifkan Rembug warga

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan

3. Meningkatkan promosi sanitasi

4. Meningkatkan koordinasi antar masyarakat

5. Memanfaatkan kebijakan pmerintah dalam

rangka peningkatan SDM

WO-STRATEGY (STRATEGI KELEMAHAN

DAN PELUANG)

1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan

masyarakat melalui pelatihan

2. Meningkatkan pemahaman peran perempuan

dalam pembangunan IPAL Komunal melalui

pelatihan perencanaan

3. Melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan

pembangunan

THREAT (ANCAMAN)

1. Kegagalan pengolahan limbah air

menjadi berbau

2. Adanya keluhan masyarakat

masih keberatan untuk melakukan

iuran

3. Kurangnya kesadaran

pemeliharaan IPAL Komunal

4. Status kepemilikan lahan dalam

pembangunan instalasi

pengolahan air limbah

ST-STRATEGY (STRATEGI KEKUATAN DAN

ANCAMAN)

1. Mengoptimalkan rembug warga untuk

menghindari kejenuhan masyarakat untuk

mengikuti rapat

2. Memberikan pemahaman pada masyarakat

kegunaan dana swadaya masyarakat

3. Menyusun program kerja yang baik sesuai

dana pembangunan

WT-STRATEGI (STRATEGI KELEMAHAN

DAN ANCAMAN)

1. Peningkatan peran perempuan

2. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah

sesuai dengan prosedur pengerjaan agar hasil

limbah tidak berbau

3. Lakukan pemilihan pengurus Kelembagaan

secara obyektif

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

40

Berdasarkan tabel 1, matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi, yaitu :

1. Strategi SO (Strenght-Opportunity) adalah strategi yang menggunakan

kekuatan internal untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar

perusahaan.

2. Strategi ST (Strenght-Threat) adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity) merupakan strategi yang diterapkan

berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan

kelemahan.

4. Strategi WT (Weakness-Threat) merupakan strategi yang didasarkan pada

usaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

41

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif diperlukan untuk pengambilan data yang diperoleh melalui

panduan wawancara. Unit analisis penelitian adalah individu. Penelitian kualitatif

digunakan untuk pengambilan data yang bersifat deskriptif yakni berupa gejala-

gejala sosial yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto,

dokumen kependudukan, dan literatur lain yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan. Pendekatan deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau

menggambarkan kondisi yang ada di lapang. Metode lanjutan yang digunakan

untuk memperinci variabel penelitian yang bersifat spesifik dalam bentuk

penjabaran dan penjelasan aspek adalah penelitian ekspanatori. Penelitian

ekspanatori bersifat lebih detail menjelaskan variabel yang diteliti. Selain itu,

penelitian deskriptif berguna untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu,

Kabupaten Pringsewu mulai dari Juli – Agustus 2018. Pemilihan lokasi penelitian

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

42

dilakukan secara purposive. Pemilihan lokasi penelitian di Pekon Rejosari,

Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu dikarenakan menjadi daerah

prioritas pembangunan IPAL di Provinsi Lampung. Selain itu, Pekon Rejosari

telah memiliki 2 unit IPAL yang telah dibangun yaitu pembangunan IPAL pada

tahun 2016 dan 2017. Sebagai fokus penelitian pada pembangunan IPAL tahun

2017 sehingga dapat dievaluasi faktor yang mempengaruhi keberlanjutan

program. Pekon Rejosari mewakili permasalahan yang sama mengenai

pembangunan sanitasi yang dibangun dibeberapa kecamatan di Kabupaten

Pringsewu.

C. Teknik Pemilihan Informan

Populasi sasaran dalam penelitian ini ialah individu yang terlibat dalam

program sanitasi Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) unit ke dua yang dibangun

tahun 2017 terletak di RT 02/RW02. Unit analisis dalam penelitian ini adalah

individu. Sampel penelitian dipilih secara purposive. Teknik purposive sampling

merupakan teknik penentuan informan berdasarkan kriteria atau pertimbangan

tertentu. Dengan teknik ini, peneliti memilih informan sesuai dengan tujuan

penelitian yang dianggap dapat mewakili berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan. Adapun peneliti dalam penelitian ini menetapkan kriteria informan

yakni dewasa secara umur dan dapat mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban

yang diberikan. Selain itu, informan merupakan warga RT02/RW02 Pekon

Rejosari, ketua Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) sebagai koordinator

kelompok pekerja di IPAL Komunal dan Kelompok Pemeliharaan

Pengorganisasian (KPP) sebagai petugas pemelihara IPAL Komunal. Informan

tersebut diwawancarai dengan menggunakan panduan wawancara mengenai

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

43

Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) karena jawabannya dianggap dapat mewakili

Masyarakat. Teknik purposive sampling dipilih karena populasi tidak diketahui

secara pasti. Sementara itu informan yang dipilih adalah Dinas Pekerjaan Umum

(PU) Kabupaten Pringsewu. Dinas Pekerjaan Umum (PU) merupakan lembaga

yang media pertukaran informasi antara pemerintah dengan masyarakat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari informan. Data primer adalah

data yang diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan panduan

wawancara kepada informan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi atau

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Data

primer juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum

(PU) Kabupaten Pringsewu yang dalam hal ini dipilih sebagai informan. Data

sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen

pemerintahan, hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dan berbagai literatur yang

relevan dengan penelitian ini, yakni buku, jurnal ilmiah, skripsi/ thesis/ disertasi,

dan publikasi internet. Informasi kemudian dilengkapi dengan analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunities, and Threats). Output dari analisis SWOT

yang digunakan adalah usulan strategi yang akan menjadi masukan bagi

organisasi, terkait penerapan yang paling efektif dan bermanfaat bagi organisasi.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

44

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data Data yang akan dikumpulkan

Panduan Wawancara - Karakteristik informan

- Peran informan pada program

Instalasi Pengolahan Limbah

(IPAL)

- Pendapat informan mengenai

kinerja program Instalasi

Pengolahan Limbah (IPAL)

- Dampak program Instalasi

Pengolahan Limbah (IPAL)

Wawancara mendalam - Peran Dinas Pekerjaan Umum (PU)

dalam program Instalasi Pengolahan

Limbah (IPAL)

- Latar belakang dan tujuan

pembangunan Instalasi Pengolahan

Limbah (IPAL)

Observasi Lapang - Kondisi Instalasi Pengolahan

Limbah (IPAL) di RT02/RW02

- Aktivitas yang dilakukan

masyarakat pengguna Instalasi

Pengolahan Limbah (IPAL)

Analisis Dokumen - Susunan struktural organisasi

Instalasi Pengolahan Limbah

(IPAL)

- Data penelitian sejenis terdahulu

yang berkaitan dengan Instalasi

Pengolahan Limbah (IPAL)

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

45

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan ialah data model interaktif. Analisis

data model interaktif ialah teknik analisis yang digunakan daam penelitian

kualitatif dengan tahapan koding data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Data kualitatif baik data primer maupun skunder yang telah

didapatkan akan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Analisis data primer dan

skunder diolah menggunakan empat tahapan kegiatan analisis data, yaitu koding

data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan

1. Koding data, koding merupakan langkah pertama sebelum reduksi untuk dapat

mengorganisasi serta mensistemasi data secara lengkap dan mendetail

sehingga dapat memunculkan gambar tentang topik yang diteliti. Sehingga

akan ditemukan makna dari data yang dikumpulkan.

2. Reduksi data, bertujuan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

mengeliminasi data-data yang tidak diperlukan dan mengorganisir data

sedemikian sehingga didapatkan kesimpulan.

3. Data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk deskriptif maupun

yang menggambarkan aktivitas yang sedang dilakukan pemerintah dan

masyarakat. Sehingga diharapkan dapat menjawab perumusan masalah yang

telah ditetapkan.

4. Kesimpulan, menarik simpulan melalui verifikasi. Verifikasi dilakukan

sebelum peneliti menarik kesimpulan akhir, dimana proses menyimpulkan

tentang penelitian ini dilakukan bersama dengan para informan yang

merupakan subjek dalam penelitian ini yang telah menyumbangkan data dan

informasi terhadap penelitian

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

46

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data merupakan salah satu teknik yang penting dalam

menentukan validitas dan realibilitas data yang diperoleh dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik

triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut.

Teknik triangulasi dipilih karena menggunakan beberapa sumber data

yang berasal dari wawancara serta dokumentasi. Triangulasi ialah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam

penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan terdapat empat triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan yaitu :

1. Triangulasi pengamat yakni adanya pengamat diluar peneliti yang turut

memeriksa hasil keseluruhan hasil aktivitas penelitian, seperti dosen

pembimbing penelitian

2. Triangulasi teori yakni peneliti menggunakan berbagai teori yang bertujuan

untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat.

Pada penelitian ini beberapa teori yang digunakan akan terlihat dalam bab

pembahasan untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

3. Triangulasi metode yakni menggunakan metode seperti wawancara dan

metode dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

wawancara dengan dokumentasi yang diperoleh dari beberapa informan yang

berkaitan dengan pembangunan IPAL Komunal di Pekon Rejosari.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

47

IV. GAMBARAN UMUM

A. Profil Pekon Rejosari

1. Pekon Rejosari

a. Sejarah Pekon Rejosari

Pada tahun 1926 pada masa penjajahan Belanda, di daerah Lampung ini

telah ada transmigrasi dari pulau Jawa yang dikirim ke daerah Bagelen (Gedong

Tataan) yang sekarang masuk ke dalam Kabupaten Pesawaran. Dan pada tahun

1926, para transmigran dibantu dengan mantra ukur pada saat itu membuka

pemukiman di yang diberi nama Desa Podomoro. Kemudian pada tahun 1927

masyarakat membuka pemukiman baru yang dberi nama Desa Podorejo. Saat itu

hanya ada sekitar 30 KK yang menempati wilayah tersebut. Untuk membentuk

kerukunan , persatuan dan menertibkan jalannya pemerintan di Podorejo , maka

ditunjuklah Bapak Muhammad Ilyas (Mat Ilyas) oleh Lurah Podomoro untuk

menjadi Tua-tua Kampung. Yang dalam perkembangannya, akhirnya Bapak

Muhammad Eliyas oleh Belanda ditetapkan menjadi Kamituo (sekarang disebut

kadus). Setelah penduduknya berkembang dengan pesat , maka Pada 31 Agustus

2000 Podorejo bersama dengan Podosari memisahkan diri dari Podomoro, maka

berdirilah Desa Rejosari.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

48

Adapun tokoh-tokoh yang mulai dari bebodronya Podorejo sampai sekarang

tetap dari semua kalangan masyarakat, baik tokoh pemerintahan , tokoh agamanya

ataupun informal lainnya. Pada saat Muhammad Ilyas menjadi Kamituo pertama

di Podorejo, kemudian dilanjutkan berturut-turut, oleh :

1. Ali Usman sebagai Kamituo

2. Amat Muslim sebagai Kamituo

3. Sastro Pawiro sebagai Kamituo

4. Sumali sebagai Kamituo

5. H. Mahruri sebagai Kamituo

6. Muhammad Chaeroni sebagai Kadus

7. Bapak Rusman sebagai Kadus

8. Nasirun sebagai Kadus

Adapun Perabot atau Kabayan yag membantu tugas Kamituo adalah

1. Jasuro

2. Suliwarno

3. Marto Taruno

4. Trisno Atmojo

5. Mustar

6. Kiran

7. Sumarjono

Setelah Podorejo di mekarkan menjadi dua Wilayah dusun maka sampai

sekarang Kadusnya yaitu :

1. Kadus Podorejo Utara yaitu Sarno

2. Kadus Podorejo Selatan yaitu Bagio

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

49

Adapun yang berjuang dibidang mental keagamaan adalah :

1. Muhammad Yusuf , pendiri cikal bakal Masjid Al-Wustho Podorejo

2. Ahmad Sujangi

3. Ruslan (Mbah Empu)

4. Muhammad Hayani, pendiri Masjid At-Taqwa

5. Dullah Pandi

6. H.M Supardi

7. Abu Naim

8. H. Atmo Suwarno, perintis pendiri Masjid Hidayatul Mu‟minin

Pada tahun 2002 Pekon Rejosari merupakan hasil dari pemekaran Pekon

Induk Podomoro tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2002 prasasti Pemerintahan

Pekon Rejosari ditandatangani oleh Bupati Achmad Syahputra saat itu masih satu

Kabupaten Tanggamus. Seiring berjalannya pemerintahan yang dikepalai oleh

seorang kepala pekon PJs, Zainudin. Membentuklah kepanitiaan untuk

kepentingan pemilihan kepala pekon Defintiv. Hi. Selamet Riyadi terpilih sebagai

kepala pekon Definitiv pertama beliau memimpin pemerintahan ini sampai

dengan 2 kali periode 2002-2013.

Pada tahun 2013 Hi. Selamet Riyadi mengundurkan diri dari kepala pekon

sehubungan dengan ikut berpartisipasi dalam pencalonan DPRD Kabupaten

Pringsewu, dalam masa transisi kepemimpinan Rejosari dijabat oleh Pjs, Lukman

Makhfut belum selesai masa tugasnya yang bersangkutan meletakkan jabatan

untuk ikut dalam pencalonan kepala pekon Rejosari.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

50

Atas kekosongan pejabat kepala pekon, BHP Pekon Rejosari

mengumpulkan adanya pengisian pejabat, Rokhimanudin sebagai pejabat Plt,

kepala pekon Rejosari menghantarkan sampai terpilihnya kepala pekon yang baru,

untuk selanjutnya Mispan Heri Suyoto kepala Pekon terpilih dengan surat

Keputusan Bupati Pringsewu Nomor, B/SKEP/399/KPTS/LT.04/3013.

Pekon Rejosari memiliki luas wilayah 165 Ha dengan lahan profduktif 100

Ha meliputi :

Tabel 3. Luas Wilayah Rejosari

No. Tata guna tanah Luas Ha

1. Tanah pemukiman 64,75 Ha

2. Tanah Sawah Irigasi Teknis 83,25 Ha

3. Tanah Sawah Irigasi setengah teknis -

4. Tanah sawah tadah hujan -

5. Tanah Tegalan 15 Ha

6. Jalan, Sungai, Kuburan dll 2 Ha

b. Riwayat Kepemimpinan Pekon

Tabel 4. Kepemimpinan Pekon Rejosari

No. Nama Tahun

1. Zainuddin Pjs 2002

2. Slamet Riyadi 2002-2013

3. Mispan H.S 2013-2019

c. Batas wilayah

1. Batas wilayah pekon

Letak geografi Pekon Rejosari, terletak diantara:

a. Sebelah Utara : Kecamatan Sukoharjo

b. Sebelah Timur : Pekon Podosari

c. Sebelah Selatan : Kelurahan Pringsewu Barat dan

Kelurahan Pringsewu Utara

d. Sebelah Barat : Pekon Bumiarum

d. Sumber daya manusia

Tabel 5. Jumlah Penduduk Pekon Rejosari

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

51

No. Kategori Jumlah

1. Laki-laki 1969

2. Perempuan 2059

Jumlah seluruh 4028

Jumlah Kepala Keluarga 1056

Sumber : RPLP Pekon Rejosari 2016

Tabel 6. Jumlah Masyarakat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Pernah

Dicapai

No Tingkat pendidikan Jumlah

1. Belum sekolah 171 orang

2. Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah 1008 orang

3. Pernah sekolh SD tapi tidak tamat 897 orang

4. Tamat SD/Sederajat 432 orang

5. SLTP/Sederajat 76 orang

6. SLTA/ Sederajat 84 orang

7. D-1 3 Orang

8. D-2 5 orang

9. D-3 13 Orang

10. S-1 23 Orang

11. S-2 2 Orang

12. S-3 -

Sumber : RPLP Pekon Rejosari 2016

e. Daftar pendidikan terakhir aparat pekon

Tabel 7. Pendidikan Terakhir Aparatur Pekon

No. Nama Jabatan Pendidikan

1. Mispan Heri S.. Kepala Pekon SLTA/Sederajat

2. Rokhimanudin Juru tulis S.1

3. Saryono Kaur Pembangunan SMA/Sederajat

4. Ferli Pramudio Kaur Pemerintahan SMA/Sederajat

5. Sudirman Kaur Umum SMEA/Sederajat

6. Susanti Kaur Kesejahteraan Rakyat D-1

7. Siti Saprijah Kaur Keuangan SMEA/Sederajat

Sumber : RPLP Pekon Rejosari 2016

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

52

f. Struktur organisasi pekon rejosari

Sekretaris

Rokhimanudin

Kaur Keu

Siti Saparijah

Kaur Umum

Sudirman

Kaur Adm.

Susanti

Kasi

Pembangunan

Saryono

Kasi

Pemerintahan

Ferly P

Kadus I

Subagio

Kepala pekon

Mispan

Kadus II

Sarno

Gambar 2. Struktur Organisasi Pekon Rejosari

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

53

B. Kondisi Sarana Sanitasi Pekon Rejosari

Gambaran tentang sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang terdapat

pada kawasan lingkungan pemukiman di Pekon Rejosari meliputi sarana

pembuangan air limbah yang ada dan sistem pengolahan air limbah yang

digunakan oleh penduduk/warga masyarakat.

Tabel 8. Sarana Sanitasi

No. Lokasi Memiliki

WC

Menggunakan

IPAL

Komunal

Menggunakan

MCK Komunal

Tidak

memiliki dan

WC tidak

menggunakan

MCK

Komunal

1. RT

01/RW 01

100 - 7 2

2. RT

02/RW 01

74 - 17 10

3. RT

03/RW 01

85 - 40 12

4. RT

04/RW 01

52 58 6 -

5. RT

05/RW 01

57 - - 22

6. RT

06/RW 01

30 - 33 -

7. RT

01/RW 02

106 - - 10

8. RT

02/RW 02

77 - 17 10

9. RT

03/RW 02

113 - - 4

10 RT

04/RW 02

71 - 12 23

Sumber : RKM Pekon Rejosari 2017

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

54

C. Jumlah Penerima Manfaat

Berdasarkan hasil pemetaan sanitasi masyarakat dan rembug warga di RT/ 02

RW 02 disepakati bersama tentang siapa yang menjadi calon pengguna/penerima

manfaat program SANIMAS-IDB. Adapun pengguna/penerima manfaat program

SANIMAS IDB adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Jumlah Penerima manfaat di RT 02/ RW 02

No. Kategori Jamban Jumlah KK

1. WC 54

2. Cemplung 7

3. Tidak memiliki Jamban 14

Jumlah 75

Sumber : RKM Pekon Rejosari 2017

D. Kondisi Sarana Air bersih

Di Pekon Rejosari jenis sumber air bersih yang ada meliputi sumur dangkal,

sumur dalam/bor, depo air minum isi ulang dan sambungan PDAM. Berdasarkan

jenis sumber air, tingkat pelayanan air bersih dari sambungan PDAM baru

mencapai 9,47% (105 KK), tingkat pelayanan air bersih dari sumur dangkal

(300KK) tingkat pelayanan air bersih sumur bor (50 KK). Jumlah rumah tngga

yang telah dilayani melalui sistem penyediaan air bersih perpipaan PDAM

sebanyak 105 SR (sambungan rumah) dan melalui bak penampung (kran

umum/KU) sebanyak 30 KK/RT dengan jumlah KU sebanyak 2 unit.

Ketersediaan sumber air bersih dan layanan sistem penyediaan air bersih rumah

tangga yang ada, baik melalui jaringan perpipaan maupun non perpipaan. Data

tentang sistem ketersediaan sumber air bersih dan layanan sistem penyediaan air

bersih rumah tangga yang ada sebagai berikut :

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

55

Tabel 10. Ketersediaan Sumber Air bersih

No. Jenis sumber air Kualitas air Perkiraan Debit (Lt/dt)

1. Mata air - -

2. Sungai - -

3. Telaga - -

4. Sumur dangkal Baik 1,5

5. Sumur dalam (bor) Baik -

6. Bak penampung

air hujan (PAH)

- -

7. Bak Penampung

Air Bersih PDAM

Baik 3000

Sumber : RKM Pekon Rejosari 2017

E. Pemilihan Teknologi Sanitasi

Pekon Rejosari mengusulkan untuk pembangunan sarana sanitasi komunal

berupa Sistem IPAL Komunal dengan perpipaan. Dasar pertimbangan di

usulkannya pembangunan sarana sanitasi komunal tersebut adalah masyarakat

pada umumnya sudah memiliki fasilitas jamban/WC dirumah masing-masing

namun belum dilengkapi dengan unit pengolahan yang memadai. Kondisi

topografi wilayah dan tata letak bangunan dimungkinkan untuk membangun

jaringan perpipaan air limbah secara gravitasi dan ketersediaan lahan yag

dibutuhkan untuk pembangunan fasilitas IPAL yang dibutuhkan. Dan adanya

ketersediaan warga masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara sanitasi

yang akan dibangun. Komponen sistem pembuangan dan pengolahan air limbah

komunal (IPAL Komunal) yang akan terbangun terdiri dari :

1. Sistem jaringan pengumpul air limbah yang terdiri dari : jaringan

perpipaan pelayanan (tersier), perpipaan sekunder/cabang

2. Perlengkapan jaringan perpipaan air limbah : grease-traps, man-holes.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

56

3. Komponen unit pengolahan air limbah yang terdiri dari : Bak inlet. Grease

Trap dan Grit Chamber, Bak Equalisasi, Bak Sedimentasi/Settler,

Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter.

F. Mekanisme Pencairan Dana

Sumber dana Program SANIMAS-IDB berasal dari dana pinjaman dari IDB

(Islamic Development Bank) sebagai pinjaman pusat yang akan digunakan

sebagai sumber dana block grant dan biaya konsultan. Kemudian juga berasal

dana APBN yang akan digunakan untuk biaya fasilitator, monitoring dan

supervisi dan dana APBD yang akan digunakan untuk dana BOP untuk

mendukung pelaksanaan program (biaya operasional, pemantauan, pengendalian,

pelaporan dll). Serta dana swadaya masyarakat untuk perluasan jangkauan

penerima manfaat dan pengembangan program.

Pencairan dana block grant kegiatan sanitasi menggunakan mekanisme

Rekening Khusus Bank Indonesia dan dilakukan dengan mekanisme sebagai

berikut :

1. Dana kegiatan untuk masing-masing Provinsi/Kabupaten/Kota disalurkan

melalui dokumen anggaran DIPA/ Satker Pengembangan Penyehatan

Lingkungan Pemukiman (PLP) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Penerima dana block grant adalah masyarakat kelurahan dan disalurkan

melalui rekening BKM/LKM.

3. Secara khusus Koordinator BKM/LKM dan bendahara diwajibkan

membuka rekening bantuan dana social Program Sanimas-IDB di Bank

Umum terdekat atas nama Rekening BKM/LKM dan memberitahukan

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

57

nomer rekeningnya kepada PPK Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Kabupaten/Kota.

4. Penyaluran dana kepada masyarakat dilakukan tiga tahap, tahap I sebesar

40% dari total block grant setelah CSIAP dan RKM disetujui, tahap II

sebesar 30% dari total block grant pada saat pencapaian pekerjaan fisik

mencapai minimal 30% dan tahap III sebesar 30% dari total block grant

pada saat pencapaian pekerjaan fisik mencapai minimal 60 %.

5. Khusus untuk penyaluran dana kepada masyarakat, Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) di tingkat Kabupaten/Kota mengajukan Surat Perintah

Pembayaran Langsung (SPP-LS) pejabat Penandatangan SPM yang

dilengkapi dengan :

a. Dokumen Kontrak/SPK asli yang mencantumkan nomor rekening

masyarakat.

b. Berita acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau Berita Acara Penyelesaiaan

pekerjaan

c. Rencana penggunaan dana yang telah diverifikasi oleh fasilitator masyarakat

d. Laporan kemajuan fisik dan keuangan yang telah ditandatangani oelh

fasilitator masyarakat

e. Berita acara pembayaran

f. Kuitansi yang disetujui oleh PA/Kuasa PA/Pejabat yang ditunjuk

g. Ringkasan kontrak

h. Bukti pendukung, berupa Laporan Harian Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas

Tingkat kelurahan, Fotocopy Buku Rekening Bank dan Bukti pengeluaran

(nota-nota pengeluaran) untuk pencairan tahap II dan III

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

58

G. Tahapan Kegiatan Pembangunan IPAL Komunal

Pelaksanaan kegiatan Pembangunan/konstruksi Program Sanimas-IDB

dilaksanakan melalui serangkaian tahapan kegiatan yang saling terkait. Bahan

baku maupun bahan penunjang untuk pembangunan sarana sanitasi IPAL

Komunal yang akan digunakan bisa didapatkan di Pekon Rejosari sekitar lokasi

pembangunan IPAL Komunal. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Tahap Persiapan Masyarakat

1. Sosialisasi awal untuk menjelaskan tujuan, prinsip , pendekatan dan

mekanisme program.

2. Pelaksanaan rembug warga kelurahan I, untuk membentuk pokjasan

kelurahan, penandatanganan surat pernyataan kesiapan masyarakat

untuk menerima dan meaksanakan program sesuai dengan

ketentuan/pedoman, serta penyusunan jadwal pelaksanaan tahapan

kegiatan.

3. Rembug khusus perempuan I

b. Tahapan Perencanaan Kegiatan

1. Review PJM pronangkis

2. Pemetaan sanitatsi tingkat kelurahan

3. Penyusunan Rencana Aksi Perbaikan Sanitasi /Community Sanitation

Improvement Action Plan (CSIAP)

4. Rembug Kelurahan II (Seleksi lingkungan dan Penetapan CSIAP)

5. Pelaksanaan pemetaan Kebutuhan Sanitasi di RT/RW terpilih

6. Pembentukan KSM Sanitasi di tingkat lokasi

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

59

7. Penyusunan RKM oleh KSM Sanitasi (pemilihan teknolog dan jenis

sarana, penyusunan DED, RAB dan jadwal pelaksanaan) didampingi

oleh fasilitator dan BKM.

8. Penyusunan rencana operasi dan pemeliharaan (O&P) yaitu

penyusunan RKM dan penyusunan dokumen pencairan dana.

c. Tahap Persiapan Konstruksi

1. Penandatangan kontrak kerja

Kontrak kerja ditandatangani oleh PPK Kabupaten /Kota dengan BKM

sebagai penerima dana block grant yang disalurkan melalui rekening

BKM/LKM.

2. Rembug warga

Sebelum pelaksanaan kegiatan diadakan rembug warga yang bertujuan

untuk melaksanakan kelancaran dalam proses konstruksi diantaranya

dibahas mengenai bagaimana bahan yang akan digunakan dan proses

pengadaan barangnya, berapa jumlahnya yang harus disediakan ,

bagaimana alat-alat yang digunakan, siapa saja tenaga kerja yang mau

mengerjakan, bagaimana konsumsi pada waktu pelaksanaan, serta

proses pengukuran ulang lokasi kegiatan.

d. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Pelaksanaan pembangunan insfrastuktur pedesaan mulai dilakukan segera

setelah penandatanganan kontrak. Proses pembangunan ini dilaksanakan

oleh KSM dengan bimbingan fasilitator serta pengawasan LKM. Proses

pelaksanaan pembangunan insfrastuktur meliputi beberapa kegiatan yang

terkait didalamnya, seperti perencanaan pekerjaan, penyiapan lokasi,

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

60

pengadaan material dan barang, pelaksanaan konstruksi, sewa alat dan

jumlah tenaga kerja, jadwal waktu pelaksanaan serta pengendalian

penegeluaran dana oleh pelaksana.

e. Pengawasan Kegiatan

Tujuan pengawasan kegiatan adalah untuk memastikan kesesuaian

pelaksanaan kegiatan fisik agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang

diharapkan. Dilakukan dengan pengumpulan informasi terkait pekerjaan

fisik, seperti pengecekan kualitas material, pemantauan pelaksanaan

konstruksi melalui pengukuran progress harian dan mingguan,

pemantauan terhadap permasalahan dan kesulitan yang dihadapi selama

pengerjaan konstruksi, misalnya kejadian alam seperti cuaca ataupun

bencana alam. Pengawasan pelaksanaan konstruksi dilaksanakan oleh KPP

dan dibantu oleh fasilitator/TFL, KD, PPIU dan DPIU (PPIU dan DPIU

melakukan pengawasan dalam tinjauan langsung yang dilakukan secara

berkala). Dalam tahap ini merupakan tahapan yang penting, untuk tu

diharapkan masyarakat secara luas mampu melaksanakan fungsi kontrol

untuk :

1. Pengendalian mutu

2. Pengendalian kuantitas/volume pekerjaan

3. Pengendalian waktu, dan

4. Pengendalian biaya

f. Pelaporan Kegiatan

Bagian lain dari pengawasan pelaksanaan adalah pencatatan dan

pendokumentasian hasil dan proses di lapangan. Catatan dan dokumentasi

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

61

ini disusun dalam bentuk laporan, yang harus dibuat secara sederhana dan

seringkas mungkin dan dilakukan secara berkala. Hal-hal yang dimuat

dalam laporan :

1. Laporan harian (progress, pemasukan dan penggunaan material dan

cuaca)

2. Buku kas, yang mencatat semua penerimaan dan pengeluaran dana

3. Pengisian buku bimbingan (instruksi)

4. Kemajuan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan

5. Jumlah dan asal pekerja penggunaan material

6. Kesesuaian waktu pelaksanaan

7. Foto yang menggambarkan kondisi lapangan (0%,30%,60%,100%)

g. Rembug warga pelaksanaan

Pelaksanaan rembug warga dilakukan untuk melaporkan dan membahas

mengenai laporan pelaksanaan kegiatan, kendala-kendala pelaksanaan dan

rencana pelaksanaan kegiatan fisik kedepan serta agenda lainnya yang

sekiranya diperlukan. Rembug warga dilakukan secara rutin satu minggu

sekali dan hasilnya disebarluaskan melalui kegiatan penempelan informasi

kegiatan. Dalam pelaksanaannya, LKM serta KSM memaparkan laporan

pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan, laporan penggunaan material,

kendala-kendala pelaksanaan kegiatan dan rencana peaksanaan kegiatan

fisik kedepan. Selain itu KSM dapat melaporkan perkembangan

pengumpulan dana operasi dan pemeliharaan. Pelaksanaan rembug warga

diharapkan dapat menjadi wadah interaksi masyarakat sebagai pemilik

kegiatan selain sebagai salah satu bentuk transparasi pelaksanaan dan

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

62

pengelolaan kegiatan. Serah terima hasil pekerjaan dilakukan setelah

pembangunan insfrastuktur yang dibangun sudah sepenuhnya dapat

berfungsi dan bermanfaat. Serah terima pekerjaan dari LKM kepada KPA

(Satker PLP Kota) dengan sepengetahuan pemerintah daerah (dalam hal

ini adalah pemerintahan kota dan pemerintahan kelurahan). Selanjutnya

pengelolaan insfrastuktur terbangun diserahkan oleh KPA kepada KPP

untuk dimanfaatkan, dikelola dan dilestarikan oleh masyarakat.

Tahap pasca pelaksanaan fisik merupakan upaya oleh masyarakat untuk

menggunakan dan memelihara insfrastuktur fisik yang diselesaikan secara

optimal dan berkesinambungan dengan bimbingan pemerintah setempat.

Kegiatan pemeliharaan pada program SANIMAS-IDB sangat bergantung

pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan,

menggunakan dan memelihara insfrastuktur yang ada .

I. Ketersediaan Lahan dan Bahan

Luas lahan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Komunal yang direncanakan di RT 02/RW 02 Pekon Rejosari sebidang tanah

darat berupa pekarangan seluas ±33m2

dengan ukuran 3m x 11m. Lahan untuk

lokasi untuk sarana IPAL Komunal merupakan lahan basah yang dekat kolam dan

berada dipemukiman warga dan lahan tersebut merupakan hibah dari masyarakat

setempat. Jenis dan jumlah bahan yang digunakan pada pembangunan IPAL

Komunal di Pekon Rejosari RT 02/RW 02 merupakan jenis bahan bangunan yang

berkualitas sesuai dengan Standart Nasional Indonesia (SNI) serta harga

disesuaikan dengan survey harga material di Kecamatan Pringsewu. Adapun

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

63

bahan yang didapat berupa material yang tersedia adalah pasir, batu, air, paralon

dll.

H. Kontribusi Pendanaan

Sumber pendanaan untuk penyelenggaraan kegiatan operasi dan pemeliharaan

sarana sanitasi komunal yang dibangun berasal dari masyarakat pemanfaat berupa

iuran dengan besaran sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan kebutuhan

biaya operasi dan pemeliharaan serta rencana pembangan sarana biaya untuk

pengembangan sarana. Biaya untuk pengembangan dapat dimasukkan dalam porsi

iuran pemakaian sarana atau swadaya masyarakat dalam bentuk biaya untuk

mendapatkan layanan atau penyambungan. Stuktur biaya untuk mendapatkan

layanan atau keterjangkauan masyarakat miskin, agar mereka juga mempunyai

kesempatan yang sama dalam mendapatkan akses atau layanan sanitasi.

Tabel 11. Rencana Kontribusi Biaya Operasional dan Pemeliharaan

No. Komponen biaya operasional dan

pemeliharaan

Rp/Bulan

1. Pemeliharaan jamban toilet rumah Biaya operasional dan

pemeliharaan menjadi

tanggung jawab setiap

keluarga/RT pemanfaat

2. Pemeliharaan perpipaan sambungan

pelayanan rumah dan grease trap

3. Operator inspeksi jaringan perpipaan dan

IPAL 3 orang , 2 x perbulan @ Rp 50.000,-

(Rp. 150.000-,/orang/bl

Rp. 300.000

4. Pengurasan lumpur IPAL tiap 1,5 tahun Rp.

1.200.000,-

Rp. 40.000

5. Perbaikan pipa, bak control/manhole

komponen IPAL @ Rp. 75.000,-

Rpp. 200.000

6. Uji effluent (COD, BOD dan TSS) 1 x Rp.

1.200.000,-

Rp. 60.000

Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan Rp. 600.000

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

106

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan Program SANIMAS-IDB

dalam Pembangunan IPAL Komunal di lingkungan masyarakat Pekon Rejosari

yaitu :

a. Keberlanjutan program SANIMAS adanya dana swadaya masyarakat yang

mendukung proses pemeliharaan dan perawatan IPAL Komunal.

b. Masyarakat merupakan sumber daya utama yang berperan dalam proses

pembangunan IPAL Komunal. Kelompok kerja pembangunan telah bertanggung

jawab dan bekerja dengan baik menjalankan semua tahapan proses program

SANIMAS.

c. Seluruh masyarakat mengikuti serangkaian program SANIMAS dari tahap

penyiapan, perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan.

d. Pemeliharaan pembangunan IPAL Komunal dilakukan oleh KPP dengan

membersihkan bak seminggu sekali dan dilakukan lebih rutin saat musim

penghujan tiba.

e. Koordinasi pengawasan yang dilakukan fasilitator, LKM dan pemerintah

dilakukan agar memotivasi masyarakat untuk memelihara IPAL Komunal. Hal ini

juga mendorong KPP untuk terus merawat IPAL Komunal agar fungsinya dapat

dirasakan dalam jangka waktu yang lama.

f. IPAL Komunal tidak hanya digunakan untuk menampung limbah tetapi juga

digunakan sebagai tempat masyarakat melakukan berbagai kegiatan seperti

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

107

posyandu, taman bermain, tempat senam atau sekedar tempat nongkrong anak-

anak muda.

g. Masyarakat mau membangun jamban pribadi dengan dana swadaya

masyarakat setelah adanya program SANIMAS. Serta muncul kesadaran

masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dan menjaga lingkungannya agar tidak

menjadi pemukiman yang kotor, bau dan kumuh

h. Masyarakat tidak membuang air besar di jamban cemplung dan tidak

membuang limbah rumah tangga dan MCK dihalaman sekitar rumah .

i. Pemanfaat lahan kosong yang diubah menjadi IPAL Komunal menjadi

bangunan yang bagus. Serta tidak ada genangan air comberan disekitar rumah

masyarakat

Bentuk keberlanjutan program SANIMAS-IDB yaitu dengan adanya

upaya pemeliharaan dan pengontrolan oleh petugas KPP setiap sebulan sekali.

Serta adanya pengawasan dari fasilitator dan pemerintah daerah setempat sebagai

usaha menjaga keberlangsungan program SANIMAS yang dapat dimanfaatkan

secara terus-menerus. Keberlanjutan program SANIMAS sebagai upaya

pemerataan pembangunan di pekon Rejosari telah berjalan selama dua periode

pembangunan di dua wilayah sehingga akan berlanjut pembangunan di wilayah

ketiga pekon Rejosari sebagai bentuk keberlanjutan program SANIMAS tersebut.

B. Saran

Adapun saran-saran yang diberikan peneliti sebagai bahan evaluasi dari berbagai

pihak agar pembangunan IPAL Komunal selanjutnya menjadi lebih baik. Dengan

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

108

hasil penelitian in banyak adanya kekurangan-kekurangan yang dapat

disempurnakan bagi penelitian selanjutnya.

a. Masyarakat tidak membuang sampah rumah tangga, bekas sampo,

pembalut dan sampah lainnya didalam saluran IPAL Komunal karena

akan mengakibatkan jika dimusim penghujan akan membuat air

mampet dan bau.

b. Masyarakat juga tidak malas untuk melakukan iuran-iuran biaya

perawatan IPAL Komunal, karena jika terus dilaksanakan iuran-iuran

tersebut dapat dikembangkan menjadi koperasi simpan pinjam.

c. Adanya pemanfaatan bangunan IPAL Komunal sebagai tempat yang

bernilai ekonomis seperti tempat wisata, sehingga akan menambah

penghasilan masyarakat sekitar.

d. Masyarakat dapat memanfaatkan air hasil pengolahan IPAL Komunal

dibidang pertanian, karena kandungan air yang baik bagi tanaman

sebagai pupuk organik.

e. Masyarakat tidak hanya mengandalkan KPP untuk bertanggung jawab

mengelola IPAL Komunal tetapi menjadi tanggung jawab bersama

untuk memelihara IPAL Komunal.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

109

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

BPPT (Badan pengkajian dan penerapan teknologi). 2008.Pengelolaan air limbah

domestik di DKI Jakarta, Jakarta

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:

Kedokteran EGC.

David, FR. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta (ID) :

Salemba Empat

Hartoyo, Sri. 2017. Petunjuk Teknis SANIMAS IDB (Islamic Development

Bank). Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Mantra, Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta. : Pustaka Pelajar.

Kar, Kamal dan R. Chambers. 2008. Handbook on Community-Led Total

Sanitation. Institute Development Studies (IDS)

Mikkelsen, Britha. 2003. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya

Pemberdayaan : Sebuah Buku Pegangan bagi Para Praktisi

Lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Susilo, Rahmad K. 2014. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

110

Iskandar ,Sofyan, Ika Fransisca, Eri Arianto, Adri Ruslan. 2016. Sistem

Pengelolaan Air Limbah Domestik - Terpusat Skala Permukiman. Kementrian Perumahan dan Pekerjaan Umum

Jurnal

Hafidh ,Ridwan, Fibriliana Kartika, Aulia Ulfah Farahdiba. 2016. Keberlanjutan

Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL) Berbasis

Masyarakat, Gunung Kidul, Yogyakarta. Jurnal Sains & Teknologi

Lingkungan (JSTL). Vol.8 No.1

Hajar, Latifah, Sudarno, Oktiawan Wiharyanto. 2017. Kajian Kinerja Unit-Unit

Pengolahan Ipal Domestik Terhadap Efisiensi Penyisihan Tss Dan

Cod Pada Tipe Ipal Mck Plus Biodigester. Jurnal Teknik Lingkungan,

Vol. 6, No. 2

Ilahi, Rahman. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan

Pemukiman di Kecamatan Pauh Kota Padang. Jurnal Pendidikan

Geografi.

Kurniasih, Denok. Paulus Israwan setyoko. 2015. Kinerja Kelembagaan

Pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SLBM). Jurnal Ilmu

Administrasi Negara. Vol. 6. No. 1.

Prisanto ,Denny Eko, Bagyo Yanuwiadi , Soemarno. 2015. Studi Pengelolaan

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Domestik Komunal di Kota

Blitar, Jawa Timur. Jurnal-PAL, Vol. 6, No. 1.

Rachmadianto, Rizki, Imam Hanafi, Heru Ribawanto. 2015. Implementasi

Kebijakan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) Dalam

Perspektif Pembangunan Berkelanjutan (Studi Dinas Pekerjaan

Umum Bina Marga dan Cipta Karya Tulung Agung). Jurnal

Administrasi Publik (JAP). Vol. 1. No. 12

Riska Ariyanti, Agung Sugiri. 2015. Kelurahan Pandean Lamper Kecamatan

Gayam Sari Kota Semarang Kajian Kinerja Fasilitas Mck Dan IPAL

Komunal. Jurnal Teknik PWK. Vol 4. No 4.

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERLANJUTAN PROGRAM ...digilib.unila.ac.id/55715/4/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Komunal. Kesuksesan pelaksanaan Program Sanimas IDB

111

Skripsi

Manullang, Zudika Dm.2014. Evaluasi Dampak Program Sanitasi Berbasis

Masyarakat (SANIMAS) Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan).

Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Rhomaidhi. 2008. Pengelolaan Sanitasi Secara Terpadu Sungai Widuri : Studi

Kasus Kampung Nitiprayan. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Islam

Indonesia. Yogyakarta

Yula. 2006. Hubungan sanitasi Rumah Tinggal Dan Hygiene Perorangan

Dengan Kejadian Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo

Kabupaten Konawe Selatan, Skripsi, Kendari: Universitas Haluoleo, h.

4.

Dokumen

Dokumen Rencana Kerja Masyarakat Pekon Rejosari Program SANIMAS-IDB

(Sanitasi Berbasis Masyarakat-Islamic Development Bank)

Pembangunan IPAL Komunal 2017.