56
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, M.Si

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN … · H 1: Model tidak sesuai ... melalui tiga dimensi dasar, dan kesehatan termasuk ... ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 33 . Analisis

Embed Size (px)

Citation preview

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si

DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, M.Si

LATAR BELAKANG

Indeks Kesehatan

Umur Panjang

Sehat

1

Indeks Pembangunan Bangsa

Indeks Kesehatan

Indeks Pendidikan

Indeks Daya Beli

2

LATAR BELAKANG

3

LATAR BELAKANG

73.17

73.50

73.92

74.34

74.68

72.00

72.50

73.00

73.50

74.00

74.50

75.00

2007 2008 2009 2010 2011*)

Indeks Kesehatan Jawa Timur

LATAR BELAKANG

4

73.17

73.50

73.92

74.34

74.68

72.00

72.50

73.00

73.50

74.00

74.50

75.00

2007 2008 2009 2010 2011*)

Indeks Kesehatan Jawa Timur

Derajat Kesehatan

Mortalitas Mordibitas Fertilitas

Wilayah yang memiliki

Indeks Kesehatan tinggi

Wilayah yang memiliki Indeks

Kesehatan Rendah

(Badan Pusat Statistika, 2011)

LATAR BELAKANG

Penelitian sebelumnya

(Riskiyanti, 2008) Analisis regresi multivariat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di provinsi jawa timur.

5

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik indeks kesehatan di kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur?

TUJUAN 1. Mendeskripsikan karakteristik indeks kesehatan di kabupaten/kota

di provinsi Jawa Timur. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi indeks kesehatan di

kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur.

6

MANFAAT

Bagi Akademis

• Mengaplikasikan teori statistika khususnya analisis regresi logistik biner pada kasus faktor-faktor yang mempengaruhi indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur.

Bagi Pemerintah

• Memberi masukan kepada pemerintah dalam meningkatkan fasilitas indeks kesehatan kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, terutama agar dapat dilakukan evaluasi secara terus-menerus bagi pemerintah dalam program yang telah dan sedang dilaksanakan.

7

BATASAN MASALAH

Penelitian ini akan dipandang dengan dua kelompok berdasarkan nilai rata-rata indeks kesehatan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

8

STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar (Walpole, 1995).

9

REGRESI LOGISTIK BINER

Suatu metode analisis data yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel respon (y) yang bersifat biner atau dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat polikotomus (Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Model )...(

)...(

110

110

1)(

pp

pp

xx

xx

e

ex

pp xxx

xxg

...

)(1

)(ln)( 110

(Hosmer dan Lemeshow, 2000). 10

ESTIMASI PARAMETER

Persamaan

Fungsi Likelihood

(Agresti, 1990)

11

( ) log ( )L l

0 1 1 0

l g 1p n n k

i ij i j ij

j i i j

y x o e x

PENGUJIAN ESTIMASI PARAMETER

Pengujian Estimasi Parameter Secara Serentak

Statistik Uji:

Hipotesis : H0 : β1= β2=... βj = 0 H1 : Minimal ada βj ≠ 0; i=1,2,...,p

12

Daerah Kritis: Tolak H0 jika

2

( ; )dbG X

01

01

(1 )

2ln

ˆ ˆ(1 )i i

nn

y y

i i

nn

n nG

PENGUJIAN ESTIMASI PARAMETER

Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu

Statistik Uji:

Hipotesis : H0 : βj = 0 H1 : βj ≠ 0

Daerah Kritis: Tolak H0 jika

13

2 2

( ; )dbW X

^2

2

^2( )

j

j

W

SE

UJI KESESUAIAN MODEL

Statistik Uji:

Hipotesis : H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)

g

k kkk

kkk

n

noC

1 )1(

)(ˆ

Daerah Kritis : Tolak H0 jika

),(2ˆ

dbC (Agresti, 1990)

14

INTERPRETASI MODEL

Interpretasi dilakukan setelah mendapatkan nilai terbaik. Interpretasi dari intersep adalah nilai peluang saat semua variabel x sama dengan nol, perhitungan berdasarkan nilai . Intersep koefisien menggunakan nilai odds ratio yaitu nilai yang menunjukkan perbandingan tingkat

kecenderungan dari dua kategori dalam satu variabel prediktor dengan salah satu kategorinya dijadikan pembanding atau kategori dasar

(Hosmer dan Lemeshow, 2000).

15

Indeks Kesehatan

ukuran kualitas hidup manusia yang terdapat dalam indeks pembangunan manusia (IPM) yang dibentuk melalui tiga dimensi dasar, dan kesehatan termasuk dalam salah satu dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

16

Karena Indeks kesehatan di Jawa Timur telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun tetap memerlukan upaya peningkatan lebih lanjut. Sehingga peningkatan indeks kesehatan sangat penting dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Salah satunya dapat ditingkatkan dengan melihat derajat Kesehatan

Derajat Kesehatan

Menurut Henrik L Blum, peningkatan derajat kesehatan dapat diukur dari tingkat mortalitas (kematian), mordibitas

(kesakitan), dan fertilitas (kelahiran).

17

Mortalitas (Kematian)

Salah satu indikator perkembangan derajat kesehatan yaitu untuk menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program

pembangunan kesehatan lainnya

18

Angka mortalitas dapat diketahui salah satunya melalui penolong persalinan, tingkat gizi yang diberikan pada bayi dan

kualitas tempat tinggal (Badan Pusat Statistika, 2011).

19

Tingkat Gizi Pada Bayi.

Tingkat gizi yang diberikan oleh bayi yaitu melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI)/menyusui dan imunisasi

pada bayi.

Imunisasi pada bayi sangat diperlukan salah satunya adalah imunisasi atau vaksinasi adalah memasukkan kuman atau racun

penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut, dengan maksud agar

terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut. Jenis imunisasi antara lain.

Macam-macam imunisasi pada bayi

BCG (Bacillus Calmette Guerlin)

adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit TBC

DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, diberikan kepada bayi berumur 3

bulan ke atas

Polio

adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit

polio

Campak

adalah vaksinasi untuk mencegah penyakit

campak

Hepatitis B

adalah suntikan secara intramuscular (suntikan

ke dalam otot) untuk mencegah penyakit

hepatitis B 20

Mordibitas (Kesakitan)

21

Data mengenai angka kesakitan penduduk dapat diketahui dengan melakukan pendekatan angka keluhan kesehatan

selama satu bulan lalu, serta cara dan jenis pengobatan yang dilakukan.

(Badan Pusat Statistika, 2011).

Keluhan Utama Kesehatan

• Lamanya terganggu kesehatan tidak merujuk pada keluhan yang terberat saja, melainkan mencakup jumlah hari untuk semua keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhi

Upaya Pengobatan

• upaya anggota rumah tangga/ keluarga dengan melakukan pengobatan sendiri (tanpa datang ke tempat fasilitas kesehatan atau memanggil dokter/petugas kesehatan ke rumahnya (Badan Pusat Statistika, 2011).

Fertilitas (Kelahiran)

22

Kelahiran juga ditentukan oleh kondisi kesehatan ibu. Kesehatan

ibu khususnya dan perempuan pada umumnya di masa usia subur (15-49 tahun) yang disebut dengan kesehatan reproduksi

Angka kelahiran/fertilitas sangat dipengaruhi oleh angka prevalensi keluarga berencana (KB). Angka prevalensi KB

(Keluarga Berencana) dapat ditunjukkan melalui keikutsertaan WUS (wanita usia subur usia 15-49 tahun) dalam program KB

(Badan Pusat Statistika, 2011).

Keluarga Berencana (KB)

23

Wujud dari upaya pemerintah dalam mengatasi demografi yaitu dengan menekan laju pertambahan penduduk diharapkan tidak

terjadi jumlah penduduk yang sangat besar.

Keberhasilan program KB dapat diukur dengan beberapa

indikator, diantaranya Persentase cakupan peserta KB aktif terhadap PUS (Pasangan Usia Subur) serta Persentase peserta KB menurut metode kontrasepsi yang digunakan. Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) dan partisipasinya dalam program KB

memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pengendalian angka kelahiran. (Badan Pusat Statistika, 2011).

SUMBER DATA

Data sekunder yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2011 yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota

di Provinsi Jawa Timur.

VARIABEL PENELITIAN Variabel Respon (Y) : indeks kesehatan Y = 0, Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan. Y = 1, Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan.

24

nilai rata-rata indeks kesehatan di Provinsi Jawa Timur adalah sebesar

72,63.

VARIABEL PENELITIAN

25

Variabel prediktor yang digunakan a. Mortalitas X1 = Persentase Penolong Pertama Kelahiran Pada Ibu X2 = Persentase Bayi Diberi Imunisasi X3 = Persentase Bayi Diberi ASI

b. Mordibilitas X4 = Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan X5 = Persentase Penduduk Mengobati Sendiri

c. Fertilitas X6 = Persentase Perempuan Menikah Yang Sedang Menggunakan Alat KB

DEFINISI OPERASIONAL

26

a. Persentase Penolong Pertama Persalinan Pada Ibu Penolong persalinan yang pertama kali dipilih, jika kemudian ada kemungkinan proses mengalami hambatan maka diperlukan rujukan ke tenaga persalinan yang lain.

b. Persentase Bayi Diberi Imunisasi Memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diteteskan dalam mulut, dengan maksud agar terjadi kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

DEFINISI OPERASIONAL

27

c. Persentase Bayi Diberi ASI Jika puting susu ibu yang dihisap bayi mengeluarkan air susu walaupun hanya sedikit yang diminun oleh bayi, Ibu yang menyusui dapat ibu kandung maupun bukan ibu kandung

d. Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan Keadaan ketika seseorang merasa terganggu oleh kondisi kesehataan, kejiwaan, kecelakaan, dan lain-lain. Lamanya terganggu mencakup jumlah hari untuk semua keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir.

DEFINISI OPERASIONAL

28

e. Persentase Penduduk Mengobati Sendiri Upaya oleh anggota rumah tangga (Art)/keluarga dengan melakukan pengobatan sendiri, agar sembuh atau lebih ringan keluhan kesehatannya.

f. Persentase Perempuan Menikah Sedang Menggunakan Alat KB Program KB merupakan wujud dari upaya pemerintah dalam mengatasi demografi yaitu dengan menekan laju pertambahan penduduk diharapkan tidak terjadi jumlah penduduk yang sangat besar.

METODE ANALISIS DATA

1.

29

melakukan identifikasi permasalahan untuk mengetahui gambaran umum yang mempengaruhi

Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan dan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang

berada diatas rata-rata indeks kesehatan.

METODE ANALISIS DATA

Statistika Deskriptif 2.

3.

a. Memodelkan variabel respon b. Mendapatkan persamaan c. Mengestimasi persamaan d. Menguji estimasi parameter secara serentak e. Menguji estimasi parameter secara individu f. Menguji kesesuaian model g. Mengintrepretasi model regresi logistik

Analisis Regresi Logistik Biner

melakukan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan

kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah

rata-rata indeks kesehatan dan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas

rata-rata indeks kesehatan.

30

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

31

Analisis Deskriptif Indeks Kesehatan

Rata-rata Standar Deviasi Indeks Kesehatan

kelompok 1 76,29 1,489 Diatas rata-rata

indeks kesehatan

kelompok 2 67,07 3,668 Dibawah rata-rata

indeks kesehatan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

32

Analisis Deskriptif

Karakteristik Berdasarkan Mortalitas

Karakteristik Berdasarkan Mortalitas Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan.

Variabel

Kabupaten dan Kota

Dibawah rata-rata

indeks kesehatan

Diatas rata-rata indeks

kesehatan

Persentase pertolongan

pertama kelahiran pada

ibu

10,38 20,52

Persentase bayi diberi

imunisasi 91,48 98,22

Persentase bayi diberi asi 94,01 93,39

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

33

Analisis Deskriptif

Karakteristik Persentase Pertolongan Pertama Kelahiran Pada Ibu Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan.

Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan mortalitas adalah persentase

penolong pertama kelahiran pada ibu, persentase balita diberi imunisasi, dan

persentase bayi diberi asi sebagai variabel prediktor

Karakteristik Berdasarkan Mortalitas

Variabel

kabupaten dan kota

Dibawah rata-rata

indeks kesehatan

Diatas rata-rata

indeks kesehatan

Dokter 10,38 20,52

Bidan 68,83 76,07

Dukun 20,10 3,29

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

34

Analisis Deskriptif

Karakteristik Persentase Bayi Diberi Imunisasi Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan

Karakteristik Berdasarkan Mortalitas

Variabel

kabupaten dan kota

Dibawah rata-rata

indeks kesehatan

Diatas rata-rata

indeks kesehatan

BCG 88,08 96,78

DPT 85,77 94,88

Polio 86,51 93,75

Campak 73,95 81,15

Hepatitis B 77,35 92,12

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

35

Analisis Deskriptif

Karakteristik Berdasarkan Mordibitas

Karakteristik Berdasarkan Mordibitas Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan

Variabel

Kabupaten dan Kota

Dibawah rata-rata indeks

kesehatan

Diatas rata-rata

indeks kesehatan

Persentase penduduk

mengeluh kesehatan 27,09 29,60

Persentase penduduk

mengobati sendiri 66,07 61,34

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

36

Analisis Deskriptif

Karakteristik Persentase Penduduk Mengeluh Kesehatan Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan

Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan mordibitas adalah persentase

penduduk mengeluh kesehatan, dan persentase penduduk mengobati sendiri

Karakteristik Berdasarkan Mordibitas

Variabel

kabupaten dan kota

Dibawah rata-rata indeks

kesehatan

Diatas rata-rata indeks

kesehatan

Panas 8,26 8,23

Batuk 10,53 14,20

Pilek 9,20 13,78

Asma 1,35 1,09

Diare 1,28 1,16

sakit kepala 4,05 3,30

sakit gigi 1,45 1,18

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

37

Analisis Deskriptif

Karakteristik Persentase Penduduk Mengobati Sendiri Dibawah dan Diatas Rata-Rata Indeks Kesehatan

Karakteristik Berdasarkan Mordibitas

Variabel

kabupaten dan kota

Dibawah rata-rata

indeks kesehatan

Diatas rata-rata

indeks kesehatan

obat tradisional 34,44 25,58

obat modern 88,66 89,53

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

38

Analisis Deskriptif

a. Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Untuk Indeks Kesehatan Rendah

Karakteristik Berdasarkan Fertilitas

Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan fertilitas adalah perempuan menikah yang sedang menggunakan KB

Variabel N rata-rata Standar

Deviasi

Persentase perempuan

menikah yang sedang

menggunakan KB

23 65.93 5.02481

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

39

Analisis Deskriptif

a. Karakteristik Berdasarkan Fertilitas Untuk Indeks Kesehatan Tinggi

Karakteristik Berdasarkan Fertilitas

Pada penelitian ini variabel yang digunakan berdasarkan fertilitas adalah perempuan menikah yang sedang menggunakan KB

Variabel N rata-rata Standar

Deviasi

Persentase perempuan

menikah yang sedang

menggunakan KB

15 61.92 12.0417

Statistik Uji:

Hipotesis : H0 : β1= β2=... βj = 0 H1 : Minimal ada βj ≠ 0; i=1,2,...,p

40

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak

Daerah Kritis: Tolak H0 jika

2

( ; )dbG X

01

01

(1 )

2ln

ˆ ˆ(1 )i i

nn

y y

i i

nn

n nG

41

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak

Berdasarkan hasil likelihood ratio test didapatkan nilai G sebesar 23,033 sehingga tolak H0 karena nilai G lebih besar dari nilai = 12,592

atau 23,033 > 12,592 maka pengujian estimasi parameter secara serentak didapatkan hasil

yang signifikant terhadap model regresi logistik biner yang berarti bahwa minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh

siginfikant terhadap variabel respon.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

42

Regresi Logistik Biner

Pengujian Signifikansi Parameter Secara Serentak

langkah variabel B Wald db Pvalue Exp(B)

Constant 48,643 2,404 1 0,121 0,000

X1 0,201 3,248 1 0,071 1,223

X2 0,393 3,14 1 0,076 1,482

1 X3 0,049 0,039 1 0,844 1,050

X4 0,069 0,417 1 0,518 1,071

X5 0,042 0,25 1 0,617 0,959

X6 0,062 0,328 1 0,567 1,064

… … … … … …

6

Constant -41,424 4,318 1 0,038 0,000

X1 0,205 4,37 1 0,037 1,227

X2 0,402 3,898 1 0,048 1,495

43

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Hasil estimasi parameter serentak ini digunakan untuk menulis fungsi logit sebagai berikut.

Sehingga probabilitas untuk indeks kesehatan adalah

exp ( )( 1)

1 exp ( )

g xP Y

g x

( 0) 1 ( 1)P Y P Y

1 2( ) 41,424 0,205( ) 0,402g x X X

44

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Misal : Jika pertolongan pertama kelahiran pada ibu sebesar 10 persen, dan bayi diberi imunisasi sebesar 10 persen, maka probabilitas termasuk dalam kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan adalah sebesar 0,892.

Sedangkan probabilitas termasuk dalam kategori indeks kesehatan rendah adalah sebesar 0,108.

= 0,892

41,424 0,205(10) 0,402 10

41,424 0,205(10) 0,402 10

exp( 1)

1 expP Y

( 0) 1 0,892 0,108P Y

45

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu Hipotesis : H0 : βj = 0 H1 : βj ≠ 0 dengan j=1,2,…,6

Statistik Uji:

Daerah Kritis: Tolak H0 jika

dengan derajat bebas banyaknya prediktor. Untuk nilai adalah 3,841.

2 2

( ; )dbW X

^2

2

^2( )

j

j

W

SE

46

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner Pengujian Estimasi Parameter Secara Individu

Variabel B Wald db Pvalue Exp(B)

Constant -3,473 6.747 1 0,005 0,031

X1 0,274 7,816* 1 0,009 1,316

Constant -49,230 6,823 1 0,009 0,000

X2 0,514 7,015* 1 0,008 1,672

Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533

X3 -0,081 0,449 1 0,503 0,922

Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533

X4 0,077 1,615 1 0,204 1,080

Constant 7,911 4,033 1 0,045 2,728,090

X5 -0,117 3,707 1 0,054 0,889

Constant 0,427 1,659 1 0,198 1,533

X6 0,058 1,790 1 0,181 1,060

47

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner

Interpretasi Model

nilai odds ratio yaitu terhadap indeks kesehatan adalah sebagai berikut

exp(5 0,205) 2,787 3x

Jika terjadi kenaikan 5% pertolongan pertama kelahiran pada ibu, maka akan menurunkan indeks kesehatan sebesar 3 kali.

exp(5 0,402) 7,463 7x

Jika terjadi kenaikan sebesar 5% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menurunkan indeks kesehatan sebesar 7 kali.

48

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner Uji Kesesuaian Model

Statistik Uji:

Hipotesis : H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model) H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang sgnifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)

Daerah Kritis : Tolak H0 jika dengan derajat bebas

banyaknya prediktor. Untuk nilai adalah 15,507

g

k kkk

kkk

n

noC

1 )1(

)(ˆ

),(2ˆ

dbC 2

(8;0,1)X

49

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner Uji Kesesuaian Model

nilai chi-square sebesar 7,855 kurang dari nilai = 5,507 sehingga menghasilkan keputusan tolak H0 yang berarti Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model).

Step Chi-square Db Sig,

5 7,855 8 0,448

50

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Regresi Logistik Biner Ketepatan Klasifikasi Model

ketepatan klasifikasi model terhadap pengamatan sebesar 89,5 persen.

Pengamatan

Nilai Prediksi

Ukuran

Sampel Asli Persentase

Indeks kesehatan rata-

rata

Dibawah

rata-rata

Diatas

rata-rata

Indeks

Kesehatan

Dibawah

rata-rata 12 3 15 80,0

Diatas rata-

rata 1 22 23 95.7

Ukuran sampel prediksi 13 25 38 89,5

KESIMPULAN DAN SARAN

51

1. Indeks Kesehatan rendah pada mortalitas (kematian) yaitu Untuk Mortalitas kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan memiliki persentase pertolongan pertama kelahiran pada ibu rata-rata sebesar 10,38 persen, persentase bayi diberi imunisasi rata-rata sebesar 91,48 persen, dan persentase ibu memberikan asi rata-rata kepada bayi sebesar 94,01 persen. Sedangkan kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan untuk persentase penolong pertama kelahiran pada ibu memiliki rata-rata sebesar 20,52 persen, persentase bayi diberi imunisasi rata-rata sebesar 98,22 persen, dan persentase ibu memberikan asi kepada bayi rata-rata sebesar 93,39 persen. persen.

Untuk mordibitas (kesakitan) pada 23 kabupaten dan kota di provinsi Jawa Timur yang berada dibawah rata-rata indeks kesehatan persentase penduduk mengeluh kesehatan rata-rata sebesar 27,09 persen dan persentase penduduk mengobati sendiri rata-rata sebesar 66,07 persen. Sedangkan di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan persentase penduduk mengeluh kesehatan rata-rata sebesar 29,61 persen dan persentase penduduk mengobati sendiri rata-rata sebesar 61,37 persen.

Untuk fertilitas (kelahiran) pada persentase penduduk perempuan menikah di wilayah kabupaten dan kota provinsi Jawa Timur yang yang berada diata rata-rata indeks kesehatan persentase penduduk perempuan menikah yang sedang menggunakan KB rata-rata sebesar 61,92 persen. Sedangkan di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Timur yang berada diatas rata-rata indeks kesehatan perempuan menikah lebih banyak menggunakan KB sebesar 65,93 persen.

KESIMPULAN DAN SARAN

52

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks kesehatan di kabupaten dan kota provinsi Jawa Timur adalah persentase pertolongan pertama kelahiran pada ibu dan persentase bayi diberi imunisasi. Jika terjadi kenaikan 5% pada pertolongan pertama kelahiran untuk ibu, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 3 kali, namun jika terjadi kenaikan 10% % pada pertolongan pertama kelahiran untuk ibu, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 8 kali. Sedangkan jika terjadi kenaikan sebesar 5% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 7 kali, namun Jika terjadi kenaikan sebesar 10% pada bayi diberi imunisasi, maka akan menaikkan indeks kesehatan sebesar 56 kali.

Saran

Pada penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel-variabel, agar dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks kesehatan.

Agresti, A. (1990). Categorical Data Analiysis. New York: John Wiley and Sons. Ahira, a. (2013). http://www.anneahira.com/pengertian-kesehatan. Retrieved from http://www.anneahira.com. Badan Pusat Statistika. (2011). Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistika. (2013). Laporan Eksekutif Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik. Henrik, L Blum. (2012, Juni). http://mhs.blog.ui.ac.id. Retrieved from http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/teori-blum-tentang-kesehatan-masyarakat/. Hosmer, D., & Lemeshow. (2000). Applied Logistic Regression. USA: John Wiley and Sons.

Jihan, S. (2008). Pemodelan Persamaan Struktural Pada Derajat Kesehatan Dengan Moderasai Infrastruktur (Studi Kasus Di Jawa Timur, SUSENAS 2007). Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan , 11-13. Johson, R. A., & Wichern, D. W. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis. America: Prentice-Hall.Inc. Riskiyanti, R. (2008). Analisis Regresi Multivariat Berdasarkan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Di Provinsi Jawa Timur. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Ristrini. (2000). Penerapan Model Upaya Peningkatan Utilisasi Polindes di Daerah Terpencil.Jogjakarta : PPKT Walpole, R. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.