20
Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188 123 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi Meita Candra Devi Email: [email protected] Abstract This article aims to explain the opinions of researchers on the factors that affect the success of the Information System. This article shows the success model of DeLon & McLean Information Systems and other success models. But research on the success of this Information System is largely based on the success model generated by DeLon & McLean. From several studies that have been done two variables that most often arise from several variables that become the success factor of the Information System is the variable quality of the system and also the quality of information. These two variables have a significant influence on other variables. Keywords : Information Systems, DeLon & McLean Success Model, system quality, information quality I. PENDAHULUAN Dunia bisnis belakangan ini dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisian serta juga harus menselaraskan dalam menghasilkan inovasi baru yang pada ujungnya dapat mengembangkan dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Ketidak stabilan perekonomian indonesia memaksa perusahaan untuk dapat bertindak cepat atas situasi perekonomian yang dapat menghantam perusahaan. Sebut saja beberapa kasus kebangkrutan perusahaan di Indonesia antara lain Ford Motor Indonesia yang pada awal tahun 2016 telah mengumumkan akan menutup bisnisnya di paruh kedua 2016, General Motor Indonesia menghentikan operasinya dan resmi ditutup pada tahun 2015 dan Batavia Air yang merupakan maskapai Indonesia diumumkan telah pailit di tahun 2013 (koran sindo, 2016)merupakan beberapa contoh dari kebangkrutan perusahaan. Dibutuhkan suatu upaya didalam perusahaan agar dapat mengantisipasi hal tersebut. Kelangsungan hidup perusahaansangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing inidapat menciptakan sustainable competitiveadvantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos (2002) dalam Firmawan dan Marsono (2009),sustainable competitive advantage adalah“melakukan aktivitas usaha lebih baik daripadapesaing.” Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semuakekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya Sistem Informasi (SI) yang dirancang dengan baik (Firmawan & Marsono, 2009). Saat

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

  • Upload
    hakhue

  • View
    233

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

123

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

Meita Candra DeviEmail: [email protected]

Abstract

This article aims to explain the opinions of researchers on the factors that affect thesuccess of the Information System. This article shows the success model of DeLon &McLean Information Systems and other success models. But research on the success ofthis Information System is largely based on the success model generated by DeLon &McLean. From several studies that have been done two variables that most often arisefrom several variables that become the success factor of the Information System is thevariable quality of the system and also the quality of information. These two variableshave a significant influence on other variables.

Keywords : Information Systems, DeLon & McLean Success Model, system quality,information quality

I. PENDAHULUAN

Dunia bisnis belakangan ini dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisian serta juga

harus menselaraskan dalam menghasilkan inovasi baru yang pada ujungnya dapat

mengembangkan dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan. Ketidak stabilan

perekonomian indonesia memaksa perusahaan untuk dapat bertindak cepat atas situasi

perekonomian yang dapat menghantam perusahaan. Sebut saja beberapa kasus

kebangkrutan perusahaan di Indonesia antara lain Ford Motor Indonesia yang pada awal

tahun 2016 telah mengumumkan akan menutup bisnisnya di paruh kedua 2016, General

Motor Indonesia menghentikan operasinya dan resmi ditutup pada tahun 2015 dan

Batavia Air yang merupakan maskapai Indonesia diumumkan telah pailit di tahun 2013

(koran sindo, 2016)merupakan beberapa contoh dari kebangkrutan perusahaan.

Dibutuhkan suatu upaya didalam perusahaan agar dapat mengantisipasi hal tersebut.

Kelangsungan hidup perusahaansangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing

di pasar. Kemampuan bersaing inidapat menciptakan sustainable competitiveadvantage.

Menurut Dehning dan Stratopoulos (2002) dalam Firmawan dan Marsono

(2009),sustainable competitive advantage adalah“melakukan aktivitas usaha lebih baik

daripadapesaing.” Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan

semuakekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi

hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan

apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada

informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya

Sistem Informasi (SI) yang dirancang dengan baik (Firmawan & Marsono, 2009). Saat

Page 2: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

124

ini sistem informasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari praktik bisnis

(Sri Muyani & et all, 2016).

Sistem informasi yang terkomputerisasi seakan menjadi suatu keharusan bagi

perusahaan saat ini, karena mampu memberikan dukungan dalam menyajikan informasi

keuangan dan non keuangan secara lebih praktis dan efisien (I Made & Iga Oka, 2015).

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa teknologi informasi berfungsi sebagai

fasilitator, katalisator, motivator, atau bahkan enabler untuk konvergensi akuntansi

manajemen (management accounting) dan akuntansi keuangan (financial accounting).

Teknologi informasi dan komputerisasi memainkan peran sangat penting dalam proses

konvergensi ini (Taipaleenmaki & Ikaheimo, 2013). Sistem komputerisasi bisa

membantu memecahkan permasalahan pada perusahaan kecil dan dengan demikian

dapat meningkatkan prospek menuju kesuksesan. Walaupun tingkat kegagalan bisnis

tidak digambarkan oleh ukuran perusahaan, perusahaan kecil dianggap lebih beresiko

(Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

potensi untuk membuat kontribusi penting pada perusahaan skala kecil (Delon,

1988).Kombinasi sistem informasi akuntansi dengan teknologi informasi menjadi alat

bantu utama dalam pengelolaan dan pengendalian terkait dengan bidang ekonomi-

keuangan perusahaan (Grande, Estébanez, & Colomina, 2011). Dengan demikian,

pemanfaatan sistem informasi akuntansi berbasis komputer memberikan peluang bagi

perusahaan dalam melakukan fungsi akuntansi secara lebih efektif dan efisien (I Made

& Iga Oka, 2015).

Sistem informasi memiliki suatu peranan didalam mendukung bisnis melalui rantai

nilai dan efisiensi proses bisnis (Louden & Louden, 2001). Sistem informasi merupakan

suatu komponen di dalam organisasi dan menjadi suatu alat untuk menyediakan

informasi untuk semua pihak (Yuhanis & Sri, 2015). Dimana informasi merupakan

dasar bagi manajer dan non manajer untuk memutuskan melakukan atau tidak

melakukan sesuatu. Informasi berkualitas yang dihasilkan sistem informasi yang baik

tidak akan menyesatkan para pengambil keputusan saat mengelola organisasinya, dan

mampu mendeteksi potensi risiko sejak dini (Early Warning Systems) (Azhar, 2013).

Pemenuhan kebutuhan atas informasi yang berkualitas harus relevan antara informasi

yang dihasilkan oleh manajemen dengan keputusan yang diambil oleh pimpinan(Sri

Mulyani, 2009).

Sistem Informasi Akuntansi menyediakan informasi keuangan dan mendukung tugas

pembuatan keputusan didalam konteks koordinasi pengendalian aktivitas organisasi.

Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu alat pengambilan keputusan yang

paling efektif dalam menangani kompleksitas dan ketidakpastian. Ketidakpastian yang

dimaksud menyiratkan kekurangan informasi jika dibandingkan dengan apa yang

dibutuhkan pembuat keputusan untuk membuat keputusan dan beberapa menejer

sanggup memprediksi hasil dari keputusan yang diambil, akan menambah

ketidakpastian (Azmi & Sri, 2015).

Page 3: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

125

SIA mengolah data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi berbagai

aktivitas pengolahan transaksi seperti aktivitas pengumpulan, pengolahan dan

penyimpanan data. Jadi walaupun sistem informasi akuntansi mengadopsi konsep

informasi yang berkualitas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak berorientasi

kepada pengolahan data. Informasi hasil SIA digunakan oleh manajemen tingkat bawah,

diatasnya dan pihak eksternal perusahaan (Azhar, 2013). Bisnis atau perusahaan juga

didukung oleh pengguna teknologi informasi yang berinteraksi dengan sistem informasi

melalui pengumpulan, memproses, penyimpanan dan penggunaan data sebagai

informasi (Sri, Rohail, & Fajar, 2016). Menurut (Sri M. N., 2009) sistem informasi

akuntansi terdiri dari beberapa komponen yaitu hardware, brainware, prosedur,

database, software, infrastruktur dari teknologi informasi, pengendalian internal,

pengukuran pengamanan dan kinerja dari pengembangan sistem.Hal-hal tersebut saling

berinteraksi untuk membangun suatu sinergi yang berhubungan satu sama lain.

Pembahasan mengenai Sistem Informasi Akuntansi berarti membahas mengenai

sistem informasi. Sistem informasi merupakan suatu pengaturan dari orang, data, proses

dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan dan menyediakan sebagai output dari informasi yang dibutuhkan untuk

mendukung organisasi (Whitten & Dittman, 2001). Interaksi dari pengaturan tersebut

dimaksudkan untuk mendukung organisasi (Sri M. N., 2009). Menurut Rockart (1988)

dalam (Firmawan & Marsono, 2009), sistem informasi mempunyai peranan penting

karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh

keunggulan bersaing, Pemanfaatan sistem informasi dapat membantu perusahaan untuk

dapat memiliki nilai tambah (value added) karena dapat memberikan keleluasaan bagi

perusahaan untuk berkreasi dalam berbagai kegiatan, seperti transaksi bisnis, kemitraan

bisnis, bahkan penciptaan bisnis baru. Kontribusi sistem informasi (SI) dalam

menciptakan nilai tambah bagi perusahaan merupakan salah satu isu kontemporer di

bidang economics of information technology. (Firmawan & Marsono, 2009).

Baiq Anggun (2007) dalam (Firmawan & Marsono, 2009) menjelaskan bahwa SI

dapat memperbaiki produktivitas, profitabilitas, dan kualitas operasi. Suatu pemrosesan

data akan mengalami perubahan dari manual ke otomatisasi apabila perusahaan dapat

memanfaatkan SI (Sunarta, 2005 dalam (Firmawan & Marsono, 2009)). SI memberi

peluang untuk meningkatkan atau menstransformasi produk, jasa, pasar, proses kerja

dan hubungan bisnis (Sambamurty dan Zmud, 1999 dalam (Firmawan & Marsono,

2009).

Dalam penelitian nya mengenai sistem informasi di perbankan, (Firmawan &

Marsono, 2009) menyatakan bahwa Kontribusi sistem informasi (SI) yang besar bagi

perusahaan telah mendorong perusahaan untuk menggunakan SI termasuk di dalam

dunia perbankan.

Page 4: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

126

II.PEMBAHASAN

Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang

besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI

secara kontinyu. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama

yang mendasari terjadinya productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang

sistem tetapi menghasilkan return yang rendah (Venkatesh & Davis, 2000).

Productivity paradox ini menandakan bahwa SI dalam perusahaan tidak efektif. Banyak

faktor yang dapat mengakibatkan SI tidak efektif, diantaranya berasal dari pengguna

(user) maupun SI itu sendiri (Firmawan & Marsono, 2009). Penelitian terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah sistem informasi sudah banyak di

pelajari. Namun, kesuksesan sebuah sistem informasi telah menjadi suatu hal yang sulit

di pahami dalam penentuan nya. Untuk mengorganisir penelitian yang berbeda, maupun

untuk menyajikan suatu pandangan yang terintegrasi dari suatu konsep kesuksesan

sistem informasi dengan memperkenalkan taksonomi yang komprehensif (DeLon &

McLean, 1992).

Penelitian terdahulu (Ives et al., 1983; Bailey dan Pearson, 1983; Doll dan

Torkzadeh, 1988; Seddon dan Yiew, 1992; Mahmood et al. 2000; Doll et al. 2004;

Livari, 2004; Landrum dan Prybutok, 2004), kesuksesan sistem informasi diproksikan

oleh kepuasan pemakai (user satisfaction). Namun, penggunaan kepuasan pemakai

sebagai proksi ini mendapat kritik dari Markus dan Keil (1994). Mereka dengan kritis

mengungkapkan kepuasan tidak akan bermakna banyak ketika sistem itu tidak

menyebabkan peningkatan kinerja individu dan organisasi. Berdasarkan kritik tersebut,

Laudon dan Laudon (2000) menentukan 5 variabel untuk mengukur kesuksesan sistem

informasi. Variabel-variabel tersebut adalah intensitas penggunaan yang tinggi (high

level of system use), kepuasan pemakai terhadap sistem (user satisfaction on system),

sikap yang positif (favorable attitude), pengguna terhadap sistem tersebut, tercapainya

tujuan sistem informasi (achieved objectives ), dan imbal balik keuangan (financial

payoff) (dalam (Tan & etall, 2015)).

Sebelum nya DeLon and McLean juga melakukan penelitian yang lebih

komprehensif terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Riview dilakukan terhadap 180

penelitian terdahulu. Dari hasil riview yang dilakukan DeLon and McLean

menghasilkan model sistem informasi dimana kesuksesan suatu sistem informasi dibagi

ke dalam penelitian taksonomi ini terdiri dari enam dimensi utama atau kategori dari

kesusesan sistem informasi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan,

kepuasan pengguna, dampak individu dan dampak organisasi, yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 5: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

127

Sumber : DeLon & McLean (1992)

Gambar 1 : Model Kesuksesan Sistem Informasi (DeLon & McLean)

Kualitas sistem dan kualitas informasi secara terpisah maupun secara bersama-sama

mempengaruhi penggunaan dan kepuasan pengguna. Total penggunaan bisa

mempengaruhi tinggak kepuasan pengguna (baik secara positif atau negatif) atau pun

sebaliknya. Penggunaan atau kepuasa pengguna secara langsung mendahului dampak

individu dan kemudian dampak kinerja individu akhirnya harus memiliki dampak

organisasi (DeLon & McLean, 1992).

Mengacu definisi bahwa sistem berartikualitas merupakan kombinasi dari hardware

dan software dalam sistem informasi (DeLone dan McLean, 1992), maka dapat

disimpulkan bahwa semakin baik kualitas sistem dan kualitas output sistem yang

diberikan, misalnya dengan cepatnya waktu untuk mengakses; dan kegunaan dari output

sistem, akan menyebabkan pengguna tidak merasa enggan untuk melakukan pemakaian

kembali (reuse); dengan demikian intensitas pemakaian sistem akan meningkat.

Pemakaian yang berulang-ulang ini dapat dimaknai bahwa pemakaian yang dilakukan

bermanfaat bagi pemakai. Tingginya derajat manfaat yang diperoleh mengakibatkan

pemakai akan lebih puas.Selanjutnya kepuasan pemakai tersebut berpengaruh terhadap

individual impact. Atau dengan kata lain akan berdampak pada peningkatan kinerja

individu (Tan & etall, 2015).

Penelitian mengenai faktor-faktor determinan dari penggunaan Sistem Informasi oleh

pengguna yang kemudian berkembang menjadi model technology acceptance model

(TAM) dikembangkan oleh (Davis, 1989) menyatakan bahwa penggunaan SI

dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan SI, yang mana minat (intention)

tersebut dipengaruhi oleh perceived usefulness dan perceived ease of use.Kemanfaatan

(usefulness) didefinisikansebagai tingkat kepercayaan penggunabahwa dengan

menggunakan sistem, makaakan dapat meningkatkan kinerja mereka.Sedangkan

kemudahan penggunaan (ease ofuse) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan

pengguna bahwa sistem dapat digunakandengan mudah dan dapat dipelajari

sendiri.Kedua variabel model TAM tersebut dapatmenjelaskan aspek keperilakuan

pengguna(Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebutmemiliki determinan yang tinggi

dan validitasyang sudah teruji secara empiris (Davis,1989).

Kualitas

Sistem

Kualitas

Informasi

Penggunaan

Kepuasan

Pengguna

Dampak

Individual

Dampak

Organisasi

Page 6: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

128

Model TAM sebenarnya diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA),

yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbe dan Ajzen (1975),

dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal akan

menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku

seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan oleh

sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa reaksi dan persepsi

pengguna SI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan SI

(Firmawan & Marsono, 2009). Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis

menjelaskan perilaku pengguna SI, yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap

(attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior

relationship). Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari

perilaku pengguna SI tehadap penerimaan penggunaan SI itu sendiri. Model TAM

secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan SI oleh pengguna (user) dengan

dimensi-dimensi tertentu. Model TAM telah banyak diuji di dalam banyak penelitian

(seperti, Davis, 1989; Davis, et. al., 1989; Mathieson, 1991; Adams,et. al., 1992; Davis,

1993; Segars dan Grover, 1993; Taylor dan Todd, 1995), hasilnya model TAM secara

konsisten mampu menjelaskan jumlah yang signifikan (sekitar 40 %) dari minat dan

perilaku penggunaan. Penggunaan SI telah dipahami di dalam banyak penelitian sebagai

penerimaan pengguna atas SI (Davis,et. al., 1989; Davis, 1993; Al-Gahtani, 2001). Hal

ini menunjukkan bahwa penggunaan SI merupakan indikator dari penerimaan SI (dalam

(Firmawan & Marsono, 2009)).

Beberapa penelitian lain yang mengungkapkan mengenai faktor-faktor penggunaan

Sistem Informasi diantara adanya pendapat yang menyatakan bahwa terdapat faktor

sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta hubungan negatif

berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian yang lain

menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif terhadap

penggunaan SI (Thompson, 1991). Venkatesh dan Moris melakukan penelitian untuk

melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan

teknologi dan perilaku pemakai dengan model technology acceptance model (TAM).

Penelitian dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan

SI dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor sosial

mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan minat pemanfaatan SI

dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi

pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI (Venkatesh & Moris, Why Don’t Men

Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in

Technology Acceptance and Usage Behavior, 2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Wixom and Watson pada tahun 2001 menginvstigasi

faktor-faktro yang mempengaruhi kesuksesan Sistem Informasi. Dari hasil penelitian

tersebut di kemukakan bahwa kualitas informasi dan kualitas sistem secara signifikan

terkait terhadap keuntungan bersih (net benefit) (Wixom & Watson, 2001). Namun

Page 7: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

129

setelah banyak nya perkembangan dan penelitian-penelitian lain yang mengkonfirmasi

mengenai model kesuksesan Sistem Informasi yang keluarkan oleh DeLon & McLean

di tahun 1992, penelitian selanjut nya dilakukan kembali oleh DeLon & McLean

sepuluh tahun kemudian.

Sumber : DeLon & McLean (2003)

Gambar 2: Model Kesuksesan Sistem Informasi (DeLon & McLean) - Update

Update dari penelitian DeLon dan McLean di tahun 2003 menghasilkan suatu model

keberhasilan dari Sistem Informasi dimana varibel yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dari Sistem Infomasi adalah kualitas informasi (information quality),

kualitas sistem (system quality), kualitas pelayanan (service quality), minat

menggunakan/menggunakan (intention to use / use), kepuasan pengguna (user

satisfaction), keuntungan bersih (net benefit).

Dari gambar tersebut memperlihatkan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem dan

kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan atau penggunaan

dari pengguna terhadap sistem dan juga kepuasan pengguna terhadap sistem, dimana

minat penggunaan atau penggunaan dan kepuasan pengguna terhadap sistem infomrasi

saling mempengaruhi dan juga berpengaruh terhadap keuntungan bersih (net benefit).

Dimana keuntungan bersih (net benefit) juga mempengaruhi minat untuk menggunakan

atau penggunaan (intention to use / use) dan juga kepuasan pengguna terhadap Sistem

Informasi.

Peneliti lain yang mempelajari faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi yang

dilihat dari penerimaa sistem dilakukan oleh Pikkarainen, et. al pada tahun 2004

meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Sistem online banking oleh

pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Variabel yang digunakan adalah

perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy,

internet connection, dan amount of information. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy,

Page 8: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

130

dan amount of information memiliki pengaruh terhadap penerimaan sistem online

banking. Sedangkan internet connection tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan sistem online banking. Penelitian serupa juga dilakukan dilakukan di

Indonesia oleh Handayani (2007) meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi

penggunaan sistem informasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner.

Sebanyak 83 kuesioner kembali dari 300 yang dikirim dan 60 kuesioner yang dapat

diolah. Analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh

signifikan positif terhadap penggunaan sistem informasi dan minat pemanfaatan sistem

informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (dalam (Firmawan

& Marsono, 2009)). Sementara itu penelitian yang dilakukan di Bank Mandiri di

Semarang, menyatakan bahwa(Firmawan & Marsono, 2009:

a) Persepsi kegunaan mempengaruhi secara signifikan terhadap pemakaian sistem

b) Persepsi kemudahan dalam menggunakan sistem tidak mempengaruhi secara

signifikan terhadap pemakaian sistem

c) Persepsi kesenangan mempengaruhi secara signifikan pemakaian sistem

d) Keamanan dan kerahasiaan mempengaruhi secara signifikan pemakaian sistem

e) Jaringan internet mempengaruhi secara signifikan terhadap pemakaian sistem

f) Jumlah dari informasi mempengaruhi secara signifikan terhadap pemakaian sistem

Dengan berkembang nya model kesuksesan Sistem Informasi yang dihasilkan oleh

DeLon dan McLean, maka penelitian terhadap Sistem Informasi ini semakin banyak

dilakukan. Banyak penelitian-penelitian yang mengkonfirmasi terhap penelitian yang

dilakukan oleh DeLon dan McLean. Shiau, WL and et al menilai validitas terhadap

Model Kesusesan Sistem Informasi D&M dengan memfokuskan pada penggunaan ERP

sistem. Penelitian ini memodifikasi model D&M update dengan mempertimbangkan

konteks sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Penelitian ini tidak menggunakan

kulitas servis, karena untuk mengukur keberhasilan dari satu sistem tunggal, kualitas

informasi dan kualitas dari sistem merupakan komponen kulitas yang paling penting,

berbeda hal nya jika mengukur keberhasilan dari departemen IS, kualitas servis

mungkin merupakan variabel yang paling penting. Dimana ERP merupakan suatu

sistem tunggal yang besar. Dengan demikian, komponen minat penggunaan terhadap

sistem juga termasuk dalam komponen yang tidak penting untuk di pertimbangkan.

Karena ERP merupakan suatu sistem tunggal maka penelitian ini mengkaitkan

hubungan antara kualitas sistem dengan keuntungan bersih (net benefit), seperti halnya

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wixom and Watson (2001) pada data

warehousing. Dari total 657 respon yang di terima kembali, dan 376 responden tersebut

telah menggunakan sistem ERP. Diantara nya 270 responden yang valid diantara

perusahaan yang menggunakan ERP, dari beberapa jenis perusahaan. Dan mengenai

implementasi ERP, 42.2% dari responden mengembangkan sistem informasi sendiri

Page 9: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

131

atau dengan pihak ke 2 dan 57,8% dari responden membeli paket software ERP untuk

menggunakan sistem ERP. Hasil penelitian ini menyatakan dukungan terhadap Model

Kesuksesan D&M (updated) (2003) dimana kualitas informasi secara signifikan

mempengaruhi penggunaan sistem. Kualitas informasi tidak secara signifikan

mempengaruhi terhadap kepuasan pengguna. Kualitas sistem secara signifikan

mempengaruhi penggunaan sistem dan kepuasan pengguna. Penggunaan sistem secara

signifikan mempengaruhi kepuasan pengguna dan keuntungan bersih (net

benefit).Kepuasan pengguna secara tidak secara signifikan mempengaruhi keuntungan

bersih (net benefit). Penelitian ini juga mempelajari hubungan antara kualitas sistem dan

keuntungan bersih (net benefit), dimana hasil nya menyatakan bahwa kualitas sistem

secara signifikan mempengaruhi keuntungan bersih (net benefit). Penelitian ini

menggunakan model penelitian sebagai berikut:

Sumber : Wen Lung Shiau, et all (2004)

Gambar 3 : Model Kesusesan Sistem Informasi pada ERP

Model D&M (2003) juga di adaptasi oleh Holsapple & Lee-Post dalam

melakukan penelitian untuk menilai e-learning kursus. Holsapple & Lee-Post

mengartikan dan menilai e-learning dari pendekatan perspektif Sistem Informasi.

Holsapple & Lee-Post mengkombinasikan tahapan pengembangan sistem di dalam

model dan memperkenalkan modifikasi model keberhasilan. Pengukuran dari model

mereka menggunakan kata sifat dalam mendiskripsikan sistem dan dimaksudkan untuk

lebih spesifik kasus per kasus. Pengembangan model dibagi atas tiga phase dalam

menjelaskan sistem, yaitu: desain sistem, pengantaran sistem (sistem delivery), hasil

sistem (system outcomes), dan dituangkan dalam gambar berikut ini:

Page 10: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

132

Sumber: Holsapple & Lee-Post (2006)

Gambar 4: Model Keberhasilan Sistem Informasi Holsapple & Lee-Post

Pengukuran dalam model ini dipilih berdasarkan target yang harus di nilai atau

objek yang menarik. Dengan demikian pengukuran berubah ketika model disesuaikan

untuk digunakan, ketika mengevaluasi sistem lain. Desain sistem adalah penting ketika

mempertimbangkan keberhasilan pengiriman dan mempengaruhi hasil yang di

bawakan. Begitu juga, penggunaan dan kepuasan pengguna saling tergantung satu sama

lain (Holsapple & Lee-Post, 2006). Dalam penelitiannya(Lin, 2007) mempelajasi

faktor-faktor keberhasilan dari sistem pembelajaran secara online, yang mendefinisikan

suatu sistem pembelajaran online sebagai suatu sistem interaktif yang menawarkan

beberapa fungsi virtual untuk digunakan dalam mengajaran dan juga didalam

peningkatan kualitas dari pengetahuan.

Peneliti lain yang masih mempelajari faktor keberhasilan SI dengan menggunakan

model D&M (1992 & 2003) sebagai suatu alat deskriptif untuk menilai lingkungan

pembelajaran virtual. Penelitian ini berfokus pada studi berdasarkan tingkatan gelar.

Penelitian ini menggabungkan dua model yaitu model keberhasilan SI D&M serta

model keberhasilan SI oleh Holsapple & Lee-Post, sehingga model yang dihasilkan

adalah sebagai berikut:

Page 11: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

133

Sumber:

Conboy, Kieran; Golden, William; Acton, Thomas; Halonen, Raija (2009)

Gambar 5: Model Keberhasilan Sistem Informasi Conboy, Kieran; et all

Penelitian ini menunjukan bahwa model tersebut dapat digunakan sebagai alat

deskriptif karena enam dimensi tersebut menawarkan kemungkinan untuk

mengeksplorasi dan mendiskripsikan lingkungan dari beberapa pendekatan. Lima

pengukuran (kualitas sistem, kualitas pelayanan, penggunaan, kepuasan pengguna dan

keuntungan bersih (net benefit)) mejelaskan secara positif. Sementara itu kualitas

informasi akan lebih terlihat tergantung kepada lingkungan yang membutuhkan(Conboy

& etall, 2009).

Kalau dilihat secara teoritis, beberapa buku membahas mengenai keberhasilan dari

Sistem Informasi dilihat dari beberapa variabel. Menurut Weber dalam buku nya

menyubutkan beberapa variabel yang bisa digunakan sebagai pengukuran Sistem

Informasi adalah (weber, 1999) :

1) Response time (online system)

2) Turnaround time (batch system)

3) Reliabilitas (stabilitas) dari sistem

4) Kemudahan berinteraksi dengan sistem

5) Kegunaan dari fungsi yang disediakan oleh ease of learning.

6) Kualitas fasilitas dokumentasi dan bantuan,

7) Tingkat integrasi dengan sistem lain.

Page 12: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

134

Penelitian yang dilakukan oleh Rai, et all melakukan pengujian secara empiris dan

teoritis terhadap D&M Model dan Model Seddon. Kedua model tersebut memiliki

kesamaan mengenai keberhasilan Sistem Infomasi. Kecuali pada model Seddon yang

mempelakukan Penggunaan Sistem sebagai suatu perilaku, bukan sebagai suatu proses

menuju dampak individu atau organisasi seperti pada model asli D&M. Model Seddon

berfokus pada aspek kausal tentang keterkaitan antara kategori taksonomi. Menurut Rai

et al, perbedaan utama antara dua model ini adalah dalam definisi dan penempatan

penggunaan SI. Seddon mengatakan bahwa penggunaan harus mendahului dampak dan

manfaat, tetapi tidak menyebabkan mereka. Dia menganggap SI gunakan untuk menjadi

perilaku yang dihasilkan yang mencerminkan ekspektasi keuntungan bersih dari

menggunakan sistem informasi(Rai, 2002 ).

Iivari menguji model kesuksesan IS dengan menggunakan studi lapangan dari

sistem informasi wajib. Pengujian dilakukan dengan Oulu Dewan Kota. Dewan Kota ini

bekerja pada sistem informasi yang baru diadopsi dan berusaha untuk mencapai

penerimaan organisasinya. Iivari mengumpulkan data dengan kuesioner yang diberikan

kepada pengguna utama sistem informasi baru. kuesioner didasarkan pada langkah-

langkah standar. Kualitas sistem diukur dengan enam skala: fleksibilitas sistem,

integrasi sistem, waktu respon / turnaround, pemulihan kesalahan, kenyamanan akses,

dan bahasa. Kualitas informasi juga diukur dengan enam skala: kelengkapan, presisi,

akurasi, kehandalan, mata uang, dan format output. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa persepsi kualitas sistem dan persepsi kualitas informasi adalah prediktor yang

signifikan dari kepuasan pengguna dengan sistem, tetapi berpengaruh dengan

penggunaan sistem. Kepuasan pengguna adalah prediktor kuat dari dampak

individual(Iivari, 2005).

Wu dan Wang dalam hasil penelitian menilai keberhasilan model Knowledge

Management Systems (KMS). Masih tetap menggunakan model kebehasilan D&M,

dengan menggunakan lima variabel yang saling bergantung, yaitu(Wu & Wang, 2006):

1. Kulitas sistem,

2. Kualitas pengetahuan atau informasi

3. Persepsi manfaat KMS,

4. Kepuasan pengguna, dengan indikator:

5. Penggunaan sistem, dengan indikator:

Lai et al pada penelitian nya berusaha untuk memperluas model DeLone-McLean

dengan menambahkan konsep baru yaitu ketergantungan. Untuk menguji konsep baru

mereka, mereka melakukan survei kuesioner di perusahaan internasionalisasi di Taiwan.

Dalam studi mereka, Lai et al. memiliki pertanyaan yang berkaitan dengan Kualitas

Informasi (IQ), kualitas sistem (SQ), ketergantungan (DEP), Persepsi Kegunaan (PU),

Kepuasan Pengguna (US) dan Niat Menggunakan (IU). Mereka menemukan bahwa

kualitas sistem (SQ) memiliki efek total terbesar pada ketergantungan (DEP), persepsi

kegunaan (PU) dan niat menggunakan (IU). Temuan mereka menyiratkan bahwa ketika

berhadapan dengan aplikasi perusahaan, kualitas sistem dapat membantu membangun

Page 13: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

135

kepercayaan pengguna mengenai ketergantungan, kepuasan, dan niat untuk

menggunakan.

Model kesuksesan Sistem Infomasi D&M (1992 dan 2003) juga menjadi konsep

dasar uji teori yang dilakukan oleh Hellsten dan Markova. Penelitian ini

mengkorfirmasi model kesusesan sistem infomrasi D&M (1992 & 2003) yang

menyatakan bahwa model kesuksesan SI D&M menyediakan kerangka kerja yang baik

untuk mengidentifikasi dan mengembangkan langkah-langkah yang berbeda. Model

kesuksesan SI mungkin menyediakan cara praktis untuk mengevaluasi, misalnya,

kepuasan pengguna dan dampak kepuasan yang pada penggunaan sistem informasi

(Hellstén & Markova, 2006).

Penelitian lain yang menggunakan masih menggunakan model TAM dan model

kesuksesan SI D&M dilakukan oleh Zaied dengan melakukan modifikasi, dan

menambahkan dua dimensi yaitu dukungan manajemen dan pelatihan. Penelitian ini

membentuk suatu model kesuksesan SI dan sudah divalidasi oleh studi empiris

berdasarkan kuesioner. Model yang membentuk kerangka pemikiran dalam penelitian

ini tergambarkan sebagai berikut:

Sumber: Abdel Nasser H. Zaied (2012)

Gambar 6: Model Keberhasilan Sistem Informasi Abdel Nasser H.Zaied

Responden yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari berbagai tingkatan pendidikan

mulai dari SMA dan setara sampai dengan lulusan universitas. Dimana responden

dengan pendidikan unversitas (lulus maupun masih kuliah) sebanyak 80% dan jika

dilihat dari jenis kelamin maka responden laki-laki sebanyak 57.5% dan perempuan

sebanyak 42.5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki yang

kuatpengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan Sistem Informasi (81,9%) diikuti

oleh niat perilaku (80,2%); Dirasakan manfaat (78,8%); sedangkansedikitnya satu

adalah keterlibatan pengguna (70%). Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa model

yang diusulkan dapat bermanfaat untuk keputusankeputusan di organisasi dalam

mengevaluasi pelaksanaan sistem informasi(Zaied, 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pamugar & etal, 2014), model yang

diusulkan merupakan model integrasi dari tiga model evaluasi sistem informasi, yaitu

Page 14: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

136

model penerimaan UTAUT, model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean

dan model kesesuaian manusia-organisasi-teknologi HOT Fit dengan modifikasi

disesuaikan dengan karakteristik lembaga pemerintah. Variabel dalam kerangka model

evaluasi SI e-learning ini disesuaikan dengan karakteristik lingkup pemerintah terkait

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SI. Melalui proses ini, ditunjukkan

bahwa model evaluasi kesuksesan dan penerimaan SI e-learning pada lembaga diklat

pemerintah dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan sistem

informasi dan penerimaan pengguna terhadap sistem informasi serta dapat

menggambarkan kesesuaian antara manusia (pegawai), teknologi (SI elearning) dan

organisasi (instansi pemerintah).

No Indikator

A

I

II

III

B

I

II

III

C

I

Faktor Manusia (Human Factor)

Harapan Kinerja (Performance Expectancy)

Sistem informasi (SI) e-learning memudahkan pengguna dalam aktivitas diklat;

SI e-learning berguna dalam meningkatkan kompetensi (pengetahuan, dan

keterampilan) pengguna; SI e-learning dapat meningkatkan kinerja pengguna.

Harapan Usaha (Effort Expectancy)

SI e-learning mudah dimengerti dan dipelajari; mudah untuk digunakan; mudah

untuk mendapatkan informasi (pelaksanaan diklat/ materi/ tugas/ ujian/ nilai/

komunitas diskusi).

Pengaruh Rekan Kerja (Partners Influence)

Rekan kerja menganjurkan menggunakan SI e-learning; Rekan kerja membantu

dalam menggunakan SI e-learning; Rekan kerja menganggap SI e-learning

penting dan bermanfaat.

Faktor Teknologi (Technology Factor)

Kualitas Informasi (Information Quality)

Pengelolaan informasi pada SI e-learning sudah terorganisir dengan baik

(ketersediaannya tepat waktu); SI e-learning menyediakan informasi yang

relevan dengan diklat dan kebutuhan pekerjaan; SI e-learning menyediakan

informasi yang lengkap dan akurat.

Kualitas Layanan (Service Quality)

SI e-learning menyediakan petunjuk penggunaan sehingga memudahkan

pengguna; Penggunaan SI e-learning disertai layanan bantuan (helpdesk dan

melalui telepon/ hotline); SI e-learning didukung layanan yang cepat dalam

merespon/ memperbaiki jika terdapat keluhan/ masalah.

Kualitas Sistem (System Quality) SI e-learning memiliki tampilan muka

(interface) yang menarik dan fitur yang baik; SI e-learning fleksibel digunakan

(dapat diakses online di manapun dan kapanpun); SI e-learning handal jarang

error; SI e-learning menjamin keamanan account pengguna.

Faktor Organisasi (Organization Factor)

Page 15: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

137

Kondisi Pemfasilitasi (Facilitating Condition) Instansi menyediakan sumber

daya, sarana dan prasarana (hardware, software, infrastruktur jaringan,

pemeliharaan dan dukungan teknis)

No Indikator

II

III

D

E

F

yang mendukung penggunaan SI e-learning; Instansi menyediakan pelatihan

menggunakan SI elearning; Terdapat petugas lembaga diklat yang bertanggung

jawab dan memberikan bantuan jika terjadi masalah dengan SI e-learning

Dukungan Pimpinan (Top Management Support) Implementasi SI e-learning

didukung pimpinan/ top management; Atasan menganjurkan menggunakan SI

e-learning; Atasan menganggap SI e-learning penting dan bermanfaat.

Dukungan Organisasi (Organization Support) Implementasi SI e-learning telah

direncanakan dengan baik oleh manajemen lembaga diklat pemerintah;

Penggunaan SI e-learning merupakan salah satu strategi dalam mendukung

kinerja instansi; Implementasi SI e-learning mendapatkan dukungan penuh dari

instansi.

Niat Penggunaan (Behavioral Intention/ Intention to Use/ Behaviour Use)

Terdapat niat untuk menggunakan SI e-learning (pasti); Terdapat rencana untuk

menggunakan SI e-learning (ada keinginan); Terdapat niat untuk sering

menggunakan SI e-learning.

Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) SI e-learning yang diimplementasikan

sangat efektif dan efisien; Pengguna puas dengan tampilan muka (interface) dan

fitur SI e-learning; Pengguna puas dengan informasi yang disediakan SI e-

learning; Secara keseluruhan puas menggunakan SI e-learning.

Manfaat Bersih (Net Benefit) SI e-learning meningkatkan kompetensi

(pengetahuan, keterampilan dan keahlian) pengguna; SI e-learning membantu

pengguna mampu bekerja lebih efektif dan efisien; SI e-learning meningkatkan

kinerja pengguna; SI e-learning dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Secara teoritis dinyatakan bahwa informasi sebagai faktor kesuksesan suatu sistem.

Perusahaan harus mengetahui sumber informasi apa saja yang bisa menjadi jalan bagi

perusahaan untuk mencapai kesempatan dalam persaingan (McLeod & Schell, 2007).

Pada saat sistem informasi dikembangkan dengan mengintegrasikan semua

komponennya (hardware, software, brainware, prosedur, database dan jaringan

komunikasi) integrasi komponen tidak serta merta terjadi dengan sendirinya. Banyak

faktor yang mempengaruhi pengintegrasian tersebut yaitu (Susanto, 2013):

1. Pengaruh perilaku (brainware) karena posisinya

2. Pengaruh bisnis

3. Pengaruh teknologi

4. Pengaruh proses/metode

Page 16: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

138

Sudut pandang lain mengenai keberhasilan implementasi suatu sistem diungkapkan

oleh (Zhang & al, 2002) yang meneliti keberhasilan implementasi dari ERP dan

menemukan dukungan manajemen puncak, manajemen proyek yang efektif, kesesuaian

software dan hardware, keikutsertaan pengguna, akurasi data, pendidikan dan pelatihan,

dan dukungan pemasok sebagai faktor yang berpengaruh, sedangkan business process

reengineering dan budaya organisasi di Cina sebagai faktor yang tidak berpengaruh.

Sementara itu penelitian lain yang dilakukan oleh (Woo, 2007 ) menyatakan Pendidikan

dan pelatihan pengguna untuk menggunakan ERP penting karena ERP bukan sebuah

sistem yang mudah digunakan, bahkan dengan kemampuan teknologi informasi yang

baik. Keberhasilan implementasi sistem ERP ditentukan oleh 30 faktor diantaranya

dukungan manajemen puncak, manajemen proyek yang efektif, business process

reengineering, kesesuaian software dan hardware, pendidikan dan pelatihan dan

dukungan pemasok (Ganesh, 2010).

III. KESIMPULAN

Sistem Informasi dibangun berdasarkan kebutuhan dan kondisi perusahaan. sehingga

dapat disimpulkan bahwa satu perusahaan akan memiliki rancangan Sistem Informasi

yang berbeda dengan perusahaan lain nya. Keberhasilan dalam merancang, membangun

dan mengimplementasikan Sistem Informasi, harus memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan dari Sistem Informasi tersebut. Dimana Sistem Informasi

terdiri dari beberapa komponen yaitu hardware (berupa perangkat), software (berupa

aplikasi atau program dalam proses data), brainware (orang), prosedur (berisikan aturan

–aturan), jaringan komunikasi, database (data perusahaan), pengendalian internal dan

lain-lain.

Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Sistem Informasi

sudah banyak dilakukan. Salah satunya model kesusesan Sistem Informasi dari DeLon

and MecLean (1992 & 2003) menjadi pedoman dari beberapa penelitian selanjutnya.

Pada penelitan pertama yang dilakukan DeLon & McLean menghasilkan enam variabel

yang kesuksesan Sistem informasi yaitu kualitas informasi, kualitas sistem,

penggunaan, kepuasan pengguna, dampak individu dan dampak organisasi. Sementara

sepuluh tahun kemudian, DeLon & McLean melakukan pembaharuan terhadap

penelitian nya yang menghasilkan lima variabel dari kritikal kesuksesan Sistem

Informasi yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas pelayanan, minat

penggunaan atau penggunaan, kepuasan pengguna dan manfaat bersih (net benefit).

Page 17: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

139

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, S. (2013). Sistim Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Azmi, F., & Sri, M. (2015). Factors That Affect Accounting Information System Success and Its

Implication on Accounting Information Quality. Asian Journal of Information

Technology 14(5), ISSN: 1682-3915, 154-161.

Brigham, E. F., & Smith, K. (1967). The Cost of Capital to The Small Firm. The Engineering

Economist, 13: 1, 1-26.

Conboy, K., & etall. (2009). DeLone & McLean success model as a descriptive tool in

evaluating the use of a virtual learning environment. International Conference on

Organizational Learning, Knowledge and Capabilities (OLKC 2009), (pp. 1-17).

Amsterdam: http://hdl.handle.net/10379/222.

Davis, F. (1989). “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptanceof

Information System Technology. MIS Quarterly. Vol.13, No. 3, 319-339.

Delon, W. H. (1988). Determinants of Success for Computer Usage in Small Business. MIS

Quarterly, 51-61.

DeLon, W. H., & McLean, E. R. (1992). Information Systems Success: The Quest for the

Dependent Varible. Information Systems Research 3:1, 60-95.

DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean Model of Information

Systems Success:A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, Vol.

19, No. 4, 9–30.

Firmawan, F., & Marsono. ( 2009). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI

(SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri). Jurnal Akuntansi &

Auditing, Volume 5/No. 2/MEI, 164 - 180.

Ganesh, L. a. (2010). Critical Success Factors for Successful Enterprise Resource Planning

Implementation at Indian SMEs. International Journal of Business Management and

Social Sciences (1), 65-78.

Gelderman, M. (1998). The Relation Between User Satisfaction, Usage Information Systems,

and Perfomance. Information & Management, 34, 11-18.

Gondodiyoto, S. (2007). Audit Sistem Informasi, + Pendekatan CobIT. -: Mitra Wacana Media.

Grande, E., Estébanez, R., & Colomina, C. (2011). The impact of Accounting Information

Systems (AIS) on performance measures: empirical evidence in Spanish SMEs. The

International Journal of Digital Accounting Research, Vol.11, 25-43.

Page 18: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

140

Hellstén, S.-M., & Markova, M. (2006). The DeLone and McLean Model of Information

Systems Success – Original and Updated Models. Information Systems, 1-5.

Holsapple, C., & Lee-Post, A. (2006). Defining, assessing, and promoting e-learning success:

An information systems perspective. Decision Sciences Journal of Innovative Education,

vol. 4 no. 1, 67-85.

I Made, S., & Iga Oka, S. (2015). Penentu Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding Simposium Nasional

Akuntansi Vokasi ke-4, ISSN : : 2460-0423, 183-200.

Iivari, J. (2005). An empirical Test of the DeLone-McLean Model of Information System

Success. Database for Advances in Information Systems (1), 8-27.

koran sindo. (2016, February 10). Kasus Kebangkrutan Perusahaan Besar di Dunia . Retrieved

Agustus 28, 2016, from koran-sindo.com.

Lai, J.-Y., & etal. (2006). Exploring the Effects of Dependability on Enterprise Applications

Success in e-Business. SIGMIS-CPR’06.

Lin, H.-F. (2007). Measuring online learning systems success: Applying the updated DeLone

and McLean model . CyberPsychology & Behavior, vol. 10 no. 6, 817-820.

Louden, K., & Louden, J. (2001). Essentials of Management Information Systems. London,

ISBN: 0130193232: Prentice Hall.

McLeod, R., & Schell, P. G. (2007). Management Information System. Pearson Education.

Pamugar, H., & etal. (2014). Model Evaluasi Kesuksesan dan Penerimaan Sistem Informasi E-

Learning pada Lembaga Diklat Pemerintah. Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No.

1, ISSN 2407-7658, 13-27.

Pressman, S. R. (2010). Software Engineering, A Practitioner’s Approach, Seventh Edition. -:

McGraw-Hill International Edition,.

Rai, A. L. (2002 ). Assessing the Validity of IS Success Models: An Empirical Test and

Theoretical Analysis. Information Systems Research,Vol. 13, No. 1, 50-69.

Saleh, T., & etall. (2012). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi Dalam Upaya Meningkatkan Kepuasa Pengguna Software Akuntansi Pada

Pemerintah Aceh. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, ISSN:

2302-0164, 110- 124.

Sri Mulyani, N. (2009). The Contribution of The Quality of Local Financial Management

Information on The Optimal Decision of Local Chief (Survey In Regency/ City

Government of West Java Province Gonvernment). Research Day.

Page 19: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Portofolio Volume 13 No. 2 Nopember 2016 : 123 – 142 ISSN : 1829 -7188

141

Sri, M. N. (2009). Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit. Bandung.

Sri, M., & et, a. (2016). The Critical Succsess Factors for The Use of Information System and

Its Impact on Teh Organizational Performance. Medwell Journal, International

Business Management 10(4), ISSN:1993-5250, 552-560.

Sri, M., Rohail, H., & Fajar, A. (2016). The Critical Success Factor For The Use Of

Information Systems and Its Impact On The Organizational Performance . International

Business Management 10 (4), ISSN: 1993-5250 , 552-560.

Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya.

Taipaleenmaki, J., & Ikaheimo, S. (2013). On the convergence of management accounting– the

role of information technology in accounting change. International Journal of

Accounting Information Systems, 14(4), 321-348.

Tajuddin, M. (2015). Modification of DeLon and Mclean Model in the Success of Information

System for Good University Governance. The Turkish Online Journal of Educational

Technology , volume 14 issue 4, 113-123.

Tan, D., & etal. (2015). Pengujian Kesuksesan Sistem Informasi Model Delon dan Mclean

Pada Sektor Publik. University Research Colloquium, ISSN 2407-9189, 111-122.

Tan, D., & etall. (2015). PENGUJIAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MODEL

DELONE & MCLEAN PADA SEKTOR PUBLIK. University Research Colloquium;

ISSN 2407-9189, 111-122.

Thompson, R. H. (1991). Personal Computing:Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS

Quarterly, Vol.15, No.1, 124-143.

Venkatesh, V., & Davis, F. (2000). A Theoritical Extension of the Technology Acceptance

Model:Four Longitudinal Field Studies. Management Science. Vol.46, No.2, 186-204.

Venkatesh, V., & Moris, M. (2000). Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender,

Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior. MIS

Quarterly Vol.24, No.1, March, 115-139.

weber, R. (1999). Information System Control and Audit. New Jersey: Prentice-Hall.

Whitten, B., & Dittman. (2001). Systems Operation and Support Systems Analist and Design

Methods. New York: McGraw Hill, 5th Edn.

Wixom, B., & Watson, H. (2001). An Empirical Investigation of The Factors Affecting Data

Warehousing Success. MIS Quarterly,25, 17-41.

Page 20: Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem ...repository.fe.unjani.ac.id/pdf/02._meita_.pdf · (Brigham & Smith, 1967). Itu sebabnya, komputer pada perusahaan kecil memiliki

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

142

Woo, H. S. (2007 ). Critical success factors for implementing ERP: the case of a Chinese

electronics manufacturer. Journal of Manufacturing Technology Management 18 (4),

431-442.

Wu, J.-H., & Wang, Y.-M. (2006). Measuring KMS success: A respecification of the DeLone

and McLean´s model. Information & Management, 43 , 728-739.

Yuhanis, L., & Sri, M. N. (2015). Critical Success Factor For Implementation of Enterprise

Resource Planning System (ERP) Survey BUMN Companies in Bandung. International

Journal of Scientic & Technology Research Volume 4 , 74-80.

Zaied, A. N. (2012). An Integrated Success Model for Evaluating Information System in Public

Sectors. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, ISSN

2079-8407, 814-825.

Zhang, & al, e. (2002). Critical Success Factors of Enterprise Resource Planning Systems

Implementation Success in China. In Proceedings on the 36th Hawaii International

Conference on System Science.

Biodata PenulisMeita Chandra dewi SE., M Ak.,CA, adalah dosen luar biasa pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unjani